Upload
vuxuyen
View
220
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PENGAMANAN DATA DENGAN ENKRIPSI TRIPLE DES
DAN KOMPRESI LZSS
(Studi kasus: BiNus Center Bintaro)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom) Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
ASEP ERLAN MAULANA
NIM : 203091001957
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2010 / 1431 H
i
PENGAMANAN DATA DENGAN ENKRIPSI TRIPLE DES
DAN KOMPRESI LZSS
(Studi kasus: BiNus Center Bintaro)
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
ASEP ERLAN MAULANA
203091001957
Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,
Qurrotul Aini, MT
NIP. 197303252009012001 Arini, MT
NIP. 197601312009012001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman M.Sc, MIT NIP. 197105222006041002
ii
PENGESAHAN UJIAN Skripsi yang berjudul “Pengamanan data dengan enkripsi triple DES dan kompresi LZSS (Studi kasus: BiNus Center Bintaro)” yang ditulis oleh Asep Erlan Maulana, NIM 203091001957 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Rabu tanggal 1 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Program Teknik Informatika
Jakarta, September 2010
Tim Penguji,
Penguji I
Viva Arifin, MMSI NIP. 197308102006042001
Penguji II
Imam M.Shofi, MT NIP. 197202052008011010
Tim Pembimbing,
Pembimbing I
Arini ST, MT NIP. 197601312009012001
Pembimbing II
Qurrotul Aini, MT NIP. 197303252009012001
Mengetahui,
Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 196801172001121001
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durrachman M.Sc, MIT NIP. 197105222006041002
iii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, September 2010
Asep Erlan Maulana 203091001957
iv
ABSTRAK
Asep Erlan Maulana – 203091001957, Pengamanan data dengan enkripsi triple DES dan kompresi LZSS (Studi kasus: BiNus Center Bintaro). dibimbing oleh Arini dan Qurrotul Aini.
Perkembangan teknologi komunikasi dengan menggunakan komputer memungkinkan pengiriman data jarak jauh melalui gelombang radio maupun media lain yang digunakan masyarakat luas sangat memungkinkan pihak lain untuk menyadap dan mengubah data yang dikirimkan. Seperti kasus yang terjadi pada BiNus Center Bintaro yaitu perubahan atau kehilangan data yang berupa nilai siswa pada jaringan LAN Dikarenakan keteledoran oleh admin yang menggunakan komputer kelas dan lupa untuk mematikan komputer tersebut sehingga siswa bisa dengan mudah mengakses server untuk Merubah atau mencuri data. Demikian juga Kasus yang terjadi ketika admin BiNus Center Bintaro mengirimkan data yang berupa nilai siswa ke BiNus Center Pusat terjadi perubahan atau kehilangan data oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk mencegah terjadinya kehilangan data tersebut peneliti disini membuat sebuah aplikasi yang menggabungkan enkripsi data yang menggunakan algoritma Triple DES dan kompresi data yang menggunakan algoritma LZSS pada pengiriman data dari BiNus Center Bintaro ke BiNus Center Pusat. Metode yang digunakan adalah Extreme Programming (XP). Ada empat tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengembangan aplikasi XP (Extreme Programming) yaitu: Perencanaan (Planning), Perancangan (Design), Pengkodean (Coding) dan Pengujian (Testing). Dengan adanya aplikasi Pengamanan data dengan enkripsi Triple DES dan kompresi LZSS berbasis web memberikan solusi pada BiNus Center Bintaro dalam mengamankan sekaligus mengurangi ukuran byte data. Pengembangan aplikasi selanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan algoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan kompresi data yang menggunakan LZ78.
Kata Kunci: Aplikasi, Extreme Programming, Kriptografi Triple Data Encryption Standard, Algoritma Lempel Ziv Storer szymanski.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman,
nikmat sehat jasmani dan rohani. Shalawat serta salam tak lupa penulis tujukan
kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi terakhir yang telah membimbing umatnya
menuju jalan yang diridhai Allah SWT. Penulis bersyukur karena dengan izin
Allah SWT, pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Skripsi yang berjudul ”Pengamanan data dengan enkripsi triple DES
dan kompresi LZSS (Studi kasus: BiNus Center Bintaro)“ Dengan merupakan
salah satu tugas wajib mahasiswa sebagai persyaratan untuk mengambil
gelar Strata 1 (S1) pada program studi Teknik Informatika Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat penulis laksanakan dengan
baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang terkait. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih secara khusus kepada beberapa pihak, antara
lain :
1. Bapak DR. Ir. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman M.Sc, MIT sebagai ketua program studi
Teknik Informatika.
3. Ibu Arini, MT dan Ibu Qurroatul Aini, MT selaku Dosen Pembimbing,
yang telah memberikan bimbingan, waktu dan perhatiannya dalam
penyusunan skripsi ini.
vi
4. Ibu Shirley Manto Selaku Branch Manager BiNus Center Bintaro.
5. Bapak Dedi Selaku Operasional BiNus Center Bintaro.
6. Bapak H. Jaja Sudrajat (alm), Mamah Hj Komariah, Ai, Teteh, A
dadan dan Keluarga di Tasikmalaya yang tiada hentinya memberikan
dorongan dan spirit serta doa dan kasih sayangnya.
7. M. Taufik Yusuf se-keluarga yang telah menyempatkan waktunya
membantu dan membimbing selama penulisan ini berlangsung.
8. Indra Jatmiko se-keluarga yang telah menyempatkan waktunya
membantu dan membimbing selama penulisan ini berlangsung.
9. Dian Wahyuningsih S.IKom. calon istriku yang selalu memberikan
doa, semangat dan sabar dalam menunggu.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2003 Fakultas Sains dan
Teknologi Ekstensi yang tidak bisa disebutkan satu persatu, “Junjung
Tinggi Nilai Kebersamaan dan Persaudaraan”.
Penulis sadar masih banyak sekali kekurangan dari skripsi ini, dan penulis
terbuka terhadap segala saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata penulis mempersembahkan skripsi ini dengan segala kelebihan
dan kekurangannya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, amien.
Jakarta, September 2010
Asep Erlan Maulana
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak atas dukungan moral maupun materiil yang
sangat berarti sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan, diantaranya :
1. Allah SWT. Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Terima kasih ya Allah
atas semua kemudahan yang Engkau berikan kepada hamba-Mu ini. Berkahilah jihad
hamba-Mu dalam menuntut ilmu ini, dan semoga ilmu yang telah Engkau berikan
dapat hamba amalkan dengan baik.
2. Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak(Alm) dan Mamah tercinta
yang selalu mendoakan dan mencurahkan kasih sayang kepada AA. AA
sayang kalian.
3. Kakak dan adikku tersayang, Teteh Rohyeni, AA dadan, Ai Nuralisah. Jika
bukan karena kalian mungkin aa ga semangat lagi ngerjain skripsi.
4. Dosen pembimbingku, Bu Arini dan Pak Bu Qurratul Aini. Makasih ya bu,
atas ilmu dan waktu yang telah ibu korbankan untuk membimbing skripsi
saya.
5. Seluruh keluarga besar penulis baik yang ada di Jakarta, Bekasi, Bandung,
Tasik, dan garut.
6. Sahabat-sahabat Cipasungku Bang nana, V-rex, Jampek, Goday, Bos kutu,
Dani dan Agus lalo. Ki Vrex Anom Berkata : “Sing manfaat elmu ti
CIPASUNG teh” hehehehe. Saya akan mengingat terus kata-kata itu.
7. Special thanks for Dyean Maulana dan Keluarga, terimakasih atas doa dan
dukungannya yang luar biasa. “AA mah Pokonamah Bogoh Pisan Ka Neng”
viii
8. Sahabat-sahabatku TI-A 2003 : Odenk bro, Neon kerent, Abu por, Edho, bang
One, Boim, Yuga, Haday, mas Dodo, Teted, Lidya, Maya, Ozet, Ju-ay, Asep,
Jilan, Inul, Indragex, Monot, Uus, Kuya. Makasih ya teman-teman atas
persahabatan selama di kampus serta bantuan yang kalian berikan selama
penulisan skripsi ini. Semoga persahabatan ini tetap terjalin.
9. Sahabat-sahabat di KOS 69 : Denis, Achonk, Saidil, Ma’ruf, kang Acep.
Makasih ya atas dorongannya wabil khusus ka mang Arif “Haturnuhun pisan
tos masihan ka Abdi tempat iye jang ngerjakeun skripsi iye nepi ka tuntas”.
10. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini, secara langsung maupun tidak langsung. Mohon maaf jika belum tersebut
di atas. Terima kasih untuk kalian semuanya.
Ciputat, September 2010 Asep Erlan Maulana
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................. i
Persetujuan Pembimbing ................................................................................. ii
Halaman Pengesahan ....................................................................................... iii
Halaman Pernyataan ....................................................................................... iv
Abstrak .............................................................................................................. v
Kata Pengantar ................................................................................................ vi
Halaman Persembahan..................................................................................... viii
Daftar Isi ........................................................................................................... x
Daftar Gambar.................................................................................................. xiv
Daftar Tabel....................................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah .......................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian............................................................................3
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................... 3
1.6 Metode Penelitian ........................................................................ 5
1.6.1 Metode Pengumpulan Data ................................................. 5
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ........................................... 6
1.7 Sistematika Penelitian ................................................................... 6
x
BAB II : LANDASAN TEORI ........................................................................8
2.1 Pengertian Aplikasi......................................................................8
2.2 Pengertian Komunikasi Data .......................................................8
2.2.1 Komponen Komunikasi Data ............................................9
2.3 Pengertian Kriptografi .................................................................9
2.3.1 Konsep Dasar Kriptografi..................................................9
2.3.2 Sistem Kriptografi (Cryptosystem)....................................10
2.3.3 Algoritma Kriptografi........................................................11
2.3.3.1 Kriptosistem Simetrik............................................14
2.3.3.2 Kriptosistem Asimetrik..........................................14
2.3.4 Kriptosistem DES...................................................................15
2.3.4.1 Kelebihan DES ............................................................19
2.3.4.2 Kelemahan DES ..........................................................19
2.3.5 Triple Data Encryption Standard (Triple DES)......................19
2.3.5.1 Kelebihan Triple DES .................................................22
2.3.5.2 Kelemahan Triple DES................................................22
2.4 Kompresi Data.............................................................................22
2.4.1 Lempel Ziv Storer and szymanski (LZSS) ......................22
2.4.2 Algoritma Kompresi LZSS...............................................24
2.4.3 Algoritma Dekompresi LZSS...........................................25
2.5 HTML..........................................................................................26
2.6 PHP..............................................................................................30
xi
2.7 JavaScript.....................................................................................31
2.8 Teks .............................................................................................32
2.9 Profil Perusahaan BiNus Center ..................................................37
2.9.1 Sejarah Perusahaan .............................................................37
2.9.2 Visi dan Misi BiNus Center................................................39
2.9.3 Struktur Organisasi .............................................................40
2.10 Metodologi Penelitian.................................................................41
2.10.1 Pengertian Metodologi Penelitian ...................................41
2.10.2 Metodologi Pengumpulan Data .......................................42
2.11 Metode Pengembangan Sistem...................................................43
2.12 Unified Modelling Language (UML) .........................................47
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN.....................................................51
3.1 Metode Pengumpulan Data .......................................................51
3.1.1 Studi Pustaka....................................................................51
3.1.2 Studi Lapangan ................................................................52
3.1.3 Studi Literatur Sejenis......................................................53
3.2 Metode Pengembangan Sistem .................................................56
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN .......................................60
4.1 Perencanaan (Planning) ................................................................60
4.1.1 Analisis Sistem berjalan......................................................60
4.1.2 Studi kelayakan ...................................................................60
4.1.3 Analisis Kebutuhan Aplikasi...............................................62
4.1.4 Penentuan Actor ..................................................................63
xii
4.1.5 User Stories ..........................................................................64
4.1.5.1 Kompresi dan Enkripsi............................................64
4.1.5.2 Dekripsi dan Dekompresi........................................65
4.1.4.3 Uses Case Scenario.................................................66
4.2 Perancangan (Design) ...................................................................73
4.2.1 Perancangan Use Case Diagram .........................................73
4.2.2 Perancangan Sequence Diagram..........................................82
4.2.3 Perancangan Class Diagram ................................................92
4.3 Pengkodean (Coding) ...................................................................93
4.3.1 Halaman Login......................................................................93
4.3.2 Menu Home...........................................................................97
4.3.3 Menu Kompresi & Enkripsi ..................................................102
4.3.4 Proses Kompresi & Enkripsi.................................................104
4.3.5 Halaman Laporan (report) Proses Kompresi & Enkripsi .....106
4.3.6 Menu Dekripsi & Dekompresi ..............................................110
4.3.7 Proses Dekripsi & Dekompresi.............................................112
4.3.8 Halaman Laporan (report) Proses Dekripsi & Dekompresi .115
4.4 Pengujian (Testing) ........................................................................117
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................129
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................131
5.2 Saran.............................................................................................................132
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................133
LAMPIRAN ......................................................................................................A-1
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Komunikasi Data............................................................................ 9
Gambar 2.2. Ilustrasi Proses Enkripsi dan Dekripsi ........................................... 13
Gambar 2.3. Round Pada DES ............................................................................ 15
Gambar 2.4. Key Schedule Pada DES ...................................................................... 16
Gambar 2.5. Hubungan Antar S-box ........................................................................ 17
Gambar 2.6. Skema Enkripsi DES....................................................................... 18
Gambar 2.7. Proses Triple DES Dengan Tiga Kunci.......................................... 19
Gambar 2.8. Lemvel-Zip Family ........................................................................ 23
Gambar 2.9. Teks Cetak...................................................................................... 33
Gambar 2.10. Teks Hasil Scan............................................................................ 34
Gambar 2.11. Teks Elektronik ............................................................................ 35
Gambar 2.12. Hypertext...................................................................................... 36
Gambar 2.13. Fase Dari XP ................................................................................ 45
Gambar 2.14. Notasi Use Case ........................................................................... 48
Gambar 2.15. Diagram Use Case........................................................................ 48
Gambar 3.1. Alur Kerja Penilitian...................................................................... 58
Gambar 4.1. Use Case Diagram ......................................................................... 66
Gambar 4.2. Activity Diagram untuk Login........................................................ 74
Gambar 4.3. Activity Diagram untuk menentukan password ............................. 75
Gambar 4.4. Activity Diagram Untuk Memasukkan File ................................... 76
Gambar 4.5. Activity Diagram Untuk Mengkompresi & Menenkripsi File ....... 77
Gambar 4.6. Activity Diagram Untuk Mendownload File.................................. 78
xiv
Gambar 4.7. Activity Diagram Untuk Memasukkan Password .......................... 79
Gambar 4.8. Activity Diagram Untuk mendekripsi & mendekompresi File....... 80
Gambar 4.9. Activity Diagram Untuk Logout..................................................... 81
Gambar 4.10. Sequence Diagram Untuk Login Actor ........................................ 82
Gambar 4.11. Sequence Diagram Untuk menentukan Password ........................... 83
Gambar 4.12. Sequence Diagram Untuk Memasukkan File............................... 85
Gambar 4.13. Sequence Diagram Untuk Mengkompresi & Mengenkripsi........ 86
Gambar 4.14. Sequence Diagram Untuk Mendownload File ............................. 87
Gambar 4.15. Sequence Diagram Untuk Memasukkan Password ..................... 89
Gambar 4.16. Sequence Diagram Untuk Mendekripsi & Mendekompresi File. 90
Gambar 4.17. Sequence Diagram Untuk Logout ................................................ 91
Gambar 4.18. Class Diagram ............................................................................. 92
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Contoh Enkripsi ................................................................................. 12
Tabel 2.2. 16 putaran untuk tiga kunci................................................................ 20
Tabel 2.3. Input stream untuk Kompresi............................................................. 24
Tabel 2.4. Proses Kompresi Algoritma LZSS ......................................................... 25
Tabel 2.5. Input Stream untuk Dekompresi ............................................................. 26
Tabel 2.6. Proses Dekompresi Algoritma LZSS .................................................. 26
Tabel 2.7. Perbedaan Pengembangan Sistem...................................................... 43
Tabel 2.8. Aspek-aspek Studi Kelayakan ........................................................... 46
Tabel 3.1. Studi Literatur .................................................................................... 53
Tabel 4.1. Scenario Pada Login .......................................................................... 67
Tabel 4.2. Scenario Pada Menentukan Password ............................................... 67
Tabel 4.3. Scenario Pada Memasukkan File....................................................... 68
Tabel 4.4. Scenario Pada Mengkompresi & Mengenkripsi File......................... 69
Tabel 4.5. Scenario Pada Mendownload File ..................................................... 70
Tabel 4.6. Scenario Pada Memasukkan password .............................................. 71
Tabel 4.7. Scenario Pada Mendekripsi & Mendekompresi File ......................... 72
Tabel 4.8. Scenario Pada Logout............................................................................. 72
Tabel 4.9. Menampilkan Halaman login.................................................................. 119
Tabel 4.10.Menampilkan Halaman Home .......................................................... 120
Tabel 4.11.Menampilkan Halaman Kompresi & Enkripsi.................................. 122
Tabel 4.12.Menampilkan Halaman Laporan Kompresi & Enkripsi ................... 123
Tabel 4.13.Hasil Proses Enkripsi Kompresi ...................................................... 124
Tabel 4.14.Menampilkan Halaman Dekripsi & Dekompresi.............................. 125
xvi
Tabel 4.15.Menampilkan Halaman Laporan Dekripsi & Dekompresi ............... 126
Tabel 4.16.Hasil Proses Dekripsi & Dekompresi ............................................... 127
Tabel 4.17.Menampilkan Halaman Download ................................................... 128
xvii
PENGAMANAN DATA DENGAN ENKRIPSI TRIPLE DES DAN
KOMPRESI LZSS
(Studi kasus: BiNus Center Bintaro)
Oleh :
ASEP ERLAN MAULANA
203091001957
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2010 / 1431 H
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Komunikasi Data............................................................................ 9
Gambar 2.2. Ilustrasi Proses Enkripsi dan Dekripsi ........................................... 12
Gambar 2.3. Round Pada DES ............................................................................ 15
Gambar 2.4. Key Schedule Pada DES ...................................................................... 16
Gambar 2.5. Hubungan Antar S-box ........................................................................ 16
Gambar 2.6. Skema Enkripsi DES....................................................................... 17
Gambar 2.7. Proses Triple DES Dengan Tiga Kunci.......................................... 19
Gambar 2.8. Lemvel-Zip Family ........................................................................ 22
Gambar 2.9. Teks Cetak...................................................................................... 32
Gambar 2.10. Teks Hasil Scan............................................................................ 33
Gambar 2.11. Teks Elektronik ............................................................................ 34
Gambar 2.12. Hypertext...................................................................................... 35
Gambar 2.13. Fase Dari XP ................................................................................ 46
Gambar 2.14. Notasi Use Case ........................................................................... 50
Gambar 2.15. Diagram Use Case........................................................................ 50
Gambar 3.1. Alur Kerja Penilitian...................................................................... 62
Gambar 4.1. Use Case Diagram ......................................................................... 68
Gambar 4.2. Activity Diagram untuk Login........................................................ 74
Gambar 4.3. Activity Diagram untuk menentukan password ............................. 75
Gambar 4.4. Activity Diagram Untuk Memasukkan File ................................... 76
Gambar 4.5. Activity Diagram Untuk Mengkompresi & Menenkripsi File ....... 77
Gambar 4.6. Activity Diagram Untuk Mendownload File.................................. 78
Gambar 4.7. Activity Diagram Untuk Memasukkan Password .......................... 79
Gambar 4.8. Activity Diagram Untuk mendekripsi & mendekompresi File....... 80
Gambar 4.9. Activity Diagram Untuk Logout..................................................... 81
xiv
Gambar 4.10. Sequence Diagram Untuk Login Actor ........................................ 82
Gambar 4.11. Sequence Diagram Untuk menentukan Password ........................... 83
Gambar 4.12. Sequence Diagram Untuk Memasukkan File............................... 84
Gambar 4.13. Sequence Diagram Untuk Mengkompresi & Mengenkripsi........ 85
Gambar 4.14. Sequence Diagram Untuk Mendownload File ............................. 86
Gambar 4.15. Sequence Diagram Untuk Memasukkan Password ..................... 87
Gambar 4.16. Sequence Diagram Untuk Mendekripsi & Mendekompresi File. 88
Gambar 4.17. Sequence Diagram Untuk Logout ................................................ 89
Gambar 4.18. Class Diagram ............................................................................. 90
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Contoh Enkripsi ................................................................................. 11
Tabel 2.2. 16 putaran untuk tiga kunci................................................................ 19
Tabel 2.3. Input stream untuk Kompresi............................................................. 23
Tabel 2.4. Proses Kompresi Algoritma LZSS ......................................................... 24
Tabel 2.5. Input Stream untuk Dekompresi ............................................................. 25
Tabel 2.6. Proses Dekompresi Algoritma LZSS .................................................. 25
Tabel 2.7. Perbedaan Pengembangan Sistem...................................................... 42
Tabel 2.8. Aspek-aspek Studi Kelayakan ........................................................... 22
Tabel 3.1. Studi Literatur .................................................................................... 56
Tabel 4.1. Scenario Pada Login .......................................................................... 68
Tabel 4.2. Scenario Pada Menentukan Password ............................................... 69
Tabel 4.3. Scenario Pada Memasukkan File....................................................... 70
Tabel 4.4. Scenario Pada Mengkompresi & Mengenkripsi File......................... 70
Tabel 4.5. Scenario Pada Mendownload File ..................................................... 71
Tabel 4.6. Scenario Pada Memasukkan password .............................................. 72
Tabel 4.7. Scenario Pada Mendekripsi & Mendekompresi File ......................... 72
Tabel 4.8. Scenario Pada Logout............................................................................. 73
Tabel 4.9. Menampilkan Halaman login.................................................................. 113
Tabel 4.10.Menampilkan Halaman Home .......................................................... 114
Tabel 4.11.Menampilkan Halaman Kompresi & Enkripsi.................................. 116
Tabel 4.12.Menampilkan Halaman Laporan Kompresi & Enkripsi ................... 117
Tabel 4.13.Hasil Proses Enkripsi Kompresi ...................................................... 119
Tabel 4.14.Menampilkan Halaman Dekripsi & Dekompresi.............................. 120
Tabel 4.15.Menampilkan Halaman Laporan Dekripsi & Dekompresi ............... 121
Tabel 4.16.Hasil Proses Dekripsi & Dekompresi ............................................... 122
Tabel 4.17.Menampilkan Halaman Download ................................................... 123
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi komunikasi dengan menggunakan komputer
memungkinkan pengiriman data jarak jauh melalui gelombang radio maupun media
lain yang digunakan masyarakat luas sangat memungkinkan pihak lain untuk
menyadap dan mengubah data yang dikirimkan. Bocornya informasi dan
penyalahgunaan data yang berakibat sangat fatal pada sebuah perusahaan, lembaga
ataupun perorangan. Demikian juga, pada sistem jaringan komputer maupun secara
luas pada internet dengan jumlah pemakai yang banyak.
