Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 1
PENGANTAR
Sebagai entitas yang mempunyai tanggungjawab kepada Publik karena
menghimpun dana dari masyarakat, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) memiliki
konsekuensi yang berat agar dana yang dipercayakan masyarakat dapat terus
dijaga dan dikelola dengan baik sehingga kepercayaan masyarakat tetap tinggi
dan terus meningkat.
Selanjutnya, dengan semakin meningkatnya kegiatan dan volume usaha, maka
semakin meningkat pula risiko yang akan dihadapi oleh BPR sehingga
mendorong kebutuhan terhadap penerapan tata kelola yang baik dan
penerapan manajemen risiko yang handal adalah merupakan suatu tuntutan
yang mendesak.
Untuk itu, dalam rangka meningkatkan kinerja BPR, melindungi pemangku
kepentingan (stakeholders), dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada
perbankan, maka Otoritas Jasa Keuangan mewajibkan BPR untuk
menerapkan tata kelola dan melaporkannya kepada Otoritas Jasa Keuangan
pada setiap tahunnya, sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor
4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi
Bank Perkreditan Rakyat.
PT. BPR SUDARAKITA membuat laporan Penerapan Tata Kelola ini utamanya
disampaikan kepada OJK untuk memenuhi ketentuan tersebut, juga
disampaikan kepada stakeholders agar dapat mengetahui komitmen dan
kinerja PT. BPR SAUDARAKITA serta kepatuhan BPR terhadap peraturan yang
berlaku.
PT. BPR SAUDARAKITA berkomitmen untuk senantiasa menerapkan tata
kelola yang baik dalam setiap kegiatan usahanya, oleh karena itu hal-hal yang
berkaitan dalam penyempurnaan pelaksanaan tata kelola akan dilakukan
secara terus menerus dan berkesimbungan.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 2
BAB I
PENDAHULUAN
Sebagai sebuah lembaga perbankan yang dipercaya oleh Pemerintah dalam
mengelola dana masyarakat, Manajemen sadar bahwa kepercayaan publik
terhadap BPR SAUDARAKITA disamping tergantung pada kinerja dan
kemampuan Bank dalam mengelola risiko, juga diperlukan adanya sikap
profesionalisme, independensi, integritas dari para pengurus serta transparansi
atas informasi yang berkaitan dengan kondisi keuangan maupun non
keuangan kepada Publik, namun hal tersebut tentunya dengan tidak sama
sekali mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan Bank
sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Perwujudan dari pemikiran
tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila Bank dalam melakukan
aktivitasnya senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance (GCG) yang meliputi lima prinsip dasar sebagai berikut :
1. Keterbukaan (Transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan
informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses
pengambilan keputusan.
Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas,
akurat dan mudah diperbandingkan serta mudah diakses oleh
stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak
mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai
Undang-Undang yang berlaku.
2. Akuntabilitas (Accountibility) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara
efektif.
Bank memiliki ukuran kinerja dari semua bagian berdasarkan ukuran-
ukuran yang konsisten dengan nilai-nilai perusahaan, sasaran, dan usaha
dan strategi Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 3
3. Tanggung Jawab (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
pengelolaan Bank yang sehat.
Sebagai wujud pertanggungjawaban Bank untuk menjaga kelangsungan
usahanya, Bank berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking
practices) dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank
bertindak sebagai good corporate citizen (warga perusahaan yang baik)
termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab
sosial.
4. Independensi (Independency) yaitu pengelolaan Bank secara profesional
tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders
manapun, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas
dari benturan kepentingan (conflict of interest), dan setiap keputusan
berdasarkan objektifitas serta bebas dari tekanan dari pihak manapun.
5. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-
hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas
kesetaraan dan kewajaran (equal treatment) serta
memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau
mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Penerapan prinsip-prinsip dasar GCG tersebut di atas telah diterapkan PT. BPR
SAUDARAKITA sebagai bagian dari budaya perusahaan yang senantiasa
dipelihara, dijaga dan terus ditingkatkan kualitasnya dalam rangka
mewujudkan visi, misi dan nilai-nilai perusahaan, dengan komitmen untuk
mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan serta menciptakan
suatu nilai yang optimal bagi pemegang saham dan stakeholders pada
umumnya.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 4
A. Dasar Hukum
Dalam pelaksanaan tata kelola, PT. BPR SAUDARAKITA berpedoman
pada ketentuan yang diatur pada :
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor
4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat
2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor
13/POJK.03/2015 tanggal 3 November 2015 tentang Penerapan
Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan
Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
6/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan
Fungsi Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat
5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
7/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Standar
Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan Rakyat
B. Tujuan Tata Kelola
PT. BPR SAUDARAKITA senantiasa berupaya untuk menerapkan
praktek tata kelola perusahaan yang sehat, dengan tujuan :
1. Menjaga agar kegiatan operasional Bank telah sesuai dengan
peraturan internal dan eksternal Bank, serta ketentuan
perundangan yang berlaku untuk menjaga dana masyarakat tetap
aman dan mencegah terjadinya penyimpangan, serta menekan
risiko kerugian sehingga dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap bank.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 5
2. Meningkatkan kinerja dan produktivitas Bank dengan
menerapkan Tata Kelola dalam segala kegiatan Bank sejalan
dengan visi, misi dan rencana strategi usaha yang telah
ditetapkan Bank agar bank dapat semakin berkembang, Sehat,
Besar dan Kuat
3. Meningkatkan citra dan kepercayaan serta memberikan nilai
tambah Bank kepada Stakeholders.
4. Memperbaiki budaya kerja Bank.
5. Mengelola sumber daya Bank secara lebih efektif dan optimal.
C. Komitmen Penerapan Tata kelola
Penerapan tata kelola merupakan faktor penting dalam memelihara
kepercayaan para pemegang saham dan para pemangku kepentingan
terhadap PT. BPR SAUDARAKITA. Hal ini dirasakan semakin
penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan
yang dihadapi oleh industri perbankan.
Dengan berlandaskan pada pandangan tersebut di atas, PT. BPR
SAUDARAKITA berkeyakinan bahwa implementasi GCG yang efektif
akan mendukung pencapaian sasaran bisnis dalam jangka panjang
dan memberikan keunggulan kompetitif dalam menghadapi
persaingan. Sehubungan dengan hal tersebut, PT. BPR SAUDARAKITA
secara terus menerus berupaya agar prinsip GCG dipraktekan dengan
standar tertinggi dan secara berkala dilakukan pengukuran-
pengukuran dan perbandingan dengan pihak luar.
D. Struktur Tata Kelola Perusahaan
(Bagan Struktur Organisasi terlampir)
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 6
Pembagian tugas, fungsi dan tanggung jawab yang jelas antar bagian
pada PT. BPR BPR SAUDARAKITA, mencerminkan adanya upaya
penerapan prinsip-prinsip tata kelola serta sistem pengendalian
internal yang baik.
E. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pada tahun 2020 PT. BPR SAUDARAKITA telah mengadakan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS), sebagai berikut :
No Tanggal
Pelaksanaan
Keputusan penting
1 12 Juni 2020 - Perhitungan tahunan
- Laporan tahunan Direksi
- Persetujuan penggunaan laba perseroan
yang diperoleh pada tahun buku yang
berakhir 31 Desember 2019 (audited)
sebesar Rp 2.465.098.581
- Permohonan perubahan gaji/honor Direksi
dan Dewan Komisaris tahun 2020
2 18 Desember 2020 Pemberhentian Dra. Maria Alexandra Indiah
Benny Effendi selaku Komisaris Utama PT. BPR
SAUDARAKITA
3 22 Desember 2020 Penggunaan Laba Tahun Lalu untuk pemberian
Deviden kepada pemegang saham sebesar Rp
2.000.000.000,-
4 28 Desember 2020 Penunjukan Kantor Akuntan Publik R.D. Anto
Widiyatmoko untuk pemeriksaan tahun buku
2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 7
BAB II
PELAKSANAAN TATA KELOLA
PT. BPR SAUDARAKITA pada posisi akhir bulan Desember 2020 memiliki
Modal Inti sebesar Rp8.100.510 ribu atau masih di bawah Rp50 milyar dan
dengan total aset sebesar 58.208.990 ribu atau di atas Rp10 milyar. Sesuai
ketentuan, maka BPR dalam penerapan Tata Kelola paling sedikit memuat :
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
3. Penanganan benturan kepentingan
4. Penerapan fungsi Kepatuhan
5. Penerapan fungsi Audit Intern
6. Penerapan fungsi audit ekstern
7. Penerapan Manajemen Risiko termasuk system pengendalian intern
8. Batas Maksimum Pemberian Kredit
9. Rencana Bisnis BPR
10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
A. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
1. Tugas dan Tanggung jawab Direksi
a. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR.
b. Mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan tanggungjawab
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar BPR dan peraturan
perundang-undangan.
c. Menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
d. Menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan :
- Fungsi Audit Intern
- Fungsi Manajemen Risiko, dan
- Fungsi Kepatuhan
e. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja
atau pejabat yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan audit
intern BPR, audit ektern, hasil pengawasan Dewan Komisaris,
Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau otoritas lainnya.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 8
f. Menyusun kebijakan dan pedoman penerapan Manajemen Risiko
secara tertulis, mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang
memerlukan persetujuan Direksi.
g. Melakukan pengembangan budaya manajemen risiko pada seluruh
jenjang organisasi dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia antara lain melalui pelatihan dan/atau sosialisasi
mengenai manajemen risiko.
h. Memastikan terpenuhinya jumlah sumber daya manusia yang
memadai
i. Pemisahan tugas dan tanggungjawab antara satuan atau unit
kerja yang menangani pembukuan, operasional, dan kegiatan
penunjang operasional.
j. Penunjukan pejabat yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
audit intern, dan independen terhadap unit kerja lainnya.
k. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
l. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat
waktu kepada Dewan Komisaris.
m. Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan dalam
rangka peningkatan pengetahuan perbankan dan perkembangan
terkini terkait bidang keuangan /lainnya pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi.
n. Direksi memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib
anggota Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja,
waktu kerja dan peraturan rapat.
2. Penerapan Tugas dan Tanggung jawab Direksi
a. Direksi melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
independen dan tidak memberikan kuasa umum yang dapat
mengakibatkan pengalihan tugas dan wewenang tanpa batas.
b. Direksi telah menindaklanjuti sebagian besar temuan audit dan
rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor
intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 9
c. Direksi selalu berupaya menyediakan data dan informasi yang
lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan
Komisaris.
d. Sepanjang periode Tahun 2020, Direksi hanya berjumlah satu
orang sehingga pelaksanaan rapat khusus Direksi tidak ada.
Namun rapat Direksi dengan Pejabat Eksekutif dan atau dengan
jajaran di bawahnya telah dilakukan sebanyak sebelas kali serta
telah didokumentasikan secara tertulis dengan baik.
Pengambilan keputusan rapat yang bersifat strategis dilakukan
berdasarkan musyawarah dan suara terbanyak dalam hal tidak
tercapai musyawarah mufakat. Selama rapat, tidak terdapat
perbedaan pendapat diantara peserta rapat.
e. Direksi tidak menggunakan BPR untuk kepentingan pribadi,
keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau
menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan
fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.
f. Anggota Direksi telah membudayakan pembelajaran secara
berkelanjutan dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang
perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang
keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
antara lain dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR dalam
pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas
individu.
g. Anggota Direksi senantiasa berusaha mampu
mengimplementasikan kompetensi yang dimilikinya dalam
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, antara lain
pemahaman atas ketentuan mengenai prinsip kehati-hatian.
h. Direksi telah memiliki dan melaksanakan pedoman dan tata tertib
kerja anggota Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika
kerja, waktu kerja, dan peraturan rapat tetapi belum sepenuhnya
di terapkan secara optimal.
i. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada pemegang saham melalui RUPS.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 10
j. Hasil pemantauan Dewan Komisaris terhadap realiasi rencana
bisnis PT. BPR SAUDARAKITA tahun 2020, bahwa kinerja PT. BPR
SAUDARAKITA sedikit mengalami penurunan dibandingkan
kinerja tahun 2019 dan apabila dilihat dari pencapaian realisasi
target anggaran 2020 belum sepenuhnya terpenuhi.
k. Direksi telah menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola
periode tahun 2019 pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di
Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan
keuangan sesuai ketentuan.
3. Hasil Penerapan Tugas dan Tanggung jawab Direksi
Jumlah anggota Direksi sesuai modal inti BPR yang masih kurang dari
Rp. 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah), belum memenuhi
ketentuan yang berlaku yaitu :
a. Sepanjang periode tahun 2020, BPR SaudaraKita (PT BPR
SAUDARAKITA) hanya memiliki 1 orang Direksi yaitu Direktur
Utama dikarenakan salah satu Direksi yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan mengundurkan diri dari jabatannya dan telah disetujui
dalam RUPS yang dituangkan dalam keputusan RUPS No. 02
tanggal 8 Januari 2020. Fungsi Kepatuhan dirangkap oleh
Direktur Utama. Namun perposisi 1 Maret 2021, PT BPR
SAUDARAKITA sudah memiliki 2 orang Direksi dan salah satu
anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan.
Susunan Direksi PT BPR SAUDARAKITA sejak tanggal RUPS 8
Januari 2020 sampai dengan akhir Tahun 2020 adalah sebagai
berikut sebagai berikut :
b. Direktur Utama merupakan pihak yang independen dan
merupakan tenaga profesional yang memiliki pengalaman pada
industri perbankan dan telah dinyatakan kompeten dalam
No Nama Jabatan Masa Jabatan
1 Susanto Isbandi Direktur Utama 6 Januari 2019 - 6
Januari 2022
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 11
penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and propertest) yang
dilakukan Otoritas Jasa Keuangan.
c. Direktur Utama tidak memiliki hubungan keluarga maupun
hubungan keuangan sampai dengan derajat kedua dengan anggota
Dewan Komisaris.
d. Direktur Utama baik secara sendiri ataupun bersama, tidak
memiliki saham pada suatu Bank atau perusahaan lain.
e. Pertanggungjawaban Direktur Utama telah dilaksanakan melalui
RUPS dan telah diterima oleh pemegang saham dengan baik dan
tanpa catatan.
f. Direktur Utama telah mengkomunikasikan kepada seluruh
pegawai mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian.
g. Rapat Direksi dengan Pejabat Eksekutif dan atau dengan Jajaran
Pimpinan dibawahnya telah dilakukan sebanyak beberapa kali
namun belum sepenuhnya dituangkan dalam risalah rapat.
Risalah rapat Direksi baru dituangkan pada saat membahas hal-
hal yang penting antara lain yang mempengaruhi
operasional/kinerja/eksistensi BPR, seperti penetapan target
funding/lending, penyelesaian NPL dan penjualan AYDA, prinsip
ke hati-hatian terkait end to end proses kredit, mitigasi risiko
operasional serta penetapan target rencana bisnis dan evaluasinya.
Selama tahun 2020 telah dilaksanakan sebelas kali sesuai daftar
dalam tabel pada angka 4.
h. Direksi telah mengikuti pelatihan dan sosialisasi baik yang
dilaksanakan OJK maupun lembaga lainnya dalam rangka
meningkatkan kompetensi. Program pelatihan yang diikuti oleh
anggota Direksi dalam Tahun 2020 dapat dilihat dalam tabel pada
angka 5.
i. Direksi bertempat tinggal di kota/kabupaten Karawang, yakni
lokasi kabupaten yang sama dengan lokasi kabupaten Kantor
Pusat PT. BPR SAUDARAKITA.
j. Penggantian dan/atau pengangkatan Direksi telah memperhatikan
rekomendasi Dewan Komisaris serta memperoleh persetujuan dari
RUPS.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 12
k. Direksi telah menyampaikan laporan penerapan Tata Kelola pada
Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu)
kantor media atau majalah ekonomi dan keuangan sesuai
ketentuan serta mencantumkan pada website yang dimiliki oleh
BPR.
l. Direksi senantiasa menindaklanjuti hasil pemeriksaan yang
dilakukan oleh OJK dan tidak ditemukan adanya pelanggaran
ketentuan.
m. Direksi memiliki pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun di bidang
operasional perbankan sebagai pejabat eksekutif bank.
n. Dalam melaksanakan pengelolaan bank, Direksi senantiasa
berpedoman dan mentaati ketentuan yang berlaku serta
memperhatikan hasil pengawasan dan arahan Dewan Komisaris.
o. Dari hasil periksaan yang dilakukan oleh OJK, KAP dan Auditor
Intern, tidak ditemukan adanya pelanggaran ketentuan namun
masih ditemukan adanya berbagai kelemahan serta kesalahan
yang bersifat administrasif
4. Rapat Direksi
Selama periode Tahun 2020, BPR SAUDARKITA hanya memiliki satu
Direksi sehingga pelaksanaan rapat khusus Direksi tidak ada.
