41
Bagian Kedua Komponen dan Teori Tentang Alat Pengangkat Komponen bagian – bagian alat pengangkat meliputi : 1. Alat pengangkat fleksibel ( rantai dan tali ) 2. Katrol, sistem katrol, sprockets dan drum 3. Perangkat pengatur muatan 4. Perangkat pengereman dan pemberhenti 5. motor 6. Transmisi 7. Komponen transmisi ( sumbu dan poros, bantalan dan bantalan bertingkat ) 8. Lintasan dan roda 9. Struktur mesin ( rangka crane/derek ) 10. Perangkat kontrol Semua mekanisme dan semua struktur logam harus dibentuk dengan spesifikasi material yang berkualtias tinggi dan memiliki sertifikat yang diberikan oleh penyedia peralatan. Ilmu rekayasa modern telah merekomendasikan tegangan aman untuk variasi material yang akan ditunjukkan pada tabel berikut untuk desain pada bagian – bagian alat pengangkut. Karakteristik teknikal dari material yang digunakan telah ditetapkan atau berdasarkan ketentuan standarisasi dari State Standard. Chapter III Alat Pengnagkut Fleksibel ( Rantai dan Tali )

Pengankut bahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

alat pengankut bahan dan pengangkat bahan

Citation preview

Bagian KeduaKomponen dan Teori Tentang Alat Pengangkat

Komponen bagian bagian alat pengangkat meliputi :1. Alat pengangkat fleksibel ( rantai dan tali )2. Katrol, sistem katrol, sprockets dan drum3. Perangkat pengatur muatan4. Perangkat pengereman dan pemberhenti5. motor6. Transmisi7. Komponen transmisi ( sumbu dan poros, bantalan dan bantalan bertingkat )8. Lintasan dan roda 9. Struktur mesin ( rangka crane/derek )10. Perangkat kontrolSemua mekanisme dan semua struktur logam harus dibentuk dengan spesifikasi material yang berkualtias tinggi dan memiliki sertifikat yang diberikan oleh penyedia peralatan.Ilmu rekayasa modern telah merekomendasikan tegangan aman untuk variasi material yang akan ditunjukkan pada tabel berikut untuk desain pada bagian bagian alat pengangkut. Karakteristik teknikal dari material yang digunakan telah ditetapkan atau berdasarkan ketentuan standarisasi dari State Standard.

Chapter IIIAlat Pengnagkut Fleksibel( Rantai dan Tali )

Rantai yang dilas dibentuk dari sebuah rantai yang berbentuk susunan baja oval seperti ditunjukkan pada gambar 6. Dimensi utama dari susunan ditunjukkan pada gambar 7 dimana : pitch (t) yang menunjukkan panjang bagian dalam susunan rantai, lebar bagian luar (B) dan diameter (d) dari potongan rantai. Berdasarkan rasio atau perbandingan antara pitch dan diameter dari potongan rantai, rantai las diklasifikasikan dalam susunan rantai pendek (t 3d) dan susunan rantai panjang (t > 3d).

Ada juga rantai yang dibentuk menurut panjang yang sesuai berdasarkan keperluan. Panjang rantai ini dibentuk berdasarkan pengganbungan beberapa rantai dengan menggunakan connecting links yang berada pada bagian tengah rantai.

Pemilihan beban rantai. Biasanya, ketegangan rantai diperiksa dengan dengan menggunakan sesuatu untuk mengurangi tegangan aman yang bertujuan untuk menghitung beban statis tak tentu dari rantai dengan penambahan tegangan bengkok ketika rantai melewati katrol dan drum.Rumus umum untuk pemilihan ketegangan pada pemilihan rantai las adalah :

Ss = Dimana Ss adalah beban aman yang dibawa oleh rantai, dalam KgSbr adalah beban batas atau beban izin, dalam KgK adalah faktor keamanan

2. Roller ChainRoller chain terbuat dari plat plat dapat dilihat pada gambar 9. Penggabungan dengan menggunakan engsel oleh pin. Rantai yang dibuat dengan dua plat digunakan untuk beban yang ringan; untuk beban yang lebih berat jumlah plat dapat ditambahkan menjadi 12 plat. Plat dikunci dengan pin yang ada bagian luarnya seperti terlihat pada gambar 10a. Metode ini digunakan pada rantai yang didesain untuk mengangkat beban yang ringan. Dalam kasus ketika rantai menangkat beban ynag berat washer diletakkan dibawah bagian ujung pin seperti pada gambar 10b dan c. Pengancing dengan pin pasak dan ring atau hanya dengan pin pasak seperti gambar 10d, e, f digunakan untuk rantai yang sering dilepaskan.

