Upload
donhan
View
251
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENERAPAN OUTDOOR LEARNING PROCESS
BERBANTU PUZZLE BLOCKS MATERI EKOSISTEM
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR
DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan IPA
oleh
Anies Rahmayati
4001411033
JURUSAN IPA TERPADU
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
iv
MOTTO
Merekalah yang berlomba dalam mengerjakan segala kebaikan dan mereka pasti
menang. (Q.S. Al-Mu‟minun:61)
Success is liking yourself, liking what you do and liking how you do it.
(Maya Angelou)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan untuk:
1. Sri Hayati dan Ashar, Ibu dan Bapak tercinta yang tidak pernah berhenti
memberikan kasih sayang, doa dan dukungannya.
2. Astik, Indri dan Eva, Kakak-kakakku yang selalu memberi dukungan secara
moril maupun materi
3. Teman-teman istimewa yang selalu menemani hingga saat ini, terimakasih
Aruma, Oktavia, Queen, Novian, Sapta, Alfian, Bayu, Wening, Dewi, Nyna,
Rizqi, Diana, Arif untuk semangat dan doanya.
4. Teman-teman Kos, Kristian, Yani, Nurul, Dwi, Yuti, Ayu, Ayu Rahma, Rizkia,
Bita, Inggrit yang selalu memberikan semangat dan dukungannya.
5. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPA Angkatan 2011 FMIPA Unnes
yang memberikan semangat dan dukungannya.
6. Keluarga PPL SMP Negeri 10 Magelang yang senantiasa memberikan
semangat dan dukungannya
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Outdoor Learning Process Berbantu Puzzle Blocks Materi Ekosistem
untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan” sebagai
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IPA di Jurusan IPA
Terpadu FMIPA Unnes. Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
menyelesaikan studi strata 1 Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan penelitian.
3. Prof. Dr. Sudarmin, M. Si., selaku Ketua Jurusan IPA Terpadu FMIPA Unnes
yang telah memberikan kesempatan dan kewenangan untuk melaksanakan
penelitian.
4. Novi Ratna Dewi, M.Pd., Dosen Pembimbing I yang dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini.
5. Dra. Saptorini, M.Pi., Dosen Pembimbing II yang telah dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian dan penyusunan
skripsi ini.
6. Prof. Dr. Hartono, M.Pd., Dosen penguji yang dengan sabar memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.
7. Rahayu Prihatin, S.Pd., Kepala SMP Negeri 10 Magelang yang telah
berkenaan memberikan ijin dan kesempatan untuk melaksanakan penelitian.
8. Supardi, S.Pd., Guru IPA SMP Negeri 10 Magelang yang telah berkenan
membimbing dan memberikan arahan serta menyediakan waktu dalam
pelaksanaan penelitian.
vi
9. Peserta didik kelas VII SMP Negeri 10 Magelang khususnya kelas VIIC,
VIID dan VIIE yang telah mendukung dalam pelaksanaan penelitian ini.
10. Semua pihak yang telah berkenan membantu penulis selama penelitian dan
penyusunan skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi dan
manfaat bagi penulis khususnya dan bagi lembaga, masyarakat serta pembaca
pada umumnya.
Semarang, 10 September 2015
Penulis
vii
ABSTRAK
Rahmayati, A. 2015. Penerapan Outdoor Learning Process Berbantu Puzzle
Blocks Materi Ekosistem untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Sikap Peduli
Lingkungan. Skripsi. Jurusan IPA Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Novi Ratna
Dewi, M.Pd., Pembimbing Pendamping Dra. Saptorini, M.Pi.
Kata kunci: outdoor learning process, puzzle blocks, aktivitas belajar, sikap peduli
lingkungan
Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah mengajak siswa aktif
dalam pembelajaran dan guru sebagai fasilitator harus mampu mendesain
pembelajaran yang menarik. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menerapkan outdoor learning process berbantu puzzle blocks materi ekosistem
untuk meningkatkan aktivitas belajar dan sikap peduli lingkungan. Tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa, sikap peduli
lingkungan serta pemahaman konsep siswa. Jenis penelitian ini menggunakan
quasi experimental design dengan bentuk nonequivalent control group design.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 10 Magelang kelas VIIC
sebagai kelas kontrol dan kelas VIID,VIIE sebagai kelas eksperimen. Teknik
pengambilan sampel cluster random sampling. Metode pengumpulan data
menggunakan metode observasi, metode penilaian sikap (skala psikologi), metode
tes dan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan n-gain dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan outdoor learning berbantu puzzle
blocks dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Sikap peduli lingkungan dan
pemahaman konsep siswa juga meningkat seiring peningkatan aktivitas yang
diperoleh kelas eksperimen.
viii
ABSTRACT
Rahmayati, A. 2015. Application of Outdoor Learning Process by Using Puzzle
Blocks to Increase Student Learning Activities and Conservation Attitudes. Final
Project, Integrated Science Department The Faculty of Mathematics and Natural
Science, Semarang State University. Supervisor: Novi Ratma Dewi, M.Pd., Dra.
Saptorini, M.Pi.
Keywords: Outdoor Learning Process, Puzzle Blocks, Activities, Conservation
Demands of the curiculum is make students active in learning and teacher as
facilitator to design creative learning. The purpose of this research was to
determine the increase in student learning activities, conservation and
understanding of the concept. This research uses a quasi-experimental design
with nonequivalent control group. The sample in SMP N 10 Magelang, VIIC as a
control class and VIID, VIIE as experimental class. The technique sampling is
cluster random sampling. Methods of data collection using of observation,
assessment attitude (scale psychology), testing and documentation methods. Data
were analyzed using n-gain and t test. The results showed that the application of
outdoor learning with puzzle blocks can enhance students's activities than indoor
learning. Conservation and student concept understanding also increases with
increased activity obtained experimental class. The results is the increase
obtained the experimental class is higher than the control class.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... iv
PRAKATA .............................................................................................................. v
ABSTRAK............................................................................................................ .vii
ABSTRACT..........................................................................................................viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1
1.2 RumusanMasalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
1.5 Penegasan Istilah ......................................................................................... 6
LANDASAN TEORI .............................................................................................. 9
2.1 Landasan Teori ............................................................................................ 9
2.1.1 Outdoor Learning .............................................................................. 9
2.1.2 Media Pembelajaran ........................................................................ 11
2.1.3 Materi Ekosistem ............................................................................. 12
2.1.4 Aktivitas Siswa ................................................................................ 16
2.1.5 Sikap Peduli Lingkungan ................................................................. 17
2.1.6 Hasil Belajar .................................................................................... 20
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................... 21
2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 22
2.4 Hipotesis .................................................................................................... 24
x
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 25
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 25
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 25
3.3 Variabel Penelitian .................................................................................... 26
3.4 Desain Penelitian ....................................................................................... 26
3.5 Prosedur Penelitian .................................................................................... 27
3.6 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ................................................ 29
3.6.1 Jenis Data ......................................................................................... 29
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 30
3.7 Analisis Data Awal .................................................................................... 31
3.7.1 Uji Normalitas .................................................................................. 31
3.7.2 Uji Homogenitas .............................................................................. 33
3.8 Analisis Instrumen Penilaian Tes ............................................................... 34
3.8.1 Analisis Validitas Soal ..................................................................... 34
3.8.2 Reliabilitas ....................................................................................... 35
3.8.3 Tingkat Kesukaran ........................................................................... 35
3.8.4 Daya Beda Butir ............................................................................... 36
3.8.5 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Tes ........................................... 37
3.9 Analisis Data Akhir .................................................................................... 38
3.9.1 Uji Normalitas Data ......................................................................... 38
3.9.2 Analisis Data Aktivitas Siswa .......................................................... 39
3.9.3 Analisis Data Sikap Peduli Lingkungan .......................................... 41
3.9.4 Analisis Data Hasil Belajar .............................................................. 42
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 45
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 45
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 54
SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 67
5.1 Simpulan .................................................................................................... 67
5.2 Saran .......................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN .......................................................................................................... 73
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3. 1 Hasil Uji Normalitas Populasi ..............................................................
3. 2 Hasil Uji Homogenitas Populasi ..........................................................
3. 3 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda ......................................................
3. 4 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal ...............................................
3. 5 Data Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda .......................................
3. 6 Kriteria Daya Pembeda Soal ................................................................
3. 7 Data Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda .............................................
3. 8 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ......................................
3. 9 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ............................................
3. 10 Kriteria Aktivitas Siswa .......................................................................
3. 11 Kriteria Faktor –G Pada Aktivitas Belajar Siswa .................................
3. 12 Kriteria Penilaian Sikap Peduli Lingkungan ........................................
3. 13 Kriteria Faktor –G Pada Sikap Peduli Lingkungan ..............................
3. 14 Kriteria Faktor –G Pada Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa ......
4. 1 Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek .......................................................
4. 2 Hasil Analisis Uji T Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek .....................
4. 3 Persentase Aktivitas Belajar Siswa Per Pertemuan ..............................
4. 4 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Per Pertemuan ...........................
4. 5 Hasil Uji T Aktivitas Belajar Siswa .....................................................
4. 6 Sikap Peduli Lingkungan Per Aspek ....................................................
4. 7 Hasil Uji T Sikap Peduli Lingkungan Per Aspek .................................
4. 8 Persentase Sikap Peduli Lingkungan Siswa Per Pertemuan ................
4. 9 Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Siswa Per Pertemuan .............
4. 10 Hasil Uji T Sikap Peduli Lingkungan ..................................................
4. 11 Rekapitulasi Skala Psikologi Sikap Peduli Lingkungan ......................
4. 12 Pemahaman Konsep Siswa ...................................................................
4. 13 Hasil Uji Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ..............................
32
33
34
36
36
37
37
38
39
39
40
41
42
43
45
46
47
47
48
49
50
51
51
52
52
53
54
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Skema Kerangka Berpikir dalam Penelitian ..............................................
3.1 Desain Nonequivalent control group design ..............................................
4.1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Per Aspek ........................................
4.3 Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan Per Aspek .....................................
23
27
46
50
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Silabus ......................................................................................................
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..............................................
3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Eksperimen ..................................
4. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Kelas Kontrol .........................................
5. Rubrik Penilaian LKS ...............................................................................
6. Rubrik dan Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...........................
7. Rubrik dan Lembar Observasi Sikap Peduli Lingkungan ........................
8. Kisi-Kisi dan Lembar Skala Psikologi Sikap Peduli Lingkungan ............
9. Kisi-Kisi Soal Pretest ...............................................................................
10. Soal Pretest ...............................................................................................
11. Kunci Jawaban Soal Pretest .....................................................................
12. Analisis Ujicoba Soal ...............................................................................
13. Data Nilai Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup ...........
14. Uji Normalitas Data Awal ........................................................................
15. Uji Homogenitas Populasi ........................................................................
16. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa .............................
17. Perhitungan N-gain Aktivitas Belajar Siswa per Aspek ..........................
18. Perhitungan N-gain Aktivitas Belajar Siswa per Pertemuan ...................
20. Rekapitulasi hasil Observasi Sikap Peduli Lingkungan ...........................
21. Normalitas Sikap Peduli Lingkungan .......................................................
22. Perhitungan N-gain Sikap Peduli Lingkungan .........................................
23. Hasil Uji t Sikap Peduli Lingkungan ........................................................
24. Normalitas Nilai Akhir .............................................................................
25. Perhitungan N-gain Hasil Belajar ............................................................
26. Uji t Nilai Akhir Hasil Belajar Siswa .......................................................
74
82
110
121
129
136
143
148
155
158
166
167
177
178
183
184
209
213
216
228
230
233
235
237
238
xiv
27. Rekapitulasi Skala Psikologi Sikap Peduli Lingkungan ..........................
28. Contoh Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa .................................
29. Contoh Lembar Observasi Sikap Peduli Lingkungan ..............................
30. Contoh Lembar Skala Psikologi ...............................................................
31. Contoh Lembar Jawaban Soal Siswa .......................................................
32. Contoh Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ....................................................
33. SK Pembimbing Skripsi ...........................................................................
34. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................
35. Surat Hasil Penelitian ...............................................................................
36. Dokumentasi Penelitian ............................................................................
240
243
245
247
250
251
255
256
257
258
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah mengajak siswa
untuk lebih aktif dalam pembelajaran yang ada. Guru sebagai fasilitator bukan
merupakan satu-satunya sumber belajar di sekolah. Guru yang mengajar harusnya
membuat perencanaan yang matang dan menarik agar siswa mampu termotivasi
dalam belajar di sekolah. Pada kenyataannya guru masih menggunakan metode
konvensional seperti ceramah, hal ini didapat dari hasil observasi yang dilakukan
di SMP Negeri 10 Magelang. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru
tidak membuat siswa senang dengan pembelajaran yang berlangsung. Hasil
wawancara yang dilakukan kepada beberapa siswa mendapat hasil sebanyak
77,78% siswa mengaku bosan dan tidak begitu menangkap maksud pembelajaran
yang dilakukan melalui metode ceramah seperti yang sering dilakukan guru. SMP
N 10 Magelang memiliki lingkungan yang mampu dijadikan sumber belajar untuk
beberapa materi yang memungkinkan siswa dibawa keluar kelas. Sekolah ini
dekat dengan perumahan, terminal, sungai dan persawahan. Kondisi lingkungan
tersebut mendukung pembelajaran dengan metode yang bervariasi sehingga siswa
tidak bosan. Metode lain yang dapat digunakan salah satunya dengan metode
pembelajaran langsung yang memanfaatkan lingkungan sekitar. Pembelajaran
dengan memanfaatkan lingkungan sekitar bisa diakomodir dengan strategi
outdoor learning.
Menurut Ali (2008) outdoor learning merupakan salah satu strategi
pembelajaran yang memanfaatkan alam sebagai sumber belajar. Melalui kegiatan
memanfaatkan lahan di sekitar sekolah tentunya siswa akan mampu melakukan
pengamatan-pengamatan secara langsung terkait permasalahan yang disajikan,
selain itu dengan pembelajaran langsung di alam dapat menjadikan situasi belajar
lebih menyenangkan dan bermakna. Pendekatan outdoor learning membutuhkan
strategi khusus untuk menarik perhatian siswa agar tetap memperhatikan semua
2
instruksi dari guru karena keadaan yang begitu leluasa di luar dapat menjadikan
siswa bertindak semaunya dan cenderung tidak mendengarkan apa yang guru
sampaikan sehingga waktu belajar banyak terbuang percuma. Hasil wawancara
dengan guru, pendekatan ini juga jarang digunakan karena sulitnya mengelola
siswa di luar kelas, serta membutuhkan alokasi waktu yang sangat baik untuk
melakukan aktivitas di luar kelas.
Usia siswa kelas VII merupakan usia peralihan dari bangku Sekolah Dasar
menuju Sekolah Menengah Pertama, pada usia ini siswa cenderung masih suka
bermain dan belum fokus pada pembelajaran yang berlangsung. Strategi
pembelajaran yang digunakan harus mampu menangani masalah tersebut.
Pendekatan outdoor learning yang dibantu dengan media pembelajaran
diharapkan mampu membuat siswa tertarik dan fokus pada pembelajaran. Media
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dalam usia peralihan dan masih
fokus bermain adalah media yang tidak terlepas dari minat mereka. Media
pembelajaran yang tepat adalah media permainan. Menurut Iskandar (2014)
permainan adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan, sesuatu yang
menghibur dan menarik, dengan permainan memungkinkan adanya partisipasi
aktif dari siswa untuk belajar. Pemilihan media permainan ini untuk
memperlancar pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah dilakukan.
Media permainan juga dapat dijadikan alternatif media pembelajaran yang mampu
menarik perhatian siswa dalam belajar.
Salah satu media permainan yang mampu digunakan dalam pembelajaran
outdoor yaitu puzzle blocks atau puzzle berbentuk kubus. Puzzle blocks dapat
digunakan untuk mengenalkan materi dan memperjelas penyampaian pesan
kepada siswa. Melalui permainan ini siswa diharapkan mampu aktif dan senang
dalam belajar. Manfaat bermain puzzle menurut Crist (2009) antara lain (1)
mengasah otak, (2) melatih koordinasi mata dan tangan, (3) melatih nalar, (4)
melatih kesabaran dan pengetahuan. Siswa akan aktif dalam menyusun gambar
yang sengaja dipotong-potong menjadi bagian persegi di masing-masing sisi dari
bentuk kubus yang disediakan. Media puzzle ini juga tidak membutuhkan alat-alat
khusus untuk proses penyusunannya sehingga mudah untuk digunakan. Menurut
3
Sadiman (2007) pemilihan media yang tepat meliputi tujuan instruksional yang
dicapai, jenis rangsangan, karakteristik siswa, lingkungan, dan jangkauan yang
ingin dilayani. Media permainan berupa puzzle blocks dapat dijadikan media
yang memuat materi pembelajaran untuk mendukung pemahaman siswa dalam
belajar. Pemilihan materi pembelajaran tentunya harus dikaitkan dengan media
yang digunakan, agar saling mendukung antara media dan materi yang diajarkan.
Materi yang dipilih untuk penelitian yaitu ekosistem. Materi ekosistem
memungkinkan siswa untuk belajar di luar kelas agar mampu menangkap
fenomena-fenomena nyata di sekitar lingkungan belajar. Ekosistem merupakan
materi yang tepat diaplikasikan ke dalam permainan berupa puzzle blocks,
sehingga mendukung proses penyampaian informasi kepada siswa. Puzzle blocks
akan menjadi media yang mendukung pemahaman siswa terhadap fenomena yang
terjadi di alam yang berkaitan dengan materi ekosistem.
Pendekatan permainan dalam pembelajaran tidak hanya meningkatkan
perkembangan kognitif dan sosial, tetapi juga meningkatkan bahasa, emosi,
disiplin, dan kreativitas. Kegiatan bermain mampu meningkatkan perkembangan
sosial siswa, seperti belajar berkomunikasi, mengorganisasi peran, menghargai
orang lain dan mentaati peraturan (Rahmatina, 2007).
Siswa pasif merupakan masalah yang masih ditemui dalam pembelajaran.
Pemilihan strategi belajar merupakan pilihan yang tepat untuk mengatasi masalah
tersebut. Pendekatan belajar di luar kelas yang diiringi dengan penggunaan media
permainan puzzle merupakan salah satu pilihan yang dapat diimplementasikan.
Penerapan strategi tersebut mampu memfokuskan untuk penilaian aktivitas
pembelajaran IPA yang merupakan ranah hasil belajar psikomotorik. Aktivitas
adalah seluruh kegiatan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil
belajar. Jenis aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran, adalah aktivitas
yang mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku
lainnya, sehingga pembelajaran lebih bermakna (Yahya, 2014).
Aktivitas pembelajaran yang meningkat tentunya akan diiringi oleh sikap
ilmiah yang lainnya. Beberapa sikap ilmiah yang muncul akan ditekankan pada
salah satunya yaitu sikap peduli terhadap lingkungan. Sikap peduli lingkungan ini
4
akan beriringan dengan strategi pembelajaran yang diberikan serta materi
ekosistem yang diajarkan kepada siswa. Hasil observasi yang dilakukan di SMP
Negeri 10 Magelang menghasilkan tingkat kepedulian lingkungan siswa dalam
lingkungan kelas masih rendah, terlihat dari sikap siswa yang tidak menjaga
kebersihan kelasnya. Siswa sering membuang plastik bekas makanan di laci meja
dan sudut kelas, mencoret-coret meja dan dinding kelas dengan alat tulis yang
mereka miliki, dan tidak merawat tanaman yang ada di sekitar kelasnya. Tanaman
yang ada di sekitar kelas dibiarkan kering bahkan sering dipetik tanpa tujuan yang
jelas. Indikator seseorang yang peduli lingkungan menurut Nenggala,
sebagaimana yang dikutip dalam Taufiq (2014) yaitu: (1) Selalu menjaga
kelestarian lingkungan sekitar, (2) Tidak mengambil, menebang atau mencabut
tumbuh-tumbuhan yang terdapat di sepanjang perjalanan, (3) Tidak mencoret-
coret, menorehkan tulisan padda pohon, batu-batu, jalan atau dinding, (4) Selalu
membuang sampah pada tempatnya, (5) Tidak membakar sampah di sekitar
perumahan, (6) Melaksanakan kegiatan membersihkan lingkungan (7) Menimbun
barang-barang bekas, dan (8) Membersihkan sampah-sampah yang menyumbat
saluran air. Sikap peduli lingkungan akan sangat erat kaitannya dengan materi
IPA khususnya ekosistem. Sikap peduli lingkungan tentunya sangat penting
diterapkan pada anak usia sekolah menengah, yang nantinya akan sangat berguna
dikehidupan mendatang untuk melestarikan lingkungan sekitar.
Pembelajaran IPA yang faktanya masih menggunakan berbagai pendekatan
konvensional dan kurang menarik perhatian siswa, serta kemampuan materi-
materi IPA untuk diintegrasikan dengan berbagai macam media pembelajaran
berupa permainan, menjadikan perlunya suatu penelitian yang dapat mengaitkan
semua permasalahan yang dihadapi. Selain itu penanaman karakter pada setiap
pembelajaran menjadi tuntutan tersendiri pada era pendidikan masa kini. Aktivitas
pembelajaran dan sikap peduli lingkungan dirasa sangat tepat untuk dijadikan
karakter pengukuran yang dapat diintegrasikan pada masalah yang dihadapi,
sehingga penelitian yang dilakukan yaitu penerapan outdoor learning process
berbantu puzzle blocks materi ekosistem untuk meningkatkan aktivitas belajar
dan sikap peduli lingkungan.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut:
(1) Apakah penerapan outdoor learning process berbantu puzzle blocks dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa?
(2) Apakah penerapan outdoor learning process berbantu puzzle blocks dapat
meningkatkan sikap peduli lingkungan?
(3) Apakah penerapan outdoor learning process berbantu puzzle blocks dapat
meningkatkan pemahaman konsep siswa?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
(1) Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa melalui penerapan outdoor
learning process berbantu puzzle blocks
(2) Mengetahui peningkatan sikap peduli lingkungan melalui penerapan outdoor
learning process berbantu puzzle blocks
(3) Mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa melalui penerapan
outdoor learning process berbantu puzzle blocks
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang
pendidikan, khususnya dalam pembelajaran IPA Terpadu SMP/MTs.
1.4.2 Manfaat praktis
1.4.2.1 Manfaat bagi siswa
(1) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran IPA materi ekosistem
sehingga aktivitas dan sikap peduli lingkungan siswa meningkat
(2) Diperoleh pengalaman menganalisis pola interaksi di alam sekitar yang
terkait dengan tema ekosistem
(3) Memberi motivasi siswa untuk lebih giat belajar
6
1.4.2.2 Manfaat bagi guru
(1) Memberikan pengetahuan kepada guru-guru jika alam sekitar berpotensi
untuk dimanfaatkan sebagai sumber belajar
(2) Meningkatkan pembelajaran yang inovatif untuk menarik minat dari siswa
1.4.2.3 Manfaat bagi sekolah
(1) Menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi dalam bidang
hasil belajar kognitif, aktivitas belajar serta sikap peduli lingkungan.
(2) Menjadi bahan pemikiran untuk memilih pendekatan yang tepat untuk
meningkatkan minat belajar IPA siswa selanjutnya.
1.4.2.4 Manfaat bagi peneliti
(1) Memberikan jawaban atas masalah yang diteliti terkait upaya peningkatan
aktivitas belajar siswa dan sikap peduli lingkungan
(2) Menambah pengetahuan dibidang penelitian dan penulisan artikel ilmiah
1.5 Penegasan Istilah
1.5.1 Outdoor Learning Process
Pembelajaran Outdoor Learning menurut Marianti (2006) adalah
pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sekitar kehidupan
siswa baik lingkungan fisik, sosial, budaya sebagai objek belajar, dengan
mempelajari fenomenanya melalui kerja ilmiah. Pendekatan outdoor learning
yang diimplementasikan dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang
dilaksanakan di luar kelas mulai dari pembukaan pembelajaran hingga penutup.
1.5.2 Puzzle Blocks
Puzzle berasal dari bahasa Inggris yang berarti teka-teki atau bongkar
pasang, media puzzle merupakan media sederhana yang dimainkan dengan teknik
bongkar pasang. Menurut Patnomonegoro, sebagaimana yang dikutip dalam
Vernanda (2013) bahwa media puzzle merupakan alat permainan edukatif yang
dapat merangsang kemampuan IPA anak, yang dimainkan dengan cara
membongkar pasang kepingan puzzle berdasar pasangannya. Puzzle blocks dalam
penelitian ini merupakan media permainan yang digunakan untuk membantu
7
proses pembelajaran yang dilakukan. Puzzle blocks dibuat dengan menyusun
kubus kayu yang membentuk gambar. satu gambar tersusun atas 36 kubus kayu.
1.5.3 Materi Ekosistem
Kegiatan pembelajaran meliputi: (1) menentukan komponen dan satuan
ekosistem, (2) memahami hubungan antar komponen biotik dengan biotik dan
komponen abiotik dengan biotik, (3) Mengidentifikasi keanekaragaman makhluk
hidup, (4) memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.
1.5.4 Aktivitas Belajar
Aktivitas adalah seluruh kegiatan siswa dalam proses pembelajaran untuk
mencapai hasil belajar. Jenis aktivitas yang dilakukan siswa dalam pembelajaran
adalah aktivitas yang mendapatkan pengetahuan, pemahaman dan aspek-aspek
tingkah laku lainnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna (Yahya,
2014).
Aktivitas belajar yang dijadikan bahan penelitian adalah aktivitas ilmiah
siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas siswa dinilai
melalui lembar observasi yang diisi oleh peneliti selama proses pembelajaran
untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Aspek aktivitas yang dinilai meliputi
(1) Visual activities yaitu memperhatikan pada saat guru menyampaikan informasi
selama proses kegiatan pembelajaran; (2) oral activities yaitu bertanya kepada
guru mengenai materi atau informasi yang belum paham, bertanya kepada teman
mengenai tugas yang belum dipahami, mengeluarkan pendapat pada saat diskusi
kelompok; (3) writing activities yaitu mengerjakan tugas yang diberikan guru;
mengerjakan lembar kerja siswa; (4) motor activities yaitu menyusun puzzle
blocks; (5) mental activities yaitu menanggapi presentasi teman.
1.5.5 Sikap Peduli Lingkungan
Karakter peduli lingkungan merupakan suatu sikap peduli terhadap
lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi yang
dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku
8
yang berhubungan dengan lingkungan. Penelitian ini menempatkan peduli
lingkungan sebagai suatu sikap yang akan diukur peningkatannya setelah
dilakukan perlakuan, baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Sikap
peduli lingkungan dinilai menggunakan dua metode yaitu observasi dan skala
sikap. Dimensi sikap peduli lingkungan yang dinilai meliputi (1) Ecological
foundation level (pengetahuan dasar mengenai lingkungan); (2) Conceptual
awareness level (menganalisis isu-isu di lingkungan); (3) Investigation and
evaluation (menelusuri dan mengevaluasi masalah lingkungan dan memikirkan
solusinya); (4) Environmental action skills level (aplikasi pengetahuan untuk
mengatasi permasalahan lingkungan).
1.5.4 Pemahaman Konsep
Pemahaman konsep siswa merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa
setelah mengalami aktivitas belajar (Baharuddin, 2007). Pemahaman konsep
siswa yang akan diamati dalam penelitian ini yaitu hasil belajar dalam ranah
kognitif yang akan ditunjukkan dengan nilai tes dari awal perlakuan (pretest),
nilai rata-rata lembar kerja siswa dan nilai akhir pembelajaran (posttest).
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Outdoor Learning
Sebagai suatu pendekatan, pembelajaran outdoor learning memanfaatkan
lingkungan sekitar kehidupan siswa baik lingkungan fisik, sosial, budaya sebagai
objek belajar, dengan mempelajari fenomenanya melalui kerja ilmiah (Marianti,
2006). Pendekatan outdoor learning terdiri atas beberapa komponen yang
seyogyanya dilaksanakan secara terpadu. Elemen-elemen penting yang perlu
diperhatikan dalam pendekatan outdoor learning menurut Ginting (2005) yaitu:
(1) Alam terbuka sebagai sarana kelas. Penggunaan setting alam terbuka sebagai
sarana kelas memberikan dukungan terhadap proses pembelajaran secara
menyeluruh dan sekaligus membebaskan siswa dari himpitan suasana empat
dinding dan ritme belajar yang biasa siswa alami, (2) berkunjung ke obyek
langsung. Siswa diharapkan berada langsung pada dunia nyata, bukan sekedar
cerita dari guru. Ini mendorong intensitas keterlibatan siswa baik secara fisik,
mental dan emosional, (3) Unsur bermain sebagai dasar pendekatan. Kelas alam
terbuka dan mengunjungi obyek langsung, merupakan tempat yang ideal,
khususnya dalam melakukan proses pembelajaran berdasarkan pengalaman
(experiential learning), (4) Guru harus mempunyai komitmen. Berani
berkomitmen untuk mengubah paradigma selama ini ke paradigma baru yang
dibutuhkan masyarakat. Dimana guru tidak saja mengembangkan dan mengasah
kecerdasan intelektual siswa, tetapi memadukan kecerdasan intelektual,
kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan lainnya dalam proses
pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran outdoor learning dapat didefinisikan sebagai
pendekatan pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar kehidupan
10
siswa baik lingkungan fisik, sosial, teknologi maupun budaya sebagai objek
belajar biologi yang fenomenanya dipelajari melalui kerja ilmiah (Marianti &
Kartijono, 2005). Menurut Santosa, sebagaimana yang dikutip dalam Marianti
(2006) menyatakan yang menjadi penciri dalam kegiatan pembelajaran
berpendekatan outdoor learning adalah selalu dikaitkan dengan alam sekitar
secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan media. Ciri
kedua adalah selalu ada kegiatan berupa peramalan (prediksi), pengamatan, dan
penjelasan. Ciri ketiga adalah ada laporan untuk dikomunikasikan baik secara
lisan, tulisan, gambar, foto atau audiovisual. Ciri keempat kegiatan
pembelajarannya dirancang menyenangkan sehingga menimbulkan minat untuk
belajar lebih lanjut.
Pendekatan outdoor learning merupakan pendekatan kodrat manusia dalam
upayanya mengenali alam lingkungannya. Pembelajaran melalui pendekatan
outdoor learning memungkinkan peserta didik meningkatkan potensinya sebagai
manusia yang memiliki akal budi. Pendekatan outdoor learning menekankan pada
kegiatan belajar yang dikaitkan dengan lingkungan alam sekitar kehidupan peserta
didik dan dunia nyata, sehingga selain dapat membuka wawasan berpikir yang
beragam, siswa juga dapat mempelajari berbagai konsep dan cara mengaitkannya
dengan masalah-masalah kehidupan nyata. Dengan demikian, hasil belajar siswa
lebih bermakna bagi kehidupannya, sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial, dan
integritas dirinya (Ridlo, 2005).
Penerapan pendekatan pembelajaran outdoor learning mengajak siswa
mengenal obyek, gejala dan permasalahan, menelaahnya dan menemukan
simpulan atau konsep tentang sesuatu yang dipelajarinya. Konseptualisasi dan
pemahaman diperoleh peserta didik tidak secara langsung dari guru atau buku,
akan tetapi melalui kegiatan ilmiah, seperti mengamati, mengumpulkan data,
membandingkan, memprediksi, membuat pertanyaan, merancang kegiatan,
membuat hipotesis, merumuskan simpulan berdasarkan data dan membuat laporan
secara komprehensif. Secara langsung peserta didik melakukan eksplorasi
terhadap fenomena alam yang terjadi. Fenomena tersebut dapat ditemui di
lingkungan sekeliling siswa atau fenomena tersebut dibawa ke dalam
11
pembelajaran di kelas. Visualisasi terhadap fenomena alam akan sangat
membantu peserta didik untuk mengamati sekaligus memahami gejala atau
konsep yang terjadi.
2.1.2 Media Pembelajaran
Kata media menurut Arsyad (2004) berasal dari bahasa latin medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Salah satu ciri media
pembelajaran adalah bahwa media mengandung dan membawa pesan atau
informasi kepada penerima yaitu siswa. Pesan dan informasi yang dibawa oleh
media bisa berupa pesan yang sederhana dan bisa pula berupa pesan yang
kompleks. Tetapi yang terpenting adalah media itu disiapkan untuk memenuhi
kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif berpartisipasi
dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan
dikembangkan lingkungan pengajaran yang interaktif mampu menjawab
kebutuhan belajar seseorang dengan menyiapkan kegiatan pengajaran beserta
media yang efektif guna menjamin keaktifan pembelajaran.
Pembelajaran media menurut Kemp dan Dayton dalam Arsyad (2004)
dilihat dari jenisnya yaitu sebagai berikut:
(1) Media auditif
Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja
seperti radio, casette recorder atau piringan hitam.
(2) Media visual
Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan
seperti film strip, flashcard, slides, foto, gambar atau lukisan, kartu soal.
(3) Media audiovisual
Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar.
