44
DK1P1 PEMICU : Semua Ta mpak Buram Pak Amir, 67 th, datang ke Puskesmas karena ia merasa penglihatannya semakin buram 6 bulan terakhir ini walaupun matanya tidak nyeri maupun merah. Ia menderita hipertensi dan DM sejak 12 tahun yang lalu. Dua tah un yang lalu Pak Amir mengal ami stroke  dan sejak itu tungkai kirinya jadi lebih lema h dibandingkan dengan yang kanan. Pemeri ksaan lab te rak hir  menunj ukkan bahwa bA1!"ny a #$. %e kanan darahnya 1&'(# ' mmg. Ia dapat menghitu ng  jari dengan mata kanan pada jarak ) m dan tajam penglihatan mata kirinya 6(*'. Pemeriksaan mata menunjukkan k+rnea jernih, tidak ada hiperemia k+njungtia, dan kel+pak mata n+rmal. -ilik mata depan tampak dalam, iris dan pupil n+rmal dengan releks /ahaya n+rmal pula. 0ensa kanan ker uh sehingga undus tak dapat dinil ai. ement ara it u undus k+pi pada mat a kir i memper li hatkan /akra m +pti k n+r ma l, sert a per darahan dan eksudat keras pada retina. Pemeriksaan t+n+metri menunjukkan tekanan intra+kular 2& mmg pada mata kanan dan 2 mmg pada mata kiri. D+kter memberikan + bat tetes mata. Kata Sulit :  !akram 3ptik  4undusk+pi  %+n+metri  5ksudat keras  yperemia k+njungtia  bA1! Kata Kunci :  0aki"laki 67 tahun  eluhan - 6 bulan terakhir mata semakin buram - Mata nyeri 8"9 : mata merah 8"9  ;iwayat - ipertensi : DM 12 tahun lalu - tr+ke : tungkai kiri lemah 2 tahun lalu  Pem. 0ab - bA1! #$ - %D 1&'(#' mmg - Penglihatan mata kiri 6(*' - Dapat menghitung jari dengan jarak ) meter 

Pemicu 1 - Modul Penginderaan

Embed Size (px)

Citation preview

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 1/44

DK1P1

PEMICU : Semua Tampak Buram

Pak Amir, 67 th, datang ke Puskesmas karena ia merasa penglihatannya semakin buram 6 bulan

terakhir ini walaupun matanya tidak nyeri maupun merah. Ia menderita hipertensi dan DM sejak 

12 tahun yang lalu. Dua tahun yang lalu Pak Amir mengalami  stroke dan sejak itu tungkai

kirinya jadi lebih lemah dibandingkan dengan yang kanan. Pemeriksaan lab terakhir 

menunjukkan bahwa bA1!"nya #$. %ekanan darahnya 1&'(#' mmg. Ia dapat menghitung

 jari dengan mata kanan pada jarak ) m dan tajam penglihatan mata kirinya 6(*'. Pemeriksaan

mata menunjukkan k+rnea jernih, tidak ada hiperemia k+njungtia, dan kel+pak mata n+rmal.

-ilik mata depan tampak dalam, iris dan pupil n+rmal dengan releks /ahaya n+rmal pula. 0ensa

kanan keruh sehingga undus tak dapat dinilai. ementara itu undusk+pi pada mata kiri

memperlihatkan /akram +ptik n+rmal, serta perdarahan dan eksudat keras pada retina.Pemeriksaan t+n+metri menunjukkan tekanan intra+kular 2& mmg pada mata kanan dan 2

mmg pada mata kiri. D+kter memberikan +bat tetes mata.

Kata Sulit :

  !akram 3ptik 

  4undusk+pi

  %+n+metri

 

5ksudat keras  yperemia k+njungtia

  bA1!

Kata Kunci :

  0aki"laki 67 tahun

  eluhan

- 6 bulan terakhir mata semakin buram

- Mata nyeri 8"9 : mata merah 8"9

  ;iwayat

- ipertensi : DM 12 tahun lalu- tr+ke : tungkai kiri lemah 2 tahun lalu

  Pem. 0ab

- bA1! #$

- %D 1&'(#' mmg

- Penglihatan mata kiri 6(*'

- Dapat menghitung jari dengan jarak ) meter 

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 2/44

Laki-laki 67 tahun

Sistem penglihatan

Patologis Normal

Keluhan Riwayat Pemeriksaan mataPemeriksaan fsik dan pem. lab

iagnosis banding

Retinopati diabetikKatarak

!tiologi

 "anda # $e%ala

Patogenesis

Pemeriksaan

Komplikasi

iagnosis banding

Prognosis

 "atalaksana

&natomi

'isiologi

(istologi

)iokimia

  Pem. Mata

- +rnea jernih

- ipermia k+njungtia 8"9

- el+pak mata n+rmal

- -ilik mata depan tampak dalam

- Iris : pupil n+rmal- ;eleks /ahaya n+rmal

- 0ensa kanan keruh 8undus tidak dinilai9

  Pem. 4undusk+pi

- Mata kiri pada /akram +ptik n+rmal

- Perdarahan : eksudat keras pada retina

  Pem. %+n+metri

- %ekanan intra+kular 2& mmg pada mata kanan

- %ekanan intra+/ular 2 mmg pada mata kiri

  Peng+batan

- 3bat tetes mata

Identifikasi Masalah

e+rang laki"laki 67 tahun mengalami penglihatan buram sejak 6 bulan terakhir. Pasien memiliki

riwayat hipertensi dan DM sejak 12 tahun yang lalu kemudian pasien juga mengalami str+ke 2

tahun yang lalu.

nalisis Masalah

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 3/44

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 4/44

). ist+l+gi mata<

*. -i+kimia mata<

&. Mekanisme DM menyebabkan mata buram <6. Mekanisme hipertensi menyebabkan mata buram<

7. Mekanisme str+ke menyebabkan mata buram<

. atarak =#. >lauk+ma =

1'. Mengapa mata buram tetapi tidak nyeri dan merah<

11. ubungan mata buram dengan usia <12. ?utrisi untuk mata<

DK& P&

1' nat"mi mata'

Anat+mi Mata

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 5/44

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 6/44

 pigmen dari sel k+nus berungsi lebih pada suasana terang yaitu untuk 

membedakan warna

• sel batang 8sel basilus9.

Pigmen sel basilus berungsi untuk situasi kurang terang

ara +pti/ ara yang merupakan kelanjutan dari retina, untuk membawa impuls

menuju ke +tak

  -intik buta /akram +ptik yang merupakan bagian +ea dekat hidung,

merupakan tempat per/abangan serat sara dan pembuluh darah ke retina, tidak 

mengandung sel batang ataupun keru/ut, terletak pada regi+n sekitar 1 B 1 .3 8

um+r aue+us /airan jernih dan en/er /arian yang terdapat di depan lensa,

dihasilkan +leh pr+sesus siliaris. um+r itre+us gel transparan ( /airan kental yang terdiri dari bahan berbentuk 

serabut, terdapat di belakang lensa dan di depan retina 8mengisi segmen p+steri+r 

mata9.

o edua /airan tersebut berungsi membentuk b+la mata dan menjaga lensa

agar selalu dalam bentuk yang benar. 8 um+r aue+us dan hum+r 

itre+us9

• 3rgan penunjang

Palpebra 8kel+pak mata9 yaitu ulit di bagian depan merupakan kulit tipis dengan

rambut ke/il 8/ilia9, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea. %erdapat

• m. +rbi/ularis +/uli 8+t+t mimik9 berungsi menutup mata. +t+t ini

diinerasi +leh nerus a/ialis 8n. CII9

• m. 0eat+r palpebra berungsi membuka mata. +t+t ini diinerasi +leh

nerus +//ul+m+t+rius. ika +t+t ini rusak menyebabkan pt+sis.

