Upload
others
View
16
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENDEKATAN/METODOLOGI STUDI ISLAM:PENDEKATAN/METODOLOGI STUDI ISLAM:
METODE TIPOLOGI AGAMAMETODE TIPOLOGI AGAMA
Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.Dr. Munawar Rahmat, M.Pd.NIP: 19580128.198612.1.001
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
12 September 2012, 2013
07 Oktober 2014
Apa Metode TIPOLOGI ?Apa Metode TIPOLOGI ?
Metode "tipologi“ merupakan sebuah metode yangdipakai secara luas di Eropa untuk mengetahui danmemahami manusia.
Dalam konteks ini, Ali Syari`ati mengembangkan metode Dalam konteks ini, Ali Syari`ati mengembangkan metodekhusus untuk mengkaji agama, yang bahkan dapatdipakai untuk mengkaji semua agama.
Metode ini memiliki dua ciri penting, yaitu: pertama.mengidentifikasi lima aspek agama; dan kedua,membandingkan kelima aspek agama ini dengan aspekyang sama dalam agama lain.
5 ASPEK AGAMA5 ASPEK AGAMA
KELIMA ASPEK ATAU CIRI AGAMA ITU ADALAH:
Tuhan atau Tuhantuhan dari masingmasing agama, yakni yangdijadikan obyek penyembahan oleh para penganutnya.
Rasul (Nabi) dari masingmasing agama, yaitu orang yangmemproklamasikan dirinya sebagai penyampai agama.memproklamasikan dirinya sebagai penyampai agama.
Kitab Suci dari masingmasing agama, yaitu dasar dan sumberhukum yang dinyatakan oleh agama itu. \
Situasi kemunculan Nabi dari tiaptiap agama dan kelompokmanusia yang diserunya, karena pesan tiap Nabi berbedabeda.
Individuindividu pilihan yang dilahirkan setiap agama, yaitufigurfigur yang telah dididiknya dan kemudian dipersembahkankepada masyarakat dan sejarah.
PENJELASAN 5 ASPEK AGAMA (1PENJELASAN 5 ASPEK AGAMA (1--2)2)
Dalam hal agama Islam, Ali Syari`ati mengoperasionalkan metodetipologi ke dalam lima langkah berikut:
1. Menjelaskan tipe, konsep, keistimewaan, dan ciriciri Tuhan didalam Islam dengan mengacu kepada ayatayat AlQuran dandalam Islam dengan mengacu kepada ayatayat AlQuran danhaditshadits Nabi, dan ucapan para ulama besar; lalu melangkahke perbandingan antara Tuhan dalam Islam dengan figurfigurTuhan dalam agama lain.
2. Menelaah Kitab Suci. Topiktopik apa yang dibicarakannya danbagianbagian apa yang ditekankannya; lalu melangkah keperbandingan antara AlQuran dengan kitabkitab Suci lain, sepertiInjil, Taurat, dan Weda.
PENJELASAN 5 ASPEK AGAMA (3)PENJELASAN 5 ASPEK AGAMA (3)
3. Menelaah kepribadian Nabi dalam dimensidimensikemanusiaan dan kenabiannya. Kita mengkaji perilakuNabi, yaitu bagaimana beliau berbicara, bekerja, berpikir,berdiri, duduk, tidur, dan sebagainya; kita selidiki pulahakikat dari hubungannya dengan musuhmusuhnya,hakikat dari hubungannya dengan musuhmusuhnya,sahabatsahabatnya, dan sanak keluarganya, sertabagaimana langkah beliau dalam menghadapi masalahmasalah sosial. Kita harus membandingkan kepribadianNabi Muhammad saw. dengan nabinabi dan para pendiriagama yang lain, seperti Isa, Musa, Budha, danZoroaster.
