18
PEMBUATAN VIDEO KLIP VERSUS ENEMY BAND DENGAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN VISUAL EFFECT NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh Yunior Dhazreka 09.12.3841 Kepada SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

PEMBUATAN VIDEO KLIP VERSUS ENEMY BAND DENGAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3841.pdfsebagai kumpulan guntingan gambar hidup untuk ditayangkan lewat televisi atau

  • Upload
    lynhan

  • View
    218

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PEMBUATAN VIDEO KLIP VERSUS ENEMY BAND DENGAN TEKNIK LIVE SHOOT DAN VISUAL EFFECT

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh

Yunior Dhazreka

09.12.3841

Kepada SEKOLAH TINGGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

i

ii

THE MAKING A VIDEO CLIP VERSUS ENEMY BAND WITH TECHNIQUES LIVE SHOOT AND VISUAL EFFECT

PEMBUATAN VIDEO KLIP VERSUS ENEMY BAND DENGAN TEKNIK LIVE SHOOT

DAN VISUAL EFFECT

Yunior Dhazreka Melwin Syafr iza l

Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Versus Enemy band requires a media campaign to raise rating and increase

http://www.reverbnation.com fans on his website, but it also requires a Versus Enemy

band media campaign to better known among the national and internasioanal. The songs

are played on broadcast on local radio Yogyakarta, Yogyakarta perform on local TV, and

Perform on stage in Yogyakarta and surrounding areas. It is still not satisfactory for

Versus Enemy band and not maximizing rate and increase Versus Enemy band fans.

Solutions are provided from the author here by making a video clip Versus

Enemy band to add promotional media Versus Enemy band. The author will make video

clips manifold coupled with a touch of verbal and visual effects to make your video clips

Versus Enemy band more interesting.

The production of the video clip will be uploaded on the website Versus Enemy

to add promotional media to add a rating and fans. Besides these media or video clips as

a means to more familiar Versus Enemy band nasioanal and international level by

uploading on social networks like Youtube, Facebook, Twitter, Myspcae, and other social

networks.

Keywords: Media promotion, Multimedia, Visual Effects, Video clips

1

1. Pendahuluan

Persaingan yang ketat membuat Versus Enemy band menggunakan

media internet untuk mempromosikan bandnya. Salah satu media internet yang

dimanfaatkan Versus Enemy band adalah dengan membuat akun pada website

http://www.reverbnation.com. Di dalam akunnya tersebut Versus Enemy band

sudah mengupload lagu-lagunya agar bisa dinikmati maupun didownload dan

memposting kegiatan mereka yang sudah dilakukan maupun jadwal manggung

mereka.

Versus Enemy band kurang puas dengan media promosi yang

dilakukannya sekarang ini. Oleh karena itu, penulis membantu untuk

meningkatkan kinerja promosinya dengan pembuatan video klip Versus Enemy

band tersebut. Video klip tersebut nantinya akan diupload dimedia jejaring sosial

khususnya pada website http://www.reverbnation.com yang menjadi sasaran

utama agar rating maupun fans meningkat dan mendapatkan major label.

Proses produksi dan editing harus dibuat semenarik mungkin untuk bisa

dinikmati. Banyak sekali teknik yang dapat digunakan dalam proses pembuatan

video klip berkualitas dan dapat menyampaikan pesan yang terkandung dalam

video klip tersebut. Salah satunya yaitu dengan teknik live shoot dan visual effect.

Dengan menggunakan teknik live shoot dan visual effect diharapkan dapat

dinikmati oleh masyarakat umum dan dapat membantu melancarkan promosi

lagu Versus Enemy Band.

2. Landasan Teori 2.1 Video Klip

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1976), video klip didefinisikan

sebagai kumpulan guntingan gambar hidup untuk ditayangkan lewat televisi atau

layar bioskop atau rekaman video atau film yang diambil dari rekaman video atau

film yang lebih panjang. Jadi video klip dapat didefinikan sebagai karya audio

visual dari sebuah lagu yang dihasilkan oleh sebuah grup musik dalam rangka

mempromosikan dan mempopulerkan grup musik tersebut beserta lagu yang

mereka hasilkan.