uper/ilia 8alis9

!ilia 8bulu mata9

Apparatus la/rimalis 8kelenjar air mata9. Air mata mengandung lendir, garam, dan

antiseptik dalam jumlah ke/il. Air mata berungsi sebagai alat pelumas dan

 pen/egah masuknya mikr++rganisme ke dalam mata . elebihan air mata dibuang

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 7/44

melalui lubang"lubang ke/il pada kel+pak mata 8pun/tum la/rimale9 dan

mengalir ke dalam hidung melalui du/tus nas+la/rimalis

Mus/ulus +rbitalis 8+t+t b+la mata9

• M' (ectus superi"r

 B menggerakkan mata ke atas 8eleati+n9

 B membantu +t+t superi+r +bliue memutarkan bagian atas mata kearah

mendekati hidung 8int+rsi+n9

 B membantu m. re/tus medial melakukan gerakan addu/ti+n

• M' (ectus inferi"r

 B menggerakkan mata ke bawah 8depressi+n9

 B membantu +t+t ineri+r +bliue memutarkan bagian tas mata ke arah

menjauhi hidung 8eEt+rsi+n9

 B membantu m. re/tus lateral melakukan gerakan abdu/ti+n

• M' (ectus medialis

 B menggerakkan mata ke arah dalam atau mendekati hidung 8addu/ti+n9

• M' (ectus lateral

 B menggerakan mata ke arah luar atau menjauhi hidung 8abdu/ti+n9

M' )*li+ue superi"r

 B memutarkan bagian atas mata mendekati hidung 8int+rsi+n9

 B membantu gerakan depressi+n dan abdu/ti+n

• M' )*li+ue inferi"r

 B memutarkan bagian atas mata menjauhi hidung 8eEt+rsi+n9

 B membantu gerakan eleati+n dan abdu/ti+n

Persyaraan 3t+t -+la Mata

•  ?. III

 B m. re/tus superi+r 

 B m. re/tus ineri+r 

 B m. re/tus medialis

 B m. +bliuus ineri+r 

•  ?. IC * m. +bliuus superi+r 

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 8/44

•  ?. CI * m. re/tus lateralis

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 9/44

 

umber

dr. Didik D any+t+, M.es, M.Med.5d. Bahan Ajar Kuliah :  Indera (Organ Sensori). 4akultas

ed+kteran Fniersitas Palangka ;aya. 2'16

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 10/44

&' ,isi"l"%i mata'

!ahaya masuk melalui k+rnea diteruskan ke pupil. Pupil merupakan lubang bundar 

anteri+r di bagian tengah iris yang mengatur jumlah /ahaya yang masuk ke mata. Pupil

membesar bila intensitas /ahaya ke/il 8bila berada di tempat gelap9, dan apabila berada di

tempat terang atau intensitas /ahayanya besar, maka pupil akan menge/il. Gang mengatur 

 perubahan pupil tersebut adalah iris. Iris merupakan /in/in +t+t yang berpigmen dan

tampak di dalam aue+us hum+r, karena iris merupakan /in/in +t+t yang berpigmen,

maka iris juga berperan dalam menentukan warna mata. etelah melalui pupil dan iris,

maka /ahaya sampai ke lensa. 0ensa ini berada diantara aue+us hum+r dan itre+us

hum+r, melekat ke +t+tB+t+t siliaris melalui ligamentum suspens+rium. 4ungsi lensa

selain menghasilkan kemampuan rerakti yang berariasi selama berak+m+dasi, juga

 berungsi untuk mem+kuskan /ahaya ke retina. Apabila mata mem+kuskan pada +bjek yang dekat, maka +t+tB+t+t siliaris akan berk+ntraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal

dan lebih kuat. Dan apabila mata mem+kuskan +bjek yang jauh, maka +t+tB+t+t siliaris

akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. -ila /ahaya sampai ke

retina, maka selBsel batang dan selBsel keru/ut yang merupakan selBsel yang sensiti 

terhadap /ahaya akan meneruskan sinyalBsinyal /ahaya tersebut ke +tak melalui sara 

+ptik. -ayangan atau /ahaya yang tertangkap +leh retina adalah terbalik, nyata, lebih

ke/il, tetapi persepsi pada +tak terhadap benda tetap tegak, karena +tak sudah dilatih

menangkap bayangan yang terbalik itu sebagai keadaan n+rmal.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 11/44

4+t+transduksi dan inisiasi p+tensial aksi dijalur penglihatan

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 12/44

dr. D3??A ?3CI?A AA?A, Mbi+med. -ahan Ajar uliah Indera. 4akultas

ed+kteran Fniersitas Palangka ;aya. 2'16

herw++d 0auralee. 4isi+l+gi Manusia. 5d. 6. akarta 5>!, 2'11.

' !ist"l"%i Mata'

Mata terdiri dari

• Dinding bulbus +/uli

i. %unika ner+sa

ii. %unika askul+sa

iii. %unika ibr+sa

• Isi bulbus +/uli

i. 0ensa kristalina

. !+rpus itreus

i. um+r Au+us•  ?.+pti/us

BU.BUS )CU.I

Tunika ,i*r"sa

  Terdiri dari : SK.E( D/ K)(/E

  SK.E(

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 13/44

&(6 bagian belakang 8diameter 22mm9, berwarna putih,tidak tembus /ahaya

utub belakang ditembus ?.3pti/us

etebalan di kutub belakang 1"2mm,menipis ke depan, sehingga pd daerah

euat+r ketebalan menjadi ',*"',&mm

%empat insersi +t+t2 penggerak b+la mata

Mikr+sk+pis klera

%ersusun padat +leh berkas2 tipis serabut k+lagen

Arah serabut k+lagen meridi+nal dan ekuat+rial

Permukaan luar sebagian dilapisi +leh k+njungtia sklerae bagian dari

k+njungtia bulbi

Permukaan dalam berbatasan dgn /h+r+id dipisahkan +leh sel end+tel

Perbatasan dgn k+rnea

ul/us sklera

!elah melingkar disebut !anals + /hlemm dgn batas2 sel

end+tel

• Anyaman pembuluh darah dari dalam

C)(/E

• ernih , tembus /ahaya., bersiat aaskular

• Mendapat nutrisi dari diusi pembuluh perier dalam limbus dan dari hum+r 

au+us di bagian tengah

• %idak melengkung se/ara uni+rm(seragam

• -agian tengah mempunyai lengkung yg lebih ke/il dibanding daerah tepi

• Permukaan p+steri+r lebih melengkung dibanding anteri+r 

• Peralihan k+rnea dengan sklera disebut limbus

• 0apisan +rnea terbagi &

" 5pitel k+rnea

0anjutan epitel k+njungtia bulbi

5pitel berlapis gepeng tak bertanduk8&"6 lapis9

" 0amina elastika anteri+r ( Membrana -+wman

+m+gen

%dk mengandung sel

Dibentuk +leh perpadatan subtansi antar sel dengan serabut

k+lagen halus yg tersebar tak beraturan

" ubstansia Pr+pria Membentuk massa k+rnea 8#'$9

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 14/44

%erdiri dari serabut k+lagen yang sejajar

Diantara serabut k+lagen tdp ibr+blas gepeng

ubtansi dasar +ndr+itin sulat

%idak ada pembuluh darah

" 0amina elastika p+steri+r( Membrana Des/ement

+m+gen erabut k+lagen halus

" el end+tel, berupa selapis sel kub+id

Tunika 0askul"sa

  Terdiri dari :

K"r"id

C"rpus siliar

Iris

K)()ID

0apisan dari luar ke dalam

tratum Peri/h+ndrium 8lamina ubara/hn+id9

-erbatasan langsung dgn sklera

!P+"!L

!N,"!

!)R&N!

S/)S"&NS+&

!)R&N!