Terkadang penambahan roller pin digunakan seperti gambar 11 dimaksudkan untuk tidak terjadinya interface didalam pengoperasian.Dalam pengaplikasian sebagai alat pengangkat roller chain digunakan dalam bentuk pengangkat hand-operated, untuk derek dan alat pengangkat dengan kapasitas beban yang besar dioperasikan dengan kecepatan rendah.Saat sekarang ini roller chain sering diganti dengan menggunakan tali kawat baja.Roller chain akan menjadi lebih unggul jika dilakukan pengelasan. Karena plate merupakan bentuk yang solida atau padat sehingga keandalan pada saat pengoperasian akan menjadi lebih tinggi. Roller chain memiliki fleksibilitas yang baik dan dapat digunakan dengan menggunakan sproket yang kecil dan jumlah gigi yang sedikit. Pengurangan bentuk ukuran ini dapat menghemat biaya. Disamping itu, gesekan pada joints di rantai sangat sedikitdibandingkan dengan joints yang dilas dengan kapasitas beban berat yang sama.Plat dan pin pada rantai dibuat dengan naja 40, 45, dan 50. Ukuran dan spesifikasi telah ditentukan oleh State Standards.Kecepatan maksimum dari roller chain ini adalah 0.25 m/sec sesuai dengan spesifikasi dan standar yang telah ditetapkan.

Nilai dari faktor keselamatan K, rasio dan jumlah gigi pada sproket untuk pengelasan dan roller chain ditabelkan sebagai berikut.Data untuk Pemilihan Rantai (tabel 4)ChainsDriveFaktor safety, KRasio D/d Nomor

minimum gigi

Sproket

Welded calibrated and uncalibratedHand3205

Power6305

Welded calibrated on a pocket sheaveHand4.520----

Power830----

Welded uncalibrated (slings) passing ----6

arround the load --------

Ditto, not passing around the load----5---- ----

roller ----5----8

3. Hemp RopesSifat mekanik yang buruk pada hemp ropes (pengikisan yang cepat, kekuatan yang tidak memadai, kerusakan yang cepat terhadap sisi objek dan efek atmosfer, dll.) membuat hemp ropes hanya cocok digunakan untuk alat pengangkat hand-operated (tali puli). Diameter puli katrol yang dilewati oleh tali setidaknya memiliki diameter 10d (dimana d adalah nilai diameter dari tali). Hemp ropes dominan digunakan sebagai pengikat pada alat pengangkat (kait, dll.). Standar hemp ropes yang sesuai dengan State Standard adalah hemp ropes dibentuk atas 3 untaian hemp dan setiap helai/untuaian dipisah oleh benang-benang. Lilitan dari untaian berlawanan dengan benang tersebut.Berikut ada beberapa bentuk hemp yang telah dibuat dan jumlah untaian tali hemps diklasifikasikan sebagai plain laid (gambar 12a) dan cable laid (gambar 12b).Cara pemilihan Hemp Ropes. Hemp ropes dipilih hanya berdasarkan pada tegangan yang memiliki formula sebagai berikut.S = brDimana d diameter, dalam cm,dari sebuah untaian lingkaran circumscribing ; S beban pada tali, dalam kg.Untuk hemp yang digunakan untuk mengangkat, breaking stress yang aman adalah sekitar 1 sq cm dari nominal diameter hemp rope (contoh : diameter d meliputi bagian yang kosong) adalah br = 100 kg/cm2 untuk tali putih dan br = 90 kg/cm2 untuk tali tarred. Karenanya, untuk formula penggunaan alat pengangkatan dapat dirubah sebagai berikut :Untuk tali tarredS = 0.785d2Untuk tali putih S = 0.705d2Dimana d dalam satuan mm dan S dalam satuan Kg.

