Upload
nguyendiep
View
232
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENAYANGAN DAFTAR HITAM PADA DAFTAR HITAM NASIONAL
265 Jumlah Penyedia yang dikenakan Sanksi Daftar Hitam Tahun 2016 karena Kontrak
8.934 paket yang terindikasi putus kontrak tahun 2016 (sumber data: Sismontepra)
Peraturan Kepala LKPP Nomor 18 Tahun 2014
tentang Daftar Hitam Dalam
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 dan
perubahannya tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Pasal 19 ayat (1) Pasal 93
ayat (2)
Pasal 118 ayat (2),(6)
Pasal 124
Pasal 134 ayat (2)
Pasal 19 ayat (1)
Pasal 93 ayat (2)
Pasal 118 ayat
(2),(6)
Pasal 124
Penyedia Barang/Jasa dalam pelaksanaan Pengadaan Barang/ Jasa wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: n. tidak masuk dalam Daftar Hitam;
(2) Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa: d. Penyedia Barang/Jasa dimasukkan dalam Daftar Hitam.
(2) Perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dikenakan sanksi berupa: b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam; (6) Apabila ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan sanksi pembatalan sebagai calon pemenang, dimasukkan dalam Daftar Hitam, dan jaminan Pengadaan Barang/Jasa dicairkan dan disetorkan ke kas Negara/daerah (1) K/L/D/I membuat Daftar Hitam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (2) huruf b,
yang memuat identitas Penyedia Barang/Jasa yang dikenakan sanksi oleh K/L/D/I. (2) (3) K/L/D/I menyerahkan Daftar Hitam kepada LKPP untuk dimasukkan dalam Daftar Hitam Nasional. (4) Daftar Hitam Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dimutakhirkan setiap saat dan dimuat dalam Portal Pengadaan Nasional.
Q1.
APA ITU DAFTAR HITAM?
APA ITU DAFTAR HITAM?
DAFTAR HITAM adalah daftar yang
dibuat oleh K/L/D/I yang memuat
identitas Penyedia Barang/Jasa yang
dikenakan sanksi oleh PA/KPA berupa
larangan mengikuti Pengadaan
Barang/Jasa pada K/L/D/I dan/atau yang
dikenakan sanksi oleh Negara/Lembaga
Pemberi Pinjaman/Hibah pada kegiatan
yang termasuk dalam ruang lingkup
Peraturan Presiden tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah. Perseorangan Badan Usaha
Q2. APA BEDANYA DENGAN DAFTAR HITAM NASIONAL?
DAFTAR HITAM NASIONAL adalah kumpulan Daftar Hitam yang dimuat
dalam Portal Pengadaan Nasional
Akses di : Inaproc.id/daftar-hitam
APA BEDANYA DENGAN DAFTAR HITAM NASIONAL?
Q3. SIAPA YANG BISA
DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?
PENYEDIA BARANG/JASA, apabila saat proses pemilihan dan/atau pelaksanaan kontrak melakukan :
SIAPA YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?
Pasal 3 Perka LKPP No.18 Tahun 2014
Mempengaruhi Pokja ULP/PP/pihak lain yang berwenang
Melakukan persekongkolan dengan Penyedia B/J lainnya untuk mengatur Harga Penawaran
Membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau keterangan lain yag tidak benar
Mengundurkan diri setelah batas akhir pemasukan penawaran
Mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak
Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak
Ditemukan ketidaksesuaian dalam penggunaan B/J produksi dalam negeri
PENYEDIA BARANG/JASA, apabila saat proses pemilihan dan/atau pelaksanaan kontrak melakukan :
SIAPA YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?
