Upload
wendi-junaedi
View
264
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penerapan sistem manajemen energi
Citation preview
Pene
Pendahu
Indonesiapertumbudomestik 1991 – 2pertumbupertumbuelastisitasnegara tet
Gambar
Untuk me2025 sepIndonesiadiperlukankonsumsi energi, denergi telebih kecil
Salah satdilakukan Energi (SMdalam peluwes daptangga, inPenerapasikap darsampai satidak bijak
Sistem Ma
1 Handbookdan Sumbe2 Handboodan Sumbe
0
5
10
15
20
1991
1992
erapan S
a)Enjiner Proses D
uluan
termasuk negauhan konsumsi brutto (PDB) 005 mencapai uhan PDB uhan konsumss energi ini letangga seperti
12 Kilasan Ting19
encapai elastisitperti yang d, selain men usaha untuenergi. Dengandiharapkan barsebut dapat l dari keadaan s
tu program kadalah meny
ME). SME menjngelolaan dan pat digunakan ndustri, pertanin SME secara luri perorangaaat ini masih mksana.
anajemen Ener
k Statistik Energi er Daya Mineral R
k Statistik Energi er Daya Mineral R
1993
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
Sistem MPDC
N
Divisi Energi Terb
An o
ara yang boros energi terhadrata‐rata dalam2,021 dan memasih ber
si energi yanbih buruk darMalaysia dan T
gkat Konsumsi E991 – 2005
tas energi < 1 (icita‐citakan onggenjot peruk menghambn program – prahwa pertumbmencapai nilasekarang.
konservasi eneusun suatu Sisadi alat pengampenggunaan edi berbagai sean, sampai denuas diharapkanan, masyarakamenggunakan
rgi (SME)
Indonesia 2006, Republik Indonesi
Indonesia 2006, Republik Indonesi
2001
2002
2003
2004
2005
ManajemCA (Plan,Noezran Azwa
barukan PT Energ
opportunity los
energi. Elastisidap pertumbuhm rentang tahenunjukan bahrgantung pang besar. Angri pada negaraThailand.
Energi Indones
(satu) pada taholeh Pemerintrtumbuhan PDbat pertumbuhrogram konservbuhan konsumai optimum ya
ergi yang dapstem Manajemmbilan keputusenergi, dan secaektor; dari rumngan transporta dapat mengubat, industri yaenerginya seca
Departemen Eneia.
Departemen Eneia, diolah.
Elastisitas Pemakaian EnergFinal Terhadap PDB
Intensitas EnergiFinal (SBM/ Kapita)
Intensitas EnergiFinal (SBM/ Juta Rp)
men Ene, Do, Chr a), Gannet F
y Management In
t was lost forev
tas han hun wa ada gka a –
sia
hun tah DB, han vasi msi ang
pat men san ara mah asi. bah ang ara
ergi
ergi
Dimfuteflubeawpaop
Dateut–enenpe
Pebajugen
BekumEddiPlase
Seda
gi
i
i
ergi Meheck, ActPontjowinoto
ndonesia b)Direkt
ver...... (anonym
hampir semenjadi hal yangngsi – fungsi naga kerja. Deuktuasi harga melakangan dan wal November aling penting ptimum.
alam manajemrhadap pemaktama. Dengan mhal yang tidaknergi, penerapnergi tanpa biayenghematan bia
emilihan teknolarang modal, pga dapat diatnergi.
eberapa sistem ualitas dan enggunakan mdwards Deminrumuskan olehan – Do – Cheeperti digambar
ecara umum mapat dijelaskan
1. Plan Dalam
enggunation) ob)
tur Utama PT Ene
mous)
ua sektor, mg dinomorduakproduksi lain engan krisis enminyak bumi, smencapai pu2007, manajeagar pengg
men energi, pkaian dan biaymengurangi pek penting, menpan teknik daya atau rendah aya operasi/pro
logi, pemilihan pemilihan dan tur dan dikon
manajemen, ssistem m
metode yang ng pada tahh Deming sebageck – Action (Prkan di bawah i
Gambar 2 Siklu
masing – masingsebagai berikut
tahapan ini, dil
akan Me
ergy Managemen
anajemen enekan dibandingkseperti bahan nergi yang ditasejak lebih darncak 98US$/baemen energi munaan energi
pengaturan daya energi menjemakaian energngurangi kebocan teknologi p biaya maka akoduksi.
dan pembeliapembelian bahntrol dalam m
eperti sistem manajemen lidikenalkan oleun 1986. Mgai siklus 4 (emDCA) yang berni:
us PDCA
g tahapan mett:
lakukan bebera
etode
nt Indonesia
ergi masih kan dengan baku dan andai oleh i 10 tahun arrel pada
menjadi hal i menjadi
an kontrol jadi tujuan gi pada hal oran (loss) pemakaian kan didapat
n barang – han bakar, manajemen
manajemen ingkungan, eh Dr. W.