4. Steel Wire RopesSteel wire ropes banyak digunakan dalam alat pengangkat karena bersifat fleksibel dalam aplikasi alat pengangkat. Jika dibandingkan dengan rantai steel wire ropes memiliki beberapa keuntungan tersendiri. Diantaranya :

1) Memiliki berat yang ringan2) Tingkat kerusakan yang sedikit akibat dari beban sentak3) Polusi suara yang rendah walaupun dengan kecepatan pengerjaan yang tinggi4) Keandalan yang baik dalam pengoperasianHarga dari tali kawat ini lebih murah dibandingkan dengan rantai tetapi tali kawat ini memerlukan drum yang membuat mekanisme pengangkatan lebih berat dan lebih merepotkan.Tali kawat dubuat dengan menggunakan kawat besi dengan ultimate strength b = 130 sampai 200 kg/mm2. Dalam proses pembuatannya kawat diberikan perlakuan panas khusus yaitu, perpaduan dengan penarikan dingin, memberikan sifat mekanik yang tinggi pada kawat tersebut.Tali kawat dibentuk dari untaian yang diketahui sebagai dua tali biasa. Hal seperti itu sangat populer untuk tipe alat pengangkat. Posisi tali diklasifikasikan menjadi : 1) menyilang atau posisi teratur; 2) paralel atau posisi Lang; 3) gabungan atau posisi berlawanan.Posisi regular seperti terlihat pada gambar 13a digunakan secara umum. Tali seperti itu dirancang sesuai dengan arah putaran pada kabel pada untaian didalam tali.Dalam bentuk paralel (Lang) tampilan arah tali dari kabel didalam untaian adalah sama seperti dengan untaian didalam tali tersebut seperti terlihat pada gambar 13b. Tali ini lebih fleksibel dan ketahanan terhadap keausan yang tinggi; akan tetapi, tali tersebut cendrung untuk berputar. Tali paralel tersebut digunakan untuk pengangkat dengan menggunakan katrol dan juga sebagai tali pengnangkut.Tali yang memiliki tampilan untaian yang berlawanan dan berputar dalam arah yang berlawanan ditunjukkan pada gambar 13c. Disamping itu, arah tampilan dari tali dapat menjelaskan penggunaan dengan menggunakan tangan kanan atau tangan kiri. Penggunaan dengan tangan kanan umumnya yang sering digunakan.Tujuan umum penggunaan Steel Wire Ropes. Wire ropes dibuat dibuat berdasarkan State Standard.Tali yang ditunjukkan dalam gambar 13 memiliki bentuk yang biasa (kabel satu ukuran) dibentuk dengan untaian yang berputar dari kabel pada diameter yang sama gambar 14A. Dalam hal ini kabel di penutup permukaannya akan melintas berulang ulang melewati bagian dalam kabel gambar 14a. Sehingga membuat sebuah zona peningkatan satuan tekanan.

Sebuah tali senyawa Warrington gambar 14a di dipintai dengan untaian kabel yang memiliki diameter yang berbeda-beda. Kabel yang berdekatan dengan permukaan tidak saling memotong dan setiap bagian luar kabel berada pada bagian lembah yang dibentuk oleh dua bagian kawat gambar 14b. Tali senyawa gabungan tipe Seale gambar 14c dibedakan secara jelas pada bagian dalam dan luar permukaan dari setiap untaian dari kabel yang diameternya berbeda, nomor kabel bagian dalam kabel serta ukuran yang dipilih untuk mencegah persimpangan kabel.

Nonspinning Wire Ropes. Sebuah pengembangan tentang pembuatan tali adalah nonspinning ropes. Seperti tali yang diproduksi oleh Odessa Rope Works, dan lain-lain.

Nonspinning wire ropes memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :1) Distribusi pembebanan yang merata melalui setiap tali dan akan mengurangi tegangan internal2) Fleksibiltas yang baik3) Ketahanan aus ketika sedang beroperasi sehingga akan memiliki life time yang lebih lama4) Keselamatan yang baik selama beroperasi

Gambar 15a menunjukkan gambar dari nonspinning rope, gambar tersebut menujukkan gambar asli dari sebuah tali dan bentuk asli sebelum pembuatannya. Gambar 15b menunjukkan tali yang terbuat dari bahan kabel yang kuat dan dapat dilepaskan sehingga bentuknya dapat dirubah. Gambar 15c menujukkan gambar tali biasa dan 15d menujukkan gambar nonspinning rope.

Steel Wire Ropes with Flattened Strands. Tali pengait terbuat dari untaian untaian berbentuk plat (gambar 16) dimana hal tersebut digunakan untuk mecegah terjadinya abrasi atau pengikisan dan keausan. Tali dengan flattened strands ini memiliki area kontak yang besar antara puli atau drum. Karenanya, tekanan yang terjadi akan seragam dan tingkat keausan yang sedikit. Gambar 16 menunjukkan cross-section tipe C pada tali dengan untaian berbentuk plat.

