Upload
lybao
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
P U T U S A N
NOMOR 10 / PDT / 2014/ PT MDN
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PENGADILAN TINGGI M E D A N, yang memeriksa dan mengadili perkara
perdata dalam peradilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan seperti
tersebut dibawah ini dalam perkara antara :
RINA MARLINA, Umur 45 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta,
Warga Negara Indnesia, bertempat tinggal di Jalan
Kertas/Gang berdikari N.84 Kelurahan Sei Putih Barat,
Kecamatan Medan Petisah-Medan, yang dalam
perkara ini diwakili oleh kuasa hukumnya T. AKHMAD
SYAMRAH, SH Advoat/Pengacara/Penasehat Hukum
yang berkantor di Jalan Ir. H.Juanda Baru No.33
Medan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26
Oktober 2011 yang telah terdaftar di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 28 Oktober 2011
dibawah daftar Nomor : 2220/Pen.K/2011/PN-Mdn,
selanjutnya disebut : PEMBANDING semula
PENGGUGAT ;
Lawan
1. PIMPINAN BANK DANAMON INDONESIA, Tbk, beralamat di Jalan
Jend.Gatot Subroto No. 148 Sei. Sikambing Medan,
selanjutnya disebut : TERBANDING I semula
TERGUGAT I ;
2. NOTARIS DJUITA SIREGAR, di Jalan.Letjend. S.Parman 234- Medan,
selanjutnya disebut : TERBANDING II semula
TERGUGAT II ;
3. DIREKTUR UTAMA PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA MEDAN,
beralamat di Jalan Razak Baru No.1 A Lt.III Pasar
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
2
Petisah- Medan, selanjutnya disebut : TERBANDING
III semula TERGUGAT III ;
4. BAMBANG LUBIS, pekerjaan Wiraswasta, dahulu beralamat di Jalan
Jangka Gang.Johar No.22 Kelurahan Sei.Putih,
Kecamatan Medan Petisah, selanjutnya disebut :
TERBANDING IVsemula TERGUGAT IV
PENGADILAN TINGGI tersebut ;
Telah membaca :
1. Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 21 Januari 2014 No. 10
/Pdt/2014/PT-MDN tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan
mengadili perkara tersebut ditingkat banding ;
2. Berkas perkara No. 10/Pdt/2014/PT-MDN dan surat-surat yang bersangkutan
dengan perkara tersebut ;
TENTANG DUDUK PERKARA ;
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal, 27
Oktober 2014, yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan
tanggal 28 Oktober 2011 Nomor : 536/Pdt.G/2011/PN-Mdn telah mengajukan
gugatan sebagai berikut :
1. Bahwa, berdasarkan Surat Izin Pemakaian Tempat Berjualan a/n.RINA
MARLINA sebagai tempat berjualan Pasar Sei. Sikambing Medan, merupaka
bukti hak pakai Stand No. 116 Loosd I, Stand No. 091 Loosd I, stand No. 93
Loosd I dan Stand No. 110 Loosd I dengan luas 3,60 m2 sesuai peruntukan
jenis barang dagangan Daging Lembu, yang mendapat Izin dari Tergugat III
untuk masa pakai masing-masing Stand berlaku selama I (satu) tahun, dan
terakhir Penggugat membayar hak pakai pada tahun 2007 untuk masa pakai
s/d tahun 2008.
2. Bahwa, pada tanggal 1 Maret 2006 Penggugat ditawari Tergugat I Pinjaman
dengan fasilitas kredit sebesar Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta
rupiah) dengan jaminan 2 (dua) Stand Loosd I No. 93 dan No. 110 kemudian
oleh Tergugat I dibuat perikatan jenis Perjanjian Kredit dibawah tangan No :
204/PK/0829/0306, dengan jaminan Surat tanah berupa Sertifikat Hak Milik No.
92 a.n. Rina Marlina memakai bunga 15% flat pertahun = 26.6226% efektif
pertahun.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
3
3. Bahwa, oleh Tergugat II dibuat akta No. 1 tentang Perjanjian Pengalihan dan
Penyerahan (cessie) tertanggal 1 Maret 2006 antara Penggugat dan Tergugat I
atas jaminan Stand Loosd I No. 93 dan No. 110 tanpa menafsirkan jumlah
hutang Penggugat dan tanpa menafsirkan jangka waktu pinjaman sehingga
Penggugat merasa bingung atas akta Perjanjian tersebut, akibatnya Penggugat
terbelit hutang kepada Tergugat I.
4. Bahwa, antara Perjanjian Kredit No. 204/PK/0829/0306 dan akta No. 1 tentang
Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan (cessie) terdapat perbedaan
PENAFSIRAN, karena kedua surat perjanjian tersebut bentuk dan sifatnya
sangat menekan pinjaman/debitur, hal ini terlihat dari ketentuan dalam pasal-
pasal yang diuraikan Tergugat I dan Tergugat II dimana dalam Perjanjian Kredit
asal mulanya hanya Surat Sertifikat Rumah Penggugat yang menjadi jaminan
hutang Penggugat dan kemudian Penggugat diminta oleh Tergugat II menanda
tangani akta cessieuntuk jaminan 2 (dua) Stand No. 93 dan No. 110 loosd I,
sehingga didalam akta No. 1 tidak disebut Sertifikat Rumah Penggugat, dengan
demikian Penggugat semangkin binggung dan resah, akibatnya Penggugat
terbebani kerugian yang sangat besar.
5. Bahwa, pada awal bulan September 2006 Penggugat dan Tergugat IV
mencoba menanyakan tentang hutang dan Perjanjian-Perjanjian yang telah
dibuat Tergugat I tersebut dan sekaligus menanyakan polis asuransi atas nama
Penggugat, akan tetapi oleh Tergugat I diminta agar Penggugat datang pada
tanggal 26 September 2006, kemudian sesuai waktu yang ditentukan
Penggugat dan Tergugat IV datang dan bertemu dengan Tergugat I, dan oleh
Tergugat I dianjurkan Penggugat melunasi sisa hutang sebesar Rp.
125.000.000,- (seratus dua puluh lima juta rupiah) terhitung dari hutang pokok
Rp. 225.000.000,- (dua ratus dua puluh lima juta rupiah) dan Tergugat I, akan
memberika Kredit baru sebesar Rp. 450.000.000,- (empat ratus lima puluh juta
rupiah) waktu itu Tergugat IV bersedia menerimanya dan terus membujuk
Penggugat dan Penggugat masih ragu-ragu untuk menerimanya, karena terlalu
besar resikonya.
6. Bahwa, oleh karena Penggugat terus dibujuk-bujuk Tergugat IV dan juga oleh
Tergugat I meng-iming-imingkan kredit baru sebesar Rp. 450.000.000,- (empat
ratus lima puluh juta rupiah), akhirnya Penggugat menerima tawaran Tergugat I
tersebut dan seketika itu juga Penggugat melunasi sisa hutang sebesar Rp.
125.000.000,- secara tunai, selanjutnya pada hari itu juga dilakukan Perjanjian
Kredit baru sebesar Rp. 450.000.000,- dan dibuat akta Perjanjian Pengalihan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
4
dan Penyerahan (cessei) Sebagai Jaminan sesuai akta No. 47 tanggal 26
September 2006, dengan dijamin Tergugat IV.
7. Bahwa, oleh karena Tergugat IV selaku Penjamin telah melarikan diri sekitar
bulan Agustus 2007, dan oleh Tergugat I tidak melakukan upaya apapun
terhadap Tergugat IV sehingga beban yang ditanggung jawabkan dilimpahkan
kepada Penggugat menjadi nilai-nilai dan norma-norma hukum sangat tidak
adil, tidak arif dan tidak bijaksana, oleh karena itu tunggakan kredit semakin
membesar dengan dikenakan bunga dan denda yang melilit Penggugat, dalam
hal ini sangat diharapkan kepada Pengadilan Negeri yang memeriksa gugatan
Penggugat agar kiranya dapat memberikan keadilan dengan arif dan bijaksana.