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 15/44

Anyaman l+nggar serabut k+lagen dan serabut elastis

el end+tel, gepeng, dam nelan+sit berpigmen

0amina Cas/ul+sa

0amina Cas/ul+sa

truktur umum sama, tetapi lebih banyak pembuluh darah

0amina !apillarum

-anyak mengandung kapiler darah

0amina Citrea 8membrana -ru/h9

Membran jernih setebal 2mikr+mtr berbatsan dgn retina sampai +rra

serrata

C)(PUS SI.I(IS

truktur jaringan

ar.ikat l+nggar, kaya serabut elastis, pembuluh dara dan melan+sit

ar. 3t+t p+l+s dlm ) berkas, disebut M./illiaris, berkas meridi+nal, berkas

radier, dan berkas sirkuler. 4ungsi serabut +t+t adalah untuk ak+m+dasi lensa Diselubungi +leh lanjutan retina yg hanya 2 lapis

%dpt Pr+sessus iliaris

I(IS

Permukaan depan 8dari tunika as/ul+sa9

asar karena adanya lipatan dan /ekungan

Ditutupi +leh epitel selapis gepeng lanjutan dari end+tel k+rnea

Dibawah epitel tdp str+ma jaringan pengikat l+nggar dengan banyak 

anyaman pembuluh darah, ibr+blas, dan melan+sit

SL!R

(,R,+

R!"+N

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 16/44

0apisan berikutnya jaringan pengikat l+nggar dengan banyak 

anyaman pembuluh darah Permukaan belakang 8dari tunika as/ul+sa9

alus

%dp M.dilatat+r pupil dan M.spin/ter pupil

Ditutupi +leh epitel

Marg+ pupillaris iridis * tepi yg membatasi iris

4ungsi pigmen * mengurangi intensitas /ahaya

Tunika /er"sa

(ETI/

Pars 3pti/a retina

Mengandung +t+resept+r, ke/uali dapa papilla ?. 3pti/us

Mulai dari +ea /entralis, /ekungan didaerah belakang, meluas kedepan

sampai adanya !+rpus siliaris dengan batas 3ra errata

Pars /+e/a retina

Mulai dari 3ra errata

%idak mengandung +t+resept+r

Men/akup pars siliaris retina, pars iridis retina, dan papilla ?.+pti/us

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 17/44

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 18/44

#. Membrana limitans interna

Anyaman ujung2 t+nj+lan sel2 muller 

ISI BU.BUS )CU.I

  .ensa Cr#stalina

o

Pembentukan >elembung lensa dari epitel ekt+derm

o -entuk

-ulat, agak pipih dengan 2 permukaan k+neks

o Fkuran

* mm E 1' mm,

o 0+kasi

%erletak antara iris 8di depan9 dan /+rpus itreum 8di belakang9

o truktur

Diselubungi +leh /apsula lentis yang bening dan elastis 8berasal dari

mes+derm9 -agian depan lapisan epitel kub+id selapis

ebagian besar masa lensa susunan serabut"serabut lensa yang berasal

dari pemanjangan sel"sel pembentuk lensa 8epitel ekt+derm9.

C"rpus 0itreum

o -entuk

-ulat eperti -+la, Mengisi ;+ngga Antara ;etina Dan 0ensa, Dibatasi

Membrana yal+idea Gang %ipis.

o truktur

>elatin jernih, mengandung air sebanyak ##$

4ibril"ibril halus mirip k+lagen, asam hialur+n

Di %engah Dilalui !analis yal+ideus

Membrana hyal+idea di daerah /+rpus /iliare merupakan tempat

 bertumpunya serabut"serabut apparatus suspens+rius lentis J +nula

innii, yang menyebar ke /apsula lentis daerah ekuat+r

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 19/44

o 4ungsi H+nula Hinnii

Fntuk mengatur ak+m+dasi lensa melalui k+ntraksi m. !iliare

!um"r +uaeus

o 0+kasi

Mengisi /amera +/uli anteri+r dan /amera +/uli p+steri+r o truktur

!airan tidak berbentuk

andungan air #,6 $ dan garam na/l : sedikit pr+tein

o Penghasil

Pembuluh Darah !+rpus !iliare

o Aliran

!amera 3/uli P+steri+r 

!amera 3/uli Anteri+r 

!analis s/hlemmii

C.C. !iliares

/' )PTICUS

Pembentukan

◦ -erasal dari tangkai esi/ula +pti/a yang diikuti +leh arteri

trukturgangli+n

◦ -erkas aE+n dari sel pada retina yang dimulai dari stratum neur+ibrarum retinae

◦ -erkumpul pada papilla n. 3pti/i yang menembus dinding bulbus +/uli pada

kutub belakang, meninggalkan bulbus +/uli◦ %uni/a ibr+sa bulbus +/uli melanjutkan menjadi bungkus aginae n. 3pti/i

◦ A. !entralis retinae et . !entralis retinae yang semula di luar jaringan sara, kini

 berada di tengah n. 3pti/us.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 20/44

umber unuiera 0,!, >arner+ . ist+l+gi Dasar, %eks : Atlas 1'th 5/. akarta 5>!. 2''7.

2' Bi"kimia Mata'

Susunan Bi"kimia Mata

' K"rnea

+rnea merupakan sebuah lapisan transparan yang menutupi iris. arena bentuknya yang

melengkung, k+rnea membantu mem+kuskan /ahaya ke dalam retina. Permukaan luarnya terdiri

dari epitel gepeng bertingkat. 0apisan tengah k+rnea terdiri dari serat k+lagen dan ibr+blast, dan

 permukaan dalamnya adalah epitel selapis gepeng. -agian tengah dari k+rnea menerima +ksigen

dari udara.1 Di dalam k+rnea terdapat keratin sulat I dan dermatan sulat. Mereka merupakan

 pr+te+glikan yang terletak di antara serat"serat k+lagen dan berperan penting dalam transparansi

k+rnea.2 klera yang berwarna putih adalah lapisan jaringan ikat tebal yang terbuat sebagian

 besar dari k+lagen dan ibr+blast. /lera menutupi seluruh b+la mata ke/uali k+rnea.1

B' +ue"us !um"r

Aue+us hum+r dibentuk +leh kapiler di badan siliaris, mengalir ke anteri+r melalui pupil, dan

direabs+rbsi +leh kanal /hlemm di pertemuan iris dan k+rnea. Aue+us hum+r mengisi r+ngga

anteri+r b+la mata.) Aue+us hum+r n+rmal terdiri dari

• Air ##,# $ dan s+lid ',1$ yang termasuk

• Pr+tein 8k+l+id9. arena adanya barrier darah"aue+us, kadar pr+tein pada aue+us

hum+r 8&"16mg$9 lebih sedikit dari pada kadar pr+tein plasma 86"7 gm$9. Akan tetapi,

saat terjadi inlamasi uea 8irid+siklitis9, barrier darah"aue+us rusak dan kadar pr+tein

aue+us meningkat 8plasm+id aue+us9.

• +mp+nen asam amin+ pada aue+us hum+r adalah & mg(kg air 

• +mp+nen n+n"k+l+id

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 21/44

o gluk+sa 6 mm+l(kg air 

o urea 7 mm+l(kg air 

o ask+rbat ',# mm+l(kg air 

o asam laktat 7,* mm+l(kg air 

o in+sit+l ',1 mm+l(kg air 

o  K *,& mm+l(kg air 

o !l B  1' mm+@(kg air 

o !3) B )* mm+l(kg air 

• 3ksigen terdapat pada aue+us dalam keadaan terlarut

Dengan demikian, k+mp+sisi aue+us sama dengan plasma ke/uali

• Ask+rbat, piruat, dan laktat yang k+nsentrasinya tinggi

• Pr+tein, urea, dan gluk+sa yang k+nsentrasinya rendah

+mp+sisi aue+us hum+r pada ruang anteri+r berbeda dengan aue+us hum+r di ruang

 p+steri+r karena pertukaran metab+li/. Perbedaan utamanya adalah

• !3) B  di ruang p+steri+r aue+us lebih tinggi daripada di ruang anteri+r 

• !l B  di ruang p+steri+r lebih rendah daripada di ruang anteri+r 

• +nsentrasi ask+rbat di ruang p+steri+r sedikit lebih tinggi daripada di ruang anteri+r )

C' 0itre"us hum"r

Citre+us hum+r adalah struktur stabil, transparan, dan seperti jeli yang mengisi *(& p+steri+r dari

r+ngga b+la mata dan ber+lume sekitar * ml. ini merupakan gel hidr+ilik yang utamanya

menyediakan ungsi +ptik. elain itu, se/ara mekanis itre+us hum+r menstabilkan +lume b+la

mata dan merupaka jalur bagi nutrisi untuk men/apai lensa dan retina. Citre+us hum+r n+rmal

terdiri dari jaringan serat k+lagen yang diselingi dengan berbagai makr+m+lekul asam

hyalur+nat. ilangnya struktur ini dengan bertambahnya usia menyebabkan k+nersi dari bentuk 

 jel ke bentuk s+l.)