PENJELASAN 5 ASPEK AGAMA (4)PENJELASAN 5 ASPEK AGAMA (4)
4. Memeriksa situasi kedatangan Rasul, apakah ia mempersiapkan dirinya untukkelak menjadi Rasul; adakah orang yang menunggununggu kedatangannya; dansiapakah kelompok manusia yang didakwahinya; apakah beliau telahmengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk kelak menjadi Rasul; apakahkedatangannya itu ditunggutunggu ataukah tanpa ada orang yangmenunggunya; kelompok manusia mana yang diserunya, apakah manusia secaramenunggunya; kelompok manusia mana yang diserunya, apakah manusia secaraumum (al-Nas), rajaraja dan bangsawan, atau kaum cerdik pandai dan Ahlifilsafat; arus pemikiran luar biasa apa yang mengalir ke dalam pikirannya, yangmengubah secara total kepribadian dan cara bicaranya dengan suatu cara yangketika awalnya amat sulit dilakukan. Kita harus menyelidiki bagaimana Rasulmenghadapi masyarakatnya ketika beliau untuk pertama kalimemproklamasikan misinya. Akhirnya, kita harus membandingkankeistimewaan yang menonjol dalam diri Rasulullah Muhammad saw. dengankeistimewaan rasulrasul yang lain, seperti Ibrahim, Musa, Isa, atau dengan parapendiri agama dunia, seperti Budha Gautama.
PENJELASAN 5 ASPEK AGAMA (5)PENJELASAN 5 ASPEK AGAMA (5)
5. Mengkaji kepribadian individuindividu pilihan yangdilahirkan setiap agama, yaitu figurfigur yang telahdididiknya dan kemudian dipersembahkan kepadamasyarakat dan sejarah. Kita harus mengkaji danmasyarakat dan sejarah. Kita harus mengkaji danmencoba memahami prinsipprinsip yang dipegang teguholeh individuindividu pilihan, kepekaannya terhadapnasib rakyat, serta kesalehan dan kesediaannyaberkorban. Lalu kita melangkah ke perbandingan antaraindividuindividu pilihan yang dipersembahkan olehIslam dan agamaagama lain.
Ringkasan 5 Aspek AgamaRingkasan 5 Aspek Agama
No. ASPEK AGAMA PENJELASAN
1. Tuhan Tipe, konsep, dan ciriciri Tuhan di dalam Islam lalumelangkah ke perbandingan antara Tuhan dalam Islam dengan Tuhan dalam agama lain
2. Nabi Menelaah kepribadian Nabi dalam dimensidimensikemanusiaan dan kenabiannya.
3. Kitab Suci Topiktopik apa yang dibicarakannya dan bagianbagian3. Kitab Suci Topiktopik apa yang dibicarakannya dan bagianbagianapa yang ditekankannya; lalu melangkah ke perbandinganantara AlQuran dengan kitabkitab Suci lain, seperti Injil, Taurat, dan Weda.
4. Situasi kedatanganNabi
Memeriksa situasi kedatangan Rasul, apakah iamempersiapkan dirinya untuk kelak menjadi Rasul; adakah orang yang menunggununggu kedatangannya; dansiapakah kelompok manusia yang didakwahinya;
5. Kader Nabi Mengkaji kepribadian individuindividu pilihan yang dilahirkan setiap agama, yaitu figurfigur yang telahdididiknya dan kemudian dipersembahkan kepadamasyarakat dan sejarah.
MODEL MENYEMBAH TUHAN:MODEL MENYEMBAH TUHAN:Contoh: Peran Contoh: Peran RasulRasul (Islam) & (Islam) & DewaDewa (Hindu(Hindu--Buddha)Buddha)
DewaRasul DewaDewi
Rasul
PERINTAH UNTUK MENCARI PERINTAH UNTUK MENCARI ALAL--WASILATAWASILATA
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah untuk dapatselamat sampai kepadaNya itu al-Wasiilata (=Rasul); dan berjihadlah dijalanNyaselamat sampai kepadaNya itu al-Wasiilata (=Rasul); dan berjihadlah dijalanNyasupaya kamu memperoleh kemenangan. (Qs. 5/AlMaidah ayat 35)
Al-Wasilata adalah isim fa`il (=seseorang yang menjadi perantara). Isim fa`il bersifatistimror, yakni berlaku terus sepanjang zaman; sedangkan wabtaghuu adalah fi`il amr, yangjuga bersifat istimror.
Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada orangorang yang beriman untuk:(1) bertakwa kepada Allah; (2) mencari Al-Wasilata (=Rasul) agar dapat sampai dengan selamatkepadaNya; dan (3) berjihad di jalanNya supaya memperoleh kemenangan.
Artinya, untuk mencapai derajat takwa, maka orangorang yang beriman itu harus mencarial-wasilata (Wasithah) agar dapat sampai dengan selamat kepadaNya. Kemudian masihdiperintah lagi untuk berjihad di jalanNya (dengan bimbingan Guru Wasithah) agar memperolehkemenangan.
