27
LAPORAN PRATIKUM PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL TANAH Oleh : Golongan C/Kelompok 4A 1. Salman Alvarishi 161510501200 2. Dinda Agustin 161510501178 3. Riva Maya Sofiana 161510501233 LABORATURIUM PEDOGENESIS DAN KLASIFIKASI TANAH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2017 BAB 1. PENDAHULUAN

PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

LAPORAN PRATIKUM

PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN

PROFIL TANAH

Oleh :

Golongan C/Kelompok 4A

1. Salman Alvarishi 161510501200

2. Dinda Agustin 161510501178

3. Riva Maya Sofiana 161510501233

LABORATURIUM PEDOGENESIS DAN KLASIFIKASI TANAH

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017

BAB 1. PENDAHULUAN

Page 2: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

2

1.1 Latar Belakang

Setiap makhluk hidup sangat bergantung pada tanah dan sebaliknya, tanah

pertanian yang baik ditentukan oleh ketrampilan manusia dalam mengolahnya. Tanah

terdiri dari partikel pecahan batuan yang sudah diubah oleh proses kimia dan

lingkungan berupa pelapukan dan erosi. Tanah juga merupakan suatu tubuh alam

yang tersusun menjadi horison-horison mineral dan bahan organik. Pembentukkan

tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu contohnya adalah bahan induk.

Bahan induk pembentukkan tanah berbeda-beda, hal itu menyebabkan morfologi,

sifat-sifat, bahan, sifat kimia, komposisi dan ciri-ciri biologisnya membuat tanah

beragam.

Waktu juga mempengaruhi faktor pembentukkan tanah, yang dapat

menyebabkan tanah memiliki penampang melintang (profil) yang terdiri dari lapisan-

lapisan (horison) tertentu sesuai dengan pembentukannya dan juga karena

pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air. Horison tanah dapat berfungsi

sebagai gambaran dari sifat-siat fisik, kimia dan biologi tanah yang berbeda, dan

secara morfologi dapat membendakan berdasarkan warna, tekstur atau kepadatan

tanah dalam lapisan. Lapisan tanah apabila dipotong secara vertikal maka akan

memperlihatkan tingkat dan karakteristik yang berbeda, hal tersebut dapat

memberikan keberagaman jenis tanah antar wilayah.

Setiap tanah dicirikan oleh susunan horison yang berbeda-berbeda. Horison

tanah mineral yang mengalami perkembangan lanjutan biasanya memiliki beberapa

horison yang dikelompokkan untuk menghindari erosi tanah. Solum terbagi menjadi

dua, yaitu lapisan atas dan bawah. Pada lapisan atas terdapat dua horison yaitu

horison O dan horison A, sedangkan lapisan bawah terdapat dua horison yaitu

horison B dan horison C. Umumnya, lapisan tanah atas hingga ke bawah terdiri atas

horison O, A, B, C dan R yang pada setiap lapisan memiliki sifat yg berbeda-beda.

Page 3: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

3

Penetapan sifat fisik, kimia, dan biologi pada setiap lapisan tanah perlu

adanya proses pengambilan contoh tanah yang akan dianalisis di laboraturium.

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sifat fisik sesungguhnya tanah di lapangan.

Supaya pengambilan contoh tanah dapat mewakili sifat dan ciri tanah di lapangan,

maka diperlukan pertimbangan sebagai berikut: 1) berapa profil yg diperlukan untuk

pengambilan contoh tanah, 2) penentuan letak profil terlebih dahulu, secara acak

maupun grid, 3) pada saat pengambilan contoh tanah, mengambil dari masing-masing

horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan

menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut, contoh tanah yang

diambil untuk di analisi dapat dibedakan menjadi: 1) contoh tanah utuh/tidak terusik

(untuk penetapan berat isi (bulk density), permebialitas dan pF), 2) contoh tanah

biasa/terusik (untuk penetapan sifat fisik tanah yang meliputi: kadar air, tekstur,

kerapatan partikel, konsistensi dan kapilaritas. Penetapan sifat kimia, misalnya: pH,

bahan organik dan kadar undur hara), 3) contoh tanah agregat utuh (untuk penetapan

struktur, stabilitas agregat dan berat volume dengan metode lilin).

Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukannya pengamatan profil tanah

dan pengambilan sampel tanah untuk dapat mengetahui karakteristik tanah, tekstur,

warna, pH dan kepadatan tanah dalam lapisan.

1.2 Tujuan

1. Mempelajari pengaruh kondisi lingkungan fisik terhadap sifat-sifat lapisan-lapisan

tanah dalam profil

2. Menentukan lokasi/lapisan tanah yang akan diambil untuk pengukuran/analisa sifat

fisik, kimia dan biologi tanah

3. Pengambilan contoh tanah

4. Mampu mengenali klasifikasi tanah-tanah di Indonesia serta karakteristiknya

Page 4: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

4

BAB 2. METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum sains tanah acara kedua dan ketiga tentang “Pengambilan Contoh

Tanah” dan “ Penyandraan Profil Tanah” dilaksanakan pada hari sabtu, 21 Oktober

2017 pukul 08.30 – 11.30 WIB di Agroteknopark Fakultas Pertanian Universitas

Jember.

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat

1. Alat tulis

2. Boardlist

3. Cangkul

4. Sekop kebun

5. Gunting

6. Pisau kikir

7. pH stick

8. Ring sampel

9. Palu besi

2.2.2 Bahan

1. Es batu

2. Air 1,5 liter

3. Kresek besar

2.3 Pelaksanaan Praktikum

2.3.1 Pengambilan Contoh Tanah

2.3.1.1 Pengambilan Contoh Tanah Utuh

1. Menentukan batas lapisan tanah pada dinding lubang profil tanah.

Page 5: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

5

2. Meratakan dan memberishkan lapisan permukaan tanah di samping lubang profil

yang akan diambil contohnya.

3. Meletakkan ring sampel tegak lurus (secara vertikal) dengan bagian tajam

menghadap ke bawah pada lapisan tersebut, kemudian meletakkan balok kayu

diatasnya.

4. Menekan balok kayu menggunakan palu karet hingga ring sampel masuk ke dalam

tanah hingga batas lapisan.

5. Menggali tanah di sekeliling ring sampel dengan sekop.

6. Mencabut bor ring sampel dan mengeluarkan ring yang berisi tanah secara hari-

hati agar tanah dalam ring tidak rusak. Meratakan kedua sisi vertikal secara hati-

hati dengan pisau, hindari semaksimal mungkin melakukan tekanan terhadap tanah

dalam ring.

7. Membuang sisa lapisan pertama sampai batas lapusan kedua.

8. Meratakan, kemudian ambil contoh seperti diatas dan seterusnya, sehingga semua

contoh setiap lapisan dapat diambil.

9. Menutup ring dengan tutupnya dan memberi label/kode, menyimpan dalam kotak

ring sampel.

2.3.1.2 Pengambilan Contoh Tanah terusik dan Agregat Utuh.

1. Menggali tanah sampai kedalaman yang diinginkan.

2. Mengambil gumpalan-gumpalan tanah yang dibatasi dengan bidang belah alami

(agregat utuh), memasukkan ke dalam plastik dan beri label/kode.

3. Menggunakan sisa-sisa contoh agregat sebagai contoh tanah terusik.

2.3.1.3 Pengangkutan dan Penyimpanan

1. Menyimpan contoh tanah di kotak ring sampel, meletakkan secara mendatar.

2. Menyimpan tanah di ruang lembab (Kelembapan relatif 90%) dan suhu 18°C

dengan variasi cukup kecil.

3. Mengirim tanah ke laboratorium atau tempat penyimpanan.

Page 6: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

6

2.3.2 Penyandraan Profil Tanah

1. Membuat lubang prodil dengan ukuran panjang 1,5 m, lebar 1 m dan dalam 1,8 m.

penampang yang dicandra adalah penampang bagian utara atau selatan.