Seperti kasus yang terjadi pada BiNus Center Bintaro yaitu perubahan atau
kehilangan data yang berupa nilai siswa pada jaringan LAN dikarenakan keteledoran
oleh admin yang menggunakan komputer kelas dan lupa untuk mematikan komputer
tersebut sehingga siswa bisa dengan mudah mengakses server untuk Merubah atau
mencuri data. Demikian juga kasus yang terjadi ketika admin BiNus Center Bintaro
mengirimkan data yang berupa nilai siswa ke BiNus Center Pusat terjadi perubahan
atau kehilangan data oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk
mencegah terjadinya kehilangan data tersebut peneliti disini membuat suatu aplikasi
pengamanan dan kompresi data yang berbasiskan web dengan menggunakan
algoritma Triple DES dan algoritma LZSS.
1
2
Algoritma Triple DES dikembangkan untuk mengatasi kelemahan ukuran kunci
yang digunakan pada proses enkripsi-deskripsi DES sehingga teknik kriptografi ini
lebih tahan terhadap exhaustive key search yang dilakukan oleh kriptoanalis. Dan
dalam penggunaanya Triple DES, mampu menahan serangan terhadap brute force.
Sedangkan pada teknologi kompresi data, banyak algoritma yang telah
dikembangkan di antaranya algoritma Huffman, aritmatik, Lempel-Ziv. Peneliti
hanya menggunakan algoritma LZSS, yaitu algoritma turunan dari algoritma Lempel-
Ziv.
1.2 Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah yang peneliti lakukan,
maka peneliti merumuskan permasalahan yaitu:
a. Bagaimana cara mengamankan data dengan menggunakan enkripsi triple DES
Pada BiNus Center Bintaro yang berbasis web?
b. Bagaimana cara mengurangi ukuran data dengan menggunakan kompresi
LZSS pada BiNus Center Bintaro yang berbasis web?
1.3 Batasan Masalah
Seiring dengan kemampuan peneliti yang sangat terbatas dan untuk menghindari
meluasnya permasalahan, maka pada penelitian skripsi ini hanya mencakup:
a. Meneliti dan menganalisis terhadap prosedur-prosedur yang berhubungan
dengan enkripsi-dekripsi dan kompresi dekompresi. Dalam hal ini metode
3
yang digunakan untuk enkripsi adalah algoritma Triple DESS dan untuk
kompresi menggunakan algoritma LZSS.
b. Penelitian dititikberatkan pada segi keamanan data dengan pencegahan
pembacaan file oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan segi
kompresi data.
c. Implementasi program sebagai penyelesaian masalah dikembangkan dalam
basis web, yaitu dengan menggunakan bahasa pemograman PHP 5. Web
server yang digunakan dalam pengembangan program adalah Apache.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah membuat sebuah aplikasi yang
menggabungkan enkripsi data yang menggunakan algoritma Triple DES dan
kompresi data yang menggunakan algoritma LZSS pada pengiriman data dari BiNus
Center Bintaro ke BiNus Center Pusat.
1.5 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas,
maka manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti :
a) Menambah wawasan peneliti tentang pemrograman PHP dengan
memanfaatkan algoritma Triple DES untuk enkripsi data dan kompresi data
menggunakan algoritma LZSS pada pengiriman nilai-nilai siswa di BiNus
Center Bintaro ke BiNus Center Pusat.
4
b) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar S1 (Strata 1)
pada Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Teknik Informatika Universitas
Islam Negeri Jakarta.
2. Bagi Pengguna :
a) Memberikan pengamanan data khususnya pada nilai-nilai siswa di BiNus
Center Bintaro ke Binus Center pusat agar data tersebut benar-benar
terjamin dan terjaga keamanannya serta tidak mudah untuk dibaca oleh
pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan.
b) Sebagai referensi bagi pengguna yang mempunyai minat dalam
mengembangkan tentang pemrograman PHP khususnya PHP 5 dengan
memanfaatkan bidang ilmu kriptografi.
3. Bagi Universitas :
a) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi baik teori
maupun praktek yang telah diperoleh selama masa kuliah.
b) Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
5
1.6 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai
berikut:
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi dengan cara mempelajari buku-buku
referensi, e-book, dan website yang dapat dijadikan acuan pembahasan
dalam masalah ini.
2. Studi Lapangan
a. Wawancara
Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan
wawancara dengan staf yang ada pada Binus Center Bintaro.
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan informasi dengan cara
pengamatan atau peninjauan langsung terhadap obyek penelitian.
3. Studi Penelitian Sejenis
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca hasil
penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya yang didapat dari internet
atau perpustakaan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam
pembahasan masalah ini.
6
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan adalah Extreme Programming (XP). Ada
empat tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengembangan aplikasi XP
(Extreme Programming) yaitu: Perencanaan (Planning), Perancangan
(Design), Pengkodean (Coding) dan Pengujian (Testing).
1.7 Sistematika penelitian
Sistematika penelitian tugas akhir secara garis besar menggambarkan isi
keseluruhan dari tugas akhir ini, dimana terdiri dari lima bab dan setiap bab saling
terkait. Berikut ini penjelasan umum mengenai tiap-tiap bab, yaitu:
BAB I Pendahuluan
Membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika
penelitian.
BAB II Landasan Teori
Berisi penjelasan secara umum mengenai teori yang menjadi dasar penelitian
skripsi, yaitu konsep dasar enkripsi dan dekripsi, konsep kompresi dan
dekompresi data, bahasa pemograman yang dipakai, profile perusahaan
BiNus Center, Teori metode serta teori UML.
7
BAB III Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan metode yang digunakan, seperti metode pengumpulan
data dan metode pengembangan sistem menggunakan model Extreme
Programming (XP) yang meliputi empat tahap yaitu Perencanaan,
Perancangan, Pengkodean dan Pengujian.
BAB IV Implementasi dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang tahapan metode XP dalam pengamanan data
menggunakan enkripsi Triple DES dan Kompresi LZSS berbasis web.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisikan kesimpulan dari implementasi dan pembahasan serta saran
untuk mengembangkan penelitian yang lebih baik di masa akan datang.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Aplikasi
Menurut Roger S. Pressman perangkat lunak adalah perintah (program
komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang
diinginkan, struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi
secara proporsional, dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan
program.(Pressman, 2002).
Aplikasi adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus untuk
menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pengguna yang di
gunakan untuk mempercepat suatu kegiatan. (http://unduhan.sytes.net/Dokumen/).
Aplikasi adalah penggunaan atau penerapan.(http://pusatbahasa.diknas.go.id).
2.2 Pengertian Komunikasi data
Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara
khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara
komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang
dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan
oleh isyarat digital. Komunikasi data merupakan bangunan vital dari suatu
masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang
memungkinkan komputer-komputer dapat berkomunikasi satu sama lain.
9
2.2.1 Komponen Komunikasi Data
1. Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
2. Penerima, adalah piranti yang menerima data
3. Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
4. Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk
mengirimkan data
5. Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan
hubungan.
Gambar 2.1. Komunikasi data
(http://www.scribd.com/doc/21958583/Komunikasi-Data).
2.3 Pengertian Kriptografi
2.3.1 Konsep Dasar Kriptografi
Kriptografi berasal dari bahasa yunani crypto yang berarti
tersembunyi atau rahasia dan graphia yang berarti tulisan. Menurut
terminologinya, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan
pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat lain (Ariyus, 2008).
Pesan adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti
maknanya. Pesan dapat berupa data atau informasi yang dikirim (melalui
10
kurir, saluran telekomunikasi,dsb) atau yang disimpan didalam media
perekaman (kertas, storage, dsb). (Munir, 2006).
Ada beberapa pengertian menurut istilah, diantaranya yaitu :
1. Kriptografi adalah ilmu sekaligus seni untuk menjaga kerahasiaan pesan
dengan cara menyandikannya ke dalam bentuk yang tidak dapat
dimengerti lagi maknanya (Munir, 2006).
2. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana supaya pesan atau
dokumen kita aman, tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak berhak
(Kurniawan, 2004).
3. Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melakukan enkripsi
dan dekripsi, dengan memanfaatkan model matematika (Kurniawan, 2008).
2.3.2 Sistem kriptografi (Cryptosystem)
Cryptosystem adalah prosedur secara matematika, bagaimana suatu
plaintext diubah menjadi ciphertext. Secara umum cyptosystem dibagi menjadi
dua tipe prosedur, yaitu:
1. Hashing functions, prosedur one-way (satu arah) untuk menghasilkan
ciphertext dari plaintext. Maksud one-way disini artinya, apabila suatu
plaintext telah diubah menjadi ciphertext, maka ciphertext ini tidak diubah
kembali menjadi plaintext.
2. Encryption algorithms, prosedur two-way yang memungkinkan suatu
plaintext diubah menjadi ciphertext ataupun sebaliknya.
Pada encryption algorithms ini sendiri dapat diklasifikasi menjadi dua,
antara lain :
11
a. Symmetric algorithm, memakai share key untuk melakukan enkripsi
dan dekripsi.
b. Asymmetric algorithm, memakai dua key, yaitu public key untuk
enkripsi dan private key untuk dekripsi (Kurniawan, 2008).
2.3.3 Algoritma kriptografi
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan
masalah yang disusun secara sistematis. Algoritma kriptografi merupakan
merupakan langkah-langkah logis bagaimana menyembunyikan pesan dari
orang-orang yang tidak berhak atas pesan tersebut (Ariyus, 2008).
Algoritma kriptografi terdiri dari tiga fungsi dasar, yaitu:
1. Enkripsi : merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi,
merupakan pengamanan data yang dikirimkan agar terjaga
kerahasiaannya. Pesan asli disebut plaintext, yang di ubah menjadi kode-
kode yang tidak di mengerti. Enkripsi bisa diartikan dengan cipher atau
kode. Beda halnya dengan enkripsi, untuk mengubah teks-asli ke bentuk
teks kode kita menggunakan algoritma yang dapat mengkodekan data yang
kita ingini.
Sebagai contoh : kita mengubah beberapa kata menjadi angka, seperti pada
tabel di bawah ini:
12
Tabel 2.1
Contoh Enkripsi
Huruf Asal Huruf diganti
A 4
U 2
I 1
E 3
O 8
PHY 7
Dari tabel diatas, misalkan kita mempunyai kata CRYPTOGRAPHY, maka
akan menjadi CR7PT8GR47.
2. Dekripsi : merupakan kebalikan dari enkripsi. Pesan yang telah di enkripsi
dikembalikan ke bentuk asalnya (teks-asli), disebut dengan dekripsi pesan.
Algoritma yang digunakan untuk dekripsi tentu berbeda dengan algoritma
yang digunakan untuk enkripsi. Sebagai contoh: kata CR7PT8GR47
dengan menggunakan algoritma dekripsi tertentu, akan menjadi kata
CRYPTOGRAPHY
3. Kunci : yang dimaksud disini adalah kunci yang dipakai untuk melakukan
enkripsi dan dekripsi. Kunci terbagi menjadi dua bagian, yaitu: kunci
rahasia (private) dan kunci umum (public). Berikut ilustrasi proses
enkripsi dan dekripsi :
13
Ciphertext
Plaintext
Kunci Kunci
Plaintext
Enkripsi
Dekripsi
Gambar 2.2. Ilustrasi Proses Enkripsi dan Dekripsi
Secara matematis proses enkripsi dan dekripsi dapat
digambarkan sebagai:
C = E(P) dan P = D(C), sehingga
P = D(E(P))
Dimana
P = plaintext
C = ciphertext
E = fungsi enkripsi yang memetakan plaintext ke ciphertext
D = fungsi dekripsi yang memetakan ciphertext ke plaintext
Ada empat tujuan mendasar dari ilmu kriptografi ini yang juga
merupakan aspek keamanan informasi yaitu (Munir, 2006):
1. Kerahasiaan (confidentiality), adalah layanan yang ditujukan untuk
menjaga agar pesan tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak
berhak.
2. Integritas data (data integrity), adalah layanan yang menjamin bahwa
pesan masih asli/utuh atau belum pernah dimanipulasi selama
pengiriman.
14
3. Otentikasi (authentication), adalah layanan yang berhubungan dengan
identifikasi, baik mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang
berkomunikasi (user authentication atau entity authentication) maupun
mengidentifikasi kebenaran sumber pesan (data origin authentication).
4. Nirpenyangkalan (non-repudiation), adalah layanan untuk mencegah
suatu entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan, yaitu
pengirim pesan menyangkal melakukan pengiriman atau penerima
pesan menyangkal telah melakukan pengiriman.
Kriptosistem membutuhkan suatu kunci, berdasarkan kunci yang
digunakan kriptosistem dibagi menjadi dua yaitu :
2.3.3.1 Kriptosistem Simetrik
Enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang sama. Contoh: DES,
RC4, Blowfish, AES, IDEA, A5.
2.3.3.2 Kriptosistem Asimetrik
Enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang berbeda tetapi
merupakan pasangan. Pasangan tersebut terdiri dari :
1. Kunci publik (public )
Kunci ini dapat disebarkan kesiapa saja. Setiap yang mengetahui
kunci ini dapat melakukan enkripsi namun cipherteks yang
dihasilkan hanya dapat didekripsi menggunakan kunci
pasangannya.
15
2. Kunci pribadi (private )
Kunci ini adalah pasangan dari kunci publik, hanya boleh diketahui
oleh pihak yang membangkitkan kunci.
Kriptosistem asimetrik bisa disebut juga kriptosistem kunci publik.
Contoh: RSA, El Gamal, Rabin.
2.3.4 Kriptosistem DES
Data Encryption Standard (DES) adalah salah satu kriptosistem
simetrik. Dipublikasikan sejak tahun 1977 dan telah dipakai sebagai standar
selama 18 tahun. Berdasarkan data inputan yang diproses, DES termasuk
dalam kriptosistem blok dimana enkripsi dilakukan terhadap 1 blok data
plaintext sebanyak 64-bit dan kunci 56-bit. Plaintext tersebut dilewatkan
kepada 16 tahap enkripsi yang disebut iterasi atau round. Round dapat
digambarkan sebagai berikut:
Li-1 Li-1 Key
Shift Shift
Gambar 2.3. Round pada DES
S-Box Permutation
P-Box P t ti
Expansion Compression
Li Ri Key
16
Nilai keluaran setiap round ditukar posisinya sebelum memasuki
round berikutnya. Pada tiap round digunakan nilai kunci yang dibangkitkan
dari kunci input melalui proses schedule. Proses tersebut dapat digambarkan
sebagai berikut:
KEY
PERMUTED CHOICE 1
C 0
Gambar 2.4. Schedule pada DES
Bagian yang terpenting dari kriptosistem DES adalah S-box. S-box ini
merupakan fungsi yang memetakan suatu nilai biner 6-bit menjadi nilai biner
LEFT SHIFTS
D 0
LEFT SHIFTS
C 1 D 1
PERMUTED CHOICE 2
LEFT SHIFTS LEFT SHIFTS
D 15C 15
LEFT SHIFTS LEFT SHIFTS
D 16 C 16
PERMUTED CHOICE 2
PERMUTED
K1
K15 CHOICE 2
K16
17
4-bit. DES memiliki 8 buah S-box yang merupakan fungsi non linear, dimana
nilai keluarannya tidak dapat dikembalikan atau digunakan untuk mencari
nilai inputan S-box tersebut. S-box dapat digambarkan sebagai berikut :
48-Bit Input
S-Box 1 S-Box 2 S-Box 3 S-Box 4 S-Box 5 S-Box 6 S-Box 7 S-Box 8
32-Bit Output
Gambar 2.5. Hubungan Antar S-box
Sebelum memasuki round pertama plainteks mengalami perubahan
posisi bit melalui proses initial permutasi. Dan setelah melewati round
terakhir terjadi perubahan posisi bit melalui proses invers initial permutasi
yang merupakan kebalikan dari initial permutasi. Output dari invers initial
permutasi inilah yang kemudian menjadi blok ciphertext. Enkripsi 1 blok data
pada DES dapat digambarkan sebagai berikut :
18
Plainteks
Cipherteks
R0
R1=L0 ⊕ f(R0,K1)
R2=L1 ⊕ f(R1,K2)
R15=L14 ⊕ f(R14,K15)
L16 = R15
L0
L2 = R1
R16=L15 ⊕ f(R15,K16)
L15 = R14
L1 = R0
IP
IP-1
f
f
f
K1
K16
K2
Gambar 2.6. Skema Enkripsi DES
Dalam implementasinya DES banyak digunakan untuk mengamankan
data yang bersifat terbatas, dimana klasifikasinya penting tetapi tidak terlalu
rahasia. Kriptosistem ini digunakan karena dianggap cukup kuat dan mudah
diimplementasikan pada perangkat keras maupun perangkat lunak. Diantara
aplikasi penggunaannya adalah pada bidang perbankan yaitu untuk
mengenkripsi nomor Personal Identification Number (PIN) dan penarikan
rekening dengan melalui Automated Teller Machine (ATM).
19
2.3.4.1 Kelebihan DES
1. Proses enkripsinya lebih cepat.
2. kekuatanya terletak pada panjang kuncinya.
2.3.4.2 Kelemahan DES
1. Enkripsi dan dekripsi menggunakan kunci yang sama
2. Panjang kunci DES yang hanya 56 bit, sehingga dengan muda bagi
kriptoanalis untuk dapat membobolnya.
