Upload
others
View
15
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
PEMBINGKAIAN ISU MARAKNYA TENAGA KERJA ASING
ASAL TIONGKOK DI INDONESIA PADA MEDIA ONLINE
DETIKCOM PERIODE 30 JUNI-9 SEPTEMBER 2015
(SEBUAH ANALISIS FRAMING ZHONGDANG PAN DAN GERALD M.
KOSICKI)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi (S.I.Kom)
Yonathan Egan S. P.
12140110153
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI MULTIMEDIA JOURNALISM
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2016
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
i
PEMBINGKAIAN ISU MARAKNYA TENAGA KERJA ASING
ASAL TIONGKOK DI INDONESIA PADA MEDIA ONLINE
DETIKCOM PERIODE 30 JUNI-9 SEPTEMBER 2015
(SEBUAH ANALISIS FRAMING ZHONGDANG PAN DAN GERALD M.
KOSICKI)
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi (S.I.Kom)
Yonathan Egan S. P.
12140110153
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI MULTIMEDIA JOURNALISM
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2016
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
ii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya ilmiah saya
sendiri, bukan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis oleh orang lain atau lembaga
lain, dan semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam
skripsi ini telah disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan di Daftar
Pustaka.
Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan/ penyimpangan, baik
dalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan laporan skripsi, saya bersedia
menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah Skripsi
yang telah saya tempuh.
Tangerang, Agustus 2016
Yonathan Egan S. P.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul
“PEMBINGKAIAN ISU MARAKNYA TENAGA KERJA ASING ASAL
TIONGKOK DI INDONESIA PADA MEDIA ONLINE DETIKCOM PERIODE
30 JUNI-9 SEPTEMBER 2015 (SEBUAH ANALISIS FRAMING
ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI)”
oleh
Yonathan Egan S. P.
telah diujikan pada hari Senin, tanggal 1 Agustus 2015,
pukul 10.00 s.d. 11.30 dan dinyatakan lulus
dengan susunan penguji sebagai berikut.
Ketua Sidang Penguji Ahli
Lupita Wijaya, S.I.Kom., M.A. Hanif Suranto, M.Si.
Dosen Pembimbing
Harry, S.I.Kom, M.A.
Disahkan oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi - UMN
Dr. Bertha Sri Eko M., M.Si.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
iv
“Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan
memperluas daerahku, dan kiranya tanganMu menyertai aku,
dan melindungi aku dari pada malapetaka, sehingga kesakitan
tidak menimpa aku.”
1 Tawarikh 4 : 10
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
v
KATA PENGANTAR
Segala pujian dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus
atas kasih, penyertaan, dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Pembingkaian Isu Maraknya Tenaga Kerja Asing Asal
Tiongkok Di Indonesia Pada Media Online Detikcom Periode Juni-September
2015 (Sebuah Analisis Framing Zhongdang Pan Dan Gerald M. Kosicki)” dengan
lancar. Penyusunan skripsi ini dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas
Multimedia Nusantara.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti. Walaupun
demikian, peneliti tetap berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan benar.
Selama proses penyusunan skripsi, peneliti tidak luput dari bantuan
berbagai pihak. Atas terselesaikannya skripsi ini, peneliti ingin mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, antara
lain:
1. Kedua orangtua dan keluarga besar yang selalu memberi dukungan
doa, waktu, sarana, dan prasarana dalam penyusunan skripsi.
2. Dr. Ninok Leksono, Rektor Universitas Multimedia Nusantara.
3. Dr. Bertha Sri Eko M., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara.
4. Bapak Hanif Suranto, M.Si., selaku penguji sidang skripsi.
5. Ibu Lupita Wijaya, S.I.Kom., M.A., selaku ketua sidang skripsi.
6. Bapak Harry, S.I.Kom., M.A., selaku Dosen Pembimbing yang telah
setia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan dan
masukan, kritik, dan memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
vi
7. Sahabat-sahabat peneliti, yaitu Jemmy, Rendy, Paul, Natalia, Selly,
Fradella, Yosef, Steven, Natan, Rebi, Della, Tommy, Leo, dan Kelvin.
Terimakasih untuk dukungan dan motivasi yang diberikan kepada
peneliti.
8. Seluruh teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi UMN 2012,
khususnya Adelline, Kurnia, Michael, dan Monica. Terimakasih untuk
segala bantuan dan dukungan kepada peneliti.
9. Terakhir, untuk semua pihak yang peneliti tidak bisa sebutkan satu per
satu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan
skripsi ini hingga selesai.
Tidak ada gading yang tak retak. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan
oleh peneliti dari seluruh pihak yang membaca agar kedepannya bisa
memperbaiki segala kekurangan yang ada. Peneliti berharap skripsi ini dapat
memberikan manfaat, baik sebagai sumber informasi maupun sumber inspirasi
bagi para pembaca.
Tangerang, Agustus 2016
Yonathan Egan S. P.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
vii
ABSTRAK
“PEMBINGKAIAN ISU MARAKNYA TENAGA KERJA ASING ASAL
TIONGKOK DI INDONESIA PADA MEDIA ONLINE DETIKCOM
PERIODE 30 JUNI-9 SEPTEMBER 2015 (SEBUAH ANALISIS FRAMING ZHONGDANG PAN DAN GERALD M.
KOSICKI)”
Oleh
Yonathan Egan S. P.
12140110153
Penelitian ini bertujuan untuk melihat konstruksi realitas kasus maraknya tenaga
kerja asal Tiongkok yang terbentuk dalam artikel pemberitaan media online
Detikcom.
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sedangkan untuk sifat penelitian ini adalah
deskriptif. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis.
Proses framing adalah proses membuat suatu pesan lebih menonjol dan sebuah
informasi yang disajikan lebih fokus daripada informasi lainnya. Sehingga, akan
mendapatkan perhatian lebih dari khalayak.
Penelitian ini akan melihat keempat unsur framing dari Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki.. Unit analisis penelitian ini adalah 13 artikel yang diterbitkan
oleh media online Detikcom yang membahas tentang isu maraknya pekerja asing
asal Tiongkok periode 30 Juni hingga 9 September 2015
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Detikcom dalam pemberitaannya
membingkai ada isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok tetapi bukan sebuah
isu yang harus diperdebatkan dan dibesar-besarkan karena isu ini sudah dibantah
oleh pihak pemerintah dan masih sesuai dengan aturan yan berlaku.
Konstruksi sosial yang terbentuk adalah Detikcom lebih berpihak kepada
pemerintah yang membantah adanya isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok
dan menuntut agar isu ini tidak dibesar-besarkan. Ini terlihat dari pemilihan fakta
dan informasi yang ditonjolkan dalam setiap pemberitaan.
Kata Kunci: Konstruksi sosial media massa, framing, tenaga kerja Tiongkok,
Detikcom
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................... i
SURAT PERNYATAAN..................................................... ........... ii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................... iv
KATA PENGANTAR.................................................................... v
ABSTRAK...................................................................................... vii
DAFTAR ISI.................................................................................. viii
DAFTAR TABEL......................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.............................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................ 8
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian........................................................ 9
BAB II KERANGKA TEORI/KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Penelitian Terdahulu...................................................... 10
2.2 Teori dan Konsep ......................................................... 14
2.2.1 Teori Konstruksi Sosial............................... 14
2.2.2 Konstruksi Sosial Atas Realitas................... 15
2.2.3 Konstruksi Sosial Media Massa.................. 17
2.2.4 Tenaga Kerja................................................ 19
2.2.5 Tenaga Kerja Asing dalam Media............... 21
2.2.6 Jurnalistik dan Media Online...................... 23
2.3 Analisis Framing........................................................... 24
2.3.1 Aspek Framing............................................ 29
2.3.2 Efek Framing............................................... 30
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
ix
2.4 Kerangka Pemikiran....................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian................................................ 32
3.2 Metode Penelitian........................................................... 33
3.3 Unit Analisis.................................................................. 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................. 36
3.5.Teknik Analisis Data...................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian............................................................. 42
4.2 Hasil Penelitian.............................................................. 44
4.3 Pembahasan.................................................................. 305
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan...................................................................... 323
5.2 Saran
5.2.1 Saran Akademik............................................ 325
5.2.2 Saran Sosial................................................... 325
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 326
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
x
DAFTAR TABEL
1.1 Jumlah TKA dari 5 Negara di Indonesia.............................. 3
1.2 Jumlah TKA Asal Tiongkok di Indonesia............................. 4
2.1 Penelitian Terdahulu.............................................................. 12
2.2 Definisi Framing.................................................................... 26
2.3 Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki........ 28
2.4 Efek Framing......................................................................... 30
3.1 Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki....... 40
4.1 Analisis Sintaksis Berita 1..................................................... 46
4.2 Analisis Skrip Berita 1........................................................... 51
4.3 Analisis Tematik Berita 1...................................................... 55
4.4 Analisis Retoris Berita 1........................................................ 59
4.5 Analisis Sintaksis Berita 2..................................................... 65
4.6 Analisis Skrip Berita 2........................................................... 69
4.7 Analisis Tematik Berita 2...................................................... 73
4.8 Analisis Retoris Berita 2........................................................ 77
4.9 Analisis Sintaksis Berita 3..................................................... 82
4.10 Analisis Skrip Berita 3........................................................... 88
4.11 Analisis Tematik Berita 3...................................................... 94
4.12 Analisis Retoris Berita 3........................................................ 99
4.13 Analisis Sintaksis Berita 4..................................................... 105
4.14 Analisis Skrip Berita 4........................................................... 110
4.15 Analisis Tematik Berita 4...................................................... 114
4.16 Analisis Retoris Berita 4........................................................ 118
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
xi
4.17 Analisis Sintaksis Berita 5................................................... 124
4.18 Analisis Skrip Berita 5........................................................ 129
4.19 Analisis Tematik Berita 5.................................................... 134
4.20 Analisis Retoris Berita 5...................................................... 139
4.21 Analisis Sintaksis Berita 6................................................... 146
4.22 Analisis Skrip Berita 6........................................................ 150
4.23 Analisis Tematik Berita 6 .................................................. 154
4.24 Analisis Retoris Berita 6..................................................... 159
4.25 Analisis Sintaksis Berita 7.................................................. 165
4.26 Analisis Skrip Berita 7....................................................... 170
4.27 Analisis Tematik Berita 7................................................... 176
4.28 Analisis Retoris Berita 7..................................................... 182
4.29 Analisis Sintaksis Berita 8.................................................. 187
4.30 Analisis Skrip Berita 8........................................................ 191
4.31 Analisis Tematik Berita 8................................................... 193
4.32 Analisis Retoris Berita 8..................................................... 197
4.33 Analisis Sintaksis Berita 9.................................................. 201
4.34 Analisis Skrip Berita 9........................................................ 206
4.35 Analisis Tematik Berita 9................................................... 210
4.36 Analisis Retoris Berita 9...................................................... 215
4.37 Analisis Sintaksis Berita 10.................................................. 220
4.38 Analisis Skrip Berita 10........................................................ 226
4.39 Analisis Tematik Berita 10................................................... 231
4.40 Analisis Retoris Berita 10..................................................... 237
4.41 Analisis Sintaksis Berita 11.................................................. 244
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
xii
4.42 Analisis Skrip Berita 11........................................................ 247
4.43 Analisis Tematik Berita 11................................................... 251
4.44 Analisis Retoris Berita 11..................................................... 255
4.45 Analisis Sintaksis Berita 12.................................................. 260
4.46 Analisis Skrip Berita 12........................................................ 265
4.47 Analisis Tematik Berita 12.................................................... 270
4.48 Analisis Retoris Berita 12...................................................... 274
4.49 Analisis Sintaksis Berita 13................................................... 280
4.50 Analisis Skrip Berita 13......................................................... 287
4.51 Analisis Tematik Berita 13.................................................... 293
4.52 Analisis Retoris Berita 13...................................................... 299
4.53 Hasil Analisis Berita Detikcom............................................. 306
4.54 Main Frame Pemberitaan Detikcom..................................... 319
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Media massa adalah saluran-saluran atau cara-cara untuk menyampaikan
pesan kepada massa. Media massa memiliki berbagai macam bentuk yang
dapat diakses oleh audiens. Misalnya saja surat kabar, televisi, radio serta
media yang belakangan ini mulai muncul media online (West dan Turner,
2012, h.41).
Secara umum, media massa dibagi menjadi dua jenis. Keller Light dan
Calhoun yang dikutip dalam Sunarto (2004, h.26) menyebutkan jenis media
massa terdiri atas media cetak dan media elektronik/digital. Contoh media
cetak adalah surat kabar, dan majalah, sedangkan media elektronik terdiri dari
radio, televisi, film, dan internet.
Perkembangan media online tidak lepas dari perkembangan internet yang
semakin berkembang di Indonesia. Dengan adanya internet, kita dapat
menjelajahi berita dengan kedalaman tanpa ada batasan kendala ruang. Berita
dapat menyebar luas dan bisa terus diperbaharui (Ishwara, 2007, h. 48).
Menurut Werner J. Severin (2005, h.485), media online adalah sebuah
gagasan baru dalam industri media, namun media lama yang sudah ada masih
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
2
menjadi sebuah tolak ukur untuk media baru seperti media online dalam segi
isi dan konten.
Jurnalisme online juga tidak bisa dilepaskan dari perkembangan media
online / digital khususnya di Indonesia. Media online merupakan salah satu
jenis media massa yang populer dan bersifat khas. Kekhasan media online /
digital terletak pada keharusan memiliki jaringan teknologi informasi dengan
menggunakan perangkat komputer untuk mengakses informasi/berita (Yunus,
2013, h.32).
Di Indonesia, kemunculan media online terjadi pada era orde baru, namun
perkembangannya masih kurang karena terbatas oleh kebebasan pers yang
belum berkembang. Munculnya media online pertama kali didirikan oleh
Harian Mingguan Tempo pada tanggal 6 Maret 1996. Akan tetapi Detikcom
yang menjadi pelopor berkembangnya media online di Indonesia karena
pertama kali yang menjual konten dan menerbitkan berita secara real time.
Detikcom yang berada dibawah naungan PT Agranet Multicitra Siberkom
mulai berkembang pada tahun 1998 (Anggoro, 2012, h. 1).
Pada bulan Juni 2015, banyak media massa di Indonesia yang mengangkat
sebuah isu tentang maraknya para pekerja yang berasal dari Tiongkok yang
bekerja di sektor industri Indonesia. Berita tentang Tenaga Kerja Asing (TKA)
ini banyak bermunculan dari media online. Salah satunya adalah
Kompas.com. Pada perode Juni hingga September mengeluarkan beberapa
berita, salah satunya adalah “Serbuan Pekerja China ke Indonesia”.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
3
Tempo.co dan Metrotvnews.com juga mengeluarkan berita serupa yang
membahas tentang “Ancaman Tenaga Kerja Asing”. Bahkan situs berita
Rappler juga menulis hasil wawancara langsung dengan Menteri
Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, yang membahas tentang ancaman yang akan
dihadapi akibat serbuan TKA ini. Tidak hanya media online, Majalah Tempo
dan Detik juga sempat menjadikan laporan utama terkait isu yang sempat
marak ini.
Masuknya TKA tidak lepas dari masuknya investasi asing ke Indonesia
pada tahun 1967. Pasca rezim orde lama, Indonesia telah membuka peluang
investor asing yang pada umumnya bergerak di bidang sumber daya alam.
Dalam perkembangannya di masa orde baru, investasi asing terus berkembang
dan menjadi kekuatan pembangunan ekonomi di Indonesia. Hal ini terus
berlanjut hingga sekarang, ketika situasi persaingan semakin kompetitif
(Christin, 2013, h.96).
Menurut data dari Kata Data, pada 2015 tenaga kerja asing asal Tiongkok
yang bekerja di Indonesia ada 12.837 orang. Dari lima negara pemasok
Tenaga Kerja Asing (TKA), China menjadi negara dengan urutan pertama
yaitu sebesar 23%. Disusul dengan Jepang, Korea Selatan, India, dan Malaysia
(Kata Data, 2015).
Tabel 1.1
Jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) Dari 5 Negara Pemasok TKA
Terbesar Tahun 2015 di Indonesia
No
Negara
Jumlah Tenaga
Kerja Asing
(Orang)
Persentase
(%)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
4
1 China 12.800 23
2 Jepang 8.800 16
3 Korea Selatan 6.600 12
4 India 3.800 7
5 Malaysia 3.300 6
Sumber : katadata.co.id
Besarnya peningkatan mobilitas tenaga kerja Tiongkok ke berbagai
negara, termasuk Indonesia tidak lepas dari kondisi internal Tiongkok sebagai
negara yang jumlah penduduknya sekitar satu per lima dari penduduk dunia.
Oleh karena itu, Tiongkok menghadapi persoalan ketenagakerjaan yang serius
sejak akhir tahun 1970-an (Christin, 2013, h. 93-94).
Namun pada kenyataannya, jumlah TKA asal Tiongkok yang masuk ke
Indonesia dari tahun 2013-2015 mengalami penurunan walaupun rasio
terhadap tenaga kerja asing secara keseluruhan mengalami peningkatan.
Tabel 1.2
Jumlah TKA Asal Tiongkok Periode 2011-2015
Tahun Persentase
(Rasio Terhadap TKA)
Jumlah
(Ribu Orang)
2011 21% 16,2
2013 22% 14,8
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
5
2015 23% 12,8
Sumber : katadata.co.id
Salah satu isu yang menjadi sorotan di tengah masyarakat dan media
massa adalah para tenaga kerja asal Tiongkok ini tidak hanya didatangkan
untuk bekerja sebagai tenaga ahli dan teknisi saja melainkan juga mengisi
sektor pekerja kasar seperti pengangkut besi, penggali tanah, dan tukang
semen bangunan yang seharusnya bisa diisi oleh para pekerja lokal asal
Indonesia.
Dalam peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2014 sangat jelas menyatakan
bahwa perusahaan wajib mengutamakan tenaga kerja domestik. Itu artinya
dalam melakukan pekerjaan kasar, sebaiknya tetap menggunakan tenaga lokal.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 247 Tahun 2011
juga mengatakan bahwa tenaga kerja asing hanya boleh mengisi jabatan
dengan keahlian tertentu ( Waskita, 2015, para 2).
Anggota komisi IX DPR RI, Robeth Rouw, mengatakan pemerintah harus
membatasi serbuan tenaga kerja asing dan harus memberikan kesempatan
seluas-luasnya dan membuka lapangan pekerjaan baru bagi rakyat Indonesia.
Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pengangguran di
Indonesia tahu 2015 mencapai 7,45 juta orang. Angka ini mengalami
peningkatan dari tahun 2014 akibat melemahnya perekonomian pada tahun
2015 (Rostanti, 2015, para 1).
Banjirnya tenaga kerja asing terutama berasal dari Tiongkok dinilai akan
mengancam tenaga kerja lokal dan para buruh Indonesia. Kebijakan presiden
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
6
untuk menghapus persyaratan wajib bisa berbahasa Indonesia kepada tenaga
kerja asing akan mengancam kedaulatan Indonesia dan akan mengurangi
lapangan pekerjaan bagi para buruh lokal. Hal ini diungkapkan oleh Ketua
Konferensi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal (Waskita, 2015, para
3).
Namun, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, dalam wawancaranya
dengan Rappler membantah jika tenaga kerja asing asal Tiongkok akan
mengancam tenaga kerja lokal karena tidak semua jabatan dan kedudukan bisa
diisi oleh tenaga kerja asing tersebut. Namun kasus yang terjadi di Banten dan
PLTU Celukan di Bali justru berbeda dengan aturan yang ada (Lubis, 2015).
Penelitian ini layak diteliti karena berita tentang tenaga kerja asing ini
memiliki kepentingan yang cukup besar terutama dalam bidang
ketenagakerjaan. Selain itu, terkait maraknya tenaga kerja asing yang masuk
ke Indonesia, sepertinya isu ini sengaja dimainkan oleh oknum tertentu untuk
membuat gaduh suasana negara dan mencoba untuk menggoyangkan kondisi
pemerintahan presiden Joko Widodo. Terutama tentu kaum buruh yang
menjadi target isu tersebut (Pramudya, 2015, para.4).
