7
PENERAPAN SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI Konsep supply chain pada awalnya berkembang di industri manufaktur. suatu konsep supply system yang dipelopori oleh Toyota untuk mengkoordinasi dan mengatur supplier untuk mengurangi pemborosan dalam produksinya. Supply chain adalah suatu jaringan kerjasama dalam menyediakan material atau bahan baku yang melibatkan beberapa pihak. Material tersebut meliputi bahan mentah maupun bahan setengah jadi. Seiring dengan pengertian supply chain yang berkembang di industri manufaktur, maka dalam konteks konstruksi, supply chain dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari sekumpulan aktifitas perubahan material alam hingga menjadi produk akhir (seperti jalan atau bangunan) dan jasa (seperti perencanaan atau biaya) untuk digunakan oleh klien. Tujuan dari penerapan supply chain adalah mengontrol inventori dengan mengatur aliran material, yaitu dengan jalan menyeragamkan fungsi-fungsi dalam perusahaan dan seluruh supplier-nya untuk mengatur aliran material, jasa, dan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Diharapkan dengan melakukan penerapan supply chain ini didapatkan keuntungan sebagai berikut : (1) Mengurangi persediaan barang sehingga menguranngi biaya penyimpanan, kerusakan, dan kehilangan akibat penyimpanan ; (2) Meningkatkan kelancaran penyediaan 1

Penerapan Supply Chain Pada Proyek Konstruksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

proses penerapan supply chain pada proyek di indonesia, dokumen ini dilengkapi dengan definisi, contoh dan flowchart

Citation preview

Page 1: Penerapan Supply Chain Pada Proyek Konstruksi

PENERAPAN SUPPLY CHAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Konsep supply chain pada awalnya berkembang di industri manufaktur. suatu

konsep supply system yang dipelopori oleh Toyota untuk mengkoordinasi dan mengatur

supplier untuk mengurangi pemborosan dalam produksinya. Supply chain adalah suatu

jaringan kerjasama dalam menyediakan material atau bahan baku yang melibatkan

beberapa pihak. Material tersebut meliputi bahan mentah maupun bahan setengah jadi.

Seiring dengan pengertian supply chain yang berkembang di industri manufaktur, maka

dalam konteks konstruksi, supply chain dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari

sekumpulan aktifitas perubahan material alam hingga menjadi produk akhir (seperti jalan

atau bangunan) dan jasa (seperti perencanaan atau biaya) untuk digunakan oleh klien.

Tujuan dari penerapan supply chain adalah mengontrol inventori dengan mengatur

aliran material, yaitu dengan jalan menyeragamkan fungsi-fungsi dalam perusahaan dan

seluruh supplier-nya untuk mengatur aliran material, jasa, dan informasi yang dibutuhkan

oleh pelanggan. Diharapkan dengan melakukan penerapan supply chain ini didapatkan

keuntungan sebagai berikut : (1) Mengurangi persediaan barang sehingga menguranngi

biaya penyimpanan, kerusakan, dan kehilangan akibat penyimpanan ; (2) Meningkatkan

kelancaran penyediaan barang karena kerjasama yang dilakukan antara pihak perusahaan

jasa konstruksi dan vendor ; (3) Menjamin mutu material yang disuplai sesuai dengan

kondisi yang diinginkan dan harga yang lebih kompetitif.

Supply Chain ini tentunya tidak dapat berjalan tanpa pelaku – pelaku yang saling

bekerja sama dalam suatu jaringan. Berikut adalah beberapa pelaku yang terkait dengan

jaringan Supply Chain pada proyek konstruksi, yaitu :

1. Owner

Dalam proses produksi konstruksi peran owner sangat tinggi karena produk

yang dibuat berdasarkan permintaan owner.

1

Page 2: Penerapan Supply Chain Pada Proyek Konstruksi

2. Kontraktor

Suatu organisasi konstruksi yang memberikan layanan pekerjaan pelaksanaan

konstruksi berdasarkan perencanaan teknis dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

3. Subkontraktor

Perusahaan konstruksi yang berkontrak dengan kontraktor utama untuk

melaksanakan beberapa bagian pekerjaan kontraktor utama.

4. Manufaktur Konstruksi & Supplier

Manufaktur konstruksi merupakan produsen yang memproduksi material-

material konstruksi dengan mengolah material-material alam hingga

menghasilkan komponen bangunan tertentu. Sedangkan Supplier bertugas

mendistribusikan material yang diperoleh dari Manufaktur Konstruksi kepada

pengguna. Dari jenis material yang didistribusikan maka supplier ini dapat

dibedakan menjadi supplier material alam dan supplier komponen bangunan.

