Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGANTAR“QUALITY CONTROL” LABORATORIUM DAN
KETERTELUSURAN BAHAN KONTROL
Surya Ridwanna
Disampaikan pada: Workshop “QUALITY CONTROL BASED ON RISK” DPW PATELKI Jawa Timur
Jum’at 12 Juli 2019, Hotel Bumi Surabaya
1. PENDIDIKAN: 1. AKADEMI ANALIS KESEHATAN BANDUNG 19892. POST GRADUATE DIPLOMA IN SCIENCE UNIVERSITY OF
QUEENSLAND, AUSTRALIA, 1998 (Analisis Lingkungan) 3. SEKOLAH FARMASI PASCA SARJANA ITB 2008. (Peminatan: Analisis Kimia
Farmasi)
2. PEKERJAAN: PRANATA LAB KES MADYA / IV BBALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROV. JAWA BARAT
3. AKTIFITAS: 1. KETUA LSP PATELKI2. ASESOR KEPALA (ISO 151893), TENAGA AHLI 17043, LAB MEDIK-KAN-BSN 3. DOSEN MATAKULIAH PENGENDALIAN MUTU, SISTEM MANAJEMEN MUTU
DAN INSTRUMENTASI
BIO DATA
SURYA RIDWANNABANDUNG 10 JUNI 1967
NA PATELKI: 32730100022
1. Akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas belum merata2. Akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas belum merata3. Mutu pelayanan Fasyankes dasar & lanjutan belum merata
A. PENINGKATAN AKSESB. KUALITAS FASYANKES
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN 2015 -2019
(PERPRES N0. 2 TAHUN 2015)
Meningkatnya Akses & Mutu
Fasyankes
AKREDITASI
INPUT:SUMBER DAYA
SARANA PRASARANA ALAT TENAGA PEMBIAYAAN
PROSES:1. MANAJEMEN PELAYANAN
Fokus pada kebutuhan pasien dankeselamatan pasien
2. MANAJEMEN MUTUa. Manaj. Peningkatan Kinerjab. Manaj. Keselamatan Pasien
3. MANAJEMEN SUMBERDAYA
OUTPUT
KEPUASAN PELANGGAN
OUTCOME
PE ↑ STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
1. KEBIJAKAN PUSAT(NSPK)
2. KEBIJAKAN DAERAH
3. KEBUTUHANFASKES
1. KERANGKA ACUAN
2. PROSEDUR3. MANUAL
1. INDIKATOR MUTU (IND. MANAJ, IND. UKP, IND. UKM)
2. SPM KAB/KOTA
1. INDEKS KESEHATAN MASY
menilai compliance terhadap
standar, baik standar input,
standar proses, dan standar
output
MUTU, KESELAMATAN PASIEN & AKREDITASI
STANDARAKREDITASI
STANDARISASI
PERAN LABORATORIUM
PASEN DOKTER / RS
LABORATORIUM
SEMBUH
MENINGGAL
TUGAS ATLM
MenjaminKUALITAS/ MUTU hasil pemeriksaanagar dapatmemuaskankebutuhanpengguna jasa(ASESMEN PASEN)
QC
QA
QMS
AKREDITASI
BAGAIMANA ITU DILAKUKAN
Totalitas dari karakteristik suatuproduk [barang / jasa] yang
menunjang kemampuannya untukmemenuhi kebutuhan yang
dispesifikasikan. [ Vincent Gaspersz ]
DEFINISI MUTU
Segala sesuatu yang memuaskanpelanggan atau konformansterhadap persyaratan atau
kebutuhan. [ Vincent Gaspersz ]
MAKNA ESENSIAL MUTUsesuai dengan standar
[conformance to standard]
dan
memuaskan pelanggan
[satisfying customers]
PENGERTIAN
JAMINAN MUTU
Suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yang
ditemukan dan membuatkegiatan untuk meningkatkan
penampilan yang diikuti denganpengukuran mutu kembali untukmenentukan apakah peningkatan
telah dicapai
[ Heather Palmer, 1983 ]
Quality Assurance is broadly the PREVENTION of quality problems through PLANNED and
SYSTEMATIC activities.
This activities will include :
1. the establishment of a good QUALITY MANAGEMENT SYSTEM,
2. the ASSESSMENT of its adequacy,
3. the AUDIT of the operations of the system
4. the REVIEW of the system itself.
[ Tenner & DeToro ]
KONSEP TRILOGI MUTU[ Joseph M. Juran ]
QUALITY
PLANNING
QUALITY
CONTROL
QUALITY
IMPROVEMENT
QA
Tehnik – tehnikdan aktivitasoperasional yang digunakan untukmemenuhipersyaratan mutuyang telahdispesifikasikan
[ Juran - Vincent Gaspersz ]
Tindakan – tindakan yang diambil untuk meningkatkannilai terhadap pelanggan melaluipeningkatan efektivitas danefisiensi dari proses danaktivitas serta dinamikaorganisasi.
[ Juran - Vincent Gaspersz ]
Kondisi yang dibuat untukmencegah kegagalan dalammemenuhi kebutuhan danharapan pelanggan serta sasaranorganisasi. Perencanaan mutumerupakan penetapan danpengembangan tujuan dankebutuhan untuk mutu sertapenerapan sistem mutu.
[ Juran - Vincent Gaspersz ]
PRINSIP UTAMA TQM
CUSTOMER SATISFACTION
ORIENTED
EVIDENCE BASED
MANAGEMENT
TOTAL INVOLVEMENT
& EMPOWERMENT
CONTINUOUS
IMPROVEMENT
TQM[ TOTAL QUALITY MANAGEMENT ]
• Suatu pendekatanmanajemen yang merupakan suatu sistemyang berstruktur untukmenciptakan partisipasitotal [ menyeluruh ] padajajaran organisasi dalammerencanakan danmenerapkan proses peningkatan mutu yang berkesinambungan untukmemenuhi harapan dankepuasan pelanggan
MODEL OF PROCESS-BASED QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
CONTINUAL IMPROVEMENT OF THE QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
MANAGEMENT RESPONSBILITY
PRODUCT REALIZATION
PRODUCT
RESOURCE MANAGEMENT
MEASUREMENT, ANALYSIS AND IMPROVEMENT
SATISFACTION
REQUIREMENTS
COSTEMERS COSTEMERS
INPUTOUTPUT
• Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerialseperti perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan.
• Mengendalikan merupakan fungsi penting karena membantuuntuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakankorektif sehingga meminimalkan penyimpangan dari standardan mengatakan bahwa tujuan organisasi telah tercapaidengan cara yang baik.
• Menurut konsep modern kontrol adalah tindakanmeramalkan sedangkan konsep awal pengendalian hanyadigunakan ketika kesalahan terdeteksi.
• Kontrol dalam manajemen berarti menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan korektif.
CONTROL
EMPAT LANGKAH
PENGENDALIAN
MENENTUKAN STANDAR
MENGUKUR KINERJA
MEMBANDINGKAN KINERJA
DENGAN STANDAR
TINDAKAN PERBAIKAN
1. Menetapkan Standar(Establishing Standards)
• Standar adalah sasaran atau target yang harus dicapai dalammenjalankan fungsi manajemen.
• Standar ini akan digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerjadari suatu unit kerja, departemen ataupun organisasi secarakeseluruhan.
• Standar dapat juga disebut sebagai kriteria untuk menilai kinerjaorganisasi atau unit kerja dari organisasi tersebut.
2. Mengukur Kinerja(Performance Measurement)
• Pengukuran kinerja harus berada pada unit atau satuan yang samadengan kriteria yang telah ditentukan.
• Unit/satuan atau tolak ukur harus terdefinisi dengan baik danseragam sepanjang proses pengukuran atau penilaian ini.
• Misalnya, jika kita menentukan standar produktivitas adalah dalambentuk satuan persentasi (%), kita harus tetap menggunakanpersentasi (%) untuk mengukurnya dan tidak boleh menggunakansatuan lain seperti biaya (Rupiah) untuk mengukurnya.
3. Membandingkan kinerja aktual denganStandar yang ditentukan(Comparison of actual and standard performance)
• Perbandingan ini merupakan langkah aktif yang harus dikerjakan olehmanajemen
• Penyimpangan dapat didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerjaaktual dengan target atau standar yang ditetapkan. Seorang Manajerharus mengetahui dua hal dalam langkah ini, yaitu bentukpenyimpangan yang terjadi dan penyebab terjadinya penyimpangan.
• Manajer juga harus mengetahui dan membedakan yang manamerupakan penyimpangan minor (kecil) yang dapat diabaikan terlebihdahulu dan yang mana merupakan penyimpangan utama yang harussegera mengambil tindakan yang serius.
4. Mengambil tindakan koreksi/perbaikan(Taking Corrective Action)
• Begitu penyimpangan dan penyebab penyimpangan diketahui, tahapselanjutnya adalah mengambil tindakan perbaikan.
• Jika penyimpangan yang terjadi merupakan penyimpangan kecil yang masih dapat diterima maka tidak perlu melakukan tindakan korektif
• Jika penyimpangan yang terjadi adalah penyimpangan besar yang telah melampai batas yang dapat diterima maka harus segeramengambil tindakan perbaikan dan mengambil tindakan-tindakanpencegahan supaya tidak terjadi lagi dikemudian hari.
P
R
O
C
E
S
S
M
A
P
P
I
N
G
JAMINAN MUTU HASIL PEMERIKSAANISO 15189
1. KONDISI PEMERIKSAAN YANG SESUAI, (TERMASUK PRA DAN PASKA)
2. PENGENDALIAN MUTU
3. UJI BANDING
4. KOMPARIBILITAS
KONDISI PEMERIKSAAN YANG SESUAI (STABEL OPERATION)
• METODE• VALIDASI METODE• USER VERIFICATION
• PERALATAN• PEMELIHARAAN RUTIN • PERGANTIAN PART• KALIBRASI
• BAHAN DAN MATERIAL • REAGEN• AIR• KALIBRATOR
• DATA VALIDASI
• DATA USER VERIFIKATION
• DATA PEMELIHARAAN ALAT
• DATA PERGANTIAN PART
• DATA KALIBRASI
• DATA PENGUJIAN REAGEN DAN AIR
• DATA PENYIMPANAN REAGEN
• DATA PENYIMPANAN KALIBRATOR
PRA PEMERIKSAAN
• VERIFIKASI • KONDISI PASEN
• DATA PASEN
• PROSES FLEBOTOMI
• PREPARASI SAMPEL
• PERALATAN FLEBOTOMI (tabung, spuit, pengawet dll)
• PERALATAN PREPARASI (sentrifuse, pipet)
• SARANA PENGIRIMAN
• dll
• DATA • KONDISI PASEN
• DATA PASEN
• PROSES FLEBOTOMIS
• PREPARASI SAMPEL
• PERALATAN FLEBOTOMI (tabung, spuit, pengawet dll)
• PERALATAN PREPARASI (sentrifuse, pipet)
• SARANA PENGIRIMAN
• dll
PASKA PEMERIKSAAN
• PEMINDAHAN DATA PEMERIKSAAN (kesalahanclerical)
• VERIFIKASI DATA
• VALIDASI HASIL
• PENYERAHAN HASIL
• dll
• REKAMAN DATA PEMERIKSAAN
• LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN
• VERIFIKASI DATA (LOOG BOOK)
• VALIDASI HASIL
• DATA PENERIMA HASIL
• dll
PENGENDALIAN PROSES
• ADA PROSEDUR
• BAHAN KONTROL DENGAN MATRIKS SAMA
• DATA PENGENDALIAN MUTU• PENCEGAHAN KELUARNYA
HASIL YANG SALAH
• PELANGGARAN RULE
• KECENDERUNGAN
• PROSEDUR PENGENDALIAN MUTU
• DATA PENGOLAHAN BAHAN KONTROL
• PLOTTING GRAFIK KONTROL
• PENERAPAN WESTGARD RULE
• DATA INVESTIGASI
• DATA PERHITUNGAN DAN EVALUASI TE ATAU SIGMA
• DATA EVALUASI KECENDERUNGAN PMI
• PARTISIPASI
• ALTERNATIF
• ANALISIS DATA
• EVALUASI KINERJA LAB
UJI BANDING
• HASIL PME
• HASIL INVSTIGASI DAN PERBAIKAN PME
• DATA EVALUASI KINERJA
• DATA PELAKSANAAN METODE ALTERNATIF (JIKA ADA)
KOMPARIBILITAS
• ALAT SAMA KONDISI SAMA
• ALAT SAMA KONDISI BEDA
• ALAT BEDA KONDISI BEDA
• HASIL UJI KOMPARIBILITAS
• HASIL EVALUASI KOMPARIBILITAS
PENGUKURAN
HARUS ADA INDIKATOR UNTUK MENGUKUR• Ukuran sejauh mana seperangkat sifat/ karakteristik yang dimiliki
memenuhi persyaratanCATATAN :
• Ukuran dapat dinyatakan, misalnya, sebagai % hasil (% dalam persyaratantertentu), %cacat (% diluar persyaratan yang ditentukan), cacat per jutakesempatan (DPMO) atau pada skala Six Sigma.
