Upload
david-tigan-christian
View
282
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Penerapan Sistem Transportasi Berkelanjutan Pada Transportasi Publik di Hongkong dan Filipina
Oleh David Christian Tarigan
0906561793
Diajukan Sebagai Makalah Akhir Mata Kuliah Perbandingan Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
2012
Latar Belakang
Semakin tinggi pertumbuhan jumlah penduduk suatu negara akan berimplikasi pada
semakin banyak dan kompleksnya aktivitas manusia di negara tersebut. Untuk dapat
menunjang agar semua aktivitas ini dapat berlangsung ada berbagai macam sarana yang
diperlukan, salah satunya adalah transportasi. Transportasi merupakan komponen utama bagi
berfungsinya suatu aktivitas masyarakat. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia,
sistem transportasi juga mengalami perkembangan melalui penemuan penemuan baru yang
relevan dengan kebutuhan manusia, dari yang sangat tradisional sampai pada yang sangat
modern seperti saat sekarang ini. Perkembangan ini pada akhirnya membuat pesatnya
pertumbuhan sarana transportasi baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
Dengan semakin tingginya kuantitas sarana transportasi maka akan semakin tinggi
juga permintaan akan penggunaan lahan yang digunakan untuk sarana transportasi. Selain itu
juga akan memacu jumlah buang gas ke udara. Peningkatan gas buang dari beberapa sumber
emisi, mengakibatkan emisi polutan yang dapat mempengaruhi kadar racun dalam udara.
Artinya bahwa perkembangan sistem transportasi berdampak buruk pada kondisi lingkungan
yang pada akhirnya berpengaruh pada keberlangsungan hidup manusia. Isu mengenai
dampak lingkungan akibat transportasi merupakan isu yang telah muncul sejak ditemukannya
kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil. Data lingkungan yang ada
menunjukkan bahwa sektor transportasi umumnya berkontribusi sekitar 23% dari emisi gas
CO (carbon monoxide/green house gas) dan tumbuh lebih cepat dari penggunaan energi di
sektor lainnya.
Di Hongkong dan Filipina, pencemaran udara masih merupakan permasalahan besar
yang harus diatasi pemerintah. Hong Kong merupakan salah satu negara dengan tingkat
polusi udara tertinggi di dunia. Menurut Departemen Perlindungan Lingkungan Hongkong
sebagaimana dilansir International Herald Tribune, indeks polusi udara resmi di stasiun
pengukuran di berbagai kota pernah melonjak hingga melebihi 300 poin meskipun polusi
udara ini bukan sepenuhnya dipengaruhi oleh sistem transportasi (www.bbc.co.uk/indonesia).
Indeks polusi udara di atas 200 sudah tergolong “parah,” dan dapat menyebabkan batuk,
dahak dan sakit tenggorokan. Sedang kan di Filipina tingkat pencemaran udaranya juga
tinggi. Pakar energi di ADB, Sohail Hasnie, mengatakan sistem transportasi menghasilkan
emisi sebanyak 10 juta ton karbondioksida diudara Filipina (http://edukasi.kompas.com).
Kondisi ini menggambarkan bagaimana transportasi membuat kualitas udara semakin buruk
dan membuat menurunnya tingkat kesehatan masyarakat.
Untuk itu seiring dengan meningkatnya kuantitas sarana transportasi harus dibarengi
juga dengan peningkatan kualitas sarana transportasi. Dampak lingkungan yang muncul
akibat aktivitas transportasi telah mendorong munculnya gerakan untuk mengembangkan
suatu sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan yang dikenal sebagai transportasi
berkelanjutan (sustainable transport). Transportasi berkelanjutan merupakan suatu
transportasi yang tidak menimbulkan dampak yang membahayakan kesehatan masyarakat
atau ekosistem dan dapat memenuhi kebutuhan mobilitas yang ada secara konsisten dengan
memperhatikan: (a) penggunaan sumberdaya terbarukan pada tingkat yang lebih rendah dari
tingkat regenerasinya; dan (b) penggunaan sumber daya tidak terbarukan pada tingkat yang
lebih rendah dari tingkat pengembangan sumberdaya alternatif yang terbarukan (OECD,
1994).
