10
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang diandalkan pemerintah Indonesia untuk mendatangkan devisa. Selain mendatangkan devisa industri pertambangan juga menyedot lapangan kerja dan bagi Kabupaten dan Kota merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kegiatan pertambangan merupakan suatu kegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi, pengolahan pemurnian, pengangkutan mineral/bahan tambang. Industri pertambangan selain mendatangkan devisa dan menyedot lapangan kerja juga rawan terhadap pengrusakan lingkungan. Banyak kegiatan penambangan yang mengundang sorotan masyarakat sekitarnya karena pengrusakan lingkungan, apalagi penambangan emas tanpa izin yang selain merusak lingkungan juga membahayakan jiwa penambang karena keterbatasan pengetahuan si penambang dan juga karena tidak adanya pengawasan dari dinas instansi terkait. 1.2 Maksud dan Tujuan 1.2.1 Maksud Maksud dibuatnya makalah ini mengenalkan pencemaran lingkungan di lingkungan pertambangan 1.2.2 Tujuan 1

Peng Ling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengling

Citation preview

Page 1: Peng Ling

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndustri pertambangan merupakan salah satu industri yang diandalkan

pemerintah Indonesia untuk mendatangkan devisa. Selain mendatangkan devisa

industri pertambangan juga menyedot lapangan kerja dan bagi Kabupaten dan

Kota merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kegiatan

pertambangan merupakan suatu kegiatan yang meliputi: Eksplorasi, eksploitasi,

pengolahan pemurnian, pengangkutan mineral/bahan tambang. Industri

pertambangan selain mendatangkan devisa dan menyedot lapangan kerja juga

rawan terhadap pengrusakan lingkungan. Banyak kegiatan penambangan yang

mengundang sorotan masyarakat sekitarnya karena pengrusakan lingkungan,

apalagi penambangan emas tanpa izin yang selain merusak lingkungan juga

membahayakan jiwa penambang karena keterbatasan pengetahuan si

penambang dan juga karena tidak adanya pengawasan dari dinas instansi

terkait.

1.2 Maksud dan Tujuan1.2.1 Maksud

Maksud dibuatnya makalah ini mengenalkan pencemaran lingkungan di

lingkungan pertambangan

1.2.2 Tujuan Mengetahui serta memahami dampak pencemaran di lingkungan

penambangan

Mengetahui serta memahami cara penanganan yang tepat dari

pencemaran lingkungan tersebut.

1

Page 2: Peng Ling

2

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Kegiatan PertambanganUsaha pertambangan merupakan kegiatan untuk mengoptimalkan

pemanfaatan sumber daya alam tambang (bahan galian) yang terdapat dalam

bumi Indonesia. Pembangunan pertambangan bertujuan untuk menyediakan

bahan baku bagi industri dalam negeri, meningkatkan ekspor dan penerimaan

negara serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan kerja. 

Usaha pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan

mineral atau batu bara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum,

eksplorasi, studi kelayakan, kostruksi, penambangan, pengolahan dan

pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pasca tambang. Dari pengertian

tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha pertambangan bahan-bahan galian

dibedakan menjadi 8 (delapan) macam yaitu:

1. Penyelidikan umum, adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk

mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi.

2. Eksplorasi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk

memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk,

dimensi, sebaran, kualitas, dan sumber daya terukur dari bahan galian,

serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup.

3. Operasi produksi, adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang

meliputi konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk

pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak

lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan.

4. Konstruksi, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan

pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian

dampak lingkungan.

5. Penambangan, adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk

memproduksi mineral dan/atau batu bara dan mineral ikutannya.

2

Page 3: Peng Ling

3

6. Pengolahan dan pemurnian, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk

meningkatkan mutu mineral dan/atau batu bara serta untuk

memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.

7. Pengangkutan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk

memindahkan mineral dan/atau batu bara dari daerah tambang dan/atau

tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan.

8. Penjualan, adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil

pertambangan mineral atau batu bara.

Usaha pertambangan ini dikelompokkan atas:

Pertambangan mineral; dan

Pertambangan batu bara.

Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki

sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang

membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Pertambangan mineral

adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar

panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah. Pertambangan mineral

digolongkan atas:

Pertambangan mineral radio aktif;

Pertambangan mineral logam;

Pertambangan mineral bukan logam;

Pertambangan batuan.

Sedangkan batu bara adalah endapan senyawa organik karbonan yang

terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan. Pertambangan batu bara

adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk

bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.

2.2 Dampak Kegiatan Penambangan terhadap PerairanKegiatan penambangan sangat rentan terhadap isu-isu kerusakan

lingkungan. Hal ini dikaitkan dengan keberadaan bahan tambang itu sendiri yang

cukup sulit diambil sehingga diperlukan proses-proses yang cenderung destruktif.

Pada kegiatan penambangan emas, industri-industri penambangan umumnya

menggunakan bahan kimia berbahaya bahkan tergolong dalam logam berat.

Digunakannya bahan kimia tersebut bertujuan sebagai penghancur batu-batuan

yang mengandung emas, sehingga nantinya emas dan batuan dapat dipisahkan

3

Page 4: Peng Ling

4

dengan mudah. Jenis logam berat yang dipergunakan yaitu merkuri (Hg) atau

arsen (As) untuk kegiatan penambangan skala besar.

Pengunaan merkuri (Hg) dalam kegiatan tersebut sering menyebabkan

pencemaran lingkungan, salah satunya pencemaran air. Merkuri (Hg) yang

terbuang ke sungai, pantai, atau badan air dapat mengkontaminasikan ikan-ikan

kecil dan makhluk air lainnya, termasuk ganggang dan tanaman air (Rusli, 2005).