2.3.5 Triple Data Encryption Standard (Triple DES)
3DES (Triple Data Encryption Standard) merupakan suatu algoritma
pengembangan dari algoritma DES (Data Encryption Standard). Pada
dasarnya algoritma yang digunakan sama, hanya pada 3DES dikembangkan
dengan melakukan enkripsi dengan implementasi algoritma DES sebanyak
tiga kali. 3DES memiliki tiga buah kunci yang berukuran 168-bit (tiga kali
kunci 56-bit dari DES). Coba perhatikan gambar dibawah ini:
Enkripsi DES
Kunci 1
Enkripsi DES
Kunci 2
Enkripsi DES
Kunci 3
ciphertext
Enkripsi DES
Kunci 1
Enkripsi DES
Kunci 2
Enkripsi DES
Kunci 3
Plaintext
Plaintext
Gambar 2.7. Proses Triple DES dengan tiga kunci
20
Pada gambar diatas terdapat tiga kunci, yaitu K1, K2, K3. Proses kerja dari
3DES, K1 berfungsi untuk enkripsi, K2 untuk dekripsi, dan K3 untuk
enkripsi, atau juga dikenal dengan mode Encrypt Descrypt Encript (EDE).
Contoh:
Diberikan tiga kunci:
K1 = 0x260b152f31b51c68
K2 = 0x321f0d61a773b558
K3 = 0x519b7331bf104ce3
Dan teks-asli P = 0x403da8a295d3fed9
16 Putaran kunci yang cocok diberikan K1, K2, dan K3. Untuk melakukan
perhitungan, yaitu pada tabel:
Tabel 2.2 : 16 Putaran tiga Kunci
Putaran K1 K2 K3
1 000ced9158c9 5a1ec4b60e98 03e4ee7c63c8
2 588490792e94 710c318334c6 8486dd46ac65
3 54882eb9409b c5a8b4ec83a5 575a226a8ddc
4 a2a006077207 96a696124ecf aab9e009d59b
5 280e26b621e4 7e16225e9191 98664f4f5421
6 e03038a08bc7 Ea906c836569 615718ca496c
7 84867056a693 88c25e6abb00 4499e580db9c
8 c65a127f0549 245b3af0453a 93e853d116b1
9 2443236696a6 76d38087dd44 cc4a1fa9f254
21
10 A311155c0deb 1a915708a7f0 27b30c31c6a6
11 0d02d10ed859 2d405ff9cc05 0a1ce39c0c87
12 1750b843f570 2741ac4a469a f968788e62d5
13 9e01c0a98d28 9a09b19d710d 84e78833e3c1
14 1a4a0dc85e16 9d2a39a252e0 521f17b28503
15 09310c5d42bc 87368cd0ab27 6db841ce2706
16 53248c80ee34 30258f25c11d C9313c0591e3
Enkripsi:
Tahap Pertama : EK1 = 0x7a39786f7ba32349
Tahap Kedua : DK2 = 0x9c60f85369113aea
Tahap Ketiga : EK3 = 0xe22ae33494beb930 = C ( Teks Kode )
Dekripsi:
Tahap Pertama : DK3 = 0x9c60f85369113aea
Tahap Kedua : EK2 = 0x7a39786f7ba32349
Tahap Ketiga : DK1 = 0x403da8a295d3fed9 = P ( Teks asli )
(Ariyus, 2008).
22
2.3.5.1 Kelebihan Triple DES
1. Proses enkripsi dekripsi 3 kali dari DES jadi lebih aman dibandingkan
dengan DES.
2.3.5.2 Kelemahan Triple DES
1. Proses enkripsi dan dekripsinya menggunakan kunci yang sama.
2. Dapat dianalisis dengan metode linier cryptoanalysis atau davies
attack.
2.4 Kompresi Data
Kompresi data menurut David Solomon (2004) adalah suatu metode
mengurangi munculnya kata berulang-ulang dengan mengecilkan atau
menggabungkan bit-bit data yang sama sehingga data lebih kecil dan dapat
diandalkan dalam penyimpanannya atau kompresi data menurut Ida
Mangyi Pu (2006) adalah ilmu atau seni untuk menampilkan informasi yang
tersusun rapi dan padat. Sedangkan pemampatan (decomperssion) adalah
kegiatan mengembalikan data yang telah dimampatkan ke dalam bentuk
dan ukuran semula tanpa menghilangkan atau mengurangi informasi yang ada
sebelumnya dalam data tersebut.
2.4.1 Lempel Ziv Storer and szymanski (LZSS)
LZSS ( Lempel Ziv Storer and Szymanski ) merupakan skema yang
diinisialisasikan oleh Lempel dan Ziv dan dikembangkan oleh Storer dan
Szymanski.
(http://oldwww.rasip.fer.hr/research/compress/algorithms/fund/lz/lzss.html).
23
LZSS berasal dari turunan LZ77 dan bagian dari kompresi data
loseless yang mana data yang terkompresi akan tetap asli setelah dikompresi.
Berikut gambar yang menerangkan bahwa LZSS adalah turunan dari LZ77 :
Gambar 2.8. Lempel-Ziv Family
(http://www.mahastama.com/kompresi).
Dan berikut istilah-istilah yang dipakai dalam algoritma LZSS :
1. Input Stream : urutan karakter yang akan di kompres.
2. Coding Position : posisi karakter dalam input stream yang akan dikodekan
( awal lookahead buffer ).
3. lookahead buffer : urutan karakter dari coding position sampai akhir input
stream.
4. window Ukuran W yang berisi W karakter dari coding position
kebelakang, yaitu karakter W yang terakhir di proses.
5. Pointer menunjuk ke cocok di window dan juga menetapkan panjangnya.
24
2.4.2 Algoritma kompresi LZSS
Berikut langkah-langkah proses kompresi LZSS :
1. Menempatkan coding position pada awal input stream.
2. Mencari deretan karakter terpanjang pada lookahead buffer.
P : = pointer yang cocok
L : = pointer yang cocok
3. Apakah L >= MIN_LENGTH ?
YA : Output P dan pindahkan coding position L karakter ke depan
TIDAK : Output karakter pertama dari lookahead buffer and
pindahkan coding position satu karakter kedepan
4. jika masih ada karakter pada input stream, maka kembali ke langkah 2,
jika tidak ada karakter lagi pada input stream, berarti proses kompresi
selesai.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat contoh proses kompresi pada
algoritma LZSS. Contoh ini memakai panjang minimum penyalinan string
dengan dua, yang dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan 2.4.
Tabel 2.3
Input stream untuk kompresi
Posisi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Karakter A A B B C B B A A B C
25
Tabel 2.4
Proses kompresi algoritma LZSS ( MIN_LENGTH = 2 )
Langkah Posisi Cocok Output
1 1 -- A
2 2 A A
3 3 -- B
4 4 B B
5 5 -- C
6 6 BB (3,2)
7 8 AAB (7,3)
8 11 C C
Pada Tabel 2.2 ada empat kolom, berikut penjalasan singkatnya :
1. Kolom Langkah menunjukkan langkah proses kompresi .
2. Kolom Posisi menunjukkan coding position.
3. Kolom Cocok menampilkan deretan karakter pada Window
4. Kolom Output penulisan ke Output stream, format pengkodeannya
(B,L). Berarti ”Kembali B karakter pada window dan copy L
karakter ke output ”.
2.4.3 Algoritma dekompresi LZSS
Proses dekompresi merupakan kebalikan dari proses kompresi. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.5 dan tabel 2.6.
26
Tabel 2.5
Input stream untuk dekompresi
Posisi 1 2 3 4 5 6 7 8
Karakter A A B B C (3,2) (7,3) C
Tabel 2.6
Proses dekompresi algoritma LZSS
Langkah Input Output
1 A A
2 A A
3 B B
4 B B
5 C C
6 (3,2) BB
7 (7,3) AAB
8 C C
2.5 HTML
HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language adalah salah satu
bahasa pemprograman web desaign dan juga biasa di sebut script untuk menyusun
dokumen-dokumen Web. Dokumen HTML disimpan dalam format teks reguler
dan mengandung tag-tag yang memerintahkan web browser untuk mengeksekusi
perintah-perintah yang dispesifikasikan.
27
(http://ilmukomputer.org).
Struktur dasar HTML adalah sebagai berikut:
<html>
<head>
<title>Judul Dokumen HTML</title>
</head>
<body>
penulisan informasi Web
</body>
</html>
Dari struktur dasar HTML di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tag
Adalah teks khusus (markup) berupa dua karakter "<" dan ">", sebagai
contoh <body> adalah tag dengan nama body. Tag harus ditulis secara
berpasangan, yang terdiri atas tag pembuka dan tag penutup
(ditambahkan karakter "/" setelah karakter "<"),
sebagai contoh <body> ini adalah tag pembuka isi dokumen HTML,
dan </body> ini adalah tag penutup isi dokumen HTML.
2. Element
Element terdiri atas tiga bagian, yaitu tag pembuka, isi, dan tag
penutup. Sebagai contoh untuk menampilkan judul dokumen HTML
pada web browser digunakan element title, dimana: <title> ini adalah
tag pembuka judul dokumen HTMLJudul Dokumen HTML ini adalah
28
isi judul dari dokumen HTML</title> ini adalah tag penutup judul
dokumen HTMLTag-tag yang ditulis secara berpasangan pada suatu
element HTML, tidakboleh saling tumpang tindih dengan pasangan
tag-tag lainnya.
Contoh penulisan tag-tag yang benar :
<p>
<b>
</b>
</p>
Catatan : Jika penulisan script salah, maka script tidak terbaca
sempurna (Error) sehingga dapat mengganggu penampilan dan
dinamika web itu sendiri.
3. Attribute
Attribute mendefinisikan property dari suatu element HTML, yang
terdiri atasn nama dan nilai. Penulisannya adalah sebagai berikut:
<TAG>
nama-attr="nilai-attr"
nama-attr="nilai-attr"
>
</TAG>
Secara umum nilai attribute harus berada dalam tanda petik satu atau
dua. Sebagai contoh, untuk membuat warna teks menjadi kuning dan
latarbelakang halaman web menjadi hitam, penulisannya adalah :
29
<body bgcolor="black"
text="yellow">
4. Element HTML
Menyatakan pada browser bahwa dokumen Web yang digunakan
adalah
HTML.
Sintaks:
<html>
</html>
5. Element HEAD
Merupakan kepala dari dokumen HTML. Tag <head> dan tag </head>
terletak di antara tag <html> dan tag </html>. Sintaks:
<head>
</head>
6. Element TITLE
Merupakan judul dari dokumen HTML yang ditampilkan pada judul
jendela browser. Tag <title> dan tag </title> terletak di antara tag
<head> dan tag
</head>.
Sintaks:
<title>
</title>
30
7. Element BODY
Element ini untuk menampilkan isi dokumen HTML. Tag <body> dan
tag </body> terletak di bawah tag <head> dan tag </head>.
Element BODY mempunyai attribute-attribute yang menspesifikasikan
khususnya warna dan latarbelakang dokumen yang akan ditampilkan
pada browser.
2.6 PHP
PHP disusun pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. PHP Hypertext
Preprocessor merupakan suatu script yang bersifat server side yang digunakan
untuk membuat sebuah menjadi lebih menarik, dinamis, interaktif. PHP adalah
suatu bahasa pemograman open source yang digunakan secara luas terutama
untuk pengembangan dan dapat disimpan dalam bentuk HTML. (wahana
komputer, 2006).
Diatas dikatakan bahwa PHP bersifat server-side, yang berarti bahwa
pengerjaan berlangsung di script berlangsung di server bukan di browser atau
client. Dengan kata lain jika kita menggunakan sebuah browser untuk memanggil
sebuah file PHP, maka browser tersebut mengirimkan permintaan ke server
kemudian server tersebut mengeksekusi setiap script yang ada dan hasilnya
dikirimkan kembali ke browser anda. Karena bersifat server-side, maka untuk
dapat dijalankan pada sebuah kompuer biasa yang berbasis Windows, komputer
tersebut perlu disimulasikan menjadi server dengan menginstall Apache.
Setiap dokumen PHP memiliki struktur sbb:
31
<?
Baris perintah PHP
2.7 JavaScript
JavaScript diperkenalkan pertama kali oleh Brendan Eich Netscape pada
tahun 1995. Pada awalnya bahasa yang sekarang disebut ini dulunya dinamai
LiveScript yang berfungsi sebagai bahasa sederhana untuk browser Netscape
Navigator 2 yang sangat populer pada saat itu. Kemudian sejalan dengan sedang
giatnya kerjasama antara Netscape dan Sun (pengembang bahasa pemrograman
“Java”) pada masa itu, maka Netscape memberikan nama kepada bahasa tersebut
pada tanggal 4 desember 1995. Pada saat yang bersamaan Microsoft sendiri
mencoba untuk mengadaptasikan teknologi ini yang mereka sebut sebagai Jscript
di browser milik mereka yaitu Internet Explorer 3. sendiri merupakan modifikasi
dari bahasa pemrograman C++ dengan pola penulisan yang lebih sederhana dari
bahasa pemrograman C++. (wahana komputer, 2006).
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang khusus untuk halaman agar
halaman menjadi lebih hidup. Kalau dilihat dari suku katanya terdiri dari dua
suku kata, yaitu Java dan Script. Java adalah Bahasa pemrograman berorientasi
obyek, sedangkan Script adalah serangkaian instruksi program. Dalam aplikasi
client untuk Navigator, pernyataan yang tertulis dalam sebuah halaman dapat
mengetahui dan merespon perintah pemakai seperti gerakan mouse, input form,
dan navigasi halaman HTML. Sebagai contoh, anda dapat menulis sebuah fungsi
JavaScript untuk memverifikasi bahwa seseorang telah benar menuliskan
32
informasi yang cocok dalam sebuah form yang meminta diisi nomor telepon dan
nomor kode pos. Tanpa transmisi jaringan apapun, sebuah halaman HTML yang
dilengkapi dengan tulisan JavaScript dapat menginterpretasikan teks yang
dituliskan pada halaman tersebut dan memberikan tampilan teks dialog penolakan
apabila teks yang dituliskan tadi salah. Atau anda dapat mempergunakan Java
Script untuk memerintahkan sebuah aksi (seperti memainkan file suara,
mengeksekusi sebuah applet atau berkomunikasi dengan plug-in lain) sebagai
respon terhadap dibukanya sebuah halaman web atau penutupan halaman tersebut
oleh pengguna internet. (http://masrois.com).
script dari javacript mempunyai bentuk seperti berikut :
<SCRIPT language=” Javascript”>
Baris perintah javascript
</SCRIPT>
2.8 Teks
Hampir semua orang yang biasa menggunakan komputer sudah terbiasa
dengan teks. Teks merupakan dasar dari pengolahan kata dan informasi. (sutopo,
2003) secara umum ada 4 macam teks (Suyanto, 2003) yaitu:
33
1. Teks cetak
teks hasil cetakan yang akan dimasukkan kedalam sistem harus
ditransformasikan kebentuk yang dapat di baca oleh komputer.cara yang biasa
digunakan adalah mengetikkan teks tersebut dengan pengolah kata atau teks
editor. Seperti : Microsoft Word, Notepad, Editplus, Scientila dan lain-lain.
Gambar 2.9. Teks Cetak
2. Teks hasil scan
Kini tersedia banyak scanner berbiaya rendah yang dapat membaca teks cetak
dan mengkonversinya menjadi format yang terbaca mesin dan menghasilkan
scanned text (teks hasil scan). untuk men-scan yang diinginkan, dapat
menggunakan scanner yang tersedia dengan berbagai tipe. setelah teks
34
tersebut kita scan, kita dapat mengeditnya dengan pengolah data atau teks
editor.
Gambar 2.10. Teks Hasil Scan
35
3. Teks elektronik
Gambar 2.11. Teks elektronik
teks elektronik adalah teks yang dapat di baca oleh komputer dan dapat
ditransmisikan secara elektronis melalui jaringan.
36
4. Hypertext
Gambar 2.12. Hypertext
kata hypertext diciptakan oleh ted nelson pada tahun 1965 yang berarti teks
yang telah dihubungkan. Bila sebuah hypertext diklik, maka sebuah objek yang
telah di hubungkan akan di jalankan oleh computer.
37
2.9 Profil Perusahaan BiNus Center
2.9.1 Sejarah Perusahaan
Di era globalisasi yang ketat dengan persaingan bisnis, keberhasilan
suatu perusahaan sangat bergantung pada kualitas Sumber Daya
Manusia(SDM) yang menjalankan bisnis tersebut. SDM yang berkualitas
dan mampu bersaing dalam era tersebut harus memiliki nilai tambah berupa
soft skills,hard skills, pengalaman, serta komunitas/jaringan, selain
pengetahuan yang diperolehnya melalui pendidikan formal.
Menjawab kebutuhan akan SDM yang berkualitas sejak tahun 1991 BiNus
Center terus berupaya menyediakan berbagai program pelatihan
bersertifikasi, yang berbasis kompetensi dan Teknologi informasi &
komunikasi, didukung kurikulum khusus yang selalu diperbaharui sesuai
tuntutan dunia bisnis, dunia pendidikan dan perkembangan teknologi paling
mutakhir, serta metode pembelajaran yang mudah diserap oleh berbagai
kalangan, mulai dari pelajar/mahasiswa hingga masyarakat umum.
BiNus Center menyadari kebutuhan tenaga kerja tidak hanya dilihat
dari kemampuan akademis saja, melainkan harus dibekali kemampuan non
akademis. Oleh karena itu, BiNus Center memberikan pelatihan kepada para
peserta berupa :
1. Peningkatan hard skills (pengetahuan, keterampilan dan keahlian di
bidang bahasa atau teknologi informasi dan komunikasi).
38
2. Peningkatan soft skills agar peserta memiliki etos kerja yang baik dan
mampu beradaptasi / bersosialisasi dalam lingkungan kerjanya.
3. Pengarahan para peserta untuk mengerjakan berbagai studi kasus sesuai
bidangnya untuk menambah pengalaman dalam menghadapi kasus
/masalah dalm lingkungan kerja nyata.
Di dukung sarana dan lingkungan yang kondusif bagi pelaksanaan
pelatihan, hal-hal tersebut menghasilkan lulusan BiNus Center yang siap
terap dan bermutu. Inilah alasan utama sehingga sertifikasi dari BiNus
Center diakui oleh perusahaan berskala nasional dan Internasional.
Selain itu, setiap peserta pelatihan di BiNus Center akan tergabung
dalam komunitas BiNusian yang memungkinkan terciptanya peluang
kerja antar sesame BiNusian, dengan demikian para lulusan BiNus
Center dapat disalurkan ke setiap perusahaan / institusi yang
membutuhkan. Hadirnya BiNus Center di berbagai kota di seluruh
Indonesia semakin memantapkan komitmen BiNus Center untuk
menjadi lembaga pelatihan, yang menjadi panutan bagi masyarakat di
seluruh Indonesia dan mendukung terciptanya SDM Indonesia yang
berkualitas.
39
2.9.2 Visi dan Misi BiNus Center
a. Visi
Menjadi Pusat pembelajaran berkelanjutan, yang menjadi panutan
dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, khususnya di bidang
informasi.
b. Misi
1. Menjadi penyelenggara program pendidikan berkelanjutan
(countinuing education center) yang ditujukan oleh hal yang terkait
dengan teknologi informasi, kemampuan berbahasa asing,
komunikasi, kemampuan berinovasi dan berwirausaha serta
berkarakter baik.
2. Lembaga penelitian terdepan dengan kurikulum berbasis ICT
(Information and Communication Technology), mutakhir dan
terkait dengan industri dan komunikasi.
3. Lembaga pelatihan yang selalu mengutamakan service excellence
dalam setiap kegiatan.
4. Menyediakan sarana dan lingkungan yang kondusif bagi
pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehingga dapat menghasilkan
keluaran yang siap terap dan bermutu.
5. Sebagai lembaga pelahan panutan dalam penerapan ICT untuk
pelaksanaan pembelajaran dan bisnis.
6. Melaksanakan kerjasama dengan dunia usaha dalam penyebaran
lulusan sebagai tenaga kerja siap pakai.
40
7. Lembaga pelatihan terkemuka dengan jaringan yang terbesar di 10
kota besar Indonesia dan 4 di Negara lain.
8. Lembaga pelatihan dan sertifikasi yang mendapatkan pengakuan
dari dunia industri baik nasional dan internasional.
9. Lembaga pelatihan yang terkenal dengan diversifikasi produk,
bisnis dan market.
