Upload
yunitapare
View
125
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
I.1 Ninhidrin Ninhidrin adalah suatu reagen berguna untuk mendeteksi asam amino dan menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari triketon siklik, dan bila bereaksi dengan asam amino menghasilkan zat berwarna ungu (Hart, dkk., 2003). Sifat kimia dan fisika ninhidrin berwarna kuning mudah, berbau khas yang lemah, pH 4,6-5,0 pada 10 g/l 200C. Titik lebur ninhidrin 250-258 0C, tidak diklasifikasikan sebagai mudah meledak, densitas curah kira-kira 680 kg/m3. Koefisien partisi untuk ninhidrin 0,67 diperkirahkan tidak ada potensi biokumulasiReaktifitas secara umum untuk senyawa organik yang mudah terbakar berhubungan dengan penyebaran yang halus, saat di putar kemungkinan ledakan debu secara umum dapat di asumsikan (Anonim, 2013).I.2 Na2CO3 Kurva titrasi Na2CO3 2,5 mmol, Na2CO3 dititrasi dengan 0,10 M HCl, fenoltalenin, dengan skala pH 8,0 sampai 9,6 adalah indikator yang cocok untuk titik akhir pertama. Metil orange dengan skala pH 3,1 sampai 4,4 cocok untuk titrasi kedua (Day, 2002).Sifat kimia dan fisika dari Na2CO3 berwarna putih, tidak berbau, titik didih 4000C, pembekuan sekitar 851 derajat, dekomposisi suhu adalah 4000C, mempunyai berat molekul 105,9778, dan densitas 1,55. Na2CO3 dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit dengan luka bakar. Dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan pencernaan (Anonim, 2013). I.3 NaH2PO4 Na2HPO4 analog dengan penambahan ion asetat kepada suatu larutan asam asetat karena pengionya kecil asam fosfat, karena itu campuran Na2HPO4 merupakan buffer yang paling efektif pada jangka pH 7,2 atau 1,0 ke atas, campuran suatu Asam bronstet dan basa konjugat (Basset, dkk., 1994).I.4 GlisinGlisin adalah asam amino alami paling sederhana. Asam amino ini bagi manusia bukan merupakan asam amino esensial karena tubuh manusia dapat mencukupi kebutuhannya. Sifat- sifat kimia dan fisika glisin adalah berbentuk padat, warna putih, titik lebur 232-2360C, mempunyai pH 5,9- 6,4 pada 50 g/l 200 C, tidakdiklasifikasikan mudah meledak, dan densitas curah hujan adalah 920 kg/m3. Reaktifitas ini berlaku secara umum dan senyawa organik yang mudah terbakar, sehubungan dengan penyebaran yang halus saat diputar kemungkinan ledakan debu secara umum dapat di asumsikan. Kemungkinan reaksi yang berbahaya hebat dapat terjdi dengan oksidator kuat, basa (Anonim, 2013).1.5 Na2HPO4 Natrium hidrogen fosfat adalah basa lemah, natrium hidrogen fosfat berwarna ptutih, dengan pH 8,7-9,3 pada suhu 200 C. Natrium hidrogen fosfat mempunyai berat molekul 141,96. Stabilitas natrium hidrogen fosfat yaitu hidroskopis, kelembaban absorbsi. Mempunyai solubilitas 75 g/l pada suhu 25 derajat (anonim, 2013).1.7 Asam SitratRumus kimia Asam Sitrat adalah C6H8O7 atau CH2(COOH)-COH(COOH)- CH2(COOH), struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi- 1,2,3-propanatrikarboksilat. Keasaman Asam Sitrat didapatkan dari tiga gugus karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sifat –sifat asam sitrat mempunyai berat molekul 92 gr/mol, spesific gravity 1,54 (20°C), titik lebur 153°C, titik didih 175°C, kelarutan dalam air 207,7 gr/100 ml (25°C). Pada titik didihnya asam sitrat terurai (terdekomposisi). Berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau, dan memiliki rasa asam (Hasibuan, 2010). Penggunaan utama Asam Sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode Asam Sitrat sebagai zat aditif makanan (E number) adalah E330. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga. Kemampuan Asam Sitrat untuk mengikat ion-ion logam menjadikannya berguna sebagai bahan sabun dan deterjen (Hasibuan, 2010).1.8 Asam AsetatAsam asetat atau acetic acid atau ethanoic acid adalah senyawa organik yang termasuk dalam golongan carboxylic acid. Polaritas gugus fungsi karena a
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUMBIOKIMIA
PEMBUATAN PEREAKSI
NAMA : YUNITA PARE ROMBENIM : H311 12 012KELOMPOK : I (SATU)HARI/TGL PERCOBAAN: KAMIS/20 FEBRUARI 2014ASISTEN : MUH. ADE ARTASASTA
LABORATORIUM BIOKIMIAJURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Ninhidrin
Ninhidrin adalah suatu reagen berguna untuk mendeteksi asam amino dan
menetapkan konsentrasinya dalam larutan. Senyawa ini merupakan hidrat dari
triketon siklik, dan bila bereaksi dengan asam amino menghasilkan zat berwarna
ungu (Hart, dkk., 2003).