KONSEP SUPPLY CHAIN PADA KONSTRUKSI

Supply chain merupakan sebuah sistem yang pasti berjalan ketika proyek sedang

berlangsung dari awal hingga akhir proyek. Pada awal proyek yaitu fase desain, owner akan

memiliki permintaan kepada perencana struktur dan perencana arsitektural. Kontraktor

akan menentukan jumlah bahan atau material yang dibutuhkan untuk merealisasikan

bangunan sesuai dengan desain yang ada. Pada fase ini supply chain mulai berjalan. Hal ini

disebabkan kontraktor akan mencari pemasok atau penyedia barang guna menyediakan

bahan atau material yang kompeten dibidangnya. Sebagai contoh, dalam suatu proyek

owner menginginkan memakai dinding bata ringan, maka seorang kontraktor yang ditunjuk

oleh owner untuk membangun akan mencari pemasok yang tepat dengan harga yang

murah. Setelah menemukan pemasok bata ringan yang tepat, maka pemasok akan mulai

memproduksi material yang diperlukan.

Pada fase ini material mentah diolah oleh produsen menjadi bahan yang bisa dipakai

didalam pembangunan. Manufaktur pada supply chain ini memiliki peran memproses

bahan mentah dari alam menjadi bahan setengah jadi, sedangkan Supplier berfungsi

2

Page 3: Penerapan Supply Chain Pada Proyek Konstruksi

mendistribusikan hasil produk dari manufaktur konstruksi.Tetapi Manufaktur konstruksi

sendiri bisa menjadi supplier sebagai dirinya sendiri dalam mendistribusikan material hasil

produksi nya tanpa bantuan supplier.

Gambar 1. Skema Konsep Penerapan Supply Chain pada Proyek Konstruksi

STRATEGI PENERAPAN SUPPLY CHAIN

Salah satu faktor kunci untuk mengoptimalkan penerapan supply chain pada proyek

konstruksi adalah dengan menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan

akurat diantara jaringan atau mata rantai tersebut, dan pergerakan barang yang efektif dan

efisien yang menghasilkan kepuasan maksimal pada konsumen. Berikut adalah beberapa

strategi yang biasa digunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pergerakan

barang atau material :

3

Page 4: Penerapan Supply Chain Pada Proyek Konstruksi

1. Dengan mengurangi jumlah pemasok atau penyedia barang, hal ini dilakukan

untuk mengurangi ketidak seragaman, biaya – biaya negosiasi, dan pleacakan.

Konsep ini menunjukan kecenderungan lebih ke single supplier daripada

multiple supplier. Contohnya adalah ketika kontraktok membutuhkan material

bata ringan , lebih baik mengambil bata ringan tersebut dari satu pemasok saja

sehingga dalam satu proyek tersebut tidak menggunakan berbagai macam

produk bata ringan dari perusahaan lain , guna meminimalisir ketidak

seragaman baik dari kualitas bahan dan harga.

2. Mengembangkan supplier partnership atau strategic alliance. Konsep ini

menganggap bahwa hanya dengan supplier partnership, key supplier untuk

material tertentu merupakan strategic sources yang dapat diandalkan dan dapat

menjamin lancarnya pergerakan material dalam supply chain. Contohnya

adalah kontraktor membuat partnership atau yang lebih dikenal bentuk

kerjasama, yaitu kerjasama antara kontraktor yang dijalin agar mencapai

keuntungan bagi kedua belah pihak. Dengan cara memberikan promosi apabila

kontraktor menggunakan bahan dari supplier tersebut. Bisa juga dilakukan

dengan hubungan dan kepercayaan yang baik hingga kontraktor dan supplier

saling menguntungkan satu sama lain.

KENDALA PENERAPAN SUPPLY CHAIN

Dalam pelaksanaan supply chain pada proyek konstruksi biasanya dialami beberapa

kendala yang bisa menghambat. Berikut adalah kendala – kendala yang mungkin terjadi

saat pelaksanaan supply chain :

1. Persaingan tidak sehat diantara supplier sendiri, misalnya pasokan material yang

terhalang karena para supplier saling menjegal atau tambahan pekerjaan karena

inspeksi yang ketat terhadap kualitas material yang didapat dengan harga rendah.

2. Jumlah supplier yang sedikit sehingga harga kompetitif, hal ini biasanya terjadi

pada material yang tidak umum dimana supplier memiliki kesempatan untuk

meninggkatkan harga karena tidak adanya pesaing.

4