2.9.3 Struktur Organisasi
Keterangan Tugas dan Tanggung Jawab dari Bagan Struktur
Organisasi :
a. Tugas dan tanggung jawab Branch Manager :
1. Mengontrol Bagian Marketing
2. Mengontrol Bagian Academic
3. Mengontrol Bagian Operational
b. Tugas dan tanggung jawab Marketing :
Mengurus semua yang berhubungan dengan pihak internal dan
Mengurus semua yang berhubungan dengan pihak eksternal.
c. Tugas dan tanggung jawab Academic Staff:
1. Membuat surat perijinan tempat, dan lain-lain.
2. Membuat surat kontrak antara pihak pertama dengan pihak kedua.
3. Membuat proposal acara.
4. Mencari sponsor.
5. Menyiapkan seluruh fasilitas yang dibutuhkan dalam
menyelenggarakan suatu acara.
41
6. Melaksanakan presentasi, dan lain-lain.
d. Tugas dan tanggung jawab Operasional Staff:
1. Bagian ini bertugas untuk melaksanakan acara sesuai dengan
konsep yang telah direncanakan sebelumnya.
2. Pada saat pelaksanaan, bagian ini juga mengontrol setiap bagian
pekerjaan, seperti mengontrol bagian keamanan, bagian
pelaksanaan, dan lain-lain.
3. Setelah kegiatan tersebut selesai, bagian ini menilai kembali
mengenai kelebihan maupun kekurangan pada saat pelaksanaan
kegiatan tersebut.
2.10 Metode Penelitian
2.10.1 Pengertian Metode Penelitian
Metode ialah kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau
suatu kerangka berfikir untuk menyusun suatu gagasan yang terarah dan
terkait dengan maksud dan tujuan.(Hasibuan, 2007)
Metode penelitian merupakan suatu kerangka dan asumsi yang ada
dalam melakukan elaborasi penelitian sedangkan metode penelitian
memerlukan teknik atau prosedur untuk menganalisa data yang ada. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metodologi penelitian
merupakan langkah-langkah yang ada dalam penelitian sedangkan metode
penelitian adalah cara dari setiap langkah yang ada.(Hasibuan, 2007)
42
Langkah-langkah dalam metodologi penelitian sebaiknya
disesuaikan dengan metode, prosedur, tools dan lain sebagainya. Hal ini
berguna untuk membantu dalam memecahkan permasalahan yang ada dan
juga membantu dalam menangani, mengontrol, dan mengevaluasi suatu
proses riset/penelitian.(Hasibuan, 2007).
2.10.2 Metodologi Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan
peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi
penelitian. Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan berdasarkan
beberapa cara pengumpulan.(Hasan, 2004).
I. Studi Pustaka
Kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-
laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.(Anggoro, 2007).
II. Studi Lapangan
a. Wawancara
Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan
tanya jawab langsung kepada objek yang diteliti atau kepada
perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang diteliti.
(Hasan, 2004).
43
b. Observasi
Pengamatan atau observasi adalah cara pengumpulan data
dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan (laboratorium)
terhadap objek yang diteliti (populasi atau sampel). (Hasan,
2004).
III. Studi Literatur Sejenis
Studi literatur sejenis adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada atau laporan
data dari peneliti sebelumnya.(Hasan, 2004).
2.11 Metode pengembangan system
Dalam sebuah perancangan perangkat lunak diperlukan model-model
proses atau paradigm rekayasa perangkat lunak berdasarkan sifat aplikasi dan
proyeknya, metode dan alat bantu yang dipakai dan control serta penyampaian
yang dibutuhkan. Menurut (Pressman, 2005) ada beberapa proses model
diantaranya Sequential Linier, Prototype, Rapid Aplication Development (RAD),
Incremental, Iterative, Spiral, Concurrent, Componen-Based Development, Model
Metode Fomral, Aspect Oriental Software Development, Unified Process,dan
Extreme Programming (XP). Berikut perbedaan model-model pengembangan
sistem yang dapat dilihat pada Table 2.7 lampiran B-1.
Dalam perancangan sistem ini peneliti menggunakan Metodologi Extreme
Programming (XP). Ada beberapa model XP. Dalam skripsi ini peneliti memakai
model Agile XP yang berskala kecil. Extreme Programming (XP) adalah ringan,
44
efisien, berisiko rendah, fleksibel, dapat diprediksi, ilmiah, dan cara yang
menyenangkan untuk mengembangkan perangkat lunak. (Beck, 1999).
Extreme Programming (XP) adalah metode pengembangan perangkat
lunak yang ringan dan termasuk salah satu agile methods yang dipelopor oleh
Kent Beck, Ron Jeffries, dan Ward Cunningham. XP merupakan agile methods
yang paling banyak digunakan dan menjadi sebuah pendekatan yang sangat
terkenal. Sasaran XP adalah tim yang dibentuk berukuran antara kecil sampai
medium saja, tidak perlu menggunakan sebuah tim yang besar. Hal ini
dimaksudkan untuk menghadap requirements yang tidak jelas maupun terjadinya
perubahan-perubahan requirements yang sangat cepat. XP sebagai sebuah metode
yang dinamis diperlihatkan dalam empat values yang dimilikinya dan keempatnya
merupakan dasar-dasar yang diperlukan dalam XP. Kent Beck menyatakan
bahwa tujuan jangka pendek individu sering berbenturan dengan tujuan sosial
jangka panjang. Karena itu dibuatlah values yang menjadi aturan, hukuman, dan
juga penghargaan. Keempat values tersebut adalah:
1. Komunikasi (Communication)
2. Kesederhanaan (Simplicity)
3. Umpan Balik (Feedback)
4. Keberanian (Courage)
Ada empat tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengembangan
aplikasi XP ( Extreme Programming ), yaitu :
45
Gambar 2.13. Fase dari XP
(Pressman, 2010)
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) yang membentuk suatu rangkaian User Story.
Serta adanya studi kelayakan karena Studi Kelayakan digunakan
untuk menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang
diusulkan. Tahap ini berguna untuk memastikan bahwa solusi yang
diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya
dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada
perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
\
46
Tabel 2.8
Aspek-Aspek Studi Kelayakan
Aspek Pertimbangan
Teknis Tersediakah perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang diperlukan?
Ekonomi Dapatkah sistem yang diajukan dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan biayanya?
Hukum dan Etika Apakah sistem yang diusulkan tidak bertentangan dengan etika atau hukum?
Operasional Apakah rancangan sistem seperti ini akan dibantu oleh orang-orang yang akan menggunakannya?
Jadwal Mungkinkah menerapkan sistem tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan?
( Mcleod, 2001)
2. Perancangan (designing)
Perancangan (designing) yang menekankan pada kesederhanaan,
mengikuti aturan KIS (keep it simple).
3. Pengkodean (coding)
Sebelum melakukan pengkodean, terlebih dahulu membuat unit testing
untuk menguji ketepatan aplikasi tersebut. Setelah itu baru dilakukan
pengkodean untuk tiap-tiap user story.
4. Testing
Testing pada XP dilakukan melalui unit testing, yaitu uji coba pada
setiap unit yang ada pada aplikasi. Ada 2 (dua) metode untuk
melakukan unit testing, yaitu dengan Black Box Testing dan White Box
Testing. Akan tetapi peneliti disini hanya menggunakan Black Box
Testing.
47
a. Black Box Testing
Pada Black Box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan
menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian di
amati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang
diinginkan.
b. White Box Testing
White box testing adalah cara pengujian dengan melihat kedalam
modul untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan
menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang
menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses bisnis yang
dilakukan, maka baris-baris program, variable, dan parameter yang
terlibat pada unit tersebut akan di cek satu persatu dan diperbaiki,
kemudian di-compile ulang. (Fatta, 2007).
2.12 Unified Modelling Language (UML)
Untuk perancangan aplikasi, peneliti menggunakan tools yaitu UML
(Unified Modeling Language).
UML adalah sistem kerja bersama dari Grady Booch, James Rumbaugh
dan Ivar Jacobson. UML yang terdiri dari serangkaian diagram memungkinkan
bagi sistem analis untuk membuat cetak biru sistem yang komprehensif kepada
klien, programmer dan tiap orang yang terlibat dalam proses pengembangan
tersebut. Sangat penting untuk bisa mengeluarkan semua diagram tersebut, karena
setiap diagram bisa mewakili stakeholder yang berbeda di sistem tersebut. Dengan
UML akan bisa menceritakan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebuah sistem
48
bukan bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh sebuah sistem. (Munawar,
2005). Perancangan aplikasi yang peneliti lakukan adalah :
a. Perancangan Use Case Diagram
Merupakan suatu bentuk diagram yang menggambarkan fungsi-fungsi yang
diharapkan dari sebuah sistem yang dirancang. Dalam diagram use case
penekanannya adalah “apa” yang diperbuat oleh sistem, dan bukan
“bagaimana”.(Dharwiyanti, 2003).
Notasi yang digunakan pada diagram use case adalah sebagai berikut :
Aktor Use case Relasi
Gambar 2.13. Notasi Use Case
Aktor adalah seseorang atau sesuatu yang berinteraksi dengan sistem, dengan
kata lain adalah apapun yang berada diluar sistem. Use case adalah fungsi
yang akan disediakan oleh sistem dan berada didalam sistem. Sedangkan relasi
menggambarkan hubungan yang terjadi antara aktor dengan use case. Contoh
diagram use case dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.14. Diagram Use Case
49
b. Perencanaan Activity Diagram
Merupakan Teknik untuk mendiskripsikan logika procedural, proses bisnis
dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity Diagram mempunyai peran
seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah
activity diagram bisa mendukung prilaku parallel sedangkan flowchart tidak
bisa.
c. Perancangan Sequence Diagram Sequence diagram
menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk
mencapai tujuan dari use case. Pembuatan sequence diagram merupakan
aktivitas yang paling kritikan dalam proses desain karena diagram inilah
yang menjadi pedoman dalam proses pemograman nantinya dan berisi aliran
kontrol dari program. (Hermawan, 2000).
d. Perancangan class diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi
objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut
(metoda/fungsi). Diagram class menggambarkan struktur dan deskripsi
class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti
containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Class memiliki tiga area
pokok yaitu :
1. Nama (dan stereotype)
Class
- Attribute
+ Operation() 2. Atribut
50
3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :
1. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan.
2. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-
anak yang mewarisinya.
3. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.
e. Perancangan Deployment Diagram
Deployment diagram menyediakan gambaran bagaimana sistem secara fisik
akan terlihat. Sistem terdiri dari node-node dimana setiap node diwakili untuk
sebuah kubus. Garis yang menghubungkan antara 2 kubus menunjukkan
hubungan diantara kedua node tersebut. Tipe node bisa berupa device yang
berwujud hardware dan bisa juga prosesor (yang mengeksekusi komponen)
atau execution environment (software yang menjadi host atau mengandung
software yang lain). (Munawar, 2005).
2.12 Alasan Penggunaan Exteme Programming (XP)
1. Penggunaan algoritma triple DES dengan metode pengembangan sistem
extreme programming pada aplikasi pengamanan data sangat tepat
karena digunakan pada skala kecil.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan sistem bidang
peminatan ini meliputi dua metode, yaitu metode pengumpulan data dan metode
pengembangan sistem.
3.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka penulisan skripsi ini, diperlukan data-data serta informasi
yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi
uraian dan pembahasan. Oleh karena itu sebelum penulisan skripsi ini, dalam
persiapannya terlebih dahulu dilakukan observasi untuk menjaring data serta
informasi atau bahan materi yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang
digunakan meliputi empat metode, yaitu studi kepustakaan, interview, observasi,
dan kuesioner.
3.1.1. Studi pustaka
Pada tahap ini dilakukan penelusuran data-data dan pengumpulan
informasi yang digunakan untuk merancang sistem pendukung keputusan
bidang peminatan. Dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku
referensi, e-book dan website yang berhubungan dengan penulisan skripsi
yang mendukung dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan skripsi
ini.
51
52
3.1.2. Studi Lapangan
1. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Operasional BiNus Center Bintaro yaitu
bapak Dodi sebagai staff yang bertanggungjawab terhadap nilai-nilai
siswa yang dikirimkan kepada BiNus Center Pusat pada hari senin
tanggal 22 Maret 2010 . Tujuan penulis melakukan wawancara adalah
untuk mendapatkan aplikasi ini tepat guna. Isi wawancara terlampir
pada lampiran.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung terhadap nilai-
nilai yang yang sudah di simpan pada server dan dikirimkan oleh
operasional BiNus Center Bintaro kepada BiNus Center Pusat pada hari
senin tanggal 15 Maret 2010.
53
3.1.3 Studi Literatur Sejenis
literatur sejenis sebagai referensi pada penelitian ini yaitu:
Tabel 3.1. Studi Literatur
Nama Judul Skripsi Kesimpulan
1. Sarlika Muliati 2. Achmad Nur Sholeh
Implementasi kriptografi dengan menggunakan Metode DES dan Kunci Publik RSA untuk keamanan data pada kandepag kota jakarta timur
1. Kriptografi dengan menggunakan kombinasi cipher simetris dan asimetris melalui metode DES dan RSA dapat memberikan pengamanan ganda terhadap kerahasiaan data dan informasi penting.
2. penggabungan dua algoritma kriptografi menyebabkan proses enkripsi menjadi panjang karena proses enkripsi dilakukan berulang-ulang sebanyak metode algoritma yang digunakan
Aplikasi Email dengan kriptografi DES, RSA, dan MD5 menggunakan bahasa pemograman java
1. Penerapan kriptografi
menggunakan algoritma DES, RSA, dan MD5 untuk menjaga keamanan data email dan tidak mudah dibaca oleh pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan
2. Kriptografi dengan menggunakan kombinasi algoritma kunci simetris dan asimetris (kriptografi hibrida) melalui metode DES,
54
Evaluasi Kinerja Algoritma Lemvel-Ziv Store Szymanski terhadap data teks dan gambar
RSA dan MD5 dapat memberikan pengamanan ganda terhadap kerahasiaan email
3. Membuktikan bahwa email yang dikirim benar-benar dari pengirim yang sah
3. Prima Even Ramadhan 1. Program Implementasi
yang digunakan memiliki tingkat kompresi maksimal sebesar 12 %, baik ketika melakukan kompresi terhadap file teks maupun file gambar. Untuk kasus file teks, hasil kompresi maksimal tersebut diperoleh ketika file teks tersebut terdiri dari yang karakter yang sama dengan jumlah minimal 1017 karakter.sedangkan untuk kasus file gambar, hasil maksimal tersebut diperoleh untuk file gambar dengan warna monotone yang memiliki ukuran minimal 4500 bytes.
2. Untuk kasus file teks ( khususnya microsoft word ), algoritma LZSS akan memberikan hasil kompresi yang cukup baik apabila file teks sebagian besar berisi teks. Adanya gambar akan memperburuk kinerja pengkompresian algoritma LZSS terhadap file tersebut
55
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
penulis mengembangkan aplikasi keamanan data yang berupa nilai hasil
ujian siswa pada BiNus Center Bintaro dengan mengkombinasikan
algoritma triple DES dan kompresi lzss yang berbasis web. Penulis
berpendapat bahwa metode-metode yang digunakan pada penelitian
sebelumnya yang ada pada tabel diatas, dianggap kurang memenuhi
kebutuhan terhadap keamanan dan kompresi data.
dikerenakan dalam satu program word processing, file-file gambar biasanya disimpan dalam bentuk yang sudah di kompresi sehingga menyulitkan algoritma LZSS untuk melakukan kompresi
3. Untuk kasus file gambar, hasil optimal akan di peroleh ketika gambar dan file tersebut banyak memiliki piksel dengan warna yang sama
4. Kinerja algoritma LZSS secara umum cukup baik ketika dibandingkan dengan proses pack dan compress. Hal ini di tunjukkan dengan lebih baiknya rasio kompresi LZSS ketika digunakan untuk kompresi terhadap Centerburry Corpus dan file teks ACT dibandingkan dengan kedua program kompresi tersebut
56
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Extreme
Programming (XP). Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan
pengembangan aplikasi ini adalah :
1. Perencanaan (Planning)
Pada tahapan perencanaan ini, penulis melakukan :
a. Analisis sistem berjalan
b. Studi Kelayakan
Dalam studi kelayakan ini penulis memasukkan dalam beberapa
segi aspek :
1. Kelayakan Teknis
Dalam kelayakan teknis, tersediakah perangkat keras dan
perangkat lunak untuk melaksanakan pemrosesan yang
diperlukan?.
2. Kelayakan ekonomi
Untuk kelayakan ekonomi, Dapatkah sistem yang diajukan
dinilai secara keuangan dengan membandingkan kegunaan dan
biayanya?
3. Kelayakan hukum
Dari segi hukum Apakah sistem yang diusulkan tidak
bertentangan dengan etika atau hokum?
4. Kelayakan operasional
57
Untuk kelayakan operasional, Apakah rancangan sistem
seperti ini akan dibantu oleh orang-orang yang akan
menggunakannya?
5. Kelayakan Jadwal
Dalam kelayakan jadwal, Mungkinkah menerapkan sistem
tersebut sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan?.
c. Menganalisis dan memahami kebutuhan dari aplikasi Enkripsi
3DES dan kompresi LZSS yang akan dibuat.
d. Menentukan actor sesuai dengan kebutuhan aplikasi Enkripsi
3DES dan kompresi LZSS.
e. Membuat user stories yang menggambarkan fitur dan fungsional
aplikasi Enkripsi 3DES dan kompresi LZSS yang dibutuhkan.
2. Perancangan (Design)
Untuk perancangan aplikasi Enkripsi 3DES dan kompresi
LZSS, digunakan tools yaitu UML (Unified Modeling Language).
Perancangan aplikasi yang dilakukan adalah :
a. Perancangan Use Case Diagram
b. Perancangan Activity Diagram
c. Perancangan Sequence Diagram
d. Perancangan Class Diagram
3. Pengkodean (Coding )
Membuat Coding untuk setiap user stories. Pengkodean yang
dilakukan antara lain :
58
1) Pengkodean halaman Login
2) Pengkodean menu utama atau home
3) Pengkodean menu kompresi & enkripsi
4) Pengkodean proses kompresi & enkripsi
5) Halaman laporan (report) proses kompresi & enkripsi
6) Pengkodean menu dekripsi & dekompresi
7) Pengkodean proses dekripsi & dekompresi
8) Halaman laporan (report) proses dekripsi & dekompresi
4. Pengujian (Testing)
Testing pada XP dilakukan melalui 2 cara, yaitu dengan
menggunakan Black Box Testing dan White Box Testing. Akan tetapi
penulis disini hanya menggunakan Black Box Testing.
Analisis sistem berjalan
Analisis kebutuhan aplikasi
START
Perencanaan
Menentukan actor
Perancangan Penentuan Activity Diagram
Penentuan Class Diagram
Penentuan Squence Diagram
Membuat usecase dan user stories
59
Gambar 3.1. Alur Kerja Penelitian
Black Box Testing
Pengkodean Halaman Login
Menu Home
Menu Kompresi & Enkripsi
Proses Kompresi & Enkripsi
Halaman Laporan Proses Kompresi & Enkripsi
Menu Dekripsi & Dekompresi
Proses Dekripsi & Dekompresi
Halaman Laporan Proses Dekripsi & Dekompresi
Pengujian Halaman Login
Menu Home
Menu Kompresi & Enkripsi
Proses Kompresi & Enkripsi
Halaman Laporan ProsesKompresi & Enkripsi
Menu Dekripsi & Dekompresi
Proses Dekripsi & Dekompresi
Halaman Laporan Proses Dekripsi & Dekompresi
Hasil Proses Kompresi dan Enkripsi
Hasil Proses Dekripsi & Dekompresi
60
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Setelah melalui tahapan pengumpulan data yang sudah dilakukan oleh penulis
dan data-data yang bisa dilihat pada bab III penulis akan membangun suatu aplikasi
yang ada pada BiNus Center Bintaro dengan menggunakan metode pengembangan
sistem Extreme Programming (XP).
4.1 Perencanaan (planning)
4.1.1 Analisis sistem berjalan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada BiNus Center Bintaro
Belum adanya aplikasi untuk mengamankan nilai siswa yang kecil ukurannya, maka
untuk itu diperlukan adanya suatu aplikasi yang bisa mengamankan data sekaligus
memperkecil ukuran bytenya sehingga dalam proses pengiriman file nilai siswa
tersebut ke BiNus Center Pusat aman dan Cepat dan bisa menghemat ruang
penyimpanan pada komputer BiNus Center Bintaro dan BiNus Center Pusat.
