Upload
phungnhan
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMETAAN POPULASI KUNCI UNTUK
PROGRAM PENANGGULANGAN HIV AIDS
DI KOTA BANDUNG TAHUN 2018
DESAIN & METODE
---------------------------------Pusat Studi Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unpad
PROFIL PENELITI
TIM AHLI
Ketua Tim Ahli Kepala HIV Working Group, Pusat Studi Penyakit Infeksi FK
Unpad
Rudi Wisaksana, dr., SpPD-KPTI., PhD
Ahli EpidemiologiDosen
Reynie P Raya., S.KM., M.Epid., M.Sc
Ahli StatistikaDosen
Dra. Efi Fitriana., M.Si., PhD
Ahli Ilmu Sosial Dosen
Eka Riyanti., S.Psi., M.Psi., Psikolog
TIM PENELITI
Rozar Prawiranegara, S.Psi I Mawar Nita Pohan, S.Psi I
Miasari Handayani, S.Psi., M.KM l Indra Budiman, S.Kep., MKM I
Okkeu Supriyadi I Sis Silvia Dewi, S.Sos I
Febrina Maharani, S.Psi I Fani Fadillah R., S.Psi I
Risky Annisa Nurwandani, S.Psi
LATAR BELAKANG
“HIV/AIDS in Indonesia is one of Asia's fastest growing epidemics”
(UNAIDS, 2007)
“In contrary to the world trends, AIDS-related death increased 4 folds in the last 8 years with only 8% (5%-13%) of HIV-infected people have access to treatment”
(UNAIDS, 2014)
Sumber: KPAN (2015). Strategi dan Rencana Aksi Nasional 2015-2019. Jakarta.
SEKILAS SITUASI HIV-AIDS (1)
ANGKA KEMATIAN PADA ODHA MENINGKAT 4X
ODHA MINIM AKSES LAYANAN
SEKILAS SITUASI HIV-AIDS (2)
Status epidemi HIV/AIDS di Kota Bandung masuk pada kategori
epidemi terkonsentrasi → PenularanHIV pada kel. populasi berisiko lebih
dari 5% & pada ibu hamil kurangdari 1%.
Kasus HIV/AIDS Sampai Desember2016 tercatat sebanyak 4036 kasus,
dengan kasus saat ditemukan HIV 2171 kasus dan AIDS 1865 kasus.
Dari Januari sampai Desember 2016 terdapat sebesar 318 Kasus baru.
Sumber: Presentasi Dinas Kesehatan Kota Bandung (2017)
SEKILAS SITUASI HIV-AIDS (3)
PROYEKSI KASUS HIV AIDS DI INDONESIA
Populasi pengidap HIV dan kelompok berisiko
merupakan populasi yang tersembunyi dan terstigma.
Angka temuan kasus belumbisa menggambarkanjumlah populasi yang
sebenarnya.
Penghitungan estimasiadalah upaya untukmenghitung berapabanyak orang yang
berisiko tertular.
Sumber: Kementerian Kesehatan (2009). Estimasi Populasi Dewasa Rawan Terinfeksi HIV. Jakarta
RUMUSAN MASALAH, MAKSUD DAN TUJUAN
MASALAH
Pemerintah Kota Bandung belum memiliki data mengenai populasi kunci berisiko HIV dan AIDS di Kota Bandung terkait jumlah, letak dan sebarannya.
MAKSUD
Melakukan pemetaan populasi kunci di Kota Bandung pada Tahun 2018.
