6
Pengantar Sistem Rekayasa Teknik Lingkungan Eki Noerfitriyani Prof. Dr. Ir. Djoko M. Hartono S.E., M.Eng. Teknik Lingkungan 11 November 2014 1306368053 1. Primary and Secondary Air Pollution Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder. 2. Saving Energy and Reducing Pollution Upaya menghemat energi dapat dimulai dari merencanakan sistem penataan kota. Perencanaan dan pengelolaan sistem transportasi publik/masal yang baik, efisien, dan representatif serta pengaturan/manajemen yang tepat akan menjadi faktor kunci bagi penghematan energi di Indonesia. Pengurangan penggunaan kendaraan bermotor efektif untuk mengurangi polusi udara karena gas buang kendaraan merupakan salah satu penyebab polusi udara terbesar. Selain dengan transportasi masal, penghematan

Pengantar Sistem Rekayasa Teknik LingkunganEki Noerfitriyani

Embed Size (px)

DESCRIPTION

iees

Citation preview

Pengantar Sistem Rekayasa Teknik LingkunganEki NoerfitriyaniProf. Dr. Ir. Djoko M. Hartono S.E., M.Eng.Teknik Lingkungan11 November 20141306368053

1. 2. Primary and Secondary Air Pollution Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.Karbon monoksidaadalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil daripembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer diatmosfer. Pembentukanozondalamsmog fotokimiaadalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.3. Saving Energy and Reducing PollutionUpaya menghemat energi dapat dimulai dari merencanakan sistem penataan kota. Perencanaan dan pengelolaan sistem transportasi publik/masal yang baik, efisien, dan representatif serta pengaturan/manajemen yang tepat akan menjadi faktor kunci bagi penghematan energi di Indonesia. Pengurangan penggunaan kendaraan bermotor efektif untuk mengurangi polusi udara karena gas buang kendaraan merupakan salah satu penyebab polusi udara terbesar. Selain dengan transportasi masal, penghematan energi dan pengurangan polusi udara juga dapat dilakukan dengan cara memfasilitasi pengguna jalan dan penyediaan jalur sepeda karena bersepeda dan berjalan kaki adalah salah satu alternatif moda perjalanan yang paling mungkin untuk menghemat energi dan tidak menghasilkan polusi bagi udara (ramah lingkungan). Selain itu, bersepeda maupun berjalan kaki, dapat dilakukan oleh siapa saja dari semua golongan, baik kaya atau miskin, tua atau muda.4. Peraturan mengenai polusi udara di Indonesia- Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara- PP No. 41 Tahun 1999 Pasal 1 Ayat 1: Pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.5. Standar pembatasan polusi udaraBerdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 45 Tahun 1997 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara

PENCEMARAN UDARAEki Noerfitriyani, 1306368053

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara: Pencemaran udara (air pollution) : masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lainnya ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya. Pencemar udara (air pollutant) :zat yang berada di atmosfer dalam konsentrasi tertentu yang bersifat membahayakan manusia, binatang, tumbuhan atau benda-benda lain. Sumber pencemar udara (sources of air pollutants) : setiap usaha dan/atau kegiatan yang mengeluarkan bahan pencemar ke udara yang menyebabkan udara tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai kondisi atmosfer yang terdiri atas senyawa-senyawa dengan konsentrasi tinggi diatas kondisi udara ambien normal, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi manusia, hewan, vegetasi, maupun benda lainnya.Jenis & Karakteristik Pencemar Udara Berdasarkan kondisi fisiknya

Berdasarkan reaksi yang terjadi Pencemar primer (primary pollutants) : langsung dari sumber. Contoh: partikulat, NOx, CO, SO2, dst. Pencemar sekunder (Secondary pollutants) : terbentuk oleh interaksi kimiawi antara pencemar primer dan senyawa-senyawa penyusun atmosfer alamiah. Contoh : NO2, ozon- O3, Peroxy Acetyl Nitrate (PAN), Asam sulfat, asam nitrat, dst. Mekanisme reaksi di atmosfer Pencemar primer CO dan NO diemisikan pagi hari dari kendaraan bermotor Puncak konsentrasi CO & NO terjadi pada waktu pagi hari Pencemar sekunder: NO2 dan O3terbentuk pada waktu siang hari (reaksi pencemar primer dengan sinar matahari)Sumber Pencemaran Udara Sumber Alamiah: Timbul dengan sendirinya tanpa ada pengaruh dari aktivitas manusia. tidak dapat dikendalikan tapi tidak sering terjadi. Contoh: meletusnya gunung berapi(emisi SO2, H2S, CH4, dan partikulat), kebakaran hutan (emisi HC, CO, dan partikulat berupa asap). Sumber Anthropogenik: Sumber tidak bergerak (Cerobong industri kimia, Explorasi minyak dan gas bumi, Flare), sumber bergerak (kendaraan bermotor).Fenomena Pencemaran Udara Long Distance Transport Hujan Asam Smog Fotokimia Penipisan Lapisan Ozon Urban HeatDampak Pencemaran UdaraPencemar utama dalam atmosfer yang berbahaya bagi materi dan kesehatan manusia adalah : Hidrokarbon, Oksida nitrogen, Karbon monoksida (CO), Oksidan Photokimia, Partikel, Sulfur dioksida (SO2), Asbestos dan logam-logam.Pengendalian Pencemaran Udara Atmosfer memiliki kemampuan alami yang dikenal self cleansing. Perlengkapan pengendalian pencemaran udara prinsipnya mengikuti proses penyisihan partikel dan gas pencemar di atmosfer. Pendekatan dalam pengendalianpencemaran udara adalah pengenceran dan pengendalianpencemar pada sumber.

Alat Pengendali Pencemaran Udara Sistem Pengendalian Pencemaran Udara: Pengendalian Partikulat/debu (Gravity Settling Chambers, Cyclone (Mechanical Collector), Particulate Wet Scrubbers, Electrostatic Presipitator (ESP), Fabric Filters) Pengendalian fasa gas (Absorpsi, Spray Scrubber, Adsorpsi, Kondensasi, Combustion) Setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan Pemilihan alat harus didasarkan pada : Ukuran Partikel, Efisiensi penyisihan yang ingin dicapai, Besarnya aliran gas, Waktu pembersihan, Karakteristik partikel.