Sifat kimia dan fisika ninhidrin berwarna kuning mudah, berbau khas yang
lemah, pH 4,6-5,0 pada 10 g/l 200C. Titik lebur ninhidrin 250-258 0C, tidak
diklasifikasikan sebagai mudah meledak, densitas curah kira-kira 680 kg/m3.
Koefisien partisi untuk ninhidrin 0,67 diperkirahkan tidak ada potensi biokumulasi
Reaktifitas secara umum untuk senyawa organik yang mudah terbakar berhubungan
dengan penyebaran yang halus, saat di putar kemungkinan ledakan debu secara
umum dapat di asumsikan (Anonim, 2013).
I.2 Na2CO3
Kurva titrasi Na2CO3 2,5 mmol, Na2CO3 dititrasi dengan 0,10 M HCl,
fenoltalenin, dengan skala pH 8,0 sampai 9,6 adalah indikator yang cocok untuk titik
akhir pertama. Metil orange dengan skala pH 3,1 sampai 4,4 cocok untuk titrasi
kedua (Day, 2002).
Sifat kimia dan fisika dari Na2CO3 berwarna putih, tidak berbau, titik didih
4000C, pembekuan sekitar 851 derajat, dekomposisi suhu adalah 4000C, mempunyai
berat molekul 105,9778, dan densitas 1,55. Na2CO3 dapat menyebabkan iritasi mata
dan kulit dengan luka bakar. Dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan
pencernaan (Anonim, 2013).
I.3 NaH2PO4
Na2HPO4 analog dengan penambahan ion asetat kepada suatu larutan asam
asetat karena pengionya kecil asam fosfat, karena itu campuran Na2HPO4 merupakan
buffer yang paling efektif pada jangka pH 7,2 atau 1,0 ke atas, campuran suatu Asam
bronstet dan basa konjugat (Basset, dkk., 1994).
I.4 Glisin
Glisin adalah asam amino alami paling sederhana. Asam amino ini bagi
manusia bukan merupakan asam amino esensial karena tubuh manusia dapat
mencukupi kebutuhannya. Sifat- sifat kimia dan fisika glisin adalah berbentuk padat,
warna putih, titik lebur 232-2360C, mempunyai pH 5,9- 6,4 pada 50 g/l 200 C,
tidakdiklasifikasikan mudah meledak, dan densitas curah hujan adalah 920 kg/m3.
Reaktifitas ini berlaku secara umum dan senyawa organik yang mudah terbakar,
sehubungan dengan penyebaran yang halus saat diputar kemungkinan ledakan debu
secara umum dapat di asumsikan. Kemungkinan reaksi yang berbahaya hebat dapat
terjdi dengan oksidator kuat, basa (Anonim, 2013).