• indikator mutu dapat mengukur seberapa baik sebuah organisasimemenuhi kebutuhan dan persyaratan pelanggan dan mutu dari seluruhproses operasional.
CONTOH • Jika persyaratan untuk seluruh sampel urin yang diterima di laboratorium
adalah tidak terkontaminasi, jumlah sampel urin terkontaminasi yang diterima sebagai % dari semua sampel urin yang diterima (spesifikasiproses) adalah ukuran mutu dari proses.
• Adalah Ukuran sejauh mana seperangkat sifat/ karakteristik yang dimiliki memenuhi persyaratan
• Untuk memantau dan menevaluasi kinerja seluruh aspekpenting dalam proses pra pemeriksaan, pemeriksaan dan
paska pemeriksaan
INDIKATOR MUTU
INDIKATOR MUTU
• Indikator mutu• Pra Pemeriksaan,
• Pemeriksaan dan
• Paska Pemeriksaan
Data pengukuran
EvaluasiIndikator
PERATURAN MENTERI KESEHATANNOMOR : 129/Menkes/SK/II/2008 TENTANG
STANDAR PELAYANAN MINIMAL RUMAH SAKIT
NO. JENISPELAYANAN
INDIKATOR STANDAR
8. Lab. PatologiKlinik
1. Waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium.
2. Pelaksana ekspertisi
3. Tidak adanya kesalahan pemberianhasil pemeriksa laboratorium
4. Kepuasan pelanggan
1. ≤ 140 menit Kimia
darah & darah rutin
2. Dokter Sp.PK
3. 100 %
4. ≥ 80 %
PENGENDALIAN DAN PELAPORAN
PEMERIKSAAN
PRA PEMERIK
SAAN
PASKA PEMERIK
SAAN
P
E
L
A
P
O
R
A
N
E
V
A
L
U
A
S
I
K
A
J
I
U
L
A
N
G
M
A
N
J
E
M
E
N
U
K
U
R
I
N
D
I
K
A
T
O
R
V
E
R
I
F
I
K
A
S
I
S
T
A
N
D
A
R
TINDAKAN PERBAIKAN
PENCEGAHAN
EFEKTIVITAS SISTEMSS
E
T
I
N
G
S
T
A
N
D
A
R
D
A
N
I
N
D
I
K
A
T
O
R
M
U
T
U
EVALUASIPELAPORAN
PENINGKATAN PELAYANAN
SUMBER DAYA
DATA
DATA
PENGENDALIAN
LAPOR
Corrective And Preventive Action
C
A
P
A
Root Cause Analysis (RCA)Problem solving
1. Solusi Harus Berhubungan dengan Akar PenyebabMasalah• Define and Measure the Problem – pertanyaannya, apa
yang ingin perusahaan lakukan untuk mencegah masalahyang sama terjadi lagi di waktu mendatang ? Kapan dandimana masalah itu terjadi ? Apa arti penting masalahbagi perusahaan ? Langkah pertama dalam proses iniadalah untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah.
• Analyze cause-and Effect Relationship – Ketikapermasalahan yang ada sudah berhasil didefinisikan, makapenting untuk mencaritahu akar penyebab masalah danpahami bagaimana masalah itu saling berhubungan satusama lainnya. Kumpulkan sampel data yang terkait denganmasalah dan lakukan analisa root cause untukmengidentifikasi alasan kenapa masalah itu muncul. Analisis ini akan membentuk dasar untuk menentukansolusi yang mampu mencegah terulangnya kembalimasalah yang sama.
Root Cause Analysis (RCA)Problem solving
2. Terapkan Teknik 5 Whys untukMenemukan AkarPenyebab Masalah
Root Cause Analysis (RCA)Problem solving
3. Gunakan Cause & Effect Diagram• Man (Tenaga Kerja) : hal ini berkaitan
dengan kekurangan pengetahuan danketerampilan dari sumber daya manusia
• Mesin/peralatan : tidak adanya sistemperawatan preventif terhadap mesin, kesesuaian mesin dengan spesifikasi, mesin tidak dikalibrasi, dan beberapa hallainnya
• Metode Kerja : berkaitan denganprosedur dan metode kerja yang tidakbenar, tidak jelas, tidak diketahui, tidaktransaparan, tidak cocok, dan lain sebagainya
• Material : ketiadaan spesifikasi kualitasbahan baku yang digunakan
• Tempat&Lingkungan Kerja : tidakmemerhatikan kebersihan, lingkungankerja tidak kondusif, kurangnya lampupenerangan, ventilasi yang buruk, bising, dan lain sebagainya
• Motivasi : sikap kerja yang benar danprofessional, misal sulit bekerjasama.***RR/RR
Quality of theanalytical method
Man Machine
qualified
calibrated
robust
qualified
Methods
suitable
characterised
documented
MilieuMaterial Management
Quality
Referencestandards
Tempe-rature
Analysts´support
skilled
Humidity
Vibrations Time
Supplies
Irradi-ations
CAPA
PERKEMBANGAN PENGENDALIAN MUTU(Equivalent QC , Individual QC Plan dan Risk management)
PENGENDALIAN MUTU
• Penggunaan : PENGENDALIAN PROSES STAT QC
• Keuntungan
• Memonitor hasil sebagai produk dari sistem.
• Jika memenuhi nilai target semua proses dianggap stabil ( instrumen, reagen, operator, sample).
• Kekurangan
• Jika terdeteksi ada kesalahan, pemeriksaan harus diulang.
• Jika hasil sudah dikeluarkan harus dilakukan koreksi.
• Perlu otomatisasi untuk mengurangi eror (errors up front)
• Perlu QC Plan yang handal
DASAR INTERPRETASI SYARAT
• KONDISI OPERASI STABIL
• BAHAN KONTROL HOMOGEN
• BAHAN KONTROL STABIL
• PEMERIKSAAN BAHAN KONTROL BERSAMAAN DENGAN SAMPEL (Proses)
S
T
A
T
Q
C
• Grafik kontrol tidak mengendalikan proses, hanya memberikan informasi kritis:• Karakteristik operasi proses terhadap waktu• Variasi biasa yang diprediksi terjadi dalam
proses• Apakah variasi memenuhi persyaratan• Terjadi variasi khusus
• Informasi digunakan untuk membuatkeputusan, mengambil tindakan, memeliharaproses kontrol proses statistik
• KEPUTUSAN PENGENDALIAN AKAN BERMAKNA JIKA ALAT UKUR (BAHAN KONTROL) BENAR
• ARTINYA BAHAN KONTROL HARUS• ……………STABIL ??????
• …………….HOMOGEN ???????
KESIMPULAN
• HOMOGEN• Mempunyai nilai atau karakteristik
yang sama antar tabung/ vial
• STABIL• Tidak mengalami perubahan
kualitas dan kuantitas selam proses kontrol
• Nilai atau kadar tidak berubahkarena waktu dan perlakuan
• NON INFEKSIUS• Tidak mengandung bahan bahan
yang dapat membahayakanpengguna dan lingkungan
• BAHAN KONTROL• Kontrol Proses / Prosedur• Untuk kontrol akurasi dan presisi
• REFERENCE MATERIAL• Ketertelusuran• Untuk validasi atau verifikasi
metode
• CALIBRATOR• Kalibrasi peralatan
BAHAN KONTROLIstilah dan Penggunaan
• Specimen or solution which is analyzed solely for quality control purposes, not for calibration.
• Biasanya tersedia dipasaran dalam bentuk:• Liquid• Frozen• Lyophylized
• Dalam wadah kecil untuk penggunaan sehari-hari
• Bahan kontrol seharusnya memiliki matrik yang sesuai dengan specimen asli
• dibuat dari “bovine” karena alasan resiko infeksi
• Ada dari human blood
Control Material (IFCC)
ASTM,
• Matrix: “ the principal element or element in sampel”
• Matrix interference: “an effect due to the presence of a constituent or characteristic”
• Komposisi matrik harussesuai atau mendekati sifatdan komposisi bahan uji
Matriks
• Kontrol kualitas bahan kontrol dilakukan dengan melakukan pengujian homogenitas dan stablitas.
• Penentuan Homogenitas Bahan Kontrol
• Dilakukan dengan menghitung nilai F dan membandingkannya pada nilai F table dengan tingkat kepercayaan 95 %.
• Penentuan Stabilitas Bahan Kontrol
• Uji ini dilakukan untuk melihat stabilitas bahan kontrol dengan caramelakukan pengujian pada waktu proses pengepakan, pengiriman, danpemeriksaan oleh peserta dan selanjutnya data diuji dengan menghitung nilait dan membandingkannya terhadap nilai t table dengan tingkat kepercayaan95 %.
Kualitas Bahan Kontrol
• Bahan kontrol harus homogen untuk satu periode kontrol, prosespelarutan bahan kontrol harus dijaga agar tidak terjadi variasi antarbahan kontrol
• Bahan cair mengurangi efek variasi, tapi biasanya lebih mahal danmengandung pengawet (mengakibatkan interferensi)
• Bahan kontroI cair biasanya lebih mahal tapi tahan 14-30 hari setelahdibuka
• Bahan kontrol harus stabil untuk periode kontrol yang akan dilakukan, biasanya setahun.
Homogenitas & Stabilitas
• Berkontribusi terhadap pengendalianmutu
• Bahan kontrol komersial biasanyadalam bentuk beku kering yang harusdi larutkan(SUMBER KESALAHAN)
• Sangat penting untuk membuat SOP rekonstitusi (standardize the reconstitution step).• Gunakan pipet volum klas A
• Air deionisasi (Tipe 1)• Ikuti prosedur preparasi sesuai
petunjuk pabrik ( cara dan waktunya)
VIAL TO VIAL VARIABILITY
• Konsistensi dalam melarutkan• Volume pipet
• Mencampurkan
• Penyimpanan bahan kontrol• 2-8ºC
• Hindari cahaya matahari
• Stabilitas setelah pelarutan• 12-25ºC4 jam
PROSEDUR PENANGANANBAHAN KONTROL
• Assayed:• Lebih mahal
• Keperluan akurasi dan presisi
• Unassayed: • memerlukan kemampuan untuk
menentukan nilai sendiri
• Mudah dibuat dan murah
• Biasa digunakan untuk kontrolharian
TRUE VALUE / TARGET VALUE
• METODE REFERENCE
• PABRIKAN
• PEER GROUP• Mean
• Median
• …..
PENENTUAN TRUE VALUE ????...
• Kadar bahan kontrol sebaiknyadipilih pada level medical decision atau pada batas liniaritas metode(working range)
• Dua atau 3 konsentrasi analitbiasanya digunakan dalampengendalian kualitas
• Pemilihan level bahan kontrol akanmemungkinkan untuk menganalisarandom error atau critical concentration selama beradadalam prosedur yang stabil
LEVEL ANALITIK
Test Units
Reference
Interval
Decision Levels
ELECTROLYTES 1 2 3 4 5
Calcium mg/dL 9.0-10.6 7.0 11.0 13.5
Chloride mmol/L 98-109 90 112
CO2 Content mmol/L 23-30 6.0 20 33
Magnesium mEq/L 1.2-2.4 1.2 2.0 5.0
mmol/L 0.6-1.2 0.6 1.0 2.5
Phosphorus mg/dL 2.5-5.0 1.5 2.5 5.0
Potassium mmol/L 3.7-5.1 3.0 5.8 7.5
Sodium mmol/L 138-146 115 135 150
Medical Decision Level
• Pemilihan bahan kontrol harus merupakan bagian dari prosesperencanaan pengendalian mutu
• Pemilihan akan semakin komplek saat menentukan kontrol material untuk analisa multiconstituent
• Petimbangan lain dalam memilih bahan kontrol adalah biaya, stabilitas, kemudahan penggunaan, pengaruh matrik dankonsentrasinya
Pemilihan Bahan Kontrol
Ketertelusuran• International Vocabulary of
Basic and General Terms in Metrology (VIM 1993)
• adalah "sifat dari hasilpengukuran atau nilai daristandar acuan yang dapatdihubungkan ke acuantertentu, biasanya berupastandar nasional atauinternasional melalui rantaiperbandingan yang tidakterputus dimana dalamsetiap tahap perbandingantersebut mempunyaiketidakpastian tertentu".