PANDANGAN AGAMAPANDANGAN AGAMA--AGAMA AGAMA Tentang Tentang SURGASURGA & & NERAKANERAKA
No AGAMA Masuk SURGA Masuk NERAKA(selamalamanya)
1. HINDUa. Beragama Hindub. Mati dibakar dengan api suci
a. Keluar dari agama Hindu
2. BUDDHA a. Beragama Buddha
a. Keluar dari agama Buddhab. Membunuh Bikshu
2. BUDDHA a. Beragama Buddhab. Membunuh Bikshuc. Melukai Bikshud. Membunuh kedua orang tua
3. YAHUDI a. Beragama Yahudi a. Keluar dari agama Yahudi
4. KRISTENa. Beragama Kristenb. Dibaptis
a. Keluar dari agama Kristen
5. ISLAMa. Beragama Islamb. Melaksanakan Rukun Islamc. Mati dishalatkan 40 orang
a. Keluar dari agama Islamb. Orang Islam tapi musyrik
ARGUMENTASI AGAMAARGUMENTASI AGAMA--AGAMAAGAMA
No. AGAMA DALIL
1. HINDU
Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi syetan menjadikan umat-umat
itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk); maka syetan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab
2. BUDDHA
menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih. (Qs. 16: 63)
3. YAHUDI
dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekalikali tidak akan masuk surga kecuali orangorang (yang beragama)
Yahudi atau Nasrani". (Qs. 2: 111)4. KRISTEN
5. ISLAM
Katakanlah (hai Muhammad), jika kalian mencintai ALLAH, maka Ikutilah AKU (Qs. 3: 31)
MASALAH BAIK DAN BURUK MASALAH BAIK DAN BURUK HANYA DIKETAHUI OLEH ALLAHHANYA DIKETAHUI OLEH ALLAH
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagimu. Allâh Mengetahui sedang kamu tidakmengetahui (yang baik dan yang buruk)
(Qs. 2/AlBaqarah ayat 216 )
Artinya, hanya ALLAH-lah Yang Tahu apa-apa yang BAIK dan yang BURUK.Implikasinya, kalau kita ingin tahu yang baik maka kita harus merujuk kepada ALLAH.Tapi karena TUHAN Yang NamaNya ALLAH itu AL-GHAIB, berarti kita harus bertanyatentang BAIK dan BURUK itu kepada UtusanNya (RASUL atau ULIL AMRI minkum)
Mengapa manusia tidak bisa membedakanMengapa manusia tidak bisa membedakanBAIK DAN BURUK ?BAIK DAN BURUK ?
Pertama, iblis bersumpah akan menciptakan pandangan yang baik kepada manusia, padahalburuk (karena tidak sejalan dengan Kehendak Allah):
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (pandangan dan perbuatan yang tidak sejalan
dengan kehendak Tuhan) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali sebagian dari hamba-hambaMu yang ikhlash.
(Qs. 15/AlHijr: 3940; Qs. 6/AlAn`am: 112, Qs. 27/AnNaml: 24)
Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka (manusia) mengikutinya, kecuali sebagian kecil orang-orang yang beriman.
(Qs. 34/Saba` ayat 20)
Mengapa manusia tidak bisa membedakanMengapa manusia tidak bisa membedakanBAIK DAN BURUK ?BAIK DAN BURUK ?
Kedua, syetan dari bangsa jin ataupun syetan dari bangsa manusia selalu membisikbisikkanpandangan sesatnya kepada setiap manusia. Oleh karena itu kita harus selalu hatihati, selaluwaspada, dan selalu memohon dengan sungguhsungguh agar dihindarkan dari bisikanbisikansyetan. Perhatikan Qs. 114/AnNas ayat 46:
... dari kejahatan (bisikan) syetan yang biasa bersembunyi; yang membisikkan (kesesatan) kedalam dada manusia; (yakni syetan) dari (bangsa) jin dan (bangsa) manusia.
Dan syetan itu merupakan musuh yang nyata (bukan musuh yang samarsamar) bagimanusia, sebagaimana firmanNya antara lain dalam Qs. 2/AlBaqarah ayat 208:
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya,dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuhyang nyata bagimu.
Mengapa manusia tidak bisa membedakanMengapa manusia tidak bisa membedakanBAIK DAN BURUK ?BAIK DAN BURUK ?