8. Bahwa, pada tanggal 23 April 2007 Tergugat I merubah Surat Perjanjian
dengan menggunakan Tergugat II sebagai Notaris PT. Bank Danamon
Indonesia, Tbk, dengan meminta Penggugat dan Tergugat IV menanda tangani
perubahan akta No. 47 tanggal 26 September 2006 tentang cessei dirubah
dengan akta Np. 28 tanggal 23 April 2007 tentang Cessei, dengan perubahan
tersebut Penggugat menambah jaminan berupa Stand No. 91 No. 116 Loosd I
dengan demikian jaminan yang diminta Tergugat I menjadi 4 (empat) Stand
yakni Stand No 93, No. 110, No. 091 dan No. 116 Loosd Ipasar Siskambing,
kemudian yang dirubah Tergugat IV sebagai penjamin dirubah menjadi Debitur,
sementara Penggugat tidak ada diberikan salinan atas Surat Perjanjian Kredit
No. 043/PK.Add/829/0407, tertanggal 23 April 2007, dan Penggugat
mengetahuinya karena disebutkan nomor dan tanggal Perjanjian Kredit pada
akta No. 28 tentang cessie tersebut sedangkan ini Perjanjian Kredit dengan
dasar penambahan jaminan 2 (dua) Stand Loosd I Penggugat tidak
mengetahuinya.
9. Bahwa, Tergugat I berkali-kali telah memberikan somasi kepada Penggugat
sejak tahun 2008 s/d tahun 2011 yang berisi, baik itu ancaman denda, bunga
dan bahkan ancaman pelelangan jaminan, maupun ancaman pengosongan
Stand tempat jualan daging Penggugat, namun Penggugat tetap pasrah dan
tawakal, artinya Penggugat telah terjebak dalam permainan tidak fairnya
Tergugat I yang bertopengkan mikro pasar, hal ini terbukti dengan dijualnya 4
(empat) Stand tempet berjualannya Penggugat yang secara hukum barang
yang menjadi Jaminan tidak dibenarkan dijual oleh pemegang jaminan tanpa
persetujuan tertulis dari pemik jaminan, seandainyapun jaminan dijual tentunya
akan dapat melunasi hutang, bahkan sisanya wajib dikembalikan kepada
pemilik jaminan yakni Penggugat, oleh karena itu perbuatan Tergugat I dan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
5
Tergugat III yang menjualkan hak pakai Stand Loosd I kepada pihak lain adalah
perbuatan melawan hukum dan dengan demikian pantas dan wajar Tergugat I
dan Tergugat III dihukum untuk membayar ganti kerugian kepada Penggugat
secara tanggung renteng yang besarnya akan disebutkan dibawah ini.
10. Bahwa, kerugian yang dialami Penggugat akibat dijualnya 4 (empat) stand
loosd I Pasar Siskambing oleh Tergugat I dan Tergugat III sekitar tahun 2008
yang yang menurut saksi-saksi dijual untuk I (satu) satnd harga Rp.
125.000.000,- s/d Rp. 150.000.000,- tergantung letak dan kondisi meja stand
yang dapat dinilai tinggi oleh pemakai, dan sejak Penggugat diusir Tergugat I
dan Tergugat III Penggugat tidak dapat lagi berjualan memakai stand milik
Penggugat tersebut sehingga dapat diperkirakan kerugian Moril dan Materil
yang dialami Penggugat sebagaimana yang dirinci sebagai berikut :
- Kerugian Materil jika dijual 2 Stand seharga Rp. 125.000.000,- = Rp.
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah)
- Kerugian Materil jika dijual 2 Stand seharga Rp. 150.000.000,- = Rp.
500.000.000,- ( lima ratus juta rupiah ).
dengan demikian jumlah kerugian Penggugat secara materil adalah sebesar
Rp. 250.000.000,- + Rp. 500.000.000,- = Rp. 750.000.000,- ( Tujuh ratus
lima puluh juta rupiah ).
- kerugian moril dikarenakan Penggugat dipermalukan oleh Tergugat I
dan Tergugat III yang mengusir paksa Pengguggat yang sedang
berjualan ditempat penjualan daging lembu pasar sikambing Medan,
maka jika dibayar secara moril dengan ditentukan secara riil sebesar Rp.
750.000.000,- ( Tujuh ratus lima puluh juta rupiah ). Oleh karena itu
jumlah kerugian yang dapat dibebankan secara tanggung renteng
terhadap Tergugat I dan Tergugat III adalah sebesar Rp.
1,500.000.000,- ( Satu milyar lima ratus juta rupiah ) dibayar secara
tunai dan seketika apabila putusan perkara ini telah mendapat kekuatan
hukum tetap.
11. Bahwa, untuk menghindari gugatan Penggugat menjadi hampa adanya, mohon
diletakan sita jaminan ( consairvatoir beslag) terhadap 4 ( Empat ) unit stand
No. 93, Loods I seluas 2,60 m2, No. 110, Loods I seluas 4,00 m2. N0. 091 loods
1 seluas 3,60 m2, dan No 116 Loods 1 seluas 3,60 m2, yang terletak dipasar
sekambing Medan.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
6
Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan tersebut diatas Penggugat mohon
kehadapan Ketua Pengadilan negeri Medan Cq. Hakim Ketua / Anggota majelis
yang telah ditetapkan sebagaimana ketentuan Undang-Undang, agar dapat
memeriksa dan mengadili perkara yang diajukan dengan menetapkan suatu
hari persidangan yang selanjutnya memanggil para pihak yang berpekara
untuk datang dan hadir pada jam dan hari yang telah ditentukan untuk itu dan
akhirnya dapat memutus perkara dengan menyatakan :
1. Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.
2. Menyatakan Batal dan tidak sah Surat Perjanjian Kredit tanggal 1 Maret
2006 No. 204/PK/0829/0306 yang dibuat dibawa tangan oleh Tergugat I.
3. Menyatakan Batal dan tidak sah akta No. 1 tanggal 1 Maret 2006 Tentang
Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan Sebagai Jaminan (cessie) yang
dibuat dan dikeluarkan oleh Notaris Djuita Siregar, SH. (tergugat II) Notaris
di Medan.
4. Menyatakan batal dan tidak sah akta No. 47 tanggal 26 September 2006
Tentang Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan Sebagai Jaminan (cessie)
yang dibuat dan dikeluarkan oleh Notaris Djuita Siregar, SH. (tergugat II)
Notaris di Medan.
5. Menyatakan batal dan tidak sah akta No. 28 tanggal 23 April 2007 Tentang
Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan SebagianJaminan (cessie) yang
dibuat dan dikeluarkan oleh Notaris Djuita Siregar, SH. (tergugat II) Notaris
di Medan.
6. Menghukum Tergugat I untuk menyerahkan Surat Sertifikat Hak Milik No.
92. kelurahan Sei Putih Kecamatan Medan Petisah Kota Medan a.n. Rina
Marlina dalam keadaan baik dan utuh.
7. Menghukum Tergugat I dan Tergugat III melakukan Perbuatan Melawan
hukum.
8. Menghukum Tergugat I dan Tergugat III, dan semua orang yang
mendapatkan hak dari padanya agar menyerahkan 4 (empat) Stands No.
93, No. 110, No. 91 dan Stands No. 116 Loosd I Pasar Siskambing Medan,
untuk diserahkan kepada Penggugat dalam keadaan baik dan kosong.
9. Menghukum Tergugat I dan Tergugat III secara tanggung renteng untuk
membayar ganti kerugian baik Materil maupu Moril dengan perincian
sebagai berikut :
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
7
Kerugian Materil jika dijual 2 Stand seharga Rp. 125.000.000,- =Rp.
250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta rupiah).
Kerugian Materil jika dijual 2 Stand seharga Rp. 150.000.000,- = Rp.
300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).
Jumlah kerugian Penggugat secara materil adalah sebesar Rp.
250.000.000,- + Rp. 500.000.000,- = Rp. 750.000.000,- (tujuh ratus lima
puluh juta rupiah).
Kerugian moril dikarenakan Penggugat dipermalukan oleh Tegugat I dan
Tergugat III yang mengusir paksa Penggugat yang sedang berjualan di
tempat penjualan daging lembu pasar sikambing Medan, maka jika di bayar
secara moril dengan ditentukan secara riil sebesar Rp. 750.000.000,- (tujuh
ratus lima puluh juta rupiah).
Jumlah kerugian yang dapat dibebankan secara tanggung renteng terhadap
Tergugat I dan Tergugat III adalah sebesar Rp. 1.500.000.000,- (satu milyar
lima ratus juta rupiah) dibayar secara tunai dan seketika apabila putusan
perkara ini telah mendapat kekuatan hukum tetap.
10. Menyatakan Sita Jaminan (consairvatoir beslag) san dan berharga.
10.Menghukum Tergugat I s/d Tergugat IV untuk membayar biaya perkara
yang ditentukan Undang-Undang.
Jika Yang Mulia Ketua/Anggota Majelis Berpendapat lain, mohon putusan
yang seadil-adilnya ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat I dan
II, melalui Kuasa Hukumnya telah mengajukan jawaban tertanggal 05 Maret 2012,
sebagai berikut :
1. Bahwa Tergugat I dan Tergugat II menolak seluruh dalil-dalil gugatan
Penggugat tertanggal 28 Oktober 2011 kecuali hal-hal yang secara tegas-
tegas diakui dan dibenarkan oleh Tergugat I dan Tergugat II dalam
persidangan.