Pasal 3 Perka LKPP No.18 Tahun 2014
Ditemukan penipuan/pemalsuan atas informasi yang disampaikan Penyedia B/J
Pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK yang disebabkan kesalahan Penyedia B/J
Tidak bersedia menandatangani BAST
Terbukti terlibat kecurangan dalam pengumuman pelelangan
Dalam evaluasi ditemukan bukti persaingan usaha tidak sehat, kolusi/persekongkolan
Penyedia B/J menolak menaikkan jaminan pelaksanaan untuk penawaran dibawah 80% HPS
Pemalsuan data
PENYEDIA BARANG/JASA, apabila saat proses pemilihan dan/atau pelaksanaan kontrak melakukan :
SIAPA YANG BISA DIKENAKAN SANKSI DAFTAR HITAM?
Pasal 3 Perka LKPP No.18 Tahun 2014
Menolak SPPBJ
Mengundurkan diri dari masa penawarannya masih berlaku
Menawarkan, menerima, menjanjikan, menerima hadiah atau imbalan
Tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat cacat mutu
Tidak menindaklanjuti hasil rekomendasi BPK/APIP yang mengakibatkan timbulnya kerugian negara
Terbukti melakukan penyimpangan prosedur, KKN, pelanggaran persaingan sehat
KONSEKUENSI SANKSI DAFTAR HITAM
1) Seluruh Penyedia Barang/Jasa yang bergabung dalam satu konsorsium/kemitraan dikenakan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam
2) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam yang dikenakan kepada kantor pusat perusahaan berlaku juga untuk seluruh kantor cabang/perwakilan perusahaan.
3) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam yang dikenakan kepada kantor cabang/perwakilan perusahaan berlaku juga untuk kantor cabang/perwakilan lainnya dan kantor pusat perusahaan.
4) Sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam yang dikenakan kepada perusahaan induk tidak berlaku untuk anak perusahaan, dan sebaliknya.
Q4. APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan PPK/Pokja ULP/PP
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan : Pasal 7
PPK/Pokja ULP/PP
PA/KPA
• Menyampaikan usulan Daftar Hitam kepada PA/KPA dengan melampirkan :
- Identitas penyedia; - nama paket pekerjaan; - nilai total HPS; - perbuatan yang dilakukan oleh Penyedia; - Berita Acara Pemeriksaan (penelitian
dokumen; klarifikasi); - Dokumen pendukung (kontrak dll).
• Disampaikan paling lambat 3 hari setelah
Berita Acara Pemeriksaan ditandatangani.
(Format pada Lampiran I Perka LKPP No.18 Tahun 2014)
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan
2. Pemberitahuan
PPK/Pokja ULP/PP
PPK/Pokja ULP/PP
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
2. Pemberitahuan : Pasal 8
PPK/Pokja ULP/PP
Penyedia Barang/Jasa
• Menyampaikan tembusan surat usulan Daftar Hitam kepada Penyedia Barang/Jasa.
• Disampaikan pada hari yang sama dengan penyampaian surat usulan ke PA/KPA, melalui : a. surat elektronik (e-mail); b. Faksimile; c. jasa pengiriman; dan/atau d. diantar langsung.
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan
2. Pemberitahuan
3. Keberatan
PPK/Pokja ULP/PP
PPK/Pokja ULP/PP
Penyedia Barang/Jasa
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
3. Keberatan : Pasal 9
PA/KPA
• Apabila penyedia barang/jasa merasa keberatan dengan usulan Daftar Hitam, dapat mengajukan keberatan tertulis kepada PA/KPA.
• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak tembusan surat usulan diterima disertai bukti pendukung.
• Apabila APIP telah melakukan pemeriksaan,
maka Penyedia Barang/Jasa tidak dapat mengajukan keberatan.
Penyedia Barang/Jasa
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan
2. Pemberitahuan
3. Keberatan
4. Permintaan Rekomendasi
PPK/Pokja ULP/PP
PPK/Pokja ULP/PP
Penyedia Barang/Jasa
PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
4. Permintaan Rekomendasi : Pasal 10
APIP
• Menyampaikan permintaan kepada APIP untuk memberikan rekomendasi terhadap usulan Daftar Hitam dengan melampirkan : - Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP; - Berita Acara Pemeriksaan; - Dokumen pendukung lainnya; - Surat keberatan (jika ada).
• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak surat
usulan dan/atau surat keberatan diterima.
PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan
2. Pemberitahuan
3. Keberatan
4. Permintaan Rekomendasi
5. Pemeriksaan Usulan
PPK/Pokja ULP/PP
PPK/Pokja ULP/PP
Penyedia Barang/Jasa
PA/KPA
APIP
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
5. Pemeriksaan Usulan : Pasal 11
PA/KPA
• Melakukan pemeriksaan dan klarifikasi kepada PPK/Pokja ULP/PP, Penyedia Barang/Jasa, dan/atau pihak lain yang dianggap perlu.
• Membuat rekomendasi atas usulan Daftar Hitam dan menyampaikannya kepada PA/KPA (dikenakan atau tidak dikenakan sanksi)
• Disampaikan paling lambat 10 hari sejak surat usulan dan/atau keberatan diterima.
APIP
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan
2. Pemberitahuan
3. Keberatan
4. Permintaan Rekomendasi
5. Pemeriksaan Usulan
6. Penetapan
PPK/Pokja ULP/PP
PPK/Pokja ULP/PP
Penyedia Barang/Jasa
PA/KPA
APIP
PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
6. Penetapan : Pasal 12
Penyedia Barang/Jasa
• Menerbitkan Surat Keputusan Daftar Hitam berdasarkan : - Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP; - Surat rekomendasi APIP; - Dokumen pendukung; - Surat keberatan Penyedia Barang/Jasa (jika ada).
• SANKSI DAFTAR HITAM BERLAKU SEJAK TANGGAL SURAT
KEPUTUSAN DITETAPKAN.
• Ditetapkan paling lambat 5 hari setelah surat rekomendasi APIP diterima.
• Disampaikan pada hari yang sama kepada Penyedia Barang/Jasa dan PPK/Pokja ULP/PP.
(Format pada Lampiran II dan III Perka LKPP No.18 Tahun 2014)
PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
6. Penetapan : Pasal 12
Penyedia Barang/Jasa
SK Penetapan paling kurang memuat : a. Identitas penyedia b. ringkasan rekomendasi APIP; c. nama paket pekerjaan; d. nilai total HPS; e. jenis pelanggaran; f. jangka waktu berlakunya sanksi pencantuman dalam
Daftar Hitam; dan g. nama PA/KPA.
Penyedia yang dikenakan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam berdasarkan penetapan BUMN/BUMD, lembaga donor, pemerintah negara lain dan/atau putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha/putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap, tidak dapat mengikuti Pengadaan Barang/Jasa di seluruh K/L/D/I dalam jangka waktu yang ditetapkan.
PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan
2. Pemberitahuan
3. Keberatan
4. Permintaan Rekomendasi
5. Pemeriksaan Usulan
6. Penetapan
7. Pencantuman/pemasukan dalam Daftar Hitam
PPK/Pokja ULP/PP
PPK/Pokja ULP/PP
Penyedia Barang/Jasa
PA/KPA
APIP
PA/KPA
PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam : Pasal 14
LKPP
Menyampaikan permintaan untuk menayangkan Daftar Hitam ke dalam Daftar Hitam Nasional dengan melampirkan :
- Surat Keputusan Daftar Hitam; - Surat usulan PPK/Pokja ULP/PP; - Surat rekomendasi APIP; - Surat keberatan Penyedia Barang/Jasa (jika ada)
• Disampaikan paling lambat 5 hari sejak Surat Keputusan
Daftar Hitam ditetapkan
(Format pada Lampiran IVI Perka LKPP No.18 Tahun 2014)
PA/KPA
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
1. Pengusulan
2. Pemberitahuan
3. Keberatan
4. Permintaan Rekomendasi
5. Pemeriksaan Usulan
6. Penetapan
7. Pencantuman/pemasukan dalam Daftar Hitam
8. Pencantuman/pemasukan dalam Daftar Hitam Nasional
PPK/Pokja ULP/PP
PPK/Pokja ULP/PP
Penyedia Barang/Jasa
PA/KPA
APIP
PA/KPA
PA/KPA
LKPP
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam Nasional : Pasal 15
• Melakukan penelitian terhadap kelengkapan dokumen penyampaian Daftar Hitam.