Penelitian kali ini, penulis akan meneliti 13 artikel berita online Detikcom
periode 30 Juni- 9 September 2015 yang juga mengangkat berita tentang
maraknya tenaga kerja asing asal Tiongkok yang datang ke Indonesia. Peneliti
memilih 13 berita dari 15 pemberitaan yang diterbitkan oleh Detikcom tentang
tenaga kerja asing asal Tiongkok di Indonesia. Dua berita tidak dipilih oleh
peneliti karena pemberitaannya tidak fokus terhadap tenaga kerja asing asal
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
7
Tiongkok melainkan tenaga kerja asing secara keseluruhan yang bekerja di
Indonesia. Peneliti mengambil berita dari periode tersebut karena dalam
periode itu, isu maraknya pekerja asing Tiongkok memang sedang hangat
dibicarakan di kalangan media massa baik online maupun cetak.
Dalam artikel-artikel berita Detikcom periode 30 Juni-9 September 2015
ini mengangkat kasus maraknya pekerja asal Tiongkok yang bekerja di
beberapa sektor industri di Indonesia.
Peneliti memilih Detikcom karena pemberitaan yang diangkat tentang isu
tenaga kerja asing asal Tiongkok di Indonesia cukup konsisten dengan
menjelaskan bukan membesar-besarkan sebuah isu yang sedang berkembang
di media massa. Pemberitaan Detikcom tentang kasus pekerja asing ini
menghasilkan 15 berita. Berbeda dengan media lain, seperti Tempo.co,
Kompas.com., dan Tribunnews yang hanya menghasilkan 10 sampai 12 berita
saja. Selain itu, Detikcom merupakan media online dengan situs yang paling
banyak diakss oleh pembaca. Menurut situs Alexa Rank, Detikcom menjadi
situs online urutan ke-5 di Indonesia setelah situs dunia seperti Google.id,
Google.com, Youtube, dan Facebook. Ini menandakan dibandingkan dengan
media online yang lain, Detikcom menjadi urutan pertama.
Penelitian kali ini akan menggunakan analisis framing dari Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki. Eriyanto (2002, h.251), menyebutkan bahwa
proses framing adalah proses membuat suatu pesan lebih menonjol dan sebuah
informasi yang disajikan lebih fokus daripada informasi lainnya sehingga akan
mendapatkan perhatian lebih dari khalayak.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
8
Peneliti menggunakan analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald
M. Kosicki karena analisis ini lebih memberikan penjelasan dan penekanan
secara detail mengenai analisis retoris atau penekanan pada penggunaan kata
dan ungkapan yang digunakan dalam penulisan berita. Berbeda dengan
analisis framing dari beberapa ahli lain yang tidak mendetail soal penekanan
di balik penggunaan kata melainkan hanya pemilihan dan penekanan isu.
Peneliti memilih menggunakan analisis framing karena peniliti tertarik
untuk melihat bagaimana sebuah media online membingkai sebuah isu
maraknya para tenaga kerja asing asal Tiongkok. Dalam penelitian ini peneliti
akan melihat bagaimana Detikcom membingkai isu tersebut dan membangun
sebuah konstruksi publik akan sebuah isu yang diangkat dalam
pemberitaannya.
1.2. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian Analisis Framing Maraknya Tenaga
Kerja dari Tiongkok dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana pembingkaian isu maraknya tenaga kerja asal
Tiongkok pada media online Detikcom periode 30 Juni–9
September 2015?
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
9
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui pembingkaian isu maraknya tenaga kerja asal Tiongkok pada
media online Detikcom periode 30 Juni-9 September 2015.
1.4. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian sendiri memiliki dua jenis, yakni:
1.4.1 Kegunaan teoritis:
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam penelitian
dengan analisis framing. Selain itu dapat membantu mahasiswa jurnalistik
yang ingin melihat bagaimana konstruksi sosial realitas yang ada di media
massa. Teknik analisis framing ini melihat bagaimana media membingkai
sebuah kasus atau peristiwa melalui pemberitaannya.
1.4.2 Kegunaan praktis:
Untuk kegunaan praktis nantinya penelitian ini dapat membantu
pemahaman mengenai bagaimana sikap media yang tertuang dalam hasil
peliputan. Hasil dari penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan
masukan dan dapat dijadikan acuan bagi para pembaca online,
khususnya Detikcom untuk dapat melihat dan mengidentifikasikan
makna yang tersebunyi di balik teks berita pada setiap pemberitaan di
media.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
10
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian kali ini, peneliti memilih dua penelitian terdahulu yang
digunakan sebagai acuan. Penelitian terdahulu yang pertama berjudul
“Pembingkaian Isu Aborsi Pada Harian Republika Periode Agustus 2014 (Sebuah
Analisis Framing Zhongdang Dan Gerald M. Kosicki)” yang ditulis oleh Clara
Alverina dari Universitas Multimedia Nusantara tahun 2015.
Hal yang diangkat dalam penelitian yang pertama ini adalah isu aborsi
dalam peraturan pemerintah Nomor 61 tahun 2016 tentang Kesehatan Reproduksi.
Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui dan membedah
pembingkaian isu aborsi dalam peraturan pemerintah tersebut yang dilakukan oleh
Harian Republika.
Metode yang digunakan dalam penelitian pertama kali ini adalah
menggunakan metode kualitatif dengan berpegang pada paradigma
konstruktivistik. Penelitian ini menggunakan analisis framing model Zhongdang
Pan dan Gerald M. Kosicki.
Hasil penelitian pada penelitian pertama adalah terlihat bahwa Harian
Republika membingkai sebuah informasi tentang pemberlakukan Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 61 sebagai keputusan yang tidak tepat . PP yang
mengatur legalnya aborsi atas dasar indikasi medis dan korban pemerkosaan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
11
dinilai bertentangan dengan nilai agama, moral, kemanusiaan, dan hukum.
Konstruksi pemberitaan yang dilakukan oleh Republika dipengaruhi oleh misi dan
asas agamis yang dianutnya. Faktor tersebut berpengaruh pada keputusan media
dalam penonjolan suatu fakta kepada khalayak.
Untuk penelitian terdahulu yang kedua, peneliti memilih penelitian yang
berjudul “Analisis Framing Pemberitaan Konflik Gubernur DKI Jakarta Dan
DPRD DKI Jakarta di Media Online (Analisis Framing Pada Media Online
Kompas.com Dan Detik.com Periode 27 Februari – 10 Desember 2015)” yang
ditulis oleh Boby Tridona dari Universitas Lampung pada tahun 2016.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana media online
Kompas.com dan Detikcom melakukan pembingkaian mengenai pemberitaan
konflik antara Gubernur DKI dengan DPRD DKI Jakarta terkait dugaan dana
siluman dalam RAPBD DKI Jakarta tahun 2015.
Metode yang digunakan dalam penelitian kedua adalah menggunakan
metode kualitatif dengan paradigma konstruktivistik. Penelitian ini menggunakan
analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perbedaan pemberitaan tentang
konflik antara Gubernur DKI Jakarta dengan DPRD DKI yang dimuat kedua
media online Kompas.com dan Detikcom dalam menggambarkan sosok Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pada Kompas.com Gubernur DKI
digambarkan sebagai sosok yang tidak mengindahkan etika dan sopan santun,
sedangkan pada Detikcom gubernur DKI Jakarta digambarkan sebagai sosok
pemberani.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
12
Keseimbangan tema berita yang dimuat oleh kedua media juga terlihat
jelas berbeda. Pada Kompas.com secara keseluruhan berita yang dimuat di situs
ini cukup berimbang karena tidak hanya memuat berita mengenai bentuk
dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta tetapi juga memuat berita mengenai
bentuk dukungan terhadap DPRD, pernyataan dari kedua belah pihak dimuat pada
porsi yang cukup banyak tidak hanya salah satu pihak saja yang ditonjolkan.
Sedangkan pada Detikcom keseluruhan berita yang dimuat hanya memuat bentuk
dukungan terhadap salah satu pihak saja yaitu Gubernur DKI Jakarta, serta
terdapat banyak penggambaran mengenai keberanian dari Gubernur DKI tanpa
adanya satupun berita yang memihak DPRD DKI Jakarta.
Perbedaan penelitian terdahulu yang pertama dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah terletak pada objek penelitian. Penelitian kali ini
melihat pembingkaian yang dilakukan oleh media online yaitu Detikcom yang
mengangkat sebuah laporan utama tentang maraknya tenaga kerja asal tiongkok.
Sedangkan dengan penelitian terdahulu yang kedua adalah penelitian kali
ini tidak membandingkan Detikcom dengan media online yang lain karena
peneliti ingin melihat bagaimana detikcom membingkai sebuah isu yang
berkembang beberapa waktu yang lalu.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Clara Alverina, Universitas
Multimedia Nusantara, 2015
Boby Tridona , Universitas
Lampung, 2016
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
13
Judul Pembingkaian Isu Aborsi Pada
Harian Republika Periode
Agustus 2014 (Sebuah Analisis
Framing Zhongdang Dan Gerald
M. Kosicki)
Analisis Framing Pemberitaan
Konflik Gubernur Dki
Jakarta Dan Dprd Dki Jakarta
Di Media Online
(Analisis Framing Pada Media
Online Kompas.Com Dan
Detik.Com Periode 27 Februari
– 10 Desember 2015)
Tujuan
Penelitian
Mengetahui konstruksi dan
pembingkaian yang dilakukan
oleh Republika tentang isu
aborsi
Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui bagaimana framing
yang dilakukan oleh
media online kompas.com dan
detikcom tentang konflik antara
Gubernur DKI dengan DPRD
DKI Jakarta terkait dugaan
dana siluman dalam RAPBD
DKI Jakarta tahun 2015.
Teori yang
Digunakan
Media dan Konstruksi Realitas,
Konstruksi Sosial Media Massa,
Agenda Setting, Analisis
Framing.
Konstruksi Realitas, Konstruksi
Sosial Media Massa, Agenda
Setting, Analisis Framing.
Metode
Penelitian
Analisis Framing Kualitatif
Analisis Framing Kualitatif
Hasil
Penelitian
Hasil penelitian ditemukan
bahwa Harian Republika
membingkai peraturan
pemerintah (PP) Nomor 61
Tahun 2014 sebagai kebijakan
Framing yang dilakukan media
online kompas.com dalam
konflik ini membuat
pemberitaan yang cukup
berimbang. Sementara
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
14
yang tidak tepat karena
bertentangan dengan nilai
agama, moral, dan hukum.
detik.com cenderung lebih
memuat framing
mengenai dukungan terhadap
Gubernur DKI Jakarta dengan
menggambarkan sosok
Gubernur DKI Jakarta sebagai
sosok yang berani.
2.2. Teori dan Konsep
2.2.1. Teori Konstruksi Sosial
Konstruksi sosial (social construction) adalah teori yang
dikenalkan oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Konstruksi
realitas sosial menjelaskan bahwa setiap individu manusia dianggap
sebagai pemeran/ aktor yang kreatif yang menunjukkan sebuah realitas
merupakan hasil konstruksi dari setiap individu. Individu mampu
membuat sebuah realitas karena manusia memiliki kebebasan untuk
berinteraksi antara satu dengan yang lain.
Sausure dalam (Sobur, 2001, h. 87) menjelaskan bahwa
persepsi dan pandangan setiap individu merupakan sebuah hasil
konstruksi dari kata-kata dan tanda-tanda lain yang digunakan dalam
sebuah konteks sosial.
Tindakan setiap individu tidak selalu ditentukan oleh norma-
norma, kebiasaan-kebiasaan, dan nilai-nilai yang ada dalam fakta
sosial sehingga individu bukanlah korban fakta sosial tetapi manusia
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
15
seolah-olah seperti mesin produksi yang kreatif dalam mengkonstruksi
dunia sosialnya (Bungin, 2001, h.3).
Paul Watson dalam Sobur (2001, h.87) berpendapat bahwa
kebenaran yang dianut media massa bukanlah sebuah kebenaran sejati
melainkan sesuatu yang dianggap masyarakat sebagai sebuah
kebenaran. Singkatnya, media masalah yang menentukan kebenaran.
Kesimpulannya, sebuah realitas yang ada tidak terbentuk secara
alamiah dan terbentuk begitu saja melainkan realitas terbentuk dari
hasil konstruksi setiap individu. Oleh karena itu, setiap individu dapat
memiliki hasil konstruksi yang berbeda-beda terhadap sebuah realitas.
2.2.2. Konstruksi Sosial Atas Realitas
Peter D. Moss dalam Eriyanto (2002, h.39) mengungkapkan bahwa
wacana media massa merupakan sebuah konstruk kultural dari sebuah
ideologi (Eriyanto, 2002). Pemberitaan yang dimuat dalam surat kabar
menggunakan kerangka pemikiran tertentu untuk memahami sebuah
realitas sosial, sehingga terdapat pro-kontra dalam narasi berita untuk
membedakan antara baik dan buruk, layak dan tidak layak, serta solusi
yang harus dilakukan dalam menyikapi sebuah peristiwa.
Berger dan Luckmann dalam Bungin (2001, h.24) mengatakan
bahwa realitas sosial terdiri dari tiga macam, yaitu:
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
16
1. Realitas Sosial Objektif, merupakan fenomena sosial yang
terjadi diluar dari individu yang ada di dalam kehidupan
masyarakat yang disebut sebuah kenyataan/fakta.
2. Realitas Sosial Subjektif, terbentuk dari sebuah proses
penyerapan kembali realitas objektif dan simbolik melalui
sebuah proses internalisasi.
3. Realitas Sosial Simbolik, merupakan ekspresi simbolik dari
realitas objektif yang diungkapkan kembali menjadi sebuah
realitas baru yang berupa karya seni, fiksi, dan isi media.
Pada kenyataanya, realitas sosial itu berdiri sendiri tanpa kehadiran
individu baik di dalam maupun di luar realitas tersebut. Realitas sosial
memiliki makna yang kemudian sebuah realitas sosial dikonstruksi dan
dimaknai secara subjektif oleh individu lain sehingga memantapkan
realitas itu secara objektif.
Individu mengonstruksi realitas sosial, dan merekonstruksinya
dalam dunia realitas, memantapkan realitas itu berdasarkan subyektivitas
individu lain dalam institusi sosialnya (Bungin, 2008, h.189).
Dalam penelitian kali ini, yang menjadi realitas simboliknya adalah
pemberitaan Detikcom itu sendiri. Realitas objektif tentang isu maraknya
TKA asal Tiongkok yang datang ke Indonesia, disajikan dalam bentuk
rangkaian pemberitaan online periode 30 Juni hingga 9 September. Oleh
karena itu, realitas objektif pemberitaan Detikcom tersebut nantinya akan
menjadi sebuah realitas subjektif bagi para pembaca yang menghasilkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
17
pandangan-pandangan pembaca tentang isu maraknya TKA Tiongkok
yang datang ke Indonesia.
2.2.3. Konstruksi Sosial Media Massa
Teori konstruksi sosial Peter L Berger mengalami pergeseran
setelah media massa masuk ke dalam proses dialetik sehingga teori
tersebut biasa disebut konstruksi sosial di media massa. Proses konstruksi
sosial di media massa adalah sebagai berikut (Bungin, 2008, h.188-189) :
1. Tahap menyiapkan materi konstruksi
Menyiapkan materi konstruksi media massa merupakan tugas
dari redaktur, setelah itu diturunkan kepada editor. Dalam tahap
ini ada tiga hal penting. Pertama, keberpihakan media massa
terhadap kapitalisme. Dalam hal ini media massa lebih
condong kepada bagaimana media tersebut laku di pasaran.
Kedua, keberpihakan kepada masyarakat. Keberpihakan ini
diwujudkan dalam bentuk empati serta simpati namun hanya
berujung menjual berita. Terakhir, keberpihakan media
terhadap kepentingan umum.
2. Tahap sebaran konstruksi
Dalam tahap ini, semua informasi yang ada harus sampai
kepada khalayak menurut agenda media yang ada dalam
sebuah media massa. Apa yang dianggap penting oleh media,
juga menjadi penting bagi khalayak atau pembaca. Dalam tahap
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
18
ini, media menggunakkan komunikasi satu arah dengan
memberikan informasi kepada khalayak.
3. Tahap pembentukan konstruksi realitas
Tahap ini berlangsung melalui:
a. Konstruksi realitas pembenaran: Konstruksi media massa
yang ada di khalayak cenderung membenarkan apa yang
dikatakan oleh media
b. Kesediaan dikonstruksi oleh media massa: Masyarakat
yang membaca atau menyaksikan media massa berarti
bersedia untuk dikonstruksi oleh media massa tersebut
c. Media massa sebagai pilihan konsumtif: Membuat pembaca
atau khalayak menjadi konsumtif terhadap media massa,
sehingga timbul ketergantungan kepada media massa
4. Tahap Konfirmasi.
Tahap konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun
penonton memberi argumentasi atau komentar terhadap
pilihannya untuk terlibat dalam sebuah proses pembetukan
konstruksi.
Menurut penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa konstruksi
yang ada di media massa memiliki tahapan-tahapan pembentukan terlebih
dahulu. Fenomena-fenomena/realitas yang ada dikonstruksi dan dibentuk
sedemikian rupa melalui tahapan tersebut untuk menghasilkan sebuah
konstruksi sosial dalam media massa.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
19
Konstruksi realitas yang telah terbentuk ini menyebar secara luas
dan merata ditangah masyarakat. Pada akhirnya, realitas yang telah
terkonstruksi itu menghasilkan sebuah opini massa yang memberikan
argumen tentang realitas yang telah dikonstruksi oleh media massa.
2.2.4 Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk yang ada di dalam usia kerja.
Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja
(Subijanto, 2011, h.708).
Sedangkan menurut Payaman Siamanjuntak dalam Manululang
(1998, h.3), tenaga kerja merupakan kelompok penduduk yang sudah atau
sedang bekerja, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melaksanakan
kegiatan lain contohnya bersekolah atau mengurus rumah tangga.
Menurut penjelasan di atas dapat disimpulkan tenaga kerja adalah
individu yang sedang mencari atau sudah melakukan pekerjaan yang
menghasilkan barang atau jasa, yang memenuhi persyaratan ataupun
batasan usia yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang, dan bertujuan
untuk memperoleh hasil untuk keberlangsungan hidup.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
20
Tenaga kerja terbagi atas beberapa klasifikasi. Klasifikasi tenaga kerja
adalah pengelompokan akan ketenagakerjan yang sudah tersusun berdasarkan
kriteria yang sudah ditentukan. Berikut adalah klasifikasi tenaga kerja yang
dikutip dari buku Agus Dwiyanto (2006, h.45).
2.2.4.1 Berdasarkan Penduduknya
1) Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat
bekerja dan sanggup bekerja. Berusia antara 15 tahun sampai 64 tahun.
2) Bukan Tenaga Kerja
Mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja walaupun
ada permintaan bekerja. Penduduk di luar usia, yaitu di bawah 15 tahun
dan berusia di atas 64 tahun.
2.2.4.2 Berdasarkan Batas Kerja
1) Angkatan Kerja
Penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun dan sudah
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang
aktif mencari pekerjaan.
2) Bukan Angkatan Kerja
Penduduk yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya
bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya.
2.2.4.3 Berdasarkan Kualitasnya
1) Tenaga kerja terdidik
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
21
Tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam
bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan
nonformal.
2) Tenaga kerja Terlatih
Tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu
melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan
secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut.
3) Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja.
2.2.5 Tenaga Kerja Asing dalam Media
Tenaga kerja asing merupakan setiap orang bukan warga negara
Indonesia yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja, dan bertujuan menghasilkan jasa atau barang untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat (Khakim, 2009, h.27).
