Upload
ridhacr7
View
60
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pengaruh Air Fuel Ratio Terhadap Kecepatan Rambat API Dan Emisi Gas Buang
Citation preview
NAMA : RIDHA FAHLEVI
NIM : 0904102010089
MK : KARYA ILMIAH
Pengaruh Air Fuel Ratio Terhadap Kecepatan Rambat Api dan Emisi Gas Buang
Berbahan Bakar LPG Pada Ruang Bakar Model Helle-Shaw Cell
Pendahuluan
Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia sangat berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat akan
bahan bakar khususnya di bidang transportasi.
Mengingat cadangan minyak bumi sudah menipis maka untuk mengantisipasi dan menghadapi
kekurangan bahan bakar tersebut telah digunakanbahan bakar gas, salah satunya LPG ( Liquefied
Petroleum Gas ), dimana LPG merupakan senyawa hydrocarbon yang terbentuk dari unsur C 3 H 8 (propana)
dan C 4 H 10 (butana), diberikan tekanansampai dengan 300 psi sehingga unsur tersebut berubah fase
menjadi cair. 1
Perbandingan komposisi propana dengan butana adalah 30 : 70. LPG tidak memiliki sifat pelumasan pada
material yang terbuat dari logam dan juga tidak mengandung racun. Karena LPG merupakan gas yang
tidak berbau maka untuk keselamatan, LPG komersial perlu ditambahkan zat ordon yaitu Ethyl
Mercoptane yang berbau menyengat.
Cadangan LPG yang dimiliki oleh negeri kita cukup besar maka berbagai penelitian mengenai
pemanfaatan dan penggunaan secara lebih efisien masih perlu dilaksanakan.Penelitian ini berupaya untuk
mendapatkan pemahaman terhadap salah satu karak teristik LPG yang sangat berpengaruh terhadap
kesempurnaan pembakaran.Dalam kesempurnaan pembakaran ada tiga halyang mempengaruhinya seperti
perbandingan udara dan bahan bakar ( Air Fuel Ratio /AFR),kehomogenan campuran, dan temperature
pembakaran. 2
Pada air fuel ratio terdapat campuran kaya dan campuran kurus.Campuran kaya adalah campuran dimana
jumlah bahan bakar lebih banyak dibandingkan dengan udara,sedangkan campuran kurus adalah
campuran yang kekurangan bahan bakar atau kelebihan udara.Antara campuran kaya dan campuran kurus
terdapat campuranstoichiometry,yaitu campuran dimana perbandingan antara udara dengan bahan bakar
dalam keadaan setimbang.Perbandingan bahan bakar dengan udara yang kurang sempurna akan
berdampak pada kesempurnaan pembakaran,Sempurna atau tidaknya proses pembakaran dapat dilihat
pada kecepatan rambat api dan emisi gasbuangnya. Untuk itu, agar mendapatkan hasil yang baik
diperlukan perbandingan campuran antara bahan bakar dan udara yang sempurna.
Beberapa peneliti yang melakukan penelitian tentangfenomena pembakaran adalah Hartman (1931) yang
meneliti tentang pengaruh air fuel ratio terhadap kecepatan penyalaan, menyatakan bahwa untuk bahan
bakar hydrocarbon puncak dari kecepatan api terjadi pada campuran stoichiometry. Suatu eksperimen
yang dilakukan oleh Broda, et.al . (1998) terhadap dinamika pembakaran pada turbin gas. 3
Pada penelitian tersebut diamati pengaruh equivalence ratio (Φ) atauperbandingan antara airfuel
ratioteoritis(AFRteoritis ) dengan airfuel ratio actual (AFRaktual ) dan tekanan kompresi ruang bakar terhadap
emisi gasbuang terutama NOx dan CO.Hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa untukΦantara 0,52 –
0,60 menghasilkanemisi gas NOx danCO sangatrendah, sedangkanΦ = 0,60 ke atas menghasilkan emisi
gas NOx dan CO sangat tinggi.
