14
Manual Rumah Sakit PEMERIKSAAN LUMBOSACRAL No. Dokumen Rad- 24/SPO/08/B/20 ! No. Re"#$# - %an&&a' (e)*#( 0/0/20! +um'a, a'aman / S%ANDAR PROSEDUR OPERASIONA L Dibuat oleh Danya Vanessa P, Amd.Rad Dikoreksi oleh A.E Mahendra, Amd. Fis Disahkan oleh : Direktur RS. Rizani dr. Hariyadi Santosa, MM PEN ER%IAN Me)u akan eme)#k$aan an& d#'akukan o'e, Rad#o&)a1e) un(uk me'# ke'a#nan ada dae)a, "e)(e*)a'#$ 'um*o$a )a' $am a# $a )um. %U+UAN Mend#a&no$a / me'#,a( adan a ke'a#nan ada "e)(e*)ae 'um*a'#$ $am $a )um. KEBI+AKAN PROSEDUR . Pe'ak$ana Rad#o&)a1e) 3D#'ak$anakan o'e, Rad#o&)a1e) ..%a(a Lak$ana 5 Pe)$#'a,kan a$#en ma$uk ke)uan&an &an(# *a6u. Be)#'a, en&e)(#an mak$ud dan (u6uan 1o(o 'um*o$a )a' #(u. An6u)kan a$#en ua$a $e*e'um eme)#k$aan d#'akukan. .2.A'a(/*a,an 5 P*. 3Ru*u) Lead . Ma)ke) 3R / L . 7#'m. A )on. AP(AnteriorPosterior), LAT(Lateral) = 30 X 40 cm sebanyak 1 lembar. RE7ERENSI . Ba''#n&e) 9. P,#'# .::!. Merril’s Atlas of Radiographic Posit Radiologic Procedure Vol: 2,E#&,( Ed#(#on 2. Bon()a&e). 200. Texbookof RadiograpicPositioning and Related Anatom!Mo$* In 5 M#$$au)# DOKUMEN %ERKAI% %#dak ada LAMPIRAN %#dak ada UNI% %ERKAI% .. In$(a'a$# Ra;a( Ina .2. In$(a'a$# Ra;a( +a'an .<. In$(a'a$# a;a( Da)u)a( Standar Operasional Prosedur Instalasi Radiologi Hal !"

PEMERIKSAAN LUMBOSACRAL

  • Upload
    tobi

  • View
    63

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LUMBOSACRAL

Citation preview

Manual Rumah Sakit

PEMERIKSAAN LUMBOSACRAL

No. DokumenRad-24/SPO/08/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P, Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra, Amd. FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa, MM

PENGERTIANMerupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh Radiografer untuk melihat kelainan pada daerah vertebralis lumbosacral sampai sacrum.

TUJUANMendiagnosa / melihat adanya kelainan pada vertebrae lumbalis sampai sacrum.

KEBIJAKAN

PROSEDUR1. Pelaksana Radiografer (Dilaksanakan oleh Radiografer)1.1. Tata Laksana : Persilahkan pasien masuk keruangan ganti baju. Berilah pengertian maksud dan tujuan foto lumbosacral itu. Anjurkan pasien puasa sebelum pemeriksaan dilakukan.1.2. Alat/bahan : Pb. (Rubur Lead). Marker (R / L). Film. Apron.AP(AnteriorPosterior), LAT(Lateral) = 30 X 40 cm sebanyak 1 lembar.

REFERENSI1. Ballinger, W. Philip.1995.Merrils Atlas of Radiographic Positioning Radiologic Procedure Vol: 2,Eight Edition 2. Bontrager. 2001. Texbookof RadiograpicPositioning and Related Anatomy.Mosby Inc: Missauri

DOKUMEN TERKAITTidak ada

LAMPIRANTidak ada

UNIT TERKAIT1.1. Instalasi Rawat Inap1.2. Instalasi Rawat Jalan1.3. Instalasi Gawat Darurat

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI (USG)

No. DokumenRad-24/SPO/09/A/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra,Amd.FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa, MM

PENGERTIANMerupakan salah satu pemeriksaan radiologi yang tidak infasif, meliputi pemeriksaan dari organ pada : Cavum abdomen. Cavum pelvis. Urogenitalis. Kandngan. Mamma. Kelenjar. Mata. Kepala.