Tujuan penggunaan tenaga kerja asing tersebut adalah untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan profesional di bidang
tertentu yang belum dapat diisi oleh tenaga kerja Indonesia serta
mempercepat proses pembangunan nasional dengan jalan mempercepat
alih ilmu pengetahuan dan tekonologi dan meningkatkan investasi asing
sebagai penunjang pembangunan di Indonesia (Abdussalam, 2008, h.32).
Masuknya tenaga kerja asing di Indonesia berasal lebih dari 163
negara termasuk Tiongkok yang memang memiliki presentase jumlah
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
22
lebih besar dibanding negara lain. Tenaga kerja asing asal Tiongkok
masuk ke Indonesia tidak lepas dari dibukanya upaya hubungan ekonomi
antara Indonesia dengan Tiongkok, yang berujung pada FTA ASEAN-
Cina (ACFTA) yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2010 (Christin, 2013,
h.98).
Dari kacamata media massa, pemberitaan tentang perpindahan
sebuah kelompok pekerja ke suatu daerah akan berpengaruh kepada sikap
dan respon dari warga lokal terhadap para pendatang, dalam hal ini para
pekerja asing. Wood dan King dalam Chu (2010, h.6) berpendapat bahwa
pemberitaan terbesar dalam media massa terhadap para migran / pekerja
asing pada umumnya mengangkat soal kedatangan para migran,
permasalahan, dan masalah yang dihadapi oleh para migran.
Studi penelitian media massa di Hongkong juga menjelaskan
bahwa pada umumnya media massa tidak membahas tentang hubungan
para pekerja migran dengan warga lokal melainkan hanya membahas
tentang permasalahan pekerjaan yang dihadapi, hubungan keluarga yang
ditinggalkan, kejahatan, dan pelanggaran yang dilakukan. Frame yang
dilakukan media seolah-olah memandang para migran sebagai pekerja,
bukan sebagai bagian dari daerah tersebut (Chu, 2010, h.15).
Pemberitaan media massa di negara-negara barat, khususnya
Amerika Serikat juga lebih didominasi oleh permasalahan-permasalahan
yang dihadapi para buruh/pekerja seperti eksploitasi para pekerja, masalah
pembayaran upah, dan pelecehan. Contohnya adalah kasus tentang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
23
eksploitasi pekerja Nike di Amerika Serikat yang digambarkan beberapa
media sebagai permasalahan pekerja. Media melihat peristiwa masalah
pekerja sebagai sesuatu yang memiliki nilai berita (Greenberg, 2004,
h.152).
Sumber pemberitaan yang digunakan dalam penulisan berita di
beberapa media cetak Amerika juga kurang menonjolkan pihak pekerja
maupun perwakilan pemerintah dalam menanggapi kasus eksploitasi
pekerja ini. Media hanya membingkai kasus ini sebagai sebuah konflik
antara Nike sebagai sebuah industri yang besar dengan kelompok pekerja
(Greenberg, 2004, h.169).
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa frame media
massa yang menyoroti tentang para migran pada umumnya mengangkat
soal kejahatan dan pelanggaran yang terjadi dari masuknya para migran
atau pekerja asing ke suatu daerah. Media massa seolah ingin membangun
citra para pekerja asing sebagai permasalahan bagi masyarakat.
2.2.6 Jurnalistik dan Media Online
Jurnalistik online juga tidak bisa dilepaskan dari perkembangan
media online/digital khususnya di Indonesia. Media online merupakan
salah satu jenis media massa yang populer dan bersifat khas. Kekhasan
media online/digital terletak pada keharusan memiliki jaringan teknologi
informasi dengan menggunakan perangkat komputer untuk mengakses
informasi/berita (Yunus, 2013, h.32).
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
24
Menurut Werner J. Severin (2005, h.458), media online adalah
sebuah gagasan baru dalam industri media, namun media lama yang sudah
ada masih menjadi sebuah tolak ukur untuk media baru seperti media
online dalam segi isi dan konten.
Jurnalistik online memiliki banyak kelebihan yang memberikan
peluang untuk menyampaikan berita jauh lebih besar ketimbang media
konvensional seperti surat kabar. Terdapat perbedaan utama antara
jurnalistik online dengan media massa konvensional, yaitu kemampuan
internet untuk mengkombinasikan sejumlah media, tidak seorang pun
dapat mengendalikan perhatian khalayak, internet dapat membuat proses
komunikasi berlangsung berkelanjutan (Santana, 2005, h. 137).
Kehadiran media online menjadi tren baru bagi dunia jurnalistik.
Media online merupakan produk jurnalistik online dapat didefinisikan
sebagai pelaporan fakta atau peristiwa yang ditulis dalam sebuah teks
berita dan didistribusikan melalui internet kepada khalayak.
2.3. Analisis Framing
Frame atau pembingkaian adalah sebuah struktur konsep yang
mengarahkan pandangan politik, kebijakan, dan wacana, serta yang menyediakan
kategori-kategori standar untuk menunjukkan sebuah realitas (Sobur, 2001, h.
162).
E. Goffman (1974, h.9) memandang konsep framing dan menjelaskan frame
sebagai bagian-bagian dari perilaku (strips of behaviour) yang membimbing
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
25
individu dalam membaca dan membangun sebuah realitas. Frame didefinisikan
sebagai struktur kognitif dari penonton yang memandu keduanya untuk
membangun persepsi dan representasi realitasnya.
Kriyantono (2009, h.254) menjelaskan framing digunakan oleh media
untuk menonjolkan dan menekankan aspek tertentu yang sesuai dengan
kepentingan media dengan tujuan untuk memfokuskan ke bagian yang ditonjolkan
saja sehingga mempengaruhi pemikiran khalayak atau pembaca.
Penelitian kali ini mengunakan paradigma framing Konstruksionis.
D’Angelo (2002, h.871) menjelaskan paradigma Konstruksionis menjelaskan
frame media sebagai alat yang diberikan oleh media kepada audiens untuk
memahami sebuah peristiwa. Dalam hal ini melihat bagaimana Detikcom
mengkonstruksi pemikiran para pembaca dan membingkai sebuah peristiwa isu
maraknya tenaga kerja asing asal Tiongkok sehingga akan menghasilkan persepsi
dan pikiran khalayak tentang peristiwa yang menjadi fokus penelitian.
Eriyanto (2002, h.251) menjelaskan terdapat dua konsepsi framing yang
saling berkaitan. Pertama, konsepsi psikologis yang lebih menekankan
pada bagaimana seseorang memproses informasi dari dalam dirinya. Framing
berkaitan dengan struktur dan proses kognitif bagaimana seseorang individu
memproses sejumlah informasi dan ditunjukan ke dalam skema tertentu.
Kedua, konsepsi sosiologis. Konsepsi ini melihat bagaimana individu
menafsirkan sebuah peristiwa dengan cara pandang tertentu. Dalam konsepsi ini
framing dipahami sebagai proses seseorang mengklasifikasikan,
mengorganisasikan dan menafsirkan pengalaman sosialnya untuk mengerti dirinya
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
26
dan realitas di luar dirinya. Penelitian kali ini melihat konsepsi sosiologis lebih
dominan karena isu maraknya Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok dikonstruksi
oleh media massa kepada khalayak dan terjadi di luar individu/khalayak.
Reese (2003, h.15) menjelaskan bahwa pendekatan sosiologis adalah
upaya untuk mengeksplorasi pertanyaan "bagaimana isu-isu yang
dibangun,wacana terstruktur, dan makna dikembangkan?” Pesan-pesan terstruktur
mempengaruhi pemikiran manusia dalam memaknai deskripsi tekstual. Dalam
kata lain, frame media yang dirancang oleh pelaku di ruang berita (wartawan dan
editor) berdampak pada khalayak melalui berbagai pendekatan penalaran.
Berikut beberapa definisi framing menurut beberapa ahli (Eriyanto, 2002,
h. 67-68).
Tabel 2.2
Definisi Framing
Robert N. Entman
Proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian
tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan
aspek lain. Ia juga menyertakan penempatan-penempatan
informasi dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu
mendapatkan alokasi lebih besar daripada sisi yang lain.
William A. Gamson
Cara bercerita atau gugusan-gugusan ide yang terorganisir
sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu
wacana. Cara bercerita itu terbentuk dalam sebuah
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
27
kemasan (package). Kemasan itu semacam skema atau
struktur pemahaman yang digunakan individu untuk
mengkonstruksi makna pesan-pesan yang ia sampaikan,
serta untuk menafsirkan makna-makna yang ia terima.
David E. Snow dan
Robert Benford
Pemberian makna untuk menafsirkan peristiwa dan kondisi
yang relevan. Frame mengorganisasikan sistem
kepercayaan dan diwujudkan dalam kata kunci tertentu,
anak kalimat, citra tertentu, sumber informasi, dan kalimat
tertentu.
Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki
Strategi konstruksi dan memproses berita. Perangkat
kognisi yang digunakan dalam mengkode informasi,
menafsirkan peristiwa, dan dihubungkan dengan rutinitas
dan konvensi pembentukan berita.
Pendekatan framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki menggunakan
perangkat yang dibagi menjadi empat struktur besar. Pertama, sintaksis yang
berhubungan dengan bagaimana seorang wartawan menyusun peristiwa-
pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan
umum berita.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
28
Kedua, skrip yang melihat bagaimana strategi cara bercerita atau bertutur
yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam bentuk berita.
Ketiga, tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan
mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau
hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.
Keempat, retoris yang berhubungan dengan bagaimana seorang wartawan
menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini melihat bagaimana
wartawan menggunakan pemilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai
bukan hanya untuk mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti tertentu
kepada pembaca (Eriyanto, 2002, h. 255-256).
Tabel 2.3
Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
STRUKTUR
PERANGKAT
UNIT YANG
DIAMATI
SINTAKSIS
Cara Wartawan
Menyusun Fakta
1. Skema Berita
Headline, lead, latar
informasi, kutipan
sumber, pernyataan,
penutup.
SKRIP
Cara Wartawan
Mengisahkan Fakta
2. Kelengkapan
Berita
5W + 1H
TEMATIK
Cara Wartawan
3. Detail
4. Koherensi
5. Bentuk Kalimat
Paragraf, Proposisi,
Kalimat, Hubungan Antar
Kalimat
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
29
Menuliskan Fakta
6. Kata Ganti
RETORIS
Cara Wartawan
Menekankan Fakta
7. Leksikon
8. Grafis
9. Metafora
Kata, Idiom,
Gambar/Foto, Grafik
(Eriyanto, 2002, h.256).
2.3.1 Aspek Framing
Eriyanto (2002, h.69-70) menjelaskan ada dua aspek dalam
analisis framing. Pertama, pemilihan fakta/realitas. Proses ini
merupakan asumsi wartawan dalam melihat suatu peristiwa dari
sisi tertentu. Dalam hal ini ada dua kemungkinan yakni bagian
mana yang dipilih untuk diberitakan dan bagian mana yang
dibuang. Hal inilah yang menyebabkan pemahaman suatu peristiwa
menjadi berbeda-beda pada setiap media.
Kedua, menuliskan fakta. Bagaimana fakta yang dipilih dan
disajikan oleh wartawan kepada khalayak. Proses ini merupakan
wujud dari gagasan wartawan berupa kata, kalimat, dan proposisi
dalam penyajian berita ditambah dengan foto serta grafik sebagai
pendukungnya. Elemen penulisan fakta ini berakibat aspek tertentu
yang ditonjolkan oleh wartawan akan mendapat perhatian yang
besar dari khalayak dibandingan dengan aspek yang
disembunyikan. Selain itu, ditonjolkannya aspek tertentu juga
dapat mempengaruhi penilaian khalayak terhadap suatu peristiwa
atau isu.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
30
2.3.2 Efek Framing
Pada dasarnya, realitas dikonstruksi dari beberapa
penafsiran dalam memahami sebuah realitas. Oleh karena itu,
pemaknaan dan pembingkaian setiap media berbeda-beda. Sebuah
realitas pada dasarnya bukan ditangkap maupun ditulis melainkan
dikonstruksi dengan sedemikian rupa. Media melihat sebuah
peristiwa dari kacamata tertentu, oleh sebab itu maka realitas yang
terkonstruksi pada khalayak adalah sebuah realitas yang sudah
dibentuk dan dibingkai sedemikian rupa oleh media.
Efek Framing yang dijelaskan oleh D’Angelo (2002, h.878)
adalah frame-frame berita yang diberikan oleh media massa kepada
audiens akan mendominasi kesadaran para audiens walaupun
mereka memiliki kuasa untuk menolak atau menerima frame secara
kognitif. Efek framing juga akan terlihat dari bagaimana individu
memiliki pandangan atas peristiwa tersebut sebelum dan sesudah
dipengaruhi oleh frame dari media massa.
Tabel 2.4
Efek Framing
Mendefinisikan realitas tertentu Melupakan definisi lain atas realitas
Penonjolan aspek tertentu Penguburan aspek lain
Penyajian sisi tertentu Penghilangan sisi lain
Pemilihan fakta tertentu Pengabaian fakta lain
(Eriyanto, 2002, h.141)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
31
2.4. Kerangka Pemikiran
Maraknya Isu Tenaga Kerja Asing asal Tiongkok
yang masuk ke Indonesia dan mengancam sektor
tenaga kerja kasar asal Indonesia
Pemberitaan Detikcom Periode 30 Juni-9
September tentang Pekerja Asal Tiongkok di
Indonesia
Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki
Sintaksis
Hasil Analisis Framing dan Konstruksi Detikcom
tentang Marakya Isu Tenaga Kerja Asal Tiongkok
di Indonesia
Skrip Tematik Retoris
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sifat Penelitian
Jenis penelitian kali ini adalah kualitatif. Menurut Creswell, penelitian
kualitatif adalah suatu proses pendekatan untuk mengeksplorasi dan
memahami sebuah gejala yang menjadi fokus penelitian (Raco, 2010, h.7).
Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai periset yang ikut aktif
dalam menentukan jenis data yang akan diteliti. Oleh karena itu, riset yang
dihasilkan bersifat subjektif, hasilnya lebih bersifat kausistik dan bukan untuk
digenerelasikan (Kriyantono, 2006, h.57).
Dalam pemahaman peneliti kualitatif, sebuah realitas dikonstruksi
secara sosial, yakni berdasarkan kesepakatan bersama. Hasil konstruksi
dipengaruhi sifat hubungan antara peneliti dengan yang diteliti, serta kendala-
kendala situasional yang terjadi diantara keduanya (Mulyana, 2001, h.4).
Penelitian kali ini menggunakan penelitian kualitatif karena dalam
penelitian kali ini, peneliti berperan sebagai instrumen kunci yang
mengumpulkan sendiri data-data yang menjadi fokus penelitian, dalam hal ini
adalah pemberitaan online di Detikcom. Selain itu, penelitian kualitatif dinilai
sangat cocok untuk mengungkap sebuah permasalahan yang masih jarang
orang ketahui.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
33
Sifat penelitian ini menggunakkan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian dengan membandingkan apa yang
ditemukan dengan interpretasi dan pemikiran dari peneliti sehingga mampu
mendeskripsikan sebuah fenomena yang akan diteliti (Cresswell, 2009, h.181-
182).
Penelitan ini menggunakkan paradigma konstruktivistik. Paradigma
konstruktivistik memiliki anggapan bahwa individu menemukan sebuah
pemahaman dari lingkungan di sekitar mereka. Paradigma konstruktivis
melihat bahwa sebuah fenomena dapat dilihat sebagai buatan atau konstruksi
akal manusia (Yoganingrum, 2009, h.8).
Dalam penelitian kali ini, peneliti ingin menemukan bagaimana
peristiwa atau realitas tentang pemberitaan isu pekerja asing asal Tiongkok di
Indonesia tersebut yang dikonstruksi oleh media massa, khususnya media
online, dan dengan cara apa konstruksi itu dibentuk.
3.2. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi.
Teknik analisis isi merupakan teknik penelitian khusus analisis tekstual
dengan mereduksi teks, khususnya teks berita, kedalam unit-unit dan dapat
menerapkan skema pengkodean pada unit-unit tersebut (West & Turner,
2012, h.81).
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
34
Peneliti menggunakan analisis teks untuk dapat memahami
bagaimana makna dan nilai dibuat dan disebarakan melalui media massa
dalam sebuah berita.
Analisis data berarti mengatur secara sistematis bahan hasil
observasi , menafsirkannya, dan mengahsilkan suatu pemikiran, pendapat,
teori atau gagasan yang baru (Raco, 2002, h. 121).
Dalam hal ini, peneliti ingin melihat bagaimana sebuah media
online seperti Detikcom menyajikan sebuah berita tentang maraknya isu
pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia dari kacamata analisis framing
yang membedah sebuah berita dari penyusunan fakta, kelengkapan berita,
tema dan koherensi, dan unsur retoris yang terkandung dalam teks berita.
3.3. Unit Analisis
Penelitian ini menggunakkan teks sebagai unit analisis isi. Unit
analisis dalam penelitian kali ini adalah 13 berita yang ada dalam
pemberitaan media online Detikcom periode 30 Juni hingga 9 September
2015.
Berikut Pemberitaan yang dimuat ddi Detikcom mengenai
maraknya isu tenaga kerja asaing asal Tiongkok di Indonesia.
1. Tenaga Kerja China di Indonesia Ada 12.837, Ini Pekerjaannya
(Detikcom / 30 Juni2015)
2. Pekerja China di Lebak Buang Air Sembarangan? Menaker: Kita
Investigasi (Detikcom / 30 Juni 2015)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
35
3. Penjelasan PT Cemindo Soal Pekerja China di Lebak Banten
(Detikcom / 30 Juni 2015
4. Isu Eksodus Tenaga Kerja China ke Indonesia, Benarkah? (Detikcom /
30 Juni 2015)
5. Eksodus Pekerja China di Angola Jangan Sampai Terjadi di Indonesia
(Detikcom / 30 Juni 2015)
6. Satu Pekerja China Harus Membuka Pekerjaan Bagi 10 Orang
Indonesia (Detikcom / 30 Juni 2015)
7. Soal Pekerja Asing di Indonesia, Anggota DPR: Harus 1 Banding 50
(Detikcom / 3 Juli 2015)
8. Menko Luhut: Proyek Tiongkok Banyak, Tidak Salah Pekerjanya
Datang (Detikcom/ 31 Agustus 2015)
9. Rapat Dengan Menkum HAM, Komisi III Kritik Pemerintah Soal
Pekerja China (Detikcom / 3 September 2015)
10. Menkum Yassona Ungkap Alasan Banyak Pekerja China Masuk
Indonesia (Detikcom / 3 September 2015)
11. Dukung Pemerintah, PAN Sudah Tanya-tanya Soal Pekerja China
ke Jokowi (Detikcom / 3 September 2015)
12. Tempuh 6 Jam, Fahri Hamzah Sidak Pekerja Asing di Perusahaan
Semen di Banten (Detikcom / 9 September 2015)
13. Ditanya Fahri, Pekerja Tiongkok Tak Bisa Bahasa Indonesia dan
Inggris (Detikcom / 9 September 2015)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
36
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kali
ini adalah dengan menggunakan teknik sampling purposif (purposive
sampling). Purposive sampling merupakan sebuah teknik pengambilan
sampel yang dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini, peneliti mengambil
sampel sesuai dengan persyaratan untuk memenuhi tujuan penelitian
(Bungin, 2009, h. 53).
Untuk menghasilkan sampel yang baik, maka data yang digunakan
oleh peneliti harus bersifat objektif atau sesuai dengan kenyataan yang
terjadi, representatif atau sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tepat
waktu, dan relevan untuk menjawab persoalan yang akan diteliti dalam
sebuah penelitian (Sugiarto, dkk., 2001, h.2-7).
Data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data primer yaitu
berupa teks berita pemberitaan media online Detikcom periode 30 Juni
hingga 9 September yang mengangkat topik maraknya isu tenaga kerja
asing asal Tiongkok yang mengisi sektor pekerja kasar di beberapa proyek
besar di Indonesia.
