View
218
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 1/22
Pemeriksaan Fisik Neonatus
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada neonates, dilakukan anamnesis yang cermatuntuk mengetahui hal-hal berikut ini:
Riwayat penyakit keturunan
Riwayat kehamilan-kehamilan sebelumnya
Riwayat kehamilan sekarang
Riwayat persalinan sekarang
Informasi ini sangat membantu dalam menilai kelainan yang ditemukan dalam periksaan
fisik. Pemeriksaan bayi dilakukan dalam keadaan telanjang dibawah lampu yang terang, yang berfungsi sebagai pemanas untuk mencegah kehilangan panas.
Pemeriksaan fisis pada neonatus dilakukan kurang lebih 3 kali, yakni:
I. Pada saat lahir
II. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan dalam 24 jam atau hari berikutnya
III. Pemeriksaan pada waktu pulang.
Pemeriksaan pada saat lahir
Tujuan pemeriksaan:
Untuk menilai adaptasi neonates dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin
Untuk mencari kelainan congenital terutama yang perlu penanganan segera
Vital sign
Keadaan umum
Kepala dan leher
Thorax
Abdomen
Urogenital
Ekstremitas & spine
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 2/22
Penilaian adaptasi neonates
Penilaian terhadap adaptasi neonates dilakukan dengan cara menghitung nilai Apgar(apgar
score). Kriteria yang dinilai adalah
1. laju jantung
2. usaha bernapas
3. tonus otot
4. reflex terhadap rangsangan
5. warna kulitSetiap kriteria diberi nilai 0, 1, atau 2 sehingga neonates dapat memperoleh
nilai 0 sampai10. Cara-cara penilaian Apgar dapat dilihat pada table 1.
TABEL 1. NILAI APGAR
Tanda 0 1 2
Laju jantung Tidak ada <100 >100
Usaha bernapas Tidak ada Lambat Menangis kuat
Tonus otot Lumpuh Ekstremitas fleksi
sedikit
Gerakan aktif
Refleks Tidak bereaksi Gerakan sedikit Reaksi melawan
Warna Kulit Seluruh tubuh
biru/pucat
Tubuh kemerahan,
ekstremitas biru
Seluruh tubuh
kemerahan.
Apgar score dilakukan pada menit pertama setelah lahir yang memberikan petunjuk
adaptasi neonatal.
Nilai 7-10 :Neonatus yang beradaptasi dengan baik
Nilai 4-6 : asfiksia ringan sampai sedang, sedangkan
Nilai 0-3 : derajat asfiksia yang berat.
Penilaian apgar ini perlu diulangi setelah 5menit untuk mengevaluasi apakah tindakan
resusitasikita sudah adekuat.bila belum, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang lain. Nilai apgar
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 3/22
5 menit ini mempunyai nilai prognostic karena berhubungan dengan morbiditas neonatal.
Mencari kelainan congenital
Pada anamnesis perlu ditanyakan:
• Apakah ibu menggunakan obat-obat teratogenik, terkena radiasi, atau infeksi virus pada
trimester pertama.
• Adanya kelainan bawaan pada keluarga
• Apakah ibu menderita penyakit yang dapat menggangu pertumbuhan janin, seperti
diabetes mellitus, asma bronchial dan sebagainya.
Sebelum memeriksa bayi perlu diperiksa cairan amnion, tali pusat, dan plasenta.
Cairan amnion
Volume cairan amnion perlu diukur atau dperkirakan. Bila vomenya lebih dari 2000ml
disebut polihidramnion atau hidramnion saja, apabila kurang dari 500ml disebut sebagai
oligohidramnion. Polihidramnion biasanya terdapat pada bayi dengan obstruksi pada traktus
intestinalis bagian atas , anensefalus, bayi dari ibu diabetes atau eklampsia. Oligohidramnion
berhubungan dengan agenesis renal bilateral atau sindrom Potter. Pada oligo hidramnion
perhatikan juga ekstremitas bawah akan kemungkinan adanya pes equinovarus atau valgus
congenital.
Plasenta
Plasenta harus ditimbang, perhatiakan adanya perkapuran, nekrosis, dan ssebagainya.
Pada bayi kembar harus diteliti apakah terdapat satu atau dua korion (untuk menentukan kembar
identik atau tidak). Juga perlu diperhatikan adanya anastomosis vascular antara kedua amnion;
bila ada perlu dipikirkan kemungkinan terjadi transfusi feto-fetal.