Adi Winarta (2007) juga melakukan penelitian tentang pengaruh perbandingan campuran udara dengan
bahan bakar terhadap kecepatan rambat api dengan menggunakan bahan bakar gas(BBG),hasil penelitian
menunjukkan bahwa stoichiometry untuk pembakaran BBG adalah pada AFR8 : 1 dan kecepatan rambat
api maksimum dicapai pada campuran stoichiometry. Mengingat belum ada yang meneliti tentang
pengaruh air fuel ratio terhadap kecepatan rambat api sekaligus terhadap emisi gas buang berbahan bakar
LPG dan untuk mendukung upaya diversifikasi bahan bakar LPG sebagai bahan bakar kendaraan
bermotor maka perlu dilakukan penelitian dasar mengenai hal tersebut di atas. 4
Analisis Perfomansi Pemanas Air Kolektor Surya Terkonsentrasi Berbentuk Trapezoidal
denganMinyak Nabati Sebagai Media Penyimpan Panas
Pendahuluan
Energi alternatif merupakan hal yang hangat dibicarakan saat ini. Selain untuk menghemat sumber energi
tidak dapat diperbaharui (BBM dan Gas alam) yang keberadaannya semakin langka, tujuan penggunaan
energi alternatif juga untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi bencana – bencana alam
yang secara tidak langsung dilakukan oleh manusia akibat aktivitas pengerusakan alam itu.
Energi matahari adalah salah satu energy alternatif yang keberadaannya sangat banyak dan belum banyak
dimanfaatkan oleh manusia. Penggunaan sinar matahari oleh masyarakat Indonesia hanya terbatas pada
proses pengeringan saja. Banyak manfaat yang belum bisa dirasakan, termasuk salah satunya sebagai
pemanas air yang sumber panasnya berasal dari alam dan jumlahnya tidak terbatas.1
Matahari merupakan suatu bentuk energi lain yang dapat menunjang kebutuhan energi yang
terusmeningkat, sehingga dapat mengganti energi yang tidak dapat diperbaharui dengan energi bentuk
lain yang dapat diperbaharui. Besar energi alternative ini bisa mencapai 1353 w/m2 di atmosfer bumi. Hal
ini perlu dikembangkan melihat dari begitu besarnya energi matahari yang tersedia. Beranjak dari hal di
atas, maka penulis berkeinginan untuk memanfaatkan energi matahari sebagai sumber energi pemanas air.
Dalam penelitian terdahulu, (Dwi Saputra, 2010 ) pemanas air dibuat menggunakan kolektor surya yang
berbentuk setengahtabung, dengan v ̇ = 0,002 l/s dan v ̇ = 0,004 l/s pada pukul 12.00 wita dimana saat
waktu tersebut besarintensitas sama yaitu 1001 w/m², efisiensi kolektor surya yang dihasilkan yaitu
masing-masing 30,18%dan 27,44%. 2
Saat ini,
penulis mempunyai ide untuk menggunakan kolektor surya limas segi empat
terpancung terbalik ( Trapezoidal ) . Di dalam sisi limas akan diisi cermin datar yang ukurannya sudah
ditentukan, hal ini dilakukan dengan harapan energy surya yang terkoleksi maksimal (tidak terhalang oleh
pecahan – pecahan cemin) dan faktor angin dapat diminimalisir. 3
Pada sisi absorbernya akan ditambahkan minyak nabati sebagai media penyimpan panas. Pemilihan
minyak nabati sebagai media penyimpan panas dilatarbelakangi oleh kapasitas panas (Cp) yang lebih
besar dari pasir yaitu sebesar 1,861 , 4
sedangkan pasir 1,3 . Selain itu minyak nabati memiliki titik didih pada 175° - 200° C sehingga pada
nantinya minyak ini mampu memanaskan pipa absorber. Selain itu, aliran fluida juga akan divariasikan,
sehingga pada nantinya minyak ini mampu memanaskan pipa absorber. Selain itu,
aliran fluida juga akan divariasikan, sehingga pada nantinya kolektor surya ini diharapkan mampu
memberikan efisiensi yang maksimal. 5
ANALISA TEKNIS DAN EKONOMIS PENGGUNAANDC TO AC INVERTER SEBAGAI
EMERGENCY ENERGI RUMAH TANGGA
Pendahuluan
Pemadaman listrik bergilir merupakan suatu fenomena yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia
termasuk diantara nya provinsi Maluku Utara.Akibat dari pemadaman ini banyak aktifitas warga yang
terganggu. 1
Permasalahan dalam penelitian in iadalah bagaimana menciptakan suatu alat yang dapat menyuplai
kebutuhan energy listrik AC selama kurun waktu pemadaman listrik bergilir PLN yang murah, aman,
handal, berwawasan lingkungan,dapat dipertanggung jawabkan secara teknis dan bernilai ekonomis
tinggi.Dengan menggunakan asumsi pemadaman listrik PLN maksimum 8 jam tiap hari dan bahan –
bahan pembuatan alat tersedia di kota Ternate.