Video klip juga merupakan bagian usaha pembentukan image musisi. Lebih penting lagi, video klip merupakan salah satu usaha musisi agar lebih banyak masyarakat yang mengenal merekadan nantinya meningkatkan penjualan karya yang merupakan filmnya para musisi atau iklannya para musisi (Ahmad, Haqi. 2012).1

1 Ahmad, Haqi. 2012. My Life as Video Music Director. Plotpoint. Hal 30

2

2.2 Sejarah Video Klip

Video musik atau video klip adalah media untuk alat promosi lagu atau

album seorang penyanyi maupun group musik. Seiring dengan perkembangan

teknologi informasi yang diwakili televisi, video musik juga berkembang pesat.

Selain piringan hitam, ada juga kaset audio (audio tape), dan video kaset

(video tape). Sekarang ini, dengan majunya teknologi banyak terobosan dalam

penyimpanan media, antara lain dapat langsung ke media kepingan CD dari

handycame yang menjadi sangat praktis dan efisien.

Sejarah mencatat titik awal video klip dimulai pada tahun 1894, ketika itu

seorang pria bernama George Thomas membuat sebuah konsep visual dari lagu

berjudul The Little Lost Child yang diputar di sebuah gedung pertunjukan. Pada

saat itu, Tomas memotret dan mengambil gambar yang memvisualisasikan laagu

The Little Lost Child kemudian pada saat musisi memainkan lagu tersebut,

Thomas akan menampilkan slide yang berisi foto-foto yang menjadi bentuk visual

dari lagu itu.

2.3 Jenis Video Klip 2.3.1 Simbol

Tidak perlu adanya keselarasan antara gambar dan lirik, bahkan

seringkali tidak ada hubungan antar keduanya.

2.3.2 Verbal

Gaya desain penggambaran akan disesuaikan dengan isi lirik (gambar

dan lirik saling menyatu).

2.4 Special Effect Efek spesial merupakan kombinasi dari seni dan teknologi. Dari sisi teknologi, tidak cuma penguasaan teknologi yang digunakan, namun juga pengetahuan bagaimana indera manusia menangkap gambaran yang akan diterima oleh otak. Sedangkan sisi seni, berperan tentang bagaimana teknologi tersebut digunakan untuk mencapai hal tersebut. Yang akan dilakukan para ahli efek spesial adalah bagaimana menipu indera manusia, terutama audio-visual, bahwa seakan-akan hal tersebut terjadi (Wijaya, Didik. 2009).2

2.4.1 Teknik Special Effect Secara tradisional, efek spesial dibedakan menjadi dua, yaitu Optical

Effects dan Mechanical Effects (atau sering disebut In-Camera Effects). Optical

Effects mengacu pada manipulasi gambar setelah syuting selesai. Sedangkan

Mechanical Effects lebih mengacu pada penggunaan efek spesial saat

pengambilan gambar.

2 Wijaya, Didik. 2009. E-book Special effect history and techniques. http://www.escaeva.com. Hal 5

3

Mechanical Effects yang pertama kali muncul, yaitu dengan

digunakannya miniatur, rear projection, pyrotechnics, stopmotion dan matte

paintings. Optical effects muncul kemudian menggunakan bluescreen,

compositing, multiple exposures melengkapi teknik efek spesial di era awal

perkembangannya. Kemudian digital compositing, animatronics, prosthetic

makeup, dan computer-generated imagery (CGI) melengkapi sebagai teknik

modern di dunia efek spesial.

2.4.2 Computer Generated Imagery (CGI) CGI (Computer Generated Imagery) adalah aplikasi di bidang komputer grafis (biasanya 3D komputer grafis). CGI digunakan di dalam film, tv, iklan dan media cetak, dan video games (Wijaya, Didik. 2009).3

2.4.3 Visual Effects Visual Effects merupakan istilah sub-kategori dari Special Effect, dimana gambar dan film dimanipulasi di dalam post production. Biasanya visual effects berurusan dengan integrasi antara adegan manusia sesungguhnya (live-action shot) dengan CGI atau elemen lain seperti miniatur, dll. Dengan demikian, efek yang dibuat dengan komputer yang masuk di dalam proses editing dikenal sebagai CGI (Computer Generated Imagery) Effects atau Visual Effects – bukan Special Effects. Sedangkan Special Effects merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk efek yang digunakan pada saat syuting dilakukan (Wijaya, Didik. 2009).4

2.4.4 Special Effect Animation Special Effects Animation merupakan cabang dari animasi (yang

merupakan lingkup fungsi CGI). Bidang ini mengambil spesialisasi untuk

membuat semua obyek yang bergerak, kecuali karakter. Untuk karakter, bidang

ini disebut Character Animation.