2.1.2.1 Puzzle Blocks
Puzzle adalah permainan menyelesaikan masalah yang mengandung
tantangan. Seringkali puzzle merupakan hiburan tetapi juga dapat menyelesaikan
12
masalah IPA. Menurut Hadisutopo, sebagaimana yang dikutip dalam Laksono
(2012), Penyelesaian masalah puzzle dapat membutuhkan pengenalan pola dan
susunan tertentu. Terdapat bermacam-macam puzzle diantaranya adalah jigsaw,
crossword, tower of hanoi dan lain lain.
Puzzle blocks dalam penelitian ini adalah puzzle yang berbentuk potongan
kubus-kubus kayu yang memiliki enam sisi dan mengandung gambar di masing-
masing sisinya, sehingga siswa akan bekerja lebih keras untuk mencari gambar
yang cocok pada sisi yang diinginkan. Puzzle blocks ini merupakan media baru
dan belum pernah digunakan sebelumnya serta memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi.
2.1.2.2 Lembar Kerja Siswa
Penelitian ini selain menggunakan puzzle blocks juga menggunakan LKS.
LKS merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan ada yang
menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran IPA. Secara umum LKS
merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung
pelaksanaan rencana pembelajaran. LKS berupa lembaran kertas yang berupa
informasi maupun soal-soal. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakan
keterlibatan siswa dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan pendekatan
terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. Menurut Sugiarto
sebagaimana yang dikutip dalam Safitri (2009), proses pembelajaran IPA, LKS
dapat difungsikan dengan tujuan untuk menemukan konsep/prinsip, juga dapat
ditujukan untuk aplikasi konsep/prinsip (Sugiarto, 2007). LKS yang digunakan
dalam penelitian ini adalah LKS yang mendukung kegiatan pengamatan dan
penggunaan Puzzle block saat pembelajaran.
2.1.3 Tinjauan Materi Ekosistem
Materi ekosistem merupakan materi IPA kelas VII bab 12 yang diajarkan
dengan standar kompetensi memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
serta memuat empat kompetensi dasar di dalamnya. Adapun konsep yang ada di
13
dalamnya meliputi komponen ekosistem, satuan ekosistem, hubungan antar
ekosistem, pentingnya ekosistem, pengaruh kepadatan, serta peran manusia dalam
ekositem.
Materi ekosistem merupakan materi yang berkaitan dengan lingkungan
sekitar yang mampu dijadikan sebagai sumber belajar agar pembelajaran
ekosistem lebih bermakna dan mudah dipahami oleh siswa. Materi ekosistem
memungkinkan siswa dapat belajar sendiri dengan lingkungan sekitar yang
tersedia. Salah satu pembelajaran yang menggunakan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar adalah Outdoor learning. Outdoor learning menekankan pada
proses belajar induktif, materi pembelajaran secara langsung dialami oleh siswa
sehinggga membuat siswa lebih mampu menerima makna dari proses
pembelajaran.
Materi ekosistem yang digunakan dalam penelitian memuat beberapa
submateri antara lain komponen ekosistem, satuan-satuan ekosistem, hubungan
antar komponen ekosistem, upaya pelestarian makhluk hidup, pengaruh kepadatan
populasi terhadap lingkungan dan pengelolaan lingkungan.
2.1.3.1 Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem terdiri dari dua komponen yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik. Berdasar fungsi, komponen biotik dibedakan menjadi:
produsen, konsumen dan pengurai.
2.1.3.1.1 Produsen
Produsen merupakan kelompok makhluk hidup yang mampu membuat
makanan sendiri. Semua tumbuhan hijau termasuk kelompok produsen.
2.1.3.1.2 Konsumen
Kelompok makhluk hidup konsumen yaitu hewan dan manusia. Kelompok
ini tidak mampu membuat makanan sendiri, karena itu bergantung dengan
makhluk hidup lain.
2.1.3.1.3 Pengurai
Kelompok ini terdiri atas mikroorganisme yang menguraikan senyawa
organik atau bahan makanan yang ada pada sisa organisme menjadi senyawa
anorganik yang lebih kecil.
14
2.1.3.2 Satuan-satuan Ekosistem
Organisme yang menempati suatu tempat dibedakan atas dua jenis yang
biasa disebut dengan individu dan populasi. Individu adalah makhluk hidup
tunggal, dan populasi adalah sekelompok makhluk hidup satu jenis yang
mendiami suatu tempat. Ekosistem terdiri atas dua macam yaitu ekosistem buatan
dan ekosistem alami.
2.1.3.3 Hubungan antar Komponen Ekosistem
Hubungan saling ketergantungan antar individu dalam ekosistem merupakan
hubungan mempengaruhi komponen di dalamnya.
2.1.3.3.1 Hubungan antara komponen biotik dengan komponen abiotik
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi
komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan
memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air,
udara, cahaya, dan garam–garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen
biotik sangat mempengaruhi komponen abiotik yaitu tumbuhan yang ada di hutan
sangat mempengaruhi keberadaan air, sehingga mata air dapat bertahan, tanah
menjadi subur.
2.1.3.3.2 Hubungan antara komponen biotik dengan komponen biotik
Tidak ada makhluk hidup yang hidup tanpa makhluk lainnya. Setiap
makhluk hidup memerlukan makhluk hidup lainnya untuk saling mendukung
kehidupan baik secara langsung maupun tak langsung. Hubungan saling
ketergantungan antar produsen, konsumen dan pengurai. Terjadi melalui peristiwa
makan dan memakan.
2.1.3.4 Upaya Pelestarian Makhluk Hidup
Keanekargaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan
kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki
kelestarian tinggi, terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk
hidup yang memiliki tingkat kelestarian rendah, terdapat keanekaragaman rendah
dan terancam punah.
Keanekaragaman makhluk hidup telah memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia atau makhluk hidup lainnya. Sepantasnya manusia berusaha dan
15
bertindak untuk memelihara, mengembangkan dan menjaga keanekaragaman
makhluk hidup sebagai sumber daya alam hayati, agar senantiasa dapat
memperoleh manfaatnya.
2.1.3.5 Pengaruh Kepadatan Populasi terhadap Lingkungan
Beberapa hal yang mempengaruhi populasi manusia, yaitu: (1) Kelahiran
atau natalitas, kepadatan populasi akan bertambah. Angka kelahiran diperoleh
menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun, (2) Kematian
atau mortalitas, kepadatan populasi akan berkurang. Angka kematian diperoleh
menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk per tahun, (3) Imigrasi, adanya
penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi, (4) Emigrasi, adanya
penduduk yang pindah atau pergi akan mengurangi kepadata populasi.
2.1.3.6 Pengelolaan Lingkungan
Manusia memiliki peran penting dalam lingkungan. Beberapa manusia
senantiasa merusak dan mencemari lingkungan dengan berbagai aktivitas sehari-
hari yang dilakukan, namun ada pula yang berjuang keras untuk melakukan
perbaikan dan pelestarian untuk menjaga lingkungan tempat tinggal. Pencemaran
lingkungan yang timbul akibat ulah manusia yaitu pencemaran air, pencemaran
udara dan pencemaran tanah. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mengatasi masalah pencemaran tersebut adalah sebagai berikut:
2.1.3.6.1 Upaya mengatasi pencemaran air dilakukan sebagai berikut:
(1) Pengelola industri wajib membuat unit pengelolaan limbah (UPL).
(2) Menggunakan pupuk buatan dan pestida sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
(3) Di rumah tangga wajib membuat unit pengelolaan sederhana.
2.1.3.6.2 Upaya mengatasi pencemaran udara dilakukan sebagai berikut:
(1) Pabrik yang mengeluaran asap membuat cerobong asap yang tinggi agar gas
pencemarnya keluar ke lingkungan berbaur dengan angin.
(2) Lokasi pabrik sebaiknya jauh dari pemukiman.
(3) Melakukan reboisasi untuk mengurangi kadar karbondioksida di udara.
2.1.3.6.3 Upaya mengatasi kerusakan hutan (pencemaran tanah):
(1) Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan
hutan.
16
(2) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memelihara hutan dan tidak
melakukan penebangan liar.
(3) Melakukan tindakan yang memotivasi warga untuk bertanggung jawab
terhadap lingkungan hidup.
2.1.4 Aktivitas Siswa
Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam
interaksi belajar-mengajar. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang
berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama
dan ilmu jiwa modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi
oleh guru sedang menurut padangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh
siswa.
Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersentuhan dengan obyek yang
sedang dipelajari seluas mungkin, karena dengan demikian proses konstruksi
pengetahuan yang terjadi akan lebih baik. Aktivitas belajar diperlukan, sebab pada
prinsipnya belajar adalah berbuat mengubah tingkah laku, jadi melakukan
kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.
Penjabaran di atas dapat diambil pengertian bahwa aktivitas belajar adalah
keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan belajar
guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat
dari kegiatan tersebut.
Adapun jenis-jenis aktivitas dalam belajar yang digolongkan oleh Paul B.
Diedric (Sardiman, 2011: 101) adalah sebagai berikut:
(1) Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca,
memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain.
(2) Oral Activities, seperti menyatakan merumuskan, bertanya, memberi saran,
berpendapat, diskusi, interupsi.
(3) Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato.
17
(4) Writing Activities, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,
menyalin.
(5) Drawing Activities, menggambar, membuat grafik, peta, diagram.
(6) Motor Activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan
percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, berkebun, beternak.
(7) Mental Activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat,
memecahkan soal, menganalisis, mengambil keputusan.
(8) Emotional Activities, seperti misalnya, merasa bosan, gugup, melamun,
berani, tenang.
Aktivitas belajar yang diamati dalam penelitian ini terdiri dari lima jenis
aktivitas yang diadaptasi dari penggolongan Paul B. Diedric seperti di penjelasan
di atas. Kelima jenis aktivitas yang digunakan yaitu visual activities, oral
activities, writing activities, motor activities, mental activities.
2.1.5 Sikap Peduli Lingkungan
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan merasa
dalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai (Sobur, 2003). Sikap bukanlah
perilaku, tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu
terhadap objek sikap. Objek sikap bisa berupa orang, benda, tempat, gagasan,
situasi, atau kelompok. Secord & Backman dalam Azwar (2005) mendefinisikan
sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran
(kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di
sekitar lingkungannya. Sikap dapat dilihat dari cara seseorang itu bertingkah laku
dan bertindak, maka sikap dapat pula diketahui ciri-cirinya.
Sikap terbentuk atas dasar kebutuhan-kebutuhan yang kita miliki dan
informasi yang kita terima mengenai hal-hal tertentu. Dalam interaksi sosialnya,
individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek
psikologis yang dihadapinya. Berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan
sikap menurut Azwar (2005) dapat diuraikan sebagai berikut:
18
(1) Pengalaman Pribadi
Sikap akan mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi meninggalkan pesan
yang kuat dan terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional sehingga
penghayatan pengalaman akan lebih mendalam dann lama berbekas.
(2) Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan menanamkan garis pengaruh sikap, mewarnai sikap masyarakatnya,
dan memberi corak pengalaman bagi individu. Apabila kita hidup dalam budaya
yang patuh terhadap aturan yang adadi lingkungan maka sikap patuh itu juga
tertanam dalam diri kita, sehingga apabila siswa berada pada budaya sekolah yang
patuh pada peraturan yang ada maka siswa dapat pula memiliki sikap siswa
terhadap peraturan sekolah.
(3) Pengaruh Orang Lain yang Dianggap Penting
Orang lain di sekitar kita memberikan pengaruh yang banyak pada pembentukan
sikap kita terhadap sesuatu. Apabila orang yang dianggap penting seperti orang
tua, guru, teman dekat dan teman sebaya memiliki sikap positif terhadap peraturan
yang ada di lingkungannya, maka seseorang dapat pula terdorong untuk memiliki
sikap positif sesuai peraturan yang ada.
(4) Media Massa
Media massa bertugas menyampaikan informasi dan membawa pesan-pesan yang
berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Berbagai bentuk media
massa seperti surat kabar, televisi, radio dan lain-lain mempunyai pengaruh besar
dalam pembentukan opini dan kepercayaan individu.
(5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan dan agama berpengaruh dalam pembentukan sikap karena
keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral individu. Pemahaman
akan baik dan buruk, boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan
dan pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
(6) Pengaruh Faktor Emosi
Sikap kadang merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi
sebagai semacam bentuk mekanisme ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap
19
yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat
pula merupakan sikap yang lebih bertahan lama.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap
merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara tertentu sebagai bentuk
reaksi terhadap suatu objek sikap yang mengandung komponen kognitif yang
berisi kepercayaan atau pemikiran seseorang terhadap objek sikap, komponen
afektif yang menyangkut perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu, dan komponen
konaktif yang menunjukkan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap yang
dihadapinya, serta mampu mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti pengalaman pribadi, pengaruh kebudayaan, pengaruh orang lain,
media massa, lembaga pendidikan dan pengaruh emosi.
Peduli lingkungan merupakan salah satu sikap atau karakter yang wajib
ditanamkan kepada setiap insan khususnya generasi muda, mengingat semakin
banyaknya bencana alam yang diakibatkan dari kurang terjaganya lingkungan
sekitar tempat tinggal. Karakter peduli lingkungan ini diharapkan mampu untuk
menciptakan generasi muda yang cinta akan lingkungannya, menjaga kebersihan
tempat tinggalnya, merawat makhluk hidup lain dan tidak menambah kerusakan
lingkungan yang sudah ada. Kerusakan lingkungan terjadi sebagai dampak dari
sikap peduli lingkungan yang rendah. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
aktivitas manusia yang belum mengarah pada sikap peduli dengan lingkungan
sekitar tempat tinggalnya. Hal-hal seperti ilegal-logging, membuang sampah di
sungai, pembangunan pabrik dan meningkatnya pengguna kendaraan pribadi
merupakan sedikit contoh cerminan perilaku manusia sehari-hari yang masih
belum mampu ditekan atau dihentikan.
Pembentukan kesadaran terhadap kondisi yang ada di lingkungannya dapat
ditempuh melalui pendidikan yang ada di sekolah. Mustakin (2011) menjelaskan
bahwa,
“Sekolah seharusnya memainkan perannya dalam membentuk kesadaran
terhadap lingkungan. Perlu ada pembentukan karakter terhadap lingkungan
pada diri siswa. Karakter ini bisa dimulai dari persoalan sepele, seperti
penyediaan tempat sampah yang memadai, sampai pada perumusan action
plan tentang program-program kepedulian lingkungan. Melalui
20
pembentukan karakter ini diharapkan lahir generasi yang memiliki
kepedulian lingkungan.”
Hal itu berarti, sekolah sebagai institusi pendidikan, memiliki tugas untuk
membentuk karakter peduli lingkungan pada diri siswa. Karakter terbentuk dari
sikap yang dilakukan terus menerus sehingga sekolah mempunyai kewajiban
untuk menanamkan sikap peduli lingkungan secara berkesinambungan. Ini sesuai
dengan fungsi pendidikan nasional.
Pendidikan karakter telah diintegrasikan dalam kurikulum pendidikan
Indonesia yang berlaku, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Pusat kurikulum pengembangan dan pendidikan budaya dan karakter bangsa
pedoman sekolah (2009) menyatakan bahwa ada 18 nilai pendidikan karakter,
sikap peduli lingkungan menjadi salah satu pendidikan karakter yang ditanamkan
di sekolah (Narwanti, 2011).
Menurut Dimopoulos (2009) ada empat tingkatan pencapaian pada
pendidikan lingkungan. Tingkatan tersebut adalah Ecological Foundation Level
(pengetahuan dasar mengenai lingkungan), Conceptual AwarenessLevel
(menganalisis isu-isu di lingkungan), Investigation and Evaluation (menelusuri
dan mengevaluasi masalah lingkungan dan memikirkan solusinya), dan
Environmental Action Skills Level (aplikasi pengetahuan untuk mengatasi
permasalahan lingkungan).
2.1.6 Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam
sikap dan tingkah lakunya (Purwanto, 2010). Definisi lain menurut Sudjana
(2005) bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Oleh karena itu hasil belajar
memiliki hubungan erat dengan belajar.
Menurut Bloom dalam Sudjana (2010) mengemukakan secara garis besar
membagi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
penjelasan ketiga ranah tersebut yaitu:
21
(1) Ranah kognitif adalah ranah yang membahas tentang intelektual siswa
sehingga ranah ini mencakup pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan evaluasi.
(2) Ranah afektif adalah ranah yang membahas tentang sikap, nilai-nilai dan
apresiasi siswa.
(3) Ranah psikomotorik adalah suatu ranah yang mencakup keterampilan siswa.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penilaian hasil belajar pada ranah
kognitif atau yang akan disebut dengan pemahaman konsep siswa. Ranah kognitif
merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk ranah kognitif. Menurut Sudjana
(2010) ranah kognitif meliputi enam tipe hasil belajar yaitu pengetahuan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
2.2 Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Santiningtyas (2012) pembelajaran
yang menggunakan pendekatan outdoor learning berbasis inkuiri berpengaruh
positif terhadap hasil belajar siswa. Hasil ini dapat dilihat dari rataan nilai posttest
kelas eksperimen lebih baik daripada nilai posttest kelas kontrol. Hasil penelitian
Rachmawati (2013) terkait pengembangan perangkat berbasis outdoor learning
juga mampu memperbaiki aktivitas siswa selama pembelajaran dan meningkatkan
hasil belajar kognitif siswa.
Banyak peneliti yang telah melakukan penelitian terkait media pembelajaran
berupa puzzle. Pramudiani (2014) telah membuktikan bahwa media puzzle yang
disertakan dalam pendekatan accelerated learning berpengaruh terhadap aktivitas
dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketuntasan belajar semua
siswa dan sebagian besar siswa aktif dalam pembelajaran. Jigsaw puzzle yang
dikembangkan dan dieksperimenkan oleh Marfuah (2014) mampu meningkatkan
hasil belajar kognitif serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran.
Penelitian peningkatan aktivitas belajar dilakukan oleh Yahya (2014), yang
menyimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek berbantu media kultur
22
jaringan mampu meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini dibuktikan pada
peningkatan prosentase aktivitas siswa di tiap siklus (prasiklus, siklus I, siklus II)
pada penelitian.
Sikap peduli lingkungan juga telah dijadikan variabel penelitian Titin (2012)
yang menyimpulkan bahwa pembelajaran biologi menggunakan model sains
teknologi masyarakat (STM) berbasis proyek mampu meningkatkan sikap peduli
lingkungan. Peningkatan ini dapat dilihat pada setiap siklus penelitian (siklus I,
siklus II, siklus III). Penelitian Primarinda (2014) terkait pengembangan modul
berorientasi problem based learning efektif memperdayakan sikap peduli
lingkungan siswa. Hal ini mampu ditunjukkan dengan perbedaan sikap peduli
lingkungan siswa sebelum dan setelah diterapkan modul.
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran pada kurikulum tingkat satuan pendidikan menekankan
pembelajaran yang menjadikan siswa lebih aktif daripada guru. Guru hanya
sebagai fasilitator yang membantu proses belajar siswa di sekolah dan bukan satu-
satunya sumber belajar untuk siswa. Kurikulum yang berlaku juga harus
menumbuhkan sikap-sikap ilmiah siswa seperti sikap peduli lingkungan. Hal ini
mendukung diterapkannya pendekatan outdoor learning berbantu puzzle blocks.
Penerapan pendekatan ini merupakan strategi pembelajaran yang diharapkan
mampu untuk membuat siswa senang dan tertarik pada pembelajaran IPA
sehingga timbul aktivitas pada saat pembelajaran berlangsung. Strategi
pembelajaran ini akan diterapkan pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol
akan diberi perlakuan pembelajaran indoor berbantu powerpoint. Perlakuan
semacam ini untuk mengukur peningkatan aktivitas belajar dan sikap peduli
lingkungan siswa. Data lain yang didapat dalam penelitian ini adalah peningkatan
dari hasil belajar. Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar kognitif. Hal ini
didukung pada teori yang menyebutkan bahwa aktivitas yang timbul dari proses
belajar akan berdampak pada pemahaman konsep siswa.
23
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir dalam Penelitian
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (2006) IPA SMP
Student Centre Learning, peserta didik aktif dan menumbuhkan sikap-sikap ilmiah
siswa
Penekanan
1. UU No. 20 Tahun 2003
2. PP RI No. 19 tahun 2005
1. 77,78% siswa tidak tertarik dengan
pembelajaran yang diajarkan
2. Siswa memiliki kepedulian
terhadap lingkungan yang rendah
Penerapan Outdoor learning berbantu
puzzle blocks materi ekosistem untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan sikap
peduli lingkungan
Materi ekosistem
Penerapan strategi pembelajaran yang
tepat dan mampu membuat siswa senang
Meningkatkan aktivitas belajar dan
sikap peduli lingkungan
Fakta Teori/Harapan
Potensi 1. Peserta didik termotivasi
dalam belajar IPA dan
tercipta aktivitas ilmiah
selama pembelajaran
2. Peserta didik dapat
menyadari akan pentingnya
merawat lingkungan sekitar.
Ide pokok
Kegunaan
Materi yang diteliti
Solusi
Potensi
Lingkungan sekolah yang
mampu dimanfaatkan sebagai
sumber belajar yang tepat pada
materi ekosistem
Penelitian Santiningtyas (2012)
Pengaruh Outdoor learning
dalam pembelajaran yaitu
pengaruh positif terhadap hasil
belajar kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Dasar Empiris
Eksperimen
Langkah penelitian
Kontrol
Hasil
Penerapan Outdoor Learning Process Berbantu Puzzle Blocks Materi Ekosistem
untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Sikap Peduli Lingkungan
24
2.4 Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka hipotesis penelitian ini adalah
pembelajaran materi ekosistem dengan menerapkan outdoor learning process
yang dibantu dengan puzzle blocks dapat meningkatkan aktivitas belajar, sikap
peduli lingkungan dan pemahaman konsep siswa.
25
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP N 10 Magelang yang beralamat di Jalan Soekarno
Hatta No. 2 Magelang.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan April semester genap tahun ajaran 2014/2015.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2004).
Populasi penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMP Negeri 10 Magelang
semester genap tahun ajaran 2014/2015 yang memiliki karakteristik sama. SMP
Negeri 10 Magelang memiliki total kelas VII sebanyak 7 kelas, sedangkan yang
memiliki karakteristik khusus adalah 5 kelas yaitu VIIA, VIIB, VIIC, VIID, VIIE.
Karakteristikyang dimaksud yaitu:
(1) Alokasi waktu pembelajaran IPA sama
(2) Siswa mendapatkan materi berdasarkan kurikulum yang sama
(3) Kelas diampu oleh guru yang sama
(4) Penempatan siswa di seluruh kelas secara heterogen (tidak berdasarkan
ranking)
(5) Sarana dan prasarana yang digunakan saat pembelajaran sama
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi
(Sugiyono, 2004). Sampel dalam penelitian diambil dengan teknik Probability
26
Sampling-Cluster Random Sampling yaitu pengambilan tiga kelas yang dijadikan
sebagai dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Pengambilan sampel secara
random dapat dilakukan ketika siswa bersifat homogen. Homogenitas siswa
dibuktikan dengan uji homogenitas setelah melakukan uji normalitas. Sampel
yang terpilih dalam penelitian ini adalah kelas VIIC sebagai kelas kontrol, kelas
VIID dan VIIE sebagai kelas eksperimen.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(1) Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah penerapan outdoor learning process
berbantu puzzle blocks untuk kelas eksperimen dan penerapan indoor
learning berbantu powerpoint untuk kelas kontrol.
(2) Variabel Terikat
Variabel terikat dari penelitian ini adalah aktivitas belajar, sikap peduli
lingkungan dan hasil belajar kognitif siswa.
(3) Variabel Kontrol
Variabel kontrol dari penelitian ini adalah guru yang mengajar dan jumlah
jam pengajaran kedua kelas
3.4 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Experimental Design dengan
pola nonequivalent control group design. Pengambilan subjek penelitian tidak
dipilih secara random (Sugiyono, 2012). Hal ini karena siswa secara alami telah
terbentuk dalam satu kelompok atau satu kelas sehingga perlakuan dilakukan
terhadap seluruh subjek yang berada dalam kelompok tersebut. Keseragaman
kelompok eksperimen dan kontrol diketahui melalui uji homogenitas terhadap
populasi. Penentuan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didasarkan hasil
uji homogenitas dan pertimbangan yang diberikan oleh guru IPA.
27
Kelas Eksperimen O1 X O2
Kelas Kontrol O3 Y O4
Gambar 3.1 Desain Nonequivalent control group design (Sugiyono, 2012)
Keterangan:
O1 dan O3 : Kelompok siswa sebelum diberi perlakuan oleh peneliti
X : Perlakuan melalui pembelajaran berpendekatan outdoor learning
berbantu puzzle blocks
Y : Perlakuan melalui pembelajaran indoor (di kelas) berbantu
powerpoint
O2 : Kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan X
O4 : Kelompok kontrol setelah diberi perlakuan Y
3.5 Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap pendahuluan,
tahap pelaksanaan, dan tahap analisis.
3.5.1 Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan pada penelitian ini meliputi:
3.5.1.1 Mengobservasi materi pelajaran yang mendukung penelitian
Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi
ekosistem meliputi komponen ekosistem, satuan-satuan ekosistem, hubungan
antar komponen ekosistem.
3.5.1.2 Mengobservasi kondisi pembelajaran IPA, tingkat aktivitas dan sikap
peduli lingkungan
Kegiatan observasi awal yang dilakukan peneliti meliputi dua cara, yaitu
melalui wawancara dengan guru IPA untuk mengetahui kegiatan pembelajaran
IPA yang selama ini dilaksanakan dan melalui pengamatan secara langsung di
kelas untuk mengetahui tingkat aktivitas dan sikap peduli lingkungan siswa.
3.5.1.3 Menyusun soal untuk pretest dan posttest penelitian
Soal untuk prestest dan posttest dalam penelitian ini merupakan soal
obyektif bentuk multiple choice yang berjumlah 25 butir soal. Soal pilihan ganda
yang dibuat berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat dan soal berdasarkan
28
ranah kognitif yang digunakan yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3
(aplikasi), C4 (analisis).
3.5.1.4 Menyusun instrumen penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
3.5.1.4.1 Silabus
Silabus yang digunakan disesuaikan dengan materi ekosistem. Materi
ekosistem berada pada bab 12 untuk pelajaran IPA kelas VII semester genap.
3.5.1.4.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP yang dibuat untuk penelitian adalah dua macam yang masing-masing
untuk pembelajaran di kelas eksperimen dan kelas kontrol. RPP memuat strategi
pembelajaran yang akan digunakan selama pembelajaran. Pembuatan RPP
disesuaikan dengan silabus yang dibuat dengan alokasi waktu enam kali
pertemuan.
3.5.1.4.3 Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini masing-masing
berbeda antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas ekperimen
menggunakan media puzzle blocks yang dilengkapi dengan Lembar Kerja Siswa
(LKS), sedangkan kelas kontrol menggunakan media berupa slide powerpoint dan
Lembar Kerja Siswa (LKS).
3.5.1.4.4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lembar observasi aktivitas belajar siswa dibuat untuk mengukur tingkat
aktivitas ilmiah siswa selama pembelajaran berlangsung. Kriteria tingkat aktivitas
belajar siswa adalah sangat baik, baik, cukup dan kurang baik.
3.5.1.4.5 Lembar Observasi Sikap Peduli Lingkungan
Lembar observasi terhadap sikap peduli lingkungan dibuat untuk
mengetahui seberapa besar tingkat kesadaran siswa untuk menjaga lingkungan
sekitar kelas. Lembar observasi ini melengkapi skala sikap siswa yang diisi secara
mandiri dan bersifat subjektif.
3.5.1.4.6 Lembar Penilaian Sikap Peduli Lingkungan
Lembar penilaian dibuat untuk mengukur sikap peduli lingkungan siswa.
Lembar penilaian sikap berupa skala sikap yang berisi butir-butir pernyataan.
29
Kriteria tingkat sikap peduli lingkungan yang dibuat yaitu sangat setuju, setuju,
tidak setuju, sangat tidak setuju.
3.5.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dimulai dengan langkah menguji cobakan instrumen tes
terhadap siswa kelas VIIIE SMP Negeri 10 Magelang untuk mengetahui
kelayakan instrumen berdasarkan validitas soal, reliabilitas, daya pembeda,
tingkat kesukaran butir soal. Soal yang memiliki nilai minimal cukup dan valid
akan digunakan sebagai soal pretest dan posttest pada saat penelitian.
Pertemuan yang diatur dalam penelitian sebanyak enam kali tatap muka
dengan jumlah alokasi waktu sebanyak 10 jam pelajaran. Pada awal pertemuan
akan diadakan pretest untuk kelas kontrol dan eksperimen. Kelas eksperimen
diimplementasikan pendekatan outdoor learning berbantu puzzle block serta LKS
sebagai penunjang dan untuk kelas kontrol diimplementasikan pembelajaran
indoor learning berbantu slide presentasi (powerpoint) serta LKS sebagai
penunjang.
Pada akhir pertemuan dilakukan evaluasi untuk kedua kelas dengan
diberikan posttest. Tes evaluasi ini akan memberikan hasil berupa nilai hasil
belajar kognitif siswa setelah dilaksanakannya penelitian. Sehingga hasilnya akan
terlihat peningkatan dari hasil belajar setelah dilakukan perlakuan berbeda untuk
masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.5.3 Tahap Analisis
Tahap ini merupakan tahapan dalam menganalisis data yang telah diperoleh,
dan diharapkan hasil analisi mampu menjawab hipotesis penelitian.
3.6 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.6.1 Jenis Data
Data yang dicari dalam penelitian ini adalah:
(1) Data hasil belajar (kognitif) siswa awal
(2) Data kualitas instrumen tes
(3) Data aktivitas siswa
(4) Data sikap peduli lingkungan siswa
30
(5) Data hasil belajar (kognitif) siswa
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dicari dalam penelitian ini dapat dikumpulkan dengan metode:
3.6.2.1 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat,
legger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006). Metode dokumentasi dalam
penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai nama-nama siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol serta untuk memperoleh data nilai awal siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang dijadikan sebagai data awal
adalah nilai ulangan harian IPA bab sebelumnya. Data yang diperoleh akan
dianalisis untuk menentukan normalitas, homogenitas, dan kesamaan rata-rata
data awal.
3.6.2.2 Metode Observasi
Menurut penelitian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu obyek dengan
menggunakan seluruh alat indera. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui
penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap (Arikunto, 2006).
Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapat data awal
tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan di SMP N 10 Magelang dan data
terkait aktivitas siswa, dan data sikap peduli lingkungan selama proses
pembelajaran baik sebelum maupun sesudah diberikan perlakuan.
3.6.2.3 Metode Skala Sikap
Skala sikap menurut Azwar, sebagaimana yang dikutip dalam Sutoyo
(2009) yaitu alat ukur yang memiliki karakteristik khusus (a) cenderung
digunakan untuk mengukur aspek afektif-bukan kognitif, (b) stimulusnya berupa
pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak
diukur, melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan,
31
(c) jawabannya lebih bersifat proyektif, (d) selalu berisi banyak aitem berkenaan
dengan atribut yang diukur, (e) respon subyek tidak diklasifikasikan sebagai
jawaban benar atau salah. Metode skala sikap digunakan untuk mendapat data
terkait sikap peduli lingkungan siswa.
3.6.2.4 Metode Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
untuk menentukan keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006). Metode ini
digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar IPA materi ekosistem dari
kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tes dilakukan setelah kelas eksperimen
dan kelas kontrol dikenai perlakuan. Soal tes yang akan digunakan untuk tes,
dilakukan proses ujicobakan guna mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda
dan tingkat kesukaran. Bentuk instrumen yang digunakan dalam metode tes ini
adalah tes pilihan ganda, yaitu sejenis tes untuk mengukur hasil belajar siswa
yang hanya memiliki satu jawaban benar.
3.7 Analisis Data Awal
Analisis data tahap awal dilakukan untuk mengetahui apakah kedua sampel
tidak berbeda secara signifikan. Data yang dianalisis adalah nilai ulangan harian
materi sebelumnya.
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak. Data nilai siswa kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIID dan VIIE diuji
normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Uji
yang digunakan adalah uji Chi square. Langkah-langkah uji normalitas data
sebagai berikut:
1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah
2) Membuat interval kelas dan menentukan batas kelas
3) Menghitung rata-rata dan simpangan baku
4) Membuat tabulasi data ke dalam interval kelas
32
5) Menghitung nilai Z dari setiap batas kelas
6) Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan menggunakan
tabel
7) Menghitung frekuensi harapan berdasarkan kurva dengan rumus sebagai
berikut:
k
i i
ii
E
EOx
1
2
2
Keterangan:
χ2 = chi kuadrat
Oi = Frekuensi pengamatan
Ei = Frekuensi yang diharapkan
8) Membandingkan harga Chi kuadrat hitung dengan Chi kuadrat tabel dengan
taraf signifikasi 5%
9) Menarik kesimpulan yaitu jika x2
hitung ≤ x2
tabel maka data berdistribusi normal
(Sudjana, 2005)
Berdasarkan perhitungan uji normalitas masing-masing kelas, maka diperoleh
hasil pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Hasil Uji Normalitas Populasi
Variansi Kelas
VIIA VIIB VIIC VIID VIIE
Rata-rata ( x ) 54,82 56,29 59 59,13 56,52
Standar deviasi (s) 20,03 14,36 13,48 15,35 16,05
Jumlah sampel (n) 34 31 32 30 31
χ2
hitung 3,3 1,71 9,47 9,61 8,44
χ2
tabel 11,07 11,07 11,07 11,07 11,07
Keterangan Distribusi
normal
Distribusi
normal
Distribusi
normal
Distribusi
normal
Distribusi
normal
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 178
Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai χ2hitung< χ
2tabel dengan
dk=k-1 untuk nilai χ2
tabel pada taraf signifikansi 5%. Berdasarkan hasil uji
normalitas pada Tabel 3.1, maka dapat disimpulkan bahwa data nilai ulangan
hariang materi keanekaragaman makhluk hidup dari kelas VIIA, VIIB, VIIC,
VIID dan VIIE berdistribusi normal.