6 elemen dasarketertelusuran
1. Rantai perbandingan yang tidak terputus
2. Ketidakpastianpengukuran
3. Dokumentasi
4. Kompetensi
5. Mengacu pada SI
6. Rekalibrasi
•Metode
•Reference Material
Jalur Ketertelusuran
Hir
arki
Kal
ibra
si (
EN IS
O1
75
11
)
SI unit
Secondary Reference Measurement
Procedure
Mf’s SelectedMeasurement
ProcedureMf’s standing Measurement
Procedure
End User’s RuotineMeasurement
Procedure
Routine Sample
RESULT
Primary Reference Measurement Procedure
Primary calibrator
Secondary calibrator
Mf’s Working (master)
Calibrator
Mf’s Product Calibrator
Pemeriksaan Kolesterol
NCCLS mengelompokan berdasar penurunanakurasi dan kompleksitas pemeriksaan adalah:
1. metode definitif, sebagai metode analitikyang mempelajari secara mendalam sumberinakurasi dan nonspecificity ID MS yang dikembangkan oleh NIST
2. metode reference adalah metode analitikyang akurasi dan presisinya mencukupiseperti yang ditunjukan denganperbandingan terhadap metode definitifmetode “Abbel Kendal” yang dimodifikasioleh “Centers for Disease Control” (CDC)
3. metode rutin dipakai untuk pengukuran rutindalam laboratorium klinik yang dikembangkan oleh pabrikanCHOD PAP (enzimatik)
Metode Definitif
Metode Referen
Metode Rutin
Etika Profesi ATLMSuripto, S.T., M.Kes
Etika Profesi
Kode Etik Profesi
Prinsip Dasar Etika Profesi
Profesi ATLM
Kode Etik ATLM
Masalah Pelanggaran Kode Etik ATLM
Out Line
ETIKA PROFESI ATLM
Dasar :
Pedoman Organisasi Lampiran Keputusan
Munas VIII Patelki 2017 di Surabaya
No 08/MUNAS VIII/5/2017 Tgl 19 Mei 2017
tentang Kode Etik Profesi ATLM
ETIKA adalah
✓Nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi
pegangan seseorang, atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya
✓Refleksi dari apa yang disebut dengan “self
control”, karena segala sesuatunya dibuat dan
diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok
sosial (profesi) itu sendiri
✓Perkataan etika itu identik dengan perkataan
moral, karena moral menyangkut akhlak manusia.
Etika Umum
Etika Individual
Etika Khusus
Etika Sosial
Etika Sesama
Etika Keluarga
Etika Profesi
Etika Politik
Etika Masyarakat
Etika Idiologi
BIOMEDIS
HUKUM
PENGETAHUAN
DLL
10
Etika
SKEMA ETIKA
PROFESI adalah
✓ PROFESI adalah pekerjaan yang dilakukan
berkaitan dengan keahlian khusus dalam
bidang pekerjaannya.
✓ Profesi adalah suatu pekerjaan yang berkaitan
dengan bidang yang didominasi oleh
pendidikan dan keahlian, yang diikuti dengan
pengalaman praktik kerja purna waktu.
✓ Dilaksanakan dengan mengandalkan
keahliannya
Etika Profesi
Etika profesi (professional ethics)? Secara umum,
pengertian etika profesi adalah suatu sikap etis
yang dimiliki seorang profesional sebagai bagian
integral dari sikap hidup dalam mengembang
tugasnya serta menerapkan norma-norma etis
umum pada bidang-bidang khusus (profesi) dalam
kehidupan manusia.
Adalah perangkat yang dimiliki oleh
profesi / organisasi profesi untuk
mengatur tata cara, aturan main, dan
etika kerja dalam penyelenggaraan
pelayanan keprofesian.
Kode Etik Profesi
Fungsi :
1.Memberikan pedoman bagi setiap anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
2.Sebagai sarana kontrol sosial bagi
masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3.Mencegah campur tangan pihak di luar
organisasi profesi tentang hubungan etika
dalam keanggotaan profesi.
Kode Etik Profesi
Tujuan :1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota
profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat.
8. Menentukan baku standar profesi
Kode Etik Profesi
Prinsip Dasar Etika Profesi
1. Prinsip Tanggung Jawab
2. Prinsip Keadilan
3. Prinsip Otonomi
Prinsip Tanggung Jawab
Setiap profesional harus bertanggungjawabterhadap pelaksanaan suatu pekerjaan dan jugaterhadap hasilnya. Selain itu, profesional jugamemiliki tanggungjawab terhadap dampak yangmungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupanorang lain atau masyarakat umum.
Prinsip Keadilan
Pada prinsip ini, setiap profesional dituntut
untuk mengedepankan keadilan dalam
menjalankan pekerjaannya. Dalam hal ini,
keadilan harus diberikan kepada siapa saja
yang berhak.
Prinsip Otonomi
Setiap profesional memiliki wewenang dan
kebebasan dalam menjalankan pekerjaan
sesuai dengan profesinya. Artinya,
seorang profesional memiliki hak untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu
dengan mempertimbangkan kode etik /
tidak boleh ada intervensi dari pihak lain.
Profesi ATLM
Standar profesi ATLM
Permenkes No.370/Menkes/SK/III/2007
Standar Kompetensi ProfesiATLM
Organisas Profesi ATLM
Kode Etik Profesi ATLM
• Tugas Pokok, Hak dan Kewajiban,Kemampuan yang harus dimilikiserta sikap dan kepribadian yangharus dimiliki oleh seorangATLM
Etika Profesi ATLM
Adalah perangkat yang
dimiliki oleh organisasi
profesi yang mengatur
KODE ETIK PATELKI
▪ Adalah perangkat yang dimiliki oleh PATELKI untuk
mengatur tata cara, aturan main, dan etika kerja dalam
penyelenggaraan pelayanan pemeriksaan laboratorium
kesehatan, baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh
swasta
▪ Pelaksanaannya dikendalikan oleh Majelis Kode Etik yang
berada di tingkat Pusat.
▪ Kode etik PATELKI mengatur kewajiban anggota terhadap
profesi, terhadap diri sendiri, terhadap pasien/pengguna
jasa, terhadap teman sejawat dan terhadap masyarakat
Kode Etik Patelki
1. Kewajiban umum
2. Kewajiban ATLM terhadap profesi
3. Kewajiban ATLM Terhadap Teman Sejawat
dan Profesi Lain
4. Kewajiban ATLM terhadap pasien / pemakai
jasa
5. Kewajiban ATLM terhadap masyarakat
6. Kewajiban ATLM terhadap diri sendiri
7. sanksi
Kewajiban Umum
1. ATLM menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah profesi
2. Dlm praktik profesi berpedoman pada
standar profesi.
3. Menghormati hak-hak pasien, teman sejawat dan
tenaga kesehatan lainnya
Kewajiban ATLM Terhadap Profesi
1. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik harus
menjunjung tinggi serta memelihara martabat,
kehormatan profesi, menjaga integritas, kejujuran
serta dapat dipercaya, produktif, efektif, efisien,
peduli terhadap tugas dan lingkungan.
2. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik
berkewajiban menjunjung tinggi norma-norma dan
nilai-nilai luhur dalam kehidupan dalam
penyelenggaraan praktik profesinya.
Kewajiban ATLM Terhadap Profesi
3. Setiap Ahli Teknologi Laboratorium Medik senantiasa
harus melakukan pekerjaan profesinya sesuai dengan
standar prosedur operasional, standar keselamatan kerja
yang berlaku dan kode etik profesi.
4. Setiap ATLM yang akan menjalankan pekerjaannya
wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat
Ijin Praktik (SIP)
Kewajiban ATLM Terhadap
Teman Sejawat dan Profesi Lain
1. Setiap ATLM memperlakukan setiap teman sejawat
dalam batas-batas norma yang berlaku sebagaimana dia
sendiri ingin diperlakukan.
2. Setiap ATLM harus menjunjung tinggi kesetiakawanan
dan sikap saling menghargai dengan teman sejawat dalam
penyelenggaraan profesinya.
3. Setiap ATLM harus membina hubungan kerjasama yang
baik dan saling menghormati dengan teman sejawat dan
tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk
menjamin pelayanan senantiasa berkualitas tinggi.
Kewajiban ATLM Terhadap
Pasien / Pemakai Jasa
1. Setiap ATLM dalam memberikan pelayanan
harus bersikap adil dan mengutamakan
kepentingan pasien dan atau pemakai jasa tanpa
membeda-bedakan kedudukan, golongan, suku,
agama, jenis kelamin dan kedudukan sosial.
2. Setiap ATLM harus bertanggungjawab dan
menjaga kemampuannya dalam memberikan
pelayanan kepada pasien dan atau pemakai jasa
secara profesional.
Kewajiban ATLM Terhadap
Pasien / Pemakai Jasa
3. Setiap ATLM berkewajiban merahasiakan segala
sesuatu baik informasi dan hasil pemeriksaan
yang diketahui berhubungan dengan tugas yang
dipercayakannya kecuali jika diperlukan oleh
pihak yang berhak dan jika diminta oleh
pengadilan.
4. Setiap ATLM dapat berkonsultasi/merujuk
kepada teman sejawat atau pihak yang lebih ahli
untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Kewajiban ATLM Terhadap
Masyarakat
1. Setiap ATLM dalam menjalankan praktik
profesinya harus mengutamakan kepentingan
masyarakat dan memperhatikan aspek pelayanan
kesehatan serta nilai budaya, adat istiadat yang
berkembang di masyarakat.
2. Setiap ATLM harus memiliki tanggung jawab
untuk menyumbangkan kemampuan
profesionalnya baik secara teori maupun praktek
kepada masyarakat luas serta selalu mengutamakan
kepentingan masyarakat.
Kewajiban ATLM Terhadap
Masyarakat
3. Setiap ATLM dalam melaksanakan pelayanan sesuai
dengan profesinya harus mengikuti peraturan perundang-
undangan yang berlaku serta norma-norma yang
berkembang pada masyarakat.
4. Setiap ATLM harus dapat mengetahui penyimpangan
pelayanan yang tidak sesuai dengan standar prosedur
operasional dan norma yang berlaku pada saat itu serta
melakukan upaya untuk dapat melindungi kepentingan
masyarakat.
Kewajiban ATLM Terhadap Diri
Sendiri
1. Setiap ATLM senantiasa beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setiap ATLM berkewajiban untuk meningkatkan keahlian
dan pengetahuannya sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3. Setiap ATLM berkewajiban untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan di bidang
teknologi Laboratorium Medik maupun bidang lain yang
dapat menunjang pelayanan profesinya. Dalam melakukan
pekerjaannya,
Kewajiban ATLM Terhadap Diri
Sendiri
4. Setiap ATLM harus bersikap dan berpenampilan sopan
dan wajar serta selalu menjaga nilai-nilai kesopanan.
5. Setiap ATLM harus memelihara kesehatan dirinya supaya
dapat bekerja dan melayani dengan baik.
