45
Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1 Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan BAHAN AJAR DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN A. IDENTITAS SEKOLAH Satuan Pendidikan : SMA Negeri Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / II Tahun Pelajaran : 2017/2018 Materi Pokok : Dinamika Atmosfer dan dampaknya terhadap Kehidupan Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT) B. Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. C. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4 3.6. Menganalisis dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kehidupan 4.6. Menyajikan proses dinamika atmosfer menggunakan peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan /atau animasi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.6.1 Mendeskripsikan lapisan atmosfer 4.6.1 Membuat artikel tentang

Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 1

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

BAHAN AJAR

DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

A. IDENTITAS SEKOLAH

Satuan Pendidikan : SMA Negeri

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas/Semester : X / II

Tahun Pelajaran : 2017/2018

Materi Pokok : Dinamika Atmosfer dan dampaknya terhadap

Kehidupan

Alokasi Waktu : 12x45menit (4 PT)

B. Kompetensi Inti :

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Dari KI-3 Kompetensi Dasar Dari KI-4

3.6. Menganalisis dinamika atmosfer dan

dampaknya terhadap kehidupan

4.6. Menyajikan proses dinamika

atmosfer menggunakan peta,

bagan, gambar, tabel, grafik,

video, dan /atau animasi

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi

(IPK)

3.6.1 Mendeskripsikan lapisan atmosfer 4.6.1 Membuat artikel tentang

Page 2: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 2

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3.6.2 Mengklasifikasikan karakteristik lapisan

atmosfer

3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer

3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan

atmosfer bagi kehidupan

3.6.5 Membedakan cuaca dan iklim

3.6.6 Menganalisis unsur-unsur cuaca dan iklim

3.6.7 Menerangkan contoh alat pengukur unsur

cuaca dan iklim

3.6.8 Mengkalasifikasikan tipe iklim

3.6.9 Menjelaskan pola persebaran iklim

3.6.10 Menghitung rumus klasifikasi iklim

3.6.11 Mendeskripsikan karakteristik iklim di

Indonesia dan pengaruhnya terhadap

kehidupan

3.6.12 Menjelaskan dampak perubahan iklim

global dalam berbagai bidang kehidupan

3.6.13 Mengidentifikasi lembaga-lembaga yang

menyediakan dan memanfaatkan data

cuaca dan iklim di Indonesia

pengaruh perubahan iklim

global dan pengaruhnya

terhadap kehidupan sehari-hari

.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali

informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah

informasi, diharapkan siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar

berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan

dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,

memberi saran dan kritik serta dapat mendeskripsikan dinamika atmosfer dan

pengaruhnya terhadap kehidupan dalam bentuk tulisan.

Page 3: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 3

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN 1

Indikator Pencapaian KD :

3.6.1 Mendeskripsikan lapisan atmosfer

3.6.2 Mengklasifikasikan karakteristik lapisan atmosfer

3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmosfer

3.6.4 Menganalisis manfaat menyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

LAPISAN ATMOSFER DAN KARAKTERISTIK

A. LAPISAN ATMOSFER

1. Pengertian Atmosfer:

Atmosfer berasal dari kata atmos = uap/udara dan sphaira = lapisan. Jadi

Atmosfer adalah gas atau campuran gas yang menyelimuti dan terikat pada

bumi oleh gaya gravitasi bumi. Campuran gas ini dinamakan udara. Tebal

lapisan ini kira-kira 1000 km. di antara campuran gas tadi terdapat pula uap

air, campuran gas tanpa uap air dinamakan udara kering.

(Sumber: Susilo Prawirowardoyo, Klimatologi)

2. Gas penyusun Atmosfer

Komposisi gas merupakan susunan gas (unsur-unsur kimia) yang

terkandung di dalam atmosfer. Di antara campuran gas tersebut terdapat Uap

air, campuran gas tanpa uap air dinamakan udara kering. Tabel di bawah ini

memuat komposisi rata-rata udara kering:

No Unsur kimia Lambang

Kimia

Volume (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Nitrogen

Oksigen

Argon

Karbon dioksida

Neon

Helium

Ozon

Hydrogen

Krypton

Metan

Xenon

N2

O2

Ar

CO2

Ne

He

O3

H2

Kr

CH4

Xe

78,08

20,95

0,93

0,0340

0,0018

0,00052

0,00006

0,00005

0,00011

0,00015

Kecil sekali

Tabel 1 : Komposisi gas penyusun Atsmosfer

Sumber : http://arfheyzaa.blogspot.com

Page 4: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 4

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Komposisi gas atmosfer tersebut ada yang sifatnya konstan (tetap) yaitu:

Nitrogen, Oksigen, Argon, Neon, Helium, Kripton, Xenon, Hydrogen, Metan,

dan ada yang sifatnya berubah-ubah yaitu: Uap air dan Karbondioksida.

Gas-gas yang terkandung dalam atmosfer sangat berpengaruh terhadap

kehidupan di bumi, seperti:

a. Nitrogen (N2) jumlahnya paling banyak, meliputi 78 bagian. Nitrogen

dalam atmosfer sukar bersenyawa dengan unsur lain tapi merupakan

bagian senyawa organik. Dalam jumlah kecil nitrogen merupakan bakteri

tanah yang bermanfaat bagi tumbuh-tumbuhan.

b. Oksigen (O2) sifatnya aktif bersenyawa dengan unsure lain dalam proses

oksidasi. Manfaat oksigen pada makhluk hidup yaitu untuk mengubah

makanan menjadi energy.

c. Karbondioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse)

transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi

gelombang panjang. Dengan demikian kenaikan kosentrasi CO2 di dalam

atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu di bumi.selain itu

karbondioksida juga bermanfaat dalam proses fotosintesis.

d. Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari

oksigen. Gas ini terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon

dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan

berbahaya bagi tubuh manusia.

Salah satu unsur yang penting dalam atmosfer adalah uap air. Uap air

(H2O) sangat penting dalam proses cuaca atau iklim, karena dapat merubah

fase (wujud) menjadi fase cair, atau fase padat melalui kondensasi dan

deposisi.

Perubahan fase air, dapat dilukiskan pada gambar 1

Gambar 1. Perubahan Fase Air

Sumber : Perubahan Fase Air.Saveralcut.blogger

Page 5: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 5

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Sifat-sifat Atmosfer

Lapisan Atmosfer sebagai lapisan pelindung bumi memiliki beberapa sifat,

yaitu sebagai berikut.

a. Tidak memiliki warna, tidak berbau, dan tidak memiliki wujud, serta

hanya bisa dirasakan oleh indra perasa manusia dalam bentuk angin dan

temperatur udara (derajat suhu udara)

b. Memiliki berat sehingga dapat menyebabkan tekanan.

c. Memiliki sifat dinamis dan elastis yang dapat mengembang dan mengerut.

d. Memberikan tahanan jika suatu benda melewatinya berupa panas akibat

pergesekan (misal meteor hancur sebelum mencapai permukaan Bumi).

e. Transparan terhadap beberapa gelombang radiasi matahari.

B. KARAKTERISTIK LAPISAN ATMOSFER

1. Lapisan Troposfer

a. Lapisan ini merupakan lapisan terbawah dalam lapisan atmosfer.

b. Di khatulistiwa ketebalannya mencapai 18-21 km, di sekitar lintang

tengah mencapai 11 km, dan di daerah kutub tebalnya 8 km

c. Setiap naik 100 meter terjadi penurunan suhu 0,6 0C

d. Lapisan troposfer ini merupakan tempat terjadinya peristiwa cuaca

dan iklim sehingga lapisan ini memiliki pengaruh yang sangat besar

sekali terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi

e. Batas dari lapisan stratosfer ini disebut tropopause

2. Lapisan Stratosfer

a. Lapisan Stratosfer merupakan lapisan kedua dari lapisan atmosfer

bumi.

b. Lapisan ini terletak pada ketinggian 12-50 km.

c. Pada lapisan ini terdapat ozon lapisan (O3) untuk melindungi bumi dari

radiasi matahari yang berbahaya.

d. Lapisan Stratosfer disebut juga lapisan Isothermis

e. Semakin tinggi tempat maka suhu semakin naik

f. Batas dari lapisan stratosfer ini disebut stratopouse

3. Lapisan Mesosfer

a. Lapisan Mesosfer merupakan lapisan udara ketiga

b. Ketinggian 50-80 km

c. Lapisan mesosfer ditandai dengan penurunan suhu 0,4 0C setiap 100

meter

d. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam

atmosfer yang memiliki suhu paling rendah, kira-kira -100 0C

Page 6: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 6

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

e. Lapisan ini dapat menghancurkan meteor

4. Termosfer/ionosfer

a. Lapisan ini adalah lapisan keempat dari lapisan atmosfer bumi

b. Ketinggian 85-300 km

c. Pada lapisan ini terjadi proses ionisasi yang tejadi pada suhu dan

ketinggian tertentu. Ionisasi bermanfaat untuk memantulkan

gelombang radio

d. Batas atas lapisan termosfer disebut termopause

e. Suhu mencapai 1.500 0C

5. Eksosfer

Pada lapisan ini, suhu dapat mencapai 2.200 0C. merupakan batas

antara atmosfer bumi dan angkasa luar. Lapisan ini dimanfaatkan untuk

penempatan satelit buatan. Lapisan ini terletak pada ketinggian antara 800-

1000 km. Pada lapisan ini terjadi gerakan atom -atom secara tidak

beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan yang paling luar. Lapisan ini

sering disebut juga sebagai ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan

ini sangat berbahaya karena merupakan tempat penghancuran meteor dari

luang angkasa.