D' .ensa

Di dalam sel"sel lensa terdapat pr+tein kristalin yang tersusun seperti lapisan"lapisan pada

 bawang.1 ristalin pada lensa merupakan struktur transparan yang memiliki peran utama dalam

mekanisme +kus untuk penglihatan. 4akt+r yang berperan signiikan dalam menjaga kejernihan

dan transparansi lensa yaitu

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 22/44

• Aaskularitas

• el"sel lensa yang sangat erat

• apsul lensa yang semipermeabel

• Mekanisme p+mpa pada membrane serat lensa yang meregulasi keseimbangan elektr+lit

dan air di dalam lensa, menjaga dehidrasi relati 

• Aut+"+ksidasi dan k+nsentrasi tinggi dari glutati+n reduksi dalam lensa yang menjaga

 pr+tein lensa dalam keadaan reduksi dan memastikan intregitas p+mpa membrane sel.)

E' (etina

Di dalam retina, ungsi retinaldehid sebagai kel+mp+k pr+stheri/ dari pr+tein +psin yang

sensitie /ahaya yang membentuk rh+d+psin 8pada sel batang9 dan i+d+psin 8pada sel keru/ut9.

atu sel keru/ut hanya terdapat satu tipe +psin dan hanya sensitie terhadap 1 warna. 2 ;h+d+psin

merupakan k+mbinasi dari pr+tein  scoptosin dan pigmen kar+ten+id retinal. ;etinal adalah tipe

spesiik yang disebut 11-cis retinal . -entuk /is retinal ini penting karena hanya bentuk ini yang

dapat berikatan dengan s/+t+psin untuk mensintesis rh+d+psin.

etika energi /ahaya diabs+rbsi +leh rh+d+psin, rh+d+psin mulai terurai dalam sebuah raksi

yang sangat ke/il dalam satu detik. Ini disebabkan +leh +t+aktiasi ele/tr+n dalam bagian retinal

rh+d+psin yang menyebabkan perubahan instan dari bentuk /is retinal menjadi bentuk all-trans

yang masih memiliki struktur kimia yang sama dengan /is tetapi memiliki struktur isik yang

 berbeda. arena +rientasi ) dimensi dari tempat reaakti dari all"trans retinal tidak lagi tepat

dengan +rientasi dari tempat reakti pada pr+tein s/+t+psin, all"trans retinal mulai menjauh dari

s/+t+psin. Pr+duk pertengahannya adalah bathr+dh+psin yang merupakan k+mbinasi terpisah

se/ara parsial dari all"trans retinal dan s/+t+psin. -arth+rh+d+psin sangat tidak stabil dan

terpe/ah dalam )' nan+detik menjadi lumirh+d+psin. Ini kemudian terpe/ah dalam 7&

mikr+detik menjadi metarh+d+psin I, lalu dalam 1' milidetik menjadi metarh+d+psin II, dan

akhirnya dalam hitungan detik menjadi pr+duk yang terpisah t+tal, yaitu s/+t+psin dan all"trans

retinal. Metarh+d+psin II yang juga disebut rh+d+psin teraktiasi mengeksitasi perubahan

elektrik dalam sel batang dan kemudian sel batang mentransmisikan gambar isual ke sistem

sara pusat dalam bentuk p+tensial aksi nerus +ptik.*

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 23/44

Pada tahap pembentukan kembali rh+d+psin terjadi pengk+nersian kembali all"trans retinal

menjadi 11"/is retinal. Pr+ses ini memerlukan energy metab+li/ dan dikatalisasi +leh enim

retinal is+merase. ekali 11"/is retinal dibentuk, se/ara +t+matis berek+mbinasi dengan

s/+t+psin untuk membentuk kembali rh+d+psin yang akan tetap stabil sampai penguraiannya

kembali terpi/u lagi +leh abs+rbs energy /ahaya.*

 Peran Vitain A dala Pe!entukan "hodopsin

Di dalam gambar di atas terdapat jalur kimia kedua di mana all"trans retinal dapat dik+nersi

menjadi 11"/is retinal. Ini dengan k+nersi all"trans retinal menjadi all"trans retin+l, yang

merupakan salah satu bentuk itamin A. kemudian all"trans retin+l diubah menjadi 11"/is retin+l

di bawah pengaruh enim is+merase. Akhirnya, 11"/is retin+l dik+nersi menjadi 11"/is retinalyang menyatu dengan s/+t+psin untuk membentuk rh+d+psin baru.

Citamin A terdapat dalam sit+plasma sel batang dan dalam lapisan pigmen retina. Dengan

demikian, itamin A n+rmalnya selalu tersedia untuk membentuk retinal ketika dibutuhkan. Akan

tetapi, ketika terdapat retinal berlebih dalam retina, itu akan dik+nersi kembali menjadi itamin

A, sehingga mengurangi jumlah pigmen sensitie /ahaya dalam retina. %anpa itamin A, jumlah

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 24/44

retinal dan rh+d+psin yang dapat dibentuk sangat berkurang. al ini menyebabkan kebutaan

malam hari karena jumlah /ahaya yang tersedia pada malam hari sangat sedikit untuk dapat

menimbulkan penglihatan yang adekuat.*

Meta*"lisme Mata

Mata terdiri dari sel"sel yang mentransmisikan atau mem+kuskan /ahaya dan sel"sel ini tidak 

 bias diisi dengan struktur yang tebal, seperti mit+k+ndria atau pembuluh kapiler yang tebal.

5pitel k+rnea membuat sebagian besar dari A%Pnya se/ara aer+bik dari mit+k+ndrianya yang

sedikit tetapi masih memetab+lisme beberapa gluk+sa se/ara anaer+bik. 3ksigen diambil dengan

diusi dari udara. 0ensa mata terdiri dari serat"serat yang harus tetap reraksi ganda untuk 

mentransmisikan dan mem+kuskan /ahaya, jadi mit+k+ndria hampir tidak ada. ejumlah ke/il

A%P yang dibutuhkan 8untuk keseimbangan i+n9 dapat dibuat dari glik+lisis anaer+bik walaupun

 pr+duksi energy rendah. 0ensa dapat mengambil gluk+sa dan melepaskan laktat ke dalam badan

itreus dan aue+us hum+r. Itu tidak memerlukan +ksigen dan pembuluh darah.&

A. +rnea

0apisan k+rnea yang paling akti metab+lismenya adalah epitel dan end+tel. eperti jaringan

lainnya, epitel dapat memetab+lisme gluk+sa baik se/ara aer+bik maupun dan anaer+bik menjadi

karb+n di+ksida, air, dan asam laktat. Dengan demikian, dalam k+ndisi anaer+bik, asam laktat

 berakumulasi di k+rnea.)

-. 0ensa

0ensa membutuhkan pas+kan energy 8A%P9 terus"menerus untuk transp+rt akti i+n"i+n dan

asam"asam amin+, menjaga dehidrasi lensa, dan untuk sintesis pr+tein dan glutati+n terus"

menerus. ebagian besar pr+duksi energy digunakan di epitel yang merupakan tempat utama dari

semua pr+ses transp+rt akti. anya 1'"2'$ A%P yang dihasilkan digunakan untuk sintesis

 pr+tein. 0ensa kristalin sebagai struktur yang aaskular dependen untuk metab+lismenya dalam

 pertukaran at kimia dengan aue+us hum+r.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 25/44

>luk+sa sangat penting untuk kegiatan n+rmal lensa. Aktiitas metab+li/ lensa sebagian besar 

terbatas pada epitel dan k+rteks. Di dalam lensa, '$ gluk+sa dimetab+lisme se/ara anaer+bik 

+leh jalur glik+lisis, 1&$ +leh jalur pent+se heks+sa m+n++sat 8MP9  shunt  dan sebagian ke/il

melalui siklus asam sitran rebLs +ksidati. alur s+rbit+l relatie tidak signiikan dalam lensa

n+rmal, tetapi ini sangat penting dalam pr+duksi katarak pada pasien diabetes dan galakt+semia. )

D,T( PUSTK

1. %+rt+ra >, Derri/ks+n - Prin/iples + anat+my and physi+l+gy. 12th ed. ?ew ersey

+hn iley : +ns, In/.@ 2''#.