1.5 Na2HPO4
Natrium hidrogen fosfat adalah basa lemah, natrium hidrogen fosfat
berwarna ptutih, dengan pH 8,7-9,3 pada suhu 200 C. Natrium hidrogen fosfat
mempunyai berat molekul 141,96. Stabilitas natrium hidrogen fosfat yaitu
hidroskopis, kelembaban absorbsi. Mempunyai solubilitas 75 g/l pada suhu 25
derajat (anonim, 2013).
1.7 Asam Sitrat
Rumus kimia Asam Sitrat adalah C6H8O7 atau CH2(COOH)-COH(COOH)-
CH2(COOH), struktur asam ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-
1,2,3-propanatrikarboksilat. Keasaman Asam Sitrat didapatkan dari tiga gugus
karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi, ion
yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sifat –sifat asam sitrat mempunyai berat molekul
92 gr/mol, spesific gravity 1,54 (20°C), titik lebur 153°C, titik didih 175°C,
kelarutan dalam air 207,7 gr/100 ml (25°C). Pada titik didihnya asam sitrat terurai
(terdekomposisi). Berbentuk kristal berwarna putih, tidak berbau, dan memiliki rasa
asam (Hasibuan, 2010).
Penggunaan utama Asam Sitrat saat ini adalah sebagai zat pemberi cita rasa dan
pengawet makanan dan minuman, terutama minuman ringan. Kode Asam Sitrat sebagai
zat aditif makanan (E number) adalah E330. Sifat sitrat sebagai larutan penyangga
digunakan sebagai pengendali pH dalam larutan pembersih dalam rumah tangga.
Kemampuan Asam Sitrat untuk mengikat ion-ion logam menjadikannya berguna sebagai
bahan sabun dan deterjen (Hasibuan, 2010).
1.8 Asam Asetat
Asam asetat atau acetic acid atau ethanoic acid adalah senyawa organik yang
termasuk dalam golongan carboxylic acid. Polaritas gugus fungsi karena adanya
ikatan polar O-H dan C=O maka asam karboksilat adalah senyawa polar. Ikatan
hidrogen Ikatan Hidrogen antara asam karboksil molekul juga kuat dan ikatan
hidrogen ini juga terjadi antara carboxilic acid dengan air. Solubilitas dalam air asam
asetat yang berat molekulnya rendah sangat dalam air dan solubilitasnya akan
semakin turun dengan bertambahnya jumlah atom carbon.Titik leleh dan titik didih
Ikatan hidrogen yang kuat antar molekul menyebabkan titik leleh dan didih dari
sangat tinggi (Triharto, 2010).
BAB II
PROSEDUR DAN PERHITUNGAN
2.1 Prosedur
2.1.1 Na2CO3 2% dalam NaOH 0,1 M 100 mL
Kristal Na2CO3 ditimbang sebanyak 2 gram lalu dimasukkan ke dalam gelas
kimia. Kemudian ditambahkan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL dan diaduk hingga
homogen, kemudian pindahkan ke dalam botol reagen tertutup.
2.1.2 Ninhidrin 2% dalam Aseton 100 mL
Kristal Ninhidrin ditimbang sebanyak 2 gram lalu dimasukkan ke dalam gelas
kimia. Kemudian ditambahkan Aseton sebanyak 100 mL dan diaduk hingga
homogen, kemudian pindahkan ke dalam botol reagen tertutup.
2.1.3 Na2PO4 Dan NaPO4 dengan pH 6,2 campuran
NaPO4 monobasic dimasukkan kedalam labu ukur sebayak 18,5 ml lalu
dimasukkan natrium fosfat dibasic sebanyak 81,5 ml kemudian di tambahkan
aquades hingga 100 ml.
2.1.4 Na2PO4 Dan NaPO4 dengan pH 6,8 campuran
Natrium fosfat monobasic dimasukkan kedalam labu ukur sebanyak 51,1 ml lalu
di tambahkan natrium fosfat dibasic sebanyak 49,0 ml, kemudian ditambahkan
aquades sampai 100 ml.
2.1.5 Buffer pelarut sitrat
NaH2PO4 0,02 M Sebanyak 92 ml lalu ditambahkan Na2HPO4 0,41 M
sebanyak 0,6 ml kemudian diencerkan dengan sitrat sebanyak 200 ml.
2.1.6 Buffer sitrat untuk pH 5,1 dan 6,8
Natrium Hidrogen fosfat 8,5 M sebanyak 11,15 ml kemudian ditambahkan
asam sitrat sebanyak 8,85 setelah itu diencerkan.
Natrium hidrogen fosfat sebanyak 10,30 ml kemudian ditambahkan asam sitrat
sebanyak 9,70 ml lalu diencerkan.
2.1.7 buffer glisin
Glisin ditimbang sebanyak 75,07 x 10-4 gram kemudian ditambahkan 100 ml
aquade
2.1.8 Asam Asetat
Dituang sebanyak 50 mL CH3COOH 0.2 M ke dalam gelas ukur 100 mL,
kemudian ditambahkan 50 mL aquades lalu dihomogenkan.
2.1.9 Larutan Nelson (Na2CO3)
Ditimbang sebanyak 5 gram Na2CO3 anhidrat, 5 gram garam Rochell, 4 gram
NaHCO3, 40 gram Na2SO4 kemudian semua bahan dilarutkan hingga volume
200 mL.
2.2 Perhitungan
2.2.1 Na2CO3 2% dalam NaOH 0,1 M 100 mL
% Na2CO3 = gram
volume (mL) x 100%
2 % = gram
100 mL x 100 %
Gram Na2CO3 = 2 %x 100mL100%
= 2 gram
2.2.2 Ninhidrin 2% dalam Aseton 100 mL
% Ninhidrin = gram
volume (mL) x 100%
2 % = gram
100 mL x 100 %
Gram Ninhidrin = 2 %x 100mL100%
= 2 gram
2.2.3 Buffer Fosfat pH 6,2
Dik: Larutan A = 81,5 Natrium fosfat monobasis
Larutan B = 18,5 Natrium fosfat dibasis
Dit: Buffer fosfat pH 6,2 = ...?
Peny: Buffer fosfat pH 6,2 = 81,5 mL larutan A + 18,5 mL larutan B
= 100 mL + 100 mL akuades = 200 mL
2.2.4 Buffer Fosfat pH 6,8
Dik: Larutan A = 51 mL Natrium fosfat monobasis
Larutan B = 49 mL Natrium fosfat dibasis
Dit: Buffer Fosfat pH 6,8 = ...?
Peny: Buffer Fosfat pH 6,8 = 51 mL larutan A + 49 mL larutan B
= 100 mL + 100 mL akuades
= 200 mL
2.2.5 Buffer Fosfat
Buffer Fosfat = (92 mL NaH2PO4 + 8 mL Na2HPO4) + 100 mL akuades
= 100 mL + 100 mL
= 200 mL
2.2.6 Buffer Asam Sitrat
2.2.6.1 Buffer pH 5,4
Buffer pH 5,4 = 11,15 mL Na2HPO4 + 8,85 mL Asam Sitrat
= 20 mL
2.2.6.2 Buffer pH 5,0
Buffer pH 5,0 = 10,30 mL Na2HPO4 + 9,70 mL Asam Sitrat
= 20 mL
2.2.7 Buffer Glisin
Dik: mL Glisin = 10 mL
M Glisin = 0,01 M
Mr Glisin = 75,07
Dit: massa = ...?
Peny:
LAMPIRAN 1
BAGAN
1. Na2CO3 2% dalam 100 mL NaOH 0,1 M
- Ditimbang sebanyak 2 gram dan dimasukkan ke gelas kimia.
- Ditambahkan NaOH 0,1 M sebanyak 100 mL.
- Diaduk sampai homogen.
- Masukkan ke dalam botol reagen tertutup.
2. Ninhidrin 2% dalam Aseton 100 mL
- Ditimbang sebanyak 2 gram dan dimasukkan ke gelas
kDitambahkan Ninhidrin sebanyak 100 mL.
- Diaduk sampai homogen.