Ketiga, manusia selain memiliki musuh eksternal (iblis beserta bala tentaranya syetanjin dansyetanmanusia) juga memiliki musuh internal, yakni nafsu yang selalu mendorong untukmelakukan perbuatan buruk, tapi sebagaimana iblis merasakannya sebagai sesuatu yang baik.Dalam Qs. 3/Ali Imran ayat 14 dijelaskan:
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga).
AlQuran menegaskan bahwa nafsu selalu mendorong perbuatan buruk:
:
(Kata Nabi Yusuf): Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnyanafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.
Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang. (Qs. 12/Yusuf: 53)
Mengapa manusia tidak bisa membedakanMengapa manusia tidak bisa membedakanBAIK DAN BURUK ?BAIK DAN BURUK ?
Keempat, akibatnya sangat mengerikan. Karena memiliki keimanan yangkeliru, maka kebanyakan manusia sangat menyesal pada saatkematiannya, sebagaimana diterangkan dalam Qs. 34/Saba` ayat 5154:
Mengapa manusia tidak bisa membedakanMengapa manusia tidak bisa membedakanBAIK DAN BURUK ?BAIK DAN BURUK ?
Terjemah Qs. 34/Saba` ayat 5154:
Dan (alangkah ngerinya) jika kamu (dapat) melihat ketika mereka (orang yangmerasa beriman, padahal tidak mengenal DiriNya Zat Tuhan Yang Al-Ghaib)terperanjat ketakutan (pada saat kematiannya), maka mereka tidak dapatmelepaskan diri dan mereka ditangkap (oleh syetan jin) dari tempat yang dekatmelepaskan diri dan mereka ditangkap (oleh syetan jin) dari tempat yang dekat(untuk disiksa di tempat sesat),
Dan (ketika merasakan sakitnya siksaan) mereka berkata (memohon kepadaAllah), "Kami beriman kepadaNya", (Tuhan menyanggah): Bagaimanakahmereka dapat mencapai (keimanan kepada DiriNya Zat Tuhan Yang Al-Ghaib) dari tempat yang jauh itu. Dan sesungguhnya mereka telahmengingkari (Diri)-Nya (Zat Tuhan Yang Al-Ghaib) sebelum itu (ketika didunia); dan mereka (hanya) menduga-duga tentang (Ada dan WujudDiriNya) Yang Al-Ghaib dari tempat yang jauh.
Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,tidak tahu yang BAIK dan BURUK !tidak tahu yang BAIK dan BURUK !
Dalam AlQuran ditegaskan larangan beragama atas dasar mengikuti keberagamaan mayoritas,nenek moyang, tokoh idola, dan atas dasar pemikiran sendiri.
Pertama, hindari kepercayaan keagamaan mayoritas. Allah SWT menegaskan bahwa keberagamaanmayoritas adalah sesat dan harus dihindari, sebagaimana firmanNya, antara lain dalam ayat berikut:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telahmenciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang lurus;tetapi kebanyakan an-nas (manusia) tidak mengetahui, (Qs. 30/ArRum: 30)
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akanmenyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan merekatidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah). (Qs. 6/AlAn`am: 116)
Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,tidak tahu yang BAIK dan BURUK !tidak tahu yang BAIK dan BURUK !
Kedua, hindari kepercayaan keagamaan nenek moyang. Keberagamaan leluhursebenarnya terbentuk karena mayoritas, yakni kesinambungan agama atau mazhab yangdibentuk oleh penguasa. Setelah terbentuk agama atau mazhab yang kuat, kemudiangenerasi demi generasi mempertahankannya, melestarikannya. Mereka sama sekalitidak mau mengikuti Rasul (atau Ulil Amri). Allah SWT menegaskan bahwakeberagamaan leluhur adalah sesat dan harus dihindari, sebagaimana firmanNya:keberagamaan leluhur adalah sesat dan harus dihindari, sebagaimana firmanNya:
Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah danmengikuti Rasul". Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati
bapak-bapak kami mengerjakannya". (Qs. 5/AlMaidah ayat 104)
Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,tidak tahu yang BAIK dan BURUK !tidak tahu yang BAIK dan BURUK !
Juga firmanNya dalam Qs. 43/AzZukhruf: 2224:
Bahkan mereka berkata: "Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama, dansesungguhnya kami orang-orang yang mendapat petunjuk dengan (mengikuti) jejak mereka." Dandemikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang mundzir (Pemberi Peringatan, Rasul) pun dalamsuatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata: "Sesungguhnya Kamimendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejakmereka". (Rasul itu) berkata: "Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu(agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmumenganutnya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untukmenyampaikannya."
Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,tidak tahu yang BAIK dan BURUK !tidak tahu yang BAIK dan BURUK !
Seorang anak memang harus berbakti kepada kedua orangtuanya. Tapi jika kedua orang tuamengajak kemusyrikan, sikap sang anak adalah tetap berbuat baik dalam urusan dunia. Tapidalam keberagamaan harus mengikuti (mentaati) kepada orang yang pernah kembali kepadaTuhan. Allah SWT dalam Qs. 31/ Luqman ayat 15 menegaskan: wattabi` sabiila man anaabailayya =dan ikutilah jalan orang yang pernah kembali kepada-Ku. Orang yang pernah kembalikepadaKu (Aku=Tuhan) adalah para Rasul, Ulil Amri, dan Nabi. Merekalah yang kenal denganTuhan yang punya nama Allah tapi di dunia AlGhaib:Tuhan yang punya nama Allah tapi di dunia AlGhaib:
Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah
keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku(yakni itba` kepada Rasul atau Ulil Amri), kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,
maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,tidak tahu yang BAIK dan BURUK !tidak tahu yang BAIK dan BURUK !
Ketiga, hindari kepercayaan keagamaan tokoh idola. Setiap sesuatu yang menarik hati karenasesuatu yang disenangi oleh nafsu dan syahwat, terlebihlebih jika disandarkan pada agama pastiakan diikuti oleh kebanyakan manusia. Dalam Qs. 2/AlBaqarah ayat 204 Allah SWTmenegaskan bahwa sebenarnya orang demikian adalah penantang agama yang paling keras,karenanya harus dihindari:
Dan (hati-hatilah nanti suatu) hari (di akhirat) orang yang zalim (=beragama yang sesat) menggigit duatangannya (saking menyesalnya), seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu ketika di dunia) aku mengambiljalan bersama-sama Rasul". Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu ketika di dunia) tidakmenjadikan si fulan sebagai kholil (tokoh idola). Sesungguhnya dia (sang kholil itu) telah menyesatkan akudari Adz-Dzikro ketika Adz-Dzikro itu telah datang kepadaku; dan adalah syetan (=sang tokok idola itu)tidak mau menolong manusia. Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quranini sesuatu yang tidak diacuhkan (padahal AlQuran jelas sekali memerintahkan agar umat manusia mentaatiRasul/Ulil Amri). (Qs. 25/AlFurqan: 2730)
Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,tidak tahu yang BAIK dan BURUK !tidak tahu yang BAIK dan BURUK !
Keempat, hindari kepercayaan agama atas dasar dugaan. Pemikiran adalah hasildugaan, perkiraan, dan sangkaan. Beragama haruslah didasarkan atas keyakinan(=mentaati Allah, RasulNya dan Ulil Amri), tidak boleh mengandalkan dugaan,perkiraan, dan sangkaan, karena caracara seperti itu tidak akan mencapai kebenaran.Allah SWT berfirman Qs. 10/Yunus ayat 36:
Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnyapersangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk mencapai kebenaran.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Bahkan dalam Qs. 18/alKahfi ayat 1316 berikut, orang yang beragama atas dasar“dugaan” disebutsebut sebagai orang yang menjadikan AlQuran dan RasulNyasebagai bahan olokolokan:
Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,Selain RASUL tidak tahu AGAMA yang benar,tidak tahu yang BAIK dan BURUK !tidak tahu yang BAIK dan BURUK !