2. Menentukan batas-batas lapisan.

3. Menyesuaikan morfologi tanah dengan daftar isian blanko pengamatan.

4. Mengambil setiap lapisan contoh tanah sebanyak ± 1 kg dan memasukkannya ke

dalam kantong plastik yang telah diberi keterangan.

5. Menentukan tinggi di atas permukaan laut (dpl) dengan altimeter.

6. Mengukur kemiringan topografi dengan klinometer.

2.4 Variabel Pengamatan

1. Pengambilan contoh tanah

2. Deskripsi lingkungan

3. Deskripsi umum

4. Sketsa profil tanah dan horison penciri

2.5 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan praktikum selanjutnya akan

dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif.

Page 7: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

7

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

4.1.1 Pengambilan Contoh Tanah Utuh

No. Gambar Keterangan

1.

Hal yang pertama kali perlu

dilakukan dalam proses pengambilan

contoh tanah adalah membersihkan

tanah sampel dari tanaman yg berada

diatasnya dengan menggunakkan

cangkul. Sampel tanah yang akan

diambil berukuran 1x1 m.

2.

Ring sampel diletakkan diatas tanah

dan dipukul secara perlahan dan

konstan menggunakan palu besi,

hingga ring sampel rata dengan

tanah. Selanjutnya, membuat

lingkaran di luar ring sampel dengan

diameter 2 kali lebih besar dan

menggali sedalam 30 cm supaya

tanah dapat terambil.

Page 8: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

8

3.

Menggambil ring sampel tanah

dengan menggunakkan sekop atau

pisau. Ring yang sudah diambil

kemudian dibersihkan dari tanah

yang menggumpal pada bagian

atas/bawah ring hingga rata dengan

permukaan ring serta dari akar

tanaman yg berada diatas permukaan

ring. Setelah itu, ring sampel ditutup

dan memberikan label pada ring.

4.1.2 Pengambilan Contoh Tanah Terusik

No. Gambar Keterangan

1. Pengukuran kedalaman sampel

profil tanah menggunakan alat

pengukur dan didapatkan

kedalaman profil tanah yaitu

sedalam 86 cm.

Page 9: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

9

2. Lapisan atau horizon pertama pada

sampel profil tanah adalah horizon

A1 dengan kedalaman 0-36 cm.

3. Sebelum diambil sampel contoh

tanah A1 untuk diuji, maka sampel

tanah harus dibersihkan terlebih

dahulu dari gulma dan lapisan

paling depan dibersihkan supaya

mendapatkan sampel tanah asli

yang belum terkontaminasi oleh

cahaya maupun mineral-mineral

yang berada di udara.

Page 10: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

10

4.

Pengambilan horizon A1 untuk

digunakan sebagai sampel.

