109
PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA, DAN DISCLOSURE TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN PERUSAHAAN TAMBANG DAN AGRICULTURE YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2014 Oleh: MUHAMMAD NUR FAHMI NIM: 1111082000073 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015

PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA,

DAN DISCLOSURE TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

PERUSAHAAN TAMBANG DAN AGRICULTURE YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2011-2014

Oleh:

MUHAMMAD NUR FAHMI

NIM: 1111082000073

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan
Page 3: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan
Page 4: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan
Page 5: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

i

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Muhammad Nur Fahmi

NIM : 1111082000073

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya ini

Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan melalui

pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan ternyata memang ditemukan bukti

bahwa saya melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi

berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 1 September 2015

Muhammad Nur Fahmi

Page 6: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Muhammad Nur Fahmi

Tanggal Lahir : 7 Desember 1993

Jenis Kelamin : Pria

Agama : Islam

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat : Jl. H. Zainudin, Radio Dalam, RT: 003

RW: 014 No. 36 Kebayoran Baru

Jakarta Selatan

Kode Post : 14120

Nomor Telepon : 083899785320

E-mail : [email protected]

[email protected]

Kewarganegaraan : Indonesia

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal :

1999 – 2005 : SD Negeri 07 Gandaria Utara

2005 – 2008 : MTs Darul Ma’arif

2008 – 2011 : SMA Negeri 46 Jakarta

Page 7: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

iii

2011 – 2015 : Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Berorganisasi

OSIS MTs Darul Ma’arif

Karang Taruna Bid.Olahraga

Kordinator Biro Sarana dan Prasarana Rohis SMA 46

Bid. Syiar Forum Alumni Rohis 46

Ketua Lembaga Dakwah Kampus Komisariat FEB UIN Jakarta Periode 2013

– 2014

Sekretaris umum UKM Lembaga Dakwah Kampus Syahid UIN Jakarta 2014-

2015

Kordinator Departemen Agama BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Jakarta Periode 2014

Komisi B Pusat Komunikasi Dakwah Banten 2015

Pengalaman Kerja

Auditor di Kantor Akuntan Publik Rama Wendra

Akuntan di PT Permodalan BMT Ventura

Latar Belakang Keluarga

Ayah : Moh Iqbal

Ibu : Laswiyah

Saudara : Muhammad Sattar Baihaqi

Ahmad Alwi Kindi

Anak ke dari : 1 dari 3 bersaudara

Page 8: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

iv

ABSTRACT

THE EFFECT OF AUDIT TENURE, PRIOR YEAR AUDIT OPINION, AND

DISCLOSURE TO GOING CONCERN OPINION AUDIT OF MINING AND

AGRICULTURE COMPANIES THAT LISTED AT INDONESIAN STOCK

EXCHANGE IN 2011-2014

By

Muhammad Nur Fahmi

The purpose of this research is proving the effect of audit tenure, prior

year audit opinion, and disclosure to going concern audit opinion. This research

uses samples of mining and agriculture companies that listed at Indonesian Stock

Exchange in 2011-2014. Based on purposive sampling method, total of samples of

this research are 56 companies. The hypothesis in this research uses logistic

regression.

This research shows that prior year audit opinion has significant effect on

the going concern audit opinion. Audit tenure and disclosure do not have

significant effect on the going concern audit opinion.

Keywords: audit tenure, prior year audit opinion, disclosure, and going concern

audit opinion.

Page 9: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

v

ABSTRAK

PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA,

DAN DISCLOSURE TERHADAP OPINI AUDIT GOING CONCERN

PERUSAHAAN TAMBANG DAN AGRICULTURE YANG TERDAFTAR

DI BEI TAHUN 2011-2014

Oleh

Muhammad Nur Fahmi

Penelitian ini bertujuan membuktikan pengaruh audit tenure, opini audit

tahun sebelumnya, dan disclosure terhadap opini audit going concern. Penelitian

ini menggunakan sampel perusahaan tambang dan agriculture yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011-2014. Berdasarkan metode

purposive sampling, total sampel penelitian adalah sebanyak 56 perusahaan.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan regresi logistik.

Penelitian ini menunjukkan bahwa opini audit tahun sebelumnya

berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern. Audit tenure dan

disclosure tidak berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.

Kata kunci: audit tenure, opini audit tahun sebelumnya, disclosure, dan opini

audit going concern.

Page 10: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya

kepada kita semua yang mana semua yang diberikan olehNya tidak bisa dihitung

maupun dibalas, dan karena nikmat-Nya pula skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik. Shalawat serta salam senantiasa selalu tertuju kepada Nabi Muhammad SAW,

nabi akhir zaman, yang telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah menuju

zaman islamiyah. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta. Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Abahku Moh Iqbal dan Ibunda Laswiyah tercinta, terima kasih atas segala

dukungannya. Terima kasih atas pengorbanan kalian dalam membina

anakmu ini dengan segala cinta dan tuntunan ilahi. Serta adikku Abi dan

Alwi semoga menjadi anak yang berguna dan membanggakan.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis beserta jajaran dekanat. Juga kepada seluruh dosen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis.

3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM

selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang

telah mengingatkan dan memberikan semangat dalam pembuatan skripsi

ini.

4. Ibu Dr. Rini, Ak., CA. selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing dengan penuh perhatian dan dukungan. Terimakasih karena

telah banyak meluangkan waktu dalam membimbing dan memberikan

banyak solusi.

Page 11: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

vii

5. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan pengetahuan yang luas. Terimakasih karena telah

memudahkan proses skripsi dan memberikan jalan terhadap banyak

permasalahan dalam pembuatan skripsi ini.

6. Bapak Yusar Sagara, SE., M.Si., Ak., selaku dosen Pembimbing

Akademik, telah membimbing selama masa perkuliahan.

7. Teman-teman Akuntansi 2011 khususnya AKUKECE, akuntansi kelas C

yang telah membersamai dalam seluruh proses perkuliahan. Khususnya

kepada teman-teman Core I 7, Rizki Fauzi, Irvan Sopian, Arif Setiawan,

Wahyu Heldera, Septiandi Dwi Nugraha, dan Noviansyah Z. yang telah

saling mendukung dalam seluruh kebersamaan.

8. Terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh pengurus Komda FEB

2013-2014, kalian merupakan saudara dakwah yang sangat baik.

9. Terima kasih kepada pengurus UKM LDK Syahid 18, 2014-2015 atas

segala kebersamaan dalam perjuangan dakwah kampus.

10. Terima kasih pula yang tidak terlupakan kepada teman-teman KESTARI

18, Ali, Annisa, Ganis, Umi, yang tidak pernah lelah saling mengingatkan

dan menebarkan semangat dalam proses pembuatan skripsi.

11. Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

memanasmanasi agar terselesaikannya skripsi ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna

dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan serta keterbatasan yang

lainnya. Oleh sebab itu, saya mengharapkan masukan dan kritik konstruktif dari

berbagai pihak. Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta, September 2015

Muhammad Nur Fahmi

Page 12: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

viii

DAFTAR ISI

Hal

COVER

COVER DALAM

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI………………………….. i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP………….……………………………………... ii

ABSTRACT…………………………………………………………………….. iv

ABSTRAK……………………………………………………………………… v

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. vi

DAFTAR ISI……………………………………………………………………. viii

DAFTAR TABEL……………………………………………………………… x

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… xi

BAB I Pendahuluan………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………… 1

B. Perumusan Masalah…………………………………………... 14

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………………. 14

BAB II Tinjauan Pustaka…………………………………………………... 16

A. Tinjauan Literatur…………………………………………….. 16

1. Teori Keagenan…………………………………………… 16

2. Auditing………………………………………………… 18

a. Pengertian Audit……………………………………... 18

b. Jenis-jenis Audit……………………………………… 18

1) Audit Operasional……………………………. 18

2) Audit Kepatuhan…………………………….. 19

3) Audit Laporan Keuangan…………………… 19

Page 13: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

ix

3. Opini Audit Going Concern………………………………... 20

4. Audit Tenure………………………………………………… 26

5. Opini Audit Tahun Sebelumnya…………………………... 27

6. Disclosure………………………………………………... 28

B. Penelitian Sebelumnya…………………………………………… 31

C. Kerangka Berpikir……………………………………………… 45

D. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis……… 46

1. Pengaruh audit tenure terhadap opini audit going concern. 46

2. Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap

Opini Audit Going Concern…………………………………. 47

3. Pengaruh Disclosure Terhadap Opini Audit Going

Concern………………………………………………………. 48

BAB III Metodologi Penelitian…………………………………………………. 50

A. Ruang Lingkup Penelitian……………………………………….. 50

B. Metode Penentuan Sampel………………………………………. 50

C. Metode Pengumpulan Data……………………………………… 51

D. Metode Analisis Data…………………………………………….. 52

E. Operasional Variabel Penelitian………………………………… 57

BAB IV Analisis dan Pembahasan……………………………………………... 60

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian……………………. 60

B. Analisis dan Pembahasan………………………………………... 64

BAB V Kesimpulan dan Saran………………………………………………... 79

A. Kesimpulan……………………………………………………….. 79

B. Saran……………………………………………………………… 80

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 81

LAMPIRAN………………………………………………………………………… 84

Page 14: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

x

Daftar Tabel

No Keterangan Hal

1.1 Skandal Akuntansi……………………………………………………… 4

1.2 Data Peringkat Tambang Indonesia…………………………………….. 8

2.1 Disclosure Item………………………………………………………………… 30

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya…………………………………………… 32

3.1 Variabel Pengukuran dan Operasional…………………………………. 59

4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria………………………………. 61

4.2 Sampel Penelitian………………………………………………………. 62

4.3 Distribusi Perusahaan Berdasarkan Opini Audit……………..………… 63

4.4 Descriptive Statistics………………………………………………………….. 65

4.5 Iteration History………………………………………………………... 68

4.6 Iteration History 1……………………………………………………… 69

4.7 Koefisien Determinasi………………………………………………….. 70

4.8 Hosmer and Lemeshow Test………………………………………………….. 70

4.9 Correlation Matrix…………………………………………………………….. 71

4.10 Classification Table…………………………………………………………… 72

4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik………………………………….... 73

4.12 Ringkasan Hasil Penelitian……………………………………………... 78

Page 15: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

xi

Daftar Gambar

No Keterangan Hal

1.1 Peta Lokasi penyebaran Sumber daya dan Cadangan Batubara………... 9

2.1 Panduan Auditor dalam Memberikan Opini Audit Going Concern…….. 26

2.2 Kerangka Berpikir……………………………………………………… 45

Page 16: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

1

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Akuntan publik merupakan salah satu profesi yang memiliki lisensi yang

diberikan oleh Departemen Keuangan setelah melalui ujian Certified Public

Accountant (CPA). Salah satu jasa akuntan publik adalah assurance services yang

mana bertujuan untuk meningkatkan mutu dari laporan keuangan. Dalam hal ini

auditing merupakan salah satu daripada assurance services tersebut. Jasa auditing

berusaha untuk memeriksa dan memberikan opini terhadap laporan keuangan

suatu perusahaan, terkait dengan apakah laporan yang disajikan oleh manajemen

sudah disajikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau tidak, serta apakah

laporan disajikan dengan sewajar-wajarnya. Maka dari itu akuntan publik

memiliki peran penting dalam hal pengeluaran hasil audit laporan keuangan.

Akuntan publik memiliki tanggung jawab penuh atas seluruh hasil audit yang

dikeluarkannya. Akuntan publik atau auditor independen bertugas memberikan

jasanya terutama jasa audit laporan keuangan kepada para kliennya. Boynton dan

Johnson (2006:10) menyatakan bahwa klien para auditor independen tersebut

dapat berasal dari perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, dan

kantor pemerintah.

Auditor independen dalam melaksanakan tugasnya harus mengacu pada

standar yang dibuat oleh masing-masing negara tempat auditor tersebut

beroperasi. Di Indonesia standar yang digunakan untuk acuan para auditor adalah

Page 17: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

2

Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Dengan adanya standar ini, maka

seluruh kegiatan auditor telah terstandarisasi.

Auditor harus mengupayakan menciptakan kondisi audit yang paling

efektif. Salah satu kondisi yang diperlukan untuk menciptakan kondisi audit yang

efektif adalah independensi auditor (Foroghi, 2012). Auditor independen dalam

melaksanakan tugasnya harus bersikap jujur dan objektif. Hal-hal tersebut harus

ada pada diri seorang auditor, sehingga keputusan laporan audit tidak terpengaruh

pihak manapun. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan

melaksanakan audit agar dapat memperoleh keyakinan memadai tentang apakah

laporan keuangan bebas dari salah saji material baik yang disebabkan oleh

kekeliruan atau kecurangan (Maulina et al. 2010).

Boynton dan Johnson (2006:5) menyatakan bahwa auditing memainkan

peran penting dalam dunia bisnis, pemerintahan, dan ekonomi kita. Hal ini

dikarenakan hasil audit atas laporan keuangan yang telah diaudit diibaratkan

sebagai jembatan yang menghubungkan antara perusahaan dengan pemegang

kepentingan. Laporan keuangan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan

dari suatu perusahaan, karena laporan keuangan merupakan salah satu media

utama yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan

informasi keuangannya kepada pihak yang berkepentingan (Rossa dan Rahardjo,

2013). Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan

sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak

eksternal perusahaan (Singgih dan Bawono, 2010). Investor merupakan salah satu

pihak pemegang kepentingan atas suatu perusahaan, karena salah satu sumber

Page 18: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

3

modal adalah dana dari investor. Sumber modal inilah yang bisa menjadi salah

satu faktor atas keberlangsungan hidup suatu perusahaan. Salah satu referensi

yang digunakan investor untuk mengambil keputusan berkaitan dengan

investasinya adalah opini audit atas laporan keuangan perusahaan yang diberikan

oleh auditor independen (Rossa dan Rahardjo, 2013).

Opini audit sangat berperan dalam pengambilan keputusan pemegang

kepentingan, oleh sebab itu opini audit harus mencerminkan keadaan yang

sebenarnya dari perusahaan. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Syaifuddin dan

Fitriyani (2014), opini yang dikeluarkan auditor atas laporan keuangan suatu

perusahaan merupakan salah satu komponen penting yang akan dipertimbangkan

para investor dalam pengambilan keputusan bisnis mereka.