Sanksi
Sanksi Profesi :
adalah hukuman yang mmemaksa ATLM untuk
mentaati ketentuan yang telah disepakati Profesi
dalam kode etik profesi
Macam-macam Sanksi :
1. Sanksi ringan : berupa peringatan tertulis
2. Sanksi berat : berupa tugas menjalankan
pelatihan / pendidikan tertentu sampai
pencabutan sebagai profesi atau direhabilitasi
Alur Penyelesaian
Masalah Pelanggaran Kode Etik
( Tingkat DPC )
DPC
Form pengaduan, kronologisPengaduan
DPC
Identifikasi Dan Verifikasi
Pengaduan
DPC, pelapor, terlapor
mediasi & klarifikas I
berita acara
DPC membuat laporan dan
permohonan penyelesaian
masalah ke DPW
DPW
Menerima laporan dan
permohonan penyelesaian
masalah dari DPC
S
T
O
P
DPC, Pelapor, Terlapor
Tanda tangan Kesepakan dan
berita acara
Selesai
&
Terjadi Kesepakatan
YA
TIDAK
Alur Penyelesaian
Masalah Pelanggaran Kode Etik
( Tingkat DPW )
MKE DPP
Menerima laporan &
Permohonan Penyelesaian
masalah dari DPW
DPWDPC, pelapor, terlapor
mediasi & klarifikas II
berita acara
DPW membuat laporan dan
permohonan penyelesaian
masalah ke DPP
DPW
Identifikasi &Verifikasi
laporan dan permohonan
penyelesaian masalah
dari DPC
S
T
O
P
DPW, DPC, Pelapor, Terlapor
Tanda tangan Kesepakan dan
berita acara
Selesai
&
Terjadi Kesepakatan
YA
TIDAK
Alur Penyelesaian
Masalah Pelanggaran Kode Etik
( Tingkat DPP )
MKE DPP
Membuat berita acara putusan
DPWDPP
Identifikasi Dan Verifikasi
Pengaduan
DPP,DPW,DPC, PELAPOR,
TERLAPOR
Sidang Majelis Kode Etik
MKE DPP
Menerbitkan surat keterangan
Tidak melanggar kode etik
MKE DPP
Menetapkan sanksi
Pedoman sanksi
S
T
O
P
Putusan
Melanggar Kode Etik ?
YA
TIDAK
MKE DPP
Membuat berita acara putusan
MKE DPP
Menerbitkan surat ketrangan
sanksi
Form Pengaduan
Pelanggaran Kode Etik
Amazing in Togetherness Amazing in Togetherness
Hematology Westgard Rules in Good Performance Laboratory
Rahmad Fuadi Prasetia, S.Si
Application Support
PT Saba Indomedika
Amazing in Togetherness
Presentation Agenda
01
02
03
04
Review of current QC Practice in Hematology
• Quality Control FAQ for Hematology QC in Westgard multy rules application
• Frequently asked question
Westgard Rules + Six Sigma + QC Frequency
• New Generation QC
Global QC practice survey and Troubleshoot
• Global survey and Troubleshoot
Amazing in Togetherness
•1 • Quality Qontrol
Amazing in Togetherness
Quality Control
•Definition A system of maintaining standards of outputs/results by testing a sample of the output against the specification
•Purpose Ensure that reported results are accountable
Amazing in Togetherness
Impact of Undetected Error
Clinical consequences of erroneous laboratory results that went unnoticed for 10 days Loh TP, Lee LC, Sethi SK et al. J Clin Pathol 2013; 166(3);260-1.
• 1 instrument error; 5 tests affected
• 63 results in error (15 patients)
• Potential clinical consequences: 2 repeat testing, 3 unnecessary imaging procedures, 6 misdiagnoses
• Actual clinical consequences: 2 repeat testing, 1 unnecessary imaging procedure
Amazing in Togetherness
•Unnecessary cost incurred to patients
•Potentially harmful interventions e.g. ionizing radiation from CT scan
•Misdiagnosis and mishandling of patient condition
Impact of Undetected Error
Amazing in Togetherness
HOW DOES HEMATOLOGY DOING IN THE LABORATORY ?
“ It is incongruous that the quality of today’s multichannel hematology analyzer is generally undisputed, yet the practice of hematology QC is heterogeneous and seemingly arbitrary. It may be that these analyzers are robust and usually produce clinically acceptable data and that many of today’s QC procedures are non-specific and lead to nonproductive practices.” IJLH, 2010, 32, 606-615
Amazing in Togetherness
OR SHOULD WE BE WORRYING ?
“ It is known that the use of both impedance and automated analyzer still result some in some inaccuracies in platelet measurement…. For the thresholds of 10, 20 x
/L, inproportion of inadequate transfusion was considerable. Undertransfusion was observed with the use of all four automated hematology analyzer.” IJLH 2009:31:298-306
Amazing in Togetherness
• Levey-Jennings Chart
QC Methods
First need to determine Mean & SD
of each lot of control in each lab1
20 measurements over >2 weeks or 10
days (ideally >4 weeks/20 days) Can be repeated monthly and collated
as lot-to-date
Amazing in Togetherness
LJ Problem – Wrong Limits
Amazing in Togetherness
Normal Distribution
Target 3 SD 2 SD 1 SD Mean 1 SD 2 SD 3 SD
Amazing in Togetherness
Normal Distribution LJ Chart
3 SD 2 SD 1 SD Mean 1 SD 2 SD 3 SD
Amazing in Togetherness
Levey-Jennings Chart: Example
Rules: • 12s
• 13s
• 22s
• R4s
• 13s/22s/R4s
• Warning Rule • Rejection Rule
Amazing in Togetherness
QC Rules
Amazing in Togetherness
• Labs only use one rule: 12s
• High False Rejection Rate (5%) • Resources spent to troubleshoot
Before Westgard Rules (1960s)
Amazing in Togetherness
Westgard Rules
Amazing in Togetherness
• Still too many false rejections!
•Not all tests needs all the rules • Depends on test quality • When precision is very high, CV
becomes very tight higher chance of false rejections
Westgard Sigma Rules
Westgard Rules
Sigma Metrics • Indicator of test quality
• Sigma = (TEa – bias)/CV
• Ideal: ≥ 6 sigma
• Good: >4 sigma
• Problematic: <3 sigma
Amazing in Togetherness
•2 • New Generation QC
Amazing in Togetherness
TEa
Amazing in Togetherness
Amazing in Togetherness
Amazing in Togetherness
•3 • Frequently asked
question for Hematology QC
• Can I just use the manufacturer’s mean and SD?
• Should I avoid using “Westgard Rules” in hematology QC ?
• Isn’t it too hard to establish mean and SD when my controls have such a short lifespan ?
Amazing in Togetherness
Can I just use the manufacturer’s mean and SD? ISO 15189 Technical Requirement : “The laboratory shall design internal QC systems that verify the attainment of the intended quality of result.” • Design = choose control rules, number of controls, frequency • Verify = confirm that performance is acceptable • Intended Quality = analytical performance specification CLSI H26-A2 (Best practice for hematology QA) • “The laboratory must establish its own mean expected mean and QC values of recovered control values.
Published manufacturers range are typically too board for effective QC” • When you use control limits from the manufacturer, you are likely to be performing “blind QC man” – missing
error that are clinically important
Amazing in Togetherness
Should I avoid “westgard Rules” in hematology QC • This is related to manufacturer ranges, 2 SD control limits, etc. Also related
to a problem with using full Westgard Rules on hematology QC – particulary the 10x rule.
• CLSI H26-A2: “Multirule analysis is strongly recommended : Decision based solely on +/- 2 SD are simplistic and insufficient. As Westgard notes, ‘The traditional use of the 1:2s warning control rule is no longer recommended.’ Hierarchical selection of specific multirules that maximize Ped and Pfr is recommended, using six sigma and power-function approaches.”
Amazing in Togetherness
Isn’t it too hard to establish mean and SD when my controls have such a short lifespan ? • By the time you collect 20 data points, much of the lifespan of the control is already over • Solution 1: Overlap controls by 3-5 days and make multiple measurements to establish
new mean and SD. • Solution 2: use 8 overlapped value to establish new mean, use old CV to make temporary
“new” control • New mean * old CV = temporary SD
• Solution 3: use cumulative mean and SD from multiple lots over 3 to 6 months (assuming
stable and consistent control performance)
Amazing in Togetherness
•4 • Global QC practice
survey and Troubleshoot
Amazing in Togetherness
HOW IS QC PRACTICED IN HEMATOLOGY ?
Amazing in Togetherness
ARE HEMATOLOGY LABS USING “WESTGARD RULES” ?
Amazing in Togetherness
WHAT RANGES ARE HEMATOLOGY LABORATORIES USING?
Amazing in Togetherness
QC TROUBLESHOOTING
Reagents OK?
Operation OK?
Calibrators OK?
Environment OK?
Instrument OK?
Maintenance up to date?
Service OK?
Amazing in Togetherness
Conclusions
• Majority used suboptimal QC system • High false rejections
• High unnecessary spending on control materials & calibrator
Amazing in Togetherness
Cost Savings from Westgard Sigma
Amazing in Togetherness
• QC monitoring is crucial for ensuring results quality • Impact on patient safety
• QC system needs to be optimized to minimize false rejections while still being sensitive to errors • Ensuring good quality while reducing resources spent on false
rejections
• Westgard Sigma Rules offer customization of QC system based on test quality
Conclusion
Amazing in Togetherness
Thank you!
Any questions?
Amazing in Togetherness
Practice 1 - PLT
Platelet Quoted Mean = 59 Quoted SD = 12 Calculated Mean = 59.36 Calculated SD = 2.65 Calculated CV(%) = 4.46
Test=MCHC Quo Mean=34.60 Quo SD=0.85 Cal Mean=34.71 Cal SD=0.41 Cal CV(%)=1.18Test=PLT Quo Mean=59.00 Quo SD=12.00 Cal Mean=59.36 Cal SD=2.65 Cal CV(%)=4.46
59
12
02-11-16 05:21 57
03-11-16 04:31 56
04-11-16 04:54 58
05-11-16 05:08 59
06-11-16 05:35 61
07-11-16 06:07 61
08-11-16 06:05 62
09-11-16 05:49 54
10-11-16 05:57 58
11-11-16 06:26 59
12-11-16 06:12 59
13-11-16 06:36 61
14-11-16 06:34 63
15-11-16 04:49 63
Amazing in Togetherness
23
35
47
59
71
83
9502-11-16 05:21 03-11-16 04:31 04-11-16 04:54 05-11-16 05:08 06-11-16 05:35 07-11-16 06:07 08-11-16 06:05 09-11-16 05:49 10-11-16 05:57 11-11-16 06:26 12-11-16 06:12 13-11-16 06:36 14-11-16 06:34 15-11-16 04:49
Levey Jennings Chart Test=PLT Quo Mean = 59 Quo SD = 12 Cal Mean = 59.36 Cal SD = 2.65 Cal CV(%) = 4.46
Amazing in Togetherness
Levey Jennings Chart - Corrected
Test=PLT Quo Mean = 59 Quo SD = 12 Cal Mean = 59.36 Cal SD = 2.65 Cal CV(%) = 4.46
Amazing in Togetherness
• Sigma = (TEa - Bias)/CV
• TEa (CLIA) for PLT = 25%
• Bias% = [(59.36-59)/59]*100% = 0.61%
• CV = 4.46% • Sigma = (25-0.61)/4.46 = 5.47
• Westgard Rules:
Westgard Sigma Rules
Kurikulum Vitae Pembicara Nama : HARIANTO, S.Si
Lahir : Lamongan, 7 September 1970
Alamat : Bandung City View, Kav 250
BANDUNG
Pendidikan : Analis Medis Universitas Airlangga Surabaya, 1992
S1 Analis Kesehatan Bhakti Asih Bandung, 2015
Pekerjaan : Direktur Operasional
Laboratorium Klinik PRAMITA
Organisasi : Ketua VII, Departement Standarisasi dan Sertifikasi
DPP PATELKI
Email : [email protected]
WESTGARD - SIGMA RULE
HARIANTO, S.SiDirektur Operasional Lab. Klinik PRAMITA
Acuan QC DESAINMenurut CLIA QC itu harus ;QC harus bisa memonitor tingkat akurasi dan presisi
pada keseluruhan proses analisa
Laboratorium harus menentukan sendiri jumlah, type dan frekuensi kontrol untuk setiap test
QC harus bisa segera mendeteksi adanya error yang terjadi pada proses analisa baik yang disebabkan oleh alat, kondisi lingkungan maupun operator
QUALITY TODAY
Are you controlling quality, or just running controls ?