Tali pusat
Perlu diperhatikan kesegaran tali pusat, ada tidaknya simpul pada tali pusat. Pada
potongan tali pusat diperhatikan apakah ada satu vena dan dua arteri. Kurang lebih 1% dari
neonatus hanya mempunyai satu arteri umbilikalis dan 15% dari padanya mempunyai satu atau
lebih kelainan congenital terutama pada sistem pencernaan, urogenital, respiratorik, atau
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 4/22
kardiovaskular.
Setelah pemeriksaancairan amnion, plasenta dan tali pusat kemudian dilakukan
pemeriksaan bayi secara cepat tapi menyeluruh.
Berat lahir dan masa kehamilan
Kejadian kelainan congenital pada bayi kurang bulan adalah dua kali lebih banyak dibanding
pada bayi cukup bulan, dan pada bayi kecil untuk masa kehamilan kejadian kelainan congenital
tersebut sampai 10 kali lebih besar.
Mulut
• Perhatikan apakah terdapat labio-gnato-palatoskisis.
• Perhatikan apakah terdapat hipersalivasi yang mungkin disebabkan oleh adanya atresia
esophagus. Pemeriksaan akan patennya esophagus dilakukan dengan memasukkan
kateter ke dalam lambung. Bila kateter masuk ke dalam lambung, masukkan 5-10ml
udara dan dengan stetoskop akan terdengar bunyi udara masuk ke dalam lambung;
dengan demikian akan tersingkir atresia esophagus. Kemudian cairan amnion di dalam
lambung diaspirasi. Bila terdapat cairan melebihi 30ml pikirkan adanya atresia usus
bagian atas. Pemeriksaan patennya esophagus dianjurkan pada setiap bayi yang kecil
untuk masa kehamilan, arteri umbilikalis hanya satu, polihidramnion, atau hipersalivasi.• Perhatikan juga terdapatnya hipoplasia otot depressor anguli oris. Pada keadaan ini
terlihat asimetri wajah apabila bayi menangis, sudut mulut dan mandibula akan tertarik
ke bawah dan garis nasolabialis akan kurang tampak pada daerah yang sehat (sebaliknya
pada paresis N.fasialis). Pada 20% keadaan seperti ini dapat ditemukan kelainan
kongenital berupa kelainan kardiovaskular dan dislokasi panggul kongenital.
Anus
Perhatikanlah adanya anus imperforata dengan memasukkan termometer ke dalam anus.
Bila ada atresia perhatikan apakah ada fistula rekto-vaginal.
Kelainan pada garis tengah
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 5/22
Perlu dicari kelainan pada garis tengah berupa spina bifida, meningomielokel, sinus
pilonidalis, genetalia yang ambigus, eksomfalus, dan lain-lain.
Jenis kelamin
Apabila terdapat genetalia ambigua, misalnya pembesaran klitoris pada bayi perempuan
atau terdapatnya hipospadi atau epispadia pada bayi lelaki, sebaiknya pemberitahuan jenis
kelamin ditunda sampai dilakukan pemeriksaan lain seperti pemeriksaan kromosom.
Vital Sign
Respiration Rate
• RR normal: 40-60x/menit dengan periodic breathing (henti nafas 5-10 detik diantara pola
nafas reguler
• RR >60x/m :
1. kelainan paru
2. kelainan jantung
3. kelainan metabolik
• Pola nafas
1. normal : pola nafas abdominal (inspirasi bagian dada tertarik ke dalam & pada
saat yang sama perut bayi membuncit)
2. abnormal : gasping
Evaluasi gawat Nafas (Downes score)
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 6/22
Pemeriksaan Nadi/Heart Rate
• Bayi aterm :
1. Saat tidur : 90x/menit
2. Saat aktif : 180x/menit
• Bayi prematur : 140-150x/menit (tidur)
• Harus diperiksa pada 4 ekstremitas
•
Kelainan nadi :1. Nadi lemah : curah jantung buruk/vasokonstriksi perifer
2. Nadi femoral lemah/(-) : lesi jantung koartasio aorta
Suhu
• Tempat pemeriksaan : axila dan rectal
• Suhu normal : 36,5 – 37,5⁰C
• Abnormal :
1. Febris/hipertermia : dehidrasi, gangguan serebral, infeksi, kenaikan suhu
lingkungan
2. Hipotermia : suhu dibawah normal : sepsis, kedinginan
II. Pemeriksaan lanjutan
Pemeriksaan lanjutan dilakukan setelah neonatus berada dalam keadaan stabil. pemeriksaan
lanjutan terdiri dari:
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 7/22
1. pemeriksaan umum
2. pemeriksaan sistematik secara rinci
3. pemeriksaan usia kehamilan.
