22
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 1/22 Pemeriksaan Fisik Neonatus Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada neonates, dilakukan anamnesis yang cermat untuk mengetahui hal-hal berikut ini: Riwayat penyakit keturunan Riwayat kehamilan-kehamilan sebelumnya Riwayat kehamilan sekarang Riwayat persalinan sekarang Informasi ini sangat membantu dalam menilai kelainan yang ditemukan dalam periksaan fisik. Pemeriksaan bayi dilakukan dalam keadaan telanjang dibawah lampu yang terang, yang  berfungsi sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas. Pemeriksaan fisis pada neonatus dilakukan kurang lebih 3 kali, yakni: I. Pada saat lahir II. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dalam 24 jam atau hari berikutnya III. Pemeriksaan pada waktu pulang. Pemeriksaan pada saat lahir Tujuan pemeriksaan: Untuk menilai adaptasi neonates dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin Untuk mencari kelainan congenital terutama yang perlu penanganan segera Vital sign Keadaan umum Kepala dan leher  Thorax Abdomen Urogenital Ekstremitas & spine

Pemeriksaan fisik neonatus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 1/22

Pemeriksaan Fisik Neonatus

Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada neonates, dilakukan anamnesis yang cermatuntuk mengetahui hal-hal berikut ini:

Riwayat penyakit keturunan

Riwayat kehamilan-kehamilan sebelumnya

Riwayat kehamilan sekarang

Riwayat persalinan sekarang

Informasi ini sangat membantu dalam menilai kelainan yang ditemukan dalam periksaan

fisik. Pemeriksaan bayi dilakukan dalam keadaan telanjang dibawah lampu yang terang, yang berfungsi sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas.

Pemeriksaan fisis pada neonatus dilakukan kurang lebih 3 kali, yakni:

I. Pada saat lahir 

II. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dalam 24 jam atau hari berikutnya

III. Pemeriksaan pada waktu pulang.

Pemeriksaan pada saat lahir

Tujuan pemeriksaan:

Untuk menilai adaptasi neonates dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin

Untuk mencari kelainan congenital terutama yang perlu penanganan segera

Vital sign

Keadaan umum

Kepala dan leher 

Thorax

Abdomen

Urogenital

Ekstremitas & spine

Page 2: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 2/22

Penilaian adaptasi neonates

Penilaian terhadap adaptasi neonates dilakukan dengan cara menghitung nilai Apgar(apgar 

score). Kriteria yang dinilai adalah

1. laju jantung

2. usaha bernapas

3. tonus otot

4. reflex terhadap rangsangan

5. warna kulitSetiap kriteria diberi nilai 0, 1, atau 2 sehingga neonates dapat memperoleh

nilai 0 sampai10. Cara-cara penilaian Apgar dapat dilihat pada table 1.

TABEL 1. NILAI APGAR 

Tanda 0 1 2

Laju jantung Tidak ada <100 >100

Usaha bernapas Tidak ada Lambat Menangis kuat

Tonus otot Lumpuh Ekstremitas fleksi

sedikit

Gerakan aktif 

Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan

Warna Kulit Seluruh tubuh

 biru/pucat

Tubuh kemerahan,

ekstremitas biru

Seluruh tubuh

kemerahan.

Apgar score dilakukan pada menit pertama setelah lahir yang memberikan petunjuk 

adaptasi neonatal.

 Nilai 7-10 :Neonatus yang beradaptasi dengan baik 

 Nilai 4-6 : asfiksia ringan sampai sedang, sedangkan

 Nilai 0-3 : derajat asfiksia yang berat.

Penilaian apgar ini perlu diulangi setelah 5menit untuk mengevaluasi apakah tindakan

resusitasikita sudah adekuat.bila belum, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lain. Nilai apgar 

Page 3: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 3/22

5 menit ini mempunyai nilai prognostic karena berhubungan dengan morbiditas neonatal.

Mencari kelainan congenital

Pada anamnesis perlu ditanyakan:

• Apakah ibu menggunakan obat-obat teratogenik, terkena radiasi, atau infeksi virus pada

trimester pertama.

• Adanya kelainan bawaan pada keluarga

• Apakah ibu menderita penyakit yang dapat menggangu pertumbuhan janin, seperti

diabetes mellitus, asma bronchial dan sebagainya.

Sebelum memeriksa bayi perlu diperiksa cairan amnion, tali pusat, dan plasenta.