3.5. Teknik Analisis Data
Peneliti menggunakan teknik analisis framing Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki dalam penelitian ini. Teknik analisis framing akan
membedah teks berita online Detikcom yang menjelaskan sebuah isu
pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
37
Analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
dalam Eriyanto (2002, h.257-266) menjelaskan empat struktur besar dalam
pendekatannya, antara lain:
1) Sintaksis
Struktur ini merupakan bagian pertama dalam analisis framing
untuk melihat bagaimana wartawan menyusun peristiwa menjadi
sebuah berita (pernyataan, opini, kutipan, dan pengamatan). Pada
dasarnya, sintaksis mengacu pada pola atau susunan berita yan terdiri
dari susunan-susunan kata atau frasa (Pan & Kosicki, 1993, h.59).
Headline berfungsi sebagai pembingkaian yang kuat, karena
pembaca cenderung mengingat headline dibandingkan isi berita.
Kemudian, lead pada umumnya memberikan sudut pandang berita,
perspektif apa yang digunakan dalam menyusun peristiwa.
Bagian berita lainnya yang dapat membantu bagaimana seorang
wartawan memberikan makna pada suatu peristiwa adalah latar
informasi. Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi
makna yang ingin ditampilkan wartawan dalam penulisan berita. Hal
ini mengarahkan pandangan pembaca untuk melihat sebuah peristiwa.
Selanjutnya, pengutipan sumber yang bertujuan sebagai aspek
objektivitas. Pengutipan sumber dapat mengklaim validitas kebenaran
dari sebuah berita, karena pada umumnya menghubungkan poin
tertentu dari pejabat berwenang dan mengerucutkan pandangan
mayoritas.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
38
2) Skrip
Struktur kedua adalah skrip yang memiliki elemen 5W + 1H (Who,
What, When, Where, Why, dan How). Meskipun, keenam unsur ini
tidak selalu ada dalam sebuah teks berita, namun kelengkapannya
dapat menjadi penanda framing yang penting.
Struktur ini melihat bagaimana wartawan mengisahkan fakta
kedalam sebuah penulisan berita. Wartawan ingin agar khalayak
pembaca tertarik dengan berita yang ditulis.
Unsur Skrip mengacu pada komponen-komponen dalam berita
yang mengisahkan sebuah fenomena atau isu yang telah
diinternalisasikan (Pan & Kosicki, 1993, h.60).
Dengan cara bercerita ini dapat terlihat framing apa yang
ditampilkan. Skrip berguna sebagai penekanan bagian mana yang ingin
ditonjolkan atau bagian mana yang merupakan strategi media untuk
menyembunyikan informasi penting.
3) Tematik
Struktur ketiga adalah tematik yang dapat diamati dari bagaimana
sebuah peristiwa diungkapkan oleh wartawan dalam penulisan berita.
Tematik mengacu pada cerita yang fokus pada suatu masalah atau
topik pada satu waktu dan melaporkan beberapa peristiwa, tindakan,
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
39
atau pernyataan yang berkaitan dengan masalah ini (Pan & Kosicki,
1993, h.60).
Elemen pertama dalam struktur tematik yang dapat diamati adalah
koherensi, yaitu jalinan antarkata, proposisi atau kalimat. Hal ini
karena fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi
berhubungan ketika dihubungkan oleh seseorang.
Terdapat beberapa macam koherensi, pertama, koherensi sebab-
akibat yang ditandai kata hubung “sebab” atau “karena”. Kedua,
koherensi penjelas, dengan penanda kata hubung “dan” atau “lalu”.
Terakhir, koherensi pembeda, dengan kata hubung “dibandingkan”
atau “sedangkan”.
4) Retoris
Struktur terakhir adalah retoris yang berfungsi untuk
menggambarkan gaya penulisan wartawan untuk menonjolkan makna.
Retoris dapat menunjukkan kecenderungan yang disampaikan
merupakan suatu kebenaran. Struktur retoris wacana berita
menggambarkan pilihan gaya yang dibuat oleh wartawan dalam
kaitannya dengan efek yang mereka maksudkan (Pan & Kosicki, 1993,
h. 61).
Elemen terpenting dari struktur ini adalah leksikon, pemilihan dan
pemakaian kata-kata tertentu untuk menggambarkan peristiwa. Oleh
karena itu, pemilihan kata bukan sebuah kebetulan semata, melainkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
40
sebuah cara untuk menunjukkan penekanan makna dari sebuah
fakta/realitas yang digunakan wartawan secara ideologis.
Selain itu, penekanan makna dalam sebuah berita juga dapat
dilakukan melalui unsur grafis. Biasanya, unsur ini muncul melalui
bagian tulisan yang dibuat berbeda dibandingkan dengan tulisan lain,
seperti pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemberian warna, foto,
maupun efek lainnya yang dapat menarik perhatian pembaca. Bagian
yang ditonjolkan menandakan kepada khalayak akan pentingnya
bagian tersebut.
Tabel 3.1
Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
STRUKTUR
PERANGKAT
UNIT YANG
DIAMATI
SINTAKSIS
Cara Wartawan
Menyusun Fakta
1. Skema Berita
Headline, lead, latar
informasi, kutipan
sumber, pernyataan,
penutup.
SKRIP
Cara Wartawan
Mengisahkan Fakta
2. Kelengkapan
Berita
5W + 1H
TEMATIK
Cara Wartawan
3. Detail
4. Koherensi
5. Bentuk Kalimat
Paragraf, Proposisi,
Kalimat, Hubungan Antar
Kalimat
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
41
Menuliskan Fakta
6. Kata Ganti
RETORIS
Cara Wartawan
Menekankan Fakta
7. Leksikon
8. Grafis
9. Metafora
Kata, Idiom,
Gambar/Foto, Grafik
(Eriyanto, 2002, h.256).
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Objek Penelitian
Lahirnya Detikcom bermula dari PT Agranet Multicitra Siberkom yang
merupakan perusahaan yang menerbitkan berita online di Indonesia. Perusahaan
ini melaporkan berita tentang politik, ekonomi, keuangan, bisnis, pasar modal,
hiburan, olahraga, dan kuliner. PT Agranet Multicitra Siberkom didirikan pada
tahun 1995 dan berbasis di Warung Buncit, Jakarta Selatan, Indonesia.
Detikcom adalah salah satu pelopor media massa di Indonesia yang
menggunakan akses internet sebagai media pemberitaannya. Server Detikcom
sebenarnya sudah dapat diakses pada 30 Mei 1998, namun segala kelengkapan
berdirinya sebuah media online baru terpenuhi pada Tanggal 9 Juli 1998. Tanggal
tersebut ditetapkan sebagai hari lahir Detikcom yang didirikan oleh Budiono
Darsono (mantan wartawan Detik), Yayan Sopyan (mantan wartawan Detik),
Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi (Anggoro, 2012,
h. 1-3).
Pada awal pembentukannya, Detikcom lebih fokus terhadap pemberitaan
tentang politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Setelah situasi politik di
Indonesia mereda selepas krisis Mei 1998 dan lengsernya rezim orde baru, maka
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
43
media massa sudah tidak adalagi batasan dalam menulis berita. Detikcom juga
akhirnya mulai menyentuh berita hiburan dan olahraga.
Seiring dengan perkembangan strategi media, Detikcom mengubah
strategi dengan tidak lagi menggunakan karakteristik media cetak harian,
mingguan, dan bulanan melainkan breaking news. Dengan demikian, Detikcom
semakin berkembang dan menjadi situs media digital paling populer.
Kemudian pada tanggal 30 Juni 2011, PT Trans Corp Company
mengakuisisi Detikcom dengan membeli kepemilikan dari PT. Agranet Multicitra
Siberkom. Sejak itulah Detikcom berada di bawah naungan Trans Corp yang
dimiliki oleh Chairul Tanjung (Anggoro, 2012, h. 50-52).
Kredibilitas Detikcom sebagai salah satu media online populer di
Indonesia ini bukan disandarkan pada kedalaman dan kecepatan sebuah penulisan
berita. Namun terkait dengan penyajian sebuah informasi yang benar, akurat, dan
sesuai dengan fakta. Alhasil, Detikcom berhasil membangkitkan rasa kepercayaan
publik terhadap setiap informasi yang ditulis (Anggoro, 2012, h. 131).
Pada awal perkembangan Detikcom, traffic hits (Ukuran jumlah
pengunjung dalam sebuah situs) pada Juli 1998 mendapat 30.000 hits per hari.
Kemudian pada Maret 1999, hits per harinya naik menjadi 214.000 hits atau
6.240.000 hits per bulan. Jumlah hits Detikcom terus mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun hingga saat ini, Detikcom mencapai 2,5 juta hits per harinya.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
44
4.2 Hasil Penelitian
Analisis Berita 1
Judul : Tenaga Kerja China di Indonesia Ada 12.837, Ini Pekerjaannya
Media : Detik.com
Edisi : 30 Juni 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita ini, Detikcom menyajikan berita tantang
jumlah tenaga kerja asing asal Tiongkok dan beberapa sektor yang diisi oleh para
pekerja asing tersebut.
Judul yang digunakan oleh wartawan Detikcom juga menjadi daya tarik
pembaca. Artikel berita yang berjudul “Tenaga Kerja China di Indonesia Ada 12.837,
Ini Pekerjaannya” ini akan membangkitkan rasa penasaran para pembaca berita online
akan apa saja jenis-jenis pekerjaan yang diisi oleh para pekerja asing asal Tiongkok
tersebut.
“Apa saja pekerjaan mereka di Indonesia? Sektor mana saja yang diisi oleh
para migran asal China tersebut selama kurun waktu Januari 2014 sampai
Mei 2015?”
Berita ini dimulai dengan lead deskriptif yang menjelaskan bahwa
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang sudah memberikan izin bagi
para pekerja asing asal Tiongkok untuk bekerja di Indonesia. Dalam lead kali ini
juga dijelaskan jumlah pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
45
“Jakarta - Sejak setahun terakhir, Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi sudah menerbitkan puluhan ribu izin kerja bagi pekerja asal
China di Indonesia. Namun lama kerja mereka hanya beberapa bulan saja.
Kini hanya tersisa 12.837 orang tenaga kerja China di Indonesia, apa saja
pekerjaan mereka?”
Pernyataan dari Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri yang menjelaskan
jumlah tenaga kerja asal Tiongkok yang berkurang juga diletakkan di awal berita.
Ini terlihat bagaimana Detikcom ingin menekankan bahwa isu eksodus pekerja
asing asal Tiongkok tidak berdampak buruk bagi pekerja lokal.
Kutipan Hanif Dhakiri juga didukung oleh latar informasi yang
menjelaskan bahwa perekrutan tenaga kerja asing khususnya dari Tiongkok
dibatasi jabatannya. Tidak semua jabatan bisa diisi oleh tenaga kerja asing asal
Tiongkok karena tenaga kerja dalam negeri juga tidak kalah kualitasnya dan tetap
menjadi prioritas utama.
“Para pekerja asing asal China yang masuk ke Indonesia pun dibatasi
jabatannya. Hal ini mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam negeri
tidak kalah dengan mereka.”
Artikel teks berita ini memiliki latar informasi yang dominan
dibandingkan kutipan dan pernyataan. Latar informasi yang paling dominan
dalam penulisan artikel berita yang diterbitkan 30 Juni 2015 ini adalah tentang
jumlah pekerja asing Tiongkok yang masih bekerja di Indonesia dan jenis-jenis
sektor pekerjaan yang diisi oleh para pekerja asing tersebut.
Penulisan artikel berita pertama ditutup dengan kutipan dari Hanif Dhakiri
yang menjelaskan tenaga kerja lokal tidak kalah kualitasnya dengan para pekerja
asing. Hanif Dhakiri juga menjelaskan bahwa tenaga kerja lokal Indonesia akan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
46
lebih diprioritaskan dibanding dengan para pekerja asing yang bekerja di
Indonesia.
"Namun kami tetap berkeyakinan secara kompetensi TKDN sama sekali
tidak kalah jika dibandingkan dengan TKA, untuk mayoritas jabatan dan
posisi. Sehingga kami berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya...”
Dari cara penulisan dan penyusunan fakta dalam artikel berita online ini,
Detikcom ingin menekankan bahwa jumlah pekerja asing asal Tiongkok yang
bekerja di Indonesia berkurang dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, pekerja
asing asal Tiongkok bukan sebagai pesaing yang akan menggeser eksistensi para
pekerja lokal. Para pekerja asing asal Tiongkok ini hanya digunakan untuk
keperluan-keperluan kecil saja seperti pengendalian mesin dan teknologi. Hal ini
terlihat di paragraf ke-5 yang menjadi bagian body dari berita.
Tabel 4.1
Analisis Sintaksis Artikel Berita 1
Kalimat Proposisi Sintaksis
TENAGA KERJA CHINA DI INDONESIA
ADA 12.837, INI PEKERJAANNYA
Judul
1-3 Sejak setahun terakhir, Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi sudah menerbitkan
puluhan ribu izin kerja bagi pekerja asal
China di Indonesia. Namun lama kerja
mereka hanya beberapa bulan saja. Kini
hanya tersisa 12.837 orang tenaga kerja
China di Indonesia, apa saja pekerjaan
Lead: Latar informasi
mengenai izin kerja
yang diberkan oleh
Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
dan jumlah tenaga
kerja asal Tiongkok
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
47
mereka? yang tersisa di
Indonesia
4-5 Menteri Tenaga Kerja Kerja dan
Transmigrasi Hanif Dhakiri menjabarkan,
Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)
yang sudah dikeluarkannya selama kurun
waktu 1 Januari 2014 sampai Mei 2015,
berjumlah 41.365 orang. Namun yang tersisa
saat ini sudah berkurang lebih dari
setengahnya.
Pernyataan dari
Menteri Hanif Dhakiri
tentang izin yang telah
dikeluarkan oleh
menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi
kepada sejumlah TKA
asal Tiongkok yang
jumlahnya sudah
berkurang.
6-7 "TKA (tenaga kerja asing) asal China yang
saat ini masih stay di Indonesia adalah
sebesar 12.837," terang Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015).
Kutipan Menteri
Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Hanif
Dhakiri, tentang jumlah
TKA asal Tiongkok
yang ada di Indonesia.
8-13 Apa saja pekerjaan mereka di Indonesia?
Sektor mana saja yang diisi oleh para migran
asal China tersebut selama kurun waktu
Januari 2014 sampai Mei 2015? Hanif pun
memberikan data sebagai berikut:
a. Perdagangan dan Jasa 26.579 IMTA
Latar informasi tentang
sektor-sektor yang diisi
oleh TKA asal
Tiongkok yang bekerja
di Indonesia selama
kurun waktu Januari
2014 hingga Mei 2015
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
48
b. Industri 11.114 IMTA
c. Pertanian 3672 IMTA
14-16 Politisi PKB ini menjelaskan, penggunaan
tenaga kerja asing itu bukan untuk
menggeser pekerja dalam negeri. Namun
dalam beberapa proyek, ada tenaga kerja
asing yang harus dilibatkan karena bagian
dari kesepakatan kontrak. Ada juga faktor
penggunaan teknologi dan proyek
pengerjaan.
Latar informasi tentang
penjelasan Hanif yang
menerangkan bahwa
tenaga kerja asing
bukan bertujuan untuk
menyaingi tenaga kerja
lokal. TKA hanya
dipergunakan untuk
beberapa aspek saja.
17-19 "Dari segi kompetensi, untuk TKA kami
tetap mensyaratkan ada standar kompetensi
yang dibuktikan dengan sertifikat. Jika tidak
memiliki sertifikat mereka harus
membuktikan punya pengalaman kerja
selama 5 tahun dalam bidang yang diajukan.
Tanpa itu tidak bisa masuk," tegasnya.
Kutipan Hanif tentang
standar yang harus
dimiliki oleh tenaga
kerja asing yang
bekerja di Indonesia.
para pekerja ini
setidaknya memiliki
pengalaman selama 5
tahun di bidangnya.
20-21 Para pekerja asing asal China yang masuk ke
Indonesia pun dibatasi jabatannya. Hal ini
mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam
negeri tidak kalah dengan mereka.
Latar informasi tentang
pekerja asing asal
Tiongkok yang tidak
bisa bekerja di semua
tingkatan jabatan yang
ada. Ini dikarenakan
masih bisa diisi oleh
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
49
pekerja lokal yang juga
berpengalaman
dibidangnya.
22-24 "Namun kami tetap berkeyakinan secara
kompetensi TKDN sama sekali tidak kalah
jika dibandingkan dengan TKA, untuk
mayoritas jabatan dan posisi. Sehingga kami
berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang
boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena
kita percaya pada kemampuan dan
kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
Kutipan Hanif Dhakiri
yang menjelaskan
bahwa pekerja lokal
Indonesia tidak kalah
kompeten dengan
pekerja asing
khususnya asal
Tiongkok. Selain itu,
pekerja lokal juga
diprioritaskan dalam
hal kedudukan dan
jabatan sesuai dengan
kemampuan para
pekerja.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online yang pertama ini, unsur kelengkapan
berita (5W+1H) dapat dilihat. Dalam penulisannya, Detikcom memberitakan apa
yang terjadi, siapa yang terkait, kapan peristiwa itu terjadi, dan bagaimana
peristiwa itu terjadi. Pada artikel berita 1 kali ini terdapat tiga unsur yang menjadi
dominan yakni what, who, when, dan how.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
50
What dalam berita pertama kali ini menjelaskan tentang jumlah para
pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia, jenis-jenis sektor
pekerjaan yang diisi oleh para pekerja asing asal Tiongkok tersebut.
“Apa saja pekerjaan mereka di Indonesia? Sektor mana saja yang diisi oleh
para migran asal China tersebut selama kurun waktu Januari 2014 sampai
Mei 2015? Hanif pun memberikan data sebagai berikut: a. Perdagangan
dan Jasa 26.579 IMTA; b. Industri 11.114 IMTA; c. Pertanian 3672
IMTA.”
Unsur What kedua yang terlihat ditonjolkan dalam penulisan berita kali ini
adalah penggunaan tenaga kerja asing asal Tiongkok bukan untuk menggantikan
tenaga kerja dalam negeri yang sebenarnya mempunyai kualitas yang tidak kalah
dengan para pekerja asing asal Tiongkok.
“Politisi PKB ini menjelaskan, penggunaan tenaga kerja asing itu bukan
untuk menggeser pekerja dalam negeri.”
Unsur who berasal dari subjek yang terkait dalam topik berita dan selalu
ditekankan dalam penulisan berita pertama yaitu para pekerja asing asal Tiongkok
itu sendiri. Sedangkan narasumber yang digunakan dalam penulisan berita
pertama ini adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri. Hal ini
terlihat dari kutipan yang digunakan hanya dari satu pihak yaitu Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) saja.
"TKA (tenaga kerja asing) asal China yang saat ini masih stay di Indonesia
adalah sebesar 12.837," terang Hanif kepada detikcom.”
Unsur when berbicara tentang waktu pemberian izin kerja yang diberikan
oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri, kepada para pekerja
asing asal Tiongkok yang bekerja di beberapa sektor industri di Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
51
“Sejak setahun terakhir, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sudah menerbitkan puluhan ribu izin kerja bagi pekerja asal China di
Indonesia.”
“Menteri Tenaga Kerja Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri
menjabarkan, Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) yang sudah
dikeluarkannya selama kurun waktu 1 Januari 2014 sampai Mei 2015,
berjumlah 41.365 orang.”
Sementara itu, unsur How yang ditonjolkan pada pemberitaan ini
memaparkan tentang bagaimana syarat yang harus dipenuhi oeleh para pekerja
asing untuk bekerja di Indonesia dan para pekerja lokal yang mengisi beberapa
sektor industri.
“Dari segi kompetensi, untuk TKA kami tetap mensyaratkan ada standar
kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat. Jika tidak memiliki
sertifikat mereka harus membuktikan punya pengalaman kerja selama 5
tahun dalam bidang yang diajukan.”
Kedua unsur lainnya, yakni why dan where tidak menjadi sesuatu yang
ditonjolkan dalam berita ini dan hanya menjadi unsur pelengkap untuk memenuhi
persyaratan dalam penulisan sebuah artikel berita.
Tabel 4.2
Analisis Skrip Artikel Berita 1
Kalimat Proposisi Skrip
TENAGA KERJA CHINA DI INDONESIA
ADA 12.837, INI PEKERJAANNYA
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
52
1-3 Sejak setahun terakhir, Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi sudah menerbitkan
puluhan ribu izin kerja bagi pekerja asal
China di Indonesia. Namun lama kerja
mereka hanya beberapa bulan saja. Kini
hanya tersisa 12.837 orang tenaga kerja
China di Indonesia, apa saja pekerjaan
mereka?
Lead:
What
When
Where
Who
4-5 Menteri Tenaga Kerja Kerja dan
Transmigrasi Hanif Dhakiri menjabarkan,
Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)
yang sudah dikeluarkannya selama kurun
waktu 1 Januari 2014 sampai Mei 2015,
berjumlah 41.365 orang. Namun yang tersisa
saat ini sudah berkurang lebih dari
setengahnya.
Who
When
6-7 "TKA (tenaga kerja asing) asal China yang
saat ini masih stay di Indonesia adalah
sebesar 12.837," terang Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015).
Who
When
Where
8-13 Apa saja pekerjaan mereka di Indonesia?
Sektor mana saja yang diisi oleh para migran
asal China tersebut selama kurun waktu
Januari 2014 sampai Mei 2015? Hanif pun
memberikan data sebagai berikut:
a. Perdagangan dan Jasa 26.579 IMTA
What
Who
When
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
53
b. Industri 11.114 IMTA
c. Pertanian 3672 IMTA
14-16 Politisi PKB ini menjelaskan, penggunaan
tenaga kerja asing itu bukan untuk
menggeser pekerja dalam negeri. Namun
dalam beberapa proyek, ada tenaga kerja
asing yang harus dilibatkan karena bagian
dari kesepakatan kontrak. Ada juga faktor
penggunaan teknologi dan proyek
pengerjaan.
What
Who
How
Why
17-19 "Dari segi kompetensi, untuk TKA kami
tetap mensyaratkan ada standar kompetensi
yang dibuktikan dengan sertifikat. Jika tidak
memiliki sertifikat mereka harus
membuktikan punya pengalaman kerja
selama 5 tahun dalam bidang yang diajukan.
Tanpa itu tidak bisa masuk," tegasnya.
Who
How
20-21 Para pekerja asing asal China yang masuk ke
Indonesia pun dibatasi jabatannya. Hal ini
mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam
negeri tidak kalah dengan mereka.
What
Who
Where
22-24 "Namun kami tetap berkeyakinan secara
kompetensi TKDN sama sekali tidak kalah
jika dibandingkan dengan TKA, untuk
mayoritas jabatan dan posisi. Sehingga kami
berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
Who
Why
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
54
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang
boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena
kita percaya pada kemampuan dan
kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita pertama, mengandung dua tema dalam
pemberitaannya. Tema yang pertama adalah tentang penerbitan izin kerja dan
jumlah tenaga kerja asing asal Tiongkok yang berkerja di Indonesia.
“Sejak setahun terakhir, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
sudah menerbitkan puluhan ribu izin kerja bagi pekerja asal China di
Indonesia. Namun lama kerja mereka hanya beberapa bulan saja. Kini
hanya tersisa 12.837 orang tenaga kerja China di Indonesia.”
Pada tema ini, elemen yang digunakan adalah elemen detail. Elemen ini
digunakan untuk menjelaskan secara detail tentang jumlah para pekerja asing dan
apa saja jenis sektor yang diisi oleh para pekerja asing asal Tiongkok tersebut.
“Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) yang sudah dikeluarkannya
selama kurun waktu 1 Januari 2014 sampai Mei 2015, berjumlah 41.365
orang.”
“Sektor mana saja yang diisi oleh para migran asal China tersebut selama
kurun waktu Januari 2014 sampai Mei 2015? Hanif pun memberikan data
sebagai berikut: Perdagangan dan Jasa 26.579 IMTA, Industri 11.114
IMTA, Pertanian 3672 IMTA.”
Tema kedua lebih membahas tentang para pekerja asing asal Tiongkok
yang dinilai bukan sebagai ancaman untuk pekerja lokal. Tema kedua ini dapat
dilihat pada kalimat ke-14.
“Penggunaan tenaga kerja asing itu bukan untuk menggeser pekerja dalam
negeri. Namun dalam beberapa proyek, ada tenaga kerja asing yang harus
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
55
dilibatkan karena bagian dari kesepakatan kontrak. Ada juga faktor
penggunaan teknologi dan proyek pengerjaan.”
Proposisi sebab akibat juga terlihat pada tema kedua kali ini. Pada kalimat
ke-15 terdapat kata ‘karena’ untuk menekankan penggunaan tenaga kerja asing
asal Tiongkok ini adalah bagian dari kesepakatan kontrak dan untuk penggunaan
teknologi yang sebagian besar menggunakan bahasa mandarin.
Elemen yang digunakan pada tema yang kedua ini adalah koherensi
penjelas untuk menekankan bahwa para pekerja asal Tiongkok juga dibatasi
dalam hal jabatan karena jabatan tertentu dapat diisi oleh tenaga kerja lokal.
Selain itu, dalam tema kali ini juga ditekankan bahwa para pekerja lokal juga
tidak kalah dengan para pekerja asing asal Tiongkok tersebut.
“Para pekerja asing asal China yang masuk ke Indonesia pun dibatasi
jabatannya. Hal ini mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam negeri
tidak kalah dengan mereka.”
Dari kedua tema yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat bahwa para
pekerja asing yang menduduki beberapa sektor industri di Indonesia bukan
sebagai sebuah ancaman untuk para pekerja lokal. Detikcom juga mengarahkan
pemberitaan bahwa pekerja lokal juga tidak kalah saing dengan para pekerja asing
terutama dalam hal kompetensi dan keahlian kerja. Berikut tabel analisis tematik
pada berita 1.
Tabel 4.3
Analisis Tematik Artikel Berita 1
Kalimat Proposisi Tematik
TENAGA KERJA CHINA DI INDONESIA Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
56
ADA 12.837, INI PEKERJAANNYA
1-3 Sejak setahun terakhir, Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi sudah menerbitkan
puluhan ribu izin kerja bagi pekerja asal
China di Indonesia. Namun lama kerja
mereka hanya beberapa bulan saja. Kini
hanya tersisa 12.837 orang tenaga kerja
China di Indonesia, apa saja pekerjaan
mereka?
Lead:
Tema pertama tentang
penerbitan izin kerja
dan jumlah tenaga
kerja asing asal
Tiongkok yang bekerja
di Indonesia
4-5 Menteri Tenaga Kerja Kerja dan
Transmigrasi Hanif Dhakiri menjabarkan,
Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)
yang sudah dikeluarkannya selama kurun
waktu 1 Januari 2014 sampai Mei 2015,
berjumlah 41.365 orang. Namun yang tersisa
saat ini sudah berkurang lebih dari
setengahnya.
Mendukung tema
pertama
6-7 "TKA (tenaga kerja asing) asal China yang
saat ini masih stay di Indonesia adalah
sebesar 12.837," terang Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015).
Mendukung tema
pertama
8-13 Apa saja pekerjaan mereka di Indonesia?
Sektor mana saja yang diisi oleh para migran
asal China tersebut selama kurun waktu
Januari 2014 sampai Mei 2015? Hanif pun
memberikan data sebagai berikut:
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
57
a. Perdagangan dan Jasa 26.579 IMTA
b. Industri 11.114 IMTA
c. Pertanian 3672 IMTA
14-16 Politisi PKB ini menjelaskan, penggunaan
tenaga kerja asing itu bukan untuk
menggeser pekerja dalam negeri. Namun
dalam beberapa proyek, ada tenaga kerja
asing yang harus dilibatkan karena bagian
dari kesepakatan kontrak. Ada juga faktor
penggunaan teknologi dan proyek
pengerjaan.
Tema Kedua:
Pekerja asing asal
Tiongkok dinilai bukan
sebagai ancaman dan
untuk menggeser
eksistensi para pekerja
lokal Indonesia
17-19 "Dari segi kompetensi, untuk TKA kami
tetap mensyaratkan ada standar kompetensi
yang dibuktikan dengan sertifikat. Jika tidak
memiliki sertifikat mereka harus
membuktikan punya pengalaman kerja
selama 5 tahun dalam bidang yang diajukan.
Tanpa itu tidak bisa masuk," tegasnya.
Mendukung tema
kedua
20-21 Para pekerja asing asal China yang masuk ke
Indonesia pun dibatasi jabatannya. Hal ini
mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam
negeri tidak kalah dengan mereka.
Mendukung tema
kedua
22-24 "Namun kami tetap berkeyakinan secara
kompetensi TKDN sama sekali tidak kalah
jika dibandingkan dengan TKA, untuk
Mendukung tema
kedua
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
58
mayoritas jabatan dan posisi. Sehingga kami
berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang
boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena
kita percaya pada kemampuan dan
kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita yang pertama ini dilihat dari judul yang
dibuat tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih besar.
Teknik penyajian berita online ini digunakan untuk menarik perhatian para
pembaca online yang cenderung cepat, sehingga membuat pembaca penasaran
tentang apa saja yang dibahas dalam pemberitaan Detikcom tentang kasus para
pekerja asal Tiongkok.
Elemen leksikon digunakan dalam penulisan artikel berita pertama ini
untuk menekankan aspek tertentu. Sebagai contoh pada kalimat ke-14 terdapat
kata “Politisi PKB” untuk menekankan Menteri Hanif yang menjelaskan bahwa
pekerja asing asal Tiongkok bukan sebuah ancaman untuk pekerja lokal.
“Politisi PKB ini menjelaskan, penggunaan tenaga kerja asing itu bukan
untuk menggeser pekerja dalam negeri. Namun dalam beberapa proyek,
ada tenaga kerja asing yang harus dilibatkan karena bagian dari
kesepakatan kontrak. Ada juga faktor penggunaan teknologi dan proyek
pengerjaan.”
Elemen leksikon yang lain juga terdapat di kalimat ke-16 terdapat kata
“menggeser”. Menurut KBBI, menggeser berasal dari kata dasar “geser” yang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
59
memiliki makna “beralih”, “memindahkan”, dan “pergantian”. Disini terlihat
penekanan kalimat “bukan untuk menggeser pekerja dalam negeri” memiliki arti
pekerja asing yang dipekerjakan di Indonesia bukan untuk mengalihkan atau
menggantikan pekerja lokal. Hal inilah yang ditonjolkan oleh Detikcom melalui
artikel berita yang pertama kali ini.
Elemen leksikon berikutnya adalah terlihat padakalimat ke-23 terdapat
kata “diprioritaskan”. Menurut KBBI, “diprioritaskan’ berasal dari kata prioritas
yang memiliki makna diutamakan dan didahulukan dari pada yang lain. Maka
menurut konteks kalimat pada artikel berita tersebut, tenaga kerja lokal tetap
diutamakan dalam hal perekrutan tenaga kerja.
“Sehingga kami berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan peluangnya”
Elemen berikutnya adalah grafis. Pada halaman pembuka artikel ini
terdapat foto ilustrasi dua orang pekerja lokal yang bekerja di sektor
pembangunan di Indonesia. Melalui foto ini, Detikcom menekankan bahwa
pekerja lokal masih banyak digunakan dan sangat dibutuhkan dalam beberapa
sektor industri, contohnya pembangunan.
Dalam analisis berita pertama kali ini, elemen metafora tidak ditemukan
dalam setiap kata yang ditulis oleh wartawan Detikcom. Berikut adalah tabel
analisis Retoris pada artikel berita yang pertama.
Tabel 4.4
Analisis Retoris Artikel Berita 1
Kalimat Proposisi Retoris
TENAGA KERJA CHINA DI INDONESIA Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
60
ADA 12.837, INI PEKERJAANNYA
Grafis : Foto
1-3 Sejak setahun terakhir, Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi sudah menerbitkan
puluhan ribu izin kerja bagi pekerja asal
China di Indonesia. Namun lama kerja
mereka hanya beberapa bulan saja. Kini
hanya tersisa 12.837 orang tenaga kerja
China di Indonesia, apa saja pekerjaan
mereka?
4-5 Menteri Tenaga Kerja Kerja dan
Transmigrasi Hanif Dhakiri menjabarkan,
Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA)
yang sudah dikeluarkannya selama kurun
waktu 1 Januari 2014 sampai Mei 2015,
berjumlah 41.365 orang. Namun yang tersisa
saat ini sudah berkurang lebih dari
setengahnya.
6-7 "TKA (tenaga kerja asing) asal China yang
saat ini masih stay di Indonesia adalah
sebesar 12.837," terang Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015).
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
61
8-13 Apa saja pekerjaan mereka di Indonesia?
Sektor mana saja yang diisi oleh para migran
asal China tersebut selama kurun waktu
Januari 2014 sampai Mei 2015? Hanif pun
memberikan data sebagai berikut:
a. Perdagangan dan Jasa 26.579 IMTA
b. Industri 11.114 IMTA
c. Pertanian 3672 IMTA
Leksikon:
Para migran
14-16 Politisi PKB ini menjelaskan, penggunaan
tenaga kerja asing itu bukan untuk
menggeser pekerja dalam negeri. Namun
dalam beberapa proyek, ada tenaga kerja
asing yang harus dilibatkan karena bagian
dari kesepakatan kontrak. Ada juga faktor
penggunaan teknologi dan proyek
pengerjaan.
Leksikon:
Politisi PKB,
menggeser
17-19 "Dari segi kompetensi, untuk TKA kami
tetap mensyaratkan ada standar kompetensi
yang dibuktikan dengan sertifikat. Jika tidak
memiliki sertifikat mereka harus
membuktikan punya pengalaman kerja
selama 5 tahun dalam bidang yang diajukan.
Tanpa itu tidak bisa masuk," tegasnya.
20-21 Para pekerja asing asal China yang masuk ke
Indonesia pun dibatasi jabatannya. Hal ini
mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
62
negeri tidak kalah dengan mereka.
22-24 "Namun kami tetap berkeyakinan secara
kompetensi TKDN sama sekali tidak kalah
jika dibandingkan dengan TKA, untuk
mayoritas jabatan dan posisi. Sehingga kami
berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang
boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena
kita percaya pada kemampuan dan
kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
Leksikon:
Diprioritaskan,
diduduki
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
63
Analisis Berita 2
Judul : Pekerja China di Lebak Buang Air Sembarangan? Menaker:
Kita Investigasi
Media : Detik.com
Edisi : 30 Juni 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita yang kedua ini, Detikcom mencoba
menjelaskan secara lebih mendalam tentang isu para pekerja asing asal Tiongkok
yang bekerja di pembangunan pabrik semen di Lebak-Banten. Detikcom
menerangkan bahwa cikal bakal merebaknya isu pekerja asing asal Tiongkok ini
bermula dari kabar para pekerja Tiongkok yang meresahkan warga di sekitar
pembangunan pabrik semen di Lebak.
“Isu ini menjadi cikal bakal merebaknya kabar eksodus pekerja China ke
Indonesia. Bak bola salju, muncul kabar-kabar lain tentang maraknya
buruh dari negeri tirai bambu menggeser para pekerja dalam negeri.”
Judul yang digunakan dalam pemberitaan kali ini langsung merujuk
kepada perilaku para pekerja asing yang dinilai meresahkan masyarakat. Seolah
ingin memberi kejutan tersendiri untuk para pembaca.
Berita kedua yang berjudul “Pekerja China di Lebak Buang Air
Sembarangan? Menaker: Kita Investigas” ini dimulai dengan lead yang menjelaskan
bahwa awal mula merebaknya isu pekerja asing asal Tiongkok ini berasal dari
para pekerja asing yang berkerja di Lebak.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
64
“Isu eksodus pekerja China di Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa pekerja yang dilaporkan meresahkan
warga karena buang air besar sembarangan. Investigasi pun dilakukan”
Laporan dari sebuah LSM di Banten yang melaporkan perilaku para
pekerja Tiongkok yang bekerja di pabrik semen yang menjadi awal mula
berkembangnya isu eksodus pekerja asing ini menjadi latar informasi yang
diletakkan di awal berita.
Tanggapan dari pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
diwakili oleh Menteri Hanif diletakkan sebagai sanggahan dari latar informasi
tentang perilaku buruk tenaga kerja asing Tiongkok. Menteri Hanif yang adalah
narasumber dari berita kedua ini juga menekankan bahwa kasus ini seharusnya
menjadi tanggung jawab pihak perusahaan yang harus menyediakan fasilitas
pendukung.
Artikel teks berita kedua ini memiliki latar informasi yang dominan
dibandingkan kutipan dan pernyataan. Latar informasi yang diletakkan di bagian
body dari berita kedua ini adalah perilaku para pekerja asing yang dinilai
meresahkan masyarakat akan diinvestigasikan terlebih lagi oleh pihak
kementerian tenaga kerja dan transmigrasi. Kasus ini juga dinilai merupakan
tanggung jawab dari perusahaan.
Artikel berita kedua ditutup dengan latar informasi yang menjelaskan
pihak Detikcom yang ingin mencoba menghubungi pihak perusahaan untuk
meminta keterangan terhadap kasus yang sedang marak dibicarakan ini namun
tidak mendapat respon. Oleh karena itu, narasumber yang digunakan dari
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
65
penulisan berita ini hanya dari pihak Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi
saja.
Dari penyusunan fakta yang dilakukan oleh wartawan Detikcom dalam
artikel berita online ini, Detikcom ingin menekankan bahwa kasus pekerja asing
asal Tiongkok yang bekerja di Lebak inilah yang menjadi cikal bakal merebaknya
berita tentang pekerja asing asal Tiongkok yang dinilai mengancam pekerja lokal.
Tabel 4.5
Analisis Sintaksis Artikel Berita 2
Kalimat Proposisi Sintaksis
PEKERJA CHINA DI LEBAK BUANG AIR
SEMBARANGAN? MENAKER: KITA
INVESTIGASI
Judul
1-3 Jakarta - Isu eksodus pekerja China di
Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa
pekerja yang dilaporkan meresahkan warga
karena buang air besar sembarangan.
Investigasi pun dilakukan.
Lead: Latar informasi
mengenai awal mula
bagaimana isu pekerja
asing asal Tiongkok
mulai hangat
dibicarakan terutama di
beberapa media massa.
4-5 Sejumlah media mengutip kantor berita
Antara, memberitakan laporan LSM Banten
tentang perilaku buruh asal China yang
bekerja di proyek konstruksi pabrik semen
yang membuat warga sekitar resah. Mereka
dilaporkan kerap berperilaku tidak sopan dan
memiliki kebiasaan sanitasi yang buruk.
Latar informasi tentang
beberapa media massa
yang memberitakan
bahwa pekerja asing
asal Tiongkok ini
dinilai meresahkan
masyarakat, khususnya
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
66
di Lebak-Banten
karena perilakunya
yang tidak sesuai
6-7 Isu ini menjadi cikal bakal merebaknya kabar
eksodus pekerja China ke Indonesia. Bak
bola salju, muncul kabar-kabar lain tentang
maraknya buruh dari negeri tirai bambu
menggeser para pekerja dalam negeri.
Latar informasi
mengenai awal mula
perkembangan kabar
lain yang menyebutkan
pekerja asing asal
Tiongkok menjadi
ancaman baru bagi
pekerja lokal.
8-9 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Hanif Dhakiri sudah mendengar soal kabar
perilaku pekerja China tersebut. Namun dia
belum bisa menyimpulkan apa-apa.
Latar informasi tentang
Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi,
Hanif Dhakiri yang
belum menyimpulkan
apa-apa tentang kasus
yang mulai hangat
diperbincangkan ini.
10-11 "Saat ini pengawas ketenagakerjaan baik
pusat maupun daerah sedang melakukan
investigasi lapangan di perusahaan tersebut.