Pemeriksaan umum
Warna kulit
Kulit neonatus normalnya berwarna kemerahan, kadang-kadang terlihat sianosis pada ujung-
ujung jari pada hari pertama.
• Cyanosis :Warna kebiruan pada kulit dan mukosa
Klasifikasi :
Cyanosis sentral : kelainan jantung (TF)
Cyanosis perifer : kedinginan
• Warna kulit pucat terdapat pada anemia berat atau asfiksia palida. Plethora tampak pada
polisitemia. Anemia Refleksi kekurangan Hemoglobin dalam sirkulasi secara klinis
• Penyebab :
Kekurangan aliran darah dari ibu ke bayi (intrauterine)
Perdarahan tali pusat (ikatan kurang erat)
Transfusi fetal to maternal (posisi bayi diatas posisi ibu saat lahir sebelum tali
pusat diikat )
Infeksi sistemik (sepsis)
G6PD defisiensi
Anemia of prematurity
• Warna kulit yang kuning (ikterus) disebabkan oleh kadar bilirubin yang tinggi dalam
serum darah, atau pewarnaan oleh mekonium. Kenaikan kadar bilirubin indirek member
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 8/22
warna kuning-jingga sedang penumpukan bilirubin direk memberikan warna kuning
kehijauan. Pada neonatus yang berkulit gelap, ikterus sebaiknya diperiksa pada mukosa.
Identifikasi :
o inspeksi (Kramer)
o pemeriksaan lab : HvdB(evaluasi BT, BD, BI)
• Icterus fisiologis : icterus normal pada bayi
Ciri :
1. kramer I-II
2. keadaan umum baik (gerak tangis normal, minum normal)
• Icterus patologis :
Ciri :
1. Kramer >II
2. Bayi malas minum
3. Terlalu banyak tidur 4. Kejang, iritabel
5. BAB acholis (pucat)
6. Perut distended
ABO inkompatibilitas
Rhesus inkompatibilitas
G6PD defisiensi
Sepsis
Cholestasis
TORCH infeksi
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 9/22
Dyspnea
• Definisi : kesulitan bernafas
• Identifikasi :
1. Respirasi rate/menit meningkat
2. Pernafasan cuping hidung
3. Retraksi subcostal
4. Retraksi suprasternal
5. Retraksi intercostal space
• Pada orang kulit berwarna, dalam keadaan normal dapat terlihat warna kebiruan pada
punggung dan bokong yang disebut Mongolian spot.
Keaktifan
Keaktifan neonatus dinilai dengan melihat posisi, gerakan tungkai dan lengan. Padaneonatus cukup bulan yang sehat, posisi ekstremitas adalah dalam keadaan fleksi, sedang
gerakan tungkai dan lengannya aktif dan simetris. Bila ada asimetri pikirkan adanya kelumpuhan
atau patah tulang. Apabila neonatus diam saja, mungkin terdapat depresi susunan saraf pusat atau
akibat obat, akan tetapi masih mungkin juga bayi dalam keadaan tidur nyenyak.
Tangisan bayi
Tangisan bayi dapat memberikan keterangan keadaan bayi, misalnya tangisan yang
melengking menunjukkan bayi bayi dengan kelainan neurologis, sedangkan tangisan yang lemah
atau merintih terdapat pada bayi dengan kesukaran pernapasan.
Wajah neonatus
Wajah neonatus dapat menunjukkan kelainan yang khas misalnya pada wajah pasien
Penyebab :
1. gangguan paru primer :
• HMD
• Atelektasis
• Pneumonia
• Meconeal aspiration syndrome
•
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 10/22
sindrom down, sindrom Pierre-Robin, kretinisme, dan sebagainya.
Keadaan gizi
Keadaan gizi neonatus dinilai dari berat badan serta panjang badannya disesuaikan
dengan masa kehamilan, tebalnya lapisan subkutan, serta kerutan pada kulit.
Pemeriksaan secara rinci
Kulit
• Perhatikan terdapatnya petekie atau ekimosis yang dapat disebabkan trauma lahir atau
oleh sepsis, penyakit perdarahan, atau trombositopenia.
• Perhatikan terdapatnya tumor di kulit. Catat ukuran, bentuk, konsistensi serta warnanya.
• Perhatikan apakah ada kelainan bawaan lain pada kulit. Turgor kulit yang jelek atau kulit
yang keriput menandakan terdapatnya dehidrasi atau gizi buruk.