Namun, di balik itu semua ada beberapa kasus skandal audit yang mana

hasil laporan audit tidak mencerminkan keadaan suatu perusahaan yang

sebenarnya dan tentu saja melibatkan auditor di dalamnya, sehingga auditor

menjadi pihak yang harus bertanggung jawab atas kasus tersebut, seperti kasus

Enron, Worldcom, Xerox, dan lain-lain (Dewayanto, 2011). Tucker et al., (2003)

dalam Ardiani et al. (2012) menemukan bahwa dari 228 perusahaan publik yang

mengalami kebangkrutan, Enron dan 95 perusahaan lainnya menerima opini wajar

tanpa pengecualian pada tahun sebelum terjadinya kebangkrutan. Alhasil

kesalahan pemberian opini yang dikeluarkan auditor tersebut membuat salah satu

Kantor Akuntan Publik (big-5) yaitu Arthur Andersen terlibat dan berhenti

beroperasi. Selanjutnya akan disajikan beberapa kasus skandal akuntansi

(Tuanakotta, 2011:166):

Page 19: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

4

Tabel 1.1

Skandal Akuntansi

No Perusahaan Tahun Perusahaan yang

Mengaudit

Negara

1 Cendant 1998 Ernst & Young Amerika Serikat

2 MicroStrategy 2000 PricewaterhouseCoopers Amerika Serikat

3 Computer Associates 2000 KPMG Amerika Serikat

4 Xerox 2000 KPMG Amerika Serikat

5 One.Tel 2001 Ernst & Young Australia

6 Enron 2001 Arthur Andersen Amerika Serikat

7 Adelphia 2001 Deloitte & Touche Amerika Serikat

8 AOL 2001 Ernst & Young Amerika Serikat

9 Bristol-Myers Squibb 2001 PricewaterhouseCoopers Amerika Serikat

10 CMS Energy 2002 Arthur Andersen Amerika Serikat

11 Duke Energy 2002 Deloitte & Touche Amerika Serikat

12 Dynegy 2001 Arthur Andersen Amerika Serikat

13 El Paso Corporation 2002 Deloitte & Touche Amerika Serikat

14 Global Crossing 2001 Arthur Andersen Amerika Serikat

15 Halliburton 2001 Arthur Andersen Amerika Serikat

16 ImClone System 2002 KPMG Amerika Serikat

17 Kmart 2002 PricewaterhouseCoopers Amerika Serikat

18 Merrill Lynch 2002 Deloitte & Touche Amerika Serikat

19 Peregrine System 2002 KPMG Amerika Serikat

20 Reliant Energy 2002 Deloitte & Touche Amerika Serikat

21 Tyco International 2002 PricewaterhouseCoopers Bermuda

22 WorldCom 2002 Arthur Andersen Amerika Serikat

23 Royal Ahold 2003 Deloitte & Touche Belanda

24 Parmalat 2003 Grant Thornton SpA Italia

25 HealthSouth Corporation 2003 Ernst & Young Amerika Serikat

26 AIG 2004 PricewaterhouseCoopers Amerika Serikat

27 Bernard L. Madoff

Investment Securities

LLC

2008 Friehling & Horowitz Amerika Serikat

28 Anglo Irish Bank 2008 Ernst & Young Irlandia

29 Satyam Computer

Services

2009 PricewaterhouseCoopers India

30 Lehman Brothers 2010 Ernst & Young Amerika Serikat

Sumber: Tuanakotta (2011:166)

Page 20: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

5

Kasus Enron ini menjadi salah satu kasus skandal terbesar yang dapat

menjadi simbol kerusakan citra auditor. Dikutip dari Sagara dan Fitri (2013:119),

Enron merupakan perusahaan energi di Houston, Texas, Amerika Serikat yang

didirikan pada tahun 1930. Pada bulan September 2001, pemerintah Amerika

Serikat mulai mencium adanya ketidakberesan dalam laporan pembukuan Enron.

Satu bulan kemudian, Enron mengumumkan kerugian sebesar US$600 juta dan

nilai aset Enron menyusut US$1,2 triliun. Pada laporan keuangan yang sama

diakui bahwa selama tujuh tahun terakhir, Enron selalu melebih-lebihkan laba

bersih mereka. Akibat laporan mengejutkan ini, nilai saham Enron mulai anjlok

dan saat Enron mengumumkan bahwa perusahaannya harus gulung tikar, 2

Desember 2001, harga saham Enron hanya 26 sen. Yang lebih mengejutkan dunia

akuntan adalah peristiwa penghancuran dokumen yang dilakukan oleh Duncan

(Auditor Arthur Andersen). Panik karena diminta kesaksiannya di Dewan

Perwakilan Rakyat Amerika (Congress), Duncan memerintahkan anak buahnya

untuk menghancurkan ratusan kertas kerja dan e-mail yang berhubungan dengan

Enron. Kertas kerja merupakan dokumen penting dalam dunia profesi akuntan

yang berhubungan dengan laporan keuangan klien. Secara umum, setiap kertas

kerja, komunikasi dan laporan keuangan harus didokumentasikan dengan baik

selama 6 tahun. Peristiwa penghancuran dokumen ini memberi keyakinan pada

publik dan Congress bahwa Andersen sebenarnya mengetahui bisnis buruk Enron,

tetapi tidak mau mengungkapkannya dalam laporan audit mereka, karena mereka

takut kehilangan Enron sebagai klien. Arthur Andersen adalah auditor Enron

selama beberapa tahun. Enron merupakan salah satu klien terbesarnya Andersen.

Page 21: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

6

Enron membayar Andersen sebesar US$46,8 juta untuk audit, konsultasi bisnis,

dan kerja pajak untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 1999;

US$58 juta pada tahun 2000; dan lebih dari US$50 juta pada tahun 2001. Lebih

dari setengah jumlah itu adalah untuk biaya-biaya yang dibebankan untuk

layanan-layanan non-audit. Pada tahun 2000, misalnya, Enron membayar

Andersen sebesar US$25 juta untuk layanan audit dan US$27 juta untuk

konsultasi dan layanan-layanan lainnya, seperti layanan audit internal. Andersen

telah melaksanakan tugas audit internal Enron sejak tahun 1993. Selain kasus

enron masih ada banyak lagi kasus kebangkrutan yang melibatkan auditor di

dalamnya, seperti kasus runtuhnya Lehman Brothers di Amerika Serikat (AS)

tanggal 15 September 2008.

Banyak hal yang melatarbelakangi atas bangkrutnya perusahaan-

perusahaan besar tersebut. Faktor-faktor yang melatarbelakanginya dapat berasal

dari faktor keuangan, faktor non keuangan, faktor pasar, bahkan dapat juga dari

faktor pribadi dari orang-orang yang mengelola perusahaan itu sendiri. Maka

dibutuhkannya suatu opini auditor atas keberlangsungan suatu perusahaan.

Januarti (2009) dalam Dewayanto (2011) mengemukakan bahwa atas dasar

banyaknya kasus tersebut, maka AICPA (1988) mensyaratkan bahwa auditor

harus mengemukakan secara eksplisit apakah perusahaan klien akan dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) sampai setahun

kemudian setelah pelaporan. Opini tersebut sangat dibutuhkan oleh para

pemegang kepentingan terkait sikapnya terhadap suatu perusahaan. Opini audit

going concern membantu investor untuk memutuskan akan berinvestasi atau tidak

Page 22: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

7

ke dalam perusahaan auditee yang terkena opini audit going concern (Ulya,

2012). Zulfikar dan Syafruddin (2013) menyatakan bahwa going concern adalah

suatu keadaan di mana perusahaan dapat tetap beroperasi dalam jangka waktu ke

depan, dimana hal ini dipengaruhi oleh keadaan financial dan non financial.

Sebagai contoh, Hidayat (2012) menyatakan bahwa perusahaan tambang

PT Bumi Resources diproyeksikan akan mengalami kebangkrutan finansial

setelah mencatat kerugian dan kemampuan bayar utang rendah meski manajemen

opitimis terhadap operasional. Riset yang dikeluarkan Panin Sekuritas Rabu

(29/8) mengindikasikan perusahaan batu bara ini akan bangkrut karena performa

keuangan yang buruk dan tidak mampu membayar utangnya. Selain faktor

keuangan yang menjadi kendala, faktor non keuangan juga menjadi masalah di

perusahaan ini. PT Bumi Resources memiliki masalah dalam hal perizinan. Dalam

laporan auditor PT Bumi Resources tahun 2013, dinyatakan bahwa entitas anak

dari PT Bumi Resources yaitu PT Dairi Prima Mineral (Dairi), PT Citra Palu

Minerals (CPM) dan PT Gorontalo Minerals (GM), menandatangani Kontrak

Karya (KK) dengan Pemerintah Republik Indonesia untuk mengeksplorasi emas

dan mineral lainnya di seluruh wilayah konsensi yang berada dalam wilayah hutan

lindung. Undang-undang kehutanan No. 41, yang mulai berlaku sejak tahun 1999,

melarang eksploitasi sumber daya alam di wilayah hutan lindung, termasuk

wilayah KK yang diberikan sebelum deklarasi. Pada tanggal 31 Desember 2013,

Dairi, CPM, dan GM masing-masing telah memperoleh izin pinjam pakai

kawasan hutan lindung untuk kegiatan penambangan dan eksplorasinya. Izin

pinjam pakai kawasan hutan lindung memiliki batas waktu dan perlu

Page 23: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

8

diperpanjang. Selain itu, CPM dan GM berada dalam tahap studi kelayakan. Pada

tanggal 31 Desember 2013, CPM dalam proses untuk memperoleh perpanjangan

tahap studi kelayakan dan izin pinjam pakai untuk jangka waktu berikutnya,

sedangkan GM telah mengajukan surat permohonan memasuki tahap konstruksi.

Seperti halnya PT Bumi Resources yang masih terkendala perizinan dari

pemerintah, banyak kasus perusahaan tambang yang tidak memiliki izin dari

pemerintah seperti PT Vale Indonesia yang melakukan penambangan illegal di

kawasan hutan lindung (HL) Zeba-zeba, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah,

dengan membuka jalan (main road) sepanjang 28 kilometer (IS, 2013).

Indonesia yang memiliki letak geografis di daerah tropis dan dilewati garis

katulistiwa mempunyai keuntungan tersendiri. Indonesia merupakan negara yang

kaya akan sumber daya alamnya. Sumber daya alam di Indonesia sangat

melimpah seperti hasil pertanian, perikanan, perkebunan maupun pertambangan.

Dalam hal cadangan barang tambang, Indonesia merupakan negara yang cukup

disegani karenanya. Indonesia memiliki cadangan barang tambang seperti emas,

perak, timah, tembaga, nikel, batubara, dan lain-lain. Selanjutnya akan disajikan

peringkat tambang di Indonesia atas dunia dan berbagai jenis tambang dan juga

jumlah produksi tambang Indonesia:

Tabel 1.2

Data Peringkat Tambang Indonesia

No Jenis Tambang Keterangan

1 Batu bara Peringkat ke-6 dunia dalam produksi Memiliki

0,5 dari cadangan dunia.

2 Minyak Peringkat ke-25 berpotensi. Sebesar 4,3 miliar

barel yang terbukti dan 3,7 miliar barel potensial

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 24: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

9

Tabel 1.2 (Lanjutan)

No Jenis Tambang Keterangan

3 Gas alam Peringkat ke-13 cadangan dunia. Produksinya

peringkat ke-8 terbesar. Peringkat ke-2

pengekspor LNG

4 Emas Peringkat ke-7 potensi emas terbesar dunia.

Peringkat ke-6 produksi sebesar 6,7% dan

memiliki cadangan sebesar 2,3%.

5 Timah Peringkat ke-6 cadangan dunia sebesar 8,1%.

Peringkat ke-2 produksi sebesar 26%.

6 Tembaga Peringkat ke-7 cadangan sekitar 4,1%. Peringkat

ke-2 produksinya sebesar 10,4%.

7 Nikel Peringkat ke-8 cadangan dunia sekitar 2,9%.

Peringkat ke-4 produksi dunia sebesar 8,6%.

Sumber: http://www.hpli.org/tambang.php

Selanjutnya akan disajikan peta lokasi penyebaran salah satu barang

tambang yaitu batubara di Indonesia beserta jumlah cadangannya per juta ton:

Gambar 1.1

Peta Lokasi Penyebaran Sumber Daya dan Cadangan Batubara

Sumber: Badan Geologi Kementerian ESDM

Page 25: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

10

Dengan melimpahnya sumber daya alam Indonesia maka terbukalah

kesempatan untuk mengelola sumber daya tersebut. Oleh sebab itu banyak

perusahaan yang berkecimpung di bidang itu. Bukan hanya perusahaan dalam

negeri, perusahaan luar negeri seperti Chevron, Freeport, Petro China, dan lain-

lain turut ambil bagian dalam mengelola sumber daya Indonesia.

Seperti halnya dalam bidang pertambangan, investasi pada bidang

pertanian pun mulai berdatangan dari berbagai sumber, seperti yang dicatat oleh

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). BKPM mencatat minat investasi

di sektor pertanian terus mengalami peningkatan. Kenaikannya sampai 134,8%,

berdasarkan pengajuan izin prinsip yang diterima (Junida, 2015).

Dengan semakin besarnya kebutuhan terhadap hasil sumber daya alam,

merupakan tantangan bagi semua perusahaan untuk tetap mempertahankan

kondisinya. Hal ini juga merupakan tugas bagi para auditor independen untuk

memberikan informasi bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Yang mana

peran hasil audit keuangan adalah sebagai referensi bagi para pemegang

kepentingan, maka auditor harus sangat teliti dalam menyatakan atau tidak

menyatakan opini going concern kepada suatu perusahaan.

Auditor bukan hanya menilai dari faktor keuangannya saja, namun faktor

lain juga harus diperhatikan. Faktor-faktor non keuangan juga berpengaruh

terhadap opini audit going concern yang didapat oleh perusahaan seperti audit

tenure, opini audit sebelumnya maupun tingkat disclosure.

Banyak penelitian yang meneliti terkait dengan hal-hal yang

mempengaruhi opini audit going concern baik faktor keuangan maupun non

Page 26: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

11

keuangan. Penelitian-penelitian tersebut diantaranya adalah Dewayanto (2011),

Ardiani et al. (2012), Foroghi (2012), Zulfikar dan Syafruddin (2013), Rossa dan

Rahradjo (2013), Verdiana dan Utama (2013), dan Bedard et al. (2015).

Ada perbedaan hasil dari penelitian-penelitian sebelumnya terkait faktor-

faktor yang mempengaruhi opini audit going concern. Oleh sebab itu penelitian

ini bermaksud meneliti kembali terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

opini audit going concern. Alasan, proses, dan faktor bagaimana auditor

menyatakan opini audit going concern masih menarik mengingat perusahaan yang

akan diteliti adalah perusahaan tambang dan agriculture yang memiliki ciri khas

tersendiri. Kenyataannya Indonesia dikenal oleh dunia salah satunya karena

sumber daya alamnya. Oleh sebab itu opini audit going concern pada perusahaan

yang ada harus diprediksi.

Penelitian ini meneliti terkait bagaimana pengaruh audit tenure akan

mempengaruhi opini audit going concern. Audit tenure merupakan lama waktu

hubungan antara auditor dengan auditee. Perikatan audit yang lama akan

menjadikan auditor kehilangan independensinya, sehingga kemungkinan untuk

memberikan opini audit going concern akan sulit (Ulya, 2012). Semakin lama

hubungan auditor dengan klien, maka semakin kecil kemungkinan perusahaan

untuk mendapatkan opini going concern (Junaidi dan Hartono, 2010). Penelitian

yang dilakukan oleh Rossa dan Rahardjo (2013) menyatakan bahwa audit tenure

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going

concern. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dan

Hartono (2010), yang nenyatakan bahwa tenure berpengaruh pada opini going

Page 27: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

12

concern didukung. Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ulya (2012) yang menyatakan bahwa variabel audit tenure tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Selanjutnya penelitian ini juga meneliti pengaruh opini audit tahun

sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern. Opini audit tahun

sebelumnya merupakan opini audit yang diterima perusahaan pada satu tahun

sebelumnya. Menurut Zulfikar dan Syafruddin (2013), opini audit going concern

yang telah diterima auditee pada tahun sebelumnya akan menjadi faktor

pertimbangan yang penting bagi auditor dalam mengeluarkan opini audit going

concern pada tahun berjalan jika kondisi keuangan auditee tidak menunjukan

tanda – tanda perbaikan atau tidak adanya rencana manajemen yang dapat

direalisasikan untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Penelitian yang dilakukan

oleh Zulfikar dan Syafruddin (2013) menyatakan bahwa opini audit tahun

sebelumnya berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulya (2012) yang

menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya akan berpengaruh positif

terhadap kemungkinan penerimaan opini audit going concern.