4.1.3 Pencandraan Profil Tanah

DAERAH/LOKASI

Nama : C/4

Desa : Tegalboto

Kecamatan : Sumbersari

Kabupaten : Jember

Hari/Tanggal : Sabtu / 21 Oktober

2017

Posisi :113°42’56.62” BT

08°09’40.82” LS

Tinggi Tempat : 113 Mdpl

Arah Hadap : Barat

Kecepatan Angin : 1 m/s

Curah Hujan Tahunan : 1870, 97

mm/th

1. DESKRIPSI LINGKUNGAN

No. Deskripsi Keterangan

1 Cuaca Berawan sebagian

2 Kemiringan/Slope Datar

3 Batuan permukaan Tidak berbatu

4 Banjir Sangat jarang

5 Tutupan lahan Rumput

6 Penggunaan lahan Lain-lain

Page 11: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

11

7

Erosi

Bentuk Tidak ada

Tingkat Tidak ada

8 Landform/fisiografi lahan Vulkanik

2. DESKRIPSI UMUM

No. Deskripsi Lapisan 1 Lapisan

2

Lapisan

3

Lapisan

4

1. Kedalaman Efektif 0-36 cm 36-56 cm 56-69 cm 69-86 cm

2. Kejelasan Lapisan Baur Jelas

Tegas Sangat

tegas

3. Tekstur Tanah Clay loam Sandy

clay

loam

Loamy

sand

Loamy

sand

4. Struktur

Tipe

Sub

angular

blocky

Sub

angular

blocky

Angular

blocky

Angular

blocky

Ukuran Fine Medium Kasar Sangat

kasar

Kekerasan - - - -

5. Konsistensi

Basah Lekat Agak

lekat

Agak

lekat

Tidak

lekat

Lembab Teguh Teguh Teguh Teguh

Kering Lunak Lunak Keras Keras

6. Warna 7,5 YR

2,5/2

10 YR

3/2

10 YR

3/2 2,5 Y 4/1

7. Kemasaman pH H2O 7 7 6 7

pH KCl

8. Bahan Organik ++ + 0 0

9. Kadar Kapur 0 0 0 0

Page 12: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

12

3. Sketsa Profil Tanah dan Horison Penciri

Sketsa Horison Penciri/Keterangan

Tanah merupakan tanah antropik ( tanah

hasil olahan manusia) karena terdapat

beberapa sisa-sisa bangunan.

Ordo : Entisol

Subordo : Athens

3.2 Pembahasan

3.2.1 Penyandraan Profil Tanah

Menurut Hartanto (2007) profil merupakan suatu penampang melintang

(vertikal) tanah yang terdiri dari beberapa lapisan tanah(solum)serta lapisan bahan

induk. Profil menunjukkan keadaan permukaan lahan yang membtuhkan pretasi

horizon sebagai pedogenesis atau lapisan yang belum mengalami pembentukan

tanah. Proses pembentukan tanah dimulai dari bahan induk sampai menjadi

lapisan tanah. Perkembangan tanah dari batuan induk yang padat kemudian

menjadi lapisan tanah bawah yang agak lunak, selanjutnya berangsur-

A1

0-36 cm

A2

36-56 cm

C1

56-69 cm

C2

69-86 cm

Rock

Page 13: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

13

angsurmenjadi lapisan tanh bawah dan lapisan tanah atas (subsoil dan topsoil)

dengan jangka waktu bertahun-tahun hingga ratusan bahkan ribuan taun. Batuan

induk mengalami perubahan menjadi tanah karena mengalami proses

penghancuran atau yang disebut dengan proses pelapukan baik secara kimia,

fisika maupun biologi. Pelapukan terjadi karena dipengaruhi oleh iklim, bahan

induk, vegetasi, relief, waktu serta manusia maupun organisme lain (Aak, 1983).

Profil tanah terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda-beda, dilihat dari

ketebalan, warna, susunan dan lain sebagainya. Lapisan yang bermacam-macam

bentuknya disebut horizon. Horizon memiliki batassejajar terhadap permukaan

tanah yang dapat dibedakan secara visual. Lapisan horizon tanah berdasarkan

urutan susunannya terdiri dari horizon O. horizon A, horizon E, horizon B,

horizon C dan horizon R. Horizon O merupakan lapisan yang didominasi dengan

bahan organik (daun, ranting, akar, dan sebagainya) mengalami dekomposisi

menjadi bahan organik. Horizon A merupakan lapisan yang mengalami

pencampuran (akumulasi humikasi) antar bahan organik dengan bahan mineral

serta humus, memiliki warna gelap. Horizon E merupakan lapisan yang

kehilangan lempung silikat, besi, almunium, atau kombinasinya dan tersisa hanya

akumulasi debu dan pasir, sehingga terjadi kehilangan sebagian atau keseluruhan

struktur asli batuan. Horizon B merupakan lapisan yang terbentuk dibawah

horizon A,E atau O serta terakumulasi oleh clay dan oksidasi Fe dan Al hasil

penccian lapisan atasnya (zona aluvial alterasi. Horizon C merupakan horizon

yang mengalami pelapukan sebagian bahan induk. Horizon R merupakan lapisan

yang terdiri dari bahan padu belum terombak (Sutanto, 2005).