4.1.2 Studi Kelayakan
Penulis membuat studi kelayakan untuk aplikasi yang akan dibuat dengan
mencari tahu masalah-masalah dengan memperhatikan beberapa kelayakan, antara
lain sebagai berikut :
61
1. Kelayakan Teknis
Untuk perangkat yang akan digunakan dalam Aplikasi Pengamanan data
sudah cukup memadai, karena perangkat keras dan perangkat lunak sudah cukup.
Untuk spesifikasi Perangkat keras yang digunakan bisa dilihat pada subbab 4.4
yaitu pada tahap Pengujian (testing) sedangkan pada perangkat lunak hanya
menggunakan software yang berbasis open source. Dan aplikasi ini mudah dalam
penggunaannya.
2. Kelayakan Ekonomis
Kelayakan ekonomis dilakukan untuk melihat apakah dana yang tersedia
cukup untuk mendukung estimasi biaya untuk aplikasi Pengamanan data dengan
enkripsi triple DES dan kompresi LZSS berbasis web. Dalam pembuatan dan
penerapan aplikasinya hanya membutuhkan spesifikasi perangkat keras yang tidak
terlalu tinggi. Serta hanya membutuhkan 2 tenaga ahli sehingga bisa menekan
biaya dalam pengoprasiannya.
3. Kelayakan hukum
Kelayakan hukum digunakan penulis untuk memperkuat bahwa aplikasi ini tidak
melanggar badan hukum, karena aplikasi ini dalam pembuatannya menggunakan
software yang open source seperti PHP 5, Javascript dan HTML.
62
4. Kelayakan Operasional
Sisi operasional dalam penggunaan aplikasi ini, admin BiNus Center Bintaro dan
Pusat hanya membutuhkan sedikit manual penggunaan dalam aplikasi ini, karena
admin BiNus Center Bintaro dan Pusat adalah lulusan universitas yang
mempunyai kompetensi didalam bidang komputer. Dengan aplikasi ini akan
mempermudah admin dalam mengamankan dan merubah data yang ukurannya
besar-besar .
5. Kelayakan Jadwal
Dalam pengembangan aplikasi ini membutuhkan waktu 3 bulan. Dari tahap
analisa sampai tahap pengoperasian. Dan aplikasi ini bisa di terapkan kapanpun
setelah jadi.
4.1.3 Analisis kebutuhan aplikasi
Aplikasi yang akan dikembangkan adalah untuk mengamankan nilai-nilai
siswa dan mengurangi ukuran byte yang akan di simpan pada server dan yang akan
dikirimkan dari BiNus Center Bintaro ke BiNus Center Pusat. Dikarenakan khawatir
akan bocornya nilai-nilai yang di simpan pada server dan yang akan dikirimkan serta
lambatnya proses pada pengirimannya maka untuk mengatasi masalah tersebut
diperlukan adanya suatu aplikasi. Yaitu aplikasi Enkripsi 3DES dan Kompresi LZSS
dan aplikasi tersebut terdiri dari:
1. Aplikasi untuk Mengenkrip file.
2. Aplikasi untuk menkompresi file.
63
3. Aplikasi untuk mendekompresi file.
4. Aplikasi untuk mendekrip file.
5. Aplikasi untuk mengetahui proses waktu dalam mengkompresi dan enkripsi file.
6. Aplikasi untuk mengetahui proses waktu dalam mendekrip dan dekompresi file.
4.1.4 Penentuan Aktor
Aplikasi ini memisahkan actor menjadi 2 (dua) bagian, yaitu admin BiNus
Center Bintaro dan admin BiNus Center Pusat. Wewenang masing-masing actor
tersebut adalah sebagai berikut :
1) admin BiNus Center Bintaro
admin BiNus Center Bintaro memiliki wewenang antara lain :
1. Menentukan kunci public key berupa password.
2. Memasukkan password yang sudah ditentukan.
3. Melakukan Kompresi dan enkripsi file.
4. Menentukan proses waktu dalam mengkompresi dan enkripsi file.
5. Mendownload file yang sudah di kompresi dan enkripsi dari aplikasi.
6. Mengirimkan file yang sudah di kompresi dan enkripsi file ke BiNus Center
Pusat.
2) admin BiNus Center Pusat
admin BiNus Center Bintaro memiliki wewenang antara lain :
1. Memasukkan password yang sudah di tentukan oleh admin 1.
2. Melakukan dekripsi dan dekompresi file yang sudah dikirimkan oleh admin 1.
64
3. Memasukkan proses waktu dalam mendekrip dan dekompresi file yang sudah
ditentukan oleh admin 1.
4. Mendownload file yang sudah di dekripsi dan dekompresi dari aplikasi.
5. Memberikan file asli kepada branch manager.
4.1.5 User Stories
4.1.5.1 Kompresi dan Enkripsi
1. Admin 1 memasukkan password pada aplikasi.
2. Admin 1 memasukkan file pada aplikasi ( file yang di masukkan
berupa nilai siswa yang berbentuk file Excel).
3. Admin 1 menekan tombol proses untuk melakukan kompresi dan
enkripsi, lalu proses dimulai.
4. Proses pada aplikasi akan secara otomatis memproses kompresi &
enkripsi pada file yang di masukkan.
5. Setelah diproses Admin 1 akan mendownload hasil kompresi &
enkripsi file tersebut ( file yang tadinya berupa file Excel yang
berekstension XLS berubah menjadi YI_DLZ).
6. Admin 1 mengirimkan file yang telah di kompresi & enkripsi
kepada BiNus Center Pusat.
65
4.1.5.2 Dekripsi dan Dekompresi
11. Admin 2 memasukkan file pada aplikasi ( file yang di masukkan
berupa nilai siswa yang sudah di kompresi & enkripsi berbentuk
file YI_DLZ).
12. Admin 2 memasukkan password pada aplikasi yang sudah di
tentukan oleh Admin 1.
13. Admin 2 menekan tombol proses untuk melakukan dekripsi dan
dekompresi.
14. Proses pada aplikasi akan secara otomatis memproses dekripsi dan
dekompresi pada file yang di masukkan.
15. Setelah diproses Admin 2 akan mendownload hasil dekripsi dan
dekompresi file tersebut ( file yang tadinya berupa file yang
berekstension YI_DLZ berubah menjadi file Excel yang
berextension XLS).
16. Admin 2 memberikan nilai tersebut kepada branch manager untuk
diproses dan diberikan kembali kepada salah satu staff yang
berwenang untuk di masukkan kedalam certifikat siswa.
User stories tersebut dapat digambarkan pada use case diagram
seperti yang terdapat pada gambar 4.1.
66
Gambar 4.1. Usa Case Diagram
4.1.5.3 Use Case Scenario
Use case scenario merupakan penjelasan yang lebih terperinci
mengenai masing-masing use case yang terjadi di dalam sistem. Berikut ini
merupakan gambaran scenario dari tiap use case yang ada.
67
1. Login
Tabel 4.1
Scenario Pada login
Nama Use case login
Aktor yang terlibat Admin 1 dan Admin 2
Brief Description Admin ingin memasuki aplikasi
Basic Flow 1. Admin memasukkan username dan password 2. Admin menekan tombol login untuk masuk ke dalam
aplikasi. 3. Aplikasi telah dimasuki oleh admin
Alternate Flow Jika username dan password tidak di isi, atau salah isi maka akan tampil pesan error dan diminta untuk mengisi username dan password yang benar
Pre condition Admin harus mengisi username dan password yang benar
Post condition Admin baru masuk ke dalam aplikasi
2. Menentukan password
Tabel 4.2
Scenario pada Menentukan password
Nama Use case Menentukan password
Aktor yang terlibat Admin 1
68
Brief Description Admin 1 ingin menentukan password untuk admin 2
Basic Flow 1. Admin 1 menekan tombol kompresi dan enkripsi untuk memasuki form password yang ingin ditentukan
2. Admin 1 memasukkan password
3. Admin 1 menekan tombol proses Pre condition Admin 1 tidak bisa menekan tombol proses sebelum
memasukkan data yang akan di kompresi dan dienkripsi serta menentukan proses waktu
Post condition Password sudah ditentukan oleh Admin 1
3. Memasukkan file
Tabel 4.3
Scenario pada memasukkan file
Nama Use case Memasukkan file
Aktor yang terlibat Admin 1 dan admin 2
Brief Description Admin ingin memasukkan file yang akan di proses
Basic Flow 1. Admin menekan tombol kompresi dan enkripsi atau tombol dekripsi dan dekompresi untuk memasuki form yang ingin dikompres dan enkrip atau di dekompresi dan dekripsi
2. Admin memasukkan file ke dalam aplikasi 3. Admin menekan tombol proses
Pre condition Admin 1 tidak bisa menekan tombol proses sebelum memasukkan password dan dan menentukan proses waktu sedangkan admin 2 tidak bisa menekan tombol proses sebelum memasukkan password dan proses waktu yang sudah ditentukan admin 1
69
Post condition File sudah sudah dimasukkan oleh 1 dan admin 2
4. Mengkompresi dan mengenkrip file
Tabel 4.4
Scenario pada mengkompresi dan mengengkrip file
Nama Use case Mengkompresi dan mengenkrip file
Aktor yang terlibat Admin 1
Brief Description Admin 1 ingin mengkompresi dan mengenkrip file
Basic Flow 1. Admin 1 menekan tombol kompresi dan enkripsi untuk memasuki form untuk mengkompresi dan mengenkripsi file
2. Admin 1 memasukkan file yang akan di kompresi dan enkripsi
3. Admin 1 menekan tombol proses Pre condition Admin 1 tidak bisa menekan tombol proses sebelum
memasukkan password dan menentukan proses waktu yang akan di kompresi dan dienkripsi
Post condition File sudah dikompresi dan enkripsi oleh Admin 1
70
5. Mendownload file
Tabel 4.5
Scenario pada mendownload file
Nama Use case Mendownload file
Aktor yang terlibat Admin 1 dan admin 2
Brief Description Admin 1 dan admin 2 ingin mendownload file
Basic Flow 1. Admin menekan tombol kompresi dan enkripsi atau dekripsi dan kompresi untuk memasuki form untuk mengkompresi dan mengenkripsi file atau dekripsi dan dekompresi
2. Admin memasukkan password,file dan proses waktu yang akan di kompresi dan enkripsi atau dekripsi dan dekompresi
3. Admin menekan tombol proses 4. Admin 1 dan admin 2 mendownload file yang telah
di kompresi dan enkripsi atau dekripsi dan dekompresi
Pre condition Admin 1 tidak bisa memasuki halaman download sebelum memasukkan password, file dan proses waktu yang akan di kompresi dan enkripsi atau dekripsi dan dekompresi
Post condition File sudah didownload oleh Admin 1 dan admin 2
71
6. Memasukkan password
Tabel 4.6
Scenario pada memasukkan password
Nama Use case Memasukkan password
Aktor yang terlibat Admin 2
Brief Description Admin 2 ingin memasukkan password
Basic Flow 1. Admin 2 menekan tombol dekripsi dan dekompresi untuk memasuki form untuk memasukkan password
2. Admin 2 memasukkan password 3. Admin 2 menekan tombol proses
Pre condition Admin 2 tidak bisa memasukkan password sembarangan dikarenakan password sudah di tentukan oleh admin 2
Post condition Password yang sudah ditentukan oleh admin 1 sudah dimasukkan oleh Admin 2
72
7. Mendekripsi dan mendekompresi file
Tabel 4.7
Scenario pada mendekripsi dan mendekompresi file
Nama Use case Mendekripsi dan mendekompresi file
Aktor yang terlibat Admin 2
Brief Description Admin 2 ingin mendekripsi dan mendekompresi file
Basic Flow 1. Admin 2 menekan tombol dekripsi dan dekompresi untuk memasuki form untuk mendekripsi dan mendekompresi file
2. Admin 2 memasukkan file yang akan di dekripsi dan dekompresi
3. Admin 2 menekan tombol proses Pre condition Admin 2 tidak bisa menekan tombol proses sebelum
memasukkan password dan menentukan proses waktu yang akan di dekripsi dan dekompresi
Post condition File sudah didekripsi dan dekompresi oleh Admin 2
8. Logout
Tabel 4.8
Scenario pada Logout
Nama Use case Logout
Aktor yang terlibat Admin 1 dan Admin 2
Brief Description Admin ingin keluar dari aplikasi
73
Basic Flow 1. Admin menekan tombol logout 2. Admin keluar dari aplikasi
Pre condition Jika Admin keluar dari aplikasi dengan menutup browser dia tidak bisa kembali ke menu login tapi jika admin keluar dari aplikasi melalui tombol logout dia bisa kembali kemenu login
Post condition Admin sudah keluar dari aplikasi
4.2 Perancangan (Design)
4.2.1 Perancangan use case diagram
Activity Diagram merupakan diagram yang menggambarkan
berbagai aliran aktivitas yang terjadi di dalam sistem, yang meliputi
bagaimana sebuah proses dapat terjadi, kemungkinan-kemungkinan yang
bisa terjadi, serta bagaimana akhir dari proses tersebut. Berikut ini
merupakan gambaran activity diagram yang mewakili setiap use case.
74
1. Login
Gambar 4.2. Activity diagram untuk login
Activity diagram ini merupakan rangkaian proses yang akan
terjadi ketika actor melakukan login. Ketika aplikasi dibuka, maka
akan muncul form login. Untuk dapat masuk kedalam aplikasi, actor
harus memasukkan username dan password terlebih dahulu. Kemudian
aplikasi akan melakukan pengecekan terhadap kesesuaian username
dan password, serta status dari actor yang melakukan login. Jika status
actor tersebut aktif dan terdapat kesesuaian terhadap username dan
password, maka actor dapat masuk kedalam aplikasi. Jika tidah
75
terdapat kesesuaian dengan username dan password, serta status actor
tidak aktif, maka actor tidak bisa masuk kedalam aplikasi.
2. Menentukan password
Gambar 4.3. Activity diagram untuk Menentukan Password
Activity diagram ini merupakan rangkaian proses yang akan
terjadi ketika Admin 1 Menentukkan Password. Proses menentukan
password yang dilakukan oleh admin 1. Admin 1 akan memasukkan
Password dan mengulanginya. Namun Jika file dan waktu proses tidak
dimasukkan, aplikasi tidak bisa meneruskan proses kompresi dan
76
enkripsi dan akan muncul pesan “Anda belum memilih [file] untuk
diproses”.
3. Memasukkan File
Gambar 4.4. Activity diagram untuk Memasukkan File
Activity diagram ini merupakan rangkaian proses yang akan
terjadi ketika Actor memasukkan file. Actor akan memasukkan file
dalam mengkompresi dan mendekripsi atau mendekripsi dan
77
mendekompresi. Namun Jika password tidak di masukkan, maka
aplikasi tidak bisa meneruskan proses kompresi dan enkripsi atau
dekripsi dan dekompresi dan akan muncul pesan “Maaf, [ Password ]
tidak boleh kosong”.
4. Mengkompresi dan mengenkrip File
Gambar 4.5. Activity diagram untuk Mengkompresi & mengenkripsi File
78
Activity diagram ini merupakan rangkaian proses yang akan
terjadi ketika Admin 1 mengkompresi & mengenkripsi file. Proses
mengkompresi dan mengenkripsi file dilakukan oleh admin 1. Jika
form kompresi & enkripsi telah terisi semua, maka proses kompresi &
enkripsi akan berhasil, namun jika ada form kompresi & enkripsi yang
tidak di isi, maka akan muncul 2 pesan. Yaitu : 1. Anda belum memilih
[ file ] untuk diproses. 2. Maaf, [ Password ] tidak boleh kosong.
6. Mendownload File
Gambar 4.6. Activity diagram untuk Mendownload File
79
Activity diagram ini merupakan rangkaian proses yang akan
terjadi ketika actor ingin mendownload file. Actor masuk ke form
kompresi & enkripsi atau dekripsi & dekompresi, kemudian
mengkompresi & mengenkripsi atau mendekripsi & mendekompresi
file. Setelah itu mendownload file tersebut.
7. Memasukkan Password
Gambar 4.7. Activity diagram untuk Memasukkan Password
80
Activity diagram ini merupakan rangkaian proses yang akan
terjadi ketika Admin 1 dan 2 Memasukkan Password. Proses
memasukkan password yang dilakukan oleh admin 1 dan 2. Admin 1
dan 2 akan memasukkan Password dan mengulanginya. Namun Jika
file dan waktu proses tidak dimasukkan, aplikasi tidak bisa
meneruskan proses kompresi dan enkripsi dan akan muncul pesan
“Anda belum memilih [ file ] untuk diproses”.
8. Mendekripsi dan mengkompresi File
Gambar 4.8. Activity diagram untuk Mendekripsi & mendekompresi File
81
Activity diagram ini merupakan rangkaian proses yang akan
terjadi ketika Admin 2 mendekripsi & mendekompresi file. Proses
mendekripsi & mendekompresi file dilakukan oleh admin 2. Jika form
dekripsi & dekompresi telah terisi semua, maka proses dekripsi &
dekompresi akan berhasil, namun jika ada form dekripsi & dekompresi
yang tidak di isi, maka akan muncul 2 pesan. Yaitu : 1. Anda belum
memilih [ file ] untuk diproses. 2. Maaf, [ Password ] tidak boleh
kosong.
9. Logout
Gambar 4.9. Activity diagram untuk Logout
82
Activity diagram ini merupakan rangkaian proses yang akan
terjadi ketika Actor ingin keluar atau Logout dari aplikasi. Actor
memilih form Kompresi & Enkripsi atau Home atau Dekripsi &
Dekompresi, kemudian memilih keluar dari aplikasi dan akan di
kembalikan pada menu Login.
4.2.2 Perancangan Sequence Diagram
1. Sequence Diagram untuk login Actor
Gambar 4.10. Sequence Diagram untuk login Actor
83
Untuk melakukan login, seorang actor harus memasukkan
username dan password yang telah di daftarkan sebelumnya. Jika
username dan password yang dimasukkkan salah, maka akan
menampilkan error page yang memberitahukan ke actor bahwa
username dan password yang dimasukkan salah. Namun, jika
username dan password yang di masukkan benar, maka akan masuk
ke menu utama.
2. Sequence Diagram untuk Menentukkan password
Gambar 4.11. Sequence Diagram untuk Menentukan password
84
Untuk menentukkan password, dilakukan oleh seorang admin
1. Hal ini dilakukan untuk pencocokkan password yang ada di form
Dekripsi dan Dekompresi yang dimasukkan oleh Admin 2. Admin
terlebih dahulu melakukan login untuk masuk kedalam aplikasi.
Admin 1 akan mendapatkan konfirmasi bahwa login yang dilakukan
berhasil. Kemudian Admin 1 menentukkan password dan mengulangi
password. Jika password dibatalkan maka aplikasi akan
mengembalikan ke form kompresi & enkripsi. Namun, apabila tidak
di batalkan maka aplikasi akan meneruskan proses untuk
mengkompresi & menenkripsi file.
85
3. Sequence Diagram untuk memasukkan file
Gambar 4.12. Sequence Diagram untuk memasukkan file
Untuk memasukkan,file dilakukan oleh seorang actor. Hal ini
dilakukan untuk proses kompresi & enkripsi atau Dekripsi &
Dekompresi yang dimasukkan oleh actor. Actor terlebih dahulu
melakukan login untuk masuk kedalam aplikasi. Actor akan
mendapatkan konfirmasi bahwa login yang dilakukan berhasil.
Kemudian Admin memasukkan file. Jika file tidak dimasukkan maka
aplikasi tidak bisa meneruskan proses kompresi & enkripsi atau
86
Dekripsi & Dekompresi. Namun, apabila file dimasukkan maka
aplikasi akan meneruskan proses tersebut.
4. Sequence Diagram Mengkompresi dan mengenkrip file
Gagal pageKompresi & Enkripsi page Success pageLogin Page
Admin
Batal page
file yang di kompresi & enkripsi dibatalkan
konfirmasi file yang dikompresi & enkripsi batal
file yang dikompresi & enkripsi berhasil
konfirmasi file yang dikompresi & enkripsi berhasil
Konfirmasi login sukses
Login
Cek login
Proses gagal
Konfirmasi proses gagal
file dimasukkan
Gambar 4.13. Sequence Diagram untuk mengkompresi & mengenkripsi
Untuk mengkompresi & mengenkripsi,file dilakukan oleh
seorang admin 1. Hal ini dilakukan untuk proses kompresi & enkripsi
yang dimasukkan oleh Admin 1. Admin 1 terlebih dahulu melakukan
login untuk masuk kedalam aplikasi. Admin 1 akan mendapatkan
konfirmasi bahwa login yang dilakukan berhasil. Kemudian Admin 1
menentukkan password, proses waktu dan memasukkan file. Jika
87
password, proses waktu dan file tidak dimasukkan maka aplikasi
tidak bisa meneruskan proses kompresi & enkripsi. Namun, apabila
password, proses waktu dan file dimasukkan maka aplikasi akan
meneruskan proses tersebut.