Penelitian ini meneliti terkait pengaruh disclosure suatu laporan

perusahaan akan mempengaruhi opini audit going concern. Disclosure dapat

didefinisikan sebagai pemberian informasi oleh perusahaan yang mungkin

mempengaruhi keputusan investasi. Disclosure merupakan suatu hal yang cukup

menarik untuk diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi opini audit going

concern, sebab dengan ketika auditor memberikan opini wajar tanpa

Page 28: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

13

pengecualian, informasi buruk mengenai perusahaan seringkali tidak diungkapkan

oleh pemimpin perusahaan (Lennox, 2000 dalam Verdiana dan Utama (2013).

Semakin tinggi disclosure level yang dilakukan perusahaan, maka semakin

banyak pula informasi yang ada (Zulfikar dan Syafruddin, 2013). Hal ini

sebagaimana yang diungkapkan oleh Junaidi dan Hartono (2010), disclosure

laporan keuangan merupakan informasi yang sangat penting bagi auditor,

misalnya, pengungkapan informasi keuangan mengenai konsistensi penggunaan

metode akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan, kebijakan-kebijakan

perusahaan, kerajasama perusahaan dengan pihak yang mempunyai hubungan

istimewa perusahaan, serta kejadian setelah tanggal neraca dalam hal pemberian

opini going concern. Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010)

menyatakan bahwa disclosure berpengaruh secara signifikan terhadap

dikeluarkannya opini going concern oleh auditor. Namun berbeda dengan hasil

penelitian Astuti dan Darsono (2012) yang menyatakan bahwa disclosure tidak

berpengaruh terhadap penerimaan opini going concern.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah,

penelitian ini mengambil data terbaru yaitu data perusahaan dari tahun 2011

sampai 2014. Sektor perusahaan yang diambilpun berbeda dengan penelitian-

penelitian sebelumnya yaitu hanya pada sektor tambang dan agriculture.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dimotivasi untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi opini audit going concern.

Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui seberapa besar variabel

independen yang disajikan mempengaruhi variabel dependen. Berdasarkan hal-hal

Page 29: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

14

tersebut, maka penelitian ini berjudul “Pengaruh audit tenure, opini audit tahun

sebelumnya, dan disclosure terhadap opini audit going concern perusahaan

tambang dan agriculture yang terdaftar di BEI tahun 2011-2014”.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang hendak diteliti dapat dirumuskan dan dipaparkan

dalam beberapa pertanyaan di bawah ini sebagai berikut:

1. Apakah audit tenure perusahaan mempengaruhi opini audit going

concern?

2. Apakah opini audit tahun sebelumnya mempengaruhi opini audit going

concern?

3. Apakah disclosure mempengaruhi opini audit going concern?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk

memberikan bukti empirisi mengenai:

a) Pengaruh audit tenure terhadap opini audit going concern

b) Pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going

concern

c) Pengaruh disclosure terhadap opini audit going concern

Page 30: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

15

2. Manfaat Penelitian

a) Kontribusi Teoritis

1) Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini berguna sebagai referensi

dan rujukan bagi penelitian selanjutnya. Penelitian ini juga berguna

sebagai pembanding bagi penelitian-penelitian lainnya.

2) Masyarakat, penelitian ini bisa menjadi informasi yang berguna bagi

masyarakat agar lebih mengetahui terkait dengan opini audit going

concern dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3) Peneliti selanjutnya, sebagai rujukan dalam membuat penelitian

dengan topik opini audit going concern.

4) Penulis, sebagai sarana untuk menambah ilmu dan menambah rujukan

terkait dengan opini audit going concern dan perusahaan tambang.

b) Kontribusi Praktis

1) Auditor dan KAP, sebagai rujukan informasi mengenai langkah-

langkah dan hal-hal yang perlu diperhatikan ketika memberikan opini

audit going concern.

2) Pemegang kepentingan, sebagai rujukan dalam mengambil setiap

keputusan. Agar dapat mengantisipasi keadaan-keadaan yang tidak

diinginkan.

3) Pemerintah, mengantisipasi keadaan perusahaan-perusahaan yang

dapat membuat perekonomian tidak stabil jika bermasalah.

Page 31: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

16

Bab II

Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan teori yang mengungkapkan adanya dua

kepentingan berbeda yang berasal dari dua pihak. Dua pihak yang memiliki

kepentingan berbeda tersebut adalah prinsipal dan agen. Di dalam teori ini

prinsipal adalah para pemegang saham atau orang-orang yang menjadi pemilik

suatu perusahaan dan agen adalah orang-orang yang menjalankan pengelolaan

perusahaan tersebut. Jensen dan Meckling (1976) dalam Zulfikar dan Syafruddin

(2013) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak yang mana satu

atau lebih prinsipal (pemilik) menggunakan orang lain atau agen (manajer) untuk

menjalankan aktivitas perusahaan. Dalam hal ini, merupakan suatu keharusan

dimana agen harus bekerja sesuai dengan wewenang prinsipal. Pada dasarnya para

prinsipal sebagai pemilik perusahaan ingin agar perusahaan yang mereka miliki

menguntungkan bagi mereka dan bertambah nilainya. Oleh sebab itu mereka

mempekerjakan agen sebagai orang-orang yang mengelola perusahaan agar

tercapainya tujuan mereka. Agar terdapat timbal balik antara prinsipal dan agen,

maka agen mendapatkan imbalan dari prinsipal berupa gaji, upah, bonus, dan lain-

lain. Agen sebagai orang-orang yang mengelola perusahaan memiliki kepentingan

tersendiri yaitu memaksimalkan imbalan dari prinsipal baik berupa gaji, bonus,

insentif, dan lain-lain.

Page 32: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

17

Adanya dua kepentingan antara prinsipal dan agen inilah yang kadang

menyebabkan masalah bagi perusahaan, masalah ini biasa disebut dengan masalah

keagenan. Masalah keagenan timbul karena adanya konflik kepentingan antara

prinsipal dan agen (Zulfikar dan Syafruddin, 2013).

Dalam kaitannya dengan penerimaan opini audit going concern, agen

(manajemen) bertanggung jawab secara moral terhadap kelangsungan perusahaan

yang dipimpinnya. Pemilik memberi wewenang kepada agen untuk melakukan

operasional perusahaan, sehingga informasi lebih banyak diketahui oleh agen

dibandingkan pemilik. Baik prinsipal maupun agen diasumsikan sebagai orang

ekonomi rasional dan semata-mata termotivasi oleh kepentingan pribadi. Hal ini

dapat memicu terjadinya konflik keagenan (Zulfikar dan Syafruddin, 2013).

Untuk mengetahui keadaan perusahaan yang dimiliki oleh prinsipal, maka

agen diwajibkan untuk memberikan laporan kepada prinsipal. Salah satu laporan

yang agen berikan kepada prinsipal adalah laporan keuangan. Laporan yang

diterima oleh prinsipal digunakan untuk mengambil keputusan dan menentukan

sikap bagi perusahaan di masa mendatang. Oleh sebab itu laporan keuangan harus

menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari kondisi perusahaan. Jika laporan

tidak menggambarkan keadaan perusahaan yang sebenarnya dalam artian agen

memanipulasi atau salah dalam memberikan laporan, maka hal ini akan

mempengaruhi prinsipal dalam mengambil keputusan. Jika laporannya salah

kemungkinan besar keputusan yang diambil kurang tepat. Oleh sebab itu

diperlukannya pihak ketiga yang independen atau terbebas dari pengaruh pihak

manapun sebagai jembatan antara prinsipal dan agen.

Page 33: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

18

Pihak ketiga tersebut ialah auditor independen. Pihak ketiga ini berfungsi

untuk memonitor perilaku manajer (agen) apakah bertindak sesuai dengan

keinginan prinsipal (Dewayanto, 2011). Tugas dari auditor adalah memberikan

jasa untuk menilai laporan keuangan yang dibuat oleh agen, mengenai kewajaran

laporan keuangan tersebut (Zulfikar dan Syafruddin, 2013). Selain itu, auditor

juga harus mempertimbangkan akan kelangsungan hidup perusahaan (Praptitorini

dan Januarti, 2007) dalam Zulfikar dan Syafruddin (2013)).

2. Auditing

a. Pengertian Audit

Auditing menurut Arens (2014:24) adalah:

“ Auditing is the accumulation and evaluating of evidence about

information to determine and report on the degree of correspondence

between the information and estabilished criteria.”

Artinya auditing ialah pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti

terkait dengan informasi-informasi untuk menjelaskan dan melaporkan

derajat kesesuaian antara informasi dengan kriteria yang telah

ditetapkan.

b. Jenis-jenis Audit

Arens (2014:33) menjelaskan tiga jenis audit sebagai berikut:

1) Audit Operasional (Operational Audit)

Audit operasional mengevaluasi efisiensi dan efektivitas berbagai

bagian dari prosedur operasi perusahaan dan metodenya. Pada

Page 34: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

19

tahap penyelesaian audit operasional, biasanya manajemen

mengaharapkan rekomendasi untuk perbaikan operasi.

2) Audit Kepatuhan (Compliance Audit)

Audit kepatuhan dilaksanakan untuk menjelaskan apakah auditee

telah mengikuti prosedur, aturan, atau regulasi yang diatur oleh

pembuat kebijakan di atasnya.

3) Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)

Audit laporan keuangan dilaksanakan untuk menjelaskan apakah

laporan keuangan telah di laporkan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku umum.

c. Opini Audit

SA seksi 508 paragraf 10 (SPAP, 2011:508.6) menjelaskan

berbagai tipe pendapat auditor yaitu:

1) Pendapat wajar tanpa pengecualian. Pendapat wajar tanpa

pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan

secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,

hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan Standar

Akuntansi Keuangan di Indonesia. Ini adalah pendapat yang

dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku seperti yang

diuraikan dalam paragraf 08.

2) Bahasa penjelasan ditambahkan dalam laporan auditor bentuk

baku. Keadaan tertentu mungkin mengharuskan auditor

Page 35: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

20

menambahkan suatu paragraf penejelasan (atau bahasa

penjelasan yang lain) dalam laporan auditnya.

3) Pendapat wajar dengan pengecualian. Pendapat wajar dengan

pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan

menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu

sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia,

kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang

dikecualikan.

4) Pendapat tidak wajar. Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa

laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi

keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai

dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

5) Pernyataan tidak memberikan pendapat. Pernyataan tidak

memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak

menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

3. Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh

auditor untuk mengevaluasi apakah terdapat keraguan besar tentang kemampuan

entitas untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk jangka waktu yang

layak dan, jika berlaku, untuk mempertimbangkan kecukupan pengungkapan

dalam laporan keuangan serta untuk mencantumkan paragraf penjelasan dalam

laporannya yang mencerminkan kesimpulannya (SPAP, 2011). Laporan ini

Page 36: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

21

digunakan guna mengetahui keadaan-keadaan yang akan terjadi pada perusahaan

agar dapat segera diantisipasi.

Riahi dan Belkoui (2006:271) menyatakan going concern adalah:

“Dalil kelangsungan usaha (going-concern postulate), atau dalil

kontinuitas, menganggap bahwa entitas bisnis akan melanjutkan

operasinya cukup lama untuk merealisasikan proyek, komitmen, dan

aktivitasnya yang berkelanjutan”

Opini going concern menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak akan

dilikuidasi dalam jangka pendek (Syaifuddin dan Fitrianasari, 2014). Praptitorini

dan Januarti (2007) dalam Zulfikar dan Syafruddin (2013) menyatakan bahwa

tanggung jawab utama manajemen untuk menentukan kelayakan dari persiapan

laporan keuangan menggunakan dasar going concern dan tanggung jawab auditor

untuk meyakinkan dirinya bahwa penggunaan dasar going concern oleh

perusahaan adalah layak dan diungkapkan secara memadai dalam laporan

keuangan.

Zulfikar dan Syafruddin (2013) menyatakan bahwa laporan audit dengan

modifikasi mengenai going concern merupakan suatu indikasi bahwa dalam

penilaian auditor terdapat risiko auditee tidak dapat bertahan dalam bisnis. Dari

sudut pandang auditor, keputusan tersebut melibatkan beberapa tahap analisis.

Menurut Arens (2014:76) hal-hal yang dapat menyebabkan ketidakmampuan

suatu perusahaan dalam melanjutkan usahanya terdiri dari empat faktor yaitu:

Page 37: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

22

a. Kerugian operasi yang berulang-ulang dan signifikan atau kekurangan

modal kerja.

b. Ketidakmampuan perusahaan membayar kewajibannya yang telah

jatuh tempo.

c. Kehilangan pelanggan utama, bencana alam yang tidak diasuransikan

seperti gempa bumi atau banjir, atau kekurangan karyawan yang luar

biasa.

d. Permasalahan kelegalan, perundang-undangan, atau mengenai hal-hal

yang telah terjadi yang mungkin membahayakan kemampuan entitas

untuk beroperasi.

Hampir tidak ada panduan yang jelas atau hasil penelitian yang dapat

dijadikan pemilihan tipe Going Concern Report yang harus dipilih (Dewayanto,

2011). Menurut SA seksi 341, evaluasi terhadap kelangsungan usaha perusahaan

ini meliputi (SPAP, 2011:341.2):

a. Auditor mempertimbangkan apakah hasil prosedur yang dilaksanakan

dalam perencanaan, pengumpulan bukti audit untuk berbagai tujuan

audit, dan penyelesaian auditnya, dapat mengidentifikasi keadaan atau

peristiwa yang, secara keseluruhan, menunjukkan adanya kesangsian

besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu pantas. Mungkin

diperlukan untuk memperoleh informasi tambahan mengenai kondisi

dan peristiwa beserta bukti-bukti yang mendukung informasi yang

mengurangi kesangsian auditor.

Page 38: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

23

b. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian besar mengenai

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

dalam jangka waktu pantas, ia harus:

1) Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang

ditujukan untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa

tersebut, dan

2) Menentukan apakah kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat

secara efektif dilaksanakan.

c. Setelah auditor mengevaluasi rencana manajemen, ia mengambil

kesimpulan apakah ia masih memiliki kesangsian besar mengenai

kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

dalam jangka waktu pantas.

Selanjutnya adalah keadaan yang mengarah pada kesangsian atas

kelangsungan hidup perusahaan (SPAP, 2011:341.3) :

a. Tren negatif-sebagai contoh, kerugian operasi yang berulang kali

terjadi, kekurangan modal kerja, arus kas negatif dari kegiatan usaha,

rasio keuangan penting yang jelek.

b. Petunjuk lain tentang kemungkinan kesulitan keuangan-sebagai

contoh, kegagalan dalam memenuhi kewajiban utangnya atau

perjanjian serupa, penunggakan pembayaran dividen, penolakan oleh

pemasok terhadap pengajuan permintaan pembelian kredit biasa,

restrukturisasi utang, kebutuhan untuk mencari sumber atau metode

pendanaan baru, atau penjualan sebagian besar aset.