Cairan amnion

Volume cairan amnion perlu diukur atau dperkirakan. Bila vomenya lebih dari 2000ml

disebut  polihidramnion atau hidramnion saja, apabila kurang dari 500ml disebut sebagai

oligohidramnion. Polihidramnion biasanya terdapat pada bayi dengan obstruksi pada traktus

intestinalis bagian atas , anensefalus, bayi dari ibu diabetes atau eklampsia. Oligohidramnion

 berhubungan dengan agenesis renal bilateral atau sindrom Potter. Pada oligo hidramnion

 perhatikan juga ekstremitas bawah akan kemungkinan adanya pes equinovarus atau valgus

congenital.

Plasenta

Plasenta harus ditimbang, perhatiakan adanya perkapuran, nekrosis, dan ssebagainya.

Pada bayi kembar harus diteliti apakah terdapat satu atau dua korion (untuk menentukan kembar 

identik atau tidak). Juga perlu diperhatikan adanya anastomosis vascular antara kedua amnion;

 bila ada perlu dipikirkan kemungkinan terjadi transfusi feto-fetal.

Tali pusat

Perlu diperhatikan kesegaran tali pusat, ada tidaknya simpul pada tali pusat. Pada

 potongan tali pusat diperhatikan apakah ada satu vena dan dua arteri. Kurang lebih 1% dari

neonatus hanya mempunyai satu arteri umbilikalis dan 15% dari padanya mempunyai satu atau

lebih kelainan congenital terutama pada sistem pencernaan, urogenital, respiratorik, atau

Page 4: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 4/22

kardiovaskular.

Setelah pemeriksaancairan amnion, plasenta dan tali pusat kemudian dilakukan

 pemeriksaan bayi secara cepat tapi menyeluruh.

Berat lahir dan masa kehamilan

Kejadian kelainan congenital pada bayi kurang bulan adalah dua kali lebih banyak dibanding

 pada bayi cukup bulan, dan pada bayi kecil untuk masa kehamilan kejadian kelainan congenital

tersebut sampai 10 kali lebih besar.

Mulut

• Perhatikan apakah terdapat labio-gnato-palatoskisis.

• Perhatikan apakah terdapat hipersalivasi yang mungkin disebabkan oleh adanya atresia

esophagus. Pemeriksaan akan patennya esophagus dilakukan dengan memasukkan

kateter ke dalam lambung. Bila kateter masuk ke dalam lambung, masukkan 5-10ml

udara dan dengan stetoskop akan terdengar bunyi udara masuk ke dalam lambung;

dengan demikian akan tersingkir atresia esophagus. Kemudian cairan amnion di dalam

lambung diaspirasi. Bila terdapat cairan melebihi 30ml pikirkan adanya atresia usus

 bagian atas. Pemeriksaan patennya esophagus dianjurkan pada setiap bayi yang kecil

untuk masa kehamilan, arteri umbilikalis hanya satu, polihidramnion, atau hipersalivasi.• Perhatikan juga terdapatnya hipoplasia otot depressor anguli oris. Pada keadaan ini

terlihat asimetri wajah apabila bayi menangis, sudut mulut dan mandibula akan tertarik 

ke bawah dan garis nasolabialis akan kurang tampak pada daerah yang sehat (sebaliknya

 pada paresis N.fasialis). Pada 20% keadaan seperti ini dapat ditemukan kelainan

kongenital berupa kelainan kardiovaskular dan dislokasi panggul kongenital.

Anus

Perhatikanlah adanya anus imperforata dengan memasukkan termometer ke dalam anus.

Bila ada atresia perhatikan apakah ada fistula rekto-vaginal.

Kelainan pada garis tengah

Page 5: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 5/22

Perlu dicari kelainan pada garis tengah berupa spina bifida, meningomielokel, sinus

 pilonidalis, genetalia yang ambigus, eksomfalus, dan lain-lain.

Jenis kelamin

Apabila terdapat genetalia ambigua, misalnya pembesaran klitoris pada bayi perempuan

atau terdapatnya hipospadi atau epispadia pada bayi lelaki, sebaiknya pemberitahuan jenis

kelamin ditunda sampai dilakukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan kromosom.

Vital Sign

Respiration Rate

• RR normal: 40-60x/menit dengan periodic breathing (henti nafas 5-10 detik diantara pola

nafas reguler 

• RR >60x/m :

1. kelainan paru

2. kelainan jantung

3. kelainan metabolik 

• Pola nafas

1. normal : pola nafas abdominal (inspirasi bagian dada tertarik ke dalam & pada

saat yang sama perut bayi membuncit)

2. abnormal : gasping

Evaluasi gawat Nafas (Downes score)

Page 6: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 6/22

Pemeriksaan Nadi/Heart Rate

• Bayi aterm :

1. Saat tidur : 90x/menit

2. Saat aktif : 180x/menit

• Bayi prematur : 140-150x/menit (tidur)