Locked-Coil Steel Wire Ropes. Tali seperti ini sering diaplikasikan pada cableways dan cranes. Tidak pernah disatukan dalam alat pengangkat dengan tipe yang sama. Keuntngannya adalah permukaan yang lembut, pemasangan pada pembuatan yang kuat pada kabel dan keausan yang minim.

Bentuk bentuk dari locked-coil ini ditunjukkan pada gambar 17a, b, c. Unutk gambar semilocked-coil ditunjukkan pada gambar 17e. Sementara gambar 18 menunjukkan cross-section dari tali yang digunakan pada material pengontrol mesin.

Beberapa konstruksi terbaru pada desain tali tersebut dengan satu kabel yang besar untuk mendefenisikan nomor dari kabel hitam untuk penghitungan jumlah kabel yang rusak. Pada beberapa tali, kabel tersebut memiliki nomor ordinal sendiri yang dapat digunakan untuk menghitung setiap cross-section dengna mudah dari tali tersebut. Gambar 20.

Gambar 19

Gambar 20

Selecting Steel Wire Ropes. Fenomena yang kompleks pada saat pengoperasian dari tali pada beberapa bagian tidak dapat dijelaskan. Sebuah tali akan banyak mengalami kejadian seperti pembengkokan, tekanan yang tidak konsisten, oleh karenanya total tegangan dapat dihitung dengan analisa perhitungan keseluruhan bentuknya. Disamping itu karena tali tersebut melewati puli dan drum bagian luar kabel tersebut akan mengalami abrasi dan menjadi pengurangan kekuatan pada tali tersebut.

Pada beberapa pengalaman yang menujukkan ketahanan sebuah tali bergantung pada dampak fatigue yang terjadi pada tali tersebut. berdasarkan jumlah bending, umur sebuah tali dapat diprediksi dengan rasio ( Dmin adalah diameter minimum dari puli atau drum dan d adalah diameter dari tali ). Dan ( adalah diameter kabel pada tali ).

Gambar 21Gambar 22

Jumlah bending dapat ditemukan dengan tepat jika kita membuat diagram sederhana seperti gambar 21.Pada gambar 22 (diagram A dan B) menunjukkan beban yang terjadi pada multiple crane pada puli, jumlah bend dan metode untuk perhitungan.Number of bendDmin/dNumber of bendDmin/dNumber of bendDmin/dNumber of bendDmin/d

116526.59321336

22062810331437

32373011341537.5

42583112351638

Rumus untuk menentukan diameter tali adalah sebagai berikutd = 1.5kita mendapatkan rasio

Dimana diameter dari sebuah kabelI adalah jumlah kabel pada taliTegangan pada beban tali dalam sebuah bending adalah = = + Dimana ultimate breaking strenght untuk material kabel tali dalam kg/cm2K faktor safety dari taliS tegangan pada tali yang jatuh dalam kgF area cross section yang digunakan pada tali dalam sq cmE = E adalah modulus elastis dari taliE = 2,100,000 800,000 kg/cm2Notasi yang lain menjadiF = = = Setelah menentukan nilai K dan memilih nomor kabel i berdasarkan bentuk tali dan berdasarkan nilai dan kita menggunakan rumus diatas untuk menentukan cross-section area.Setelah mendapatkan nilai F kita memilih tali dengan karakteristik terdekat, permata kita memeriksa keadaan ultimate strenght yang dapat diterima dari rumus diatas. Jumlah kabel pada tali fitentukan oleh desain yang dapat diterima.Untuk tali yang banyak digunakan pada peralatan pengangkat adalah tali dengan 114, 222, dan 342 kabel. Rumus diatas mengasumsikan persamaan berikut :F(144) =

F(222) =

F(342) = Dengan memainkan kedua sisi dari rumus tersebut dengan kita memperoleh rumus untuk pemilihan tali dengan breaking strength Pyang digunakan untuk total cross-section dari tali.P(114) =

P(222) =

P(342) = Nilai dari d dan dipilih berdasarkan keperluan tali tidak di periksa karena efek dari nilai ini diambil secara utuh menjadi rumus desain.