QC CHOLESTEROL – JUNI 2019
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Kondisi Lapangan.. Tidak melakukan periode pendahuluan Meggunakan range pabrik sebagai acuan
(setting QC Chart & limit kontrol) QC belum didesain sesuai dengan
performance testnya. Evaluasi QC baru pada tingkat evaluasi
harian
1980
2014
Perkembangan QC“Shewhart” QC
QC Gen 1 : SQC ~ introduced LJ Chart
QC Gen 2 : SQC ~ Wesgard Multirule
QC Gen 3 : SQC ~ Desain QC
1990QC Gen 5 : Form Six Sigma “Wesgard Sigma Rule”
1980
QC Gen 4 : Form TQM “Total Error Allowable”
QC Gen 6 : “Individual Quality Control Plan” Start in USA, 2016
IQCP : NEW CONCEPT IN LAB QC ~QC BASED ON RISK~
What is SIX SIGMA ?
• Jumlah ketidaksesuaian/defect dalam satu jutakemungkinan
• Biasanya dinyatakandengan DPM (defect per million)
• Scala dari 0 sampai 6
Scala SIX SIGMA
Scala dari 0 sampai 6 :
• 6 sigma Word class quality
• 5 - 6 sigma Excellent
• 4 - 5 sigma Good
• 3 - 4 sigma Marginal
• 2 - 3 sigma Poor
• < 2 sigma Unacceptable
WESGARD – SIGMA RULE
> 5.1 sigma ------ 1-3s N=2
4,7 – 5,1 sigma --- 1-3s/2-2s/R4s N=2
4,0 – 4.7 sigma ----1-3s/2-2s/R4s/4-1s N=4
3,4 – 4.0 sigma ---- 1-3s/2of3-2s/R4s/3-1s/6xN= 6
Data Analyze
Measure Six Sigma Performance
Define assay quality requirement
Mengukur Six Sigma
Six Sigma pada Proses Analitik
Shape : Target six sigma metric
Size : Quality requirement
Where : Methodeperformance
Defining Quality Requirement
Dalam six-sigma target atau limit toleransi harusditentukan.
Test mempunyai persyaratan kualitas berupalimit toleransi kesalahan (variasi),
Persyaratan kualitas didapatkan pada quality spesification test
QUALITY SPESIFICATIONS• Quality Specification merupakan persyaratan
mutu dari sebuah pemeriksaan.• Quality Specification untuk proses analitik dapat
menggunakan :
Target ValueTotal Error Allowable (TEa)Medical Decision Interval
TARGET VALUE (TRUE VALUE) True Value adalah nilai yang
“dianggab” sebagai nilai “benar” darianalit, biasanya didapat dari :Reference Lab.Uji Profisiensi Interlaboratory Comparation Program. Mean dari range kontrol (kurang
disarankan)
Digunakan sebagai dasar penghitunganBias = mean – true value
Total Error Allowable (TEa)• TEa merupakan toleransi limit yang terbaik
untuk digunakan Lab. Klinik
• Menggunakan konsep kombinasi kesalahanacak dan systemik dalam menghitung pengaruhtotal pada hasil pemeriksaan.
• TEa menggambarkan penyimpanganMAKSIMAL yang masih bisa ditoleransi, tanpamengganggu interpretasi dalam membuatkeputusan klinik.
• TEa SGOT adalah 15,2 %, maka kesalahan total maksimal (TE) yang diperbolehkan adalah 15.2 % (acak & sistemik).
REFERENSI TEaTEa Based on Biological Variation dari AACC CLIA (± 80 analit) PT/EQA Groups RCPA (Royal College of Australasian Pathologist) Rilibak (German Medical Association)
Clinical Decision Interval EBLM (Evidance-Based Laboartory Medicine
TEa criteria form CLIA Test or Analyte TEa (%)
ALT 20 %
AST 20 %
Albumin 10 %
Alk. Phosphatase 30 %
Cholesterol 10 %
Trigliserida 25 %
Ureum 9 %
Natrium Target Value ± 4 mmol/L
Sodium Target Value ± 0.5 mmol/L
Bias
2 SD/CVTrue Value
Nilai Pengukuran(Mean)
Total Error
TEa
3 SD/CV
MENGUKUR SIX SIGMA
Sigma
TEa
Menghitung SIX SIGMA
Rumus : Sigma = (TEa – lBiasl)
SD
Sigma = (TEa (%) – lBias (%)l)
CV
Sigma = SEc + 1.65
TOTAL ERROR
Adalah kombinasi atau gabungan antarakesalahan systemik dan kesalahanacak/random
Total Error = Inakurasi + impresisiTE = | Bias | + 2 * SD %TE = |% Bias |+ 2*CV %
Bias
2 SD/CVTrue Value
Nilai Pengukuran(Mean)
Total Error
TEa
3 SD/CV
TOTAL ERROR
TEa
Menghitung Bias
Bias adalah perbedaan nilai pengukuran (rata-rata pengukuran) dengan nilai sebenarnya (true value).
Bias (%) = mean – true value x 100 %
mean group
Penghitungan bias berdasarkan hasil uji profisiensi
Bias (%) = mean (anda) – mean group x 100 %
mean group
CONTOHPENGHITUNGAN BIAS
Contoh uji profisiensi creatinin:
- mean anda = 6,19
- mean group = 6,14. maka;
Bias = 6,19 – 6,14 x 100 %
6,14
= 0,81 %
APLIKASI
WESTGARD – SIGMA RULE• QC chart Limit• Assay PerformancePENDAHULUAN
• Template QC ChartQC CHART Setting
APLIKASI
EVALUASI
PERIODE PENDAHULUAN Bahan kontrol dengan lot number yang sama sebaiknya
disediakan untuk jangkah waktu yang memadai (mis 1 tahun).
Bahan kontrol diperiksa setiap hari hingga mendapatkan 20 –30 data, min 10 hari, 20 hari lebih baik
Terbaik menggunakan SD kumulatif dari 100 point (3-4 bulan)karena lebih stabil
Bila menggunakan assayed control, gunakan nilai range daripabrik sebagai acuan awal.
Aturan-aturan wesgard sementara dikesampingkan,
Dari data tersebut hitung QC chart limit : SD, CV, mean, bias.
Hitung assay performance :total Error, sigma metric atau SEc
QC CHART SETTING
Grafik untuk memvisualisasi hasil kontrol, agar mudah dalam pembacaan dan evaluasi.
Umumnya digunakan Levey – Jenning Control Chart
Chart disetting menggunakan “limit kontrol” yang didapat dari metode pendahuluan(established limit).
QC CHART : CHOLESTEROL
-4.00
-3.00
-2.00
-1.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
LEVEL 1
LEVEL 2
-4.00
-3.00
-2.00
-1.00
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
LEVEL 1
LEVEL 2
Original Wesgard Multi-Rule Algorithm
Tidak harus semua rule dalamatauran Wesgard harus kita pakai
!
Dasar pertimbangan adalah performance dan efesiensi !
Konsep PemilihanQC Rule dan N Kontrol
Pada saat performance kurang baik makakontrol harus didesain dengan kemampuandeteksi error tinggi, mis memperketat rule, menambah jumlah kontrol
Pada saat performance kita baik, maka kitaharus meminimalisasi “false rejection” dengan mengurangi jumlah kontrol dan rule
KESIMPULAN
IQCP adalah konsep terbaru QC di laboratoriumyang berbasis managemen risiko
Penggunaan westgard rule dan jumlah kontroldidasarkan dari assay performance
Established limit harus dibuat untuk aplikasiwestgard - sigma rule
Semakin tinggi risiko maka QC harus didesaindengan tingkat deteksi tinggi.
Terima Kasih
Your LogoBy HR
Solusi Bio-Rad untuk membantu memenuhi ISO 15189
ISO 15189 danQuality Control Laboratorium
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Introduction
Review edisi ketiga 2012/11/01 Bio-Rad menawarkan berbagai produk dan
layanan yang dapat membantu laboratorium untuk memenuhi beberapa persyaratan standar.
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Introduction
2 Bagian utama:Bagian 4: Persyaratan Manajemen Bagian 5: Persyaratan Teknis
Fokus tentang Persyaratan Teknis, terutama 'Memastikan Kualitas Hasil'.
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Ensuring quality of examination results
“Laboratorium harus merancang prosedurpengendalian mutu internal yang memverifikasipencapaian mutu hasil yang dimaksud.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.6.2.1
• Persyaratan umum diterapkan pada kebutuhan bahan quality kontrol berikutnya dan persyaratan data pengendalian mutu.
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Quality control materials
“Laboratorium harus menggunakan bahan quality kontrol yang bereaksi terhadap sistem pemeriksaandengan cara sedekat mungkin sama dengan sampelpasien.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.6.2.2
Catatan 1 Laboratorium harus memilih konsentrasi bahankontrol, bila memungkinkan, terutama pada atau dekat nilaikeputusan klinis, yang menjamin keabsahan keputusanyang dibuat.
Catatan 2 Penggunaan bahan kontrol pihak ketiga yang independen harus dipertimbangkan, baik daripada, atausebagai tambahan, bahan kontrol yang diberikan olehprodusen reagen atau alat.
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Quality control materials
‘Bereaksi sedekat mungkin dengan sampel pasien '- Kontrol QC harus commutable- Commutability adalah kemampuan untuk bahan
kontrol untuk berperilaku seperti sampel pasien- Untuk alasan ini, bahan QC harus diproduksi mulai
dari matriks biologis manusia
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Quality control materials
Stabil dan tersedia untuk waktu yang lama Sebuah sistem IQC baik berdasarkan perbandingan nilai dari waktu ke
waktu Menggunakan lot kontrol yang sama (bahkan lebih dari dua tahun)
memungkinkan meliputi lot-lot berbeda dari reagen Menggunakan lot kontrol yang sama (bahkan lebih dari dua tahun)
mengurangi frekuensi dari yang diperlukan cross over studi antara lot kontrol
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Quality control materials
3rd Party, independen dari kalibrator atau reagen produsen.
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Data Quality control
“Laboratorium harus memiliki prosedur untukmencegah keluarnya hasil pasien pada saatterjadi kegagalan Quality control.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.6.2.3
Unity Real Time® 2
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
‘mencegah keluarnya hasil pasien pada saat terjadikegagalan Quality control.’
Komunikasi dua arah dengan LIS dan / atau Middleware memungkinkan laboratorium untuk mencegah instrumendari merilis hasil yamg 'mencurigakan'.
Sampel dapat ditempatkan ‘on hold' sampai kondisikesalahan telah diperbaiki.
Penelusuran di URT 2.0 atau LIS / Middleware dapatmenunjukkan kapan terakhir yang valid QC terakhirdianalisis.
‘Laboratorium juga akan mengevaluasi hasil dari pasienyang diperiksa setelah quality control terakhir sukses.’
Data Quality control
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Network
Base de donnéesURT
TSE
Customer URT workstations
Customer URT workstations remote site
Thin Thin ClientClient
Installed by Bio-Rad
Middleware or LIS
Bidirectional
Bi-directional QC data managment solution
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Bench ReviewMempermudah Bench atau supervisor untuk memvalidasi hasil QC.Analisis hasil QC dilakukan: Secara real timeDengan cara yang standar oleh semua stafDisediakannya fitur untuk meninjau data dengan menggunakan: Aturan SPC ditetapkan oleh supervisor.Menggunakan aturan Westgard untuk mempertahankan tingkat kinerja yang ditetapkan oleh supervisor laboratorium atau direktur.
Data Quality control – Unity Real Time
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Review of results
“Laboratorium harus mempunyai prosedur untukmemastikan bahwa personel yang berwenangmeninjau hasil pemeriksaan sebelum merilis danmengevaluasi mereka terhadap pengendalian mutuinternal.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.7.1
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Review of results
Supervisor review : pengguna hanya dapat meninjau kembali hasil.
Filter oleh pelanggaran/violations
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Review of results
“Data quality control harus ditinjau secara berkala untuk mendeteksi tren dalam pemeriksaan kinerja.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.6.2.3
Unity Real Time® 2 menyediakan berbagai grafikuntuk kajian internal terhadap hasil QC : Level-Jennings Chart
Multi Levey-Jennings Chart
Bar Chart
Youden Chart
Yundt Chart
Qualitative Bar Chart
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Levey-Jennings Chart
Lihat Actions dan Comment untuk data pada tabel
Konfigurasi custom warnadan rentang
Konfigurasi Custom GrafikHeader
Dapat dilihat berdasarkan :- Kelompok Konsensus(Peer, metode, all Labs)- 1 bulan, 6 bulan, atau
kumulatif
Review of results
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Multi Levey-Jennings Chart
Bisa melihat semua analit secara bersamaan
Review of results
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Bar Chart Plot mean bulanan dengan rentang ± 3SD.