Dengan demikian, secara umum konsep transportasi berkelanjutan merupakan
gerakan yang mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam upaya memenuhi
kebutuhan transportasi masyarakat. Sistem transportasi berkelanjutan lebih mudah terwujud
pada sistem transportasi yang berbasis pada penggunaan angkutan umum daripada sistem
yang menggunakan kendaraan pribadi. Secara garis besar sistem transportasi berkelanjutan
merupakan suatu sistem transportasi yang dapat mengakomodasikan aksesibilitas semaksimal
mungkin dengan dampak negatif yang seminimal mungkin.
Sistem transportasi yang berkelanjutan menyangkut tiga komponen penting, yaitu
aksesibilitas, kesetaraan dan dampak lingkungan (Schipper, 2002). Aksesibilitas diupayakan
dengan perencanaan jaringan transportasi dan keragaman alat angkutan dengan tingkat
integrasi yang tinggi antara satau sama lain. Kesetaraan diupayakan melalui penyelenggaraan
transportasi yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat, menjunjung tinggi persaingan
bisnis yang sehat, dan pembagian penggunaan ruang dan pemanfaatan infrastrukutr secara
adil serta transparansi dalam setiap pengambilan kebijakan. Pengurangan dampak negatif
diupayakan melalui penggunaan energi ramah lingkungan, alat angkut yang paling sedikit
menimbulkan polusi dan perencanaan yang memprioritaskan keselamatan. Memperhatikan
kondisi makro yang ada terutama pengaruh iklim globalisasi menempatkan persoalan
transportasi menjadi layanan kebutuhan atau aksesibilitas yang harus disediakan oleh negara.
Aksesibilitas transportasi menjadi penting seiring dengan meningkatnya perdaban umat
manusia.
Permasalahan
Hongkong dan Filipina dikenal dengan negara destinasi wisata didunia. Untuk
menciptakan daya tarik bagi para wisatawan baik domestik maupun internasional, salah satu
hal yang harus diperhatikan pemerintah kedua negara adalah sistem transportasi. Dengan
sistem transportasi yang memadai akan mempermudah wisatawan untuk dapat menikmati
wisata disana. Permintaan yang semakin tinggi akan jumlah angkutan transportasi akan
berdampak negatif bagi lingkungan baik berupa peningkatan jumlah penggunaan lahan
maupun pencemaran udara yang ditimbulkan. Oleh karena itu, permasalahan yang diangkat
dalam makalah ini adalah apakah sistem transportasi di kedua negara (Hongkong dan
Filipina) sudah menerapkan sistem transportasi keberlanjutan?
Analisis
1. Hongkong
Hong Kong terkenal akan jaringan transportasi umum yang maju. Lebih dari 90%
penduduk HK menggunakan transportasi umum tersebut. Hanya 10% menggunakan
kendaraan pribadi. Hal ini terjadi karena masyarakat hongkong dapat dengan mudah dan
cepat menikmati kendaraan umum dalam menjangkau seluruh tempat-tempat di Hongkong.
Kendaraan umum paling banyak digunakan oleh penduduk Hong Kong adalah Bis, Mass
Transit Railway (MTR), Mini Bis, Taxi, dan Tram.
a. Aksesibilitas
Aksesibilitas diupayakan dengan perencanaan jaringan transportasi dan keragaman alat
angkutan dengan tingkat integrasi yang tinggi antara satau sama lain. Di Hongkong aspek
aksesibilitas sebagian besar telah terpenuhi, hal ini terlihat dari keanekaragaman alat
angkutan yang tersedia disana seperti Bis, Mass Transit Railway (MTR), Mini Bis, Taxi, dan
Tram.