Page 39: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

24

c. Masalah intern-sebagai contoh, pemogokan kerja atau kesulitan

hubungan perburuhan yang lain, ketergantungan besar atas sukses

proyek tertentu, komitmen jangka panjang yang tidak bersifat

ekonomis, kebutuhan untuk secara signifikan memperbaiki operasi.

d. Masalah luar yang telah terjadi-sebagai contoh: pengaduan gugatan

pengadilan, keluarnya undang-undang, atau masalah-masalah lain

yang kemungkinan membahayakan kemampuan entitas untuk

beroperasi; kehilangan franchise, lisensi atau paten penting;

kehilangan pelanggan atau pemasok utama; kerugian akibat bencana

besar seperti gempa bumi, banjir, kekeringan, yang tidak

diasuransikan atau diasuransikan namun dengan pertanggungan yang

tidak memadai.

Boynton dan Johnson, (2006:64) menyatakan bahwa laporan standar

memuat pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang

menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal

yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum. Laporan wajar tanpa pengecualian ini

diterbitkan pula apabila tidak ada kesangsian atas keberlangsungan hidup suatu

perusahaan. Louwers, (2005:416) menyatakan pula bahwa salah satu daftar situasi

yang mengakibatkan penerbitan laporan penjelas adalah adanya “going concern“

yaitu paragraf yang menggambarkan peringatan terkait dengan permasalahan atas

kemampuan entitas melanjutkan usahanya.

Page 40: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

25

Berikut adalah contoh laporan auditor yang memberikan pendapat wajar

tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (SPAP, 2011:341.15):

Laporan Auditor Independen

[Pihak yang dituju oleh auditor]

[Paragraf pengantar: Sama seperti laporan auditor bentuk baku]

[Paragraf ligkup: Sama seperti laporan auditor bentuk baku]

[Paragraf pendapat: Sama seperti laporan auditor bentuk baku]

Laporan keuangan terlampir telah disusun dengan asumsi bahwa

Perusahaan akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Seperti

yang diuraikan dalam Catatan X atas laporan keuangan, perusahaan telah

mengalami kerugian yang berulangkali dari kegiatan usahanya, sehingga

pada tanggal 31 Desember 20X8 telah mengakibatkan saldo ekuitas

negatif dan jumlah liabilitas lancar Perusahaan telah melebihi jumlah

asetnya sebesar RpXX. Kondisi ini menimbulkan keraguan substansial

atas kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

hidupnya. Rencana manajemen untuk mengatasi kondisi tersebut juga

telah diungkapkan dalam Catatan X atas laporan keuangan. Laporan

keuangan terlampir tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari kondisi

tersebut.

[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, dan nomor izin

kantor akuntan publik]

[Tanggal]

Berikutnya akan digambarkan langkah-langkah pertimbangan auditor

dalam memberikan opini audit going concern:

Page 41: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

26

Gambar 2.1

Panduan Auditor dalam Memberikan Opini Audit Going Concern

Sumber: Seksi 341 Paragraf 19 (SPAP, 2011:341.10)

4. Audit Tenure

Audit tenure merupakan lama waktu hubungan antara auditor dengan

auditee. Lama waktu ini dihitung dengan bilangan tahun. Zulfikar dan Syafruddin

SA Seksi 508

(PSA No. 29)

Page 42: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

27

(2013) mengatakan Auditor Client Tenure merupakan jumlah tahun dimana KAP

melakukan perikatan audit pada perusahaan yang sama. Semakin lama auditor

mengaudit perusahaan yang sama, maka pemahaman auditor akan perusahaan

tersebut akan terus bertambah menjadi lebih baik. Sehingga bila terdapat masalah

keberlangsungan usaha pada perusahaan auditee dan auditor dapat tetap menjaga

independensinya, maka auditor akan cepat mendeteksi masalah keberlangsungan

usaha tersebut (Ulya, 2012). Namun dilain hal, hubungan yang lama antara

auditor dengan auditee dikhawatirkan dapat mempengaruhi indepedensi auditor.

Menurut Januarti (2009) dalam Rossa dan Rahardjo (2013) semakin lama

hubungan klien dengan auditor dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat

indepedensi auditor dalam memberikan pendapatnya, sehingga kemungkinan

untuk memberikan opini audit going concern juga semakin kecil. Pada peraturan

menteri keuangan nomor 17/PMK.01/2008 menyebutkan “Pemberian jasa audit

umum atas laporan keuangan dari suatu entitas sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 ayat (1) huruf a dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6 (enam) tahun

buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga)

tahun buku berturut-turut”.

5. Opini Audit Tahun Sebelumnya

Opini audit tahun sebelumnya merupakan opini audit yang diterima

perusahaan pada satu tahun sebelumnya. Opini audit tahun sebelumnya dapat

mempengaruhi pemberian opini going concern oleh auditor (Rossa dan Rahardjo,

2013). Menurut Zulfikar dan Syafruddin (2013), opini audit going concern yang

telah diterima auditee pada tahun sebelumnya akan menjadi faktor pertimbangan

Page 43: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

28

yang penting bagi auditor dalam mengeluarkan opini audit going concern pada

tahun berjalan jika kondisi keuangan auditee tidak menunjukan tanda – tanda

perbaikan atau tidak adanya rencana manajemen yang dapat direalisasikan untuk

memperbaiki kondisi perusahaan.

Mutchler (1984) dalam Zulfikar dan Syafruddin (2013), melakukan

wawancara dengan praktisi auditor yang menyatakan bahwa perusahaan yang

menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya lebih cenderung

untuk menerima opini yang sama pada tahun berjalan. Mutchler (1985) dalam

Zulfikar dan Syafruddin (2013), menguji pengaruh ketersediaan informasi publik

terhadap prediksi opini audit going concern, yaitu tipe opini audit yang telah

diterima perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa model discriminant analysis

yang memasukkan tipe opini audit tahun sebelumnya mempunyai akurasi

prediksi keseluruhan yang paling tinggi sebesar 89,9 persen dibanding model

yang lain.

6. Disclosure

Disclosure dapat didefinisikan sebagai pemberian informasi oleh

perusahaan yang mungkin mempengaruhi keputusan investasi (Verdiana dan

Utama, 2013). Pengungkapan informasi oleh perusahaan diperlukan oleh investor

dalam mengambil keputusan. Untuk meyakinkan bahwa investor memperoleh

kembalian yang dikehendaki dengan risiko tertentu, investor memerlukan

informasi sebagai landasan keputusannya (Nuswandari, 2009). Dalam

memutuskan informasi apa yang akan dilaporkan, praktek yang umum adalah

Page 44: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

29

menyediakan informasi yang mencukupi untuk mempengaruhi penilaian dan

keputusan pemakai (Nuswandari, 2009).

Pengungkapan yang ditunjukkan oleh laporan tahunan harus

mencerminkan elemen-elemen informasi yang luas dan dapat digunakan oleh

pengguna dalam membuat proyeksi, memberikan pinjaman, maupun menilai

perusahaan. Elemen-elemen tersebut adalah (model pelaporan oleh komite

Jenkins dalam Nuswandari (2009)):

a. Data keuangan dan non keuangan:

1) Laporan keuangan dan ungkapan-ungkapan yang terkait

2) Data operasi tingkat tinggi dan pengukuran kinerja yang digunakan

oleh manajemen untuk mengelola bisnis.

b. Analisis manajemen mengenai data keuangan dan non keuangan

1) Alasan terjadinya pengubahan dalam data yang terkait dengan

keuangan, operasi, dan kinerja, serta identifikasi dan dampak tren

yang penting pada masa lalu.

c. Informasi mengenai keadaan masa mendatang

1) Kesempatan dan risiko, termasuk hasilnya dari tren yang penting.

2) Rencana manjemen, termasuk faktor-faktor kesuksesan yang

penting.

3) Perbandingan antara kinerja bisnis sesungguhnya dan kesempatan,

risiko, dan rencana manajemen yang diungkapkan sebelumnya.

Page 45: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

30

d. Informasi mengenai manajemen dan pemegang saham

1) Direktur, manajemen, kompensasi, pihak-pihak penting yang

terkait dengan perusahaan, transaksi dan hubungan dengan pihak-

pihak terkait.

e. Latar belakang perusahaan

1) Tujuan dan strategi secara luas

2) Cakupan dan gambaran bisnis dan kepemilikan

3) Dampak struktur industry pada perusahaan.

Item-item yang digunakan untuk menghitung skor disclosure dalam

penelitian ini mengacu pada penelitian Fitriani dan Sudarsono (2007) yang

menyebutkan bahwa terdapat 33 item disclosure (Verdiana dan Utama, 2013):

Tabel 2.1

Disclosure Item

No Keterangan

1 Ikhtisar data keuangan penting

2 Informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan

3 Laporan dewan komisaris mengenai penilaian terhadap kinerja direksi

mengenai pengelolaan perusahaan.

4 Laporan dewan komisaris mengenai pandangan atas prospek usaha

perusahaan yang disusun oleh direksi

5 Laporan direksi mengenai kinerja perusahaan.

6 Laporan direksi mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang telah

dilaksanakan perusahaan

7 Nama & alamat perusahaan

8 Riwayat Singkat Perusahaan

9 Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa

yang dihasilkan

10 Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa

yang dihasilkan

11 Struktur organisasi dalam bentuk bagan

12 Visi & misi perusahaan

13 Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota dewan komisaris

14 Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota direksi

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 46: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

31

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Keterangan

15 Jumlah karyawan, dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal:

aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan.

16 Uraian tentang pemegang saham dan presentase kepemilikannya

17 Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, presentase kepemilikan

saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut

18 Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal

pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama bursa efek dimana saham

perusahaan tersebut dicatatkan

19 Nama & alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal.

20 Penghargaan & sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala

nasional maupun internasional

21 Nama & alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang/ kantor

perwakilan

22 Tinjauan operasi per segmen usaha

23 Analisis kinerja keuagan yang mencakup perbandingan antara kinerja

keuangan tahun yang bersangkutan dengan yang sebelumnya.

24 Prospek usaha dari perusahaan

25 Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan antara lain strategi

pemasaran dan pangsa pasar

26 Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen

27 Tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance)

28 Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan

29 Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit

30 Tandatangan anggota direksi dan dewan komisaris

31 Informasi tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan

32 Ringkasan statistik keuangan untuk 3 sampai 5 tahun

33 Informasi tentang penelitian dan pengembangan

Fitriani dan Sudarsono (2007)

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun hasil-hasil penelitian terdahulu terkait dengan topik opini audit

going concern akan disajikan dalam tabel 2.1

Page 47: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

32

Tabel 2.2

Hasil-hasil Penelitian Sebelumnya Mengenai

Audit Tenure (X1); Opini Audit Tahun Sebelumnya (X2); Disclosure (X3); Opini Audit Going Concern (Y)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

1

The Relationship between

Auditor Tenure and Audit

Quality Implied by Going

Concern Opininions

(W. Robert Knechel and

Ann Vanstraelen, 2007)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan swasta di Belgia

1992-1996 yang bekerjasama

dengan Belgian National

Bank

- Analisis:

Regresi logistik

- Variabel lainnya:

Audit Quality

√ √ Audit Tenure berpengaruh signifikan

terhadap opini audit going concern

pada perusahaan yang tidak bangkrut

(nonbankrupt).

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 48: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

33

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

2

Analisis Rasio Keuangan

dan Rasio non Keuangan

yang Mempengaruhi

Auditor dalam

Memberikan Opini Audit

Going Concern pada

Auditee (Studi Empiris

pada Perusahaan

Manufaktur yang

Terdaftar di BEJ 2000-

2005)

(Indira Januarti dan Ella

Fitrianasari, 2008)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan Manufaktur

terdaftar BEJ 2000-2005

- Analisis:

Regresi logistik

- Variabel lainnya:

Rasio Likuiditas

Rasio Profitabilitas

Rasio Aktivitas

Rasio Leverage

Rasio Pertumbuhan

Penjualan

Rasio Nilai Pasar

Ukuran Perusahaan

Reputasi KAP

Audit Lag

√ √ √

Penerimaan opini audit going concern

terjadi paling banyak tahun 2000 dan

2001 karena masih terpengaruh krisis

ekonomi tahun 1997. Rasio likuiditas,

opini audit sebelumnya, dan audit lag

yang berpengarh signifikan terhadap

pemeberian opini audit going

concern.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 49: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

34

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

3

Analisis Respon Auditor terhadap Asumsi Going Concern Akibat Krisis Moneter dan Financial Distres Model (Study Kasus pada Perusahaan di BEI yang Mengalami Kerugian) (Abby Seno Higar dan

Achmad Djazuli, 2010)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan terdaftar BEJ

2008-2009

- Analisis:

Analisis Statistik Deskriptif

Analisis Z-Score

Uji Kruskal Wallis

- Variabel lainnya:

Kondisi Keuangan

Krisis Moneter

Pada tahun 2008 dengan

menggunakan uji Kruskal Wallis

respon yang diberikan auditor kepada

semua kelompok itu berbeda

Significant. Adapun pada tahun 2009

dengan menggunakan uji Kruskal

Wallis maka disimpulkan bahwa

respon yang diberikan auditor kepada

semua kelompok itu berbeda

Significant. Pada tahun 2008 dan

2009 menunjukan bahwa respon yang

diberikan auditor kepada semua

kelompok itu berbeda Significant

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 50: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

35

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

4

Faktor non Keuangan pada

Opini Going Concern (Junaidi dan Jogiyanto

Hartono, 2010)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

89 Perusahaan listing BEI

2003-2008

- Analisis:

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Ukuran Peruahaan

Reputation

Ada 3 variabel non keuangan yang

diuji adalah signifikan (tenure,

reputation, dan disclosure) dan1

variabel non keuangan tidak

signifikan (size).

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 51: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

36

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

5

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Totok Dewayanto, 2011)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan manufaktur di

BEI 2006-2009

- Analisis:

Analisis Deskriptif

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Kondisi Keuangan

Ukuran Peruahaan

Reputasi Auditor

Opinion Shopping

√ √ √

Kondisi keuangan, opini audit,

berpengaruh signifikan dengan

penerimaan opini audit going

concern. sedangkan ukuran, auditor

client tenure, . opinion shopping,

reputasi auditor perusahaan tidak

berpengarug terhadap penerimaan

opini audit going concern.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 52: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

37

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

6

Pengaruh Kondisi

Keuangan, Pertumbuhan

Perusahaan dan Kualitas

Audit terhadap Pemberian

Opini Audit Going

Concern pada

Perusahaan Wholesale and

Retail Trade di BEI

(Hans Juniarto Kuswardi,

2012)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan wholesale dan

retail trade di BEI 2007-

2010

- Analisis:

Analisis Statistik Inferensial

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Kondisi Keuangan

Pertumbuhan Perusahaan

Kualitas Audit

1. Kondisi keuangan perusahaan

berupa rasio solvabilitas perusahaan

memiliki arah positif dan berpengaruh

signifikan

terhadap pemberian opini audit going

concern, sedangkan kondisi keuangan

perusahaan berupa rasio profitabilitas

dan rasio likuiditas tidak berpengaruh.

2. Pertumbuhan perusahaan memiliki

arah negatif namun tidak berpengaruh

signifikan terhadap pemberian opini

audit

going concern.