C. GEJALA OPTIK DAN KLIMATIK DI ATMOSFER

Gambar-gambar di bawah ini merupakan gejala Atmosfer. Yang dimaksud

dengan gejala atmosfer adalah gejala atau fenomena yang ditimbulkan dari

perubahan keadaan udara terhadap bumi. Berikut gambar gejala atmosfer :

Page 7: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 7

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar 2 : Gejala Optik Atmosfer

Sumber : Geograph88.blogger

Gambar 2 : Gejala Klimatik Atmosfer

Sumber : Geograph88.blogger

Gejala atmosfer terbagi dua, yaitu :

1. Gejala Optik

Seperti yang terlihat pada gambar 1, yang merupakan gejala optik adalah:

a. Pelangi

Proses terjadinya pelangi adalah bermula dari ketika cahaya matahari

melewati sebuah tetes hujan yang kemudian dibelokkan atau dibiaskan

menuju tengah tetes hujan tersebut, yang memisahkan cahaya putih itu

menjadi sebuah warna spektrum. Kemudian, warna-warna yang terpisah

ini memantul di belakang tetes hujan dan memisah lebih banyak lagi saat

meninggalkannya. Akibatnya, cahaya tampak melengkung menjadi kurva

warna yang disebut sebagai pelangi. Cahaya dengan panjang gelombang

terpendek seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan yang memiliki

panjang gelombang terpanjang seperti merah terdapat pada bagian luar.

Pelangi dan efek cahaya lain di langit disebabkan oleh cahaya yang

membias dan menyimpang menjauhi partikel. Saat Matahari terbenam,

langit menjadi merah karena sinar matahari lewat melalui atmosfer yang

jauh lebih tebal daripada ketika matahari berada tinggi di langit pada siang

hari. Cahaya biru disebarkan diluar jalur cahaya, dan kita melihat panjang

gelombang yang lebih merah.

Dalam buku Meteorologi dan Klimatologi Drs. Suryatna Rafi’I

proses terjadinya pelangi adalah:

Page 8: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 8

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Jika energi matahari (cahaya,radiasi matahari) menembus titik-titik air

hujan atau embun atau hembusan air atas sebuah prisma, akan terproses

spectrum warna yang dalam klimatologi dinamakan spectrum radiasi.

Warna yang timbul berturut-turut:

a) Merah (red)

b) Jingga ( orange)

c) Kuning (yellow)

d) Hijau (green)

e) Biru ( blue)

f) Nila (indigo)

g) Ungu (violet)

b. Halo

Halo adalah lingkaran berwarna putih yang tampak di sekitar

matahari atau pada saat terang bulan. Halo terjadi karena adanya

pemantulan sinar matahari atau bulan oleh awan tinggi yang berwarna

putih dan mengandung kristal-kristal es.

c. Aurora

Aurora merupakan pancaran cahaya pada langit daerah lintang

tinggi, sebagai akibat atas pembelokan partikel angin matahari oleh

magnetosfer ke arah kutub, serta adanya reaksi dengan molekul-molekul

atmosfer.

Aurora ada dua yaitu:

a) Aurora Australis

Aurora ini hanya terlihat di kutub selatan, sehingga sering pula disebut

cahaya selatan. Aurora ini terlihat di tempat yang sangat tinggi, namun

hila dilihat dari kejauhan akan tampak seperti berada di garis cakrawala.

Cahaya di Aurora Australis ini biasanya berwana hijau, terkadang

kemerahan atau merah pudar seolah-olah matahari sedang terbit. Pada

peredaran cahaya tersebut, terkadang tampak adanya garis-garis cahaya

medan magnet, nyaris terlihat seperti tirai cahaya raksasa yang indah.

Aurora yang indah ini bisa dilihat dari beberapa tempat, khususnya

bagian selatan bumi. Wilayah-wilayah yang bisa menikmati Aurora ini

adalah Antartika, Amerika Selatan, New Zealand, Australia.

b).Aurora Borealis

Aurora ini juga sering disebut cahaya utara. Nama Borealis sendiri

berasal dari Boreas yang merupakan bahasa Yunani untuk angin utara.

secara keseluruhan, hampir tidak ada bedanya dengan Aurora Australis.

a) Fatamorgana

Fatamorgana adalah bayangan seperti air yang ada di permukaan

bumi yang terjadi karena adanya pemanasan udara yang dekat dengan

Page 9: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 9

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

permukaan bumi sehingga menjadi renggang yang menyebabkan

terjadinya pembiasan penglihatan pengamat.

2. Gejala-gejala klimatik

a. Cuaca

Cuaca adalah rata-rata keadaan udara di suatu tempat. Cuaca hanya

berlaku pada lokasi yang relative sempit dan dalam waktu yang relatif

singkat. Misalnya cuaca di sekolah kita saat ini cerah, suhu berkisar

antara 260 C- 320C, angin bertiup lambat. Kondisi yang seperti itu tidak

berlangsung lama, setelah beberapa saat kemudian berubah, itulah cuaca.

b. Iklim

Iklim adalah keadaan rata-rata cuca pada tempat yang luas dam

dalam waktu yang lama (10-30 tahun). Iklim di perhitungkan dalam

pengamatan selama 30 tahunan. Ilmu yang mempelajari seluk beluk

tentang iklim disebut klimatologi.

D. MANFAAT PENYELIDIKAN LAPISAN ATMOSFER BAGI

KEHIDUPAN

No Lapisan

Atmosfer

Manfaat bagi kehidupan

1) Troposfer a) Tempat terjadinya pembentukan dan

perubahan cuaca, menyediakan Oksigen

dan Karbon dioksida. Lapisan tempat

melajunya pesawat terbang (pesawat

komersil)

b) Menjaga suhu bumi agar pada malam hari

tidak terlalu dingin dan pada siang hari

tidak terlalu panas.

2) Stratosfer c) Lapisan yang mengandung gas ozon yang

menyerap radiasi ultraviolet dari matahari.

Tempat melajunya pesawat militer atau

pesawat tempur.

3) Mesosfer d) Melindungi bumi dari hujan meteor

4) Termosfer e) Berperan dalam hubungan komunikasi

manusia. Lapisan ini memantulkan

gelombang radio.

5) Eksosfer f) Tempat pengorbitan satelit

Tabel 2. Manfaat lapisan atmosfer bagi kehidupan

Sumber : pesonageografi.wordpress.com

Page 10: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 10

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN II

Indikator Pencapaian KD :

3.6.5 Membedakan cuaca dan iklim

3.6.6 Menganalisis unsur-unsur cuaca dan iklim

3.6.7 Menerangkan contoh alat pengukur unsur cuaca dan iklim

1. CUACA DAN IKLIM

1. Membedakan cuaca dan iklim

Secara umum, iklim diartikan sebagai suatu keadaan atmosfer bumi yang

berlangsung dalam jangka waktu lama dan terjadi dalam jangkauan wilayah

yang luas. Sedangkan cuaca diartikan sebagai suatu keadaan atmosfer bumi

yang berlangsung dalam jangka waktu singkat dan terjadi dalam suatu wilayah

yang sempit. Perbedaan cuaca dan iklim tersebut ditunjukkan seperti table di

bawah ini.

Perbedaan Cuaca Iklim

Jangka Waktu Singkat Cepat

Tingkat Perubahan Cepat (Dinamis) Lambat (cenderung

statis)

Luas Wilayah Sempit Luas

Factor yang

mempengaruhi

Geografis dan Topografi Suhu dan Kelembapan

Udara

Klasifikasi Iklim tropis basah, iklim

kering atau setengah

kering. Iklim dengan

variasi suhu, iklim

sirkompular, dan iklim

kutub (Koppen dan

Geiger)

Panas, cerah, berawan,

hujan, dingin dan

berangin.

Tabel 3. Perbedaan cuaca dan iklim

Sumber : http://perbedaancuacaiklim.blogspot.co.id

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui perbedaan cuaca dan iklim sebagai

berikut :

a. Perbedaan jangka waktu

Cuaca terjadi dalam jangka waktu yang singkat. Dalam hitungan jam

saja, cuaca di suatu wilayah dapat berubah- ubah secara drastis. Cuaca yang

tadinya mendung bisa berubah menjadi hujan deras, panas terik, dan lain

sebagainya. Sedangkan iklim hanya dapat berubah dalam jangka waktu yang

sangat lama. Indonesia semenjak ribuan tahun yang lalu masih saja tetap

memiliki iklim tropis, begitupun dengan korea, jepang, dan negara-negara

eropa yang tetap beriklim sub tropis.

Page 11: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 11

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b. Perbedaan jangkauan wilayah

Perbedaan cuaca dan iklim juga terletak pada jangkauan wilayah yang

dipengaruhinya masing-masing. Cuaca terjadi dalam jangkauan wilayah

yang sempit. Cuaca hari ini di Lampung dan di Surabaya misalnya, pasti

akan berbeda. Inilah yang mendasari kenapa prakiraan cuaca dilakukan

berdasarkan provinsi saja.

Adapun iklim terjadi dalam jangkauan wilayah yang sangat luas.