Membantu memvisualisasikan pergeseran/shift dalam jangka panjang dan tren.
Review of results
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Yundt Chart
Setiap lingkaranmemberikan informasitentang SDI dan CV untuktes.
Memungkinkanperbandingan bias danimpresisi dari satu set data yang dipilih.
Review of results
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Data Quality control – Analytical Goals
“Ketika aturan quality control dilanggar danmenunjukkan bahwa hasil pemeriksaan cenderungmengandung kesalahan klinis yang signifikan, hasilakan ditolak dan sampel pasien yang terkait diperiksaulang setelah kondisi kesalahan telah diperbaiki.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.6.2.3
Unity Real Time menyediakan Analytical Goals untukmengevaluasi relevansi klinis dari kondisi kesalahan.
Westgard Advisor akan menggunakan Sigma Metrikuntuk merancang statistik proses kontrol yang terbaikuntuk memastikan deteksi kesalahan yang terkait klinisdan mencegah penolakan palsu yang tidak perlu.
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Prioritas untuk Analytical Goals didirikan pada tahun 1999 di Stockholm Conference, Konsensus Konferensi Internasional (IFCC, IUPAC, WHO) untuk menentukan spesifikasi berkualitas di laboratorium medis.
European professional consensus quality specifications didasarkan pada perhitungan yang melibatkan variasi biologis.
Rekomendasi untuk memilih Analytical Goals :- Spesifikasi kualitas dalam situasi klinis tertentu- Variasi biologis atau pendapat medis- Profesional rekomendasi / peraturan- State of the Art
Data Quality control – Analytical Goals
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Data Quality control – Analytical Goals
Unity real Time® 2 secara teratur diperbarui dengan nilai-nilai yang diperlukan untuk menghitung Analytical Goals.
Spesifikasi saat ini disediakan dalam Unity Real Time :
.
Biological Variation (Dr Ricos & Fraser) CLIA (Clinical Laboratory Improvement Amendments) RCPA (Royal College of Pathologist of Australasia) Rilibak (German Guidelines) IPH Belgium (Institute for Public Health Belgium) QMP-LS (Quality Management Program – Laboratory
ServicesOntario Canada)
Qualab (Committee for quality assurance – Switzerland)
User menentukan spesifikasi yang tersedia
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Data Quality control – Analytical Goals
Analytical proces
Analytical Goal
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Equipment – reagents and consumables
“Rekapan harus dipelihara untuk setiap reagendan consumable yang memberikan kontribusiterhadap kinerja pemeriksaan.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.3.2.7
Penelusuran lengkap dalam Unity Real Time 2.0 Actions dan Comment dapat ditambahkan dan
ditampilkan
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Laporan Audit Trail
"Laboratorium harus mampu membenarkan kualitas hasil setiap saat".
Laporan Audit Trail menunjukkan ketertelusuran secara menyeluruh.
Semua fase data QC akan ditampilkan.
Tanggal dan waktu data QC divalidasikan Oleh Kepala Laboratorium dan Supervisor.
Setiap tindakan perbaikan dilaksanakan.
Equipment – reagents and consumables
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Audit Trail Report (continued)
Equipment – reagents and consumables
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Equipment – reagents and consumables
Test Information
Klik pada layar entri data untuk melihat informasi tentang tes:
Floating mean / SD
Fixed mean / SD
Active SPC Rules
Inisial Bench Review
Inisial Supervisor Review
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Actions and Commentsby Instrument
Menyederhanakan Prosedurdokumentasi
Dapat menambahkan actions atau comment satu waktu danmenerapkannya ke semua.
Hemat waktumendokumentasikanPemeliharaan instrumen
Equipment – reagents and consumables
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Identifikasi dan pengendalian ketidaksesuaian
Penelusuran ini juga berlaku untuk persyaratan sebagaiberikut
“Laboratorium harus mempunyai prosedur terdokumentasiuntuk mengidentifikasi dan mengelola ketidaksesuaian dalamsetiap aspek dari sistem manajemen mutu.”
– ISO 15189:2012(E), Subpasal 4.9
“Laboratorium harus mengambil tindakan korektif untukmenghilangkan penyebab ketidaksesuaian.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 4.10
“Rekaman harus dibuat bersamaan dengan kinerja masing-masing kegiatan yang mempengaruhi kualitas pemeriksaan.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 4.13
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Komparabilitas hasil pemeriksaan
“Laboratorium harus menetapkan indikator kualitasuntuk memantau dan mengevaluasi kinerja.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 4.14.7
“Harus ditetapkan prosedur membandingkan Means, peralatan dan metode yang digunakan sertamenetapkan komparabilitas hasil untuk sampel pasiendi seluruh interval klinis yang sesuai.”– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.6.4
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Komparabilitas hasil pemeriksaan
Laporan yang semuanya dapat diekspor ke file pdf atau excel
Data Analisis Grid dapat membandingkan untuk 1 sampai dengan 250 instrumen yang berbeda atau uji banding antar laboratorium.
Menyediakan alat evaluasi yang cepat Evaluasi dan dokumen komparatif.
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Sigma = (TEa – Bias) / CVa
TE =Bias + 1.65 CVa
TEB% = (TE / TEa) x 100
Selection criteria of the total error
RCV (Reference Change Value)
CVR = CVa / CVb
SDI = (Mean a – Mean b) / SD b
%Bias =((Mean a – Mean b)/Mean b)x100
Komparabilitas hasil pemeriksaan
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Comparability of examination results
Analisis Data Grid dapat digunakan untuk:
-Validasi metode - Bandingkan instrumen yang berbeda - Bandingkan dengan rekan atau kelompok metode - Menindaklanjuti historis kinerja- Membuat laporan Indikator kualitas, misalnya menindaklanjuti peringatan individual CV bulanan dan diatur untuk menunjukkan kinerja yang buruk
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Measurement uncertainty
Ekstrak CV dan bias untuk perhitunganketidakpastian pengukuran
“Laboratorium harus menetapkanketidakpastian pengukuran untuk setiapprosedur pengukuran dalam tahap pemeriksaandigunakan untuk melaporkan nilai kuantitaspada sampel pasien.”
– ISO 15189:2012(E), Subpasal 5.5.1.4
2012_05/Sales Support France/ QSD Logiciels /JBR/ URT2_ les réponses concrètes aux exigences de la 15189
Thank You
R a h a j o e I m a m S a n t o s a
M U S W I L I X - PAT E L K I
PEMANTAPAN KUALITAS
LABORATORIUM KLINIK
KONSEP DASAR
QUALITY (MUTU)
➢ Kesesuaian dengan kebutuhan pasar atau
konsumen (Deming)
➢ Conformance to requirement, yaitu sesuai
dengan yang disyaratkan atau distandarkan
(Crosby)
➢ Kecocokan penggunaan produk (fitness for use)
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan
pelanggan (Juran)
WS.QC - PATELKIRIS/07-19
2
QUALITY (MUTU)
➢ To ensure the reliability of the test results to give
the best patient care
➢ Untuk mendapatkan kualitas pelayanan yang baik
dan dapat diterima oleh pengguna jasa
laboratorium, kesalahan yang terjadi harus minimal
➢ Kesalahan dapat terjadi pada setiap tahap di
laboratorium dan tidak dapat dihilangkan sama
sekali, tetapi dapat dicegah atau dikurangi
RIS/07-19
3
WS.QC - PATELKI
➢ Untuk menghasilkan pemeriksaan laboratorium
yang dapat dipercaya/bermutu, maka setiap
tahap pemeriksaan laboratorium harus
dikendalikan
➢ Pengendalian setiap tahap ini untuk mengurangi
atau meminimalisir kesalahan yang terjadi di
laboratorium
WS.QC - PATELKIRIS/07-19
4
QUALITY (MUTU)
QUALITY TOOLS
RIS/07-19
5
➢ QUALITY CONTROL (QC)
measures that must be included during each
assay to verify that the test is working properly
→the process of detecting errors
➢ QUALITY ASSURANCE (QA)
overall program that ensures that the final results
reported by the laboratory are correct
→the systems or procedures in place to avoid
errors occurring
➢ TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
requires that the total process (pre-analytical,
analytical and post-analytical) be managed to
ideally, eliminate all defects
WS.QC - PATELKI
KESALAHAN (ERROR)
- Kesalahan tehnis :
- kesalahan acak (random error) -
menyebabkan impresisi
- kesalahan sistematis (systematic error) -
menyebabkan inakurasi
- Kesalahan non-tehnis :
- kesalahan tahap pre-analitik
- kesalahan tahap pasca-analitik
RIS/07-19
6
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 7 WS.QC - PATELKI
SOURCES OF ERROR
Input data required - such as standards used,
calibration values, and values of physical constants.
Inherent characteristics of the quantity being
measured - e.g. CFT and HAI titre.
Instruments used - accuracy, repeatability.
Observer fallibility - reading errors, blunders,
equipment selection, analysis and computation errors.
Environment - any external influences affecting the
measurement.
Theory assumed - validity of mathematical methods
and approximations.
WS.QC - PATELKIRIS/07-19
8
LABORATORIUM KLINIK
• Biological variation
- Intra-individual
- Inter-individual
• Analytical variation
- Pre-analytical
- Analytical
- Post-analytical
RIS/07-19
9
HASIL LAB. DIPENGARUHI
WS.QC - PATELKI
VALIDITAS HASIL
- Presisi / Impresisi
- Akurasi / Inakurasi
- Sensitivitas analitik
- Spesifisitas analitik
- Kesalahan (error) laboratorium
- Kegunaan klinis hasil laboratorium
RIS/07-19
10
WS.QC - PATELKI
PRESISI
- kesesuaian hasil pada pemeriksaan berulang
- secara kuantitatif penilaian Impresisi dengan CV (Coefficient of Variation)
- terutama dipengaruhi oleh kesalahan acak
- sulit dihindari tetapi dapat dikurangi
- Batas impresisi :
- sekecil mungkin
- tidak melebihi variasi biologis
- sesuai kegunaan klinis
RIS/07-19
11
WS.QC - PATELKI
PRESISI
Batas Impresisi : Rumus TONKS (1/4 rentang
normal dibagi Mean normal)
Sebaiknya diinformasikan impresisi setiap
pemeriksaan selain nilai rujukan normal
Dipengaruhi oleh : - Alat laboratorium
- Metoda pemeriksaan
- Kualitas reagensia
- Kadar analit
- Manusia (Tehnisi)
RIS/07-19
12
WS.QC - PATELKI
AKURASI
- kesesuaian dengan true value
- Inakurasi dinilai melalui perbandingan dengan
true value atau bias, dengan cara :
- Assayed serum control
- Pemantapan Mutu Eksternal
- Bandingkan dengan metoda referens
- Recovery
- terutama dipengaruhi oleh kesalahan sistematis
dan dapat dihindari dengan GLP
RIS/07-19
13
WS.QC - PATELKI
LABORATORIUM KLINIK
SENSITIVITAS
- kadar terendah yang dapat diperiksa (minimal
detection limit)
SPESIFISITAS
- kemampuan untuk menentukan analit tanpa di-
pengaruhi oleh analit yang lain (cross reaction,
interference)
RIS/07-19
14
WS.QC - PATELKI
SYARAT PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Lebih diutamakan :
- untuk diagnosis - presisi dan akurasi
- untuk memantau pengobatan - presisi
- untuk meramal penyakit - akurasi tidak seketat
untuk diagnosis awal
- untuk Gawat Darurat - kecepatan hasil (TAT)
- untuk tes penyaring - sensitivitas
- untuk tes konfirmasi - sensitivitas/spesifisitas
RIS/07-19
15
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19
16
➢ Imprecision
• CV (coefficient of variation)
➢ Inaccuracy
• Bias (from target value)
➢ Total laboratory error
• TE = % bias + 1.96 CV
• Goal is <10%
(bias ≤ 4% and CV ≤ 3%)
KINERJA LABORATORIUM KLINIK
WS.QC - PATELKI
PEMANTAPAN KUALITAS
- prosedur kontrol (statistik atau non-statistik)
misal : - penentuan presisi/impresisi
- penentuan akurasi/inakurasi
- Levey-Jennings chart (Shewart chart)
- Westgard multirule
- Preventive maintenance alat laboratorium
- dengan cara tersebut dapat ditentukan kesalahan yang
terjadi di laboratorium dan harus dilakukan penanganan
untuk mengatasi kesalahan tersebut
- dilakukan atas kemauan sendiri oleh laboratorium, tetapi sekarang termasuk penilaian akreditasi
RIS/07-19
17
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19
18
➢ Procedures for monitoring the work
processes, detecting problems, and
making corrections prior to delivery of
products or services.
