Upload
halim-harahap
View
151
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PENDIDIKAN KHUSUS DAN LK ,
Bhineka Tunggalika di Bumi Khatulistiwa (Kakawin Sutasoma abad ke 14, Karya Mpu
Tantular) dlm agama, diperluas Oleh M Yamin dlm bidang agama, pikiran, budaya, dan politik, tertuang dlm naskah perspn.UUD 1945.
“ ALAM SEMESTA INI TIADA YANG TERNODA KECUALI PIKIRAN, TAK SEORANGPUN BOLEH DISEBUT CACAD KECUALI YANG KEJAM “
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,William Shakespeare’ TN
Dunia Dunia ABKABK Adalah Dunia Yang Adalah Dunia Yang Amat Komplek, Menantang dan Amat Komplek, Menantang dan
MuliaMuliaKomplek, karena spektrumnya sangat luas…
individu, sosial dan lingkunganMenantang, karena masa depan, tingkat
kesulitan dan kekhususannya…Mulia, karena memanusiakan manusia…
Apalagi di era demokratisasi.....
.... Mereka itu sering dilupakan, tidak diingat .... Kalaupun diingat, seringkali tdk dicatat .... Kalaupun dicatat, seringkali mereka itu
. tidak dianggap .... Kalaupun dianggap, seringkali tdk dilayani .... Kalaupun dilayani, seringkali
tdk . . .. .....signifikan. ....Tertatih tatih dalam memburu kesempatanPadahal hak mereka juga anak bangsa yang
punya hak hidup, belajar, dan pelayanan.
Mereka itu butuh bantuan karena ; Faktor Ekonomi (Economic Condition) Faktor Lingkungan (Environment) . Geografis . Alam . Sosial . Kultur/attitude Faktor Diri anak (Within the child) Faktor Politik (Political Condition)(Miriam D,S:Toward Inclusioan and Enrichment)
Model Tradisional; Kemarahan leluhur, dan “penguasa lain”
Model (awal) Agama; berkonotasi dosa, kekotoran, dan tercela.
Model Euthanasia (ala Hitler) ; pengaruh Darwinisme, the fittest of survival, pemusnahan yang tidak sempurna.
Model Kedokteran ; memandang sebagai abnormalitas, aktivitas normaliasasi.
Model Sosial; Eliminasi Rintangan-rintangan sosial
Tiap individu berbeda (individual differences)
fisik, gender, ras, bahasa, agama, kemampuan , bakat, minat, kepribadian, dst
Partisipasi dlm Kehidupan bermasyarakat Semua anak dpt belajar Hak azasi (demokrasi) 1948 : Declaration Human Right 1990 : EfA Jomtien 1994 : The Salamanca Statement Dijamin oleh Undang Undang Wajib Belajar Pendidikan Dasar
TERBUKA TEGAS PROAKTIF MAWAS DIRI MANDIRI BERPERASAAN BLJR DR KESALAHN REALISTIS PERCAYA DIRI DPT BERFIKIR
RELATIF
TERTUTUB AGRESIF REAKTIF MENYALAHKAN ORG. TERGANTUNG DIKUASAI EMOSI MUDH TERPUKUL TIDAK REALISTIS RENDAH DIRI BERFIKIR MUTLAK-
MUTLAKAN
“Every child has a fundamental right to education , and must be given the opportunity to achieve and maintain an acceptable level of learning “ (Article 2)
And That “ Educational policies at all levels... Should
stipulate that children with disabilties should attend their neighbourhood school, that is the school that would be attended if the child did not have disabilities”
Memenuhi hak dasar (ekspansif) Mengupayakan Kelayakan (rehabilitatif) Meminimali diskriminasi (inklusif) Meminimalisasi hambatan belajar
(diagnostik/adaptif) Reposisi ke arah Prioritas Utama (mainstreaming) Mengutamakan Pelayanan (fasititatif) Memenuhi Standard Nasional (pengemb.Kualitas) Menggalang kemitraan (partnership)
Berbasis Kehidupan Masyarakat Solusi Persoalan (Problem Solving) Inovatif Flexible Memberdayakan Berbasis Potensi Kemitraan
Difinisi sederhana; Sekolah inklusif adalah sekolah yang menampung semua siswa di kelas yang sama (Stainback 1996)
Semua siswa “all children” didifinisikan dalam Framework Salamanca....”regardless their physical, intelectual, social and emotional, linguistic or other condition”