2. Murray ;, >ranner D, ;+dwell C. arperLs illustrated bi+/hemistry. 27th

 ?ew G+rk

%he M/>raw"ill !+mpanies@ 2''6.

). hurana A. !+mprehensie +phthalm+l+gy. *th ?ew Delhi ?ew Age Internati+nal 8P9

0imitedm Publishers@ 2''7.

*. >uyt+n A!, all 5. %eEtb++k + medi/al physi+l+gy. 1'th Philadelphia . -. aunders

!+mpany@ 2'''.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 26/44

&. mith !, Marks AD, 0ieberman M. MarksL basi/ medi/al bi+/hemistry. 2nd ashingt+n

0ippin/+tt illiams : ilkins@

3' Mekanisme DM men#e*a*kan mata *uram'

Diabetes adalah k+ndisi yang menyebabkan kelainan pada kemampuan tubuh

dalam menyimpan dan mempr+ses gula dalam tubuh, terutama yang akan digunakan

dalam darah. 3rang yang menderita diabetes pada umumnya memiliki kadar gula yang

tinggi. arenanya, pengaliran darah yang berkadar gula tinggi dapat menyebabkan

kerusakan penglihatan dalam dua /ara

1. Penyempitan pembuluh darah di matayang dapat mengakibatkan keb+/+ran atau

terjadi pendarahan, dan penimbunan /airan dan materi berlemak dalam retina, yang dapat

menyebabkan terjadinya k+ndisi edema makula, yang akan menyebabkan penglihatan

yang kabur.

2. erusakan yang mungkin terjadi pada pembuluh darah dekat area retina mataakan

menyebabkan tubuh se/ara alami merangsang pertumbuhan pembuluh darah yang baru

yang lebih lemahk+ndisi yang biasa disebut ne+as/ulariati+n. ika pembuluh darah

tumbuh di sekitar area pupil, glauk+ma bisa mun/ul karena adanya tekanan tambahan

dalam mata. Pembuluh darah yang baru ini sangat lemah dan rentan terhadap akan

terjadinya pendarahan dan dapat menyebabkan bekas luka, yang dapat menyebabkan

retina lepas dari bagian belakang mata. ika dibiarkan, lepasnya retina ini dapat

menyebabkankerusakan penglihatan yang parah dan juga kebutaan.

umber ?ati+nal 5ye Institute NDieteti/ ;etin+pathy.O an e/ke, MC. Diabetes !are

2''&@ 21)). 0e/aire, %. Am 5pidemi+l 2''6@ 16*1*). Aiell+, 0. ? 5ngl Med 2''&@

)&))#.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 27/44

4' Mekanisme hipertensi men#e*a*kan mata ka*ur

7. Mekanisme str+ke menyebabkan mata buram

awab

hipertensi

Penyumbatan

pembuluh darah pada

Peneyempitan pembuluh

darah

Pengelihatan

kabur

Kerusakan pada

sara1 mata

,klusi arteri retina

sentralis2retinopati

Suplai darah menurun

'aktor resiko

stroke mata

Suplai darah ke retina

terganggu

,klusi 4ena Retina ,klusi &rteri Retina

2R&,3

&rteri4ena

Sumbatan

pada

pembuluh

 

Penglihatanburam

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 28/44

umber

1. http((rep+sit+ry.usu.a/.id(bitstream(12)*&67#()7)'*(*(!hapter$2'II.pd 

2. http((rep+sit+ry.usu.a/.id(bitstream(12)*&67#(26'67(*(!hapter$2'II.pd ). http((rep+sit+ry.usu.a/.id(bitstream(12)*&67#()7)'*(*(!hapter$2'II.pd 

5' Katarak'

 

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 29/44

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 30/44

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 31/44

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 32/44

6' 7lauk"ma

>lauk+ma merupakan suatu neur+pati +ptik yang ditandai dengan pen/ekungan N/uppingO

diskus +ptikus dan penyempitan lapang pandang yang disertai dengan peningkatan tekanan

intra+kuler yang merupakan akt+r resik+ terjadinya glauk+ma. Mekanisme peningkatan tekanan

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 33/44

intra+kuler pada glauk+ma dipengaruhi +leh gangguan aliran keluar hum+rau+s.

a' Eti"l"%i

1. Primer terdiri dari

a. Akut Dapat disebabkan karena trauma.

 b. r+nik Dapat disebabkan +leh keturunan dalam keluarga,sepertiDiabetes

Militus,Arteriskler+sis,Pemakaian k+rtik+ster+id jangka panjang

2. ekunder 

Disebabkan penyakit mata lain seperti atarak, Perubahan lensa, elainan uea,

Pembedahan,Pemakai ster+id se/ara rutin misalnya Pemakai +bat tetes mata yang mengandung

ster+id yang tidak dik+ntr+l +leh d+kter, +bat inhaler untuk penderita asma, +bat ster+id untuk 

radang sendi dan pemakai +bat yang memakai ster+id se/ara rutin lainnya.

umber aning, 5.  AS#$A% K&P&"A'AA% PAA *A%**#A% SIS&+ P&"S&PSI 

S&%SO"I *,A#KO+Aek+lah %inggi Ilmu esehatan ira usada G+gyakarta 2'12

*' Tanda 8 %e$ala

%ekanan berlebih dalam b+la mata terjadi karena ketidakseimbangan pr+duksi /airan dan

 pembuangannya dalam b+la mata. %erdapat berbagai tipe glauk+ma yang berbeda.

ebagian besar kasus glauk+ma adalah dari jenis glauk+ma primer sudut"terbuka yang biasanya

menyerang manula dan paruh baya. >lau/+ma berkembang se/ara perlahan dan tidak 

menyakitkan, sehingga anda mungkin tidak menyadari bahwa penglihatan Anda memburuk.

Penglihatan perier 8sekeliling pinggiran luar9 dan penglihatan malam hari akan terpengaruh

terlebih dahulu sebelum penglihatan sentral anda.

>lauk+ma akut sudut tertutup biasanya menyerang manula dan wanita setengah baya etnik !ina

di ingapura. %ipe glau/+ma ini timbul seketika dengan tekanan /airan yang meningkat /epat

dan drastis dalam mata. al ini mengakibatkan rasa nyeri dan warna kemerahan pada mata,

 pusing dan mual. >ejala lainnya yang menyertai termasuk penglihatan buram dan melihat

lingkaran warna warni disekeliling /ahaya.

>lauk+ma kr+nik sudut tertutup berkembang se/ara bertahap dan sering kali tidak diketahui

dalam waktu yang lama. %ipe ini disebabkan +leh penyumbatan saluran pengeringan /airan

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 34/44

dalam b+la mata se/ara perlahan, mengakibatkan peningkatan tekanan mata

yang berkepanjangan.

>lauk+ma sekunder disebabkan +leh peradangan b+la mata atau ketika katarak menjadi terlalu

 parah dan bengkak. %um+r, /idera dan +perasi dapat juga menjadi menyebabkan glauk+ma

sekunder.

http((www.sne/./+m.sg(>lau/+ma.aspE

c' Pat"%enesis

+rpus siliaris yang terletak dibelakang iris bertugas mempr+duksi /airan yang disebut hum+ur 

au+us. !airan ini akan mengalir menuju lubang pupil dan akan meninggalkan b+la mata melalui

saluran ke/il menuju pembuluh darah. ?+rmalnya antara pr+duksi hum+ur au+us dan aliran

keluarnya adalah seimbang.

ika aliran keluarnya terhambat atau pr+duksinya berlebihan, maka tekanan b+la mata akan

meninggi. !airan mata yang berada di belakang iris tidak dapat mengalir melalui pupil sehingga

mend+r+ng iris ke depan, men/egah keluarnya /airan mata melalui sudut bilik mata 8mekanisme

 bl+kede pupil9.