33
3.7.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas (uji Barlett) dilakukan untuk mengetahui seragam atau
tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Sebelum
diuji homogenitasnya, data nilai peserta didik pada materi yang telah diajarkan
oleh guru yang sama dan tidak adanya kelas unggulan harus diuji kenormalannya
untuk diperoleh data yang berdistribusi normal. Data awal siswa yang
berdistribusi normal akan dilanjut untuk uji homogenitas. Menurut Sudjana
(2005), langkah pengujiannya sebagai berikut:
1) Menghitung varians gabungan dari semua kelas
1
12
2
i
ii
n
SnS
2) Menghitung harga satuan B
1log 2
inSB
3) Menghitung nilai homogenitas (uji Barlett) menggunakan uji Chi Kuadrat.
2
1
2 log110ln SnBx i
Keterangan:
X 2 = besarnya homogenitas
S = kuadrat simpangan total
Si2 = kuadrat simpangan masing-masing kelompok ni = jumlah responden masing-masing kelompok
B = koefisien Barlett
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas, maka dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Hasil Uji Homogenitas Populasi
Kelas n S2
B xhitung
2 xtabel
2 Keterangan
VIIA 34
246,85 366,04 3,92 9,49 Populasi
homogen
VIIB 31
VIIC 32
VIID 30
VIIE 31
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 182
Data dapat dikatakan homogen jika χ2
hitung ≤ χ2
tabel dengan dk = k-1 pada taraf
signifikasi 5% (Sudjana, 2005). Hasil pengujian yang telah dilakukan
34
mendapatkan nilai χ2
hitung = 3,92 ≤ χ2
tabel = 9,49. Hasil ini menunjukkan bahwa
populasi mempunyai varians yang sama atau homogen.
3.8 Analisis Instrumen Penilaian Tes
3.8.1 Analisis Validitas Soal
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto,
2006). Cara mengetahui validitas soal digunakan rumus korelasi biserial dengan
rumus yaitu:
q
p
St
MtMppbis
Keterangan:
γpbis = koefisien korelasi biserial
Mp = rata-rata skor siswa yang menjawab benar
Mt = rata-rata skor seluruh siswa
p = proporsi skor siswa yang menjawab benar
q = 1-p
St = standar deviasi total
Menurut Arikunto (2012), item-item yang mempunyai koefisien korelasi lebih
besar dari r tabel termasuk item yang tidak valid, perlu direvisi atau tidak
digunakan. Berdasarkan hasil uji coba telah didapatkan butir soal yang valid dan
tidak valid dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda
Keterangan Nomor soal
Valid 3, 4. 5, 6, 7, 9, 13. 15, 16, 17, 18, 20, 25, 26, 28, 29, 31,
33, 36, 37, 38, 42, 44, 47, 48, 50
Tidak Valid 1, 2, 8, 10, 11, 12, 14, 19, 21, 22, 23, 24, 27, 30, 32, 34,
35, 39, 40, 41, 43, 45, 46, 49
35
3.8.2 Reliabilitas
Menurut Arikunto (2012), reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila
diteskan kepada subyek yang sama. Suatu reliabilitas tes dapat diketahui setelah
diujicobakan. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil-hasil tes tersebut
menunjukkan ketetapan. Dalam penelitian ini untuk mengetahui reliabilitas
instrumen dengan menggunakan rumus KR-20, sebagai berikut:
2
2
11 11
t
t
S
pqS
k
kr
Keterangan:
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
k = banyaknya item
p = proporsi siswa yang menjawab benar
q = proporsi siswa yang menjawab salah (q= 1-p)
St = standar deviasi dari tes
Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
Menurut Arikunto (2012) harga r yang sudah didapat dikonsultasikan
dengan harga r tabel dengan taraf signifikasi 5% jika rhitung > rtabel maka soal
tersebut reliabel. Berdasarkan perhitungan, soal ekosistem bersifat reliabel dengan
nilai reliabilitas 0,73. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran.
3.8.3 Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang memiliki tingkat kesukaran seimbang,
artinya soal tersebut tidak terlalu mudah maupun terlalu sulit. Bilangan yang
menunjukkan sukar tidaknya suatu soal disebut indeks kesukaran ataupun tingkat
kesukaran. Menurut Arikunto (2012), besarnya indeks kesukaran dihitung
menggunakan rumus:
JS
BP
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal benar
JS = jumlah seluruh peserta tes
36
Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal
Interval Kategori Butir Soal
0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar
0,30 < P ≤ 0,70 Sedang
0,70 < P ≤ 1,00 Mudah
(Arikunto, 2012)
Butir soal yang baik adalah butir yang memiliki tingkat kesukaran yang sedang,
yaitu yang dijawab dengan benar oleh sekitar 40-80% peserta tes. Berdasarkan
hasil perhitungan untuk soal ekosistem, nomor-nomor soal yang masuk ke dalam
kategori tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Data Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda
Tingkat kesukaran Nomor soal
Sukar 21, 22, 24, 35, 39, 46,
Sedang 3, 4, 6, 7, 9, 14, 15, 16, 18,20, 23, 25, 26, 28, 30, 31, 33,
36, 43, 48, 50
Mudah 1, 2, 5, 8, 10, 11, 12, 13, 17, 19, 27, 29, 32, 34, 37, 38,
40, 41, 42, 44, 45, 47, 49,
Nomor soal yang masuk kedalam kategori sedang yaitu 3, 4, 6, 7, 9, 14, 15, 16,
18,20, 23, 25, 26, 28, 30, 31, 33, 36, 43, 48, 50.
3.8.4 Daya Beda Butir
Perhitungan daya pembeda soal adalah pengukuran sejauh mana suatu butir
soal mampu membedakan antara siswa pandai dan kurang pandai. Daya beda butir
dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
PBPAJB
BB
JA
BADB
Keterangan:
DP = daya beda
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab betul
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab betul
37
Tabel 3.6 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Interval Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
0,00 ≤ D ≤ 0,20 Jelek
0,20 < D ≤ 0,40 Cukup
0,40 < D ≤ 0,70 Baik
0,70 < D ≤ 1,00 Baik sekali
(Arikunto, 2012)
Butir soal yang digunakan harus memiliki nilai daya pembeda lebih dari 0,2 atau
memiliki kriteria daya pembeda minimal cukup. Butir soal yang memiliki kriteria
jelek tidak boleh digunakan. Berdasarkan hasil perhitungan untuk soal ekosistem,
nomor-nomor soal yang masuk ke dalam kriteria daya pembeda seperti pada
Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Data Daya Pembeda Soal Pilihan Ganda
Kriteria daya
pembeda Nomor soal
Jelek 1, 2, 8, 11, 12, 14, 19, 22, 23, 24, 27, 32, 34, 35, 39, 40,
41, 42, 43, 45, 46, 49
Cukup 5, 6, 7, 10, 13, 17, 25, 29, 30, 31, 37, 38, 44, 47, 50
Baik 4, 9, 15, 16, 18, 20, 21, 26, 28, 33, 36, 48
Baik sekali 3
Nomor soal yang memenuhi kriteria minimal cukup dan digunakan sebagai
penilaian tes yaitu 2, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 25, 26, 28, 29, 30,
31, 33, 36, 37, 38, 44, 47, 48, 50.
3.8.5 Hasil Analisis Instrumen Penilaian Tes
Berdasarkan hasil analisis instrumen penilaian tes, maka soal yang dapat
dipakai untuk mengukur kemampuan kognitif siswa melalui pretest dan posttest
pada saat penelitian, harus valid dan memiliki nilai pembeda lebih dari 0,2.
Jumlah soal yang dipakai pada saat penelitian berjumlah 25 butir soal pilihan
ganda. Nomor soal yang dipakai yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 9, 13, 15, 16, 17, 18, 20, 25,
26, 28, 29, 31, 33, 36, 37, 38, 44, 47, 48 dan 50.
38
3.9 Analisis Data Akhir
3.9.1 Uji Normalitas Data
Data nilai LKS, hasil belajar, skor aktivitas belajar dan skor sikap peduli
lingkungan diuji normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Menurut Sudjana (2005), uji normalitas data nilai siswa menggunakan
uji Chi Square dengan rumus:
k
i Ei
EiOiX
1
2
Keterangan :
χ2
= nilai chi-kuadrat
Oi = frekuensi yang diperoleh dari data penelitian
K = banyak kelas interval
Ei = frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
(1) Ho diterima jika χ2hitung < χ
2tabel dengan derajat kebebasan dk = k-1, dan taraf
signifikansi 5% maka data berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya
menggunakan statistik parametrik.
(2) Ha diterima jika χ2
hitung ≥ χ2
tabel dengan derajat kebebasan dk = k-1, dan taraf
signifikansi 5% maka data tidak berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya
menggunakan statistik non parametrik.
Hasil pengujian normalitas data aktivitas siswa, sikap peduli lingkungan, dan data
nilai akhir dari hasil belajar siswa (pemahaman konsep) kelas eksperimen dapat
dilihat pada Tabel 3.8.
Tabel 3.8 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen
Variansi Skor aktivitas
Skor sikap
peduli
lingkungan
Nilai akhir
Rata-rata 42 54 65
Standar deviasi (s) 4,46 5,65 5,16
Jumlah sampel (n) 64 64 64
χ2
hitung 5,94 4,26 4,79
χ2
tabel 12,6 12,6 12,6
Keterangan Distribusi
normal
Distribusi
normal
Distribusi
normal
39
Hasil uji normalitas dari data aktivitas, data sikap peduli lingkungan dan
data nilai akhir menunjukkan bahwa semua data tersebut berdistribusi normal
karena memiliki χ2
hitung < χ2
tabel. Data yang berdistribusi normal dapat digunakan
untuk uji parametrik selanjutnya. Hasil yang sama juga diperoleh pada uji
normalitas data aktivitas, data sikap peduli lingkungan dan data nilai akhir
(pemahaman konsep) siswa kelas kontrol yang dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9 Hasil Uji Normalitas Data Kelas Kontrol
Variansi Skor aktivitas
Skor sikap
peduli
lingkungan
Nilai akhir
Rata-rata 33 51 63
Standar deviasi (s) 3,18 5,56 5,27
Jumlah sampel (n) 32 32 32
χ2
hitung 5,49 0,78 3,63
χ2
tabel 9,49 11,1 11,1
Keterangan Distribusi
normal
Distribusi
normal
Distribusi
normal
3.9.2 Analisis Data Aktivitas Siswa
Data aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar observasi unjuk kerja
siswa selama pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara
deskriptif kuantitatif dengan cara mengubah skor menjadi nilai. Rumus untuk
menghitung nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut:
%100
maksimalskorjumlah
diperolehyangskorjumlahaktivitasPersentase
Tabel 3.10 Kriteria aktivitas siswa
Interval nilai Kategori
85% ≤ x < 100% Sangat baik
70% ≤ x < 84% Baik
60% ≤ x < 69% Cukup baik
50% ≤ x < 59% Kurang
x < 50% Jelek
(Arikunto, 2006)
40
Peningkatan yang terjadi antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan
dihitung dengan menggunakan rumus faktor –g (N-gain) yang dikembangkan oleh
Hake (Meltzer, 2002) dengan rumus:
SpreSmaks
SpreSpostg
Keterangan:
Spost = Skor observasi sesudah perlakuan
Spre = Skor observasi sebelum perlakuan
Smaks = Skor maksimum
Tabel 3.11 Kriteria faktor-g pada aktivitas belajar siswa
Interval nilai Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Penelitian dikatakan berhasil jika perolehan gain hasil analisis Spre dan
Spost sekurang-kurangnya sedang (medium). Ini berarti apabila gain yang
diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil dan
aktivitas belajar meningkat.
Untuk melihat perbedaan tingkat aktivitas antara kelas eksperimen dan kelas
kontrol, maka statistik yang digunakan adalah uji t. Menurut Sudjana (2005), data
yang diperoleh dari data aktivitas siswa dianalisis dengan menggunakan rumus:
21
11
21
nns
xxt
dimana
2
11
21
2
22
2
11
nn
snsnS
Keterangan:
1x = rata-rata skor aktivitas siswa kelompok eksperimen
2x = rata-rata skor aktivitas siswa kelompok kontrol
n1 = jumlah data kelompok eksperimen
n2 = jumlah data kelompok kontrol
S1 = standar deviasi data aktivitas siswa kelompok eksperimen
S2 = standar deviasi data aktivitas siswa kelompok kontrol
S = standar deviasi kelompok gabungan
41
Perbedaan tingkat aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat terlihat jika thitung < ttabel, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk
= (n-2) dan taraf signifikansi sebesar 5%.
3.9.3 Analisis Data Sikap Peduli Lingkungan
Data sikap peduli lingkungan siswa diperoleh dari skor jawaban siswa pada
skala sikap dan hasil observasi yang digunakan dalam pembelajaran. Hasil
observasi akan menunjukkan data terkait sikap peduli lingkungan secara objektif,
sedangkan hasil skala sikap merupakan data secara subjektif. Skala sikap terdiri
atas 20 butir pernyataan yang diisi oleh siswa secara mandiri dan lembar observasi
memiliki 4 butir indikator yang diisi oleh observer. Rumus untuk menghitung
nilai pada skala sikap dan lembar observasi adalah sebagai berikut:
%100
g
maksimalskorjumlah
diperolehyangskorjumlahipsikoloskalaPersentase
dan
%100
maksimalskorjumlah
diperolehyangskorjumlahobservasidataPersentase
Tabel 3.12 Kriteria penilaian sikap peduli lingkungan
Persentase Sikap Siswa Kriteria
81% ≤ x <100% Sangat baik
61% ≤ x < 81% Baik
41% ≤ x < 61% Cukup
21% ≤ x < 41% Kurang
< 21% Sangat kurang
(Riduwan, 2010)
Peningkatan yang terjadi antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan
dihitung dengan menggunakan rumus faktor –g (N-gain) yang dikembangkan oleh
Hake (1999) dengan rumus:
SpreSmaks
SpreSpostg
Keterangan:
Spost = Skor observasi sesudah perlakuan
Spre = Skor observasi sebelum perlakuan
42
Smaks = Skor maksimum
Tabel 3.13 Kriteria faktor-g pada sikap peduli lingkungan
Interval nilai Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Penelitian dikatakan berhasil jika perolehan gain hasil analisis Spre dan
Spost sekurang-kurangnya sedang (medium). Ini berarti apabila gain yang
diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil dan
sikap peduli lingkungan meningkat.
Perbedaan tingkat sikap peduli lingkungan antara kelas eksperimen dan
kelas kontrol menggunakan statistik uji-t. Menurut Sudjana (2005), data yang
diperoleh dari data sikap peduli lingkungan dianalisis dengan menggunakan
rumus:
21
11
21
nns
xxt
dimana
2
11
21
2
22
2
11
nn
snsnS
Keterangan:
1x = rata-rata skor sikap peduli lingkungan kelompok eksperimen
2x = rata-rata skor peduli lingkungan kelompok kontrol
n1 = jumlah data kelompok eksperimen
n2 = jumlah data kelompok kontrol
S1 = standar deviasi data sikap peduli lingkungan kelompok eksperimen
S2 = standar deviasi data sikap peduli lingkungan kelompok kontrol
S = standar deviasi kelompok gabungan
Perbedaan hasil pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat terlihat jika thitung < ttabel, dimana distribusi t yang digunakan
mempunyai dk = (n-2) dan taraf signifikansi sebesar 5%.
3.9.4 Analisis Data Hasil Belajar
Hasil belajar siswa dalam ranah kognitif dianalisis secara deskriptif
kuantitatif. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes obyektif yang
berupa pilihan ganda yang berjumlah 25 soal dalam waktu 40 menit. Rumus untuk
menghitung nilai/hasil tes adalah sebagai berikut:
43
100 Nilai malskor maksi
diperolehskor yang test
Nilai pretest dan posttest siswa kemudian dijadikan sebagai nilai akhir
setelah digabungkan dengan nilai LKS dan tugas. Rumus yang digunakan untuk
menghitung nilai akhir siswa adalah:
5
2 2 cbaNA
Keterangan:
NA = nilai akhir
ɑ = nilai pretest
b = nilai posttest
c = rata-rata nilai LKS (Arikunto, 2012)
Peningkatan yang terjadi antara sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan
dihitung dengan menggunakan rumus faktor –g (N-gain) yang dikembangkan oleh
Hake (1999) dengan rumus:
SpreSmaks
SpreSpostg
Keterangan:
Spost = Skor observasi sesudah perlakuan
Spre = Skor observasi sebelum perlakuan
Smaks = Skor maksimum
Tabel 3.14 Kriteria faktor-g pada sikap peduli lingkungan
Interval nilai Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g < 0,3 Rendah
Penelitian dikatakan berhasil jika perolehan gain hasil analisis Spre dan
Spost sekurang-kurangnya sedang (medium). Ini berarti apabila gain yang
diperoleh lebih dari 0,3 maka penelitian eksperimen ini dikatakan berhasil dan
hasil belajar kognitif meningkat.
Data yang telah berdistribusi normal dilakukan uji t untuk melihat
perbedaan hasil pemahaman konsep antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Menurut Sudjana (2005), data yang diperoleh dari hasil pemahaman konsep
dianalisis dengan menggunakan rumus:
44
21
11
21
nns
xxt
dimana
2
11
21
2
22
2
11
nn
snsnS
Keterangan:
1x = rata-rata nilai akhir kelompok eksperimen
2x = rata-rata nilai akhir kelompok kontrol
n1 = jumlah data kelompok eksperimen
n2 = jumlah data kelompok kontrol
S1 = standar deviasi data nilai akhir kelompok eksperimen
S2 = standar deviasi data nilai akhir kelompok kontrol
S = standar deviasi kelompok gabungan
Perbedaan hasil pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat terlihat jika thitung < ttabel, dimana distribusi t yang digunakan
mempunyai dk = (n-2) dan taraf signifikansi sebesar 5%.
67
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan
yaitu:
1. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. Hal
ini terlihat dari peningkatan aktivitas belajar siswa per aspek maupun per
pertemuan.
2. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan sikap
peduli lingkungan siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. .
Hal ini terlihat dari peningkatan sikap peduli lingkungan per aspek maupun
per pertemuan.
3. Penerapan outdoor learning berbantu puzzle blocks dapat meningkatkan
pemahaman konsep siswa SMP Negeri 10 Magelang pada materi ekosistem. .
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disampaikan saran sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, apabila menggunakan pendekatan outdoor learning
dipastikan benar-benar siap dengan tahapan pembelajarannya dan
pengendalian siswa di lapangan.
2. Bagi peneliti yang ingin menggunakan media pembelajaran berbentuk
permainan seperti puzzle harus benar-benar dilengkapi dengan cara kerja dan
penjelasan yang lengkap, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat
mengganggu waktu pembelajaran.
68
Daftar Pustaka
Ali, H. 2008. Efektifikan Pembelajaran Biologi melalui Metode Out Door Study
dalam Upaya Meningkat Minat Belajar Siswa. Jurnal Bionature, 8(1):18-
23.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
___________. 2014. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, A. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Aryani, B.D. 2014. Upaya Mengembangkan Sikap Peduli Lingkungan melalui
Bermain Ecofunopoly. Tersedia di http://download.portalgaruda.org/.
Diakses tanggal 3 Maret 2015.
Baharuddin & E. N. Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Budiyono. 2010. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi
Melalui Metode Group Investigation Dipadu Game Puzzle. Jurnal
Pendidikan Biologi. 2(1). Tersedia di
http://journal.um.ac.id/index.php/jpb/article/view/3858
Chalmers, D. J. 2011. Frege’s Puzzle and the Objects of Credence. Australian
National University Journal, 120 (479): 1-49.
Crist. 2008. Pendekatan kontekstual CTL. Jakarta: Depdiknas 2003.
Depdiknas (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. Biro Hukum dan Organisasi,
Jakarta: Sekjen Depdiknas.
Depdiknas (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Dimopaolus, DI., Pantis, DJ., & Paraskevopoulus, S.. 2009. Planning Educational
Activities and Teaching Strategies On Constructing a Conservation
Educational Module. Jurnal Environmental & Science Education 4 (4) :
351-364. Turkey: IJESE.
69
Ginting, A. (2005). Outdoor Learning-Peace Education. Bandung: P3GT.
Handayani, A. 2013. Peningkatan Sikap Peduli Lingkungan melalui Implementasi
Pendekatan STM dalam Pembelajaran IPA Kelas IV di SDN Keputran.
Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Iskandar, M. R., Raharjo & B. Setiawan. 2014. Pengembangan Media Permainan
Puzzle Pada Siswa SMP dengan Materi Sistem Pencernaan Manusia.
Jurnal Pendidikan Sains, 2(3):1-7.
Kurniawati, A., W. Isnaeni & N. R. Dewi. 2013. Implementasi Metode Penugasan
Analisis Video pada Materi perkembangan Kognitif, Sosial dan Moral.
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 2 (2): 149-155.
Laksosno, S. 2012. Pengembangan Media Pembuatan Game Interaktif untuk
Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Siswa SMA pada Mata Pelajaran
Ekonomi. S1 Thesis. Universitas Negeri Yogyakarta. Tersedia di
http://eprints.uny.ac.id/8036/
Machin, A. 2012. Pengaruh Permainan Call Cards terhadap Hasil Belajar dan
Aktivitas Pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
1(2):163-167.
Marfuah, S. A. Irsadi & S. D. Pamelasari. 2014. Pengembangan LKS IPA
Terpadu Berbentuk Jigsaw Puzzle Pada Tema Ekosistem dan
Pencemaran Lingkungan di SMP Negeri 2 Margoyoso Kabupaten Pati.
Unnes Science Education Journal, 3(2):528-534.
Marianti, A. 2006. Bunga Rampai Pendekatan Pembelajaran Jelajah Alam Sekitar
(JAS). Semarang: Jurusan Biologi FMIPA Unnes.
Meltzer, D.E. 2002. The Relationship between Mathematics Preparation and
Conseptual Learning Gain in Physics: „hidden variable‟ in Diagnostic
Pretest Scores. American Journal of Physics, 70(12): 1259-1267.
Mulyani, S., dkk. 2008. Jelajah Alam Sekitar (JAS) Pendekatan Pembelajaran
Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Narwanti, S. 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Pembentuk
Karakter dalam Mata Pelajaran. Jakarta: Grasindo.
Nenggala, A.K. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Bandung:
Grafindo Media Pratama.
70
Ningsih, W. I., A. A. I. N. Marhaeni & I. W. Lasmawan. 2013. Pengaruh
Implementasi Pendekatan Proses Berbasis Lingkungan Terhadap Hasil
Belajar Menulis dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa. Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3(1):1-10.
Pramudiani, H., T. Widianti & E. Peniati. 2014. Penerapan Peendekatan
Accelerated Learning disertai Media Puzzle terhadap Aktivitas dan Hasil
Belajar. Unnes Journal of Biology Education, 3(2):40-47.
Primarinda, I., B. A. Prayitno & Maridi. 2014. Pengembangan Modul Berorientasi
PBL Pada Materi Pencemaran untuk Memberdayakan Kemampuan
Berpikir Kritis dan Sikap Peduli Lingkungan Siswa. Jurnal UNS, 1(1):1-
10.
Rachmawati, N. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPS Terpadu
Berbasis Outdoor Learning. Journal of Primary Educational, 2(2):77-83.
Rahayu, Y., Hairida & I. Lestari. 2014. Penerapan Outdoor Learning pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 8 Pontianak. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, 3(9):1-11. Tersedia di
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6898
Rahmatina. 2007. Pengunaan Permainan dalam Pembelajaran IPS di Sekolah
Dasar. Jurnal Sekolah Dasar, 16(1): 77-90.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sadiman, A. 2007. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Safitri. 2009. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan
Penyangga dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA. Skripsi.
Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Safitri, O. I., A. Retnoningsih & A. Irsadi. 2014. Penerapan Outdoor Learning
Process (OLP) Menggunakan Papan Klasifikasi pada Materi Klasifikasi
Tumbuhan. Unnes Journal of Biology Education, 3(1):61-68. Tersedia di
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/view/4158/3795
71
Santiningtyas, K., A. P. B. Prasetyo & B. Priyono. 2012. Pengaruh Outdoor
Learning Berbasis Inkuiri Terhadap Hail Belajar Materi Ekosistem.
Unnes Journal of Biology Education, 1(2):91-98.
Sari, I. P. 2012. Pemanfaatan Kebun sebagai Sumber Belajar dengan Menerapkan
Pendekatan Jelajah Alam Sekitar. Unnes Journal Of Biology Education.
1(2):1-6.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sudjana. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah production.
Sudjana. 2006. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Susiamti, W. 2011. Penerapan Outdoor Learning Process (OLP) pada Materi
Kelangsungan Hidup Organisme di SMP 1 Gondang Sragen. Skripsi.
Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.
Sutoyo, A. 2009. Pemahaman Individu Observasi, Checklist, Kuesioner dan
Sosiometri. Semarang: CV.Widya Karya.
Syawiji. 2009. Metode Outdoor Learning dan Peningkatan Minat Belajar
Aritmetika Sosial. Jurnal Pendidikan 9(1): 30-46.
Taufiq, M., N. R. Dewi & A. Widyatmoko. 2014. Pengembangan Media
Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema
Konservasi Berpendekatan Science Edutainment. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 3(2):140-145.
Titin. 2012. Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Sains Teknologi
Masyarakat (STM) Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Hasil Belajar
dan Sikap Peduli Lingkungan. Jurnal Inkuiri, 1(3):245-257.
Vernanda, G. 2013. Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Vokal Melalui
Media Puzzle Bagi Anak Kesulitan Belajar Kelas II di SDN 18 Koto
Luar. Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus UNP. 2(3):693-704.
72
Wibowo, Y. 2010. Bentuk-bentuk Pembelajaran Outdoor. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Biologi FMIPA UNY.
Yahya, N. 2014. Model Pembelajaran Berbasis Proyek Berbantu Media Kultur
Jaringan untuk Meningkatkan Aktivitas dan Kreatifitas Siswa Kelas XII
IPA2 SMA Negeri 1 Bangsri. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia,
3(2):154-159.
SILABUS
Sekolah : SMP Negeri 10 Magelang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/semester : VII/2
Standar Kompetensi : (7) Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
7.1
Menentukan
ekosistem
dan saling
hubungan
antara
komponen
ekosistem
Ekosistem 1) Melakukan
pengamatan
terhadap
lingkungan sekitar
sebagai satuan
ekosistem
2) Menggali
informasi dari nara
sumber/melihat
tayangan video
tentang komponen
suatu satuan
ekosistem yang
Mengindentifikasikan
satuan-satuan dalam
ekosistem dan
menyatakan matahari
merupakan sumber
energi utama
Menggambarkan
dalam bentuk diagram
rantai makanan dan
jaring-jaring kehidupan
berdasar hasil
pengamatan suatu
ekosistem
Observasi
Tugas
Lembar
observasi
Tugas
proyek
Gambarkan
dalam bentuk
diagram rantai
makanan dan
jaring-jaring
kehidupan
berdasar hasil
pengamatan
suatu ekosistem
yang kamu
amati!
Lakukan dalam
bentuk kerja
kelompok!
4 x 40‟ Buku
siswa,
lingkungan
, LKS
Lam
pira
n 1
74
spesifik (ekosistem
sawah, ekosistem
danau)
3) Membuat beberapa
model diagram
rantai makanan
dan jaring-jaring
makanan
Presentasikan di
depan kelas
pada saat yang
ditetapkan!
Karakter siswa yang diharapkan: Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
7.2
Mengidentifi
kasikan
pentingnya
keanekaraga
man makhluk
hidup dalam
pelestarian
ekosistem
Keanekaraga
man makhluk
hidup dalam
pelestarian
ekosistem
1) Mencari informasi
melalui studi
pustaka untuk
merumuskan
pentingnya
membudidayakan
tumbuhan dan
hewan langka
2) Mengumpulkan
tulisan-tulisan
yang terkait
dengan jenis,
Mendefinisikan
makhluk hidup yang
tergolong langka
Menyebutkan contoh
makhluk hidup yang
tergolong makhluk
hidup langka di suatu
lokasi
Mengemukakan
pentingnya
membudidayakan
tumbuhan dan hewan
langka
Tes tulis
Tes lesan
Tes tulis
PG
Daftar
pertanyaan
PG
Makhluk
hidup
dinyatakan
tergolong
langka apabila
....
Sebutkan 2
contoh hewan
langka di P.
Jawa!
Salah satu
alasan
1 X 40‟ Buku
siswa,
buku
acuan,
LKS
75
bentuk, dan
manfaat tumbuhan,
hewan langka yang
dilindungi
Membuat tulisan untuk
mengenalkan jenis,
bentuk, dan manfaat
tumbuhan, hewan
langka yang dilindungi
Penugasan Tugas
rumah
pentingnya
membudidaya
kan tumbuhan
dan hewan
langka supaya
....
a. terjaminnya
ketersediaan
plasma nutfah
b. jumlah
tumbuhan dan
hewan tidak
berkurang
c. menambah
keindahan
alam
d. memutus
kelangsungan
daur hara yang
ada di alam
Buatlah
karangan
untuk
mengenalkan
jenis, bentuk,
dan manfaat
76
tumbuhan/hew
an langka
yang
dilindungi
Buatlah
karangan
untuk
mengenalkan
jenis, bentuk,
dan manfaat
tumbuhan/hew
an langka
yang
dilindungi
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
7.3
Memprediksi
pengaruh
kepadatan
populasi
manusia
Kepadatan
populasi
hubungannya
dengan
lingkungan
1) Studi pustaka
untuk merumuskan
konsep kepadatan
populasi
2) Mengkaji
hubungan
kepadatan populasi
manusia terhadap
Memperkirakan
hubungan populasi
penduduk dengan
kebutuhan air bersih
dan udara bersih
Memperkirakan
hubungan populasi
Tes tulis
Tes tulis
PG
PG
Jika populasi
penduduk
meningkat
dengan cepat
maka
kebutuhan air
bersih akan
......................
1 X 40‟ Buku
siswa,
buku
acuan,
video,
film,
76
7
7
terhadap
lingkungan
lingkungan melalui
tayangan dan/atau
gambar.
penduduk dengan
kebutuhan pangan
Memperkirakan
hubungan populasi
penduduk dengan
ketersediaan lahan
Mejelaskan pengaruh
meningkatnya populasi
penduduk terhadap
kerusakan lingkungan
Tes tulis
Tes tulis
PG
PG
. Jika populasi
penduduk
meningkat
dengan cepat
maka
kebutuhan
pangan akan
......................
Jika populasi
penduduk
meningkat
dengan cepat
maka
ketersediaan
lahan akan
.....................
Kemukakan
kemungkinan
kerusakan
lingkungan yang
dapat terjadi jika
populasi
gambar,
LKS
78
penduduk terus
meningkat
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
7.4
Mengaplikasi
kan peran
manusia
dalam
pengelolaan
lingkungan
untuk
mengatasi
pencemaran
dan
kerusakan
lingkungan
Pencemaran
dan
Kerusakan
Lingkungan
hubungannya
dengan
aktivitas
manusia
1) Studi pustaka
untuk merumuskan
konsep kerusakan
lingkungan dan
pencemaran.
2) Melihat gambar
dan/atau tayangan
tentang aktifitas
manusia yang
dapat
menimbulkan
kerusakan dan
pencemaran
lingkungan
3) Merumuskan
tingkat
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan
hubungannya
Menjelaskan
konsekuensi
penebangan hutan dan
pengaruhnya terhadap
kerusakan lingkungan
serta upaya
mengatasinya
Menjelaskan
pengaruh pencemaran
air, udara dan tanah
kaitannya dengan
aktifasi manusia dan
upaya mengatasinya.
Mengusulkan cara
penanggulangan
pencemaran dan
Tes tulis
Tes tulis
Penugasan
PG
PG
Tugas
rumah
Berikut ini
yang tidak ada
hubungannya
dengan
penebangan
hutan adalah
....
a. menurunnya
ketersediaan
kayu
b.
meningkatkan
suhu udara
secara global
c. menurunnya
ketersediaan
air tanah
d.
meningkatkny
2 X 40‟ Buku
siswa,
buku
acuan,
video,
film,
gambar,
LKS
79
dengan derajat
aktifitas manusia
kerusakan lingkungan a kandungan
oksigen di
udara
Kemukakan
upaya yang
harus
dilakukan agar
pencemaran
terhadap air
sumur dapat
ditekan
serendah-
rendahnya
Buatlah suatu
artikel untuk
menanggulang
i pencemaran
lngkungan.
