12
Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya memiliki 7 kebutuhan dasar yang akan dipenuhi. Menurut Maslow[1], kebutuhan yang paling dasar ialah kebutuhan fisiologis. Ada 3 hal yang harus dipenuhi dalam kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan sandang, pangan dan papan.Salah satu komponen yang termasuk dalam 3 kebutuhan tersebut ialah kebutuhan akan air. Air diperlukan dalam berbagai hal, seperti irigasi, mandi, minum, mencuci dan memasak. Manusia mendapatkan air dari berbagai sumber salah satunya ialah melalui sungai. Air sungai banyak digunakan dalam kehidupan masyarakat, baik yang berada di kota maupun masyarakat di pedesaan. Pentingnya sungai bagi kehidupan sehari-hari sayangnya tidak membuat manusia turut menjaga kelestarian sungai. Sampah-sampah dibuang ke sungai dengan seenaknya tanpa memperdulikan kehidupan biota yang ada di dalamnya. Selain sampah, manusia juga membuang limbah ke dalam sungai. Limbah tersebut biasanya berasal dari pabrik yang berada dekat dengan sungai. Dengan masuknya sampah dan limbah ke dalam sungai, kualitas air di sungai pun menjadi buruk dan tak layak konsumsi. Kerugian pun tentunya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di dekat sungai. Merekalah yang dengan langsung memanfaatkan sungai dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. 1.2.Perumusan Masalah

Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas makalah konservasi dan rehabilitasi SDP

Citation preview

Page 1: Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Manusia dalam kehidupannya memiliki 7 kebutuhan dasar yang akan dipenuhi. Menurut

Maslow[1], kebutuhan yang paling dasar ialah kebutuhan fisiologis. Ada 3 hal yang harus

dipenuhi dalam kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan sandang, pangan dan papan.Salah satu

komponen yang termasuk dalam 3 kebutuhan tersebut ialah kebutuhan akan air. Air diperlukan

dalam berbagai hal, seperti irigasi, mandi, minum, mencuci dan memasak. Manusia mendapatkan

air dari berbagai sumber salah satunya ialah melalui sungai. Air sungai banyak digunakan dalam

kehidupan masyarakat, baik yang berada di kota maupun masyarakat di pedesaan.

Pentingnya sungai bagi kehidupan sehari-hari sayangnya tidak membuat manusia turut menjaga

kelestarian sungai. Sampah-sampah dibuang ke sungai dengan seenaknya tanpa memperdulikan

kehidupan biota yang ada di dalamnya. Selain sampah, manusia juga membuang limbah ke

dalam sungai. Limbah tersebut biasanya berasal dari pabrik yang berada dekat dengan sungai.

Dengan masuknya sampah dan limbah ke dalam sungai, kualitas air di sungai pun menjadi buruk

dan tak layak konsumsi. Kerugian pun tentunya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di dekat

sungai. Merekalah yang dengan langsung memanfaatkan sungai dalam aktivitas kehidupan

sehari-hari.

1.2.Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang ada, ditemukan 3 perumusan masalah, yaitu :

Apa sajakah jenis pemanfaatan air sungai oleh masyarakat?

Bagaimana kondisi kesehatan warga setelah menggunakan air sungai yang tercemar?

Tindakan apa yang dapat dilakukan warga untuk mengatasi dampak dari penggunaan air sungai

yang tercemar?

Page 2: Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

1.3. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk, antara lain :

Mengetahui kegiatan apa saja yang menggunakan air sungai

Mengetahui kondisi kesehatan warga setelah menggunakan air sungai yang tercemar

Mengetahui penanggulangan yang dapat dilakukan warga dalam rangka mengatasi dampak

penggunaan air sungai yang tercemar

1.4. Kegunaan

Kegunaan dari Makalah ini ialah dapat memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang

pencemaran air sungai serta penanggulangan yang dapat dilakukan akibat penggunaan air sungai

yang telah tercemar. Lebih lanjut, studi pustaka ini dapat digunakan untuk menghimbau

masyarakat agar tidak tinggal di daerah bantaran sungai serta tidak mencemari sungai-sungai di

sekitar mereka.

2.1. Pencemaran

Pencemaran merupakan suatu fenomena yang sangat umum di daerah perkotaan. Sekarang

ini pencemaran juga mulai merambah ke daerah pedesaan, terutama pada desa-desa yang mana

terdapat pabrik industri di dalamnya. Penyebab pencemaran bisa bermacam-macam; bisa karena

ulah manusia maupun terjadi secara alamiah. Hanya saja, hampir seluruh pencemaran yang

terjadi merupakan ulah manusia. Tak jarang, mereka yang melakukan pencemaran berpura-pura

tidak tahu atau bahkan tidak mengakui tindakannya. Secara ilmiah, pencemaran lingkungan

diartikan sebagai berikut :

“Pencemaran lingkungan ialah perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan, sebagian

karena tindakan manusia, disebabkan perubahan pola penggunaan energi dan materi, tingkatan

radiasi, bahan-bahan fisika dan kimia, dan jumlah organisme. Perbuatan ini dapat mempengaruhi

langsung manusia, atau tidak langsung melalui air, hasil pertanian, peternakan, benda-benda,

perilaku dalam apreiasi dan rekreasi di alam bebas,” (Sastrawijaya 1991:57).

