70
PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: MUHAMMAD RIDHO ILAHI NIM : 11140450000051 PROGAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M/1440 H

PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

MUHAMMAD RIDHO ILAHI

NIM : 11140450000051

PROGAM STUDI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019 M/1440 H

Page 2: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Page 3: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Page 4: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri
Page 5: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

ABSTRAK

Muhammad Ridho Ilahi. NIM 11140450000051. PEMBUBARAN

GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP

KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA. Progam Studi Hukum

Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440 H/2019 M. lx + 54 halaman.

Studi ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh gerakan Fathullah Gulen

yang telah beroperasi secara global, dengan awal munculnya di negara Turki.

Gerakan Fathullah Gulen dikenal dengan paham altruisme yang telah memberikan

kontribusi dalam problem solving terhadap isu sosial dan agama. Namun, pada

Juli 2016 lalu gerakan tersebut dibubarkan oleh otoritas Turki, atas tuduhan upaya

kudeta terhadap pemerintahan. Dengan demikian, pemerintah Turki melakukan

pembersihan dan pembubaran yang berhubungan dengan Gerakan Gulen.

Pembubaran tersebut masif dilakukan di bebagai negara, terkhusus negara

Republik Indonesia (RI). Demikian menjadikan polemik yang berkaitan dengan

hukum atau kebijakan yang berimplikasi terhadap hubungan diplomatik RI-Turki

dan ketidaksepahaman terhadap pemerintahan.

Penelitian ini mengunakan jenis penelitian normatif-empiris dan dengan

melakukan pengkajian terhadap peraturan Perundang-undangan, buku, dan kitab

yang berkaitan dengan judul skripsi ini.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pembubaran gerakan Fathullah

Gulen yang masif dilakukan oleh pemerintah Turki, bahkan pemerintah Turki

menyebutkan bahwa gerakan tersebut adalah organisasi teroris. Dengan demikian,

mempengaruhi hubungan diplomatik Indonesia-Turki.

Kata kunci : Sosiologi Hukum, Diplomasi, Organisasi Masyarakat, Kebijakan

Luar Negeri.

Pembimbing

Daftar Pustaka

: Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, M.A

: 1987 s.d 2017

i

Page 6: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

يم رح رحمن ال سب هللا ال م

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT atas segala

nikmat, rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini yang berudul “Pembubaran Gerakan Fathullah Gulen Dan

Implikasinya Terhadap Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia” Shalawat serta

salam semoga tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW,

keluarga dan para sahabatnya.

Dalam penulisan skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung,

Penulis telah mendapatkan motivasi dan batuan dari berbagai pihak. Karena itu

sudah sepantasnya, jika Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Asep Saepudin Jahar, M.A, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum beserta staf dan jajarannya.

2. Ibu Dr. Hj. Maskufah, M.A, selaku Ketua Progam Studi Hukum Tata Negara

dan Ibu Sri Hidayati, M.Ag, selaku Seketaris Progam Studi Hukum Tata

Negara.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis, M.A, yang telah membimbing

skripsi penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

dengan baik.

4. Bapak Dr. Khamami Zada, M.A, selaku pembimbing akademik penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

5. Bapak dan Ibu selaku orang tua penulis, yang telah memberikan kontribusi,

doa dan harapan kepada penulis.

6. Segenap teman-teman yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

7. Rekan-rekan Mahasiswa Hukum Tata Negara angkatan 2014.

ii

Page 7: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Semoga segala amal baik dan jasa yang telah diberikan kepada penulis

mendapat ganjaran dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca

dan penulis. Semoga kita semua berada dalah kasih sayang Allah SWT. Amin.

Jakarta, Januari 2019

iii

Page 8: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah ................................................ 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................................. 4

D. Kajian Terdahulu............................................................................................................ 4

E. Metode Penelitian .......................................................................................................... 5

F. Sistematika Penulisan ................................................................................................... 6

BAB II PERAN ORGANISASI MASYARAKAT DALAM DIPLOMASI ...... 8

A. Diplomasi dalam Pengembangan Masyarakat ....................................................... 8

1. Kebijakan Politik Luar Negeri dalam Pemberdayaan Masyarakat. .......... 12

2. Landasan Hukum Organisasi Keormasan Islam ............................................. 16

B. Demokrasi dan Gerakan Sosial Transnasional .................................................... 18

1. Gerakan Sosial Bidang Pendidikan ........................................................................ 24

2. Media dan Masyarakat Madani ............................................................................... 26

BAB III GERAKAN FATHULLAH GULEN ............................................................ 28

A. Profil Fathullah Gulen dan Perkembangan Sosial-Politik ............................... 28

B. Gerakan Fathullah Gulen di Turki .......................................................................... 31

1. Pengaruh Gerakan Gulen Terhadap Sosial-Politik di Turki........................ 31

2. Peran Fathullah Gulen sebagai Ulama (Hocaefendi) .................................... 32

3. Orientasi Gerakan Fathullah Gulen .................................................................... 32

C. Gerakan Fathullah Gulen di Indonesia .................................................................. 34

1. Sekolah yang Terinspirasi dari Gulen di Indonesia ....................................... 34

2. Kebijakan Pemerintah Indonesia Terhadap Gerakan Fathullah Gulen. . 36

3. Pengaruh Gerakan Fathullah Gulen di Indonesia........................................... 37

iv

Page 9: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA PASCA UPAYA KUDETA TURKI PADA 16 JULI 2016 ....................................................................... 39

A. Eksistensi Gerakan Gulen Pasca Adanya Upaya Kudeta Turki pada 16 Juli 2016 di Indonesia ................................................................................................................. 40

B. Upaya Pembubaran Gerakan Fathullah Gulen di Indonesia ............................ 43

C. Prospek Diplomasi RI-Turki..................................................................................... 48

BAB V PENUTUP .................................................................................................................. 50

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 50

3. Rekomendasi ................................................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ... ………………………………………………………..……52

v

Page 10: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

iv

Page 11: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan Gulen adalah kumpulan dari beberapa orang yang dipenggaruhi

oleh ajaran Fathullah Gulen yang mana memiliki ideologi gerakan altruisme.

Gerakan tersebut berfokus pada perkembangan masyarakat modern, membina

masyarkat dengan meningkatkan mutu pendidikan. Pendidikan tersebut

mengunakan konsep moderenisasi yang disertai dengan prilaku religius.

Pendidikan merupakan akar dari permasalahan, karena pendidikan sebagai bentuk

pola pikir dalam masyarakat. sehingga masyarakat sebagai subjek perubahan

dalam suatu negeri. Dengan masyarakat yang tercerahkan dapat mewujudkan

negeri yang sejehtera.

Masyarakat merupakan elemen yang mempengaruhi ataupun dipengaruhi

oleh setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Akan tetapi, pada beberapa

kebijakan dan praktik yang diterapkan, seringkali memicu ketidaksesuaian antara

hubungan masyarakat dengan pemerintah. Padahal kebijakan yang dikeluarkan

pemerintah merupakan bentuk representasi dari kehendak masyarakat. Salah

satunya tentang perlindungan terhadap ide-ide dan hak asasi manusia (HAM).

Perlindungan terhadap hak-hak tersebut awalnya dinyatakan dalam

Declaration of Indenpedence of the United States tahun 1776, bahwa seluruh

manusia diciptakan sama, mereka diberkati oleh Pencipta mereka dengan hak-hak

tertentu yang tidak dapat dicabut. Di antara hak ini adalah, hak hidup, hak untuk

merdeka, dan hak mencari kebahagiaan1. Dalam sistem Ketatanegaraan adanya

perlindungan terhadap masyarakat, sebagai warga negara memiliki kebebasan

berekspresi dan berpendapat di lingkungannya, karena untuk memenuhi

kebutuhan HAM. Meliputi kebutuhan yang bersifat individu maupun kebutuhan

yang kolektif. Menurut Aswanto selaku Hakim Mahkamah Konstitusi, HAM

1Masykuri Abdillah, Islam dan Dinamika Sosial Politik di Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2011), h., 15.

1

Page 12: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

2

memiliki hubungan erat dengan konstitusi. Persoalan ketatanegaraan mencakup

seluruh aspek dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.2

Pemenuhan HAM bisa dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya

adalah penyatuan visi dan misi agar hak-hak tersebut dilakukan secara kolektif.

Biasanya berbentuk aktivitas seperti organisasi, komunitas, ataupun gerakan

lainnya3. Cita-cita dalam pemenuhan hak tersebut dapat segera tercapai. Menurut

Quraish Shihab perubahan masyarakat yang dilakukan Tuhan terjadi secara pasti

melalui hukum-hukum masyarakat yang ditetapkan-Nya.4Fenomena HAM dalam

ketatanegaraan yang memberikan kebebasan berpendapat dan menunjukan

eksistensinya salah satunya negara Mesir. Terdapat Jamaah Ikhwanul Muslimin.

Gerakan Ikhwanul Muslimin5 di negara Mesir memberikan dampak geopolitik

yang menjadi media yang efektif bagi perubahan sosial dan mendorong

kemerdekaan Mesir dari penjajahan asing. Turut mengembangkan lembaga-

lembaga sosial ekonomi alternatif dan berpartisipasi dalam proses politik.

Adapun Negara Turki terdapat suatu gerakan yang dipelopori oleh seorang

tokoh bernama Fathullah Gulen. Gerakan tersebut membawa misi dakwah dalam

bidang agama, pendidikan, dan gerakan sosial lainnya. Salah satu faktor semangat

dakwah yang dilakukan Fathullah Gulen adalah karena keresahan terhadap

kondisi negara Turki yang memisahkan agama dan negara, yang dikenal sebagai

negara sekularisme. Paham tersebut berawal dari revolusi bentuk pemerintahan

kesultanan Usmani menuju Republik Turki. Republik Turki diproklamasikan pada

Oktober 1923, dengan Mustafa Kemal Atatruk sebagai presiden pertamanya.6

Namun seiring berjalannya waktu, negara Turki mengalami darurat sipil dan

militer. Disinyalir adanya upaya kudeta pemimpin negara, yang menyebabkan

2Website Mahkamah Konstitusi RI, pada profil Hakim,

http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.ProfilHakim&id=672&menu=3. Diakses pada 08 April 2018, Pukul 05.00 WIB.

3Abudin Nata, Kajian Tematik Al-Quran Tentang Konstruksi Sosial, (Bandung: Angkasa,

2008), h., 21. 4M.Quraish Shihab, Membumikan al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan

Masyarakat, (Bandung:Mizan, 1992), h., 246. 5Umma Farida, Peran Ikhwanul Muslimin dalam Perubahan Sosial Politik di Mesir, dalam

Jurnal Penelitian, Vol 8, No.1 Februari 2014. 6Yafiq Mursyid, Nabila Ghassani, Khifdi Ridho, dkk, Kirimizi Beyazi Warna-Warni

Kehidupan Turki (Lampung:Aura Publishing, 2017), h., 189.

Page 13: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

3

kekacauan sistem pemerintahan dan kondisi masyarakat di sana. Upaya kudeta

tersebut dituduhkan kepada salah satu gerakan yaitu gerakan Gulen. Sehingga

adanya kebijakan dari pemerintah Turki untuk membubarkan gerakan Gulen.

Jika meninjau kondisi negara Turki pasca upaya kudeta 16 Juli 2016, yang

memberikan Implikasi dari gejolak politik di negara tersebut, dan menyebabkan

keresahan bagi negara Indonesia. Sebab terdapat keterkaitan antara Indonesia-

Turki, seperti penduduk Indonesia yang menetap di Turki atau sebagai turis, dan

juga mengenai hubungan bilateral Indonesia-Turki. Adagium Foreigen policy

begins at home7. Berdasarkan hal tersebut suatu keniscayaan bahwa Indonesia

sangat memperhitungkan dinamika geopolitik global. Sesuai berita siaran pers8

bahwasanya terdapat sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Turki, saat ini

berjumlah sekitar 2.700 jiwa diantaranya 800 jiwa di Istanbul dan 400 jiwa di

Ankara.

Latar belakang tersebut, menjadi sesuatu yang menarik untuk diteliti dan

dikaji secara komprehensif, yang dapat memberikan pengetahuan baru. Sehinga

penulis mengangkat judul; “Pembubaran Gerakan Fathullah Gulen dan

Implikasinya Terhadap Kebijakkan Politik Luar Negeri Indonesia”

B. Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi beberapa masalah

dalam penelitian ini diantaranya :

1. Mengenai regulasi kebijakan dan Implikasi pembubaran Gerakan Fathullah

Gulen.

2. Maksud dan tujuan Gerakan Fathullah Gulen.

3. Konsep gerakan Fathullah Gulen.

4. Ideologi politik hukum Gerakkan Fathullah.

Dari daftar masalah tersebut, penelitian ini memilih salah satu pokok

permasalahan. Adapun pokok permasalahan penelitian ini adalah kebijakan

7Genawati, Wuryandari, Indonesian Foreign Policy in Dealing with International

Terrorsim Issue, dalam Jurnal Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 22 Oktober 2014, Volume 11 No. 2.

8Website Kementerian Luar Negeri RI, pada berita Siaran Pers Kemenlu 16 Juli 2016,

https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/istanbul-coup-.aspx.

Page 14: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

4

pembubaran Gerakan Fathullah Gulen dan implikasinya di Indonesia. Karena

luasnya penelitian ini, maka perlu dilakukan pembatasan masalah, yaitu

pegerakkan Fathullah Gulen pasca kudeta 15 Juli 2016 dan hubungan bilateral

Indonesia-Turki serta kebijakan yang ada di Indonesia terkait tersebut.

Berdasarkan pokok permasalahan, maka dapat ditarik beberapa rumusan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana eksistensi Gerakan Fathullah Gulen di Indonesia Pasca Kudeta?

2. Bagaimana kebijakan pemerintah Indonesia akibat pembubaran Gerakan

Fathullah Gulen?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian di atas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa

bentuk gerakkan Fathullah Gulen dan kebijakan yang ada di Indonesia terkait

hubungan Indonesia-Turki, terutama pasca upaya kudeta 16 Juli 2016. Dalam

penulisan skripsi ini ada beberapa manfaat penelitian ;

1. Sebagai karya ilmiah yang dapat dijadikan rujukan, dan sebagai tugas akhir

untuk mendapatkan gelar sarjana di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

2. Untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan, terkhusus bagi bangsa dan

negara Indonesia.

D. Kajian Terdahulu

Ada beberapa penelitian yang membahas dan mengkaji Gerakan Fahtullah

Gulen. Diantaranya adalah Muhamad Mulki Mulyadi Noor, yang menulis

“Perjuangan Dakwah Fathullah Gulen di Turki 1956-1976”. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa Fathullah Gulen dengan semangat membentuk karakter

bangsa dan menumbuhkan syariat Islam di negara Turki.9

Jurnal penelitian Usman Syihab menulis judul “Peran Agama dalam

Restorasi Peradaban Umat Islam Menurut Muhammad Fathullah Gulen” hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa agama adalah unsur terpenting dalam hidup

manusia. Agama memiliki peran yang sangat vital dalam pembentukan jati diri

sebuah peradaban. Gulen merumuskan empat dasar utama renaissance sekaligus

9Muhammad Mulki Mulyadi Noor, Perjuangan Dakwah Fathullah Gulen di Turki 1956-

1976, dalam Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2015.

Page 15: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

5

sebagai syarat-syarat penting peradaban yang ideal yaitu; a) moral b) ilmu

pengetahuan c) estetika dan d) cinta.10

Skripsi dengan judul “Dampak Upaya Kudeta Militer Turki Terhadap

Lembaga Fathullah Gulen di Jakarta” yang ditulis oleh Acep Muhlis dengan

kesimpulan penelitiannya adalah sosok Fathulah Gulen dikenal sebagai ulama

karismatik yang membawa misi dakwah keislaman dengan gerakan sosial. Namun

namanya dikaitkan atau dituduhkan sebagai dalang upaya kudeta pada Juli 2016.

Semenjak upaya kudeta pada Juli 2016 negara Turki menjadi negara keadaan

darurat.11

Berdasarkan kajian terdahulu di atas, para peneliti mengkaji mengenai

bentuk gerakan Fathullah Gulen dengan semangat dakwah keislaman membangun

jati diri umat. Lalu terkait pembubaran gerakan tersebut kebijkan yang diambil

Indonesia belum ada yang mengkaji. Khususnya, bentuk kerjasama Turki-

Indonesia, pasca upaya kudeta 16 Juli 2016 di Turki. Dalam hal ini penulis

berbeda dengan penelitian sebelumnya, Penulis mengfokuskan kepada bahasan

kebijakan pemerintah Indonesia dan hubungan politik luar negeri Indonesia-Turki.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini adalah mengunakan pola kualitatif12

karena dapat digunakan

untuk mempelajari suatu organisasi, kelompok, dan individu. Penelitian ini

dengan pendekatan sosiologi hukum dan kebijakan pemerintah.

Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder sebagai

berikut13

:

1. Data primer yaitu data yang langsung berkaitan dengan objek penelitian, data-

data tersebut dapat dikumpulkan dengan angket, kuesioner, wawancara,

observasi, dokumentasi, dan sebagaimnya.

10

Usman Syihab, Peran Agama dalam Restorasi Peradaban Umat Islam Menurut Muhammad Fathullah Gulen, dalam Jurnal Tsaqofah Peradaban Islam , November 2014, No. 2 Volume 10.

11Acep Muhlis, Dampak Upaya Kudeta Militer Turki Terhadap Lembaga Fathullah Gulen

di Jakarta, dalam Skipsi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2017. 12

Ruslam Ahmadi, Metode Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), h., 14.

13Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian,(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2016), h., 32.

Page 16: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

6

2. Data sekunder yaitu data yang mendukung proyek penelitian yang mendukung

data primer, yang melengkapi data primer, disebut juga dengan nama data

derivatif.

Dalam hal ini penulis mengunakan teknik pengumpulan data dengan studi

pustaka, wawancara, dokumentasi, jurnal, surat kabar serta website. Langkah

analisis yang dilakukan diawali dengan mengklasifikasikan data-data yang telah

diperoleh, lalu mendeskripsikan data-data yang telah diklasifikasikan, untuk

selanjutnya dikorelasikan dan dibandingkan secara sistematis dan komprehensif.

Analisis data akan menjelaskan hubungan pembubaran gerakan Fathulah Gullen

dengan keadaan kebijakan hukum dan politik di Indonesia.

Teknik Penulisan penelitian ini mengacu pada buku “Pedoman Penulisan

Skripsi 2017 Fakultas Syariah dan Hukum” yang diterbitkan oleh Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, cetakan

tahun 2017.

F. Sistematika Penulisan

Dalam memudahkan penyusunan skripsi ini dan untuk memberikan

gambaran secara rinci mengenai pokok pembahasan, penulis menyusun skripsi ini

dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : Merupakan pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

identifikasi masalah, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, kajian terdahulu, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Menjelaskan tentang teori kebijakan politik luar negeri, teori

gerakan sosial.

BAB III : Menjelaskan tentang Profil Fathullah Gulen, Gerakan Fathullah

Gulen di Turki, Gerakan Fathullah Gulen di Indonesia, dan

Kebijan Politik Luar Negeri Indonesia.

BAB IV : Merupakan analisis masalah bentuk kebijakan pembubaran

gerakan Fathullah Gulen, eksistensi pasca adanya upaya kudeta

pada 16 Juli 2016, dan hubungan bilateral pemerintah Turki-

Indonesia.

Page 17: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

7

BAB V : Merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang menjawab

rumusan masalah dan saran yang berguna untuk perbaikan di

masa kini dan masa yang akan datang.

Page 18: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

8

Page 19: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

BAB II

PERAN ORGANISASI MASYARAKAT DALAM DIPLOMASI

Dalam sistem ketatanegaraan, masyarakat merupakan subjek hukum, yang

menjadi pilar utama dalam berlangsungnya kehidupan bernegara. Bagi negara

yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, bahwa setiap warga negara

memilki hak bersuara yaitu hak menyatakan pendapat di depan publik guna

memenuhi kepentingan serta kebutuhannya. Amanat ini telah tertulis dalam

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945), sebagaimana diatur dalam Pasal 28A.

Bahkan, warga negara Indonesia menempati kedudukan di atas Konstitusi

Republik Indonesia.

Dengan demikian, salah satu perwujudan dari hak menyatakan sikap,

masyarakat tersebut membentuk kelompok atau gerakan yang memiliki visi dan

misi yang sama kemudian ikut berperan aktif dalam sistem ketatanegaraan.

Sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 bahwa setiap warga negara

berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pembelaan warga

negara, baik ruang lingkup nasioanal maupun transnasional.

Adapun bentuk dan jenis gerakan yang dilakukan oleh sekelompok warga

negara dalam memenuhi kebutuhan yang mereka anggap penting, ini menjelaskan

juga sebagai peran gerakan/organisasi tersebut terhadap diplomasi antar negara

bagian, guna menciptakan kedamaian dan kerukunan, dengan itu menarik untuk

dikaji lebih lanjut.

A. Diplomasi dalam Pengembangan Masyarakat

Diplomasi14

adalah kata yang diadopsi dari bahasa Inggris yaitu diplomacy

dan dari kata Belanda diplomatie asal kata tersebut berawal dari bahasa Yunani.

Arti sebenarnya dari “diploma” ialah “saya melipat” atau “saya mengulung”

(kertas atau dokumen). Pada zaman Yunani kuno diplomasi dimaksudkan duplikat

14A. Masyhur Efendi, Hukum Diplomatik Internasional;Hubungan Politik Bebas Aktif Asas

Hukum Diplomatik Dalam Era Ketergantungan Antar Bangsa, (Surabaya: Usana Offset Printing, 1993), h., 121.

8

Page 20: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

9

atau salinan dari suatu pernyataan keputusan dari penguasa negara. Namun seiring

berjalannya waktu, diplomasi secara istilah mengalami perkembangan yang pada

pokoknya sebagai tugas dan kegiatan orang yang mewakili negaranya secara

politis terhadap negara lain.

Adanya hubungan antar bangsa-bangsa tersebut, baik itu secara gerakan

sosial transnasional di berbagai jenis bidang gerakan. Maka berkembang pula

kebiasaan, ataupun aturan-aturan hukum yang merupakan hasil kesepakatan

bersama untuk mengatur keberlangsungan hubungan antar negara. Kesepakatan

yang mengatur hubungan antar bangsa-bangsa tersebut masuk dalam disiplin

hukum internasional dalam arti luas.

Dalam rangka menetapkan sumber hukum formal dalam hukum diplomatik,

bermula dari resolusi Majelis Umum PBB No. 1450 (XIV) pada tanggal 7

Desember 1959 yang menetapkan untuk menyelenggarakan konferensi

internasional tentang gabungan dan kekebalan diplomatik. Kemudian PBB

mengadakan konferensi tentang hubungan diplomatik dan hak-hak kekebalan di

Neue Hofbunrg, Wina, Austria pada tanggal 2 Maret sampai dengan 14 April

1961. Kemudian di lanjutkan konvesi di New York pada than 1969.15

Kedua konvensi tersebut telah menjadi hukum positif internasional, dan bagi

Indonesia kedua konvensi tersebut telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia.

Dengan demikian Indonesia telah turut serta dan sebagai pihak dari kedua

konvensi tersebut, sehingga dalam menyelenggarakan hubungan internasioanal,

konvensi tersebut sebagai landasan utama.

Melalui UU No. 1/1982 dan UU No. 2/1982 pada tanggal 25 Januari 1982,

kedua konvensi tersebut telah menjadi hukum nasional, lebih-lebih penerimaan

tersebut tanpa reservasi/persyaratan-persyaratan khusus, sehingga seluruh Pasal

dari kedua konvensi tersebut mengikat Indonesia

Adapun aturan hukum internasional, seperti asas hukum yang merupakan

faktor pengintegrasi. Dalam kualitas serta fungsinya yang demikian itu, maka asas

15

A. Masyhur Efendi, Hukum Diplomatik Internasional;Hubungan Politik Bebas Aktif Asas

Hukum Diplomatik Dalam Era Ketergantungan Antar Bangsa, (Surabaya: Usana Offset Printing, 1993), h., 101.

Page 21: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

10

hukum memadukan peraturan suatu sistem, bidang hukum menjadi satu kesatuan

yang bulat, demikian pendapat Satjipto Rahardjo seorang pakar hukum Indonesia.

Berikut asas-asas hukum Internsional:16

1. Asas Pacta Sunt Servanda (persetujuan antarbangsa harus ditaati)

2. Asas Bonafide (asas iktikad baik)

3. Asas Emunitas (asas kedudukan /posisi yang tak dapat diganggu gugat)

4. Asas Resiprositas (asas timbal balik)

5. Asas Aequo et Bono (asas berdasarkan keadilan)

6. Asas Contractus Bilateris (asas persetujuan timbal balik)

7. Asas Clasula Rebus sic Stantibus (asas persetujuan hanya berlaku bila keadaan

tetap sama)

8. Asas Privalegium (asas adanya hak-hak istimewa),

9. Asas Persamaan Derajat

10. Asas Kesepakatan bersama dan lain-lain.

Diplomasi merupakan upaya untuk mengkomunikasikan urusan kepentingan

sebuah negara dengan perantara wakil-wakilnya di negeri lain. Urusan tersebut

untuk tercapainya maksud dan tujuan dari suatu negara dan kemudian dapat

direspon secara baik oleh negara lain. Sehingga hubungan Internasional tersebut

semakin dekat dan memiliki cita-cita bersama.

Fungsi Diplomatik/perwakilan dalam Hukum Interasional, sesuai pada

konvensi Wina 1961 Pasal 3 yaitu17

:

a. Sebagai representasi kedaulatan suatu negara dan media penyampaian

informasi/pesan.

b. Sebagai pelindung dalam kedaulatan negara untuk menarik pesan nasional

tanpa batasan sebagai hukum Internsional.

c. Sebagai media untuk negosiasi antar kepentingan kedua belah negara.

d. Sebagai media pembangunan untuk perolehan informasi serta pengetahuan

antar pemerintahan di kedua negara.

16

A. Masyhur Efendi, Hukum Diplomatik Internasional, h., 104. 17

A. Masyhur Efendi, Hukum Diplomatik Internasional Hubungan Politik Bebas Aktif Asas

Hukum Diplomatik Dalam Era Ketergantungan Antar Bangsa, (Surabaya: Usana Offset Printing, 1993),h., 110.

Page 22: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

11

e. Sebagai promosi dan hubungan persahabatan antar negara dengan tujuan

mengembangkan perekonomian, budaya, sains.

Dengan itu hubungan internasional menjadi pokok penting dari suatu negara

agar dapat hidup berdampingan dengan negara lain. Melihat sejarah mengenai

hubungan Internasional ada dua faktor penting,18

yaitu faktor dari aktor dan

faktor isu, di ranah aktor bermunculan aktor-aktor bukan negara non state actors

atau gerakan sosial “Social Movement” yang melakukan berbagai praktek

hubungan internasional baik yang mengarah pada kerjasama dan perdamaian,

maupun arah konflik dan pertikaian. Posisi negara tidak menjadi dominan namun

menjadi primary aktor.

Sedangkan faktor di ranah isu bahwa, tidak lagi terfokus pada high politics

berupa persoalan keamanan nasional dan militer semata, tetapi isu-isu yang

semula masuk kategori low politics justru semakin mengemuka. Seperti ancaman

non tradisional yaitu isu lingkungan hidup, penyebaran penyakit, kejahatan

transnasional dan lainnya, juga mengancam perdamaian global. Terutama

mengenai conflicts of commumnal identity yang biasanya berbasis agama,

etnisitas, ras, klan suku, atau ide ntitas lainnya. Salah satu contoh yang mendasari

gerakan sosial transnasional ialah aspek agama. Pada abad ke-21 memperhatikan

persoalan agama dalam kajian hubungan Internasional. Sebagaimana terjadinya

tragedi 11 September 2001 di Wangshinton DC dan juga konflik muslim

Rohingya di Myanmar. Artinya, sering berkembangnya global, agama semakin

diyakini sebagai peranya dalam hubungan Internasional.

Maka dari itu negara Indonesia dengan menjalankan amanat pembukaan

UUD 1945 menuntun kita untuk terus berupaya memainkan peran aktif dalam

menciptakan perdamaian dunia. Ancaman keamanan internasional yang berkaitan

dengan isu agama juga tidak luput dari diplomasi kita, sesuai fakta Indonesia

sebagai negara yang berpeduduk beragama Islam terbesar di dunia yang

menguatkan hal itu.

18

Andi Purwono, Organisasi Keagamaan dan Keamanan Internasional:Beberapa Prinsip

dan Praktik Diplomasi Nahdatul Ulama (NU) Indonesia, dalam Jurnal Politik Profetik Vol 2 No. 2 Tahun 2003.

Page 23: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

12

1. Kebijakan Politik Luar Negeri dalam Pemberdayaan Masyarakat. Sebagai

penangungjawab atas masyarakat negara memiliki pemerintahan

yang membuat kebijkan-kebijkan untuk menguntungkan masyarakatnya.

Kebijakan tersebut melingkupi dalam negeri ataupun luar negeri. Berhubung

dengan luar negeri maka kebijakan tersebut bersifat diplomasi antarnegara.

Kebijakan politik luar negeri yang dijalankan pemerintah suatu negara

memang tujuan untuk mencapai kepentingan nasional masyarakat yang

diperintahnya meskipun kepentingan nasional suatu bangsa pada waktu itu

ditentukan oleh siapa yang berkuasa19

. Menurut Rosenau, pengertian kebijakan

luar negeri yaitu upaya suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya

untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya.

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 37 Tahun 1999

tentang hubungan luar negeri Pasal 1 ayat 2 Politik Luar Negeri adalah kebijakan,

sikap, dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam

melakukan hubungan luar dengan negara lain, organisasi internasional, dan subjek

hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional

guna mencapai tujuan nasional.

Pada dasarnya politik luar negeri itu adalah proses untuk menyakinkan

pihak/negara lain dengan berbagai cara salah satunya dengan bernegosiasi.20

Ada

pun prosesnya prinsip-prinsip pelaksanaan politik luar negeri Indonesia telah

dinyatakan dalam UUD 1945 alenia pertama, yaitu “Bahwa sesungguhnya

kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan

diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusian dan

peri keadilan”. Prinsip tersebut ternyata kemudian menjadi semangat politik luar

negeri Indonesia yang tercetus dalam politik luar negeri bebas aktif. Bebas berarti

bahwa bangsa Indonesia berhak menentukan sikap menghadapi masalah-masalah

yang ada tanpa berpihak pada blok-blok kekuatan atau persekutuan militer yang

19

Mocthar Masud, Ilmu Hubungan Internasional,Disiplin dan Metodelogi, (Jakarta: LP3ES,

1994), h., 184. 20

A. Masyhur Efendi, Hukum Diplomatik Internasional;Hubungan Politik Bebas Aktif Asas

Hukum Diplomatik Dalam Era Ketergantungan Antar Bangsa, (Surabaya: Usana Offset Printing, 1993), h., 115.

Page 24: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

13

ada di dunia. Aktif berarti bahwa Indonesia selalu memperjuangkan

“kemerdekaan hak segala bangsa dan ikut serta dalam ketertiban dunia”

Demikian dapat ditarik benang merahnya pada kebijakan politik yang

ditetapkan oleh negara dengan mempertimbangkan pengaruh kewenangannya21

,

yaitu mempertimbangkan dari sisi hard power dan soft power. Hard power adalah

kekuatan atau pengaruh yang bersifat tangible seperti militer, geografi, dan

ekonomi. Sedangkan soft power bersumber pada atraksi budaya, ideologi, dan

institusi internasional dan diasumsikan sebagai kemampuan negara dalam

beradaptasi dengan negara lain dengan memperjuangkan apa yang diinginkannya,

sehingga meuruti arahan kita.

Disamping itu, politik luar negeri Indonesia memiliki teori peran, yang

akhir-akhir ini sering digunakan untuk menjadi acuan dalam menganalisis

perilaku negara dunia ketiga. Teori peran dianggap cocok dan mampu menjadi

kerangka analisis bagi negara dunia ketiga dan emerging country. Selama ini,

kerangka analisis yang digunakan oleh peneliti mengunakan analisis dari

prespektif negara-negara adikuasa karena menganggap negara-negara berkembang

dipengaruhi oleh keputusan yang dibuat oleh negara-negara adikuasa. Oleh karena

itu, pengunakan teori peran akan mampu menjelaskan bagaimana perilaku politik

luar negeri di negara berkembang.22

Berikut Fokus Pemerintahan Indonesia Terhadap Kebijakan Luar Negeri:

1. Kebijakan dalam Bidang Pendidikan

Sebagai upaya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia

serta peningkatan sumber daya manusia (SDM). Tujuan peningkatan sumber daya

manusia telah tercantum antara lain dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN 2005-2025). Secara lebih spesifik di dalam RPJPN 2005-2025

menyatakan: “Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan

menekankan pembangunan keungulan kompetitif perokonomian yang berasis

sumber daya alam (SDA) yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan

21

Sartika Soessilowati, Diplomasi Soft Power Indonesia melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Jurnal Unair Global & Strategi, Th, 9. No. 2.