Silahkan
memilih
topiknya,
dapat berkait
dengan
pencemaran
udara,
pencemaran
tanah, atau
pencemaran
80
air!
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
Magelang, 13 April 2015
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 10 Magelang
Rahayu Prihatin, S.Pd.
NIP. 196404081984032003
81
Lampiran 2 82
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS EKSPERIMEN)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 10 Magelang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 9x40’ (5xpertemuan)
Standar Kompetensi
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
7.2 Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Indikator
Pertemuan Pertama
(1) Menentukan komponen-komponen ekosistem dengan cermat dan teliti
(2) Menyebutkan satuan-satuan ekosistem secara baik dan benar
Pertemuan kedua
(3) Memahami hubungan antara komponen biotik dan abiotik dengan sungguh-
sungguh
(4) Memahami hubungan antara komponen biotik dan biotik dengan sungguh-
sungguh.
Pertemuan ketiga
(5) Mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup dengan cermat dan penuh
tanggung jawab
(6) Menyebutkan upaya pelestarian makhluk hidup secara tegas dan teliti
83
(7) Memprediksi pengaruh populasi manusia terhadap lingkungan secara mandiri
Pertemuan keempat
(8) Memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan penuh rasa tanggung jawab
A. Tujuan Pembelajaran
(1) Siswa dapat menentukan komponen-komponen ekosistem melalui observasi
lapangan sekolah dengan cermat dan teliti
(2) Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem melalui observasi
lapangan sekolah dengan baik dan benar
(3) Siswa dapat memahami hubungan antara komponen biotik dengan komponen
abiotik dalam ekosistem melalui observasi lapangan sekolah dengan tepat
(4) Siswa dapat memahami hubungan antara komponen biotik dengan komponen
biotik dalam ekosistem melalui observasi lapangan sekolah dengan tepat
(5) Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup melalui
observasi area lapangan basket dengan cermat dan penuh tanggung jawab
(6) Siswa dapat menyebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan makhluk hidup melalui pengamatan area kebun sekolah dengan
tegas dan teliti
(7) Siswa mampu memprediksi pengaruh dari populasi makhluk hidup terhadap
keadaan lingkungan di masa depan melalui kegiatan pengamatan di area
lapangan sepak bola dengan percaya diri dan tanggung jawab
(8) Siswa memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui kegiatan
pengamatan di area lapangan sepak bola dengan tekun dan teliti.
B. Materi Pembelajaran
(1) Komponen ekosistem
(2) Satuan-satuan ekosistem
(3) Hubungan antar komponen ekosistem
84
(4) Keanekaragaman makhluk hidup
(5) Upaya pelestarian makhluk hidup
(6) Pengaruh populasi manusia
(7) Pengaruh pencemaran terhadap lingkungan
C. Metode Pembelajaran
(1) Pendekatan : outdoor learning
(2) Model : cooperative learning
(3) Metode : diskusi, observasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk pembelajaran
luar kelas (lapangan sepak bola)
(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa
(3) Guru mengecek kehadiran siswa
(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan dasar terkait materi
yang diajarkan, seperti: “apakah pentingnya
cacing tanah bagi kehidupan kita?”
“apakah kalian pernah melihat sekawanan
semut atau sekawanan burung yang sedang
terbang?, menurut kalian mengapa mereka
berkelompok? Apa yang mereka lakukan?”
(5) Guru membimbing siswa dengan penuh
tanggung jawab untuk mengetahui
pengetahuan prasyarat yang berkaitan dengan
10 menit
85
materi yang akan diajarkan.
(6) Memberikan informasi dengan jelas dan
cermat mengenai tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa pada pembelajaran ini
Kegiatan inti Eksplorasi
(1) Menggunakan pendekatan outdoor learning,
media puzzle dan buku ajar IPA serta Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) dengan penuh
tanggung jawab sebagai strategi pembelajaran
yang tepat.
(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab
terjadinya interaksi antar siswa serta antara
siswa dengan guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya.
(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
55 menit
Elaborasi
(1) Siswa dibimbing oleh guru dengan
bertanggung jawab dalam pembentukan
kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4
siswa.
(2) Siswa (dibimbing oleh guru) melakukan
observasi di lapangan rumput sekolah untuk
mengetahui bagian-bagian penyusun
ekosistem dengan rasa ingin tahu
(3) Siswa menyusun kepingan puzzle blocks
dengan semangat hingga membentuk gambar
yang mencirikan komponen ekosistem
maupun satuan-satuan ekosistem.
(4) Siswa beserta kelompoknya mendeskripsikan
86
gambar yang telah dibentuk dalam puzzle ke
dalam kolom di LKS secara cermat.
(5) Siswa memaparkan hasil observasi lapangan
dan kegiatan penyusunan puzzle di depan
kelas dengan penuh tanggung jawab.
(6) Siswa pada masing-masing kelompok
menjawab pertanyaan yang disiapkan guru
pada sebuah gulungan kertas dengan tujuan
menambah nilai individu.
Konfirmasi
(1) Bersama dengan siswa secara teliti
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk
membuat kesimpulan pembelajaran yang
dilakukan.
(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat
berupa tugas untuk meresume bentuk-bentuk
hubungan antar komponen yang terjadi di
ekosistem.
15 menit
Pertemuan Kedua
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk pembelajaran
luar kelas (lapangan basket)
(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa
(3) Guru mengecek kehadiran siswa
(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan
10 menit
87
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan dasar terkait materi,
seperti: “apa kalian pernah berfikir mengenai
efek jika hujan tidak pernah turun ke bumi?”
(5) Guru membimbing siswa dengan penuh
tanggung jawab untuk mengetahui
pengetahuan prasyarat yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan.
(6) Memberikan informasi dengan jelas dan
cermat mengenai tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa pada pembelajaran.
Kegiatan Inti Eksplorasi
(1) Menggunakan pendekatan outdoor learning,
media puzzle dan buku ajar IPA dan Lembar
Kegiatan Siswa 2 dengan penuh tanggung
jawab
(2) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
60 menit
Elaborasi
(1) Siswa dengan sadar dan penuh tanggung
jawab menempatkan diri sesuai dengan
kelompok yang dibentuk untuk siap
melaksanakan pembelajaran.
(2) Siswa dengan penuh percaya diri dan cermat
mulai mengadakan observasi lapangan sesuai
petunjuk yang disajikan dalam LKS 2 untuk
mengetahui hubungan komponen ekosistem
yang ada di lapangan
(3) Siswa dengan jujur dan teliti menulis hasil
observasi yang diperoleh ke dalam LKS
88
(4) Siswa dengan kelompoknya menyusun puzzle
yang disediakan untuk mencari gambar yang
tepat dengan tema pembelajaran pada
pertemuan kedua ini yaitu hubungan
komponen ekosistem.
(5) Siswa berdiskusi dan bekerjasama dengan
kelompoknya mendeskripsikan hasil gambar
yang diperoleh setelah menyusun puzzle
(6) Siswa pada masing-masing kelompok
menjawab pertanyaan yang disiapkan guru
pada sebuah gulungan kertas dengan tujuan
menambah nilai individu.
(7) Siswa dengan rasa percaya diri
mempresentasikan hasil observasi serta hasil
penyusunan puzzle yang telah dilakukan
Konfirmasi
(1) Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum
diketahui dengan penuh rasa ingin tahu.
Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk
membuat kesimpulan pembelajaran yang
sudah dilakukan.
(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat
untuk membuat poster terkait upaya
pelestarian lingkungan.
10 menit
Pertemuan Ketiga
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
89
Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk pembelajaran
luar kelas (kebun area sekolah)
(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa
(3) Guru mengecek kehadiran siswa
(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan dasar terkait materi,
seperti: “apakah kalian memiliki hewan
peliharaan? apakah hewan yang kalian miliki
benar-benar boleh dipelihara secara bebas?”
(5) Guru dengan penuh tanggung jawab
membimbing siswa untuk siap dalam
pembelajaran yang akan dilakukan.
(6) Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
jelas dan cermat
10 menit
Kegiatan Inti Eksplorasi
(1) Menggunakan pendekatan outdoor learning,
media puzzle blocks dan buku ajar IPA
dengan penuh tanggung jawab sebagai
strategi pembelajaran yang tepat.
(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab
terjadinya interaksi antar siswa serta antara
siswa dengan guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya.
(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
60 menit
Elaborasi
(1) Siswa dengan penuh tanggung jawab
menyiapkan semua alat belajar yang
diperlukan dan berkelompok sesuai kelompok
90
yang telah dibentuk
(2) Siswa mengumpulkan tugas terkait upaya
pelestarian lingkungan..
(3) Siswa menata puzzle yang disediakan
membentuk pola yang berkaitan dengan
materi upaya pelestarian lingkungan
(4) Siswa secara percaya diri memaparkan upaya
pelestarian yang ada pada puzzle disertai
dengan alasan secara jelas dan teliti
(5) Siswa pada masing-masing kelompok
menjawab pertanyaan yang disiapkan guru
pada sebuah gulungan kertas dengan tujuan
menambah nilai individu.
(6) Siswa bersama dengan guru melakukan
upaya pembersihan dengan memungut
sampah yang ada di sekitar tempat belajar
dan membuang ke tempat sampah
Konfirmasi
(1) Membuka diskusi atau kegiatan tanya jawab
antara siswa.
(2) Bersama dengan siswa secara cermat
membenarkan pernyataan ataupun
pemahaman yang belum benar
Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar membuat
kesimpulan pembelajaran yang telah
dilakukan
(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat
terkait artikel mengenai pencemaran yang ada
di sekitar rumah siswa.
10 menit
91
Pertemuan Keempat
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk pembelajaran
luar kelas (lapangan sepak bola)
(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa
(3) Guru mengecek kehadiran siswa
(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan dasar terkait materi,
seperti: “bagaimana pendapat kalian jika
melewati selokan yang ada di samping
sekolah? menurut kalian adakah makhluk
hidup yang tinggal di sana?”
(5) Guru membimbing siswa dengan penuh
tanggung jawab untuk mengetahui
pengetahuan prasyarat yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan.
(6) Memberikan informasi dengan jelas dan
cermat mengenai tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa pada pembelajaran ini.
10 menit
Kegiatan Inti Eksplorasi
(1) Menggunakan pendekatan outdoor learning,
media puzzle blocks dan buku ajar IPA
dengan penuh tanggung jawab sebagai
strategi pembelajaran yang tepat.
(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab
terjadinya interaksi antar siswa serta antara
siswa dengan guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya.
92
(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
(1) Siswa dengan sadar menempatkan diri untuk
siap melaksanakan pembelajaran sesuai
kelompoknya masing-masing
(2) Siswa penuh antusias mengumpulkan tugas
yang diberikan pada pembelajran sebelumnya
(3) Siswa dengan berbekal LKS bekerja
mengitari area sekolah untuk mencari jenis
pencemaran yang ada di sekolah dan
menuliskan pula upaya yang mampu
dilakukan untuk menanggulanginya
(4) Siswa beserta guru juga mengumpulkan
sampah yang ditemui ketika melakukan
observasi
(5) Siswa yang mampu mengumpulkan sampah
dan menyelesaikan observasi akan
memainkan puzzle terlebih dahulu dan
menceritakan gambar yang terbentuk di
hadapan teman-temannya
(6) Siswa pada masing-masing kelompok
menjawab pertanyaan yang disiapkan guru
pada sebuah gulungan kertas dengan tujuan
menambah nilai individu.
Konfirmasi
(1) Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum
diketahui dengan penuh rasa ingin tahu serta
memberi kesempatan untuk siswa lain
93
menjawab pertanyaan temannya
(2) Bersama dengan siswa secara teliti
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk
membuat kesimpulan pembelajaran yang
dilakukan.
(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat
untuk belajar terkait materi yang telah
diajarkan untuk selanjutnya dilakukan
posttest.
Pertemuan Kelima
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Posttest Siswa dengan penuh percaya diri mengerjakan
ujian yang diberikan guru untuk mengukur
kemampuan akhir siswa setelah dilakukan
perlakuan.
40 menit
E. Media Pembelajaran
(1) Puzzle blocks
(2) Lembar Kegiatan Siswa
(3) Lingkungan
F. Sumber Belajar
(1) Sugiyarto, T. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
(2) Buku referensi yang relevan
94
(3) LKS yang beredar dari sekolah
G. Penilaian
Indikator pencapaian
kompetensi
Teknik
penilaian
Bentuk
instrumen
Instrumen/soal
Individual Performance assesment
(1) Menentukan
komponen-komponen
ekosistem
(2) Menyebutkan satuan-
satuan ekosistem
(3) Memahami hubungan
antara komponen biotik
dan abiotik
(4) Memahami hubungan
antara komponen biotik
dan biotik
Tes Tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes uraian
setelah
presentasi
Tes uraian
setelah
presentasi
Tes uraian
setelah
presentasi
Tes uraian
setelah
presentasi
Bagaimana keadaan
tumbuhan yang
berada dalam
ruangan,tanpa sinar
matahari dan bebas
polusi?
Hitunglah kepadatan
populasi yang ada
kelasmu!
Paparkan satu
contoh hubungan
ekosistem komponen
abiotik dengan biotik
sejelas mungkin!
Apa yang terjadi
pada ekosistem
sawah, jika populasi
ular sawah
meningkat tajam?
95
Team Performance Assesment
Observasi
Presentasi
Lembar
Observasi
Lembar
pengamatan
Bagaimana aktivitas
kelompok selama
proses
pembelajaran?
Jelaskan hubungan
materi yang kalian
pelajari dengan
gambar yang kalian
peroleh dari hasil
penyusunan puzzle?
Magelang, 13 April 2015
Mengatahui,
Kepala SMP Negeri 10 Magelang
Rahayu Prihatin, S.Pd.
NIP. 196404081984032003
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(KELAS KONTROL)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 10 Magelang
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 9x40’ (5xpertemuan)
Standar Kompetensi
7. Memahami saling ketergantungan dalam ekosistem
Kompetensi Dasar
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara komponen ekosistem
7.2 Mengidentifikasikan pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
Indikator
Pertemuan Pertama
(1) Menentukan komponen-komponen ekosistem dengan cermat dan teliti
(2) Menyebutkan satuan-satuan ekosistem secara baik dan benar
Pertemuan Kedua
(3) Memahami hubungan antara komponen biotik dan abiotik dengan sungguh-
sungguh
(4) Memahami hubungan antara komponen biotik dan biotik dengan sungguh-
sungguh.
Pertemuan Ketiga
(5) Mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup dengan cermat dan penuh
tanggung jawab
(6) Menyebutkan upaya pelestarian makhluk hidup secara tegas dan teliti
97
(7) Memprediksi pengaruh populasi manusia terhadap lingkungan secara mandiri
Pertemuan Keempat
(8) Memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan penuh rasa tanggung jawab
A. Tujuan Pembelajaran
(1) Siswa dapat menentukan komponen-komponen ekosistem melalui
permasalahan yang disajikan dalam slide powerpoint dengan cermat dan teliti
(2) Siswa dapat menyebutkan satuan-satuan dalam ekosistem melalui kegiatan
diskusi yang dilakukan dengan baik dan benar
(3) Siswa dapat memahami hubungan antara komponen biotik dengan komponen
abiotik dalam ekosistem melalui video pembelajaran yang ditayangkan
dengan sungguh-sungguh
(4) Siswa dapat memahami hubungan antara komponen biotik dengan komponen
biotik dalam ekosistem video pembelajaran yang ditayangkan dengan
sungguh-sungguh
(5) Siswa dapat mengidentifikasi keanekaragaman makhluk hidup melalui
observasi pustaka di perpustakaan dengan cermat dan penuh tanggung jawab
(6) Siswa dapat menyebutkan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan makhluk hidup melalui literatur tertulis dengan tegas dan teliti
(7) Siswa mampu memprediksi pengaruh dari populasi makhluk hidup terhadap
keadaan lingkungan di masa depan melalui diskusi kelompok dengan percaya
diri dan tanggung jawab
(8) Siswa dapat memahami peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui diskusi kelompok
dengan tekun dan teliti
B. Materi Pembelajaran
(1) Komponen ekosistem
(2) Satuan-satuan ekosistem
(3) Hubungan antar komponen ekosistem
98
(4) Keanekaragaman makhluk hidup
(5) Upaya pelestarian makhluk hidup
(6) Pengaruh populasi manusia
(7) Pengaruh pencemaran terhadap lingkungan
C. Metode Pembelajaran
(1) Pendekatan : Deduktif
(2) Model : cooperative learning
(3) Metode : diskusi, observasi.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan (1) Guru memasuki ruangan dengan
mengucapkan salam
(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa
(3) Guru mengecek kehadiran siswa
(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan dasar terkait materi
yang diajarkan, seperti: “apakah pentingnya
cacing tanah bagi kehidupan kita?”
“apakah kalian pernah melihat sekawanan
semut atau sekawanan burung yang
sedangerbang?, menurut kalian mengapa
mereka berkelompok? Apa yang mereka
lakukan?”
(5) Memberikan informasi dengan jelas dan
cermat mengenai tujuan pembelajaran yang
10 menit
99
harus dicapai siswa pada pembelajaran ini.
Kegiatan inti Eksplorasi
(1) Menggunakan pendekatan deduktif, media
powerpoint dan buku ajar IPA serta Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) 1 dengan penuh
tanggung jawab sebagai strategi pengajaran
yang tepat.
(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab
terjadinya interaksi antar siswa serta antara
siswa dengan guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya.
(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
55 menit
Elaborasi
(1) Siswa mendengarkan dengan seksama
penjelasan yang guru sampaikan terkait
materi komponen ekosistem secara teliti dan
penuh seksama
(2) Siswa dibimbing oleh guru dengan
bertanggung jawab dalam pembentukan
kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4
siswa.
(3) Siswa melakukan diskusi secara mandiri
terhadap permasalahan yang disajikan dalam
slide powerpoint dan lembar kegiatan siswa
yaitu mencari komponen biotik dan abiotik
dalam video pembelajaran.
(4) Siswa beserta kelompoknya mendeskripsikan
dan memaparkan hasil diskusi di depan kelas
secara berani dan penuh percaya diri.
100
(5) Setiap siswa pada masing-masing kelompok
menjawab pertanyaan yang disiapkan guru
pada gulungan kertas.
Konfirmasi
(1) Bersama dengan siswa secara teliti
menguatkan pemahaman konsep terkait
materi yang diajarkan.
Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk
membuat kesimpulan pembelajaran yang
dilakukan.
(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat,
tugas rumah yang diberikan yaitu meresume
hubungan komponen-komponen penyusun
ekosistem.
15 menit
Pertemuan Kedua
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk bersiap
melaksanakan pembelajaran
(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa
(3) Guru mengecek kehadiran siswa
(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan dasar terkait materi,
seperti: “apa kalian pernah berfikir mengenai
efek jika hujan tidak pernah turun ke bumi?”
(5) Guru membimbing siswa dengan penuh
tanggung jawab untuk mengetahui tujuan
10 menit
101
pembelajaran yang akan dilakukan.
Kegiatan Inti Eksplorasi
(1) Menggunakan pendekatan Deduktif, media
powerpoint dan buku ajar IPA dan Lembar
Kegiatan Siswa 2 dengan penuh tanggung
jawab sebagai strategi pembelajaran yang
tepat.
(2) Mengarahkan dengan penuh tanggung jawab
komunikasi antar siswa, guru dan lingkungan
belajar.
(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
60 menit
Elaborasi
(1) Siswa dengan rasa ingin tahu memperhatikan
setiap penjelasan yang disampaikan guru
mengenai konsep materi hubungan antar
komponen ekosistem
(2) Siswa dengan bimbingan guru membentuk
kelompok yang terdiri atas 4 siswa setiap
kelompoknya.
(3) Siswa dengan penuh percaya diri dan cermat
mulai mengadakan diskusi dengan topik
permasalahan yang disajikan oleh guru, yaitu
mengetahui hubungan antar komponen dalam
video pembelajaran yang ditayangkan
(4) Siswa dengan jujur dan teliti menulis hasil
diskusi dalam lembar kegiatan siswa
(5) Siswa dengan rasa percaya diri
mempresentasikan hasil diskusi yang telah
dilakukan
102
(6) Setiap siswa pada masing-masing kelompok
menjawab pertanyaan yang disiapkan guru
pada gulungan kertas.
(7) Siswa melakukan tanya jawab terhadap hasil
diskusi secara aktif dan toleran.
Konfirmasi
(1) Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum
diketahui dengan penuh rasa ingin tahu.
(2) Bersama dengan siswa secara teliti
meluruskan kesalahan pemahaman dan
memberikan penguatan
Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk
membuat kesimpulan pembelajaran yang
dilakukan.
(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat
mengenai upaya pelestarian lingkungan yang
mampu dilakukan siswa SMP.
10 menit
Pertemuan Ketiga
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan (1) Guru mengarahkan siswa untuk siap
melaksanakan pembelajaran IPA
(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa
(3) Guru mengecek kehadiran siswa
(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan dasar terkait materi,
10 menit
103
seperti: “apakah kalian memiliki hewan
peliharaan? apakah hewan yang kalian miliki
benar-benar boleh dipelihara secara bebas?”
(5) Guru membimbing siswa dengan penuh
tanggung jawab untuk mengetahui
pengetahuan prasyarat yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan.
Kegiatan Inti Eksplorasi
(1) Memberikan informasi dengan jelas dan
cermat mengenai tujuan pembelajaran yang
harus dicapai siswa pada pembelajaran ini
(2) Menggunakan pendekatan deduktif, media
powerpoint dan buku ajar IPA dengan penuh
tanggung jawab sebagai strategi pembelajaran
yang tepat.
(3) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab
terjadinya interaksi antar siswa serta antara
siswa dengan guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya.
(4) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
kegiatan pembelajaran.
60 menit
Elaborasi
(1) Siswa memperhatikan setiap slide powerpoint
yang dijelaskan oleh guru mengenai materi
terkait upaya pelestarian makhluk hidup
(2) Siswa dengan jujur membagi kelas menjadi
delapan kelompok yang setiap kelompoknya
terdiri atas empat siswa
(3) Siswa bekerjasama melaksanakan proses
104
diskusi untuk memecahkan permasalahan dan
menjawab setiap pertanyaan yang ada pada
lembar kegiatan siswa 3 dengan
mengobservasi literatur atau sumber tertulis
yang tersedia di perpustakaan.
(4) Siswa secara percaya diri memaparkan upaya
pelestarian dan hasil diskusi lain yang telah
dilakukan di depan kelas.
(5) Setiap siswa pada masing-masing kelompok
menjawab pertanyaan yang disiapkan guru
pada gulungan kertas yang diacak.
(6) Siswa bersama dengan guru melakukan
upaya pembersihan dengan memungut
sampah yang ada di dalam ruang kelas dan
sekitarnya sebelum pembelajaran berakhir
Konfirmasi
(1) Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum
diketahui dengan penuh rasa ingin tahu.
(2) Bersama dengan siswa secara teliti
menguatkan konsep materi yang telah
diajarkan.
Penutup (1) Membimbing siswa dengan Cermat untuk
membuat kesimpulan pembelajaran yang
telah dilakukan.
(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat
terkait artikel mengenai pencemaran yang ada
di sekitar rumah siswa.
10 menit
105
Pertemuan Keempat
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Pendahuluan (1) Guru menyiapkan siswa dalam kelas untuk
siap menerima pembelajaran
(2) Guru meminta siswa untuk memimpin doa
(3) Guru mengecek kehadiran siswa
(4) Guru mempersiapkan psikis siswa dan
membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan
memberikan pertanyaan dasar terkait materi,
seperti: “bagaimana pendapat kalian jika
melewati selokan yang ada di samping
sekolah? menurut kalian adakah makhluk
hidup yang tinggal di sana?”
(5) Guru memaparkan tujuan pembelajaran dan
membimbing siswa dengan penuh tanggung
jawab untuk mengetahui pengetahuan
prasyarat yang berkaitan dengan materi yang
akan diajarkan.
10 menit
Kegiatan Inti Eksplorasi
(1) Menggunakan pendekatan deduktif, media
powerpoint dan buku ajar IPA dengan penuh
tanggung jawab sebagai strategi pembelajaran
yang tepat.
(2) Memfasilitasi dengan penuh tanggung jawab
terjadinya interaksi antar siswa serta antara
siswa dengan guru, lingkungan dan sumber
belajar lainnya.
(3) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap
106
kegiatan pembelajaran.
Elaborasi
(1) Siswa memperhatikan dan mencatat
penjelasan guru terkait materi pencemaran
lingkungan dalam slide powerpoint dengan
penuh rasa ingin tahu
(2) Siswa melaksanakan diskusi secara kelompok
dengan setiap kelompok terdiri atas empat
siswa.
(3) Siswa penuh antusias melakukan kegiatan
observasi literatur, diskusi, pembuatan poster
dan berlomba untuk memaparkan hasil
diskusi di depan kelas.
(4) Siswa dan kelompoknya masing-masing
memaparkan hasil diskusi yang berdasar pada
hasil diskusi masing-masing kelompok
(5) Setiap siswa pada masing-masing kelompok
menjawab pertanyaan yang disiapkan guru
pada gulungan kertas.
(6) Siswa beserta guru juga mengumpulkan
sampah yang ditemui di dalam kelas maupun
area kelas sebagai penunjang upaya peduli
lingkungan.
Konfirmasi
(1) Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya jawab mengenai hal-hal yang belum
diketahui dengan penuh rasa ingin tahu.
(2) Bersama dengan siswa secara teliti
meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
107
Penutup (1) Membimbing siswa dengan sabar untuk
membuat kesimpulan pembelajaran yang
dilakukan.
(2) Memberikan tugas rumah dengan cermat
untuk belajar terkait materi yang telah
diajarkan untuk selanjutnya dilakukan
posttest.
Pertemuan Kelima
Tahapan Langkah-langkah kegiatan Alokasi
waktu
Posttest Siswa dengan penuh percaya diri mengerjakan
ujian yang diberikan guru untuk mengukur
kemampuan akhir siswa setelah dilakukan
perlakuan.
40 menit
E. Media Pembelajaran
(1) Powerpoint
(2) Lembar Kegiatan Siswa
(3) Video pembelajaran
(4) Bahan literatur/referensi dari perpustakaan
F. Sumber Belajar
(1) Sugiyarto, T. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VII.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
(2) Wasis. 2008. BSE Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
(3) Perpustakaan
108
G. Penilaian
Indikator pencapaian
kompetensi
Teknik
penilaian
Bentuk
instrumen
Instrumen/soal
Individual Performance assesment
(1) Menentukan
komponen-komponen
ekosistem
(2) Menyebutkan satuan-
satuan ekosistem
(3) Memahami hubungan
antara komponen biotik
dan abiotik
(4) Memahami hubungan
antara komponen biotik
dan biotik
Tes Tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes uraian
setelah
presentasi
Tes uraian
setelah
presentasi
Tes uraian
setelah
presentasi
Tes uraian
setelah
presentasi
Bagaimana keadaan
tumbuhan yang
berada dalam
ruangan,tanpa sinar
matahari dan bebas
polusi?
Hitunglah kepadatan
populasi yang ada
kelasmu!
Paparkan satu
contoh hubungan
ekosistem komponen
abiotik dengan biotik
sejelas mungkin!
Apa yang terjadi
pada ekosistem
sawah, jika populasi
ular sawah
meningkat tajam?
Team Performance Assesment
109
Observasi
Presentasi
Lembar
Observasi
Lembar
hasil diskusi
Bagaimana aktivitas
kelompok selama
proses
pembelajaran?
Bentuk-bentuk
pencemaran
lingkungan yang
terdapat di area
sekolah.
Magelang, 13 April 2015
Mengatahui,
Kepala SMP Negeri 10 Magelang
Rahayu Prihatin, S.Pd.
NIP. 196404081984032003
Lampiran 3 110
Kelas
eksperimen
A. KOMPETENSI DASAR
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan antara
komponen ekosistem
B. TUJUAN KEGIATAN
Mengetahui komponen biotik dan abiotik dalam ekosistem yang
terdapat pada lapangan sepak bola sekolah
C. PENDIDIKAN KARAKTER
Rasa ingin tahu
Tanggung jawab
Teliti
D. ALAT DAN BAHAN
1. Tali rafia 2m
2. Lingkungan di sekolah (lapangan sepak bola)
3. Lembar Pengamatan
4. Alat tulis
Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
LKS
KEGIATAN I
111
E. LANGKAH KEGIATAN
1. Pilihlah area pengamatan yang tepat untuk diplot
2. Bentuklah tali rafia menjadi bentuk persegi untuk area plot
yang akan diamati
3. Amatilah area yang ada dalam rafia (area pengamatan)
4. Diskusikan dengan teman sekelompok tentang komponen
biotik dan abiotik yang ditemukan
5. Tulislah hasil yang didapat pada lembar kegiatan ini
6. Presentasikan hasil pengamatan di depan teman-teman dan
guru.
F. TABEL PENGAMATAN
Komponen Biotik Komponen Abiotik
G. PERTANYAAN
1. Sebutkan perbedaan komponen abiotik dan biotik yang
ditemui di lapangan sepak bola!
...
...
...
2. Hitunglah kepadatan populasi dengan luas plot yang kelompok
kalian buat!
...
...
...
112
H. QUIZ
Susunlah puzzle yang sudah disediakan, susun bagian sisi puzzle
blocks yang menunjukkan gambar berupa kawasan ekosistem
ataupun komponen-komponen penyusunnya!
Deskripsikan gambar yang terbentuk dari puzzle yang kalian
susun pada baris di bawah ini
...
...
...
...
...
I. KESIMPULAN
Kesimpulan dari kegiatan yang kelompok kalian lakukan yaitu:
...
...
...
113
A. Kompetensi Dasar
Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
I. Tujuan Kegiatan
Mengetahui hubungan antar komponen ekosistem yang ditemukan di
area lapangan basket sekolah
J. Pendidikan Karakter
Rasa ingin tahu
Jujur
cermat
K. Alat dan Bahan
Alat tulis
Lembar pengamatan
D. Langkah Kegiatan
1. Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan saat
pengamatan/observasi
2. Bagilah tugas pada anggota kelompok untuk bekerjasama dalam
pengamatan
3. Amati setiap komponen yang menunjukkan adanya interaksi atau
hubungan antar komponen ekosistem
4. Tulislah hasil pengamatan pada tabel pengamatan
5. Paparkan hasil pengamatan pada guru dan teman-temanmu
E. Tabel Pengamatan
No Hasil pengamatan Hubungan antara
Istilah Biotik-biotik
Biotik-abiotik
Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
LKS KEGIATAN 2
114
F. Pertanyaan
1. Buatlah jaring-jaring makanan sederhana yang terdiri atas
organisme yang ada dalam pengamatan!
...
...
...
2. Jelaskan dampak yang terjadi apabila salah satu populasi organisme
di atas meledak (terlalu banyak)!
...
...
...
G. Quiz
Susun puzzle blocks yang disediakan membentuk gambar yang
berhubungan dengan hubungan/interaksi makhluk hidup sebagai
komponen penyusun ekosistem! Deskripsikan gambar yang terbentuk
dari potongan puzzle pada baris di bawah ini!
...
...
...
H. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan observasi yang kalian lakukan yaitu:
...
...
...
115
Lembar Kegiatan Siswa
Kegiatan 3
A. Kompetensi Dasar
7.3 Memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
B. Tujuan Kegiatan
Mengetahui upaya-upaya pelestarian lingkungan yang dapat mengurangi dampak buruk dari
kepadatan populasi.
C. Pendidikan Karakter
Rasa ingin tahu
Percaya diri
Peduli lingkungan
D. Alat dan Bahan
1. Lembar pengamatan
2. Alat tulis
3. Poster upaya pelestarian lingkungan
E. Langkah Kegiatan
1. Diskusikan dengan anggota kelompok mengenai upaya pelestarian yang dijadikan poster
2. Aturlah presentasi yang menarik dan rapi terkait terkait poster yang dibuat
3. Berikan komentar/tanggapan pada presentasi kelompok lain dan catat pada tabel yang
disediakan.
4. Tempelkan poster di kelas ataupun lingkungan sekolah untuk menumpuhkan rasa peduli
terhadap lingkungan sekitar.
Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
Kelas
eksperimen
116
F. Tabel Hasil Diskusi
No Kelompok Isi Poster Tanggapan/Pertanyaan
G. Pertanyaan
1. Apakah upaya yang tepat untuk menanggulangi masalah pencemaran udara yang ada di
area sekolah?
...
...
...
2. Bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan kepada teman-
teman seusia kalian?
...
...
...
3. Sebutkan beberapa upaya pemerintah untuk mengatasi kemerosotan populasi flora dan
fauna di Indonesia?
...
...
...
117
H. Quiz
Susunlah puzzle blocks berikut, membentuk pola gambar yang sesuai dengan kegiatan kita
hari ini yaitu upaya pelestarian lingkungan!