TUJUAN
Mengetahui jumlah, sebaran, dan gambaran situasi lingkungan fisik populasi kunci di Kota Bandung;
Mengetahui data peta sosial populasi kunci, akses layanan kesehatan dan LSM pencegahan HIV di wilayah populasi kunci;
Merumuskan strategi pencegahan dan penangguLangan HIV AIDS di Kota Bandung denganmelibatkan seluruh stakeholder terkait
Sumber: Bappelitbang (2018). Kerangka Acuan Kerja Kajian Pemetaan Populasi I{irnci untuk Program Penanggulangan HIV AIDS di Kota Bandung. Bandung
SASARAN PEMETAAN
Populasi kunci yang terkait penyebaran penularan HIVseperti Penasun (pengguna narkoba suntik), PS (pekerjaseks), Waria (transgender) dan LSL (lelaki seks lelaki)
Layanan Kesehatan terkait HIV dan AIDS
LSM yang bergerak dibidang pencegahan danpenanggulangan HIV dan AIDS
Organisasi pemerintah dan lembaga terkait denganupaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDSdi Kota Bandung
HASIL STUDI SEBELUMNYA
STUDI TERKAIT YANG SUDAH DILAKUKAN
TAHUN PENELITIAN / HASIL METODE LEMBAGA
2017 Pemetaan Populasi Kunci Pemetaan KPAN KPAP
JABAR
2017 Pemetaan anggaran penanggulangan HIV-AIDS National AIDS Spending
Assessment (NASA)
KPA Kota
Bandung
2016 Penghitungan Unit Cost kegiatan penanggulangan HIV-AIDS Costing Analysis & Budget Tracking
(CBT)
CEDS
Unpad
2017 Penyusunan daftar kegiatan prioritas Multi Criteria Decision Analysis
(MCDA)
Prisma
Unpad
2017 Distribusi peran dan fungsi PD Kota Bandung dalam
penanggulangan HIV-AIDS
Performance Matrix desk review Prisma
Unpad
2015 Perilaku berisiko dan akses layanan kesehatan pada
populasi kunci muda
Cross sectional Lolipop
Unpad
KONDISI RESPON TERHADAP EPIDEMI
Ketersediaan sumber daya untuk penanganan HIV-AIDS sangat terbatas (NASA, 2007)
Pada tahun 2008, hanya sekitar US$ 49 milyar dihabiskan dari US$ 154 milyar yangdibutuhkan (UNGASS, 2010)
Perkembangan epidemi HIV tidak berbanding lurus dengan tingginya investasi padaprogram penanggulangan
Sumber: Data Costing & Budget Tracking, CEDS (2017)
Total anggaran pengendalianHIV-AIDS di Kota Bandung
pada tahun 2016 terpetakansebesar Rp 6.740.976.700,-dengan sebagian besarnyaberasal dari bantuan donor internasional dan swadaya
masyarakat.
Tim Perencanaan & Prioritisasi Kegiatan
HIV AIDS Kota Bandung
Agustus 2016 – November 2017
REDISTRIBUSI ANGGARAN
Pendekatan MCDA-AFR ini dilaksanakan dalam 6 tahap yang terdiri atas pertemuan-pertemuanstakeholder terdiri atas dua kelompok: 1) Panel Konsultasi dan 2) Panel Ahli
Stakeholder tergabung dalam Panel Konsultasi : unsur pemerintah, layanan kesehatan, perwakilanpopulasi kunci dan masyarakat umum
Panel Ahli terdiri atas akademisi maupun praktisi dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dibidang HIV dan akrab dengan konteks HIV di Bandung
Sumber: PRISMA (2017). Laporan Proses Penyusunan Daftar Prioritas Kegiatan Penanggulangan HIV-/AIDS Kota Bandung. Bandung
TINDAK LANJUT YANG DIPERLUKAN
Sumber daya Kota Bandung untuk penanggulangan HIV AIDS perludiarahkan pada kegiatan yang efektif-efisien.
Kota Bandung telah menentukan prioritas kegiatan yang memilikidaya ungkit. Daftar prioritas ini perlu lebih diarahkan dan dikawalpelaksanaannya
Detilasi dari kegiatan prioritas memerlukan penghitungan estimasijumlah dari target kegiatan (populasi kunci dan ODHA). Oleh makaitu, diperlukan penghitungan estimasi dan proyeksi jumlah penerimamanfaat kegiatan.