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, tanah yang telah digali

merupakan jenis tanah dengan lapisan horizon A dan C yaitu horizon A1, A2, C1

dan C2, dengan kedalaman efektif masing- masing lapisan yang berbeda. Menurut

Satriawan dan Zahrul, (2014) kedalaman efektif merupakan kemampuan

kedalaman tanah dimana pertumbuhan akar tanaman tidak dapat menembus

kedalaman tersebut. Kedalam tanah pada lapisan A1 yaitu 0- 21 cm yang artinya

memiliki kedalaman tanah yang sangat dangkal. Kemudian pada lapisan A2

kedalamn tanah yaitu 22-39 cm yang berarti memiliki kedalam efektif dangkal.

Page 14: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

14

Lapisan C1 memiliki kedalaman tanah 40-58 cm yang berarti memiliki

kedalaman efektif sedang dan pada lapisan C2 kedalaman tanah berkisar antara

59- 71 cm yang berarti memilki kedalaman efektif dalam. Perbedan antar lapisan

atau kejelasan masing-masing lapisaan berbeda-beda, lapisan 1 dan lapisan 2

perbedaannya tidak terlihat atau baur, lapisan 2 dan lapisan 3 perbedaannya

terlihat jelas, lapisan 3 dan lapisan 4 perbedaannya kurang jelas atau baur dan

pada lapisan 4 terlihat sangat tegas.

Tanah yang ada pada lapisan tersebut memiiki tekstur yang berbeda-beda

setiap lapisannya. Menurut Hartanto (2007) tekstur tanah merupakan gumpalan

kecil dalam bentuk butir-butiran yang melekat satu sama lain pada tanah. Tekstur

tanah pada lapisan 1 bertekstur lempung berliat (clay loam) agak kasar dan lekat,

agak keras dapat dibuat pita yang bergumpal dan liat, lapisan 2 bertekstur

lempung liat berpasir (sandy clay loam) sedikit agak kasar serta terdapat pasir,

lapisan 3 berstekstur lempung berpasir (loamy sand) tekstur agak kasar,

membentuk bola kukuh meleka, pasir dapat dirasakan, lapisan 4 berstuktur

lempung berpasir (loamy sand) sama seperti lapisan ke 3.

Menurut Utoyo, ( 2007) struktur tanah merupakan penggambaran struktur

atau agregasi gumpl tanah menjadi bentuk-bentuk tertentu. Struktur berhubungan

dengan kegemburan, keremahan tanah. Berdasarkan tipe kelasnya struktur tanah

dibagi menjadi beberpa struktur diantaranya yaitu lempeng (platy), berupa

gumpalan tanah menyerupai lempengan pipih atau bentuk keping.Tiang prismatik,

yaitu bentuk agregat bentuk ujung rusuknya bersegi. Tiang kolumner, yaitu bagian

agregat yang bagian ujungnya membulat.. Gumpal bersudut, yaitu bentuk

agregatrusuknya bersegi tajam dan gumpalan rusuknya bersegi tumpul. Sferoid

(polyeder kersal), yaitu bentuk remah gembur dan berporus. Tidak berstruktur,

yaitu bentuk butir tunggal dan pejal (masif), berdasarkan pengamatan sampel

profil tanah, tipe struktur pada lapisan 1 adalah sub angular blocky atau

bergumpal membulat, tipe struktur lapisan 2 sub angular sama seperti lapisan 1,

tipe struktur lapisan 3 yaitu angular blocky atau gumpal bersudut, serta tipe

lapisan 4 yang termasuk angular blocky sama seperti lapisan 3 (Arifin dkk.,

2016).

Page 15: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

15

Konsistensi tanah merupakan daya kohesi dan adesi partikel-partikel

tanah. Tanah pada lapisan 1 lekat dengan kelembaban teguh serta lunak,

konsistensi pada lapisan 2 agak lekat, teguh dan lunak, konsistensi pada lapisan 3

agak lekat, teguh dan keras, dan konsistensi pada lapisan 4 tidak lekat, teguh dan

keras. Kemasaman tanah merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat

kesuburan tanah. Kondisi keasaaman tanah pada lapisan 1, 2, 3 dan 4 netral.