2. Bahwa benar apa yang dikemukakan oleh Penggugat dalam gugatannya
bahwa Tergugat I telah memberikan fasilitas kredit kepada Penggugat mula-
mula sebesar Rp.225.000.000,- dan selanjutnya fasilitas kredit tersebut
meningkat menjadi total Rp.470.000.000,-(bukan Rp.450.000.000,- seperti
dalam gugatan Penggugat) berdasarkan kesepakatan bersama dan telah
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
8
ditandatangani bersama antara Penggugat dengan suaminya Bambang
Lubis (Tergugat IV) dengan Tergugat I dalam Perjanjian Kredit dibawah
tangan maupun Perjanjian Kredit yang dilegalisir di depan Notaris Djuita
Siregar,SH (Tergugat II) sehingga hal itu merupakan pengakuan resmi dari
Penggugat dan dalil ini tidak perlu dibantahkan lagi (Notoire Feiten);
3. Bahwa Penggugat juga dengan terang dan jelas mengakui dirinya benar
mempunyai hutang kepada TergugatI juga mengakui bahwa Tergugat I
telah berulangkali mensomasi Penggugat agar menyelesaikan seluruh
kewajibannya, akan tetapi Penggugat tidak mengindahkan teguran tersebut
dan tetap melalaikan kewajibannya seperti diamanatkan Undang-Undang
(Vide Pasal 1238 KUHPerdata);
4. Bahwa dalil pengakuan Penggugat ini telah sesuai dengan Yurisprudensi
Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 32 K/Sip/1971 tanggal 24 Maret
1971 yang amar keputusannya berbunyi “ suatu dalil yang dikemukakan
oleh salah satu pihak dalam suatu perkara apabila telah diakui atau tidak
disangkal dari pihak lain, maka dalil yang dikemukakannya itu dianggap
telah terbukti” jo. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia No.
1055 K/Sip/1973 tanggal 13 Agustus 1974 yang amar keputusannya
berbunyi “ apa yang diakui oleh pihak lawan dianggap terbukti secara sah “
Jo. Pasal 311 Rbg Jo. Pasal 1925 KUHPerdata;
5. Bahwa jika dibaca dengan cermat dan teliti gugatan Penggugat tertanggal
27 Oktober 2011 diantaranya point 7 halaman 5 pada diktumnya meminta
agar menghukum Tergugat I dan Tergugat III telah melakukan perbuatan
melawan hukum akan tetapi dalam posita tidak dengan tegas-tegas
dijelaskan hal-hal tersebut sehingga dengan demikian gugatan Penggugat
adalah kabur (Obscuur libel) sehingga haruslah ditolak untuk seluruhnya;
6. Bahwa Penggugat telah mendapat fasilitas kredit dari Tergugat I dan telah
menkmati keuntungan, dengan uraian sebagai berikut :
6.1 Sesuai dengan Perjanjian Kredit No. 204/PK/0829/0306 tertanggal 1
Maret 2006 yang dilegalisasi oleh Notaris Djuita Siregar, SH dengan
register Nomor :6/LEG/DS/III/2006 tertanggal 1-3-2006 Jo. Akta
Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan (cessie) sebagai jaminan No.1
tanggal 1 Maret 2006 yang diperbuat oleh Notaris Djuita Siregar, SH
mendapatkan fasilitas kredit sebesar Rp.225.000.000,- dengan jaminan
1 (satu) unit tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Kertas gang
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
9
berdikari No. 84 Medan sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No.92/
Kelurahan Sei Putih Barat tercatat atas nama Rina Marlina (Penggugat)
berikut dengan 2 (dua) tempat berjualan stand No. 110 Loosd I Pasar
Sei Sikambing Medan, bahwa semua perjanjian sebagaimana diuraikan
diatas ditandatangani oleh Penggugat dan suaminya (Bambang
Lubis/Tergugat IV) dan Tergugat I dihadapan Tergugat II;
6.2 Bahwa selanjutnya fasilitas kredit tersebut diperbaharui dan
diperpanjang sesuai dengan Perjanjian Kredit No. 0048/PK/0829/0906
tertanggal 26 September 2006 yang dilegalisasi oleh Notaris Djuita
Siregar, SH dengan register Nomor :91/LEG/DS/IX/2006 tertanggal 26-
9-2006 Jo. Akta Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan (cessie)
sebagai jaminan No.47 tanggal 26 September 2006 yang diperbuat oleh
Notaris Djuita Siregar, SH mendapatkan fasilitas kredit sebesar
Rp.225.000.000,- dengan jaminan 1 (satu) unit tanah dan bangunan
yang terletak di Jalan Kertas gang berdikari No. 84 Medan sesuai
dengan Sertifikat Hak Milik No.92/ Kelurahan Sei Putih Barat tercatat
atas nama Rina Marlina (Penggugat) berikut dengan 2 (dua) tempat
berjualan stand No. 93 dan No.110 Loosd I Pasar Sei Sikambing
Medan, bahwa semua perjanjian sebagaimana diuraikan diatas
ditandatangani oleh Penggugat dan suaminya (Bambang
Lubis/Tergugat IV) dan Tergugat I dihadapan Tergugat II;
6.3 Bahwa selanjutnya fasilitas kredit tersebut diperbaharui dan
diperpanjang sesuai dengan Perjanjian Kredit No. 043/PK.Add/829/0407
tertanggal 23 April 2007 yang dilegalisasi oleh Notaris Djuita Siregar,
SH dengan register Nomor :175/LEG/DS/IV/2007 tertanggal 23-4-2007
Jo. Akta Cessie No.28 tanggal 23 April 2007 yang diperbuat oleh
Notaris Djuita Siregar, SH mendapatkan fasilitas kredit sebesar
Rp.470.000.000,- dengan jaminan 1 (satu) unit tanah dan bangunan
yang terletak di Jalan Kertas gang berdikari No. 84 Medan sesuai
dengan Sertifikat Hak Milik No.92/ Kelurahan Sei Putih Barat tercatat
atas nama Rina Marlina (Penggugat) berikut dengan 4 (empat) tempat
berjualan stand No. 93, No.110, No.091 dan No.116 Loosd I Pasar Sei
Sikambing Medan, bahwa semua perjanjian sebagaimana diuraikan
diatas ditandatangani oleh Penggugat dan suaminya (Bambang
Lubis/Tergugat IV) dan Tergugat I dihadapan Tergugat II;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
10
7. Bahwa dengan ditandatanganinya seluruh Perjanjian Kredit dan Perjanjian
Cessie yang telah diketahui bersama dan dibuat berdasarkan kesepakatan
antara Penggugat dan Tergugat IV dengan Tergugat I dihadapan Tergugat
II sehingga seluruh isi perjanjian Kredit dan Akta tersebut tidak lagi
memerlukan penafsiran tersendiri dari Penggugat khususnya atas pasal-
pasal yang diuraikan oleh Tergugat I dan Tergugat II karena sudah dibaca
dan diketahui kedua belah pihak sebelum menandatanganinya, perjanjian
kredit tersebut adalah berlaku sebagai Undang-undang bagi yang
membuatnya dan dipatuhi dengan itikad baik serta akte otentik tersebut
merupakan bukti sempurna (vide Pasal 1338 dan Pasal 1870 KUHPerdata);
8. Bahwa dengan rendah hati kami sampaikan kepada Penggugat yang
dimaksud dengan cessie adalah pengalihan hak atas kebendaan tak
bertubuh (intangible goods) kepada pihak ketiga. Kebendaan tak bertubuh
tersebut berbentuk piutang atas nama sehingga dalam Perjanjian Kredit
dalam perkara aquo yang dapat dijadikan jaminan adalah berupa
kebendaan tak bertubuh dalam bentuk piutang atas nama bukan Sertifikat
Hak Milik atas rumah Penggugat;
9. Bahwa dengan rendah hati kami infokan pengertian cessie bagi Penggugat
sehingga adanya pemahaman yang jelas bagi Penggugat dalam hal
jaminan yang diperbolehkan dalam pengikatan perjanjian kredit dalam
bentuk cessie yakni sebagai berikut :
Cessie merupakan pengalihan hak atas kebendaan bergerak tak
berwujud (intangible goods) yang biasanya berupa piutang atas
nama kepada pihak ketiga, dimana seseorang menjual hak tagihnya
kepada orang lain;
Cessie menurut KUHPerdata :
Pasal 613 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(“KUHPerdata”) disebutkan bahwa :”Penyerahan akan piutang-