Negara-negara di Asia Tenggara misalnya (termasuk Indonesia, Malaysia,

Filiphina, Brunei, dan lainnya), mereka mempunyai jenis iklim yang sama,

yakni iklim tropis.

c. Perbedaan faktor utama yang mempengaruhi

Iklim suatu wilayah di bumi umumnya dipengaruhi oleh letak

geografis dan topografinya. Sedangkan cuaca dipengaruhi oleh perbedaan

suhu dan kelembaban udara antar wilayah.

d. Perbedaan klasifikasi

Iklim diklasifikasian menjadi lima yaitu iklim tropis basah, iklim

kering atau setengah kering, iklim dengan variasi suhu, iklim sirkompular,

dan iklim kutub (Koppen dan Geiger). Sedangkan cuaca diklasifikasikan

menjadi enam yaitu panas, cerah, berawan, hujan, dingin dan berangin.

2. UNSUR-UNSUR CUACA DAN IKLIM

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui perbedaan cuaca dan iklim

sebagai berikut :

1. Penyinaran Matahari

Temperatur di Indonesia dipengaruhi oleh posisi lintang dan

keadaan alamnya. Posisi lintang Indonesia berada di antara 60 LU dan 110

LS sehingga Indonesia berada di daerah iklim tropis. Hal ini berarti semua

tempat di Indonesia menerima panas matahari sama banyak. Semua panas

yang berasal dari penyinaran matahari diterima oleh permukaan bumi,

sebagian dipantulkan kembali, dan sebagian lagi diserap oleh udara dan

awan.

Gambar 3. Penyinaran Matahari

Sumber : Wordpres.com

Page 12: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 12

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2

Jumlah sinar matahari yang di terima oleh bumi bergantung pada hal-hal

berikut.

a. Lama penyinaran. Semakin lama penyinaran maka makin tinggi

temperatur.

b. Sudut datang sinar matahari. Semakin miring sinar matahari maka

makin berkurang panasnya. Tempat yang dipanasi sinar matahari

yang datang dari sudut miring lebih luas.

c. Ketinggian tempat. Semakin bertambah ketinggian maka

temperature makin rendah.

d. Komposisi udara. Apabila udara banyak mengandung awan (uap

air) dan gas karbon dioksida maka panasnya akan berkurang.

e. Angin dan arus laut. Adanya angin dan arus laut yang datang dari

daerah dingin akan mendinginkan daerah yang dilalui.

f. Keadaan tanah. Tanah yang licin dan putih banyak memantulkan

panas. Tanah yang kasar dan hitam banyak menyerap panas.

g. Sifat permukaan. Daratan lebih cepat menerima panas daripada

lautan.

Gambar 4 : Pemanasan udara langsung dan tidak lagsung

Sumber : https://www.google.com

a. Pemanasan secara langsung

Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses

sebagai berikut:

1) Proses absorbs

Penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama, sinar-

X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari

tersebut adalah oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.

2) Proses refleksi

Pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali ke

angkasa oleh butir-butir air (H O), awan, dan partikel-partikel lain di

atmosfer.

3) Proses difusi

Sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek

Page 13: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 13

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

biru dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini

menyebabkan langit berwarna biru.

b. Pemanasan tidak langsung

Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-cara berikut:

1) Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara

bagian bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas

pada lapisan udara di atasnya.

2) Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.

3) Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal

(mendatar).

4) Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur

dan berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan

kembali ke atmosfer.

2. Suhu Udara

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk

mengukur suhu udara atau derajat panas disebut thermometer. Biasanya

pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur (R), dan

Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis

(sekitar ekuator) dan makin ke kutub, makin dingin. Di lain pihak, pada

waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin jika ketinggian

bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter,

suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6o C. Penurunan suhu semacam ini

disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering,

besar lapse rate adalah 1o C.

Keadaan suhu udara di suatu tempat dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu sebagai berikut :

a. Sudut datangnya sinar matahari

Sinar matahari yang jatuh tegak lurus ke permukaan bumi, maka daerah

sekitarnya akan terasa lebih panas dibandingkan sinar matahari yang arah

jatuhnya lebih condong. Sebagai contoh, pada saat pagi hari, sinar

matahari yang jatuh ke permukaan bumi memiliki arah yang condong

sehingga suhu udara masih terasa sejuk.

b. Lamanya penyinaran matahari

Semakin lama matahari menyusuri permukaan bumi, suhu udara akan

terasa semakin panas.

c. Keadaan awan

Semakin banyak awan yang menutupi permukaan bumi, suhu akan terasa

lebih sejuk karena sinar matahari terhalang oleh awan.

Page 14: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 14

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan

rumus:

Keterangan:

Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang dicari

To = temperatur suatu tempat yang sudah

diketahui

h = tinggi tempat (x)

Gradien Barometris

Perbedaan tekanan udara antara dua tempat akan menghasilkan angin.

Semakin besar perbedaan tekanan udara, maka angin yang bertiup pun akan

semakin kencang atau kuat.

Sebagaimana yang dirumuskan dalam hukum Stevenson.

Menurut Stevenson kekuatan angin yang bertiup berbanding lurus dengan

gradien barometernya. Semakin besar gradient barometernya, semakin kuat

angin yang bertiup. Gradien barometer adalah perbedaan tekanan udara antara

dua isobar pada tiap jarak lurus 15 meridian atau 111 km.

Contoh soal:

Diketahui dua isobar X dan Y. Isobar X mempunyai tekanan udara 1.450 mb

(milibar) dan

isobar Y mempunyai tekanan udara 1.150 mb. Jika jarak X dan Y adalah 600

km, berapakah

gradien barometernya?

Jawab:

Perbedaan tekanan X dan Y = 1.450 – 1.150 = 300 mb.

Jadi, gradien barometernya =( 300 : 111 ) / 600 = 55,5 mb.

Contoh :

Temperatur permukaan laut = 27o C. Kota X tingginya 1500 m (di Indonesia).

Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?

Jawab Tx = To – 0,6 x ℎ

100

= 270 – 0,6 x

1500

100

= 270 – 0,6 x 15

= 270 – 90

= 180 C

Tx = To – 0,6 x

Page 15: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 15

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah berat massa udara yang memiliki tenaga untuk

memberikan tekanan pada permukiman bumi dan menggerakan massa udara

dalam satuan luas tertentu. Tekanan udara di setiap tempat tidaklah sama. Makin

rendah suatu tempat dari permukaan laut, makin tinggi tekanan udaranya.

Tekanan udara di suatu tempat juga dipengaruhi oleh temperatur tempat

tersebut. Tekanan udara di suatu tempat juga dipengaruhi oleh temperatur

tempat tersebut.

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer

dengan satuan milibar. Sementara itu, alat untuk mencatat tekanan udara

bernama barograf

Daerah yang banyak menerima panas matahari udaranya akan

mengembang dan naik. Oleh karena itu, daerah tersebut bertekanan udara

rendah. Di tempat lain, terdapat tekanan udara tinggi sehingga terjadilah gerakan

udara dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Gerakan

udara dinamakan angin.

4. Kelembapan udara

Kelembapan/kelengasan udara ialah kandungan uap air dalam udara.

Uap air di udara berasal dari hasil penguapan air di permukaan bumi, air tanah,

atau air yang ada pada tumbuh-tumbuhan. Kandungan uap air di udara berubah-

ubah. Kemampuan udara memegang uap air juga berbeda. Jadi, massa udara

mempunyai batas maksimum dalam menampung sejumlah udara.

Batas maksimum tersebut ditentukan oleh suhu udara seperti tergambar

pada table berikut.

Suhu udara (0C) -20 -10 0 10 20 30

Jumlah maksimum uap air

(gram/m3)

1,1 2,4 4,9 9,4 17,3 30,4

Table 4. Jumlah Kandungan Uap Air Maksimum pada Berbagai Ketinggian

Suhu Udara

Sumber: Wardiyatmoko: 146

Kelembapan udara dibedakan menjadi tiga, yaitu kelembapan mutlak, kelembapan

nisbi dan kelembapan relative.

a. Kelembapan Mutlak

Kelembapan mutlak adalah bilangan yang menunjukkan berat uap air dalam

satuan gram yang ada di dalam 1 m3 udara. Pantai mempunyai kelembapan

mutlak yang tertinggi karena berdekatan dengan penguapan, yaitu laut.

b. Kelembapan Nisbi

Kelembapan nisbi adalah angka dalam % yang menunjukkan perbandingan

antara banyaknya uap air yang terkandung dalam udara pada suhu tertentu

Page 16: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 16

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara pada suhu

yang sama. Kelembapan udara umumnya diukur dengan alat yang disebut

hygrometer.

Gambar 6 : Higrometer

Sumber : https://www.google.com

c. Kelembapan Relatif

Kelembapan relatif adalah perbandingan jumlah uap air yang ada secara

nyata/actual dengan jumlah uap air maksimum yang mampu ditampung oleh

setiap unit volume udara dalam suhu yang sama. Selain itu, kelembapan

udara juga diartikan perbandingan tekanan uap yang ada secara nyata/actual

dengan tekanan uap air maksimum pada suhu udara yang sama.

Rumus untuk menghitung kelembapan relative adalah sebagai berikut.

𝐾𝑒𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑁𝑖𝑠𝑏𝑖 =jumlah uap air yang ada (mutlak)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ x 100%

Contoh soal:

1 m3 udara mengandung uap air sebanyak 3 gram. Pada suhu 200C

udara tersebut mengandung uap air sebanyak 15 gram. Hitunglah

kelembapan relatifnya !