Inclusive education: > meyakini tiap anak dapat belajar > menghargai perbedaan individu
M
menyesuaikan struktur pendidikan, sistem dan metodologi untuk kebutuhan semua anak
menjadi bagian strategi menuju masyarakat yang inklusif
proses dinamis yang terus berkembang mengatasi berbagai macam hambatan(EENet 1998)
Integration Non discrimination Curriculum modification, Cooperation Community , collaboration Living, Loving , and Learning Unique, but Unified Student Centre Approach Individual differences recognition Valuable, valued in workforce, active in
society Enhance School Capabilty
“..setiap warga negara, tidak memandang ras, agama, suku, jender, keterbatasan fisik dan mental berhak memperoleh layanan pendidikan dan perlindungan dari diskriminasi.. ”
umum
khusus
khusus
●Kebutuhan Khusus: Cacat, Kebutuhan Khusus: Cacat, Istimewa, ..Istimewa, ..●Layanan Khusus: Terluar, Layanan Khusus: Terluar, Terpencil,.Terpencil,. ●Non-formalNon-formal●InformalInformal
selalu saja ada warga yang khusus…yang memerlukan perhatian sangat khusus…dengan layanan yang sangat khusus pula…
Kesetaraan Dalam Kesetaraan Dalam PendidikanPendidikan
Pilosophy Policy Peoples Places Partnership
Auditiory Learners ; kekuatan belajar melalui proses instruksi verbal
Visual Learners; kekuatan belajar melalui penglihatan
Tactile-Kinestetic Learners; Kekuatan belajar melalui aktivitas perbuatan
Analiytic and Global Learners: Kekuatan penalaran dan penggunaan logika
(Sandra F.R dan Julie F, 1996)
Style of communication a person feel comfortable
Type as Visual, as auditory, as feeling, as kinaesthetic, analitical and global
_________________ Type as formal vs
Informal Direct vs indirect Open vs closed Telling vs asking Calm vs aroused
Logical-mathematical (math smart) Spatial (art smart) Linguistic (word smart) Musical (music smart) Bodily-kinestitic (body smart) Intrapersonal (self smart) Interpersonal (people smart)
1. Demonstrate positive feeling, 2. Adapt to your child3. Talk about thing he or she interested4. Give praise and recognition5. Help the child focus his or her attention6. Give meaning to the child’s experience7. Elaborate and explain a shared event8. Help your chirdren learn self discipline
Pelayanan dg Pendekatan
Sistem
Inklusi Biaya operasional
Beasiswa
Paket Belajar
Perpustakaan
USB, RKB
Laboratorium
SPM
AkreditasiBantuan
Buku
21
2010 > Rp 233 Milyar 2011 > Rp 504 Milyar + APBNP 2012 > Rp 450 Milyar Murni.
Data Pokok; Updating LKIS USB ; 121 tanpa swasta dan 132 dg swasta AUTIS Centre Rehabilitasi Sarana dan Infrastruktur Program Strategis, & Daya Serap Anggaran Validasi dan Verifikasi Bantuan Laporan Subsidi dan TL Temuan Antisipasi APBNP
UU Sisdiknas 20 th 2003Pasal 32
ayat (1) : PENDIDIKAN KHUSUS
merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena KELAINAN FISIK,EMOSIONAL, MENTAL, SOSIAL, dan/atau memiliki potensi KECERDASAN dan BAKAT ISTIMEWA.
ayat (2): PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS merupakan pendidikan bagi peserta didik di daerah TERPENCIL atau TERBELAKANG, MASYARAKAT ADAT YANG TERPENCIL, dan/atau mengalami BENCANA ALAM, BENCANA SOSIAL, dan tidak mampu dari segi EKONOMI.
> Permendiknas No 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusif bagi peserta didik yang
memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa.
> Surat Edaran Dirjen Dikdasmen Depdiknas No.380/C.C6/MN/2003 20 Januari 2003
perihal Pendidikan inklusi : menyelenggarakan dan mengembangkan di setiap kabupaten/kota sekurang-kurangnya 4 (empat) sekolah yang terdiri dari : SD, SMP, SMA, SMK.