• Harus diperiksa pada 4 ekstremitas

Kelainan nadi :1.  Nadi lemah : curah jantung buruk/vasokonstriksi perifer 

2.  Nadi femoral lemah/(-) : lesi jantung koartasio aorta

Suhu

• Tempat pemeriksaan : axila dan rectal

• Suhu normal : 36,5 – 37,5⁰C

• Abnormal :

1. Febris/hipertermia : dehidrasi, gangguan serebral, infeksi, kenaikan suhu

lingkungan

2. Hipotermia : suhu dibawah normal : sepsis, kedinginan

II. Pemeriksaan lanjutan

Pemeriksaan lanjutan dilakukan setelah neonatus berada dalam keadaan stabil. pemeriksaan

lanjutan terdiri dari:

Page 7: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 7/22

1.  pemeriksaan umum

2. pemeriksaan sistematik secara rinci 

3.  pemeriksaan usia kehamilan.

Pemeriksaan umum

Warna kulit

Kulit neonatus normalnya berwarna kemerahan, kadang-kadang terlihat  sianosis pada ujung-

ujung jari pada hari pertama.

• Cyanosis :Warna kebiruan pada kulit dan mukosa

Klasifikasi :

Cyanosis sentral : kelainan jantung (TF)

Cyanosis perifer : kedinginan

• Warna kulit pucat terdapat pada anemia berat atau asfiksia palida. Plethora tampak pada

 polisitemia. Anemia Refleksi kekurangan Hemoglobin dalam sirkulasi secara klinis

• Penyebab :

Kekurangan aliran darah dari ibu ke bayi (intrauterine)

Perdarahan tali pusat (ikatan kurang erat)

Transfusi fetal to maternal (posisi bayi diatas posisi ibu saat lahir sebelum tali

 pusat diikat )

Infeksi sistemik (sepsis)

G6PD defisiensi

Anemia of prematurity

• Warna kulit yang kuning (ikterus) disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi dalam

serum darah, atau pewarnaan oleh mekonium. Kenaikan kadar bilirubin indirek member 

Page 8: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 8/22

warna kuning-jingga sedang penumpukan bilirubin direk memberikan warna kuning

kehijauan. Pada neonatus yang berkulit gelap, ikterus sebaiknya diperiksa pada mukosa.

Identifikasi :

o inspeksi (Kramer)

o  pemeriksaan lab : HvdB(evaluasi BT, BD, BI)

• Icterus fisiologis : icterus normal pada bayi

Ciri :

1. kramer I-II

2. keadaan umum baik (gerak tangis normal, minum normal)

• Icterus patologis :

Ciri :

1. Kramer >II

2. Bayi malas minum

3. Terlalu banyak tidur 4. Kejang, iritabel

5. BAB acholis (pucat)

6. Perut distended

ABO inkompatibilitas

Rhesus inkompatibilitas

G6PD defisiensi

Sepsis

Cholestasis

TORCH infeksi

Page 9: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 9/22

Dyspnea

• Definisi : kesulitan bernafas

• Identifikasi :

1. Respirasi rate/menit meningkat

2. Pernafasan cuping hidung

3. Retraksi subcostal

4. Retraksi suprasternal

5. Retraksi intercostal space

 

• Pada orang kulit berwarna, dalam keadaan normal dapat terlihat warna kebiruan pada

 punggung dan bokong yang disebut Mongolian spot.

Keaktifan

Keaktifan neonatus dinilai dengan melihat posisi, gerakan tungkai dan lengan. Padaneonatus cukup bulan yang sehat, posisi ekstremitas adalah dalam keadaan fleksi, sedang

gerakan tungkai dan lengannya aktif dan simetris. Bila ada asimetri pikirkan adanya kelumpuhan

atau patah tulang. Apabila neonatus diam saja, mungkin terdapat depresi susunan saraf pusat atau

akibat obat, akan tetapi masih mungkin juga bayi dalam keadaan tidur nyenyak.

Tangisan bayi

Tangisan bayi dapat memberikan keterangan keadaan bayi, misalnya tangisan yang

melengking menunjukkan bayi bayi dengan kelainan neurologis, sedangkan tangisan yang lemah

atau merintih terdapat pada bayi dengan kesukaran pernapasan.

Wajah neonatus

Wajah neonatus dapat menunjukkan kelainan yang khas misalnya pada wajah pasien

Penyebab :

1. gangguan paru primer :

• HMD

• Atelektasis

• Pneumonia

• Meconeal aspiration syndrome

•  

Page 10: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 10/22

sindrom down, sindrom Pierre-Robin, kretinisme, dan sebagainya.