Kondisi pH yang netral sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai lahan pertani.

Kemudian terdapat salah satu sifat fisik tanah yang dapat dilihat yaitu warna.

Warna pada tanah biasanya digunakan untuk membedakan tingkat kesuburan.

Lapisan satu pada contoh profil memiliki warna yang sangat coklat yang berarti

mengandung banyak bahan organiknya, lapisan 2 berwarna coklat gelap keabuan

menandakan kandungan bahan organiknya sedang, lapisan 3 berwarna agak terang

dengan ukuran warna 10 YR 3/2, dan lapisan berwana agak gelap dengan ukuran

warna 2,5 YR 4/1 (Utoyo, 2007).

Berdasarkan klasifikasinya, tanah pada lahan tempat praktikum merupakan

jenis tanah antropogenik termasuk dalam ordo Entisol dan sub ordo Orthens.

Menurut Noor (2014) entisol yaitu tergolong tanah yang masih baru terbentuk,

perkembangan horizonnya belum terlihat jelas. Tanah jenis ini banayak dijumpai

pada sedimen yang belum terkonsolidasi, seperti pasir dan beberapa horizon

diatas lapisan batuan dasar. Lahan yang berada pada daerah Desa Tegal Boto,

Kecamatan Sumber Sari Kabupaten Jember ini termasuk lahan Antropogenik,

yaitu lahan yang digunakan untuk tujuan kepentingan manusia sebagai wujud

bentukan darinya (Baja, 2012).

3.2.2 Pengambilan Contoh Tanah

Tanah merupakan hasil transformasi zat-zat mineral dan organik di muka

daratan bumi yang terbentuk di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang

bekerja dalam masa yang sangat panjang serta mempunya morfologi dan

organisasi. Tanah merupakan media bagi tumbuhan tingkat tinggi dan pangkalan

hidup bagi hewan dan manusia. Komponen tanah (mineral, organik, air, dan

udara) tersusun antara yang satu dengan yang satu dengan yang lain membentuk

tubuh tanah. Tubuh tanah dibedakan atas horizon-horizon yang kurang lebih

Page 16: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

16

sejajar dengan permukaan tanah sebagai hasil proses pedogenesis. Bermacam-

macam jenis tanah yang terbentuk merupakan refleksi kondisi lingkungan yang

berbeda (Susanto, 2009).

Tanah perlu dilakukan pengambilan contoh untuk dianalisis guna untuk

tujuan pengambilan contoh, variabilitas tanah, serta ketelitian yang diperlukan.

Berdasarkan hal tersebut contoh tanah yang diambil dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Contoh tanah utuh/tidak terusik,

2. Contoh tanah biasa/terusik, dan

3. Contoh tanah agregat utuh.

Pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam program uji

tanah. Pengambilan sampel tanah merupakan tahapan terpenting di dalam

program uji tanah. Sampel tanah dapat diambil setiap saat, tidak harus menunggu

saat sebelum tanam namun tidak boleh dilakukan setelah pemupukan. Keadaan

tanah saat pengambilan sampel tanah pada lahan kering sebaiknya pada kondisi

kapasitas lapang (kelembaban tanah sedang yaitu keadaan tanah kira-kira cukup

untuk pengolahan tanah). Sedang pengambilan pada lahan sawah sebaiknya

diambil pada kondisi basah. Pengambilan contoh tanah utuh/tidak terusik biasanya

sering dipakai untuk sampel analisa karena letak tanah utuh berada pada

permukaan tanah sehingga mudah untuk diakses.Pengambilan contoh tanah

utuh/tidak terusik menggunakan ring sampel yang kemudian nanti disimpan dan

digunakan untuk analisi data. Pengambilan sampel tanah utuh/tidak terusik harus

diperhatikan tanah yang akan diambil sampel harus benar-benar bersih dari

rumput dan akar sehingga dalam menganalisis lebih mudah.