TUJUANMendiagnosa / melihat adanya kelainan pada organ organ diatas.

KEBIJAKAN

PROSEDUR1. Penderita puasa 6 jam sebelum pemeriksaan.2. Untuk kasus neonates cholestomi dianjurkan penderita puasa 10 jam, serta dianjurkan membawa susu botol / ibu penderita ikut bila minum ASI, untuk diminumkan pada bayi untuk melihat jaringan kontraksi 6 B 2 jam post minum susu.3. Harap membawa hasil laboratorium / hasil4. Penderita tidur terlentang / supine juga posisi tidur penderita bervariasi sesuai organ yang diperiksa.5. Dinding abdomen diberi jelly untuk menambah daya tembus transducer.6. Menggunakan transducer 7,5 mHz (untuk organ yang terletak dipermukaan) 3,5 mHz untuk organ yang lebih dalam.7. Posisi transducer dapat sagital, transversal, oblique.USG Abdomen, USG Pelvis, USG Mamma, USG Mata, USG Kepala, USG Kelenjar.

REFERENSI1. Pearce, C. Evelyn.2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta

DOKUMEN TERKAITTidak ada

LAMPIRANTidak ada

UNIT TERKAIT1.1 Instalasi Gawat Darurat (IGD)1.2 Instalasi Rawat Inap1.3 Instalasi Rawat Jalan1.4 Instalasi Radiologi

PEMERIKSAAN EXSTREMITAS

No. DokumenRad-24/SPO/10/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman1/3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra,Amd.FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa, MM

PENGERTIANMerupakan pemeriksaan Radiologi pada anggota gerak tubuh (Extremitas).

TUJUANMendiagnosa / melihat adanya pada extremitas terutama tulangnya.

PROSEDURPelaksanaan Ragiografer (Dilaksanakan oleh Radiografer)1. Alat/bahan : Apron Sand Bag. Lead. Marker.2. Tata Laksana : Baca permintaan foto dan diagnosa klinisnya pada formulir permintaan foto. Jelaskan maksud pemeriksaan pada penderita. Bebaskan daerah yang akan difoto dari benda benda yang dapat menimbulkan artefak. Tentukan posisi penderita : berdiri, duduk atau berbaring. Posisikan bagian tubuh yang akan difoto ditengah film. Beri tanda R / L (kanan / kiri) sesuai bagian tubuh yang difoto. Beri aba aba pada penderita bila perlu. Expose dilakukan. Foto clavicula AP / AP : 18 X 24 cm sebanyak 1 lembar. Foto Shoulder / bahu :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 2 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 2 lembar. Foto Humerus AP / Lat :Dewasa: 30 x 40 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar. Foto Cubiti AP / Lat :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 1 lembar. Foto Antebrachii AP / Lat :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 1 lembar.

PEMERIKSAAN EXSTREMITAS

No. DokumenRad-24/SPO/10/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman2/3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra,Amd.FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa,MM

PROSEDUR Foto Wrist AP / Lat :18 x 24 cm sebanyak 1 lembar. Foto Manus AP / Oblique :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 1 lembar. Foto Femur AP / Lat :Dewasa: 35 x 43 cm sebanyak 2 lembar.Anak: 24 x 30 cm sebanyak 2 lembar.Bayi: 18 x 24 cm sebanyak 2 lembar. Foto Genu AP / Lat :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 1 lembar.Bayi: 19 x 24 cm sebanyak 2 lembar. Foto Cruris AP / Lat :Dewasa: 35 x 43 cm sebanyak 2 lembar.Anak: 24 x 30 cm sebanyak 2 lembar.Bayi: 18 x 24 cm sebanyak 2 lembar. Foto Ankle AP / Lat :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 1 lembar. Foto Pedis AP / Lat / Oblique :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 1 lembar. Foto Pelvis AP, Coxae AP, hip D/S :Dewasa: 30 x 40 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Bayi: 18 x 24 cm sebanyak 2 lembar. Foto HIP AP :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 1 lembar. Foto HP Axial :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 1 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 1 lembar. Foto HIP Alar (abturator vie) :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 2 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 2 lembar. Foto HIP Coccygeus AP / Lat :Dewasa: 24 x 30 cm sebanyak 2 lembar.Anak: 18 x 24 cm sebanyak 2 lembar