- Masukkan ke dalam botol reagen tertutup.
3. NaPO4 monobasis dan Na2PO4 dibasis dengan pH 6,2 campuran
-
- Dimasukkan kedalam labu ukur
- Ditambahkan natrium fosfat dibasis sebanyak 81,5 ml
- Ditambahkan aquades hingga 100 ml
4. NaPO4 monobasis dan Na2PO4 dibasis dengan pH 6,8 campuran
Kristal Na2CO3
Na2CO3 2%
Kristal Ninhidrin
Ninhidrin 2%
Natrium fosfat monobasis 18,5 ml
hasil
Natrium fosfat monobasis 51,1 ml
- Dimasukkan kedalam labu ukur
- Ditambahkan natrium fosfat dibasis sebanyak 49,0 ml
- Ditambahkan aquades hingga 100 ml
5. Buffer pelarut sitrat
- Dimasukkan kedalam labu ukur sebanyak 92 ml
- Ditambahkan Na2PO4 0,41 M sebanyak 0,6 ml
- Diencerkan dengan sitrat sebanyak 200 ml
6. Asam sitrat dengan pH 5,1
- Dimasukkan kedalam gelas ukur sebanyak 11,15 ml
- Ditambahkan asam sitrat sebanyak
- Di encerkan
7. Asam sitrat pH 6,8
Hasil
Na2PO4 0,02 M
HASIL
Na2PO4 0,5 M
Hasil
NaHPO4
- dimasukkan sebanyak 10,30 ml
- Ditambahkan asam sitrat 9,70 ml
- diencerkan
8. Glisin
- ditimbang sebanyak 75,07 x 10-4 gram
- Ditambahkan aquades sebanyak 100 ml
9. Larutan Nelson
- Ditimbang sebanyak 5 gram Na2CO3 anhidrat
- Ditimbang 5 gram garam rochell
- Ditimbang 4 gram NaHCO3
- Ditimbang 4 gram Na2SO4
- Semua bahan dilarutkan hingga volume 200 ml
10. Asam asetat
Hasil
Glisin
Hasil
Larutan nelson
HASIL
Asam asetat 0,2 M
- Dimasukkan kedalam gelas ukur sebanyak 50 ml
- Ditambahkan 50 ml aquades
- dihomogenkan
DAFTAR PUSTAKA
Hasil
Basset, J, dkk., 1994, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik, Buku Kedokteran, Jakarta.
Day, A, R, dkk., 1992, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.
Flaschka, A, dkk,. 1873, Quantitative Analytical Chemistry, Barnes dan Noble, New York.
Hart, H, dkk., 2003, Kimia Organik: Edisi 11, Erlangga, Jakarta.
Hasibuan, M, 2010, sifat- sifat asam sitrat, (http:// www.repository.asamsitrat.id), diakses pada tanggal 22 februari 2014 pukul 17.20 WITA.
Triharto, H, 2010, studi ketahanan, (http: //www.asamasetat.com) diakses pada tanggal 22 februari 2014 pukul 18.00 WITA.
Anonim, A, 2009, Natrium Karbonat, (http://www. itokindo . orgi/natrium-karboant ), diakses pada tanggal 23 februari pukul 17.59 WITA.
Anonim,B, 2013, Lembaran Data Keselamatan Bahan Ninhidrin, (http:// www.merckmilipore.com) , diakses pada tanggal 21 februari2014 pukul 21.55 WITA.
Anonim,C, 2013, Lembaran Data Keselamatan Bahan Glisin, (http:// www.merckmilipore.com) , diakses pada tanggal 21 februari2014 pukul 18.06 WITA.
Anonim,D, 2013, Lembaran Data Keselamatan Bahan Natrium Hidrogen Fosfat, (http:// www.merckmilipore.com) , diakses pada tanggal 21 februari2014 pukul 18.40 WITA.
LEMBAR PENGESAHAN
Makassar, 24 Februari 2014
Asisten
MUH. ADE ARTASASTA
Praktikan
YUNITA PARE ROMBE