Sebagai sumber arus DC digunakan aki standard 12V/100AH sebagaimana dijual di pasaran. Penelitian
ini membatasi suplai listrik sebatas kebutuhan listrik rumah tangga. Dan tidak menyuplai keperluan
peralatan berat dan industri. Dilakukan suatu penelitian tentang system suplai arus AC bertenaga aki 12V
yang dirangkai dengan inverter DC to AC Sebagai alternative energy selain genset.Rangkaian terdiri dari
Adaptor, Aki 12 V dan inverter. 2
Aki Di isi selama listrik PLN hidup dan dialirkan ke inverter untuk menghasilkanarus AC selama listrik
PLNmati.Analisa dilakukan dengan melakukan kajian teknis kemampuan alat, pengujian nilai arus,
tegangan dan daya yang dihasilkan,dan kemampuan alat untuk menyuplai beberapa peralatan elektronik.
Analisa ekonomis dilakukan dengan membandingkan nilai ekonomi salat tersebut dibandingkan
penggunaan genset. Semua biaya dalam satu tahun antara pengguna ansistemini dengan penggunaan
genest dihitung.Sehingga akan didapatkan nilai ekonomis yang dihasilkan.Dari penelitian ini diharapkan
tercipta suatu system peralatan alternative penyuplai kebutuhan listrik AC selama pemadaman PLN, yang
teruji secara teknis,handal,ramah lingkungan,tidak menyebabkan polusi dan bernilai ekonomis
tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan system peralatan yang bias menyuplai arus AC dalam
jangka waktu tertentu, menelit ikualitas arus AC yang dihasilkan meliputi stabilitas, frekuensi,kuat arus
dan tegangan nya serta meneliti secara ekonomis penggunaan system peralatan ini.Manfaat dari penelitian
ini merupakan salah satu solusi permasalahan tertundanya aktifitas produktif akibat pemadaman listrik
bergilir. Dan memberikan pencerahan kepada masyarakat akan penggunaan inverter
Bertenaga aki sebagai sumber energy darurat.
Arus listrik dibagi menjadi 2 yaitu arus listrik searah dan arus listrik bolak balik.Arus listrik searah
disebut juga arus listrik DC (DirectCurent). Merupakan arus listrik yang mengalir dari kutub positif ke
kutub negative. Sumber arus ini adalah elektrokimia seperti
Battery dan aki .Arus listrik bolak balik atau disebut juga arus AC (AlternatingCurrent) merupakan arus
listrik yang mengalir dari bagian yang berarus atau disebut fasa ke bagian ground Atau nol dan sebaliknya
secara periodic dengan frekuensi tertentu. 3
Apabila digambarkan secara grafis maka arus AC memiliki bentuk memiliki bentuk gelombang
sinusoidal.
Arus listrik AC bias diubah menjadi DC dan sebaliknya melalui suatu peralatan penyearah dan
inverter.Penyearah merupakan rangkaian listrik yang mengubah arus listrik bolak balik menjadi arus
listrik searah. Inverter merupakan alat yang digunakan untuk membuat single atau polyphase tegangan
AC yang berasal tegangan DC. 4
Transformator adalah suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolak-balik dari suatu rangkaian ke
rangkaian yang lainnya secara elektromagnetik. Analisa ekonomi digunakan untuk melakukan
perhitungan biaya yang diperlukan pada penggunaan inverter meliputi biaya listrik yang diperlukan saat
pengisian aki, biaya pembelian baterai dan semua peralatan lain, menghitung angka penyusutan alat.