3. Kualitas audit memiliki arah positif

namun tidak berpengaruh signifikan

terhadap pemberian opini audit going

concern karena semua Kantor

Akuntan Publik baik yang berskala

besar ataupun kecil akan selalu

bersikap obyektif dalam memberikan

pendapat.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 53: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

38

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

7

Pengaruh Faktor

Keuangan dan Non

Keuangan terhadap

Penerimaan Opini Audit

Going Concern

(Irtani Retno Astuti dan

Darsono, 2012)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan publik terdaftar

di BEI 2006-2010

- Analisis:

Analisis Statistik Inferensial

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Financial Distress

Debt Default

Reputasi Auditor

Audit Lag

Opinion Shopping

√ √

Financial distress, opinion shopping,

dan disclosure tidak berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit

going. Sedangkan debt default,

reputasi auditor, dan audit lag

berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 54: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

39

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

8

Pengaruh Audit Tenure,

Disclosure, Ukuran Kap,

Debt Default, Opinion

Shopping, dan Kondisi

Keuangan terhadap

Penerimaan Opini Audit

Going Concern

pada Perusahaan Real

Estate dan Property

Di Bursa Efek Indonesia

(Nurul Ardiani, Emrinaldi

Nur DP dan Nur Azlina,

2012)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan Real Estate dan

Property listing di BEI 2009-

2011

- Analisis:

Analisis Statistik Inferensial

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Ukuran KAP

Debt Default

Kondisi Keuangan

Opinion Shopping

√ √

Disclosure, ukuran KAP dan debt

default berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going

concern. Sedangkan audit tenure,

opinion shopping dan kondisi

keuangan tidak berpengaruh terhadap

penerimaan opini audit going

concern.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 55: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

40

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

9

Pengaruh Faktor Non

Keuangan terhadap

Penerimaan Opini Audit

Going Concern

(Muslim Zulfikar dan

Muchamad Syafruddin,

2013)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan manufaktur di

BEI 2008-2011

- Analisis:

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Reputasi Auditor

Ukuran Perusahaan

√ √ √ √

Variabel reputasi auditor, auditor

tenur, mandatory disclosure , dan

opini audit tahun sebelumnya

berpengaru secara signifikan terhadap

opini audit going concern. Variabel

ukuran perusahaan yang dilihat dari

total aset terbukti tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap penerimaan

opini audit going concern.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 56: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

41

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

10

Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi

Penerimaan (Maydica Rossa Arsianto

dan Shiddiq Nur Rahardjo,

2013)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan manufaktur di

BEI 2008-2011

- Analisis:

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Reputasi Auditor

Ukuran Perusahaan

√ √ √

Audit tenure, ukuran perusahaan dan

opini audit tahun sebelumnya

berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan opini audit going

concern.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 57: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

42

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

11

Pengaruh Reputasi

Auditor, Disclosure, Audit

Client Tenure pada

Kemungkinan

Pengungkapan Opini

Audit Going Concern

(Verdiana dan Utama,

2013)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan real estate dan

property di BEI 2009-2012

- Analisis:

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Reputasi Auditor

√ √ √

Reputasi auditor tidak berpengaruh

signifikan pada pengungkapan opini

audit going concern. Disclosure

berpengaruh signifikan pada

pengungkapan opini audit going

concern. Audit client tenure tidak

mampu memoderasi hubungan antara

reputasi auditor dengan kemungkinan

pengungkapan opini audit going

concern. Audit client tenure mampu

memoderasi hubungan antara

disclosure dengan kemungkinan

pengungkapan opini audit going

concern namun memiliki hubungan

memperlemah.

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 58: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

43

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

12

Pendapat Going Concern:

Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi pada

Perusahaan yang

Mengalami Financial

Distress

(Raisa Nanda Barlian,

Yona Perwitasari, Agung

Nur Probohudono, 2014)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan manufaktur di

BEI 2010-2013

- Analisis:

Regresi Logistik

- Variabel lainnya:

Kualitas Audit

Ukuran Perusahaan

Pertumbuhan Perusahaan

Debt to equity ratio

Penundaan RUPS

Kualitas audit, pertumbuhan

perusahaan, ukuran perusahaan, debt

to equity ratio, dan penundaan rapat

umum pemegang saham berpengaruh

terhadap kemungkinan penerimaan

pendapat audit

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 59: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

44

Tabel 2.2 (Lanjutan)

No Judul dan Peneliti

(tahun) Metlit X1 X2 X3 Y Hasil Penelitian

13

Opini Going Concern,

Tingkat Ketergantungan

Auditor pada Klien dan

Pergantian Auditor

(Ahmad Syaifuddin dan

Fitriyani, 2014)

- Jenis Penelitian: Kuantitatif

- Sumber Data:

Data Sekunder

- Sampel:

Perusahaan kesulitan

keuangan di BEI 2007-2012

- Analisis:

Regresi Probit

- Variabel lainnya:

Ukuran KAP

Return Saham

Ukuran Perusahaan

Audit Lag

Fee Audit

Prediksi Kebangkrutan

(Kondisi Keuangan)

Opinion Shopping

√ √ √

- Tingkat ketergantungan auditor pada

klien klien tidak berpengaruh

terhadap opini audit going concern.

- Opinion Shopping tidak

berpengaruh terhadap pergantian

auditor

- Kondisi keuangan, return saham,

audit lag, dan opini going concern

tahun sebelumnya berpengaruh

signifikan terhadap opini going

concern

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Page 60: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

45

C. Kerangka Berpikir

Selanjutnya akan ditampilkan kerangka pemikiran penelitian ini akan

ditunjukkan pada gambar 2.2:

2.2

Pengaruh Audit Tenure, Opini Audit Tahun Sebelumnya, dan

Disclosure terhadap Opini Audit Going Concern

Standar Profesional Akuntan Publik 2011

Perushaan Tambang dan Agriculture yang listing di BEI Tahun

2011- 2014

Audit Tenure (X1)

Knechel and Vanstraelen (2007)

Rossa dan Rahardjo (2013)

Opini Audit Sebelumnya (X2)

Kartika (2012)

Zulfikar dan Syafruddin (2013)

Disclosure (X3)

Ardiani et al. (2012)

Verdiana dan Utama (2013)

Opini Audit Going

Concern

Metode Analisis: Regresi Logistik

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 61: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

46

D. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh audit tenure terhadap opini audit going concern

Menurut Carey dan Simnett (2006) dalam Zulfikar dan Syafruddin (2013)

dalam penelitiannya mengenai auditor tenure dan kualitas audit terhadap

perusahaan-perusahaan di Australia, menemukan bukti bahwa lama

hubungan auditor dengan klien dapat mempengaruhi kualitas audit. Pesan

pergantian Kantor Akuntan Publik (KAP) ini berawal dari kegagalan KAP

Arthur Anderson di Amerika Serikat tahun 2001, yang gagal

mempertahankan independensinya terhadap kliennya Enron, skandal ini

melahirkan The Sarbanes-Oxley Act (SOX) tahun 2002 (Suparlan dan

Andayani, 2010). Perikatan audit yang lama akan menjadikan auditor

kehilangan independensinya, sehingga kemungkinan untuk memberikan

opini audit going concern akan sulit (Ulya, 2012).

Menurut Januarti (2009) dalam Rossa dan Rahardjo (2013) semakin lama

hubungan klien dengan auditor dikhawatirkan akan mempengaruhi tingkat

indepedensi auditor dalam memberikan pendapatnya, sehingga kemungkinan

untuk memberikan opini audit going concern juga semakin kecil. Knechel dan

Vanstraelen (2007) menyatakan bahwa audit tenure memiliki pengaruh

negatif yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern pada

perusahaan yang tidak bangkrut.

Penelitian Junaidi dan Hartono (2010) menyatakan bahwa audit tenure

memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap pemberian opini audit

going concern. Begitupun dengan penelitian yang dilakukan oleh Rossa dan

Page 62: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

47

Rahardjo (2013) yang juga menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh

negatif signifikan terhadap pemeberian opini audit going concern.

H1: Audit tenure berpengaruh negatif terhadap penerimaan opini

audit going concern.

2. Pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going

concern

Perusahaan yang mendapatkan opini audit going concern akan berdampak

pada kemunduran harga saham, kesulitan dalam meningkatkan modal

pinjaman, ketidak percayaan investor, kreditor, pelanggan dan karyawan. oleh

karena itu perusahaan yang pada tahun sebelumnya telah menerima opini audit

going concern, berpotensi secara signifikan menerima kembali opini going

concern pada tahun sekarang (Zulfikar dan Syafruddin, 2013). Menurut Rossa

dan Rahardjo (2013), opini tahun sebelumnya dapat menjadi pertimbangan

yang penting bagi auditor untuk mengeluarkan kembali opini audit going

concern pada tahun beriktnya. Auditee yang menerima opini audit going

concern pada tahun sebelumnya akan dianggap memiliki masalah

kelangsungan hidupnya, sehingga semakin besar kemungkinan bagi auditor

untuk mengeluarkan opini audit going concern pada tahun berjalan

(Dewayanto, 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Dewayanto (2010) menunjukkan bahwa

opini audit tahun sebelumnya berpengaruh postif terhadap pemberian opini

audit tahun sebelumya. Dewayanto (2010) juga menyatakan bahwa Auditor

dalam memberikan opini audit going concern akan mempertimbangkan opini

Page 63: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

48

audit going concern yang diterima perusahaan sebelumnya, mengingat untuk

memperbaiki kinerja perusahaan dibutuhkan waktu yang relatif lama. Hasil

penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Zulfikar dan Syafruddin (2013) yang menyatakan bahwa opini audit tahun

sebelumnya memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap opini audit

going concern.

H2: Opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif terhadap

penerimaan opini audit going concern.

3. Pengaruh disclosure terhadap opini audit going concern

Zulfikar dan Syafruddin (2013) menyatakan bahwa semakin luasnya

informasi yang diungkapkan oleh perusahaan yang mengalami kondisi

keuangan yang buruk, maka auditor akan lebih mudah dalam menemukan

bukti dalam menilai kelangsungan usaha perusahaan. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Ardiani et al. (2012) yang menyatakan bahwa adanya

disclosure dari perusahaan tentang keraguan atas going concern terlebih bila

disertai adanya rencana manajemen perusahaan untuk mengatasinya

menunjukkan adanya ketidakmampuan perusahaan untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Hal ini mengindikasikan adanya korelasi antara

disclosure dengan opini audit going concern.

Hal ini diperkuat dengan berbagai penelitian yang meneliti terkait dengan

disclosure. Penelitian yang telah dilakukan oleh Verdiana dan Utama (2013),

Zulfikar dan Syafruddin (2013), dan Junaidi dan Hartono (2010)

Page 64: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

49

menyimpulkan bahwa disclosure berpengaruh postif signifikan terhadap

pemberian opini audit going concern.

H3: disclosure berpengaruh positif terhadap penerimaan opini audit

going concern

Page 65: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

50

BAB III

Metodologi Penelitian

A. Ruang Lingkup Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausalitas yaitu penelitian yang

hendak meneliti pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

variabel independen yang hendak diteliti adalah audit tenure, opini audit tahun

sebelumnya dan disclosure dengan variabel dependennya yaitu opini audit going

concern. Populasi penelitian ini adalah perusahaan tambang dan agriculture yang

terdaftar di BEI antara tahun 2011 hingga 2014 dan tidak mengalami delisting

selama periode penelitian.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan tambang dan agriculture yang

terdaftar di BEI antara tahun 2011 hingga 2014. Pengambilan data dari tahun

2011 sampai 2014 dikarenakan agar data yang dilihat lebih segar dan dapat

menjadi perwajahan dari hasil penelitian. Populasi perusahaan tambang dan

agriculture yang dipilih sebab Indonesia merupakan negara dengan kekayaan

alam yang melimpah dan juga Indonesia dilihat dunia karena sumber daya alam

tambangnya. Perusahaan tambang dan agriculture juga sangat dipengaruhi oleh

keadaan harga tambang internasional dan kebijakan pemerintah sehingga

mempengaruhi kelangsungan hidup suatu perusahaan.

Sampel penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling dan

dikhususkan menggunakan dengan metode judgement sampling karena sampel

Page 66: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

51

dipilih berdasarkan kriteria khusus yang disesuaikan dengan tujuan. Kriteria

pemilihan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan tambang dan agriculture yang terdaftar di BEI antara tahun

2011 hingga 2014 yang tidak mengalami delisting.

2. Perusahaan tambang dan agriculture yang menerbitkan laporan auditor

independen bersamaan dengan laporan keuangan yang telah diaudit antara

tahun 2011 hingga 2014.

3. Mengalami laba bersih setelah pajak bernilai negatif paling tidak 2 periode

laporan keuangan saat pengamatan. Laba bersih negatif menggambarkan

trend kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah. Keadaan ini

menimbulkan kesangsian auditor terkait dengan kemampuan perusahaan

dalam menjaga kelangsungan usahanya.

Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari perusahaan

tambang dan agriculture. Perusahaan tambang yang tercatat di BEI adalah dalam

bidang coal mining, crude petroleum, & natural gas prod, metal & mineral

mining, land/stone quarrying sedangkan perusahaan pertanian terdiri dari crops,

plantation, animal husbandary, fishery, forestry.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data ini

diambil dari data laporan keuangan perusahaan perusahaan tambang dan

agriculture. Data diambil dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang

diperoleh dari www.idx.go.id.

Page 67: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

52

D. Metode Analisis Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan dokumentasi

dan dengan mencari data-data sesuai dengan yang diperlukan. Data-data yang

didapat akan dikuantitatifkan dikarenakan penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk analisis.

Alat pengelolaan data untuk menganalisis penelitian ini adalah analisis

regresi logistik (logistic regression) dengan bantuan Statistical Package for Social

Science (SPSS) Ver. 22.

1. Tahapan Regresi Logistik

Penjelasan terkait dengan tahapan regresi logistik adalah sebagai berikut

(Ghozali, 2013):

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtois dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2013:21). Mean di gunakan untuk memperkirakan besar rata-rata

populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk

menilai dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum-minimum digunakan

untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu

dilakukan untuk melihat gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil

dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

Page 68: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

53

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Estimasi parameter menggunakan Maximum Likehood

Estimation (MLE).

Ho = b1 = b2 = b3 = ... = bi = 0

Ho ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ ... ≠ bi ≠ 0

Hipotesis nol menyatakan bahwa variabel independen (x) tidak

mempunyai pengaruh terhadap variabel respon yang diperhatikan

(dalam populasi). Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan

menggunakan α = 5%. Nilai α dinyatakan sebagai besarnya tingkat

kesalahan yang dapat ditolerir. Umumnya, untuk ilmu sosial, termasuk

ekonomi dan keuangan, besarnya α adalah 5%. Kaidah pengambilan

keputusan adalah:

a) Jika nilai probabilitas (sig.) < α = 5% maka hipotesis alternatif

didukung.

b) Jika nilai probabilitas (sig.) > α = 5% maka hipotesis alternatif

tidak didukung.

1) Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Langkah pertama adalah menilai overall model fit terhadap

data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini.

Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 : Model yang dihipotesiskan fit dengan data

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Page 69: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

54

Dari hipotesis ini jelas bahwa kita tidak akan menolak

hipotesis nol agar supaya model fit dengan data. Statistik yang

digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari

model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan

menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan

alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Penurunan

likelihood (-2LL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau

dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data.

2) Koefisien Determinasi (Nagelkerke R Square)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2013:97). Besarnya nilai koefisien determinasi pada

model regresi logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square.