Pengawas sudah minta perusahaan
membangun MCK agar pekerjanya tidak
BAB sembarangan," tegas Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015).
Kutipan dari Hanif
Dhakiri yang
menyebutkan bahwa
pihaknya telah
melakukan investigasi
di lapangan.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
67
12-13 Menurut Hanif, bila ada kasus dengan warga
yang melibatkan pekerja perusahaan, maka
pihak yang bertanggung jawab adalah
perusahaan. Pembinaan dan fasilitas
pendukung harus disediakan.
Pernyataan dari Hanif
yang menjelaskan
bahwa pihak yang
bertanggung jawab atas
kasus yang mulai
berkembang ini adalah
perusahaan.
14-15 "Perusahaan berkewajiban untuk membina
dan memastikan pekerja asingnya tidak
menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Kita lakukan pengawasan dan pembinaan
terhadap perusahaan agar taat aturan dan bisa
menghindari ekses-ekses negatif yang
ditimbulkan pekerjanya," tegasnya.
Kutipan dari Hanif
Dhakiri yang
menjelaskan bahwa
perusahaan harus
bertanggung jawab atas
para pekerja,
khususnya pekerja
asing, agar tidak
menimbulkan masalah
ditengah masyarakat.
16-17 detikcom mencoba mengkonfirmasi kabar ini
lewat Corporate Legal and Public Relation
Senior Manager PT Cemindo Gemilang,
Arko Kanadianto. Namun pesan singkat dan
telepon yang dilayangkan ke pejabat pabrik
semen itu belum mendapat respons.
Penutup berita yang
menjelaskan detik.com
yang sudah
menghubungi pihak PT
Cemindo Gemilang
namun belum
mendapat respon.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
68
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online kedua ini, unsur kelengkapan berita
(5W+1H) dapat dilihat. Pada artikel berita kedua kali ini terdapat dua unsur yang
menjadi dominan yakni What, Who dan How.
Unsur What yang ditonjolkan dari penulisan artikel berita yang kedua ini
berbicara tentang apa yang menjadi cikal bakal maraknya perbincangan kasus
eksodus para pekerja asing yang bekerja di beberapa sektor industri di Indonesia.
“Isu eksodus pekerja China di Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa pekerja yang dilaporkan meresahkan
warga karena buang air besar sembarangan.”
Unsur what kedua yang ditonjolkan dalam pemberitaan kali ini adalah
kasus yang terjadi di Lebak antara beberapa pekerja asing dan warga sekitar
merupakan tanggung jawab perusahaan yang merekrut para pekerja tersebut.
“Menurut Hanif, bila ada kasus dengan warga yang melibatkan pekerja
perusahaan, maka pihak yang bertanggung jawab adalah perusahaan.”
Tidak jauh berbeda dengan berita pertama, dalam berita kedua ini unsur
who berasal dari subjek yang terkait dalam topik berita dan selalu ditekankan
dalam penulisan berita kedua yaitu para pekerja asing asal Tiongkok itu sendiri
yang dinilai meresahkan oleh masyarakat.
Unsur Who yang kedua adalah perusahaan yang bertanggung jawab dalam
mempekerjakan para pekerja asing ini yaitu perusahaan yang mengelola
pembangunan pabrik semen di Lebak-Banten. Sedangkan narasumber yang
digunakan dalam penulisan berita kedua ini adalah Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Hanif Dhakiri.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
69
“Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri sudah mendengar
soal kabar perilaku pekerja China tersebut. Namun dia belum bisa
menyimpulkanapa-apa.”
Unsur How dalam berita kedua berbicara tentang bagaimana perilaku para
pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di Lebak-Banten dan bagaimana solusi
dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan dalam
menangani kasus ini.
“Bila ada kasus dengan warga yang melibatkan pekerja perusahaan, maka
pihak yang bertanggung jawab adalah perusahaan. Pembinaan dan fasilitas
pendukung harus disediakan.”
“Pengawas sudah minta perusahaan membangun MCK agar pekerjanya
tidak BAB sembarangan.”
Unsur lainnya, yakni why, where, dan when tidak terlalu ditonjolkan dan
hanya menjadi unsur pelengkap dan penopang sebuah artikel berita.
Tabel 4.6
Analisis Skrip Artikel Berita 2
Kalimat Proposisi Skrip
PEKERJA CHINA DI LEBAK BUANG AIR
SEMBARANGAN? MENAKER: KITA
INVESTIGASI
Judul
1-3 Jakarta - Isu eksodus pekerja China di
Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa
pekerja yang dilaporkan meresahkan warga
karena buang air besar sembarangan.
Investigasi pun dilakukan.
What
When
Who
Where
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
70
4-5 Sejumlah media mengutip kantor berita
Antara, memberitakan laporan LSM Banten
tentang perilaku buruh asal China yang
bekerja di proyek konstruksi pabrik semen
yang membuat warga sekitar resah. Mereka
dilaporkan kerap berperilaku tidak sopan dan
memiliki kebiasaan sanitasi yang buruk.
What
Why
6-7 Isu ini menjadi cikal bakal merebaknya kabar
eksodus pekerja China ke Indonesia. Bak
bola salju, muncul kabar-kabar lain tentang
maraknya buruh dari negeri tirai bambu
menggeser para pekerja dalam negeri.
What
Who
How
8-9 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Hanif Dhakiri sudah mendengar soal kabar
perilaku pekerja China tersebut. Namun dia
belum bisa menyimpulkan apa-apa.
Who
10-11 "Saat ini pengawas ketenagakerjaan baik
pusat maupun daerah sedang melakukan
investigasi lapangan di perusahaan tersebut.
Pengawas sudah minta perusahaan
membangun MCK agar pekerjanya tidak
BAB sembarangan," tegas Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015).
Who
How
12-13 Menurut Hanif, bila ada kasus dengan warga
yang melibatkan pekerja perusahaan, maka
pihak yang bertanggung jawab adalah
What
Who
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
71
perusahaan. Pembinaan dan fasilitas
pendukung harus disediakan.
14-15 "Perusahaan berkewajiban untuk membina
dan memastikan pekerja asingnya tidak
menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Kita lakukan pengawasan dan pembinaan
terhadap perusahaan agar taat aturan dan bisa
menghindari ekses-ekses negatif yang
ditimbulkan pekerjanya," tegasnya.
What
Why
16-17 detikcom mencoba mengkonfirmasi kabar ini
lewat Corporate Legal and Public Relation
Senior Manager PT Cemindo Gemilang,
Arko Kanadianto. Namun pesan singkat dan
telepon yang dilayangkan ke pejabat pabrik
semen itu belum mendapat respons.
What
Who
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita pertama, mengandung dua tema dalam
pemberitaannya. Tema yang pertama adalah tentang awal mula merebaknya
pemberitaan tentang kasus para pekerja asing dari Tiongkok yang bekerja di
Indonesia.
“Isu eksodus pekerja China di Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa pekerja yang dilaporkan meresahkan
warga karena buang air besar sembarangan.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
72
Pada tema ini, dijelaskan kasus perilaku para pekerja asing yang
meresahkan masyarakat ini adalah awal mula merebaknya berbagai macam berita
tentang para pekerja asing asal Tiongkok yang dinilai akan mengancam para
pekerja lokal.
“Isu ini menjadi cikal bakal merebaknya kabar eksodus pekerja China ke
Indonesia. Bak bola salju, muncul kabar-kabar lain tentang maraknya
buruh dari negeri tirai bambu menggeser para pekerja dalam negeri.”
Pada tema pertama, koherensi yang digunakan oleh wartawan Detikcom
adalah koherensi penjelas pada paragraf ke-4. Dijelaskan bahwa Menteri Hanif
sudah mendengar kasus yang marak dibicarakan namun pihak kementerian belum
bisa menyimpulkan apa-apa sebelum tindakan investigasi dilakukan.
“Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri sudah mendengar
soal kabar perilaku pekerja China tersebut. Namun dia belum bisa
menyimpulkan apa-apa.”
Proposisi sebab-akibat juga terlihat di tema pertama. Pada kalimat kedua
dalam teks artikel berita terdapat kata ‘karena’ yang menekankan perilaku tenaga
kerja asing yang buang air sembarangan menyebabkan keresahan warga di sekitar
pembangunan pabrik di Lebak-Banten.
“Di sana, ada beberapa pekerja yang dilaporkan meresahkan warga karena
buang air besar sembarangan. Investigasi pun dilakukan”
Tema kedua lebih membahas tentang kasus yang dihadapi di Lebak-
Banten ini seharusnya menjadi tanggung jawab perusahaan.
“Menurut Hanif, bila ada kasus dengan warga yang melibatkan pekerja
perusahaan, maka pihak yang bertanggung jawab adalah perusahaan.
Pembinaan dan fasilitas pendukung harus disediakan.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
73
Dalam tema kedua ini, Detikcom menekankan bahwa perusahaan tempat
dimana para pekerja asing itu bekerja memiliki tanggung jawab untuk membina
para pekerjanya. Pembinaan untuk para pekerja dinilai sebagai sebuah kewajiban
agar para pekerja, khususnya pekerja asing tidak bergesekan dengan masyarakat
lokal.
Koherensi penjelas juga terlihat dalam tema kedua yang ada pada paragraf
ke-7. Paragraf ini menjelaskan pihak yang bertanggung jawab jika ada kasus yang
melibatkan pekerja, baik pekerja lokal maupun pekerja asing, adalah pihak
perusahaan.
“Menurut Hanif, bila ada kasus dengan warga yang melibatkan pekerja
perusahaan, maka pihak yang bertanggung jawab adalah perusahaan.
Pembinaan dan fasilitas pendukung harus disediakan.”
Dari kedua tema yang disusun oleh Detik.com dapat terlihat bahwa kedua
tema itulah yang ingin ditonjolkan oleh Detikcom dalam penulisan beritantya. Isu
para pekerja asing yang berperilaku meresahkan masyarakat ini menjadi awal
mula merebaknya pemberitaan tentang para pekerja asing Tiongkok yang akan
mengancam pekerja lokal. Selain itu, perusahaan memiliki tanggung jawab
dengan memberikan pembinaan untuk para pekerja asing asal Tiongkok.
Tabel 4.7
Analisis Tematik Artikel Berita 2
Kalimat Proposisi Tematik
PEKERJA CHINA DI LEBAK BUANG AIR
SEMBARANGAN? MENAKER: KITA
INVESTIGASI
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
74
1-3 Jakarta - Isu eksodus pekerja China di
Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa
pekerja yang dilaporkan meresahkan warga
karena buang air besar sembarangan.
Investigasi pun dilakukan.
Tema Pertama:
Awal mula merebaknya
pemberitaan tentang
kasus para pekerja
asing dari Tiongkok
yang bekerja di
beberapa sektor
industri di Indonesia.
4-5 Sejumlah media mengutip kantor berita
Antara, memberitakan laporan LSM Banten
tentang perilaku buruh asal China yang
bekerja di proyek konstruksi pabrik semen
yang membuat warga sekitar resah. Mereka
dilaporkan kerap berperilaku tidak sopan dan
memiliki kebiasaan sanitasi yang buruk.
Mendukung tema
pertama
6-7 Isu ini menjadi cikal bakal merebaknya kabar
eksodus pekerja China ke Indonesia. Bak
bola salju, muncul kabar-kabar lain tentang
maraknya buruh dari negeri tirai bambu
menggeser para pekerja dalam negeri.
Mendukung tema
pertama.
8-9 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Hanif Dhakiri sudah mendengar soal kabar
perilaku pekerja China tersebut. Namun dia
belum bisa menyimpulkan apa-apa.
Mendukung tema
pertama
10-11 "Saat ini pengawas ketenagakerjaan baik
pusat maupun daerah sedang melakukan
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
75
investigasi lapangan di perusahaan tersebut.
Pengawas sudah minta perusahaan
membangun MCK agar pekerjanya tidak
BAB sembarangan," tegas Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015).
12-13 Menurut Hanif, bila ada kasus dengan warga
yang melibatkan pekerja perusahaan, maka
pihak yang bertanggung jawab adalah
perusahaan. Pembinaan dan fasilitas
pendukung harus disediakan.
Tema Kedua:
Masalah yang dihadapi
para pekerja asing asal
Tiongkok yang mulai
meresahkan warga
sekitar seharusnya
menjadi tanggung
jawab perusahaan.
14-15 "Perusahaan berkewajiban untuk membina
dan memastikan pekerja asingnya tidak
menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Kita lakukan pengawasan dan pembinaan
terhadap perusahaan agar taat aturan dan bisa
menghindari ekses-ekses negatif yang
ditimbulkan pekerjanya," tegasnya.
Mendukung tema
kedua
16-17 detikcom mencoba mengkonfirmasi kabar ini
lewat Corporate Legal and Public Relation
Senior Manager PT Cemindo Gemilang,
Arko Kanadianto. Namun pesan singkat dan
telepon yang dilayangkan ke pejabat pabrik
semen itu belum mendapat respons.
Mendukung tema
kedua
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
76
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita yang kedua ini dilihat dari judul yang
dibuat tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih besar
sehingga menarik perhatian para pembaca online yang cenderung cepat.
Elemen berikutnya adalah grafis. Pada halaman pembuka artikel ini
terdapat foto ilustrasi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri yang
sedang memimpin orasi. Foto ini seolah menekankan pihak kementerian
Transmigrasi dan Tenaga Kerja akan melakukan investigasi terkait kabar dari
perilaku pekerja asing yang bekerja pembangunan pabrik di Lebak-Banten
Elemen leksikon digunakan dalam penulisan artikel berita pertama ini
untuk menekankan aspek tertentu. Sebagai contoh paragraf pertama terdapat
beberapa kata untuk menekankan bahwa isu pekerja asing asal Tiongkok bermula
dari kabar dari pekerja Tiongkok di Lebak-Banten.
Kata yang paling sering digunakan oleh Detikcom adalah kata “Eksodus”.
Menurut KBBI, kata eksodus memiliki arti perpindahan penduduk secara besar-
besaran. Maka dari itu, sesuatu yang ingin digambarkan oleh Detikcom adalah
sebuah kasus perpindahan tenaga asing khususnya dari Tiongkok ke Indonesia
secara besar-besaran yang kemudian disanggah oleh pihak kementerian tenaga
kerja dan transmigrasi.
“Isu eksodus pekerja China di Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa pekerja yang dilaporkan
meresahkan warga karena buang air besar sembarangan. Investigasi pun
dilakukan.”
Pemilihan kata ‘kabar miring’ juga memiliki makna informasi atau laporan
yang belum bisa dipastikan kebanarannya. Maka dari penulisan artikel ini
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
77
ditekankan perlu dilakukan investigasi lebih lagi untuk membuktikan apakah
kabar tentang perilaku pekerja asing ini benar atau tidak.
Kemudian, elemen metafora juga dapat terlihat di paragraf ketiga dari
artikel berita kedua ini. Kata yang menarik di paragraf ini adalah “bak bola salju”
atau bagaikan bola salju. Ungkapan ini memiliki arti terus bergulir atau
menggelinding dan terus semakin besar. Ini dapat diartikan kasus perpindahan
tenaga kerja asing Tiongkok yang semakin dibicarakan diiringi dengan maraknya
kasus ini di berbagai media, khususnya media online.
“Isu ini menjadi cikal bakal merebaknya kabar eksodus pekerja China ke
Indonesia. Bak bola salju, muncul kabar-kabar lain tentang maraknya
buruh dari negeri tirai bambu menggeser para pekerja dalam negeri.”
Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita yang kedua.
Pengunaan kata “menggeser” dalam penulisan artikel berita kali ini
memiliki makna ‘beralih’ atau ‘digantikan’. Maka sesuai dengan konteks kalimat
yang ada, isu yang bermula dari Lebak ini juga muncul kabar lain tentang
ancaman pekerja asing yang akan menggantikan pekerja dalam negeri.
Tabel 4.8
Analisis Retoris Artikel Berita 2
Kalimat Proposisi Retoris
PEKERJA CHINA DI LEBAK BUANG AIR
SEMBARANGAN? MENAKER: KITA
INVESTIGASI
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
78
Grafis : Foto
1-3 Jakarta - Isu eksodus pekerja China di
Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa pekerja
yang dilaporkan meresahkan warga karena
buang air besar sembarangan. Investigasi pun
dilakukan.
Leksikon:
Eksodus, Kabar miring
4-5 Sejumlah media mengutip kantor berita
Antara, memberitakan laporan LSM Banten
tentang perilaku buruh asal China yang
bekerja di proyek konstruksi pabrik semen
yang membuat warga sekitar resah. Mereka
dilaporkan kerap berperilaku tidak sopan dan
memiliki kebiasaan sanitasi yang buruk.
Leksikon :
Mengutip
6-7 Isu ini menjadi cikal bakal merebaknya kabar
eksodus pekerja China ke Indonesia. Bak bola
salju, muncul kabar-kabar lain tentang
maraknya buruh dari negeri tirai bambu
menggeser para pekerja dalam negeri.
Leksikon:
Cikal bakal, eksodus,
negeri tirai bambu
Metafora:
Merebaknya, Bak bola
salju, maraknya,
menggeser
8-9 Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
79
Hanif Dhakiri sudah mendengar soal kabar
perilaku pekerja China tersebut. Namun dia
belum bisa menyimpulkan apa-apa.
10-11 "Saat ini pengawas ketenagakerjaan baik
pusat maupun daerah sedang melakukan
investigasi lapangan di perusahaan tersebut.
Pengawas sudah minta perusahaan
membangun MCK agar pekerjanya tidak
BAB sembarangan," tegas Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015)
12-13 Menurut Hanif, bila ada kasus dengan warga
yang melibatkan pekerja perusahaan, maka
pihak yang bertanggung jawab adalah
perusahaan. Pembinaan dan fasilitas
pendukung harus disediakan.
14-15 "Perusahaan berkewajiban untuk membina
dan memastikan pekerja asingnya tidak
menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Kita lakukan pengawasan dan pembinaan
terhadap perusahaan agar taat aturan dan bisa
menghindari ekses-ekses negatif yang
ditimbulkan pekerjanya," tegasnya.
Leksikon:
Ekses-ekses
16-17 detikcom mencoba mengkonfirmasi kabar ini
lewat Corporate Legal and Public Relation
Senior Manager PT Cemindo Gemilang, Arko
Kanadianto. Namun pesan singkat dan
telepon yang dilayangkan ke pejabat pabrik
semen itu belum mendapat respons.
Metafora:
Dilayangkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
80
Analisis Berita 3
Judul : Penjelasan PT Cemindo Soal Pekerja China di Lebak Banten
Media : Detik.com
Edisi : 30 Juni 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita ketiga ini, Detik.com menyajikan berita
tantang penjelasan dari PT Cemindo Gemilang soal pekerja asing asal Tiongkok
yang bekerja di pembangunan pabrik semen di Bayah, Kabupaten Lebak-Banten.
Judul yang digunakan oleh wartawan Detikcom dalam berita ketiga ini
adalah “Penjelasan PT Cemindo Soal Pekerja China di Lebak Banten” ini akan
menimbulkan pertanyaan para pembaca bahwa apa komentar dari pihak perusahaan
yang menaungi pembangunan pabrik semen di Lebak dalam menangani kasus isu
eksodus pekerja asing Tiongkok.
Berita ini dimulai dengan lead yang menjelaskan bahwa CSR Manager PT
Cemindo Gemilang yang memberikan keterangan tentang pekerja Tiongkok di
Lebak-Banten. Dalam lead kali ini juga dijelaskan jumlah pekerja asing asal
Tiongkok yang sudah memiliki izin bekerja di pembangunan pabrik semen.
“Jakarta - PT Cemindo Gemilang memberikan penjelasan soal isu
pekerja asing asal China yang bekerja dalam proses pembangunan pabrik.
CSR Manager PT Cemindo Gemilang Sigit Indrayana mengatakan, ada
400 orang asal China yang berizin.”