Selanjutnya ikan-ikan dan makhluk air lainnya mungkin akan dimakan oleh ikan-

ikan atau hewan lainnya yang lebih besar atau masuk melalui tubuh melalui

insang, kerang dapat mengumpulkan merkuri (Hg) dalam cangkang (rumahnya).

Sebagian besar dari senyawa logam berat bersifat toksik, artinya dalam batas,

jumlah, atau konsentrasi tertentu dalam tubuh organisme dapat menyebabkan

kematian.

Di lingkungan perairan merkuri  dapat  berada  dalam  bentuk  metal,

senyawa- senyawa   anorganik   dan  senyawa   organik. Merkuri  yang  terdapat

dalam  limbah  atau waste  di perairan  umum  diubah  oleh aktivitas

mikroorganisme memenjadi komponen metil merkuri (CH3-Hg) yang memiliki

sifat racun dan daya ikat yang kuat disamping kelarutannya yang tinggi terutama

dalam tubuh  hewan air. Hal tersebut mengakibatkan merkuri terakumulasi

melalui  proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan-

hewan air, sehingga kadar merkuri dapat mencapai level yang berbahaya baik

bagi kehidupan hewan air. Sanusi (1980) mengemukakan bahwa terjadinya

proses akumulasi merkuri di dalam tubuh hewan air, karena kecepatan

pengambilan merkuri (up take rate) oleh organisme  air lebih  cepat dibandingkan

dengan proses ekresi. Selain  itu pencemaran perairan  oleh  merkuri mempunyai

pengaruh  terhadap  ekosistem setempat yang disebabkan  oleh  sifatnya yang

stabil  dalam  sedimen.

Penggunaan Merkuri dan sianida  dan pembuangan yang tidak terkontrol

dapat mengakibatkan pencemaran air sungai hulu sampai hilir. Jika limbah

tambang dibuang kesungai maka potensi dampak yang dapat ditimbulkan

berupa:

1. Pendangkalan tambang, karena ampas tambang yang dibuang

bertumpuk dibadan sungai. 

2. Perubahan alur sungai serta tertutupnya aliran sungai yang

mengakibatkan kepunahan spesies tertentu. 

4

Page 5: Peng Ling

5

3. Banjir disekitar area lokasi buangan diwaktu musim hujan 

4. Kekeruhan dialiran sungai terutama kearah hilir akan berakibat pada

kehidupan organisme (terutama bentos) dan ekosistem sungai 

5. Kandungan senyawa berbahaya yang terkandung diampas tambang yang

terbawa oleh aliran sungai.

2.3 Solusi PermasalahanPada permasalahan ini terdapat dua aspek yang dikenai dampak buruk

akibat kegiatan pertambangan, yaitu aspek lingkungan terutama perairan dan

aspek ekonomi para nelayan. Maka dari itu, solusi yang ditawarkan terbagi

menjadi dua bagian, yakni dari sisi lingkungan (ekologi) dan dari sisi ekonomi.

Dari sisi ekologi, telah diketahui bahwa kegiatan pertambangan yang

mempergunakan bahan kimia berbahaya dapat menurunkan kualitas dan

produktifitas badan perairan. Maka, solusi yang mungkin bisa diterapkan adalah

dengan membangun tanggul atau bendungan di area perairan yang tercemar

limbah logam berat seperti merkuri. Cara ini merupakan adaptasi dari kasus

Teluk Minamata yang juga mengalami pencemaran merkuri. Pada intinya,

tanggul yang dibangun dimaksudkan untuk menjaga air serta lumpur yang

tercemar agar tidak ikut terbawa arus. Selanjutnya bendungan diintegrasikan

dengan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) tersendiri yang berfungsi

mengkondisikan kembali air serta komponen-komponen lain seperti semula atau

sesuai dengan baku mutu lingkungan yang sudah diatur.

Dari sisi ekonomi, solusi yang dapat dilakukan adalah dengan cara

melakukan strategi-strategi bertahan hidup lain manakala terjadi pencemaran di

perairan. Adapun strategi-strategi secara ekonomi yang dapat diterapkan oleh

para nelayan yaitu:

1. Strategi berbasis modal sosial, misalnya sistem bagi hasil antara nelayan

dengan pedagang.

2. Strategi alokasi sumberdaya manusia, yaitu dengan pelibatan anggota

rumah tangga nelayan dengan diversifikasi kerja.

3. Strategi pola nafkah ganda.

4. Strategi finansial, dengan memanfaatkan tabungan dan inventasi.

5

Page 6: Peng Ling

6

BAB IIIKESIMPULAN

Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau

batu bara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi

kelayakan, kostruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan

dan penjualan, serta pasca tambang. Penggunaan merkuri dan sianida pada

pengolahan dalam usaha pertambangan serta pembuangan yang tidak terkontrol

dapat mengakibatkan pencemaran air sungai hulu sampai hilir. Jika limbah

tambang dibuang kesungai maka potensi dampak yang dapat ditimbulkan seperti

pendangkalan tambang, pengkeruhan sungai, sungai tercampur senyawa

beracun. Sehingga, dalam upaya penanggulangannya dilakukan hal hal sebagai

berikut :

Membangun tanggul atau bendungan di area perairan yang tercemar

limbah logam berat seperti merkuri.

Melakukan strategi-strategi bertahan hidup lain manakala terjadi

pencemaran di perairan.

6

Page 7: Peng Ling

7

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Dampak Penambangan Terhadap Pengairan. http://www pusatmakalah.com/2015/02/makalah-dampak-penambangan-terhadap.html. Diakses Tanggal 6 Oktober 2015

Anonim. 2013. Masalah Lingkungan Dalam Usaha Pertambangan. http://okghiqowiy.blogspot.co.id/2013/01/masalah-lingkungan-dalam-pembangunan.html. Diakses Tanggal 6 Oktober 2015

7