Namun rapat Direksi dengan Pejabat Eksekutif dan atau dengan
jajaran di bawahnya telah dilakukan sebanyak 11 kali serta telah
didokumentasikan secara tertulis dengan baik. Pengambilan
keputusan rapat yang bersifat strategis dilakukan berdasarkan
musyawarah dan suara terbanyak dalam hal tidak tercapai
musyawarah mufakat. Selama rapat, tidak terdapat perbedaan
pendapat diantara peserta rapat.
Selama tahun 2020, Rapat Direksi yang diadakan adalah sebagai
berikut :
No Tanggal Materi Pembahasan Peserta
1 17 Januari 2020 Penetapan target dan
kinerja lending - Direksi
- Kabag Marketing Lending & Funding
- Kapala cabang
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 13
- PE Kepatuhan & Manajemen
Risiko
- PE Satuan Pengawasan Intern
2 3 Februari 2020 Penetapan target
Funding - Direksi
- Kabag Marketing Lending & Funding
- PE Kepatuhan & Manajemen Risiko
- PE Satuan Pengawasan Intern
- Pemimpin Cabang
Cikampek
3 10 Maret 2020 Menentukan target Penyelesaian NPL,
PAR dan AYDA
- Direksi
- Kabag Remedial
- Staff Remedial
4 11 April 2020 Penetapan Target
Remedial Triwulan II - Direksi
- Kabag Remedial
- Staff Remedial
5 9 Mei 2020 Evaluasi kinerja
lending - Direksi
- Kabag Marketing Lending & Funding
- Kapala cabang
- PE Kepatuhan &
Manajemen Risiko
- PE Satuan Pengawasan Intern
6 29 Juli 2020 Prinsip ke hati-hatian
terkait end to end proses
kredit
- Direksi
- Kabag Marketing Lending & Funding
- PE Kepatuhan & Manajemen Risiko
- PE Satuan Pengawasan Intern
- Marketing Lending
7 5 Agustus 2020 Penagihan atau
collection terhadap debitur NPL dan PAR
- Direksi
- Kabag Marketing Lending &
Funding
- PE Kepatuhan &
Manajemen Risiko
- PE Satuan Pengawasan
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 14
Intern
- Kabag Remedial
- Pemimpin Cabang
Cikampek
- Tim Remedial Kantor Pusat dan
Kantor Cabang
8 25 September 2020
Mitigasi Risiko Operasional
- Direksi
- Kabag Marketing Lending & Funding
- PE Kepatuhan & Manajemen
Risiko
- PE Satuan Pengawasan
Intern
- Kabag Remedial
- Pemimpin Cabang Cikampek
- Kabag Operasional dan HRD
9 6 Oktober 2020 Rencana Bisnis BPR 2020
- Direksi
- Kabag Marketing Lending & Funding
- PE Kepatuhan & Manajemen Risiko
- PE Satuan Pengawasan
Intern
- Kabag Remedial
- Pemimpin Cabang
Cikampek Kabag Operasional
dan HRD
10 12 November
2020
Penyelasaian NPL &
AYDA - Direksi
- PE Kepatuhan & Manajemen Risiko
- Kepala Cabang
- Kepala Bagian Remedial
11 14 Desember
2020
Action plan
pemenuhan target RBB 2019
- Direksi
- Kabag Marketing Lending & Funding
- PE Kepatuhan & Manajemen
Risiko
- PE Satuan Pengawasan Intern
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 15
- Kabag Remedial
- Pemimpin Cabang
Cikampek
Kabag Operasional dan HRD
5. Pelatihan Direksi
Anggota Direksi dijadwalkan untuk mengikuti program pelatihan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun, guna menunjang
pelaksanaan tugas dan kewajibannya serta meningkatkan
kompetensinya.
Program pelatihan yang diikuti oleh anggota Direksi dalam Tahun
2020 adalah sebagai berikut :
Nama Direksi Program Latihan Penyelenggara Lokasi Tanggal
Susanto Isbandi
Penyegaran
Sertifikasi
Direksi
DPD
Perbarindo
Jabar
Zoom September
2020
B. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
1. Tugas dan Tanggung jawab Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab serta memberikan nasihat
kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat
tertulis terkait pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip
kehati-hatian.
b. Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris
mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis dan realisasi pelaksanaan RBB BPR serta
kinerja BPR setiap saat secara pasif baik melalui data/laporan
yang disampaikan dan melakukan secara aktif langsung ke BPR
rata-rata 1 (satu) kali dalam 1 (satu) minggu.
c. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan kredit
kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 16
mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal
lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam
rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
d. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti
temuan audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya
antara lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan
dokumen hasil tindak lanjut temuan.
e. Anggota Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap
laporan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab anggota Direksi
yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak
lanjut Direksi.
2. Penerapan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris melakukan rapat Dewan Komisaris setiap
bulan sekali dalam rangka evaluasi pelaksanaan RBB 2020 dan
penerapan tata kelola BPR yang baik, ditindaklanjuti dengan
rapat dengan Direksi dan Pejabat, terkait dengan evaluasi kinerja
dan dalam rangka memberikan arahan.
b. Dewan Komisaris senantiasa memberikan hasil pengawasan dan
arahan baik yang dituangkan dalam risalah rapat maupun dalam
bentuk memorandum kepada Direksi untuk hal-hal yang perlu
mendapat perhatian dan ditindaklanjuti.
c. Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan
nasihat kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau
nasihat tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR
termasuk prinsip kehati-hatian dan hal lain yang ditetapkan
dalam ketentuan yang berlaku.
d. Dalam rangka melakukan tugas pengawasan, Komisaris
mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan strategis BPR dan hal-hal penting lainnya antara lain
penyelesaian kredit Dalam Perhatian Khusus dan NPL.
e. Dewan Komisaris tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 17
kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan
mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal
lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam
rangka melaksanakan fungsi pengawasan.
f. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti
temuan audit intern, audit ekstern, hasil pengawasan Otoritas
Jasa Keuangan, dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya
antara lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan
dokumen hasil tindak lanjut temuan.
g. Dewan Komisaris menyediakan waktu yang cukup untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal rata-
rata 1 (satu) kali dalam satu minggu hadir di bank dan
menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu)
kali dalam sebulan yang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris.
h. Anggota Dewan Komisaris selalu melakukan pemantauan
terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota
Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan
tindak lanjut Direksi.
3. Hasil Penerapan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris
a. Dewan Komisaris PT. BPR SAUDARAKITA diangkat melalui Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) yang sebelumnya telah
dinyatakan lulus fit and proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan,
jabatan Dewan Komisaris tercantum dalam Anggaran Dasar
Perusahaan PT. BPR SAUDARAKITA dan telah mendapat
pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asazi manusia.
Masa jabatan Dewan Komisaris adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
diperpanjang setiap 3 (tiga) tahun berikutnya.
Jumlah anggota Dewan Komisaris PT. BPR SAUDARAKITA telah
sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No
4/POJK.03/2015 yakni paling sedikit berjumlah 2 (dua) orang
untuk BPR dengan modal inti kurang dari Rp50 milyar.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 18
Susunan anggota Dewan Komisaris pada periode tahun 2020
adalah sebagai berikut :
No Nama Jabatan Masa Jabatan
1 M.A Indiah B.
Effendi
Komisaris
Utama
16 Desember 2017 s/d 16
Desember 2020
2 Muhardjo Sri
Widodo Komisaris
17 April 2018 s/d 17 April
2021
Selanjutnya sesuai dengan hasil RUPS Luar Biasa PT. BPR
SAUDARAKITA pertanggal 18 Desember 2020, Rapat
memutuskan untuk tidak memperpanjang masa jabatan Dra.
Maria Alexandra Indiah Benny Effendi selaku Komisaris Utama
PT. BPR SAUDARAKITA yang masa jabatannya berakhir pada
tanggal 16 Desember 2020.
b. Anggota Dewan Komisaris bertempat tinggal di kota/kabupaten
pada provinsi yang sama atau provinsi yang berbatasan
langsung dengan provinsi dimana lokasi Kantor Pusat PT. BPR
SAUDARAKITA yakni berdomisili di Kota Bandung dan
Tangerang.
c. Dewan Komisaris sudah memiliki pedoman dan tata tertib kerja
termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja dan ketentuan
rapat.
d. Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya,
atau sebagai Direktur atau Pejabat Eksekutif pada BPR, BPRS
dan/atau Bank Umum.
e. Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota
Dewan Komisaris atau Direksi.
f. Seluruh Komisaris PT. BPR SAUDARAKITA berasal dari pihak
Independen yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 19
Pemegang Saham Pengendali atau hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
4. Rapat Komisaris
Selama periode tahun 2020 telah diselenggarakan rapat berkala
Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali, yang secara rutin
diadakan di Kantor Pusat
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris selama
Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan Jumlah
Rapat Kehadiran
Persentase
(%)
MA Indiah B
Effendi
Komisaris
Utama 12 12 100%
Ir Muhardjo S
Widodo Komisaris 12 12 100%
Hasil rapat Dewan Komisaris dituangkan dalam bentuk notulen
rapat yang ditandatangani oleh seluruh peserta yang hadir dan
didokumentasikan secara baik termasuk jika terdapat perbedaan
pendapat yang terjadi dalam rapat tersebut.
Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan selama tahun 2020,
adalah sebagai berikut :
No Tanggal Materi Pembahasan Peserta
1. 8 Januari 2021
-Evaluasi kinerja tahun 2020 - Komisaris Utama
- Komisaris
2. 18 Februari
2020
- Evaluasi RBB Januari 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan AYDA
- Penyelesaian Kredi NPL dan Kredit PAR/DPK
- Pemeriksaan laporan keuangan tahunan 2020 oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
- Komisaris Utama
- Komisaris
3. 19 Maret
2020
- Evaluasi RBB Februari 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan
AYDA
- Pemeriksaan laporan keuangan tahunan 2020 oleh Kantor Akuntan
- Komisaris Utama
- - Komisaris
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 20
Publik (KAP)
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
4 22 April
2020
- Evaluasi Realisasi RBB Maret 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan AYDA
- Laporan Keuangan Tahunan 2020 oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
-
- Komisaris Utama
- Komisaris
5 14 Mei 2020
- Evaluasi Realisasi RBB April 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian
RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan AYDA
- Laporan Keuangan Tahunan 2019 oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
- Komisaris Utama
- Komisaris
6 16 Juni 2020
- Evaluasi Realisasi RBB Mei 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan AYDA
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
- Aktivasi Tim Funding
- Komisaris Utama
- Komisaris
7 11 Juli 2020
- Evaluasi Realisasi RBB Juni 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan AYDA
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
- Aktivasi Tim Funding
- Komisaris Utama
- Komisaris
8 12 Agustus
2020
- Evaluasi Realisasi RBB Juli 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan AYDA
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
- Aktivasi Tim Funding
- Revisi RBB 2020
-
- Komisaris Utama
- Komisaris
9 22
September
2020
- Evaluasi Realisasi RBB Agustus 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan
AYDA
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
- Aktivasi Tim Funding
-
- Komisaris Utama
- Komisaris
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 21
C. Penanganan Benturan Kepentingan
PT. BPR SAUDARAKITA telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur
penyelesaian mengenai benturan kepentingan yang mengikat setiap
pengurus dan pegawai.
Dalam Penerapannya, untuk menghindari terjadinya benturan
kepentingan, pengurus selalu bertindak secara profesional dan obyektif
serta dalam memutuskan kredit yang berpotensi terjadi benturan
kepentingan keputusan dilakukan melalui keputusan rapat komite
kredit.
Sepanjang periode tahun 2020 tidak terdapat transaksi yang
mengandung benturan kepentingan yang dapat merugikan PT. BPR
SAUDARAKITA atau mengurangi keuntungan PT. BPR SAUDARAKITA.
10 20 Oktober 2020
- Evaluasi Realisasi RBB September
2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan AYDA
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
- Aktivasi Tim Funding
-
- Komisaris Utama
- Komisaris
11 13 November 2020
- Evaluasi Realisasi RBB Oktober 2020
- Peningkatan Kinerja Pencapaian
RBB 2020
- Rencana percepatan penjualan AYDA
- Mitigasi Risiko Aktifitas Kerja terhadap wabah Virus Corona
- Aktivasi Tim Funding
- Pemeriksaan Tahunan secara daring OJK
- Hasil Pemeriksaan APU dan PPT
- Komisaris Utama
- Komisaris
12 22 Desember
2020
- Evaluasi kinerja November 2020
- Pembahasan RBB 2020
- Arahan dan intruksi Dewan Komisaris
- Komisaris Utama
- Komisaris
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 22
D. Penerapan Fungsi Kepatuhan
Sejak pengunduran diri Sdr. Asep (Direktur PT. BPR SAUDARAKITA
sebelumnya yang membawahi fungsi Kepatuhan) pada tanggal 2 Desember
2019, Fungsi Direktur Kepatuhan dirangkap oleh Direktur Utama hingga
akhir tahun 2020. Hal ini tidak sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No 4/POJK.03/2015 dimana :
a. Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu
anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan.
b. BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh
milyar rupiah), untuk anggota Direksi yang membawahkan fungsi
kepatuhan tidak b o l e h menangani penyaluran dana;
Dengan demikian secara government structure, jumlah dan komposisi
Direksi PT. BPR SAUDARAKITA perposisi penilaian belum memenuhi
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2015 tanggal 31 Maret
2015.
Namun sesuai dengan Surat PT. BPR SAUDARAKITA No. 136/BPR-
SK/XII/2020 tertanggal 11 Desember 2020 kepada Kantor Regional II
Otoritas Jasa Keuangan, BPR telah mengajukan seorang Calon Direktur
Operasional yang membawahi fungsi Kepatuhan untuk mengikuti Uji
Kemampuan dan Kepatutan. Selanjutnya sesuai dengan surat OJK nomor
SR-22/KR.022/2021 tertanggal 29 Januari 2021 perihal Penyampaian
Hasil Keputusan atas Pencalonan Anggota Direksi dan/atau Direktur yang
Membawahkan Fungsi Kepatuhan PT. BPR SAUDARAKITA Telah disetujui
Bpk. Fajar Sumirat sebagai anggota Direksi dan/atau Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan PT. BPR SAUDARAKITA.
Selanjutnya, dalam rangka pelaksanaan fungsi kepatuhan, PT BPR
SAUDARAKITA telah menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi
kepatuhan, adapun Pejabat Eksekutif yang ditunjuk selama peridoe tahun
2020 adalah :
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 23
No. Nama Pejabat
Eksekutif
Fungsi Masa Jabatan
1 Slamet Riyadi Kepatuhan 26 Maret 2018 s.d. 26 Oktober
2020
2 Riko Safei Kepatuhan 27 Oktober 2020
1. Penerapan Fungsi Kepatuhan
Fungsi kepatuhan adalah serangkaian tindakan atau langkah-
langkah yang bersifat preventif (ex. ante) untuk memastikan bahwa
seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan
usaha yang dilakukan oleh BPR telah sesuai dengan ketentuan
Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang
dibuat oleh BPR kepada OJK dan/atau Otoritas Pengawas lain yang
berwenang.
Proses kepatuhan mencakup pada upaya membangun budaya
kepatuhan, dengan menciptakan nilai, perlakuan dan tindakan
kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku serta membangun
fungsi kepatuhan sebagai sistem deteksi dini dan upaya preventif
untuk memastikan agar kegiatan usaha BPR sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, Direktur yang membawahi
fungsi kepatuhan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Melakukan pemantauan pemantauan secara kontinyu terhadap
peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan oleh pihak Otoritas
jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, Direktorat Jenderal
Pajak dan/atau pihak lain yang berhubungan dengan BPR.
2. Melakukan sharing informasi kepada semua bagian/seksi
termasuk Direksi mengenai penerbitan setiap peraturan-peraturan
baru yang dikeluarkan oleh pihak Otoritas Jasa Keuangan.
3. Memberikan sosialisasi/pelatihan secara internal dan/atau
menugaskan karyawan dari bagian terkait untuk menghadiri
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 24
sosialisasi-sosialisasi yang diselenggarakan oleh pihak otoritas
ataupun lembaga pelatihan lainnya.
4. Memantau penyampaian berbagai laporan kepada OJK dan/atau
otoritas lainnya.
5. Membuat revisi/kajian ulang terhadap kebijakan dan prosedur
yang dimiliki untuk mendapatkan kepastian bahwa aturan internal
BPR sudah sesuai dengan peraturan atau perundang-undangan
yang mengatur kegiatan BPR.
6. Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian melalui rasio-rasio
keuangan.
7. Mengelola risiko kepatuhan sesuai dengan tingkat risiko yang
ditetapkan (risk appetite).
8. Memantau penyelesaian pengaduan nasabah dan menyampaikan
laporannya secara tepat waktu ke OJK serta memastikan tindakan
pencegahan sudah dilakukan untuk menghindari terulangnya
pengaduan nasabah yang serupa.