22Agus Haryanto, Prinsip Bebas Aktif Dalam Kebijakan Luar Negri Indonesia:Prespektif

Teori Peran, Jurna Ilmu Poltik dan Komunikasi, Vol IV No.11, Desember 2014.

Page 25: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

14

IPTEK” (Kemendikbud 2014). Dalam kerangka ini maka diplomasi pendidikan

menjadi salah satu strategi yang efektif dalam rangka membuka peluang untuk

merealisir tujuan tersebut.

Kebijakan pemerintah Republik Indonesia (RI) dalam praktik dari RPJPN 2005-

2025 meliputi23

:

a. Mengirimkan pelajar, mahasiswa, staf pengajar, tenaga pendidik Indonesia ke

luar negeri;

b. Meningkatkan pemberian beasiswa pada mahasiswa asing;

c. Melakukan Memorandum of Understanding (MoU);

d. Mengikutsertakan para pejabat tinggi dalam berbagai forum internasional dan

pertemuan dengan pihak asing;

e. Mengalang kerjasama dalam publikasi, riset dan alih teknologi;

f. Pelatihan dan pendirian sekolah untuk Warga Negara Indonesia (WNI) di luar

negeri;

g. Memfasilitasi pertukaran kurikulum, double degree dan sister city

Sebagai menguatkan pengaruh Indonesia di luar negeri, Kemendikbud pada

tahun 2013 membuka Rumah Budaya Indonesia di hampir 10 negara. Dalam

menjalankan kebijakan tersebut Atase Pendidikan RI menjadi salah satu agen

utama yaitu sebagai fasilitator, coordinator, dan server dalam menjalankan

aktivitas di luar negeri. Untuk menunjang pelaksanaan diplomasi, pemerintah RI

pada tahun terakhir juga telah menambah jumlah Atase pendidikan dari 16 Atase

yang suda ada. Pemerintah jua berupaya membuka Atase Pendidikan di negara

yang berminat menjalin hubungan bilateral yag lebih dekat, seperti Korea Selatan.

Penguatan dan perluasan fungsi Atase Pendidikan RI ini sesunguhnya menandai

telah terjadi upaya penguatan neo-diplomacy atau diplomasi yang dilakukan oleh

people to people , untuk membedakan dari diplomatic klasik yang hanya

melibatkan elit negara.

2. Kebijakan dalam Bidang Sosial dan Budaya

23

Sartika Soessilowati, Diplomasi Soft Power Indonesia melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan, dalam Jurnal Unair Global & Strategi, Th, 9. No. 2.

Page 26: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

15

Sesuai amanat UU No. 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri, disebutkan

bahwa semua aspek diplomasi dan hubungan luar negeri, termasuk kebudayaan di

luar negeri, berada di bawah kewenangan Kementrian Luar Negeri.

Penyebaran budaya sama dengan upaya penyebaran informasi atau promosi

advertising sehingga dipelukan sarana keuangan yang cukup besa untuk

mendukung kegiatan ini.

3. Kebijakan dalam Bidang Keamanan

Pemerintah Indonesia dalam menciptakan keamanan negara membuat suatu

kebijakan sebagai bentuk pertahanan negara. Adapun kebijakan tersebut

kerjasama dalam intelijen, seperti pertukaran intelijen grup. Pertukaran intelijen

sebagai usaha menumbuhkan rasa saling percaya dan meningkatkan kapabilitas

militer. Dengan itu pertahanan antarnegara juga melakukan diplomasi. Diplomasi

pertahanan suatu negara memiliki tiga karakteristik utama yaitu24

:

a. Defense diplomacy for confidence bulding measure (CBMs).

CBMs dilakukan untuk membangun hubungan yang baik dengan negara-

negara lain, yang utamanya dilakukan untuk menurunkan keteganggan atau

menghilangkan mispresepsi antarpihak dengan cara saling terbuka dalam

kebijkannya, transparansi dalam pengembangan kapabilitas militernya sehingga

anggapan bahwa apa yang dilakukan oleh suatu negara tidak dianggap sebagai

ancaman bagi negara lain.

b. Defense diplomacy for defense capabilities.

Tujuan diplomasi ini untuk memperkuat kapabilitas pertahanan negara

secara material dapat dilakukan dalam tataran internal dan eksternal.

c. Defense diplomacy for defense industry.

Tujuan diplomasi ini untuk menjaga kerjasama serta institusi terkait

antarpihak negara yang terkait.

24

Thomas HK. Sinaga, Diplomasi Pertahanan Indonesia Melalui Kerjasama Intelligence

Exchange Group (IEG) di Selat Malaka, dalam Jurnal Prodi Universitas Pertahanan, http://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/DP/articl/84/68.

Page 27: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

16

2. Landasan Hukum Organisasi Keormasan Islam

Suatu tatanan negara, rakyat memiliki hak untuk menyatakan sikap,

pendapat untuk memenuhi kebutuhannya dan mengakomodir kepentingannya.

Pun dalam berorganisasi/berhimpun guna menyatukan visi misi yang bersifat

kolektif. Aktivitas tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945

Pasal 28 bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran

dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan Undang-Undang.”

Juga terdapat UU No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia (HAM).

Kemudian terdapat tentang hak-hak ekonomi, sosial dan budaya UU No. 11

Tahun 2005 dan tentang hak-hak Sipil dan Politik UU. No.12 Tahun

2005. Demikian juga keorganisasian masyarakat yang berbasis keislaman,

masyarakat memiliki hak dan kewenangan berorganisasi untuk menjalankan

aktivitas bersama dalam praktik keagamaan. sebagai landasan dalam surat Ali-

Imaran 104:

ن

لتك

ه

أمت د م مىك

ن ع

ن ى ف ع ر ن ببل م ر أ م ر إل الخ

أ ل ع ه ر م ال مف لح ال مىك ئك

Artinya: Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru

kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang

mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa segolongan umat mu’min diwajibkan

mengikuti jejaknya/mengkuti sunnah Rasullullah SAW untuk menyebarkan

kebaikan. Sebagaimana deskripsi dari hadis Rasullullah SAW dalam

riwayat Imam Muslim25

.

كمب لم حح مس رة قبل : قبل ع ث بت ف ص ر ل لال صل لال ه أب سلم رس " مه ر أ مىكم مى ك را ع ل

26

بن م

ي ر فل غ تط ي ف إن ل م س ب د ع ف ا ل لك أض ذ ع ف بقل ب تط ف إن ل م س ع ف ب لس بو

Artinya : Dari Abi Hurairah R.A berkata : telah bersabda Rasulluah SAW “Barang

siapa dari kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangan (kekuasaan),

maka apabila tidak sanggup ubahlah dengan lisan (perkataan ), pun apabila juga

25Abu Fada Ismail bin Umar bin Katsir Quraisyi Dimasyqi, Tafsir Al-Quran Azim, ( Mauqi

al-Islam, Al Maktubah As-syamilah).

Page 28: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

26Tarqim Abdul Baqi, Shahih Muslim, (Al-Maktubah As-Syamilah)

Page 29: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

17

tidak sanggup maka ubahlah dengan hati (doa) dan terakhir itu adalah selemah-

lemah iman.

Ayat tersebut menjadi prinsip yang diyakini umat Islam sebagai sosial

kontrol dalam menjalani kehidupan bersama, baik dilakukan secara individu

apalagi dalam suatu kelompok atau golongan.

Namun dalam beberapa tahun terakhir ini adanya penyimpangan yang

melangar konstitusi negara, atas terdapatnya Ormas Islam yang menyalahi sistem

pemerintahan di Indonesia. Maka dari itu landasan hukum ormas Islam yang

sebelumnya yaitu UU No.17 Tahun 2013 mengalami perubahan untuk diatur

secara lebih komprehensif, yaitu terdapat pada UU No. 16 Tahun 2017.

Tujuan dari adanya ormas Islam, selain dari pengembangan praktik agama

juga untuk menjaga stabilitas negara yang mana menjadi kontrol atas tindakan-

tindakan dari pemerintah. Sebab ormas Islam adalah kumpulan dari beberapa

orang yang ingin mengemukakan pendapat dan gagasannya dalam bernegara yang

berbasis keislaman. Maka dari itu ormas Islam dapat memberi pengaruh yaitu

sebatas interprestasi hukum dalam menghadapi suatu masalah negara.

Sebagai kelompok civil society ormas Islam memiliki peran sebagai

berikut27

:

1. Pengembangan masyarakat (community development).

2. Advokasi bagi masyarakat yang “teraniaya” dan tak berdaya membelah hak-

hak dan kepentingan mereka.

3. Kontrol terhadap negara dengan mengkritisi kebijakan-kebijakan publik yang

tidak sesuai dengan aspirasi dan kepentingan umum.

4. Menjadi kelompok kepentingan (interest group) atau kelompok penekan

(pressure group), dengan ikut terlibat memberikan input dalam proses

pengambilan kebijkan publik.

Begitulah suatu tatanan negara demokrasi, hukum atau peraturan dari rakyat

dan untuk rakyat lalu diutus sebagian rakyat untuk bertangungjawab yaitu

pemerintah dalam pelaksanaannya. Jadi hukum atau peraturan sebagai alat kontrol

27

Masykuri Abdilah, Islam dan Dinamika Sosial Politik di Indonesia,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), h., 131.

Page 30: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

18

negara. Juga terdapat suatu konsep tentang social control. Konsep social control

merupakan gagasan oleh seorang ahli hukum yaitu Roscoe Pound,28

menurutnya

hukum adalah suatu bentuk khusus dari kontrol sosial, dilaksanakan melalui badan

khusus berdasarkan ajaran yang otoritatif, serta diterapkan dalam konteks dan

proses hukum serta administrasi. Pound pun mengakui bahwa fungsi lain dari

hukum yaitu sebagai sarana untuk melakukan rekayasa sosial (social

engineering). Hukum juga merupakan suatu proses untuk mengadakan

keseimbangan antar kepentingan yang saling bertentangan dan selain itu juga

untuk menjamin pemenuhan kebutuhan-kebutuhan29

.

Dengan itu, sosiologi hukum bertujuan untuk memberi penjelasan terhadap

praktik-praktik hukum, baik oleh para penegak hukum maupun masyarakat.

seperti dalam pembuatan Undang-Undang, praktik peradilan, dan sebagainya.

Sosiologi hukum berusaha menjelaskan mengapa praktik demikian itu terjadi,

Sosiologi hukum senantiasa menguji keabsahan empirik.30

B. Demokrasi dan Gerakan Sosial Transnasional

Wacana mengenai demokrasi begitu kentara di abad 20-an. Akar dari

gagasan demokrasi telah tumbuh sejak zaman Yunani Kuno. Hanya saja prinsip-

prinsipnya mulai dianut setelah Barat menganggap sistem monarki absolut tidak

sesuai dengan masyarakat. Menurut Miriam Budiarjo bahwa demokrasi

mempunyai asal kata berarti “rakyat berkuasa” atau government or rule by the

28

Nama lengkapnya adalah Nathan Roscoe Pound. Dilahirkan pada tanggal 27 Oktober

1890 di Lincon, Nebraska, Amerika Serikat. Ayahnya Stephen Bosworth Pound adalah seorang hakim. Sebelum terjun ke dunia hukum, Pound adalah doctor botani lulusan Universitas Nebraska (1888) bahkan dalam penelitiannya ia menemukan spesies jamur langka kemudian dikenal “roscoupoundia”. Pound juga meraih Master of Arts dari Universitas Nebraska (1889), dan kemudian melanjutkan kuliah hukum di Universitas Harvard (1889-1890). Karir Pound di dunia hukum sebagai anggota Komisi Banding pada Mahkamah Agung Nebraska dan menghasilkan 102 pendapat hukum. Pernah menduduki posisi sebagai anggota komisi Univikasi Hukum untuk Nebraska (1904-1907). Dan juga, ia mengajar hukum di berbagai Universitas, salah satunya di Harvad. Bahkan ia diangkat sebagai Guru Besar Hukum dan sebagai dekan priode 1916-1936. Kepemimpinnan Pound sebagai masa keemasan Fakultas Hukum Harvad.(Jurnal Ilmu Hukum Padjajaran Volume 1 No. 2 Tahun 2014.).

29A. Masyhur Efendi, Hukum Diplomatik Internasional;Hubungan Politik Bebas Aktif Asas

Hukum Diplomatik Dalam Era Ketergantungan Antar Bangsa, (Surabaya: Usana Offset Printing, 1993), h., 115.

30Muhammad Syukri Albani Nasution, dkk, Hukum Dalam Pendekatan Filsafat,(Jakarta:

Kencana, 2016), h., 85.

Page 31: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

19

people (Kata Yunani demos berarti rakyat. Kratos/kratein berarti

kekuasaan/berkuasa).

Setelah Perang Dunia II kita melihat gejala bahwa secara formil demokrasi

merupakan dasar dari kebanyakan negara di dunia. Menurut suatu penelitian yang

diselenggarakan oleh UNESCO dalam tahun 1949 maka “mungkin untuk pertama

kali dalam sejarah demokrasi dinyatakan sebagai nama yang paling baik dan wajar

untuk semua sistem organisasi politik dan sosial yang diperjuangkan oleh

pendukung-pendukung yang berpengaruh”.31

Secara definisi menurut Giovani Sartori bahwa demokrasi adalah suatu

sistem politik dimana pengaruh kelompok mayoritas dijamin oleh kelompok

minoritas yang didelegasikan. Kepadanyalah sistem itu dipercayakan. Inilah yang

dimaksud dengan demokrasi elitis. Sedangkan menurut John Dewey yang masih

percaya adanya demokrasi partisipasi, yaitu dengan memenuhi persyaratan

sebagai berikut; pertama, perubahan kesadaran masyarakat yang tadinya

memandang diri mereka sebagai penerima pasif segala bentuk kekuasaan menjadi

aktif dalam partisipasi positif dalam proses pengambilan keputusan oleh negara,

kedua, pengurangan secara besar-besaran segala ketimpangan yang ada.32

Dengan demikian garis besarnya dapat diukur tingkat demokrasi ada

beberapa indikator yang dapat digunakan. Dengan gagasan dari Robert A. Dahl33

yaitu : 1. Akuntabilitas, 2. Rotasi kekuasaan. 3. Rekuitmen politik yang terbuka, 4.

Pemilihan Umum, 5. Menikmati hak-hak dasar.34

Dewasa ini, kita menyaksikan gerakan masyarakat atau gerakan sosial sosial

movement dalam upaya mendorong kebijakan publik, perubahan politik dan sosial

secara luas, baik di tingkat lokal, nasional maupun transnasional yang terorganisir

dengan baik. Definisi untuk tingakat transnasional bahwa, sesuai Undang-Undang

No. 24 Tahun 2000 Pasal 1 ayat 7 bahwa untuk organisasi Internasional atau

31Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1972),

h., 50 32

SP Varma, Teori Politik Modern, (PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h., 223. 33

Robert A. Dahl merupakan seorang ahli ilmu politik, ia pernah menjadi Proffessor ilmu politik di Universitas Yale. Salah satu gagasannya adalah mempelopori teori pluralis demokrasi. Ia terpilih sebagai Presiden American Political Science Association pada tahun 1966.

34Idil Akbar, Demokrasi dan Gerakan Sosial, dalam Jurnal Wacana Politik Unpad Vol 1

No. 2 Oktober.

Page 32: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

20

Transnasional adalah organisasi antar pemerintahan yang diakui sebagai subjek

hukum internasional,35

dan mempunyai kapasitas untuk membuat perjanjian

internasional.

Penjelasan untuk definisi gerakan sosial itu sendiri, memiliki beragam

pendapat dari para cendikiawan. Salah satunya gerakan sosial menurut Singh,

yaitu mobilisasi untuk menentang negara dan sistem pemerintahannya, yang tidak

selalu menggunakan kekerasan, pemberontakan, dan revolusi. Umumnya gerakan

sosial menyatakan dirinya di dalam kerangka nilai demokratik. Jika menurut

Tarrow, mendefinisakan gerakan sosial sebagai tantangan kolektif yang dilakukan

sekelompok orang yang memiliki tujuan dan solidaritas yang sama, dalam konteks

interaksi yang berkelanjutan dengan kelompok elite, lawan, dan penguasa. Jikalau

sebagai penekanan atau cara-cara yang tidak melembaga, gerakan ini tidak

ditujukan untuk memperoleh posis-posisi kekuasaan, tetapi sebagai negosiasi

untuk mempengaruhi pembuat kebijakan, mengambil solusi yang menguntungkan

bagi mereka.36

Dalam teori gerakan sosial, hal penting yang musti dilakukan adalah

mengklasifikasikan atau memperhitungkan spesifikasi dan tindakan sosialnya,

karena itu dapat memberikan karakter atau warna terhadap gerakan sosial tersebut.