➢ Statistical process control, or statistical
quality control, is the major procedure
for monitoring the analytical performance
of laboratory methods.
QUALITY CONTROL (QC)
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19
19
QUALITY CONTROL (QC)
INTERNAL QUALITY CONTROL
➢ Intra-laboratory Quality Control
➢Daily monitoring of quality control sera
➢ Performed by the laboratory itself for identifying
the type of error
e.g. : - random error may need only to be closely
monitored for possible recurrence
- systematic error may need immediate
remedial action
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19
20
QUALITY CONTROL (QC)
EXTERNAL QUALITY ASSESSMENT
➢ Inter-laboratory Quality Assessment
➢ Comparing of performance to other laboratories
➢ External programs initiated through the laboratory
community or institution, the laboratory may
participate on a voluntary or mandatory basis
e.g. : - proficiency surveys, in which blind
specimens are sent by an external agency
for analysis and comparison with other
laboratories
- licensure and accreditation programs
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19
21
QUALITY CONTROL CHART
QUALITY CONTROL (QC)
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19
22
QUALITY CONTROL CHART
➢1930 - Walter A.Shewart – “Economic Control of
Quality of Manufactured Product” – modern
concepts of statistical method.
➢1950 - Levey and Jennings – introduced statistical
control methods in clinical laboratories.
➢ QC chart – “Levey-Jennings Chart”
QUALITY CONTROL (QC)
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 23
NORMAL DISTRIBUTION CURVE
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 24 WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 25 WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 26
L-J QC CHART
WS.QC - PATELKI
BAHAN KONTROL
- berupa cairan atau liofilisat/beku-kering (lyophilized)
- sebaiknya matrix menyerupai bahan yang diperiksa
(serum, plasma, urine, hemolisat, dll.)
- yang penting diperhatikan adalah stabilitas bahan
kontrol tersebut dalam penyimpanan, kadar bahan
seharusnya tidak berubah selama penyimpanan
- dapat berasal dari hewan (sapi, kuda) atau manusia
- bila bahan berasal dari manusia, hati-hati dengan
penularan penyakit (HBV, HCV, HIV)
RIS/07-19
27
WS.QC - PATELKI
SERUM KONTROL
- serum kontrol merupakan bahan kontrol yang paling
banyak dipergunakan (Kimia Klinik, Imunologi)
- serum manusia lebih banyak keuntungannya karena
lebih menyerupai dengan bahan yang diperiksa di
laboratorium klinik
- pada penggunaan yang penting diperhatikan a.l.: cara
re-kontitusi(pencairan kembali) dan cara penyimpanan
yang akan sangat berpengaruh terhadap kadar dan
stabilitas serum kontrol
RIS/07-19
28
WS.QC - PATELKI
SERUM KONTROL
- Assayed Control Serum : mempunyai nilai kadar
bahan yang diperiksa (dari laboratorium referens)
dengan berbagai macam metoda pemeriksaan dan
alat yang dipakai, dipergunakan utk menilai inakurasi
dan impresisi dari suatu laboratorium
- Unassayed Control Serum : belum mempunyai nilai
kadar bahan yang diperiksa, kadar harus ditentukan
di laboratorium pengguna dengan situasi dan kondisi
di lab tersebut, dipergunakan untuk menilai impresisi
RIS/07-19
29
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 30 WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 31
RANDOM ERROR
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 32 WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 33
SYSTEMATIC ERROR
WS.QC - PATELKI
RIS/07-19 34 WS.QC - PATELKI
WESTGARD RULES
The formulation of Westgard rules were based on statistical
methods and commonly used to analyse data in Shewhart
control charts
Westgard rules are used to define specific performance limits
for a particular assay and can be use to detect both random
and systematic errors
There are six commonly used Westgard rules of which three
are warning rules and the other three mandatory rules
The violation of warning rules should trigger a review of test
procedures, reagent performance and equipment calibration
The violation of mandatory rules should result in the rejection
of the results obtained with patients’ serum samples in that
assay
WS.QC - PATELKIRIS/07-19
35
RIS/07-19 36
WESTGARD RULES
WS.QC - PATELKI
EXTERNAL QUALITY ASSESSMENT
➢ The main objective of EQA is not to bring about day to
day consistency but to establish inter-laboratory
comparability (International / National / Regional)
➢ International schemes provide:
➢ a larger database of results
➢ a wider range of analytical methods
➢ a global representation of diagnostic manufacturers
➢ Compulsory or Voluntary
WS.QC - PATELKIRIS/07-19
37
WS.QC - PATELKIRIS/07-19
38
• Measures inter-laboratory variability
• Allows comparison and evaluation of methods,
reagents, instruments, etc
• Show laboratory performance
• Allows determinations of consensus values
• Investigate factors affecting quality, e.g. interferences
• Educational stimulus
• Element of third-part evaluation of laboratories for
licensing and accreditation
• Source for uncertainty calculation
EQA SCHEME
WS.QC - PATELKIRIS/07-19
39
➢ External assessment only
➢ Resources concentration to laboratory
standardization and freedom of laboratories to select
their IQC materials
➢ Very high cost of individuals laboratories to get their
IQC materials
➢ Combination EQA and IQC program
➢ All needs of laboratories covered
➢ Maximal utilization of EQA reports
➢ Unique code system
➢ Integration of EQA and IQC data
EQA SCHEME
EQA SCHEME
• Participants receive unknown samples
• these are analysed ‘blind’
• the results returned to scheme organiser
• they are statistically analysed
• to generate a comparative report
• report sent to participant
• Management tool
• to assess, review and improve performance
WS.QC - PATELKIRIS/07-19
40
WS.QC - PATELKIRIS/07-19 41
TOTAL QUALITY MANAGEMENT
- merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
antara yang satu dengan yang lain
- dilaksanakan untuk mendapatkan suatu kualitas hasil
pemeriksaan laboratorium seperti yang diinginkan
oleh para pengguna jasa laboratorium (requirements)
- merupakan bagian dari proses CQI (Continuous
Quality Improvement) yang termasuk dalam TQM
(Total Quality Management)
- dengan meningkatkan pelayanan laboratorium
kesehatan juga akan meningkatkan pelayanan
kesehatan pada umumnya.
RIS/07-19
42
WS.QC - PATELKI
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |Experience what’s possible.
Quality Control dalam POCT
Peningkatan Kualitas dalam POCT Meter Gula Darah denganAccu-Chek® Quest Online
Claudia Ester Patioran/ 13 Juli 2019
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Uji Lab
• Memiliki program QC yang ketat
untuk memenuhi syarat akreditasi
dan regulatory
POCT Gula Darah adalah Salah Satu POCT
yang Paling Banyak Dilakukan
POCT
• Turn-around-time (TAT) yang
cepat
• Apakah program QC-nya
cukup dapat diandalkan?
Accu-Chek Quest Online Presentation
July 2017
2
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Uji gula darah per ruangan dimulai dengan melakukan kontrol kualitas (QC) secara rutin.
Quality Control
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation4
Apa tujuan dilakukannya QC?
Memastikan meter gula darah dan strip dapat berfungsi sesuai spesifikasi pabrik
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
POCT Gula Darah adalah Salah Satu yang Paling Banyak Dilakukan
Bagaimana memastikan TAT yang cepat namun hasilnya tetap dapatdiandalkan?
Kriteria / standar apa yang harus digunakan saat memilih meter glukosadarah yang paling cocok untuk rumah sakit?
Menerapkan program Quality Assurance yang dapat diandalkan
Bagaimana memastikan kualitas di tengah banyaknya pengguna danalat di rumah sakit?
• Bagaimana memastikan kebijakan QC dijalankan oleh pengguna?
• Bagaimana IT dapat membantu kesulitan-kesulitan yang ada saat ini?
• Bagaimana caranya membuat sistem baru yang penerapannya mudah danefektif biaya? Misal menggunakan infrastruktur yang sudah ada.
Untuk memenuhi persyaratan akreditasi
• Bagaimana cara menyederhanakan alur kerja dan mengurangi bebankerja dokumentasi?
Tantangan Rumah Sakit dalam POCT
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation5
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Tantangan mengelola POCT Rumah Sakit
Tanpa solusi menggunakan konektivitas ….
• Apakah QC sudah dilakukan?
• Apakah dokumentasi QC sudah dilakukan juga?
• Audit akan sangat bergantung pada operator dan dokumentasi hasil QC dalam bentuk
cetak/ tertulis (resiko hilang atau terselip).
Ward 1 Ward 2 Diabetes Centre ICU Emergency Renal Ward
Accu-Chek Quest Online Presentation
July 2017
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Accu-Chek Quest Online
Solusi mudah dalam Pengelolaan QC POCT
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation7
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Accu-Chek Quest OnlineUpload/ mengunggah data meter dengan mudah
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation8
Micro USB CableAccu-Chek 360˚ Cable (Infrared cable)
• Koneksikan alat dengan kabel Accu-Chek 360° (atau kabel mini USB untuk model selain
Performa)
• Data QC akan dikirimkan ke Server Cloud
• Penanggung jawab QA/QC dan Koordinator Lab dapat mengakses data terkait QC
dengan mudah. Juga dapat membuat laporan berupa table atau grafik.
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Menyederhanakan Alur Kerja Pengelolaan QC
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation9
Admin rumah sakit dapat mengakses Qccu-Chek Quest Online
via log-in dengan akunnya (terproteksi password)
Dalam Home Page, Hospital
Admin dapat mengakses
Main Menu
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Main Menu untuk Hospital Admin(Menyediakan Fitur Menu yang lengkap)
10
Dashboard & QC Failed Log
• Dashboard: tampilan awal saat masuk
Location Register, Meter Register, Test Strip Register, Control
Solution Register
• Untuk pendaftaran lokasi baru, meter baru, strip tes baru & larutan
control
• Bisa dikerjakan pertama kali oleh PC atau oleh admin RS setiap ada
penambahan meter baru
• Urutannya: register ruangan meter baru strip
Operator Register
• Jika ada akun operator, dapat diregistrasikan disini; jadi
hospital admin dapat mengetahui operator PIC di tiap
ruangan
Accu-Chek Quest Online Presentation
July 2017
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
• Identifikasi ruangan yang
belum di-QC/ hasil QC fail
• Mudah menentukan area
masalah
• Info kontak juga dapat
tersedia untuk follow up
Dashboard (tampilan awal)Untuk memantau status QC secara keseluruhan
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation11
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Test Strip Consumption
• Monitor penggunaan strip per meter gula darah (penggunaan u/ tes
GD dan tes QC)
Upload Meter Data
• Upload data meter menggunakan kabel 360
QC Reports for Single Meter, QC Reports for Multiple
Meters
• 11 Jenis Laporan dan Chart QC untuk mengevaluasi
meter tertentu di satu ruangan, maupun membandingkan
banyak meter di tiap ruangan. (QC level 1, level 2, QC
logbook)
Hospital Overview
• Performa QC rumah sakit keseluruhan (dalam pie chart)
Main Menu untuk Hospital Admin(Menyediakan Fitur Menu yang lengkap)
12 Accu-Chek Quest Online Presentation
July 2017
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
QC Reports for Single MeterLevey Jennings level 1
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation15
• Data QC utuk meter
glukosa darah dapat
divisualisasi dengan grafik
L-J (L-J Chart).