Katakanlah: "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yangpaling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannyadalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuatsebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhanmereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) merekapada Hari Kiamat. Demikianlah balasan mereka itu neraka Jahannam, disebabkankekafiran mereka dan disebabkan mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan Rasul-rasul-Ku sebagai olok-olok. (Qs. 18/alKahfi ayat 1316)
TIPOLOGI : TIPOLOGI : Islam Sunni vs Islam Syi`ahIslam Sunni vs Islam Syi`ah
No. ASPEK AJARAN ISLAM SUNNI ISLAM SYI`AH
1. Tokoh Rujukan
a. Nabi Muhammad SAWb. Abu Bakar & Umarc. Sahabat Nabi yang senior
a. Nabi Muhammad SAWb. 12 Imam (Imam Ali, dst)c. Sahabat setia Nabi & Imam
2. Imam di zaman sekarang
a. Tidak ada Imamb. Tidak perlu ada Imamc. Sebagian kaum Sunni percaya
Ada IMAMa. Imam Muhammad AlMahdi
AlMuntazhorsekarang c. Sebagian kaum Sunni percaya akan datangnya Imam Mahdi
AlMuntazhorb. Wali Faqih (Wakil Imam sementara)
3. AlQuran Mushaf AlImam (dibakukan di zaman Khalifah Utsman)
Mushaf AlImam (dengan beberapa koreksi dari 12 Imam)
4. Hadits a. Sabda Nabi Muhammad SAWb. Sabda Sahabat Nabi seniorc. Kitab BukhariMuslim, dll
(Kutubus Sittah)
a. Sabda Nabi Muhammad SAWb. Sabda 12 Imamc. Kitab .............................., dll
5. Mazhab Banyak Mazhab(puluhan, ratusan, ribuan, dst)
Ada beberapa Mazhab
TIPOLOGI : NU vs MuhammadiyahTIPOLOGI : NU vs Muhammadiyah
No. ASPEK AJARAN NU Muhammadiyah
1. Tokoh Rujukan
a. Nabi Muhammad SAWb. Abu Bakar, Umar, sahabat seniorc. Ulama Mazhab (Mazhab 4)
a. Nabi Muhammad SAWb. Abu Bakar, Umar, sahabat seniorc. Ulama Reformis
2. Imam di zaman sekarang
a. Tidak ada Imamb. Tidak perlu ada Imamc. Percaya akan datangnya Imam
Mahdi
a. Tidak ada Imamb. Tidak perlu ada Imamc. Imam Mahdi bukanlah figur,
melainkan sebuah sistem
3. Hadits a. Sabda Nabi Muhammad SAW a. Sabda Nabi Muhammad SAW3. Hadits a. Sabda Nabi Muhammad SAWb. Sabda Sahabat senior Nabic. Kitab Mazhab 4
a. Sabda Nabi Muhammad SAWb. Sabda Sahabat senior Nabic. Kitab BukhariMuslim
4. Slogan a. Mengamalkan ajaran yang diamalkan oleh Ulama Salaf
b. Memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik
a. Hanya mengamalkan ajaran yang benarbenar bersumber dari Nabi Muhammad SAW & Sahabat senior Nabi
b. Membersihkan tauhid dengan jalan memberantas TBC (Tahayul, Khurafat, Bid`ah)
5. Lainnya
TIPOLOGI : Tarekat vs Non TarekatTIPOLOGI : Tarekat vs Non Tarekat
No. ASPEK AJARAN TAREKAT NON TAREKAT
1. Guru Mursyid
Beragama dengan bimbingan GuruMursyid
Beragama tanpa Guru Mursyid
2. Cara mengetahuiTuhan
o Mengetahui Zat Tuhan melalui inkisyaf (gnostic)
o Mengetahui Zat Tuhan melalui talqin zikir oleh Guru Mursyid
a. Mempelajari Namanama(Asmaul Husna), Sifat, dan Perbuatan Tuhan
b. Tidak perlu & tidak mungkin mengetahui Zat Tuhan
3. Zikir o Mengucapkan Laa ilaaha a. Mengucapkan kalimatkalimat 3. Zikir o Mengucapkan Laa ilaaha illallah dan Asma Allah secara jahr (keras) & khofi (dalam hati)
o Mengingatingat Zat Tuhan
a. Mengucapkan kalimatkalimat thoyyibah (seperti: Laa ilaaha illallaah, subhaanallaah, dll)
b. Membaca AlQuran, dll
4. Talqin Zikir
o Talqin zikir jahr & khofi oleh Guru Mursyid
o Dibisikkan Zat Allah ke telinga kiri oleh Guru Mursyid
Tidak ada talqin zikir
5. Riyalat,Riyadhoh, Mujahadah
a. Memperbanyak shalat & ibadahb. Memperbanyak zikir & wirid
(dalam komunitas jama`ah yang terorganisir, dengan ikatan yang lebih kuat)
a. Shalat & ibadah formalb. Wiridwirid formalc. Kalaupun berjama`ah sebatas
jama`ah masjid
WASSALAMWASSALAM
Keterangan Gambar:
Manusia selalu dalam liputan Tuhan,persis seperti ikan dalam samudera:Hidup, bernafas, makan, tidur, hinggamatinya pun dalam samudera