Jawab:

Kelembapan mutlak (absolute) = 3 𝑔

1 𝑚3 = 3 g/m3

𝐾𝑁 =jumlah uap air yang ada

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑎𝑝 𝑎𝑖𝑟 𝑗𝑒𝑛𝑢ℎ x 100%

KN = 3

15x100%=20%

5. Angin

Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi. Pada

umumnya, angin bergerak horizontal. Namun, dalam meteorology kita

temukan juga angin yang bergerak vertical atau miring mengikuti lereng.

a. Proses Terjadinya Angin

Penyebab terjadinya angin karena perbedaan tekanan udara di dua

wilayah yang berdekatan. Perbedaan ini sebagai akibat dari perbedaan

suhu udara dan pemanasan matahari. Angin bersifat meratakan tekanan

udara. Makin besar perbedaan tekanan udara, makin kencang angin yang

terjadi.

Page 17: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 17

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b. Arah dan Kecepatan Angin

Arah angin dapat ditentukan dengan sebuah bendera angin. Bendera

angin terdiri atas sebuah kantong berbentuk kerucut terpancung. Arah

datangnya angin ditunjukkan oleh arah mulut kantong. Arah angin

ditanyakan dalam derajat. Kecepatan angin dikur oleh anemometer.

Penentuan arah dan kecepatan angin bermanfaat sekali dalam dunia

penerbangan dan pelayaran. Arah angin dinyatakan dengan mata angin

seperti dalam kompas

c. Macam-macam Angin

Pada dasarnya angin di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu angin tetap dan angin local. Angin tetap adalah angin yang bergerak

terus-menerus sepanjang tahun dengan arah yang tetap. Contohnya, angin

barat, angin timur dan angin pasat.

Gambar 7. Sirkulasi Angin

Sumber : https://www.google.com

1) Angin pasat

yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah maksimum

subtropis utara dan selatan (300 – 400) menuju ke minimum

khatulistiwa.Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan

bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan.

2) Angin barat tetap

Angin Barat yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin

passat pada ketinggian (30 km dan arahnya berlawanan dengan angin

passat).

3) Angin timur tetap

Angin Timur yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub

menuju daerah minimum subpolar (lintang 660 LU dan LS.)

Page 18: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 18

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar 7: Pola Siklus angin

Sumber : https://www.google.com

d. Angin Lokal

Angin lokal harian meliputi angin darat dan angin laut; angin gunung dan

angin lembah. Angin lokal yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan

waktu tertentu. Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin brubu di

Sulawesi Selatan, angin bahorok di Deli, angin gending di Pasuruan dan

Probolinggo, dan lain-lain.

1) Angin laut dan angin darat

Angin ini terjadi di daerah pantai. Angin laut terjadi pada siang

hari daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan.

Angin bertiup dari laut ke darat. Terjadi pada pukul 09.00 sampai

dengan pukul 16.00. Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk

pulang dari menangkap ikan di laut.

Angin darat terjadi pada malam hari daratan lebih cepat

melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan

maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat

ke laut. Terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan

jam 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk

berangkat mencari ikan dengan perahu bertenaga angin sederhana.

Gambar 8 : Angin Laut dan Angin Darat\

Sumber : http://www.google.com

Page 19: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 19

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2) Angin lembah dan angin gunung

Pada siang hari udara yang seolah-

olah terkurung pada dasar lembah

lebih cepat panas dibandingkan

dengan udara di puncak gunung yang

lebih terbuka (bebas), maka udara

mengalir dari lembah ke puncak

gunung menjadi angin lembah.

Angin lembah terjadi ketika

matahari terbit, puncak gunung adalah

daerah yang pertama kali mendapat

panas dan sepanjang hari selama

proses tersebut, lereng gunung

mendapat energi panas lebih banyak

daripada lembah. Sehingga

menyebabkan perbedaan suhu antara

keduanya. Udara panas dari lereng

gunung naik dan digantikan dengan

udara dingin dari lembah. Akibatnya

terjadi aliran udara dari lembah

menuju gunung.

Gambar 10 : Angin Lembah dan

Angin Gunung

Sumber : http://www.google.com

Pada malam hari udara mengalir

dari gunung ke lembah menjadi

angin gunung. Lembah akan

melepaskan energi panas dan

puncak gunung yang telah

mendingin akan mengalirkan udara

ke lembah. Aliran udara tersebut

dinamakan angin gunung

3) Angin Siklon dan Antisiklon

Daerah depresi atau pusat barometric minimum dinamakan siklon.

Sebuah siklus dikelilingi daerah dengan tekanan yang lebih tinggi. Pusat

barometric maksimum dinamakan antisiklon. Angin siklon adalah angin

yang terjadi di daerah siklon yang bertiup dari sekitar siklon menuju ke

pusat siklon itu. Sesuai dengan Hukum Buys Ballot, sambil bertiup ke arah

pusat, angin siklon membentuk gerakan spiral. Arah putaran siklon di

belahan utara berlawanan dengan arah putaran jarum jam, sedangkan di

belahan selatan searah dengan arah putaran jarum jam.

4) Angin muson

Angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun berganti arah

yang berlawanan. Angin muson ini melalui Indonesia. Angin muson yang

berasal dari Asia merupakan angin muson barat dan angin muson yang

berasal dari Australia merupakan angin muson timur.

Page 20: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 20

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar 10. Angin Muson Barat dan Angin Muson Timur

Sumber : http://www.google.com

a) Angin Muson Barat

Muson barat atau muson musim dingin timur laut adalah angin

yang bertiup pada bulan Oktober-April di Indonesia. Angin ini bertiup

saat matahari berada di belahan bumi selatan, yang menyebabkan benua

Australia sedang mengalami musim panas, berakibat pada tekanan

minimum dan benua Asia lebih dingin, berakibat memiliki tekanan

maksimum. Menurut hukum Buys Ballot, angin akan bertiup dari

daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekenan minimum, sehingga

angin bertiup dari benua Asia menuju benua Australia, dan karena

menuju Selatan Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke

arah kiri. Pada periode ini, Indonesia akan mengalami musim hujan

akibat adanya massa uap air yang dibawa oleh angin ini, saat melalui

lautan luas di bagian utara (Samudra Pasifik dan Laut Tiongkok

Selatan).

Gambar 11 : Pola Angin Barat

Sumber : http://www.google.com

b) Angin Muson Timur

Muson timur atau muson musim panas barat daya adalah angin

yang bertiup pada bulan April-Oktober di Indonesia. Angin ini bertiup

saat matahari berada di belahan bumi utara, sehingga menyebabkan

benua Australia musim dingin, sehingga bertekanan maksimum dan

Benua Asia lebih panas, sehingga bertekanan minimum. Menurut hukum

Page 21: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 21

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Buys Ballot, angin akan bertiup dari daerah bertekanan maksimum ke

daerah bertekanan minimum, sehingga angin bertiup dari benua

Australia menuju benua Asia, dan karena menuju utara

Khatulistiwa/Equator, maka angin akan dibelokkan ke arah kanan. Pada

periode ini, Indonesia akan mengalami musim kemarau akibat angin

tersebut melalui gurun pasir di bagian utara Australia yang kering dan

hanya melalui lautan yang sempit.

Gambar 12: Pola Angin Timur

Sumber : http://www.google.com

6. Awan

Awan adalah kumpulan titik-titik air/kristal es di dalam udara yang

terjadi karena adanya kondensasi/sublimasi dari uap air yang terdapat dalam.

Awan yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.

Gambar 13: Jenis-jenis Awan dan Ketinggiannya

Sumber :http://www.google.com

Berdasarkan morfologinya, awan dibedakan menjadi tiga jenis

(Menurut Dengel dalam Nursid Sumaatmadja, 2008:7.17) ,yaitu:

a) Awan Commulus

awan yang bentuknya bergumpal-

gumpal (bunar-bundar) dan dasarnya

horizontal.

Page 22: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 22

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar 14 : Awan Commulus

Sumber: http://www.google.com

b) Awan Stratus

awan yang tipis dan tersebar luas

sehingga dapat menutupi langit secara

merata. Dalam arti khusus awan

stratus adalah awan yang rendah dan

luas.

Gambar 15 : Awan Stratus

Sumber : http://www.google.com

c) Awan Cirrus

awan yang berdiri sendiri yang halus

dan berserat, berbentuk seperti bulu

burung. Sering terdapat kristal es tapi

tidak dapat menimbulkan hujan.

Gambar 16 : Awan Cirrus

Sumber : http://www.google.com

Pada tahun 1894, Komisi Cuaca Internasional membagi bentuk awan

menjadi 4 kelompok utama, yaitu awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dan

awan dengan perkembangan vertikal.

a) Awan Tinggi

Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6-18 km, pada

kawasan iklim sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km,

sedangkan di kawasan kutub terletak pada 3-8 km. Awan yang tergolong

ke dalam awan tinggi adalah :

1. Awan cirrus (Ci)

Karakteristik :

a) Awan ini halus, dan berstruktur

seperti serat dan bentuknya mirip

bulu burung.Awan ini juga sering

tersusun seperti pita yang

melengkung di langit, sehingga

seakan-akan tampak bertemu pada

satu atau dua titik horizon

b) Awan ini tidak menimbulkan

hujan.

c) Awan ini terdiri daripada halbor

air yang terjadi disebabkan suhu

terlalu dingin pada atmosfer.

d) Awan Sirus ini ditiupkan angin

timuran yang bergelora. Awan ini

berwarna putih dengan pinggiran

tidak jelas.