• Apabila lengkap, LKPP menayangkan Daftar Hitam ke dalam Daftar Hitam Nasional.
• Apabila belum lengkap, LKPP meminta kekurangan dokumen kepada PA/KPA untuk dilengkapi.
• Kebenaran atas isi Surat Keputusan Penetapan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam dan dokumen pendukung adalah menjadi tanggung jawab PA/KPA.
• LKPP tidak bertanggung jawab terhadap keabsahan Surat Keputusan Penetapan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam dan dokumen pendukung.
LKPP
APA SAJA TAHAPAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK MENETAPKAN DAFTAR HITAM?
7. Pencantuman/Pemasukan Dalam Daftar Hitam Nasional : Pasal 16
LKPP mencantumkan/memasukkan Penyedia Barang/Jasa yang terbukti melakukan tindakan persekongkolan, penipuan, pemalsuan, Korupsi, Kolusi dan/atau Nepotisme di bidang Pengadaan Barang/Jasa ke dalam Daftar Hitam Nasional berdasarkan penyampaian salinan putusan yang sudah berkekuatan hukum tetap dari Pengadilan dan/atau PA/KPA.
LKPP
JANGKA WAKTU PROSES PENETAPAN DAFTAR HITAM
Pasal 17: Surat Keputusan Penetapan sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam oleh PA/KPA tetap berlaku sejak tanggal penetapan walaupun jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (5), Pasal 8 ayat (2), Pasal 10, Pasal 11 (1), Pasal 12 ayat (1), Pasal 14 ayat (2) terlampaui
SANKSI
Pasal 18 ayat (1), (2) dan (3):
Dalam hal jangka waktu sebgaimana
dimaksud pada pasal 7 ayat (5), Pasal 8
ayat (2), Pasal 10, Pasal 11 (1), Pasal 12
ayat (1), Pasal 14 ayat (2) terlampaui maka
PPK/Pokja ULP/Pejabat Pengadaan,
PA/KPA, APIP dapat dikenakan sanksi
sesuai Peraturan Perundang-undangan
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
Q5. APAKAH DAFTAR HITAM BISA DIBATALKAN?
APAKAH DAFTAR HITAM BISA DIBATALKAN?
1. Daftar Hitam hanya dapat dibatalkan melalui pengadilan
dengan cara mengajukan gugatan;
2. Putusan Pengadilan untuk membatalkan Daftar Hitam harus
berkekuatan hukum tetap (BHT).
3. Berdasarkan putusan Pengadilan BHT, PA/KPA menetapkan
Surat Keputusan Pembatalan Daftar Hitam (Format pada
Lampiran V Perka LKPP No.18 Tahun 2014).
4. PA/KPA menyampaikan permintaan untuk menghapus Daftar
Hitam dari Daftar Hitam Nasional kepada LKPP dengan
melampirkan :
- Surat Keputusan Pembatalan Daftar Hitam;
- Putusan Pengadilan BHT mengenai pembatalan Daftar
Hitam.
(Format pada Lampiran VI Perka LKPP No.18 Tahun 2014).
Q6. APAKAH DAFTAR HITAM BISA DIPERBAIKI?
APAKAH DAFTAR HITAM BISA DIPERBAIKI?
1. Apabila terdapat kesalahan administratif (bukan
prosedur) pada Keputusan Daftar Hitam yang telah
ditetapkan, maka dapat melakukan Perubahan pada
Keputusan dengan memperhatikan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang
Pedoman Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintah.
2. Agar dapat mengutamakan kehati-hatian agar tidak
menimbulkan permasalahan hukum dikemudian hari.