= Rasio antara moment dan radius dari bentuk kurva bending diberikan sebagai berikut :

Dimana adalah radius dari kurvaE modulus elastisitas dari kabelI momen inersia dari kabel cross-sectionM momen bendingTekanan atau kompresi pada bending kabel yang kuat sangat ekstrim. Lokasi fiber dengan jarak dari garis netral, dimana adalah diameter kabel, sama dengan

Dmin adalah diameter dari puli atau drum yang dilewati oleh tali yang berputar.Dengan menambahkan tegangan tarik pada bagian yang terkena bagian tegangan bending kita akan memperoleh rumus sebelumnya

Tali seharusnya menjadi satu satunya subjek yang mengalami tegangan tarik menurut persamaan

Dimana S tegangan maksimum yang diizinkan pada tali dalam KgP actual breaking strenght dari tali dalam KgK faktor keselamatan yang diambil dari tabel 9 menurut tipe dari mekanisme dan kondisi dari pengoperasianTegangan kerja maksimum pada bagian tali dari sistem beban puli Sw ditentukan dengan cara

Dimana Q adalah berat dari beban dalam Kg adalah nomor puli adalah efisiensi puli lihat tabel 8 adalah efisiensi dengan perhitungan losses pada ketebalan tali dalam coilling pada drum, diasumsikan menjadi 0.98

Pulley Efficiency

Single PulleyMultiple pulleyEfficeincy

number of partnumber of rotatingnumber of partnumber of rotatingsliding friction in pulley bushesrotating friction in pulley bushes

of linepulleysof linepulleys(resistance factor of one pulley is 1.05)(resistance factor of one pulley is 1.05)

21420.9510.971

32640.9060.945

43860.8610.918

541080.8230.892

6512100.7840.873

Diameter minimum yang diizinkan dari drum atau puli memiliki rumus sebagai berikut

Dimana D adalah diameter dari drum atau puli dalam mmd adalah diameter tali dalam mm adalah faktor menurut tipe dari alat pengangkat tabel 9 adalah faktor menurut konstruksi dari tali tabel 10

Minimum permissible values of factor K and e1

Type of hoisting mechanismDriveOperating conditionFaktor KFactor e1

Locomotive, caterpillar-mounted, tractor andHandLight416

truck -mounted pillar cranes (including excavatorPowerLight516

operating as cranes), cranes and hoisting mechanismPowerMedium5.518

at construction sites and temporary jobPowerHeavy and very heavy620

all other types of cranes and hoisting mechanismhandlight4.518

powerlight520

powermedium5.525

powerHeavy and very heavy630

hand-operated winches with a load-lifting capacity

of up to 1 ton mounted on various automotive vehicle

(automobiles, truck, etc).------412

trolley hoists------5.520

clamshell mechanism (except for pulleys in grabs) for

hoisting mechanism of item I------520

ditto, for hoisitng mechanism of item II------530

Values of factor e2 depending on rope construction

Rope constructionFaktor e2

ordinary 6 x 19 = 114+1 core :

cross laid .............................................................1.00

parallel laid .........................................................0.90

compound 6 x 19 = 114 + 1 core :

a) Warrington :

cross laid ...........................................................0.90

parallel laid .......................................................0.85

b) Seale :

cross laid ...........................................................0.95

parallel laid .......................................................0.85

ordinary 6 x 37 = 222 + 1 core :

cross laid ...........................................................1.00

parallel laid .......................................................0.90

5. Menghitung Ketahanan ( Fatigue Strength ) dari tali baja oleh Professor Zhitkovs MethodMetode perhitungan ketahanan digambarkan dibawah ini dengan menjumlahkan hasil hasil selama beberapa tahun percobaan dan penelitian. Variasi bentuk tali dari 3 sampai 28 mm dan di tes secara metalurgi, produksi, desain dan faktor operasi dengan efek dan kekuatan dari tali tersebut.