piutang atas nama dan kebendaan tak bertubuh lainnya, dilakukan
dengan jalan membuat sebuah akta otentik atau akta di bawah
tangan, dengan mana hak-hak atas kebendaan itu dilimpahkan
kepada orang lain;
Cessie menurut Prof.Subekti:
Cessie adalah pemindahan hak piutang, yang sebetulnya merupakan
penggantian orang berpiutang lama, yang dalam hal ini dinamakan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
11
cedent, dengan seseorang berpiutang baru, yang dalam hubungan
ini dinamakan cessionaris. Pemindahan itu harus dilakukan dengan
suatu akta otentik atau di bawah tangan, jadi tak boleh dengan lisan
atau dengan penyerahan piutangnya saja. Agar pemindahan berlaku
terhadap si berutang, akta cessie tersebut harus diberitahukan
padanya secara resmi (betekend). Hak piutang dianggap telah
berpindah pada waktu akta cessie itu dibuat, jadi tidak pada waktu
akta itu diberitahukan pada si berutang;
10. Bahwa Penggugat dari awalnya tidak setuju dengan Perjanjian Kredit yang
dibuat oleh Tergugat I tetapi di sisi yang lain Penggugat menerima kembali
dan setuju dengan Perjanjian Kredit yang ditawarkan lagi oleh Tergugat I
kepadanya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku tanpa adan bujuk
membujuk dari siapapun termasuk bujukan suaminya Bambang
Lubis/Tergugat IV, ini menunjukkan adanya ketidakkonsistenan Penggugat
terhadap apa yang telah diperbuatnya dalam hal pembuatan Perjanjian
Kredit yang berarti Penggugat merupakan seseorang yang tidak mempunyai
itikad baik dimana Penggugat setuju dalam hal menerima fasilitas kredit
(memperoleh keuntungan) namun dalam pembayaran Penggugat tidak
setuju/keberatan;
11. Bahwa dengan adanya tandatangan di perjanjian dan persetujuan dari
Penggugat atas fasilitas kredit kedua yang diberikan oleh Tergugat I maka
Penggugat mempunyai kewajiban untuk melakukan pelunasan atas seluruh
hutang-hutangnya kepada Tergugat I bukan memberikan alasan-alasan
yang tidak masuk akal ataupun mencari alasan-alasan sehingga Penggugat
melakukan penunggakan pembayaran;
12. Bahwa setiap Perjanjian Kredit yang dimintakan legalisasi maupun akta-
akta perjanjian yang diperbuat oleh dan dihadapan Notaris sebagai Pejabat
Negara adalah telah sesuai dengan dan mengacu kepada Undang-Undang
No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris Bab III kewenangan,
kewajiban, Larangan pada bagian Pertama tentang kewenangan Pasal 15,
dimana semua isi Perjanjian Kredit tersebut telah dibaca ataupun
dibacakan, diketahui isinya dan diberikan salinannya kepada Penggugat
serta prosedurnya telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang mengaturnya dan berlaku sebagai Undang-undang bagi yang
membuatnya (vide Pasal 1338 KUHPerdata) oleh karena itu pernyataan
Penggugat pada gugatannya halaman 3 poin 8 haruslah ditolak seluruhnya;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
12
13. Bahwa Tergugat I sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 1238 KUHPerdata
bahwa Tergugat I telah melakukan peneguran dan memperingatkan
Penggugat/siberutang telah lalai yaitu beberapa surat-surat sebagai berikut
:
13.1 Surat Peringatan I tanggal 8 Januari 2008;
13.2 Surat Peringatan II tanggal 14 Januari 2008;
13.3 Surat Peringatan III tanggal 5 Maret 2008;
13.4 Surat Undangan penyelesaian kredit tanggal 10 April 2008;
13.5 Surat undangan pra lelang tanggal 15 Mei 2008
13.6 Surat pemberitahuan penjualan jaminan tanggal 15 Agustus 2008;
13.7 Surat pemberitahuan lelang eksekusi tanggal 19 Agustus 2008;
13.8 Serat pemberitahuan penjualan jaminan tanggal 19 Agustus 2008;
13.9 Surat pemberitahuan lelang kepada Debitur dan Pemilik jaminan
tanggal 13 September 2008;
13.10 Surat pemberitahuan pra lelang kepada Debitur dan Pemilik jaminan
tanggal 13 September 2008;
13.11 Surat pemberitahuan lelang kepada Debitur dan Pemilik jaminan
tanggal 11 Desember 2008;
14. Bahwa setelah Penggugat dan Tergugat IV disurati dan diingatkan
kelalainya akan tetapi tidak memenuhi kewajibannya maka berdasarkan
ketentuan yang berlaku dan Perjanjian yang telah ditandatangani bersama
yang berlaku sebagai undang-undang maka dilakukanlah penjualan
terhadap objek benda bergerak yaitu 4 (empat) stand tempat berjualan yang
telah dijadikan jaminan kredit Penggugat kepada Tergugat I sesuai dengan
amanat dari Akta Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan (Cessie) sebagai
jaminan No. 1 tanggal 1 Maret 2006 Jo. Akta cessie No. 28 tanggal 23 April
2007 Jo. Akta Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan (cessie) sebagai
jaminan No. 47 tertanggal 26 September 2006;
15. Bahwa demikian juga halnya dengan jaminan 1 (satu) unit tanah dan
bangunan yang terletak di Jalan Kertas Gang Berdikari No. 84 Medan
sesuai dengan Sertifikat Hak Milik No.92/ Kelurahan Sei Putih Barat tercatat
atas nama Rina Marlina yang telah dibebani Hak Tanggungan peringkat I
sebesar Rp. 225.000.000,- sesuai dengan Akta Pemberian Hak
Tanggungan No. 15/2006 tanggal 1 Maret 2006 yang diperbuat dihadapan
Djuita Siregar, SH, Notaris/PPAT di Medan Jo. Sertifikat Hak Tanggungan
No. 6116/2006 tertanggal 20 Oktober 2006 yang diterbitkan oleh Kantor
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
13
Pertanahan Kota Medan dan telah dibebani lagi dengan Hak Tanggungan
peringkat II sebesar Rp. 212.500.000,- sesuai dengan Akta Pemberian Hak
Tanggungan No.44/2007 tanggal 23 April 2007 yang diperbuat dihadapan
Djuita Siregar, SH, Notaris/PPAT di Medan Jo. Sertifikat Hak Tanggungan
No. 2553/2007 tertanggal 9 Mei 2007 yang diterbitkan oleh Kantor
Pertanahan Kota Medan, segera akan dilakukan pelelangan di depan umum
melalui perantaraan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
(KPKNL) sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang No.4 Tahun
1996 tentang Hak Tanggungan untuk mendapatkan pelunasan hutang dari
Penggugat kepada Tergugat I;
16. Bahwa Tergugat I tambahkan bahwa suatu perbuatan dikatakan memiliki
unsur Perbuatan Melawan Hukum (onrechtmatige daad) dapat dijelaskan
sebagaimana yang terdapat dalam :
Buku “Perbuatan Melawan Hukum, Pendekatan Kontemporer
karangan DR.Munir Fuady,SH,.MH,.LLM terbitan PT.Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2005 halaman 10 ” yang menyatakan bahwa suatu
perbuatan melawan hukum haruslah mengandung unsur-unsur
sebagai berikut :
1. Adanya suatu perbuatan.
2. Perbuatan tersebut melawan hukum
3. Adanya kesalahan dari pihak pelaku
4. Adanya kerugian bagi korban
5. Adanya hubungan kausal antara perbuatan dengan kerugian.
Buku Rosa Agustina dalam bukunya :” Perbuatan Melawan Hukum”,
M.A.Moegni Djojodirdjo dalam bukunya :”Het Nederlandsch
Verbintenissenrecht” dan berdasarkan ketentuan Pasal 1365
KUHPerdata, maka pada hakekatnya anasir atau unsur-unsur
Perbuatan Melawan hukum mencakup :
1. Harus adanya suatu perbuatan.
2. Perbuatan itu harus melawan hukum.
3. Adanya kesalahan dari pihak sipelaku.
4. Ada kerugian.
5. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan
hukum itu dengan kerugian.