Page 17: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

17

BAB 4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Profil tanah di lahan Agroteknopark Universitas Jember merupakan tanah yang

termasuk ke dalam ordo entisol dengan sub ordo orthens.

2. Pengambilan contoh tanah digunakan untuk mengetahui karakteristik tanah

4.2 Saran

Pada pratikum kali ini sudah dapat menjelaskan tentang bagaimana materi

serta pelaksanaa pratikum yang sesuai dengan tata cara pratikum.

Page 18: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

18

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.

Arifin, Mahfud, R. Hudaya, R. Devnita, A. Sandrawati, M. A. Solichin,,

R. Harryanto, dan G. Herdiansyah. 2016. Identifikasi Taksa Tanah di Situs

Megalitik Gunung Padang Kabupaten Cianjur. Soilrens, 14(2): 38-43.

Baja, Sumbangan. 2012. Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan

Wilayah. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Hartono. 2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: Citra Praya.

Noor, Djauhari. 2014. Geomorfologi. Yogyakarta: Deepublish.

Satriawan, Halus dan Z. Fuady. 2014. Teknologi Konservasi Tanah dan Air,

Yogyakarta: Deepublis.

Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Utoyo, Bambang. 207. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT Setia

Purna Inves.

Page 19: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

19

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pembersihan permukaan

tanah

Gambar 2. Proses peletakan ring sampel

tanah ke dalam tanah menggunakan palu

Gambar 3. Proses penggalian lubang

di daerah sekitar ring sampel dan

pengambilan ring di dalam tanah

Gambar 4. Proses pembersihan

sampel tanah dari akar tanaman

Page 20: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

20

Gambar 5. Proses perataan sampel tanah

yang berada di dalam ring

Gambar 7. Pengukuran

kedalaman profil tanah

Gambar 8. Pengambilan sampel

contoh tanah pada profil tanah yang

akan digunakan untuk penyandraan

profil tanah

Gambar 6. Proses pelabelan

sampel tanah di dakam ring

Page 21: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

21

Gambar 10. Menganalisa struktur tipe

tanah dengan membuat bulatan

Gambar 11. Menganalisa struktur

tipe tanah dengan membuat bentuk

cacing

Gambar 9. Proses pelabelan pada sampel

tanah yang akan di uji

Gambar 11. Menganalisa struktur tipe

tanah dengan menyatukan kedua ujung

Page 22: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

22

Gambar 12. Menganalisa struktur

ukuran dari tanah hasil analisa

struktur tipe

Gambar 14. Menganalisa tingkat

kemasaman tanah dengan

menggunakan larutan H2O dengan

tabel pH

Gambar 15. Menganalisa warna

tanah dengan menggunakan buku

Colour Chart

Gambar 13. Proses uji organik pada

tanah sampel dengan menggunakan

H2O2

Page 23: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

23

LITERATUR

Satriawan, Halus dan Z. Fuady. 2014. Teknologi Konservasi Tanah dan Air,

Yogyakarta: Deepublis.

Noor, Djauhari. 2014. Geomorfologi. Yogyakarta: Deepublish

Page 24: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

24

Hartono. 2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: Citra Praya.

Sutanto, Rachman. 2005. Dasar-Dasar Ilmu

Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

Page 25: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

25

Utoyo, Bambang. 207. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT Setia

Purna Inves.

Page 26: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

26

Baja, Sumbangan. 2012. Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan

Wilayah. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Arifin, Mahfud, R. Hudaya, R. Devnita, A. Sandrawati, M. A. Solichin,,

R. Harryanto, dan G. Herdiansyah. 2016. Identifikasi Taksa Tanah di Situs

Megalitik Gunung Padang Kabupaten Cianjur. Soilrens, 14(2): 38-43.

Page 27: PENGAMBILAN CONTOH TANAH DAN PENYANDRAAN PROFIL … · horison, 4) penentuan alat yg digunakan untuk pengambilan contoh dengan menggunakan pisau, bora atau ring. Berdasarkan hal tersebut,

27

Aak. 1983. Dasar-Dasar Bercocok Tanam. Yogyakarta: Kanisius.