Gambar 17 : Awan Cirrus

Sumber : http://www.google.com

Page 23: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 23

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2) Awan Sirostratus (Ci-St)

Karakteristik :

a) Bentuknya seperti kelembu putih

yang halus dan rata menutup

seluruh langit sehingga tampak

cerah, bisa juga terlihat seperti

anyaman yang bentuknya tidak

teratur.

b) Awan ini juga menimbulkan

hallo(lingkaran yang bulat) yang

mengelilingi matahari dan bulan

yang biasanya terjadi di musim

kemarau.

Gambar 19 : Awan Sirostratus

Sumber : http://www.google.com

3) Awan Sirokumulus(Ci-Cu)

a) Awan ini bentuknya seperti

terputus-putus dan penuh dengan

kristal-kristal es sehingga

bentuknya seperti sekelompok

domba dan sering menimbulkan

bayangan.

Gambar 20 : Awan Sirokumulus

Sumber : http://www.google.com

b) Awan Sedang

Pada kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km, pada

kawasan iklim sedang terletak di ketinggian 2-7 km, sedangkan pada

kawasan kutub terletak di ketinggian 2-4 km. Yang termasuk dalam awan

sedang antara lain

1)Awan Altokumulus(A-Cu)

Ciri –cirinya :

a) Awan ini kecil-kecil, tapi

jumlahnya banyak

b) Awan Altokumulus berwarna

kelabu atau putih dilihat pada

waktu senja.

c) Biasanya berbentuk seperti bola

yang agak tebal. Awan ini

bergerombol dan sering

berdekatan sehingga tampak

saling bergandengan.

Gambar 21 : Awan

Altokumulus

Sumber :

http://www.google.com

2) Awan Altostratus (A-St)

Ciri- cirinya :

a) Awan Altostratus berwarna

kekelabuan dan meliputi hampir

keseluruhan langit.

Page 24: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 24

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b) Awan ini menghasilkan hujan

apabila cukup tebal.

c) Awan-awan di atas terbentuk

pada waktu senja dan malam

hari dan menghilang apabila

matahari terbit di awal pagi.

Gambar 22 : Awan Altostratus

Sumber : http://www.google.com

c) Kelompok Awan Rendah

Awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km, yang

tergolong ke dalam awan rendah antara lain :

1) Awan Stratokumulus(St-Cu) Ciri-cirinya :

a) Awan ini berbentuk seperti

bola-bola yang seringg

menutupi daerah seluruh langit,

sehingga tampak seperti

gelombang.

b) Lapisan awan ini tipis dan tidak

menghasilkan hujan.

c) Awan ini berwarna kelabu/putih

yang terjadi pada petang dan

senja apabila atmosfer stabil.

Gambar 23 : Awan Stratokumulus

Sumber : http://www.google.com

2) Awan Stratus(St)

Ciri – cirinya :

a) Awan ini cukup rendah dan

sangat luaas. Tingginya di

bawah 2000 m.

b) Lapisannya melebar seperti

kabut dan berlapis.

Gambar 24 : Awan Stratus

Sumber : http://www.google.com

3) Awan Nimbostratus(Ni-St)

Ciri – cirimya :

a) Bentuknya tidak menentu

dengan pinggir compang-

camping.

b) Di Indonesia awan ini hanya

menimbulkan gerimis.

c) Awan ini berwarna putih gelap

yang penyebarannyaa di langit

cukup luas.

Gambar 25 : Awan Nimbostratus

Sumber : http://www.google.com

Page 25: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 25

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Berdasarkan proses perkembangan vertikal (ketinggian 500 – 1500

meter) awan di kelompokkan menjadi :

1. Awan Kumulus(Cu) Ciri – Cirinya

a) Merupakan awan tebal dengan

puncak yang agak tinggi. Terlihat

gumpalan putih atau cahaya

kelabu yang terlihat seperti bola

kapas mengambang, awan ini

berbentuk garis besar yang tajam

dan dasar yang datar.

b) Dasar ketinggian awan ini

umumnya 1000 m dan lebar 1 km

Gambar 26 : Awan Kumulus

Sumber : http://www.google.com

2. Awan Kumulonimbus(Cu-Ni) Ciri – Cirinya :

a) Berwarna putih/gelap.

b) Terletak pada ketinggian kira-kira

1000 kaki dan puncaknya punya

ketinggian lebih dari 3500 kaki.

Awan ini menimbulkan hujan

dengan kilat dan guntur.

c) Awan ini berhubungan erat

dengan hujan deras, petir,

tornado, dan badai

Gambar 27 : Awan Kumulonimbus

Sumber : http://www.google.com

7. Curah Hujan (Presipitasi)

Curah hujan (presipitasi) adalah banyaknya air hujan atau kristal es

yang jatuh ke permukaan bumi. Curah hujan diukur dalam unit inci atau

millimeter menggunakan tolok hujan atau biasa disebut ombrometer. Ishoyet

adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki

curah hujan yang sama. Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibagi tiga

jenis, yaitu sebagai beriku

a. Hujan zenital/hujan konveksi

Hujan zenital adalah hujan yang terjadi di daerah ekuator pada

siang hari karena pemanasan yang tinggi terhadap muka bumi. akibatnya

udara mengembang dan bersama-sama uap air akan naik secara vertikal

ke atas. uap air yang naik ke atas karena mengalami pendinginan berubah

menjadi titik-titik air dan jatuh menjadi hujan. Sifat hujan zenital ialah

lebat, berlangsung singkat,terjadi di daerah yang sempit,banyak guntur

dan di sertai angin kencang.

Page 26: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 26

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar 29 : Hujan Konveksi

Sumber : http://www.google.com

b. Hujan orografis

Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena adanya udara

yang mengandung uap air naik ke pegunungan. Makin tinggi ke atas

udara makin dingin dan uap air mengalami pengembunan (kondensi)

menjadi titik air dan jatuh menjadi hujan, Lereng yang membelakangi

arah angin di sebut daerah bayangan hujan.

Gambar 30: Hujan Orografis

Sumber : http://www.google.com

c. Hujan frontal

Terjadi karena tumbukan antara udara panas dan udara dingin.

Kemudian, udara panas naik dan terjadi kondensasi sehingga

menimbulkan hujan. Hujan front biasa terjadi pada Daerah Konvergensi

Antar Tropik (DKAT). Karena daerah tersebut merupakan daerah

pertemuan dua massa udara yang besar dan tebal, dan disebut hujan

konvergensi.

Gambar 31 : Hujan Frontal

Sumber : http://www.google.com

Page 27: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 27

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

3. CONTOH ALAT PENGUKUR UNSUR CUACA DAN IKLIM

Alat ukur cuaca tidak ada, yang ada hanyalah alat ukur parameter-parameter

cuaca seperti: suhu, tekanan, kelembaban, kecepatan angin dan radiasi matahari.

1. MAWS (Monitoring Automatic Weather Station)

Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan, curah hujan, suhu,

kelembaban, arah dan kecepatan angin serta radiasi matahari setiap jam,

menit maupun detik secara otomatis. Alat ini dibuat dengan sensor yang

lengkap dan sebuah kotak akuisisi data yang berfungsi untuk penyimpan

data disebut dengan logger.

2. Radiosonde Anemometer untuk mengukur kecepatan angin

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu, tekanan, kelembaban,

arah dan kecepatan angin pada udara lapisan atas. Alat ini menggunakan

sebuah transmitter yang diterbangkan oleh balon udara. Transmitter

memancarkan sinyal-sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Sinyal-

sinyal yang diterima dikirim ke receiver untuk dapat diolah menjadi

bentuk angka-angka pada layar komputer.

Gambar 32 : Radiosonde dan Anemometer

Sumber : http://www.google.com

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan

kecepatan angin. Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots

Skala Beaufort. Sedangkan satuan meteorologi dari arah angin adalah 0o –

360o dan arah mata angin. Anemometer harus ditempatkan di daerah

terbuka. Pada saat tertiup angin, baling-baling yang terdapat pada

Page 28: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 28

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Di dalam anemometer

terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Hasil yang

diperoleh alat pencacah dicatat, kemudian dicocokkan dengan Skala

Beaufort.

3. Barometer untuk mengukur tekanan udara

a) Barometer air raksa, yang menggunakan skala milimeter air raksa (mm Hg).

Barometer ini diciptakan oleh Torriceli (1643).

b) Barometer Aneroid, yang menggunakan skala milibar (mb).

c) Barograf, yaitu barometer yang secara otomatis mencatat sendiri tekanan

udara setiap saat dalam jangka waktu tertentu dalam barogram dengan

menggunakan skala milibar (mb)

Gambar 33 : Barometer

Sumber : http://www.google.com

4. Higrometer untuk mengukur kelembaban udara

Higrometer adalah alat yang digunakan

untuk mengukur kelembaban udara. Satuan

meteorologi dari kelembaban udara adalah

persen. Alat ini menggunakan rambut manusia,

karena perubahan panjang rambut mudah

diukur.

Higrometer yang akan digunakan di

pasang di dalam sangkar stevenson. Cara kerja

dan prinsip dari Higrometer rambut adalah bila

udara lembap, rambut akan mengembang,

menggerakan engsel, kemudian diteruskan ke

tangkai pena. Akibatnya, tangkai pena naik.

