12
PENGARUH AKTIVITAS GURU DALAM MGMP DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP GAYA MENGAJAR (GURU EKONOMI SMA) DI BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Pengajuan Guna Mencapai Derajat Sarjana StrataS-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : MEIZAR FANDY ROSADI A 210 080 036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGARUH AKTIVITAS GURU DALAM MGMP DAN …eprints.ums.ac.id/27528/22/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf · 2014. 1. 30. · Chatib dalam Suparman S. (2010:63) pada hakikatnya gaya mengajar

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • PENGARUH AKTIVITAS GURU DALAM MGMP DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP GAYA MENGAJAR (GURU

    EKONOMI SMA) DI BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2013/2014

    NASKAH PUBLIKASI

    Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Pengajuan

    Guna Mencapai Derajat Sarjana StrataS-1

    Program Studi Pendidikan Akuntansi

    Disusun Oleh :

    MEIZAR FANDY ROSADI

    A 210 080 036

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2013

  • ABSTRAK

    PENGARUH AKTIVITAS GURU DALAM MGMP DAN SIKAP PROFESIONALISME GURU TERHADAP GAYA

    MENGAJAR (GURU EKONOMI SMA) DI BANJARNEGARA 2013/2014

    Meizar Fandy Rosadi. A 210 087 036. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013.

    Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui pengaruh aktivitas guru dalm MGMP terhadap gaya mengajar ekonomi SMA di Banjarnegara. (2) Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme guru terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA di Banjarnegara. (3) Untuk mengetahui pengaruh aktivitas guru dalam MGMP dan Profesionalisme guru Terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA di Banjarnegara. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.

    Populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran ekonomi pada Gugus VIII Banjarnegara yang berjumlah 35 orang. Teknik pengumpiulan data menggunakan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

    Hasil analisis regresi bergan dan memperoleh persamaan Y= 8,756 + 0,4791X1 + 0,326X2. Hasil analisis dalam penelitian ini adalah : (1) Aktivitas guru dalam MGMP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Gaya mengajar guru ekonomi SMA dengan nilai thitung>ttabel = 4,250>2.037 pada taraf signifikansi 0,05. (2) Profesionalisme guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap Gaya mengajar guru ekonomi SMA dengan nilai thitung>ttabel = 2,506>2.037 pada taraf signifikansi 0,05. (3) Aktivitas guru dalam MGMP dan Profesionalisme guru berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Gaya mengajar guru ekonomi SMA dengan nilai Fhitung>Ftabel = 16,053>3.295 pada taraf signifikansi 0,05. Hasil perhitungan R² sebesar 50,1% sedangkan 49,9% dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel Aktivitas guru adalah MGMP memberikan sumbangan Efektif 34,9% dan sumbangan Relatif 69,7% terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA. Profesionalsme guru memberikan sumbangan Efektif 15,2% dan sumbangan relatif 30,3% terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA.

    Kata Kunci :aktivitas guru dalam MGMP, profesionalisme guru danaktivitas guru ekonomi SMA.

  • 1

    A. Pendahuluan

    Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat proses belajar mengajar

    baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis. Gaya mengajar guru biasanya sangat

    erat kaitanya dengan gaya belajar anak didik. Chatib dalam Suparman S. (2010:63)

    pada hakikatnya gaya mengajar yang dimiliki guru adalah strategi transfer informasi

    yang diberikan kepada anak didiknya. Sedangkan gaya belajar adalah bagaimana

    sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh anak didiknya. Untuk memudahkan

    dalam memilih gaya mengajar, maka ada baiknya guru mengetahui perihal gaya

    belajar anak didik.

    Gaya dan strategi mengajar guru sekarang ini banyak dilakukan guna

    mendorong terciptanya iklim belajar yang kondusif. Lingkungan belajar yang

    memberi kebebasan kepada anak didik untuk melakukan pilihan-pilihan

    akanmendorong mereka untuk terlibat secara fisik, emosional, dan mental dalam

    proses belajar mengajar, dan karena itu akan dapat memunculkan kegiatan-kegiatan

    yang kreatif-produktif. Itulah sebabnya mengapa setiap siswa perlu diberi kebebasan

    melakukan pilihan-pilihan sesuai dengan apa yang mampu dan ingin dilakukannya

    Kita menyadari, pendidikan kita tidak mengalami kemajuan, bahkan mengalami

    set back. Sangat tidak mudah mengubah kebiasaan yang semula “serba siap saji”, kini

    harus mengembangkannya sendiri.Oleh karena itu, bidang pendidikan harus

    mendapat priroritas, perhatian, dan pengarahan yang serius, baik oleh pemerintah,

  • 2

    masyarakat pada umumnya dan pengelolaan pada khususnya. Menurut UU NO 20

    tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang berbunyi :

    “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta pendapatan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu”.