Special Effects Animation dapat membuat obyek mulai dari mobil,

gedung, hujan, angin, api, laser, air, dan fenomena alam lainnya. Tetapi setelah

efek-efek tersebut diintegrasikan di dalam film dalam post production, hasilnya

adalah Anda sedang membuat Visual Effects.

3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analisis 3.1.1 Analisis Kinerja (Performance)

Tabel 3.1 Analisis Kinerja

Faktor Hasil Media Promosi :

- Radio

Masuk dalam chart di radio Global, Yasika dan

pada januari ini masuk di Unisi radio. Media Promosi :

3 Wijaya, Didik. 2009. E-book Special effect history and techniques. http://www.escaeva.com. Hal 15 4Ibid. Hal 17

4

- Jejaring sosial Dikenal masyarakat lebih banyak dengan mencatumkan profil dan sejarahnya, dalam jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Reverbnation, MySpace, Blog.

Masyarakat dapat mendownload lagu-lagu band. Masyarakat dapat melihat kontak dan

menghubungi manager band untuk memakai jasa band tampil dalam acara.

Masyarakat dapat berinteraksi dengan personil band dari jejaring sosial.

SDM Lagu dan aransement musik, original karya cipta para personil band.

Improvisasi musik pada lagu setiap tampil manggung.

Pada Tahun 2012, sudah tampil manggung di Carebian, Calipso Cafe Purawisata, UIN (Universitas Islam Negri Sunan Kali Jaga), Angkringan Sabin, JNM (Jogja Nasional Museum), Kebumen Expo, Tomora Cafe, Lapangan Denggung Sleman, Jogja Tv "Jogja Musik Nation", dan beberapa SMA (Sekolah Menengah Atas) Jogjakarta untuk acara pentas seni.

Masuk kompilasi atau lolos seleksi punkstastic compilation sebagai band punk perwakilan dari Yogyakarta, yang didalam punkstastic compilation tersebut terdapat band Australia.

3.2.1 Analisis Informasi (Information)

Tabel 3.2 Analisis Informasi

Faktor Hasil Keakuratan Informasi Kegiatan personil sebelum manggung dan sesudah

manggung di share pada jejaring sosial dilakukan oleh team management.

Data Up Date Data yang diupdate didalam jejaring sosial akan terus di up date. Seperti data prestasi yang di raih Versus Enemy masuk punkstastic compilation.

Pengelolaan Informasi Informasi yang disajikan dalam akun jejaring sosial original dari Versus Enemy band.

3.2.2 Analisis Efesiensi (Efficiency)

Tabel 3.3 Analisis Efesiensi

Faktor Hasil Kinerja Marketing Masih seperti kinerja marketing pada umumnya,

menggunakan jejaring sosial, radio dan dari mulut ke mulut untuk memakai jasa band.

Alat bantu Marketing Menggunakan jejaring sosial, radio dan penyebaran link download lagu Versus Enemy.

Kinerja marketing dengan promosi di jejaring sosial, dengan mengeshare

informasi jadwal manggung Versus Enemy, ngeshare kegiata pra-manggung dan

5

pasca manggungdan ngeshare foto aksi panggung Versus Enemy band.

Menggunakan radio sebagai media promosi juga dengan pemutaran lagu-lagu

Versus Enemy di radio-radio lokal yaitu Yogyakarta. Berbagi info dengan

komunitas-komunitas, agar dikenal atau dipanggil untuk pentas.

3.2.3 Analisis Pelayanan Tabel 3.4 Analisis Pelayanan

Faktor Hasil Target Pelayanan Belum mencapai target yang di tentukan, seperti

pentas di televisi nasional, diputarnya lagu-lagu di radio-radio nasional, masuk major label, dan pengunjung website yang kurang respon.

Minat Masyarakat Ketertarikan masyarakat masih rata-rata, belum mencapai yang diinginkan management.

3.2.4 Analisis Kelayakan Sistem

Analisis kelayakan sistem bertujuan untuk menguji apakah sistem baru

yang akan diterapkan sebagai penerapan sistem pemesanan yang sudah

terkomputerisasi dianggap layak atau tidak.

3.2.5 Analisis Kelayakan Operasional

Sistem baru ini dapat diterapkan atau dijalankan karena sistem baru ini

merupakan sistem yang berdiri sendiri dan tidak akan mengganggu sistem yang

sudah berjalan, disamping itu sistem baru ini dapat melengkapi sistem promosi

yang sudah berjalan atau sistem ini dapat dijalankan bersamaan dengan sistem

yang sudah ada tanpa saling mengganggu atau merugikan. Oleh karena itu

sistem baru ini layak untuk dijalankan dan di implementasikan.

3.2.6 Analisis Biaya Tabel 3.6 Analisis Biaya

Keterangan Harga Pra Produksi : • Transportasi

hunting lokasi

Rp 50.000,-

Produksi : • Sewa alat musik • Transportasi • Konsumsi • Biaya tak terduga • Kain green screen

Rp 500.000,- Rp 300.000,- Rp 200.000,- Rp 150.000,- Rp 150.000,-

Pasca Produksi :

Rp 100.000,-

6

3.2 Perancangan

Pembuatan video klip yang baik sangat membutuhkan pola pemikiran yang

terarah sehingga hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan. Maka diperlukan

sebuah rancangan konsep yang tepat agar apa yang direncanakan dari

pembuatan aplikasi tersebut menjadi jelas dan mudah dipahami.

Proses pembuatan video klip yang bergenre pop-punk ini biasanya dibuat

dengan nuansa brutal dan jalanan. Akan tetapi disini pembuatan video klip ini,

penulis ingin mengubah pola video klip bergenre pop-punk ini kedalam pola

konsep yang berbeda. Konsep yang penulis berikan disini bernuansa percintaan

lebih tepatnya pengagum rahasia. Jadi penulis membuat sang vokalis menjadi

pemeran utama dan satu model wanita sebagai lawan main sang vokalis.

3.2.1 Ide Cerita

Pembuatan video klip ini, penyusunan memiliki ide yang sederhana.

diinspirasikan dari pengalaman pribadi sang vokalis, yang mengisahkan

kekaguman sang vokalis yang mejadi penggemar rahasia terhadap seorang

cewek. Dalam take video ini menampilkan perjalanan seorang anak laki-laki yang

diperankan oleh vocalis band tersebut, berjalan meyusuri perjalanan dan

akhirnya dia menemukan cewek yang digemarinya, akan tetapi dia tidak bisa

mendekatinya.

Take video ini juga menampilkan band tersebut juga bermain musik. Jadi

dalam take video ini tidak terlihat monoton, tapi memiliki cerita dan terlihat juga

para personil band sedang memainkan alat musik.

3.2.2 Tema

Tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita, dan dalam video

klip ini tema yang diambil adalah "Penantian".

3.2.3 Sinopsis

Pembuatan video klip ini, penulis mempunyai sinopsis cukup berkompilasi.

Dalam take video, pemeran utamanya adalah vocalis, dengan cerita vocalis ini

terbangun di sebuah padang rumput dan ketika dia berjalan selalu dibayangi-

bayangi oleh cewek yang digemarinya, yang ternyata hal itu hanya halusinasinya.

Take video nanti akan di kompilasikan dengan permainan alat musik dari

para pemain band tersebut. Jadi para penonton tidak akan merasa bosan dengan

kompilasi ide cerita yang berbeda.

7

4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Memproduksi Video Klip

Tahap ini adalah bagan dari proses produksi video klip versus enemy band.

Gambar 4.1 Bagan proses produksi video klip

Dari tabel tersebut pada kolom produksi ada point editing dan rendering

yang akan dijabarkan penulis dalam pembahasan implementasi dan

pembahasan.

4.2 Take Video Take video klip Versus Enemy band dilakukan didua jenis spot yaitu indoor

dan outdoor. Lokasi outdoor yang digunakan didaerah pantai Parangkusumo

Yogyakarta. Spot atau lokasi take video saat scene band action ditake di

lapangan padang pasir yang masih di sekitar daerah pantai Parangkusumo

Yogyakarta. Take video dramanya masih dilakukan di sekitar daerah pantai

Parangkusumo Yogyakarta, lebih tepatnya di daerah semak rerumputannya

pantai Parangkusumo Yogyakarta.