Deskripsikan hasil gambar pada baris di bawah ini!
...
...
...
I. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan diskusi yang dilakukan yaitu
...
...
...
118
Lembar Kegiatan 4
Kegiatan
Siswa
Kelas
eksperimen
Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
A. Kompetensi Dasar
7.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk
mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
B. Tujuan Kegiatan
Mengetahui pencemaran-pencemaran yang ada di lingkungan sekolah, sumber
pencemar dan penanggulangannya
C. Pendidikan Karakter
Rasa ingin tahu
Peduli lingkungan
Kritis
D. Alat dan Bahan
1. Lembar pengamatan
2. Alat tulis
119
E. Langkah Kegiatan
1. Bersama dengan kelompok masing-masing menyisiri setiap sudut
sekolah untuk mencari pencemaran yang terjadi
2. Catat setiap gangguan/pencemaran yang ditemukan
3. Cari tahu sumber/pencemar utamanya
4. Diskusikan upaya untuk menanggulangi pencemaran yang ditemukan
F. Tabel Pengamatan
no pencemaran asal penanggulangan
G. Pertanyaan
1. Sebutkan jenis pencemaran yang kalian ketahui! Jelaskan!
...
...
...
2. Adakah pencemaran yang sering kalian jumpai sepanjang jalan dari
rumah menuju sekolah? sebutkan!
...
...
...
120
3. Rancanglah upaya atau cara penanggulangan yang cerdas untuk
menanggulangi permasalahan pada jawaban no.2!
...
...
...
H. Quiz
Susunlah puzzle blocks menjadi pola gambar yang terkait dengan
pencemaran lingkungan! Deskripsikan dengan singkat dan jelas
terkait pencemaran yang kalian temukan pada gambar di puzzle
blocks!
...
...
...
I. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan pengamatan pencemaran di lingkungan
sekolah yaitu
...
...
...
121
LKS KEGIATAN I
KOMPETENSI DASAR :
7.1 Menentukan ekosistem dan saling hubungan
antara komponen ekosistem
TUJUAN KEGIATAN :
Mengetahui komponen biotik dan abiotik yang terdapat
pada video yang ditayangkan
PENDIDIKAN KARAKTER :
Kerjasama
Cermat
Rasa ingin tahu
Alat dan Bahan :
1. Video terkait ekosistem
2. Lembar pengamatan
3. Alat tulis
Langkah Kegiatan :
1. Amatilah video pembelajaran
yang diputar oleh guru
2. Bagilah kelompokmu untuk
mengamati komponen abiotik
dan biotik yang terlihat dalam
video
3. Tulis semua yang kamu lihat
(tulis sebanyak mungkin)
4. Jawab pertanyaan yang
disajikan dalam lembar kegiatan
ini
5. Diskusikan hasil pengamatan
dan tulis hasil kesimpulan
6. Presentasikan hasil diskusi di
depan kelas
Kelas
Kontrol
122
Tabel Pengamatan :
Komponen Biotik Komponen Abiotik
Catatan tambahan:
Pertanyaan
1. Apakah perbedaan
antara komponen biotik
dan abiotik?
...
...
2. Apakah peran dari
komponen tersebut pada
ekosistem di alam ?
...
...
3. Bagaimana keadaan
ekosistem jika salah satu
dari komponen tersebut
menghilang?
...
...
Kesimpulan:
123
Lembar Kegiatan Siswa
Kegiatan 2 Kelas kontrol
Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
A. Kompetensi Dasar
7.2 Mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam
pelestarian ekosistem
B. Tujuan Kegiatan
Mengetahui hubungan atau interaksi antar komponen biotik abiotik maupun
komponen biotik biotik
C. Pendidikan Karakter
Kerjasama
Cermat
D. Alat dan Bahan
Lembar pengamatan
Alat tulis
Video pembelajaran terkait interaksi makhluk hidup
E. Langkah Kegiatan
1. Perhatikan video pembelajaran yang ditayangkan guru
2. Catatlah semua interaksi yang terlihat dalam video pembelajaran dalam
tabel pengamatan
3. Diskusikan hasil pengamatan bersama teman sekelompok
4. Presentasikan dihadapan guru dan teman kelas
F. Tabel Pengamatan
no interaksi istilah
124
no interaksi istilah
G. Pertanyaan
1. jelaskan pengertian istilah interaksi yang kalian temukan
dalam video yang ditampilkan!
...
...
...
2. gambarkan jaring-jaring makanan sederhana yang terdiri dari
organisme yang terdapat dalam video!
...
...
...
H. Kesimpulan
125
Tanggal :
Kelas :
Kelompok :
LEMBAR KEGIATAN SISWA
Kegiatan 3
A. Kompetensi Dasar
7.3 memprediksi pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan
B. Tujuan Kegiatan
Mengetahui upaya-upaya yang mampu dilakukan sebagai bentuk pelestarian terhadap
lingkungan tempat tinggal
C. Pendidikan Karakter
Rasa ingin tahu
Toleransi
Cinta lingkungan
D. Alat dan Bahan
Buku literatur di perpustakaan
Alat tulis
Lembar pengamatan/observasi
E. Langkah Kegiatan
1. Bagilah tugas dengan kelompok secara adil dan menyeluruh
2. Observasi buku, koran, majalah, artikel yang terkait dengan upaya
pelestarian lingkungan
3. Tuliskan beberapa hasil temuan literatur yang kuat, beserta penjelasannya
4. Presentasikan hasil diskusi dengan kelompok masing-masing di depan
kelas.
Kelas kontrol
126
F. Hasil tinjauan literatur
...
...
...
G. Pertanyaan
1. Apakah upaya yang kalian pilih sudah dilaksanakan oleh pemerintah? Beri
dukungan ataupun alasan kalian, pentingnya melakukan kegiatan tersebut!
...
...
...
2. Apakah kalian pernah melakukan upaya pelestarian? Jelaskan!
...
...
...
3. Bagaimana sikap kalian jika upaya pelestarian diadakan oleh sekolah dan semua
warga sekolah?
...
...
...
H. Kesimpulan
127
Kelas Kontrol
LEMBAR KEGIATAN SISWA
KEGIATAN 4
TANGGAL :
KELAS :
KELOMPOK :
A. Kompetensi Dasar 7.4 mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan
B. Tujuan Kegiatan Mengetahui jenis pencemaran lingkungan dan upaya untuk mengatasinya
C. Pendidikan Karakter Cinta lingkungan Rasa ingin tahu
D. Alat dan Bahan 1. Lembar diskusi 2. Video pembelajaran 3. Alat tulis
128
E. Langkah Kegiatan 1. Carilah referensi/literatur terkait pencemaran lingkungan
yang akan dijadikan topik diskusi 2. Diskusikan masalah pencemaran lingkungan yang dipilih
dan buatlah rencana untuk menanggulanginya 3. Buatlah poster berisi ajakan untuk menjaga lingkungan
sekitar sekolah untuk menghindari pencemaran lingkungan
4. Presentasikan hasil diskusi dan poster di depan guru dan teman-teman yang lain
F. Kolom Diskusi Topik Pencemaran: ... ... ...
G. Pertanyaan
1. Jelaskan macam pencemaran yang kalian kenal dan sebutkan contohnya! ...
2. Bagaimana cara kalian untuk menghindarkan lingkungan tempat tinggal dari ancaraman pencemaran lingkungan? ...
3. Sebutkan kegiatan-kegiatan keseharian kalian di rumah yang berimbas pada peningkatan pencemaran lingkungan! ...
H. Kesimpulan
129
PEDOMAN PENILAIAN
LEMBAR KERJA SISWA
Jawaban Skor max
LKS 1 kelas kontrol
Tabel pengamatan
Komponen biotik : burung hantu, manusia, unta, belibis, kaktus, ikan,
gajah, burung kakaktua, kanguru, kura-kura, harimau, buaya, ular
Komponen abiotik : air, tanah, batu
10
1. Perbedaan biotik dan abiotik 5
2. Peran komponen biotik dan abiotik 5
3. Jika salah satu komponen biotik maupun abiotik menghilang,
maka ekosistem tidak seimbang dan mengganggu proses interaksi
yang terjadi sebelumnya.
5
Kesimpulan :
Komponen biotik dan abiotik dibedakan atas ciri-ciri yang dimiliki
objek pengamatan. Komponen biotik identik dengan makhluk hidup
yang memiliki ciri bergerak, makan, bernapas, peka dengan rangsang,
tumbuh, berkembang biak, ekskresi.
Sedangkan abiotik tidak memiliki semua ciri makhluk hidup di ats.
15
Total skor
100104
40 xNilai
40
LKS 2 kelas kontrol
Tabel Pengamatan
ayam dan kucing, istilah interaksi netralisme
benalu dan pohon yang ditumpangi, istilah interaksi parasitisme
kupu-kupu dan bunga, istilah interaksi mutualisme
ikan remora dan hiu, istilah interaksi komensalisme
rusa dan singa, istilah interaksi predasi
10
Lampiran 5
130
1. pengertian interaksi
kemampuan makhluk hidup beradaptasi dan berkomunikasi
dengan sekitarnya baik antara komponen biotik maupun dengan
komponen abiotik
5
2. gambar jaring-jaring makanan:
bunga kupu-kupu ayam dekomposer
5
Kesimpulan :
Hubungan interaksi yang terbentuk antar komponen biotik dan
komponen biotik contohnya ayam dan kucing yang saling tidak
mempengaruhi dinamakan dengan istilah netralisme.
10
Total skor
100103
30 xNilai
30
LKS 3 kelas kontrol
Hasil tinjauan literatur
Sesuai literatur yang dikutip siswa
10
1. upaya yang dipilih sudah/belum dilaksanakan pemerintah.
Kegiatan di atas penting dilakukan karena
(sesuai jawaban siswa)
5
2. saya pernah/tidak melaksanakan upaya pelestarian. Karena...
(terkait no.1)
5
3. sikap saya jika upaya di atas dilaksanakan oleh sekolah
setuju/tidak
(terkait no.2)
5
Kesimpulan:
Berbagai macam upaya yang mampu dilakukan untuk menjaga
kelestarian lingkungan antara lain membiasakan diri sendiri untuk
memiliki rasa peduli dan cinta terhadap lingkungan, agar senantiasa
menjaga dan merawat lingkungan sekitar tempat tinggal maupun
15
131
sekolah.
Total skor
100104
40 xNilai
40
LKS 4 kelas kontrol
Topik pencemaran:
(disesuaikan dengan topik pilihan siswa)
10
1. macam-macam pencemaran:
pencemaran tanah
pencemaran air
pencemaran udara
pencemaran suara
5
2. upaya untuk terhindar dari pencemaran
senantiasa menjaga lingkungan untuk tetap menjadi lingkungan
yang bersih dan sehat
5
3. kegiatan sehari-hari yang menambah pencemaran
penggunaan kendaraan bermotor yang terlalu sering.
Membuang sampah di sungai
Menanggulangi sampah dengan cara dibakar, dll.
5
Kesimpulan
Pencemaran yang sering dijumpai antara lain pencemaran tanah, air
dan udara. Upaya untuk dapat menanggulangi pencemaran yang
terlanjur terjadi yaitu dengan kerjasama bersama warga sekitar untuk
mengadakan kegiatan kebersihan atau melakukan kegiatan
penghijauan untuk kawasan yang banyak polusi maupun gersang.
15
Total skor
100104
40 xNilai
40
LKS 1 kelas eksperimen
132
Tabel pengamatan
Komponen biotik : rumput, pohon mangga, pohon jati, semut, capung,
kupu-kupu, ikan, laba-laba, belalang, manusia, dan makhluk hidup lain
yang ditemukan di lapangan sepakbola
Komponen abiotik : tanah, air, udara, asap, batu, dll
10
1. perbedaan komponen biotik dan abiotik yang ada di lapangan
sepakbola
biotik abiotik
Merupakan makhluk hidup Merupakan benda mati
Memiliki ciri-ciri hidup seperti
bernapas, makan, bergerak, dll
Tidak memiliki ciri-ciri hidup,
hanya diam di tempat
5
2. kepadatan populasi :
rumus : jumlah individu dalam populasi : luas wilayah
5
Puzzle yang terbentuk antara lain:
10
Kesimpulan
komponen-komponen biotik dan abiotik yang ditemukan di lapangan
memiliki bermacam perbedaan salah satunya termasuk tidaknya objek
makhluk hidup. Contohnya kupu-kupu yang terbang merupakan
makhluk hidup maka termasuk kategori biotik. Sedangkan tanah yang
diinjak dan diam di tempat termasuk ke dalam komponen abiotik.
10
Total skor
100104
40 xNilai
40
LKS 2 kelas eksperimen
Tabel pengamatan
siswa dan siswa – hubungan antara biotik&biotik – istilah
10
133
netralisme/mutualisme/komensalisme/parasitisme
kupu-kupu dan bunga mawar-hubungan antara biotik&biotik-
istilah mutualisme
lumut dan batu-hubungan antara biotik&abiotik-istilah netralisme
1. jaring-jaring makanan
mawar kupu-kupu cicak dekomposer
5
2. jika salah satu populasi meledak, maka hal yang terjadi yaitu
populasi makhluk hidup setelahnya akan bertambah/meningkat.
Sedangkan populasi yang dimangsa/sebelumnya akan menurun.
5
Puzzle yang terbentuk beserta diskripsinya. 10
Kesimpulan: bentuk hubungan interaksi yang ada di lapangan antara
lain parasitisme, mutualisme, komensalisme, predasi, dan netralisme.
10
Total skor
100104
40 xNilai
40
LKS 3 kelas eksperimen
Tabel hasil diskusi
Terdiri dari komentar 7 kelompok lain yang presentasi di depan kelas
10
1. upaya menanggulangi pencemaran udara di sekolah
menambah pohon di sekitar sekolah terutama di kawasan
pinggiran jalan raya yang merupakan sumber polusi udara terbesar
di sekolahan.
5
2. cara menumbuhkan rasa peduli lingkungan terhadap teman
mengajak teman untuk menjaga lingkungan sekolah seperti
mengingatkan untuk tidak membuang bungkus makanan
sembarangan, mengingatkan untuk melaksanakan tugas piket dan
menegur teman yang mencabut tanaman tanpa alasan yang jelas.
5
3. upaya pemerintah untuk menanggulangi flora&fauna yang 5
134
semakin berkurang
mendirikan tempat tempat perlindungan dan pembudidayaan
untuk kelangsungan flora dan fauna langka
Puzzle yang terbentuk + deskripsi 10
Kesimpulan
Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi kerusakan
lingkungan seperti menjaga lingkungan sekolah dan tempat tinggal
dari sampah serta membiasakan diri untuk hidup bersih dan sehat.
15
Total skor
100105
50 xNilai
50
LKS 4 kelas eksperimen
tabel pengamatan 10
1. jenis pencemaran
Pencemaran udara - asap kendaraan bermotor – penanaman
pohon
Pencemaran tanah – membuang sampah plastik di tanah
sekolah – memisahkan sampah sesuai jenis dan berusaha
mengadakan daur ulang
Pencemaran air – kolam ikan yang menghijau dan bau –
mengadakan pengurasan/pembersihan secara rutin
5
2. pencemaran yang sering dijumpai sepanjang perjalanan ke sekolah
apapun jenis pencemaran yang ditemukan siswa
5
3. cara penanggulangan untuk masalah
disesuaikan dengan jawaban no.2
5
puzzle yang terbentuk +deskripsi 10
Kesimpulan
Pencemaran lingkungan yang terjadi di sekolah diakibatkan oleh
kegiatan yang ada di sekolah, sebaiknya pihak sekolah lebih tegas
15
Lampiran 6 136
KRITERIA INDIKATOR PENCAPAIAN AKTIVITAS BELAJAR
1. Kegiatan-kegiatan visual (Visual Activities)
a. Siswa memperhatikan guru saat memberi penjelasan
No Kriteria Skor
1. Tidak memperhatikan penjelasan yang guru sampaikan 1
2. Memperhatikan guru sambil bercanda (tidak serius) 2
3. Memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-
sungguh 3
4. Memperhatikan dan mencatat penjelasan guru 4
b. Siswa membaca lembar kegiatan yang diberikan guru
No Kriteria Skor
1. Tidak membaca lembar kegiatan 1
2. Membaca lembar kegiatan namun tidak lengkap 2
3. Membaca lembar kegiatan hingga lengkap 3
4. Membaca lembar kegiatan lengkap dan mengerti
maksud dari kegiatan di dalamnya 4
c. Siswa melakukan pengamatan terhadap objek yang diamati
No Kriteria Skor
1. Tidak mengamati objek pengamatan 1
2. Mengamati objek dalam waktu singkat 2
3. Mengamati dengan cermat 3
4. Mengamati dengan cermat dan sungguh-sungguh
selama kegiatan pengamatan 4
137
2. Kegiatan-kegiatan lisan (Oral Activities)
a. Siswa bertanya kepada guru apabila kurang paham mengenai penjelasan
yang disampaikan
No Kriteria Skor
1. Tidak pernah tunjuk jari, tidak pernah bertanya dan
tidak siap ditanya 1
2. Pernah tunjuk jari, pernah bertanya dan cukup siap
ditanya 2
3. Sering tunjuk jari, pernah bertanya, dan siap ditanya 3
4. Sering tunjuk jari, sering bertanya, dan siap ditanya 4
b. Siswa bertanya pada saat menggunakan media pembelajaran untuk diskusi
No Kriteria Skor
1. Siswa tidak mengerti dan tidak bertanya pada guru
tentang langkah-langkah pada saat menggunakan media 1
2. Siswa tidak mengerti dan bertanya pada guru tentang
langkah-langkah pada saat menggunakan media 2
3. Siswa mengerti dan bertanya pada guru tentang
langkah-langkah pada saat menggunakan media 3
4. Siswa mengerti dan aktif bertanya pada guru tentang
langkah-langkah pada saat menggunakan media 4
c. Siswa ikut serta mengeluarkan pendapat pada saat diskusi berlangsung
No Kriteria Skor
1. Tidak sesuai dengan topik diskusi 1
2. Cukup sesuai dengan topik diskusi 2
3. Sesuai topik diskusi 3
4. Sangat sesuai dan jelas dengan topik diskusi 4
3. Kegiatan-kegiatan menulis (Writing Activities)
138
a. Siswa mencatat penemuan saat pengamatan
No Kriteria Skor
1. Tidak mencatat hasil pengamatan 1
2. Mencatat hasil pengamatan tapi tidak lengkap 2
3. Mencatat lengkap hasil pengamatan 3
4. Mencatat lengkap hasil pengamatan dan jelas 4
b. Siswa mengerjakan soal-soal pada lembar kegiatan pada saat diskusi
kelompok
No Kriteria Skor
1. Tidak memberi sumbangan pemikiran dan tidak
mengerjakan soal 1
2. Tidak memberi sumbangan pemikiran dan mengerjakan
soal dengan menyontek 2
3. Memberi sumbangan pemikiran dan mengerjakan soal
tanpa menyontek 3
4. Memberi sumbangan pemikiran dan mengerjakan soal
diskusi dengan tepat tanpa menyontek 4
c. Siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok
No Kriteria Skor
1. Tidak mampu menyimpulkan 1
2. Cukup mampu menyimpulkan 2
3. Mampu menyimpulkan 3
4. Sangat mampu menyimpulkan 4
4. Kegiatan-kegiatan motorik (Motorik Activities)
139
a. Siswa melakukan apa yang diintruksikan guru pada saat membentuk
kelompok
No Kriteria Skor
1. Tidak pernah 1
2. Melakukan instruksi guru sambil bermain-main (tidak
serius) 2
3. Melakukan instruksi guru dengan tepat 3
4. Melakukan instruksi guru dengan tepat dan penuh
tanggung jawab 4
b. Siswa melakukan apa yang diintruksikan guru pada saat menggunakan
media pembelajaran
No Kriteria Skor
1. Tidak pernah 1
2. Melakukan instruksi guru sambil bermain-main (tidak
serius) 2
3. Melakukan instruksi guru dengan tepat 3
4. Melakukan instruksi guru dengan tepat dan penuh
tanggung jawab 4
c. Siswa memungut sampah yang ditemukan pada saat pembelajaran
No Kriteria Skor
1. Tidak mau memungut sampah 1
2. Memungut sampah setelah ada perintah 2
3. Memungut sampah tanpa ada perintah 3
4. Selalu memungut sampah ketika menemui sampah 4
5. Kegiatan-kegiatan mental (Mental Activities)
140
a. Siswa menanggapi hasil diskusi kelompok lain saat presentasi
No Kriteria Skor
1. Tidak sesuai 1
2. Cukup sesuai 2
3. Sesuai 3
4. Sangat sesuai dan jelas 4
b. Siswa mampu menyimpulkan hasil diskusi di depan kelas
No Kriteria Skor
1. Tidak sesuai 1
2. Cukup sesuai 2
3. Sesuai 3
4. Sangat sesuai dan jelas 4
c. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru seusai presentasi
No Kriteria Skor
1. Tidak mampu menjawab 1
2. Mampu menjawab tapi tidak tepat 2
3. Mampu menjawab dan cukup tepat 3
4. Mampu menjawab dan sangat tepat 4
Jumlah Skor minimum = 15
Jumlah Skor maksimum = 60
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
141
Hari/Tanggal :
Materi :
Kelas :
Berikan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan jenis aktivitas belajar siswa
!
No
Nomor
urut
siswa
Jenis Aktivitas
Jumlah
(1)
Visual
activities
(2)
Oral
activities
(3)
Writing
Activities
(4)
Motor
Activities
(5)
Mental
Activities
A B C A B C A B C A B C A B C
1. 01
2. 02
3. 03
4. 04
5. 05
6. 06
7. 07
8. 08
9. 09
10. 10
11. 11
12. 12
13. 13
14. 14
15. 15
16. 16
17. 17
18. 18
No Nomor Jenis Aktivitas Jumlah
142
urut
siswa
(1)
Visual
activities
(2)
Oral
activities
(3)
Writing
Activities
(4)
Motor
Activities
(5)
Mental
Activities
A B C A B C A B C A B C A B C
19. 19
20. 20
21. 21
22. 22
23. 23
24. 24
25. 25
26. 26
27. 27
28. 28
29. 29
30. 30
31. 31
32. 32
Magelang, ............................2015
Observer,
(...................................)
Lampiran 7 143
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SIKAP PEDULI LINGKUNGAN
Variabel Indikator Aspek yang diamati No.
butir
Jumlah
butir
Sikap Peduli
Lingkungan
(A)
Berusaha untuk
melindungi
alam
Membersihkan lingkungan
sekolah
(1) 1
(B)
Menghargai
kebersihan
Membuang sampah pada
tempatnya
(2) 3
Tidak mencoret-coret meja
atau dinding
(3)
Memisahkan sampah organik
dan anorganik
(4)
(C)
Bijaksana
dalam
menggunakan
SDA
Menggunakan kertas sesuai
dengan kebutuhan
(5) 1
(D)
Tanggung
jawab terhadap
lingkungan
Tidak merusak tanaman di
sekitar sekolah
(6) 1
Jumlah 6
144
PEDOMAN LEMBAR OBSERVASI
SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA
Pengamat
Tanggal
Kelas yang diobservasi
Jumlah siswa
No Pernyataan 1 2 3 4
(1) Membersihkan lingkungan sekolah
(2) Membuang sampah ke tempat sampah
(3) Tidak mencoret-coret meja atau dinding
(4) Memisahkan sampah organik dan anorganik
(5) Menggunakan kertas sesuai dengan kebutuhan
(6) Tidak merusak tanaman di sekitar sekolah
Keterangan:
No Skor Keterangan
(1) 4
3
2
1
Siswa membersihkan kelas setelah pembelajaran sampai bersih
Siswa membersihkan kelas setelah selesai pembelajaran tetapi
kurang bersih
Siswa membersihkan kelas setelah pembelajaran tetapi kelas tetap
kotor
Siswa tidak membersihkan kelas sama sekali
(2) 4
3
2
1
Siswa selalu membuang sampah ke tempat sampah
Siswa 2-3 kali membuang sampah ke tempat sampah
Siswa 1 kali membuang sampah ke tempat sampah
Siswa tidak pernah membuang sampah ke tempat sampah
(3) 4
3
2
1
Siswa tidak mencoret-coret meja atau dinding
Siswa tidak sengaja mencoret-coret meja atau dinding
Siswa sengaja mencoret meja atau dinding sebanyak 1 kali
Siswa sengaja mencoret meja atau dinding sebanyak lebih dari 1
kali
145
(4) 4
3
2
1
Siswa selalu memisahkan sampah organik dan sampah anorganik
saat membuang sampah
Siswa 2-3 kali membuang sampah organik ke tempat sampah
organik dan sebaliknya
Siswa hanya 1 kali membuang sampah organik ke tempat sampah
organik ataupun sebaliknya
Siswa membuang sampah organik dan anorganik pada satu tempat
(5) 4
3
2
1
Siswa menggunakan kertas sesuai petunjuk
Siswa menggunakan kertas melebihi petunjuk
Siswa menggunakan kertas berbeda dari petunjuk
Siswa menggunakan kertas secara berlebihan
(6) 4
3
2
1
Siswa tidak mencabuti tanaman
Siswa mencabuti daun tanaman
Siswa menginjak-injak tanaman
Siswa mencabut tanaman hingga akarnya
146
LEMBAR OBSERVASI SIKAP PEDULI LINGKUNGAN
Hari/tanggal :
Materi :
Kelas :
Berikan skor pada kolom yang tersedia sesuai dengan aspek dari sikap peduli
lingkungan yang diamati!
No
Nomor
urut
siswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Σ (%) Keterangan
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
147
No
Nomor
urut
siswa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) Σ (%) Keterangan
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
Magelang, ............................2015
Observer
(...............................)
Lampiran 8 148
KISI-KISI SKALA SIKAP SISWA
(Peduli Lingkungan)
Pendidikan lingkungan adalah proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang
lingkungan, peduli dengan masalah lingkungan dan mencari alternatif untuk
memecahkan masalah lingkungan, serta termotivasi untuk lebih jauh
mengembangkan lingkungan. Menurut Dimopoulos (2009) ada empat tingkatan
pencapaian pada pendidikan lingkungan. Tingkatan tersebut adalah Ecological
Foundation Level (pengetahuan dasar mengenai lingkungan), Conceptual
AwarenessLevel (menganalisis isu-isu di lingkungan), Investigation and
Evaluation (menelusuri dan mengevaluasi masalah lingkungan dan memikirkan
solusinya), dan Environmental Action Skills Level (aplikasi pengetahuan untuk
mengatasi permasalahan lingkungan).
Variabel Dimensi Indikator Aspek yang dinilai No. item Σ
item F UF
Peduli
Lingkun
gan
Ecological
Foundation
Level
Berusaha
untuk
melindungi
alam
Membersihkan
lingkungan sekolah 18 10 2
Membersihkan
lingkungan rumah 7 16 2
Conceptual
Awareness
Level
Menghargai
kebersihan
Membuang sampah
sesuai jenisnya 1 13 2
Tidak mencoret
meja dan dinding 11 4 2
Menyiram kamar
mandi setelah
digunakan
15 8 2
Investigation
and Evaluation
Level
Bijaksana
dalam
menggunakan
SDA
Menggunakan
bahan praktikum
seperlunya
19 3 2
Menutup kran air
setelah tidak 17 5 2
149
digunakan
Mematikan lampu
pada pagi hari 9 12 2
Environmental
Action Skills
Level
Tanggung
jawab terhadap
lingkungan
Membersihkan
bahan praktikum
yang telah dipakai
2 14 2
Merawat tanaman 6 20 2
20
Keterangan:
F = Favourable
UF = Unfavourable
Skala SIKAP tersebut menggunakan favourable dan unfavourable dimana ketika
pernyataan favourable (mengarah atau menunjuk ciri adanya atribut yang diukur)
mendapatkan nilai 4, 3, 2, 1 dan pernyataan unfavourable (tidak mengarah atau
tidak menunjukkan atribut yang dicirikan) mendapat nilai 1, 2, 3, 4.
150
Skor Penilaian Skala Sikap
Sikap Peduli Lingkungan
No Pernyataan Pilihan jawaban
SS S KS TS
1 Saya membuang sampah pada tempat sampah
organik dan anorganik
4 3 2 1
2 Saya selalu membersihkan alat dan bahan praktek
yang telah saya gunakan
4 3 2 1
3 Saya menggunakan bahan praktikum sesuai
keinginan saya
1 2 3 4
4 Saya mencatat materi IPA di meja dan di dinding
kelas agar mudah diingat
1 2 3 4
5 Saya membiarkan kran air tetap menyala setelah
saya gunakan
1 2 3 4
6 Saya menyempatkan diri untuk menyiram
tanaman di sekitar rumah
4 3 2 1
7 Saya selalu menyapu halaman rumah dari sampah
dedaunan
4 3 2 1
8 Saya buru-buru meninggalkan kamar mandi
setelah saya gunakan
1 2 3 4
9 Saya mematikan lampu rumah pada pagi hari 4 3 2 1
10 Saya melaksanakan tugas piket karena perintah
guru
1 2 3 4
11 Saya selalu menjaga agar meja dan dinding kelas
selalu bersih tanpa coretan
4 3 2 1
12 Saya membiarkan lampu rumah menyala
sepanjang hari
1 2 3 4
13 Saya membuang sampah makanan ke dalam laci
meja
1 2 3 4
14 Saya membiarkan alat dan bahan praktek yang 1 2 3 4
151
telah selesai agar dibersihkan laboran
15 Saya berusaha menyiram kamar mandi hingga
bersih setelah saya gunakan
4 3 2 1
16 Saya sering membuang sampah di halaman rumah 1 2 3 4
17 Saya berusaha menggunakan air sehemat mungkin
dan menutup kran air setelah tidak diperlukan
4 3 2 1
18 Saya tidak pernah absen menjalankan tugas piket
untuk membersihkan kelas
4 3 2 1
19 Saya menggunakan bahan untuk praktek sesuai
dengan perintah yang diberikan
4 3 2 1
20 Saya dengan sengaja memetik daun dan
memotong ranting tanaman untuk tujuan bermain-
main
1 2 3 4
Skor maksimum = 80
Skor minimum = 20
152
LEMBAR SKALA SIKAP
LKS MATERI EKOSISTEM UNTUK SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 10 MAGELANG
Dalam rangka penulisan skripsi untuk menyelesaikan studi Program Sarjana
Universitas Negeri Semarang, Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan
judul “Pengaruh Outdoor Learning Process Berbantu Puzzle Blocks Materi
Ekosistem untuk Mengembangkan Aktivitas Belajar dan Sikap Peduli
Lingkungan”. Selanjutnya semua informasi akan digunakan untuk penulisan
skripsi bukan untuk kepentingan lain. Sehubungan dengan hal tersebut di atas,
mohon bantuan saudara untuk mengisi jawaban dari pernyataan pada skala sikap.
Pernyataan saudara tidak akan berdampak negatif bagi saudara.
Identitas
Nama :
No. Absen :
Kelas :
Petunjuk
1. Tulislah identitas saudara meliputi nama, nomor absen, dan kelas pada bagian
yang tersedia.
2. Bacalah petunjuk pengisian lembar skala psikologis
3. Bacalah secara cermat setiap pernyataan yang tersedia, pernyataan terdiri atas
pernyataan yang bersifat posistif dan negatif
4. Nyatakan apakah saudara melakukan hal yang disebutkan dalam pernyatan
tersebut dengan cara memberi tanda (√) pada salah satu pilihan jawaban yang
tersedia di kolom jawaban
5. Tidak ada jawaban yang salah, pilihan jawaban adalah benar, karena itu pilih
jawaban sesuai dengan diri saudara. Pilihan jawaban yang tersedia yaitu
SS = Sangat Sesuai
S = Sesuai
KS = Kurang Sesuai
TS = Tidak Sesuai
153
6. Setelah selesai mengisi seluruh pernyataan, tulislah nama dan tanda tangan
saudara pada bagian yang tersedia
7. Kumpulkan lembar skala sikap pada guru dengan rapi
Contoh pengisian:
No Pernyataan Pilihan jawaban
SS S KS TS
1. Saya tidak membuang sampah di
tempat sampah √
*Contoh pernyataan merupakan pernyataan negatif yang memiliki arti
bahwa saudara membuang sampah secara sembarangan atau tidak di
tempat sampah.