Seperti gerakan berdasarkan perjuangan kelas, kesadaran kolektif, politik dan

birokrasi dan lain sebagainya.37

Adapun faktor-faktor yang mendorong munculnya

gerakan sosial diantaranya fenomena alam, peluang, organisasi dan faktor-faktor

manusiawi/psikologis dan lain sebagainya.

Sedangkan tujuan dari gerakan ini lebih tepat dilihat sebagai sebuah role

model atau budaya, mereka berpratisipasi dalam tindakan kolektif karena tidak

dapat mengekspresikan gagasannya secara individu disebabkan karena hambatan

35

Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional,(Bandung: PT. Alumni, 2015), h., 101.

36Dimpos Manulu, Gerakan Sosial Dan Perubahan Kebijakan Publik; Kasus Perlawanan

Masyarakat Batak vs PT. Inti Indorayon Utama, di Porsea, Sumatera Utara, dalam Jurnal Populasi, 18(1), 2007, ISSN:0853-0262.

37Muhammad Cetin, Pencerahan Gulen Gerakan Sosial Tiada Batas, (Jakarta: Penerbit

Universitas Indonesia(UI-Press, 2013), h., 4.

Page 33: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

21

politik konvensional, dengan adanya kolektivitas mereka dapat lebih mudah

mewujudnya cita-cita yang hendak di maksudkan. Teori-teori Gerakan Sosial :

Pertama, teori ketidakpuasan (discontent theory). Teori ini menyatakan

bahwa akar munculnya gerakan sosial terletak pada perasaan ketidakpuasan.

Mulai dari luapan kemarahan orang-orang yang merasa dikorbankan oleh ketidak

adilan yang kejam, sampai dengan kadar kejengkelan terendah dari orang-orang

yang tidak menyukai perubahan sosial tertentu.38

Kedua, teori ketidakmampuan penyesuain diri pribadi (personal

maldjusment theory). Teori ini menyatakan bahwa gerakan sosial merupakan

tempat untuk menyalurkan kegagalan pribadi. Orang yang merasa kecewa dan

gagal lebih tertarik untuk ikut serta dalam gerakan sosial daripada orang yang

sudah merasa puas dan senang.

Ada dua teori munculnya gerakan sosial:

1. Teori deprivasi relative (relative deprivation theory), konsep ini dikembangkan

oleh Stouffer. Menurut teori ini, seorang merasa kecewa karena adanya

kesenjangan antara harapan dan kenyatan. Faktor ini juga dipicu oleh proses

melemahnya kendali dan tradisi kesukuan yang biasanya disertai dengan

meningkatnya kadar keinginan.

2. Teori mobilisasi sumber daya (resource mobilization theory). Teori ini

menenkankan pada faktor teknis, bukan penyebab munculnya gerakan sosial.

Teori ini mejelaskan mengenai pentingnya pendayagunaan sumber daya secara

efektif dalam menunjang gerakan sosial, karena gerakan sosial yang berhasil

memerlukan organisatoris dan teknik yang efektif.

Ketiga, teori proses politik, teori ini erat kaitannya dengan Mobilisasi

Sumber Daya. Pendekatan teori proses politik menekankan pada peluang-peluang

bagi gerakan, yang diciptakan oleh proses politik dan sosial yang lebih besar.39

Pada tahun 1960-an pemahaman tentang gerakan sosial, condong dikaitkan

kepada Marxistme, hal ini disebabkan banyak para ilmuan sosial berasal dari latar

38Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial;Perspektif Klasik, Moderen, Posmodern,

dan Poskolonial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), h., 228. 39

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial, h., 229.

Page 34: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

22

belakang Marxist, yang melakukan kajian intelektual pada tahun 1960-1970-an.

Disamping itu bersamaan berkembangnya teori sosial Marxist, juga terdapat teori–

teori psikologi yang memberikan penekanan khusus pada kajian anti-Semitisme,

teori-teori paranoid conspiracy dan authoritarian personality structure serta

exaggerated deference dalam mengkaji gerakan sosial.

Bermula di pertengahan tahun 1960-an, sekelompok para sosiolog yaitu

Gamson, Tilly, and Zald, membuat konsep secara lebih rinci mengenai organisasi

dan politik terkait kegelisahan sosial, merubah fokus terdahulu pada “perilaku

kolektif” menjadi “tindakan kolektif”, lalu “gerakan sosial” dan bahkan “gerakan

sosial perserikatan”.40

Akademisi gerakan sosial membingkai ulang pandangan aktivis dari prilaku

yang tidak wajar, yaitu terhadap penentangan, dan menganggap sebuah

ketidakadilan alam semesta. Merubah pandangan tersebut menjadi aksi yang lebih

baik sehingga memiliki nilai-nilai instrumental, yaitu dengan meghilangkan

keluhan, dengan fokus perhatiannya pada mekanisme mobilisasi dan

memanfaatkan kesempatan (kondisi), untuk memperbaikinya menjadi lebih baik.

Padahal kedua variable (mobilisasi dan kesempatan) itu berbeda dalam

pendekatannya, yaitu diukur dari awal muncu;nya dan proses perkembangannya.

Akademisi gerakan sosial telah membuat kerangka yang dapat

dibandingkan, sebagai petunjuk terhadap penelitian gerakan sosial. Seperti:

McAdam, McCarthy, and Zald telah mengidentifikasi tiga faktor yang mencakup

dalam pengujian tersebut “sebuah kemunculan dan perkembangan pada gerakan

sosial”yaitu41

:

a. Struktur mobilisasi merupakan bentuk dari perserikatan (tidak formal serta

yang formal), terdapat pemberontak

Suatu struktur termasuk semua ini perserikatan dan hubungan yang tidak

formal meliputi pembangunan bersama blok gerakan sosial.

b. Peluang Politik merupakan suatu struktur dari peluang politik dan

ketidakleluasaan menghadapi gerakan. Poin konsep ini untuk melancarkan

40Doug McAdam and W. Richard Scott, Social Movement and Organization Theory,(New

York: Cambride University Press, 2005), h., 6. 41

Doug McAdam and W. Richard Scott, Social Movement and Organization Theory, h., 7.

Page 35: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

23

hubungan antara kelembagaan politik. yang menetapkan struktur peluang dan

ketidakleluasaan, dan gerakan sosial itu muncul sebagai tantangan dan

membentuk sistem kembali.

c. Proses pembingkaian merupakan suatu proses kebersamaan terhadap

penafsiran atribusi, dan konstruksi sosialism. Yaitu mediasi antara peluang dan

aksi.

Teori tersebut sebagai mediasi parameter dan aktor sosial, sebagai aktor

(sosiolog) kebersamaan mereka pada situasi tersebut membentuk serta merancang

perbaikan, terhadap garis-garis yang telah dibuat untuk dapat dilaksanakan. Oleh

karena itu, teori tersebut memiliki prespektif historis yang sempit dan

sesunguhnya sangat berorientasi pada penjelasan tindakan jangka pendek, spontan

atau sekedar bentuk „protes‟. Dengan demikian gerakan transnasional dapat

berada dalam tahapan yang berbeda-beda di berbagai negara.

Ada beberapa klasifikasi gerakan sosial yaitu: pertama, menurut bidang

perubahan yang diinginkan, kedua, menurut kualitas perubahan yang diinginkan.

Ketiga, menurut target perubahannya. Keempat, menurutnya arah perubahan yang

diinginkan. Kelima, menurut strategi yang mendasari atau “logika tindakan

mereka”. Keenam, menurut sejarah perkembangannya.

Pertama, menurut bidang perubahan yang diinginkan. Tipe gerakan sosial

ini dibendakan menjadi dua. Pertama, gerakan sosial dengan tujuan terbatas hanya

untuk mengubah aspek tertentu dalam masyarakat tanpa menyentuh struktur

lembaganya. Gerakan ini dinamakan gerakan reformasi. Kedua, menurut kualitas

peruabahannya yang diinginkan . kelompok ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

pertama, gerakan konservatif. Gerakan ini merupakan gerakan yang mengarah ke

masa lalu. Gerakan ini berupaya memperbaiki lembaga, hukum, cara hidup serta

keyakinan yang telah mapan di masa lalu tetapi mengalami erosi dan dibuang

dalam perjalanan sejarah kedua, geraka progresif, yaitu gerakan yang menekankan

pada inovasi mengenalkan lembaga baru yang berorientasi pada masa depan.

Ketiga, menurut target perubahannya. Tipe gerakan sosial ini dibedakan menajdi

dua. Pertama, gerakan sosial yang memusatkan target perubahannya pada

perubahan struktur sosial. Misalnya gerakan reformasi di Indonesia pada tahun

Page 36: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

24

1966 dan 1998. Kedua, gerakan sosial yang berorientasi pada perubahan diri

individu. Gerakan sosial ini misalnya adalah gerakan keagamaan yang

menginginkan perubahan dalam diri individu, Gerakan Disiplin Nasional serta

Gerakan Menanam Seribu Pohon.

Keempat, menurut arah perubahan yang diinginkan . tipe gerakan sosial ini

dibagi menjadi dua. Pertama gerakan sosial positif dan negatif. Kelima, menurut

strategi yang mendasari atau “logika” tindakan mereka”. gerakan yang mengikuti

gerakan instrumental, yang bertujuan untuk mendapatkan kekuasaan politik.

Sedangkan gerakan sosial menurut karakteristiknya ada empat, yakni:

a. Jaringan interaksi informal;

b. Perasaan dan solidaritas bersama;

c. Konflik sebagai fokus aksi kolektif;

d. Mengedepankan bentuk-bentuk protes.42

1. Gerakan Sosial Bidang Pendidikan

Sebagaimana dari pemaparan sebelumnya bahwa dalam gerakan sosial

memiliki teori dan sebab munculnya. Begitu pun dengan variasi bidang gerakan

sosial. Salah satunya gerakan sosial bidang pendidikan. Gerakan ini bertujuan

untuk meningkatkan kualitas pengetahuan terhadap civil society agar dapat

mengahadapi masa depan dengan meng-update ilmu pengetahuan.

Pada abad 20-an ilmu pengetahuan berkembang pesat terutama dalam

bidang teknologi. Banyak dari ilmuan menciptakan barang baru dengan berbasis

teknologi untuk memperluas jangkauan serta mudah diakses di kalangan civil

society. Hal tersebut memberikan keuntungan bagi mereka yang update akan

teknologi. Namun di sisi lain bagi mereka yang tak tersentuh dengan ilmu

pengetahuan tidak dapat mengikuti peradaban maju dari sebagian kalangan

tersebut. Mereka banyak didapati di daerah yang terpencil dan di negara yang baru

berkembang.

42

Dimpos Manulu, Gerakan Sosial Dan Perubahan Kebijakan Publik; Kausu Perlawanan

Masyarakat Batak vs PT. Inti Indorayon Utama, di Porsea, sumatera Utara, dalam Jurnal Populasi, Vol. 18 No. 1 2007.

Page 37: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

25

Salah satu cendikiawan Ivan Illich43

sistem pendidikan harus memiliki

tujuan44

seperti:

1. Pendidikan harus memberi kesempatan kepada semua orang untuk bebas dan

mudah memperoleh sumber belajar pada setiap saat.

2. Pendidikan harus mengizinkan semua orang yang ingin memberikan

pengetahuan mereka kepada orang lain dengan mudah, demikian pula bagi

orang yang ingin mendapatkannya.

3. Menjamin tersedianya masukan umum yang berkenaan dengan pendidikan.

Maka dari itu, timbullah kegelisahan dari sebagian kalangan civil society

untuk dapat berkontribusi dalam menghadapi isu pendidikan tersebut. Dengan

berasaskan kolektivitas, civil society menyatukan visi dan misi dalam skala waktu

tertentu agar dapat memberikan dampak yang positif terhadap pendidikan.

Gerakan sosial terbagai atas dua bentuk yaitu, gerakan sosial dari

pemerintahan dan gerakan sosial dari non pemerintahan. Kalau gerakan sosial

pendidikan dari pemerintahan ia dinaugi oleh negara atau bidang yang terhubung

dengan pemerintahan, sedangkan gerakan sosial pendidikan non pemerintahan

merupakan perhimpunan dari beberapa orang yang memiliki visi dan misi

kemudian donasinya pun dari kalangan mereka sendiri. Berikut contoh gerakan

sosial pendidikan:

1. Unicef of education (aliansi dari PBB)

2. ASEAN of education

3. Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah (aliansi dari organisasi masyarakat Islam

di Indonesia)

4. 100 guru Indonesia (aliansi dari komunitas peduli pendidikan di

Indonesia) Dan lain sebaginya.

43IIvan Illich dilahirkan di Wina pada tahun 1926 adalah seorang filsuf dengan berlatar

pendidikan di Universitas Gregonia, Roma Itala, bidang teologi kemudia melanjutkan Universitas Salzburg hingga mendapat gelar doctor di bidang ilmu sejarah dan menjadiprofessor 1981 di Berlin Jerman.. Ia melakukan banyak penelitian di Institusional Alternative In a Technological Society dengan fokus tentang Amerika Latin. Salah satu gagasannya tentang pendidikan yang studi empirisnya di Amerika Latin. Dikenal atas kritiknya terhadap sistem sekolah, menurutnya banyak terjadi penyimpangan dalam menagani krisis pendidikan. Bahkan ia membuat buku terkait pendidikan yaitu Deschooling Society tahun 2002. (baca: https://www. Britannica.com/biography/Ivan-Illich)

44http://learning.media.mit.edu/courses/mas713/readings/DESCHOOLING.pdf

Page 38: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

26

2. Media dan Masyarakat Madani

Media massa merupakan salah satu sarana untuk pengembangan

kebudayaan, termasuk budaya dalam pengertian tatacara, mode, gaya hidup dan

norma-norma.45

Media Massa dapat dijadikan sarana untuk perkembangan

terhadap tingkah laku masyarakat di suatu negara. Sebab media massa memiliki

sifat yang general dan inklusif, sehingga memiliki jaringan yang luas dan dapat

diakses oleh seluruh masyarakat madani.

Konsep masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab. Sebagaimana

dalam bahasa arab dengan asal kata Madinah-Madaniyah yang berarti

peradaban.46

Peradaban dalam suatu negeri dapat dibentuk oleh adanya peran

media massa. Karena opini yang disampaikan secara aktual dan terkadang dapat

mempengaruhi secara massal. Sebagaimana, Tugas dan Fungsi pers adalah

mewujudkan keinginan kebutuhan informasi melalui media cetak maupun media

elektronik seperti radio, televisi dan internet. Fungsi informative yaitu

memberikan informasi, atau berita kepada masyarakat secara actual dan berskala.

Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat

modern telah memainkan peranan yang amat penting. Menurut McQuail dalam

bukunya Mass Communication Theories, ada enam perspektif yaitu:47

1. Window on event and experience yaitu media massa merupakan sarana belajar

untuk mengetahui berbagai peristiwa.

2. A Mirror of event in society and the world, implying a faithful reflection yaitu

media menyingkap berbagai peristiwa yang merefleksikan apa adanya (bersifat

jujur).

3. Gatekeeper yaitu media massa sebagai filter yang meyeleksi berbagai hal

untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih isu, informasi atau

bentuk content berdasar standar para pengelolanya.

45

McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa,(Bandung: Erlangga, 1987), h., 1 46

Nurcholis Madjid, Menuju Masyarakat Madani, dalam Jurnal Ulumul Quran, No. 2/VII/1996, h., 55

47Aria Aditya Setiawan, Peran Media Massa Dalam Meningkatkan Kualitas

Kepemerintahan Lokal Berbasis Human Security di Kota Jayapura, dalam jurnal https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/5096/4621, h., 2

Page 39: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

27

4. Guide yaitu media massa sebagai penunjuk atau interpreter atas ketidakpastian,

atau alternative yang beragam.

5. Institution yaitu media massa sebagai wadah mempersentasikan informasi dan

ide-ide.

6. Interlocutor yaitu media massa sebagai penghubung partner komunikasi.

Page 40: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

BAB III

GERAKAN FATHULLAH GULEN

A. Profil Fathullah Gulen dan Perkembangan Sosial-Politik

Syekh Muhammad Fathullah Gulen lahir pada tahun 1938 M di desa kecil

yaitu Korchuk, provinsi Erzurum. Beliau hidup di lingkungan keluarga taat

beragama. Ayahnya, Ramiz Afandi, dikenal sebagai ulama yang santun. Dialah

yang mengajarkan Al-Quran kepada sang anak. Sang ibu biasa

membangunkannya pada tengah malam lalu mengajarkannya Al-Quran.48

Kelahiran Gulen ketika maraknya pemahaman nasionalisme dan sekularisme dari

pemimpin Kemal Attarturk (1922), pada tahun 1924 ketika itu seluruh lembaga

pendidikan keagamaan di Turki dilarang dan digantikan dengan pendidikan

sekuler. Pelarangan ini terus berlanjut hingga 1949 (pendidikan keagamaan

sebagai pilihan) dan pada tahun 1950 pendidikan keagamaan mulai diwajibkan

kembali.49

Rumah ayahnya sebagai tempat jamuan seluruh ulama dan sufi terkenal

wilayah itu. sebab itu, Gulen biasa duduk dengan para tokoh besar dan

mendengarkan pembicaraaan mereka. Dan juga, ayahnya mengajarkan bahasa

Arab dan Persia untuk memperkaya bahasanya. Pada masa kanak-kanak ia belajar

di sekolah agama. Di samping itu, ia sering pergi ke surau untuk menerima

pembinaan ruhani dan ilmu-ilmu agama dari para ulama terkenal. Di antara

mereka adalah Utsman Bektasy, fakih paling menonjol pada masanya. Dari

beliau-lah Muhammad (Gulen) mempelajari ilmu nahwu, balagah, ushul fikih, dan

akidah. Ia juga belajar tentang ilmu-ilmu umum dan filsafat.

Pada masa studinya ia berkenalan dengan risalah al-Nur dan gerakan santri

al-Nur serta sangat terpegaruh olehnya. Gerakan al-Nur adalah gerakan

48

Muhammad Fathullah Gulen, Islam Rahmatan lil ‘almain,(Jakarta:Republika, 2013), h., 2.

49John L. Eposito, Islam dan Politik, ter. Joesoef Sou‟yb, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990), h., 56.

28

Page 41: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

29

pembaharu dan kebangkitan integral yang dipelopori dan dipimpin oleh seorang

ulama besar, Badiuzzaman Said Nursi (penulis risalah al-Nur). Dari forum diskusi

itu, Gulen mendapatkan banyak pelajaran, baik terkait keagamaan, spritualitas,

modernitas, dan penalaran. Dari forum ini pula Gulen diperkenalkan dengan

pemikiran dan karya-karya Said Nursi oleh para guru spiritual, terutama Syeikh

Muhammad Lutfi Efendi, yang sangat mempengaruhi Gulen. Said Nursi adalah

seorang dai’ sekaligus tokoh sufi modern (non-tarekat) terkemuka yang

memperjuangkan agar Islam mampu selaras dengan modernisasi (Barat). Dia

menyatakan bahwa agama (Islam) dan ilmu pengetahuan tidaklah bertentangan.

Gerakan Nursi ini, yang disebut Nurcu, menyebar luas ke seluruh Turki setelah

tahun 1950 dan mendapat pelajaran di sekolah sekuler. Setelah perkenalannya ini,

kemudian Gulen sangat aktif mengikuti kajian-kajian yang digelar oleh para

pengikut Nursi tersebut.50

Seiring bertambahnya usia, bacaannya meningkat, wawasannya semakin

beragam dan luas. Ia mempelajari budaya, pemikiran, serta filsafat Barat dan

Timur. Selain itu, ia pun membaca ilmu-ilmu umum, seperti fisika, kimia,

astronomi, dan biologi. Ketika mencapai usia dua puluh, ia ditunjuk sebagai imam

di masjid Ujj Syarfeli di Kota Edirne. Di sana ia menetap dua tahun setengah

dalam nuansa zuhud dan olah jiwa. Ia memutuskan untuk tetap tinggal di masjid

dan tidak keluar kecuali untuk keperluan penting.

Lalu, tibalah saatnya wajib militer. Ia melaksanakannya di Mamak dan

Iskandruna. Setelah itu, ia kembali ke Edirne. Dari sana ia kemudian dipindahkan

ke Qarqilar Uli, lalu dipindahkan lagi ke Izmir pada 1966 M, ia mulai mendirikan

pondokan untuk para pemuda, lewat tempat itu dan lewat ceramah-ceramahnya. Ia

mendidik jiwa para pemuda, membersihkan dari kotoran, mengingatkannya pada

Sang Pencipta, serta menuntunnya kembali kepada-Nya. Jiwa mereka haus.

Rohani mereka dahaga. Mereka membutuhkan pembimbing seperti dirinya yang

menerangi jalan mereka menuju Allah dan Rasul-Nya.

50

Bulent Aras dan Omer Caha, Fathullah Gulen and His Liberal ‘Turkis Islam’ Movement, dalam Jurnal Middle East Review of Internasional Affairs, Vol. 4 No. 4, Desember 2000.

Page 42: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

30

Setelah ancaman militer pada 12 Maret 1971 yang ditujukan kepada

pemerintahan saat itu, Syekh Fathullah ditahan. Ia dituduh berusaha mengubah

prinsip-prinsip sosial, politik, dan ekonomi yang berlaku kala itu serta

menghembuskan semangat keagamaan kepada masyarakat.

Disamping itu, ia menggelar sejumlah seminar, diskusi, dan pertemuan

khusus sebagai wadah untuk menjawab berbagai pertanyaan pelik yang terlintas di

benak banyak orang, khususnya para pemuda. Mereka tidak mengetahui jawaban

dari masalah yang menggiringi mereka ke jurang keraguan dan ateisme. Karena

itu, jawaban-jawabannya menjadi obat mujarab bagi akal dan hati para pemuda

dan masyarakat. tidak aneh bila mereka berkumpul disekitarnya dan meminta

petunjuknya. Tanpa mengharapkan materi atau duniawi, dengan perlindungan

payung hukum yang berlaku di Turki, komunitas tersebut mendirikan sejumlah

sekolah dan kelas-kelas internal, menerbitkan koran dan majalah, mendirikan

percetakan, menyusun buku, serta membangun stasiun penyiaran dan jaringan

televise, bahkan memiliki media masa Zaman yang menjadi media masa teratas di

negara Turki. Setelah runtuhnya Uni Soviet, sekolah-sekolah mereka tersebar di

berbagai tempat di dunia. Menjadi perhatian khusus mereka adalah negara-negara

Asia Tengah yang telah menderita akibat penjajahan Rusia dan komunis selama

kurang tujuh puluh tahun.

Terutama setelah tahun 1990-an, syekh Fathullah Gulen memulai sebagai

gerakan yang memelopori dialog dan saling pengertian antaragama dan pemikiran

dengan diwarnai nuansa kesejukan, jauh dari sikap fanatisme dan kebencian.

Ternyata gerakannya itu diterima secara luas, baik di Turki maupun di luar Turki.

Gerakan ini mencapai puncaknya pada pertemuan yang berlangsung di Vatikan

antara Syeikh Fathullah dan Paus mengundangnya. Ia percaya bahwa kemajuan

sarana komunikasi telah membuat dunia tak ubahnya sebuah desa global sehingga

gerakan apa pun yang berlandaskan permusuhan dan kebencian tidak akan

mendatangkan hasil positif. Ia juga percaya bahwa kita harus terbuka terhadap

seluruh dunia sekaligus menyampaikan bahwa Islam tidak tegak di atas gerakan

terorisme, sebagaimana digambarkan oleh musuh dan bahwa kesempatan

membentang luas bagi kerja sama antara Islam dan agama-agama lain.

Page 43: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

31

Saat ini Fetullah Gulen sendiri berada di Pennyslavenia, Amerika Serikat.

Gulen telah berada di sana semenjak tahun 199951

. Selain bertempat tinggal di

sana beliau juga mengisi majelis ilmu dan zikir. Memperdalam kajian kelimuan

dan berbagi dengan murid-muridnya. Sebagaimana dikenal ajaranya yang

altruisme memberikan pengaruh terhadap lingkungan sekitar.

B. Gerakan Fathullah Gulen di Turki

1. Pengaruh Gerakan Gulen Terhadap Sosial-Politik di Turki

Secara garis besar, situasi sosial-politik Turki, di era Gulen hidup, adalah

bahwa tampuk pemerintahan Turki sudah tidak lagi dipegang oleh para Kemalis

yang memperjuangkan sekularisasi yang sangat ketat, bahkan hingga sekolah-

sekolah keagamaan, tarekat-tarekat sufi, dan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya

dihapus dan dilarang. Ketika itu, pasca diterapkannya politik demokrasi multi-

partai (1946), tampuk kekuasaa beralih ke tangan Partai Demokrat, salah satu rival

partai RPP-Kemalis.52

Adapun untuk pemilu pada tahun 1950, Partai Demokrat berusaha

mengambil hati para kelompok agama degan memberikan toleransi dan

kebebasan. Sehigga pada priode 1950-an untuk mata pelajaran keagamaan

diajarkan di sekolah-sekolah bahkan itu menjadi wajib. Dan juga, pada tahun

tersebut dalam ruang lingkup Universitas dibentuk Fakultas Teologi berguna

untuk mendidik para imam. Maneuver politik yang diterapkan berhasil menarik

hati kelompok agama, terutama kelompok agama the Followers of Light yang

dipimpin oleh Said Nursi.53

Gerakan Fathullah Gulen memiliki jutaan pengikut

dan simpatisan yang tak terhingga, tapi secara pasti bahwa gerakan sipil ini

menjadi gerakan paling besar di negara Turki. Sehingga Gulen menjadi rujukan

51

https://yle.fi>Uutiset>News/Coup Plotter or moderate religius leader?Yle meet Turke‟s most wanted man, News, 08 April 2018.

52Aly Mashar, Fathullah Gulen dan Gerakan Islam Turki Kontemporer, dalam Jurnal Vol.

22 Nomor 1 Januari 2011. 53

John L. Esposito, Islam dan Politik, terj. Joesoef Sou‟yub, (Jakarta: Bulan Bintang, 1990), h., 138.

Page 44: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

32

atas pendapat-pendapatnya di Turki. Bahkan, pernah sewaktu itu menjadi rujukan

dalam koran sipil swasta sebagai pemimpin ulama bagi Turki.54

2. Peran Fathullah Gulen sebagai Ulama (Hocaefendi)

Ceramah-ceramah Fathullah Gulen tidak hanya bersifat retorik atau hanya

ceramah, namun juga, mendorong para pendengar atau para pengikutnya untuk

menyadari impian untuk diamalkan. Bahkan pendukung Gulen sebagai pemimpin

intelektual, pengikutnya menyesuaikan ajarannya sebagai bentuk ijtihad.

Meskipun dia tidak melakukan pelabelan dengan nama ijtihad Gulen. Para

pengikut Gulen juga berhasil membangun banyak perserikatan wakaf yang

berhubungan dengan pendidikan, yayasan dan juga banyak perusahaan yang

menyediakan layanan pendidikan. Para pelaku bisnis dari pengikut Gulen sering

terlibat aktif dalam layanan pendidikan tersebut.

Secara umum gerakan Gulen menekankan kepada moderasi, dan

mempertimbangkan nuansa modern, itu tergambarkan ketika penyongkong sudut

pandang di sekelilingnya membentuk refleksi dan partisipasi politik secara

individual kepada kesadaran kepentingan pribadi, meskipun mengikuti identitas

kolektifitas, dan memperjuang gerakan suasana jaringan secara lokal dan institusi

yang terlibat dalam relasi pengetahuan global yang demokrasi. Perjuangan

tersebut berupa hak asasi manusia, sains, dan perkembangan modern (teknologi).

Sehingga pencapain gerakan Gulen dalam promosi pendidikan hingga level

tertinggi dan menjadi nomor satu di Turki.

3. Orientasi Gerakan Fathullah Gulen

Fatullah Gulen menyadari atas pluralitas, serta bersifat inklusif atas itu

untuk membangun cita-cita kedamaian. Gerakan Fathullah Gulen mengupayakan

kesukseskan dalam tindakan moral (akhlak), spriritual, intelektual, finansial, dan

sumber daya manusia yang mampu dalam kehidupan sosial, sehingga membangun

sekolah sebagai tempat pendidikan dari tingkat dasar hingga level universitas.

Gerakan memiliki prinsip kedepan yaitu pluralism, diversity, toleransi, menerima

54

Ihsan Yilmaz, State, law, Civil Society and Islam in Contemporary, dalam Jurnal The Muslim Word Volume 95 July 2005.

Page 45: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

33

keberagaman, sebagai masyarakat madani, untunk membangun dan mendirikan

kedamaian yang berkelanjutan.55

Gerakan Gulen tidaklah gerakan politik. melainkan gerakan dengan

orientasi pembangunan sosial. Prestasinya tersebut diakui sebagai warna bentuk

dari demokrasi yang bersifat pluralis. Adapun aktivitas dialognya, untuk

membangun toleransi. Dan juga projek pendidikan membuktikan secara langsung

menolong kondisi sosial-ekonomi, mendorong penduduk lokal untuk bekerjasama

dalam wakaf/yang bersifat kedermawanan. Fungsi dari pojek tersebut untuk

menuntaskan kemiskinan di negara Turki. Sebagai aktor masyarakt sipil, gerakan

Gulen yang bersifat sukarela dan berasaskan kolektivitas. Dan juga gerakan

tersebut dikenal dengan gerakan alturistik, yang mana sesuai dengan sloganya dari

gerakan Gulen yaitu mendahului kepentingan orang lain. dan juga oreintasi

gerakannya pun untuk pengabdian kepada masyarakat yang bercita-cita memberi

kontribusi terhadap kemanjuan dan kesejahteraan negara. Dalam gerakan gulen

lebih menekankan pada gerakan pendidikan, mereka menganggap bahwa

pendidikan adalah akar dari permasalahan dan awal dari kemajuan. Dengan

demikian, dampak dari pengabdiannya bersifat jangka panjang.56

Prestasi dari gerakan pendidikan gerakan Gulen, mengibaratkan atas

kontribusinya merubah kezaliman pada urat nadi. Mereka meyakini bahwa

pendidikan merupakan elemen suatu perubahan menuju kesejahteraan. Mereka

percaya bahwa pada masa depan akan terjadi kegemilangan karena sumber daya

manusia telah dibina dari bentuk pola pikirnya.

55

John L. Eposito and Ihsan Yilmaz, Transnational Muslim faith-based peacebuilding:Initiavesof the Gulen Movement, dalam jurnal Eropean of Economic and political Studies, No. 3 Tahun 2010.

56Muhammad Cetin, terj Pipin Sophian dan Wage setia Budi, Pencerahan Gulen Gerakan

Sosial Tiada Batas, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 2013), h., 258.

Page 46: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

34

C. Gerakan Fathullah Gulen di Indonesia

1. Sekolah yang Terinspirasi dari Gulen di Indonesia

Gerakan Fathullah Gulen dikenal dengan Hizmet dalam bahasa Turki

dengan artian service atau melayani. Salah satu upaya yang mereka lakukan

dengan membangun sekolah dan lembaga binaan, baik itu sekolah dasar, sekolah

menegah pertama, dan sekolah menegah atas. Sekolah-sekolah tersebut dibangun

dengan kesadaran kolektivitas dengan konsep amal jariyah, seperti

beasiswa/donasi. Diketahui bahwa sekolah-sekolah tersebut mengunakan sistem

yang mengkombinasikan antara standar internasional modern, etika/akhlak dan

spiritualitas. Dengan demikian, prestasi yang mereka raih dari kompetisi sains di

tingkat nasional dan internasional. Di sisi lain, gerakan tersebut berakar dari

pengetahuan agama yang mendalam. Bahkan, sekolah-sekolah yang mereka

dirikan telah diterima dan sukses diberbagai tempat, juga berbagai latar belakang

budaya yang berbeda. Sekarang, lebih dari 1000 sekolah, terdapat lebih dari 140

negara di Eropa, Asia, Afrika, Australia, dan Amerika.57

Adapun di Indonesia, sekolah-sekolah yang terinspirasi dari Gulen, telah

berkembang begitu pesat. Berawal pada tahun 1995, dan sekarang telah ada

sepuluh sekolah yang telah didirikan, yang mana mereka memberi nama dengan

Bilingual Boarding Schools. Sekolah tersebut menyebar di berbagai provinsi dan

pulau. Sedangkan di pulau Jawa, mereka memiliki di daerah Depok, Banten,

Bandung, Tangerang, Yogyakarta, Sragen, dan Semarang. Mereka juga ada di

Aceh, dan di Kalimantan Selatan. Sekolah-sekolah tersebut pernah dinaugi oleh

suatu institusi yang bernama PASIAD58

, institusi PASIAD merupakan institusi di

kawasan Asia Pasifik singkatan dari Association of Social and Economic

Solidarity with Pacific Nations. Institusi tersebut berasal dari gerakan Hizmet yang

bekerja pada swasta dan pemerintahan. Bahkan, sekolah yang terinspirasi dari

Gulen itu membangun jaringan dan membuat kolaborasi dengan berbagai

57

Ihsan Yilmaz, State, law, Civil Society and Islam in Contemporary, dalam Jurnal The Muslim Word Volume 95 July 2005.