Jadi jelas terlihat bahwa perbuatan Tergugat I dan II sebagaimana
telah diuraikan diatas tidak memenuhi unsur-unsur seperti tersebut
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
14
diatas yang dapat dikategorikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum
sehingga gugatan Penggugat patutlah ditolak seluruhnya;
17. Bahwa oleh karena semua persyaratan dan prosedural untuk mengikat
perjanjian telah dipenuhi oleh Tergugat I dan Tergugat II sebagaimana telah
diuraikan diatas serta tidak ada unsur-unsur perbuatan melawan hukum
yang telah dilakukan oleh Tergugat I dan II maka adalah tidak beralasan
hukum jika Penggugat menuntut uang ganti rugi sebesar Rp.
1.500.000.000,- (penjumlahan yang salah oleh penggugat yang jumlah
sebenarnya adalah Rp. 1,3 M) secara tunai dan seketika sehingga haruslah
ditolak seluruhnya karena tidak mempunyai dasar hukum;
18. Bahwa oleh karena Tergugat I dan Tergugat II tidak ada melakukan
perbuatan melawan hukum sita jaminan yang dimohonkan oleh Penggugat
tidak ada dasar hukumnya, oleh karena itu permohonan sita jaminan dalam
perkara ini patutlah ditolak seluruhnya karena selain tidak mempunyai dasar
hukum juga bertentangan dengan Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.
05/1975 tanggal 01 Desember 1975 tentang Sita Jaminan (Conservatoir
Beslag);
19. Bahwa berdasarkan uraian-uraian dan argumentasi hukum sebagaimana
telah dikemukakan diatas adalah patut dan adil jika gugatan Penggugat
karena tidak berdasarkan hukum haruslah ditolak untuk seluruhnya dan
membebankan kepada Penggugat segala ongkos-ongkos yang timbul
dalam perkara ini ;
Menimbang, bahwa Tergugat III, melalui Kuasa Hukumnya juga telah
mengajukan jawaban tertanggal 05 Maret 2012, sebagai berikut :
I. Tentang Eksepsi
A. Gugatan Obscuur Lebel (Kabur) Sebab Penyebab Nama Tergugat – I dan III
adalah keliru
1. Bahwa Gugatan yang dimajukan Penggugat adalah Obscuur Libel (Kabur),
karena memajukan Gugatan terhadap Tergugat-I dengan sebutan
Pimpinan PT.Bank Danamon Indonesia, Tbk beralamat di Jl. Gatot Subroto
No. 148 Sei Sikambing Medan dan Direktur Utama PD Pasar Kota Medan
sebagai Tergugat – III.
2. Bahwa sesuai ketentuan Hukum Acara Perdata untuk mengajukan gugatan
terhadap suatu badan hukum yang memiliki Kantor Pusat dan Kantor
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
15
Cabang, maka yang harus digugat adalah perusahaannya sebagai
rechtspersoon di Kantor Pusat cq. Kantor Cabangnya, dengan demikian
sebutan Tergugat-I yang benar adalah :
- PT.Bank Danamon Indonesia (Tbk) Jakarta cq.PT. Bank Danamon
Indonesia (Tbk) Cabang Medan cq.PT.Bank Danamon Indonesia
(Tbk) Kantor Cabang Pembantu Jalan Gatot Subroto No.148 Sei
Sikambing Medan.
3. Bahwa demikian juga terhadap Tergugat-III sebagai Badan Usaha ilik
Daerah Pemerintah Kota Medan selaku rechtspersoon yang diwakili
Direktur/Direktur Utamanya, dengan demikian sebutan Tergugat-III yang
benar adalah :
- PD (Perusahaan Daerah) Pasar Kota Medan, berkedudukan di
Medan dalam hal ini diwakili oleh Direktur Utamanya.
4. Bahwa oleh karena Penggugat telah memajukan Gugatan Terhadap
Tergugat-I dan III secara keliru, maka Gugatan Penggugat harus
dinyatakan tidak dapat diterima (N.O). sebagaimana isi Keputusan
Mahkamah Agung RI No.157-K/Sip/1974 tanggal 10-7-1975 yang
menyebutkan :
“ Bahwa identitas pihak berperkara haruslah jelas dengan ketentuanyaitu
jelas pihak-pihak berperkara dan materinya.”
B. Tidak Tepat Tergugat-III ditarik sebagai Tergugat
1. Bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya halaman 3 point (2),
bahwa Penggugat dan Tergugat-I menandatangani perjanjian kredit
dibawah tangan sebesar Rp. 225.000.000,-(Dua ratus dua puluh lima juta
rupiah) dengan jaminan 2 stand Loosd I No.93 dan No. 110 di Pasar Sei
Sikambing Medan dan sesuai dengan dalil gugatan point (6) halaman (4),
ditambah pagu kredit menjadi sebesar Rp.450.000.000,-(empat ratus lima
puluh juta rupiah) dengan tambahan jaminan 2(dua) buah kios/stand
No.19 dan No.116.
2. Bahwa perjanjian tersebut ditandatangani oleh Penggugat dengan
Tergugat-I dihadapan Tergugat-II dan bertindak sebagai penjamin adalah
Tergugat-IV pada point (1) diatas adalah merupakan kesepakatan antara
Penggugat dan Tergugat-I dan IV, dan berlaku sebagai Undang-Undang
antara pihak-pihak yang membuatnya dan tidak dapat membawa rugi
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
16
kepada pihak-pihak ketiga, juga manfaat karenanya (Vide Pasal 1338
Jo.1340 KUHPerdata);
3. Bahwa oleh karena Perjanjian kredit tersebut diatas merupakan Undang-
Undang bagi para pihak yang membuatnya dan tidak dapat membawa
rugi kepada pihak-pihak ketiga , maka sangat tidak tepat Tergugat-III
ditarik sebagai Tergugat dalam perkara ini, karena Tergugat-III bukan
sebagai pihak didalam perjanjian tersebut, sehingga kesepakatan
tersebut tidak mengikat dan tidak berlaku kepada Tergugat-III;
4. Bahwa dengan demikian dimohonkan kepada Majelis Hakim dalam
Perkara Perdata ini, agar menyatakan menolak Gugatan Penggugat atau
setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima
(N.O)
C. Gugatan Penggugat Kurang Pihak Sebagai Tergugat.
1. Bahwa Penggugat mendalilkan dalam gugatannya pada halaman (3)
point (8) adanya perubahan Akte No.47 tanggal 26 September 2006
tentang Cessie dengan Akta No.28 Tanggal 23 April 2007, sehingga
4(empat) buah kios Stand No.93, 110, No.091 dan 116 Lods I Pasar
Sikambing.
2. Bahwa selanjutnya gugatan Penggugat pada point (9) yang menyatakan
Tergugat-III telah menjual hak izin pemakaian tempat berjualan
kios/stand milik Penggugat tersebut diatas kepada pihak lain , akan tetapi
tidak menguraikan siapa pihak lain tersebut.
3. Bahwa pemilik Hak Sewa keempat kios tersebut saat ini telah beralih
kepada Sdr. Dedi Harianto, Herianto, Efhina EF dan Ngatirin.
4. Bahwa seharusnya menurut ketentuan Hukum Acara Perdata yang
berlaku, Penggugat diwajibkan untuk mengikut sertakan Sdr.Dedi
Harianto, Herianto, Efhina EF dan Ngatirin sebagai Tergugat, jika tidak
maka gugatan Penggugat menurut hukum dinyatakan tidak dapat
diterima, sesuai dengan Jurisprudensi MARI No. 151. K/Sip/1975 tanggal
13 Mei 1975 yang menyatakan :
“ Bahwa karena gugatan tidak lengkap (yang digugat hanya seorang),
maka gugatan harus dinyatakan tidak dapat diterima”.
Dan Jurisprudensi MARI No. 480. K/Sip/1973 tanggal 2-7-1974 yang
menyatakan :
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
17
“ Karena persil sengketa tercatat atas nama PT. Gunung Mas, untuk dapat
berhasil gugatan harus pula ditujukan kepada PT tersebut sebagai
Tergugat atau Turut Tergugat.”
5. Bahwa oleh karena Penggugat tidak menggugat pihak-pihak yang
menguasai objek kios yang dipermasalahkan oleh Penggugat dalam
gugatannya maka sangat beralasan hukum Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Medan untuk menyatakan gugatan Penggugat dinyatakan tidak
dapat diterima (N.O)
D. Gugatan Penggugat Kabur dan tidak jelas (Obscur Libel) dengan adanya
perbedaan Posita dengan Petitum Gugatan
1. Bahwa Penggugat telah menjadikan Notaris Djuita Siregar SH sebagai
Tergugat-II dan Bambang Lubis sebagai Tergugat-IV.
