11
DIAGNOSIS BANDING 1. Fibroadenoma Mammae , merupakan tumor jinak payudara yang biasa terdapat pada usia muda (15-50 tahun), dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri dan mobile. 2. Kelainan fibrokistik, merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang menstruasi, ukuran membesar, biasanya bilateral/multipel. 3. Kistosarkoma filoides, menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong, berbatas tegas, mobile dengan ukuran yang dapat mencapai 20-30cm. 4. Galaktokel, merupakan masa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya duktus laktiferus. 5. Mastitis, yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang yang lengkap, biasanya dapat berkembang menjadi abses. (Media aesculapius, 2000) PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. USG Untuk membedakan lesi tumor yang solid dan kistik. 2. Mammografi Mammografi adalah pemeriksaan yang sensitif untuk mendeteksi lesi yang tidak teraba (unpalpable). Prediksi malignansi dapat dipermudah dengan menerapkan kategori BI-RADS (Breast Imaging Reporting and Data system). Adapun kategori BI-RADS, yaitu : Kategori 0 : diperlukan pemeriksaan tambahan Kategori 1 : tidak tampak kelainan Kategori 2 : lesi benigna Kategori 3 : kemungkinan lesi benigna, diperlukan follow up 6 bulan

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMERIKSAAN PENUNJANG

DIAGNOSIS BANDING

1. Fibroadenoma Mammae , merupakan tumor jinak payudara yang biasa terdapat pada usia muda (15-50 tahun), dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri dan mobile.

2. Kelainan fibrokistik, merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang menstruasi, ukuran membesar, biasanya bilateral/multipel.

3. Kistosarkoma filoides, menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong, berbatas tegas, mobile dengan ukuran yang dapat mencapai 20-30cm.

4. Galaktokel, merupakan masa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya duktus laktiferus.

5. Mastitis, yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang yang lengkap, biasanya dapat berkembang menjadi abses. (Media aesculapius, 2000)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. USG

Untuk membedakan lesi tumor yang solid dan kistik.

2. Mammografi

Mammografi adalah pemeriksaan yang sensitif untuk mendeteksi lesi yang tidak

teraba (unpalpable). Prediksi malignansi dapat dipermudah dengan menerapkan kategori BI-

RADS (Breast Imaging Reporting and Data system). Adapun kategori BI-RADS, yaitu :

Kategori 0 : diperlukan pemeriksaan tambahan

Kategori 1 : tidak tampak kelainan

Kategori 2 : lesi benigna

Kategori 3 : kemungkinan lesi benigna, diperlukan follow up 6 bulan

Kategori 4 : kemungkinan maligna

Kategori 5 : sangat dicurigai maligna atau maligna

Lesi ganas memperlihatkan gambaran stelata dan batas irreguler, kelompok mikrokalsifikasi

yang berspikula, distorsi parenkim disekitar lesi. Lesi jinak mempunyai batas tegas dan bulat,

bila ada kalsifikasi berbentuk bulat dan jarang berkelompok.

Beberapa faktor yang mempengaruhi gambaran mammografi :

a. Usia

Bila usia < 30 tahun, struktur fibroglandular yang padat akan memberikan gambaran

densitas yang tinggi sehingga sulit mendeteksi mikrokalsifikasi atau distorsi parenkim.

Dengan meningkatnya usia, struktur fibroglandular akan berkurang kepadatannya sehingga

Page 2: PEMERIKSAAN PENUNJANG

gambaran mammografi lebih lusen dan memudahkan untuk mendeteksi kelainan pada

payudara.

b. Siklus haid/laktasi

Kompresi pada payudara akan memberikan rasa tidak nyaman bahkan nyeri pada

payudara. Oleh karena itu pemeriksaan mammografi dianjurkan dilakukan setelah haid dan

sekaligus memastikan tidak ada kehamilan.