Sebagai langkah pertama, karakteristik dari umur tali disatukan dari semua uji coba yang dilakukanmenjadi sebuah grafik yang menjelaskan tentang dan Dari data ini digunakan untuk menggambar sebuah diagram yang menunjukkan hubungan untuk variasi jumlah nomor bend pada tali gambar 24 dan mendapatkan rumus secara matematika

Dimana adalah rasio antara diameter drum atau puli dandiameter tali.m adalah faktor menurut jumlah nomor bending yang berulang dari tali z selama satu periode dari keausan sampai gagal. Tabel 11. adalah tegangan tarik sebenarnya dari tali dalam kg/mm2C adalah faktor karakteristik dari konstruksi tali dan ultimate tensile strength dari material kabelC1 adalah faktor menurut diameter dari tali. Tabel 13.C2 adalah faktor perhitungan dari penambahan produksi dan faktor operasional yang tidak termasuk pada faktor C1 dan C ( nilai C2 dapat dilihat pada tabel 14).

pada ribuan30 0.2650 0.4170 0.5690 0.70110 0.83130 0.95150 1.07

pada ribuan170 1.18190 1.29210 1.40230 1.50255 1.62280 1.74310 1.87340 2.00

pada ribuan370 2.12410 2.27450 2.42500 2.60550 2.77600 2.94650 3.10700 3.17

Values of Factor C, Rope construction

6 x 7 = 42 and one core6 x 19 = 114 and one core6 x 37 = 222 and one core

OrdinaryWarringtonSeale

cross laidparallel laidcross laidparallel laidcross laidparallel laidcross laidparallel laidcross laidparallel laid

1301.311.131.080.910.690.610.810.691.120.99

1601.221.041.000.830.630.540.750.621.060.93

1801.160.980.950.780.590.500.700.571.020.89

Value of Factor m

z in thaousand30507090110130150

m0.260.410.560.700.830.951.07

z in thaousand170190210230255280310340

m1.181.291.401.501.621.741.872.00

z in thaousand370410450500550600650700

m2.122.272.422.602.772.943.103.17

Value of Factor C

Rope Construction

6 x 7 = 426 x 19 = 114 and one core6 x 37 = 222

band one coreOrdinaryWarringtonSealeand one core

kg/mmCrossParralelCrossParralelCrossParralelCrossParralelCrossParralel

LaidLaidLaidLaidLaidLaidLaidLaidLaidLaid

1301.311.131.080.910.690.610.810.691.120.99

1601.221.041.000.830.630.540.750.621.060.93

1801.160.980.950.780.590.500.700.571.020.89

Value of Factor C1

Rope Diameterup to 55.5 - 88.5 - 1011 - 1415 - 17.518 - 1910.5 - 2425 - 2830 - 34.537 - 43.5

C10.830.850.890.930.971.001.041.091.161.24

Setelah mengetahui umur dari tali kita dapat menentukan diameter dari drum atau puli dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan seperti diatas. Ketika perhitungan ketahanan dari tali tersebut kita juga harus mengetahui jumlah bending yang diizinkan selama periode masa operasi. Untuk memperoleh data yang akurat pada operasi kerja, kita dapat melihat tabel 15 sebagai perbandingan data.Values Of Factor C2

Material of rope wireC2

Carbon Steel : 0.55% C; 0.57% Mn; 0.25% Si; 0.09% Ni; 0.08% Cr; 0.02% S and

0.02% P ..........................................................................................1

Carbon Steel : 0.70% C; 0.61% Mn; 0.09% Si; 0.021% S and 0.028% P ........................0.9

Chromium Pearlitic Steel : 0.40% C; 0.52% Mn; 0.25% Si; 0.2% Ni; 1.1% Cr; 0.025% S

and 0.025% P................................................................1.37

Stainless Steel : 0.09% C; 0.35% Mn; 0.3% Si; 8.7% Ni; 17.4% Cr; 0.02% S and 0.02 P0.67

Ordinary open-hearth steel ..................................................................................1

Open-hearth steel smelted of charcoal pig iron and clean scrap ............................0.63

Wire made from the whole ingot ..........................................................................1

Wire made from the ingot middle zone ................................................................0.92

OperationTreatmentC2

DrawingDraught per drawing - 25% .........................................1

Draught per drawing - 10% .........................................0.93

Surface : Ordinary .......................................................1

Polished .......................................................0.89

Heat TreatmentPatenting in a lead bath ..............................................1

ProcessNormalizing ................................................................1.08

Air Hardening ..............................................................1.1

Annealing ...................................................................1.15

Stranding ProcessLay Pitch

Strands in ropeWires in strandsC2

First laySecond lay

1.8 d of rope10.2 d of strands12.1 d of strands1

6.7 d of rope10.2 d of strands12.1 d of strands1.3

8.8 d of rope10.2 d of strands12.1 d of strands1.06

8.8 d of rope12.0 d of strands14.0 d of strands0.91

6.7 d of rope8.3 d of strands7.9 d of strands1.18

6.9 d of rope25.0 d of strands6.9 d of strands0.72

one-strand coreimpregnated Hemp ...............1

with greaseCotton ..............1.11

Manila ..............0.82

Sisal .................0.82

Steel ................1.36

one-strand coreNot impregnatedHemp ...............1.15

with greaseCotton ..............1.46

Manila ..............1.0

Sisal .................0.82

Steel ................1.36

Three-strandimpregnated Hemp ...............1.06

corewith greaseSisal .................0.74

AdditionalStraightening

Processingof wire and

rope ....................................................0.89

Prestretching of rope...........................0.93

Operational FactorsIndicesC2

Pulley MaterialIron Casting .............................1

Duralumin ...............................0.92

Laminated Fabric .....................0.80

Pulley Groove Radius0.52 d of rope ..........................1

0.75 d of rope ..........................1.16

R = .......................................1.27

40 V-groove ...........................1.26

Nature of rope bendone-side bend ........................1

multiple bend ........................1.4

Angle of contact of rope on pulley180 ..........................................1

90 ............................................1.14

45 ............................................1.27

Angle of deflection of rope relative01

to a plane normal to the axis of the1301.09

pulley or drum ( fleet angle )31.16

51.22

Ambient Temperature+201

00.9

-200.83

Values of a, z2,

Daily mechanism, hrsWorking days per monthMean number of working cycles per dayaZ2height h of load lifting in m at the maximumnumber of rope bends per cycle for l1 = 1mand l2 = 2m

Operating ConditionMode of load

of hoisting mechanismsuspension

Hand-driven82516400Simple Suspension2--0.7

light825401000suspension with 420.5

dutyone moveable pulley

Medium16251363400 2x2320.4

dutyMultiple 2x2530.3

pulley 2x4740.25

heavy and243032o9600with 2x5950.2

very heavyratio

duty

Jika kita mengetahui kondisi operasi dari sistem pengangkat, setelah kita mengetahui masa hidup dari tali tersebut kita dapat menentukan bending yang diizinkan Z1 dari rumus

DimanaN adalah masa pakai tali, dalam bulana adalah rata rata siklus kerja per bulan Z2 adalah nomor bend berulang per siklus pada tinggi pengangkatan dan bending satu sisi adalah faktor yang berubah dari ketahanan tali untuk mengangkat dengan tinggi maksimal dan mengangkat beban kurang dari beban maksimal

Gambar 25

Gambar 26

dimana adalah jarak dari pengait pengangkat ke puli adalah jarak dari tali yang berputar dari drum ke housing yang bergerak i adalah setengah dari nomor bagian dari garis talidengan menggunakan hasil percobaan persamaan diatas, kita memperoleh hasil dari jumlah worn steel kabel tali, dan bearing yang berhubungan langsung dengan bending dan number of breaks pada tali.

Jumlah nomor yang berulang pada bending akan mengakibatkan tali mengalami kegagalan dapat dihitung dengan rumus

Gambar 28

Metode perhitungan ketahanan tali akan menjadikan tali dapat bekerja sesuai perhitungan dan kapasitas kerja dibawah kondisi yang bervariasi.Gambar 28 mengilustrasikan afektif faktor utama dari kualitas tali kawat baja.

6. Pemasangan pada Rantai dan TaliPada ujung rantai dan tali di sambungkan dengan berbagai metode agar keamanan terjaga seperti yang akan didiskusikan dibawah ini.

Gambar 29Pemasangan Welded Load Chains. Gambar 29a menunjukkan bagian ujung pada alat pengangkat berupa rantai yang dihubungkan dengan trolley frame. Pada kedua sisi batang penghubung yang berjarak dengan lokasi rantai.Gambar 29b menunjukkan bagaimana ujung rantai dihubungkan dengan pengait dengan tambahan sebuah split yoke dan sebuah baut. Pemasangan sebuah pengait dengan rantai dengan bantuan sebuah crosspiece dan mata garpu ditunjukkan pada gambar 29c.Pemasangan Roller Chain. Gambar 30 menunjukkan gambar sebuah roller rantai yang dihubungkan dengan trolley frame oleh bagian khusus dan batang dengan baut besar dengan lubang d, dan memiliki pitch l1 dengan penghubung disekitarnya.Pemasangan Hemp Ropes. Hemp ropes biasanya digabungkan bersama dengan sebuah splicing atau dengan bantuan eyelet thimbles gambar 31. Semua metode yang lain tidak digunakan karena perbandingan kekuatan yang rendah dari hemp ropes.

Gambar 30

Gambar 31Pemasangan Wire Ropes. Metode berikut ini digunakan untuk bagian ujung dari tali kawat baja dengan rangka. Tapered wire rope socket. Tali di sambungkan dengan soket tapered gambar 32 dalam pengoperasian.

Gambar 32

1) Bagian ujung tali adalah bagian pertama yang diamankan dengan kabel halus pada titik a dan b dimana posisi ini tergantung pada panjang dari soket baja.2) Bagian atas a dilepaskan dan untaian terbuka3) Kabel berbentuk bulu dalam setiap untaian dan inti dari hemp dipotong4) Kabel digabung bersama pada dua titik dengan pengukuran a dan a5) Bagian ujung tali ditekan kedalam soket, kabel dibengkokan kedalam pengait seperti manner dan dilelehkan ujungnya masuk kedalam soket.Gambar 32 menunjukkan variasi kabel soket untuk suspending pengait.Pengecekan perhitungan untuk kekuatan dari taperred soket meliputi berikut ini :Lateral pressure pada dinding soket gambar 33 adalah :

Dimana Q adalah beban pada tali pada waktu yang sama

Dimana p adalah tekanan pada dinding soket.F adalah area bearing dalam kontaknya sama dengan

Karenanya

Subtitusikan

Kita mendapatkan

Dan sederhananya kita mendapatkan

Karenanya

Gambar 33Sebagai contoh unit tekanan antara bagian dalam dinding dari soket dan ujung filling sama dengan unit tekanan secara horizontal proyeksi dari area bearing. Ketika d2 d ( d diameter tali ).

Unit tekanan p seharusnya tidak melebihi nilai 115 kg/cm2Tinggi soket h ditentukan dengan mengecheck bagian ujung filling dari shear

Dimana = 125 kg/cm2Ketebalan dinding soket, berdasarkan sebuah silinder dengan tekanan bagian dalam, ditentukan dari rumus umum berikut

Dimana dan diameter internal dan eksternal safe breaking stress, dalam kg/cm2 ( untuk besi cor = 400 ke 700 kg/cm2 ) P adalah tekanan internal yang didapat dari rumus diatas.Karena bagian ujung filling tidak mengalami kontak secara keseluruhan dengan dinding nilai p seharusnya menjadi nilai ganda untuk lebih realibilitas. Persamaan berikut ini akan menjelaskan bagian terdekat dengan soket :

Untuk bagian board :

Untuk bagian narrow :

Gambar 34

Gambar 35

Gambar 367. Load Suspension AppliancesBagian unit beban dibawa dengan menggunakan rantai atau tali sling yang dipasangkan pada pengait atau penjepit baja.Permissible Included Angels Between Sling Legs. Pada gambar 37a kita mendapatkan pembebanan dari dua sling. Jika kita mendonasi beban atau memberikan berat beban yang diangkat adalah Q maka tegangan setiap tali sling akan menjadi

Komponen horizontal dari tegangan S adalah

Jika kita menentukan gaya S dan S untuk beban = 1000 kg dan dengan sebuah sudut dari 2 = 180o, hubungan antara S dan S akan ditunjukkan oleh kurva 37b. Kurva ini menunjukkan besar yang meliputi sudut beban dengan beban pada rantai atau tali sling sebesar kompresif atau tekanan bending yang bekerja pada proses pengangkatan. Karenanya, sudut yang diperbesar merupakan pembebanan yang berguna pada sling.Jika beban ditangguhkan secara simetris pada empat rantai gambar 37c maka hal itu dapat diasumsikan bahwa berat akan terbagi rata antara empat kaki dari sling tersebut. Dalam kasus ini tegangan pada kai sling akan menjadi S = S1 = S2 = S3 = S4 = Tapi karena

Rumus akhir akan menjadi

Jika berat dari beban adalah Q seperti tegangan yang diketahui setiap kaki sling akan menjadi

Dimana : m adalah jumlah kaki pada sling adalah sudut antara kaki dengan bagian vertikalJika =0o, 30o, 45o, dan 60o, maka k= 1, 1.15, 1.42, dan 2.

Gambar 37

Gambar 38

Gambar 39

Gambar 40