PEMERIKSAAN EXSTREMITAS

No. DokumenRad-24/SPO/10/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman3/3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra,Amd.FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa,MM

REFERENSI1. Ballinger, W. Philip.1995. Merrils Atlas of Radiographic Positioning Radiologic Procedure Vol : 2, Eight Edition2. Bontrager. 2001. Texbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Mosby Inc: Missauri3. Malueka, Ghazali, Rusdy, 2006. Radiologi Diagnostik. Pustka Cendekia Press.Yogyakarta4. Pearce, C. Evelyn.2008. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta

DOKUMEN TERKAITTidak ada

LAMPIRANTidak ada

UNIT TERKAIT1.1 Instalasi Rawat Inap1.2 Instalasi Rawat Jalan1.3 Instalasi Gawat Darurat1.4 Instalasi Radiologi

PEMERIKSAAN TULANG KEPALA

No. DokumenRad-24/SPO/11/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman1/3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra,Amd.FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa, MM

PENGERTIANMerupakan pemeriksaan Radiologi pada bagian kepala yang menggunakan kontras maupun tidak.

TUJUANMerupakan pemeriksaan Radiologi pada bagian kepala yang menggunakan kontras maupun tidak

KEBIJAKAN

PROSEDURPelaksana : Radiografer (Dilaksanakan oleh Radiografer)Persiapan : Casette, Marker R / L.Tata Laksana :Skul AP Kepala diletakkan pada meja frontal dan nasal dengan bidang sagital tegak lurus film. Garis Orbito Meatal (OMBL) tegak lurus pada film.Skul Lat Kepala terletak pada meja atur hingga bidang sagital sejajar meja. Sentrasi sinar : inchi anterior dan inchi diatas MAE.Posisi Rheeze Letakkan kepala pada tengah meja atur hingga garis acanthio meatal tegak lurus bidang film, putar kepala hingga bidang median sagital membentuk sudut 53 drajat dengan bidang film. Sentrasi sinar tegak lurus pada titik pusat film. Tujuannya untuk melihat :a. Foramen obtickum.b. Margo supra orbita.c. Fisura orbitalis.Posisi Caldwell Atur hingga bidang median sagital tubuh terletak pada garis tengah meja. Letakkan kepala hingga dahi dan hidung dengan bidang median sagital tegak lurus dengan bidang meja, arah sinar 12 derajat ke Cranial tepat pada margo inferior. Sentrasi sinar : langsung pada film dengan sudut 12 derajat kearah cranial Tujuannya :a. untuk melihat margo superior orbita.b. untuk melihat kemungkinan adanya massa.

PEMERIKSAAN TULANG KEPALA

No. DokumenRad-24/SPO/11/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman2/3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra,Amd.FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa, MM

PROSEDURPosisi Waters Atur hingga bidang median sagital tubuh terletak pada garis tengah meja. Kepala ekstensikan 45 derajat dengan bidang meja. Sinar tegak lurus dengan film. Tujuannya :a. Untuk melihat gambaran sinus paranasallis.Posisi Basis Cranii Atur hingga OMI, pararel dengan dasar film. Sudut sinsi 5 derajat ke cranial.Posisi Sella khusus Kepala diatur hingga bidang sagital tegak lurus meja. Central ray : daerah sella inchi anterior dan inchi diatas MAE dengan kolimasi dikecilkan.Posisi Schuller IOML sejajar dan segaris dengan film. Sudut sinar 25 derajat ke kaudal.Posisi TMJ (Temporal Mandibula Joint) IOML sejajar dan segaris dengan film. Sudut sinar 30 derajat ke kaudal.Posisi Towne IOML tegak lurus film. Central Ray : 30 derajat ke kaudal.Posisi Stenvers Mid Sagital Plane diputar 45 derajat kearah yang diperiksa sehingga Os Zigomatickum dan nasal menempel pada kaset