Metode ini mpat) tahap rkelanjutan
tode PDCA
apa hal:
2.
3.
4.
Di beberaEropa, dadengan m
Pada umuoleh bedigambark
Gambar
Penerapa
SME denpengelolaElemen – tahapan d
Tahapan 1
Program mempersi
3 ANSI/MSE
a. Meruada.
b. Mengdata
c. Mend. Meru
rencaterha
Do Melaksanakan Check Mengevaluasi Action Menindaklanjumembakukan dilakukan darencana lanjuta
apa negara sepean Canada, sistmengacu pada m
umnya sistem eberapa negakan sebagai be
33 Sistem Man
n SME dengan
ngan Metode an dan pengelemen progra
dapat dijelaskan
1. Plan
kerja dalaiapkan dasar
E 2000, diolah
umuskan perm
gumpulkan ddan informasi yentukan akar pumuskan alterana sebagaadap permasala
rencana yang t
hasil dari pelak
uti hasil evlangkah – lann melaksanaan.
erti Amerika, ntem manajememetode PDCA te
manajemen enara tersebut rikut:
ajemen Energi PDCA
Metode PDCA
PDCA dapat ggunaan energam kerja dalamn sebagai beriku
am SME d– dasar pelak
masalahan ya
an menganalyang tersedia.permasalahan.natif – alternaai pemecahahan.
telah disusun
ksanaan rencan
valuasi dengngkah yang tekan rencana
negara‐negara Uen energi disusersebut.
nergi yang diandiatas dap
dengan Metod
A
diterapkan pagi di Indones
m masing – masut:
dimulai dengksanaan progr
ang
isis
atif han
a.
gan lah –
Uni sun
nut pat
de
ada sia. ing
gan am
kepedadam
Seprmkebidi
Sebesuhaormda
Keditakpeprkotayaen
Dadaunopdipe
Seaklaipedota
Ta
Taseditad
4 SM
erja. Dasar pelerumusan masata dan informaari manajemenelegitimasi pro
etelah mendaprogram kerjaempersiapkan ey person) yanasanya dibentukoordinir oleh s
etelah tim dibersama – samauatu kebijakan arus dapat mrganisasi (peruanajemen enerapat berkelanju
ebijakan energiterjemahkan mksi. Di dalamenetapkan tarrioritas. Target onsumsi energhapan ini juga ang diperlukannergi.
alam perencanaan informasi antuk melakukapportunities 4
rumuskan adaenghematan en
1. Penghetanpa aksi yahousekmanag
2. PengheBiasanykompo
3. Penghetinggi. dan ba
emua komitmeksi, target, ukurin yang berkaiterlu dibentuk okumen (documhap – tahap PD
ahapan 2. Do
ahapan ini dimemua pekerja tetapkan oleh dalah dengan
Step by Step Guidanagement, BESS
laksanaan progalah yang didasi awal. Dasar n puncak yang gram kerja SM
patkan komitma lanjutan personil – peng menjadi peuk suatu tim seorang manaje
bentuk, maka dengan puncaenergi perusahenggambarkanusahaan) terhargi. Kebijakan eutan.
yang telah dismenjadi rencanm perencanaanrget dan ukdan ukurannyi dan biaya eharus dibakuk
n untuk pengu
aan program daawal, harus dan penghemata4). Dari beba tiga kategonergi;
ematan energibiaya (zero – cang dapat dilakeeping dan peement) ematan energiya bersifat peronen peralatan ematan energi Biasanya bersifrang modal lain
n, kebijakan, reran target, priotan harus didosistem penge
ment control) yDCA selanjutnya
ulai dengan mterhadap kebijpuncak manajemelakukan pe
dance for The ImpS Project 2007
gram antara laasari oleh penlainnya adalah menjadi kebijE.
men puncak madalah memrsonil kunci (foelaksana progrmanajemen ener energi.
tim manajemak manajemen haan. Kebijakan tujuan dan adap penerapenergi yang disu
susun tersebut,na program dan program hurannya, sertya merupakan fenergi. Untuk kan metode danukuran dan pe
an aksi, berdasapat ditemukaan (energy maberapa literatori peluang d
i yang dapat cost). Programakukan biasanyrubahan sikap
yang berbiayrawatan dan pe
yang memerlufat penggantiannnya.