• Pada lebih kurang 40% neonatus cukup bulan, di kulit hidung dan pipi terlihat bintik-
bintik putih kekuningan yang disebut milia, yaitu kista epidermal yang berisi materi
keratin, yang biasanya menghilang dalam beberapa minggu. Kadang di daerah sekitar
dahi dan ketiak terlihat miliara kristalina yaitu vesikula jernih yang disebabkan oleh
retensi keringat akibat obstruksi saluran keringat.
Kepala dan leher
Kepala
Ukuran kepala : kurva Nellhouse
1. Mikrosefalia : < -2SD
2. Makrosefalia : > +2SD
3. Normal : -2SD s/d +2SD
Bentuk kepala : tergantung macam persalinan
1. Pervaginam : moulage
2. Sectio caesaria/sungsang : bulat• Fontanella mayor : terbuka, ukuran 3x3cm
• Sutura : terbuka ±0,5cm
• Trauma lahir :
1. Kaput sucudaneum
2. Cephal hematom
3. Perdarahan subaponeurotik
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 11/22
Fontanella mayor Besar• Akondroplasia
• Sindroma alpert
• Hipotiroid/atiroid
• Hidrosefalus
• Prematuritas
• Sindroma rubella
Wajah
Seringkali wajah neonatus tampak asimetris karena posisi janin intrauterine. Kelainan
wajah yang khas terdapat pada beberapa sindrom seperti sindrom Down atau sindrom Pierre-
Robin yang mudah dikenal. Perhatikan kelainan wajah akibat trauma lahir seperti laserasi,
paresis N.fasialis atau patah tulang zigomatikus.
Mata
Pemeriksaan mata pada neonatus seringkali sulit dilakukan karena biasanya matanya
tertutup.Dengan menggoyang-goyangkan kepala nya secara perlahan-lahan mata neonatus akanterbuka sehingga dapat diperiksa.
• Mikroftalmia kongenital dapat ditemukan dengan cara inspeksi dan palpasi
• Glaukoma kongenital mulanya terlihat pembesaran kemudian sebagai kekeruhan
kornea
• Katarak kongenital terlihat pupil berwarna putih
• Trauma pada mata terlihat edema palpebra, perdarahan konjungtiva atau retina
• Perhatikanlah adanya sekret mata
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 12/22
• Konjungtivitis oleh kuman gonokok dapat cepat menjadi panoftalmka dan
menyebabkan buta
Telinga
Pada neonatus yang cukup bulan telah cukup terbentuk tulang rawan sehingga bentuk telinga dapat dipertahankan.
• Perhatikan letak daun telinga, daun telinga yang letaknya rendah (low set ears) terdapat pada
neonates sindroma tertentu antara lain Sindroma Pierre-Robin
• Sinus yang terdapat pada daun telinga sisa dari branchial cleft
• Terlihat auricle tag
Karena sulit, ada kecenderungan untuk tidak memeriksa membrane timpani pada neonatus, padahal otitis media dapat ditemukan pada hari pertama dan didiagnosis dengan menggunakan
otoskop.Sebaiknya bila terdapat tanda-tanda infeksi periksalah membrane timpani.
Hidung
Neonatus bernapas melalui hidung, bila ia bernapas melalui mulut maka harus dipikirkan
kemungkinan terdapatnya obstruksi jalan napas oleh karena atresiakoana bilateral atau fraktur
tulang hidung atau ensefalokel yang menonjol ke nasofaring.Pernapasan cuping hidungmenunjukkan adanya gangguan paru.Lubang hidung sering tersumbat karena mucus.Bila
terdapat sekret yang mukopurulen yang kadang-kadang berdarah perlu dipikirkan sifilis
kongenital.
Mulut
Pemeriksaan mulut dilakukan dengan inspeksi dan palpasi.Dengan inspeksi dapat dilihat
adanya :• Labia dan gnatokisis
• Gigi atau ranula (kista lunak yang berasal dari dasar mulut)
• Perhatikan lidah apakah membesar seperti Sindroma Beckwith atau selalu
bergerak seperti pada Sindroma Down
• Neonatus dengan edema otak atau tekanan intrakranial meninggi seringkali
lidahnya keluar masuk (Tanda Foote)
Dengan palpasi dapat dideteksi terdapatnya :
•
High arch palate• Palatokisis
• Baik atau tidaknya reflex hisap
Leher
• Leher neonatus tampak pendek akan tetapi pergerakannya baik.
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 13/22
• Apabila terdapat keterbatasan pergerakan perlu dipikirkan kelainan tulang leher.
• Tumor di daerah leher seperti tiroid, hemangioma, higroma kistik, selain
merupakan masalah sendiri dapat juga menekan trakea sehingga memerlukan
tindakan segera.