Keadaan gizi

Keadaan gizi neonatus dinilai dari berat badan serta panjang badannya disesuaikan

dengan masa kehamilan, tebalnya lapisan subkutan, serta kerutan pada kulit.

Pemeriksaan secara rinci

Kulit

• Perhatikan terdapatnya  petekie atau ekimosis yang dapat disebabkan trauma lahir atau

oleh sepsis, penyakit perdarahan, atau trombositopenia.

• Perhatikan terdapatnya tumor di kulit. Catat ukuran, bentuk, konsistensi serta warnanya.

• Perhatikan apakah ada kelainan bawaan lain pada kulit. Turgor kulit yang jelek atau kulit

yang keriput menandakan terdapatnya dehidrasi atau gizi buruk.

• Pada lebih kurang 40% neonatus cukup bulan, di kulit hidung dan pipi terlihat bintik-

 bintik putih kekuningan yang disebut milia, yaitu kista epidermal yang berisi materi

keratin, yang biasanya menghilang dalam beberapa minggu. Kadang di daerah sekitar 

dahi dan ketiak terlihat miliara  kristalina yaitu vesikula jernih yang disebabkan oleh

retensi keringat akibat obstruksi saluran keringat.

Kepala dan leher

Kepala

Ukuran kepala : kurva Nellhouse

1. Mikrosefalia : < -2SD

2. Makrosefalia : > +2SD

3.  Normal : -2SD s/d +2SD

Bentuk kepala : tergantung macam persalinan

1. Pervaginam : moulage

2. Sectio caesaria/sungsang : bulat• Fontanella mayor : terbuka, ukuran 3x3cm

• Sutura : terbuka ±0,5cm

• Trauma lahir :

1. Kaput sucudaneum

2. Cephal hematom

3. Perdarahan subaponeurotik 

Page 11: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 11/22

Fontanella mayor Besar• Akondroplasia

• Sindroma alpert

• Hipotiroid/atiroid

• Hidrosefalus

• Prematuritas

• Sindroma rubella

Wajah

Seringkali wajah neonatus tampak asimetris karena posisi janin intrauterine. Kelainan

wajah yang khas terdapat pada beberapa sindrom seperti sindrom Down atau sindrom Pierre-

Robin yang mudah dikenal. Perhatikan kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi,

 paresis N.fasialis atau patah tulang zigomatikus.

Mata

Pemeriksaan mata pada neonatus seringkali sulit dilakukan karena biasanya matanya

tertutup.Dengan menggoyang-goyangkan kepala nya secara perlahan-lahan mata neonatus akanterbuka sehingga dapat diperiksa.

• Mikroftalmia kongenital dapat ditemukan dengan cara inspeksi dan palpasi

• Glaukoma kongenital mulanya terlihat pembesaran kemudian sebagai kekeruhan

kornea

• Katarak kongenital terlihat pupil berwarna putih

• Trauma pada mata terlihat edema palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina

• Perhatikanlah adanya sekret mata

Page 12: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 12/22

• Konjungtivitis oleh kuman gonokok dapat cepat menjadi panoftalmka dan

menyebabkan buta

Telinga

Pada neonatus yang cukup bulan telah cukup terbentuk tulang rawan sehingga bentuk telinga dapat dipertahankan.

• Perhatikan letak daun telinga, daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada

neonates sindroma tertentu antara lain Sindroma Pierre-Robin

• Sinus yang terdapat pada daun telinga sisa dari branchial cleft

• Terlihat auricle tag

Karena sulit, ada kecenderungan untuk tidak memeriksa membrane timpani pada neonatus, padahal otitis media dapat ditemukan pada hari pertama dan didiagnosis dengan menggunakan

otoskop.Sebaiknya bila terdapat tanda-tanda infeksi periksalah membrane timpani.

Hidung

 Neonatus bernapas melalui hidung, bila ia bernapas melalui mulut maka harus dipikirkan

kemungkinan terdapatnya obstruksi jalan napas oleh karena atresiakoana bilateral atau fraktur 

tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.Pernapasan cuping hidungmenunjukkan adanya gangguan paru.Lubang hidung sering tersumbat karena mucus.Bila

terdapat sekret yang mukopurulen yang kadang-kadang berdarah perlu dipikirkan sifilis

kongenital.

Mulut

Pemeriksaan mulut dilakukan dengan inspeksi dan palpasi.Dengan inspeksi dapat dilihat

adanya :• Labia dan gnatokisis

• Gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar mulut)

• Perhatikan lidah apakah membesar seperti Sindroma Beckwith atau selalu

 bergerak seperti pada Sindroma Down

•  Neonatus dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali

lidahnya keluar masuk (Tanda Foote)

Dengan palpasi dapat dideteksi terdapatnya :

 High arch palate• Palatokisis

• Baik atau tidaknya reflex hisap

Leher

• Leher neonatus tampak pendek akan tetapi pergerakannya baik.