2. Bahwa dalam uraian gugatannya Penggugat tidak ada menguraikan
kesalahan dari Tergugat-II dan IV, akan tetapi pada Petitum Gugatan No.11,
Penggugat meminta kepada Majelis Hakim agar beban ongkos perkara
menjadi beban dan tanggung jawab Tergugat I,II,III dan IV, sedangkan
Tergugat II dan IV tidak ada didalilkan Penggugat dalam Positanya turut
menjadi ikut menanggung beban pembayaran, dengan demikian dalil
Petitum tidak didukung dengan dalil Posita;
3. Bahwa menurut ketentuan Hukum Acara Perdata, hal tersebut diatas tidak
dibenarkan dan membuat Gugatan menjadi kabur dan tidak jelas sehingga
menimbulkan akibat hukum gugatan Penggugat harus dinyatakan tidak
dapat diterima (NO) dan hal tersebut sejalan dengan :
-Jurisprudensi MARI No. 28. K/Sip/1973 tanggal 05 Nopember 1973
menyatakan :
“Karena Rechfeiten yang diajukan bertentangan dengan Petitum, Gugatan
harus ditolak”.
-Jurisprudensi MARI No. 582. K/Sip/1973 tanggal 18 Desember 1975
menyatakan:
“Karena Petitum Gugatan adalah tidak jelas, Gugatan harus dinyatakan tidak
dapat diterima”.
II. Dalam Pokok Perkara.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
18
1. Bahwa seluruh dalil-dalil yang telah diuraikan dalam Eksepsi terdahulu tidak
akan diulangi kembali dan sekaligus menjadi dalil Dalam Pokok Perkara;
2. Bahwa Tergugat-III membantah seluruh dalil-dalil Gugatan Penggugat,
kecuali yang diakui secara sah dalam Pokok Perkara ini;
3. Bahwa Tergugat-III sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah
Kota Medan adalah pemilik bangunan kios/stand diseluruh Pasar-pasar
yang ada di kota Medan termasuk Kios/Stand No. 116 Loosd I, Stand No.
091 Loosd I, Stand No. 93 Loosd I, Stand No. 110 Loosd I yang ada di
Pasar Sei Sikambing Medan yang diberikan izin pemakaian tempat
berjualan dengan hak sewa kepada Penggugat.
4. Bahwa benar Penggugat dulunya adalah sebagai pemilik Izin pemakaian
Tempat berjualan di Pasar Sei Sikambing Medan yakni Kios/Stand No. 116
Loosd I, Stand No. 091 Loosd I, Stand No. 93 Loosd I, Stand No. 110 Loosd
I dengan masing-masing luas 3,60 M2 sesuai peruntukan jenis barang
dagangan daging lembu untuk msa berlaku 1(satu) tahun dan terakhir
Penggugat memiliki hak sewa tahun 2007 untuk masa hak sewa s/d tahun
2008.
5. Bahwa segala perikatan yang dibuat antara Penggugat dengan Tergugat-I
yang diketahui dan disetujui oleh Tergugat-IV, tanpa sepengetahuan dari
Tergugat-III yakni :
5.1. Perjanjian kredit No. 204/PK/0829/0306 tanggal 1 Maret 2006 yang
dibuat dibawah tangan.
5.2. Akta Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan Sebagai Jaminan
(Cessie) No. 1 tanggal 1 Maret 2006 diperbuat dihadapan Notaris
Djuita Siregar SH/Tergugat –II.
5.3. Surat Perjanjian Kredit No. 043/PK.Add/829/0407 tertanggal 23 April
2007.
5.4. Akta Perjanjian Pengalihan dan Penyerahan Sebagai Jaminan
(Cessie) No. 47 tanggal 23 April 2007 diperbuat dihadapan Notaris
Djuita Siregar SH/Tergugat –II.
Adalah merupakan perikatan antara Penggugat dengan Tergugat-I
dan Tergugat-IV, tidak ada turut serta didalamnya Tergugat-III
sehingga segala akibat hukum yang timbul mengikat kepada
Penggugat, Tergugat-I dan Tergugat-IV dan berlaku sebagai Undang-
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
19
Undang antara pihak-pihak yang membuatnya dan tidak dapat
membawa rugi kepada pihak-pihak ketiga, juga manfaat karenanya
(Vide Pasal 1338 Jo.1340 KUHPerdata);
6. Bahwa dalam perikatan tersebut pada point (5) diatas yang didalilkan
Penggugat dalam gugatannya, Penggugat telah memberikan jaminan
hutangnya yakni Kios/Stand No. 116 Loosd I, Stand No. 091 Loosd I, Stand
No. 93 Loosd I, Stand No. 110 Loosd I di Pasar Sei Sikambing Medan dan
ditambah Sertifikat Hak Milik No.92 Kelurahan Sei Putih Kecamatan Medan
Petisah, Kota Medan atas nama Penggugat, sebagaimana pengakuan
Penggugat dalam gugatannya.
7. Bahwa akibat hukum yang timbul dikarenakan Penggugat tidak mampu
melakukan pembayaran atas hutangnya kepada Tergugat-I,sebagaimana
pengakuan Penggugat dalam gugatannya, maka Tergugat-I mengambil alih
keempat barang jaminan dan melakukan perbuatan hukum menjual hak
sewa atau hak pemakaian atas tempat berjualan kios-kios /stand-stand
tersebut berdasarkan perikatan-perikatan yang dibuat antara Penggugat
dengan Tergugat–I yang diketahui dan disetujui Tergugat-IV, yakni :
7.1. Terhadap kios/stand No.91 :
- Bahwa Tergugat-I membuat penyerahan hak sewa kepada Tergugat-
III selaku pemilik bangunan kios/stand No.91 tertanggal 15 Oktober
2008 dengan membawa asli bukti Surat Izin Pemakaian Tempat
Berjualan No. 511.3/5161/PDPKM/2007 tanggal 14 September 2007
atas nama Penggugat dan mengalihkan izin hak sewa kepada Sdr.
Dedi Harianto sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal 14 Oktober
2008.
- Bahwa selanjutnya Kepala Pasar Sei Sikambing memberitahukan
kepada Tergugat-III untuk memberikan surat penghunjukan hak sewa
tempat berjualan pada kios/stand No.91 kepada Sdr. Dedi Harianto
tertanggal 15 Oktober 2008.
- Bahwa Tergugat-III kemudian menerbitkan surat penghunjukan
sementara izin pemakaian tempat berjualan kepada Sdr. Dedi
Harianto tertanggal 13 November 2008.
- Bahwa selanjutnya dilakukan proses balik nama antara Tergugat-I
kepada Sdr.Dedi Harianto dengan syarat-syarat dan biaya balik nama
yang ditetapkan Tergugat-III tertanggal 31 Oktober 2008.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
20
- Bahwa kemudian Tergugat-III telah memberikan surat izin pemakaian
tempat berjualan kepada Sdr. Dedi Harianto No.
511.3/4424/PDPKM/2008 tertanggal 13 November 2008.
7.2. Terhadap kios /stand No.93 :
- Bahwa Tergugat-I membuat penyerahan hak sewa kepada Tergugat-
III selaku pemilik bangunan kios/stand No. 93 tertanggal 15 April
2010 dengan membawa asli bukti Surat Izin Pemakaian Tempat
Berjualan No.511.3/5160/PDPKM/2007 tanggal 14 September 2007
atas nama Penggugat dan mengalihkan izin hak sewa kepada Sdr.
Herianto sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal 15 April 2010.
- Bahwa selanjutnya Kepala Pasar Sei Sikambing memberitahukan
kepada Tergugat-III untuk memberikan surat penghunjukan hak sewa
tempat berjualan pada kios/stand No.93 kepada Sdr. Herianto
tertanggal 15 April 2010.
- Bahwa Tergugat-III kemudian menerbitkan surat penghunjukan
sementara izin pemakaian tempat berjualan kepada Sdr Herianto
tertanggal 25 Juni 2010.
- Bahwa selanjutnya dilakukan proses balik nama antara Tergugat-I
kepada Sdr. Herianto dengan syarat-syarat dan biaya balik nama
yang ditetapkan Tergugat-III tertanggal 22 Juni 2010.
- Bahwa kemudian Tergugat-III telah memberikan surat izin pemakaian
tempat berjualan kepada Sdr. Herianto No.
511.3/2286/SIHS/PDPKM/200 tertanggal 25 Juni 2010.
7.3. Terhadap kios/stand No. 110 :
- Bahwa Tergugat-I membuat penyerahan hak sewa kepada Tergugat-
III selaku pemilik bangunan kios/stand No.110 tertanggal 05
September 2008 dengan membawa asli bukti Surat Izin Pemakaian
Tempat Berjualan No.511.3/5157/PDPKM/2008 tanggal September
2008 atas nama Penggugat dan mengalihkan izin hak sewa kepada
Efina EF sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal September 2008.