• Trauma leher dapat terjadi pada persalinan yang sulit.Trauma leher ini dapat
menyebabkan kerusakan pleksus brakialis sehingga terjadi paresis pada tangan,
lengan, atau diafragma.
• Dapat terjadi perdarahan m.sternokleidomastoideus yang apabila tidak ditangani
dengan baik dapat menyebabkan tortikolis.
• Perhatikan pula terdapatnya webbed neck yang terdapat pada beberapa kelainan
kongenital antara lain pada Sindroma Turner.
Ukuran pendek dengan pergerakan baik
Abnormal :
1. Keterbatasan gerakan leher : kelainan tulang leher
2. Bentuk abnormal : tiroid, kistik higroma
3. Webber neck : sindroma turner
4. Trauma persalinan : kerusakan pleksus brachialis : paresis lengan
5. Perdarahan m sternocleidomastoideus : torticollis
Webber Neck (Turner Syndrome) Torticolis
Dada
Inspeksi
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 14/22
• Bentuk dada pada neonatus adalah seperti tong
• Pektus ekskavatum atau karinatum sering membuat orang tua khawatir, padahal
biasanya tidak mempunyai arti klinis
• Pada respirasi normal, dinding dada bergerak bersama dengan dinding perut
• Apabila terdapat gangguan pernapasan terlihat pernapasan yang paradoksal dan
retraksi pada inspirasi
• Gerakan dinding dada harus simetris, bila tidak harus dipikirkan kemungkinan
pneumothoraks, paresis diafragma, atau hernia diafragmatika
• Laju napas normal neonatus berkisar antara 40-60 kali per menit, perhitungan
harus dilakukan satu menit penuh, oleh karena sering terdapat periode
breathing.periode breatging adalah pola pernapasan pada neonatus, terutama
premature, yang ditandai dengan henti napas yang berlangsung kurang dari 20
detik dan terjadi secara berkala, perhatikan juga tipe napas neonatus
• Kelenjar payudara neonatus, baik pada wanita atau lelaki akibat pengaruh
hormone dari ibu kadang-kadang tampak membesar dan seringkali disertai sekresi
air susu
• Luas areola dan tebal jaringan payudara dipakai untuk menilai usia kehamilan
• Kadang ditemukan putting susu berlebih (supernumary nipples)
Palpasi
Dengan palpasi kita dapat menemukan :
• Fraktur klavikula
• Meraba iktus kordis untuk menentukan posisi jantung (adanya dekstrokardia atau
dekstroposisi)
Perkusi
Pada pemeriksaan neonatus jarang dilakukan perkusi dada
Auskultasi
• Laju jantung dihitung selama satu menit penuh dengan menggunakan stetoskop
• Laju jantung normal adalah 120-160 kali per menit dan dipengaruhi oleh aktivitas
fisik bayi
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 15/22
• Bising jantung seringkali terdengar pada neonatus, tetapi ini belum berarti
terdapat penyakit jantung bawaan
• Sebaliknya tidak terdengar bising jantung tidak menyingkirkan kemungkinan
terdapatnya penyakit jantung bawaan
• Bunyi napas neonatus adalah bronkovesikular, kadang dapat terdengar ronki pada
akhir inspirasi panjang
• Terdengarnya bising usus di daerah dada menunjukkan adanya hernia
diafragmatika
Abdomen
Dinding abdomen :
• Cekung : hernia diafragmatika
• Cembung : hepatosplenomegali, tumor, cairan
• Bentuk abnormal : gastroskisis, omfalokel
• Umbilikus : normal warna putih mengkilap, abnormal jika layu, putih kecoklatan
dan berbau
• Omphalitis : infeksi pada umbilikus : kemerahan pada daerah sekitar umbilikus,
pus (+), bau (+)
Scaphoid (Hernia Diafragmatica) Gastroschizis
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 16/22
Omphalocele
Organ intraabdominal :
• Hati : normal teraba 2-3cm bawah arcus costa
• Limpa : normal teraba 1cm bawah arcus costa
• Ginjal : membesar : neoplasma, kelainan bawaan, trombosis vena renalis
• Dinding perut neonatus lebih datar daripada dinding dadanya
• sedemikian besarnya sehingga batas baahnya berada di abdomen bagian bawah,
misalnya pada eritroblas fetalis• Pembesaran ginjal dapat disebabkan oleh neoplasma, kelainan bawaan, atau
thrombosis vena renalis.