    Disinilah kiranya Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dapat mengambil

    peran, baik di tingkat sekolah, wilayah, kota, maupun provinsi.MGMP memang

    sangat relevan dalam konteks ini yaitu bermusyawarah/mendiskusikan berbagai hal

    seperti menentukan indicator strategi pembelajaran dan sitempenilaian.MGMP

    sesungguhnya dapat mengambil peran penting dalam pergulatan perubahan

    kurikulum.Asosiasi fungsional professional guru mata pelajaran tentu ini dipandang

    setrategis untuk menyosialisasikan dan mendiskusikan berbagai ikhtiar

    mempersiapkan dan melaksanankan kurikulum.

    Menurut Arief, (2004:1) “Musyawarah Guru Mata Pelajaran adalah suatu

    forum atau wadah profesional guru mata pelajaran yang berapa pada suatu wilayah

    kabupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah”.

    Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas

    suatu keahlian dan wewenang dalam bidang pendidikan dan pembelajaran yang

    berkaitan dengan pekerjaaan seseorang yang menjadi mata pencaharian.Sementara

    itu, guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetinsi yang dipersyaratkan

    untuk melakukan tugas pendidikan dan pembelajaran. Dengan kata lain, dapat

  • 3

    disimpulkan bahwa pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki

    kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu

    melakukan tugas dan fungsinya guru dengan kemampuan maksimal. Guru yang

    prosefional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki

    pengalaman yang luas dibidangnya.

    Menurut Sanusi et al. (1991:23) mengutarakan enam asumsi yang melandasi

    perlunya profesionalisme dalam pendidikan, yaitu :

    1. Subyek pendidikan adalah manusia yang memiliki kemampuan, pengetahuan,

    emosi, dan perasan dapat dikembangkan sesuai dengan potensinya

    2. Pendidikan dilakukan secara intensional, yakni secara sadar bertujuan, maka

    pendidikan menjadi normatif yang diikat oleh norma-norma dan nilai-nilai yang

    baik secara universal, nasional, maupun lokal yang acuan para pendidik, peserta

    didik, dan pengelola pendidikan.

    3. Teori-teori pendidikan merupakan jawaban kerangka hipotesis dalam menjawab

    permasalahan pendidikan.

    4. Pendidikan bertolak dari asumsi pokok tentang manusia, yakni manusia

    mempunyai potensi yang baik untuk berkembang.

    5. Inti pendidikan terjadi dalam prosesnya, yaitu situasi dimana terjadi dialog antara

    peserta didik dengan pendidik yang memungkinkan peserta didik tumbuh kearah

    yang dikehendaki oleh pendidik agar selaras dengan nilai-nilai yang dijunjung

    tinggi masyarakat.

  • 4

    Seiring dengan terjadinya dilema antara tujuan utama pendidikan, yaitu

    menjadikan manusia sebagai manusia yang baik (demensi intrinsik) dengan misi

    instrumental, yakni yang merupakan alat untuk perubahan atau pencapaian sesuatu.

    Suatu penelitian ilmiah harus ada tujuan yang tepat supaya penelitian yang

    dilaksanakan mempunyai arah sesuai dengan apa yang menjadi tujuan peneliti.

    Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Untukmengetahuipengaruhaktivitas guru dalm MGMP terhadap gaya mengajar

    ekonomi SMA di Banjarnegara.

    2. Untukmengetahuipengaruhprofesionalisme guru terhadap gaya mengajar guru

    ekonomi SMA di Banjarnegara.

    3. Untuk mengetahui pengaruh aktivitas guru dalam MGMP danProfesionalisme

    guru Terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA di Banjarnegara.

    B. Metode Penelitian

    Penelitian ini dilkakukan di kabupaten Banjarnegara, waktu penelitian sekitar

    satu bulan yaitu bulan Mei.Populasi dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran

    ekonomi pada Gugus VIII di kabupaten kota Banjarnegara yang berjumlah 35 orang.

    Dalam penelitian ini pengumpuan data menggunakan Angket dan dokumentasi

    dan jenis peneitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode Angket adalah sejumlah

    pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

    dalam arti laporan tetang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

    Teknik Pengujian Instrumen digunakan adalah Uji Validitas dan Uji

    Realibilitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur kevalidan instrumen.

  • 5

    Sedangkan Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui instrumen tersebut dapat

    terpercaya. Uji Prasyarat Analisis menggunakan Uji Normalitas dan Uji Linieritas.

    Sedangkan Analisis Data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda,

    Uji t, Uji F, dan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif X1, X2 terhadap Y.

    C. Hasil Penelitian

    Data aktivitas guru dalam MGMP diperoleh dengan teknik angket, yang terdiri

    dari 6 pertanyaan.Dari hasil analisis dan perhitungan diperoleh nilai tertinggi dari

    penilaian angket responden sebesar 30, penilaianangket terendah sebesar 20, skor

    rata-rata nilai angket keseluruhan sebesar 25,66 dengan median atau nilai tengah

    sebesar 26, dan modus atau nilai yang sering muncul sebesar 26.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam MGMP dan

    profesionalisme guruberpengaruh positif terhadap gaya mengajar guru ekonomi

    SMA. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier sebagai berikut Y = 8,756+

    0,479X1 + 0,326X2, berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa koefisien regresi

    dari masing-masing variabel independen bernilai positif, artinya variabel aktivitas

    guru dalam MGMP dan profesionalisme guru secara bersama-sama berpengaruh

    positif terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA.

    Dari hasil perhitungan diketahui bahwa variabel aktivitas guru dalam MGMP

    memberikan sumbangan relatif sebesar 69,7% dan sumbangan efektif 34,9% dan

    variabel profesionalisme guru memberikan sumbangan relatif sebesar 30,3%dan

    sumbangan efektif 15,2%.Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan

    efektif nampak bahwa variabel aktivitas guru dalam MGMP memiliki pengaruh yang

  • 6

    lebih dominan terhadap gaya mengajar guru ekonomi SMA dibandingkan variabel

    profesionalisme guru.

    D. Pembahasan

    Hasil uji hipotesis pertama diketahui bahwa koefisien arah regresi dari variabel

    aktivitas guru dalam MGMP (b1) adalah sebesar 0,479 atau positif, sehingga dapat

    dikatakan bahwavariabel aktivitas guru dalam MGMP berpengaruh positif terhadap

    gaya mengajar guru ekonomi SMA.Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi

    linear berganda untuk variabel aktivitas guru dalam MGMP (b1) diperoleh thitung>ttabel,

    yaitu 4,250>2.037 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, dengan sumbangan

    relatif sebesar 69,7% dan sumbangan efektif 34,9%. Berdasarkan kesimpulan tersebut

    dapat dikatakan bahwa semakin baik aktivitas guru dalam MGMP akan semakin baik

    gaya mengajar guru ekonomi SMA. Sebaliknya semakin rendah aktivitas guru dalam

    MGMP, maka semakin rendah pula gaya mengajar guru ekonomi SMA.

    Hasil uji hipotesis ke dua diketahui bahwa koefisien regresi dari variabel

    profesionalisme guru (b2) adalah sebesar 0,326 atau bernilai positif, sehingga dapat

    dikatakan bahwa variabel profesionalisme guru berpengaruh positif terhadap gaya

    mengajar guru ekonomi SMA.Berdasarkan uji t untuk variabel profesionalisme guru

    (b2) diperoleh thitung> ttabel, yaitu 2,506 >2.037 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu

    0,017, dengan sumbangan relatif sebesar 30,3%dan sumbangan efektif 15,2%.

  • 7

    Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik

    profesionalisme guru akan semakin baik gaya mengajar guru ekonomi SMA,

    demikian pula sebaliknya semakin rendah profesionalisme guru akan semakin rendah

    pula gaya mengajar guru ekonomi SMA.

    Sedangkan hasil uji hipotesis ketiga yang sesuai dengan uji keberartian regresi

    linear berganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung> Ftabel, yaitu 16,053 >3.295dan

    nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Hal ini berarti, ada pengaruh aktivitas guru

    dalam MGMP dan profesionalisme guru terhadap gaya mengajar guru ekonomi

    SMA. Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa kecenderungan

    peningkatan kombinasi aktivitas guru dalam MGMP dan profesionalisme guru akan

    diikuti peningkatan gaya mengajar guru ekonomi SMA, sebaliknya jika terdapat

    kecenderungan penurunan kombinasi variabel aktivitas guru dalam MGMP dan

    profesionalisme guru akan diikuti penurunan akan gaya mengajar guru ekonomi

    SMA.

    E. Kesimpulan

    Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada babIV, maka

    dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

    1. Ada pengaruh aktivitas guru dalam MGMP terhadap gaya mengajar guru

    ekonomi di SMA Gugus VIII Banjarnegara, hal tersebut dapat diterima. Yakni

    berdasarkan analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel,

  • 8

    yaitu 64,250 >2.037 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000,dengan sumbangan

    efektif sebesar 34,9%.

    2. Ada pengaruh profesionalisme guru terhadap gaya mengajar guru ekonomi di

    SMA Gugus VIII Banjarnegara, hal tersebut dapat diterima. Yakni berdasarkan

    analisis regresi linier berganda (uji t) diketahui bahwa thitung> ttabel, yaitu 2,506

    >2.037 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,017,dengan sumbangan efektif

    sebesar 15,2%.

    3. Ada pengaruh aktivitas guru dalam MGMP dan profesionalisme guru terhadap

    gaya mengajar guru ekonomi di SMA Gugus VIII Banjarnegara,hal tersebut

    dapat diterima. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi linier berganda (uji

    F) diketahui bahwa Fhitung> Ftabel, yaitu 16,053 >3.295dan nilai signifikansi <

    0,05, yaitu 0,000.

    F. Daftar Pustaka

    Achmad, Arief. 2004. Pemberdayaan MGMP, Sebuah Keniscayaan. Bandung: Artikel Pendidikan Network.html

    Ali, Muhammad. 2010. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung Sinar Baru Algensindo

    Sanusi. 1991. Studi Pengembangan Modul Pendidikan Profesional Tenaga Pendidik. Bandung. IKIP Bandung

    Suparman S. 2010. Gaya Mengajar Yang Menyenangkan Siswa. Yogyakarta: Pinus Book Publisher

    UU NO. 20. tahun 2003. pasal 3. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.slideshare.net/srijadi/uu-no-20-2003-sistem-pendidikan-nasional