5. Sequence Diagram untuk mendownload file
Gagal pageKompresi & Enkripsi page Success pageLogin Page
Admin
Batal page
file yang di kompresi & enkripsi dibatalkan
konfirmasi file yang dikompresi & enkripsi batal
file yang dikompresi & enkripsi berhasil
konfirmasi file yang dikompresi & enkripsi berhasil
Konfirmasi login sukses
Login
Cek login
Proses gagal
Konfirmasi proses gagal
file dimasukkan
Download page
file didownload
konfirmasi file didownload berhasil
Gambar 4.14. Sequence Diagram untuk mendownload file
Untuk mendownload file dilakukan oleh seorang actor. Hal
ini dilakukan untuk proses kompresi & enkripsi yang didownload
88
filenya oleh actor. Actor terlebih dahulu melakukan login untuk
masuk kedalam aplikasi. Actor akan mendapatkan konfirmasi bahwa
login yang dilakukan berhasil. Kemudian Actor menentukkan
password, proses waktu dan memasukkan file setelah itu menekan
tombol proses untuk di kompresi & enkripsi atau dekripsi &
dekompresi file yang kemudian akan di download hasilnya. Jika
password, proses waktu, file tidak dimasukkan dan tombol proses
tidak ditekan maka file hasil kompresi & enkripsi atau dekripsi &
dekompresi tidak bisa di download. Namun, apabila password, proses
waktu, file dimasukkan dan tombol proses ditekan maka file hasil
kompresi & enkripsi atau dekripsi & dekompresi bisa di download.
89
6. Sequence Diagram untuk memasukkan password
Gambar 4.15. Sequence Diagram untuk memasukkan password
Untuk memasukkan password, dilakukan oleh seorang admin
2. Hal ini dilakukan untuk pencocokkan password yang ada di form
kompresi dan enkripsi yang dimasukkan oleh Admin 1. Admin 2
terlebih dahulu melakukan login untuk masuk kedalam aplikasi.
Admin 2 akan mendapatkan konfirmasi bahwa login yang dilakukan
berhasil. Kemudian Admin 2 memasukkan password dan mengulangi
90
password. Jika password dibatalkan maka aplikasi akan
mengembalikan ke form kompresi & enkripsi. Namun, apabila tidak
di batalkan maka aplikasi akan meneruskan proses untuk
mengkompresi & menenkripsi file.
7. Sequence Diagram untuk mendekripsi & mendekompresi file
Gambar 4.16. Sequence Diagram untuk mendekripsi & mendekompresi
file
Untuk mengdekripsi & mendekompresi,file dilakukan oleh
seorang admin 2. Hal ini dilakukan untuk proses dekripsi & kompresi
91
yang dimasukkan oleh Admin 2. Admin 2 terlebih dahulu melakukan
login untuk masuk kedalam aplikasi. Admin 2 akan mendapatkan
konfirmasi bahwa login yang dilakukan berhasil. Kemudian Admin 2
memasukkan password yang sudah ditentukan oleh Admin 1, proses
waktu dan memasukkan file. Jika password, proses waktu dan file
tidak dimasukkan maka aplikasi tidak bisa meneruskan proses
dekripsi & dekompresi. Namun, apabila password, proses waktu dan
file dimasukkan maka aplikasi akan meneruskan proses tersebut.
8. Sequence Diagram untuk Logout
Gambar 4.17. Sequence Diagram untuk Logout
92
Untuk melakukan logout, seorang actor harus menekan
tombol logout yang berada di halaman home, kompresi & enkripsi
dan dekripsi & dekompresi. tombol logout yang berada di halaman
home, kompresi & enkripsi dan dekripsi & dekompresi benar, maka
akan keluar dari aplikasi dan kembali ke menu login.
4.2.3 Perancangan Class Diagram
Class diagram merupakan perwakilan dari kelas, bagian-bagian
dari kelas dan menggambarkan hubungan antara satu kelas dengan kelas
yang lain. Gambar 4.17 merupakan class diagram dari user stories yang
telah di jelaskan sebelumnya.
Gambar 4.18. Class Diagram
93
4.3 Pengkodean (coding)
4.3.1 Halaman Login
Halaman login digunakan supaya admin bisa masuk ke dalam
aplikasi. Agar aplikasi bisa dijalankan, admin terlebih dahulu menjalankan
web browser yang dijalankan dalam localhost dan mengisikan address bar
pada web browser. Alamat yang digunakan adalah http://localhost/skripsi/
atau http://localhost/skripsi/index.php. Setelah alamat tersebut di aktifkan,
halaman login akan di tampilkan pada browser. Berikut adalah Sintaks
tampilan login:
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>L o g i n | .:: Enkripsi, Dekripsi dan Kompresi File ::.</TITLE>
<LINKhref="include/template_css.css"type="text/css" rel="stylesheet">
</HEAD>
<SCRIPT language="javascript">
function validasi() {
if (document.formLogin.username.value == "") {
alert("Username tidak boleh kosong");
document.formLogin.username.select();
valid = 1;
return false;
}
else {
94
valid = 2;
}
if (valid == 2) {
if (document.formLogin.password.value == "") {
alert("Password tidak boleh kosong");
document.formLogin.password.select();
return false;
}
}
}
</SCRIPT>
<BODYonLoad="formLogin.username.focus();"><TABLEwidth="100%" height="100%"border="0"align="center"cellpadding="0"cellspacing="0">
<TR>
<TD>
<FORM method="post" name="formLogin" action="index.php">
<TABLE class="dash" bgcolor="#F7F7F7" align="center" width="100%" cellspacing="10" cellpadding="10">
<TR>
<TD align="center"><IMG src="images/login.gif"></TD>
<TD>
<TABLE class="dash" bgcolor="#E7E7E7">
</TR>
<TR>
<TD colspan="3" align="center"><B>L O G I N</B></TD>
</TR>
95
<TR>
<TD>Username </TD>
<TD> : </TD>
<TD><INPUT class="inputbox" type="text" name="username" size="20" maxlength="25" title="Masukkan Username Anda" tabindex=1></TD>
</TR>
<TR>
<TD>Password </TD>
<TD> : </TD>
<TD><INPUT class="inputbox" type="password" name="password" size="20" maxlength="25" title="Masukkan Password Anda" tabindex=2></TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan="3" align="center"><INPUT class="button" type="submit" name="submit" value="Login" onClick="return validasi();" tabindex=3></TD>
<INPUT type="hidden" name="action" value="login">
</TR>
</TABLE>
</TD>
</TR>
</TABLE>
</FORM>
</TD>
</TR>
</TABLE>
</BODY>
</HTML>
96
Masukkan username dengan “abupor” dan password “p0w3rr4ng3r”.
berikut adalah souce code untuk menu login:
<?php
$action_ = $_POST['action'];
if ( $action_ == "login" ) {
$username_ = $_POST['username'];
$password_ = $_POST['password'];
if (!($username_ == "abupor" AND $password_ == "p0w3rr4ng3r")) {
//session_destroy();
echo "<script language=\"javascript\">
alert(\"Login GAGAL! Periksa Username dan Password Anda\");
history.back();
</script>";
exit();
}
else {
session_start();
session_register("reg_userName");
$reg_userName = md5($username_);
header("location:indexi.php");
}
}
97
4.3.2 Menu Home
Pada menu Home, terdapat beberapa link, yaitu link “Home”, link
Kompresi & Enkripsi”, link “Dekripsi & Dekompresi”, “Logout”. Berikut
source code yang ada pada menu Home:
<?php
session_start();
if(!session_is_registered(reg_userName)) {
session_destroy();
echo "<SCRIPT>
alert('Anda BELUM LOGIN !. Silakan Anda login kembali');
document.location=('index.php');
</SCRIPT>";
exit();
}
switch($_GET['page']) {
case "enkrip_form" :
$judul = "Kompresi dan Enkripsi";
$page = "enkrip_form.php";
break;
case "dekrip_form" :
$judul = "Dekripsi dan Dekompresi";
$page = "dekrip_form.php";
break;
case "enkrip" :
$judul = "Kompresi dan Enkripsi";
$page = "enkrip.php";
98
break;
case "dekrip" :
$judul = "Dekripsi dan Dekompresi";
$page = "dekrip.php";
break;
case "laporan" :
$judul = "Laporan Hasil Proses";
$page = "laporan.php";
break;
default :
$judul = "Home";
$page = "index_.php"; }
switch($_GET['aksi']) {
case "enkrip" :
$judul .= " Kompresi dan Enkripsi";
break;
case "dekrip" :
$judul .= " Dekripsi dan Dekompresi";
break;
default :
$judul .= "";
}
?>
<HTML>
<HEAD>
<TITLE>.:: <?php echo $judul; ?> ::.</TITLE>
<META http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=iso-8859-1" />
99
<LINK href="include/template_css.css" type="text/css" rel="stylesheet">
</HEAD>
<BODY bgcolor=#5785D2 leftmargin=0 topmargin=0 marginwidth=0 marginheight=0>
<CENTER>
<TABLE width=710 border=0 cellpadding=0 cellspacing=0>
<TR>
<TD colspan=7 background="images/web_01_6.1.jpg" width=710 height=173 alt="" /></TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan=3>
<DIV><A href="indexi.php?page=enkrip_form"><IMG src="images/web_02.jpg" width=305 height=50 alt="Kompresi & Enkripsi" border=0></A></DIV>
</TD>
<TD>
<DIV><A href="indexi.php"><IMG src="images/web_03.jpg" width=97 height=50 alt="Home" border=0></A></DIV>
</TD>
<TD colspan=3>
<DIV><A href="indexi.php?page=dekrip_form"><IMG src="images/web_04.jpg" width=308 height=50 alt="Dekripsi & Dekompresi" border=0></A></DIV>
</TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan=7 background="images/web_05.jpg" width=710 height=41 alt="" />
<DIV style="padding-top:17pt;padding-right:30pt" align="right"><A href="logout.php"><FONT color="white"><STRONG>Logout <MARQUEE width=15
100
direction=right scrollAmount=3 scrollDelay=60><FONT color="white">>>></FONT></MARQUEE></STRONG></FONT></A></DIV>
</TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan=7 background="images/web_06.jpg" width=710 height=47 alt="" />
<DIV style="padding-bottom:10pt;padding-left:45pt"><FONT class="m14" color="black"><STRONG><? echo $judul; ?></STRONG></FONT> </DIV>
</TD>
</TR>
<TR>
<TD background="images/web_07.jpg" width=31 height=82 alt="" /></TD>
<TD colspan=5 background="images/web_08.jpg" width=626 height=82 alt="" />
<DIV style="padding-top:1pt;padding-left:1pt"><FONT class="m12" color="black"><?php include($page); ?></FONT> </DIV>
</TD>
<TD background="images/web_09.jpg" width=53 height=82 alt="" /></TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan=7 background="images/web_10.jpg" width=710 height=65 alt="" /></TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan=2 background="images/web_11.jpg" width=56 height=37 alt="" /></TD>
<TD colspan=3 background="images/web_12.jpg" width=535 height=37 alt="" />
101
<DIV style="padding-left:2pt" align="center"><MARQUEE direction=left onmouseout=this.start() onmouseover=this.stop() scrollAmount=3 scrollDelay=60><FONT color="white">About us : ASEP ERLAN MAULANA [ 08567911005 ], Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta, email : [email protected] telp : +62 81282244116 website : <A href="http://www.google.com">www.google.com</A> .::. Dedicated to : Mamah dan Ai Tercinta</FONT></MARQUEE> </DIV>
</TD>
<TD colspan=2 background="images/web_13.1.jpg" width=119 height=37 alt="" /></TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan=7 background="images/web_14.1.jpg" width=710 height=54 alt="" / valign="bottom">
<DIV style="padding-left:20px;padding-bottom:8px" valign="middle">Powered by : <IMG src="images/php-logo.gif" alt="PHP 5.0.2"> <IMG src="images/apache-logo.gif" alt="Apache 2.0"></DIV>
</TD>
</TR>
<TR>
<TD background="images/spacer.gif" width=31 height=1 alt="" /></TD>
<TD background="images/spacer.gif" width=25 height=1 alt="" /></TD>
<TD background="images/spacer.gif" width=249 height=1 alt="" /></TD>
<TD background="images/spacer.gif" width=97 height=1 alt="" /></TD>
<TD background="images/spacer.gif" width=189 height=1 alt="" /></TD>
<TD background="images/spacer.gif" width=66 height=1 alt="" /></TD>
<TD background="images/spacer.gif" width=53 height=1 alt="" /></TD>
102
</TR>
</TABLE>
</CENTER>
</BODY>
</HTML>
4.3.3 Menu Kompresi & Enkripsi
Pada menu Kompresi & Enkripsi, terdapat beberapa link, yaitu
link “Home”, link Kompresi & Enkripsi”, link “Dekripsi & Dekompresi”,
link “Logout”. yang membedakannya adalah pada menu Kompresi &
Enkripsi, terdapat form yang harus diisikan oleh admin sebelum proses
tersebut, Yaitu : Password, Ulangi password, dan Masukkan File. Berikut
source code form Kompresi & Enkripsi :
<HEAD>
<LINK href="include/template_css.css" type="text/css" rel="stylesheet">
</HEAD>
<SCRIPT src="include/function.js"></SCRIPT>
<BODY onLoad="formEnKom.password.focus()">
<TABLE>
<FORM method="post" name="formEnKom" action="indexi.php?page=enkrip" enctype="multipart/form-data">
<TR>
<TD>Password </TD>
<TD> : </TD>
103
<TD><INPUT class="inputbox" type="password" name="password" size="30" maxlength="24" tabindex="1"> <IMG src="images/help.gif" alt="Masukkan Password Kompresi dan Enkripsi Anda, minimal 8 karakter dan maksimal 24 karakter"></TD>
</TR>
<TR>
<TD>Ulangi Password </TD>
<TD> : </TD>
<TD><INPUT class="inputbox" type="password" name="password2" size="30" maxlength="24" onBlur="return cekPass();" tabindex="2"> <IMG src="images/help.gif" alt="Password kedua harus sama dengan password pertama"></TD>
</TR>
<TR>
<TD>File </TD>
<TD> : </TD>
<TD><INPUT class="inputbox" type="file" name="file" size="70" tabindex="3"> <IMG src="images/help.gif" alt="Pilih file yang akan dikompres dan dienkrip"></TD>
</TR>
<TR>
<TD>Waktu Proses </TD>
<TD> : </TD>
<TD><SELECT class="inputbox" name="waktu" tabindex="4">
<OPTION value="30">30</OPTION>
</SELECT> detik <IMG src="images/help.gif" alt="Pilih Waktu Proses">
</TD>
</TR>
<TR>
104
<TD colspan="3" align="center"><INPUT class="button" type="reset" name="home" value="<< Batal" tabindex="6" onClick="return formEnKom.password.focus();">
<INPUT class="button" type="submit" name="submit" value="Proses >>" onCLick="return validasi();" tabindex="5">
</TD>
</TR>
</FORM>
</TABLE>
</BODY>
4.3.4 Proses Kompresi & Enkripsi
Pada proses Kompresi & Enkripsi tidak akan berjalan jika
Password dan File tidak dimasukkan. File dienkripsi terlebih dahulu
kemudian di kompresi untuk mendapatkan hasil berupa data yang telah
diamankan dan ukuran data yang lebih kecil. Berikut adalah source code
pada proses Kompresi & Enkripsi. Beberapa penggalan source code
diambil dari internet.
(http://ipangsan.web.id/enkripsi-triple-des-dan-kompresi-lzss/):
<?php include_once("des/YI_DES.class.php"); include_once("lzss/YI_LZSS_Com.class.php"); $enkrip = new YI_DES(); $kompres = new YI_Compress(); $password = $_POST['password']; $temp = "temp/"; $down = "download/"; $enkrip -> cekSession(reg_userName); if (is_uploaded_file($_FILES['file']['tmp_name'])) {
if ($_POST['waktu'] > 240) set_time_limit(240); else set_time_limit($_POST['waktu']); try { $file_name = $_FILES['file']['name']; //Returns the Actual Name of the File.
105
$file_name = str_replace(".", "~", $file_name); $ext = substr($file_name, -3, 3);
copy($_FILES['file']['tmp_name'], $temp . $file_name); //Copy dari server temporary
if (filesize($temp . $file_name) <= 0) { throw new exception("Maaf, File tidak boleh kosong"); } $fr = fopen($temp . $file_name, "rb"); $isi = fread($fr, filesize($temp . $file_name)); fclose($fr); if ($password == "") {
throw new exception("Maaf, password tidak boleh kosong"); }
if (strlen($password) <= 7) { throw new exception("Maaf, password tidak boleh kurang dari 8 karakter"); } for ($i=0;$i<=strlen($password);$i++) { if (strpos($password, chr(63), $i) AND strpos($password, chr(03), $i+1)) { throw new exception("Maaf, password tidak boleh menggunakan karakter ? dan _");
} } $header = $kompres -> get_head_info($isi); if ($header != "") { throw new exception("Maaf, file sudah dienkripsi"); } $waktu_mulai = microtime(TRUE);
$hasil_kompres = $kompres -> compress($temp . $file_name); $hasil_enkrip = $enkrip -> des($password, $hasil_kompres, 1, 1, null); //tulis file akhir proses kompresi dan enkripsi ditambah dengan header
// Format Header File : YI_DL$ext$key? $hdr = "YI_DL" . $ext . $password . "?"; $header = $enkrip -> enc_head($hdr);
$file_kom = $down . basename($file_name) . ".YI_DLZ"; $akhir = strrev($header . "|" . $hasil_enkrip); $fw = fopen($file_kom, "wb"); fwrite($fw, $akhir); fclose($fw); $waktu_selesai = microtime(TRUE); $waktu = $waktu_selesai - $waktu_mulai; $file_asli = $temp . $file_name; $file_proses = $down . $file_name . ".YI_DLZ";
//laporan (proses, file asli, file proses, variabel hasil proses, waktu) $kompres->laporan("enkrip",$file_asli,$file_proses,$akhir, $waktu);
} catch (Exception $e) {
106
$enkrip -> error($e); }
} else $enkrip -> error2("Maaf, Anda belum memasukkan file");
?>
4.3.5 Halaman laporan (report) proses kompresi & enkripsi
Pada Halaman laporan (report) terdapat hasil dari proses Kompresi
& Enkripsi. Pada halaman ini juga terdapat tombol download yang bisa
langsung mendownload hasil dari file yang sudah di Kompresi & Enkripsi.