• Trauma pada abdomen oleh karena kelahiran yang sukar, misalnya letak
sungsang, dapat mengakibatkan perdarahan hati, limpa, atau kelenjar adrenal.
• Bila terdapat kelainan dalam perut, pemeriksaan USG akan banyak membantu
Genitalia Eksterna
•
Bayi perempuan : Aterm : labia mayora menutup sempurna
Prematur : labia mayora menutup sebagian Lubang urethra terpisah dari lubang vagina, bila hanya terdapat satu
lubang berarti ada kelainan
Kadang-kadang tampak secret yang berdarah dari vagina, hal ini
disebabkan oleh hormone ibu (withdrawal bleeding)
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 17/22
• Bayi laki-laki :
Phimosis Testis descencus minimal 1 pada saat lahir, pada usia max 1 th harus
descencus
Bentuk kelainan abnormal : mikropenis, hipospadia (defek pada ventralujung penis/sepanjang penis), epispadia (defek pada dorsum penis)
Ukuran penis bayi berkisar antara 3-4 cm (panjang) dan 1-1,3 cm (lebar).
Hipospadia adalah kelainan yang tidak jarang ditemukan, yang dapat berupa defek di bagian ventral ujung penis saja atau berupa defek
sepanjang penisnya
Epispadia yaitu defek pada dorsum penis lebih jarang ditemukan, danmerupakan varian ekstrofia kandung kencing
Skrotum bayi biasanya besar dan mempunyai banyak rugae
Testis biasanya sudah turun ke dalam skrotum pada bayi cukup bulan,
pada bayi kurang bulan tidak jarang terdapat kriptokrismus (testis yang
belum turun ke dalam kantong skrotum).Torsi testis dapat terjadi in uterodan dapat dilihat pada saat lahir berupa testis yang membesar dan keras
Kadang-kadang sulit menentukan jenis kelamin neonatus, misalnya pada bayi perempuan terdapat klitoris yang sangat besar dan labia mayoranya
berfusi serta berpigmen banyak atau pada bayi laki-laki terdapat penis
kecil dengan hipospadia dan skrotum terpisah Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan kromatin seks atau kromosom
seks
Trauma di daerah genitalia eksterna seringkali ditemukan pada kelahiran
sungsang dan dapat berupa perdarahan ke dalam rongga skrotum atautestis atau otot-otot pelvis
Phimosis
Anus
Pemeriksaan anus bukan hanya untuk mengetahui ada atau tidaknya atresia ani,melainkan juga untuk mengetahui posisinya.kadang-kadang fistula yang besar dapat dianggap
sebagai anus yang normal, tetapi apabila diperhatikan benar-benar maka akan kelihatan bahwa
fistula terletak di depan atau di belakang anus yang normal.
• Harus sudah teridentifikasi saat lahir
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 18/22
• Meconium harus keluar dalam 24 jam pertama
>24 jam :
• meconium plug syndrome
• Megakolon
• obstruksi saluran cerna
• anus imperforata
• Cara pemeriksaan : colok dubur dengan kelingking atau termometer
• Bila terdapat darah dalam mekonium perlu dibedakan apakah darah berasal dari
bayi atau dari darah ibu yang tertelan
• Cara membedakannya adalah dengan uji APT yaitu dengan meneteskan basa kuat
(Naoh atau KOH) darah ibu akan mengalami hemolisis sedangkan darah bayi
tidak karena darah neonatus resisten terhadap alkali
Tulang Belakang dan Ekstremitas
• Untuk pemeriksaan tulang belakang neonatus diletakkan dalam posisi tengkurap
• Tangan pemeriksa meraba sepanjang tulang belakang untuk mencari terdapatnya
skoliosis, meningokel, spina bifida, spina bifida okulta, atau sinus pilonidalis
• Perhatikan pergerakan ekstremitas apabila ada asimetri pikirkan kemungkinan
adanya patah tulang atau kelumpuhan saraf
• Patah tulang yang multipel terdapat pada osteogenesis imperfekta
• Kelumpuhan pada lengan mungkin disebabkan oleh fraktur humerus atau
kelumpuhan erb, yaitu kerusakan pada saraf servikal 5 dan 6
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 19/22
• Kelumpuhan pada tangan dapat disebabkan oeh paralisis klumpke yaitu kerusakan
pada saraf servikal 7 dan torakal I
• Paralisis kedua tungkai dapat disebabkan oleh trauma berat atau kelainan bawaan
di tulang belakang
• Tonus ekstremitas juga perlu diperhatikan , hipotonia umum (floppy infant)
biasanya disebabkan oleh kelainan susunan saraf pusat
• Perhatikan posisi kedua kaki, apakah ad apes equinovarus atau valgus
• Juga keadaan jari-jari tangan dan kaki apakah ada polidaktili, sindaktili, atau claw
hand atau claw-feet
• Periksa juga adanya dislokasi terutama dislokasi panggul, dengan cara ortholani
Ukuran Antopometrik
Neonatus cukup bulan yang sesuai untuk masa kehamilannya mempunyai ukuran badan
sebagai berikut :
• Berat antara 2500 sampai 4000 gram
• Panjang 45 sampai 54 cm
• Lingkaran kepala 33 sampai 37
• Lingkaran dada biasanya 2 cm lebih kecil dari lingkaran kepala
Perlu diukur panjang kepala-simfisis dan simfisis-kaki untuk menilai proporsi tubuh bayi,
agar kelainan seperti akondroplasia dapat dideteksi
Pemeriksaan neurologis pada neonatus
Pemeriksaan neurologis pada neonatus seharusnya dilakukan pada semua bayi, baik yang
sehat maupun yang sakit.Pada bayi yang sehat dilakukan pemeriksaan neurologis untuk meyakinkan orangtua, bahwa bayinya benar-benar tidak menderita kelainan neurologis.Pada bayi
sakit pemeriksaan neurologis untuk menentukan diagnosis, pengobatan dan prognosis.