3. Perubahan Keputusan yang telah ditetapkan, agar
disampaikan kepada LKPP dan Penyedia
Barang/Jasa.
DAFTAR HITAM NASIONAL LKPP
DAFTAR HITAM NASIONAL PADA INAPROC 5.0
Klik “Daftar Hitam” Akses ke laman inaproc.id
DAFTAR HITAM NASIONAL PADA INAPROC 5.0
“Daftar Hitam Aktif” menampilkan informasi mengenai Daftar Hitam Penyedia Barang/Jasa yang statusnya masih berlaku.
Ketik keyword nama Penyedia atau nomor NPWP
Klik Nama Penyedia untuk melihat detil informasi
DETIL INFORMASI UNTUK DAFTAR HITAM AKTIF
DAFTAR HITAM NASIONAL PADA INAPROC 2.0
“Daftar Hitam Non Aktif” menampilkan Daftar Hitam yang masa berlakunya sudah habis atau sudah dicabut penetapannya
Klik tombol “Non Aktif”
Klik Nama Penyedia untuk melihat detil informasi
Ketik keyword nama Penyedia atau nomor NPWP
DAFTAR HITAM NASIONAL PADA INAPROC 2.0
Setelah INAPROC 5.0 :
- Pencarian nama Penyedia Barang/Jasa dari database ADP (Agregasi Data Penyedia)
- Blokir akun Penyedia Barang/Jasa sehingga tidak bisa mendaftarkan diri sebagai peserta lelang
PENAYANGAN DAFTAR HITAM TAHUN 2016 BERDASARKAN JENIS PELANGGARAN
Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak secara bertanggung jawab
Dilakukan pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK karena kesalahan penyedia
Membuat dan/atau menyampaikan dokumen yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan pengadaan
Mengundurkan diri dari pelaksanaan kontrak dengan alasan yang tidak dapat diterima PPK
Mengundurkan diri setelah batas akhir pemasukan penawaran
Menolak SPPBJ dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh PPK
Tidak memperbaiki atau mengganti barang akibat cacat mutu
Tidak bersedia menandatangani BAST akhir pekerjaan
Hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data
235
22
6
9
3
3
2
1
1
PENAYANGAN DAFTAR HITAM NASIONAL
Klarifikasi akan dilakukan LKPP apabila :
1. Berkas penetapan sanksi Daftar Hitam yang disampaikan oleh PA/KPA ke
LKPP tidak lengkap (Pasal 15 Perka LKPP No.18 Tahun 2014);
2. Terdapat tahapan prosedur yang tidak tercantum pada konsiderans/dasar
pertimbangan penetapan Daftar Hitam;
3. Informasi yang tercantum pada Surat Keputusan dan dokumen
pendukungnya tidak jelas atau tidak secara implisit menjelaskan tentang
Daftar Hitam;
4. Surat penyampaian tidak ditujukan secara langsung kepada LKPP (hanya
tembusan) (Lampiran IV Perka LKPP No.18 Tahun 2014)
PERMASALAHAN DAFTAR HITAM NASIONAL
PERMASALAHAN 1
Dapatkah ditetapkan sebagai pemenang?
Tidak Dapat Ditetapkan sebagai Pemenang berdasarkan Pasal 19 ayat (1) huruf n “tidak masuk dalam daftar hitam”
Pengumuman Lelang
Batas Akhir Pemasukkan Penawaran
Penetapan Pemenang
SK Penetapan Blacklist
PERMASALAHAN 2
Dapatkah PPK menerbitkan SPPBJ?
1. SPPBJ tidak dapat diterbitkan
2. Lelang dinyatakan gagal
3. Evaluasi Ulang
Penetapan Pemenang
Penanyangan dalam Daftar
Hitam Nasional
SPPBJ
SK Penetapan Blacklist
PERMASALAHAN 3
Penetapan Pemenang
Penerbitan SPPBJ
Penandatanganan Kontrak
SK Penetapan Blacklist
Dapatkah PPK menandatangani Kontrak?