Bis
Ada d ua perusahaan yang mengoperasikan Bis diHong Kong, yaitu Kowloon Motor
Bus (KMB) dan New World First Bus/City Bus. Harga tergantung kepada jarak dan daerah,
umumnya kalau dekat sekitar HK$3.4, kalau jarak jauh sekita HK$20. Bis-bis khusus seperti
bis untuk bandara udara harga sekitar HK$40.
Mass Transit Railway (MTR)
Mulai berjalan pada tahun 1979, merupakan kendaran umum yang paling banyak
digunakan oleh penduduk lokal walaupun pengunjung-pengunjung asing, karena mudah
dipakai dan cepat, tidak terganggu oleh kemacatan lalu lintas dijalan sewaktu jam pergi atau
pulang kerja. Harga tergantung kepada jarak, paling depat sekitar HK$ 4, paling jauh sekitar
HK$ 45. Kereta khusus seperti Airport Express harga sekita HK$ 100.
Mini Bis
Minibis untuk sedikit penumpang dapat memuat sekitar 16 orang. Minibis hijau
beroperasi di rute tertentu dengan ongkos tetap. Bayar dengan uang pas saat naik bis. Kartu
Octopus dapat diterima. Minibis merah beroperasi di rute yang tidak selalu tetap dan
penumpang dapat naik dan turun dimana saja sepanjang rute perjalanan kecuali dimana
larangan khusus diberlakukan. Ketika penumpang penuh, minibis tidak akan berhenti sampai
ada seseorang minta untuk berhenti. Minibis ini sesuai bagi mereka yang dapat berbahasa
Cantonese dan mengenal Hong Kong artinya kurang cocok bagi orang asing atau wisatawan.
Taxi
Taksi sangat banyak di seluruh Hong Kong kecuali di daerah terpencil, dan dapat
dipanggil di sepanjang jalan (kecuali daerah terlarang) atau tidak terjangkau telepon. Semua
menggunakan meteran, relatif murah, berpendingin ruangan dan bersih. Ada tiga warna taksi
untuk membedakan daerah layanan mereka, tetapi semua melayani ke bandara. Taksi Merah
beroperasi hampir di seluruh Hong Kong, kecuali daerah Tung Chung dan bagian selatan
pulau Lantau. Taksi Hijau melayani daerah pinggiran New Territories; dan Taksi Biru
beroperasi hanya di pulau Lantau.
Tram
Hong Kong Tramways mengoperasikan 6 rute utama antara Kennedy Town dan Shau
Kei Wan setiap hari dari jam 6:00 sampai 24:00. Trem adalah alat transportasi terhemat di
Hong Kong. Tanpa mempedulikan jarak, hanya HK$2.00 biaya dikenakan untuk setiap
penumpang dewasa. Penumpang lanjut usia dan anak-anak dapat menikmati ongkos lebih
murah HK$1.00. Semua trem yang beroperasi saat ini telah dilengkapi dengan mesin
pembaca Octopus yang terletak di bagian depan dekat pintu keluar trem. Tiket bulanan juga
tersedia dan dijual di Hong Kong Tramways’ Whitty Street tram depot, terminal Causeway
Bay dan North Point.
b. Kesetaraan
Kesetaraan diupayakan melalui penyelenggaraan transportasi yang terjangkau bagi semua
lapisan masyarakat, menjunjung tinggi persaingan bisnis yang sehat, dan pembagian
penggunaan ruang dan pemanfaatan infrastrukutr secara adil serta transparansi dalam setiap
pengambilan kebijakan.
Dari aspek kesetaraan, transportasi di Hongkong sudah dapat dikatakan setara. Hal ini
terlihat dari bagaimana pelayanan transportasi di Hongkong terjangkau bagi semua lapisan
masyarakat. Sarana transportasi tersedia bukan hanya untuk kalangan ekonomi yang tinggi
tetapi juga masyarakat Hongkong yang memiliki pendapatan yang tidak terlalu besar. Untuk
masyarakat kalangan ekonomi yang tinggi biasanya mereka menggunakan MTR, bis dan
taksi. Sedangkan untuk masyarakat dengan pendapatan yang tidak terlalu besar biasanya
menggunakan mini bis dan tram. Tram merupakan transportasi yang cukup diminati oleh
masyarakat Hongkong karena Tram merupakan alat transportasi terhemat di Hong Kong.