encana programoritas target daokumentasikan.elolaan dan pyang juga diguna.
embangkitkan jakan energi yemen. Salah saelatihan. Pelati
plementation of
ain adalah ngumpulan komitmen jakan yang
manajemen, milih dan ocal point; ram kerja, nergi yang
men energi menyusun n energi ini komitmen an sistem usun harus
kemudian an rencana harus ada ta tingkat fungsi dari itu, dalam n prosedur erhitungan
arkan data n peluang anagement tur dapat dan usaha
dilakukan kerja dan ya bersifat (behaviour
ya rendah. enggantian
ukan biaya n peralatan
m, rencana n hal – hal Untuk itu pengaturan nakan pada
kesadaran yang telah tu caranya han dapat
Energy
dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, pelatihan diberikan kepada personil – personil kunci yang akan melakukan implementasi rencana program dan rencana aksi. Tahap kedua, pelatihan diintegrasikan dengan program – program pelatihan yang biasanya diberikan kepada seluruh pekerja perusahaan.
Selanjutnya semua rencana program dan aksi diterapkan. Ada 4 (empat) jenis penerapan rencana program dan aksi jika ditinjau dari energy management opportunities yaitu; belanja energi (energy purchasing), pengoperasian (operation; equipment and process control), maintenance, penambahan kapital (capital improvements; energy management projects)
Penerapan /pelaksanaan rencana program dan aksi harus dipantau perkembangan kemajuannya (progress monitoring). Semua perkembangan yang terjadi harus terdokumentasikan dengan baik (recordkeeping; document controlling)
Tahapan 3. Check
Semua perkembangan kemajuan penerapan program dan aksi kemudian dievaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap pemenuhan target yang telah ditetapkan ukurannya. Evaluasi ini ditekankan kepada dua hal;
1. Efektivitas dari penerapan teknologi 2. Efektivitas dari sistem manajemen itu sendiri
Evaluasi dilakukan dengan melakukan;
1. Pengawasan (monitoring) dan pengukuran (measuring) penggunaan energi. Secara umum keduanya berguna untuk mengevaluasi kinerja dari SME dan mengukur keberhasilan peningkatan teknologi.
2. Audit Internal. Pekerjaan ini bertujuan untuk menjamin kecocokan kondisi sistem dengan standar yang dipakai dan temuan hasil audit dapat dipakai untuk meningkatkan efektivitas SME.
Pada tahapan “Check” ini juga dilakukan pemeriksaan apakah ada peluang untuk melakukan efisiensi yang lain atau muncul setelah penerapan SME dalam periode berjalan. Peluang – peluang yang ditemukan akan ditindaklanjuti pada siklus SME berikutnya.
Hasil dari tahapan ini adalah kesimpulan rekomendasi kepada puncak manajemen yang akan ditindaklanjuti pada tahapan selanjutnya.
Tahapan 4. Action
Kesimpulan dan rekomendasi dari tahapan sebelumnya kemudian diulas oleh manajemen. Hasil penghematan energi yang didapat dari pengukuran dibandingkan dengan target dan ukuran yang telah direncanakan. Jika target dapat direalisasikan, maka dapat disimpulkan bahwa SME berfungsi dengan baik dan benar. Tetapi jika hasil tidak bisa mencapai target maka harus dicari penyebabnya, apakah karena kegagalan penerapan teknologi atau kegagalan SME. Ketika penyebab dapat didentifikasi maka harus disusun rencana untuk memperbaikinya.
Temuan hasil audit internal yang biasanya berupa daftar ketidakcocokan sistem dengan standar ditanggulangi dengan tindakan perbaikan dan pencegahan.
Karena SME bersifat berkelanjutan, maka kebijakan energi, tujuan, target, ukuran target, dan prioritas target harus ditinjau ulang dan diperbaharui agar sesuai dengan kondisi terkini dari SME tersebut.
Kesimpulan
PDCA telah dikenal luas pengunaannya dalam beberapa sistem manajemen termasuk Sistem Manajemen Energi (SME). Penerapan SME yang menggunakan PDCA dapat menjamin keberlangsungan dari proses penghematan energi.
Referensi
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia “Handbook Statistik Energi Indonesia 2006”
American National Standards Institute “ANSI/MSE 2000:2005”, 2005
BESS Project, “Step by Step Guidance for The Implementation of Energy Management”, 2007
Brown, Michael L and Ginny, Key, “A Management System Standard for Energy”, 2000
CIPEC, “Guide to Energy Efficiency Guide to Energy Efficiency”, 2003