Begitu juga jika udara kering, rambut akan

munyusut, menggerakan engsel kemudian

diteruskan ke tangkai pena

Gambar 34 : Higrometer Sumber

: http://www.google.com

Page 29: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 29

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN III

Indikator Pencapaian KD :

3.6.8 Mengklarifikasikan tipe iklim

3.6.9 Menjelaskan pola persebaran iklim

3.6.10 Menghitung rumus klasifikasi iklim

A. TIPE IKLIM, POLA PERSEBARAN DAN RUMUS

KLASIFIKASI TIPE IKLIM GLOBAL

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim

a. Letak astronomis (lintang)

b. Ketinggian tempat

c. Pengaruh luas daratan

d. Lokasi (dekat laut, dekat danau, atau dekat padang pasir)

e. Keberadaan gunung atau pengunungan yang mempengaruhi posisi

bayangan hujan

f. Suhu udara

g. Kelembapan udara dan awan

h. Jumlah curah hujan

i. Pengaruh arus laut

j. Lama musim

k. Pengaruh topografi dan vegetasi

2. Klasifikasi iklim:

a. Tipe Iklim Berdasarkan Letak Lintang (Iklim Matahari) Dan Iklim

Fisik

Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan

ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan

ketinggian tersebut, maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam,

yaitu iklim matahari dan iklim fisis.

1) Iklim Matahari

Gambar 35 : Iklim Matahari

Sumber : http://www.google.com

Page 30: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 30

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Iklim matahari ditentukan berdasarkan garis lintang. Posisi ini

menentukan intensitas matahari yang diterima.

a) Iklim Tropis : 0° – 23,5° LU/LS

b) Subtropis : 23,5° – 40° LU/LS

c) Sedang : 40°- 66,5° LU/LS

d) Dingin : 66,50-900 LU/LS

2) Iklim Fisis

Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu

wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang

terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang

luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan. Iklim fisis dapat

dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim

gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).

a) Iklim laut (Maritim)

Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah

sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda. Ciri

iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°,

adalah Suhu rata-rata tahunan rendah, amplitudo suhu harian

rendah/kecil, banyak awan, dan sering hujan lebat disertai badai. Ciri-

ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu amplituda suhu harian dan

tahunan kecil, banyak awan, banyak hujan di musim dingin dan

umumnya hujan rintik-rintik dan pergantian antara musim panas dan

dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.

b) Iklim Darat (Kontinen)

Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah

sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai

lintang 40 yaitu amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya

kecil, curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu amplitudo suhu tahunan besar,

suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin

rendah dan curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

c) Iklim Dataran Tinggi

Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah amplitudo

suhu harian dan tahunan besar, udara kering, lengas (kelembaban udara)

nisbi sangat rendah dan jarang turun hujan.

d) Iklim Gunung

Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan.

Ciri-cirinya, yaitu amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim

dataran tinggi, terdapat di daerah sedang dan amplitudo suhu harian dan

Page 31: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 31

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

tahunan kecil, hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di

daerah bayangan hujan dan kadang banyak turun salju.

e) Iklim Musim (Muson)

Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti

setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah setengah tahun bertiup angin

laut yang basah dan menimbulkan hujan dan setengah tahun berikutnya

bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim

kemarau.

3) Tipe Iklim Menurut Koppen

Pada tahun 1918 Dr. Wladimir Koppen (ahli ilmu iklim dari Jerman)

membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban

udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap

permukaan bumi dan kehidupan di atasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen

membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-masing daerah iklim

diberi simbol A, B, C, D, dan E.

a. Iklim A yaitu iklim hujan tropis dengan cirri-cirinya:

a) suhu rata-rata setiap bulan di atas 18°C

b) Hujan tahunan tinggi

c) Iklim ini terbagi atas: iklim Af (hujan hutan tropis), iklim am (iklim

muson), iklim Aw (iklim sabana)

d) Vegetasinya hutan musim (homogen)

e) Vegetasinya kayu cendana

b. Iklim B, yaitu iklim kering:

a) tidak ada surplus air dan tidak dijumpai sungai permanen

b) terbagi atas iklim Bs (iklim stepa), iklim Bw (iklim gurun)

c. Iklim C, yaitu iklim hujan sedang terbagi atas:

a) iklim Cw (iklim hujan sedang)

b) iklim Cf (iklim hujan sedang, basah sepanjang tahun)

c) iklim Cs (iklim hujan sedang, panas yang kering)

d. Iklim D yaitu iklim hujan bersalju dingin, terbagi atas:

a) iklim Df (hujan bersalju, basah sepanjang tahun)

b) iklim Dw (hujan bersalju, musim kering dingin)

e. Iklim E yaitu iklim kutub (es), terbagi atas:

a) iklim Et yaitu iklim tundra (lumut)

b) iklim Ef yaitu iklim es abadi

c) iklim Eh yaitu iklim daerah tinggi ( 300 m)

Page 32: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 32

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

4) Tipe Iklim Menurut Junghun

Gambar 36. Tipe Iklim menurut Junghun

Sumber : http://www.google.com

Iklim menurut Junghuhn didasarkan pada ketinggian, tempat, dan vegetasi.

a. Zona panas, yaitu 0-650 m. jenis vegetasi: padi dan tebu

b. Zona sedang yaitu 650-1.500 m. jenis vegetasi: tembakau, kopi dan coklat

c. Zona sejuk, yaitu 1.500-2.500 m. jenis vegetasi: kopi, teh, kina, dan

sayuran

d. Zona dingin, yaitu 2.500 m. jenis vegetasi: lumut.

5) Tipe Iklim Menurut Scmidt –Ferguson

Schmidt Ferguson mengkasifikasikan iklim berdasarkan rata-rata bulan

basah dan bulan kering. Schmidt Ferguson membagi iklim menjadi

delapan tipe iklim yaitu:

Tipe iklim Ketegori Nilai

A Sangat basah 0-14,3 %

B Basah 14,3-33,3 %

C Agak basah 33,3-60%

D Sedang 60-100 %

E Agak kering 100-167 %

F Kering 167-300 %

G Sangat kering 300-700 %

H Luar biasa kering > 700 %

Tabel 6: Tipe Iklim Scmidt Ferguson

Sumber : google.com

Keterangan:

Nilai Q =rata−rata bulan kering

rata−rata bulan basah x 100%

Criteria bulan basah-kering menurut Schmidt-Fergoson

a. Bulan basah: curah hujan 100 mm

b. Bulan lembab: curah hujan antara 60mm-100mm

Page 33: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 33

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

c. Bulan kering: curah hujan 60

Iklim Oldeman menggunakan unsur curah hujan sebagai dasar dari

klasifikasi iklim

a. Iklim A, jika bulan basah lebih dari 9 kali

b. Iklim B, jika bulan basah 7-9 kali

c. Iklim C, jika bulan basah 5-6 kali

d. Iklim D, jika bulan basah 3-4 kali

e. Iklim E, jika bulan basah kurang dari 3 kali

Kriteria bulan Oldeman:

a. Bulan basah bila curah hujan 200 mm

b. Bulan lembab, bila curah hujan antara 100 mm-200 mm

c. Bulan kering, bila curah hujan 100 mm

Page 34: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 34

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

PERTEMUAN IV

Indikator Pencapaian KD :

3.6.11 Mendeskripsikan karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap

kehidupan

3.6.12 Mendeskripsikan dampak perubahan iklim global dalam berbagai bidang

kehidupan

3.6.13 Mengidentifikasi lembaga-lembaga yang menyediakan dan memanfaatkan

data cuaca dan iklim di Indonesia

A. KARAKTERISTIK IKLIM DI INDONESIA DAN PENGARUHNYA

TERHADAP KEHIDUPAN

Letak astronomuis Indonesia berada pada 60 LU-110 LS dan antara 950 BT-

1410 BT. Berdasarkan letak astronomis tersebut, Indonesia berada di wilayah

beriklim tropis. Hal ini mengakibatkan Indonesia mengalami siang hari 12 jam

dan malam hari 12 jam. Selain itu, letak astronomis tersebut membuat iklim di

wilayah Indonesia dipengaruhi oleh tiga iklim, yaitu sebagai berikut.

1. Iklim musim, dipengaruhi oleh angin musim yang berubah-ubah

setiap enam bulan sekali.

2. Iklim laut, dipengaruhi oleh wilayah laut Indonesia yang luas

seehingga terjadi banyak penguapan yang mengakibatkan terjadinya

hujan.

3. Iklim panas, dipengaruhi oleh Indonesia yang berada di daerah

tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan penguapan yang tinggi dan

berpotensi untuk terjadinya hujan.

Keadaan iklim sangat mempengaruhi keadaan bentang alam dan bentang budaya:

1. Bentang alam

1) Permukaan tanah

Iklim panas dengan temperatur dan curah hujan yang tinggi akan

mempercepat proses pelapukan dan erosi. Contohnya adalah sebagai

berikut:

a. Hanyutnya lapisan tanah yang menyebabkan tanah menjadi tandus

b. Terbentuknya jurang-jurang yang lebar dan dalam

c. Gunung-gunung yang tinggi mengalami pengikisan

d. Banyak terbentuk delta di muara sungai

Page 35: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 35

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2) Vegetasi

Gambar 36 : Padang Rumput

Sumber : http://www.google.com

Gambar 37: Tundra

Sumber: http://www.google.com

Gambar 38: Hutan Hujan Tropis

Sumber : http://www.google.com

Gambar 39 : Hutan Gugur

Sumber : http://www.google.com

Vegetasi di permukaan bumi terdapat berbagai macam vegetasi

misalnya padang rumput,tundra, hutan hujan, dan hutan gugur. Berbagai

vegetasi tersebut tumbuh pada daerah dengan kondisi iklim yang berbeda.