REFERENSI1. Ballinger, W. Philip.1995. Merrils Atlas of Radiographic Positioning Radiologic Procedure Vol : 2, Eight Edition2. Bontrager. 2001. Texbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Mosby Inc: Missauri3. Malueka, Ghazali, Rusdy, 2006. Radiologi Diagnostik. Pustka Cendekia Press.Yogyakarta4. Pearce, C. Evelyn.2008. Anatomi dan Fisioterapi untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta

PEMERIKSAAN TULANG KEPALA

No. DokumenRad-24/SPO/11/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman3/3

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra,Amd.FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa, MM

DOKUMEN TERKAITTidak ada.

LAMPIRANTidak ada.

UNIT TERKAIT1.1 Instalasi Rawat Jalan1.2 Instalasi Rawat Inap1.3 Instalasi Radiologi

FOTO RINK

No. DokumenRad-24/SPO/12/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra, Amd. FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa, MM

PENGERTIANPemeriksaan (foto) kepala dengan bantuan Rink.

TUJUANUntuk memperlihatkan letak korpus alineum pada mata.

KEBIJAKAN

PROSEDUR1. Pelaksana : Radiografer (Dilaksanakan oleh Radiografer)1.1. Alat/bahan : Mangkok Rink adalah suatu alat berbentuk mangkok sebesar kornea mata yang diberi ekor jarum. Spuit = 1 cc. Nael. Kasa Steril. Plaster. Lampu sorot.2. Tata laksana Plane foto AP dan Lateral. Sebelum dipasang Rink diberi tetesan pantokain pada kedua mata. Mangkok Rink diisi air aquades secukupnya. Masukkan kedalam mata tepat menempel pada kornea mata. Posisi AP dengan ekor Rink betul betul tegak lurus dengan titik tengah film. Diharapkan gambaran dari ekor mangkok Rink tadi menjadikan satu titik pada tengah lingkaran. Pada posisi Lateral gambaran lingkaran Rink menjadi garis seperti huruf T.

REFERENSI1. Bontrager, W. Philip.1995.Merrils Atlas of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Mosby Inc: Missauri

DOKUMEN TERKAITTidak ada

LAMPIRAN Tidak ada

UNIT TERKAIT1.1 Instalasi Rawat Jalan1.2 Instalasi Rawat Inap1.3 Instalasi Gawat Darurat

PEMERIKSAAN VERTEBRAE THORACALIS

No. DokumenRad-24/SPO/13/B/2015No. Revisi-Tanggal terbit01/01/2015Jumlah Halaman1/1

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALDibuat oleh

Danya Vanessa P,Amd.RadDikoreksi oleh

A.E Mahendra, Amd. FisDisahkan oleh :Direktur RS. Rizani

dr. Hariyadi Santosa, MM

PENGERTIANMerupakan pemeriksaan yang dilakukan oleh Radiografer untuk melihat kelainan pada daerah vertebralis thoracalis.

TUJUANMendiagnosa / melihat adanya kelainan pada vertebralis thoracalis.

KEBIJAKAN

PROSEDUR1. Pelaksana : Radiografer (Dilaksanakan oleh Radiografer)1.1. Tata Laksana : Penderita diberi pengarahan foto thoracalis lumbal itu. Penderita dianjrkan puasa sebelum pemeriksaan dilakukan. PB. (Rubur lead). Marker (R / L). Film. Apron.AP, LAT = 30 X 40 cm sebanyak 1 lembar

REFERENSI1. Ballinger, W. Philip.1995. Merrils Atlas of Radiographic Positioning Radiologic Procedure Vol : 2, Eight Edition2. Bontrager. 2001. Texbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy. Mosby Inc: Missauri3. Malueka, Ghazali, Rusdy, 2006. Radiologi Diagnostik. Pustka Cendekia Press.Yogyakarta4. Pearce, C. Evelyn.2008. Anatomi dan Fisioterapi untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta

DOKUMEN TERKAITTidak ada

LAMPIRANTidak ada

UNIT TERKAIT1.1 Instalasi Rawat Inap1.2 Instalasi Rawat Jalan1.3 Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Standar Operasional Prosedur Instalasi Radiologi Hal 15