Finishing • Koreksi video • Perbaikan

(ditambah atau dihapus komponen saat editing video)

• Fixing • Publikasi

Perencanaan • Konsep • Storyboard • Biaya • Kostum • Lokasi • Peralatan • Casting • Properti

Produksi • Take video • Import video • Editing • Rendering

8

Gambar 4.1 Dokumentasi prepare dan setting spot

Gambar 4.2 Dokumentasi take video klip band action

Gambar 4.3 Dokumentasi take video klip green screen

9

Take video indoor dilakukan didalam ruangan rumah, ruangan diset

layaknya studio video. Green screen dan track point untuk background, lighting

atau pencahayaan yang di set sedemikian rupa dan camera setting

menyesuaikan angle yang sudah dikonsep.

Gambar 4.4 Dokumentasi take green screen indoor

Gambar 4.5 Dokumentasi selesai take indoor green screen

4.3 Shooting List Shooting list atau daftar pengambilan gambar gunanya mempermudah

pada editing dan sebagai laporan atau report take video kepada produser.

Shooting list pada saat take video klip Versus Enemy band sebagai berikut :

Tabel 4.1 Shooting list

SCENE FRAME TAKE GOOD BROKEN OPTION 1 1 1 √ 2 √ 3 √ 4 √ 2 1 1 √ 2 √

10

2 1 √ 3 1 √ 2 √ 3 √ 4 1 √ 2 √ 5 1 √ 2 √ 3 √ 6 1 √ 2 √ 4 √ 7 1 √ 8 1 √ 2 √ 9 1 √ 10 1 √ 2 √ 3 √ 11 1 √ 2 √ 3 1 1 √ 2 √ 2 1 √ 2 √ 3 √ 3 1 √ 4 1 1 √ 2 1 √ 2 √ 3 √ 3 1 √ 2 √ 4 1 √ 2 √ 5 1 √ 2 √ 3 √ 5 1 1 √ 2 √ 2 1 √ 2 √ 3 √ 6 1 1 √ 2 √ 2 1 √ 2 √ 3 √ 7 1 1 √ 2 √ 3 √ 2 1 √ 3 1 √

11

2 √ 8 1 1 √ 2 √ 2 1 √ 2 √ 3 √ 9 1 1 √ 2 √ 3 √ 2 1 √ 2 √

10 1 1 √ 2 √ 3 √ 2 1 √ 2 √ 3 1 √

11 1 1 √ 2 √

12 1 1 √ 2 √ 3 √ 2 1 √ 2 √ 3 1 √ √

13 1 1 √ 2 √ 2 1 √ 2 √ 3 √ 3 1 √ 2 √

14 1 1 √ 2 √ 3 √ 2 1 √ 2 √ 3 1 √ 2 √

4.4 Breakdown Susunan waktu dalam produksi sebuah film, atau video klip sangatlah

diperlukan. Susunan waktu ini, untuk memanejemen proses produksi. Breakdown

dalam produksi video klip versus enemy sebagai berikut :

Tabel 4.2 Breakdown

No Keterangan Waktu Lokasi Minggu, 20 Januari 2013 (Outdoor)

1 Persiapan ke lokasi shooting 06.00 - 07.00 Kontrakan Yunior

12

Dhazreka dkk 2 Perjalanan ke lokasi shooting 07.00 - 09.00 Perjalanan 3 Persiapan Shooting 09.00 - 10.00 Daerah Pantai

Parangkusumo 4 Take scene 2, 3, 4 10.00 - 12.00 Lapangan pasir daerah

Pantai Parangkusumo 5 Istirahat, sholat dan makan 12.00 - 13.30 Menyesuaikan 6 Take scene 7, 8 , 9 ,10 13.30 - 15.30 Semak rerumputan

daerah Pantai Prangkusumo

7 Take scene 5, 6, 12, 13,14 15.30 - 17.00 Jalanan daerah pantai parang kusumo dan di sekitarnya.

8 Istirahat, sholat, makan dan pulang

17.00 - 19.00 Menyesuaikan

Senin, 21 Januari 2013 (Green Screen) 1 Persiapan take green screen 13.00 - 14.00 Kontrakan Yunior

Dhazreka 2 Take Scene 1, 6, 11 14.00 - 16.00 Kontrakan Yunior

Dhazreka 3 Istirahat, sholat, makan dan

pulang 16.00 - 17.30 Menyesuaikan

4.5 Crew Produksi Video Klip Tabel 4.3 Crew Produksi Video Klip

JABATAN NAMA Producer Yunior Dhazreka Director Yunior Dhazreka Assistant Director Siska Herdhiana Kusumawardhani Cameraman Yunior Dhazreka Assistant Cameraman Melki Nelson Clipper Reza Fahlevi Lighting Fahrur Rozi Assistant Lighting Fikri Ariandi Talent Tifani Handayani Make up dan Wardrobe Siska Herdhiana Kusumawardhani Peralatan dan Perlengkapan Fikri Ariandi, Arif Kurniawan, Agung

Budiman dan Ade Riadi Transport Agung Budiman dan Reza fahlevi Konsumsi Melki Nelson dan Apriansyah Dokumentasi Apriansyah dan Ade Riadi Editor Yunior Dhazreka

4.6 Biaya Produksi

Tabel 4.4 Tabel Biaya Produksi

Keperluan Biaya Perencanaan Biaya Terpakai Hunting lokasi Rp 50.000,- Rp 50.000,- Sewa alat musik Rp 500.000,- Rp 200.000,- Transpotasi Rp 300.000,- Rp 250.000,- Konsumsi Rp 200.000,- Rp 150.000,- Kain green screen Rp 150.000,- Rp 135.000,-

13

Finishing Rp 100.000,- Rp 20.000,- Biaya tak terduga Rp 150.000,- Rp 50.000,- TOTAL BIAYA Rp 1.450.000,- Rp 855.000,-

5. Penutup

5.1 Kesimpulan Berdasarkan penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai

pada akhir pembuatan video klip "Versus Enemy Band" maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Perencanaan yang matang sangat diperlukan seperti anggaran dana, waktu,

tempat, persiapan peralatan, reading dan bisa memperkirakan cuaca

walaupun semua dikehendaki oleh Tuhan.

2. Jangan sampai talent badmood, karna apabila talent badmood maka gairah

untuk beraktingnya menjadi menurun. Usahakan talent tetap terjaga

moodnya.

3. Maksimalkan waktu yang ada, ketepatan waktu dalam produksi sangat

diperlukan, karna jika waktu bertambah makan dana dan tenaga serta pikiran

juga bertambah.

4. Menyesuaikan spesifikasi komputer seperti VGA, Ram, Procesor dan Mother

Board dengan software editing video, karna apabila spesifikasi kurang

menunjang, maka akan sering terjadi "Not Responding" saat editing.

5. Pengaturan lighting menyesuaikan konsep, jangan sampai kekurangan

cahaya, karna semua pengaturan kamera tergantung dari cahaya yang ada.

Gunakan ISO 100-200 untuk pagi hari, siang hari dan sore hari sampai jam

16.00. ISO diatas 600 menyebabkan noise, atau bintik- bintik di video

nantinya dan merepotkan saat editing.

6. Unsur standar broadcast sangat perlu diperhatikan, untuk satandar broadcast

nasional yaitu PAL (Phose Alternating Line), MPEG-2 dan MPEG-4 (H.264),

Resolusi 704 × 480 dan Audio output 44,100 kHz.

5.2 Saran

Penulis menemukan beberapa solusi dalam perencanaan setelah

menyelesaikan skripsi ini beberapa yang harus disampaikan sebagai masukan

sebagai berikut :

1. Selalu fikirkan rencana B atau mempunyai cara-cara lainnya, maksudnya

apabila rencana A tidak bisa dilakukan maka masih mempunyai rencana B.

2. Jangan sia-siakan waktu, selalu On Time dalam produksi.

14

3. Gunakan ide kreatif apabila tidak mempunyai alat, maka jika bisa dibuat

lakukanlah agar mengurangi biaya.

4. Gunakan point track yang kontras jika take video dengan green screen, karna

akan mempermudah dalam editing.

15

DAFTAR PUSTAKA Achmad, Haqi.2012. My Life As Video Music Director. Yogyakarta : PlotPoint Publishing.

ISBN: 978-602-9481-01-3

Binanto, Iwan.2010. Multimedia Digital - Dasar Teori dan Pengembangannya.

Yogyakarta. Andi Offset.

Wijaya, Didik. 2009. Special effect history and techniques E-book.

http://www.escaeva.com