%ekanan b+la mata ini gunanya untuk membentuk b+la mata. alau tekanannya n+rmal, berarti

 b+la mata itu terbentuk dengan baik. alau tekanannya terlalu tinggi, berarti b+la mata itu

menjadi keras seperti kelereng. Akibatnya, akan menekan sara mata ke belakang dan menekan

sara papil ? II dan serabut"serabut sara ? II. ara"sara yang tertekan itu dan yang menekan

sara papil II ini terjadi penggaungan.

>lauk+ma terjadi ketika pr+duksi dari /airan b+la mata meningkat atau /airan b+la mata tidak 

mengalir dengan sempurna sehingga tekanan b+la mata tinggi, serabut"serabut sara di dalam

sara mata menjadi terjepit dan mengalami kematian. -esarnya kerusakan tergantung pada

 besarnya dan lamanya tekanan, maupun buruknya aliran darah disara +ptik.

%ekanan yang sangat tinggi akan menyebabkan kerusakan yang /epat, sedangkan tekanan yang

tidak tinggi akan menyebabkan kerusakan yang perlahan"lahan dan akan menyebabkan kebutaan

 perlahan"lahan dan akan menyebabkan kebutaan perlahan"lahan pula apabila tidak segera

ditangani.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 35/44

>lauk+ma abs+lut merupakan stadium akhir glauk+ma 8sempit(terbuka9 dimana sudah terjadi

kebutaan t+tal akibat tekanan b+la mata memberikan gangguan ungsi lanjut. Pada glauk+ma

abs+lut k+rnea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atr+i dengan ekskaasi glauk+mat+sa,

mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit. ering mata dengan buta ini mengakibatkan

 penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa ne+askulerisasi pada iris,

keadaan ini memberikan rasa sakit sekali akibat timbulnya glauk+ma hem+ragik.

erat+pati bull+sa berhubungan erat dengan kesehatan k+rnea.

el end+telial adalah sel"sel yang terletak di k+rnea bagian belakang dan berungsi mem+mpa

/airan dari k+rnea sehingga k+rnea relati tetap kering dan bersih.

ejalan dengan bertambahnya usia, terjadi pengikisan sel"sel end+tel yang terjadi se/ara

 bertahap. e/epatan hilangnya sel end+tel ini berbeda pada setiap +rang.

etiap pembedahan mata 8termasuk +perasi katarak dengan atau tanpa pen/angk+kan lensa

 buatan9, bisa menyebabkan berkurangnya jumlah sel end+tel. ika /ukup banyak sel end+tel yang

hilang, maka k+rnea bisa membengkak.

  Peradangan intra+kuler 8ueitis9 dan trauma pada mata juga bisa menyebabkan hilangnya

sel end+tel sehingga meningkatkan resik+ terjadinya kerat+pati bul+sa.

d' Pemeriksaan fisik dan penun$an%

%+n+metri

%+n+metri merupakan suatu pengukuran tekanan intra+kuler yang menggunakan alat berupa

t+n+meter >+ldman. 4akt+r yang dapat mempengaruhi biasnya penilaian tergantung pada

ketebalan k+rnea masing " masing indiidu. emakin tebal k+rnea pasien maka tekanan

intra+kuler yang di hasilkan /enderung tinggi, begitu pula sebaliknya, semakin tipis k+rnea

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 36/44

 pasien tekanan intra+kuler b+la mata juga rendah. %+n+meter yang banyak digunakan adalah

t+n+meter /hi+t karena /ukup sederhana, praktis, mudah dibawa, relati murah, kalibrasi alat

mudah dan tanpa k+mp+nen elektrik. Penilaian tekanan intra+kuler n+rmal berkisar 1'"22

mmg. Pada usia lanjut rentang tekanan n+rmal lebih tinggi yaitu sampai 2* mmg. Pada

glauk+ma sudut terbuka primer , )2"&'$ pasien ditemukan dengan tekanan intra+kuler yang

n+rmal pada saat pertama kali diperiksa.

Penilaian Diskus 3ptikus

Diskus +ptikus yang n+rmal memiliki /ekungan dibagian tengahnya. Pada pasien glauk+ma

terdapat pembesaran /awan +ptik atau pen/ekungan sehingga tidak dapat terlihat sara pada

 bagian tepinya.

Pemeriksaan 0apangan Pandang

>angguan lapangan pandang pada glauk+ma dapat mengenai )' derajat lapangan pandang

 bagian /entral. !ara pemeriksaan lapangan pandang dapat menggunakan aut+mated perimeter.

>+ni+sk+pi

>+ni+sk+pi merupakan pemeriksaan dengan alat yang menggunakan lensa khusus untuk meli

hat aliran keluarnya hum+r au+s. 4ungsi dari g+ni+sk+pi se/ara diagn+stik dapat membantu

mengidentiikasi sudut yang abn+rmal dan menilai lebar sudut kamera +kuli anteri+r.

umber http((eprints.undip.a/.id(**&*6()(DinaAmeliana"22'1'11'12'122"-A-2%I.pd 

e' K"mplikasi

1.>lauk+ma kr+nis

Penatalaksanaan yang tidak adekuat dapat menyebakan perjalan pr+gesi dari glau/+mayang

lebih parah.

2.inekia anteri+r 

 Apabila terapi tertunda, iris perier dapat melekat ke jalinan trabekular 8sinekiaanteri+r9,

sehingga menimbulkan sumbatan ireersibel sudutkamera anteri+r dan menghambat aliran

aue+us hum+r keluar.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 37/44

).atarak 

 >lauk+ma, pada keadaan tekanan b+la mata yang sangat tinggi, maka akan terjadigangguan

 permeabilitas kapsul lensa sehingga terjadi kekeruhan lensa.

*.erusakan sara +ptikus

erusakan sara pada glauk+ma umumnya terjadi karena terjadi peningkatan tekanandalam b+la

mata. -+la mata n+rmal memiliki kisaran tekanan antara 1' B 2' mmgs edangkan penderita

glauk+ma memiliki tekanan mata yang lebih dari n+rmal bahkanterkadang dapat men/apai &' B 

6' mmg pada keadaan akut. %ekanan mata yang tinggiakan menyebabkan kerusakan sara,

semakin tinggi tekanan mata akan semakin beratkerusakan sara yang terjadi.

&.ebutaan

+ntr+l tekanan intra+kular yang jelek akan menyebabkan semakin rusaknya nerus +ptik dan

semakin menurunnya isus sampai terjadi kebutaan.

f' Dia%n"sis *andin%

Diagn+sa banding pada glauk+ma adalah

1. indr+m p+sner /hl+ssman

2. >lauk+ma sudut terbuka meradang

). Perdarahan retr+bulbar 

*. >lau/+ma hem+litik 

%' Tatalaksana

%erapi medikament+sa

%ujuannya adalah menurunkan %I3 terutama dengan menggunakan +bat sistemik 8+bat

yang mempengaruhi seluruh tubuh9

%erapi +bat"+batan

%erapi ini tidak diberikan pada kasus yang sudah lanjut. %erapi awal yang diberikan

adalah penyekat beta 8tim+l+l, betaE+l+l, le+bun+l+l, /arte+l+l, dan metipran+l+l9 atau

simpat+mimetik 8adrenalin dan deprierin9. Fntuk men/egah eek samping +bat diberikan

dengan d+sis terendah dan rekuensi pemberiannya tidak b+leh terlalu sering. Mi+tikum

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 38/44

8pil+/arpine dan /arba/h+l9 meski merupakan antiglauk+ma yang baik tidak b+leh digunakan

karena eek sampingnya.