58Aly Mashar, Fathullah Gulen dan Gerakan Islam Turki Kontemporer, dalam Jurnal Vol.

22 Nomor 1 Januari 2011, juga terdapat di Zulfahmi, Fathullah Gulen Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki, (Jakarta: UI-Press, 2014), h., 68.

Page 47: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

35

institusi lainnya. Keberadaan PASIAD dimaksudkan membangun jaringan kerja

sama ekonomi.

Sekolah-sekolah yang mereka miliki telah sukses meraih berbagai apresiasi.

Salah satunya dari publik figure di Indonesia seperti Abdurrahman Wahid (Gus

Dur) selaku presiden pada priode 1999-2001 M. Juga dari, Hidayat Nur Wahid

mantan ketua Majelis Permusyawaratan dan Perwakilan. Mereka memandang

sekolah inspirasi dari Gulen telah berhasil mengkombinasi nilai-nilai moral

dengan kurikulum Internasional sains yang mana, banyak sekolah di Indonesia

mengalami masalah hal demikian.

Berikut Institusi-Instusi yang terinspirasi dari Fathulah Gulen di Indonesia.

No Nama Lembaga Jumlah Wilayah

1. Sekolah Pribadi II Depok, Kab.Bogor

dan Bandung

2. Sekolah Semesta I Semarang

3. Sekolah Kharisma Bangsa I Tangerang Selatan

4. Sekolah Kesatuan Bangsa I Yogyakarta

5. Sekolah Fatih I Banda Aceh

6. Sekolah Teuku Nyak Arif I Banda Aceh

7. SBBS I Sragen

8. Sekolah Banoa I Kalimantan Selatan

9. Majalah Mata Air I Jakarta

10. Yayasan Bina Insan Kamil I Tangerang Selatan

Page 48: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

36

2. Kebijakan Pemerintah Indonesia Terhadap Gerakan Fathullah Gulen.

Pemerintah Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan negara Turki

dalam berbagai bentuk, di antaranya:59

1. Diplomasi Politik.

Kedua negara sepakat untuk berdeklarasi ter hadap peningkatan hubungan

persahabatan dalam New Word Setting.

2. Diplomasi ekonomi dan pendidikan.

Kedua negara sepakat memperkuat pertumbuhan hubungan anatara Indonesia-

Turki bahwa berkomitmen untuk membantu perkembangan secara bersama

bilateral maupun multilateral.

3. Diplomasi sosial-budaya dan penerangan.

4. Diplomasi Hankam (Pertahanan dan keamanan), dsb.

Sebelum terjadinya kudeta Turki pada 2016 lalu Indonesia –Turki banyak

menjalin hubungan diplomatik yang saling menguntungkan kedua negara.

Hubungan tersebut baik dari pihak institusi pemerintah Turki maupun dari Non

Government Organisation. Kerjasama Turki dengan Indonesia cukup banyak,

karena hubungan persahabatan kedua negara dapat dibilang dekat. Berikut area

kerjasamanya60

dari berbagai bidang yaitu :

1. Bidang Industrial

Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan perusahaan Turki dalam

mengadakan Ships kontraktor (Tender).

2. Bidang Energi

Membangung power plan yaitu geothermal energy.

3. Bidang parawisata

Mendapatkan izin serta mendatangkan pelancong (Turism) untuk pertukaran

budaya dan meningkatkan nilai jual perdagangan di Indonesia.

59 Website dari: https://www.kemlu.go.id/id/pidato/menlu/Pages/PPTM2018%20MENLU%20RI%20ENG.pdf merupakan Joint Statement RI-Turki pada 31 Juli 2015.

60Penulis menghadiri Stadium General “Prespectif Relation Between Indonesia-Turkey in th

Context of Geopolitik and Geoeconomics”dengan pembicara H.E.Dr. Mehmet Kadri Sander Gurbuz selaku Duta Turki untuk Indonesia, acara ini dilaksanakan pada 20 Maret 2018 di Universitas Pertamina Jakarta.

Page 49: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

37

4. Bindang pendidikan

Pertukaran pelajar dan beasiswa bagi mahasiswa Indoneisa yang berprestasi

untuk dapat kuliah ke Turki. Juga terdapat lembaga binaan dari progam Turki

di Indonesia untu k mahasiswa seperti Sulaimaniyah. Sulaimaniyah layaknya

ma‟had yang menampung serta membina mahasiswa-mahasiswa di Indonesia.

Adapun sebelum terjadinya kudeta di Turki pada tahun 2016 lalu, kerjasama

pemerintah Indonesia dengan Turki dari Non Government Organisation, seperti

Association of Social and Economic Solidarity with Pacific Nations yang di

singkat PASIAD, menjalin kerjasama bidang peningkatan pendidikan dan

pembangunan keadaan sosial-ekonomi di Indonesia. PASIAD tersebut beraliansi

kepada Gerakan Fathullah Gulen/Hizmet, merupakan pembangunan dalam bidang

pendidikan sehingga banyak di Indonesia sekolah Internasional yang berbasis

Turki.

3. Pengaruh Gerakan Fathullah Gulen di Indonesia.

Sebagai gerakan Transnasional, gerakan Gulen pun memberikan dampak

dan pengaruhnya di negara Indonesia. sebagimana yang kita ketahui bahwa

gerakan Gulen yang berorientasi pada bidang pendidikan telah banyak

membangun lembaga pendidikan di Indonesia. Pembangunan tersebut berupa

sekolah, lembaga sosial, dan media massa. Pembangunan yang dilakukan gerakan

Gulen memberikan dampak positif bagi keberlangsungan kehidpan sosial di

Indonesia. Salah sarunya pembangunan sekolah yang berstandar Internasional,

rumah ilmu bagi mahasiswa Indonesia, dan media massa. Pengaruh gerakan

Gulen di Indonesia berdampak pada hubungan persahabatan negara Turki dengan

Indonesia, dari sisi kebudayaan. Gerakan Gulen telah membangun diplomasi

antarnegara yang bersifat non pemerintahan. Diplomasi tersebut telah melingkupi

pengenalan budaya dan informasi pengetahuan.

Disamping itu, menginggat pentingnya generasi muda terpelajar sebagai

generasi masa depan. Komunitas Gulen pun membangun asrama-asrama

mahasiswa dalam bentuk Dershane (Rumah Ilmu/Rumah Cahaya). yang

Page 50: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

38

menjadikan Risalah Nur (karya ulama Turki terkemuka Bediuzaman Said Nursi)

sebagai bacaan utama dalam binaan komunitasnya.

Dershane adalah istilah dalam bahasa Turki yang secara harfiah berasal dari

dua kata yakni dars yang berarti pelajaran hane yang mengandung pengertian

rumah. Menurut Dr. Ali Unsal, Direktur Fathulah Gulen Chair Indonesia terakhir

priode 2016. Dershane adalah asrama mahasiswa atau pelajar di mana para

pemuda dapat tinggal dan belajar di sana. Disamping itu, mereka juga di bekali

pelajaran pelajaran dan pembiasaan pada akhlak Islami, agar mereka memahami

dan memiliki kesadaran pada kewajiban agama, cinta kasih, toleransi serta

dedikasi pada agama dan bangsanya. Begitu juga, timbulnya beberapa yayasan

solidaritas yang mana terinspirasi dari ajaran Gulen dan juga media cetak berbasis

dakwah dan pengetahuan.61

Di sisi lain, gerakan Gulen di Indonesia memilki media masa sebagai wadah

literasi pertukaran pikiran melalui majalah cetak, website dan channel youtube

(dalam terjemahan bahasa Indonesia). Melalui media tersebut memberi pengaruh

eksistensinya gerakan Gulen di Indonesia dan memperkenalkan gagasan-

gagasannya. Dalam teori diplomasi hal demikian dikategorikan diplomasi soft

power.

Dengan demikian, gerakan Fathullah Gulen memberikan dampak positif

terutama dalam peningkatan dalam bidang pendidikan di Indonesia. Terutama

dalam membina siswa, karena beberapa sekolah yang telah dibangun terinspirasi

dari Gulen dan juga asrama bagi mahasiswa.

61

Zulfahmi, Fathullah Gulen Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di Turki, (Jakarta: UI-Press, 2014), h., 85.

Page 51: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

BAB IV

KEBIJAKAN PEMERINTAH INDONESIA PASCA UPAYA

KUDETA TURKI PADA 16 JULI 2016

Gerakan sosial transnasional yang dipelopori oleh Fethulah Gulen di Turki

merupakan gerakan yang menyebarkan ajaran altruisme dengan memegang

prinsip amar ma’ruf nahi mungkar sebagai bentuk dari pengamalan yang

berlandasan pada kitab suci Al-Quran. Gerakan Gulen dikenal dengan Hizmet

yaitu tindakan melayani dan pengabdian kepada umat. Sebagai Hoca (dibaca

Hoja) yang berarti syekih, kiayi atau pemuka agama, beliau merupakan ulama

terkenal yang telah mempengaruhi banyak pengikutnya di negara Turki. Bahkan,

pengikut Gulen telah medominasi dalam struktur pemerintahan Turki, serta telah

mendirikan institusi, sekolah, universitas, bank, dan media massa sebagai

perkembangan modern di Turki. Ajaran Gulen dikenal dengan spiritualitas dan

modernitas. Mengkaji agama dan ilmu pengetahuan seperti sanis dan tekonologi.

Rujukan Fathullah Gulen terhadap ilmu pegetahuan dan spiritual seperti62

ustad

yang ditujukan oleh kalangan Gulen untuk seorang ulama Badiuzaman Said Nursi.

Juga Fathullah Gulen sering menyadur dari ajaran Jalaludin Rumi, Yunus Emre,

dan Ahmed Yesevi. Beliau merupakan guru yang telah mempengaruhi pola pikir

Fathullah Gulen.

Faktor awal yang mendorong Fathullah Gulen membuat gerakan adalah

kegelisahan beliau terhadap negara sekuler Turki pada zamannya, yaitu zaman

peradaban Kemal Attatruk, yang mana memisahkan agama dengan negara

(lingkungan publik). Dengan adanya persoalan itu beliau membuat gagasan untuk

bagaimananya agar eksistensi agama dapat timbul di permukaan publik. Menapaki

gagasan tersebut dimulai dengan jalan dakwah, membentuk majelis ilmu serta

membangun asrama pelajar. Sehingga ajaran Gulen membentuk suatu komunitas

62

M. Fathullah Gulen, Toward A Global Civilization of Love and Tolerance, (New Jersey:

The Light Inc, 2004), h., 179.

39

Page 52: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

40

dan gerakan yang memiliki banyak pengikut di santreo Turki, bahkan terdapat di

140 negara.

Namun, perjalanan dakwah beliau mengalami lika-liku dan konflik yang

dihadapinya. Persoalan tersebut dengan pemerintahan (era Erdogan), titik panas

konflik pada tahun 2013 dan puncaknya pada tuduhan upaya kudeta terhadap

Turki yang dialamatkan ke Fethulah Gulen Organisation (FETO) pada 16 Juli

2016.

A. Eksistensi Gerakan Gulen Pasca Adanya Upaya Kudeta Turki pada 16

Juli 2016 di Indonesia

Awal masuknya orang-orang Gulen di Indonesia pada tahun 1995, ketika

sejumlah mahasiswa asal Turki menempuh pendidikannya di Universitas

Indonesia. Kemudian mahasiswa tersebut menjalin kerjasama dengan pengusaha

Indonesia untuk membangun sebuah institusi pendidikan. Sebagaimana jaringan

Gulen memiliki institusi di kawasan Asia Pasifik Association of Social and

Ekonomi Solodarity with Pasific Nations dalam bahasa Turki Pasisfik Ulkeleri ile

Sosyal ve Iktisadi Dayanisma Denegi lalu lebih dikenal dengan singkatannya

PASIAD, yang mana institusi PASIAD menjadi donatur terbesar dalam

pembangunan institusi pendidikan atau sekolah-sekolah Turki yang ada di

Indonesia.

Beberapa tahun kemudian, institusi pendidikan yang terinspirasi dari Gulen

berkembang di Indonesia. Sekolah yang terinspirasi dari ajaran Gulen tersebut

dikenal dengan Bilingual Boarding School. Sekolah tersebut terdapat di pulau

Jawa yaitu: Depok, Banten, Bandung, Tangerang, Yogyakarta, Sragen, dan

Semarang. Pun terdapat di Aceh dan Kalimantan Selatan.63

Selain dari

pembangunan sekolah-sekolah gerakan Gulen yang disebut Hizmet juga

mendirikan asrama-asrama bagi mahasiswa. Asrama-asrama ada di kawasan

perguruan tinggi Indonesia. salah satunya di Depok, Tangerang, dan Bandung dll.

Asrama itu dikenal dengan sebutan Dershane (rumah ilmu).

63

Heri Setyawan, Nurturing Religious and Humanistic Values to Young Generation in

Gulen and Juseuit School in Indonesia, dalam Jurnal Studi Agama-agama Universitas Gajah Mada Vol. 6, No. 1 Maret 2016.

Page 53: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

41

Disamping itu, orang Gulen atau Hizmet juga memiliki media massa di

Indonesia, salah satunya media cetak seperti majalah bulanan, nama majalahnya

ialah Mata Air. Majalah itu memiliki orientasi bahasan mengenai spiritualitas,

budaya, dan sains. Biasanya dalam kolom spiritualitas memuat artikel-artikel yang

disadur dari tulisan dan ceramah Fetullah Gulen. Selain majalah juga terdapat

media dakwah melalui internet yaitu channel Youtube dengan namanya Dawai

Kalbu, dalam channel ini dapat ditemukan ceramah-ceramah Fathullah Gulen

yang telah di berikan terjemahan ke dalam bahasa Indonesia. Media massa

dimanfaatkan bagi gerakan Gulen sebagai sarana pengembangan kebudayaan,

termasuk gaya hidup dan norma-norma agama. Sebab media massa memiliki sifat

yang general dan inklusif, sehingga cakupan jaringan yang luas dan dapat diakses

oleh seluruh masyarakat madani.

Namun keberadaan Gerakan Gulen di Indonesia pasca adanya tuduhan

upaya kudeta Turki 16 Juli 2016 menjadi terancam. Sebagaimana terdapatnya

upaya pemboikotan terkait dengan Gulen di Turki maupun di Indonesia. Upaya

pemboikotan tersebut bernuansa paksaan dan otoritatif, begitupun tindakan serupa

di Indonesia. Padahal, menimbang apabila kepentingan negara lain terhadap

Indonesia harus melewati prosedur hukum internasional. Sebab negara Indonesia

memiliki marwah dan berasaskan persamaan derajat. Sebagaimana prinsip politik

luar negeri Indonesia adalah bebas aktif, yang mana Indonesia menentukan sikap

dan ideologi bangsa tanpa ada intervensi dari negara lain, serta apabila ada urusan

hukum yang berkaitan antarnegara atau hukum internasional harus memenuhi asas

hukum, salah satunya asas Bonafide yaitu asas iktikad baik dan asas Pacta Sunt

Servanda yaitu asas persetujuan antarbangsa. Tetapi kenyataannya, ketika

pemerintahan Turki yang dipimpin oleh Racep Tayib Erdogan meminta sekolah-

sekolah yang terjaring dengan gerakan Gulen harus ditutup, permintaan tersebut

melalui Kedutaan Besar Turki di Indonesia. seharusnya ada persetujuan terlebih

dahulu dan itu menunjukan seolah memberi intervensi pemerintahan Indonesia.