*Selamat Mengerjakan*
No Pernyataan Pilihan jawaban
SS S KS TS
1 Saya membuang sampah pada tempat sampah
organik dan anorganik
2 Saya selalu membersihkan alat dan bahan praktek
yang telah saya gunakan
3 Saya menggunakan bahan praktikum sesuai
keinginan saya
4 Saya mencatat materi IPA di meja dan di dinding
kelas agar mudah diingat
5 Saya membiarkan kran air tetap menyala setelah
saya gunakan
6 Saya menyempatkan diri untuk menyiram
tanaman di sekitar rumah
7 Saya selalu menyapu halaman rumah dari sampah
154
dedaunan
8 Saya buru-buru meninggalkan kamar mandi
setelah saya gunakan
9 Saya mematikan lampu rumah pada pagi hari
10 Saya melaksanakan tugas piket karena perintah
guru
11 Saya selalu menjaga agar meja dan dinding kelas
selalu bersih tanpa coretan
12 Saya membiarkan lampu rumah menyala
sepanjang hari
13 Saya membuang sampah makanan ke dalam laci
meja
14 Saya membiarkan alat dan bahan praktek yang
telah selesai agar dibersihkan laboran
15 Saya berusaha menyiram kamar mandi hingga
bersih setelah saya gunakan
16 Saya sering membuang sampah di halaman rumah
17 Saya berusaha menggunakan air sehemat mungkin
dan menutup kran air setelah tidak diperlukan
18 Saya tidak pernah absen menjalankan tugas piket
untuk membersihkan kelas
19 Saya menggunakan bahan untuk praktek sesuai
dengan perintah yang diberikan
20 Saya dengan sengaja memetik daun dan
memotong ranting tanaman untuk tujuan bermain-
main
Magelang,...............................2015
Responden
.............................................
KISI-KISI SOAL PRETEST
Jenjang pendidikan : SMP Negeri 10 Magelang Jumlah soal : 25 soal
Mata pelajaran : IPA Waktu : 40 menit
Kelas/Semester : VII/genap Bentuk soal : Pilihan ganda
Kompetensi
Dasar Materi Pokok Indikator Soal
Pengujian Aspek kognitif
Nomor
soal
Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
7.1 Menentukan
ekosistem dan
saling hubungan
antara komponen
ekosistem
Ekosistem Memahami gangguan yang terjadi dalam
keseimbangan ekosistem
Menjelaskan indikator keseimbangan
ekosistem
Memahami tingkatan organisasi dalam
ekosistem
Menganalisis makhluk hidup berdasar cara
mendapat makanan
Menguraikan komponen abiotik dalam
proses fotosintesis
Membandingkan antara autotrof dan
heterotrof berdasar perolehan makanan
1
2
3
4
5
6
A
A
C
B
B
B
√
√
√
√
√
√
7.2
Mengidentifikasi
kan pentingnya
keanekaragaman
makhluk hidup
dalam pelestarian
ekosistem
Keanekaragaman
makhluk hidup
dan upaya
pelestariannya
Lam
pira
n 9
155
Menganalisis kepadatan populasi
Menjelaskan ilmu timbal balik antar
makhluk hidup
Mendeteksi komponen komponen abiotik
yang tidak mempengaruhi komponen biotik
Menganalisis komponen ekosistem dalam
peran terjadinya bencana alam
Mendeteksi penyebab gangguan eceng
gondok
Mendeteksi dampak dari kemunduran
populasi di rantai makanan
Memahami keberadaan unsur nitrogen
Mengidentifikasi amoniak dalam nitrogen
cycle
Menganalisis saling ketergantungan dalam
rantai makanan
Menerapkan konsep perpindaham energi
dalam rantai makanan
Memahami bentuk bentuk simbiosis
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
A
B
C
D
A
A
A
C
C
B
B
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7.3 Memprediksi
pengaruh
kepadatan
populasi manusia
terhadap
lingkungan
Pengaruh
kepadatan
populasi terhadap
lingkungan
7.4
Mengaplikasikan
peran manusia
dalam
pengelolaan
lingkungan untuk
mengatasi
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan
Pengelolaan
lingkungan
156
Menganalisis kesalahan perbuatan manusia
yang merugikan
Memahami fungsi dari kebun raya
Menjelaskan dampak dari populasi yang
berlebih
Menganalisis ciri-ciri polutan
Memprediksi akibat dari pembuangan
limbah ke perairan
Mendeteksi dampak kerusakan ozon
Menjelaskan senyawa kimia berbahaya
terhadap kerusakan ozon
Menjelaskan efek berbahaya pada kegiatan
sehari-hari yang mampu merusak lingkungan
18
19
20
21
22
23
24
25
D
B
A
C
D
C
D
C
√
√
√
√
√
√
√
√
157
Lampiran 10 158
SOAL PRETEST
MATERI EKOSISTEM
Tahun Pelajaran 2014/2015
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/2
Hari/Tanggal :
Waktu : 40 menit
PETUNJUK UMUM :
1. Isikan identitas anda pada lembar jawab yang tersedia
2. Laporkan kepada guru apabila terdapat soal yang kurang jelas atau
kurang lengkap
3. Periksa kembali pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
4. Lembar soal tidak boleh dicoret-coret.
PETUNJUK KHUSUS
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat, kemudian berilah
tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D pada lembar jawab yang tersedia!
1. Apabila ekosistem yang seimbang mendapat gangguan, keseimbangan ini
dapat mengakibatkan perubahan yang menyebabkan terbentuknya
keseimbangan baru. Kemampuan ekosistem untuk pulih atau memperbaiki
ekosistem disebut ...
a. Daya lenting ekosistem
b. Recovery
c. Imunitas ekosistem
d. Adaptasi
2. Ekosistem yang seimbang memiliki arti ...
a. Komposisi penyusunnya seimbang
b. Jumlah dari makhluk hidup di dalamnya sama
c. Adanya unsur abiotik pada lingkungan biotik
d. Tidak adanya pencemaran yang mengganggu
3. Berikut ini tatanan atau tingkatan organisasi dalam ekosistem yang tepat
adalah ...
a. Individu, populasi, ekosistem, komunitas, bioma, biosfer
b. Individu, ekosistem, populasi, komunitas, bioma, biosfer
c. Individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, biosfer
159
d. Individu, populasi, ekosistem, komunitas, biosfer, bioma
Wacana 1 (pertanyaan no. 4-5)
Komponen biotik dapat dibedakan berdasarkan cara memperoleh
makanannya, antara lain yaitu produsen, konsumen dan dekomposer. Produsen
merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri melalui
fotosintesis. Organisme yang termasuk dalam Kelompok ini adalah tumbuhan
hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil. Produsen ini kemudian
dimanfaatkan oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan
yang berperan sebagai konsumen. Sedangkan dekomposer adalah jasad renik yang
berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati
ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Selain itu aktivitas pengurai juga akan
menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses fotositesis.
(sumber: www.google.com)
4. Makhluk hidup yang mampu membuat makanan sendiri dikenal dengan
istilah ...
a. Heterotrof
b. Autotrof
c. Konsumen
d. Produsen
5. Proses fotosintesis yang terjadi pada organisme yang memiliki klorofil yaitu...
a. CO2 + H2O matahari dan klorofil
C6H12O6 + O2
b. 6CO2 + 6H2O matahari dan klorofil
C6H12O6 + 6O2
c. O2 + H2O matahari dan klorofil
C6H12O6 + CO2
d. 6O2 + 6CO2 matahari dan klorofil
C6H12O6 + H2O
6. Berikut ini perbedaan antara organisme autotrof dan heterotrof yang tepat
adalah ...
Perbedaan Autotrof Heterotrof
Perolehan makanan ...
Tergantung pada
makhluk hidup lain
160
Energi yang dibutuhkan Matahari langsung Matahari secara tidak
langsung
Peran dalam rantai
makanan Produsen Konsumen
a. Tidak tergantung pada makhluk hidup lain
b. Menghasilkan makanan sendiri
c. Menempel pada makhluk hidup lainnya
d. Mencari makanan sendiri
7. Sebuah ruang kelas di sekolah X memiliki panjang ruang 10 meter dan lebar
7 meter. Kelas tersebut dihuni oleh 35 siswa. Dari data yang tersedia,
kepadatan populasi pada kelas tersebut adalah ...
a. 1 siswa per 2m2
b. 1 siswa per m2
c. 2 siswa per m2
d. 2 siswa per 2m2
8. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya disebut ...
a. Biologi
b. Ekologi
c. Taksonomi
d. Anatomi
Wacana 2 (pertanyaan no. 9)
Keberadaan komponen abiotik dalam ekosistem sangat mempengaruhi
komponen biotik. Misal: tumbuhan dapat hidup baik apabila lingkungan
memberikan unsur-unsur yang dibutuhkan tumbuhan tersebut, contohnya air,
udara, cahaya, dan garam-garam mineral. Begitu juga sebaliknya komponen biotik
sangat mempengaruhi komponen abiotik.
9. Komponen abiotik sangat mempengaruhi komponen biotik dan komponen
biotik mempengaruhi komponen abiotik. Namun ada beberapa komponen
abiotik yang tidak tergantung dengan kondisi dari komponen biotik.
Komponen tersebut adalah ...
a. Udara, angin, cahaya,
b. Gaya gravitasi, udara, air
161
c. Matahari, tekanan udara, gaya gravitasi
d. Sinar matahari, mineral, air
10. Perhatikan gambar di bawah ini!
(sumber: http://www.google.com)
Komponen biotik yang mempengaruhi terjadinya peristiwa seperti pada
gambar di atas yaitu ...
a. Frekuensi air hujan yang terlalu tinggi
b. Tanah yang bergerak secara terus menerus
c. Manusia yang terlalu banyak bermukim
d. Kurangnya tumbuhan yang menahan tanah
11. Permukaan kolam yang tertutup oleh eceng gondok akan menyebabkan biota
yang di bawahnya tidak dapat hidup. Hal ini disebabkan oleh ...
a. Kandungan O2 di dalam air berkurang
b. Kandungan CO2 di dalam air sedikit
c. Kandungan O2 dalam air banyak
d. Penetrasi cahaya matahari ke dalam kolam berkurang
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
(sumber: http://www.google.com)
Jika tumbuhan (plantain) populasinya menurun, maka hal yang terjadi adalah
...
a. Populasi serigala (fox) menurun
b. Populasi kupu-kupu (butterfly) menurun
162
c. Populasi tikus (mouse) meningkat
d. Populasi burung (buzzard) meningkat
Wacana 3(pertanyaan no.13-14)
Siklus nitrogen: bila makhluk hidup mati, protein yang ada pada tubuhnya
akan diurai menjadi senyawa nitrogen (NH3). NH3 akan bereaksi dengan H2O
membentuk ammoniumyang dapat diserap langsung oleh tumbuhan. NH3 bisa
pula terbentuk dari N2 bebas dari udara yang diikat oleh bakteri, lalu diubah
menjadi nitrit (NO2) dengan menggunakan oksigen oleh bakteri nitrococcus. Nitrit
diubah menjadi nitrat (NO3) dengan menggunakan oksigen oleh bakteri
nitrobakter. (Sumber: Teguh, 2008)
13. Unsur yang selalu ditemukan di dalam organisme adalah ...
a. Nitrogen sebagai penyusun asam amino
b. Amonium dan nitrat
c. Karbon sebagai penyususn asam amino
d. Nitrogen sebagai penyususn ATP
14. Rumus kimia ammoniak adalah ...
a. NH2
b. NH4
c. NH3
d. N2H
Wacana 4 (pertanyaan no. 15-16)
Semua bentuk energi berasal dari satu sumber yaitu matahari. Perpindahan
energi dari satu tempat ke tempat lain disebut transfer energi atau aliran energi.
Dalam suatu ekosistem, energi matahari diubah oleh produsen menjadi makanan
bagi konsumen primer. Konsumen primer akan mengubah makanan menjadi
energi. Konsumen sekunder juga melakukan hal yang sama setelah memakan
konsumen primer. Namun, tidak semua makanan yang dikonsumsi diubah
menjadi energi. Selama proses transfer energi, selalu terjadi pengurangan jumlah
energi setiap melewati suatu tingkat trofik. Selama terjadi aliran energi dalam
suatu ranbtai makanan, terjadi pula aliran materi. (sumber: Wasis, 2008)
15. Pada suatu ekosistem terdapat belalang, padi, katak, ular, jamur dan bakteri.
Organisme yang sangat tergantung pada konsumen yaitu ...
a. Katak, ular
163
b. Padi, belalang
c. Jamur, bakteri
d. Padi, jamur
16. Berikut ini perpindahan energi yang benar adalah ...
a. Matahari – herbivora – karnivora – omnivora
b. Matahari – produsen – konsumen primer – konsumen sekunder
c. Produsen – karnivora – herbivora – pengurai
d. Produsen – karnivora – konsumen primer – konsumen sekunder
17. Hubungan antara bunga anggrek dengan pohon yang ditumpanginya disebut
dengan simbiosis ...
a. Parasitisme
b. Komensalisme
c. Mutualisme
d. Netralisme
18. Penebangan hutan yang ilegal dan besar-besaran, dapat menyebabkan
makhluk hidup terganggu dan menderita. Hal ini karena ...
a. Sumber devisa negara berkurang sehingga negara rugi
b. Makhluk hidup sangat tergantung pada hutan yang lebat
c. Kayu pembuat perabotan rumah tangga berkurang
d. Tanah yang gundul tidak mampu menahan air hujan menyebabkan longsor
19. Usaha lain pemerintah dalam upaya pelestarian keanekaragaman makhluk
hidup dengan pembuatan kebun raya. Contoh kebun raya yang terkenal yaitu
kebun raya bogor. Fungsi kebun raya ini didirikan adalah ...
a. Pemeliharaan dan penangkaran hewan
b. Tempat koleksi tanaman dari berbagai wilayah
c. Daerah resapan air
d. Perlindungan terhadap makhluk hidup dan ekosistemnya
20. Beberapa masalah berikut yang timbul karena jumlah populasi yang
meningkat yaitu ...
a. Kepadatan lalulintas yang mengakibatkan udara terjadi pencemaran
b. Sampah menjadi berkurang karena banyak petugas kebersihan
164
c. Ladang yang diolah baik hingga mengakibatkan sektor pertanian
meningkat
d. Berkembangnya bidang bioteknologi sehingga membantu permasalahan
yang timbul
21. Suatu zat disebut polutan apabila memenuhi syarat berikut, kecuali ...
a. Jumlahnya melebihi normal
b. Tempat tidak semestinya
c. Tidak menimbulkan kerugian
d. Berada pada waktu yang tidak tepat
Wacana 5 (pertanyaan no. 22)
Detergen terbuat dari ABS (Alkyl Benzene Sulfonat) dan SLS (Sodium
Lauryl Sulfat) yang berasal dari minyak bumi sehingga sulit untuk diuraikan oleh
mikroorganisme. Detergen juga mengandung senyawa phosporus sebagai
penyebab pertumbuhnya ganggang. Membuang limbah berupa detergen
mengakibatkan makhluk hidup yang tinggal di daerah tersebut akan mati, akibat
dari kandungan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem daerah
tersebut. (Sumber: Tim IPA, 2007)
22. Alasan yang paling tepat untuk larangan membuang limbah detergen ke
sungai adalah ...
a. Menyebabkan daerah di sekitar kotor
b. Menyebabkan daerah menjadi kumuh
c. Menyebabkan daerah menjadi bau
d. Menyebabkan daerah yang ditinggali makhluk hidup tercemar
Wacana 6 (pertanyaan no. 23)
Penggunaan barang-barang elektronik yang berlebihan dan tidak sesuai
dengan aturan yang disarankan dapat membantu proses kerusakan ozon untuk
terjadi lebih cepat. Kerusakan ozon yang timbul akan berpengaruh terhadap
peningkatan pemanasan global. Upaya pemerintah untuk mengatasi pencemaran
yang sering dilaksanakan juga harus diimbangi dengan sikap kepedulian dari diri
sendiri untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa membuat bumi
kita semakin panas. Beberapa contoh kegiatan yang sering kita lakukan tanpa kita
165
sadari akan membawa efek buruk untuk lingkungan antara lain penggunaan AC,
penggunaan almari es, penggunaan plastik, penggunaan aerosol dan lain
sebagainya.
23. Rusaknya lapisan ozon berdampak tidak tersaringnya sinar ultraviolet (UV).
Ultraviolet dapat menyebabkan beberapa gangguan dan membahayakan
kehidupan makhluk hidup di bumi, terutama sangat dirasakan oleh manusia.
Dampak yang akan terjadi pada manusia jika terpapar sinar UV yaitu ...
a. Fotosintesis lambat
b. Kanker tulang
c. Lensa mata mudah terkena katarak
d. Perubahan ekosistem
24. Pembatasan penggunaan barang elektronik tertentu yang dapat menambah
kerusakan ozon disebabkan oleh senyawa kimia yang digunakan di dalamnya.
Senyawa kimia yang dimaksud adalah ...
a. Carbonmonoksida
b. Carbondioksida
c. Hidrogen
d. Clorofluorocarbon
25. Unsur timbal yang terdapat pada asap kendaraan bermotor dapat
menyebabkan gangguan ...
a. Sistem pencernaan
b. Sistem saraf
c. Sistem peredaran darah
d. Sistem gerak
Lampiran 11 166
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
1. A
2. A
3. C
4. B
5. B
6. B
7. A
8. B
9. C
10. D
11. A
12. A
13. A
14. C
15. C
16. B
17. B
18. D
19. B
20. A
21. C
22. D
23. C
24. D
25. C
ANALISIS UJICOBA SOAL
No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 uc-11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 uc-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 uc-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 uc-26 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
4 uc-3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
6 uc-18 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
7 uc-21 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
8 uc-23 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 uc-27 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
10 uc-14 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
11 uc-17 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1
12 uc-7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13 uc-31 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
14 uc-15 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
15 uc-2 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1
16 uc-6 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
18 uc-16 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1
17 uc-25 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
19 uc-32 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0
20 uc-24 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1
21 uc-10 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
22 uc-19 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1
23 uc-29 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1
24 uc-4 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
26 uc-13 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1
27 uc-5 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1
Lam
pira
n 1
2
167
28 uc-22 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
25 uc-1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1
29 uc-28 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1
30 uc-9 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1
31 uc-8 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1
32 uc-20 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1
uji validitas
r (hitung) pearson -0,0791 -0,2132 0,6984 0,4137 0,3421 0,3167 0,3667 0,0944 0,423 0,4751 0,1892 -0,0012
r tabel 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296
kategori Tidak
valid
Tidak
valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tidak
valid Valid Valid
Tidak
valid
Tidak
valid
taraf kesukaran 0,875 0,875 0,5625 0,6563 0,875 0,3438 0,625 0,8125 0,5313 0,9063 0,8438 0,9688
kategori Mudah Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Mudah Mudah
Uji reliabilitas
pq 0,1094 0,1094 0,2461 0,2256 0,1094 0,2256 0,2344 0,1523 0,249 0,085 0,1318 0,0303
varia total 27,137
reliabilitas r11
(KR20) 0,6936
kategori Reliabel
Keterangan dibuang dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang
Daya Pembeda
pa 0,8125 0,8125 0,875 0,875 0,9375 0,4375 0,75 0,75 0,6875 1 0,875 1
pb 0,8125 0,8125 0,125 0,3125 0,6875 0,125 0,375 0,75 0,25 0,6875 0,6875 0,8125
DP 0 0 0,75 0,5625 0,25 0,3125 0,375 0 0,4375 0,3125 0,1875 0,1875
kategori Jelek Jelek Baik Sekali Baik Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Cukup Jelek Jelek
ANALISIS UJICOBA SOAL
168
No Kode 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 uc-11 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
2 uc-12 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
3 uc-30 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0
5 uc-26 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
4 uc-3 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
6 uc-18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
7 uc-21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0
8 uc-23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
9 uc-27 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
10 uc-14 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
11 uc-17 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
12 uc-7 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0
13 uc-31 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
14 uc-15 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
15 uc-2 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0
16 uc-6 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0
18 uc-16 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
17 uc-25 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0
19 uc-32 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1
20 uc-24 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1
21 uc-10 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0
22 uc-19 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1
23 uc-29 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1
24 uc-4 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0
26 uc-13 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0
27 uc-5 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0
28 uc-22 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0
169
25 uc-1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
29 uc-28 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1
30 uc-9 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0
31 uc-8 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0
32 uc-20 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
uji validitas
r (hitung) pearson 0,2904 -0,06 0,5048 0,4407 0,2734 0,5476 -0,0012 0,358 0,3309 0,1217 -0,0074 0,0481
r tabel 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296
kategori Tidak
valid
Tidak
valid Valid Valid
Tidak
valid Valid
Tidak
valid Valid Valid
Tidak
valid
Tidak
valid
Tidak
valid
taraf kesukaran 0,75 0,4688 0,4688 0,6563 0,7813 0,6875 0,9688 0,5 0,2813 0,2813 0,4375 0,25
kategori Mudah Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sukar Sukar Sedang Sukar
Uji reliabilitas
pq 0,1875 0,249 0,249 0,2256 0,1709 0,2148 0,0303 0,25 0,2021 0,2021 0,2461 0,1875
varia total
reliabilitas r11
(KR20)
kategori
Keterangan dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dibuang dibuang
Daya Pembeda
pa 0,875 0,4375 0,75 0,9375 0,875 0,9375 0,9375 0,6875 0,5 0,25 0,375 0,1875
pb 0,5 0,375 0,0625 0,25 0,5625 0,3125 0,875 0,25 0,0625 0,25 0,4375 0,3125
DP 0,375 0,0625 0,6875 0,6875 0,3125 0,625 0,0625 0,4375 0,4375 0 -0,0625 -0,125
kategori Cukup Jelek Baik Baik Cukup Baik Jelek Baik Baik Jelek Jelek Jelek
170
ANALISIS UJICOBA SOAL
No Kode 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
1 uc-11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
2 uc-12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
3 uc-30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
5 uc-26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
4 uc-3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
6 uc-18 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1
7 uc-21 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1
8 uc-23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
9 uc-27 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
10 uc-14 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1
11 uc-17 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
12 uc-7 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1
13 uc-31 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
14 uc-15 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
15 uc-2 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
16 uc-6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
18 uc-16 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
17 uc-25 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
19 uc-32 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1
20 uc-24 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
21 uc-10 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
22 uc-19 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0
23 uc-29 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
24 uc-4 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
26 uc-13 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0
27 uc-5 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
171
28 uc-22 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1
25 uc-1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0
29 uc-28 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1
30 uc-9 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0
31 uc-8 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0
32 uc-20 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0
uji validitas
r (hitung) pearson 0,3667 0,4272 -0,1462 0,4002 0,4157 0,2018 0,2481 -0,1825 0,4272 -0,3267 -0,1315 0,5018
r tabel 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296
kategori Valid Valid Tidak
valid Valid Valid
Tidak
valid
Tidak
valid
Tidak
valid Valid
Tidak
valid
Tidak
valid Valid
taraf kesukaran 0,625 0,6563 0,9688 0,6563 0,9375 0,5 0,4063 0,9688 0,6563 0,7188 0,125 0,5
kategori Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sedang
Uji reliabilitas
pq 0,2344 0,2256 0,0303 0,2256 0,0586 0,25 0,2412 0,0303 0,2256 0,2021 0,1094 0,25
varia total
reliabilitas r11
(KR20)
kategori
Keterangan dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai
Daya Pembeda
pa 0,6875 0,8125 0,9375 0,8125 1 0,625 0,5 0,9375 0,8125 0,625 0,0625 0,6875
pb 0,4375 0,375 0,875 0,375 0,75 0,3125 0,1875 0,875 0,375 0,8125 0,1875 0,1875
DP 0,25 0,4375 0,0625 0,4375 0,25 0,3125 0,3125 0,0625 0,4375 -0,1875 -0,125 0,5
kategori Cukup Baik Jelek Baik Cukup Cukup Cukup Jelek Baik Jelek Jelek Baik
172
166
ANALISIS UJICOBA SOAL
No Kode 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48
1 uc-11 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 uc-12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
3 uc-30 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
5 uc-26 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0
4 uc-3 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
6 uc-18 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
7 uc-21 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1
8 uc-23 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
9 uc-27 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
10 uc-14 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1
11 uc-17 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
12 uc-7 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1
13 uc-31 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1
14 uc-15 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
15 uc-2 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0
16 uc-6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
18 uc-16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1
17 uc-25 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1
19 uc-32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
20 uc-24 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1
21 uc-10 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
22 uc-19 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1
23 uc-29 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1
24 uc-4 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0
26 uc-13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
27 uc-5 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 173
28 uc-22 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
25 uc-1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0
29 uc-28 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1
30 uc-9 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0
31 uc-8 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
32 uc-20 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0
uji validitas
r (hitung) pearson 0,4761 0,4523 -0,1503 0,1123 0,1123 0,3987 -0,1887 0,3792 0,2066 0,0728 0,5984 0,4947
r tabel 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296 0,296
kategori Valid Valid Tidak
valid
Tidak
valid
Tidak
valid Valid
Tidak
valid Valid
Tidak
valid
Tidak
valid Valid Valid
taraf kesukaran 0,875 0,75 0,25 0,875 0,875 0,8438 0,5 0,7188 0,8438 0,1875 0,9375 0,6563
kategori Mudah Mudah Sukar Mudah Mudah Mudah Sedang Mudah Mudah Sukar Mudah Sedang
Uji reliabilitas
pq 0,1094 0,1875 0,1875 0,1094 0,1094 0,1318 0,25 0,2021 0,1318 0,1523 0,0586 0,2256
varia total
reliabilitas r11
(KR20)
kategori
Keterangan dipakai dipakai dibuang dibuang dibuang dibuang dibuang dipakai dibuang dibuang dipakai dipakai
Daya Pembeda
pa 0,9375 0,875 0,125 0,875 0,875 0,875 0,3125 0,8125 0,875 0,25 1 0,8125
pb 0,6875 0,5 0,3125 0,75 0,75 0,6875 0,625 0,5 0,6875 0,0625 0,75 0,375
DP 0,25 0,375 -0,1875 0,125 0,125 0,1875 -0,3125 0,3125 0,1875 0,1875 0,25 0,4375
kategori Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Jelek Jelek Cukup Jelek Jelek Cukup Baik
174
ANALISIS UJICOBA SOAL
No Kode 49 50
1 uc-11 1 0
2 uc-12 1 1
3 uc-30 1 1
5 uc-26 1 1
4 uc-3 1 0
6 uc-18 1 1
7 uc-21 1 0
8 uc-23 0 0
9 uc-27 1 1
10 uc-14 1 0
11 uc-17 1 0
12 uc-7 0 1
13 uc-31 0 1
14 uc-15 1 1
15 uc-2 1 1
16 uc-6 1 0
18 uc-16 0 0
17 uc-25 0 1
19 uc-32 1 0
20 uc-24 1 1
21 uc-10 1 0
22 uc-19 1 1
23 uc-29 1 1
24 uc-4 1 0
26 uc-13 1 0
27 uc-5 0 0
175
28 uc-22 0 0
25 uc-1 1 0
29 uc-28 0 0
30 uc-9 1 0
31 uc-8 1 0
32 uc-20 1 0
uji validitas
r (hitung) pearson 0,0402 0,4171
r tabel 0,296 0,296
kategori Tidak
valid Valid
taraf kesukaran 0,75 0,4063
kategori Mudah Sedang
Uji reliabilitas
pq 0,1875 0,2412
varia total
reliabilitas r11
(KR20)
kategori
Keterangan dibuang dipakai
Daya Pembeda
pa 0,6875 0,5625
pb 0,6875 0,1875
DP 0 0,375
kategori Jelek Cukup
176
Lampiran 13 177
Data Nilai Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup
No Kode
Siswa
Kelas
7A 7B 7C 7D 7E
1 S-01 70 65 40 30 -
2 S-02 55 45 40 71 60
3 S-03 100 43 70 70 50
4 S-04 33 67 53 70 47
5 S-05 70 80 63 80 36
6 S-06 45 66 80 40 50
7 S-07 70 - 48 - 66
8 S-08 33 66 40 47 74
9 S-09 50 30 50 75 80
10 S-10 51 60 47 70 66
11 S-11 60 33 50 50 73
12 S-12 80 56 46 70 66
13 S-13 60 70 60 75 63
14 S-14 23 56 63 40 47
15 S-15 66 73 60 66 33
16 S-16 90 42 63 60 43
17 S-17 36 48 76 68 40
18 S-18 60 63 80 - 90
19 S-19 80 30 80 70 85
20 S-20 43 40 53 60 43
21 S-21 50 80 40 30 63
22 S-22 30 60 54 67 70
23 S-23 66 70 80 75 30
24 S-24 70 76 73 75 51
25 S-25 65 60 50 67 50
26 S-26 30 40 53 50 56
27 S-27 43 50 70 60 33
28 S-28 70 70 70 40 33
29 S-29 43 53 53 68 65
30 S-30 83 61 40 60 56
31 S-31 23 51 73 30 60
32 S-32 23 41 70 40 73
33 S-33 50
34 S-34 43
max
min
rentang
n kelas
p kelas
rerata
s
n
100
23
77
6
13
54,82
20,03
34
80
30
50
6
9
56,29
14,36
31
80
40
40
6
7
59,00
13,48
32
80
30
50
6
9
59,13
15,35
30
90
30
60
6
11
56,52
16,05
31
Lampiran 14 178
Uji Normalitas
Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kelas 7A
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan:
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2
hitung < X2
tabel
Pengujian hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
=
=
=
=
100
23
77
6
Panjang kelas
Rata-rata
s
n
=
=
=
=
13
54,82
20,03
34
Kelas
interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
23-35
36-48
49-61
62-74
75-87
88-100
22,5
35,5
48,5
61,5
74,5
87,5
100,5
-1,62
-0,97
-0,32
0,32
0,97
1,62
2,27
0,4474
0,334
0,1255
0,1255
0,334
0,4474
0,4884
0,1134
0,2085
0
0,2085
0,1134
0,041
3,8556
7,089
0
7,089
3,8556
1,394
7
6
8
8
3
2
2,5644
0,1673
0,0000
0,1171
0,1899
0,2634
X2 = 3,3021
Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2
tabel = 11,07
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.
179
Uji Normalitas
Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kelas 7B
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2
hitung < X2
tabel
Pengujian hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
=
=
=
=
80
30
50
6
Panjang kelas
Rata-rata
s
n
=
=
=
=
9
56,29
14,36
31
Kelas
interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
30-38
39-47
48-56
57-65
66-74
75-83
29,5
38,5
47,5
56,5
65,5
74,5
83,5
-1,91
-1,28
-0,66
-0,03
0,60
1,22
1,85
0,4719
0,3997
0,2454
0,012
0,2258
0,3888
0,4678
0,0722
0,1543
0,2334
0,2138
0,163
0,079
2,2382
4,7833
7,2354
6,6278
5,053
2,449
3
6
6
6
7
3
0,2593
0,3095
0,2109
0,0595
0,7502
0,1240
X2 = 1,7134
Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2
tabel = 11,07
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.
180
Uji Normalitas
Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kelas 7C
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2
hitung < X2
tabel
Pengujian hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
=
=
=
=
80
40
40
6
Panjang kelas
Rata-rata
s
n
=
=
=
=
7
59
13,48
32
Kelas
interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
40-46
47-53
54-60
61-67
68-74
75-81
39,5
46,5
53,5
60,5
67,5
74,5
81,5
-1,44
-0,93
-0,41
0,11
0,63
1,15
1,67
0,4207
0,3133
0,1443
0,0596
0,2486
0,381
0,4554
0,1074
0,169
0,0847
0,189
0,1324
0,0744
3,4368
5,408
2,7104
6,048
4,2368
2,3808
6
9
3
3
6
5
1,9117
2,3858
0,0309
1,5361
0,7338
2,8815
X2
= 9,4798
Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2
tabel = 11,07
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.
181
Uji Normalitas
Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kelas 7D
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2
hitung < X2
tabel
Pengujian hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
=
=
=
=
80
30
50
6
Panjang kelas
Rata-rata
s
n
=
=
=
=
9
59,13
15,35
30
Kelas
interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
30-38
39-47
48-56
57-65
66-74
75-83
29,5
38,5
47,5
56,5
65,5
74,5
83,5
-2,05
-1,47
-0,88
-0,29
0,29
0,88
1,47
0,4798
0,4292
0,3106
0,1141
0,1141
0,3106
0,4292
0,0506
0,1186
0,1965
0
0,1965
0,1186
1,518
3,558
5,895
0
5,895
3,558
3
5
2
4
11
5
1,4469
0,5844
2,5735
0,0000
4,4209
0,5844
X2
= 9,6101
Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2
tabel = 11,07
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.
182
Uji Normalitas
Data Nilai Ulangan Harian IPA Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup
Kelas 7E
Hipotesis
Ho : Data berdistribusi normal
Ha : Data tidak berdistribusi normal
Pengujian hipotesis
Rumus yang digunakan
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan
Ho diterima jika X2
hitung < X2
tabel
Pengujian hipotesis
Nilai maksimal
Nilai minimal
Rentang
Banyak kelas
=
=
=
=
90
30
60
6
Panjang kelas
Rata-rata
s
n
=
=
=
=
11
56,52
16,05
31
Kelas
interval
Batas
Kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
30-40
41-51
52-62
63-73
74-84
85-95
29,5
40,5
51,5
62,5
73,5
84,5
95,5
-1,69
-1,01
-0,32
0,36
1,05
1,74
2,42
0,4505
0,3315
0,1103
0,1591
0,3621
0,4625
0,4932
0,119
0,2212
0,0488
0,203
0,1004
0,0307
3,689
6,8572
1,5128
6,293
3,1124
0,9517
6
8
4
9
2
2
1,4477
0,1905
4,0892
1,1644
0,3976
1,1547
X2 = 8,4441
Untuk α = 5% dengan dk = 6-1 = 5, maka diperoleh X2
tabel = 11,07
Karena X2
hitung<X2
tabel, maka Ho diterima sehingga data berdistribusi normal.
Lampiran 15 183
Uji Homogenitas Populasi
Hipotesis
Ho : σ21 = σ
22= σ
23= σ
24= σ
25
Ha : Tidak semua σ2
i sama untuk i = 1, 2, 3, 4, 5
Kriteria
Ho diterima jika X2
hitung< X2
(1-α)(k-1)
Pengujian Hipotesis
Kelas ni dk = ni-1 Si2
(dk)Si2
log Si2
(dk)logSi2
7A 34 33 345,27 11393,94 2,54 83,76
7B 31 30 206,28 6188,39 2,31 69,43
7C 32 31 181,61 5630,00 2,26 70,03
7D 30 29 235,50 6829,47 2,37 68,79
7E 31 30 257,52 7725,74 2,41 72,32
Σ 158 153 1226,19 37767,54 11,89 364,34
Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:
dk
SdkS
i
2
2
153
54,377672 S
85,2462 S
39,2log 2 S
Harga Satuan B
dkSB 2log
13539,2 B
04,366B
22 log10ln idkBx
34,36404,3663026,22 x
92,32 hitungx
Untuk α = 5% dengan dk = k – 1 =4, maka diperoleh X2
(0.95)(4) = 9,49
Karena X2
hitung< X2
(0.95)(4)maka populasi mempunyai varians yang sama
(homogen).
Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1
No Kode Siswa
Skor tiap indikator
jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5
a b c a b c a b c a b c a b c
1 E-01 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 38 63% Cukup Baik
2 E-02 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
3 E-03 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang
4 E-04 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 34 57% Kurang
5 E-05 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik
6 E-06 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 35 58% Kurang
7 E-07 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 2 25 42% Jelek
8 E-08 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 30 50% Kurang
9 E-09 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 33 55% Kurang
10 E-10 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
11 E-11 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang
12 E-12 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 34 57% Kurang
13 E-13 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang
14 E-14 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
15 E-15 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36 60% Cukup Baik
16 E-16 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
17 E-17 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 29 48% Jelek
18 E-18 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 27 45% Jelek
19 E-19 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 31 52% Kurang
20 E-20 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 39 65% Cukup Baik
21 E-21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang
Lam
pira
n 1
6
184
22 E-22 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang
23 E-23 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 29 48% Jelek
24 E-24 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 29 48% Jelek
25 E-25 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41 68% Cukup Baik
26 E-26 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik
27 E-27 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang
28 E-28 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 35 58% Kurang
29 E-29 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36 60% Cukup Baik
30 E-30 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41 68% Cukup Baik
31 E-31 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 35 58% Kurang
32 E-32 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 34 57% Kurang
33 E-33 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 28 47% Jelek
34 E-34 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik
35 E-35 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
36 E-36 3 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 43 72% Baik
37 E-37 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang
38 E-38 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
39 E-39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang
40 E-40 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 41 68% Cukup Baik
41 E-41 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 45 75% Baik
42 E-42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang
43 E-43 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
44 E-44 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 40 67% Cukup Baik
45 E-45 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 44 73% Baik
46 E-46 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 34 57% Kurang
18
5
47 E-47 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang
48 E-48 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 36 60% Cukup Baik
49 E-49 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
50 E-50 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
51 E-51 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 41 68% Cukup Baik
52 E-52 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 35 58% Kurang
53 E-53 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
54 E-54 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
55 E-55 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
56 E-56 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 35 58% Kurang
57 E-57 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 35 58% Kurang
58 E-58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 31 52% Kurang
59 E-59 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 33 55% Kurang
60 E-60 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 33 55% Kurang
61 E-61 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
62 E-62 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
63 E-63 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
64 E-64 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 36 60% Cukup Baik
Presentase Rata-Rata Kelas 57% Kurang
Jumlah skor 165 162 138 158 137 127 127 176 139 148 154 123 143 141 148 34,1563
Rata-rata
indikator 61% 55% 58% 55% 56%
18
6
Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-2
No Kode Siswa
Skor tiap indikator
jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5
a b c a b c a b c a b c a b c
1 E-01 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73% Baik
2 E-02 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 42 70% Baik
3 E-03 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik
4 E-04 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik
5 E-05 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 42 70% Baik
6 E-06 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
7 E-07 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 31 52% Kurang
8 E-08 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 31 52% Kurang
9 E-09 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 35 58% Kurang
10 E-10 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 33 55% Kurang
11 E-11 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 37 62% Cukup Baik
12 E-12 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 33 55% Kurang
13 E-13 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 41 68% Cukup Baik
14 E-14 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 39 65% Cukup Baik
15 E-15 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 40 67% Cukup Baik
16 E-16 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 43 72% Baik
17 E-17 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
18 E-18 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
19 E-19 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik
20 E-20 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 40 67% Cukup Baik
21 E-21 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 36 60% Cukup Baik
18
7
22 E-22 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 40 67% Cukup Baik
23 E-23 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 34 57% Kurang
24 E-24 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
25 E-25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75% Baik
26 E-26 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 73% Baik
27 E-27 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 33 55% Kurang
28 E-28 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 40 67% Cukup Baik
29 E-29 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 41 68% Cukup Baik
30 E-30 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 45 75% Baik
31 E-31 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 36 60% Cukup Baik
32 E-32 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 38 63% Cukup Baik
33 E-33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
34 E-34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 44 73% Baik
35 E-35 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 38 63% Cukup Baik
36 E-36 3 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 46 77% Baik
37 E-37 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
38 E-38 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
39 E-39 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik
40 E-40 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 49 82% Baik
41 E-41 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 47 78% Baik
42 E-42 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 36 60% Cukup Baik
43 E-43 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 36 60% Cukup Baik
44 E-44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 44 73% Baik
45 E-45 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 49 82% Baik
46 E-46 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 38 63% Cukup Baik
188
47 E-47 3 2 3 2 1 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 33 55% Kurang
48 E-48 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 43 72% Baik
49 E-49 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 38 63% Cukup Baik
50 E-50 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 77% Baik
51 E-51 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 48 80% Baik
52 E-52 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 40 67% Cukup Baik
53 E-53 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 33 55% Kurang
54 E-54 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
55 E-55 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 38 63% Cukup Baik
56 E-56 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 38 63% Cukup Baik
57 E-57 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 42 70% Baik
58 E-58 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 34 57% Kurang
59 E-59 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik
60 E-60 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik
61 E-61 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 34 57% Kurang
62 E-62 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 40 67% Cukup Baik
63 E-63 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 34 57% Kurang
64 E-64 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 41 68% Cukup Baik
Presentase Rata-rata Kelas 64% Cukup Baik
Jumlah skor 177 171 166 157 170 157 154 183 150 177 163 156 154 165 164 38,5
Rata-rata
indikator 67% 63% 63% 65% 63%
189
Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Ke-3
No Kode Siswa
Skor tiap indikator
jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5
a b c a b c a b c a b c a b c
1 E-01 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 43 72% Baik
2 E-02 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 46 77% Baik
3 E-03 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 41 68% Cukup Baik
4 E-04 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 40 67% Cukup Baik
5 E-05 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 47 78% Baik
6 E-06 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 40 67% Cukup Baik
7 E-07 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 33 55% Kurang
8 E-08 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik
9 E-09 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 39 65% Cukup Baik
10 E-10 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
11 E-11 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 42 70% Baik
12 E-12 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 39 65% Cukup Baik
13 E-13 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46 77% Baik
14 E-14 4 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43 72% Baik
15 E-15 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 44 73% Baik
16 E-16 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 44 73% Baik
17 E-17 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 39 65% Cukup Baik
18 E-18 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 36 60% Cukup Baik
19 E-19 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik
20 E-20 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 3 45 75% Baik
21 E-21 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
19
0
22 E-22 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 44 73% Baik
23 E-23 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik
24 E-24 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
25 E-25 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 52 87% Sangat Baik
26 E-26 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 51 85% Sangat Baik
27 E-27 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 40 67% Cukup Baik
28 E-28 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 47 78% Baik
29 E-29 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 43 72% Baik
30 E-30 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 51 85% Sangat Baik
31 E-31 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 40 67% Cukup Baik
32 E-32 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 4 2 2 2 3 43 72% Baik
33 E-33 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
34 E-34 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 49 82% Baik
35 E-35 4 4 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 82% Baik
36 E-36 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 3 54 90% Sangat Baik
37 E-37 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 38 63% Cukup Baik
38 E-38 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 40 67% Cukup Baik
39 E-39 3 2 2 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
40 E-40 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 54 90% Sangat Baik
41 E-41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 56 93% Sangat Baik
42 E-42 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 41 68% Cukup Baik
43 E-43 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 41 68% Cukup Baik
44 E-44 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 53 88% Sangat Baik
45 E-45 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 55 92% Sangat Baik
46 E-46 3 2 4 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 3 2 41 68% Cukup Baik
19
1
47 E-47 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 39 65% Cukup Baik
48 E-48 3 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 2 2 3 48 80% Baik
49 E-49 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 43 72% Baik
50 E-50 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 2 2 3 49 82% Baik
51 E-51 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 54 90% Sangat Baik
52 E-52 3 4 4 3 4 2 2 3 2 4 4 3 2 2 3 45 75% Baik
53 E-53 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
54 E-54 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 45 75% Baik
55 E-55 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 42 70% Baik
56 E-56 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 45 75% Baik
57 E-57 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 46 77% Baik
58 E-58 3 4 4 4 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 2 43 72% Baik
59 E-59 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 2 2 2 42 70% Baik
60 E-60 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 40 67% Cukup Baik
61 E-61 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 3 41 68% Cukup Baik
62 E-62 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 3 2 2 2 46 77% Baik
63 E-63 3 3 3 3 3 2 2 3 2 4 4 2 2 2 3 41 68% Cukup Baik
64 E-64 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 46 77% Baik
Persentase Rata-rata Kelas 72% Baik
Jumlah skor 208 199 222 184 192 161 170 200 178 216 216 164 151 157 163 43,4531
Rata-rata
indikator 82% 70% 71% 78% 61%
192
Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-4
No Kode Siswa
Skor tiap indikator
jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5
a b c a b c a b c a b c a b c
1 E-01 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 56 93% Sangat Baik
2 E-02 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 55 92% Sangat Baik
3 E-03 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 55 92% Sangat Baik
4 E-04 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 54 90% Sangat Baik
5 E-05 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 53 88% Sangat Baik
6 E-06 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 52 87% Sangat Baik
7 E-07 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 42 70% Baik
8 E-08 4 4 4 3 4 2 2 3 3 4 4 3 2 2 3 47 78% Baik
9 E-09 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 47 78% Baik
10 E-10 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 48 80% Baik
11 E-11 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 52 87% Sangat Baik
12 E-12 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 48 80% Baik
13 E-13 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 51 85% Sangat Baik
14 E-14 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 51 85% Sangat Baik
15 E-15 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 54 90% Sangat Baik
16 E-16 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 55 92% Sangat Baik
17 E-17 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 45 75% Baik
18 E-18 3 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 43 72% Baik
19 E-19 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 48 80% Baik
20 E-20 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 54 90% Sangat Baik
21 E-21 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 46 77% Baik
193
22 E-22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 58 97% Sangat Baik
23 E-23 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 47 78% Baik
24 E-24 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 48 80% Baik
25 E-25 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 57 95% Sangat Baik
26 E-26 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58 97% Sangat Baik
27 E-27 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 77% Baik
28 E-28 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 51 85% Sangat Baik
29 E-29 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 49 82% Baik
30 E-30 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 58 97% Sangat Baik
31 E-31 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 51 85% Sangat Baik
32 E-32 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 47 78% Baik
33 E-33 3 2 3 2 4 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 41 68% Cukup Baik
34 E-34 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 54 90% Sangat Baik
35 E-35 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 49 82% Baik
36 E-36 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 56 93% Sangat Baik
37 E-37 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 45 75% Baik
38 E-38 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 47 78% Baik
39 E-39 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 45 75% Baik
40 E-40 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 57 95% Sangat Baik
41 E-41 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58 97% Sangat Baik
42 E-42 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 45 75% Baik
43 E-43 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 47 78% Baik
44 E-44 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 56 93% Sangat Baik
45 E-45 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 98% Sangat Baik
46 E-46 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 48 80% Baik
19
4
47 E-47 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 46 77% Baik
48 E-48 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 48 80% Baik
49 E-49 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 47 78% Baik
50 E-50 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 55 92% Sangat Baik
51 E-51 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 58 97% Sangat Baik
52 E-52 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 83% Baik
53 E-53 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 49 82% Baik
54 E-54 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 83% Baik
55 E-55 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 83% Baik
56 E-56 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 50 83% Baik
57 E-57 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 53 88% Sangat Baik
58 E-58 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 46 77% Baik
59 E-59 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 82% Baik
60 E-60 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 82% Baik
61 E-61 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 49 82% Baik
62 E-62 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 53 88% Sangat Baik
63 E-63 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 51 85% Sangat Baik
64 E-64 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 53 88% Sangat Baik
Persentase Rata-rata Kelas 84% Sangat Baik
Jumlah skor 228 221 245 205 256 189 202 212 208 237 244 205 190 187 210 50,6094
Rata-rata
indikator 90% 85% 81% 89% 76%
195
196
Rata-rata Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
No kode
siswa
pertemuan rata-rata persentase kategori
1 2 3 4
1 E-01 38 44 43 56 45 75% Baik
2 E-02 37 42 46 55 45 75% Baik
3 E-03 35 38 41 55 42 70% Baik
4 E-04 34 38 40 54 42 69% Baik
5 E-05 38 42 47 53 45 75% Baik
6 E-06 35 38 40 52 41 69% Cukup Baik
7 E-07 25 31 33 42 33 55% Kurang
8 E-08 30 31 38 47 37 61% Cukup Baik
9 E-09 33 35 39 47 39 64% Cukup Baik
10 E-10 31 33 38 48 38 63% Cukup Baik
11 E-11 35 37 42 52 42 69% Baik
12 E-12 34 33 39 48 39 64% Cukup Baik
13 E-13 35 41 46 51 43 72% Baik
14 E-14 32 39 43 51 41 69% Cukup Baik
15 E-15 36 40 44 54 44 73% Baik
16 E-16 33 43 44 55 44 73% Baik
17 E-17 29 33 39 45 37 61% Cukup Baik
18 E-18 27 31 36 43 34 57% Kurang
19 E-19 31 36 38 48 38 64% Cukup Baik
20 E-20 39 40 45 54 45 74% Baik
21 E-21 30 36 36 46 37 62% Cukup Baik
22 E-22 35 40 44 58 44 74% Baik
23 E-23 29 34 38 47 37 62% Cukup Baik
24 E-24 29 31 37 48 36 60% Cukup Baik
25 E-25 41 45 52 57 49 81% Baik
26 E-26 38 44 51 58 48 80% Baik
27 E-27 30 33 40 46 37 62% Cukup Baik
28 E-28 35 40 47 51 43 72% Baik
29 E-29 36 41 43 49 42 70% Baik
30 E-30 41 45 51 58 49 81% Baik
31 E-31 35 36 40 51 41 68% Cukup Baik
32 E-32 34 38 43 47 41 68% Cukup Baik
33 E-33 28 31 36 41 34 57% Kurang
34 E-34 38 44 49 54 46 77% Baik
35 E-35 32 38 49 49 42 70% Baik
36 E-36 43 46 54 56 50 83% Baik
37 E-37 30 33 38 45 37 61% Cukup Baik
197
38 E-38 32 33 40 47 38 63% Cukup Baik
39 E-39 30 38 38 45 38 63% Cukup Baik
40 E-40 41 49 54 57 50 84% Baik
41 E-41 45 47 56 58 52 86% Sangat Baik
42 E-42 30 36 41 45 38 63% Cukup Baik
43 E-43 31 36 41 47 39 65% Cukup Baik
44 E-44 40 44 53 56 48 80% Baik
45 E-45 44 49 55 59 52 86% Sangat Baik
46 E-46 34 38 41 48 40 67% Cukup Baik
47 E-47 30 33 39 46 37 62% Cukup Baik
48 E-48 36 43 48 48 44 73% Baik
49 E-49 31 38 43 47 40 66% Cukup Baik
50 E-50 38 46 49 55 47 78% Baik
51 E-51 41 48 54 58 50 84% Baik
52 E-52 35 40 45 50 43 71% Baik
53 E-53 31 33 38 49 38 63% Cukup Baik
54 E-54 32 38 45 50 41 69% Cukup Baik
55 E-55 32 38 42 50 41 68% Cukup Baik
56 E-56 35 38 45 50 42 70% Baik
57 E-57 35 42 46 53 44 73% Baik
58 E-58 31 34 43 46 39 64% Cukup Baik
59 E-59 33 38 42 49 41 68% Cukup Baik
60 E-60 33 36 40 49 40 66% Cukup Baik
61 E-61 31 34 41 49 39 65% Cukup Baik
62 E-62 37 40 46 53 44 73% Baik
63 E-63 31 34 41 51 39 65% Cukup Baik
64 E-64 36 41 46 53 44 73% Baik
presentase rata-rata kelas 69% Baik
198
NORMALITAS AKTIVITAS KELOMPOK EKSPERIMEN
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika χ2
hitung ≤ χ2
tabel dengan χ2
tabel = χ2
(0,05)(k-1)
Pengujian Hipotesis:
Nilai maksimum = 52
Panjang kelas = 3
Nilai minimum = 33
Rata-rata = 42
Rentang = 19
s = 4,465
Banyak kelas = 7
n = 64
Banyak
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
33-35 32,5 -2,07 0,4808 0,0616 3,9424 3 0,2253
36-38 35,5 -1,40 0,4192 0,1550 9,9200 14 1,6781
39-41 38,5 -0,72 0,2642 0,2443 15,6350 16 0,0085
42-44 41,5 -0,05 0,0199 0,2125 13,6000 16 0,4235
45-47 44,5 0,62 0,2324 0,1691 10,8220 6 2,1488
48-50 47,5 1,29 0,4015 0,0735 4,7040 7 1,1207
51-53 50,5 1,96 0,4750 0,0207 1,3248 2 0,3441
53,5 2,63 0,4957
χ2
5,9490
Untuk α = 0,05 dengan dk = 7-1 = 63 diperoleh χ2
tabel = 12,6.
Karena χ2
hitung ≤ χ2tabel yaitu 5,94 ≤ 12,6, maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi
χ2
(0,05)(k-1)
Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-1
No Kode Siswa
Skor tiap indikator
jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5
a b c a b c a b c a b c a b c
1 K-01 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 25 42% Jelek
2 K-02 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 28 47% Jelek
3 K-03 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 31 52% Kurang
4 K-04 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 29 48% Jelek
5 K-05 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 27 45% Jelek
6 K-06 2 2 3 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 27 45% Jelek
7 K-07 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
8 K-08 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
9 K-09 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 26 43% Jelek
10 K-10 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 25 42% Jelek
11 K-11 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 24 40% Jelek
12 K-12 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 25 42% Jelek
13 K-13 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 30 50% Kurang
14 K-14 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 24 40% Jelek
15 K-15 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 26 43% Jelek
16 K-16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 28 47% Jelek
17 K-17 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 35 58% Kurang
18 K-18 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
19 K-19 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
20 K-20 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35 58% Kurang
19
9
21 K-21 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 27 45% Jelek
22 K-22 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 27 45% Jelek
23 K-23 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
24 K-24 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 28 47% Jelek
25 K-25 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 29 48% Jelek
26 K-26 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 28 47% Jelek
27 K-27 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 27 45% Jelek
28 K-28 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 29 48% Jelek
29 K-29 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 26 43% Jelek
30 K-30 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 25 42% Jelek
31 K-31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 28 47% Jelek
32 K-32 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 28 47% Jelek
Persentase Rata-rata Kelas 47% Jelek
Jumlah skor 71 65 69 70 68 66 47 69 47 65 64 49 48 45 65 28,375
Rata-rata
indikator 53% 53% 42% 46% 41%
20
0
Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-2
No Kode Siswa
Skor tiap indikator
jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5
a b c a b c a b c a b c a b c
1 K-01 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
2 K-02 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
3 K-03 3 3 3 2 3 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 35 58% Kurang
4 K-04 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
5 K-05 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 27 45% Jelek
6 K-06 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
7 K-07 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
8 K-08 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
9 K-09 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang
10 K-10 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 23 38% Jelek
11 K-11 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 21 35% Jelek
12 K-12 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 23 38% Jelek
13 K-13 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
14 K-14 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 20 33% Jelek
15 K-15 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 24 40% Jelek
16 K-16 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
17 K-17 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 34 57% Kurang
18 K-18 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
19 K-19 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 39 65% Cukup Baik
20 K-20 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35 58% Kurang
21 K-21 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 22 37% Jelek
20
1
22 K-22 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
23 K-23 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
24 K-24 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
25 K-25 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
26 K-26 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
27 K-27 3 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 25 42% Jelek
28 K-28 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
29 K-29 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 22 37% Jelek
30 K-30 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 24 40% Jelek
31 K-31 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
32 K-32 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 33 55% Kurang
Persentase rata-rata kelas 30,16 50% Kurang
Jumlah skor 82 78 73 68 71 66 60 64 56 67 64 55 54 54 56
Rata-rata
indikator 61% 53% 47% 48% 43%
202
Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-3
No Kode Siswa
Skor tiap indikator
jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5
a b c a b c a b c a b c a b c
1 K-01 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
2 K-02 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
3 K-03 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
4 K-04 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
5 K-05 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
6 K-06 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
7 K-07 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 39 65% Cukup Baik
8 K-08 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
9 K-09 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 38 63% Cukup Baik
10 K-10 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
11 K-11 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
12 K-12 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
13 K-13 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 39 65% Cukup Baik
14 K-14 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
15 K-15 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 36 60% Cukup Baik
16 K-16 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik
17 K-17 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 40 67% Cukup Baik
18 K-18 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 40 67% Cukup Baik
19 K-19 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 41 68% Cukup Baik
20 K-20 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 40 67% Cukup Baik
21 K-21 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
203
22 K-22 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik
23 K-23 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 39 65% Cukup Baik
24 K-24 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
25 K-25 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik
26 K-26 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik
27 K-27 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 37 62% Cukup Baik
28 K-28 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 38 63% Cukup Baik
29 K-29 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 32 53% Kurang
30 K-30 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 35 58% Kurang
31 K-31 2 3 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 36 60% Cukup Baik
32 K-32 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 40 67% Cukup Baik
Persentase rata-rata kelas 37,10 62% Cukup Baik
Jumlah skor 92 94 93 63 87 96 64 96 64 84 82 79 64 64 68
Rata-rata
indikator 73% 64% 58% 64% 51%
204
Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol Pertemuan Ke-4
No Kode Siswa
Skor tiap indikator
jumlah (%) Kategori 1 2 3 4 5
a b c a b c a b c a b c a b c
1 K-01 2 3 3 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
2 K-02 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 37 62% Cukup Baik
3 K-03 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 38 63% Cukup Baik
4 K-04 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 37 62% Cukup Baik
5 K-05 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 33 55% Kurang
6 K-06 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 39 65% Cukup Baik
7 K-07 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik
8 K-08 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 40 67% Cukup Baik
9 K-09 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 37 62% Cukup Baik
10 K-10 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
11 K-11 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 30 50% Kurang
12 K-12 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 35 58% Kurang
13 K-13 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 40 67% Cukup Baik
14 K-14 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
15 K-15 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 36 60% Cukup Baik
16 K-16 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 37 62% Cukup Baik
17 K-17 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 40 67% Cukup Baik
18 K-18 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik
19 K-19 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 42 70% Baik
20 K-20 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik
21 K-21 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 31 52% Kurang
20
5
22 K-22 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 39 65% Cukup Baik
23 K-23 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik
24 K-24 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 39 65% Cukup Baik
25 K-25 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 39 65% Cukup Baik
26 K-26 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 41 68% Cukup Baik
27 K-27 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 35 58% Kurang
28 K-28 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 37 62% Cukup Baik
29 K-29 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 34 57% Kurang
30 K-30 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 33 55% Kurang
31 K-31 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 38 63% Cukup Baik
32 K-32 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 39 65% Cukup Baik
Persentase rata-rata kelas 37,0968 62% Cukup Baik
Jumlah skor 81 85 94 77 64 92 59 96 86 87 75 67 80 65 81
rata-rata
indikator 68% 61% 63% 60% 59%
206
207
Rata-rata Penilaian Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
No kode
siswa
pertemuan rata-
rata persentase kategori
1 2 3 4
1 K-01 28 31 37 34 33 54% Kurang
2 K-02 28 31 37 37 33 55% Kurang
3 K-03 31 35 38 38 36 59% Cukup Baik
4 K-04 29 34 37 37 34 57% Kurang
5 K-05 27 27 36 33 31 51% Kurang
6 K-06 27 34 38 39 35 58% Kurang
7 K-07 32 36 39 41 37 62% Cukup Baik
8 K-08 31 33 37 40 35 59% Kurang
9 K-09 26 30 38 37 33 55% Kurang
10 K-10 25 23 36 34 30 49% Jelek
11 K-11 24 21 33 30 27 45% Jelek
12 K-12 25 23 36 35 30 50% Jelek
13 K-13 30 34 39 40 36 60% Cukup Baik
14 K-14 24 20 36 31 28 46% Jelek
15 K-15 26 24 36 36 31 51% Kurang
16 K-16 28 33 38 37 34 57% Kurang
17 K-17 35 34 40 40 37 62% Cukup Baik
18 K-18 33 36 40 41 38 63% Cukup Baik
19 K-19 34 39 41 42 39 65% Cukup Baik
20 K-20 35 35 40 41 38 63% Cukup Baik
21 K-21 27 22 34 31 29 48% Jelek
22 K-22 27 33 36 39 34 56% Kurang
23 K-23 31 34 39 41 36 60% Cukup Baik
24 K-24 28 32 37 39 34 57% Kurang
25 K-25 29 31 36 39 34 56% Kurang
26 K-26 28 32 38 41 35 58% Kurang
27 K-27 27 25 37 35 31 52% Kurang
28 K-28 29 34 38 37 35 58% Kurang
29 K-29 26 22 32 34 29 48% Jelek
30 K-30 25 24 35 33 29 49% Jelek
31 K-31 28 32 36 38 34 56% Kurang
32 K-32 28 33 40 39 35 58% Kurang
55% Kurang
208
NORMALITAS AKTIVITAS KELOMPOK KONTROL
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan:
Hoditerima jika χ2
hitung ≤ χ2
tabel dengan χ2
tabel = χ2
(0,05)(k-1)
Pengujian Hipotesis:
Nilai maksimum = 39
Panjang kelas = 3
Nilai minimum = 27
Rata-rata = 33
Rentang = 12
s = 3,2719
Banyak kelas = 5
n = 32
Kelas
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
27-29 26,5 -1,91 0,4719 0,1404 4,4928 5 0,0573
30-32 29,5 -0,96 0,3315 0,3235 10,352 5 2,7670
33-35 32,5 -0,02 0,0080 0,3132 10,022 14 1,5786
36-38 35,5 0,92 0,3212 0,1481 4,7392 7 1,0785
39-41 38,5 1,87 0,4693 0,0282 0,9024 1 0,0106
41,5 2,81 0,4975
χ2
5,4919
Untuk α = 0,05 dengan dk = 5-1 = 4 diperoleh χ2
tabel = 9,49.
Karena χ2
hitung ≤ χ2tabel yaitu 5,49 ≤ 9,49 maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi
normal.
Lampiran 17 209
Perhitungan N-gain Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
(Per aspek)
SpreSmaks
SpreSpostg
Kriteria faktor-g pada aktivitas belajar siswa:
g > 0,7 = Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 = Sedang
g < 0,3 = Rendah
Spre Spost N-gain Kriteria
63,3 93,3 0,82 tinggi
61,7 91,7 0,78 tinggi
58,3 91,7 0,80 tinggi
56,7 90,0 0,77 tinggi
63,3 88,3 0,68 sedang
58,3 86,7 0,68 sedang
41,7 70,0 0,49 sedang
50,0 78,3 0,57 sedang
55,0 78,3 0,52 sedang
51,7 80,0 0,59 sedang
58,3 86,7 0,68 sedang
56,7 80,0 0,54 sedang
58,3 85,0 0,64 sedang
53,3 85,0 0,68 sedang
60,0 90,0 0,75 tinggi
55,0 91,7 0,81 tinggi
48,3 75,0 0,52 sedang
45,0 71,7 0,48 sedang
51,7 80,0 0,59 sedang
65,0 90,0 0,71 tinggi
50,0 76,7 0,53 sedang
58,3 96,7 0,92 tinggi
48,3 78,3 0,58 sedang
48,3 80,0 0,61 sedang
68,3 95,0 0,84 tinggi
63,3 96,7 0,91 tinggi
210
50,0 76,7 0,53 sedang
58,3 85,0 0,64 sedang
60,0 81,7 0,54 sedang
68,3 96,7 0,89 tinggi
58,3 85,0 0,64 sedang
56,7 78,3 0,50 sedang
46,7 68,3 0,41 sedang
63,3 90,0 0,73 tinggi
53,3 81,7 0,61 sedang
71,7 93,3 0,76 tinggi
50,0 75,0 0,50 sedang
53,3 78,3 0,54 sedang
50,0 75,0 0,50 sedang
68,3 95,0 0,84 tinggi
75,0 96,7 0,87 tinggi
50,0 75,0 0,50 sedang
51,7 78,3 0,55 sedang
66,7 93,3 0,80 tinggi
73,3 98,3 0,94 tinggi
56,7 80,0 0,54 sedang
50,0 76,7 0,53 sedang
60,0 80,0 0,50 sedang
51,7 78,3 0,55 sedang
63,3 91,7 0,77 tinggi
68,3 96,7 0,89 tinggi
58,3 83,3 0,60 sedang
51,7 81,7 0,62 sedang
53,3 83,3 0,64 sedang
53,3 83,3 0,64 sedang
58,3 83,3 0,60 sedang
58,3 88,3 0,72 tinggi
51,7 76,7 0,52 sedang
55,0 81,7 0,59 sedang
55,0 81,7 0,59 sedang
51,7 81,7 0,62 sedang
61,7 88,3 0,70 sedang
51,7 85,0 0,69 sedang
60,0 88,3 0,71 tinggi
211
Perhitungan N-gain Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
(Per aspek)
SpreSmaks
SpreSpostg
Kriteria faktor-g pada aktivitas belajar siswa:
g > 0,7 = Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 = Sedang
g < 0,3 = Rendah
Spre Spost N-gain Kriteria
41,67 56,67 0,26 rendah
46,67 61,67 0,28 rendah
51,67 63,33 0,24 rendah
48,33 61,67 0,26 rendah
45,00 55,00 0,18 rendah
45,00 65,00 0,36 sedang
53,33 68,33 0,32 sedang
51,67 66,67 0,31 sedang
43,33 61,67 0,32 sedang
41,67 56,67 0,26 rendah
40,00 50,00 0,17 rendah
41,67 58,33 0,29 rendah
50,00 66,67 0,33 sedang
40,00 51,67 0,19 rendah
43,33 60,00 0,29 rendah
46,67 61,67 0,28 rendah
58,33 66,67 0,20 rendah
55,00 68,33 0,30 rendah
56,67 70,00 0,31 sedang
58,33 68,33 0,24 rendah
45,00 51,67 0,12 rendah
45,00 65,00 0,36 sedang
51,67 68,33 0,34 sedang
46,67 65,00 0,34 sedang
48,33 65,00 0,32 sedang
46,67 68,33 0,41 sedang
45,00 58,33 0,24 rendah
212
48,33 61,67 0,26 rendah
43,33 56,67 0,24 rendah
41,67 55,00 0,23 rendah
46,67 63,33 0,31 sedang
46,67 65,00 0,34 sedang
Lampiran 18 213
Perhitungan N-Gain Aktivitas Belajar Siswa per Pertemuan
A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 1 dan 2)
<g> =
=
= 0,17
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,17 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
B. Kelas Kontrol (Pertemuan 1 dan 2)
<g> =
=
= 0,062
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,06 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
214
Perhitungan N-Gain Aktivitas Belajar Siswa per Pertemuan
A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 2 dan 3)
<g> =
=
= 0,262
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,26 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
B. Kelas Kontrol (Pertemuan 2 dan 3)
<g> =
=
= 0,221
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,22 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
215
Perhitungan N-Gain Aktivitas Belajar Siswa per Pertemuan
A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 3 dan 4)
<g> =
=
= 0,434
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,43 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori sedang.
B. Kelas Kontrol (Pertemuan 3 dan 4)
<g> =
=
= 0,0008
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,0008 maka peningkatan hasil belajar termasuk
dalam katagori rendah.