2. Bentang budaya

Berikut ini adalah pengaruh iklim tehadap kebudayaan:

1) Iklim dapat membatasi atau mendukung kegiatan manusia

a) Secara umum manusia akan mencari tempat tinggal di daerah

beriklim baik. Sebagai contoh, di daerah beriklim sedang tidak

terlalu panas atau tidak terlalu dingin dan banyak sumber air

bersih

b) Daerah yang sangat dingin, sangat panas, atau kering merupakan

daerah yang mempengaruhi dan membatasi bidang-bidang

pertanian

c) Daerah yang mempunyai suhu harian tinggi dapat melemahkan

kondisi fisik dan aktivitas kerja manusia

d) Usaha budidaya di bidang industry banyak berhubungan dengan

iklim

Page 36: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 36

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2) Perubahan keadaan iklim berpengaruh tehadap kesehatan manusia

a) Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk, misalnya malaria dan

demam berdarah, terjadi pada musim hujan.

b) Banyak kasus penyakit muntaber terjadi pada musim panas yang

banyak hujan

c) Penyakit infeksi saluran pernapasan

3. Berikut pemanfaatan iklim diberbagai bidang:

a) Bidang Komunikasi

Pemanfaatan Cuaca dan Iklim dalam Bidang Komunikasi Salah

satu lapisan atmosfer Bumi adalah ionosfer yang memiliki kemampuan

memantulkan gelombang radio. Sifat fisik lapisan ini dimanfaatkan

manusia dalam bidang komunikasi untuk penyiaran radio, sehingga arus

informasi dapat dengan mudah dan cepat diterima oleh

masyarakat. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam

bidang atmosfer dan sistem komunikasi, saat ini negara kita telah memiliki

satelit komunikasi PALAPA yang ditempatkan di atmosfer pada lokasi

geostasioner dengan ketinggian sekitar 36.000 km di atas muka Bumi.

b) Bidang Transportasi

Pemanfaatan Cuaca dan Iklim dalam Bidang Transportasi Dalam

bidang transportasi, faktor-faktor cuaca seperti pola angin dan curah hujan

sangat mempengaruhi kelancaran jalur transportasi, baik transportasi laut

maupun udara. Sebagai contoh jalur pelayaran akan sangat terganggu jika

terjadi angin ribut atau badai yang disertai hujan lebat.

c) Bidang Industri

Pemanfaatan Cuaca di Bidang Industri Pada industri tradisional

banyak yang masih bergantung pada kondisi cuaca. Industri itu umumnya

yang membutuhkan panas Matahari, antara lain industri genteng, batu

bata, dan kerupuk. Cuaca juga mempengaruhi aktivitas penduduk sehari-

hari. Suatu teknik baru yang sangat menarik untuk menelaah iklim masa

lalu adalah pemakaian suatu alat yang disebut “termometer geologi”, yang

dikembangkan ahli kimia bangsa Amerika bernama Harold C. Vrey dari

universitas Chicago. Teknik ini didasarkan pada analisis isotop oksigen.

d) Bidang Pariwisata

Perubahan iklim yang terjadi pada sektor pariwisata dapat

mempengaruhi karakteristik dan pola kunjungan wisatawan baik dari

dalam maupun dari mancanegara. Beberapa tempat pariwisata akan

mengalami banjir, kekeringan, longsor, angin kencang, dan kerusakan

terumbu karang . Sehingga dapat berpengaruh bagi daya tarik tempat

Page 37: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 37

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

wisata tersebut yang bisa mengurangi para pengunjung baik dari dalam

maupun dari macanegara.

e) Bidang Pertanian

Perubahan iklim yang terjadi pada sektor pertanian sangat

mempengaruhi terhadap hasil dari pertanian tersebut. Beberapa sawah

akan mengalami kekeringan, hujan yang terlalu berlebihan, dan

penanaman padi yang tidak teratur.

B. DAMPAK PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DALAM BERBAGAI

BIDANG KEHIDUPAN

1. Gejala Alam Penyebab Perubahan Iklim Global

Faktor-faktor berupa gejala alam yang menyebabkan gangguan

terhadap iklim global dunia, antara lain: gejala meningkatnya suhu udara di

bumi yang disebut Efek Rumah Kaca, kondisi yang menyebabkan kekeringan

pada rentang waktu lama disebut El Nino, dan kondisi yang menyebabkan

hujan lebat pada rentang waktu lama disebut La Nina.

a. Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah terjadinya peningkatan suhu udara di muka

bumi akibat semakin banyaknya gas pencemar di dalam udara. Industri-

industri, pabrik-pabrik, kendaraan bermotor, dan semua sarana untuk

memenuhi kebutuhan manusia yang menggunakan bahan bakar bensin,

solar, minyak tanah, dan batu bara menghasilkan gas buang berupa:

CO2, CO, NO2, SO2,, HCN, HCl, H2S, HF, dan NH4. yang terus meningkat

jumlahnya. Besarnya CO2 dan gas pencemar lain yang terakumulasi semakin

hari semakin tinggi, hal tersebut menghambat radiasi sinar matahari yang

mencapai permukaan bumi. Sinar matahari sebagian dipantulkan oleh

akumulasi gas-gas pencemar tersebut kembali ke angkasa, tetapi tertahan

oleh gas lain yang kembali dipantulkan ke bumi yang berakibat semakin

panasnya udara di permukaan bumi

Page 38: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 38

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

b. El Nino

El Nino adalah terjadinya pemanasan temperatur air laut di

pantai barat Peru–Ekuador yang menyebabkan gangguan iklim secara

global. El Nino datang mengganggu setiap dua tahun sampai tujuh tahun

sekali. Ekuador. Peristiwa tersebut mengakibatkan angin yang menuju

Indonesia hanya membawa uap air yang sedikit sehingga kemarau yang

sangat panjang terjadi di Indonesia. Akibat peristiwa tersebut juga dirasakan

di Australia dan Afrika Timur. Sementara itu, di Afrika Selatan justru terjadi

banjir besar dan menurunnya produksi ikan akibat melemahnya up-welling.

Kemarau panjang akibat El Nino biasanya disertai dengan kebakaran

rumput dan hutan. Pada tahun 1994 dan 1997, baik Indonesia maupun

Australia mengalami kebakaran akibat peristiwa El Nino.

c. La Nina

Peristiwa La Nina merupakan kebalikan dari El Nino. La Nina

berarti bayi perempuan. La Nina berawal dari melemahnya El Nino

sehingga air laut yang panas di pantai Peru dan Ekuador bergerak ke arah

barat dan suhu air laut di daerah itu berubah ke kondisi semula (dingin)

sehingga up-welling muncul kembali sehingga kondisi cuaca kembali

normal.

Page 39: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 39

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

2. Pengaruh Perubahan Iklim Global Terhadap Kehidupan

a. Dampak Perubahan Iklim Regional

Pemanasan mulai menyurutkan danau dan waduk, mencairkan es

di Puncak Jayawijaya Papua, dan munculnya bencana banjir bandang

serta tanah longsor. Pola hujan juga berubah dengan meningkatnya

hujan di kawasan utara dan menurunnya hujan di selatan

(khatulistiwa). Peluang kebakaran hutan dan lahan semakin besar

dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas El nino.

b. Dampak terhadap pertanian

Produktivitas pertanian di daerah tropis mengalami penurunan, jika

terjadi kenaikan suhu antara 1-2° C. Hal ini meningkatkan risiko

bencana kelaparan. Pergeseran dapat diadaptasi dengan menciptakan

bibit unggul atau mengubah waktu tanam.

c. Kenaikan Muka Air Laut

Naiknya permukaan air laut akan menggenangi wilayah pesisir dan

menghancurkan tambak-tambak ikan serta udang di Jawa, Aceh,

Kalimantan, dan Sulawesi. Penyebabnya adalah es dan gletser di

kutub utara dan selatan mencair. Peristiwa ini menyebabkan terjadinya

pemuaian masa air laut dan kenaikan permukaan air laut.

d. Dampak terhadap kesehatan

Perubahan iklim menyebabkan frekuensi timbulnya penyakit

seperti malaria dan demam berdarah meningkat. Pola distribusi

penyakit-penyakit yang ditularkan melalui berbagai serangga dan

hewan juga berubah. Semakin tinggi curah hujan, kasus DBD akan

meningkat. Penderita alergi dan asma akan meningkat secara

signifikan. Gelombang panas akan meningkatkan angka “heat stroke”

(serangan panas kuat) yang mematikan, infeksi salmonela, dan “hay

fever” (demam akibat alergi rumput kering).

e. Dampak terhadap sumber daya air

`Perubahan iklim mengubah rata-rata aliran air sungai dan

ketersediaan air di daerah subpolar serta daerah tropis basah

diperkirakan meningkat sebanyak 10-40%. Sementara di daerah

subtropis dan daerah tropis yang kering, air akan berkurang sebanyak

10-30%.

f. Dampak terhadap ekosistem

Kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,5-2,5° C akan

menyebabkan kepunahan sekitar 20-30 % spesies tanaman dan hewan.

Page 40: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 40

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Gambar. Bangkai hewan

3. Upaya Menanggulangi Perubahan Iklim Global

a. Hemat Menggunakan Energi

Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan

pencegahan pemanasan global adalah dengan mengubah perilaku manusia,

karena pemahaman tentang pemanasan global yang ditanamkan hari ini akan

berdampak besar pada generasi mendatang. Berikut Beberapa contoh-contoh

perilaku pribadi yang dapat dilakukan dalam mengurangi, mencegah, dan

mengatasi pemanasan global antara lain sebagai berikut.