c. Terapi hormonal

Penggunaan terapi hormonal akan meningkatkan densitas fibroglandular pada

mammografi, sehingga informasi penggunaan terapi hormonal dan lamanya penggunaan

penting diketahui agar interpretasi gambaran mammografi menjadi lebih akurat.1

Sebagian dokter mencemaskan bahwa pemeriksaan mammogram yang teratur

memiliki bahaya terkena radiasi. Karena alasan inilah, maka American Cancer Society

membuat rekomendasi sebagai berikut :

* Wanita usia > 20 tahun → melakukan SADARI tiap bulan

* Wanita usia 20-40 tahun → memeriksakan diri ke dokter tiap 3 tahun

* Wanita usia > 40 tahun → memeriksakan diri ke dokter setiap tahun.

* Wanita usia 35-40 tahun → melakukan pemeriksaan mammografi dasar.

* Wanita usia < 50 tahun → konsul ke dokter untuk mammografi.

* Wanita > 50 tahun → tiap tahun melakukan pemeriksaan mammogram 2

3. Foto thoraks

Untuk melihat adanya dugaan metastasis ke paru.

4. Laboratorium (kimia darah)

Peningkatan kadar serum alkali posphatase berkaitan dengan metastase ke hati dan

tulang.

5. Bone scanning

Bila sitologi (+) atau klinis sangat mencurigai pada lesi > 5 cm.1

DIAGNOSIS PASTI

Diagnosis pasti hanya dilakukan dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan

dengan cara :

1. Biopsi eksisi, dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan

sehat di sekitarnya, bila tumor < 5 cm. Kemudian diperiksa PA atau diperiksa

potong beku. Ini untuk kasus stadium dini atau masih operable.

2. Biopsi insisi, dengan mengangkat sebagian jaringan tumor beserta sedikit jaringan

sehat di sekitarnya. Dilakukan untuk tumor yang inoperable atau tumor > 5 cm.

Page 3: PEMERIKSAAN PENUNJANG

Cara lain yaitu dengan FNAB ( Fine Needle Aspiration Biopsy ) atau biopsi jarum

halus yang merupakan pemeriksaan sitologis. 4

STADIUM KLINIS

Penentuan stadium kanker payudara didasarkan pada TNM AJC 1997 1 :

T : menunjukkan kondisi tumor primer antara lain diameter dan kondisi kulit yang

menutupi tumor.

N : penilaian terhadap kemungkinan adanya metastasis pada KGB regional.

M : menggambarkan metastasis pada organ lain.

T : tumor

Tx : tumor primer tidak bisa diketahui

To : tumor primer tidak teraba

T1 : tumor ukuran terbesar < 2 cm

T1a : diameter tumor < 0,5 cm

T1b : diameter tumor 0,5-1cm

T1c : diameter tumor 1-2 cm

T2 : diameter tumor >2 cm tapi < 5 cm

T3 : diameter tumor > 5 cm

T4 : setiap tumor yang diekstensi ke kulit atau dinding dada

T4a : ekstensi ke dinding dada

T4b : edema (peau d’orange), ulserasi, satelit nodul pada payudara ipsilateral

T4c : kedua-duanya T4a dan T4b

T4d : mastitis karsinomatosa

N : kgb regional

Nx : kgb tidak dapat ditentukan

N0 : tidak ada metastasis kgb regional

N1 : metastasis pada kgb axilla ipsilateral dan mobile (tidak terfiksir)

N2 : metastasis pada kgb axilla ipsilateral dan terfiksir

N3 : metastasis pada kgb mammary interna ipsilateral

M : metastasis jauh

Mx : adanya metastasis jauh tidak diketahui

M0 : tidak ada metastasis jauh

Page 4: PEMERIKSAAN PENUNJANG

M1 : adanya metastasis jauh (termasuk metastasis pada kgb supra klavikula

ipsilateral)

Group stadium :