Page 3: Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

Pencemaran sendiri dapat dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung pada media yang tercemar.

Ada pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran udara dan pencemaran makanan serta obat-

obatan. Masing-masing pencemaran tersebut memiliki resiko yang merugikan bagi makhluk

hidup. Salah satu yang cukup mengganggu kehidupan makhluk di bumi ialah pencemaran air.

2.1.1 Pencemaran Sungai

Pencemaran air berarti masuknya material lain ke dalam air sehingga mengurangi kualitas

air dalam penggunaannya. Pencemaran air ini meliputi juga pencemaran sungai. Padahal sungai

merupakan suatu komponen penting yang berperan dalam siklus hidrolgi[2].

Penyebab pencemaran sungai dapat berasal dari :

“Tingginya kandungan sedimen yang berasal dari erosi, kegiatan pertanian, penambangan,

konstruksi, pembukaan lahan dan aktivitas lainnya,Limbah organik dari manusia, hewan dan

tanaman,Sampah dll

Kecepatan pertambahan senyawa kimia yang berasal dari aktivitas industri yang membuang

limbahnya ke perairan” (Hendrawan 2005:13-14).

Page 4: Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

Pencemaran sungai secara lebih lanjut dapat menyebabkan blooming algae[3] akibat kelebihan

nutrien fosfat yang ada di dalam sungai (Round 1981:307). Blooming algae membuat kadar

oksigen pada air menjadi rendah bahkan mencapai nol. Apabila terjadi blooming algae, maka

kehidupan biota di dalam sungai akan berkurang sehingga dapat menghilangkan suatu

ekosistem.Permasalahan lainnya, Cyanobakteria merupakan alga yang mengeluarkan toksin yang

juga beresiko bagi kesehatan manusia dan hewan(Round 1981:307). Oleh karena itu, apabila

terjadi blooming algaemaka sungai tidak dapat digunakan secara total.

2.2. Pemanfaatan Air Sungai

Air sungai termasuk ke dalam air permukaan yang banyak digunakan oleh masyarakat. Pada

masyarakat pedesaan, air sungai masih digunakan untuk mencuci, mandi, sumber air minum dan

juga pengairan sawah. Menurut Diana Hendrawan, “sungai banyak digunakan untuk keperluan

manusia seperti tempat penampungan air, sarana transportasi, pengairan sawah, keperluan

peternakan, keperluan industri, perumahan, daerah tangkapan air, pengendali banjir, ketersedian

air, irigasi, tempat memelihara ikan dan juga sebagai tempat rekreasi” (Hendrawan 2005:13).

Dalam kegiatan sehari-hari, masyarakat menggunakan air sungai untuk hampir semua kegiatan

rumah tangga. Mereka mencuci baju dan piring, mandi, dan juga minum menggunakan air

sungai.

2.3. Kondisi Kesehatan Warga Pengguna Air Sungai

Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai tentunya memanfaatkan sungai dalam kehidupan

sehari-hari mereka, baik mencuci, memasak, mandi maupun minum. Ketika mereka

menggunakan air sungai yang telah tercemar, tentu akan ada efek samping yang dirasakan. Efek

samping utama yang diterima oleh masyarakat ialah penyakit. Penyakit yang terjadi umumnya

ialah penyakit diare. Diare dapat terjadi akibat protozoa maupun bakteri. Umumnya diare

disebabkan oleh bakteri dalam air. Air yang kotor digunakan untuk mencuci sehingga bakteri

tertinggal di benda-benda yang kemudian digunakan oleh warga.

Selain diare, penyakit lain yang dapat menyerang warga ialah cacingan. Cacingan terjadi akibat

infeksi dari telur cacing yang masuk ke tubuh manusia. Penyakit ini ditandai dengan perut buncit

namun kondisi tubuh yang kurus. Penyakit kulit juga merupakan penyakit yang umum diderita

masyarakat pengguna air tercemar. Biasanya gatal-gatal ialah ciri utama yang terjadi sebelum

Page 5: Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

penyakit kulit menjadi lebih parah. Hal ini disebabkan karena adanya kandungan mineral yang

beracun untuk kulit.

2.4. Tindakan Penanggulangan untuk Mengatasi Dampak yang Terjadi

Kerusakan sungai yang semakin parah tentunya meresahkan masyarakat sekitar, terutama

bagi mereka yang secara langsung memanfaatkan sungai. Pemerintah tentunya dapat melakukan

konservasi sumber daya air, sebagaimana yang tertulis pada Undang-Undang Sumber Daya Air.