9. Memantau kemajuan penyelesaian hasil temuan pemeriksaan OJK
dan memastikan bahwa rekomendasi OJK ditindaklanjuti dan
dilaksanakan.
Dalam pelaksanaan penerapan fungsi Kepatuhan, Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan telah menunjuk Pejabat Eksekutif
yang akan melaksanakan fungsi kepatuhan sebagaimana tersebut di
atas yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan.
2 Hasil Penerapan Fungsi Kepatuhan
Hasil penerapan Fungsi Kepatuhan di PT. BPR SAUDARAKITA selama
tahun 2020, sebagai berikut :
a. Pengelolaan Likuiditas Harian
Sepanjang tahun 2020, PT BPR SAUDARAKITA mampu memelihara
Likuiditas pada besaran sebagaimana yang ditetapkan dalam Surat
Keputusan Direktur Bank Indonesia No. 30/12/KEP/DIR tanggal
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 25
30 April 1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan BPR.
Hal tersebut tercermin dalam rasio :
Keterangan Realiasi
Cash Ratio Rasio LDR
Januari 15,73% 78,44%
Februari 14,95% 77,75%
Maret 7,98% 84,51%
April 8,70% 88,30%
Mei 5,29% 91,09%
Juni 10,52% 91,16%
Jui 10,30% 90,07%
Agustus 12,38% 91,64%
September 15,52% 88,72%
Oktober 21,52% 84,79%
November 18,95% 86,52%
Desember 13,29% 84,15%
b. Pengelolaan Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM)
Sepanjang tahun 2020, PT BPR SAUDARAKITA mampu menjaga
besaran KPMM dengan memelihara ATMR dalam batas yang aman
dengan ratio melebihi batas minimum yang ditetapkan oleh
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Keterangan ATMR
(Rp. Juta)
MODAL
(Rp. Juta) KPMM
Januari 23.236 9.722 41,84
Februari 23.102 9.838 42,59
Maret 22.345 9.895 44,28
April 21.890 9.930 45,36
Mei 24.420 9.220 37,76
Juni 24.855 8.903 35,82
Juli 22.545 9.970 44,40
Agustus 21.283 10.140 47,65
September 21.012 10.212 48,60
Oktober 21.688 10.275 47,38
November 21.493 10.307 47,95
Desember 23.616 8.144 34,48
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 26
c. Pengelolaan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Sepanjang periode tahun 2020, tidak terdapat pelanggaran
maupun pelampauan BMPK kepada pihak terkait maupun pihak
tidak terkait.
d. Pengelolaan Perkreditan
Jumlah eksposur kredit yang dikelola oleh PT BPR SAUDARAKITA
posisi 31 Desember 2020 sebesar Rp45.911.511 ribu.
Dibandingkan ekposur kredit posisi 31 Desember 2019 sebesar
Rp47.106.582 ribu, turun sebesar Rp1.195.071 ribu atau sebesar
2,54%. Penurunan kredit di tahun 2020 disebabkan PT BPR
SAUDARAKITA menerapkan strateji analisa end to end proses
kredit yang sangat ketat (prinsip ke hati-hatian), mengingat kondisi
kegiatan usaha banyak yang mengalami penurunan/perlambatan
akibat dampak pandemic COVID-19 sehingga sasaran pemberian
kredit di tahun 2020 hanya ditujukan untuk debitur-debitur yang
masih memiliki prospek usaha (atau usaha yang tidak terpengaruh
signifikan permasalahan COVID-19), memiliki historikal
pembayaran angsuran yang baik, atau Repeat Order. Penurunan
Kredit juga disebabkan adanya sejumlah pelunasan kredit dari
debitur lancar.
Keterangan Pelampauan
(Rp. Juta)
Pelanggaran
(Rp. Juta)
Januari NIHIL NIHIL
Februari NIHIL NIHIL
Maret NIHIL NIHIL
April NIHIL NIHIL
Mei NIHIL NIHIL
Juni NIHIL NIHIL
Juli NIHIL NIHIL
Agustus NIHIL NIHIL
September NIHIL NIHIL
Oktober NIHIL NIHIL
November NIHIL NIHIL
Desember NIHIL NIHIL
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 27
Secara umum azas kepatuhan terhadap peraturan dan kehati-
hatian dalam proses pemberian kredit telah terpenuhi sebagaimana
ketentuan yang tercantum dalam Kebijakan Perkreditan Bank yang
ada, namun review dan monitoring kredit perlu terus ditingkatkan.
e. Pelaksanaan Sosialisasi Dan Pelatihan
Selama tahun 2020, pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan yang
diselenggarakan secara internal dalam rangka mewujudkan budaya
kepatuhan pada berbagai tingkatan organisasi di BPR SK adalah
sebagai berikut :
f. Review dan atau / Penerbitan Kebijakan dan Prosedur baru
Penerbitan Kebijakan dan Prosedur baru dan review
perubahan/penyempurnaan terhadap kebijakan dan prosedur
yang berlaku di BPR SK adalah sebagai berikut :
Kebijakan dan Prosedur Penanganan Debitur Terdampak Covid-
19
Surat Keputusan Direksi mengenai Suku Bunga Tabungan
Surat Keputusan Direksi mengenai Suku Bunga Deposito
Surat Keputusan Direksi mengenai Tabungan Pasif
Surat Keputusan Direksi mengenai Pinjaman Konsumtif
Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Surat Keputusan Direksi mengenai Pemberian Pinjaman kepada
Pihak Terkait
Surat Keputusan Direksi mengenai Jumlah Minimum
kemampuan bayar dari Pendapatan Debitur
No Jenis Pelatihan Peserta Tanggal
Pelaksanaan
1 Sertifikasi Direksi Indra Kusumah 14/01/2020
2 Sosialisasi Rencana Bisnis Bank Seluruh karyawan 26/02/2020
3 Sertifikasi Direksi Fajar Sumirat 17/09/2020
4 Sertifikasi Direksi Slamet Riyadi 17/09/2020
5 Pelatihan Analisa Kredit Profitable
Seluruh A/O Lending 17/11/2020
6 Pelatihan Pelaksanaan Audit Intern
Fajar Sumirat & Riko Syafei 01/12/2020
7 Pelatihan APU-PPT Fajar Sumirat & Riko Syafei 22/12/2020
8 Pelatihan Penanganan Kredit Tedi Frediansyah, Suwardi,
Yayang Arif 28/12/2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 28
Surat Keputusan Direksi mengenai Penetapan Jumlah Minimum
Pengikatan Hak Tanggungan
Surat Keputusan Direksi mengenai Penetapan Profil Nasabah
dan Proliferasi
g. Penyimpangan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan
Pada tahun 2020 tidak ditemukan adanya penyimpangan terhadap
peraturan perundang-undangan.
h. Pemantauan Pemenuhan Komitmen
Komitmen PT. BPR SAUDARAKITA kepada Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) terkait dengan tindak lanjut hasil pemeriksaan
Otoritas Jasa Keuangan di bulan Oktober 2020 dengan posisi
Pemeriksaan Neraca tanggal 31 Agustus 2020, sebagian besar
telah ditindaklanjuti dan disampaikan kepada OJK sesuai batas
waktu penyampaian.
E. Penerapan Fungsi Audit Intern
Dalam rangka pelaksanaan Fungsi Audit Intern, Direksi telah menunjuk
Pejabat Eksekutif yang menangani Fungsi Audit Intern. Adapun Pejabat
Eksekutif yang di tunjuk adalah :
D
e
n
g
Sdr. Slamet Riyadi sebelumnya menjabat sebagai Pejabat Eksekutif (PE)
Kepatuhan dan Manajemen Risiko namun seiring dengan pengunduran
diri dari PE Audit Intern sebelumnya Sdr. Jon Preddy S pada tanggal 13
Desember 2019 yang selanjutnya diisi oleh Sdr. Dudung Sugiri Fadjar
agar tidak terjadi kekosongan jabatan Pejabat Eksekutif Audit Intern
sambil menunggu proses recruitment baru.
