13
PENGANTAR BAHASA INDONESIA: Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi

Pengantar Bahasa Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengantar Bahasa Indonesia

Citation preview

  • PENGANTAR BAHASA INDONESIA: Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi

  • Sejarah Bahasa IndonesiaPeriode Sebelum Lahirnya Bahasa IndonesiaSebelum lahirnya bahasa Indonesia, di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda, terdapat dua macam bahasa. Pertama, bahasa-bahasa daerah sebagai bahasa ibu (mother language); dan kedua, bahasa resmi, yaitu bahasa Belanda.

    Dalam deretan bahasa-bahasa daerah terdapat antara lain bahasa Jawa (penutur paling besar), bahasa Sunda, bahasa Melayu (Riau), Bahasa Bugis, dan lain-lainnya.

    Kelompok bahasa-bahasa tsb. Merupakan anggota dari rumpun yang disebut rumpun bahasa Austronesia

  • Di antara bahasa-bahasa daerah itu terdapat sebuah bahasa daerah yaitu bahasa Melayu, yang memiliki latar struktur dan latar belakang sosial budaya yang menarik.

    Dari struktur, bahasa Melayu tidak serumit bahasa daerah lainnya (Jawa,Sunda), sebagai bahasa yang paling demokratis (tidak mengenal unggah-ungguh/tingkatan bahasa).

    Dari latar belakang sosial budaya, bahasa Melayu telah tersebar luas di Nusantara, telah menjadi bahasa lingua franca pada zaman kerajaan Sriwijaya, juga pada zaman kerajaan Malaka.

    Pada zaman Sriwijaya, tidak hanya telah menjadi bahasa perhubungan, tetapi juga sebagai bahasa kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

  • Para pendukung utama bahasa Melayu, bukanlah para petani tetapi para pedagang yang memiliki watak perantau sehingga mudah tersebar di Nusantara.

    Demikianlah, sebelum kedatangan orang-orang Belanda ke Indonesia, bahasa Melayu telah memiliki 3 macam fungsi:1. sebagai bahasa lingua franca;2. sejak zaman Sriwijaya telah berfungsi sebagai bahasa kebudayaan; dan 3. sebagai bahasa ilmu pengetahuan (ilmiah).

    Namun, setelah kedatangan orang-orang Belanda, bahasa Melayu bergeser menjadi bahasa kelas dua, dan yang dianggap prestise adalah bahasa Belanda.

  • Periode Sekitar Lahirnya Bahasa IndonesiaKesadaran kebangsaan (harga diri bangsa) muncul setelah muncul golongan terdidik bangsa Indonesia yang diilhami oleh nasionalisme Indonesia, yang mempersatukan bangsa Indonesia. Beberapa organisasi: Budi Otomo (organisasi Indonesian yang modern, 20 Mei 1908); Indische Partij (bidang politik, 1912); Serikat Dagang Islam (bidang dagang, 1911); Taman Siswa 1922 (bidang kebudayaan[pendidikan], 1922).

    Lahirnya bahasa Indonesia adalah sebagai akibat dari watak nasionalisme yang anti terhadap segala bentuk imperialisme Belanda, karena bahasa Belanda sebagai bahasa imperialis.

  • Atas semangat nasionalisme itu, atau persatuan, bahasa Indonesia dianggap lahir pada 20 Mei 1908 sebagai bahasa persatuan kemudian karena dijadikan sebagai salah satu ikrar Sumpah Pemuda maka bahasa Indonesia dianggap lahir pada 28 Oktober 1928 sebagai bahasa nasional.

    Atas dasar penetapan sebagai bahasa resmi, bahasa Indonesia dianggap lahir tahun 1945, ketika bahasa Indonesia dituangkan dalam Bab XV pasal 36 UUD 1945 sebagai bahasa negara

  • Materi Bahasa IndonesiaBahasa Melayu (Riau)Bahasa-bahasa daerah di IndonesiaBahasa-bahasa asing

  • KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIAKedudukan bahasa: adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya, yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan.Fungsi bahasa: adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang diberikan kepadanya.

  • Kedudukan Bahasa Indonesia1. Bahasa NasionalSumpah Pemuda, 28 Oktober 1928

    2. Bahasa NegaraUUD 1945, Bab XV, Pasal 36

  • Kedudukan BI sebagai Bahasa NasionalBerfungsi sebagai:

    lambang kebanggaan kebangsaan;

    lambang identitas nasional;

    alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia;

    alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.

  • Kedudukan BI sebagai Bahasa NegaraFungsinya sebagai:bahasa resmi kenegaraan;

    Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan;

    Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah; dan

    Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

  • Martabat, Kesetaraan, dan Pemosisian BahasaBahasa Daerah (bahasa Nusantara)- nilai-nilai budaya lokal/kearifan lokal

    Bahasa Nasional (bahasa Indonesia)- nilai-nilai nasionalisme/kebangsaan

    Bahasa internasional (diakui PBB)- nilai-nilai global