Inspeksi
• Jangan memegang atau merangsang pasien, tetapi cukup diperhatikan
• Perhatikan terdapatnya malformasi, trauma fisis, dan kejang
• Pada bayi dengan riwayat kejang harus diperhatikan lenih teliti dan lama, karena
kejang pada neonatus berbeda dengan pada bayi dan anak
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 20/22
• Pada keadaan normal bayi cukup bulan lebih sering tidur rata-rata pada hari
pertama tidur selama 17 jam
• Perhatikan pada waktu istirahat,pada neonatus normal dalam masa kehamilan 32-
40 minggu terliaht abduksi pada paha dan fleksi pada sendi anggota gerak (siku,
panggul dan kaki), simetris kanan dan kiri
• Pada bayi lahir sungsang kadang-kadang posisi bayi agak lain yakni tungkai tetap
dalam posisi lurus.
• Pada neonatus dengan masa kehamilan 25-30 minggu lengan dalam keadaan
fleksi, dan tungkai dalam fleksi atau ekstensi
• Pada neonatus dengan masa kehamilan 25 minggu atau lebih , apabila dalam
keadaan istirahat semua anggota gerak berada dalam posisi ekstensi berarti tidak
normal
• Sikap frog leg juga berarti pasien tidak normal , kedua tungkai abduksi penuh
sedemikian sehingga sebagian lateral paha terletak di alas tempat periksa,
demikian pula lengannya , fleksi pada siku dengan bagian dorsal tangan
menempel di alas tempat periksa, dan telapak tangan menghadap ke atas di
samping kepala
Pemeriksaan kepala
• Ubun-ubun besar dan sutura diraba secara lembut,tentukanlah ukurannya dan
ketegangannya
• Diameter ubun-ubun besar normal adalah 21 cm ± 1,5 cm, dan sutura tidak dapat
dimasuki ujung jari
• Sutura yang lebar,dengan ubun-ubun besar tegang dan membonjol terdapat pada
tekanan intrakranial yang meninggi pada hidrosefalus
• Ubun-ubun besar yang tegang dan membonjol pada bayi dalam keadaan tidur
berarti tidak normal
• Ubun-ubun besar tegang tidak selalu abnormal , mungkin juga normal karena
edema,molding berlebihan,perdarahan subgaleal atau berkas infuse yang salah
• Tingkat kesadaran terdiri atas sadar, apatik/letargi, somnolen, spoor, koma
• Ada keadaan yang disebut jitteriness/tremulousness, gerakan gemetaran pada
angggota gerak dan rahang, keadaan ini dapat dibedakan dengan kejang dengan
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 21/22
monitoring EEG atau dengan criteria klinis berupa tidak adanya gerakan bola
mata, tidak ada perubahan pernapasan, timbulnya dapat diprovokasi, dan gerakan
berhenti bila anggota gerak difleksikan secara pasif
Pemeriksaan saraf otak Pemeriksaannya tidak perlu urut dari saraf I, akan tetapi yang mana yang dapat diperiksa
terlebih dahulu, misalnya pada pasien menangis mengerenyutkan muka perhatikan mata, dan
sudut mulutnya untuk memeriksa saraf nervus VII (saraf fascialis), kemudian perhatikan mulutdan perhatikan lidah dan perhatikan langit-langit untuk memeriksa saraf XII dan IX.Pada
neonatus juga diperiksa :
• Reflex rooting diperiksa dengan menyentuhkan ujung jari di sudut mulut pasien,
maka pasien akan menengok kearah rangsangan dan berusaha memasukkan ujung
jari ke mulutnya, kalau ujung jarinya di masukkan ke dalam mulutnya 3 cm akan
dihisap, disebut sucking reflex, pemeriksaan ini untuk menentukan kelainan saraf V, VII, dan XII.