Dalam Undang-Undang Sumber Daya Air, dijelaskan bahwa “konservasi sumber daya air salah

satunya dapat dilakukan melalui kegiatan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran

air yang dilakukan dengan cara mengelola air sungai yang baik dan benar” (Undang-Undang

Sumber Daya Air 2004). Pengendalian pencemaran tersebut dilakukan dengan mencegah

masuknya benda-benda yang dapat mencemarkan sumber air terutama sungai. Tujuan dari

pengelolaan dan pengendalian pencemaran air ialah mempertahankan serta mengembalikan

kualitas air sehingga menjadi lebih baik (Undang-Undang Sumber Daya Air 2004).

Page 6: Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

Beberapa cara lain juga dilakukan untuk mencegah masuknya benda-benda yang dapat

mencemarkan sungai. Untuk pabrik-pabrik besar, biasanya digunakan kolam indikator untuk

mengetes apakah limbah yang akan dibuang ke sungai mengandung zat kimia berbahaya atau

tidak. Di dalam kolam indikator tersebut dimasukkan ikan mas, yang nantinya akan bereaksi

terhadap air yang tercemar atau tidak. Ikan mas merupakan ikan yang cukup peka dan mudah

stress bila berada di lingkungan yang tidak baik. Dengan adanya ikan mas, dapat diketahui

dengan mudah apakah limbah yang dibuang berbahaya atau tidak.

Masuknya benda-benda yang mencemarkan sungai biasanya juga disebabkan oleh adanya

pemukiman di bantaran sungai. Fenomena ini biasa terjadi di daerah perkotaan. Pemerintah kota

diharapkan dapat melakukan relokasi terhadap pemukiman ini, sehingga bantaran sungai dapat

steril dari pemukiman warga. Selain melakukan relokasi, pemerintah juga diharapkan melakukan

kegiatan pembersihan sungai dari sampah secara rutin. Sampah yang mengendap di sungai

tentunya akan mengurangi kualitas air sungai. Segala upaya dapat saja dilakukan oleh

pemerintah, namun cara mencegah pencemaran sungai yang paling utama ialah dari dalam diri

sendiri. Seseorang seyogyanya sadar untuk tidak mencemari sungai, terutama dengan sampah.

Sebagai warga masyarakat, kita harus sadar akan lingkungan. Kita harus membiasakan diri untuk

tidak membuang sampah sembarangan, terutama membuang sampah ke sungai.

Masyarakat yang terlanjur terkena imbas dari pencemaran air sungai tentunya tidak boleh

dibiarkan begitu saja. Mereka yang sudah terjangkit penyakit harus segera diperiksakan ke

dokter. Banyak warga yang biasanya menganggap remeh kondisi kesehatan mereka yang jelas

sudah sakit. Bila dibiarkan lebih lanjut, tentunya sakit yang diderita akan semakin parah.

Masyarakat juga harus dihimbau untuk tidak lagi menggunakan air yang sudah tercemar. Untuk

daerah-daerah yang rawan untuk terkena pencemaran air, sebaiknya warga diberikan informasi

untuk dapat mengidentifikasi air yang tercemar secara sederhana. Cara tersebut diharapkan dapat

mengurangi konsumsi air tercemar lebih banyak lagi.

Page 7: Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pencemaran sungai akibat masuknya benda-benda yang dapat mencemari seperti sampah,

limbah dan zat kimia berbahaya tentunya memberikan dampak yang buruk bagi masyarakat

pengguna air sungai. Air sungai biasa digunakan untuk kegiatan rumah tangga seperti mencuci,

minum, mandi dan memasak. Masyarakat sekitar yang menggunakan air tercemar kini menjadi

mudah terkena penyakit seperti diare, cacingan, gatal-gatal, serta penyakit kulit lainnya.

Penanggulanggan terhadap pencemaran air sungai bisa dilakukan dengan konservasi sumber

daya air, merelokasi rumah-rumah penduduk dibantaran sungai serta penyadaran diri masing-

masing untuk tidak mencemari sungai. Melalui cara-cara tersebut, diharapkan dampak yang

ditimbulkan dari sungai yang tercemar dapat teratasi.

3.2. Saran

Penggunaan air yang sudah tercemar memberikan dampak yang merugikan bagi kesehatan

manusia. Untuk itu diharapkan masyarakat turut menjaga kebersihan sungai sehingga air sungai

dapat dimanfaatkan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian bagi penggunanya.

Page 8: Pencemaran Sungai kapuas Oleh berbagai Limbah

DAFTAR PUSTAKA

Hendrawan D. 2005. Kualitas air sungai dan situ di DKI Jakarta. Dalam: Makara

Teknologi: 9(1). April 2005. Hal. 13-19.

Kodoatie RJ, Sjarief R. 2010. Tata ruang air. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Round FE. 1981. The ecology of algae. New York : Cambridge University Press.

Sastrawijaya AT. 1991. Pencemaran lingkungan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Undang-Undang RI Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Republik

Indonesia