Stadium 0 : Tis N0 M0

Stadium I : T1 N0 M0

Stadium IIA : T0 N1 M0

T1 N1 M0

T2 N0 M0

Stadium IIB : T2 N1 M0

T3 N0 M0

Stadium IIIA : T0 N2 M0

T1 N2 M0

T2 N2 M0

T3 N1 M0

T3 N2 M0

Stadium IIIB : T4 any N M0

Any TN3 M0

Stadium IV : any T any N M1

VIII.PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan pada kanker payudara tergantung dari staging (TNM), grading

(gambaran mikroskopik), usia, positif terhadap reseptor hormon dan protein (her 2) atau

tidak. Penatalaksanaan dengan kuratif atau operabel sampai stadium IIIA. Sedangkan untuk

stadium IIIB dan IV dengan paliatif. Tujuan dari terapi paliatif yaitu mempertahankan

kualitas hidup pasien agar tetap tinggi, menghilangkan rasa nyeri.4

BCT (Breast Conserving Therapy) adalah terapi dengan pengangkatan tumor saja,

diseksi kelenjar aksila dan radiasi (ukuran tumor <3 cm) dengan syarat tertentu. Tiga

tindakan tersebut merupakan satu paket terapi yang harus dilakukan. Termasuk BCT yaitu

lumpektomi (eksisi lokal luas), kuadrantektomi (eksisi segmental). Syarat untuk melakukan

BCT :

1. Tumor primer <2 cm

2. N1b <2 cm

3. Tidak ada tumor primer lainnya

4. Payudara kontralateral bebas kanker

5. Tumor primer tidak terlokasi di belakang puting susu

Page 5: PEMERIKSAAN PENUNJANG

6. Tidak dilakukan pada payudara kecil karena hasil kosmetiknya tidak terlalu menonjol 1

Type mastektomi :

1. Simple atau total mastectomy yaitu mengangkat payudara, beserta kulit dan puting

susu tetapi kelejar limfe tidak diangkat

2. Modified radical mastectomy yaitu mengangkat jaringan payudara, beberapa kelenjar

limfe aksila 3. Radical mastectomy yaitu mengangkat payudara, beserta puting susu dan areola,

kelenjar limfe aksila dan Musculus Pectoralis. 8

Radioterapi biasanya digunakan sebagai adjuvant dan terapi paliatif. Radioterapi

paliatif dapat dilakukan dengan hasil baik ntuk waktu terbatas bila tumor sudah tak

mampu kuat angkat. Tumor disebut tak mampu kuat angkat bila mencapai tingkat T4.

Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada penyebaran secara

sistemik dan juga dipakai sebagai terapi adjuvant. Kemoterapi adjuvant diberikan kepada

pasien dengan metastasis pada kelenjar limfe berdasarkan hasil pemeriksaan

histopatologik pascabedah mastektomi. Tujuannya untuk menghancurkan

mikrometastasis di dalam tubuh yang biasanya terdapat pada pasien yang kelenjar

aksilanya sudah terdapat metastasis. Obat yang diberikan adalah kombinasi

siklofosfamid, metotreksat dan 5 fluorourasil selama 6 bulan pada wanita usia

premenopause sedangkanwanita pasca menopause diberikan terapi adjuvant hormonal

berupa pil antiestrogen. Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah

menderita metastasis sistemik. Obat yang dipakai kombinasi yaitu CMF (siklofosfamid,

metotreksat dan 5 fluorourasil ), adriamisin, vinkristin.

Terapi hormonal, indikasi pemberiannya bila penyakit telah sistemik jauh. Terapi

hormonal biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi. Tetapi tidak semua

karsinoma mammae peka terhadap terapi hormonal, yang bereaksi baik yaitu karsinoma

yang mempunyai reseptor estrogen.

Terapi hormonal paliatif dapat dilakukan pada penderita premenopause dengan

ovarektomi bilateral atau dengan pemberian antiestrogen seperti tamoksifen. 5

IX. PROGNOSIS

Prognosis kanker payudara ditentukan oleh :

1. Stadium kanker

Semakin dini semakin baik prognosisnya.