Paragraf kedua setelah lead, wartawan meletakkan kutipan wawancara dari
CSR PT Cemindo Gemilang, Sigit Indrayana, yang menjelaskan bahwa pihak
perusahaan merekrut pekerja asing asal Tiongkok yang berkeahlian khusus untuk
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
81
mempercepat proses pembangunan. Diawal berita juga disebutkan dua kontraktor
yang berasal dari Tiongkok yang bekerja sama untuk proyek pembangunan pabrik
semen.
Di bagian body berita Detikcom menekankan dua aspek. Aspek yang
pertama adalah informasi mengenai kontraktor yang digunakan oleh pihak
perusahaan. Di bagian ini juga disebutkan bahwa kedua kontraktor juga
memberikan kontribusi bagi warga di sekitar lokasi pembangunan pabrik.
“Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai kontraktor di bidang
Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) terbesar di seluruh
dunia. Sedangkan China Harbour merupakan kontraktor yang membangun
sebagian besar infrastruktur di China, mulai dari jalan hingga pelabuhan
laut.”
“Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah, kedua kontraktor tersebut telah
memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat setempat.”
Aspek kedua yang ditekankan oleh Detikcom adalah mengenai gambaran
pembangunan dan profil PT Cemindo Gemilang, perusahaan pabrik semen yang
dibangun di Lebak-Banten.
“PT Cemindo Gemilang juga terus mempercepat penyelesaian
pembangunan pabrik Semen Merah Putih yang berada di Kecamatan
Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Pengerjaan pabrik yang akan
memproduksi semen berlogo badak bercula satu ini, telah mencapai sekitar
90 persen.”
Berita ketiga memiliki latar informasi yang dominan dibandingkan kutipan
dan pernyataan. Salah satu latar informasi yang ditonjolkan oleh Detikcom adalah
tentang kedua kontraktor yang bekerja sama untuk melakukan pembangunan
sudah memberi kontribusi bagi masyarakat di Bayah, termasuk untuk
memberdayakan pekerja lokal.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
82
Dari cara penulisan dan penyusunan fakta dalam artikel berita online ini,
Detik.com ingin menekankan bahwa pihak perusahaan tidak menjelaskan tentang
perilaku para pekerja asing yang bekerja di pembangunan pabrik semen
melainkan lebih ke kedua kontraktor yang berasal dari China yang sudah
berkontribusi untuk pemberdayaan pekerja lokal di Lebak dalam hal pemberian
ilmu dan teknologi.
Tabel 4.9
Analisis Sintaksis Artikel Berita 3
Kalimat Proposisi Sintaksis
PENJELASAN PT CEMINDO SOAL
PEKERJA CHINA DI LEBAK BANTEN
Judul
1-2 Jakarta - PT Cemindo Gemilang
memberikan penjelasan soal isu pekerja
asing asal China yang bekerja dalam proses
pembangunan pabrik. CSR Manager PT
Cemindo Gemilang Sigit Indrayana
mengatakan, ada 400 orang asal China yang
berizin.
.
Lead: Latar informasi
mengenai penjelasan
PT Cemindo Gemilang
yang mengatakan ada
400 pekerja asal
Tiongkok yang
memiliki izin kerja
3-4 “Kami merekrut mereka dari PT Sinoma dan
China Harbour. Mereka semua memiliki
keahlian khusus yang kami butuhkan untuk
mempercepat penyelesaian pabrik Semen
Merah Putih plus dermaga," jelas Sigit dalam
rilis yang disampaikan pada detikcom, Selasa
Kutipan dari CSR PT
Cemindo Gemilang,
Sigit Indrayana, yang
menjelaskan pekerja
asal Tiongkok yang
direkrut memiliki
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
83
(30/6/2015).
keahlian khusus untuk
mempercepat
pembangunan
5-6 Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai
kontraktor di bidang Engineering,
Procurement, dan Construction (EPC)
terbesar di seluruh dunia. Sedangkan China
Harbour merupakan kontraktor yang
membangun sebagian besar infrastruktur di
China, mulai dari jalan hingga pelabuhan
laut.
Latar informasi
mengenai PT Sinoma
dan China Harbor yang
merupakan kontraktor
berpengalaman dalam
melakukan berbagai
pembangunan dari
Tiongkok.
7-8 “Kedua kontraktor ini sangat berpengalaman
dan memenuhi syarat yang kami butuhkan,”
ujarnya. “Semua akan kembali
kemanfaatanya untuk masyarakat, semakin
cepat jadi, maka masyarakat segera
menikmati infrastuktur yang bagus,” ujarnya.
Kutipan Sigit
Indrayana yang
menjelaskan bahwa
kedua kontraktor
tersebut memenuhi
syarat untuk
mempercepat
pembangunan yang
akan bermanfaat bagi
masyarakat.
9-10 Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah,
kedua kontraktor tersebut telah memberikan
kontribusi signifikan kepada masyarakat
setempat, terutama terkait proses transfer
pengetahuan dan teknologi. “Ini merupakan
komitmen kami untuk memberdayakan
tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Latar Informasi tentang
kedua kontraktor yang
bekerja sama untuk
melakukan
pembangunan sudah
memberi konteribusi
bagi masyarakat di
Bayah, termasuk untuk
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
84
memberdayakan
pekerja lokal.
11 “Kami berharap pembangunan pabrik ini
berjalan lancar dan sesuai dengan target dan
semua produksi semen Merah Putih untuk
memenuhi kebutuhan pasar nasional,”
sambungnya tanpa memberi penjelasan soal
tudingan pekerjanya yang meresahkan
masyarakat karena buang air besar di sungai
dan tidak sopan.
Latar informasi:
Pihak perusahaan tidak
memberi penjelasan
soal tudingan
pekerjanya yang
meresahkan
masyarakat di Lebak.
Kutipan Sigit
Indrayana yang
berharap agar
pembangunan pabrik
semen dapat berjalan
dengan lancar.
12-13 Pabrik Semen
PT Cemindo Gemilang juga terus
mempercepat penyelesaian pembangunan
pabrik Semen Merah Putih yang berada di
Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,
Banten. Pengerjaan pabrik yang akan
memproduksi semen berlogo badak bercula
satu ini, telah mencapai sekitar 90 persen.
Latar informasi yang
menjelaskan tentang
PT Cemindo Gemilang
terus mempercepat
pembangunan pabrik
yang sudah mencapai
90 persen.
14-15 Saat ini penyelesaian tahap akhir sedang
dilakukan. Beberapa kegiatan yang segera
Latar informasi tentang
penyelesaian tahap
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
85
dirampungkan, di antaranya pekerjaan belt
conveyor dan dermaga.
akhir pembangunan
pabrik semen
diantaranya pengerjaan
belt conveyor dan
dermaga.
16 “Meski kondisi perekonomian nasional tidak
menggembirakan, kami tetap menargetkan
pembangunan pabrik tersebut akan selesai
akhir 2015, sehingga semen Merah Putih
bisa segera diproduksi,” ujar Vince Indigo,
Komisaris PT Cemindo Gemilang, dalam
keterangan resminya, Selasa (30/6).
Kutipan Komisaris PT
Cemindo Gemilang,
Vince Indigo, yang
menjelaskan target
pembangunan akan
selesai pada akhir 2015
dan tahap produksi
semen bisa dimulai.
17 Vince memaparkan, pabrik yang berada di
ketinggian sekitar 100 meter di atas
permukaan laut ini akan memproduksi
10.000 ton clinker per hari atau setara 3,2
juta ton per tahun dan 12.000 ton semen per
hari atau 4 juta ton per tahun.
Latar informasi
mengenai penjelasan
Vince Indigo yang
menjelaskan tentang
hasil produksi semen
yang akan diproduksi
oleh PT Cemindo
Gemilang.
18-21 Pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan (terminal khusus) yang siap
menampung berbagai jenis kapal. Dermaga
untuk kapal berbobot mati 2x10000 dwt dan
untuk kapal berbot 30000 dwt akan segera
selesai. Sedangkan fasilitas lainnya berupa
Latar informasi tentang
fasilitas yang dimiliki
oleh pabrik semen yang
sedang dibangun dan
target selesainya
pembangunan fasilitas
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
86
dermaga untuk kapal 70.000 dwt selesai
tahun depan serta ada Ro Ro Ramp facility
untuk tongkang. “Izinnya juga sudah
komplet semua, tidak ada masalah,”
tambahnya.
Kutipan dari Vince
Indigo yang
menjelaskan bahwa
urusan izin tidak ada
masalah.
22-23 Pabrik semen merah putih yang menempati
area seluas 500 hektare ini merupakan satu-
satunya proyek master plan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi Indonesia
(MP3EI) di kawasan selatan Banten. “Nilai
investasinya lebih dari USD 600 juta dan
menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja,” ujar
Vince .
Latar Informasi tentang
pabrik semen merah
putih adalah sebuah
proyek masterplan
percepatan dan
perluasan
pembangunan ekonomi
Indonesia dikawasan
selatan Banten.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online yang ketiga ini, unsur kelengkapan
berita (5W+1H) dapat dilihat. Dalam penulisannya, Detik.com memberitakan apa
yang terjadi, siapa yang terkait, dan mengapa itu terjadi. Pada artikel berita ketiga
kali ini terdapat tiga unsur yang menjadi dominan yakni what, who, dan why.
What dalam berita pertama kali ini menjelaskan tentang PT Cemindo
Gemilang yang menerangkan tentang para pekerja asing asal Tiongkok yang
berasal dari dua kontraktor besar Tiongkok yakni PT Sinoma dan China Harbou,
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
87
tetapi pihak perusahaan tidak menjelaskan tentang isu pekerja asing yang
meresahkan masyarakat.
“PT Cemindo Gemilang memberikan penjelasan soal isu pekerja asing asal
China yang bekerja dalam proses pembangunan pabrik.”
Unsur What yang kedua adalah PT Cemindo Gemilang juga akan terus
mempercepat pembangunan pabrik semen yang sudah mencapai 90 persen.
“PT Cemindo Gemilang juga terus mempercepat penyelesaian
pembangunan pabrik Semen Merah Putih yang berada di Kecamatan
Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.”
Who dapat dilihat dari subjek yang terkait dalam berita yang ketiga ini
yaitu perusahaan yang menaugi pembangunan pabrik semen di Lebak-Banten, PT
Cemindo Gemilang. Narasumber yang digunakan untuk penulisan berita berasal
dari pihak perusahaan yakni CSR manager PT Cemindo Gemilang, Sigit
Indrayana dan Komisaris PT Cemindo Gemilang Vince Indigo.
“Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah, kedua kontraktor tersebut telah
memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat setempat.”
Sementara itu, unsur Why pada pemberitaan ini dapat dilihat dari mengapa
kedua kontraktor asal Tiongkok itu direkrut oleh PT Cemindo Gemilang untuk
melakukan pembangunan pabrik semen di Lebak-Banten.
“Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai kontraktor di bidang
Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) terbesar di seluruh dunia.
Sedangkan China Harbour merupakan kontraktor yang membangun sebagian
besar infrastruktur di China, mulai dari jalan hingga pelabuhan laut.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
88
Kedua unsur lainnya, Detikcom tidak terlalu menekankan unsur when,
where, dan how. Ketiga unsur tersebut hanya menjadi unsur pelengkap artikel
berita. Berikut adalah tabel analisis Skrip berita ke-3.
Tabel 4.10
Analisis Skrip Artikel Berita 3
Kalimat Proposisi Skrip
PENJELASAN PT CEMINDO SOAL
PEKERJA CHINA DI LEBAK BANTEN
Judul
1-2 Jakarta - PT Cemindo Gemilang
memberikan penjelasan soal isu pekerja
asing asal China yang bekerja dalam proses
pembangunan pabrik. CSR Manager PT
Cemindo Gemilang Sigit Indrayana
mengatakan, ada 400 orang asal China yang
berizin.
.
What
Who
3-4 “Kami merekrut mereka dari PT Sinoma dan
China Harbour. Mereka semua memiliki
keahlian khusus yang kami butuhkan untuk
mempercepat penyelesaian pabrik Semen
Merah Putih plus dermaga," jelas Sigit dalam
rilis yang disampaikan pada detikcom, Selasa
(30/6/2015).
Who
Why
5-6 Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai What
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
89
kontraktor di bidang Engineering,
Procurement, dan Construction (EPC)
terbesar di seluruh dunia. Sedangkan China
Harbour merupakan kontraktor yang
membangun sebagian besar infrastruktur di
China, mulai dari jalan hingga pelabuhan
laut.
Who
Why
7-8 “Kedua kontraktor ini sangat berpengalaman
dan memenuhi syarat yang kami butuhkan,”
ujarnya. “Semua akan kembali
kemanfaatanya untuk masyarakat, semakin
cepat jadi, maka masyarakat segera
menikmati infrastuktur yang bagus,” ujarnya.
Who
Why
9-10 Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah,
kedua kontraktor tersebut telah memberikan
kontribusi signifikan kepada masyarakat
setempat, terutama terkait proses transfer
pengetahuan dan teknologi. “Ini merupakan
komitmen kami untuk memberdayakan
tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Who
Where
11 “Kami berharap pembangunan pabrik ini
berjalan lancar dan sesuai dengan target dan
semua produksi semen Merah Putih untuk
memenuhi kebutuhan pasar nasional,”
sambungnya tanpa memberi penjelasan soal
tudingan pekerjanya yang meresahkan
masyarakat karena buang air besar di sungai
Who
What
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
90
dan tidak sopan.
12-13 Pabrik Semen
PT Cemindo Gemilang juga terus
mempercepat penyelesaian pembangunan
pabrik Semen Merah Putih yang berada di
Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,
Banten. Pengerjaan pabrik yang akan
memproduksi semen berlogo badak bercula
satu ini, telah mencapai sekitar 90 persen.
What
Where
How
14-15 Saat ini penyelesaian tahap akhir sedang
dilakukan. Beberapa kegiatan yang segera
dirampungkan, di antaranya pekerjaan belt
conveyor dan dermaga.
What
How
16 “Meski kondisi perekonomian nasional tidak
menggembirakan, kami tetap menargetkan
pembangunan pabrik tersebut akan selesai
akhir 2015, sehingga semen Merah Putih
bisa segera diproduksi,” ujar Vince Indigo,
Komisaris PT Cemindo Gemilang, dalam
keterangan resminya, Selasa (30/6).
When
Why
17 Vince memaparkan, pabrik yang berada di
ketinggian sekitar 100 meter di atas
permukaan laut ini akan memproduksi
10.000 ton clinker per hari atau setara 3,2
juta ton per tahun dan 12.000 ton semen per
What
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
91
hari atau 4 juta ton per tahun.
18-21 Pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan (terminal khusus) yang siap
menampung berbagai jenis kapal. Dermaga
untuk kapal berbobot mati 2x10000 dwt dan
untuk kapal berbot 30000 dwt akan segera
selesai. Sedangkan fasilitas lainnya berupa
dermaga untuk kapal 70.000 dwt selesai
tahun depan serta ada Ro Ro Ramp facility
untuk tongkang. “Izinnya juga sudah
komplet semua, tidak ada masalah,”
tambahnya.
What
How
22-23 Pabrik semen merah putih yang menempati
area seluas 500 hektare ini merupakan satu-
satunya proyek master plan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi Indonesia
(MP3EI) di kawasan selatan Banten. “Nilai
investasinya lebih dari USD 600 juta dan
menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja,” ujar
Vince .
What
How
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita pertama, mengandung dua tema dalam
pemberitaannya. Tema yang pertama adalah tentang penjelasan PT Cemindo
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
92
Gemilang tentang pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di pembangunan
pabrik semen di Lebak.
“PT Cemindo Gemilang memberikan penjelasan soal isu pekerja asing asal
China yang bekerja dalam proses pembangunan pabrik.”
Pada tema ini, dijelaskan juga tentang kedua kontraktor asal Tiongkok
yang digunakan dalam pembangunan pabrik semen dinilai berpengalaman dan
sudah berkontribusi terhadap masyarakat di sekitar pembangunan pabrik .
Koherensi yang digunakan oleh wartawan Detikcom di tema pertama ini
adalah koherensi pembeda. Terlihat di paragraf ke-3, terdapat kata ‘sedangkan’
untuk membedakan kedua kontraktor Tiongkok yang digunakan dalam
pembangunan pabrik.
“Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai kontraktor di bidang
Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) terbesar di seluruh
dunia. Sedangkan China Harbour merupakan kontraktor yang membangun
sebagian besar infrastruktur di China, mulai dari jalan hingga pelabuhan
laut.”
“Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah, kedua kontraktor tersebut telah
memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat setempat, terutama
terkait proses transfer pengetahuan dan teknologi.”
Tema kedua lebih membahas tentang pembangunan pabrik semen merah
putih yang tahapannya sudah mencapai 90 persen. Tema kedua ini dapat dilihat
pada kalimat ke-12.
“PT Cemindo Gemilang juga terus mempercepat penyelesaian
pembangunan pabrik Semen Merah Putih yang berada di Kecamatan
Bayah, Kabupaten Lebak, Banten.”
Pada tema kedua ini juga dijelaskan target selesainya pembangunan pabrik
semen Merah Putih di Lebak-Banten, jumlah produksi semen yang dihasilkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
93
untuk memenuhi psar nasional, dan fasilitas yang dilengkapi di pabrik semen
tersebut.
“Meski kondisi perekonomian nasional tidak menggembirakan, kami
tetap menargetkan pembangunan pabrik tersebut akan selesai akhir
2015.”
Pada tema kedua kali ini, Detikcom juga menggunakan elemen detail
dalam penulisan beritanya. Elemen detail ini menggambarkan tentang ketinggian
pabrik dan gambaran jumlah produksi semen merah putih setiap tahunnya.
Elemen detail kali ini juga menjelaskan fasilitas-fasilitas pendukung yang akan
dibangun di pabrik semen tersebut.
“Pabrik yang berada di ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan
laut ini akan memproduksi 10.000 ton clinker per hari atau setara 3,2 juta
ton per tahun dan 12.000 ton semen per hari atau 4 juta ton per tahun.”
“Pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas pelabuhan (terminal khusus)
yang siap menampung berbagai jenis kapal.”
Koherensi penjelas terlihat pada paragraf penutup dari artikel berita ke-3.
Koherensi penjelas yang ada di paragraf terakhir menjelaskan tentang
pembangunan pabrik yang merupakan sebuah proyek besar yang akan mendukung
pembangunan dan perluasan ekonomi di Indonesia, khususnya di Banten.
“Pabrik semen merah putih yang menempati area seluas 500 hektare ini
merupakan satu-satunya proyek master plan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) di kawasan selatan Banten.”
Dari kedua tema yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat bahwa pihak
perusahaan tidak menjelaskan tentang kabar yang beredar tentang perilaku pekerja
asing asal Tiongkok yang dinilai meresahkan warga sekitar tetapi justru
menerangkan bahwa pihaknya sudah berkontribusi secara siginifikan kepada
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
94
warga sekitar khususnya dalam pemberian ilmu dan teknologi kepada para pekerja
lokal. Berikut adalah tabel analisis Tematik berita ke-3.
Tabel 4.11
Analisis Tematik Artikel Berita 3
Kalimat Proposisi Tematik
PENJELASAN PT CEMINDO SOAL
PEKERJA CHINA DI LEBAK BANTEN
Judul
1-2 Jakarta - PT Cemindo Gemilang
memberikan penjelasan soal isu pekerja
asing asal China yang bekerja dalam proses
pembangunan pabrik. CSR Manager PT
Cemindo Gemilang Sigit Indrayana
mengatakan, ada 400 orang asal China yang
berizin.
.
Tema pertama:
PT Cemindo Gemilang
yang menjelaskan soal
isu pekerja asing asal
Tiongkok yang
berkerja di
pembangunan pabrik
semen.
3-4 “Kami merekrut mereka dari PT Sinoma dan
China Harbour. Mereka semua memiliki
keahlian khusus yang kami butuhkan untuk
mempercepat penyelesaian pabrik Semen
Merah Putih plus dermaga," jelas Sigit dalam
rilis yang disampaikan pada detikcom, Selasa
(30/6/2015).
Mendukung tema
pertama.