3) Menguji Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s

Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris

cocok atau sesuai dengan model (tidak ada perbedaan antara model

Page 70: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

55

dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai Hosmer

and Lemeshow’s Goodness of Fit Test sama dengan atau kurang

dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan

signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga

Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and

Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka

hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu

memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat

diterima karena cocok dengan data observasinya.

4) Uji Multikolinieritas

Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen

saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,

2013:105). Ada tidaknya gejala korelasi di antara variabel

bebasnya dapat dilihat dari pengujian Correlation Matrix. Nilai

koefisien korelasi harus berada dibawah 0,9 maka dapat dikatakan

tidak ada gejala multikolinearitas yang serius antara variabel

bebasnya

Page 71: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

56

5) Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk memprediksi kemungkinan kemungkinan suatu

perusahaan menerima opini audit going concern.

6) Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat pengaruh

audit tenure, opini audit tahun sebelumnya dan disclosure terhadap

penerimaan opini audit going concern pada perusahaan tambang

dan agriculture.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

GC= β0+β1(Tenure)+β2(OTS)+β3(Disc)+ε

dimana:

GC : Opini Audit Going Concern (1 untuk perusahaan

yang menerima opini going concern, dan 0 untuk perusahaan yang

tidak menerima opini going concern)

β0 : Konstanta

Tenure : Lama hubungan auditor dengan klien

OTS : Opini audit yang diterima tahun sebelumnya

(Kategori 1 bila opini going concern (GCAO), 0

bila bukan (NGCAO)

Disc : Tingkat disclosure

Page 72: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

57

β1- β3 : Koefisien regresi

ε : Koefisien error

E. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki satu variabel dependen dan tiga variabel

independen. Variabel dependen itu adalah opini audit going concern, sedangkan

variabel independen adalah audit tenure, opini audit tahun sebelumnya dan

disclosure .

Selanjutnya akan diuraikan definisi variabel serta dan operasional cara

pengukurannya. Adapun variabel-variabel yang akan dijelaskan adalah sebagai

berikut:

1. Opini Audit Going Concern

Opini audit going concern merupakan variabel dependen yang mana

variabel ini akan dipengaruhi oleh variabel independen lainnya. Opini audit

going concern merupakan opini audit yang dikeluarkan oleh auditor untuk

mengevaluasi apakah terdapat keraguan besar tentang kemampuan entitas

untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya untuk jangka waktu yang

layak dan, jika berlaku, untuk mempertimbangkan kecukupan pengungkapan

dalam laporan keuangan serta untuk mencantumkan paragraf penjelasan

dalam laporannya yang mencerminkan kesimpulannya (SPAP, 2011).

Variabel opini audit going concern diukur dengan menggunakan variabel

dummy. Perusahaan yang mendapat opini audit going concern diberi kode 1,

sedangkan perusahaan yang mendapat opini non going concern diberi kode 0

(Rossa dan Rahardjo, 2013).

Page 73: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

58

2. Audit Tenure

Audit tenure merupakan lama waktu hubungan auditor dengan klien.

Variabel audit tenure diukur dengan menggunakan skala interval sesuai

dengan lama hubungan KAP dengan auditee. Tahun perikatan dimulai

dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya

(Rossa dan Rahardjo, 2013)

3. Opini Audit Tahun sebelumnya

Auditee yang menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya

akan dianggap memiliki masalah kelangsungan hidupnya, sehingga semakin

besar kemungkinan bagi auditor untuk mengeluarkan opini audit going

concern pada tahun berjalan (Dewayanto,2011). Variabel opini audit tahun

sebelumnya diukur dengan menggunakan variable dummy. Opini audit going

concern akan diberikan kode 1 sedangkan untuk opini audit non going

concern akan diberikan kode 0 (Rossa dan Rahardjo, 2013).

4. Disclosure

Penentuan indeks dilakukan dengan menggunakan skor disclosure yang

diungkapkan oleh perusahaan. Jika perusahaan mengungkapkan item

informasi dalam laporan tahunannya, maka skor 1 akan diberikan dan jika

item tersebut tidak diungkapkan, maka 0 akan diberikan. Kemudian

dimasukkan dalam rumus sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

59

Selanjutnya akan ditampilkan tabel pengukuran dan operasional tiap variabel:

Tabel 3.1

Variabel Pengukuran dan Operasional

No Variabel Jenis

Variabel

Indikator Skala

1 Opini Audit

going concern

Dependen Perusahaan

yang mendapat

opini audit

going concern

diberi kode 1,

sedangkan

perusahaan

yang mendapat

opini non going

concern diberi

kode 0

Nominal

2 Audit Tenure

(Rossa dan

Rahardjo,

2013)

Independen Memakai skala

interval sesuai

dengan lama

hubungan KAP

dengan

perusahaan

Interval

3 Opini tahun

sebelumnya

(Zulfikar dan

Syafruddin,

2013)

Independen Apabila pada

tahun

sebelumnya

terdapat opini

GC diberi kode

1, sedangkan

opini NGC

diberi kode 0

Nominal

4 Disclosure

(Verdiana dan

Utama, 2013)

Independen Jika perusahaan

mengungkapkan

item informasi

dalam laporan

tahunannya skor

1 akan

diberikan dan

jika item

tersebut tidak

diungkapkan,

maka 0 akan

diberikan

Rasio

Page 75: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

60

Bab IV

Hasil dan Pembahasan

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan tambang dan

agriculture yang terdaftar di BEI antara tahun 2011 hingga 2014 dan tidak

megalami delisting selama periode penelitian.

Industri tambang dan agriculture dipilih karena Indonesia

merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Indonesia

merupakan salah satu negara yang memiliki cadangan sumber daya alam

yang melimpah. Perusahaan tambang sangat rentan terhadap permasalahan

kelangsungan hidup (going concern), misalnya kebijakan dari pemerintah

terkait perizinan maupun harga komoditas tambang dunia yang sedang

turun khususnya batubara dan emas. Kemudian perusahaan agriculture

dipilih karena saat ini Indonesia tengah mendapatkan investasi yang terus

mengalami peningkatan. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)

mencatat minat investasi di sektor pertanian terus mengalami peningkatan.

Kenaikannya sampai 134,8%, berdasarkan pengajuan izin prinsip yang

diterima (Junida, 2015). Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis

pengaruh audit tenure, opini audit tahun sebelumnya, dan disclosure

terhadap opini audit going concern.

Penelitian ini menggunakan selama empat tahun, yang dimulai dari

tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Penggunaan periode tersebut agar

Page 76: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

61

data yang dipakai lebih segar dan dapat menjadi perwajahan keadaan yang

sebenarnya.

Table 4.1 dibawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel

berdasarkan kriteria yang telah didapat:

Table 4.1

Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

Kriteria Jumlah

Jumlah perusahaan tambang dan agriculture yang terdaftar di

BEI tahun 2011 - 2014 dan tidak megalami delisting 52

Perusahaan tidak menerbitkan laporan auditor beserta laporan

keuangan secara lengkap (7)

Perusahaan yang tidak mengalami laba bersih negatif

sekurang-kurangnya dua tahun (31)

Jumlah perusahaan sampel 14

Tahun pengamatan 4

Jumlah sampel total selama periode penelitian 56

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Jumlah perusahaan tambang dan agriculture yang terdaftar di BEI

dan tidak mengalami delisting selama periode penelitian berjumlah 52

perusahaan. Kemudian, dari 52 perusahaan tersebut terdapat 7 perusahaan

yang tidak menerbitkan laporan keuangan beserta laporan keuangan secara

lengkap. Selanjutnya ada 31 perusahaan yang tidak mengalami laba bersih

negatif sekurang-kurangnya 2 tahun selama periode penelitian. Sehingga

perusahaan yang dijadikan sampel pengamatan adalah sebanyak 14

perusahaan. Periode penelitian adalah selama lima tahun, perusahaan

sampel sebanyak 14 perusahaan kemudian dikalikan 4 tahun pengamatan

sehingga sampel penelitian menjadi sebanyak 56 perusahaan.

Page 77: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

62

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Penelitian ini memilih sampel secara purposive sampling dengan

menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Sampel dipilih dengan tujuan

agar tersedianya data yang dibutuhkan di dalam penelitian. Melalui

purposive sampling diharapkan sampel dapat mewakili populasi.

Ringkasan sampel penelitian disajikan dalam table 4.2:

Tabel 4.2

Sampel Penelitian

No Jenis Usaha Jumlah

2011 2012 2013 2014

1 Plantation 1 1 1 1

2 Fishery 2 2 2 2

3 Forestry 1 1 1 1

4 Coal Mining 8 8 8 8

5 Metal and Mineral Mining 2 2 2 2

Jumlah 14 14 14 14

Akumulasi 56

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Sampel dikategorikan menjadi dua kelompok berdasarkan jenis

opini audit yang diterima, yaitu kelompok perusahaan yang mendapat

opini audit going concern dan kelompok perusahaan yang tidak

mendapatkan opini going concern. Distribusi perusahaan tersebut

disajikan dalam table 4.4 berikut:

Page 78: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

63

Table 4.3

Distribusi Perusahaan Berdasarkan Opini Audit

Opini

Total 2011 2012 2013 2014

GC 4 5 6 7 22

29% 36% 43% 50% 39%

NGC 10 9 8 7 34

71% 64% 57% 50% 61%

Total 14 14 14 14 56

100% 100% 100% 100% 100%

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa pada tahun 2011 perusahaan

yang mendapatkan opini audit going concern sebanyak 4 perusahaan atau

29% dari perusahaan total. Sedangkan perusahaan yang tidak

mendapatkan opini audit going concern sebanyak 10 perusahaan atau 71%

dari total perusahaan sampel. Pada tahun 2012 perusahaan yang mendapat

opini audit going concern dan tidak mendapat opini audit going concern

masing-masing sebanyak 5 perusahaan atau 36% dan 9 perusahaan atau

64% dari total perusahaan sampel. Pada tahun 2013 perusahaan yang

mendapat opini audit going concern dan tidak mendapat opini audit going

concern masing-masing sebanyak 6 perusahaan atau 43% dan 8

perusahaan atau 57% dari total perusahaan sampel. Pada tahun 2014

perusahaan yang mendapat opini audit going concern dan tidak mendapat

opini audit going concern masing-masing sebanyak 7 perusahaan atau

50% dan 7 perusahaan atau 50% dari total perusahaan sampel. Total

keseluruhan penelitian selama 4 tahun menunjukkan perusahaan yang

mendapat opini audit going concern sebanyak 22 perusahaan atau 39%

Page 79: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

64

dan perusahaan yang tidak mendapat opini audit going concern sebanyak

34 perusahaan atau 61% dari total 56 perusahaan yang dijadikan sampel.

Dari penjelasan tabel 4.3 di atas dapat disimpulkan bahwa tahun

dimana perusahaan paling banyak mendapat opini audit going concern

adalah pada tahun 2014. Salah satu penyebab dari keadaan ini adalah

penurunan harga batubara seperti yang diungkapkan oleh Presiden

Komisaris PT Atlas Resources Tbk yang menyatakan bahwa dalam

beberapa tahun terakhir industri batubara menunjukkan kecenderungan

yang menurun. Pada tahun 2014, berdasarkan data Kementerian ESDM,

rata-rata Harga Batubara Acuan (HBA) adalah US$72,62 per ton, turun

12,43% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$82,92 per ton

(Oentoro, 2015). Begitupun dengan laju perekonomian dan krisis yang

terjadi Eropa dan Tiongkok sebagaimana pernyataan dari Direktur Utama

PT ATPK Resources Tbk yang menyatakan Perekonomian global di tahun

2014 cenderung tumbuh dengan laju yang lebih lamban dibandingkan di

tahun 2013, mengingat krisis ekonomi yang berkepanjangan di Eropa dan

semakin melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok (Bernardus,

2015).

B. Analisis dan Pembahasan

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

logistik agar diperoleh gambaran mengenai pengaruh variabel independen

terhadap variable dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

Page 80: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

65

audit tenure, opini audit tahun sebelumnya dan disclosure, sedangkan variabel

dependen yaitu opini audit going concern.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh 56 data sampel

penelitian yang diperoleh dari 14 perusahaan dikali dengan 4 tahun

periode penelitian.

Selanjutnya akan disajikan tabel 4.4 descriptive statistics guna

melihat nilai maksimal, minimal, rata-rata dan standar deviasi tiap

variabel:

Tabel 4.4

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

Opini Audit 56 .0 1.0 .393 .4928

Tenure 56 1.0 4.0 1.750 .8790

OTS 56 0 1 .36 .483

Disc 56 .4545 .9697 .798701 .1304252

Valid N

(listwise) 56

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Berdasarkan tabel 4.4, hasil analisis dengan menggunakan statistik

deskriptif dijelaskan sebagai berikut:

a) Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif terhadap penerimaan

opini audit going concern menunjukkan nilai minimum 0 dan

maksimum 1, dengan rata-rata sebesar 0,39 dan standar deviasi

Page 81: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

66

0,4928. Nilai rata-rata sebesar 0,39 menunjukkan bahwa sampel

penelitian terdiri dari perusahaan yang lebih banyak tidak

mendapatkan opini audit going concern. Dari 56 perusahaan,

terdapat 39% perusahaan yang mendapat opini audit going

concern dan 61% perusahaan yang tidak mendapat opini audit

going concern.

b) Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

audit tenure (Tenure) menunjukkan nilai minimum sebesar 1 dan

maksimum sebesar 4 dengan rata-rata sebesar 1,75. Nilai rata-rata

1,75 menunjukkan bahwa hubungan perikatan antara auditor

dengan klien rata-rata adalah pada periode 1,75 tahun.

c) Hasil analisis dengan statistik deskriptif tehadap opini audit tahun

sebelumnya menunjukkan nilai minimum 0, maksimum 1, rata-

rata 0,36 dan standar deviasinya 0,48.

d) Hasil analisis dengan statistik deskriptif terhadap disclosure

menunjukkan nilai minimum sebesar 0,45, maksimum 0,97, rata-

rata 0,799 dan standar deviasi sebesar 0,13. Nilai maksimum

sebesar 0,799 menunjukkan bahwa tidak ada perusahaan yang

secara sempurna menyajikan pengungkapan sesuai dengan

disclosure item.

Variabel audit tenure yang menggunakan skala interval dan

disclosure yang menggunakan skala rasio memiliki rata-rata lebih

besar dari nilai standar deviasinya. Dengan demikian, ini

Page 82: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

67

menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel tersebut cukup baik,

karena nilai rata-rata yang lebih besar dari satndar deviasinya

menunjukkan bahwa standar error dari variabel tersebut kecil.

Sedangkan untuk variabel opini audit going concern dan opini audit

tahun sebelumnya menggunakan skala nominal yang memiliki nilai

rata-rata dan standar deviasi tidak cocok untuk digunakan sebagai alat

analisis kualitas data. Angka ini hanya berfungsi sebagai label

kategori semata tanpa nilai intrinsik dan tidak memiliki arti apa-apa

(Ghozali, 2013:4).