Pemb. Pikiran Perasaan Penddkn Perbuatan Persahbtn Khusus & Kemansn Kebersamaan Layanan Lemah-lmbt Loyalitas Khusus Keberagaman Kemandirian
TERBUKA TEGAS PROAKTIF MAWAS DIRI MANDIRI BERPERASAAN BLJR DR KESALAHN REALISTIS PERCAYA DIRI DPT BERFIKIR
RELATIF
TERTUTUB AGRESIF REAKTIF MENYALAHKAN ORG. TERGANTUNG DIKUASAI EMOSI MUDH TERPUKUL TIDAK REALISTIS RENDAH DIRI BERFIKIR MUTLAK-
MUTLAKAN
28
1. PENDIDIKAN INKLUSIF Sekolah Biasa/Sekolah Umum, yang mengakomodasi
semua Anak Berkebutuhan Khusus SLB/Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus yang
mengakomodasi anak biasa
2. PENDIDIKAN KHUSUS Kecacatan : TKLB, SDLB, SMPLB, SMLB Berkecerdasan Istimewa (a.l. : Program “Aksel”) &
Berbakat Istimewa
3. PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSSekolah layanan khusus untuk anak-anak : Daerah terbelakang, terpencil, pulau-pulau kecil,
pedalaman, beberapa Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), anak TKI
Masyarakat etnis minoritas terpencil Pekerja anak, pelacur anak/trafficking/pelacur anak,
lapas anak/anak di lapas dewasa, anak jalanan/pemulung
Pengungsi anak (gempa, bencana, konflik)
1. PENDIDIKAN INKLUSIF Sekolah Biasa/Sekolah Umum, yang mengakomodasi
semua Anak Berkebutuhan Khusus SLB/Sekolah Luar Biasa/Sekolah Khusus yang
mengakomodasi anak biasa
2. PENDIDIKAN KHUSUS Kecacatan : TKLB, SDLB, SMPLB, SMLB Berkecerdasan Istimewa (a.l. : Program “Aksel”) &
Berbakat Istimewa
3. PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUSSekolah layanan khusus untuk anak-anak : Daerah terbelakang, terpencil, pulau-pulau kecil,
pedalaman, beberapa Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), anak TKI
Masyarakat etnis minoritas terpencil Pekerja anak, pelacur anak/trafficking/pelacur anak,
lapas anak/anak di lapas dewasa, anak jalanan/pemulung
Pengungsi anak (gempa, bencana, konflik)
A. TunanetraB. Tunarungu, TunawicaraC. Tunagrahita : Ringan (IQ = 50-70), Sedang (IQ = 25-50),
(a.l. Down Syndrome)D. Tunadaksa : Ringan, SedangE. Tunalaras (Dysruptive) & HIV AIDS & NarkobaF. Autis, Sindroma AspergerG. TunagandaH. Kesulitan Belajar / Lambat Belajar (a.l. Hyperaktif,
ADD/ADHD, Dysgraphia/ Tulis, Dyslexia/Baca, Dysphasia/Bicara, Dyscalculia/Hitung, Dyspraxia/Motorik)
I. - GIFTED : Potensi Kecerdasan Istimewa (IQ = Very Superior) dan - TALENTED : Potensi Bakat Istimewa (MULTIPLE INTELLIGENCES : Language, Logico-mathematic, Visuo-spatial, Bodily-kinesthetic Musical, Interpersonal, Natural, Intrapersonal, Spiritual) & INDIGO
29
Integration Non discrimination Curriculum modification, Cooperation Community , collaboration Living, Loving , and Learning Unique, but Unified Student Centre Approach Individual differences recognition Valuable, valued in workforce, active in
society Enhance School Capabilty
Proses yang berjalan terus dalam usahanya menemukan keragaman anak.
Mempedulikan cara-cara untuk meruntuhkan hambatan-hambatan anak dalam belajar.
Anak yang hadir (di sekolah), berpartisipasi dan mendapatkan hasil belajar yang bermakna dalam hidupnya.
Diperuntukkan terutama bagi anak-anak yang marginal, tereklusi dan membutuhkan layanan pendidikan khusus.
Proses yang berjalan terus dalam usahanya menemukan keragaman anak.
Mempedulikan cara-cara untuk meruntuhkan hambatan-hambatan anak dalam belajar.
Anak yang hadir (di sekolah), berpartisipasi dan mendapatkan hasil belajar yang bermakna dalam hidupnya.
Diperuntukkan terutama bagi anak-anak yang marginal, tereklusi dan membutuhkan layanan pendidikan khusus.
Bekerja bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada anak.
The least restrictive environment
Bekerja bersama-sama tanpa memandang kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada anak.
The least restrictive environment
1. Kelas Inklusi (penuh) kurikulum yang sama.2. Kelas Inklusi dengan cluster dalam kelompok
khusus.3. Kelas regular dengan pull out dalam waktu
tertentu ditarik dari kelas regular ke ruang pengayaan untuk belajar individual.