1. PPK tidak dapat menandatangani Kontrak
2. Lelang dinyatakan gagal
3. Evaluasi Ulang
PERMASALAHAN 4
Langkah apa yang harus diambil PPK? 1. PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam pasal 93 dan Pasal 118. 2. Penyedia dibayar sesuai prestasi pekerjaan setelah dilakukan
proses audit tanpa diberikan keuntungan. 3. Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung
oleh kelompok kerja ULP sebagaimana diatur dalam Pasal 93 ayat (3).
Penetapan Pemenang
Penandatanganan Kontrak
Penayangan dalam Daftar Hitam
Nasional
SK Penetapan Blacklist
PPK mengetahui Penyedia masuk
Daftar Hitam
PERMASALAHAN 5
Langkah apa yang harus diambil PPK?
1. PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam pasal 93 dan Pasal 118.
2. Prestasi Pekerjaan berdasarkan hasil perthitungan bersama dan hasil audit tanpa diberikan keuntungan dengan memperhitungkan besaran uang muka yang telah diberikan.
3. Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung oleh kelompok kerja ULP sebagaimana diatur dalam Pasal 93 ayat (3).
Penetapan Pemenang
Penandatanganan Kontrak
PPK memberikan Uang Muka
kepada Penyedia
SK Penetapan Blacklist
PPK mengetahui Penyedia masuk
Daftar Hitam
Penanyangan dalam Daftar
Hitam Nasional
PERMASALAHAN 6
Langkah apa yang harus diambil PPK?
1. PPK mengenakan sanksi kepada Penyedia berdasarkan Pasal 118.
2. Prestasi Pekerjaan dibayarkan tanpa keuntungan.
3. Prestasi Pekerjaan dapat dimanfaatkan dan sesuai spek teknis dalam kontrak
Penetapan Pemenang
Penandatanganan Kontrak
Serah Terima Pekerjaan 100%
SK Penetapan Blacklist
Pembayaran 100%
Penanyangan dalam Daftar
Hitam Nasional
PERMASALAHAN 7
Langkah apa yang harus diambil PPK?
1. PPK mengenakan sanksi kepada Penyedia berdasarkan Pasal 118.
2. Penyedia diminta mengembalikan keuntungan.
3. Prestasi Pekerjaan dapat dimanfaatkan dan sesuai spek teknis dalam kontrak.
Penetapan Pemenang
Penandatanganan Kontrak
Serah Terima Pekerjaan dan
Pembayaran100%
SK Penetapan Blacklist
PPK mengetahui Penyedia masuk
Daftar Hitam
Penanyangan dalam Daftar
Hitam Nasional
PERMASALAHAN 8
Langkah apa yang harus diambil PPK?
Dikeranakan Pengenaan Sanksi Daftar Hitam tidak berlaku surut (non retroaktif), maka Hak dan Kewajiban Penyedia tetap mengacu sesuai kontrak. (Pasal 124)
Penetapan Pemenang
Penandatanganan Kontrak
Penayangan Daftar Hitam Nasional
SK Penetapan Blacklist
PPK mengetahui Penyedia masuk
Daftar Hitam
PERMASALAHAN 9
Langkah apa yang harus diambil PPK? 1. PPK melakukan pemutusan kontrak dan Penyedia dikenakan sanksi
sebagaimana diatur dalam pasal 93 dan Pasal 118. 2. Penyedia dibayar sesuai prestasi pekerjaan setelah dilakukan
proses audit tanpa diberikan keuntungan. 3. Terhadap sisa pekerjaan, dapat dilakukan Penunjukan Langsung
oleh kelompok kerja ULP sebagaimana diatur dalam Pasal 93 ayat (3).
Penetapan Pemenang
Penandatanganan Kontrak
Penayangan dalam Daftar Hitam
Nasional
SK Penetapan Blacklist
Terdapat Pengaduan Masyarakat