Total biaya yang dikeluarkan dihitung dan dibandingkan dengan penggunaan genset. Kajian ekonomi sini
diharapkan akan menjadi salah satu pertimbangan dalam memutuskan apakah penggunaan sistem inverter
ini menguntungkan atau tidak 5
Pengembangan Alat Cryosurgery Prototipe V
Berbasis Termoelektrik Bertingkat
Pendahuluan
Kanker merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh tidak
normal dan tidak terkendali. Sel kanker bersifat ganas, tumbuh cepat, tidak bersimpai, serta dapat
menyebar melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening, sehingga dapat bermetastasis di tempat
lain. Perkembangan sel terjadi mengikuti pola tertentu dan biasanya memiliki waktu yang lama tanpa
disadari oleh penderita. Kanker bisa disebut juga dengan tumor atau neoplasma ganas.
Kanker termasuk salah satu penyakit tidak menular yang cenderung terus meningkat setiap tahunnya,
sehingga dapat dikatakan bahwa beban yang harus ditanggung dunia akibat penyakit tersebut juga
semakin meningkat.
Sel kanker dapat berasal dari semua unsur yang membentuk suatu organ, dalam proses selanjutnya
tumbuh dan menggandakan diri sehingga membentuk massa tumor yang akan menginvansi dan merusak
jaringan normal.
Menurut estimasi Internasional Agency for Research on Cancer pada tahun 2002, lebih dari 70% dari
seluruh kematian akibat kanker terjadi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah,
diperkirakan karena upaya pencegahan, fasilitas untuk menegakkan diagnosis, dan penatalaksanaan
kanker masih terbatas bahkan kemungkinan tidak ada sama sekali. Dapat dilihat dari data GLOBOCAN,
Internasional Agency for Research on Cancer (IARC) 2008 bahwa di ASEAN kasus kematian akibat
kanker cenderung lebih tinggi pada negara berkembang 1 .
Hal tersebut dapat dilihat dari perbandingan jumlah pengidap kanker dengan jumlah kematian akibat
kanker. Hal tersebut diperkirakan akibat minimnya fasilitas untuk melakukan pengobatan serta mahalnya
biaya tersebut. Sedangkan berdasarkan data GLOBOCAN 2008 menggambarkan bahwa kasus kanker
serviks merupakan kasus terbanyak kedua di Asia Tenggara. Diperkirakan ada 39.800 kasus baru dan
20.600 angka kematian pertahun di regional ini pada tahun 1995. Jumlah ini merupakan 9,8% dari seluruh
kanker serviks di seluruh dunia. Di negara Singapura, Thailand, Brunei, dan Malaysia kematian yang
diakibatkan oleh kanker serviks lebih tinggi daripada kematian sebagai akibat kehamilan.
Pada tahun 2004, data RS Kanker Dharmais menunjukan bahwa kanker payudara menempati posisi
pertama (27,25%) dari 10 kanker terbanyak, dan kanker leher rahim pada urutan kedua sebesar 12,78%
[2]. Sedangkan berdasarkan data proyek GLOBOCAN, IARC pada tahun 2008 tercatat bahwa pengidap
kanker serviks terbanyak ketiga, setelah kanker payudara dan kanker kolorektum di Indonesia.
Metode penyembuhan kanker serviks yang saat ini sedang dikembangkan dan sering digunakan adalah
cryosurgery atau yang biasa disebut krioterapi. Metode cryosurgery adalah prosedur yang relative mudah
dikerjakan untuk menatalaksana lesi pra-kanker dengan merusak sel pra-kanker serviks dengan
menggunakan gas karbondioksida (CO 2 ) atau nitritoksida (N 2 O). Dasar metode cryosurgery adalah sel
lesi pra-kanker akan dirusak dan mati pada suhu -20 o C dengan menggunakan gas CO 2 atau N 2 O selama 5
menit dapat menurunkan suhu serviks mencapai -60 o C s/d -80 o C. Pada serviks ukuran normal,
cryosurgery dapat merusak jaringan hingga kedalaman 5 mm 2 .
Penyemprotan cairan tersebut pada daerah kanker akan tetapi dalam hal ini terdapat beberapa masalah
yakni, cryosurgery dengan metode ini temperature yang diinginkan tidak dapat dikontrol sehingga apabila
terlalu dingin dapat mematikan sel-sel sekitarnya yang masih sehat. Disamping itu penggunaan gas atau
cairan pendingin memiliki beberapa kelemahan, antara lain kebutuhan tempat penyimpanan khusus
sehingga hanya rumah sakit yang memiliki pasokan yang teratur saja yang bias melakukan metode ini.