Stadium Angka kelangsungan

Page 6: PEMERIKSAAN PENUNJANG

hidup 5 tahun

0 100%

I 98%

IIA 88%

IIB 76%

IIIA 56%

IIIB 49%

IV 16%

2. Tipe histopatologi

CIS (Carsinoma In Situ) mempunyai prognosis yang lebih baik dibandingkan invasif.

3. Reseptor hormon

Kanker yang mempunyai reseptor (+) dengan hormon memiliki prognosis lebih baik.

PENCEGAHAN

Berbagai upaya harus dilakukan untuk menimbulkan kesadaran bagi para wanita akan

kesehatannya seperti melakukan deteksi dini kanker payudara dengan melakukan SADARI

(Periksa Payudara Sendiri). SADARI sangat penting karena 85% benjolan di payudara

ditemukan oleh pasien sendiri. SADARI merupakan pemeriksaan yang murah, aman dan

sederhana, sebaiknya dilakukan sejak usia 20 tahun.7 SADARI dapat dilakukan setelah selesai

masa haid karena pengaruh hormon estrogen dan progesteron rendah dan kelenjar payudara

saat itu dalam keadaan tidak membengkak sehingga lebih mudah meraba adanya benjolan

atau kelainan. Tehnik SADARI :

1. Pada waktu mandi

Periksalah payudara pada waktu mandi karena perabaan tangan lebih sensitif pada kulit

yang basah. Telapak tangan digerakkan dengan lembut ke setiap bagian dari masing-masing

payudara. Gunakan tangan kanan untuk memeriksa payudara kiri dan sebaliknya.

2. Pada waktu bercermin

Perhatikan payudara dengan lengan di samping badan. Selanjutnya angkat tangan di atas

kepala. Cari setiap perubahan bentuk dari masing-masing payudara dan papala mammae.

Kemudian letakkan telapak tangan pada pinggang dan tekan ke bawah dengan kuat untuk

memfleksikan otot dinding dada.

3. Pada waktu berbaring

Page 7: PEMERIKSAAN PENUNJANG

Untuk memeriksa payudara kanan, letakkan bantal kecil atau handuk yang dilipat di bawah

bahu kanan. Letakkan tangan kanan anda di belakang kepala, gerakan ini akan menyokong

jaringan payudara agar lebih tinggi dari dada. Dengan tangan kiri dan posisi jari tangan yang

dirapatkan. Buatlah gerakan melingkar dengan tekanan lembut sesuai arah jarum jam. Mulai

pada bagian atas paling luar dari payudara kanan di jam 12, kemudian digerakkan ke arah jam

1, gerakan diteruskan sampai kembali ke jam 12.

Tonjolan dari jaringan yang keras pada lengkung bawah dari masing-masing payudara

adalah normal. Lalu gerakan diteruskan ke arah sentral payudara kanan sampai papila

mamma kanan (setrifugal). Pemeriksaan gerakan melingkar ini dilakukan sampai 3 kali. Lalu

periksa payudara kiri seperti pada payudara kanan. Terakhir periksa papilla mammae, dengan

memeras secara lembut. Setiap sekret, jernih atau berdarah segera diberitahukan ke dokter. 3

Page 8: PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tim Penanggulangan & Pelayanan Kanker Payudara Terpadu Paripurna R.S Kanker

Dharmais 2003. Penatalaksanaan Kanker Payudara Terkini , edisi 1, Pustaka

Obor, Jakarta.

Schrock T 1998. Ilmu Bedah (Hand Book of Surgery), edisi 7, Jones Medical

Publications, CA.

Nealon T 1996. Keterampilan Pokok Ilmu Bedah, edisi 4, Saunders, Pennsylvania.

Kapita Selekta Kedokteran 2000. edisi 3. Jilid II, Media Aesculapius FKUI, Jakarta.

Sjamsuhidayat R, Wim de Jong 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC, Jakarta.

EH, INI MINTA TOLONG DIEDIT LAGI DAFTAR PUSTAKANYA YAAA.

SAMA MASUKIN MANA TAHUN BUAT KUTIPANNYA. TERSERAH MAU NARUH DI

BAGIAN MANA