Page 13: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 13/22

• Apabila terdapat keterbatasan pergerakan perlu dipikirkan kelainan tulang leher.

• Tumor di daerah leher seperti tiroid, hemangioma, higroma kistik, selain

merupakan masalah sendiri dapat juga menekan trakea sehingga memerlukan

tindakan segera.

• Trauma leher dapat terjadi pada persalinan yang sulit.Trauma leher ini dapat

menyebabkan kerusakan pleksus brakialis sehingga terjadi paresis pada tangan,

lengan, atau diafragma.

• Dapat terjadi perdarahan m.sternokleidomastoideus yang apabila tidak ditangani

dengan baik dapat menyebabkan tortikolis.

• Perhatikan pula terdapatnya webbed neck yang terdapat pada beberapa kelainan

kongenital antara lain pada Sindroma Turner.

Ukuran pendek dengan pergerakan baik 

Abnormal :

1. Keterbatasan gerakan leher : kelainan tulang leher 

2. Bentuk abnormal : tiroid, kistik higroma

3. Webber neck : sindroma turner 

4. Trauma persalinan : kerusakan pleksus brachialis : paresis lengan

5. Perdarahan m sternocleidomastoideus : torticollis 

Webber Neck (Turner Syndrome) Torticolis

Dada

Inspeksi

Page 14: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 14/22

• Bentuk dada pada neonatus adalah seperti tong

• Pektus ekskavatum atau karinatum sering membuat orang tua khawatir, padahal

 biasanya tidak mempunyai arti klinis

• Pada respirasi normal, dinding dada bergerak bersama dengan dinding perut

• Apabila terdapat gangguan pernapasan terlihat pernapasan yang paradoksal dan

retraksi pada inspirasi

• Gerakan dinding dada harus simetris, bila tidak harus dipikirkan kemungkinan

 pneumothoraks, paresis diafragma, atau hernia diafragmatika

• Laju napas normal neonatus berkisar antara 40-60 kali per menit, perhitungan

harus dilakukan satu menit penuh, oleh karena sering terdapat periode

 breathing.periode breatging adalah pola pernapasan pada neonatus, terutama

 premature, yang ditandai dengan henti napas yang berlangsung kurang dari 20

detik dan terjadi secara berkala, perhatikan juga tipe napas neonatus

• Kelenjar payudara neonatus, baik pada wanita atau lelaki akibat pengaruh

hormone dari ibu kadang-kadang tampak membesar dan seringkali disertai sekresi

air susu

• Luas areola dan tebal jaringan payudara dipakai untuk menilai usia kehamilan

• Kadang ditemukan putting susu berlebih (supernumary nipples)

Palpasi

Dengan palpasi kita dapat menemukan :

• Fraktur klavikula

• Meraba iktus kordis untuk menentukan posisi jantung (adanya dekstrokardia atau

dekstroposisi)

Perkusi

Pada pemeriksaan neonatus jarang dilakukan perkusi dada

Auskultasi

• Laju jantung dihitung selama satu menit penuh dengan menggunakan stetoskop

• Laju jantung normal adalah 120-160 kali per menit dan dipengaruhi oleh aktivitas

fisik bayi

Page 15: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 15/22

• Bising jantung seringkali terdengar pada neonatus, tetapi ini belum berarti

terdapat penyakit jantung bawaan

• Sebaliknya tidak terdengar bising jantung tidak menyingkirkan kemungkinan

terdapatnya penyakit jantung bawaan

• Bunyi napas neonatus adalah bronkovesikular, kadang dapat terdengar ronki pada

akhir inspirasi panjang

• Terdengarnya bising usus di daerah dada menunjukkan adanya hernia

diafragmatika

Abdomen

Dinding abdomen :

• Cekung : hernia diafragmatika

• Cembung : hepatosplenomegali, tumor, cairan

• Bentuk abnormal : gastroskisis, omfalokel

• Umbilikus : normal warna putih mengkilap, abnormal jika layu, putih kecoklatan

dan berbau

• Omphalitis : infeksi pada umbilikus : kemerahan pada daerah sekitar umbilikus,

 pus (+), bau (+)

 Scaphoid (Hernia Diafragmatica) Gastroschizis

Page 16: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 16/22

Omphalocele

Organ intraabdominal :

• Hati : normal teraba 2-3cm bawah arcus costa

• Limpa : normal teraba 1cm bawah arcus costa

• Ginjal : membesar : neoplasma, kelainan bawaan, trombosis vena renalis

• Dinding perut neonatus lebih datar daripada dinding dadanya

• sedemikian besarnya sehingga batas baahnya berada di abdomen bagian bawah,

misalnya pada eritroblas fetalis• Pembesaran ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan, atau

thrombosis vena renalis.