Sehingga untuk mengurangi kelemahan dari sistem yang menggunakan gas pendingin, maka
dikembangkanlah penelitian alat cryosurgery yang menggunakan sistem pendingin alternatif. Salah satu
alternatif yang dapat digunakan secara aplikatif adalah menggunakan pendingin berbasis modul
termoelektrik 3 .
Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan alat cryosurgery yang menggunakan sistem pendingin
berupa dua buah modul termoelektrik bertingkat dua dengan alat penukar kalor water block yang disusun
secara paralel 4 .
Penentuan Konstanta dan Eksponen Persamaan Taylor pada Proses Turning Sebagai Pedoman Mengetahui Umur Pahat Karbida
PENDAHULUAN
Proses produksi senantiasa dituntut untuk dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi, hal
tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain perencanaan dan proses
pemesinan, dimana selama proses pemesinan berlangsung terjadi interaksi antara pahat kerja dengan
benda kerja dimana benda kerja terpotong dan pahat kerja mengalami gesekan. Akibat Gesekan ini pahat
pengalami keausan. Keausan pahat akan semakin membesar sampai batas tertentu sehingga pahat tidak
dapat dipergunakan lagi. Lamanya waktu untuk mencapai batas keausan ini yang didefinisikan sebagai
umur pahat.
Data mengenai umur pahat sangat diperlukan dalam perencanaan proses pemesinan suatu komponen/
produk. Contoh, pada produksi komponen keberapa pahat harus diganti, ini dapat diketahui dengan
menghitung waktu total yang diperlukan untuk memotong satu produk kemudian dibandingkan dengan
umur pahat yang dipakai 1 .
Umur pahat pahat dapat diketahui dari katalog yang dikeluarkan oleh produsen, tetapi katalog ini tidak
menginformasikan dengan jelas dan lengkap tentang pemakaian untuk pemotongan benda kerja apa
bahkan banyak pahat yang beredar dipasaran tanpa disertai katalog umur pahat.
Dalam prakteknya umur pahat selain dipengaruhi oleh geomitri pahat juga dipengaruhi oleh semua faktor
yang berkaitan dengan proses pemesinan antara lain jenis material benda kerja dan pahat , kondisi
pemotongan (kecepatan potong, kedalaman potong dan gerak makan), cairan pendingin dan jenis proses
pemesinan [5].Umur Pahat secara pasti diketahui dari hasil pengujian pemesinan (secara empiris) untuk
pasangan material benda kerja dan pahat tertentu. Jenis material benda kerja yang yang berbeda akan
memberikan umur pahat yang berbeda juga. Dalam aplikasinya pahat digunakan untuk memotong
berbagai macam benda kerja. Jadi untuk setiap pahat dan setiap material benda kerja harus mempunya
data umur dan kondisi pemotongan tertentu dalam setiap perencanaan proses pemesinan.
Salah satu penelitian mengenai umur pahat adalah yang dilakukan oleh Hendri Budiman dan Richard
(2007)[2] dimana umur pahat dianalisa dengan Metode Variable Speed Machining Test . Penelitian
dilakukan dengan memperhatikan pengaruh kondisi pemotongan, dimana kecepatan potong di variasikan
sedangkan kondisi pemotongan lain, seperti gerak makan dan kedalaman pemakanan tetap 2 .
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan umur pahat karbida yang digunakan untuk memotong baja
paduan. Metode grafik digunakan untuk analisa percobaan. Hasil Penelitian mendapatkan umur pahat
untuk kecepatan potong rendah adalah 140,33 menit dan pada kecepatan tinggi 14.756 menit 3 .
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga konstanta (CT) dan eksponen (n) Persamaan umur pahat
Taylor pada Proses Turning dengan Pahat karbida dan Benda Kerja St 42, St 60 dan Besi Tuang 4.
Penelitian dilakukan dengan memperhatikan kondisi pemotongan, dimana kecepatan potong divariasiakan
yakni Kecepatan potong ( Cutting Speed ) ; v (m/min).. Gerak makan ( feeding ) juga divariasikan ; f
(mm/put) adapun gerak makan yang dipilih mengacu pada kemampuan dari pahat yang digunakan dan
spesifikasi kemampuan dari mesin, maka dipilih besar kecepatan makan, Kedalaman Potong ( Depth of
Cut ); a (mm) di buat konstan 5 .