Nama Pejabat Eksekutif Fungsi Tanggal
Pengangkatan
Keterangan
Slamet Riyadi Audit Intern 27 Oktober 2020
Slamet Riyadi sebelumnya
menjabat sebagai PE Kepatuhan dan
Manajemen Risiko
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 29
1. Pelaksanaan Fungsi Audit Intern
a. Pedoman Kerja dan Prosedur Audit intern PT. BPR SAUDARAKITA
diterbitkan pada tahun 2017 dan hingga kini belum diperbaharui.
b. Secara struktur Pejabat Eksekutif audit intern independen
terhadap satuan kerja operasional (satuan terkait dengan
penghimpunan dan penyaluran dana) dan bertanggungjawab
langsung kepada Direktur Utama.
c. Pelaksanaan fungsi audit intern dilaksanakan cukup memadai dan
independen yang mencakup persiapan audit, penyusunan program
audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit dan tindaklanjut
hasil audit.
d. Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern telah
menyampaikan laporan pelaksanaan audit intern kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris.
e. PT. BPR SAUDARAKITA juga telah menyampaikan laporan
pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit intern periode tahun
2020 kepada Otoritas Jasa Keuangan.
f. PT. BPR SAUDARAKITA telah menyampaiakan laporan
pengangkatan atau pemberhentian Pejabat Eksekutif yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan fungsi audit intern
kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan.
2. Pemeriksaan Audit Intern tahun 2020
Berdasarkan hasil pemeriksaan audit intern periode pemeriksaan
Januari 2020 s/d Desember 2020 tidak didapati penyimpangan dalam
pelaksanaan operasional BPR, namun ada beberapa hal yang masih
perlu dilakukan perbaikan, yakni berupa :
a. Jumlah anggota Direksi b e l u m m e m e n u h i a s p e k
G C G d i m a n a paling sedikit harus berjumah 2 (dua) orang,
dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan dan BPR juga belum memiliki
Pedoman dan Kebijakan terkait Produk dan atau Aktivitas baru
serta Ketentuan Khusus tentang Benturan Kepentingan.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 30
b. Secara umum target yang ditetapkan dalam RBB 2020 belum
sepenuhnya tercapai, namun rasio-rasio keuangan seluruhnya
tergolong Sehat.
c. Sumber Daya Manusia yang ada saat ini belum memadai dan
masih memerlukan peningkatan disiplin dan kompetensi terutama
kepada AO Funding dan AO Lending.
d. Berbagai kelemahan dalam pelaksanaan bidang kredit antara lain
analisa yang masih kurang akurat, komite kredit belum
diterapkan secara menyeluruh dan konsisten, serta Bank belum
optimal dalam menggali usaha-usaha lain yang produktif yang
masih berpeluang besar untuk meningkatkan pencapaian
penyaluran kredit Bank itu sendiri.
e. Berbagai kelemahan di bidang Dana antara lain :
1) Sumber Dana Manusia yang masih kurang kompetensi
terutama AO Funding Deposito
2) Dalam memperoleh Deposito Bank masih menambah ekstra
bunga sebagai daya tariknya.
3) Sudah ada target yang jelas untuk parameter pencapaian AO
Funding, namun dalam pelaksanaannya Sebagian besar tidak
dapat direalisasikan.
4) Masih tergantung kepada Deposan besar dan Antar Bank
Pasiva, yang merupakan hasil marketing Direktur Utama.
F. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Untuk periode pemeriksaan Laporan Keuangan yang berakhir tahun
2020, PT. BPR SAUDARAKITA menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
R.D. Anto Widiyatmoko. KAP R.D. Anto Widiyatmoko telah terdaftar di
OJK dan telah mendapat persetujuan RUPS tanggal 28 Desember 2020.
Penugasan audit kepada KAP tersebut telah memenuhi aspek-aspek
legalitas perjanjian kerja, ruang lingkup audit, standar profesional
akuntan publik.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 31
Hasil Audit atas Laporan Keuangan PT. BPR SAUDARAKITA yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 adalah Pendapat Wajar dengan
Pengecualian. Dimana basis untuk opini dengan pengecualian
dikarenakan PT. BPR SAUDARKITA belum mengakui kewajiban imbalan
pascakerja program imbalan pasti.
PT. BPR SAUDARA KITA telah melaporkan hasil audit KAP dan
Management Letter a t a s L a p o r a n K e u a n g a n B P R u n t u k
t a h u n y a n g b e r a k h i r p a d a 3 1 D e s e m b e r 2 0 2 0 , kepada
Otoritas Jasa Keuangan.
G. Penerapan Manajemen Risiko Termasuk Sistem Pengedalian Intern
Dalam rangka pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko, Direksi telah
menunjuk Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi Manajemen Risiko.
Adapun Pejabat Eksekutif yang ditunjuk adalah :
Nama Pejabat
Eksekutif
Fungsi Tanggal
Pengangkatan
Keterangan
Slamet Riyadi Manajemen Risiko 25 Maret 2018
Pertanggal 27
Oktober 2020, yang
bersangkutan di mutasi
sebagai PE
Audit Intern.
BPR telah melakukan persiapan dalam penerapan Manajemen Risiko
yang diwajibkan penyelesaiannya paling lambat pada 31 Desember 2019.
BPR telah menyampaikan laporan realisasi Rencana Tindak Penerapan
Manajemen Risiko kepada OJK pada tanggal 31 Januari 2019 untuk
posisi 31 Desember 2019 (Semester II), meliputi :
1. Kelengkapan Organisasi dan Fungsi Manajemen Risiko yaitu
penunjukan Pejabat Eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 32
2. Penyusunan ketentuan intern yang memuat kewenangan dan
tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris terkait dengan
penerapan Manajemen Risiko .
3. Penyusunan kebijakan dan prosedur yang memuat :
a. Kebijakan Manajemen Risiko, prosedur Manajemen Risiko, dan
penetapan limit Risiko.
b. Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian
Risiko
c. Sistem informasi Manajemen Risiko
d. Sistem pengendalian intern
e. Produk dan aktivitas baru.
Pada tahun 2019, BPR sudah melakukan upaya rencana tindak
penerapan manajemen risiko dan realisasi tindak penerapan Manajemen
Risiko yang dalam tahapan pelaksanaannya sesuai dengan klasifikasi
BPR yang memiliki modal inti paling sedikit Rp15.000.000.000 (lima belas
milyar rupiah) dan kurang dari Rp50.000.000.000 (lima puluh milyar
rupiah) paling sedikit bisa menerapkan 1 (satu) Risiko, yaitu Risiko kredit
dan sudah dilaporkan dan dikirim kepada Otoritas Jasa Keuangan
dengan Surat No 013/BPR-SK/I/2020 tertanggal 29 Januari 2020.
Untuk Pelaporan Profil risiko per posisi tanggal neraca 31 Desember 2020
(Laporan Profil Risiko Semester II Tahun 2020), PT. BPR SAUDARAKITA
telah menggunakan pendekatan 3 (tiga) jenis Risiko yaitu Risiko Kredit,
Risiko Operasional dan Risiko Kepatuhan.
Secara keseluruhan hasil penilaian Peringkat Risiko PT BPR
SAUDARAKITA periode semester II (Juni s.d. Desember) tahun 2020
berada pada Peringkat 3 (Sedang). Hal tersebut dikarenakan Peringkat
Risiko Inheren Komposit dinilai 3 (Sedang) dan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko Komposit dinilai 3 (Memadai).
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 33
H. Batas Maksimum Pemberian Kredit
Batasan jumlah penyediaan dana kepada Pihak terkait (Related Party) dan
penyediaan dana Kepada Pihak tidak terkait, PT. BPR SAUDARAKITA
(BPR) selalu mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No
49/POJK.03/2017 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank
Perkreditan Rakyat, maka dalam hal ini :
1. BPR sudah memiliki sistem dan prosedur secara tertulis terkait
dengan BMPK dalam Pedoman dan Kebijakan Kredit.
2. BPR secara berkala sudah mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan,
sistem dan prosedur BMPK agar disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang tertuang dalam Revisi 1.2 Pedoman dan
Kebijakan Kredit yang disetujui tanggal 11September 2019
3. BPR tidak pernah melakukan pelanggaran dan pelampauan BMPK
dalam penyediaan Dana kepada pihak terkait dan tidak terkait.
4. BPR telah menerapkan prosedur dan kebijakan perkreditan bagi
Pihak Terkait dengan prinsip kehati-hatian.
5. Penyediaan dana kepada Pihak terkait dan Penyediaan Dana Besar
(Debitur Inti) diputuskan dan disetujui oleh seluruh anggota Direksi
dan Dewan Komisaris.
6. BPR telah menyampaiksn secara berkala Laporan BMPK kepada OJK
secara tepat waktu dan akurat.
7. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur inti posisi
Desember 2020 adalah sebagai berikut :
No Penyediaan Dana Jumlah
Debitur Nominal
1 Kepada Pihak Terkait 6 Rp78.416.667
2
Kepada Debitur Inti :
a. Individu 25 Rp10.942.519.589
b. Group - -
Penyediaan Dana kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota
Direksi posisi Desember 2020 adalah :
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 34
No Nama Jabatan Pinjaman
1 Dra. MA Indiah B
Effendi,MM
Komisaris
Utama
-
2 Ir Muhardjo S Widodo Komisaris Rp21.000.000
3 Susanto Isbandi Direktur Utama Rp86.805.556
I. Rencana Bisnis BPR
Adapun Laporan Realisasi Rencana Bisnis PT. BPR SAUDARAKITA
tahun 2020 adalah sebagai berikut :
(dalam ribuan rupiah)
Pos Rencana Realisasi Selisih
Nominal %
Total Aset 58.028.814 58.208.990 180.176 100,31
Kredit Yang
Diberikan
44.587.626
46.077.634 1.490.008 103,34
A B A 8.255.670 7.417.059 838.611 89,84
Tabungan 7.022.676 7.363.241 340.565 104,85
Deposito 29.920.906 27.989.304 1.931.602 93,54
Dana Pihak Ketiga 36.942.882 35.352.545 1.590.337 95,70
ABP 9.265.000 11.700.000 2.435.000 126,28
Pinjaman
Diterima
1.609.167 1.603.994 5.173 99,68
Laba/Rugi Tahun
Berjalan
2.122.483 2.028.426 94.057 95,57
Secara umum pencapaian realisasi Rencana Bisnis BPR SAUDARAKITA
untuk periode Semester II Tahun 2020 belum sepenuhnya seusai dengan
target yang diharapkan yakni meskipun Total Aset tercapai 100,31%,
Jumlah Kredit yang diberikan tercapai 103,34%, Namun untuk realisasi
pencapaian Dana Pihak Ketiga dan Laba setelah Pajak masing-masing
hanya tercapai sebesar tercapai 95,70% dan 95,57%. Hal tersebut antara
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 35
lain disebabkan oleh adanya dampak pandemi penyebaran Virus COVID-
19 serta berbagai kendala lainnya Namun perkembangan BPR masih
menunjukkan cukup baik, dengan rasio-rasio keuangan rata-rata
tergolong Sehat.
J. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN
1. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN
Informasi kondisi keuangan PT. BPR SAUDARAKITA telah dituangkan
secara jelas dan transparan dalam beberapa laporan, diantaranya
sebagai berikut :
a. Laporan Tahunan
b. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan
Transparansi kondisi keuangan dilakukan melalui media cetak/surat
kabar lokal, BPR, papan pengumuman BPR dan pengiriman langsung
kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia serta
pencantuman laporan pada website yang dimiliki oleh BPR dan
Perbarindo.
2. TRANSPARANSI KONDISI NON KEUANGAN
Transparansi tentang informasi produk disajikan dalam bentuk
brosur, dan media promosi lainnya.
Sehubungan dengan transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan tersebut, PT. BPR SAUDARAKITA telah melakukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan
cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan tentang Transparansi Kondisi Keuangan BPR.
b. Mempublikasikan informasi produk BPR sesuai ketentuan tentang
transparansi Informasi Produk BPR.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 36
c. Menyampaikan Laporan Publikasi Laporan Tahunan kepada OJK
dan lembaga lainnya, sesuai ketentuan.
3. TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA (GCG)
Dalam hal transparansi pelaksanaan penerapan tata kelola (Good
Corporate Governance) BPR telah menyusun laporan pelaksanaan
penerapan tata kelola Good Corporate Governance) dengan cakupan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Laporan tersebut disertai dengan hasil
Self Assessment BPR terhadap pelaksanaan tata kelola sesuai dengan
indikator yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
a. Hubungan Keluarga/ Hubungan Keuangan Anggota Direksi
Nama
Anggota
Direksi
Jabatan
Hubungan Keluarga Dengan : Hubungan Keuangan Dengan :
Direksi Dewan
Komisaris
Pemegang
Saham Direksi
Dewan
Komisaris
Pemegang
Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Susanto
Isbandi
Direktur
Utama √ √ √ √ √ √
Anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, dan/atau
hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota
Dewan Komisaris, dan/atau pemegang saham pengendali BPR yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
b. Kepemilikan Saham Anggota Direksi
Nama Anggota
Direksi Jabatan
Jumlah (%) Kepemilikan Sahan Anggita
Direksi dari Modal Disetor pada :
PT.BPR
SAUDARAKITA Perusahaan Lain
Susanto Isbandi Direktur
Utama - -
Tidak terdapat kepemilikan saham anggota Direksi pada PT. BPR
SAUDARAKITA dan/atau pada perusahaan lainnya.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 37
c. Rangkap Jabatan Anggota Direksi
Nama Anggota
Direksi
Jabatan Pada PT
BPR SAUDARAKITA
Pada Perusahaan Lain
Nama
Perusahaan Jabatan
Susanto Isbandi Direktur Utama - -
Anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank
lain, perusahaan, dan/atau lembaga lain.
d. Hubungan Keluarga/ Hubungan Keuangan Anggota Dewan
Komisaris
Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan,
dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau
pemegang saham pengendali BPR yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
e. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris
Nama Anggota
Direksi Jabatan
Jumlah (%) Kepemilikan Sahan Anggita
Direksi dari Modal Disetor pada :
PT.BPR
SAUDARAKITA Perusahaan Lain
Dra MA Indiah B
Effendi, MM
Komisaris
Utama - -
Ir Muhardjo S
Widodo Komisaris - -
Nama Anggota
Dewan
Komisaris
Jabatan
Hubungan Keluarga Dengan : Hubungan Keuangan Dengan :
Direksi Dewan
Komisaris
Pemegang
Saham Direksi
Dewan
Komisaris
Pemegang
Saham
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Dra MA Indiah
B Effendi,MM
Komisaris
Utama √ √ √ √ √ √
Ir Muhardjo S
Widodo
Komisaris √ √ √ √ √ √
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 38
Tidak terdapat kepemilikan saham anggota Direksi pada PT. BPR
SAUDARAKITA dan/atau pada perusahaan lainnya.
f. Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris
Nama Anggota
Direksi
Jabatan Pada PT
BPR SAUDARAKITA
Pada Perusahaan Lain
Nama Perusahaan Jabatan
Dra MA Indiah B
Effendi, MM Komisaris Utama PT. BPR NBP 27- Komisaris Utama-
Ir Muhardjo S
Widodo Komisaris
PT BPR PANCA
DANARAKYAT Komisaris
PT BPR ANA ARTHA Komisaris Utama
Baik Komisaris Utama maupun Komisaris BPR memiliki rangkap
jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada BPR lain
sebagaimana tercantum pda tabel di atas/ Namun demikian masing-
masing yang bersangkutan memperhatikan bahwa rangkap jabatan
yang dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris tersebut tidak
mempengaruhi kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya
dengan professional dan optimal.
g. Paket/ Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Anggota
Direksi dan Dewan Komisaris
(1) Jumlah Anggota Direksi dan Dewan Komisaris, Jumlah
Keseluruhan Gaji, Remunerasi dan Fasilitas Lain
Sesuai keputusan RUPS Tahunan pada tanggal 18 Mei 2019
remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2020
adalah sebagai berikut :
Jenis Remunerasi dan fasilitas
Lain
Jumlah diterima dalam 1 tahun
Dewan Komisaris Direksi
Orang Juta (Rp) Orang Juta (Rp)
Remunerasi (gaji, bonus,
tunjangan rutin, tantiem dan
fasilitas lainnya dalam bentuk
non natura
2 549 1 396
Fasilitas lain dalam bentuk
perumahan,
naturatransportasi, asuransi,
kesehatan, dsb
1 14 1 17
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 39
(2) Perincian Penerima Kelompok Paket Remunerasi Anggota
Dewan Komisaris dan Anggota Direksi
Jumlah Remunerasi Per
Orang dalam 1 Tahun
Jumlah Direksi
(Orang)
Jumlah Dewan
Komisaris
(Orang)
Diatas Rp 25 juta
Diatas Ro 25 juta s/d Rp 50
juta
Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100
juta
Diatas Rp 100 juta 1 2
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi menerima
paket remunerasi diatas Rp. 100 juta dalam 1 (satu) tahun.