Tanpa mempedulikan jarak, hanya HK$2.00 biaya dikenakan untuk setiap penumpang
dewasa. Penumpang lanjut usia dan anak-anak dapat menikmati ongkos lebih murah
HK$1.00.
Selain itu sistem transportasi di Hongkong tidak sepenuhnya disediakan oleh pemerintah,
melainkan juga melibatkan pihak swasta. Salah satu alat transportasi yang disediakan swasta
adalah bis, terdapat beberapa perusahaan yang bersaing secara sehat untuk melayani
masyarakat yang ingin menikmati transportasi bis, seperti yaitu Kowloon Motor Bus (KMB)
dan New World First Bus/City Bus. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu indikator dari
kesetaraan yaitu menjunjung tinggi persaingan bisnis yang sehat terpenuhi di Hongkong.
c. Dampak Lingkungan
Pengurangan dampak negatif lingkungan diupayakan melalui penggunaan energi ramah
lingkungan, alat angkut yang paling sedikit menimbulkan polusi dan perencanaan yang
memprioritaskan keselamatan.
Sistem transportasi di Hongkong saat ini benar benar memperhatikan lingkungan. Hal ini
terlihat dari bagaimana pemerintah mengeluarkan regulasi terkait dengan sistem transportasi
di Hongkong. Pemerintah Hongkong menggunakan kekuasaan regulasinya untuk menjamin
sistem transportasi yang nyaman buat si kaya maupun rakyat kebanyakan. Mobil dibatasi
berusia maksimal 10 tahun. Harga mobil mungkin terjangkau tapi plat mobil yang
dikeluarkan pemerintah dijual mahal. Bensin juga mahal, harga bensin di Hongkong sekitar
Rp 25 ribu. Tidak boleh parkir sembarangan. Sebulan, biaya parkir sekitar Rp 3 juta.
Regulasi yang dikeluarkan pemerintah pada akhirnya membuat sebagian masyarakat
Hongkong lebih memilih transportasi umum dari pada memiliki kendaraan pribadi yang
biayanya mahal. Kendaraan pribadi biasanya hanya dimiliki orang-orang kaya di Hongkong.
Hal ini berdampak pada menurunnya jumlah kendaraan bermotor yang ada dijalanan
Hongkong dan mengurangi kemacetan yang pada akhirnya berdampak pada penurunan
tingkat pencemaran udara disana.
Hongkong juga menggunakan alat angkutan transportasi yang ramah lingkungan.
Contohnya adalah kereta listrik atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mass Transit Railway
(MTR). Dengan menggunakan energi listrik MTR dapat mengurangi emisi gas yang lahir dari
kendaraan di Hongkong. Selain itu hal yang menarik dari transportasi Hongkong adalah,
untuk mengakses pelayanan transportasi disana pemerintah menyediakan kartu octopus.
Kartu Octopus ini multi fungsi karena dapat digunakan sebagai tiket elektronik di kereta, bus,
trem dan juga toko-toko tertentu, terutama di jaringan 7 Eleven yang berjejer di Hongkong.
Artinya bahwa penggunaan kartu octopus ini dapat mengurangi penggunaan kertas yang
biasanya digunakan untuk dijadikan tiket.
Dari ketiga aspek yang dikemukakan schipper dalam komponen sistem transportasi
berkelanjutan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem transportasi di Hongkong sudah
menerapkan sistem transportasi berkelanjutan, karena ketiga indikator yang diberikan
terpenuhi.