Lampiran 20 216
Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas eksperimen
Pertemuan-1
no kode
siswa
skor tiap indikator jumlah (%) kriteria
A B C D
1 E-01 1 3 2 1 3 3 13 54% Kurang
2 E-02 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
3 E-03 1 2 4 2 3 3 15 63% Cukup Baik
4 E-04 1 2 3 2 3 3 14 58% Kurang
5 E-05 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
6 E-06 1 2 4 1 3 3 14 58% Kurang
7 E-07 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek
8 E-08 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
9 E-09 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
10 E-10 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang
11 E-11 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
12 E-12 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek
13 E-13 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
14 E-14 1 3 4 1 2 3 14 58% Kurang
15 E-15 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
16 E-16 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
17 E-17 1 3 3 1 2 3 13 54% Kurang
18 E-18 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek
19 E-19 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
20 E-20 1 3 3 1 2 4 14 58% Kurang
21 E-21 1 3 4 1 2 3 14 58% Kurang
22 E-22 1 2 4 1 2 4 14 58% Kurang
23 E-23 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
24 E-24 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
25 E-25 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik
26 E-26 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik
27 E-27 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek
28 E-28 1 3 2 1 2 3 12 50% Kurang
29 E-29 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek
30 E-30 1 2 4 1 2 4 14 58% Kurang
31 E-31 1 3 2 1 2 4 13 54% Kurang
32 E-32 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
33 E-33 1 3 2 1 2 3 12 50% Kurang
34 E-34 1 2 4 1 2 4 14 58% Kurang
35 E-35 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
36 E-36 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang
217
37 E-37 1 3 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
38 E-38 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
39 E-39 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek
40 E-40 1 2 4 1 2 4 14 58% Kurang
41 E-41 1 3 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
42 E-42 1 2 3 1 2 3 12 50% Kurang
43 E-43 1 3 3 1 2 4 14 58% Kurang
44 E-44 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik
45 E-45 1 3 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
46 E-46 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang
47 E-47 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang
48 E-48 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek
49 E-49 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
50 E-50 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
51 E-51 1 2 3 1 3 4 14 58% Kurang
52 E-52 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek
53 E-53 1 2 3 1 2 3 12 50% Kurang
54 E-54 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang
55 E-55 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik
56 E-56 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek
57 E-57 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
58 E-58 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek
59 E-59 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
60 E-60 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
61 E-61 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang
62 E-62 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
63 E-63 1 2 2 1 2 3 11 46% Jelek
64 E-64 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
Rata-rata
indikator
64 150 199 75 144 231 13,48 0,56185 Kurang
25% 59% 78% 29% 56% 90%
Jelek Kurang Baik Jelek Kurang
Sangat
Baik
218
Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas eksperimen
Pertemuan-2
no
kode
siswa
skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria
A B C D
1 E-01 1 2 4 1 2 2 12 50% Kurang
2 E-02 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
3 E-03 2 2 4 2 3 3 16 67% Cukup Baik
4 E-04 1 2 4 2 3 3 15 63% Cukup Baik
5 E-05 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
6 E-06 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
7 E-07 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek
8 E-08 2 2 3 1 2 4 14 58% Kurang
9 E-09 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
10 E-10 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang
11 E-11 2 2 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik
12 E-12 1 2 1 1 2 2 9 38% Jelek
13 E-13 2 3 4 1 3 4 17 71% Baik
14 E-14 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
15 E-15 2 2 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
16 E-16 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
17 E-17 1 3 4 1 2 3 14 58% Kurang
18 E-18 1 3 1 1 2 2 10 42% Jelek
19 E-19 2 3 4 1 2 4 16 67% Cukup Baik
20 E-20 2 3 4 2 2 4 17 71% Baik
21 E-21 2 3 4 1 2 4 16 67% Cukup Baik
22 E-22 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
23 E-23 2 3 4 1 2 4 16 67% Cukup Baik
24 E-24 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
25 E-25 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
26 E-26 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
27 E-27 1 3 1 1 2 3 11 46% Jelek
28 E-28 1 3 2 2 2 4 14 58% Kurang
29 E-29 1 3 2 2 3 4 15 63% Cukup Baik
30 E-30 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
31 E-31 1 3 2 2 2 3 13 54% Kurang
32 E-32 1 2 2 2 3 3 13 54% Kurang
33 E-33 1 3 2 1 2 3 12 50% Kurang
34 E-34 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik
35 E-35 1 3 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
36 E-36 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
37 E-37 2 3 4 2 2 4 17 71% Baik
38 E-38 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik
219
39 E-39 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek
40 E-40 1 3 4 2 3 4 17 71% Baik
41 E-41 1 3 4 2 3 4 17 71% Baik
42 E-42 1 3 3 2 2 3 14 58% Kurang
43 E-43 2 3 4 2 2 4 17 71% Baik
44 E-44 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
45 E-45 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
46 E-46 2 3 3 2 2 4 16 67% Cukup Baik
47 E-47 2 3 4 2 2 4 17 71% Baik
48 E-48 2 2 2 2 3 3 14 58% Kurang
49 E-49 1 3 2 2 3 4 15 63% Cukup Baik
50 E-50 2 2 4 3 3 4 18 75% Baik
51 E-51 2 3 3 3 3 4 18 75% Baik
52 E-52 1 2 2 2 2 4 13 54% Kurang
53 E-53 1 2 3 1 2 3 12 50% Kurang
54 E-54 2 3 4 2 2 3 16 67% Cukup Baik
55 E-55 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
56 E-56 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
57 E-57 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
58 E-58 1 2 2 2 2 3 12 50% Kurang
59 E-59 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
60 E-60 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
61 E-61 1 2 2 2 3 3 13 54% Kurang
62 E-62 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
63 E-63 2 2 2 2 2 4 14 58% Kurang
64 E-64 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
Rata-rata
indikator
37% 62% 81% 43% 61% 92%
Jelek
Cukup
Baik Baik Jelek
Cukup
Baik
Sangat
Baik
220
Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas eksperimen
Pertemuan-3
no kode
siswa
skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria
A B C D
1 E-01 2 2 2 2 4 3 15 63% Cukup Baik
2 E-02 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
3 E-03 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
4 E-04 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik
5 E-05 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
6 E-06 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
7 E-07 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang
8 E-08 2 2 2 1 3 4 14 58% Kurang
9 E-09 2 2 2 2 3 3 14 58% Kurang
10 E-10 1 2 2 2 4 4 15 63% Cukup Baik
11 E-11 3 2 4 2 4 4 19 79% Baik
12 E-12 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang
13 E-13 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik
14 E-14 2 2 4 2 4 4 18 75% Baik
15 E-15 2 2 4 2 3 3 16 67% Cukup Baik
16 E-16 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
17 E-17 1 3 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik
18 E-18 1 3 2 1 3 3 13 54% Kurang
19 E-19 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
20 E-20 2 3 4 2 4 4 19 79% Baik
21 E-21 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
22 E-22 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik
23 E-23 2 3 4 2 3 3 17 71% Baik
24 E-24 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang
25 E-25 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik
26 E-26 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik
27 E-27 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
28 E-28 1 2 2 2 3 4 14 58% Kurang
29 E-29 1 3 2 2 4 4 16 67% Cukup Baik
30 E-30 1 4 4 2 4 4 19 79% Baik
31 E-31 1 2 2 2 3 3 13 54% Kurang
32 E-32 1 2 2 2 3 3 13 54% Kurang
33 E-33 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
34 E-34 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
35 E-35 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
36 E-36 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
37 E-37 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
38 E-38 1 4 4 2 3 3 17 71% Baik
221
39 E-39 1 2 2 1 3 3 12 50% Kurang
40 E-40 2 4 4 2 4 4 20 83% Baik
41 E-41 2 4 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
42 E-42 1 3 2 2 3 3 14 58% Kurang
43 E-43 2 3 4 2 3 3 17 71% Baik
44 E-44 2 4 4 2 4 4 20 83% Baik
45 E-45 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik
46 E-46 2 3 2 3 3 4 17 71% Baik
47 E-47 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
48 E-48 2 2 4 2 4 4 18 75% Baik
49 E-49 2 3 2 2 3 4 16 67% Cukup Baik
50 E-50 2 4 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
51 E-51 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
52 E-52 2 2 2 2 3 4 15 63% Cukup Baik
53 E-53 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
54 E-54 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
55 E-55 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
56 E-56 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
57 E-57 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
58 E-58 1 2 4 2 3 3 15 63% Cukup Baik
59 E-59 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik
60 E-60 2 3 4 2 4 4 19 79% Baik
61 E-61 1 2 4 2 3 3 15 63% Cukup Baik
62 E-62 2 4 4 2 3 4 19 79% Baik
63 E-63 2 2 4 2 3 3 16 67% Cukup Baik
64 E-64 3 4 4 3 3 4 21 88% Sangat Baik
Rata-rata
indikator
46% 68% 84% 48% 83% 93%
Jelek
Cukup
Baik Baik Jelek Baik
Sangat
Baik
222
Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas eksperimen
Pertemuan-4
no kode
siswa
skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria
A B C D
1 E-01 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
2 E-02 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
3 E-03 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
4 E-04 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
5 E-05 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
6 E-06 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
7 E-07 2 2 2 2 4 4 16 67% Cukup Baik
8 E-08 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik
9 E-09 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
10 E-10 3 4 2 3 4 4 20 83% Baik
11 E-11 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
12 E-12 2 3 2 2 3 4 16 67% Cukup Baik
13 E-13 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
14 E-14 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
15 E-15 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik
16 E-16 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
17 E-17 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
18 E-18 2 3 4 2 3 4 18 75% Baik
19 E-19 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
20 E-20 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
21 E-21 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
22 E-22 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
23 E-23 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik
24 E-24 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik
25 E-25 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
26 E-26 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
27 E-27 2 2 2 2 4 4 16 67% Cukup Baik
28 E-28 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
29 E-29 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
30 E-30 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
31 E-31 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik
32 E-32 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
33 E-33 3 2 2 2 4 4 17 71% Baik
34 E-34 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik
35 E-35 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik
36 E-36 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
37 E-37 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik
38 E-38 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
223
39 E-39 3 2 2 2 4 4 17 71% Baik
40 E-40 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
41 E-41 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
42 E-42 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
43 E-43 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
44 E-44 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
45 E-45 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
46 E-46 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
47 E-47 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik
48 E-48 2 4 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
49 E-49 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
50 E-50 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
51 E-51 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
52 E-52 2 4 2 3 4 4 19 79% Baik
53 E-53 3 2 4 3 4 4 20 83% Baik
54 E-54 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
55 E-55 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
56 E-56 2 2 4 3 3 4 18 75% Baik
57 E-57 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
58 E-58 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik
59 E-59 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
60 E-60 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
61 E-61 3 4 4 2 4 4 21 88% Sangat Baik
62 E-62 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
63 E-63 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
64 E-64 3 4 4 3 4 4 22 92% Sangat Baik
Rata-rata
indikator
72% 88% 95% 70% 98% 100%
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
224
Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol
Pertemuan-1
no kode
siswa
skor tiap indikator jumlah (%) kriteria
A B C D
1 K-01 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
2 K-02 1 3 1 1 2 4 12 50% Kurang
3 K-03 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek
4 K-04 1 2 3 1 3 4 14 58% Kurang
5 K-05 1 3 2 1 2 3 12 50% Kurang
6 K-06 1 2 3 2 3 4 15 63% Cukup Baik
7 K-07 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
8 K-08 1 2 3 1 3 4 14 58% Kurang
9 K-09 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang
10 K-10 1 3 1 1 2 4 12 50% Kurang
11 K-11 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek
12 K-12 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang
13 K-13 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek
14 K-14 1 2 1 1 2 3 10 42% Jelek
15 K-15 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang
16 K-16 1 3 3 1 2 4 14 58% Kurang
17 K-17 1 2 3 2 3 4 15 63% Cukup Baik
18 K-18 1 2 3 2 3 4 15 63% Cukup Baik
19 K-19 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
20 K-20 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
21 K-21 1 2 1 2 3 3 12 50% Kurang
22 K-22 1 2 3 2 3 4 15 63% Cukup Baik
23 K-23 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik
24 K-24 1 3 4 2 3 4 17 71% Baik
25 K-25 1 2 3 2 2 4 14 58% Kurang
26 K-26 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
27 K-27 1 2 3 1 2 4 13 54% Kurang
28 K-28 1 2 3 1 3 4 14 58% Kurang
29 K-29 1 2 4 1 2 3 13 54% Kurang
30 K-30 1 3 3 1 2 4 14 58% Kurang
31 K-31 1 3 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik
32 K-32 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
Rata-rata
indikator
32 71 89 43 79 120 13,56 57% Kurang
25% 55% 70% 34% 62% 94%
Jelek Kurang Baik Jelek
Cukup
Baik
Sangat
Baik
225
Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol
Pertemuan-2
no kode
siswa
skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria
A B C D
1 K-01 1 2 1 1 3 4 12 50% Kurang
2 K-02 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek
3 K-03 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek
4 K-04 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
5 K-05 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek
6 K-06 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
7 K-07 3 2 1 1 3 4 14 58% Kurang
8 K-08 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
9 K-09 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
10 K-10 2 2 1 1 2 4 12 50% Kurang
11 K-11 1 1 1 1 2 4 10 42% Jelek
12 K-12 1 1 4 1 2 4 13 54% Kurang
13 K-13 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
14 K-14 1 1 1 1 2 4 10 42% Jelek
15 K-15 1 1 4 1 2 4 13 54% Kurang
16 K-16 2 2 1 2 2 4 13 54% Kurang
17 K-17 2 2 1 2 3 4 14 58% Kurang
18 K-18 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
19 K-19 2 2 4 2 2 4 16 67% Cukup Baik
20 K-20 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
21 K-21 1 1 1 2 3 4 12 50% Kurang
22 K-22 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
23 K-23 2 2 4 1 2 4 15 63% Cukup Baik
24 K-24 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
25 K-25 1 2 4 2 2 4 15 63% Cukup Baik
26 K-26 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
27 K-27 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek
28 K-28 1 1 1 1 3 4 11 46% Jelek
29 K-29 1 1 4 1 2 4 13 54% Kurang
30 K-30 1 1 1 1 2 4 10 42% Jelek
31 K-31 2 2 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik
32 K-32 2 2 4 1 3 4 16 67% Cukup Baik
Rata-rata
indikator
49 56 86 46 77 128
38% 44% 67% 36% 60% 100%
Jelek Jelek
Cukup
Baik Jelek
Cukup
Baik
Sangat
Baik
226
Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol
Pertemuan-3
no
kode
siswa
skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria
A B C D
1 K-01 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
2 K-02 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
3 K-03 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
4 K-04 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik
5 K-05 3 2 1 2 3 4 15 63% Cukup Baik
6 K-06 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik
7 K-07 3 2 1 1 3 4 14 58% Kurang
8 K-08 3 2 4 3 3 4 19 79% Baik
9 K-09 2 2 2 2 2 4 14 58% Kurang
10 K-10 2 2 1 1 3 4 13 54% Kurang
11 K-11 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek
12 K-12 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
13 K-13 3 2 4 3 3 4 19 79% Baik
14 K-14 1 2 1 1 2 4 11 46% Jelek
15 K-15 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
16 K-16 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
17 K-17 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
18 K-18 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
19 K-19 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
20 K-20 2 2 4 2 3 4 17 71% Baik
21 K-21 1 2 2 2 3 4 14 58% Kurang
22 K-22 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
23 K-23 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik
24 K-24 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
25 K-25 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
26 K-26 1 2 4 2 3 4 16 67% Cukup Baik
27 K-27 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
28 K-28 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
29 K-29 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
30 K-30 1 2 1 2 3 4 13 54% Kurang
31 K-31 3 2 4 2 3 4 18 75% Baik
32 K-32 2 2 2 2 3 4 15 63% Cukup Baik
Rata-rata
indikator
55 64 92 53 92 128
43% 50% 72% 41% 72% 100%
Jelek Kurang Baik Jelek Baik
Sangat
Baik
227
Data Observasi Sikap Peduli Lingkungan Kelas Kontrol
Pertemuan-4
no
kode
siswa
skor tiap indikator jumlah (%) Kriteria
A B C D
1 K-01 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
2 K-02 1 2 2 1 4 4 14 58% Kurang
3 K-03 1 2 2 1 4 4 14 58% Kurang
4 K-04 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik
5 K-05 3 2 2 2 3 4 16 67% Cukup Baik
6 K-06 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik
7 K-07 3 2 4 1 4 4 18 75% Baik
8 K-08 3 3 4 3 4 4 21 88% Sangat Baik
9 K-09 3 3 2 2 2 4 16 67% Cukup Baik
10 K-10 3 2 2 1 3 4 15 63% Cukup Baik
11 K-11 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
12 K-12 1 2 4 1 3 4 15 63% Cukup Baik
13 K-13 3 2 4 4 4 4 21 88% Sangat Baik
14 K-14 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
15 K-15 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
16 K-16 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik
17 K-17 1 3 4 2 3 4 17 71% Baik
18 K-18 3 3 4 1 4 4 19 79% Baik
19 K-19 3 3 4 1 4 4 19 79% Baik
20 K-20 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik
21 K-21 1 3 2 1 3 4 14 58% Kurang
22 K-22 3 2 2 1 3 4 15 63% Cukup Baik
23 K-23 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik
24 K-24 3 3 4 2 3 4 19 79% Baik
25 K-25 3 2 2 1 3 4 15 63% Cukup Baik
26 K-26 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik
27 K-27 1 2 2 1 3 4 13 54% Kurang
28 K-28 1 3 2 1 4 4 15 63% Cukup Baik
29 K-29 1 2 2 1 2 4 12 50% Kurang
30 K-30 1 2 2 2 3 4 14 58% Kurang
31 K-31 3 3 4 2 4 4 20 83% Baik
32 K-32 3 3 2 1 4 4 17 71% Baik
Rata-rata
indikator
70 80 94 49 106 128 16,47 0,686 Cukup Baik
55% 63% 73% 38% 83% 100%
Kurang
Cukup
Baik Baik Jelek Baik
Sangat
Baik
Lampiran 21 228
NORMALITAS SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika χ2
hitung ≤ χ2
tabel dengan χ2
tabel = χ2
(0,05)(k-1)
Pengujian Hipotesis:
Nilai maksimum = 66
Panjang kelas = 4
Nilai minimum = 42
Rata-rata = 54
Rentang = 24
s = 5,4594
Banyak kelas = 7
n = 64
Banyak
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
42-45 41,5 -2,35 0,4906 0,0443 2,8352 3 0,0096
46-49 45,5 -1,61 0,4463 0,1357 8,6848 9 0,0114
50-53 49,5 -0,88 0,3106 0,2510 16,0640 17 0,0545
54-57 53,5 -0,15 0,0596 0,1594 10,2016 18 5,9613
58-61 57,5 0,58 0,2190 0,1876 12,0064 10 0,3353
62-65 61,5 1,32 0,4066 0,0732 4,6848 6 0,3692
66-69 65,5 2,05 0,4798 0,0180 1,1520 1 0,0201
69,5 2,78 0,4978
χ2
6,7615
Untuk α = 0,05 dengan dk = 7-1 = 6 diperoleh χ2
tabel = 12,6.
Karena χ2
hitung ≤ χ2tabel yaitu 6,76 ≤ 12,6, maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi
normal.
χ2
(0,05)(k-1)
229
NORMALITAS SIKAP PEDULI LINGKUNGAN KELAS KONTROL
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan:
Hoditerima jika χ2
hitung ≤ χ2
tabel dengan χ2
tabel = χ2
(0,05)(k-1)
Pengujian Hipotesis:
Nilai maksimum = 62
Panjang kelas = 4
Nilai minimum = 40
Rata-rata = 51
Rentang = 22
s = 5,5634
Banyak kelas = 6
n = 32
Kelas
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
40-43 39,5 -2,38 0,4913 0,0418 1,3376 1 0,0852
43-47 43,5 -1,64 04495 0,1336 4,2752 5 0,1229
48-51 47,5 -0,90 0,3159 0,2523 8,0736 9 0,1063
52-55 51,5 -0,16 0,0636 0,1554 4,9728 8 1,8428
56-59 55,5 0,58 0,2190 0,1876 6,0032 5 0,1676
60-63 59,5 1,32 0,4066 0,0737 2,3584 4 1,1427
63,5 2,06 0,4803
χ2 3,4675
Untuk α = 0,05 dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh χ2
tabel = 11,1.
Karena χ2
hitung ≤ χ2
tabel yaitu 3,46 ≤ 11,1 maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi
normal.
Lampiran 22 230
Perhitungan N-Gain Sikap Peduli Lingkungan
A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 1 dan 2)
<g> =
=
= 0,15
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,15 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
B. Kelas Kontrol (Pertemuan 1 dan 2)
<g> =
=
= 0,02
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,02 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
231
Perhitungan N-Gain Sikap Peduli Lingkungan
A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 2 dan 3)
<g> =
=
= 0,23
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,23 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
B. Kelas Kontrol (Pertemuan 2 dan 3)
<g> =
=
= 0,11
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,11 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
232
Perhitungan N-Gain Sikap Peduli Lingkungan
A. Kelas Eksperimen (Pertemuan 3 dan 4)
<g> =
=
= 0,54
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,54 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori sedang.
B. Kelas Kontrol (Pertemuan 3 dan 4)
<g> =
=
= 0,17
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,382 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori rendah.
Lampiran 23 233
Uji T Sikap Peduli Lingkungan
N-gain
eksperimen
N-gain
kontrol
0,72727 0,08333
0,75 0,16667
0,77778 0,28571
0,8 0,5
0,77778 0,33333
0,8 0,44444
0,42857 0,45455
0,55556 0,7
0,83333 0,27273
0,63636 0,25
0,77778 0,14286
0,38462 0,18182
0,77778 0,76923
0,8 0,14286
0,66667 0
0,77778 0,6
0,45455 0,22222
0,53846 0,44444
0,77778 0,375
0,8 0,5
0,7 0,16667
0,8 0
0,55556 0,55556
0,5 0,28571
0,77778 0,1
0,77778 0,5
0,38462 0
0,83333 0,1
0,84615 -0,0909
0,8 0
0,63636 0,5
0,83333 0,22222
0,41667
0,7
Ho = Tidak terdapat perbedaan sikap peduli
lingkungan siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
Ha = Terdapat perbedaan sikap peduli
lingkungan siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
S =
= 0,1650
thitung =
= 11,842
dk = n1 + n2 - 2
= 94
ἀ = 5%
t tabel = 1,98
Kesimpulan : thitung ˃ ttabel sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima.
234
0,55556
0,81818
0,55556
0,83333
0,46154
0,8
0,75
0,83333
0,7
0,77778
0,75
0,81818
0,63636
0,76923
0,83333
0,75
0,8
0,61538
0,66667
0,81818
0,77778
0,53846
0,77778
0,76923
0,75
0,77778
0,75
0,77778
0,84615
0,77778
xi 45,489 9,20844
mean 0,71077 0,28776
Si 0,12855 0,22125
Si2 0,01652 0,04895
N 64 32
Lampiran 24 235
NORMALITAS NILAI AKHIR KELAS EKSPERIMEN
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan:
Ho diterima jika χ2
hitung ≤ χ2
tabel dengan χ2
tabel = χ2
(0,05)(k-1)
Pengujian Hipotesis:
Nilai maksimum = 81
Panjang kelas = 4
Nilai minimum = 57
Rata-rata = 68
Rentang = 24
s = 4,9616
Banyak kelas = 6
n = 64
Banyak
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
57-60 56,5 -2,34 0,4904 0,0534 3,4176 2 0,5880
61-64 60,5 -1,53 0,4370 0,1728 11,0592 16 2,2073
65-68 64,5 -0,72 0,2642 0,2323 14,8672 16 0,0863
69-72 68,5 0,08 0,0319 0,2814 18,0096 18 0,0000
73-76 72,5 0,89 0,3133 0,1421 9,0944 10 0,0902
77-80 76,5 1,70 0,4554 0,0384 2,4576 1 0,8645
81-84 80,5 2,50 0,4938 0,0057 0,3648 1 1,1060
84,5 3,31 0,4995
χ2
4,9424
Untuk α = 0,05 dengan dk = 7-1 = 6 diperoleh χ2
tabel = 12,6.
Karena χ2
hitung ≤ χ2tabel yaitu 4,94 ≤ 12,6, maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi
normal.
χ2
(0,05)(k-1)
236
NORMALITAS NILAI AKHIR KELAS KONTROL
Hipotesis:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Rumus yang digunakan:
χ2 =
k
i Ei
EiOi
1
2
Kriteria yang digunakan:
Hoditerima jika χ2
hitung ≤ χ2
tabel dengan χ2
tabel = χ2
(0,05)(k-1)
Pengujian Hipotesis:
Nilai maksimum = 73
Panjang kelas = 4
Nilai minimum = 51
Rata-rata = 63
Rentang = 22
s = 5,2732
Banyak kelas = 6
n = 32
Kelas
Interval
Batas
kelas
Z untuk
batas
kelas
Peluang
untuk Z
Luas
kelas
untuk Z
Ei Oi
Ei
EiOi2
51-54 50,5 -2,32 0,4898 0,0492 1,5744 3 1,2909
55-58 54,5 -1,56 0,4406 0,1496 4,7872 2 1,6228
59-62 58,5 -0,81 0,2910 0,2711 8,6752 11 0,6230
63-66 62,5 -0,05 0,0199 0,2413 7,7216 8 0,0100
67-70 66,5 0,71 0,2612 0,1680 5,3760 6 0,0724
71-74 70,5 1,47 0,4292 0,0579 1,8528 2 0,0117
74,5 2,23 0,4871
χ2 3,6308
Untuk α = 0,05 dengan dk = 6-1 = 5 diperoleh χ2
tabel = 11,1.
Karena χ2
hitung ≤ χ2
tabel yaitu 3,63 ≤ 11,1 maka Ho diterima. Jadi, data berdistribusi
normal.
Lampiran 25 237
Perhitungan N-Gain Hasil Belajar Siswa
A. Kelas Eksperimen
<g> =
=
= 0,42
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0, 42 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori sedang.
B. Kelas Kontrol
<g> =
=
= 0,34
Kriteria pengujian
Tinggi = g > 0,7
Sedang = 0,3 < g ≤ 0,7
Rendah = g ≤ 0,3
Karena nilai N- gain 0,34 maka peningkatan hasil belajar termasuk dalam
katagori sedang.
Lampiran 26 238
Uji T Nilai Akhir Hasil belajar siswa
N-gain
eksperimen
N-gain
kontrol
0,443182 0,541667
0,776042 0,323864
0,553819 0,020833
0,540064 0,618056
0,571181 0,352273
0,706731 0,194444
0,231061 0,402244
0,567708 0,133013
0,33125 0,407986
0,428241 0,383013
0,474359 0,465278
0,363426 0,154514
0,513889 0,25
0,74359 0,172348
0,486742 0,116987
0,623106 0,361111
0,3875 -0,01389
0,380682 0,276042
0,342014 0,554167
0,571181 0,520833
0,5 0,474702
0,744792 0,463542
0,543269 0,462121
0,43125 0,5625
0,483796 0,410256
0,673611 0,449653
0,5625 0,548611
0,425347 0,324653
0,56891 0,217803
0,571759 0,291667
0,427083 0,30303
0,554924 -0,12731
0,38447
0,336806
0,446429
0,4125
Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil
belajar kognitif siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol
Ha = Terdapat perbedaan hasil belajar
kognitif siswa pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol
S =
= 0,1611
thitung =
= 2,5872
dk = n1 + n2 - 2
= 94
ἀ = 5%
t tabel = 1,98
Kesimpulan : thitung ˃ ttabel sehingga Ho
ditolak dan Ha diterima.
239
0,179167
0,444444
0,101563
0,320076
0,354167
0,389583
0,361111
0,268519
0,502315
0,295833
0,241319
0,180556
0,38125
0,577083
0,440705
0,329861
0,2875
0,307292
0,185764
0,257576
0,377083
0,180556
0,366319
0,352431
0,397569
0,299479
0,226563
0,299479
mean 0,422006 0,33175
si 0,149502 0,182492
si2 0,022351 0,033303
N 64 32
Lampiran 27 240
Rekapitulasi Skala Psikologi Sikap Peduli Lingkungan
Kelas eksperimen
kelas
eksperimen Spre Spost
Rata-
rata (%) Kriteria
E-01 47 54 49 61% Cukup Baik
E-02 50 59 54 68% Cukup Baik
E-03 46 66 56 70% Baik
E-04 50 55 53 66% Cukup Baik
E-05 50 55 52 65% Cukup Baik
E-06 49 61 55 69% Cukup Baik
E-07 48 66 57 71% Baik
E-08 47 60 49 61% Cukup Baik
E-09 48 58 53 66% Cukup Baik
E-10 51 65 58 73% Baik
E-11 50 58 54 68% Cukup Baik
E-12 56 62 59 74% Baik
E-13 55 58 57 71% Baik
E-14 59 75 67 84% Baik
E-15 54 56 55 69% Cukup Baik
E-16 57 72 65 81% Baik
E-17 52 60 56 70% Baik
E-18 43 48 46 57% Kurang
E-19 47 61 54 68% Cukup Baik
E-20 55 62 59 74% Baik
E-21 46 52 49 61% Cukup Baik
E-22 48 58 52 65% Cukup Baik
E-23 54 63 59 73% Baik
E-24 47 52 44 55% Kurang
E-25 52 62 57 71% Baik
E-26 54 55 53 66% Cukup Baik
E-27 45 58 52 64% Cukup Baik
E-28 51 59 53 66% Cukup Baik
E-29 56 66 58 73% Baik
E-30 55 65 60 75% Baik
E-31 50 56 51 64% Cukup Baik
E-32 49 55 52 65% Cukup Baik
E-33 57 62 60 75% Baik
E-34 55 66 60 75% Baik
E-35 55 70 63 78% Baik
E-36 50 73 53 66% Cukup Baik
241
E-37 58 61 60 75% Baik
E-38 55 61 58 73% Baik
E-39 55 59 57 71% Baik
E-40 51 55 48 60% Cukup Baik
E-41 53 67 53 66% Cukup Baik
E-42 55 66 61 76% Baik
E-43 56 58 57 71% Baik
E-44 49 63 54 68% Cukup Baik
E-45 52 60 54 68% Cukup Baik
E-46 54 60 57 71% Baik
E-47 53 62 58 72% Baik
E-48 46 52 45 56% Kurang
E-49 49 61 49 61% Cukup Baik
E-50 46 58 48 60% Cukup Baik
E-51 57 67 60 75% Baik
E-52 59 69 64 80% Baik
E-53 48 53 49 61% Cukup Baik
E-54 63 66 65 81% Baik
E-55 51 62 57 71% Baik
E-56 51 58 55 68% Cukup Baik
E-57 54 61 58 72% Baik
E-58 51 55 51 64% Cukup Baik
E-59 65 69 64 80% Baik
E-60 59 74 67 83% Baik
E-61 52 66 59 74% Baik
E-62 49 60 55 68% Cukup Baik
E-63 60 67 63 79% Baik
E-64 53 61 57 71% Baik
Rata-rata 52 61 56 70% Baik
242
Kelas kontrol
kelas
kontrol Spre Spost rata (%) Kriteria
k-01 52 57 55 68% Cukup Baik
k-02 52 72 62 78% Baik
k-03 48 55 52 64% Cukup Baik
k-04 51 54 53 66% Cukup Baik
k-05 53 52 53 66% Cukup Baik
k-06 57 59 58 73% Baik
k-07 49 50 50 62% Cukup Baik
k-08 55 56 56 69% Baik
k-09 48 54 51 64% Cukup Baik
k-10 43 48 46 57% Kurang
k-11 48 58 53 66% Cukup Baik
k-12 51 59 55 69% Cukup Baik
k-13 51 62 57 71% Baik
k-14 51 59 55 69% Cukup Baik
k-15 49 44 47 58% Kurang
k-16 53 59 56 70% Baik
k-17 47 48 48 59% Cukup Baik
k-18 59 64 62 77% Baik
k-19 49 61 55 69% Cukup Baik
k-20 51 51 51 64% Cukup Baik
k-21 51 61 56 70% Baik
k-22 46 49 48 59% Cukup Baik
k-23 47 50 49 61% Cukup Baik
k-24 54 66 60 75% Baik
k-25 58 62 60 75% Baik
k-26 52 50 51 64% Cukup Baik
k-27 51 49 50 63% Cukup Baik
k-28 55 57 56 70% Baik
k-29 45 48 47 58% Kurang
k-30 45 49 47 59% Kurang
k-31 55 60 58 72% Baik
k-32 55 52 54 67% Cukup Baik
Rata-rata 51 55 53 67%
Cukup
Baik
Lampiran 36 258
Siswa kelas eksperimen memperhatikan Siswa kelas eksperimen dibimbing guru
penjelasan guru di awal pembelajaran berlatih menyusun puzzle
Siswa kelas eksperimen melakukan Siswa kelas eksperimen melakukan kegiatan
Kegiatan ploting untuk pengamatan pengamatan lapangan
Komponen-komponen ekosistem
Siswa kelas eksperimen melakukan Siswa kelas eksperimen membuat poster
kegiatan menyusun puzzle secara mandiri ajakan menjaga lingkungan sekitar