PEMETAAN, ESTIMASI, DAN PROYEKSI
Pemetaan First: What is a Fast-Fish? Alive or
dead a fish is technically fast, when it is
connected with an.
Project NameFirst: What is a Fast-Fish? Alive or
dead a fish is technically fast, when it is
connected with an.
Project NameEstimasi Proyeksi
Penghitungan estimasi dan proyeksi membutuhkan data perilaku berisiko para populasi kuncidan dan pemodelan matematika (AEM). Data Pemetaan merupakan bagian dari data yang diperlukan untuk menghitung estimasi.
Sumber: KPAN (2015). Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulangan HIV AIDS. Jakarta
PERTANYAAN PENELITIAN
Di mana saja populasi kunci beraktivitas di Kota Bandung?Berapa jumlah mereka di lokasi tersebut?
Bagaimana gambaran perilaku berisiko populasi kunci?Bagaimana pula pola akses layanan kesehatan mereka?
Program apa yang dibutuhkan untuk mengurangi penularanHIV? Bagaimana dengan target dan prioritasnya?
TAHAPAN
JENIS PEMETAAN
1. Geografis
2. Sosial
3. Sumber Daya
Sumber: KPAN (2015). Panduan Teknis Pemetaan Populasi Kunci untuk Perencanaan Intervensi Program HIV . Jakarta
MODIFIKASI DARI PANDUAN PEMETAAN KPAN
1. Mengoptimalkan waktu penelitian untuk kunjungan ke lokasi padawaktu berbeda.
2. Menambahkan komponen pertanyaan perilaku berisiko dan akseslayanan untuk memberikan masukkan pada program pencegahandan penanggulangan
3. Pemetaan layanan dari database yang tersedia (SIHA dan WPA).
4. Pemetaan jumlah ODHA per kecamatan
TEKNIK PENGAMBILAN DATA
TEKNIKJENIS
PEMETAANINDIKATOR TARGET HASIL
Capture-
RecaptureGeografis
Lokasi hotspot
Jumlah populasi kunci
Populasi kunci dan
stakeholder sekitar
Peta potensi penularan
HIV, penghitungan estimasi
jumlah populasi kunci
Kuesioner Sosial
Perilaku berisiko
Perilaku akses layanan
kesehatan
Populasi kunciProfil penularan HIV dan
akses layanan kesehatan
Ekstraksi
Database
Sumber
daya
Jumlah & jenis layanan
HIV
Cakupan layanan HIV
Database Sistem
Informasi HIV AIDS
(SIHA)
Peta dan Direktori layanan
HIV AIDS dan beban ODHA
per kecamatan
Desk ReviewSumber
daya
Aktivitas Warga Peduli
AIDS dan LSM
Laporan WPA, Laporan
LSM
Peta potensi sumber daya
sosial
FGD
Sosial,
Sumber
daya
Perilaku berisiko dan
akses layanan kesehatan
Konfirmasi rekomendasi
program yang telah
dirancang
Populasi kunci dan
stakeholder sekitar
Profil penularan HIV dan
akses layanan kesehatan
TEKNIK PENGAMBILAN DATA & INSTRUMENPENELITIAN
CAPTURE RECAPTURE
Tujuan : Memperoleh gambaran tentang lokasi populasi kunci beraktivitas dan jumlah
dan distribusi populasi kunci di masing-masing lokasi.