2. Filipina
Alat angkutan transportasi di Filipina masih menggunakan teknologi yang masih sangat
tradisional. Selain itu usia alat angkutan transportasi juga pada umumnya sudah uzur karena
belum direvitalisasi. Alat angkutan transportasi di Filipina didominasi oleh minibis yang
lebih dikenal dengan istilah jeepney, selain itu transportasi lain yang mendominasi disana
adalah alat angkutan transportasi roda tiga berupa becak serta ada juga kereta api. Artinya
bahwa transportasi di Filipina masih sangat jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain
seperti Hongkong.
a. Aksesibilitas
Aspek aksesibilitas transportasi Filipina belum dapat dikatakan terpenuhi, hal ini karena
sistem transportasi disana belum mampu memberikan pilihan kepada masyarakat. Alat
transportasi masih sangat sedikit variasinya. Hanya didominasi oleh Jeepney, becak dan
kereta api. Kalaupun ada bis dan taksi masih dalam jumlah yang sangat sedikit.
Jeepney
Jeepney merupakan angkutan umum paling populer dan sudah dianggap sebagai ikon
di Filipina. mobil ini sudah ada sejak akhir Perang Dunia II. Saat itu pasukan Amerika
menarik diri dan meninggalkan ratusan Jeep mereka di Filipina. Jeep tersebut dimodifikasi
sedemikian rupa sehingga cocok untuk digunakan sebagai transportasi umum utama di kota-
kota besar di Filipina, seperti Manila. Kursi di dalam mobil ditambah agar sanggup
menampung banyak penumpang.
Selain itu, mobil yang awalnya tanpa atap tersebut disulap sebagai tempat yang
nyaman untuk menikmati pemandangan kota. Uniknya, pemilik Jeepney mengecat
kendaraannya dengan warna-warna yang cukup mengundang mata untuk melirik. Badan
mobil yang terbuat dari logam dijadikan kanvas untuk dilukis atau dicat sesuai keinginan si
pemilik mobil. Terompet besar yang berfungsi sebagai klakson juga menempel di bagian
depan mobil sebagai aksesoris pelengkap. Produsen jeepney yang terkenal saat ini adalah
Sarao Jeepney Factory di luar kota Manila.
Kereta Api
Kereta api memang merupakan moda pilihan bagi warga ibu kota Filipina karena tarifnya
yang murah. Di Manila ada dua perusahaan yang mengelola jaringan kereta api, yaitu LRT
dan Metro Rail Trasit (MRT). Seiring inflasi yang mencapai 11,4% semakin banyak orang
yang memilih menggunakan kereta api meski kondisinya sama sekali tidak nyaman. LRT dan
Metro Rail Trasit (MRT) mengangkut lebih dari 1 juta orang per hari di ibu kota Filipina
tersebut. Sebelumnya, jalur kereta api Manila hanya digunakan sekitar 984 ribu orang per
hari.
Untuk dapat mengakses pelayanan kereta api hanya membutuhkan dana sebesar 12 peso
(sekitar Rp2.500). Namun, mengingat hanya terdapat tiga jalur kereta api dalam kota, para
komuter harus menyambung menggunakan bus atau kendaraan umum yang bertarif beberapa
peso untuk mencapai tempat tujuan mereka. Mel Robles, kepala pengelola LRT Manila
mengatakan Light Rail Transit (LRT) selama ini dipandang sebagai moda transportasi kelas
bawah. Namun, saat ini kita bisa melihat lebih banyak warga berdasi yang menggunakan
moda transportasi ini.
Warga Filipina pasrah meski harus berdesak-desakan dalam kereta api. Hal ini
dikarenakan masyarakat Filipina harus berkorban karena kenaikan tingkat inflasi.
pengorbanan ini harus dilakukan demi penghematan, baik uang maupun waktu. Meski penuh,
perjalanan yang singkat dan biayanya yang murah membuat masyarakat lebih memilih
menggunakan kereta api. Dengan MRT masyarakat bisa mencapai tujuan dalam waktu yang
relatif singkat. Jika menggunakan mobil, masyarakat membutuhkan waktu lebih lama.