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini bersifat dummy (menerima

opini audit going concern atau tidak menerima opini audit going

concern) oleh sebab itu, maka pengujian terhadap hipotesis dilakukan

dengan menggunakan uji regresi logistik. Regresi logistik adalah

regresi yang digunkaan untuk menguji apakah probabilitas terjadinya

variabel terikat dapat dijelaskan oleh variable bebasnya.

a. Hasil Uji Kesesuaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Pengujian kesesuaian keseluruhan model (overall model fit)

dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log Likelihood

pada awal (Block Number=0) dengan nilai -2 Log Likelihood pada

akhir (Block Number=1). Hipotesis untuk menilai model fit adalah:

H0 :Model yang dihoptesiskan fit dengan data

HA : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data

Page 83: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

68

Berdasarkan hipotesis ini, maka Ho harus dterima dan Ha

harus ditolak agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan

berdasarkan fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah

probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan

data input.

Tabel 4.5 adalah Iteration History 0 yang merupakan -2

Log Likelihood awal. Tabel ini akan dibandingkan dengan tabel 4.7

yaitu tabel Iteration History 1:

Tabel 4.5

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 75.042 -.429

2 75.041 -.435

3 75.041 -.435

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 75.041

c. Estimation terminated at iteration number

3 because parameter estimates changed by

less than .001.

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 22, pada tabel 4.6

menunjukkan nilai -2 Log Likehood awal adalah sebesar 75,042

dan pada tabel 4.7 menunjukkan nilai -2 Log Likehood sebesar

33,847. Hal ini berarti terjadinya penurunan nilai antara -2 Log

Likehood awal dan akhir mengalami penurunan. Penurunan nilai -2

Log Likehood ini dapat diartikan bahwa dengan penambahan

Page 84: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

69

variabel bebas ke dalam model dapat memperbaiki model fit.

Penurunan tersebut juga mnunjukkan model regresi yang baik atau

model fit dengan data. Selanjutnya disajikan tabel 4.6:

Tabel 4.6

Iteration History 1

Iteration

-2 Log

likelihood

Coefficients

Constant Tenure OTS Disc

Step 1 1 38.136 -3.384 -.026 3.027 2.405

2 34.636 -6.278 -.078 3.965 5.526

3 33.922 -8.772 -.153 4.405 8.479

4 33.849 -9.890 -.193 4.601 9.818

5 33.847 -10.049 -.198 4.631 10.008

6 33.847 -10.052 -.198 4.631 10.011

7 33.847 -10.052 -.198 4.631 10.011

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 75.041

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter

estimates changed by less than .001.

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

b. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkerke R. Square)

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi

logistik ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Berdasarkan

tabel 4.8, nilai Nagelkerke R. Square sebesar 70,6%, yang berarti

variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen

sebesar 70,6% dan selebihnya dijelaskan oleh variabel lain di luar

model peneltian seperti opinion shopping, ukuran perusahaan,

kondisi keuangan, reputasi auditor dan debt default. Selanjutnya

Page 85: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

70

disajikan tabel 4.7 koefisien determinasi guna melihat seberapa

besar variabel independen menjelaskan variabel dependen:

Tabel 4.7

Koefisien Determinasi

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 33.847a .521 .706

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

c. Uji Kelayakan Model Regresi

Analisis selanjutnya yang dilakukan adalah menilai

kelayakan model regresi logistik biner. Tabel 4.8 menunjukkan

hasil pengujian Hosmer and Lemeshow’s Test. Berdasarkan tabel

di atas, menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,407, nilai tersebut

lebih besar nilainya di atas 0,05 yang berarti hipotesis 0 (H0)

diterima. Berdasarkan data tersebut, model mampu memprediksi

nilai observasinya sehingga model ini dapat digunakan untuk

analisis selanjutnya. Selanjutnya ditunjukkan tabel 4.8 Hosmer and

Lemeshow’s Goodness-of-fit test statistics yang menunjukkan bisa

tidaknya model memprediksi nilai observasi:

Tabel 4.8

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 7.210 7 .407

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Page 86: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

71

d. Hasil Uji Multikolinearitas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen (Ghozali, 2013:105). Pengujian ini

didapat dari hasil outpus SPSS 22 di dalam matriks korelasi pada

tabel 4.10 di bawah ini. Pada tabel 4.10 menunjukkan tidak ada

nilai koefisien korelasi yang nilainya lebih besar dari 0,9, maka

tidak ada gejala multikolinearitas yang serius antara variabel

bebasnya. Selanjutnya disajikan tabel matriks korelasi:

Tabel 4.9

Correlation Matrix

Constant Tenure OTS Disc

Step 1 Constant 1.000 .165 -.604 -.976

Tenure .165 1.000 .053 -.352

OTS -.604 .053 1.000 .518

Disc -.976 -.352 .518 1.000

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

e. Hasil Matriks Klasifikasi

Matriks ini menejelaskan kemungkinan suatu perusahaan

menerima opini audit going concern. Selanjutnya akan disajikan

tabel 4.10 matriks klasifikasi:

Page 87: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

72

Tabel 4.10

Classification Tablea

Observed

Predicted

Opini Audit

Percentage

Correct

Non Going

Concern

Going

Concern

Opini

Audit

Non Going

Concern 32 2 94.1

Going Concern 4 18 81.8

Overall Percentage 89.3

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Tabel di atas menunjukkan bahwa prediksi dari model regresi

tersebut memprediksi perusahaan yang akan mendapatkan opini

audit going concern kemungkinan adalah sebesar 81,8% dari total

perusahaan yang mendapat opini audit going concern, dengan kata

lain ada 18 perusahaan yang diprediksi akan mendapatkan opini

audit going concern dari total 22 perusahaan. Kemudian untuk

perusahaan yang tidak mendapatkan opini audit going concern

(non going concern) memiliki kekuatan prediksi sebesar 94,1%.

Artinya, dari total 34 perusahaan yang tidak mendapatkan opini

audit going concern, model regresi ini dapat memprediksi 32

perusahaan yang tidak mendapatkan opini audit going concern,

atau sebesar 94,1%.

f. Hasil Uji Regresi Logistik

Model regresi logistik yang terbentuk ditunjukkan pada tabel

4.11 di bawah ini:

Page 88: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

73

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Keterangan

Tenure -.198 .550 .130 1 .718 .820 Tidak Signifikan

OTS 4.631 1.162 15.877 1 .000 102.622 Signifikan

Disc 10.011 6.185 2.620 1 .106 22265.618 Tidak Signifikan

Constant -10.052 5.126 3.846 1 .050 .000

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Hasil pengujian atas koefisien regresi menghasilkan model

sebagai berikut:

Going Concern = -10,052 - 0,198 Tenure + 4,631 OTS +

10,011 Disc

Berdasarkan hasil pengujian regresi logistik, maka hasil

pengujian akan disajikan dalam tiga bagian dikarenakan variabel

independennya berjumlah 3 variabel. Bagian pertama membahas

pengaruh audit tenure (Tenure) terhadap opini audit going concern

(H1). Bagian kedua membahas terkait pengaruh opini tahun

sebelumnya (OTS) terhadap opini audit going concern (H2). Bagian

ketiga membahas pengaruh disclosure (Disc) terhadap pengaruh

opini audit going concern (H3). Adapun penjelasan masing-masing

bagian adalah sebagai berikut:

Page 89: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

74

1) Pengaruh Audit Tenure (Tenure) terhadap Opini Audit Going

Concern

Variabel Tenure menunjukkan koefisien regresi negatif

sebesar -0,198 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,820.

Nilai signifikasi lebih besar dari α= 5%. Nilai signifikansi

lebih besar dari α= 5%, maka H1 tidak berhasil didukung

(ditolak). Penelitian ini tidak berhasil menunjukkan bahwa

audit tenure berpengaruh secara signifikan terhadap

penerimaan opini audit going concern. Hasil penelitian ini

tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Knechel dan Vanstralen (2007), Dao et al. (2008), Junaidi

dan Hartono (2010), dan Rossa dan Rahardjo (2013) yang

menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh signifikan

terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Dewayanto (2011), Ardiani et al. (2012), dan Ulya

(2012).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sekalipun

dengan masa perikatan tugas audit yang lama tidak

mempengaruhi independensi auditor. Lamanya perikatan

tidak mempengaruhi suatu auditor dalam memberikan opini

audit going concern kepada perusahaan yang memang benar-

benar harus menerima opini audit tersebut (Dewayanto,

Page 90: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

75

2011). Sebagaimana yang disebutkan oleh Ulya (2012)

auditor dapat tetap menjaga independensinya dan tidak takut

kehilangan kontrak serta fee dari auditee bila mengeluarkan

opini audit going concern. Kemudian di dalam Peraturan

Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

17/PMK.01/2008 pasal 3 menyatakan bahwa paling lama

masa penugasan audit adalah paling lama 6 tahun buku

berturut-turut dan oleh seorang akuntan publik selama 3

tahun berturut-turut. Oleh sebab itu bisa jadi lama waktu

KAP bertugas pada suatu auditee ditentukan oleh peraturan

tersebut.

2) Pengaruh Opini Tahun sebelumnya (OTS) terhadap Opini

Audit Going Concern

Variabel OTS menunjukkan koefisien regresi positif

sebesar 4,631 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Nilai

signifikansi lebih besar dari α= 5%, dengan demikian maka

hipotesis H2 berhasil didukung. Hasil ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2012), Zulfikar dan

Syafruddin (2013), dan Syaifuddin dan Fitriyani (2014) yang

menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya

berpengaruh signifikan terhadap opini audit going concern.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian opini

audit going concern oleh auditor dipengaruhi oleh opini

Page 91: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

76

tahun sebelumnya, dengan kata lain bisa jadi auditor

mempertimbangkan opini tahun sebelumnya dalam

memberikan opini pada tahun sekarang. Auditee yang

menerima opini audit going concern pada tahun sebelumnya

akan dianggap memiliki masalah kelangsungan hidupnya,

sehingga semakin besar kemungkinan bagi auditor untuk

mengeluarkan opini audit going concern pada tahun berjalan

(Dewayanto, 2011). Perusahaan yang mendapatkan opini

audit going concern akan berdampak pada kemunduran harga

saham, kesulitan dalam meningkatkan modal pinjaman,

ketidakpercayaan investor, kreditur, pelanggan dan

karyawan. Oleh karena itu perusahaan yang pada tahun

sebelumnya telah menerima opini audit going concern,

berpotensi secara signifikan menerima kembali opini going

concern pada tahun sekarang (Zulfikar dan Syafruddin,

2013).

3) Pengaruh Disclosure terhadap Opini Audit Going Concern

Variabel Disc menunjukkan koefisien regresi positif

sebesar 10,011 dan tingkat signifikansinya sebesar 0,106.

Nilai signifikansi variabel ini lebih besar dari pada α= 5%,

dengan kata lain H3 tidak berhasil didukung (ditolak).

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan bahwa disclosure

berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini

Page 92: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

77

audit going concern. Penelitian ini tidak konsisten dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Haron et.al (2009),

Rossa dan Rahardjo (2013), dan Verdiana dan Utama (2013)

yang menyatakan bahwa disclosure berpengaruh signifikan

terhadap penerimaan opini audit going concern. Namun

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Astuti dan Darsono (2012), dan Santosa dan Wiyono

(2012) yang menyatakan bahwa disclosure tidak berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit audit going concern oleh

auditor.

Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya item yang

diungkapkan oleh perusahaan dalam laporan tahunan tidak

mempengaruhi penerimaan opini audit going concern. Hal ini

disebabkan karena item pengungkapan yang harus

disampaikan oleh perusahaan telah diatur dalam keputusan

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Nomor KEP-134/BL/2006 Peraturan Nomor X.K.6 yang

berisi tentang: (1) Kewajiban penyampaian laporan tahunan

bagi emiten atau perusahaan publik. (2) Bentuk dan isi

laporan tahunan. Setiap perusahaan go public memiliki

kewajiban menyampaikan laporan sesuai dengan kriteria

yang berlaku. Pengungkapan informasi yang dilakukan baik

perusahaan yang mendapatkan opini going concern maupun

Page 93: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

78

opini non going concern tidak jauh berbeda (Santosa dan

Wiyono, 2012).

Ringkasan hasil penelitian akan disajikan dalam tabel

4.12 di bawah ini:

Tabel 4.12

Ringkasan Hasil Penelitian

Variabel Dependen Variabel

Indpenden Hasil

Opini Audit Going

Concern

Tenure (-) X

OTS (+) √

Disc (+) X

Sumber: data sekunder yang diolah (2015)

Keterangan:

√ = Variabel independen berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen atau hipotesis diterima

X = Variabel independen tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen atau hipotesis tidak diterima

(ditolak)

Page 94: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

79

Bab V

Penutup

A. Kesimpulan

Penelitian ini meneliti terkait pengaruh audit tenure, opini audit tahun

sebelumnya, dan disclosure terhadap opini audit going concern. Analisis

dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistic dengan bantuan program

Statistical Package for Social Science (SPSS) Ver. 22. Sampel perusahaan yang

digunakan adalah sebanyak 56 pengamatan perusahaan tambang dan agriculture

yang terdaftar di BEI selama periode 2011 sampai dengan 2004.

Hasil pengujian dari penelitian ini diringkas seperti yang di bawah ini:

1. Berdasarkan hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa audit

tenure secara statistik tidak berpengaruh terhadap opini audit going

concern selama 4 tahun pengamatan (2011-2014). Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian Dewayanto (2011), Ardiani et al.

(2012), dan Ulya (2012). Namun penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Knechel dan Venstralen (2007),

Junaidi dan Hartono (2010), dan Rossa dan Rahardjo (2013).

2. Berdasarkan hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa opini

audit tahun sebelumnya secara statistik berpengaruh terhadap opini

audit going concern selama 4 tahun pengamatan (2011-2014). Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kartika

(2012), Zulfikar dan Syafruddin (2013), dan Syaifuddin dan Fitriyani

(2014).

Page 95: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

80

3. Berdasarkan hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa disclosure

secara statistik tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern

selama 4 tahun pengamatan (2011-2014). Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti dan Darsono (2012).

Namun penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010), Rossa dan Rahardjo

(2013), dan Verdiana dan Utama (2013).

B. Saran

Penelitian selanjutnya mengenai opini audit going concern diharapkan

mampu mengahasilkan hasil penelitian yang lebih baik dan berkualitas, dengan

mempertimbangkan saran di bawah ini:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu menggambarkan

kecenderungan penerimaan opini audit going concern pada seluruh

sektor perusahaan yang terdaftar di BEI dengan meneliti seluruh

perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai populasi.

2. Menambahkan variabel lain agar dapat terlihat faktor lain yang

mempengaruhi opini audit going concern baik keuangan maupun

non keuangan seperti opinion shopping, ukuran perusahaan, kondisi

keuangan, reputasi auditor dan debt default.

3. Menambahkan periode pengamatan agar terlihat kecenderungan

penerimaan opini audit going concern dalam jangka waktu yang

lebih lama.

Page 96: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

81

Daftar Pustaka

Alvin, A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. “Auditing and Assurance

Services: An Integrated Approach”, Fifteenth Edition, Pearson, 2014.

Anonim. ”IMES: Periksa Kasus Tambang Ilegal PT Vale Indonesia”, artikel

diakses tanggal 11 Mei 2015 dari http://www.gatra.com/hukum-1/38977-

imes-periksa-kasus-tambang-ilegal-pt-vale indonesia.html.