Juru bicara kementrian luar negeri

Page 54: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

42

Arrmanantha Nasir priode 2014-2019 pun menyatakan bahwa negara Turki agar

dapat menghormati sistem pemerintahan pendidikan di Indonesia.64

Menurut pengamat dunia Islam Din Syamsudin menilai bahwa, meluasnya

gerakan Hizmet memiliki kemiripan dengan ormas Islam di Indonesia seperti

Muhammadiyah, kemiripanya dapat dilihat dari gerakan sosial dan pembangunan

sekolah. Sebagai pengamat dunia Islam, Din Syamsudin pun pernah dimintai oleh

salah satu tokoh Turki, mereka minta agar pemerintah Indonesia bisa membantu

penyelesaian masalah terkait Hizmet. Kemudian beliau pun hanya menjanjikan

untuk disampaikan kepada presiden dan wakil presiden Indonesia.65

Ditinjau dari aspek hukum keberadan gerakan Fathullah Gulen di Indonesia

dapat diatur pada UU No. 17 Tahun 2013 kemudian diikuti oleh PP No. 59 Tahun

2016 tentang aturan organisasi asing di Indonesia. Dengan menegaskan bahwa

organisasi asing di Indonesia perlu menghormati kedaulatan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI) dan tunduk pada aturan hukum di Indonesia, serta

tertib administrasi.

Pasca terjadinya insiden kudeta Turki 2016 lalu, gerakan Fathullah Gulen

dilabeli gerakan teroris.. Semua hal yang berhubungan dengan Fathullah Gulen

dianggap illegal, dan melanggar konstitusional Turki. Maka terjadilah

pembersihan atas gerakan tersebut. Demikian juga di gerakan Fathullah Gulen di

Indonesia terkena pengaruhnya. Ada indikasi pemboikotan instansi Gulen di

Indonesia. seperti sekolah-sekolah yang dibangun di Indonesia, lembaga

penelitian Gulen (Gulen Chair Indonesia di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta).

64

https://news.detik.com/berita/3266680/tegaskan-9-sekolah-tak-terkait-gulen-kemlu-minta-turki-hormati-ri.

65www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/17/11/29/p054o4396-

din-pemerintah-Indonesia-selesaikan-gerakan-hizmet pada Rabu 29 November 2017.

Page 55: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

43

B. Upaya Pembubaran Gerakan Fathullah Gulen di Indonesia

Sejak kejadian upaya kudeta Turki 2016 lalu, pemerintah Turki telah

melabeli gerakan Fathullah Gulen atau hizmet ialah organisasi teroris yaitu

Fethulah Terorist Organisations (FETO) seperti dilansir di media Turki, Daily

Sabah, Jumat (29/7/2016). Otoritas Turki terus berupaya melakukan pembersihan

dan pembubaran pendukung ulama Fathullah Gulen yang diyakini sebagai dalang

utama percobaan kudeta. Bahkan Turki menyerukan kepada 50 negara untuk

menutup sekolah-sekolah yang dicurigai terkait pendukung Gulen. Termasuk di

dalamnya negara Indonesia.66

Otoritas Turki menyebut gerakan pendukung Gulen berawal dari kelompok

religius yang kemudian berubah menjadi kelompok bermotif politik dan terakhir

menjadi organisasi teroris, manuver gerakan tersebut pada sektor pendidikan

untuk mengembangkan ideologi serta pendanaan mereka. Seperti yang dilansir di

Daily Sabah salah satu media Turki.

Selain negara Indonesia, pembersihan terkait Gulen di belahan negara

seperti di kamboja bahwa Turki meminta Kamboja menutup Zaman International

School di Phnom Penh, ditutup karena diduga berkaitan dengan Gulen. Dalam

jumpa persnya, duta besar Turki di Kamboja Ilhan Tug mengklaim sudah

berkomunikasi dengan pemerintahan dan parlemen Kamboja terkait hal ini.

Pemerintah Turki memang gencar membersihkan segala sesuatu yang berkaitan

dengan Gulen. Guardian melaporkan, Presiden Racep Tayyip Erdogan

mengeluarkan keputusan untuk menutup untuk menutup 1.4043 sekolah, 1.229

yayasan, 35 institusi medis, 19 perkumpulan dan 15 universitas. Aset-aset mereka

dibekukan di negara Turki.67

Bahkan lebih dari 42.000 personel militer (termasuk

secara umum dan administrasi) polisi dan penegak hukum dipecat. Lebih dari

23.400 pegawai pemerintah dicabut surat izinnya, yaitu guru, doctor, dan

pengacara. Terakhir gejolak pembersihan ini pada April 2017, meliputi pegawai

pemerintah dan militer dibersikan sekitar 160.000 orang. Demikian juga otoritas

66https://news.detik.com/berita/3264243/selain-di-indonesia-turki-minta-50-negara-

tutup-sekolah-terkait-gulen. 67

https://news.detik.com/berita/3264053/turki-juga-minta-sekolah-terkait-gulen-di-thailand-dan-kamboja-ditutup.

Page 56: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

44

Turki menutup seluruh sekolah Gulen, menutup media massa dan perusahaan

bisnis. Seluruh aset berharga tersebut berkisaran US$13 bilion yang dimiliki

gerakan Gulen di Turki.68

Upaya pembubaran gerakan Fathullah Gulen mengambarkan sikap otoriter

dari pemerintahan Turki. sebagimana dilihat Index demokrasi negara Turki dari

tahun 2013 hingga 2018 meningkat. Dan juga, dari fenomena otoritas Turki

terhadap gerakan Gulen dapat diukur dengan konsep Erich Fromm69

bahwa

terjadinya ke-otoriteran adalah apabila salah satu pihak sewenang-wenang dan

pihak yang lain tidak dapat mewujudkan eksistensinya yaitu dalam keadaan

lemah. Sebagaimana diketahui prinsip yang dianut oleh gerakan Gulen adalah

altruisme menjadikan teridentifikasi fenomena tersebut dapat dikategorikan ke-

otoriteran..

Begitu pun di Indonesia, upaya pembubaran Gerakan Gulen gencar

dilakukan, dengan penutupan sekolah basis Gulen dan institusi basis Gulen yang

memayungi kegiatan sosial dan pendidikan di kawasan asia pasifik. Demikian

negara Indonesia merupakan salah satu target pembersihan gerakan Gulen dari

otoritas Turki. Dilansir dalam surat kabar bahwa pemerintah Turki melalui

kedubesnya memerintahkan untuk menutup sekolah yang telah dicurigai oleh

otoritas Turki. Berikut sembilan sekolah yang dicurigai, kemudian diliris oleh

kedutaan Turki untuk Indonesia yaitu70

:

1. Sekolah Pribadi Depok

2. Sekolah Pribadi Bandung

3. Sekolah Semesta Semarang

4. Sekolah Kharisma Bangsa, Tangsel

5. Sekolah Kesatuan Bangsa, Yogyakarta

6. Sekolah Fatih Banda Aceh

68

Simon P. Watmough dan Ahmet Erdi Ozturk, The Future of th Gulen Movement in

Transnational Political Exile: Introduction to the Special Issue, dalam Jurnal Routldge Taylor & Francais Group terkait Politik, Religion & Ideology Vol 19 No. 1-10.

69Seorang akademisi abad ke-19 dalam bidang sosiologi, humanisme, sosialis demokrat dan

filsuf berkebangsaan Jerman. Memiliki masterpiece yaitu Escape from Freedom pada tahun 1941 70

Heri Setyawan, Nurturing Religious and Humanistic Values to Young Generation in

Gulen and Juseuit School in Indonesia, dalam Jurnal Studi Agama-agama Universitas Gajah Mada Vol. 6, No. 1 Maret 2016.

Page 57: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

45

7. Sekolah Teuku Nyak Arif Banda Aceh

8. SBBS Sragen

9. Sekolah Banoa, Kalimantan Selatan

Demikian juga terhadap upaya pembubaran gerakan Gulen berdampak atas

penutupan dan tidak adanya perpanjangan kontrak Gulen Chair di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelumnya Gulen Chair merupakan

lembaga penelitian yang berbasis Gulen yang bekerjasama dengan pihak kampus,

atas kejadian tersebut menarik perhatian bagi kementrian luar negeri Indonesia

dan juga kementrian pendidikan Indonesia.

Sangat disayangkan upaya pembubaran dari otoritas Turki tersebut, padahal

gerakan Gulen atau Hizmet merupakan gerakan pengabdian, sebagaimana dalam

bukunya Muhammad Cetin bahwa tujuan dari gerakan Gulen adalah71

:

1. Bidang pendidikan, yaitu membangun dan mengelola taman-kanak-kanak,

pendidikan dasar, pendidikan menengah pertama, pendidikan menegah atas,

perhuruan tinggi. Juga membangun kursus bahasa, kursus computer,

bimbingan belajar, pusat kajian untuk semua usia, asrama mahasiswa dan

tempat penginapan.

2. Bidang kesehatan, yaitu membangun rumah sakit, poliklinik kesehatan dan

diagnostik.

3. Bidang media massa, yaitu mendirikan dan mengelola media massa televisi,

majalah bulanan, dan media online, serta menertbitkan jurnal. Bahasanya

tentang : agama, sosial, kesusasteraan, ilmiah, popular, ekologi.

4. Bidang penerbitan, yaitu mendirikan perusahaan penerbitan, perusahaan

percetakan, toko buku, dan perusahaan desain seni dan grafik.

5. Bidang bisnis dan keuangan yaitu, mendirikan dan mengelola bank,

perusahaan asuransi, asosiasi pengusaha, biro sumber daya manusia dan

konsultasi, resort penginapan dan akomodasi.

71Muhammad Cetin, terj Pipin Sophian dan Wage setia Budi, Pencerahan Gulen Gerakan

Sosial Tiada Batas, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 2013), h., 274.

Page 58: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

46

6. Bidang bantuan dan pertolongan kemanusian yaitu organisasi bantuan kemanusian

di tingkat lokal, nasional, dan transnasional, yayasan pusat budaya,

pusat dialog antarkepercayaan.

Maka untuk menilai atas gerakan tersebut, dapat diketahui dari pelopornya

atau tokohnya sebagai ukuran. Diteliti dari Fethulah Gulen itu sendiri,

bagaimananya tokoh tersebut dalam menjalani kegiatannya, diukur juga pola pikir

dan karakter tokoh tersebut. Apabila di analogikan dalam ilmu riwayat hadis,

ketika seorang rawi hendak menerima dan menyebarkan hadis mereka musti

mengetahui keadaan personal dari seorang muhadis tersebut. Sehingga dalam

periwayatan dan penyampaian pesan-pesan kenabian dapat diuji kevaliditasannya.

Pun dengan tokoh Fathullah Gulen, sejauh data Penulis dapat bahwa Fathullah

Gulen merupakan tokoh sufistik yang berpaham altruisme bahwa mendahulukan

kepentingan orang lain merupakan tindakan untuk melayani agar dapat

menyampaikan dakwah kenabian. Tindakan tersebut merupakan akhlak yang

direpresentasikan dari ajaran Rasullullah SAW. Hal demikian, menjadi suatu

kejanggalan apabila seorang Fathullah Gulen bertindak radikal, bahkan disebut

teroris. Di sisi lain, penelitian seorang antropolog sosial dari Universitas

Cambridge yang melakukan penelitian dan berkunjung langsung ke

Pennsylavenia, Amerika (tempat Fathullah Gulen berada sekarang) mengatakan

bahwa, tidak mungkin pendukung Gulen terlibat militer atas tindakan kudeta

tanpa persetujuan pemimpin mereka72

. Demikian Fathullah Gulen dengan

gerakannya fokus dalam aksi sosial dan pendidikan, sebagaimana penjabarannya

dalam bab sebelumnya.

Menimbang atas kejadian upaya pembubaran Hizmet ini bernuansa politis,

menurut hemat Penulis negara Turki kala itu mendekati pemilihan umum kepala

negara, bahkan adanya upaya amandemen sistem pemerintahan. Dimuat dalam

surat kabar Internasional Reuters bahwa kelompok hak asasi dan sekutu barat

Turki menyatakan keprihatinan tentang pembubaran atau pembersihan gerakn

Gulen. Karena otoritas Turki telah mengunakan kejadian kudeta tersebut sebagai

72

https://yle.fi>Uutiset>News/Coup Plotter or moderate religius leader?Yle meet Turke‟s most wanted man, News, 08 April 2018.

Page 59: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

47

alasan untuk menutupi perbedaan pendapat, dan tidak ada proses hukum yang

jelas.73

Merujuk dari pendapatnya Aristoteles mengatakan bahwa “politik adalah

upaya seseorang atau sekelompok untuk memperoleh kehidupan yang layak dan

menyelesaikan masalah demi kepentingan umum maupun kepentingan pribadi”.

Maka dari itu Hizmet/gerakan Gulen tersebut menjadi suatu kekawatiran bagi

otoritas Turki dalam meraup suara/konstituen. Sebab mayoritas dari gerakan

Gulen telah berbeda pendapat dan berselisih semenjak kasus skandal korupsi yang

terjerat beberapa dari anak mentri pada 2013 lalu,74

dan pencucian uang dari putra

Erdogan (Bilal Erdogan) pada tahun Februari 2016, mendapati pemerintah Italia

atas petisi dari pengusaha juga politikus Turki Murat Hakan Uzan.75

Maka dari

itu, sebagai gerakan yang memiliki pengikut yang banyak menjadikan ancaman

serta menurunkan elektabilitas untuk kemenangan pada pemilihan umum yang

dilaksanakan pada tahun 2017.

Padahal, setelah amandemen konstitusi Turki yang merubah sistem

pemerintahan negara menjadi presidensial, yang sebelumnya parlementer. Dan

mengakui dengan sifat demokrasi. Seharusnya negara demokrasi menjunjung

tinggi kedaulatan rakyat sehingga masyarakat dalam suatu negara memiliki hak

asasi serta kewenangannya sebagai masyarakat hukum, agar masyarakat berhak

menyatakan pendapat dan berpartisipasi di ruang publik, alasannya karena

masyarakat sebagai kontrol sosial, sebagaimana konsep yang digagas oleh Roscoe

Pound, yaitu kontrol sosial merupakan upaya dari masyarakat dalam berpartisipasi

terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang ada di wilayah atau

negara mereka. Kontrol sosial berfungsi sebagai penyeimbang masyarakat

terhadap pemerintahan.

Maka di negara Indonesia dalam menyikapi pembubaran/pembersihan

gerakan Gulen memiliki keputusan atau kebijakan tersendiri. Mengingat negara

Indonesia menghormati demokrasi dan memiliki hak keputusan atas negara

73https://www.reuters.com/Turkey sentences 74 to life in priseon in post-coup case:

Anadoulu/21 November 2018. 74

https://www.theguardian.com/world/2013/dec/17/turkish-ministers-sons-arrested-corruption-investigation.

75https://internasional.kompas.com/read/2016/02/18/16460331/Italia.Selidiki.Putra.Erdogan .dalam.Dugaan.Pencucian.Uang

Page 60: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

48

sendiri yaitu menganut sistem politik bebas aktif, hal tersebut menjadikan negara

Indonesia dimaksudkan agar jauh dari intervensi negara lain dalam

keberlangsungan kehidupan bernegara.

C. Prospek Diplomasi RI-Turki

Negara Turki memberikan pengakuan diplomatik terhadap Indonesia pada

tanggal 29 Desember 1949 dan hubungan bilateral Indonesia Turki dimulai pada

tahun 1950.76

Indonesia dan Turki telah melaksanakan tiga kali pertemuan forum

konsultasi bilateral pada tingkat pejabat eselon I guna membahas kerjasama

bilateral dan isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan

bersama. Kerjasama Indonesia Turki terhitung semenjak priode pemerintahan

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 28 Juni – 1 Juli 2010, presiden

SBY telah melakukan kunjungan kenegaraaan. Kunjungan dalam delapan

perjanjian kerjasama di bidang Industri Pertahanan, Tenaga Kerja, Industri Kecil

dan Menegah, Pertukaran Budaya, dll.

Begitu juga pada pemerintahan priode Joko Widodo telah melakukan Joint

Press StatementI dengan negara Turki pada 31 Juli 2015 di Jakarta. Berikut hasil

kesepatannya:

1. Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan dan Presiden Indonesia Joko Widodo

bersepakat untuk membicarakan hubungan persahabatan “Indonesia and

Turkey: Towards an Enhanced Partnership in a New Word Setting”.

2. Kedua Presiden telah bersepakat untuk berkomitment atas kerjasama tingkat

bilateral maupun multilateral. Prioritas isu yang mereka sepakati adalah bidang

ekonomi, pertahanan industry dan pendidikan.

3. Kedua belah pihak negara berkomitment untuk memegang prinsip mutual

respect, sovereignty, national unity and territorial integrity.

4. Kedua pemimpin memiliki komitment pada peningkatan trade value pada 2014

mencapai US$ 2.47 bilion. Indonesia meningkatkan komoditi ekspor, dan

Turki sebagai lokasi stategis gerbang masuk pasar benua Eropa dan Timur

76 https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/detail-kerjasama-bilateral.aspx?id=78.