• Trauma pada abdomen oleh karena kelahiran yang sukar, misalnya letak 

sungsang, dapat mengakibatkan perdarahan hati, limpa, atau kelenjar adrenal.

• Bila terdapat kelainan dalam perut, pemeriksaan USG akan banyak membantu

Genitalia Eksterna

Bayi perempuan : Aterm : labia mayora menutup sempurna

Prematur : labia mayora menutup sebagian Lubang urethra terpisah dari lubang vagina, bila hanya terdapat satu

lubang berarti ada kelainan

Kadang-kadang tampak secret yang berdarah dari vagina, hal ini

disebabkan oleh hormone ibu (withdrawal bleeding)

Page 17: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 17/22

• Bayi laki-laki :

Phimosis Testis descencus minimal 1 pada saat lahir, pada usia max 1 th harus

descencus

Bentuk kelainan abnormal : mikropenis, hipospadia (defek pada ventralujung penis/sepanjang penis), epispadia (defek pada dorsum penis)

Ukuran penis bayi berkisar antara 3-4 cm (panjang) dan 1-1,3 cm (lebar).

Hipospadia adalah kelainan yang tidak jarang ditemukan, yang dapat berupa defek di bagian ventral ujung penis saja atau berupa defek 

sepanjang penisnya

Epispadia yaitu defek pada dorsum penis lebih jarang ditemukan, danmerupakan varian ekstrofia kandung kencing

Skrotum bayi biasanya besar dan mempunyai banyak rugae

Testis biasanya sudah turun ke dalam skrotum pada bayi cukup bulan,

 pada bayi kurang bulan tidak jarang terdapat kriptokrismus (testis yang

 belum turun ke dalam kantong skrotum).Torsi testis dapat terjadi in uterodan dapat dilihat pada saat lahir berupa testis yang membesar dan keras

Kadang-kadang sulit menentukan jenis kelamin neonatus, misalnya pada bayi perempuan terdapat klitoris yang sangat besar dan labia mayoranya

 berfusi serta berpigmen banyak atau pada bayi laki-laki terdapat penis

kecil dengan hipospadia dan skrotum terpisah Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan kromatin seks atau kromosom

seks

Trauma di daerah genitalia eksterna seringkali ditemukan pada kelahiran

sungsang dan dapat berupa perdarahan ke dalam rongga skrotum atautestis atau otot-otot pelvis

 Phimosis

Anus

Pemeriksaan anus bukan hanya untuk mengetahui ada atau tidaknya atresia ani,melainkan juga untuk mengetahui posisinya.kadang-kadang fistula yang besar dapat dianggap

sebagai anus yang normal, tetapi apabila diperhatikan benar-benar maka akan kelihatan bahwa

fistula terletak di depan atau di belakang anus yang normal.

• Harus sudah teridentifikasi saat lahir 

Page 18: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 18/22

• Meconium harus keluar dalam 24 jam pertama

>24 jam :

• meconium plug syndrome

• Megakolon

• obstruksi saluran cerna

• anus imperforata

• Cara pemeriksaan : colok dubur dengan kelingking atau termometer 

• Bila terdapat darah dalam mekonium perlu dibedakan apakah darah berasal dari

 bayi atau dari darah ibu yang tertelan

• Cara membedakannya adalah dengan uji APT yaitu dengan meneteskan basa kuat

(Naoh atau KOH) darah ibu akan mengalami hemolisis sedangkan darah bayi

tidak karena darah neonatus resisten terhadap alkali

Tulang Belakang dan Ekstremitas

• Untuk pemeriksaan tulang belakang neonatus diletakkan dalam posisi tengkurap

• Tangan pemeriksa meraba sepanjang tulang belakang untuk mencari terdapatnya

skoliosis, meningokel, spina bifida, spina bifida okulta, atau sinus pilonidalis

• Perhatikan pergerakan ekstremitas apabila ada asimetri pikirkan kemungkinan

adanya patah tulang atau kelumpuhan saraf 

• Patah tulang yang multipel terdapat pada osteogenesis imperfekta

• Kelumpuhan pada lengan mungkin disebabkan oleh fraktur humerus atau

kelumpuhan erb, yaitu kerusakan pada saraf servikal 5 dan 6

Page 19: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 19/22

• Kelumpuhan pada tangan dapat disebabkan oeh paralisis klumpke yaitu kerusakan

 pada saraf servikal 7 dan torakal I

• Paralisis kedua tungkai dapat disebabkan oleh trauma berat atau kelainan bawaan

di tulang belakang

• Tonus ekstremitas juga perlu diperhatikan , hipotonia umum (floppy infant)

 biasanya disebabkan oleh kelainan susunan saraf pusat

• Perhatikan posisi kedua kaki, apakah ad apes equinovarus atau valgus

• Juga keadaan jari-jari tangan dan kaki apakah ada polidaktili, sindaktili, atau claw

hand atau claw-feet

• Periksa juga adanya dislokasi terutama dislokasi panggul, dengan cara ortholani