Namun, kenaikan jumlah pengguna kereta api itu membuat pengelola transportasi kereta
api Manila khawatir. Masalahnya, baik LRT maupun MTR tidak mampu menampung semua
calon penumpang. situasi saat ini sudah sangat kritis. Di jam-jam sibuk, Lautan manusia
terlihat dari platform kereta api melewati tangga hingga mencapai jalan masuk stasiun
tersebut. Begitu masuk ke kereta api, nasib mereka tidak lebih baik. Para pengguna jasa
transportasi berdesakan bagai ikan sarden di dalam kaleng. Para perempuan berlomba
mendinginkan diri mereka menggunakan kipas meski kereta api di Manila itu menggunakan
AC. Mereka saling sikut dan antrean telah mencapai jalan di luar stasiun. Begitu naik mereka
harus saling berdesakan dan mencium bau keringat sesama penumpang kereta api.
b. Kesetaraan
Dalam hal kesetaraan sistem transportasi umum di Filipina bisa dikatakan setara, karena
alat angkutan transportasi umum disana tidak dibeda bedakan untuk masyarakat dari
kalangan ekonomi rendah maupun kalangan ekonomi tinggi. Karena transportasi disana
hanya terdiri dari Jeepney, becak dan kereta api yang tidak menyediakan pembedaan kelas
dalam menaikinya. Namun hal tersebut berdampak pada peningkatan jumlah penggunaan
kendaraan pribadi, karena masyarakat dari kalangan ekonomi menengah keatas tidak mau
menikmati transportasi umum yang tidak nyaman dan sangat padat. Pemerintah juga
melindungi persaingan yang sehat dalam bisnis transportasi, karena dalam pengunaan
jeepney dikelola oleh individu-indivu pemilik jeepney, selain itu juga pemerintah melibatkan
swasta dalam penyediaan alat transportasi umum kereta api yaitu Light Rail Transit (LRT)
dan Metro Rail Trasit (MRT).
c. Dampak Lingkungan
Jeepney memang menjadi primadona masyarakat Filipina untuk menarik para wisatawan.
Namun, badan yang cukup lebar dianggap mengganggu lalu lintas Filipina yang sudah cukup
padat. Selain itu, pemerintah setempat juga mengatur pengoperasiannya karena Jeepney
memerlukan bahan bakar yang cukup besar untuk pengoperasiannya. Berkembangnya
jeepney bukanlah tanpa menimbulkan masalah. Persoalan utama dari kendaraan ini adalah
emisi gas buang kendaraannya yang di atas ambang batas sehingga menimbulkan polusi
udara.
Bukan hanya jeepney, becak dan alat transportasi lain di Filipina juga menyumbang emisi
gas yang besar bagi pencemaran udara disana. Pakar energi di ADB, Sohail Hasnie,
mengatakan, lebih dari 3,5 juta becak yang beroperasi di Filipina. Kendaraan itu
menghasilkan emisi sebanyak 10 juta ton karbondioksida dan menghabiskan sedikitnya lima
miliar dollar AS untuk penggunaan bahan bakar.
Sistem transportasi di Filipina belum memperhatikan dampak yang dirasakan lingkungan.
Selain penggunaan alat transportasi yang usang dan menghasilkan emisi gas yang tinggi, di
Filipina juga masih sering terjadi kemacetan, dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang
menggunakan kendaraan pribadi untuk aktivitas mereka. Energi yang digunakan juga masih
berbahan dasar fosil dan masih digunakan dalam skala yang besar.
Pemerintah masih dalam upaya memperbaiki sistem transportasi umum di Filipina,
namun upaya itu masih dalam bentuk perencanaan mengganti sejumlah becak dan jeepney ke
dalam teknologi yang lebih canggih. Untuk tahap awal, pemerintah akan mengganti 20.000
becak yang digunakan di beberapa jalan kecil di seluruh penjuru ibu kota Manila. Baru
kemudian memperluas proyek itu di seluruh negeri. Proyek itu merupakan rencana ambisius
bertahun-tahun guna menghentikan kendaraan publik menggunakan bensin dan solar serta
untuk mendorong mereka beralih agar menggunakan energi alternatif seperti gas alam, listrik,
atau mesin campuran (hybrid). Setiap 20.000 becak listrik yang digunakan di jalan Manila
akan menghemat 100.000 liter impor bahan bakar setiap hari, sehingga setiap tahun
berpotensi menghemat 35 juta dollar AS. Emisi karbon dari becak listrik, yang diproduksi
secara lokal, akan kurang dari seperempat emisi yang dihasilkan becak motor.