Page 61: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

49

Tengah. Negara Turki juga menunjukan ketertarikan terhadap Indonesia

sebagai pasar ekspor Asia-Pasifik.

5. Kedua pemimpin juga sepakat dalam mendorong kerjasama investasi. Presiden

Widodo mengapresiasi pertumbuhan komunitas bisnis Turki di Indonesia.

terkhusus pada sektor terbaru bidang energy dan infrastruktur77

. Dsb Kedutaan

Turki pun menyatakan hubungan kerjasama Indonesia-Turki telah

berkomitmen untuk mewujudkannya. Sebagaimana H.E.Dr Mehmet Kadri Sander

Gurbuz menyampaikan pointnya78

:

1. Bidang Industrial Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan

perusahaan Turki dalam mengadakan Ships kontraktor (Tender).

2. Bidang Energi

Membangung power plan yaitu geothermal energy.

3. Bidang parawisata

Mendapatkan izin serta mendatangkan Turis untuk pertukaran budaya dan

meningkatkan nilai jual perdagangan di Indonesia.

4. Bindang pendidikan

Pertukaran pelajar dan beasiswa bagi mahasiswa Indoneisa yang berprestasi untuk

dapat kuliah ke Turki. Juga terdapat lembaga binaan dari progam Turki di

Indonesia untuk mahasiswa seperti Sulaimaniyah. Sulaimaniyah layaknya ma’had

yang menampung serta membina mahasiswa-mahasiswa di Indonesia.

Kebijakan politik luar negeri Indonesia-Turki mengunakan konsep soft

power sebagimana teori yang dijabarkan pada bab dua. Maka dari itu banyak

ditemukan kerjasama di bidang-bidang atraksi kultural. Banyak aspek diplomasi

antara Indonesia dengan Turki, bahkan dari non pemerintahan. Seperti adanya

gerakan Gulen di Indonesia. Perkembangan gerakan Gulen di Indonesia

berkembang dan telah memberikan dampak positif bagi kemajuan di Indonesia.

77Website dari:

https://www.kemlu.go.id/id/pidato/menlu/Pages/PPTM2018%20MENLU%20RI%20ENG.pdf merupakan Joint Statement RI-Turki pada 31 Juli 2015.

78Penulis menghadiri Stadium General “Prespectif Relation Between Indonesia-Turkey in

th Context of Geopolitik and Geoeconomics”dengan pembicara H.E.Dr. Mehmet Kadri Sander Gurbuz selaku Duta Turki untuk Indonesia, acara ini dilaksanakan pada 20 Maret 2018 di Universitas Pertamina Jakarta.

Page 62: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

50

Sebagaimana orientasi dari gerakan Gulen adalah pengabdian masyarakat dengan

memengang prinsip spiritualitas, akhlak dan mengikuti perkembangan sains dan

teknologi (pendidikan). Demikian dapat dilihat dari hasil pembangunan sekolah-

sekolah dengan visi-misinya.

Adapun prospek diplomasi RI-Turki dari non pemerintah seperti gerakan

Gulen adalah kemajuan bidang pendidikan dan sarana pengembangan sosial atau

bantuan kemanusian di Indonesia. Sebelumnya ada institusi Gulen yang berbasis

Asia Pasifik yaitu PASIAD merupakan institusi besar yang menghimpun banyak

donatur dari belahan negara. Sehingga dengan adanya PASIAD diplomasi

antarnegara terutama Turki-Indonesia terjalin dengan baik. Keuntungan dari

diplomasi tersebut adalah pertukaran budaya dan berbagi informasi ilmu

pengetahuan serta kerjasama dalam aktivitas sosial lainnya seperti bantuan

kemanusian yaitu berupa yayasan. Serta terdapat juga lembaga penelitian yaitu

Gulen Chair di tingkat perguruan tinggi untuk mengembangkan khazanah ilmu

pengetahuan di Indonesia.

Namun setelah adanya tuduhan upaya kudeta Turki pada tahun 2016 lalu,

pegerakan dan perkembangan gerakan Gulen di Indonesia menjadi terhambat.

Tidak hanya berdampak di negara Turki. gerakan Gulen di Indonesia pun

mengalami dekadensi akbibat dari tudahan tersebut. Oleh karena itu prospek

opportunity dari gerakan Gulen di Indonesia terancam hilang.

Page 63: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan rumusan masalah dan pembahasan yang telah

dipaparkan tentang pembubaran gerakan Fathullah Gulen yang terjadi pada 16 Juli

2016, yang berimplikasi terhadap kondisi sosial politik di berbagai negara,

termasuk di Indonesia. Sesuai faktanya gerakan Gulen merupakan gerakan

transnasional. Maka dari itu pada rumusan masalah terkhusus negara Indonesia

dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Eksistensi gerakan Gulen di Indonesia pasca adanya kejadian upaya kudeta

Turki 2016 tersebut, tetap melakukan aktivitas sebagai gerakan kemanusian

yang berorientasi pada pendidikan islami. Gerakan dakawahnya masih dapat

ditemukan dalam media masa seperti Mata Air, dan juga tetap beroperasi

asrama mahasiswa di beberapa daerah di Indonesia yang di dalamnya dibina

untuk menjadi pemuda yang berkarakter islami dan peduli terhadap isu sosial

di sekitarnya. Adapun mengenai beberapa sekolah-sekolah yang terinspirasi

dari ajaran Gulen tersebut, sudah tidak ada kaitannya langsung dengan instansi

Gulen. Sebab secara administrasi instansi Gulen untuk Indonesia yaitu

PASIAD sudah habis kontrak sejak 2015 lalu. Aktivitas sekolah berjalan sesuai

prosedur hukum yang telah mengikuti aturan pemerintah Indonesia yang

dipayungi oleh Kemendikbud. Meskipun secara ideologis banyak disadur dari

ajaran Gulen salah satunya sema ngat alturistik, pendidikan yang modern dan

semua itu berasaskan keislaman.

2. Adapun dari pemerintah Indonesia dalam merespon pembubaran gerakan

Gulen yaitu menghimbau otoritas Turki untuk memberikan perlindungan

terhadap warga negara Indonesia yang ada di Turki atas ditetapkannya negara

darurat setelah upaya kudeta tersebut. Namun adanya upaya pembersihan atau

50

Page 64: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

51

pembubaran gerakan Gulen secara global dan terkhusus Indonesia memberikan

tanggapan bahwa, Indonesia adalah negara yang menganut sistem politik bebas

aktif dengan itu pemerintah Indonesia tidak dapat didikte atas

pemerintahannya. Adapun himbauan dari pemerintah Turki untuk Indonesia

untuk menutup sekolah-sekolah yang telah diberi catatan hitam oleh otoritas

Turki tidak dianulir, karena sekolah tersebut telah mengikuti aturan

administrasi hukum di Indonesia. tetapi di sisi lain, terdapat lembaga penelitian

yaitu Gulen Chair berbasis Gulen di Indonesia ditutup setelah pasca kejadian

kudeta Turki, namun penutupan tersebut dengan alasan habisnya kontrak dan

tidak memberikan dampak hasil yang memuaskan.

B. Rekomendasi

1. Kepada pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk mengambil inisiatif

membahas permasalahan pemberisihan atau pembubaran gerakan Gulen, yang

terkait isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan aksi genosida di negara Turki.

Seyogyanya muslim Indonesia yang merupakan negara salah satu penduduk

mayoritas dan terbesar di dunia, hal demikian, pemerintah Indonesia dapat

mengambil prakarsa mengajak anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI)

lainnya untuk melakukan pertemuan khusus mengkaji/meneliti situasi

kemanusian yang terjadi di Turki.

2. Pemerintah RI secara mandiri pun dapat mengambil langkah diplomatik

mencegah atau membahas isu kemanusian terkait pembubaran gerakan Gulen

tersebut. Seyogyanya pemasalahan ini terkait kemanusian dan HAM, bukan

ingin mencampuri urusan dalam negeri Turki.

Page 65: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdillah, Masykuri, Islam dan Dinamika Sosial Politik di Indonesia, (Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama, 2011).

Abdul Baqi, Tarqim, Shahih Muslim, (Al-Maktubah As-Syamilah)

Ahmadi, Ruslam, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.

Budiarjo, Mariam, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama,1972).

Cetin, Muhammad, terj Pipin Sophian dan Wage setia Budi, Pencerahan Gulen

Gerakan Sosial Tiada Batas, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 2013).

Denis, McQuail, Teori Komunikasi Massa,(Bandung: Erlangga, 1987).

Efendi, A. Masyhur, Hukum Diplomatik Internasional;Hubungan Politik Bebas Aktif

Asas Hukum Diplomatik Dalam Era Ketergantungan Antar Bangsa, (Surabaya:

Usana Offset Printing, 1993).

Eposito, John L, ter. Joesoef Sou‟yb, Islam dan Politik, (Jakarta: Bulan Bintang,

1990).

Fethullah, M Gulen, Toward A Global Civilization of Love and Tolerance, (New

Jersey: The Light Inc, 2004).

Fethullah, Muhammad Gulen, Islam Rahmatan lil ‘almain,(Jakarta:Republika, 2013).

Ismail, Abu Fada bin Umar bin Katsir Quraisyi Dimasyqi, Tafsir Al-Quran Azim,

(Mauqi al-Islam, Al Maktubah As-syamilah).

Kusumaatmadja, Mochtar, dan Etty R. Agoes, Pengantar Hukum

Internasional,(Bandung: PT. Alumni, 2015).

Martono, Nanang, Sosiologi Perubahan Sosial;Perspektif Klasik, Moderen,

Posmodern, dan Poskolonial, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012).

Masud, Mocthar, Ilmu Hubungan Internasional,Disiplin dan Metodelogi, (Jakarta:

LP3ES, 1994).

McAdam, Doug, and W. Richard Scott, Social Movement and Organization

Theory,(New York: Cambride University Press, 2005).

Mursyid, Yafiq, Nabila Ghassani, Khifdi Ridho, dkk, Kirimizi Beyazi Warna-Warni

Kehidupan Turki, (Lampung:Aura Publishing, 2017).

Nata, Abudin, Kajian Tematik Al-Quran Tentang Konstruksi Sosial, (Bandung:

Angkasa, 2008).

Page 66: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

52

Page 67: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

53

Shihab, M, Quraish, Membumikan al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, (Bandung:Mizan, 1992),.

SP Varma, Teori Politik Modern, (PT. Raja Grafindo Persada, 2007).

Syukri, Muhammad, Albani Nasution, dkk, Hukum Dalam Pendekatan

Filsafat,(Jakarta: Kencana, 2016).

Prastowo, Andi, Memahami Metode-Metode Penelitian, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2016.

Zulfahmi, Fethullah Gulen Sang Inspirator Gerakan Damai Masyarakat Sipil di

Turki, (Jakarta: UI-Press, 2014).

Jurnal

Aria Aditya Setiawan, Peran Media Massa Dalam Meningkatkan Kualitas

Kepemerintahan Lokal Berbasis Human Security di Kota Jayapura, dalam jurnal

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/politika/article/5096/4621.

Andi Purwono, Organisasi Keagamaan dan Keamanan Internasional:Beberapa Prinsip

dan Praktik Diplomasi Nahdatul Ulama (NU) Indonesia, dalam Jurnal Politik

Profetik Vol 2 No. 2 Tahun 2003.

Agus Haryanto, Prinsip Bebas Aktif Dalam Kebijakan Luar Negri

Indonesia:Prespektif Teori Peran, Jurnal Ilmu Poltik dan Komunikasi, Vol IV

No.11, Desember 2014.

Aly Mashar, Fethullah Gulen dan Gerakan Islam Turki Kontemporer, dalam Jurnal

Vol. 22 Nomor 1 Januari 2011.

Bulent Aras dan Omer Caha, Fethullah Gulen and His Liberal „Turkis Islam‟

Movement, dalam Jurnal Middle East Review of Internasional Affairs, Vol. 4

No. 4, Desember 2000.

Dimpos Manulu, Gerakan Sosial Dan Perubahan Kebijakan Publik; Kasus Perlawanan

Masyarakat Batak vs PT. Inti Indorayon Utama, di Porsea, Sumatera Utara,

dalam Jurnal Populasi, 18(1), 2007, ISSN:0853-0262.

Genawati, Wuryandari, Indonesian Foreign Policy In Dealing with International

Terrorsm Issue, dalam Jurnal Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia, 22 Oktober 2014, Volume 11 No. 2.

Page 68: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

Heri Setyawan, Nurturing Religious and Humanistic Values to Young Generation in

Gulen and Juseuit School in Indonesia, dalam Jurnal Studi Agama-agama

Universitas Gajah Mada Vol. 6, No. 1 Maret 2016.

Page 69: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

54

Ihsan Yilmaz, State, law, Civil Society and Islam in Contemporary, dalam Jurnal The

Muslim Word Volume 95 July 2005.

John L. Eposito and Ihsan Yilmaz, Transnational Muslim faith-based

peacebuilding:Initiavesof the Gulen Movement, dalam jurnal Eropean of

Economic and political Studies, No. 3 Tahun 2010.

Nurcholis Madjid, Menuju Masyarakat Madani, dalam Jurnal Ulumul Quran, No.

2/VII/1996.

Robert A. Dahl, Demokrasi dan Gerakan Sosial, dalam Jurnal Wacana Politik Unpad

Vol 1 No. 2 Oktober.

Sartika Soessilowati, Diplomasi Soft Power Indonesia melalui Atase Pendidikan

dan Kebudayaan, dalam Jurnal Unair Global & Strategi, Th, 9. No. 2.

Simon P. Watmough dan Ahmet Erdi Ozturk, The Future of th Gulen Movement in

Transnational Political Exile: Introduction to the Special Issue, dalam Jurnal

Routldge Taylor & Francais Group terkait Politik, Religion & Ideology Vol 19

No. 1-10.

Syihab, Usman, Peran Agama dalam Restorasi Peradaban Umat Islam Menurut

Muhammad Fathullah Gulen, dalam Jurnal Tsaqofah Peradaban Islam No. 2

Volume 10 November 2014.

Thomas HK. Sinaga, Diplomasi Pertahanan Indonesia Melalui Kerjasama Intelligence

Exchange Group (IEG) di Selat Malaka, dalam Jurnal Prodi Universitas

Pertahanan, http://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/DP/articl/84/68.

Umma Farida, Peran Ikhwanul Muslimin dalam Perubahan Sosial Politik di Mesir,

dalam Jurnal Penelitian, Vol 8, No.1 Februari 2014.

Khazanah dalam Jurnal Nathan Roscoe Pound Ilmu Hukum Padjajaran Volume 1 No.

2 Tahun 2014.

Website

Berita Siaran Pers Kemenlu 16 Juli 2016, https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-

pers/Pages/istanbul-coup-.aspx.

Mahkamah Konstitusi RI, pada profil Hakim,

http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.ProfilHakim&id=6

72&menu=3.

https://www.kemlu.go.id/id/pidato/menlu/Pages/PPTM2018%20MENLU%20RI%20

ENG.pdf merupakan Joint Statement RI-Turki pada 31 Juli 2015.

Page 70: PEMBUBARAN GERAKAN FATHULLAH GULEN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Tata Negara (Siyasah Syariyah), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

55

https://news.detik.com/berita/3266680/tegaskan-9-sekolah-tak-terkait-gulen-kemlu-

minta-turki-hormati-ri.

www.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/17/11/29/p054o4396-din-

pemerintah-Indonesia-selesaikan-gerakan-hizmet pada Rabu 29 November

2017.

https://news.detik.com/berita/3264243/selain-di-indonesia-turki-minta-50-negara-

tutup-sekolah-terkait-gulen.

https://news.detik.com/berita/3264053/turki-juga-minta-sekolah-terkait-gulen-di-

thailand-dan-kamboja-ditutup.

https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/detail-kerjasama-bilateral.aspx?id=78.

https://www.kemlu.go.id/id/pidato/menlu/Pages/PPTM2018%20MENLU%20RI%20

ENG.pdf merupakan Joint Statement RI-Turki pada 31 Juli 2015.

https://www.reuters.com/Turkey sentences 74 to life in priseon in post-coup case:

Anadoulu/21 November 2018.

https://www.theguardian.com/world/2013/dec/17/turkish-ministers-sons-arrested-

corruption-investigation

https://internasional.kompas.com/read/2016/02/18/16460331/Italia.Selidiki.Putra.Erd

ogan.dalam.Dugaan.Pencucian.Uang