• Pola dari plot points
memudahkan deteksi
pergeseran, eror acak ataupun
tren dalam nilai QC
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
QC Reports for Single Meter
Levey Jennings Combined
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation16
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Hospital OverviewQC Test Performance (Pie Chart)
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation20
Diagram lingkaran untuk memberi
gambaran garis besar RS, apakah
hasil Qcnya masuk kedalam kategori:
Mean to 2SD (Good)
2SD to 3SD (Acceptable)
3SD to Manufacturer’s Limit (Poor)
Beyond Manufacturer’s Limit (Failed)
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Test Strip Consumption
July 2017
21
• Laporan jumlah strip yang digunakan untuk QC dan tes glukosa darah
Membantu melacak penggunaan strip
Accu-Chek Quest Online Presentation
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Blood Glucose Test LogbookMelihat list hasil gula darah
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation22
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Upload Meter Data
July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation23
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Accu-Chek Quest OnlineMemudahkan Manajemen Kualitas
July 2017
24
Sekilas data (Data at a glance)
• Dashboard memudahkan identifikasi area masalah
• Mendukung admin POCT untuk menindaklanjuti Corrective Action/
Tindakan Perbaikan
• Akses mudah data QC setiap meter glukosa darah di Rumah Sakit
Mendukung persyaratan akreditasi rumah sakit
• Memudahkan admin POCT rumah sakit menarik data QC untuk
akreditasi rumah sakit.
• Mengajak semua stakeholder untuk meningkatkan kualitas (Quality
Improvement)
Fleksibiltas Meningkat Increase Flexibility
• Memudahkan akses data QC POCT glukosa darah dari PC manapun di
rumah sakit.
• Beberapa jenis laporan sesuai kebutuhan untuk menunjukkan data dan
performa QC
• Mendukung peningkatan proses dan alur kerja rumah sakitAccu-Chek Quest Online Presentation
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care | July 2017
Accu-Chek Quest Online Presentation25
Accu-Chek Quest Online
Manfaat untuk Stakeholder Rumah Sakit
Membantu dan mendukung keselamatan pasien serta meningkatkan
standar layanan di rumah sakit
Perawat:
1. Beban kerja tidak bertambah
2. Meningkatkan keterlibatan di kualitas POCT.
3. Mendapat dukungan dari Koordinator POC
atau admin rumah sakit.
4. Meningkatkan kehandalan hasil tes glukosa
darah.
Dokter:
1. Meningkatkan kehandalan hasil tes
glukosa darah.
2. Membantu presisi analisis dan tindakan
yang berangkat dari data meter glukosa
darah yang akurat.
Koordinator POC/ Admin rumah sakit:
1. Mudah diimplementasikan.
2. Pengelolaan kualitas POCT meter
glukosa darah yang ringkas.
3. Meningkatkan standar dan kualitas
layanan rumah sakit.
Direktur Rumah Sakit:
1. Meningkatkan standar dan kualitas layanan
rumah sakit.
2. Memudahkan evaluasi performa QC keseluruhan
rumah sakit dan penggunaan strip.
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Website:
accu-chekqconline.com
July 2017
Accu-ChekQuest Online Presentation26
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Doing now what patients need next
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Produk Accu-Chek
tersedia di e-katalog
July 2017
28
|
www.accu-chek.com © 2017 Roche Diabetes Care |
Accu-Chek Quest Online Presentation29
INVESTIGASI & PEMECAHAN
MASALAH QC
Presented by HARIANTO Direktur Operasional Lab. Klinik PRAMITA
PROSES QC
Periode
pendahuluan
Set QC Chart
(Mean & SD)
ukur
Assay performance Select QC Rule,
N kontrol
Aplikasi Daily QC
(Periode Kontrol)
Evaluasi &
Tindak Lanjut
Masalah… Efek samping dari program pengendalian mutu
adalah masalah atau ketidaksesuaian.
Kaidah umum penyelesaian masalah : Isolasi masalah
Identifikasi masalah & akar penyebab
Tindakan koreksi
Tindakan korektif
Tindakan pencegahan
Ketika “out of control”
Kebiasan lama yang kurang baik, dalam tindak lanjut “out
of control”:
- Melakukan kontrol ulang - Dulu dasarnya adalah penggunaan limit 2 SD
- Sekarang umumnya hanya spekulasi
- Pengulangan kontrol tanpa identifikasi masalah, hanya
menghindari penyelesaian masalah
- Mengerjakan bahan kontrol baru, - Masalah dari bahan kontrol, stabilitas analit, penyimpanan,
jumlah sample, pengenceran, pencampuran.
- Boleh dengan bahan kontrol baru, namun harus atas dasar
identifikasi masalah
Membangun kebiasan baik dalam
menyelesaikan masalah out of control
Menyelesaikan masalah adalah gabungan antara
keahlihan dan attitude.
Kebiasaan baik dalam menyelesaikan masalah QC :
Kaji QC chart dan jenis penolakan, untuk
menentukan type error
Hubungkan type error dengan penyebab potensial
Cari penyebab dari suatu system yang dipakai
bersama
Cari penyebab dari perubahan yang terjadi
Verifikasi tindakan perbaikan dan dokumentasikan
EROR DI LAB
Perbedaan nilai ukur dari nilai sebenarnya atau perbedaan nilai ukur dari pengukuran berulang terhadap rata-ratanya dinamakan “variasi” atau “error” atau “kesalahan”
Variasi dalam dunia lab ada 2 Variasi Biologis:
Internal Individu (CVi)
Antar Individu (CVg)
Variasi Teknis
Systemik Error (inakurasi) (Bias=B)
Random Error (impresisi) (CV atau SD)
Total Error combimasi antara Systemic dan Random error
VARIASI TEKNIK Random Error/kesalahan acak; variasi atau
penyimpangan yang disebabkan karena “inconsistent” dalam proses analisa, biasanya dinyatakan dalam “impresisi”--- SD atau CV
Systemic Error/kesalahan systemik; variasi atau penyimpangan “konsisten” yang menyebabkan perubahan akurasi (nilai rata-rata dengan nilai sebenarnya), dinyatakan dalam “inakurasi”--- Bias
Menentukan type Error
Menentukan random error atau systemik, adalah
sebagai clue awal dalam investigasi.
Tergambar pada QC Chart dan Sifat penolakan: 1 – 2s Peringatan Random/systemik
2 – 2s Penolakan systemik
1 – 3s Penolakan Random
4 – 1s Penolakan Systemik
10 x Penolakan Systemik
R – 4s Penolakan *) Random
3 – 1s Penolakan Systemik
2 – 2s (systemic)
4 – 1s (Systemic)
R4s (Random)
10x (Systemic)
Type error (lanjutan..) Systemik error lebih sering terjadi dibanding
random error
Systemik error relatif lebih muda
diselesaikan dari pada random error
Keefektifan dalam menyelesaikan masalah sangat
tergantung pada ketepatan menentukan akar
penyebab
Menentukan penyebab potensial Random Error berhubungan dengan faktor
inkonsisten : Temperatur dan inkubator tidak stabil
System elektrikal tidak stabil
Gelembung pada reagensia dan sampel
Keausan alat
Individual operator
Pencampuran tidak adequat.
Tip pipet kurang rapat
Aliran cairan di pipet
Menentukan penyebab potensial Systemic Error banyak berhubungan dengan
reagen, kalibrator, alat yang sifatnya menetap: Perubahan lot reagen
Perubahan lot kalibrator
Kesalahan nilai kalibrator
Persiapan reagen tidak sesuai
Kerusakan reagen, atau kalibrator
Penyimpanan reagensia atau kalibrator tidak sesuai
Volume pipet tidak sesuai
Lampu fotometer, dll
INVESTIGASI Penyebab dari
system yang dipakai bersama Apakah error hanya terjadi pada satu test,
atau pada banyak test
Bila terjadi pada banyak test, maka
troubleshoting diarahkan pada sesuatu yang
digunakan bersama-sama dalam test tsb. Panjang gelombang
Lampu
Mode detection (end point, rate, MEIA dsb)
Calibrator
Cari Penyebab dari Perubahan
yang terjadi Replacement reagensia
Perubahan lot reagen
Ganti spare part
Maintenance
Verifikasi Penyelesaian Setelah identifikasi masalah, tindakan
perbaikan dilakukan.
Lakukan kontrol ulang
Kontrol yang tidak masuk, tetap
didokumentasikan dengan tindakan
perbaikan
Laporan penyelesaian masalah lengkap
sebaiknya didokumentasikan untuk acuan
kemudian hari
Dokumentasi QC
Pelihara catatan QC : Hasil QC pada QC chart
Maintenance alat
Perubahan lot numbers
Kalibrasi
QC Problem dan tindakan koreksi
Evaluasi QC bulanan
Lev 1 Lev 2 Allowable
MEAN 104.6 239.5
SD 1.43 3.52
CV % 1.36 % 1.47 % 3,0 %
Bias 5.21 10.78
Bias (%) 5.11 % 4.57 % 4,0 %
% TE 7.93 % 7.51 % 9,0 %
Sigma 2.72 1.25 3
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4
Level 1
Level 2
Cholesterol
Evaluasi Bulanan Menilai assay performance, dengan quality
specification; Mean, SD, CV, TE, Six-Sigma
Bila assay performance kurang baik : Identifikasi type error : Systemik atau Random
Investigasi penyebab potensial :
Dari system yang dipakai bersama
Dari perubahan yang terjadi
Verifikasi tindakan perbaikan dan dokumentasikan
Identifikasi Type Error Systemic error bila nilai bias
melebihi bias allowable
(Desirable Inaccuracy).
Random error bila nillai CV
melebihi CV allowable (Desirable
imprecision)
Proses yang lain sesuai dengan
identifikasi QC harian
Continues Improvement
Desain QC secara periodik harus di update.
Pada akhir periode kontrol, assay
performance harus dihitung kembali.
Hasil evaluasi assay performance ini dipakai
sebagai dasar pemelihan QC rule dan N
kontrol untuk periode kontrol berikutnya
Kembali ke periode kontrol berikutnya
Kesimpulan
Investigasi untuk menentukan akar
penyebab merupakan kunci dalam
pemecahan masalah yang timbul dari
Program QC
Dalam menyelesaikan masalah tergantung
pada skill dan attitude individu
Clue awal dalam investigasi adalah
menentukan type error systemik atau
random
Verifikasi efektifitas tindakan dilakukan
dengan mengerjakan kontrol ulang
TERIMA KASIH
Your Logo Your own footer
SOAL PELATIHAN DESAIN QC
Laboratorium XYZ, akan mendesain program QC. Lot Nomer baru bahan kontrol didapatkan selama
setahun dimulai pada bulan Juni 2019. Hasil uji Pendahuluan parameter Glukosa adalah sebagai
berikut:
NO TGL Level 1 Level 2
1 2-Jun-19 106 243
2 3-Jun-19 106 241 3 4-Jun-19 105 242 4 6-Jun-19 103 241
5 7-Jun-19 103 233
6 8-Jun-19 106 235
7 9-Jun-19 103 237
8 10-Jun-19 107 234
9 11-Jun-19 106 236
10 13-Jun-19 104 239
11 14-Jun-19 105 236
12 15-Jun-19 105 235
13 16-Jun-19 106 240
14 17-Jun-19 104 245
15 18-Jun-19 107 240
16 20-Jun-19 106 242 17 21-Jun-19 107 245 18 22-Jun-19 102 237 19 23-Jun-19 105 238 20 24-Jun-19 103 238 21 25-Jun-19 103 240 22 27-Jun-19 102 240 23 28-Jun-19 104 241
24 29-Jun-19 105 237
25 30-Jun-19 106 241
1. Tentukan nilai-nilai limit kontrol dan assay performance, bila :
a. Range kontrol (kit insert) : Level 1 : 93 – 111 mg/dL, dan level 2 : 226 – 247 mg/dL
b. Nilai means (kit insert) : Level 1 = 102 mg/dL, dan level 2 = 236 mg/dL
c. TEa (glukosa) : 11,8 %
2. Buatlah Desain QC Chart
3. Tentukan jumlah dan rule yang akan dipakai
4. Buat Laporan hasil QC pada bulan Juli 2019, dengan data sebagai berikut;
DATA QC BULAN JULI 2019
NO TGL LV 1 LV 2
1 1-Jul-19 106 240
2 2-Jul-19 104 234 3 4-Jul-19 105 238 4 11-Jul-19 104 244 5 12-Jul-19 104 235 6 13-Jul-19 105 232 7 14-Jul-19 107 237 8 15-Jul-19 104 239 9 16-Jul-19 106 236 10 18-Jul-19 107 241 11 19-Jul-19 104 242 12 20-Jul-19 103 240 13 21-Jul-19 103 242 14 22-Jul-19 103 238 15 23-Jul-19 104 241 16 25-Jul-19 104 244 17 26-Jul-19 107 238 18 27-Jul-19 104 241
19 28-Jul-19 104 240
20 29-Jul-19 103 246
21 30-Jul-19 107 243