Dari ketiga aspek yang dikemukakan schipper dalam komponen sistem transportasi
berkelanjutan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem transportasi di Filipina belum
menerapkan sistem transportasi berkelanjutan, karena yang terpenuhi hanya indikator
kesetaraan, sedangkan aksesibilitas dan dampak lingkungan belum terpenuhi.
Tabel 1. Matriks Perbandingan Komponen sistem transportasi berkelanjutan di Hongkong
dan Filipina.
Komponen Sistem
Transportasi
Berkelanjutan
Hongkong Filipina
Aksesibilitas Aspek aksesibilitas sudah
terpenuhi, hal ini terlihat dari
keberagaman alat transportasi yang
ada dihongkong seperti bis, Mass
Transit Railway (MTR), Mini Bis,
Taxi, dan Tram.
Aspek aksesibilitas belum
terpenuhi karena keberagaman
alat transportasi belum terlihat.
Alat transportasi masih
mengandalkan Jeepney
Kesetaraan Angkutan transportasi umum
terjangkau dan dapat dinikmati
semua lapisan masyarakat.
Angkutan transportasi umum
terjangkau dan dapat dinikmati
semua lapisan masyarakat.
Dampak
Lingkungan
Pemerintah membuat regulasi yang
dapat mengurangi jumlah
penggunaan kendaraan pribadi,
selain itu juga sudah digunakan
energi alternatif dalam menjalankan
alat transportasi umum. Yang
kesemuanya dapat mengurangi
penggunaan energi fosil dan
pencemaran udara.
Masih banyak masyarakat
menggunakan kendaraan pribadi,
dan alat transportasi masih
menggunakan bahan bakar utama
fosil, tanpa menggunakan energi
alternatif.
Kesimpulan
Terdapat perbedaan sistem transportasi di Hongkong dan di Filipina. Di Hongkong
transportasinya sudah menggunakan sistem transportasi berkelanjutan sedangkan di Filipina
belum. Ketiga komponen yang diutarakan schipper yaitu aksesibilitas, kesetaraan dan
dampak lingkungan sudah terpenuhi di Hongkong, sedangkan di Filipina hanya komponen
kesetaraan yang terpenuhi.
Daftar Pustaka
Basuki, 2008 Inflasi Bahayakan Transportasi Publik Manila
http://obel04.multiply.com/journal/item/120/Inflasi_Bahayakan_Transportasi_Publik_Manila?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Primus ,Josephus, 2012 Becak Listrik Jadi Andalan Filipina
http://edukasi.kompas.com/read/2011/04/15/19045556/Becak.Listrik.Jadi.Andalan.Filipina
Santoso,Wibowo, 1997 Jeepney Si Raja Jalanan
http://wsantoso.tripod.com/jeepney.html
Sri Rahayu, Anita, 2012 Mengenal Lebih Dekat Transportasi di Hong Kong
http://ddhongkong.org/mengenal-lebih-dekat-transportasi-di-hong-kong/
_____,2010 Polusi Hongkong parah,
http://www.bbc.co.uk/indonesia/majalah/2010/03/100322_hongkongpollution.shtml
_____,2011 Octopus Card – The Easy Way to Travel
http://www.hktramways.com/en/tramservice/index.html
_____,2011 Hongkong Tramways Limited
http://www.hktramways.com/en/tramservice/index.html
_____,2012 Hongkong Tourism Board
http://www.discoverhongkong.com/eng/trip-planner/transport.html