Berikut adalah source code Halaman laporan (report) dari proses
Kompresi & Enkripsi:
function laporan($aksi, $file1, $file2, $file_hasil, $waktu) {
if(!empty($file1) AND !empty($file2)) {
if($aksi == "enkrip") {
$rasio=round(filesize($file2)/filesize($file1)* 100, 2);
$rasio2 = round(100 - $rasio, 2);
$cetak_rasio = "<B>" . $rasio ."</B> %";
$file_name = str_replace("~", ".", basename($file1));
}
else {
$cetak_rasio = "-";
$file_name = basename($file1);
}
echo "<TABLE cellpadding=\"1\">
<TR>
<TD><B>SEBELUM</B></TD>
</TR>
107
<TR>
<TD>Nama File </TD>
<TD> : </TD>
<TD><B>" . $file_name . "</B></TD>
</TR>
<TR>
<TD>Ukuran File </TD>
<TD> : </TD>
<TD><B>" . round(filesize($file1) / 1024, 2) . "</B> KB (" . filesize($file1) . " byte)" . "</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Tipe File </TD>
<TD> : </TD>
<TD><B>";
$mime = mime_content_type($file1);
if(empty($mime))
echo "text/plain";
else
echo mime_content_type($file1);
echo "</B></TD>
</TR>
<TR>
<TD valign=\"top\">Isi File </TD>
<TD valign=\"top\"> : </TD>
<TD>
<TEXTAREA cols=\"60\" rows=\"10\">";
$fr1 = fopen($file1, "rb");
108
while (!feof($fr1)) {
$isi1 .= fread($fr1, 4096);
}
if(strlen($isi1) > 2000)
echo substr($isi1, 0, 2000) . " ...";
else
echo $isi1;
fclose($fr1);
echo "</TEXTAREA>
</TD>
</TR>
<TR><TD colspan=3><HR></TD></TR>
<TR>
<TD><BR><B>SESUDAH<B></TD>
</TR>
<TR>
<TD>Nama File </TD>
<TD> : </TD>
<TD valign=\"middle\"><A href=\"download.php?aksi=$aksi&fileName=$file2\" title=\"Download !\"><B>" . basename($file2) ." </B> <IMG src=\"images/download-ani.gif\" align=\"middle\"></TD>
</TR>
<TR>
<TD>Ukuran File </TD>
<TD> : </TD>
<TD><B>" . round(filesize($file2) / 1024, 2) . "</B> KB (" . filesize($file2) . " byte)" . "</TD>
</TR>
109
<TR>
<TD>Tipe File </TD>
<TD> : </TD>
<TD><B>";
$mime = mime_content_type($file2);
if(empty($mime))
echo "text/plain";
else
echo mime_content_type($file2);
echo "</B></TD>
</TR>
<TR>
<TD valign=\"top\">Isi File </TD>
<TD valign=\"top\"> : </TD>
<TD><TEXTAREA cols=\"60\" rows=\"10\">";
if(strlen($file_hasil) > 2000)
echo substr($file_hasil, 0, 2000) . " ...";
else
echo $file_hasil;
echo "</TEXTAREA></TD>
</TR>
<TR><TD colspan=3><HR></TD></TR>
<TR>
<TD><BR><B>STATISTIK</B></TD>
</TR>
<TR>
<TD>Waktu Proses </TD>
<TD> : </TD>
110
<TD><B>$waktu</B> detik</TD>
</TR>
<TR>
<TD>Rasio </TD>
<TD> : </TD>
<TD>$cetak_rasio</TD>
</TR>
</TABLE>";
}
}
}
?>
4.3.6 Menu Dekripsi & Dekompresi
Pada menu Dekripsi & Dekompresi, ada kesamaan dengan
menu Kompresi & Enkripsi terdapat beberapa link, yaitu link “Home”,
link Kompresi & Enkripsi”, link “Dekripsi & Dekompresi”, “Logout”.
Akan tetapi yang membedakannya adalah pada menu Dekripsi &
Dekompresi, terdapat form yang harus diisikan oleh admin sebelum
proses Kompresi & Enkripsi, Yaitu : Password, Ulangi password, File,
dan Proses waktu. Berikut source code dari form yang ada pada
Dekripsi & Dekompresi:
<HEAD>
<LINKhref="include/template_css.css"type="text/css" rel="stylesheet">
111
</HEAD>
<SCRIPT src="include/function.js"></SCRIPT>
<BODY onLoad="formEnKom.password.focus()">
<TABLE>
<FORMmethod="post"name="formEnKom" action="indexi.php?page=dekrip" enctype="multipart/form-data">
<TR>
<TD>Password </TD>
<TD> : </TD>
<TD><INPUT class="inputbox" type="password" name="password" size="30" maxlength="24" tabindex="1"> <IMG src="images/help.gif" alt="Masukkan Password Dekripsi dan Dekompresi Anda, minimal 8 karakter dan maksimal 24 karakter"></TD></TD>
</TR>
<TR>
<TD>Ulangi Password </TD>
<TD> : </TD>
<TD><INPUT class="inputbox" type="password" name="password2" size="30" maxlength="24" onBlur="return cekPass();" tabindex="2"> <IMG src="images/help.gif" alt="Password kedua harus sama dengan password pertama"></TD>
</TR>
<TR>
<TD>File </TD>
<TD> : </TD>
<TD><INPUT class="inputbox" type="file" name="file" size="70" tabindex="3"> <IMG src="images/help.gif" alt="Pilih file yang akan didekrip dan didekompres. File harus berekstensi .YI_DLZ"></TD>
</TR>
<TR>
112
<TD>Waktu Proses </TD>
<TD> : </TD>
<TD><SELECT class="inputbox" name="waktu" tabindex="4">
<OPTION value="30">30</OPTION>
</SELECT> detik <IMG src="images/help.gif" alt="Pilih Waktu Proses">
</TD>
</TR>
<TR>
<TD colspan="3" align="center"><INPUT class="button" type="reset" name="home" value="<< Batal" tabindex="6" onClick="return formEnKom.password.focus();">
<INPUT class="button" type="submit" name="submit" value="Proses >>" onCLick="return validasi();" tabindex="5">
</TD>
</TR>
</FORM>
</TABLE>
</BODY>
4.3.7 Proses Dekripsi & Dekompresi
Pada proses Dekripsi & Dekompresi tidak akan berjalan jika Password
dan File tidak dimasukkan. Berikut adalah source code pada proses
Dekripsi & Dekompresi:
<?php include_once("des/YI_DES.class.php"); include_once("lzss/YI_LZSS_Dec.class.php"); $dekompres = new YI_Decompress(); $dekrip = new YI_DES(); $password = $_POST['password'];
113
$file = $_POST['file']; $temp = "temp/"; $down = "download/"; $dekrip -> cekSession(reg_userName); if (is_uploaded_file($_FILES['file']['tmp_name'])) { if ($_POST['waktu'] > 240) set_time_limit(240); else set_time_limit($_POST['waktu']); try { $file_name = $_FILES['file']['name']; //Returns the Actual Name of the File. copy($_FILES['file']['tmp_name'], "temp/" . $file_name); //Copy dari server temporary if (filesize($temp . $file_name) <= 0) { throw new exception("Maaf, File tidak boleh kosong"); } if ($password == "") { throw new exception("Maaf, password tidak boleh kosong"); } if (strlen($password) <= 7) { throw new exception("Maaf, password tidak boleh kurang dari 8 karakter"); } for ($i=0;$i<=strlen($password);$i++) { if (strpos($password, chr(63), $i) AND strpos($password, chr(03), $i+1)) { throw new exception("Maaf, password tidak boleh menggunakan karakter ? dan _"); } } $baseName = basename($file_name); $ext = substr($baseName, -7, 7); if ($ext != ".YI_DLZ") { throw new exception("Maaf, ekstensi file salah!. File harus berekstensi [ <I>.YI_DLZ</I> ]"); } $waktu_mulai = microtime(TRUE); $fr = fopen($temp . basename($file_name), "rb"); $pesan = strrev(fread($fr, filesize($temp . basename($file_name)))); fclose($fr); $header = $dekrip -> get_head_info($pesan); // mulai dekripsi header $ext = substr($header, 5, 3); if (trim($header) == "") { throw new exception("Maaf, file belum dienkripsi"); } else { // password $found = true; $i = 0; while($found) {
114
if (strpos($header, "?", $i) == 0) { $found = false; } else { $i = strpos($header, "?", $i) + 1;} } if ($i == 0) { throw new exception("Maaf, file enkripsi rusak"); } $key = substr($header, 8, ($i - 9)); if (strcmp($key, $password) != 0) { throw new exception("Maaf, password tidak cocok"); } //$message diambil dari isi $message setelah dikurangi panjang header $pesan = substr($pesan, strlen($header) + 1); } $hasil_dekrip = $dekrip -> des($password, $pesan, 0, 1, null); $file_dec = $temp . basename($file_name) . ".YI_DEC"; $fw = fopen($file_dec, "wb"); fwrite($fw, $hasil_dekrip); fclose($fw); $hasil_dekompres = $dekompres -> decompress($file_dec); $file_hasil = $down . str_replace(".YI_DLZ", "", basename($file_name)); $file_hasil = str_replace("~", ".", $file_hasil); $file_array = explode('.', $file_hasil, 10); $file_hasil = $file_array[0] . "." . $ext; $fw = fopen($file_hasil, "wb"); fwrite($fw, $hasil_dekompres); fclose($fw); unlink($file_dec); $waktu_selesai = microtime(TRUE); $waktu = $waktu_selesai - $waktu_mulai; $file_asli = $temp . $file_name; //laporan (proses, file asli, file proses, variabel hasil proses, waktu) $dekompres -> laporan("dekrip", $file_asli, $file_hasil, $hasil_dekompres, $waktu);} catch (Exception $e) { $dekrip -> error($e); } } else $dekrip -> error2("Maaf, Anda belum memasukkan file"); ?>
115
4.3.8 Halaman laporan (report) proses dekripsi & dekompresi
Pada Halaman laporan (report) terdapat hasil dari proses
Kompresi & Enkripsi. Pada halaman ini juga terdapat tombol
download yang bisa langsung mendownload hasil dari file yang sudah
di Kompresi & Enkripsi. Berikut adalah source code Halaman laporan
(report) dari proses Kompresi & Enkripsi:
function laporan($aksi, $file1, $file2, $file_hasil, $waktu) { if(!empty($file1) AND !empty($file2)) { if($aksi == "enkrip") { $rasio = round(filesize($file2) / filesize($file1) * 100, 2); $rasio2 = round(100 - $rasio, 2); $cetak_rasio = "<B>" . $rasio ."</B> %"; $file_name = str_replace("~", ".", basename($file1)); } else { $cetak_rasio = "-"; $file_name = basename($file1); } echo "<TABLE cellpadding=\"1\"> <TR> <TD><B>SEBELUM</B></TD> </TR> <TR> <TD>Nama File </TD> <TD> : </TD> <TD><B>" . $file_name . "</B></TD> </TR> <TR> <TD>Ukuran File </TD> <TD> : </TD> <TD><B>" . round(filesize($file1) / 1024, 2) . "</B> KB (" . filesize($file1) . " byte)" . "</TD> </TR> <TR> <TD>Tipe File </TD> <TD> : </TD> <TD><B>"; $mime = mime_content_type($file1); if(empty($mime)) echo "text/plain"; else
116
echo mime_content_type($file1); echo "</B></TD> </TR> <TR> <TD valign=\"top\">Isi File </TD> <TD valign=\"top\"> : </TD> <TD> <TEXTAREA cols=\"60\" rows=\"10\">"; $fr1 = fopen($file1, "rb"); while (!feof($fr1)) { $isi1 .= fread($fr1, 4096); } if(strlen($isi1) > 2000) echo substr($isi1, 0, 2000) . " ..."; else echo $isi1; fclose($fr1); echo "</TEXTAREA> </TD> </TR> <TR><TD colspan=3><HR></TD></TR> <TR> <TD><BR><B>SESUDAH<B></TD> </TR> <TR> <TD>Nama File </TD> <TD>:</TD> <TDvalign=\"middle\"><Ahref=\"download.php?aksi=$aksi&fileName=$file2\"title=\"Download!\"><B>".basename($file2)."</B> <IMG src=\"images/download-ani.gif\" align=\"middle\"></TD> </TR> <TR> <TD>Ukuran File </TD> <TD> : </TD> <TD><B>" . round(filesize($file2) / 1024, 2) . "</B> KB (" . filesize($file2) . " byte)" . "</TD> </TR> <TR> <TD>Tipe File </TD> <TD> : </TD> <TD><B>"; $mime = mime_content_type($file2); if(empty($mime)) echo "text/plain"; else echo mime_content_type($file2); echo "</B></TD> </TR> <TR> <TD valign=\"top\">Isi File </TD> <TD valign=\"top\"> : </TD>
117
<TD><TEXTAREA cols=\"60\" rows=\"10\">"; if(strlen($file_hasil) > 2000) echo substr($file_hasil, 0, 2000) . " ..."; else echo $file_hasil; echo "</TEXTAREA></TD> </TR> <TR><TD colspan=3><HR></TD></TR> <TR> <TD><BR><B>STATISTIK</B></TD> </TR> <TR> <TD>Waktu Proses </TD> <TD> : </TD> <TD><B>$waktu</B> detik</TD> </TR> <TR> <TD>Rasio </TD> <TD> : </TD> <TD>$cetak_rasio</TD> </TR> </TABLE>"; } } } ?>
4.4 Pengujian (Testing)
Pada tahap ini dilakukan pengujian dengan metode black box. Pengujian
Black Box dengan pengujian sistem, dan pengujian ini menggunakan 2 komputer
yaitu komputer pertama ada pada BiNus Center Bintaro dan komputer kedua ada
pada BiNus Center Pusat yang spesifikasi adalah :
1. Komputer BiNus Center Bintaro
a. Perangkat keras (Hardware)
1) Prosesor : Intel Pentium 1,73 Ghz
2) Memori : DDR 1 GB
3) Monitor : 14 inch
118
4) Mouse dan Keyboard.
b. Perangkat lunak (software)
1) Sistem operasi : Windows XP Profesional SP2
2) PHP : PHP 5.02
3) Web server : Apache 2.2
2. Komputer BiNus Center Pusat
a. Perangkat keras (Hardware)
1) Prosesor : Intel Pentium 2,66 Ghz
2) Memori : DDR 512 Mb
3) Monitor : 14 inch
4) Mouse dan Keyboard
b. Perangkat lunak (software)
1) Sistem operasi : Windows XP Profesional SP2
2) PHP : PHP 5.02
3) Web server : Apache 2.2
Pengujian aplikasi dengan metode black box dilakukan terhadap menu-
menu yang ada di aplikasi KOMPRESI & ENKRIPSI dan DEKRIPSI &
DEKOMPRESI. Hasil yang di ujikan adalah sebagai berikut:
119
1. Menampilkan halaman login
Tabel 4.9
Menampilkan halaman login
Title Menampilkan Halaman Login
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju halaman Login
Procedure 1. Mengetikan alamat aplikasi Kompresi & Enkripsi dan Dekompresi & Dekripsi pada browser
Expected Results
1. View layar halaman Login
Actual Result
No.
1.
Verification
OK
120
2. Menampilkan halaman home
Tabel 4.10
Menampilkan halaman home
Title Menampilkan Halaman Home
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju halaman Home
Procedure 1. Mengisikan Username dan Password pada Halaman Login 2. Menekan tombol login
Expected Results
1. View layar halaman Home
No. 2.
Actual Result
121
Verification 1. OK jika username dan password benar
2. GAGAL jika username dan password salah atau username dan password belum dimasukkan dan akan muncul pesan “Login GAGAL! Periksa Username dan Password Anda” atau “username tidak boleh kosong dan password tidak boleh kosong”
122
3. Menampilkan halaman Kompresi & Enkripsi
Tabel 4.11
Menampilkan halaman kompresi & enkripsi
Title Menampilkan Halaman Kompresi & Enkripsi
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju halaman Kompresi & Enkripsi
Procedure Klik menu Kompresi & Enkripsi
Expected Results
View layar halaman Kompresi & Enkripsi
Actual Result
No. 3.
Verification OK
123
4. Menampilkan halaman Laporan Kompresi & Enkripsi
Tabel 4.12 Menampilkan halaman laporan kompresi & enkripsi
Title Menampilkan Halaman Laporan (Report) Kompresi &
Enkripsi
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses Kompresi & Enkripsi
Procedure 2. Tentukan Password dan ulangi password 3. Masukkan File yang akan di Kompresi & Enkripsi 4. Klik tombol proses pada menu Kompresi & Enkripsi
Expected Results
View layar halaman Laporan (Report) Kompresi & Enkripsi
Actual Result
No.
4.
Verification
OK
124
5. Hasil Proses Kompresi dan Enkripsi
Tabel 4.13 Hasil Proses enkripsi & kompresi
Ukuran (Byte) Nama File Nama File Hasil
Sebelum di enkrip
Sesudah di enkrip
Waktu Proses
(Second)
Rasio (%)
NilaiSH.DOC NilaiSH~doc.YI_DLZ 44032 21251 3.6 48.26
NilaiCFS3.DOC NilaiCFS~doc.YI_DLZ 49152 22603 4.3 45.99
NilaiSC05.DOC NilaiSC05~doc.YI_DLZ 53257 23323 4.9 43.79
125
1. Menampilkan Halaman Dekripsi & Dekompresi
Tabel 4.14
Menampilkan halaman dekripsi & dekompresi
Title Menampilkan Halaman Dekripsi & Dekompresi
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju halaman Dekripsi & Dekompresi
Procedure Klik tombol menu dekripsi & dekompresi
Expected Results
View layar halaman Dekripsi & Dekompresi
Actual Result
No. 5.
Verification OK
126
2. Menampilkan Halaman Laporan Dekripsi & Dekompresi
Tabel 4.15 Menampilkan halaman laporan dekripsi & dekompresi
Title Menampilkan Halaman Laporan (Report) Dekripsi & Dekompresi
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses Dekripsi & Dekompresi
Procedure 1. Masukkan password yang sudah ditentukan pada saat Kompresi & Enkripsi
2. Masukkan file yang akan di Dekripsi & Dekompresi 3. Klik tombol proses pada menu Dekripsi & Dekompresi
Expected Results
View layar halaman Laporan (Report) Dekripsi & Dekompresi
Actual Result
No. 6.
Verification OK
127
3. Hasil Proses Dekripsi & Dekompresi
Tabel 4.16
Hasil proses & dekompresi
Ukuran (Byte) Nama File Nama File Hasil
Sebelum di dekrip
Sesudah di dekrip
Waktu Proses
(Second)
Rasio (%)
NilaiSH.DOC NilaiSH~doc.YI_DLZ 21251 44038 0.5
NilaiCFS3.DOC NilaiCFS~doc.YI_DLZ 22603 49152 0.5
NilaiSC05.DOC NilaiSC05~doc.YI_DLZ 23323 53266 0.6
128
4. Menampilkan Halaman Download
Tabel 4.17
Menampilkan halaman download
Title Menampilkan Halaman Download
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses mendownload file yang sudah di Kompresi & Enkripsi atau file yang sudah di Dekripsi & Dekompresi
Procedure Klik tombol download
Expected Results
View layar halaman Laporan (Report) Kompresi & Enkripsi atau Dekripsi & Dekompresi
Actual Result
No. 7.
Verification OK
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah menguraikan dan menjelaskan setiap permasalahan pada setiap
bab, maka akhirnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada aplikasi ini dengan menggunakan teknik kompresi LZSS dapat
mengkompresi jenis file doc yang belum dikompresi sebelumnya.Dapat
dilihat pada table 4.13 dan 4.16.
2. Pada aplikasi ini dengan menggunakan enkripsi Triple DES, data yang di
enkrip dan dekrip yang ada pada BiNus Center Bintaro akan lebih aman.
Dapat dilihat pada table 4.13 dan 4.16.
3. Pada aplikasi ini dengan menggunakan kompresi LZSS, data yang di
kompresi pada BiNus Center Bintaro akan lebih kecil ukuran sizenya.
Dapat dilihat pada table 4.13 dan 4.16.
129
5.2 Saran
Dari pembahasan di atas, penulis mencoba memberikan saran semoga
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan aplikasi ini ke
depan, yaitu:
1. Kompresi file bekerja dengan baik walaupun pada file yang telah
dikompres sebelumnya.
2. Pengembangan aplikasi selanjutnya dapat dikembangkan dengan
menggunakan algoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan
kompresi data yang menggunakan LZ78.
130
131
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif, 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern, Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Azis, Arif F, 2009. Pengembangan Aplikasi Perizinan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Berbasis Web Pada Kantor Walikotamadya Jakarta Selatan. Skripsi
Anggoro, M. Toha, dkk, 2007. Metode Penelitian. Jakarta : Universitas Terbuka.
Ariyus, Dony, 2008. Pengantar Ilmu Kriptografi: Teori, Analisis, Dan Implementasi. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Beck, Kent, 1999. Extreme Programming Explained. Kent Beck Publisher. E-book.
Compression Team. 1997. The LZSS Algoritm [online]Tersedia: http://oldwww.rasip.fer.hr/research/compress/algorithms/fund/lz/lzss.html [11 Januari 2010].
Dharwiyanti. Sri dan Romi Satria Wahono. 2003. Pengantar Unified Modeling Language.[Online]Tersedia:http://ilmukomputer.org/2006/08/25/pengantar-uml/ [20 November 2009].
Hasan Iqbal, 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara.
Hasibuan, Zainal A, 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer Dan o Konsep, Teknik, Aplikasi. Depok : Universitas Indonesia. Teknologi Inf rmasi
Hermawan, Julius. 2000. Analisa Desain & Pemrograman Berorientasi Obyek dengan UML dan Visual Basic.NET. Jakarta : Andi.
Kurniawan, Yusuf, 2004. Kriptografi Keamanan Internet dan Jaringan Komunikasi. Bandung: Informatika.