- Bahwa selanjutnya Kepala Pasar Sei Sikambing memberitahukan
kepada Tergugat-III untuk memberikan surat penghunjukan hak sewa
tempat berjualan pada kios/stand No.110 kepada Sdr.Efnina EF
tertanggal September 2008.
- Bahwa Tergugat-III kemudian menerbitkan surat penghunjukan
sementara izin pemakaian tempat berjualan kepada Efnina EF
tertanggal 11 September 2008.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
21
- Bahwa selanjutnya dilakukan proses balik nama antara Tergugat-I
kepada Efrina EF dengan syarat-syarat dan biaya balik nama yang
ditetapkan Tergugat-III tertanggal 11 September 2008.
- Bahwa kemudian Tergugat-III telah memberikan surat izin pemakaian
tempat berjualan kepada Sdr.Efnina EF No.511.3/3728/PDPKM/200
tertanggal 11 September 2008.
7.4. Terhadap kios/stand No.116 :
- Bahwa Tergugat-I membuat penyerahan hak sewa kepada Tergugat-
II selaku pemilik bangunan kios/stand No.116 tertanggal September
2008 dengan membawa asli bukti Surat Izin Pemakaian Tempat
berjualan No.511.3/5155/PDPKM/2007 tanggal 14 September 2007
atas nama Penggugat dan mengalihkan izin hak sewa kepada
Ngatirin sesuai dengan Surat Pernyataan tanggal September 2008.
- Bahwa selanjutnya Kepala Pasar Sei Sikambing memberitahukan
kepada Tergugat-III untuk memberikan surat penghunjukan hak sewa
tempat berjualan pada kios/stand No.116 kepada Sdr.Ngatirin
tertanggal 5 September 2008.
- Bahwa Tergugat-III kemudian menerbitkan surat penghunjukan
sementara izin pemakaian tempat berjualan kepada Sdr Ngatirin
tertanggal 11 September 2008.
- Bahwa selanjutnya dilakukan proses balik nama antara Tergugat-I
kepada Sdr. Ngatirin dengan syarat-syarat dan biaya balik nama
yang ditetapkan Tergugat-III tertanggal 11 September 2008.
- Bahwa kemudian Tergugat-III telah memberikan surat izin pemakaian
tempat berjualan kepada Sdr.Ngatirin No.511.3/3729/PDPKM/200
tertanggal 11 September 2008.
8. Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut diatas maka tidak benar dalil gugatan
Penggugat pada point (9) yang menyatakan Tergugat-III telah menjual hak
izin pemakaian tempat berjualan kios/ stand milik Penggugat tersebut diatas
kepada pihak lain sehingga merugikan Penggugat,karena pada
kenyataannya yang mengalihkan dan atau menjual adalah Tergugat-I atas
dasar perikatan-perikatan yang dibuat Penggugat dengan Tergugat-I yang
disetujui oleh Tergugat-IV dan Tergugat-III hanya melakukan proses balik
nama yang telah sesuai dengan proses dan prosedur yang berlaku pada
Tergugat-III selaku pemilik bangunan kios tersebut.
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
22
9. Bahwa dengan demikian tidak benar Tergugat-III menimbulkan kerugian
kepada Penggugat baik materil maupun moril dan tidak mungkin secara
hukum atas kelalaian Penggugat tersebut ikut menjadi beban dan tanggung
jawab Tergugat-III dan oleh karena itu Tergugat-III tidak benar melakukan
perbuatan melawan hukum dan menolak ganti kerugian secara moril yang
dituntut Penggugat sebesar Rp.750.000.000,-(tujuh ratus lima puluh juta
rupiah) dan kerugian imateril sebesar Rp.1.500.000.000,-(satu milyar lima
ratus juta rupiah)
10. Bahwa oleh karena Sita Jaminan yang dimintakan oleh Penggugat pada
point (11) tidak jelas dan kabur dan tidak memenuhi ketentuan Hukum dan
wajib menolak permohonan Sita Jaminan Penggugat dalam perkara ini,
karena tidak sesuai dengan pasal 261 ayat (1) Rbg/227 ayat (1) Hir
sebagaimana ditetapkan oleh Yurisprudensi Mahkamah Agung
R.I.No.597/K/Sip/1983 tanggal 8 Mei 1984 yang menyebutkan:
“ Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) yang diadakan bukan atas alasan-alasan
yang diisyaratkan dalam Pasal 261 ayat (1) Rbg/227 ayat (1) Hir tidak dapat
dibenarkan “.
Bahwa dengan demikian berdasarkan uraian-uraian hukum tersebut diatas,
dimohonkan agar kiranya Pengadilan Negeri Medan untuk menolak atau
menyatakan tidak dapat diterima (N.O) Gugatan yang dimajukan oleh Penggugat
untuk keseluruhannya ;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Medan telah menjatuhkan putusan tanggal 26 Juli 2012 Nomor :
536/Pdt.G/2011/PN-Mdn, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
- Menerima eksepsi Tergugat III ;
- Menyatakan gugatan penggugat Kabur ;
DALAM POKOK PERKARA :
- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima ;
- Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebanyak
Rp.1.541.000,- ( lima juta lima ratus empat puluh satu ribu rupiah ) ;
Membaca berturut-turut :
1. Relaas pemberitahuan isi putusan yang dibuat oleh DINNER SINAGA, SH
Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 06 September 2012
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
23
Nomor : 536/Pdt.G/2011/PN-Mdn, menerangkan bahwa telah diberitahukan
dan diserahkan relaas tentang isi putusan pengadilan Negeri Medan tersebut
kepada Kuasa Hukum Tergugat III ;
2. Relaas pemberitahuan isi putusan yang dibuat oleh DINNER SINAGA, SH
Jurusita Pengganti pada Pengadilan Negeri Medan tanggal 11 Desember 2013
Nomor : 536/Pdt.G/2011/PN-Mdn, menerangkan bahwa telah diberitahukan
dan diserahkan relaas tentang isi putusan pengadilan Negeri Medan tersebut
kepada IV melalui Pemerintah Kota Medan ;
3. Risalah pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan
Negeri Medan, Penggugat melalui kuasanya T. AKHMAD SYAMRAH, SH,
menerangkan bahwa pada tanggal 09 Agustus 2012, telah mengajukan
permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Medan, tanggal 26
Juli 2012, Nomor : 536/Pdt.G/2011/PN-Mdn tersebut ;
4. Relaas pemberitahuan pernyataan permohonan banding yang dibuat oleh
DINNER SINAGA, SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan,
menerangkan bahwa pada tanggal 9, 11 dan 16 Desember 2013, kepada
pihak lawannya telah diberitahukan adanya permohonan banding tersebut :
5. Memori banding tertanggal 07 Nopember 2012, yang diajukan oleh T.AKHMAD
SYAMRAH,SH kuasa hukum Pembanding semula Penggugat, diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan, tanggal 07 Nopember 2012, telah
diserahkan salinan resminya kepada pihak lawannya pada tanggal 9, 11 dan 16
Desember 2013 ;
6. Kontra memori banding tertanggal 23 Desember 2013, yang diajukan oleh
Kuasa hukum Terbanding I dan II, semula Tergugat I dan II diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Medan, tanggal 23 Desember 2013, telah
diserahkan salinan resminya kepada pihak lawannya pada tanggal 13, 20 dan
30 Januari 2014 ;
7. Kontra memori banding tertanggal 16 Desember 2013, yang diajukan oleh
Kuasa hukum Terbanding III, semula Tergugat III diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Medan, tanggal 16 Desember 2013, telah diserahkan
salinan resminya kepada pihak lawannya pada tanggal 13, 20 dan 30 Januari
2014 ;
8. Risalah pemberitahuan memeriksa berkas perkara yang dibuat oleh DINNER
SINAGA,SH Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Medan, yang menerangkan
bahwa masing-masing pihak, pada tanggal 9, 11, 13, dan tanggal 16
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
24
Desember 2013, telah diberi kesempatan untuk mempelajari berkas perkara
tersebut ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM ;
Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding
semula Penggugat, telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta
syarat lainnya yang ditentukan oleh Undang - Undang, maka permohonan
banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa memori banding dari Pembanding semula Penggugat
pada pokoknya keberatan terhadap hal-hal sebagai berikut :
Keberatan I :
Bahwa, putusan judex facty Pengadilan Negeri Medan sangat tidak adil dan
tidak mencerminkan rasa keadilan dimana pertimbangan huykumnya halaman 25
alenia ke 2 mengaju dan mengarahkan penilaian hukum dalam memutus perkara
perdata pada Undang-undang Nomor : 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas,