4. Kelas regular dengan cluster dan pull out dalam kelompok khusus dan waktu tertentu di tarik untuk belajar individu.
5. Kelas khusus dengan berbagai pengintegrasian dalam-bidang tertentu dapat belajar bersama anak yang lain (normal) dikelas regular.
DETEKSIDINI
ANAK DENGAN BERKEBUTUHAN KHUSUS
ORANGTUA/GURUPSIKOLOGTerapisDOKTER (SpA, SpRM, dll)PSIKIATER
INTERVENSIDINI & TERAPI
PENGKAJIAN•SCREENING & DIAGNOSTIC INST SENSORY ASSESSTBEHAVIOUR, & SOCIAL, EMOTIONAL ASSESMENT
PENDIDIKAN LANJUTAN KELAS TRANSISI/ KELAS PERSIAPAN:PROGRAM INKLUSIKELAS TERPADUSEKOLAH KHUSUSHOME-SCHOOLING PROGRAMSGRIYA REHABILITASI
Keterbukaan sekolah Menemukenali calon siswa Peningkatan SDM/guru terkait Proses shadowing/ guru pendamping dapat
dilaksanakan Mengupayakan Tersedianya tempat khusus
(special unit) bila anak memerlukan terapi 1:1 di sekolah umum
Mengupayakan layanan aksesabilitas
Layanan Pendidikan Awal, yang terdiri dari Program Terapi Intervensi Dini / Program Terapi.
Layanan Pendidikan Lanjutan, yang terdiri Kelas Transisi atau Kelas Persiapan, Program Inklusi, Program Terpadu, Sekolah Khusus, Program Sekolah Di Rumah dan Griya Rehabilitasi.
Meliputi gangguan : interaksi sosial, komunikasi, bahasa, perilaku, emosi, kognisi.
1.Gangguan kualitatif interaksi sosial, 2.Gangguan kulitatif komunikasi,
3. Terjadi gangguan mindblindness(teori of mind)
4. Pola perilaku dan minat yang terbatas
5. Gangguan emosi: kesulitan dalam mengidentifikasi emosi, kuantifikasi emosi, mengekspresikan emosi
6. Gangguan perkembangan kognitif
Anak dengan kebutuhan khusus di siapkan dalam bentuk terapi dan dalam setting yang terpisah agar mampu mengikuti kelas reguler di kemudian hari.
Semua anak adalah anggota kelompok yang sama
Berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain
Membantu satu sama lain untuk belajar dan berfungsi
Saling mempertimbangkan satu sama lain
Menerima kenyataan bahwa anak mempunyai kebutuhan yang berbeda dan kadang akan melakukan hal yang berbeda.
Kelas yang dipersiapkan untuk anak dengan kebutuhan khusus yang akan masuk ke kelas reguler.
Prasyarat umum:◦ Anak kebutuhan khusus seperti autisme sudah
pernah menjalani terapi◦ Karakteristik anak: tidak mendistraksi teman lain
(bisa belajar secara klasikal)◦ Diperlukan guru terlatih dan terapis, sesuai dengan
keperluan anak didik (terapis perilaku, Okupasi Terapis, terapis wicara, dsb)
◦ Kurikulum masing-masing anak dibuat melalui pengkajian oleh satu tim dari berbagai bidang ilmu ( psikolog, pedagogi, terapis, guru dan orang tua)
www.lenterainsan.com
1. Komunikasi klasikal (verbal atau non verbal)
2. Gangguan perilaku sudah hilang (temper tantrum, teriak teriak, dll)
3. Gangguan emosi tidak ada4. Tidak mendistraksi atau terdistraksi anak
yang lain5. Kemampuan akademis
Jangan biarkan kami tertatih-tatih sendirian mengantri di belakang. Berikan kami peluang, kesempatan, akses, sebagai bagian dari prioritas utama.
Ada Organisasi, nasional prov. distrik, satgas Ada Regulasi, policy ; koord. komunikasi Ada support expert, medis, advoc, konseling,
capacity building, pelatihan ptk, model, gpk Ada Sumber Pendukung, Ada teknologi pendukung, Ada Gerakan Bangun Diri ( Individu dan
Kolektif)
Bumi tak pernah membantah, >Tidak sedih, tidak merancang-rancang >>Tidak menjerit-jerit, tidak bergegas,
tidak ......membujuk , atau mengancam atau .......menjanjikan,
>>>Tidak pilih kasih, tidak pernah gagal >>>>Tidak menutupi apapun, tak
menolak ............apapun >>>>>Tak menutup pintu bagi siapapun
Terima Terima KasihKasihSemoga Semoga BermanfaatBermanfaat