Kurniawan, Agus, 2008. Konsep dan Implementasi Cryptography Dengan .NET . Jakarta: Dian Rakyat PC Media
McLeod, Raymond, 2001. Sistem Informasi Manajemen Edisi Ke-7,Terjemahan Hendra Teguh, Jakarta: PT. Prenhallindo.
Munir, Rinaldi. 2006. Kriptografi. Bandung: Informatika.
Munawar, 2008. Permodelan Visual Dengan UML. Yogyakarta : Graha Ilmu.
132
Pressman, Roger S. 2002, Software Engineering : A Practitioner’s Approach Mc. Graw-Hill.
_______________. 2005, Software Engineering : A Practitioner’s Approach Mc. Graw-Hill.
_______________. 2010, Software Engineering : A Practitioner’s Approach Mc. Graw-Hill.
Pu. Ida M, 2006. 2004. Fundamental Data Compression. Great Britain. E-book.
Riyadi, Taufan. Struktur dasar HTML [online] Tersedia: http://ilmukomputer.org [13 Januari 2010].
Riyanto,Zaki.2004.KomunikasiData[online]Tersedia: http://www.scribd.com/doc/21958583/Komunikasi-Data [08 Januari 2010].
Solomon, David. Data compression the complete reference. Acid Free paper. E-book.
Suyanto, M, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Wahana Komputer, 2005. Memahami Model Enkripsi dan Security Data. Semarang: Andi
Wikam, Aditya. Kompresi Data [online] Tersedia: http://www.mahastama.com/kompresi [11 Januari 2010].
1
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Isl am Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta
PENGAMANAN DATA DENGAN ENKRIPSI TRIPLE DES DANKOMPRESI LZSS (Studi kasus: BiNus Center Bintaro)
Asep Erlan MaulanaProgram Studi Teknik Informatika Fakultas Sain dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah JakartaEmail: [email protected]
ABSTRAK : Perkembangan teknologi komunikasi dengan menggunakan komputer memungkinkanpengiriman data jarak jauh melalui gelombang radio maupun media lain yang digunakan masyarakat luas sangatmemungkinkan pihak lain untuk menyadap dan mengubah data y ang dikirimkan. Seperti kasus yang terjadi padaBiNus Center Bintaro yaitu perubahan atau kehilangan data yang berupa nilai siswa pada jaringan LAN Dikarenakanketeledoran oleh admin yang menggunakan komputer kelas dan lupa untuk mematikan komputer tersebu t sehinggasiswa bisa dengan mudah mengakses server untuk merubah atau mencuri data. Demikian juga kasus yang terjadiketika admin BiNus Center Bintaro mengirimkan data yang berupa nilai siswa ke BiNus Center Pusat terjadiperubahan atau kehilangan data o leh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk mencegah terjadinyakehilangan data tersebut peneliti disini membuat sebuah aplikasi yang menggabungkan enkripsi data yangmenggunakan algoritma Triple DES dan kompresi data yang menggunakan algoritma LZS S pada pengiriman datadari BiNus Center Bintaro ke BiNus Center Pusat. Metode yang digunakan adalah Extreme Programming (XP). Adaempat tahapan yang dilakukan dalam melakukan pengembangan aplikasi XP ( Extreme Programming) yaitu:Perencanaan (Planning), Perancangan (Design), Pengkodean (Coding) dan Pengujian (Testing). Dengan adanyaaplikasi Pengamanan data dengan enkripsi Triple DES dan kompresi LZSS berbasis web memberikan solusi padaBiNus Center Bintaro dalam mengamankan sekaligus mengurangi ukuran byte data. Pengembangan aplikasiselanjutnya dapat dikembangkan dengan menggunakan algoritma AES ( Advanced Encryption Standard) dankompresi data yang menggunakan LZ78.
Kata Kunci: Aplikasi, Extreme Programming , Kriptografi Triple Data Encryption Standard , Algoritma Lempel ZivStorer szymanski.
ABSTRACT: The development of communication technologies using computer enables remote data transmission viaradio waves or other media that is used is very wide community allows others to extract and transform data that issent. Like the case with the Binus Center Bintaro the change or loss of data in the form of student on a LAN Due tonegligence by the admin that uses a computer class and forgot to turn off the computer so that students can easilyaccess the server, modify or steal data. Similarly, cases that occurred when the admin Binus Center Bintaro transmitdata in the form of student to the Center BINUS change or loss of data by parties who are not responsible. To preventsuch data loss researchers here to mak e an application that combines data encryption using the Triple DES algorithmand data compression algorithms on the data transmission from LZSS Binus Center Bintaro to Binus Center. Themethod used is the Extreme Programming (XP). There are four steps being taken in making the applicationdevelopment XP (Extreme Programming), namely: Planning (Planning), Design (Design), Coding (Coding) andTesting (Testing). With this application, data security with Triple DES encryption and compression LZSS web basedsolutions on Binus Center Bintaro in securing data while reducing the size bytes. Development of further applications
2
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Isl am Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta
can be developed using the AES algorithm (Advanced Encryption Standard) and data compression using LZ78.
Keywords: Applications, Extreme Prog ramming, Cryptography Triple Data Encryption Standard, Storer SzymanskiAlgorithm Lempel Ziv.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi komunikasi denganmenggunakan komputer memungkinkan pengirimandata jarak jauh melalui gelombang radio maupunmedia lain yang digunakan masyarakat luas sangatmemungkinkan pihak lain untuk menyadap danmengubah data yang dikirimkan. Bocornya informasidan penyalahgunaan data yang berakibat sangat fatalpada sebuah perusahaan, lembaga ataupunperorangan. Demikian juga, pada sis tem jaringankomputer maupun secara luas pada internet denganjumlah pemakai yang banyak.
Seperti kasus yang terjadi pada BiNus CenterBintaro yaitu perubahan atau kehilangan data yangberupa nilai siswa pada jaringan LAN dikarenakanketeledoran oleh admin yang menggunakan komputerkelas dan lupa untuk mematikan komputer tersebutsehingga siswa bisa dengan mudah mengakses serveruntuk Merubah atau mencuri data. Demikian jugakasus yang terjadi ketika admin BiNus Center Bintaromengirimkan data yang berupa nilai siswa ke BiNusCenter Pusat terjadi perubahan atau kehilangan dataoleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.Untuk mencegah terjadinya kehilangan data tersebutpeneliti disini membuat suatu aplikasi pengamanandan kompresi data yang berbasiskan web denganmenggunakan algoritma Triple DES dan algoritmaLZSS.
Algoritma Triple DES dikembangkan untukmengatasi kelemahan ukuran kunci yang digunakanpada proses enkripsi-deskripsi DES sehingga teknikkriptografi ini lebih tahan terhadap exhaustive keysearch yang dilakukan oleh kriptoanalis. Dan dalampenggunaanya Triple DES, mampu menahanserangan terhadap brute force.
Sedangkan pada teknologi kompresi data,banyak algoritma yang telah dikembangkan di
antaranya algoritma Huffman, aritmatik, Lempel -Ziv.Peneliti hanya menggunakan algoritma LZSS, yaitualgoritma turunan dari algoritma Lempel -Ziv.
Apliksi ini dibuat dengan metode algoritmayang menggabungkan antara teknik pengamanan datayaitu algoritma Triple DES dan teknik kompresi datayaitu aloritma LZSS serta memberdayakan bahasapemogramman PHP, Html, Java script dan Apachedalam membuat aplikasi keamanan dan kompresi dataSehingga dengan biaya yang murah ( freeware) tetapakan mendapatkan aplikasi yang berkualitas dalammengamankan dan mengkompresi data.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada pengembangan sistem aplikasipengamanan dan kompresi data dengan algoritmatriple DES dan algoritma LZSS yang menggunakanbahasa pemrograman java, Html, Javascript serta webserver apache penulis menggunakan ExtremeProgramming (XP) untuk membangun aplikasitersebut. Extreme Programming (XP) memilikikelebihan aplikasi yang ringan, efisien, berisikorendah, fleksibel, dapat diprediksi, ilmiah, dan carayang menyenangkan untuk mengembangkanperangkat lunak. Selain itu Extreme Programming(XP) merupakan agile methods yang paling banyakdigunakan dan menjadi sebuah pendekatan yangsangat terkenal. Sasaran XP adalah tim yangdibentuk berukuran antara kecil sampai medium saja,tidak perlu menggunakan sebuah tim yang bes ar. Halini dimaksudkan untuk menghadap requirementsyang tidak jelas maupun terjadinya perubahan -perubahan requirements yang sangat cepat . Hal inidapat dilihat metode digambarkan pada gambar 1
3
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Isl am Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 1. Fase dari Extreme Programming (XP)
1. Fase Perencanaan (Planning)Pada tahapan perencanaan ini, penulis
melakukan :a. Analisis sistem berjalanb. Studi Kelayakanc. Menganalisis dan memahami kebutuhan dari
aplikasi Enkripsi 3DES dan kompresi LZSS yangakan dibuat.
d. Menentukan actor sesuai dengan kebutuhanaplikasi Enkripsi 3DES dan kompresi LZSS.
e. Membuat user stories yang menggambarkan fiturdan fungsional aplikasi Enkripsi 3DES dankompresi LZSS yang dibutuhkan.
2. Fase Perancangan (Design)
Untuk perancangan aplikasi Enkripsi 3DESdan kompresi LZSS, digunakan tools yaitu UML(Unified Modeling Language). Perancangan aplikasiyang dilakukan adalah :a. Perancangan Use Case Diagramb. Perancangan Activity Diagramc. Perancangan Sequence Diagramd. Perancangan Class Diagram
Gambar 2. Use Case Diagram
Gambar 3. Activity Diagram untuk Mengkompresi &mengenkripsi File
4
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Isl am Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar3. Sequence Diagram untuk Mengkompresi &
mengenkripsi File
Gambar 3. Class Diagram
3. Fase Pengkodean (Coding)
Membuat Coding untuk setiap userstories. Pengkodean yang dilakukan antara lain :1. Pengkodean halaman Login2. Pengkodean menu utama atau home3. Pengkodean menu kompresi & enkripsi4. Pengkodean proses kompresi & enkripsi5. Halaman laporan (report) proses kompresi &
enkripsi6. Pengkodean menu dekripsi & dekompresi7. Pengkodean proses dekripsi & dekompresi8. Halaman laporan (report) proses dekripsi &
dekompresi
4. Fase Pengujian (Testing)
Testing pada XP dilakukan melalui 2 cara, yaitudengan menggunakan Black Box Testing danWhite Box Testing . Akan tetapi penulis disinihanya menggunakan Black Box Testing.Pengujianya antara lain:1. Pengkodean halaman Login2. Pengkodean menu utama atau home3. Pengkodean menu kompresi & enkripsi4. Pengkodean proses kompresi & enkripsi5. Halaman laporan (report) proses kompresi &
enkripsi6. Hasil Proses kompresi & enkripsi7. Pengkodean menu dekripsi & dekompresi8. Pengkodean proses dekripsi & dekompresi9. Halaman laporan (report) proses dekripsi &
dekompresi10. Hasil Proses dekripsi dan dekompresi
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa:Pada aplikasi ini dengan menggunakan enkripsiTriple DES dan kompresi LZSS, data yang dienkrip dan di kompres yang ada pada BiNusCenter Bintaro akan lebih aman dan akan lebihkecil ukuran sizenya.
2. Untuk perkembangan peneliti menyarankanbahwa : kedepan diharapkan pada teknikkompresi dapat bekerja dengan baik walaupun
5
Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Isl am Negeri (UIN)Syarif Hidayatullah Jakarta
pada file yang telah dikompres sebelumnya sertaPengembangan aplikasi selanjutnya dapatdikembangkan dengan menggunakan algor itmaAES (Advanced Encryption Standard) dankompresi data yang menggunakan LZ78 .
DAFTAR PUSTAKA
Ariyus, Dony, (2008) Pengantar ilmu Kriptografi:teori, analisis, dan implementasi ,Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Beck, Kent, 1999. Extreme Programming Explained.Kent Beck Publisher. E-book.
Hermawan, Julius. 2000. Analisa Desain &Pemrograman Berorientasi Obyek denganUML dan Visual Basic.NET. Jakarta : Andi.
Munir, Rinaldi. 2006. Kriptografi. Bandung:Informatika.
Pressman, Roger S. 2010, Software Engineering : APractitioner’s Approach Mc. Graw-Hill.
Pu. Ida M, 2006. 2004. Fundamental DataCompression. Great Britain. E-book.
Solomon, David. Data compression the completereference. Acid Free paper. E-book.
Suyanto, M, 2003. Multimedia Alat UntukMeningkatkan Keunggulan Bersaing.Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Wahana Komputer, 2005. Memahami Model Enkripsidan Security Data. Semarang: Andi
Tabel 2.7
Perbedaan pengembangan sistem
Metode Kelebihan Kekurangan Penggunaan Secara Umum
Sequential Linear (Waterfall) oleh Winston W. Royce (1929-1995) pada tahun 1970
Metode ini baik digunakan untuk kebutuhan yang sudah diketahui dengan baik
Iterasi yang sering terjadi menyebabkan masalah baru. Bagi pelanggan sulit menentukan kebutuhan secara eksplisit dan harus bersabar karena memakan waktu yang lama
Waterfall bekerja dengan baik pada proyek skala kecil
Prototype oleh Eleanor Rosch (1938-N) pada tahun 1970
Metode ini cukup efektif dengan mendapatkan kebutuhan dan aturan yang jelas dan pelanggan bisa langsung melihat sistem yang sebenarnya
Pengembang kadang0kadang membuat implementasi sembarang, karena ingin working version selesai dengan cepat
Prototyping dapat bekerja dengan baik, jika ada kerja sama yang baik antara pengembang dan pelanggan
Rapid Aplication Development (RAD) oleh James Martin (1933-N) pada tahun 1991
Metode ini lebih cepat dari waterfall jika kebutuhan dan batasa proyek sudah diketahui dengan baik bisa untuk dimodularisasi
Karena proyek dipecah menjadi beberapa bagian, maka dibutuhkan banyak orang untuk membentuk suatu tim karena komponen-komponen yang sudah ada, fasilitas-fasilitas pada tiap komponen belum tentu digunakan seluruhnya sehingga fasilitas
RAD cocok untuk aplikasi yang tidak mempunyai resiko teknis yang tinggi, RAD cocok untuk proyek yang memiliki SDM yang baik dan sudah berpengalaman
B-1
program bisa menurun
Incremental oleh Schlimmer, et all. Pada tahun 1986
Fleksibel dan mudah untuk dikelola serta pengujiannya mudah
Semua kebutuhan tidak dikumpulkan pada tahap awal sehingga menimbulkan masalah serta sulit untuk mengukur progress karena tidak ada timelines
Cocok untuk aplikasi kebutuhan yang diidentifikasi dengan baik
Iterative Fase desain pengkodean dan pengujian lebih cepat
Butuh waktu yang banyak untuk menganalisis dan terlalu banyak langkah yang dibutuhkan model
Hanya cocok untuk skala besar
Spiral oleh Barry W. Boehm (1935-N) pada tahun 1986
Model ini digunakan untuk sistem skala besar, membutuhkan konsiderasi langsung terhadap resiko teknis, sehingga dapat mengurangi resiko besar
Resiko utama tidak ditemukan, maka masalah bisa muncul kemudian sehingga membutuhkan manajemen dan perkiraan resiko yang cukup tinggi
Hanya cocok untuk skala besar
Concurrent oleh C.A.R. Hoare et all pada tahun 1960
Peningkatan aplikasi yang sudah selesai pada umumnya satu periode. Sangan memperhatikan input-output dari aplikasi. Dapat dieksekusi secara parallel
Tidak bisa mendeteksi eror pada sub-program (fungsi-fungsi program). Membutuhkan waktu yang lama
Cocok untuk aplikasi yang membutuhkan ketelitian dalam proses input-output program
Component-Based Development oleh Malcolm Douglas Mcllroy (1932-N)
Komponen-komponen program dijadikan satu set paket sehingga dapat
Cukup menyulitkan dalam membuat paket-paket program yang
Baik digunakan untuk aplikasi yang banyak menggunakan program-program
B-2
pada tahun 1998 memudahkan para pengembang dalam pengkodean dan menggunakan kembali kode program tersebut
dibutuhkan dalam mengembangkan aplikasi
yang pernah dibuat
Model Metode Fomral
Sistem diekspresikan dengan teori matematika sehingga mudah dipahami
Sulit dipahami bagi orang yang tidak memberti ekspresi matematika dan logikanya
Baik digunakan untuk pengembangan aplikasi matematika atau perhitungan
Aspect Oriented Software Development oleh Gregor Kiezales et all
Mendukung modularisasi perhatiannya sejak dari pembuatan kode program
Waktu pengerjaan kode program akan lebih lama karena lebih memperhatikan modul-modul program yang tersusun rapi.
Baik digunakan untuk proyek skala besar. Aplikasi yang berbasis object oriented
Unified Process oleh Ivar Hjalmar Jacobson (1939-N), et all pada tahun 1990
Team proyek fokus pada alamat yang memiliki banyak resiko paling tinggi lebih awal. Sehingga dapat meminimalisir resiko pada saat apikasi sudah jadi
Waktu pengerjaan proyek lebih lama karena menggabungkan konsep iterasi dan incremental
Baik digunakan untuk aplikasi yang dibuat berbasis object oriented dengan notasi rational.
Extreme Programming (XP) oleh Kent Beck (1943-N) pada tahun 1999
Peningkatan kualitas software dan memfokuskan pada perubahan-perubahan yang diminta oleh pelanggan
Para pengembang tidak bisa mengembangkan kualitas software karena tidak ada feedback dari pelanggan
Baik untuk software yang sudah ada tetapi masih dibutuhkan pengembangan kualitas karena kebutuhan-kebutuhan dari pelanggan.
(Sumber: Aziz, 2010)
B-3
A-1
A.1. WAWANCARA DENGAN OPERASIONAL BINUS CENTER
BINTARO
Tanggal : 21 Maret 2010
Narasumber : Dodi
Lokasi : BiNus Center Bintaro
Tujuan Wawancara :
1. Mengetahui proses sistem yang sedang berjalan.
2. Mengetahui Kebutuhan Sistem dalam mengamankan data dan
mengkompresinya agar sistem yang akan dikembangkan menjadi suatu
aplikasi enkripsi yang menggunakan algoritma Triple DES dan kompresi
yang menggunakan algoritma LZSS berbasis web
Point Utama Wawancara :
1. Menurut pendapat anda, seberapa penting mengamankan nilai siswa pada
BiNus Center Bintaro ini?
2. Maksudnya rahasia?
3. Apakah perlu nilai yang sudah diamankan terus dikompresi?
4. Maksudnya bisa menghemat biaya dan waktu?
5. Sudahkah anda mencoba aplikasi pengamanan data dan kompresinya?
A-2
6. Menurut anda seberapa mudah pengoperasian aplikasi pengamanan data
dan kompresinya tersebut?
7. Apa harapan anda tentang aplikasi pengamanan data dan kompresinya ini?
Point Jawaban :
1. Sangat penting sekali, karena nilai siswa adalah bersifat rahasia
2. Maksudnya seperti ini nilai siswa yang sudah di input didalam komputer
akan akan disimpan di dalam server BiNus Center Bintaro lalu dikirimkan
kepada BiNus Center Pusat jadi perlu adanya pengamanan data tersebut.
3. Sangat perlu sekali disamping bisa mengurangi ukuran byte data yang
berupa nilai siswa, kita juga bisa menghemat biaya dan waktu.
4. Maksudnya seperti ini dengan adanya pengurangan byte data maka
otomatis penggunaan hardisk Server yang di gunakan akan lebih sedikit
dan dengan adanya pengurangan byte data pula maka otomatis juga bisa
mempercepat proses pengiriman data tersebut.
5. Saya baru mencobanya, bisa diandalkan dalam mengamankan data dan
mengurangi ukuran byte dari data tersebut.
6. Cukup mudah, karena aplikasi ini terbilang simple dan mudah digunakan
dalam pengopresiannya.
7. Mudah-mudahan aplikasi ini bisa menjadi salah satu solusi dalam masalah
keamanan data yang berupa nilai siswa dan bisa menjadi salah satu solusi
juga didalam mengurangi ukuran byte data sehingga tidak diperlukan
banyak hardisk untuk menyimpan data pada server yang ada pada BiNus
Center Bintaro ini. Dan Kedepannya bisa lebih baik lagi.