hal ini sangat keliru dan tidak sesuai dengan penerapan hukum perkara aquo,
karena gugatan bukan perselisihan antara perseroan, akan tetapi perselisihan
hutang piutang dengan memakai jaminan yang dituangkan kedalam akte cessie,
dengan demikian Judex Facty Pengadilan Negeri telah keliru dan salah dalam
penerapannya ;
Bahwa judex facty Pengadilan Negeri Medan, dalam pertimbangan
hukumnya menjelaskan badan hukum tetapi tidak menjelaskan subjek hukumnya,
dan yang keliru lagi adanya sifat mewakili dari badan atau perseroan akhirnya
pertimbangan hukum judex facty keluar dari permasalahan aquo, sehingga judex
facty Pengadilan Negeri Medan cenderung mencari dan menggali hukum tidak
sesuai dengan permasalahan yang diproses, apalagi menggunakan Undang-
undang No.40 Tahun 2007 jelas telah salah dalam penerapannya, oleh karena itu
putusan judex facty terasa tidak adil dan tidak mencerminkan budaya adil, dengan
demikian putusan tersebut haruslah dbatalkan oleh judex facty Pengadilan Tinggi
Medan ;
KEBERATAN II :
Bahwa, untuk memutus suatu perkara perdata dibutuhkan bukti surat dan
saksi-saksi, kemudian untuk menilai suatu jawaban mengenai eksepsi obscuur
libel dibutuhkan bukti-bukti yang mendukung eksepsi (tangkisan) terhadap surat
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
25
gugatan dalam hal ini judex fakty Pengadilan Negeri Medan telah keliru dan salah
dalam menerapkan hukum, yang mana tidak ada suatu bukti perbedaan Pimpinan
dengan direktur yang dapat mengaburkan tujuan gugatan, oleh karena itu
substansi yang digugat telah tepat dan benar, karena dibuktikan dengan kehadiran
para Tergugat dan telah mengajukan bantahan atas gugatan Penggugat, sehingga
fakta hukum menilai jika subjek yang digugat keliru, maka kewenangan
membantah tidak perlu dilakukan, cukup dengan pemberitahuan subjek yang
digugat bukan yang berkompeten menjawab gugatan ;
Bahwa judex facty Pengadilan Negeri Medan dalam
pertimbanganhukumnya halaman 26 alenia ke 1 telah salah dalam penerapannya,
seharusnya untuk tujuan keadilan tidak menilai bukti srat P-2 tentang perjanjian
pengalihan dan penyerahan (cessie) sebagai pertanda kaburnya gugatan
Pengugat, karena menurut hukum cessie tersebut tidak memiliki hubungan hukum
dengan kaburnya gugatan atas Undang-undang Nomor : 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas terhadap hukum privat yang digugat ( mengabulkan eksepsi
Tergugat III ),halini kiranya moon pertimbangan judex facty Pengadilan Tinggi
Medan sesuai kewenangannya dalam mengadili pada tingkat banding ;
KEBERATAN III :
Bahwa antara Badan Hukum dan direktur atau pimpinan suatu lembaga
keuangan adalah bahagian dari pertanggung jawaban atas peristiwa perdata dan
tujuan dari gugatan Penggugat/Pembanding adalah menuntut pertanggung
jawaban perdata, terlepas dari kepentingan pribadi persoon suatu badan hukum
sehingga surat gugatan Penggugat/Pembanding telah jelas dan nyata bertujuan
menuntut pertanggung jawaban atas badan hukum perdata, oleh karena itu,
putusan judex facty Pengadilan Negeri telah salah dan keliru dalam penerapannya
yang mengakibatkan hilangnya rasa keadilan dan budaya adil bagi pencari
keadilan ;
Bahwa menarik jabatan dari suatu badan hukum publik senantiasa dikarenakan
adanya suatu peristiwa hukum yang harus dipertanggung jawabkan badan hukum
tersebut, dan siapapun yang menjadi pejabat dari badan hukum tersebut yang
digugat tidaklah mengaburkan tujuan gugatan, hal ini sesuai hubungan hukum
sebagai konsekwensi pertanggung jawaban dihadapan hukum, sehingga putusan
Pengadilan Negeri Medan tanggal 26 Juli 2012 Nomor : 536/Pdt.G/2011/PN-Mdn,
tidak wajar dipertahankan lagi ditingkat banding ini, dan mohon untuk dibatalkan
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
26
sebagai pertimbangan yang arif lagi bijaksana dengan memberikan pertimbangan
yang adil yang diharapkan dari judex facty Pengadlan Tinggi Medan ;
Menimbang, bahwa Terbanding I dan II semula Tergugat I dan II,
mengajukan kontra memori banding tertanggal 23 Desember 2013, yang pada
pokoknya menolak semua keberatan – keberatan Pembanding semula Penggugat
tersebut diatas, dan selanjutnya mohon agar Pengadilan Tinggi tetap
mempertahankan dan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tangal 26
Juli 2012 Nomor : 536/Pdt.G/2011/PN-Mdn ;
Menimbang, bahwa memori banding masing-masing dari Pembanding
semula Penggugat, maupun kontra memori banding dari Terbanding I dan II
semula Tergugat I dan II, setelah diteliti ternyata tidak memuat hal-hal baru yang
perlu dipertimbangkan lebih lanjut dalam tingkat banding ini, karena keberatan-
keberatan Pembanding semula Penggugat sebagaimana diuraikan diatas
hanyalah merupakan pengulangan terhadap hal-hal yang telah dipertimbangkan
oleh Majelis Hakim tingkat pertama ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi membaca dan
meneliti serta memeriksa secara seksama berkas perkara dan salinan resmi
putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 26 Juli 2012, Nomor :
536/Pdt.G/2011/PN-Mdn, serta surat-surat lainnya yang berhubungan dengan
perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan Majelis
Hakim Tingkat Pertama tersebut telah mempertimbangkan dengan tepat dan benar
menurut hukum, karena secara formal gugatan ini seyogianya ditujukan kepada PT
Bank Danamon Indonesia Tbk, sebagai Subjek hukum, dan Perusahan Daerah
Pasar Kota Medan lembaga yang dibentuk Pemerintah Daerah, dan bukan kepada
persoon-persoon sehingga pertimbangan tersebut dapat disetujui dan dijadikan
dasar pertimbangan hukum sendiri oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi dalam
memutus perkara ini ditingkat banding ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Medan, tanggal 26 Juli 2012, Nomor
536/Pdt.G/2011/PN-Mdn dapat dipertahankan dan dikuatkan ;
Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Penggugat sebagai pihak
yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar ongkos perkara dalam tingkat
banding ;
Memperhatikan pasal dari Undang-Undang serta ketentuan-ketentuan lain
yang berkaitan dengan perkara ini serta RBg ;
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN
27
M E N G A D I L I :
-------- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat ; ------
-------- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Medan tanggal 26 Juli 2012,
Nomor : 36/Pdt.G/2011/PN-Mdn, yang dimohonkan banding tersebut ;--------
-------- Menghukum Pembanding semula Penggugat untuk membayar ongkos
perkara dalam tingkat banding sebesar Rp. 150.000,-(seratus lima
puluh ribu rupiah) ;----------------------------------------------------------------------------
Demikian diputus dalam sidang musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Tinggi Medan pada hari Kamis tanggal 19 Juni 2014 oleh kami
A.TH.PUDJIWAHONO,S. H.M.Hum, Ketua Pengadilan Tinggi Medan, selaku
Hakim Ketua Majelis, H. DJUMALI, S.H dan HERU PRAMONO, S.H.M.Hum para
Hakim Anggota yang ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini,
berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 21 Januari
2014 Nomor 10/Pdt.G/2014/PT MDN, dan putusan tersebut diucapkan dalam
sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 19 Juni 2014 oleh Ketua
Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim - Hakim Anggota, serta JOHORLAN
DONGORAN, SH Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Medan tanpa
dihadiri oleh para pihak yang berperkara maupun kuasanya ;
HAKIM ANGGOTA, KETUA MAJELIS,
1. H.DJUMALI, S.H.
A.TH.PUDJIWAHONO,S.H M.Hum 2. HERU PRAMONO, S.H M.Hum
PANITERA PENGGANTI,
JOHORLAN DONGORAN, S.H.
Biaya-biaya :
1. Meterai ............................Rp. 6.000,-
2. Redaksi ............................Rp. 5.000,-
3. Pemberkasan ....................Rp. 139.000,-
Jumlah .................................Rp. 150.000,- (seratus lima puluhribu rupiah).
PENGADIL
AN T
INGGI M
EDAN