Ukuran Antopometrik 

 Neonatus cukup bulan yang sesuai untuk masa kehamilannya mempunyai ukuran badan

sebagai berikut :

• Berat antara 2500 sampai 4000 gram

• Panjang 45 sampai 54 cm

• Lingkaran kepala 33 sampai 37

• Lingkaran dada biasanya 2 cm lebih kecil dari lingkaran kepala

Perlu diukur panjang kepala-simfisis dan simfisis-kaki untuk menilai proporsi tubuh bayi,

agar kelainan seperti akondroplasia dapat dideteksi

Pemeriksaan neurologis pada neonatus

Pemeriksaan neurologis pada neonatus seharusnya dilakukan pada semua bayi, baik yang

sehat maupun yang sakit.Pada bayi yang sehat dilakukan pemeriksaan neurologis untuk meyakinkan orangtua, bahwa bayinya benar-benar tidak menderita kelainan neurologis.Pada bayi

sakit pemeriksaan neurologis untuk menentukan diagnosis, pengobatan dan prognosis.

Inspeksi

• Jangan memegang atau merangsang pasien, tetapi cukup diperhatikan

• Perhatikan terdapatnya malformasi, trauma fisis, dan kejang

• Pada bayi dengan riwayat kejang harus diperhatikan lenih teliti dan lama, karena

kejang pada neonatus berbeda dengan pada bayi dan anak 

Page 20: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 20/22

• Pada keadaan normal bayi cukup bulan lebih sering tidur rata-rata pada hari

 pertama tidur selama 17 jam

• Perhatikan pada waktu istirahat,pada neonatus normal dalam masa kehamilan 32-

40 minggu terliaht abduksi pada paha dan fleksi pada sendi anggota gerak (siku,

 panggul dan kaki), simetris kanan dan kiri

• Pada bayi lahir sungsang kadang-kadang posisi bayi agak lain yakni tungkai tetap

dalam posisi lurus.

• Pada neonatus dengan masa kehamilan 25-30 minggu lengan dalam keadaan

fleksi, dan tungkai dalam fleksi atau ekstensi

• Pada neonatus dengan masa kehamilan 25 minggu atau lebih , apabila dalam

keadaan istirahat semua anggota gerak berada dalam posisi ekstensi berarti tidak 

normal

• Sikap frog leg juga berarti pasien tidak normal , kedua tungkai abduksi penuh

sedemikian sehingga sebagian lateral paha terletak di alas tempat periksa,

demikian pula lengannya , fleksi pada siku dengan bagian dorsal tangan

menempel di alas tempat periksa, dan telapak tangan menghadap ke atas di

samping kepala

Pemeriksaan kepala

• Ubun-ubun besar dan sutura diraba secara lembut,tentukanlah ukurannya dan

ketegangannya

• Diameter ubun-ubun besar normal adalah 21 cm ± 1,5 cm, dan sutura tidak dapat

dimasuki ujung jari

• Sutura yang lebar,dengan ubun-ubun besar tegang dan membonjol terdapat pada

tekanan intrakranial yang meninggi pada hidrosefalus

• Ubun-ubun besar yang tegang dan membonjol pada bayi dalam keadaan tidur 

 berarti tidak normal

• Ubun-ubun besar tegang tidak selalu abnormal , mungkin juga normal karena

edema,molding berlebihan,perdarahan subgaleal atau berkas infuse yang salah

• Tingkat kesadaran terdiri atas sadar, apatik/letargi, somnolen, spoor, koma

• Ada keadaan yang disebut jitteriness/tremulousness, gerakan gemetaran pada

angggota gerak dan rahang, keadaan ini dapat dibedakan dengan kejang dengan

Page 21: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 21/22

monitoring EEG atau dengan criteria klinis berupa tidak adanya gerakan bola

mata, tidak ada perubahan pernapasan, timbulnya dapat diprovokasi, dan gerakan

 berhenti bila anggota gerak difleksikan secara pasif 

Pemeriksaan saraf otak Pemeriksaannya tidak perlu urut dari saraf I, akan tetapi yang mana yang dapat diperiksa

terlebih dahulu, misalnya pada pasien menangis mengerenyutkan muka perhatikan mata, dan

sudut mulutnya untuk memeriksa saraf nervus VII (saraf fascialis), kemudian perhatikan mulutdan perhatikan lidah dan perhatikan langit-langit untuk memeriksa saraf XII dan IX.Pada

neonatus juga diperiksa :