• Doll’s eye maneuver dilakukan dengan memutar kepala pasien ke kiri dan ke
kanan untuk menilai gerakan bola mata ke lateral.Ini juga dapat digunakan untuk
memeriksa saraf VIII bagian vestibular
Pemeriksaan motor
• Tonus fasik : tonus fasik diperiksa dengan menguji tahanan anggota
gerak untuk bergerak dan aktivasi reflex tendon,pada neonatus predominan dalam
posisi fleksi,reflex tendon yang selalu ada pada neonatus reflex patella.selain itu
terdapat reflex hammer, reflex biceps dan Achilles.
• Tonus postural : tahanan terhadap tarikan gaya berat.Terdapat 3 macam
pemeriksaan tonus postural, yaitu reaksi tarika, suspense vertikal dan
horizontal.Reaksi tarikan yang paling sensitive dan berguna dapat dilakukan saat
pasien dengan endotracheal tube.Suspensi horizontal dilakukan memegang toraks
pasien dan mengangkat horizontal, suspense vertical digunakan untuk memeriksa
deviasi mata ke lateral.Pemeriksaan reflex neonatal primer
• Reflex moro : suatu reaksi kejutan dengan menimbulkan perasaan jatuh pada
bayi.reaksi bayi akan kaget, lengan direntangkan dalam posisi sbduksi ekstensi,
dan tangan terbuka dan disusul dengan gerakan lengan adduksi dan fleksi.
7/16/2019 Pemeriksaan fisik neonatus
http://slidepdf.com/reader/full/pemeriksaan-fisik-neonatus-5634f73a5ecb4 22/22
• Refleks tonic neck : bayi diletakkan dalam posisi terlentang, kepala di garis
tengah dan anggota gerak dalam posisi fleksi, kemudian kepala ditenggokkan ke
kanan, maka akan terjadi ekstensi pada anggota gerak sebelah kanan, dan fleksi
pada anggota gerak sebelah kiri,normalnya adalah ekstensi lengan, akan tetapi
ekstensi tungkai dan fleksi anggota gerak kontralateral tidak selalu terjadi.Setelah
itu kepala dimiringkan ke kiri, tonus ekstensor meninggi pada anggota gerak arah
muka berpaling.Tonus fleksor anggota gerak kontralateral
• Refleks withdrawal : dilakukan dengan jarum untuk merangsang telapak tangan
kaki, maka akan terjadi fleksi pada tungkai yang dirangsang, dan terjadi ekstensi
pada tungkai kontralateral, tetapi ekstensi tungkai kontralateral ini tidak selalu ada
• Reflex plantar graps : pemeriksaan dilakukan dengan meletakkan sesuatu pada
telapak tangan pasien , maka akan terjadi fleksi jari-jari kaki
Pemeriksaan oftalmologi
Pemeriksaan oftalmologi dilakukan secara indirek dengan obat midriatikum atau secara
direk tanpa obat.Pemeriksaan direk lebih baik dilakukan pada pasien sedang menyusu, oleh
karena biasanya mata tebuka.
Pemeriksaan sensibilitas
Bagian pemeriksaan neurologis pada neonatus, reflex sentuhan dan rangsang sakit yang
menyebabkan bayi menangis dapat pula dipakai sebagai cara untuk uji sensibilitas.
Pemeriksaan pada waktu memulangkanPada waktu memulangkan dilakukan lagi pemeriksaan untuk meyakinkan bahwa tidak
ada kelainan kongenital atau kelainan akibat trauma yang terlewatkan.
Perlu diperhatikan :
• Susunan saraf pusat : aktivitas bayi, ketegangan ubun-ubun
• Kulit : adanya ikterus, pioderma
• Jantung : adanya bising yang baru timbul kemudian
• Abdomen : adanya tumor yang tiiidak terdeteksi sebelumnya
• Tali pusat: adanya infeksi
Di samping itu perlu diperhatikan apakah bayi sudah pandai menyusu dan ibu sudah
mengerti cara pemberian ASI yang benar.