Anonim. “10 skandal akuntansi besar di Dunia”, artikel diakses tanggal 14

April 2015 dari http://bizcovering.com/history/10-major-accounting-

scandals/

Anonim. “Potensi Tambang Indonesia”, artikel diakses tanggal 29 Maret 2015

dari http://www.hpli.org/tambang.php

Anonim. “Produksi Barang Tambang Mineral 1996-2012”, data diakses tanggal

29 Maret 2015 dari http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1094

Ardiani, Nurul, Emrinaldi Nur DP dan Nur Azlina. “ Pengaruh Audit Tenure,

Disclosure, Ukuran Kap, Debt Default, Opinion Shopping, dan Kondisi

Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern pada

Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal

Ekonomi, Volume 20, Nomor 4 Desember, 2012.

Arsianto, Maydica Rossa dan Shiddiq Nur Rahardjo. “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern”, Diponegoro

Journal Of Accounting, Volume 2, Nomor 3, Halaman 1, 2013.

Astuti, Irtani Retno dan Darsono. “Pengaruh Faktor Keuangan dan Non

Keuangan terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”, Diponegoro

Journal Of Accounting, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 1-10,

2012.

Bedard, Jean C, Johnstone, Karla M. “Audit Partner Tenure and Audit Planning

and Pricing”, American Accounting Association, 2015.

Boynton, William C. and Raymond N. Johnson. “Modern Auditing: Assurance

Services and The Integrity of Financial Reporting”, 8th

edition, John Willey,

2006.

Dao, Mai, Suchismita Mishra, dan K. Raghunandan. “Auditor Tenure and

Shareholder Ratification of the Auditor”, Accounting Horizons, Vol. 22, No.

3, pp. 297–314, 2008.

Dewayanto, Totok. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia”, Fokus Ekonomi, Vol. 6 No. 1, hal 81 – 104, Juni

2011.

Page 97: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

82

Fitriani, Lingga, dan Dharma Sudarsono. “Disclosure Index Laporan Tahunan

2004 Emiten di BEJ”, Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,

Arsitek dan Sipil) Vol. 2, ISSN:1858-2559, 2007.

Foroghi, Daroush. “Audit Firm Size and Going Concern Reporting Accuracy”,

Interdiciplinary Journal of Contemporary Research in Bussines, Vol 3, No. 9,

January 2012.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 21”,

Edisi 7 Cetakan VII, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang,

2013.

Haroon, Hasnah, Bambang Hartadi, Mahfooz Ansari, dan Ishak Ismail. “Factors

influencing auditor’s going concern opinion”, Asian academy of

Management Journal, Vol. 14 No.1 : 1-19. 2009

Hidayat, Nurul. “BUMI DIPROYEKSI BANGKRUT: Manajemen Masih

Optimistis”, arikel diakses tanggal 11 Mei 2015 dari

http://market.bisnis.com/read/20120829/192/93015/bumi-diproyeksi-

bangkrut-manajemen-masih-optimistis

Institut Akuntan Publik Indonesia. “Standar Profesional Akuntan Publik”,

Salemba Empat, Jakarta, 2011.

Junaidi dan Jogiyanto Hartono. “Faktor Non Keuangan pada Opini Going

Concern”, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010.

Junida, Ade Irma. “Investasi di Pertanian Kian Gembur” artikel diakses tanggal

23 Juli 2015 dari http://industri.kontan.co.id/news/investasi-di-pertanian-kian-

gembur

Kuswardi, Hans Juniarto. “Pengaruh Kondisi Keuangan, Pertumbuhan

Perusahaan dan Kualitas Audit terhadap Pemberian Opini Audit Going

Concern pada Perusahaan Wholesale And Retail Trade di Bei”, JURNAL

ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – Vol. 1, No. 2, Maret 2012.

Louwers, Timothy J, dkk, “Auditing & Assurance Services“,McGraw-Hill

Companies, New York, 2005.

Maulina, Mutia, Ratna Anggraini dan Choirul Anwar. “Pengaruh Tekanan Waktu

dan Tindakan Supervisi Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur

Audit”, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010.

Nuswandari, Cahyani. “Pengungkapan Pelaporan Keuangan dalam Perspektif

Signalling Theory”. Kajian Akuntansi Hal: 48-57, Vol. 1 No.1, 2009.

Riahi, Ahmed dan Belkaoui. “Accounting Theory”, Buku Satu, edisi 5, Salemba

Empat, Jakarta, 2006.

Page 98: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

83

Sagara, Yusar, Fitri Yani Jalil. “Auditing: Dilengkapi dengan Kasus dan

Pembahasan Kasus”, UIN Jakarta Press, Ciputat, 2013.

Santoso, Eko Budi dan Ivan Yudhistira Wiyono. “Pengaruh Reputasi Auditor,

Prediksi Kebangkrutan, Disclosure dan Leverage terhadap Penerimaan

Opini Audit Going Concern”, Forum Bisinis & Keuangan I, hal 185-195,

2012.

Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga Bawono. “Pengaruh Independensi,

Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas

Audit”, Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto, 2010.

Suparlan dan Andayani. “Analisi Empiris Pergantian Kantor Akuntan Publik

Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit”, Simposium Nasional Akuntansi XIII

Purwokerto, 2010.

Syaifuddin, Ahmad dan Fitriyani. “Opini Going Concern, Tingkat

Ketergantungan Auditor pada Klien dan Pergantian Auditor”, Simposium

Nasional Akuntansi XVII Lombok, 2014.

Tuanakotta, Theodorus M. “Bepikir Kritis dalam Auditing”, Salemba Empat,

Jakarta, 2011.

Ulya, Alfaizatul. “Opini Audit Going Concern: Analisis berdasarkan Faktor

Keuangan dan Faktor Non Keuangan”, Accounting Analys Journal 1 (1),

2012.

Verdiana, Komang Anggita dan I Made Karya Utama. “Pengaruh Reputasi

Auditor, Disclosure, Audit Client Tenure pada Kemungkinan Pengungkapan

Opini Audit Going Concern”, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

5.3:530-543, 2013

Zulfikar, Muslim dan Muchamad Syafruddin. “Pengaruh Faktor Non Keuangan

terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern”, Diponegoro Journal Of

Accounting, Volume 2, Nomor 3, Halaman 1-13, 2013.

Page 99: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

84

Lampiran 1 Data Sampel dan Hasil Operasional Variabel

Daftar Perusahaan Sampel 2011-2014

No Nama Emiten Kode

1 Atlas Resources ARII

2 ATPK Resources ATPK

3 Bumi Teknokultura Unggul BTEK

4 Bayan Resources BYAN

5 Central Proteinaprima CPRO

6 Darma Henwa DEWA

7 Delta Duni Makmur DOID

8 Garda Tujuh Buana GTBO

9 Inti Agri Resources IIKP

10 Perdana Karya Perkasa PKPK

11 J Resources Asia Pasifik PSAB

12 Golden Eagle Energy SMMT

13 SMR Utama SMRU

14 Bakrie Sumatera Plantations UNSP

Hasil Operasional Variabel

No Perusahaan Kode

Opini

Audit Tenure OTS Disc

1 Atlas Resources ARII2011 0 1 0 0.757576

ARII2012 1 2 0 0.909091

ARII2013 1 1 1 0.909091

ARII2014 1 2 1 0.878788

2 ATPK Resources ATPK2011 0 1 1 0.787879

ATPK2012 0 1 0 0.909091

ATPK2013 0 2 0 0.909091

ATPK2014 0 3 0 0.909091

3 Bumi Teknokultura Unggul BTEK2011 1 1 1 0.727273

BTEK2012 1 1 1 0.666667

BTEK2013 1 1 1 0.757576

BTEK2014 1 2 1 0.818182

4 Bayan Resources BYAN2011 0 1 0 0.818182

BYAN2012 0 2 0 0.878788

BYAN2013 0 3 0 0.939394

Page 100: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

85

BYAN2014 1 4 0 0.939394

5 Central Proteinaprima CPRO2011 1 1 1 0.69697

CPRO2012 1 2 1 0.757576

CPRO2013 1 1 1 0.666667

CPRO2014 1 2 1 0.818182

6 Darma Henwa DEWA2011 0 1 0 0.909091

DEWA2012 0 2 0 0.878788

DEWA2013 1 1 0 0.909091

DEWA2014 1 2 1 0.909091

7 Delta Duni Makmur DOID2011 0 1 0 0.757576

DOID2012 0 2 0 0.727273

DOID2013 0 3 0 0.787879

DOID2014 0 1 0 0.818182

8 Garda Tujuh Buana GTBO2011 0 1 0 0.606061

GTBO2012 0 1 0 0.818182

GTBO2013 0 2 0 0.848485

GTBO2014 0 3 0 0.878788

9 Inti Agri Resources IIKP2011 0 1 0 0.878788

IIKP2012 1 1 0 0.878788

IIKP2013 1 2 1 0.909091

IIKP2014 1 3 1 0.909091

10 Perdana Karya Perkasa PKPK2011 0 1 0 0.454545

PKPK2012 0 2 0 0.484848

PKPK2013 0 1 0 0.606061

PKPK2014 0 2 0 0.666667

11 J Resources Asia Pasifik PSAB2011 0 1 0 0.545455

PSAB2012 0 2 0 0.606061

PSAB2013 0 3 0 0.636364

PSAB2014 0 4 0 0.606061

12 Golden Eagle Energy SMMT2011 1 1 1 0.666667

SMMT2012 0 2 1 0.848485

SMMT2013 0 3 0 0.909091

SMMT2014 0 4 0 0.909091

13 SMR Utama SMRU2011 0 1 0 0.848485

SMRU2012 0 2 0 0.636364

SMRU2013 0 1 0 0.818182

SMRU2014 0 2 0 0.727273

14 Bakrie Sumatera Plantations UNSP2011 1 1 1 0.969697

Page 101: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

86

UNSP2012 1 2 1 0.969697

UNSP2013 1 1 1 0.969697

UNSP2014 1 1 1 0.969697

Page 102: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

87

Lampiran 2 Hasil Output SPSS

Descriptives

Notes

Output Created 02-AUG-2015 12:02:47

Comments

Input Active Dataset DataSet3

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 56

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated

as missing.

Cases Used All non-missing data are used.

Syntax DESCRIPTIVES

VARIABLES=OpiniAudit Tenure OTS

Disc

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN

MAX.

Resources Processor Time 00:00:00.02

Elapsed Time 00:00:00.02

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Opini Audit 56 .0 1.0 .393 .4928

Tenure 56 1.0 4.0 1.750 .8790

OTS 56 0 1 .36 .483

Disc 56 .4545 .9697 .798701 .1304252

Valid N (listwise) 56

LOGISTIC REGRESSION VARIABLES OpiniAudit

/METHOD=ENTER Tenure OTS Disc

/CLASSPLOT

/CASEWISE OUTLIER(2)

/PRINT=GOODFIT CORR ITER(1)

/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10) ITERATE(20) CUT(0.5).

Page 103: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

88

Logistic Regression

Notes

Output Created 02-AUG-2015 12:03:03

Comments

Input Active Dataset DataSet3

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data

File 56

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are

treated as missing

Syntax LOGISTIC REGRESSION VARIABLES

OpiniAudit

/METHOD=ENTER Tenure OTS Disc

/CLASSPLOT

/CASEWISE OUTLIER(2)

/PRINT=GOODFIT CORR ITER(1)

/CRITERIA=PIN(0.05) POUT(0.10)

ITERATE(20) CUT(0.5).

Resources Processor Time 00:00:00.03

Elapsed Time 00:00:00.06

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 56 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 56 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 56 100.0

Page 104: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

89

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of

cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Non Going Concern 0

Going Concern 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 75.042 -.429

2 75.041 -.435

3 75.041 -.435

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 75.041

c. Estimation terminated at iteration number 3

because parameter estimates changed by less than

.001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Opini Audit

Percentage

Correct

Non Going

Concern Going Concern

Step 0 Opini Audit Non Going Concern 34 0 100.0

Going Concern 22 0 .0

Overall Percentage 60.7

a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Page 105: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

90

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.435 .274 2.531 1 .112 .647

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Tenure 1.208 1 .272

OTS 33.547 1 .000

Disc 4.797 1 .029

Overall Statistics 34.886 3 .000

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant Tenure OTS Disc

Step 1 1 38.136 -3.384 -.026 3.027 2.405

2 34.636 -6.278 -.078 3.965 5.526

3 33.922 -8.772 -.153 4.405 8.479

4 33.849 -9.890 -.193 4.601 9.818

5 33.847 -10.049 -.198 4.631 10.008

6 33.847 -10.052 -.198 4.631 10.011

7 33.847 -10.052 -.198 4.631 10.011

a. Method: Enter

b. Constant is included in the model.

c. Initial -2 Log Likelihood: 75.041

d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by

less than .001.

Page 106: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

91

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 41.194 3 .000

Block 41.194 3 .000

Model 41.194 3 .000

Model Summary

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 33.847a .521 .706

a. Estimation terminated at iteration number 7 because

parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 7.210 7 .407

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Opini Audit = Non Going Concern Opini Audit = Going Concern

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 6 5.950 0 .050 6

2 6 5.850 0 .150 6

3 7 6.358 0 .642 7

4 6 5.122 0 .878 6

5 4 5.666 3 1.334 7

6 3 3.829 4 3.171 7

7 1 .897 6 6.103 7

8 1 .259 5 5.741 6

9 0 .069 4 3.931 4

Page 107: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

92

Classification Tablea

Observed

Predicted

Opini Audit

Percentage

Correct

Non Going

Concern Going Concern

Step 1 Opini Audit Non Going Concern 32 2 94.1

Going Concern 4 18 81.8

Overall Percentage 89.3

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Tenure -.198 .550 .130 1 .718 .820

OTS 4.631 1.162 15.877 1 .000 102.622

Disc 10.011 6.185 2.620 1 .106 22265.618

Constant -10.052 5.126 3.846 1 .050 .000

a. Variable(s) entered on step 1: Tenure, OTS, Disc.

Correlation Matrix

Constant Tenure OTS Disc

Step 1 Constant 1.000 .165 -.604 -.976

Tenure .165 1.000 .053 -.352

OTS -.604 .053 1.000 .518

Disc -.976 -.352 .518 1.000

Page 108: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

93

Step number: 1

Observed Groups and Predicted Probabilities

8 +

+

I

I

I

I

F I

I

R 6 +

+

E I

I

Q I N

I

U I N

I

E 4 +NN N

+

N INN N

I

C INN N G

G G I

Y INN N G

G G I

2 +NN N N N N NNG G N

G G GGGG +

INN N N N N NNG G N

G G GGGG I

INNN NNN NNNN NNNGN N N

G G GG G NG N GGGG I

INNN NNN NNNN NNNGN N N

G G GG G NG N GGGG I

Predicted

---------+---------+---------+---------+---------+---------+--------

-+---------+---------+----------

Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5

.6 .7 .8 .9 1

Group:

NNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNGGGGGGGGGGGGGGGGGG

GGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGG

Predicted Probability is of Membership for Going Concern

The Cut Value is .50

Symbols: N - Non Going Concern

G - Going Concern

Each Symbol Represents .5 Cases.

Page 109: PENGARUH AUDIT TENURE, OPINI AUDIT TAHUN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33204/1/MUHAMMAD... · Terima kasih kepada Rohis 46 2011 yang telah mendukung dan

94

Lampiran 3 Contoh Opini Audit Going Concern

PT Central Proteina Prima Tbk Laporan Audit Tahun Buku 2014

PT Atlas Resources Tbk Laporan Audit Tahun Buku 2014