• Reflex rooting diperiksa dengan menyentuhkan ujung jari di sudut mulut pasien,

maka pasien akan menengok kearah rangsangan dan berusaha memasukkan ujung

 jari ke mulutnya, kalau ujung jarinya di masukkan ke dalam mulutnya 3 cm akan

dihisap, disebut sucking reflex, pemeriksaan ini untuk menentukan kelainan saraf V, VII, dan XII.

• Doll’s eye maneuver dilakukan dengan memutar kepala pasien ke kiri dan ke

kanan untuk menilai gerakan bola mata ke lateral.Ini juga dapat digunakan untuk 

memeriksa saraf VIII bagian vestibular 

Pemeriksaan motor

• Tonus fasik : tonus fasik diperiksa dengan menguji tahanan anggota

gerak untuk bergerak dan aktivasi reflex tendon,pada neonatus predominan dalam

 posisi fleksi,reflex tendon yang selalu ada pada neonatus reflex patella.selain itu

terdapat reflex hammer, reflex biceps dan Achilles.

• Tonus postural : tahanan terhadap tarikan gaya berat.Terdapat 3 macam

 pemeriksaan tonus postural, yaitu reaksi tarika, suspense vertikal dan

horizontal.Reaksi tarikan yang paling sensitive dan berguna dapat dilakukan saat

 pasien dengan endotracheal tube.Suspensi horizontal dilakukan memegang toraks

 pasien dan mengangkat horizontal, suspense vertical digunakan untuk memeriksa

deviasi mata ke lateral.Pemeriksaan reflex neonatal primer

• Reflex moro : suatu reaksi kejutan dengan menimbulkan perasaan jatuh pada

 bayi.reaksi bayi akan kaget, lengan direntangkan dalam posisi sbduksi ekstensi,

dan tangan terbuka dan disusul dengan gerakan lengan adduksi dan fleksi.

Page 22: Pemeriksaan fisik neonatus

7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus

http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 22/22

• Refleks tonic neck : bayi diletakkan dalam posisi terlentang, kepala di garis

tengah dan anggota gerak dalam posisi fleksi, kemudian kepala ditenggokkan ke

kanan, maka akan terjadi ekstensi pada anggota gerak sebelah kanan, dan fleksi

 pada anggota gerak sebelah kiri,normalnya adalah ekstensi lengan, akan tetapi

ekstensi tungkai dan fleksi anggota gerak kontralateral tidak selalu terjadi.Setelah

itu kepala dimiringkan ke kiri, tonus ekstensor meninggi pada anggota gerak arah

muka berpaling.Tonus fleksor anggota gerak kontralateral

• Refleks withdrawal : dilakukan dengan jarum untuk merangsang telapak tangan

kaki, maka akan terjadi fleksi pada tungkai yang dirangsang, dan terjadi ekstensi

 pada tungkai kontralateral, tetapi ekstensi tungkai kontralateral ini tidak selalu ada

• Reflex plantar graps : pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan sesuatu pada

telapak tangan pasien , maka akan terjadi fleksi jari-jari kaki

Pemeriksaan oftalmologi

Pemeriksaan oftalmologi dilakukan secara indirek dengan obat midriatikum atau secara

direk tanpa obat.Pemeriksaan direk lebih baik dilakukan pada pasien sedang menyusu, oleh

karena biasanya mata tebuka.

Pemeriksaan sensibilitas

Bagian pemeriksaan neurologis pada neonatus, reflex sentuhan dan rangsang sakit yang

menyebabkan bayi menangis dapat pula dipakai sebagai cara untuk uji sensibilitas.

Pemeriksaan pada waktu memulangkanPada waktu memulangkan dilakukan lagi pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa tidak 

ada kelainan kongenital atau kelainan akibat trauma yang terlewatkan.

Perlu diperhatikan :

• Susunan saraf pusat : aktivitas bayi, ketegangan ubun-ubun

• Kulit : adanya ikterus, pioderma

• Jantung : adanya bising yang baru timbul kemudian

• Abdomen : adanya tumor yang tiiidak terdeteksi sebelumnya

• Tali pusat: adanya infeksi

Di samping itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai menyusu dan ibu sudah

mengerti cara pemberian ASI yang benar.