Sampling : Sensus
Metode : Listing, observasi dan wawancara dengan orang kunci (OK)
Data : Kuantitatif
Analisis : Data yang didapatkan dari form online, akan dihitung menggunakan program
excel. Dari pengolahan data ini akan dicari mengenai jumlah hotspot secara
keseluruhan dan rata-rata jumlah populasi kunci
Form Online
Link : https://goo.gl/forms/prElbqZda4eUkfkk2Data yang dicari:
- Jenis populasi kunci
- Jumlah populasi kunci (pada
waktu ramai dan hari ramai
nasional)
- Mobilitas populasi kunci
- Jumlah populasi kunci yang
tidak pernah ke hotspot
KUESIONER PROFIL POPULASI KUNCI
Tujuan : Mendapatkan informasi mengenai
- karakteristik responden, - tingkat pengetahuan & persepsi risiko HIV, - perilaku berisiko HIV, - perilaku pencegahan,- riwayat penyakit (TB, HIV, Hepatitis C, Gonorrhea, Sifilis) dan- perilaku mengakses layanan kesehatan.
Sampling : Probability sampling
Metode : Kuesioner, formulir isian berbasis internet
Data : Kuantitatif
Analisis : Deskriptif
Kisi-Kisi Kuesioner
Menanyakan :
1. Tingkat pengetahuan dan persepsi : pengetahuan HIV, kepercayaan yang salah,persepsi risiko.
2. Perilaku berisiko HIV : hubungan seksual berisiko, hubungan seksual terakhir, seksanal, seks komersial.
3. Riwayat penyakit : apakah pernah terdiagnosa penyakit, kapan terdiagnosa,kapan terakhir mengakses layanan untuk penyakit tersebut.
4. Perilaku mencari pertolongan kesehatan dan mengakses layanan : Perilakumencari pertolongan ketika sakit, akses ke layanan HIV, kepemilikan jaminan sosial,layanan kesehatan terdekat.
EKSTRAKSI DATABASE (1)
Tujuan :
- Mengetahui data peta sosial puplasi kunci dan lokasi layanan kesehatan dan LSM
pencegahan HIV di wilayah populasi kunci;
- Merumuskan strategi pencegahan dan penangguLangan HIV AIDS di Kota Bandung
dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.
Data : Kuantitatif
Metode :
Tinjauan Dokumen
- Database Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) - Dinas Kesehatan Kota Bandung
- Database Sistem Informasi TB Terpadu (SITT) – Dinas Kesehatan Kota Bandung
- Database SIMPAN – Dinas Kesehatan Kota Bandung
- Database distribusi kondom – KPA Kota Bandung
Analisis :- Jenis layanan dan unit penyedia layanan akan dipetakan untuk kemudian
digabungkan dengan data lokasi hotspot.- Unit sering diakses akan diidentifikasi dengan melihat cakupan layanan yang
tinggi.- Lokasi layanan cakupan tinggi dan lokasi hotspot akan diperhitungkan untuk
rekomendasi program
EKSTRAKSI DATABASE (2)
DESK REVIEW
Tujuan :
• Mengetahui layanan yang disediakan oleh WPA dan LSM di sekitar
wilayah Hotspot
• Jumlah WPA aktif
• Jenis layanan yang disediakan WPA dan LSM
• Jumlah populasi kunci yang mengakses layanan dari WPA dan LSM
Metode :
Tinjauan Dokumen atas laporan kegiatan WPA dan LSM (tahun 2016-2017)
FGD
Tujuan :
- Mengonfirmasi hasil analisis
- Mengonfirmasi rekomendasi program yang telah dirancang
Sumber data : Kelompok Informan
1. Perangkat Daerah
2. Perwakilan LSM Peduli AIDS
Sampling : Purposive sampling
Tipe data : Kualitatif
Analisis : Tematik
Kisi - kisi Pertanyaan
Mencakup :
- Perilaku berisiko dan akses layanan kesehatan
- Konfirmasi rekomendasi program yang telah dirancang
LSM : Hotspot, jumlah dan komposisi populasi kunci, karakteristik dan perilakuberisiko populasi kunci, keluhan penyakit, perilaku mencari pertolongankesehatan dan akses layanan.
Stakeholder : Masukan terhadap program yang telah dirancang, kemungkinanhambatan, rekomendasi terhadap pelaksanaan program.
TERIMA KASIH