1) Hemat Listrik : Setelah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu

didominasi dari karbon dioksida (CO2). Sebagian besar dari

CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil. Dengan

demikian, jika kita berhemat listrik maka secara tidak langsung kita

mengurangi kadar CO2 di Atmosfer.

2) Menanam Pohon : CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka

penanaman pohon dalam jumlah banyak akan menjadi solusi untuk

mengurangi jumlah CO2 di atmosfer. Di Sulawesi Utara, dibuat peraturan

daerah yang mewajibkan menanam pohon bagi pasangan yang akan

menikah.

3) Mengurangi Penggunaan Kendaraan : Mobil sebagai penyumbang sumber

CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi dengan mengubah

perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2

terbesar, bila tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik.

Penggunaan transportasi umum yang mengangkut sekaligus banyak orang

dapat mengurangi emisi karbon dioksida di udara.

4. Langkah Mencegah Pemanasan Global Secara Kolektif

Upaya pencegahan pemanasan global juga dapat dilakukan secara bersama

atau kolektif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan secara kolektif antara

lain sebagai berikut.

a. Menggunakan Energi Alternatif : Penggunaan energi alternatif terbaru

perlu dilakukan di Indonesia. Pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil

yang diusahakan diganti dengan energi bersih, seperti sinar matahari, air,

Page 41: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 41

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

angin, biomassa, dan panas bumi. Sumber energi tersebut sebenarnya

berlimpah di Indonesia. tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.

b. Melestarikan Hutan : Masyarakat dan pemerintah harus berupaya

bersama dalam menjaga hutan dari bahaya kebakaran dan penebangan liar

agar luas hutan tidak berkurang.

c. Menghapus Penggunaan CFC : Untuk menghentikan penggunaan CFC

pada peralatan pendingin, dapat dilakukan dengan memberikan

penyuluhan dan batuan kepada bengkel-bengkel servis peralatan pendingin

agar dapat mengelola penggunaan CFC.

d. Memperbaiki Kualitas Kendaraan dengan Uji Emisi : Uji emisi

diperlukan dalam mengetahui kondisi kendaraan apakah prima atau

sebaliknya. Kendaraan yang memiliki kondisi prima akan menghasilkan

gas karbon dioksida (CO2) sehingga dapat menjaga lingkungan dan hemat

bahan bakar.

e. Persetujuan Internasional

Kerja sama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan

gas-gas rumah kaca. Pada tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de

Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah

kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian

yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan

persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.

Pada 12 Desember 2015 digelar KTT Perubahan Iklim di Le Bourget,

Paris yang diikuti sekitar 195 negara. Negara-negara di dunia ingin

tanggung jawab untuk penurunan emisi gas-gas rumah kaca. Beberapa

poin penting hasil kesepakatan sebagai berikut:

a) Menyepakati batas kenaikam suhu rata-rata global di bawah dua

derajat Celcius untuk pra industri dan berupaya menekannya hingga

suhu 1,5 derajat Celcius. Ini dianggap signifikan mengurangi risiko

dampak perubahan iklim.

b) Pihak yang terlibat dalam menekan emisi gas rumah kaca dilakukan

secepat mungkin dengan cara mengembangkan tenologi dan

menyerap karbon.

c) Isi penting dalam poin kedua juga harus mendung upaya

pembangunan berkelanjutan dan pemberantasan kemiskinan.

d) Sebelum pertemuan COP selanjutnya pada 2025 secara kolektif bakal

menetapkan pendanaan 100 miliar dolar AS pertahun untuk menekan

perubahan iklim.

Page 42: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 42

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

C. LEMBAGA-LEMBAGA YANG MENYEDIAKAN DAN

MEMANFAATKAN DATA CUACA DAN IKLIM DI INDONESIA

1. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (disingkat BMKG),

sebelumnya bernama Badan Meteorologi, dan Geofisika (disingkat BMG)

adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen Indonesia yang mempunyai

tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang meteorologi, klimatologi,

dan geofisika.

Gambar. Logo BMKG

Sumber : Wikipedia.com

Sejarah pengamatan meteorologi, dan geofisika di Indonesia dimulai pada

tahun 1841 diawali dengan pengamatan yang dilakukan secara perorangan

oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor. Tahun demi tahun

kegiatannya berkembang sesuai dengan semakin diperlukannya data hasil

pengamatan cuaca dan geofisika.

Layanan BMKG yaitu sebagai berikut :

a. Bidang Meteorologi

Meliputi prakiraan cuaca, prospek cuaca, citra satelit, citra radar,

prakiraan angin, banjir hingga cuaca penerbangan dan ketinggian

gelombang.

b. Bidang Klimatologi

Meliputi informasi hujan bulanan, prakiraan hujan bulanan,

prakiraan musim, dinamika atmosfer, informasi perubahan iklim,

iklim ekstrem, informasi ozon, dan lain-lain.

c. Bidang Geofisika

Antara lain menyampaikan informasi terkait gempa bumi terkini,

tsunami, skala MMI, magnet bumi, seismologi teknik.

2. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

LAPAN adalah lembaga pemerintah non-kementerian yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri yang

membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi. LAPAN

mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan

Page 43: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 43

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan

keantarisaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Gambar. Logo LAPAN

Sumber : Wikipedia.com

Adapun fungsi dari LAPAN ialah :

a. Penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan

pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi

penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta

pemanfaatannya;

b. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sains antariksa dan

atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan

jauh serta pemanfaatannya;

c. Penyelenggaraan keantariksaan;

d. Pengoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas

LAPAN;

e. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN;

f. Pelaksanaan kajian kebijakan strategis penerbangan dan antariksa;

g. Pelaksanaan penjalaran teknologi penerbangan dan antariksa;

h. Pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan sistem informasi

penerbangan dan antariksa;

i. Pengawasan atas pelaksanaan tugas LAPAN; dan

j. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang

penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer,

teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta

pemanfaatannya

3. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Pembentukan LIPI memiliki sejarah yang panjang. Setelah melewati

beberapa fase kegiatan ilmiah sejak abad ke-16 hingga tahun 1956,

pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia

(MIPI) melalui Undang-Undang (UU) No.6 Tahun 1956. Tugasnya adalah

membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberi

pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu

pengetahuan.

Page 44: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 44

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Pada tahun 1962, pemerintah membentuk Departemen Urusan Riset

Nasional (DURENAS) dan menempatkan MIPI di dalamnya dengan tugas

tambahan membangun dan mengasuh beberapa lembaga riset nasional.

Hingga pada tahun 1966, status DURENAS menjadi Lembaga Riset

Nasional (LEMRENAS).

Sejak Agustus 1967, pemerintah membubarkan LEMRENAS dan

MIPI dengan SK Presiden RI No. 128 Tahun 1967. Setelah itu, pemerintah

berdasarkan Keputusan MPRS No. 18/B/1967 membentuk LIPI dan

menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI ke dalam lembaga

tersebut. Tugas pokoknya adalah (1) membimbing perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat

dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat

manusia pada umumnya; (2) mencari kebenaran ilmiah di mana kebebasan

ilmiah, kebebasan penelitian serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin,

sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945; (3)

mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak

1991, tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan

Teknologi dengan Keputusan Presiden (Keppres) No. 179 tahun 1991).

Seiring perkembangan kemampuan nasional dalam bidang iptek,

lembaga ilmiah di Indonesia pun mengalami pertumbuhan dan

perkembangan. Menyikapi hal tersebut, peninjuan dan penyesuaian tugas

pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI terus dilakukan. Di

antaranya, penetapan Keppres No.128 Tahun 1967 tanggal 23 Agustus 1967

diubah dengan Keppres No.43 Tahun 1985. Hal tersebut masih

disempurnakan lebih lanjut dengan Keppres No. 1 Tahun 1986 tanggal 13

Januari 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Terakhir,

penyempurnaan dilakukan dengan penetapan Keppres No. 103 Tahun 2001.

Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh LIPI yaitu Penelitian Ilmu

Pengetahuan Kebumian termasuk Kegiatan Mitigasi Bencana dan

Perubahan Iklim; dan Penyusunan Strategi Penataan Pembangunan Terpadu

di Wilayah.

Page 45: Pendidikan Geografi Universitas Negeri Padang BAHAN AJAR ...€¦ · 3.6.3 Mencontohkan gejala optik di atmsfer 3.6.4 Menganalisis manfaat penyelidikan lapisan atmosfer bagi kehidupan

Pendidikan Geografi

Universitas Negeri Padang

Bahan Ajar Geografi Kelas X/II Page 45

Bab VI Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan

Daftar Pustaka

Harmanto, Gatot. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X kelompok Peminatan

Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung : Yrama Widya

http://fansilian.blogspot.co.id/2016/03/proses-terbentuknya-awan-dan-hujan.html

http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/meteorologi/proses-terjadinya-awan

http://fansilian.blogspot.co.id/2016/03/proses-terbentuknya-awan-dan-hujan.html

http://edisumarnoblog.blogspot.co.id/2014/12/proses-pembentukan-awan.html

Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial 1. Solo : Tiga Serangkai Putra Mandiri

(Platinum)

http://ow.ly/dampak pemanfaatan iklim.

Sindhu, Yasinto. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga

Sugianto & Danang Endarto. 2014. Mengkaji Ilmu Geografi Kelas X SMA & MA

Wardiyatmoko. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga