60
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

  • Upload
    lybao

  • View
    221

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

TAHUN 2014

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

TAHUN 2015

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

TAHUN 2015

Page 2: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015
Page 3: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita

panjatkan kehadirat Allah Subhanahu

Wata’ala atas Rahmat dan Karunia-Nya yang

tak terhingga, sehingga penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Pemerintah Provinsi Lampung Tahun

2014 dapat diselesaikan, sebagai bentuk

laporan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan selama Tahun 2014.

LAKIP Pemerintah Provinsi Lampung

disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja.

Sebagai salah satu wujud pertanggungjawaban pejabat publik kepada

masyarakat tentang kinerjanya, LAKIP Pemerintah Provinsi Lampung bertujuan

untuk menyampaikan perkembangan atas capaian sasaran Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung selama

kurun waktu satu tahun dengan penerapan prinsip-prinsip Good Governance

dalam penyelenggaraan pemerintahan, yaitu terwujudnya transparansi dan

akuntabilitas di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

Tahun 2014 merupakan masa transisional, dimana Presiden Republik

Indonesia melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung untuk periode Tahun

2014 - 2019 pada Tanggal 2 Juni 2014, maka penyusunan LAKIP Tahun 2014

melanjutkan Visi dan Misi dari Kinerja Gubernur dan Gubernur Lampung Periode

Tahun 2010 – 2014 sebelumnya yang didasari RPJMD Tahun 2010-2014 dan

Rencana Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2014 serta Dokumen

Pelaksana Anggaran (DPA) SKPD Tahun 2014.

Page 4: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF iii

Secara keseluruhan penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Lampung

Tahun 2014 telah banyak membuahkan hasil pembangunan, namun disadari

masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai.

Berkenaan dengan itu, akhirnya kami berharap melalui penyusunan LAKIP

Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ini menjadi media untuk mengevaluasi

kinerja pemerintahan selama lima tahun terakhir agar ke depan dapat berkinerja

lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan,

pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.

Telukbetung, Maret 2015

GUBERNUR LAMPUNG,

M. RIDHO FICARDO

Page 5: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF iv

DAFTAR ISI Hal

KATA PENGANTAR ...............................……….………………………………………………. ii

DAFTAR ISI .................................………………..……………………………………………… iv

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vi

DAFTAR GRAFIK .............................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN ..................................................................... xii

IKHTISAR EKSEKUTIF .....................................……………………………………………... xiii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. LATAR BELAKANG ........................……………………………….... 1 B. MAKSUD DAN TUJUAN ..........……………………………………..... 3 C. DASAR HUKUM ........................…………………………………..... 4 D. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG ....................... 6 E. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN GUBERNUR

LAMPUNG ......................................................................... 11 F. STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH ................. 16 G. SUMBER DAYA APARATUR SIPIL NEGARA ......................... 22 H. ISU STRATEGIS PROVINSI LAMPUNG ................................ 26

BAB II PERENCANAAN KINERJA ......................................................... 37 A. RENCANA STRATEGIS PEMERINTAH PROVINSI

LAMPUNGTAHUN 2010 – 2014 ………..............……………….. 38 B. ARAH KEBIJAKAN UMUM .................................................. 53

C. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH ................................. 55 D. PROGRAM PEMBANGUNAN .............................................. 56 E. PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

TAHUN 2014 ...................................................................... 58 F. PROGRAM UNTUK PENCAPAIAN SASARAN ....................... 62 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................... 66

A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014 ..................................................................... 67

B. REALISASI ANGGARAN ..................................................... 220 C. PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH

PROVINSI LAMPUNG ....................................................... 242

BAB IV PENUTUP ................................................................................ 253

Page 6: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF v

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ xxi

LAMPIRAN :

PERUBAHAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

PERNYATAAN TELAH DIREVIU PEMERINTAH DAERAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN ANGGARAN 2014 OLEH INSPEKTUR PROVINSI LAMPUNG

Page 7: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF vi

DAFTAR TABEL Hal

Tabel I Dasar Hukum Pembentukan Wilayah Administrasi Provinsi Lampung .......................................................

9

Tabel II Data Wilayah Wilayah Administrasi Provinsi Lampung 22 Tabel III Data PNS dan CPNS Pemerintah Provinsi Lampung

Berdasarkan Golongan ...............................................

22 Tabel IV PNS dan CPNS Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 23 Tabel V Komposisi PNS dan CPNS Menurut Tingkat

Pendidikan .............................................................

24 Tabel VI Jumlah PNS dan CPNS Menurut Usia ......................... 25 Tabel VII Jumlah Jabatan Struktural dan Non Struktural ......... 25

Tabel VIII Matrik Tujuan, Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja berdasarkan Misi Provinsi Lampung Tahun 2010-2014

47

Tabel IX Sasaran Strategis, Indikator Kinerja dan Target dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ...............................................................

59 Tabel X Sasaran Strategis, Urusan, Program dan Anggaran

dalam Penetapan Kinerja Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ................................................

63 Tabel XI Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun

2014 ...................................................................

67 Tabel XII Pengukuran Kinerja Sasaran ....................................... 68

Tabel XIII Perkembangan Sasaran .............................................. 68

Tabel XIV Laju Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Provinsi Lampung Atas Dasar Harga Konstan Tahun Dasar 2010 Tahun 2010 -2014 (juta rupiah) ..............................................................

71 Tabel XV Kontribusi Sektor terhadap PDRB Provinsi Lampung

Tahun 2010-2014 .....................................................

72 Tabel XVI Nilai dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Provinsi

Lampung Tahun 2010-2014 atas Dasar Harga Konstan Tahun dasar 2010 ...................................................

75 Tabel

XVII Perbandingan Investasi PMA dan PMDN di Provinsi Lampung Pada Tahun 2010-2014 ..............................

77

Tabel XVIII Capaian Urusan Pertanian Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 .............................................................

79

Tabel XIX Capaian Urusan Peternakan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 .............................................................

82

Tabel XX Capaian Urusan Kelautan dan Perikanan Provinsi

Page 8: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF vii

Lampung Tahun 2010-2014 ....................................... 87

Tabel XXI Capaian Urusan Koperasi dan UMKM Tahun 2010-2014 .....................................................................

89

Tabel XXII Capaian Urusan Perkembangan Eksport Tahun 2010-2014 .....................................................................

94

Tabel XXIII Capaian Urusan Penanaman Modal Tahun 2010-2014 96 Tabel XXIV Capaian Urusan Ketahanan Pangan Tahun 2010-2014 98 Tabel XXV Capaian Urusan Energi Dan Pertambangan Tahun

2010-2014 .............................................................

101 Tabel XXVI Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran ......................... 109

Tabel XXVII Perkembangan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2010-2014 ..................................................................

110

Tabel XXVIII Capaian Indikator Sasaran Pengembangan Infrastruktur Masa Depan dari Tahun 2010 s/d 2014

111

Tabel XXIX Kondisi jalan di Provinsi Lampung tahun 2010-2014 112

Tabel XXX Daftar Daerah Irigasi Provinsi Lampung Yang Direhabilitasi Tahun 2009-2014 ...............................

117

Tabel XXXI Status RTRW Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung 120

Tabel XXXII Progres Penyusunan RDTR Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung ...................................................

121

Tabel XXXIII Pelaksanaan Pembangunan Bidang Perhubungan ... 125

Tabel XXXIV Capaian Kinerja Sasaran Pengembangan Kawasan Strategis .................................................................

127

Tabel XXXV Capaian Kinerja Sasaran Perkembangan Pemanfaatan Ilmu Teknologi ............................................................

148

Tabel XXXVI Capaian Kinerja Sasaran Antisipasi dan Pengelolaan Bencana ................................................................

150

Tabel XXXVII Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana 150

Tabel XXXVIII Pengukuran Kinerja Sasaran .................................... 151

Tabel XXXIX Perkembangan Sasaran .......................................... 153

Tabel XL Realisasi Capaian Sasaran SDM Tahun 2010-2014 .... 154

Tabel XLI Capaian Urusan Pendidikan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ............................................................

155

Tabel XLII Capaian Kinerja Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2014 ....................................................................

164

Tabel XLIII Capaian Urusan Kesehatan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ............................................................

165

Page 9: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF viii

Tabel XLIV Capaian Urusan Sosial Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ...................................................................

175

Tabel XLV Capaian Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ....................................................................

179 Tabel XLVI Capaian Urusan Ketenagakerjaan Provinsi Lampung

Tahun 2010-2014 ..................................................

181 Tabel XLVII Capaian Urusan Keluarga Berencana Provinsi

Lampung Tahun 2010-2014 ......................................

184 Tabel XLVIII Jumlah Transmigrasi Provinsi Lampung Dan Lokasi

Tujuan ..................................................................

185 Tabel XLIX Capaian Urusan Pemuda dan Olahraga Provinsi

Lampung Tahun 2010-2014 ......................................

186 Tabel L Pengukuran Kinerja sasaran ................................... 187

Tabel LI Perkembangan Sasaran .......................................... 188

Tabel LII Perbandingan Hasil Opini BPK RI Perwakilan Lampung atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Lampung ...............................................................

189 Tabel LIII Pengukuran Kinerja sasaran ................................... 191

Tabel LIV Perkembangan Sasaran .......................................... 193

Tabel LV Perkembangan Jumlah Wisatawan Nusantara dan Wisatawan Mancanegara ......................................

196

Tabel LVI Jumlah Pengunjung Museum Lampung Selama Kurun waktu tahun 2010-2014 .........................................

200

Tabel LVII Pengukuran Kinerja sasaran ................................... 203

Tabel LVIII Perkembangan Sasaran .......................................... 203

Tabel LIX Capaian Urusan Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ..................................................

205

Tabel LX Indikator Kinerja Pembinaan Penataan Hukum Terhadap Perusahaan/industri ...............................

205

Tabel LXI Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis selama Tahun 2010-2014 ..................................................

207

Tabel LXII Pengukuran Kinerja Sasaran .................................... 210

Tabel LXIII Perkembangan Sasaran ......................................... 210

Tabel LXIV Jumlah Perolehan Kursi Partai Politik Provinsi Lampung Hasil Pemilu tahun 2009 dan 2014 .............

211

Tabel LXV Jenis dan Penanganan Tindak Pidana Tahun 2009-

Page 10: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF ix

2014 .................................................................... 214

Tabel LXVI Pengukuran Kinerja Sasaran ...................................... 216

Tabel LXVII Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis Tahun 2010-2014 ............................................................

217

Tabel LXVIII Luas Wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung 218

Tabel LXIX Jumlah CPNS dan PNS Provinsi Lampung Berdasarkan Golongan tahun 2010-2014 ........................................

219

Tabel LXX Jumlah Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik Bidang Kesehatan ..................................................

220

Tabel LXXI Realisasi/Prediksi Pajak Daerah Dan PAD Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ...................................

223

Tabel LXXII Proporsi PAD Terhadap APBD Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 ..................................................

223

Tabel LXXIII Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2014 ..............................................

229

Tabel LXXIV Realisasi Urusan wajib Dan Pilihan Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2014 ..................................

232

Page 11: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF x

DAFTAR GRAFIK

Hal Grafik I Ratio PNS Pria dan Wanita .......................................... 23 Grafik II Jumlah Jabatan Struktural dan Non Struktural ........... 26 Grafik III Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung ........... 69

Grafik IV Perbandingan Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Pulau Sumatera dan Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 .............................................................................

70

Grafik V Perkembangan Inflasi Provinsi Lampung dan Nasional Tahun 2010-2014 ....................................................

73

Grafik VI Perkembangan PDRB PerKapita Provinsi Lampung ..... 74 Grafik VII Realisasi Investasi PMA dan PMDN Berdasarkan

Jumlah Proyek Tahun 2010-2014 ..............................

76 Grafik VIII Realisasi Investasi PMDN Berdasarkan Nilai Proyek

(RP Juta) Tahun 2010-2014 .........................................

78 Grafik IX Realisasi Investasi PMA Berdasarkan Nilai Proyek

(RP Juta) Tahun 2010-2014 ........................................

78 Grafik X Capaian Nilai Tukar Petani dibandingkan Tahun 2013-

2014 ........................................................................

80 Grafik XI Capaian Indikator PDRB Sektor Pertanian Tahun

2010-2014 .............................................................

80 Grafik XII Perkembangan Produksi Tanaman Pangan di Provinsi

Lampung ....................................................................

81 Grafik XIII Perkembangan Industri Kecil Menegah di Provinsi

Lampung Tahun 2010-2014 ...................................

91 Grafik XIV Jumlah Nilai Ekspor Provinsi Lampung Tahun 2010 s/d

2014 (Juta US$) ..........................................................

93 Grafik XV Perkembangan Nilai Ekspor, Import dan Neraca

Perdagangan Provinsi Lampung tahun 2010-2014 ......

94 Grafik XVI Perkembangan Jalan Mantap Provinsi Lampung tahun

2010-2014 .............................................................

113 Grafik XVII Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

Menurut Jenis JPK Di Provinsi Lampung s.d. Tahun 2013 .....................................................................

170 Grafik XVIII Perkembangan Puskesmas, Puskesmas Rawat Inap

Dan Puskesmas Non Rawat Inap Di Provinsi Lampung Tahun 2009-2014 ....................................................

171

Page 12: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xi

Grafik XIX Perkembangan Puskesmas Pembantu Di Provinsi Lampung Tahun 2009-2014 ....................................

172

Grafik XX Perkembangan Puskesmas Keliling Di Provinsi Lampung Tahun 2009-2014 ....................................

173

Grafik XXI Penegakan Hukum Lingkungan Tahun 2009-2014 ...... 206

Grafik XXII Jumlah CPNS dan PNS Provinsi Lampung Berdasarkan Golongan Tahun 2010-2014 .....................................

220

Page 13: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xii

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Hal Gambar I Peta Wilayah Administrasi Provinsi Lampung ............. 10 Bagan I Struktur Pola Hubungan Kerja Satuan Kerja Dalam

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung ....................................

21

Page 14: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xiii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Pemerintah Provinsi Lampung sebagai penyelenggara pemerintahan ditingkat Provinsi menyusun LAKIP Tahun 2014 sebagai bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan dalam menjalankan fungsi dan urusan yang menjadi kewenangannya.

LAKIP ini memiliki 2 fungsi yaitu sebagai bagian dari pertanggungjawaban penerima amanat dan informasi kinerja yang dihasilkan dapat digunakan oleh publik maupun menerima untuk memicu perbaikan kinerja pemerintah.

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Pelaporan Kinerja. Tahun 2014 merupakan pelaksanaan tahun ke-5 (lima) dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Lampung Tahun 2010-2014 yang menjabarkan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih kedalam bentuk agenda (tujuan) dan prioritas (sasaran) pembangunan, program dan kegiatan pembangunan. Oleh karenanya, seberapa jauh keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2014 perlu evaluasi guna mengetahui dan menilai capaian yang telah dihasilkan. Evaluasi berguna untuk menyusun perencanaan pada tahun-tahun berikutnya sebagai bahan pertimbangan dan bahan masukan.

Visi Provinsi Lampung sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2010 - 2014 adalah ““LLaammppuunngg UUnngggguull ddaann BBeerrddaayyaa SSaaiinngg BBeerrbbaassiiss EEkkoonnoommii KKeerraakkyyaattaann””..

Visi di atas mengisyaratkan bahwa pembangunan daerah dilakukan untuk mewujudkan masyarakat yang makmur dengan menggalakkan perekonomian yang pro dan berbasis kerakyatan. Unggul dan berdaya saing mempunyai konotasi lebih baik, lebih kuat, lebih tangguh, dan lebih ulet daripada lingkungannya, baik dalam skala kawasan maupun regional. Keunggulan dan daya saing mencakup domain perekonomian, sains dan teknologi, pendidikan, dan civilization (politik dan hukum). Ekonomi kerakyatan yang tumbuh dan berkembang umumnya berbasis pertanian, namun kemudian bergerak mengarah ke industri, perdagangan, dan jasa, didukung oleh infrastruktur masa depan yang memadai. Proses produksi mulai didukung dengan penerapan sains dan teknologi.

Page 15: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xiv

Tingkat pendapatan masyarakat dan tingkat pendidikan mulai meningkat dengan sebaran lebih merata. Sistem dan kelembagaan politik, dan hukum mulai mantap, serta berkehidupan demokratis, tidak diskriminatif dalam bentuk apapun, menjunjung tinggi HAM, beretika, disiplin, tertib, serta menghargai profesi.

Keunggulan dan daya saing wilayah terlihat pada pelayanan pendidikan dan kesehatan yang mengarah ke peningkatan kualitas, sehingga dihasilkan manusia terdidik, terlatih, dan sehat. Laju pertumbuhan penduduk lebih kecil dengan angka harapan hidup yang lebih tinggi dan kualitas pelayanan sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang makin baik akan tercermin dalam produktivitas yang makin tinggi.

Menjadi wilayah unggul dan berdaya saing berbasis ekonomi kerakyatan mempunyai pengertian bahwa Provinsi Lampung menjadi daerah dengan kinerja ekonomi tinggi dengan melibatkan masyarakat sebagai pemeran utama dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang dimaksud adalah pengembangan ekonomi yang didasarkan pada pengembangan semua sumber daya dan potensi lokal, serta mampu mengoptimalkan semua keunggulan wilayah yang dimiliki.

Untuk menjaga keberlangsungan dan kesinambungan pertumbuhan serta perkembangan wilayah, maka diperlukan ketersediaan infrastruktur fisik dan infrastruktur teknologi informasi serta komunikasi. Pengaturan pemanfatan sumber daya alam secara berkelanjutan, penciptaan iklim usaha kondusif untuk peningkatan investasi, peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan untuk mendukung terwujudnya organisasi yang bertatakelola pemerintahan yang bersih dan baik (clean and good governance). Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi secara optimal serta kondisi masyarakat yang percaya diri dan bersifat positif. Semua pertumbuhan dan perkembangan akan berimplikasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Mewujudkan masyarakat Lampung yang makmur perlu dibarengi peningkatan akhlak (kualitas pemahaman agama dan kehidupan beragama) yang diimplementasikan secara sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan kondisi tersebut, akan mewujudkan Lampung yang aman, damai, makmur dan berakhlak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Visi “Lampung Unggul dan Berdaya Saing Berbasis Ekonomi Kerakyatan” merupakan penegasan komitmen Provinsi Lampung sebagai bagian tidak terpisahkan dari Republik Indonesia dan untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bertanah air dengan berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Bhineka Tunggal Ika. Penegasan

Page 16: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xv

tersebut juga mencerminkan keinginan kuat untuk membangun Provinsi Lampung yang diharapkan dapat berkontribusi dalam kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Misi merupakan pernyataan tujuan yang ingin dicapai untuk mewujukan visi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan visi pembangunan Lampung 2010-2014 tersebut, misi pembangunan Lampung Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

1. Mengembangkan dan memperkuat ekonomi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2. Meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam skala yang tinggi untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan sosial.

3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan sosial.

4. Mengembangkan masyarakat berbasis IPTEK.

5. Mengembangkan masyarakat agamis, berbudaya dan mengembangkan budaya daerah.

6. Meningkatkan pelestarian SDA dan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan.

7. Menegakkan supremasi hukum untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera dan demokratis.

8. Mewujudkan pemerintahan yang bersih, berorientasi kemitraan dengan masyarakat dan dunia usaha, serta bertata kelola yang baik

Pernyataan misi di atas menunjukkan keinginan Pemerintah Provinsi Lampung dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan dengan mengedepankan partisipasi masyarakat melalui pengeluaran pemerintah (APBD).

Perwujudan masyarakat makmur tersebut dilaksanakan melalui peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kebutuhan dasar rakyat dan penanggulangan kemiskinan, meningkatkan kualitas pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, serta pembangunan pedesaan. Penguatan perekonomian yang didukung pengembangan pertanian dan agroindustri/agrobisnis, pemberdayaan usaha mikro dan menengah (UMKM), peningkatan investasi dan ekspor non-migas serta penyediaan infrastruktur yang memadai dengan tetap memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup. Memantapkan harmoni sosial melalui peningkatan kesalehan sosial, penegakan serta penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia, dengan didukung birokrasi yang reformatif dan pelayanan publik yang prima.

Page 17: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xvi

Strategi pembangunan Lampung menekankan pada keterlibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan melalui proses pemberdayaan rakyat. Strategi pembangunan daerah dilakukan melalui dual track strategy. Dimana disatu sisi berupaya mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkualitas dan berkelanjutan (inclusive growth) terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis. Disisi lain pembangunan daerah diupayakan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar rakyat, seperti hak atas pangan, pelayanan kesehatan, pendidikan, air bersih dan sanitasi, pekerjaan secara merata, berkualitas dan berkeadilan, melalui keberpihakan kepada rakyat miskin (pro-poor) untuk menuju Lampung unggul dan berdaya saing.

Dalam pelaksanaan pembangunan harus dapat diukur realisasinya, oleh karenanya Pemerintah Lampung sejak tahun 2010 telah menetapkan Indikator Kinerja dalam setiap Sasaran sebagai alat ukur atas keberhasilan atau kegagalan untuk merepresentasikan dari integritas pembangunan di Lampung selama 5 tahun kedepan (2010 - 2014).

Pengukuran keberhasilan atau kegagalan dalam capaian setiap sasaran Pembangunan di Provinsi Lampung Tahun 2014 dengan alat ukur Indikator Kinerja adapun hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Sasaran peningkatan pertumbuhan ekonomi, sektor pertanian, industri non migas, investasi dan PAD diukur melalui 6 indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 91,61%) dan hal ini dapat dilihat dari 6 (enam) indikator, terdapat 3 (tiga) indikator capaiannya sangat baik, 2 (dua) indikator diantaranya di atas target, 2 (dua) indikator dengan capaian baik dan hanya ada 1 (satu) indikator yang capaiannya kurang baik.

2. Sasaran pengembangan infrastruktur masa depan diukur melalui 3 (tiga) indikator Kinerja dengan capaian kategori Baik (rata-rata capaian 85,42%) dan hal ini dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator, terdapat 1 (satu) Indikator dengan capaian sangat baik dan 2 (dua) indikator yang capaiannya baik.

3. Sasaran pengembangan kawasan strategis dan khusus diukur melalui 1 (satu) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Baik (capaian 77,78%).

4. Sasaran perkembangan pemanfaatan ilmu teknologi melalui 2 (dua) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 100%).

5. Sasaran antisipasi dan pengelolaan bencana diukur melalui 1 (satu) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).

6. Sasaran sumber daya manusia (unggul, berdaya saing, sehat berakhlak mulia dan sejahtera meningkat diukur melalui 4 (empat) Indikator Kinerja

Page 18: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xvii

dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 93,45%) dan hal ini dapat dilihat dari 4 (empat) indikator yang ada, 3 (tiga) diantaranya dengan capaian kategori sangat baik, dan 1 (satu) indikator yang capaiannya kategori sedang.

7. Sasaran meningkatnya derajat dan pelayanan kesehatan diukur melalui 6 (enam) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Baik (rata-rata capaian 75,81%) dan dapat dilihat dari 3 (tiga) Indikator dengan capaian kategori sangat baik, 1 (satu) indikator capaian kategori baik, 1 (satu) indikator capaian kategori sedang dan 1 (satu) indikator yang capaian kategorinya kurang baik.

8. Sasaran pengendalian pertumbuhan penduduk dan pengembangan tenaga kerja diukur melalui 4 (empat) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (105,42%). Hal ini dapat dilihat dari 4 (empat) Indikator yang ada seluruhnya dengan capaian kategori sangat baik bahkan 3 (tiga) indikator melebihi target.

9. Sasaran peningkatan kualitas kepemudaan dan keolahragaan diukur melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan capaian capaian kategori Baik (82,33%) dan dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator dengan capaian 100% dan 1 (satu) indikator kurang baik (47%).

10. Sasaran meningkatnya pemanfaatan IPTEKS oleh kelompok masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata 130,58%), hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator yang seluruhnya mencapai target bahkan salah satunya melebihi target.

11. Sasaran berkembangnya fasilitas dan kondisi keberagamaan di masyarakat diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 100%).

12. Sasaran berkembangnya toleransi beragama di masyarakat diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 98,27%).

13. Sasaran meningkatnya kesejahteraaan masyarakat melalui pengenalan kesenian dan kekayaan budaya, diukur melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (101,23%), hal ini dapat dilihat dari 3 (tiga) indikator tersebut capaiannya sangat baik, bahkan ada 1 (satu) indikator yang capaiannya over target.

Page 19: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xviii

14. Sasaran peningkatan kreativitas budaya dan seni pertunjukan untuk meningkatkan/pembentukan jatidiri diukur melalui 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata capaian 100%).

15. Sasaran pelestarian dan pengembangan serta apresiasi seni, budaya masyarakat untuk menunjang pembangunan pariwisata dan mendorong pembangunan daerah semakin meningkat diukur melalui 4 (empat) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).

16. Sasaran penurunan angka pencemaran lingkungan diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).

17. Sasaran terpeliharanya daerah konservasi diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).

18. Sasaran Terehabilitasinya hutan dan kawasan mangrove diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata 96,68%), hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator yang ada, satu diantaranya melebihi target.

19. Sasaran tersedianya konsep antisipasi terhadap global warming diukur melalui 2 (dua) Indikator Kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (rata-rata 289%), hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) Indikator yang ada, satu diantaranya jauh melebihi target.

20. Sasaran peningkatan kualitas aparat penegak hukum yang diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja dapat tercapai jauh melebihi target (746%).

21. Sasaran Berjalannya proses demokrasi diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).

22. Sasaran diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (104, 65%).

23. Sasaran peningkatan tramtibmas diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja

dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).

24. Sasaran Perencanaan pembangunan yang baik diukur melalui 3 (tiga)

indikator kinerja dengan capaian kategori Sangat Baik (100%).

25. Sasaran peningkatan kualitas aparatur diukur melalui 3 (tiga) indikator

dengan capaian Sangat Baik (104%). 2 (dua) indikator melebihi target dan 1

(satu) indikator jumlah PNS tugas belajar dan ikatan dinas hanya tercapai

58,33%

Page 20: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xix

26. Sasaran Terselenggaranya akuntabilitas anggaran diukur melalui 3 (tiga)

indikator. Namun, capaiannya belum dapat terlihat seluruhnya karena

pada indikator opini pemeriksaan BPK atas laporan keuangan dan nilai

LAKIP sedang dalam proses. Sedangkan, 1 (satu) indikator lainnya tercapai

100%.

27. Sasaran terwujudnya koordinasi pembangunan diukur dari 2 (dua) indikator

dengan capaian Sangat Baik (100%).

28. Sasaran peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kepada masyarakat

diukur melalui 1 (satu) indikator yaitu jumlah sarana dan prasarana

pelayanan pelayanan publik tercapai dengan Sangat Baik (100%).

Sebagai tambahan informasi dilaporkan pula tentang beberapa penghargaan yang diterima Pemerintah Provinsi Lampung selama tahun 2014 sebagaimana berikut :

1. Olimpiade Sains Nasional Guru Tahun 2014. The Best Theory Bidang Kimia SMA/SMK Olimpiade Sains Nasional Guru Tahun 2014.

2. Pemilihan Kepala SMK Tingkat Nasional Tahun 2014 Pemenang ke II Pemilihan Kepala SMK Tingkat Nasional Tahun 2014

3. Olimpiade Sain Nasional SD Medali Perunggu IPA OSN SD

4. Olimpiade Sain Nasional SMP a) Medali Perunggu Fisika OSN SMP b) Medali Perunggu Biologi OSN SMP c) Medali Perunggu Biologi OSN SMP d) Medali Perunggu IPS OSN SMP

5. Festival Lagu dan Seni Siswa Nasional SD Juara I Solo Song FLS2N SD

6. Festival Lagu dan Seni Siswa Nasional SMP a) Juara 2 Story Telling FLS2N SMP b) Terbaik I Musik Tradisional FLS2N SMP c) Terbaik I Seni Tari FLS2N SMP d) Favorit/Musik Terbaik Vocal Group FLS2N SMP

7. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SD a) Medali Perak Cabor Senam O2SN SD

Page 21: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xx

b) Medali Perak Volly Mini O2SN SD

8. Olimpiade Olahraga Siswa Nasional SMP a) Medali Perak Renang Putri O2SN SMP b) Medali Perak Karate Putri O2SN SMP c) Medali Perak Atletik Putri O2SN SMP d) Medali Perak Atletik Putra O2SN SMP e) Juara I Cipta Puisi LCSP SMP f) Juara Harapan I Cipta Lagu LCSP SMP g) Juara Harapan I Lomojari LCSP SMPT h) Juara I OSN Bidang IT (Komputer) SLB i) Juara Harapan I OSN Bidang Kewirausahaan SLB j) Juara Harapan III Bulutangkis O2SN PKLK k) Juara Harapan I dan Harapan II Jambore ABK PKLK

9. Penghargaan dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI atas Prestasi dalam pelaksanaan Pameran Nakertrans Expo seluruh Indonesia Tahun 2014

10. Penghargaan sepuluh peserta terbaik yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Kontingen Pawai Budaya Provinsi Lampung.

11. Penghargaan Rekor MURI atas Penabuhan 400 gamelan bambu secara serentak oleh para pelajar se-Provinsi Lampung pada acara Festival Musik Bambu di Kabupaten Pringsewu.

12. Penghargaan dari Presiden Republik Indonesia kepada Gubernur Lampung sebagai Juara 3 dalam rangka Lomba Penanaman 1 Milyar Pohon Tahun 2014.

13. Pemenang Pertama Lomba Poster Kesehatan Tingkat Nasional dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia kepada Dinas Kesehatan Provinsi Lampung

14. Predikat Kepatuhan (Zona Hijau) untuk seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi lampung oleh Ombudsman RI terhadap Standar Pelayanan Publik berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

15. Penghargaan tingkat nasional Anugerah Parahita Ekapraya Tingkat Utama Tahun Anggaran 2009 – 2014 kepada Gubernur Lampung.

Page 22: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xxi

Page 23: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

IKHTISAR EKSEKUTIF xxii

Page 24: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015
Page 25: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, bersih dan berwiibawa

(Good Governance and Clean Government) merupakan prasyarat bagi

pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai

tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara, sehingga diperlukan

pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,

jelas dan legitimate agar penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna,

bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan

nepotisme.

Hal tersebut selaras dengan upaya Pemerintah Indonesia yang telah

beberapa kali merevisi undang-undang tentang pemerintahan daerah

terakhir Undang – undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah sebagai langkah dalam upaya memperbaiki dan memperbarui

sistem pertanggungjawaban pemerintah.

Salah satu Sistem pertanggungjawaban pemerintah daerah sesuai

dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Yang selanjutnya

tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah penyusunan Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Page 26: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 2

Pedoman penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah telah diatur dalam Peraturan Menteri pendaygunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata

Cara Reviu atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Provinsi Lampung Tahun 2014 merupakan wujud

pertanggungjawaban Kepala Daerah selaku pejabat publik kepada

masyarakat tentang kinerjanya.

Tahun 2014 merupakan masa transisional, dimana Menteri Dalam

Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia melantik Gubernur dan

Wakil Gubernur Lampung untuk periode Tahun 2014 - 2019 pada Tanggal

2 Juni 2014, maka penyusunan LAKIP Tahun 2014 melanjutkan Visi dan

Misi dari Kinerja Gubernur dan Gubernur Lampung Periode Tahun 2010 –

2014 sebelumnya yang didasari RPJMD Tahun 2010-2014 dan Rencana

Strategis (RENSTRA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan

Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 2010 – 2014 serta Dokumen

Pelaksana Anggaran (DPA) SKPD Tahun 2014.

Dengan disusunnya LAKIP Pemerintah Provinsi Lampung Tahun

2014 ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang perkembangan

realisasi riil capaian kinerja dan anggaran sehingga dapat terukur oleh

Pemerintah Provinsi Lampung sebagai wujud “Good Governance dan Clean

Government ” di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung.

Page 27: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 3

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan LAKIP Tahun 2014 dalam rangka memenuhi salah satu

unsur dari rangkaian implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintahan di Lingkungan Provinsi Lampung, dengan maksud untuk :

1. Mengkomunikasikan capaian kinerja organisasi Pemerintah Provinsi

Lampung dalam satu tahun anggaran terkait proses pencapaian

indikator sasaran yang telah ditetapkan.

2. Pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Gubernur Lampung selaku Kepala Daerah Pemerintah Provinsi

Lampung pada setiap tahun anggaran.

Tujuan penyusunan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) Provinsi Lampung adalah sebagai sarana bagi

Pemerintah Provinsi Lampung dalam menyampaikan pertanggungjawaban

kinerja kepada seluruh stakeholders (Presiden, DPRD Lampung dan

Masyarakat Lampung) atas pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan

pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepada Pemerintah

Provinsi Lampung. Selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja,

LAKIP diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

1. Mendorong Pemerintah Provinsi Lampung untuk melaksanakan tugas

umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang

didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku,

kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggung-jawabkan

kepada masyarakat di seluruh Lampung.

Page 28: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 4

2. Menjadikan Pemerintah Lampung yang akuntabel, sehingga dapat

berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi

masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif.

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang

berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah

Provinsi Lampung guna membantu pelayanan kepada masyarakat

lebih baik.

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat di Lampung terhadap

penyelenggara Pemerintah Provinsi Lampung.

C. DASAR HUKUM

Landasan hukum dalam menyusun LAKIP Pemerintah Provinsi

Lampung Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Pasal 4 Ayat (1) Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945;

2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1964 tentang Pembentukan Daerah

Tingkat I Lampung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1964

Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

2688);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

244);

Page 29: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 5

5. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 26, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 09 Tahun

2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di

Lingkungan Instansi Pemerintah;

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

9. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi dan

Tatakerja Sekretariat Daerah Provinsi, Sekretariat DPRD Provinsi

Lampung;

10. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Lampung Tahun Anggaran

2014;

11. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 11 Tahun 2009 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Lampung

Tahun 2010-2014;

12. Peraturan Gubernur Lampung Nomor 32 Tahun 2010 tentang Rincian

Tugas, Fungsi dan Tatakerja Sekretariat Daerah Provinsi dan

Sekretariat DPRD Provinsi Lampung sebagaimana telah diubah oleh

Peraturan Gubernur Lampung Nomor 9 Tahun 2014.

Page 30: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 6

D. GAMBARAN UMUM PROVINSI LAMPUNG

1. Geografis

Provinsi Lampung dengan Ibukota Bandar Lampung meliputi

areal dataran seluas 35.288,35 Km2 termasuk 160 pulau yang terletak

pada bagian paling ujung Tenggara Pulau Sumatera. Secara geografis

Provinsi Lampung terletak pada : 1030 40’ – 1050 50’ Bujur Timur;

serta antara : 60 45’ – 30 45’ Lintang Selatan, dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Provinsi Sumatra Selatan dan Bengkulu

Sebelah Selatan : Selat Sunda

Sebelah Barat : Samudra Hindia

Sebelah Timur : Laut Jawa.

Bandar Lampung ibukota Provinsi Lampung merupakan

gabungan dari Kota Kembar Tanjung Karang dan Teluk Betung

memiliki wilayah yang relatif luas dan menyimpan potensi kelautan

Pelabuhan utamanya bernama Panjang dan Bakauheni sedangakan

lapangan terbang utamanya adalah Bandara Raden Inten II yaitu

nama baru dari Bandara Branti, 28 Km dari ibukota melalui jalan

negara menuju Kotabumi,dan lapangan terbang Angkatan Udara

Republik Indonesia (AURI) terdapat di Menggala yang bernama Astra

Ksetra. Untuk kawasan hutan yaitu mencapai 833.847 Ha atau

25,26%. Selain itu merupakan daerah perkebunan (20,92%);

tegalan/ladang (20,50%); daerah pertanian, dan perumahan.

Page 31: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 7

2. Topografi

Secara topografi Lampung dapat dibagi dalam 5 (lima) unit

topografi, yakni :

1. Daerah berbukit sampai bergunung dengan kemiringan berkisar

25%, dan ketinggian rata-rata 300 m di atas permukaan laut;

2. Daerah berombak sampai bergelombang dengan

kemiringannya antara 8 - 15% dan ketinggian antara 300 m

sampai 500 m dari permukaan laut;

3. Daerah dataran alluvial dengan kemiringan 0 - 3%;

4. Daerah dataran rawa pasang surut dengan ketinggian ½ m

sampai 1 m;

5. serta Daerah river basin.

Daerah berbukit sampai bergunung terdiri dari lereng-lereng

yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar 25% dan

ketinggian rata-rata 300 m di atas permukaan laut. Daerah ini

meliputi Bukit Barisan yang sebagian besar masih ditutupi oleh

vegetasi hutan primer dan sekunder, sedangkan beberapa bagian

sudah terbuka menjadi perladangan atau perkebunan kopi rakyat.

Daerah berombak sampai bergelombang terdiri dari bukit-

bukit sempit dengan kemiringan antara 8-15% dan ketinggian antara

300-500 m di atas permukaan laut. Daerah dataran alluvial meliputi

sebagian besar wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung

Timur, sebagian Lampung Utara, Way Kanan, Tulang Bawang, Mesuji,

serta Tulang Bawang Barat sampai mendekati pantai sebelah timur

yang merupakan bagian hilir sungai-sungai besar seperti Way

Page 32: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 8

Sekampung, Way Seputih, Way Tulang Bawang dan Way Mesuji.

Ketinggian rata-rata daerah ini berkisar antara 25-75 m dengan

kemiringan 0-13%.

Pada bagian barat terdapat dataran alluvial yang menyempit

dan memanjang mengikuti arah Bukit Barisan. Daerah Rawa Pasang

Surut terletak di sepanjang Pantai Timur, yang merupakan daerah

rawa pasang surut dengan ketinggian 0,5-1,0 m. Selain itu, terdapat

69 buah pulau-pulau besar dan kecil, di antaranya terdapat 49 buah

pulau di Kabupaten Lampung Selatan, 2 buah pulau di Kabupaten

Lampung Barat, 10 buah pulau di Kabupaten Tanggamus dan 1 buah

pulau di Kota Bandar Lampung.

3. Administrasi Pemerintah

Secara Administrasi Pemerintahan Pemerintah Provinsi

Lampung sebelum tanggal 18 Maret 1964 adalah merupakan

Keresidenan Lampung yang berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

14 tahun 1964 keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Provinsi

Lampung dengan Ibukota Tanjungkarang-TelukBetung. Selanjutnya

Kotamadya Tanjungkarang-Telukbetung tersebut berdasarkan

Peraturan Daerah Nomor 24 tahun 1983 telah diganti namanya

menjadi Kotamadya Bandar Lampung terhitung sejak tanggal 17 Juni

1883.

Penduduk Provinsi Lampung berdasarkan Data Hasil Verifikasi

Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri RI

sampai dengan akhir triwulan IV 2013 berjumlah 9.867.147 jiwa,

Page 33: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 9

dengan komposisi laki-laki 5.089.143 jiwa dan perempuan 4.778.004

jiwa serta rasio jenis kelamin 106,51, dengan tingkat kepadatan

penduduk di Provinsi Lampung tidak merata antar wilayah jadi

tingkat kepadatan penduduk di semua kabupaten berada di bawah

600 jiwa per kilometer.

Secara Administratif Provinsi Lampung terdiri dari 15

Kabupaten/Kota dengan luas wilayah 35.288,35 Km2, yang terbagi

menjadi 13 Kabupaten dan 2 Kota dengan jumlah kecamatan

sebanyak 225 serta jumlah kelurahan/desa sebanyak 2.576 untuk lebih

lengkapnya dapat dilihat pada tabel I dan II sebagai berikut :

Tabel I Dasar Hukum Pembentukan Wilayah Administrasi Provinsi Lampung

No Kab/Kota Dasar Hukum Pembentukan

1. Lampung Selatan Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964)

2. Lampung Tengah Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964)

3. Lampung Utara Perppu No.3/1964 (menjadi UU No.14 / 1964)

4. Lampung Barat UU No.6 / 1991 tanggal 16 Agustus 1991

5. Tulang Bawang UU No.2 / 1997 tanggal 3 Januari 1997

6. Tanggamus UU No.2 / 1997 tanggal 3 Januari 1997

7. Lampung Timur UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999

8. Way Kanan UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999

9. Bandar Lampung UU No.14/1964 (PP No.24/83 tgl 17 Juni 1983)

10. Metro UU No.12 / 1999 tanggal 5 Mei 1999

11. Pesawaran UU No.33 / 2007 tanggal 10 Agustus 2007

12. Pringsewu UU No.48 / 2008 tanggal 6 November 2008

13. Mesuji UU No.49 / 2008 tanggal 6 November 2008

14. Tulang Bawang Barat UU No.50 / 2008 tanggal 6 November 2008

15. Pesisir Barat UU No.22 / 2012 tanggal 25 Oktober 2012

Sumber : Biro Hukum Setdaprov. Lampung, Desember 2014

Page 34: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 10

Tabel II Data Wilayah Administrasi Provinsi Lampung

No. Kab/Kota Luas Wilayah Ha Σ Kec Σ Desa/Kel

1. Lampung Selatan 331.904 17 251 2. Lampung Tengah 380.268 28 307 3. Lampung Utara 272.587 23 247 4. Lampung Barat 214.278 15 136 5. Pesisir Barat 290.723 11 118 6. Tulang Bawang 319.632 15 151 7. Tanggamus 302.064 20 302 8. Lampung Timur 532.503 24 264 9. Way Kanan 392.163 14 222

10. Bandar Lampung 19.296 20 126 11. Metro 6.179 5 22 12. Pesawaran 224.351 9 144 13. Pringsewu 62.500 9 131 14. Mesuji 218.400 7 75 15. Tulang Bawang Barat 120.100 8 80

Jumlah 3.528.835 225 2.576 Sumber : Buku LDA Tahun 2013

Gambar I Peta Wilayah Administrasi Provinsi Lampung

Sumber : Buku LDA Tahun 2013

Page 35: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 11

E. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEWENANGAN GUBERNUR LAMPUNG

Sejak berdirinya Pemerintah Provinsi Lampung Tahun 1964 sampai

saat ini telah dijabat oleh 11 (sebelas) Gubernur Lampung berturut-turut

sebagai berikut:

1. KOESNO DANU UPOYO : Tahun 1964 s.d 1966

2. H. ZAINAL ABIDIN PA : Tahun 1966 s.d 1972

3. R. SOETIYOSO : Tahun 1972 s.d 1978

4. YASIR HADIBROTO : Tahun 1978 s.d 1988

5. POEDJONO PRANYOTO : Tahun 1988 s.d 1998

6. Drs. OEMARSONO : Tahun 1998 s.d 2002

7. HARI SUBARNO : Tahun 2002 s.d 2004

8. Drs. H. SJACHROEDIN ZP, SH : Tahun 2004 s.d 2008

9. Drs. SYAMSURYA RYACUDU : Tahun 2008 s.d 2009

10. Drs. H. SJACHROEDIN ZP, SH : Tahun 2009 s.d 2014

11. M. RIDHO FICARDO, M.Si : Tahun 2014 s.d Sekarang

Pergantian Drs. H. Sjachroedin ZP, SH selaku Gubernur Lampung

periode Tahun 2009 – 2014 dengan M. Ridho Ficardo selaku Gubernur

Lampung Periode 2014 - 2019 dilaksanakan pada Tanggal 2 Juni Tahun

2014 di Ruang Sidang Paripurna Gedung DPRD Lampung seperti terlihat

pada foto berikut :

Page 36: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 12

Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2014-2019 oleh Menteri Dalam Negeri RI pada Tanggal 2 Juni 2014 di Gedung DPRD Lampung

Serah terima Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2010-2014 ke Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Periode 2014-2019 disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri RI pada Tanggal 2 Juni 2014 di Gedung DPRD Lampung

Pada masa era reformasi ini dengan direvisinya Undang-undang

tentang Otonomi Daerah yaitu Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

Page 37: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 13

tentang Pemerintahan Daerah, maka kewenangan Pemerintah Provinsi

Lampung dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Kewenangan Wajib

Kewenangan wajib yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi

Lampung meliputi: perencanaan dan pengendalian pembangunan,

perencanaan pemanfatan dan pengawasan tata ruang,

penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat,

penyediaan sarana prasarana umum, penanganan bidang kesehatan,

penyelenggaraan pendidikan, penanggulangan masalah sosial,

pelayanan bidang ketenagakerjaan, fasilitasi pengembangan

koperasi, usaha kecil dan menengah, pengendalian lingkungan hidup

pelayanan pertanahan, pelayanan administrasi umum pemerintahan,

pelayanan perizinan administrasi penanaman modal,

penyelenggaraan pelayanan dasar dan lainnya, serta urusan wajib

yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

2. Kewenangan Pilihan

Kewenangan pilihan meliputi : urusan pemerintahan yang

secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan Daerah dan potensi

yang menjadi unggulan di Provinsi Lampung.

Penyelenggara Pemerintahan Provinsi Lampung dipimpin oleh

Gubernur Lampung yang dibantu oleh Wakil Gubernur Lampung

sebagaimana termaktub dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014.

Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah berpedoman pada azas

umum penyelenggaraan Negara yang terdiri atas azas kepastian hukum,

Page 38: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 14

tertib penyelenggaraan negara, kepentingan umum, keterbukaan,

proporsionalitas, azas profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, efektifitas

dan keadilan.

Tugas Gubernur Lampung sebagai wakil Pemerintah Pusat adalah

sebagai berikut :

1. Gubernur yang dikarenakan Jabatannya berkedudukan juga sebagai

Wakil Pemerintah Pusat di Wilayah Provinsi Lampung;

2. Dalam kedudukannya sebagai wakil Pemerintah Pusat, Gubernur

Bertanggungjawab kepada Presiden Republik Indonesia.

Dalam kedudukannya sebagai wakil Pemerintah Pusat, Gubernur

Lampung mempunyai tugas dan wewenang :

1. Pembinaan & pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah

Kabupaten/Kota se-Lampung;

2. Koordinasi penyelenggaraan urusan Pemerintahan di Daerah Provinsi

dan Kabupaten/Kota se-Lampung;

3. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaran tugas

pembantuan di Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se Lampung

Tugas Gubernur Lampung sebagai Kepala Daerah :

1. Memimpin pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi

kewenangan Daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD;

2. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat;

3. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang RPJPD dan

rancangan Perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas

bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD;

Page 39: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 15

4. Menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD,

rancangan Perda tentang perubahan APBD, dan rancangan Perda

tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk

dibahas bersama;

5. Mewakili Daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat

menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

6. Mengusulkan pengangkatan wakil kepala daerah; dan

7. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Kewajiban Gubernur Lampung sebagai Kepala Daerah adalah:

1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta

mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

2. Menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan;

3. Mengembangkan kehidupan demokrasi;

4. Menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan Urusan Pemerintahan

yang menjadi kewenangan Daerah;

5. Menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik;

6. Melaksanakan program strategis nasional; dan

7. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh Instansi Vertikal di Daerah

dan semua Perangkat Daerah.

8. Menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

kepada presiden melalui menteri.

Page 40: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 16

F. STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH

Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah, Pemerintah Provinsi Lampung telah

menetapkan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana tertuang dalam

Peraturan Daerah Provinsi Lampung sebagai berikut :

a) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2014 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi,

Sekretariat DPRD Provinsi Lampung dengan susunan organisasi

sebagai berikut :

1. Sekretariat Daerah :

1) Asisten Bidang Pemerintahan, membawahi :

a. Biro Tata Pemerintahan Umum

b. Biro Otonomi Daerah

c. Biro Hukum

2) Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan,

membawahi :

a. Biro Perekonomian

b. Biro Administrasi Pembangunan

3) Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat, membawahi :

a. Biro Bina Sosial

b. Biro Bina Mental

4) Asisten Bidang Administrasi Umum, membawahi :

a. Biro Umum

Page 41: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 17

b. Biro Humas dan Protokol

c. Biro Keuangan

d. Biro Perlengkapan dan Aset

e. Biro Organisasi

2. Sekretariat DPRD

a. Bagian Umum

b. Bagian Keuangan

c. Bagian Persidangan

d. Bagian Perundang-Undangan

e. Bagian Humas dan Protokol

3. Staf Ahli Gubernur

a. Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik

b. Staf Ahli Bidang Pemerintahan

c. Staf Ahli Bidang Pembangunan

d. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan

e. Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia

b) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Lampung

dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1. Inspektorat Provinsi

2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

3. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah

4. Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah

5. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah

Page 42: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 18

6. Badan Ketahanan Pangan Daerah

7. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Daerah

8. Badan Pengelolaan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

Daerah

9. Badan Pemberayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

10. Badan Kepegawaian Daerah

11. Badan Pendidikan dan Latihan Daerah

12. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

13. Satuan Polisi Pamong Praja

14. Rumah Sakit Umum Daerah

15. Rumah Sakit Jiwa Daerah

16. Kantor Sandi Daerah.

c) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 4 Tahun 2014 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2009

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi

Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

2. Dinas Pemuda dan Olah Raga

3. Dinas Kesehatan

4. Dinas Sosial

5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

6. Dinas Perhubungan

7. Dinas Komunikasi dan Informatika

8. Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

9. Dinas Bina Marga

10. Dinas Pengairan dan Pemukiman

Page 43: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 19

11. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah

12. Dinas Perindustrian

13. Dinas Perdagangan

14. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura

15. Dinas Perkebunan

16. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan

17. Dinas Kelautan dan Perikanan

18. Dinas Kehutanan

19. Dinas Pertambangan dan Energi

20. Dinas Pendapatan

d) Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor

14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain

Sebagai Bagian dari Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi

Lampung dengan susunan organisasi sebagai berikut :

1. Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan

dan Kehutanan Provinsi Lampung

2. Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi

Lampung

3. Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Provinsi Lampung

4. Badan Perwakilan Pemerintah Daerah Provinsi Lampung di

Jakarta

5. Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi

Lampung.

6. Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Daerah Provinsi Lampung

Page 44: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 20

Untuk lebih singkatnya dapat dilihat pada Bagan Struktur Pola

Hubungan Kerja Satuan Kerja Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung berdasarkan

Peraturan Gubernur Lampung Nomor 79 Tahun 2014 yang

merupakan penjabaran dari Peraturan Daerah Provinsi Lampung

Nomor 2, 3, 4, dan 5 Tahun 2014 sebagaimana tertuang sebagai

berikut :

Page 45: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 21

Page 46: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 22

G. SUMBER DAYA APARATUR SIPIL NEGARA

Sumber Daya Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung saat ini Per 31 Desember

2014 berjumlah 8.267 orang yang terdiri dari 8.151 orang yang berstatus

PNS dan 116 orang yang berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang

tersebar di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah

Provinsi Lampung. Golongan III merupaka Jumlah PNS dan CPNS terbanyak

dibandingkan golongan lain. Secara berurutan yang paling banyak sampai

sedikit sebagai berikut golongan III sebanyak 4.634 orang atau 56,05 %,

Golongan II sebanyak 2.562 orang atau 30,99 %, golongan IV sebanyak 789

orang atau 9,54 % dan terakhir golongan I sebanyak 282 atau 3,41 %.

Secara lebih lengkap dapat dilihat pada tabel III sebagai berikut :

Tabel III Data PNS dan CPNS Pemerintah Provinsi Lampung

Berdasarkan Golongan

NO. GOLONGAN PNS CPNS JUMLAH %

1 Golongan I 276 6 282 3,41

2 Golongan II 2.488 74 2.562 30,99

3 Golongan III 4.598 36 4.634 56,05

4 Golongan IV 789 - 789 9,54

JUMLAH 8.151 116 8.267 100 %

Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014 Jumlah PNS dan CPNS Provinsi Lampung dari Ratio Jenis Kelamin.

PNS dan CPNS Pemerintah Provinsi Lampung berjumlah 8.267 Orang,

terdiri dari laki-laki sebanyak 4.950 Orang atau 59, 87%, dan wanita

sejumlah 3.317 Orang atau 40,12 %. Artinya jumlah PNS dan CPNS jenis

kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan wanita yang secara lebih

lengkap dapat dilihat pada tabel IV dan Grafik I sebagai berikut :

Page 47: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 23

Tabel IV PNS dan CPNS Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

Laki-Laki 4.950 59,87%

Perempuan 3.317 40,12%

Jumlah 8.267 100%

Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014

Grafik I Ratio PNS Pria dan Wanita

Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014

Pria

Wanita

Page 48: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 24

Perbandingan Jumlah komposisi PNS dan CPNS Provinsi Lampung

menurut Tingkat Pendidikan 3 terbanyak secara urut adalah PNS dan CPNS

dengan Pendidikan Sarjana (S1) sebanyak 2.731, SLTA Umum sebanyak

1.895 dan SLTA Kejuruan sebanyak 1.283 sedangkan pendidikan terendah

adalah SLTA Kejuruan 4 Tahun sebanyak 3 orang. Secara lebih lengkap

dapat dilihat pada tabel V sebagai berikut :

Tabel V

Komposisi PNS dan CPNS Menurut Tingkat Pendidikan

JENJANG PENDIDIKAN CPNS PNS JUMLAH

SD 1 254 255

SLTP UMUM 4 264 268

SLTP KEJURUAN

29 29

SLTA UMUM 14 1.881 1.895

SLTA KEJURUAN

1.283 1.283

SLTA KEGURUAN 16 16

SLTA KEJURUAN 4 TAHUN 3 3

DIPLOMA I 59 59

DIPLOMA II 4 4

DIPLOMA III 60 929 989

DIPLOMA IV 67 67

SARJANA / S1 36 2.695 2.731

AKTA IV PENDIDIKAN 6 6

SPESIALIS 53 53

PASCA SARJANA / S2 1 601 602

DOKTOR / S3 7 7

TOTAL 116 8.153 8.267

Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014

Perbandingan jumlah PNS dan CPNS dilihat dari kelompok umur,

sebagian besar PNS Pemerintah Provinsi Lampung berumur antara 36-50

tahun. Kelompok ini merupakan kelompok usia puncak produktif, sehingga

diharapkan kinerja PNS akan semakin membaik dan lebih produktif dimasa

mendatang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel VI Berikut :

Page 49: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 25

Tabel VI

Jumlah PNS dan CPNS Menurut Usia

JENJANG USIA CPNS PNS JUMLAH

21 – 25 Tahun 42 36 78

26 – 30 Tahun 42 528 570

31 – 35 Tahun 21 1.116 1.147

36 – 40 Tahun 5 1.318 1.323

41 – 45 Tahun 6 1.241 1.247

46 – 50 Tahun 1.591 1.591

51 - 55 Tahun 1.875 1.875

56 - 58 Tahun 434 434

59 - 60 Tahun 10 10

61 Tahun Keatas 2 2

JUMLAH 116 8.151 8.267

Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014

Tabel VII Jumlah Jabatan Struktural dan Non Struktural

JABATAN CPNS PNS JUMLAH

Eselon I.b 1 1

Eselon II.a 46 46

Eselon II.b 16 16

Eselon III.a 320 320

Eselon III.b 3 3

Eselon IV.a 721 721

Fungsional 674 674

Pelaksana 116 6.370 6.486

JUMLAH 116 8.151 8.267

Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014

Page 50: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 26

Grafik II Jumlah Jabatan Struktural dan Non Struktural

Sumber : BKD Provinsi Lampung, Desember 2014

Komposisi PNS dan CPNS dilihat dari jabatan struktural dan non

struktural berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2,

Nomor 3, Nomor 4 dan Nomor 5 Tahun 2014, jumlah formasi Jabatan

Struktural Eselon I, II, III, IV dan Jabatan Non Struktural sebanyak 8.267

orang, seperti Tabel VII dan grafik II di atas.

H. ISU STRATEGIS PROVINSI LAMPUNG

Isu global maupun Nasional, secara langsung maupun tidak

langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan isu lokal di Provinsi

Lampung. Isu lokal ini akan meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat

Lampung, sehingga perlu dilakukan pemahaman secara tepat dan akurat

semua isu yang berkembang agar dapat direncanakan antisipasi sekaligus

solusi untuk menjaga keberlangsungan pembangunan di Provinsi Lampung.

Berbagai isu lokal yang telah terjadi kurun waktu Tahun 2010 s/d 2014 di

Provinsi Lampung adalah sebagai berikut :

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

Jumlah

Eselon I.b

Eselon II.a

Eselon II.b

Eselon III.a

Eselon III.b

Eselon IV.a

Fungsional

Pelaksana

Page 51: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 27

1. Isu Bidang Ekonomi

Isu pertama pada bidang Ekonomi adalah berkaitan dengan

pertumbuhan ekonomi lokal sehingga mampu meningkatkan derajat

kesejahteraan masyarakat.

a. Ekonomi Makro

Kondisi Ekonomi Makro Provinsi Lampung secara umum

menunjukkan arah peningkatan baik besaran nilai tambah yang

dihasilkan maupun laju pertumbuhan dari seluruh kegiatan

ekonomi di Provinsi Lampung dalam kurun waktu lima tahun

terakhir. Nilai tambah yang dihasilkan meningkat hampir dua kali

lipat yaitu dari Rp.73,72 triliun pada Tahun 2008 dan tercatat

mencapai Rp.144,56 triliun pada Tahun 2013 angka tersebut

dicapai dengan peningkatan rata-rata sebesar 6,58 persen per

tahun. Dilihat pertumbuhan ekonomi daerah Tahun 2013 sebesar

5,78% lebih tinggi dari rata-rata nasional yang hanya 5,73% pertahun.

Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera

menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,27% pertahun.

b. Keuangan Daerah

Kondisi keuangan daerah Pemerintah Provinsi Lampung

jika dibandingkan antara APBD dan Laporan Realisasi Anggaran

Tahun 2013 dan 2014 sebagai berikut :

1. Target Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan sebesar

Rp. 74.719.624.265,81 atau 1,03 % dari semula Rp. 2.183.

413.478.756,32 menjadi Rp. 2.258.133.103.022,13

Page 52: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 28

2. Realisasi Pendapatan Asli Daerah mengalami kenaikan

sebesar Rp. 503.387.638.034,13 atau 1,28 % dari semula Rp.

1.771. 297.934,878,73 menjadi Rp. 2.274.685.572.912,86.

3. Target Dana Perimbangan mengalami kenaikan sebesar

Rp. 149.609.847.739,00,- atau 1,10 % dari semula Rp. 1.384.

043.537.032,00 menjadi Rp. 1.533.653.384.771,00.

4. Realisasi Dana Perimbangan mengalami kenaikan sebesar

Rp. 88.443.031.486,00 atau 1,06 % dari semula Rp. 1.384.

043.537.032,00 menjadi Rp. 1.472.486.568.518,00

5. Target Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah mengalami

penurunan sebesar Rp. 20.574.255.000,00 atau 0,97 % dari

semula Rp. 805.578.818.000,00 menjadi Rp. 785.004.

563.000,00.

6. Realisasi Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah mengalami

peningkatan sebesar Rp. 32.751.008.657,00 atau 1,04 % dari

semula Rp. 746.609.141.921,00 menjadi Rp. 779.360.150.

578,00.

7. Target Pendapatan secara keseluruhan mengalami kenaikan

sebesar Rp. 166.061.199.595,91 atau 1,04 % dari semula Rp.

4.410.729.851.197,22 menjadi Rp. 4.576.791.050.793,13.

8. Realisasi Pendapatan secara keseluruhan mengalami

kenaikan sebesar Rp. 624.581.678.177,13 atau 1,16 % dari

semula Rp. 3.901.950.613.831,73 menjadi Rp. 4.526.532.

292.008,86.

Dengan membandingkan data tersebut maka target

capaian anggaran pendapatan mengalami kenaikan sebesar

Rp. 66.061.199.595,91 atau 1,04 % sedangkan realisasi capaian

Page 53: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 29

kinerja hanya mengalami kenaikan sebesar

Rp. 624.581.678.177,13 atau 1,16 %. Artinya tingginya target

anggaran sehingga terdapat selisih sebesar

Rp. 50.258.758.784,27 yang tidak tercapai dari harapan penyusunan

Perubahan APBD Tahun 2014.

c. Kinerja Produksi

Produksi pangan merupakan aspek penting dalam

kehidupan karena terkait erat dengan ketahanan pangan.

Produksi padi mengalami peningkatan, yakni dari 3.218.232 ton

pada tahun 2013 sedangkan pada tahun 2014 meningkat

menjadi 3.320.293. ton.

Komoditi jagung juga mengalami peningkatan, yakni dari

1.725.727 ton pada tahun 2013 menjadi 1.819.566 ton pada

tahun 2014. Komoditi kedelai mengalami peningkatan dari

sebesar 6.156 ton pada tahun 2013 menjadi 13.572 ton pada

tahun 2014.

Kinerja di bidang perikanan menunjukkan terjadinya

peningkatan, baik dalam hal produksi maupun nilai ekspor.

Produksi perikanan laut sebesar 174,434 ton atau 95,76 % tahun

2013, perairan umum 6,319 Ton atau 44,73 %, Payau sebesar

87,615,83 ton atau 34,03%, Air Tawar 63.615 ton atau 46,98 %,

sedangkan volume nilai eksport 25,448,33 ton atau 61,72 % dari

target 41, 233,31 ton.

Page 54: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 30

Di bidang peternakan, populasi sapi potong meningkat

dari 573.483 ekor pada tahun 2013 dan menjadi 723.394 ekor di

tahun 2014. Sementara itu, produksi kopi meningkat dari

142.595 ton pada tahun 2012 menjadi 185.380 ton pada tahun

2013. Komuditas sawit meningkat dari 251.462 ton pada tahun

2012 menjadi 358.353 ton pada tahun 2013. Komuditas kakao

mengalami peningkatan menjadi 25.373 ton pada tahun 2012

dari 18.200 ton pada tahun 2013. Sedangkan komoditas kelapa

meningkat dari 112.638 ton pada tahun 2012 menjadi 112.996

ton pada tahun 2013.

Kinerja bidang kehutanan mengalami fluktuasi produksi

dari tahun 2011-2013. Hal ini disebabkan karena produksi bukan

hanya berasal dari hutan, sehingga produksinya tidak terpantau.

Pada sisi lain, salah satu andalan pendapatan Provinsi

Lampung adalah dari bidang pariwisata. Potensi pariwisata

meliputi: wisata alam, wisata agro, wisata budaya, wisata kuliner,

dan sebagainya. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan kunjungan

wisatawan rata-rata 10-15 % per tahun dari 3.467.715 menjadi

4.422.716 pada tahun 2014.

Selanjutnya untuk mendorong perkembangan pariwisata

di Provinsi Lampung telah diagendakan Visit Lampung 2013.

Meskipun demikian, pengembangan kepariwisataan Lampung

belum maksimal, sehingga belum mampu memberikan

kontribusi signifikan bagi perekonomian Lampung.

Page 55: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 31

2. Isu Bidang Sosial Budaya dan Kependudukan

Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang multifaset dan

multidimensi, sehingga penanganan kemiskinan tidak akan mungkin

diselesaikan oleh satu pihak. Dengan demikian sinergi dari semua

stake holder merupakan kata kunci yang harus di terapkan pada

semua ini.

Perkembangan jumlah dan prosentase kemiskinan pada

Tahun 2013 - 2014 berdasarkan data BPS Lampung Tahun 2013

menujukkan kecenderungan angka penurunan penduduk miskin

Lampung Tahun 2013 yang semula berjumlah 1.178.715 jiwa atau

14,86 % menjadi 1.013.740 jiwa atau 13,38% pada Tahun 2014.

Sumber daya manusia (SDM) dalam konteks pembangunan

merupakan subjek sekaligus objek pembangunan. Dengan demikian

isu peningkatan SDM melalui peningkatan pendidikan mempunyai

peran sentral dalam pembangunan.

Peran SDM ini semakin jelas ketika kualitas SDM menjadi

salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam program

pengurangan kemiskinan dan pengangguran, peningkatan investasi,

serta berbagai program lain.

Berkaitan dengan peningkatan kualitas SDM maka pendidikan

sebagai Salah satu indikator dalam Indeks Pembangunan Pendidikan

(IPP) adalah tingkat buta aksara atau tingkat kemampuan membaca

dan menulis masyarakat dasar bagi pengembangan SDM menjadi

Page 56: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 32

faktor kunci dalam pembangunan. Secara nasional prosentase

penduduk yang buta huruf pada tahun 2013 sebesar 7,19%

sedangkan Provinsi Lampung masih lebih baik karena di bawah rata-

rata nasional, yaitu 2,70% pada tahun 2013 dan 4,87% pada tahun

2014.

Isu utama pada bidang kesehatan adalah pelayanan

kesehatan yang terjangkau dan cepat, terutama kepada masyarakat

miskin. Indikator dalam Indeks Pembangunan Kesehatan (IPK)

ditunjukkan diantaranya dengan menurunnya Angka Kematian Bayi

(AKB)/Infant Mortality Ratio (IMR) per 1.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012

tingkat AKB secara nasional masih cukup tinggi yaitu 32/1.000 KH di

atas target MDGs yaitu 24/1.000 KH. Provinsi Lampung AKB masih

lebih baik dibandingkan rata-rata nasional yaitu 30/1.000 KH.

Sedangkan Angka Kematian Balita (Akaba) per 1.000 KH, Provinsi

Lampung masih 38/1.000 KH.

3. Isu Bidang Infrastuktur

Isu infrastruktur seperti diketahui mempunyai peran sangat

penting dalam proses pembangunan ekonomi pada suatu wilayah.

Hal ini dimungkinkan karena infrastuktur merupakan pendorong,

pendukung, sekaligus pemacu bagi tumbuhnya berbagai kegiatan

ekonomi.

Kondisi jalan di Provinsi Lampung masih sangat

memprihatinkan, berdasarkan data dari Dinas Bina Marga dan Satker

Page 57: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 33

P2Jn Provinsi Lampung Tahun 2013 panjang ruas Jalan Nasional di

Provinsi Lampung mencapai 1.159,573 km dan Jalan Provinsi

sepanjang 1.702,81 km. Adapun kondisi akhir Tahun 2013 ditinjau

dari status dan kondisi pelayanannya 24 % jalan nasional yang ada di

Provinsi Lampung dalam kondisi baik, 71, 86 % dalam kondisi sedang,

2,35 % rusak, dan hanya 1,71 % yang dalam kondisi kritis. Sepanjang

35,52 % jalan provinsi dalam kondisi baik 26,23 % dalam kondisi

sedang 21,52 % dalam kondisi rusak, dan 16,73 % dalam kondisi

kritis.

4. Isu Bidang Tata Ruang dan Pertanahan

Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007

tentang Penataan Ruang, maka Pemerintah Provinsi Lampung telah

menyusun tata ruang dalam bentuk Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) Provinsi Lampung Tahun 2009—2029 yang dituangkan dalam

Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 1 Tahun 2010.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penataan ruang Provinsi

Lampung adalah “Terwujudnya Keterpaduan Penataan Ruang

Provinsi Lampung untuk Mendukung Pembangunan yang

Berkelanjutan dan Berdaya Saing.”

Rencana struktur ruang wilayah Provinsi Lampung dalam

Perda tersebut meliputi:

a. Rencana Distribusi Penduduk;

b. Rencana Pusat Kegiatan;

c. Rencana Sistem Jaringan Energi dan Kelistrikan;

Page 58: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 34

d. Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi;

e. Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air

Dalam kurun waktu 5 (lima ) tahun terakhir di Provinsi

Lampung telah telah terbentuk 5 (lima) daerah otonom baru (DOB)

yaitu:

1. Kabupaten Mesuji;

2. Kabupaten Tulang Bawang Barat;

3. Pesawaran;

4. Pringsewu;

5. Pesisir Barat

Selain terbentuknya lima kabupaten yang baru tersebut,

sudah berkembang wacana pembentukan DOB lainnya di Kabupaten

Lampung Tengah yaitu Seputih Timur dan Seputih Barat serta wacana

provinsi baru yang wilayahnya mencakup eks Kabupaten Lampung

Utara (Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, Tulang Bawang

Barat, dan Mesuji) dan Kabupaten Lampung Utara.

5. Isu Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Kondisi sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup

mempunyai kaitan erat dengan kondisi dan keberadaan kawasan

hutan di Provinsi Lampung. Pada saat ini kondisi kawasan hutan di

wilayah Provinsi Lampung sudah sangat memprihatinkan baik secara

kuantitatif maupun kualitatif. Dalam kurun waktu satu dekade

penurunan luas kawasan hutan di Provinsi Lampung cukup signifikan,

dan pada saat ini luas kawasan hutan di Provinsi Lampung hanya

tinggal ± 30 % dari luas daratan Provinsi Lampung.

Page 59: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 35

Hal ini disebabkan oleh tingkat kerusakan hutan Provinsi

Lampung sangat mengkhawatirkan. Kerusakan tersebut meskipun

secara status hukum kawasan hutan Lampung masih cukup luas,

namun secara ekologis fungsinya tidak lagi dapat diharapkan dapat

berjalan secara optimal. Fakta saat ini kemungkinan besar tingkat

kerusakan tersebut semakin meningkat seiring bertambahnya jumlah

penduduk.

6. Isu Bidang Politik dan Keamanan

Provinsi Lampung merupakan provinsi dengan komposisi

penduduk yang sangat majemuk secara sosio-kultural, sehingga

dijuluki Indonesia Mini. Kemajemukan kultural dari sisi positif

merupakan kekayaan khazanah daerah, namun sekaligus bisa

menjadi persoalan manakala tidak direkat dengan integrasi yang kuat

dan dapat menjadi penyebab konflik sosial. Provinsi Lampung pernah

mengalami berbagai konflik, meskipun dalam skala yang tidak besar,

pemicunya cukup beragam, mulai dari persoalan politik, ekonomi,

sosial maupun kultural.

Beberapa konflik yang pernah mencuat ke permukaan, antara

lain: kasus Way Jepara; Padang Ratu; daerah sentra industri

perkebunan dan pemukiman transmigrasi di Lampung Utara; Way

Kanan; Lampung Selatan; serta eks reklamasi Rawa Sragi.

Parameter lain untuk menilai kondisi kamtibmas di Provinsi

Lampung adalah tingkat upaya pemberantasan penyalahgunaan

psikotropika dan napza.

Page 60: PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2015

LAKIP Provinsi Lampung Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 36

Meskipun angka Crime Index masih cukup tinggi, namun

secara umum dapat dikatakan bahwa stabilitas daerah cukup

terjamin. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin menurunnya

konflik sosial. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data BPS Tahun 2013,

menurunnya Jenis Tindak Pidana (Type of Crime) dari tahun 2011

sebanyak 4.782 JTP dan tahun 2012 menurun menjadi 4.112 JTP.