A. +bat sistemik 

  Inhibit+r karb+nik anhidrase. Pertama diberikan se/ara intraena 8a/eta+lamide &''mg9

kemudian diberikan dalam bentuk +bat minum lepas lambat 2&'mg 2E sehari.

Q Agen hiper+sm+tik. Ma/am +bat yang tersedia dalam bentuk +bat minum adalah gly/er+l

dan is+s+rbide sedangkan dalam bentuk intraena adalah manit+l. 3bat ini diberikan jika %I3

sangat tinggi atau ketika a/eta+lamide sudah tidak eekti lagi.

Q Fntuk gejala tambahan dapat diberikan anti nyeri dan anti muntah.

-. +bat tetes mata l+kal

Q Penyekat beta. Ma/am +bat yang tersedia adalah tim+l+l, betaE+l+l, le+bun+l+l, /arte+l+l,

dan metipran+l+l. Digunakan 2E sehari, berguna untuk menurunkan %I3.

Q ter+id 8prednis+n9. Digunakan *E sehari, berguna sebagai dek+ngestan mata. Diberikan

sekitar )'"*' menit setelah terapi sistemik.

Q Mi+tikum. Pil+karpin 2$ pertama digunakan sebanyak 2E dengan jarak 1& menit kemudian

diberikan *E sehari. Pil+karpin 1$ bisa digunakan sebagai pen/egahan pada mata yang lainnya

*E sehari sampai sebelum iridekt+mi pen/egahan dilakukan.

%erapi -edah

Q iridekt+mi perier. Digunakan untuk membuat saluran dari bilik mata belakang dan depan

karena telah terdapat hambatan dalam pengaliran hum+r akueus. al ini hanya dapat dilakukan

 jika sudut yang tertutup sebanyak &'$.

Q %rabekul+t+mi 8-edah drainase9. Dilakukan jika sudut yang tertutup lebih dari &'$ atau

gagal dengan iridekt+mi.

umber aning, 5.  AS#$A% K&P&"A'AA% PAA *A%**#A% SIS&+ P&"S&PSI 

S&%SO"I *,A#KO+Aek+lah %inggi Ilmu esehatan ira usada G+gyakarta

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 39/44

h' Pr"%n"sis

Pr+gn+sa baik apabila glauk+ma akut /epat terdeteksi dan mendapat terapi yang sesegera

mungkin. ering diagn+se dibuat pada stadium lanjut, dimana lapang pandang telah hilang se/ara

 pr+gresi, iris menjadi atr+i dan midriasis pupil telahmenetap. Penanganan epis+de akut yang

terlambat akan menyebabkan sinekia suduttertutup permanent dan bahkan menyebabkan

kebutaan permanent dalam 2") hari.

umber %rinitas, A.  .AKO"-.AKO" /A%* B&"$#B#%*A% &%*A% KAA"AK 

 &*&%&"AI. di "S# B#$I ASI$ 4akultas ed+kteran Fniersitas Ind+nesia 2'11.

19' Men%apa mata *uram tapi tidak n#eri dan merah

Penyakit mata buram tapi tidak nyeri dan merah

KT(K 

R ekeruhan lensa yang disebabkan +leh perubahan kelarutan dan agregasi pr+tein lensa

R Kataraksenilis B perubahan kristalin kristalin B yang disebabkan perubahan usia B akibat

deamidasi, rasemisasi terutama residu aspartat dari kristalin

R Katarak dia*etika B disebabkan +leh pe↑ +sm+laritas di dalam lensa B +leh karena pe↑

aktiitas ald"sa reduktase dan p"li"l dehidr"%enase dari jalur p"li"l

Katarak Senilis 

atarak senilis merupakan kekeruhan lensa yang terjadi pada usia diatas *'tahun. biasanya

kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan pr+gresi ataupun dapat tidak mengalami

 perubahan dalam waktu yang lama. ekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak 

transparansehingga mengganggu ungsi penglihatan

Pat"%enesis

atarak berhubungan dengan usia merupakan multiakt+rial karena lapisan baru serabut"serabut

k+rteks dibentuk se/ara k+nsentris, nukleus lensa mengalami k+mpresi dan menjadi pr+tein

dengan berat m+lekul tinggi. asil agregasi pr+tein menyebabkan luktuasi yang tiba"tiba pada

indeks reraksi lensa, menghamburkan sinar /ahaya, dan mengurangi transparansi lensa.

M+diikasi kimia pr+tein lensa nukleus juga menghasilkan pigmentasi yang pr+gresi. 0ensa

menjadi berwarna kuning atau ke/+klatan dengan bertambahnya usia 8br+wn s/ler+ti/ nu/leus9.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 40/44

al ini terjadi karena paparan sinar ultrai+let yang lama kelamaan merubah pr+tein

nukleuslensa. Perubahan yang berhubungan dengan usialainnya dalam lensa adalah penurunan

k+nsentrasi glutati+n dan kalium, peningkatan k+nsentrasi natrium dan kalsium

Tanda dan 7e$ala Katarak Senilis

3pasitas pada lensa mata yang terjadi pada katarak menyebabkan gejala penurunan tajam

 penglihatan baik jauh maupun dekat tanpa rasa nyeri. Penglihatan menjadi kabur ketika lensa

kehilangan kemampuan untuk membedakan dan memperjelas suatu +byek 

umber http((eprints.undip.a/.id(***7#()(Atika?ithasari22'1'11'1)'17*-ab2%I.pd 

KT(K DIBETIK

R DM B terdapat hiperglikemia B kadar gluk+sa di dalam lensa juga ↑  8 karena tidak 

dipengaruhi +leh insulin9 B gluk+sa diubah menjadi s+rbit+l +leh ald"sareduktase B dan

kemudian +leh s"r*it"l p"li"l dehidr"%enase diubah menjadi rukt+sa

R Akumulasi s+rbit+l : rukt+sa B menyebabkanpe  "sm"laritas lensa dan denaturasi

pr"tein B terjadi kekeruhan lensa B katarak dia*etika

R ? B aktiitas ald+sareduktase di dalam lensa tidak signiikan B karena Km untuk 

%luk"sa 

(etin"pati dia*etika

;etin+pati diabetika adalah pr+ses degenerasi akibat hip+ksia di retina karena penyakit diabetes

mellitus. Diagn+sis retin+pati diabetika ditegakkan se/ara klinis jika dengan pemeriksaan

angi+grai lur+sensi undus sudah didapatkan mikr+aneurisma atau perdarahan pada retina di

satu mata, baik dengan atau tanpa eksudat lunak ataupun keras, abn+rmalitas mikr+askular intra

retina.

Pat+isi+l+gi

;etin+pati diabetika merupakan mikr+angi+pati, sebagai akibat dari gangguan metab+lik, yaitu

deisiensi insulin dan hiperglikemi. Peningkatan gula darah sampai ketinggia tertentu,

mengakibatkan kera/unan sel"sel tubuh, terutama darah dan dinding pembuluh darah, yang

disebut glik+t+ksisitas. Peristiwa ini merupakan penggabungan ireersibel dari m+lekul gluk+se

dengan pr+tein badan, yang disebut glik+silase dari pr+tein.

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 41/44

Dalam keadaan n+rmal glik+silase ini hanya sekitar *"#$, sedang pada penderita diabetes

men/apai 2'$. >lik+silase ini dapat mengenai isi dan dinding pembuluh darah, yang se/ara

keseluruhan dapat menyebabkan meningkatnya isk+sitas darah, gangguan aliran darah, yang

dimulai pada aliran didaerah sirkulasi ke/il, kemudian disusul dengan gangguan pada daerah

sirkulasi besar dan menyebabkan hip+ksi jaringan yang diurusnya. elainan"kelainan ini

didapatkan juga di dalam pembuluh"pembuluh darah retina yang dapat diamati dengan

melakukan

1. N4undus lu+res/ein angi+graphyO.

2. Pem+tretan dengan memakai ilm berwarna.

). 3talm+sk+p langsung dan tak langsung.

*. -i+mikr+sk+p 8slitlamp9 dengan lensa k+ntak dari >+ldman.

Mula"mula didapatkan kelainan pada kapiler ena, yang dindingnya menebal dan mempunyai

ainitas yang besar terhadap lu+resein. eadaan ini menetap untuk waktu yang lama tanpa

mengganggu penglihatan. Dengan melemahnya dinding kapiler, maka akan men+nj+l

membentuk mikr+aneurisma. Mula"mula keadaan ini terlihat pada daerah kapiler ena sekitar 

makula, yang tampak sebagai titik"titik merah pada +talm+sk+pi. Adanya 1"2 mikr+aneurisma

sudah /ukup mendiagn+sa adanya retin+pati diabetika.

Klasifikasi

Menurut perjalanannya, retin+pati diabetika dibagi menjadi retin+pati diabetika type ba/kgr+und

8n+n pr+lierati9 dan retin+pati diabetika type pr+lierati. 8>reenspen : -aEter, 1##* B Daniel

. 4+ster, 2'''9

1. ;etin+pati diabetika n+n pr+lieratie

;etin+pati diabetika n+n pr+lierati merupakan stadium awal dari keterlibatan retina akibat

diabetes mellitus yang ditandai dengan adanya mi/r+aneurisma, hem+ragi dan eksudat dalam

retina. Dalam stadium ini terjadi keb+/+ran pr+tein, lipid atau sel"sel darah merah dari

 pembuluh"pembuluh kapiler retina ke retina. -ila pr+ses ini sampai terjadi di makula yaitu

 bagian yang memiliki k+nsentrasi tinggi sel"sel penglihatan maka akan menimbulkan gangguan

 pada ketajaman penglihatan.

(etin"pati dia*etika n"n pr"liferatif terdiri atas :

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 42/44

a. ;etin+pati diabetika ba/kgr+und

;etin+pati diabetika dasar merupakan releksi klinis hiperpermeabilitas serta ink+mpetasi

dinding"dinding pembuluh darah. Pada kapiler terbentuk t+nj+lan ke/il bulat"bulat dinamakan

 pembuluh darah. Pada kapiler terbentuk t+nj+lan ke/il bulat dinamakan mikr+aneurisma, sedang

ena retina mengalami pelebaran. Pada retina terjadi perdarahan dengan bentuk nyala api 8lame

hem+rages9 dan bentuk ber/ak 8bl+t hem+rrhages9 8Caughan : Ashbury, 1##&9.

apiler yang b+/+r mengakibatkan sembab retina terutama di makula, sehingga retina menebal

dan terlihat berawan. alaupun /airan ser+sa terserap, masih ada presipitat lipid kekuningan

dalam bentuk eksudat keras 8hard eksudat9. ika +ea menjadi sembab atau iskhemis atau

terdapat eksudat keras maka tajam penglihatan sentral akan menurun sampai derajat tertentu.

Pada tahap ini umumnya tidak pr+gresi 8Caughan : Ashbury, 1##&9.

 b. ;etin+pati diabetika prepr+lierati 

Dengan bertambahnya pr+gresiitas sumbatan mikr+ askular maka gejala iskemia melebihi

gambaran retin+pati diabetika dasar. Perubahannya yang khas adalah adanya sejumlah ber/ak 

mirip kapas 8multiple /+tt+n w++l sp+ts9 atau yang sering disebut sebagai eksudat lunak atau s+t

eksudate yang merupakan mikr+ inark lapisan serabut sara.

>ejala yang lain adalah kelainan ena seperti ikalan 8l++ps9 segmentasi ena 8b+E/ar 

 phen+men+n9 dan kelainan mikr+askular intraretina, yaitu pelebaran alur kapiler yang tidak 

teratur dan hubungan pendek antara pembuluh darah 8shunt9 intra retina. Pada angi+grai

lu+resin dengan jelas terlihat adanya bagian yang iskhemis, n+n perusi kapiler dan deek 

 pengisian kapiler 8Caughan : Ashbury, 1##&9.

My+pia 8;abun Dekat9

adang

"

kadang disebut juga b+la mata yang panjang

yang menga/u pada k+ndisi mata ketika bayangan jatuh

didepan

retina

yang

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 43/44

mengakibatkan

 buramnya

 penglihatan ketika melihat +bjek jarak jauh

mi+pia, titik +kus sistem +ptik media penglihatan terletak di depan

makula lutea. al ini disebabkan sistem +ptik 8pembiasan9 terlalu kuat, mi+pia

rerakt

i atau b+la mata yang terlalu panjang, mi+pia aksial atau sumbu 8Ilyas,

2''*9.

ipermetr+pia

ipermetr+pia juga dikenal dengan istilah hiper+pia atau rabun dekat.

ipermetr+pia merupakan keadaan gangguan kekuatan pembiasan mata dimana

sinar sejajar jauh tidak /ukup dibiaskan sehingga titik +kusnya terletak di

 belakang makula lutea

8Ilyas, 2''*9.

Penyebab utama hipermetr+pia adalah panjangnya b+la mata yang lebih

 pendek. Akibat b+la mata yang lebih pendek, bayangan benda akan d+kuskan di

 belakang retina

 11' !u*un%an mata *uram den%an usia'

Pr+ses n+rmal ketuaan mengakibatkan lensa menjadi keras dan keruh, keadaan ini disebut

katarak semile, yang sering ditemukan mulasia *' keatas. Dengan meningkatkan umur, maka

ukuran lensa akan bertambah dengan timbulnya serat"serat lensa yang baru. eiring

 bertambahnya usia, lensa berkurang kebeningan, keadaan ini akan berkembang dengan

8/18/2019 Pemicu 1 - Modul Penginderaan

http://slidepdf.com/reader/full/pemicu-1-modul-penginderaan 44/44

 bertambahnya berat katarak. Pada g+l+ngan umur 6' tahun hampir 2() nya mulai mengalami

katarak. Pada penelitian sebelumnya yang di lakukan +leh 8Pujiyant+,2''*9 akt+r umur sangat

mempengaruhi kejadian katarak dengan 3; sebesar ),2' 8S6& tahun9, 3; sebesar 1,)1 pada

umur 8&6 B 6& %ahun9 dan 3; ',7 pada umur 8*& B && tahun9 dan  p 0alue sebesar ','* artinya

akt+r umur berhubungan se/ara stastistik bermakna dengan kejadian katarak.

umber %rinitas, A.  .aktor-aktor 2ang Berhu!ungan dengan Katarak egenerati di "S#

 Budhi Asih 4akultas ed+kteran Fniersitas Ind+nesia 2'11.

1&' pa sa$a nutrisi untuk mata;

R Makanan untuk kesehatan mata

 B Cit A, !, 5, lutein, eaEanthin, astaEanthin, 81'E SSSCit 59 5 lindungi ma/ula :

lensa5anti+ksi dan radikal bebas dru

R nutrisi untuk pemeliharaan kesehatan mata merupakan salah satu /ara menjaga mata agar 

tetap sehat. ?utrisi untuk kesehatan mata antara lain itamin A, kitein dan eaEanthin,

itamin !, bi+la+n+id, itamin 5, asam lemak serta in/. Ciramin A

terkandung dalam minyak ikan, hati, w+rtel, kentang manis, lithein dan eaEanthin

terkandung dalam sayur berwarna hijau. Citamin ! banyak terdapat dalam sayuran hijau

strawberi, br+k+li, jeruk dan semangka. -i+la+n+id banyak ditemukan pada bahan"

 bahan yang banyak mengandung sitrus itamin 5 terkandung di dalam ka/ang brasil dan

makanan laut. Asam lemak banyak ditemukan pada ikan s+l+m+n, makarel dan ikan

tawar, in/ kerkandung dalam tiram, gandum dan ka/angB ka/angan. Citamin A adalah

nutrisi yang paling nyata berkaitan dengan mata sehat.

Makanan bernutrisi lainnya yang berkaitan dengan mata dan penglihatan yang sehat

meliputi itamin -, terutama itamin -2 dan -6 yang mempengaruhi k+rnea, permukaan

 perlindungan mata serta lensa.

Datar Pustaka

1 repositor2usuacid+enjagaKesehatan +ata3 4516