(3) Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Rasio gaji tertinggi dan terendah PT. BPR SAUDARAKITA pada
tahun 2020 adalah sebagai berikut
Keterangan Perbandingan Gaji
Skala
Perbandingan
(jutaan rupiah)
Rasio gaji Dewan Komisaris tertinggi dan terendah 175%
Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah 100%
Rasio gaji Pegawai tertinggi dan terendah 300%
Rasio gaji Direksi tertinggi dan Dewan Komisaris
tertinggi 89,29%
Rasio gaji Direksi tertinggi dan Pegawai terendah 833,33%
Gaji yang diperbandingkan dalam rasio gaji adalah imbalan yang
diterima secara tunai oleh anggota Dewan Komisaris, anggota
Direksi dan pegawai dalam satu bulan.
Dengan Rincian sebagai berikut :
No Jabatan Gaji (dalam rupiah) perbulan
Tertinggi Terendah
1 Komisaris 28.000.000 16.000.000
2 Direksi 25.000.000 -
3 Pegawai 9.000.000 3.000.000
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 40
BAB III
KESIMPULAN UMUM HASIL PENILAIAN (SELF ASSESSMENT) ATAS
PELAKSANAAN TATA KELOLA BPR
1. Penilaian Komposit dan Predikatnya
Pemantauan penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance)
dilakukan dengan cara melakukan penilaian sendiri (selfassessment)
pelaksanaan tata kelola BPR tahun 2020 sebagaimana ditetapkan
dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat.
Berdasarkan hasil Self Assessment pelaksanaan Tata Kelola PT. BPR
SAUDARAKITA periode Desember 2020, menempatkan Bank pada
peringkat Cukup Baik dengan Nilai Komposit sebesar 2.73
2. Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola
Hasil penilaian self assessment sebagaimana yang telah dijelaskan di
atas dilakukan terhadap 10 (sepuluh) dari 11 (sebelas) aspek faktor
penilaian Tata Kelola dikarenakan PT. BPR SAUDARAKITA pada posisi
akhir bulan Desember 2020 memiliki Modal Inti sebesar Rp8.100.510
ribu atau masih di bawah Rp50 milyar dan dengan total aset sebesar
58.208.990 ribu atau di atas Rp10 milyar sehingga sesuai dengan
Lampiran II Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor
5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat, untuk faktor ketiga yaitu
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite diberikan
Bobot Nol atau Tidak Dinilai.
Uraian kesimpulan dari hasil penilaian atas pelaksanaan penerapan
prinsip tata kelola di PT. BPR SAUDARKITA untuk periode tahun 2020
dapat dilihat pada tabel berikut dibawah :
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 41
Selanjutnya dari 10 faktor penilaian tersebut di atas apabila diintegrasikan
dalam 3 aspek Governance, yaitu governance structure, governance process
dan governance outcome, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
No. Aspek yang Dinilai Peringkat Nilai Catatan
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi;
3 0,53 Jumlah, komposisi Direksi kurang memenuhi ketentuan yang berlaku. Namun pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi cukup memenuhi prinsip-prinsip GCG dan berjalan cukup efektif.
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris;
2 0,24 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah sepenuhnya memenuhi prinsip-prinsip GCG, telah berjalan efektif namun terdapat sedikit kelemahan minor.
3. Kelengkapan dan PelaksanaanTugas atau Fungsi Komite
0 0,00 BPR SAUDARAKITA memiliki modal inti dibawah Rp80 milyar sehingga tidak menerapkan penilaian terhadap pelaksanan tugas dari Komite di bawah Dewan Komisaris.
4. Penanganan benturan kepentingan; 3 0,27 BPR SAUDARAKITA belum memiliki ketentuan secara khusus tentang benturan kepentingan, tetapi telah memiliki ketentuan yang mengatur tentang pengurus dan pegawai yang terdapat dalam Pedoman dan Kebijakan Kredit, SK serta Peraturan Perusahaan.
5. Penerapan fungsi kepatuhan; 3 0,29 Direktur Kepatuhan dirangkap oleh Direktur Utama yang juga menangani penyaluran dana. Pemenuhan komitmen kepada OJK sebagian besar telah diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang diperjanjikan antara BPR SAUDARAKITA dengan Otoritas Jasa Keuangan. Sepanjang tahun 2020, jumlah sanksi denda yang dikenakan OJK terkait kesalahan/pelanggaran relative kecil.
6. Penerapan fungsi audit intern; 3 0,27 Pejabat Eksekutif yang menangani fungsi audit intern independen terhadap satuan kerja operasional. Namun pelaksanaan fungsi audit intern belum sepenuhnya dilaksanakan secara memadai yang mencakup persiapan audit, penyusunan program audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan
tindak lanjut hasil audit.
7. Penerapan fungsi audit ekstern;
2 0,10 Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik berjalan efektif dan sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan. Pelaksanaan Audit dilakukan oleh Akuntan Publik/KAP independen yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.
8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern;
3 0,20 BPR SAUDARAKITA telah menerapkan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern secara cukup efektif.
9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposures);
3 0,22 BPR SAUDARAKITA telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis penyediaan dana kepada pihak terkait yang diatur dalam Pedoman dan Kebijakan Kredit. Sepanjang tahun 2020, tidak terjadi pelanggaran maupun pelampauan terhadap batas maksimum pemberian kredit BPR.
10. Rencana Bisnis BPR; 3 0,23 BPR SAUDARAKITA telah menyusun rencana bisnis secara cukup lengkap dan cukup realistis dengan memperhatikan seluruh faktor eksternal dan faktor internal serta memperhatikanprinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat. Realisasi rencana bisnis tahun 2020 secara keseluruhan belum memenuhi target yang ditetapkan.
11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan.
3 0,23 BPR SAUDARAKITA transparan dalam menyampaikan Informasi keuangan dan non - keuangan kepada publik melalui home page dan media lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sepanjang periode tahun 2020 Laporan jumlah penanganan pengaduan dan penyelesaian pengaduan dilaporkan nihil.
Nilai Komposit 2,73
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 42
a. Aspek Governance Structure tata kelola pada seluruh faktor penilaian
pelaksanaan Tata Kelola dinilai cukup lengkap dan cukup memadai
kecuali untuk aspek jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang,
dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang
membawahkan fungsi kepatuhan belum terpenuhi dan BPR
SAUDARAKITA juga belum memiliki Pedoman dan Kebijakan terkait
Produk dan atau Aktivitas baru serta Ketentuan Khusus tentang
Benturan Kepentingan. Disamping itu juga diperlukan penyempurnaan
terhadap beberapa pedoman dan kebijakan BPR yang sudah ada.
b. Aspek Governance Process tata kelola pada sebagian besar faktor
penilaian pelaksanaan Tata Kelola sudah cukup efektif dan didukung
oleh struktur dan infrakstruktur yang cukup memadai. Meskipun
terdapat beberapa kelemahan dalam aspek Governance Process antara
lain pelaksanaan fungsi audit intern belum sepenuhnya dilaksanakan
secara memadai yang mencakup persiapan audit, penyusunan program
audit, pelaksanaan audit, pelaporan hasil audit, dan tindak lanjut hasil
audit. Pelaksanaan sosialisasi ketentuan, pendidikan dan pelatihan SDM
dalam rangka untuk menanamkan kesadaran tentang pengelolaan risiko
dan meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM belum maksimal.
c. Aspek Governance Outcome tata kelola pada sebagian besar faktor
penilaian dinilai belum sepenuhnya terpenuhi antara lain secara
keseluruhan realisasi target volume usaha atas rencana bisnis tahun
2020, belum sepenuhnya sesuai target yang ditetapkan.Rasio NPL dinilai
masih cukup tinggi meskipun masih berada dibawah batas maksimal
rasio NPL yang diperkenankan (risk tolerance) yakni sebesar 5% dari
jumlah Kredit yang disalurkan.
3. Penutup
Demikian laporan Penerapan Tata Kelola (Good Corpaorate Governance)
PT. BPR SAUDARAKITA ini kami sampaikan sebagai gambaran yang
komprehensif atas hasil usaha manajemen dan seluruh jajaran PT. BPR
SAUDARAKITA dalam mewujudkan penerapan tata kelola perusahaan
yang baik.
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA – TAHUN 2020 43
Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya
kepada seluruh stakeholder yang telah memberikan kepercayaan serta
dukungan bagi kemajuan dan perkembangan PT. BPR SAUDARAKITA.
Akhirnya kami berharap laporan hasil penerapan tata Kelola ini dapat
digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan baik bagi Dewan
Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan PT. BPR SAUDARAKITA
maupun bahan pembinaan OJK kepada PT. BPR SAUDARAKITA
Karawang, 22 Mei 2021
PT. BPR SAUDARAKITA
Ir. Muhardjo S. Widodo Susanto Isbandi
Komisaris Utama Direktur Utama