5-6 Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai
kontraktor di bidang Engineering,
Procurement, dan Construction (EPC)
Mendukung tema
pertama.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
95
terbesar di seluruh dunia. Sedangkan China
Harbour merupakan kontraktor yang
membangun sebagian besar infrastruktur di
China, mulai dari jalan hingga pelabuhan
laut.
7-8 “Kedua kontraktor ini sangat berpengalaman
dan memenuhi syarat yang kami butuhkan,”
ujarnya. “Semua akan kembali
kemanfaatanya untuk masyarakat, semakin
cepat jadi, maka masyarakat segera
menikmati infrastuktur yang bagus,” ujarnya.
Mendukung tema
pertama.
9-10 Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah,
kedua kontraktor tersebut telah memberikan
kontribusi signifikan kepada masyarakat
setempat, terutama terkait proses transfer
pengetahuan dan teknologi. “Ini merupakan
komitmen kami untuk memberdayakan
tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Mendukung tema
pertama.
11 “Kami berharap pembangunan pabrik ini
berjalan lancar dan sesuai dengan target dan
semua produksi semen Merah Putih untuk
memenuhi kebutuhan pasar nasional,”
sambungnya tanpa memberi penjelasan soal
tudingan pekerjanya yang meresahkan
masyarakat karena buang air besar di sungai
dan tidak sopan.
Mendukung tema
pertama.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
96
12-13 Pabrik Semen
PT Cemindo Gemilang juga terus
mempercepat penyelesaian pembangunan
pabrik Semen Merah Putih yang berada di
Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,
Banten. Pengerjaan pabrik yang akan
memproduksi semen berlogo badak bercula
satu ini, telah mencapai sekitar 90 persen.
Tema kedua:
Pembangunan pabrik
semen Merah Putih di
Kecamatan Bayah,
Kabupaten Lebak,
Banten, yang dikelola
oleh PT Cemindo
Gemilang.
14-15 Saat ini penyelesaian tahap akhir sedang
dilakukan. Beberapa kegiatan yang segera
dirampungkan, di antaranya pekerjaan belt
conveyor dan dermaga.
Mendukung tema
kedua.
16 “Meski kondisi perekonomian nasional tidak
menggembirakan, kami tetap menargetkan
pembangunan pabrik tersebut akan selesai
akhir 2015, sehingga semen Merah Putih
bisa segera diproduksi,” ujar Vince Indigo,
Komisaris PT Cemindo Gemilang, dalam
keterangan resminya, Selasa (30/6).
Mendukung tema
kedua.
17 Vince memaparkan, pabrik yang berada di
ketinggian sekitar 100 meter di atas
permukaan laut ini akan memproduksi
10.000 ton clinker per hari atau setara 3,2
juta ton per tahun dan 12.000 ton semen per
hari atau 4 juta ton per tahun.
Mendukung tema
kedua.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
97
18-21 Pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan (terminal khusus) yang siap
menampung berbagai jenis kapal. Dermaga
untuk kapal berbobot mati 2x10000 dwt dan
untuk kapal berbot 30000 dwt akan segera
selesai. Sedangkan fasilitas lainnya berupa
dermaga untuk kapal 70.000 dwt selesai
tahun depan serta ada Ro Ro Ramp facility
untuk tongkang. “Izinnya juga sudah
komplet semua, tidak ada masalah,”
tambahnya.
Mendukung tema
kedua.
22-23 Pabrik semen merah putih yang menempati
area seluas 500 hektare ini merupakan satu-
satunya proyek master plan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi Indonesia
(MP3EI) di kawasan selatan Banten. “Nilai
investasinya lebih dari USD 600 juta dan
menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja,” ujar
Vince .
Mendukung tema
kedua.
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita ketiga yang dapat dilihat dari judul
yang digunakan. Berita yang berjudul “Penjelasan PT Cemindo Soal Pekerja China di
Lebak Banten” disajikan dengan warna biru muda dengan ukuran yang kebih besar dan
lebih tebal dari tulisan berita. Ini akan menarik minat para pembaca online untuk
mengetahui apa komentar yang diberikan oleh pihak perusahaan.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
98
Elemen leksikon digunakan dalam penulisan artikel berita pertama ini
untuk menekankan aspek tertentu dalam berita. Sebagai contoh pada kalimat ke-9
terdapat pilihan kata “proses transfer” untuk menekankan kontribusi yang
dilakukan oleh kedua kontraktor yang dipilih oleh PT Cemindo Gemilang bagi
masyarakat di sekitar lokasi pembangunan pabrik semen.
Kata “proses transfer” memiliki makna memindahkan atau memberikan
ilmu kepada masyarakat khususnya para pekerja lokal di Lebak. Hal inilah yang
terlihat ditonjolkan dari penulisan berita ketiga kali ini.
“Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah, kedua kontraktor tersebut telah
memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat setempat, terutama
terkait proses transfer pengetahuan dan teknologi.”
Elemen berikutnya adalah grafis. Pada halaman pembuka artikel ini
terdapat foto ilustrasi dua orang pekerja yang sedang melakukan pengrakitan
kerangka untuk mempermudah tahap pembangunan.
Kemudian, elemen metafora juga muncul sebagai pendukung beberapa
kalimat. Pada kalimat ke-16, muncul kata ‘menggembirakan’ yang
menggambarkan keadaan ekonomi indonesia saat ini. Menurut KBBI, kata
menggembirakan memiliki makna keadaan yang menyenangkan. Maka, sesuai
konteks kalimat tersebut, keadaan ekonomi di Indonesia pada saat pembangunan
pabrik, berada di keadaan yang tidak menyenangkan.
“Meski kondisi perekonomian nasional tidak menggembirakan, kami tetap
menargetkan pembangunan pabrik tersebut akan selesai akhir 2015.”
Elemen metafora juga terlihat pada kalimat ke-11 dengan kata
‘Meresahkan’. Menurut KBBI, ‘Meresahkan’ berasal dari kata ‘resah’ yang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
99
memiliki makna keadaan tidak tenang atau rusuh. Maka konteks kalimat tersebut
menjelaskan para masyarakat yang merasa tidak tenang atau terganggu dengan
perilaku pekerja Tiongkok tersebut.
“...sambungnya tanpa memberi penjelasan soal tudingan pekerjanya yang
meresahkan masyarakat karena buang air besar di sungai dan tidak sopan.”
Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita yang ketiga.
Tabel 4.12
Analisis Retoris Artikel Berita 3
Kalimat Proposisi Retoris
PENJELASAN PT CEMINDO SOAL
PEKERJA CHINA DI LEBAK BANTEN
Judul
Grafis:
Foto
1-2 Jakarta - PT Cemindo Gemilang
memberikan penjelasan soal isu pekerja
asing asal China yang bekerja dalam proses
pembangunan pabrik. CSR Manager PT
Cemindo Gemilang Sigit Indrayana
mengatakan, ada 400 orang asal China yang
berizin.
Leksikon:
Berizin
3-4 “Kami merekrut mereka dari PT Sinoma dan
China Harbour. Mereka semua memiliki
Metafora:
Merekrut
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
100
keahlian khusus yang kami butuhkan untuk
mempercepat penyelesaian pabrik Semen
Merah Putih plus dermaga," jelas Sigit dalam
rilis yang disampaikan pada detikcom, Selasa
(30/6/2015).
5-6 Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai
kontraktor di bidang Engineering,
Procurement, dan Construction (EPC)
terbesar di seluruh dunia. Sedangkan China
Harbour merupakan kontraktor yang
membangun sebagian besar infrastruktur di
China, mulai dari jalan hingga pelabuhan
laut.
7-8 “Kedua kontraktor ini sangat berpengalaman
dan memenuhi syarat yang kami butuhkan,”
ujarnya. “Semua akan kembali
kemanfaatanya untuk masyarakat, semakin
cepat jadi, maka masyarakat segera
menikmati infrastuktur yang bagus,” ujarnya.
9-10 Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah,
kedua kontraktor tersebut telah memberikan
kontribusi signifikan kepada masyarakat
setempat, terutama terkait proses transfer
pengetahuan dan teknologi. “Ini merupakan
komitmen kami untuk memberdayakan
tenaga kerja lokal,” ujarnya.
Leksikon:
Proses transfer
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
101
11 “Kami berharap pembangunan pabrik ini
berjalan lancar dan sesuai dengan target dan
semua produksi semen Merah Putih untuk
memenuhi kebutuhan pasar nasional,”
sambungnya tanpa memberi penjelasan soal
tudingan pekerjanya yang meresahkan
masyarakat karena buang air besar di sungai
dan tidak sopan.
Leksikon:
sambungnya
Metafora:
Meresahkan
12-13 Pabrik Semen
PT Cemindo Gemilang juga terus
mempercepat penyelesaian pembangunan
pabrik Semen Merah Putih yang berada di
Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,
Banten. Pengerjaan pabrik yang akan
memproduksi semen berlogo badak bercula
satu ini, telah mencapai sekitar 90 persen.
14-15 Saat ini penyelesaian tahap akhir sedang
dilakukan. Beberapa kegiatan yang segera
dirampungkan, di antaranya pekerjaan belt
conveyor dan dermaga.
Leksikon:
Dirampungkan
16 “Meski kondisi perekonomian nasional tidak
menggembirakan, kami tetap menargetkan
pembangunan pabrik tersebut akan selesai
akhir 2015, sehingga semen Merah Putih
bisa segera diproduksi,” ujar Vince Indigo,
Komisaris PT Cemindo Gemilang, dalam
keterangan resminya, Selasa (30/6).
Metafora:
Menggembirakan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
102
17 Vince memaparkan, pabrik yang berada di
ketinggian sekitar 100 meter di atas
permukaan laut ini akan memproduksi
10.000 ton clinker per hari atau setara 3,2
juta ton per tahun dan 12.000 ton semen per
hari atau 4 juta ton per tahun.
18-21 Pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas
pelabuhan (terminal khusus) yang siap
menampung berbagai jenis kapal. Dermaga
untuk kapal berbobot mati 2x10000 dwt dan
untuk kapal berbot 30000 dwt akan segera
selesai. Sedangkan fasilitas lainnya berupa
dermaga untuk kapal 70.000 dwt selesai
tahun depan serta ada Ro Ro Ramp facility
untuk tongkang. “Izinnya juga sudah
komplet semua, tidak ada masalah,”
tambahnya.
22-23 Pabrik semen merah putih yang menempati
area seluas 500 hektare ini merupakan satu-
satunya proyek master plan percepatan dan
perluasan pembangunan ekonomi Indonesia
(MP3EI) di kawasan selatan Banten. “Nilai
investasinya lebih dari USD 600 juta dan
menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja,” ujar
Vince .
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
103
Analisis Berita 4
Judul : Isu Eksodus Tenaga Kerja China ke Indonesia, Benarkah?
Media : Detik.com
Edisi : 30 Juni 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita yang kedua ini, Detikcom membingkai isu
eksodus tenaga kerja di Indonesia yang dikhawatirkan akan mengancam pekerja
lokal. Unsur sintaksis yang bertama dapat dilihat dari judul berita. Judul yang
digunakan dalam pemberitaan kali seolah ingin mempertanyakan apakah benar
ada eksodus pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia. Ini akan membangkitkan
rasa penasaran pembaca tentang perkembangan isu yang hangat dibicarakan di
media.
Berita keempat yang berjudul “Isu Eksodus Tenaga Kerja China ke Indonesia,
Benarkah?” ini dimulai dengan lead yang menjelaskan bahwa isu eksodus pekerja
asing asal Tiongkok sedang hangat dibicarakan. Timbul kekhawatiran Indonesia
akan sama dengan Angola yang pekerjanya kebanyakan berasal dari Tiongkok.
“Jakarta - Perbincangan hangat di media sosial kini seputar isu eksodus
tenaga kerja China ke Indonesia. Ada yang khawatir, nasib Indonesia
bakal seperti Angola yang rajin membangun, namun pekerjanya dari
China. Benarkah kabar itu?”
Detikcom menerangkan bahwa isu ini berkembang dari pembangunan
pabrik semen di Lebak-Banten hingga pembangunan pabrik di Manokwari-Papua.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
104
Hal ini dibuktikan dengan meletakkan informasi tersebut berada di awal berita
setelah lead. Tudingan kepada pemerintahan Jokowi soal dibukanya akses pekerja
asing yang ramai dibicarakan juga diletakkan di awal berita sebagai pengantar ke
informasi tentang nasib Indonesia kedepannya.
“Isu ini berawal dari pemberitaan tentang tenaga kerja China di proyek
pembangunan pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap buang air besar
sembarangan.”
“Pemerintah Jokowi dituding membuka keran pekerja asing China dan
mempersempit nasib pekerja dalam negeri seiring dengan meningkatnya
kerjasama infrastruktur dengan mereka.”
Kemudian setelah latar informasi tentang kasus yang berkembang dan
tudingan kepada pemerintah, wartawan Detikcom meletakkan pernyataan dan
kutipan dari pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri,
yang menjadi sanggahan dari informasi berita diatasnya.
Artikel teks berita kedua ini memiliki latar informasi yang sebanding
dengan kutipan dan pernyataan. Contoh latar informasi dari berita keempat ini
adalah isu yang berkembang ini akan menimbulkan kekhawatiran bagi pekerja
lokal Indonesia. Ini dikaitkan dengan video dari BBC yang menggambarkan
tenaga kerja asing dari Tiongkok yang sangat mendominasi di Angola.
“Bak bola salju, isu tersebut menggelinding hingga ke Afrika. Ada yang
mengaitkan video dokumenter BBC tentang dominannya tenaga kerja
China dii Angola. Proyek-proyek infrastruktur di sana, tak menyediakan
tempat bagi warga setempat.”
Sedangkan kutipan dan pernyataan pada berita keempat ini dapat dilihat
dari wawancara narasumber dengan menteri Tenaga Kerja dan Trasmigrasi, Hanif
Dhakiri, yang menjelaskan bahwa tidak ada eksodus pekerja Tiongkok di
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
105
Indonesia. para pekerja Tiongkok ini hanya diberi izin kerja sementara saja dan
pekerjaannya hanya di tahap konstruksi, bukan produksi.
"”Tidak benar ada eksodus karena kami cukup selektif mengeluarkan izin.
Semua IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing) yang kami keluarkan
untuk kedua pabrik itu sifatnya sementara (masa kerja hanya 6 bulan).
Setelah itu mereka harus angkat kaki. Lagipula, para TKA itu kan hanya
kerja di tahap konstruksi, bukan produksi. Jika konstruksi kelar, mereka
segera pulang," tegas Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).”
Penulisan artikel berita ditutup dengan Latar Informasi tentang jumlah data
tenaga kerja asing asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia.
“Data yang dimiliki Hanif, selama periode Januari 2014- Mei 2015, izin
bagi tenaga kerja China di Indonesia adalah 41.365. Namun yang masih
berada di Indonesia jumlahnya sebesar 12.837.”
Dari penyusunan fakta yang dilakukan oleh wartawan Detikcom dalam
artikel berita online keempat ini, Detikcom lebih menekankan dari pernyataan
Hanif Dhakiri yang menjelaskan bahwa tidak ada kasus eksodus pekerja asing asal
Tiongkok yang akan mengancam para pekerja lokal karena sifatnya hanya
sementara dan pekerjaannya hanya ada di tahap pembangunan. Berikut adalah
tabel analisis Sintaksis berita ke-4.
Tabel 4.13
Analisis Sintaksis Artikel Berita 4
Kalimat Proposisi Sintaksis
ISU EKSODUS TENAGA KERJA CHINA KE
INDONESIA, BENARKAH?
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
106
1-3 Jakarta - Perbincangan hangat di media
sosial kini seputar isu eksodus tenaga kerja
China ke Indonesia. Ada yang khawatir,
nasib Indonesia bakal seperti Angola yang
rajin membangun, namun pekerjanya dari
China. Benarkah kabar itu?
Lead: Latar informasi
mengenai isu eksodus
para pekerja asing asal
Tiongkok. Sebagian
khawatir nasib
Indonesia akan seperti
Angola.
4-5 Isu ini berawal dari pemberitaan tentang
tenaga kerja China di proyek pembangunan
pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap
buang air besar sembarangan. Dari situ, isu
berkembang hingga eksodus tenaga kerja
dari sebuah pabrik di Manokwari, Papua.
Latar informasi tentang
isu yang berkembang
berawal dari pekerja
Tiongkok yang ada di
Lebak Banten
berkembang hingga
pembangunan pabrik di
Papua.
6-7 Pemerintah Jokowi dituding membuka keran
pekerja asing China dan mempersempit nasib
pekerja dalam negeri seiring dengan
meningkatnya kerjasama infrastruktur
dengan mereka. Sejumlah berita
penandatanganan proyek kerjasama pun
ditautkan dengan kabar eksodus.
Latar informasi
mengenai
pemerintahan Jokowi
yang dituding
memudahkan akses
pekerja asal Tiongkok
yang akan mengancam
pekerja lokal.
8-10 Bak bola salju, isu tersebut menggelinding
hingga ke Afrika. Ada yang mengaitkan
video dokumenter BBC tentang dominannya
tenaga kerja China dii Angola. Proyek-
Latar Informasi tentang
kondisi di Angola yang
pekerjanya kebanyakan
berasal dari Tiongkok
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
107
proyek infrastruktur di sana, tak
menyediakan tempat bagi warga setempat..
11 Pertanyaan besar pun muncul: apakah nasib
Indonesia bakal sama seperti Angola?
Pertanyaan tentang
nasib Indonesia
akankah sama seperti
Angola.
12-13 Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
menjawab pertanyaan di atas dengan tegas.
Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir
pekerja asal China di Indonesia.
Pernyataan dari
Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi,
Hanif Dhakiri yang
membantah isu
eksodus tenaga kerja
asing asal Tiongkok.
14-17 "Tidak benar ada eksoodus karena kami
cukup selektif mengeluarkan izin. Semua
IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing)
yang kami keluarkan untuk kedua pabrik itu
sifatnya sementara (masa kerja hanya 6
bulan). Setelah itu mereka harus angkat kaki.
Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di
tahap konstruksi, bukan produksi. Jika
konstruksi kelar, mereka segera pulang,"
tegas Hanif kepada detikcom, Selasa
(30/6/2015).
Kutipan dari Hanif
Dhakiri yang
menjelaskan bahwa
para pekerja asing
hanya memiliki masa
kerja 6 bulan dan
pekerjaannya hanya
pada tahap konstruksi.
18-19 Politisi PKB itu membeberkan data. Untuk
dua perusahaan yang disorot yakni, PT
Pernyataan dari Hanif
Dhakiri tentang izin
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
108
Cemindo Gemilang hanya menerbitkan 17
izin pekerja asing dan PT Cimona,
menerbitkan 432 izin untuk 6 bulan kerja.
yang dikeluarkan oleh
kementerian untuk para
pekerja asing asal
Tiongkok tersebut.
20-22 "Karena 6 bulan, maka kami perkirakan
sebagian sudah pulang. Kenapa? Karena
memang mayoritas dari mereka adalah TK
untuk tahap konstruksi saja," terangnya.
Kutipan dari Hanif
Dhakiri yang
menjelaskan tentang
pekerja asal Tiongkok
yang hanya bekerja di
tahap konstruksi.
23-25 Meski begitu, Hanif mengaku mendapat
laporan jumlahnya lebih banyak di lapangan.
Saat ini, dia sedang memverifikasinya. Jika
benar, maka mereka bakal dideportasi.
Pernyataan dari Hanif
Dhakiri yang
menjelaskan bahwa ia
mendapat laporan
tentang pekerja asing
yang jumlahnya lebih
banyak di lapangan.
26-27 Data yang dimiliki Hanif, selama periode
Januari 2014- Mei 2015, izin bagi tenaga
kerja China di Indonesia adalah 41.365.
Namun yang masih berada di Indonesia
jumlahnya sebesar 12.837.
Latar Informasi tentang
jumlah data tenaga
kerja asing asal
Tiongkok yang bekerja
di Indonesia.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online keempat ini, unsur kelengkapan berita
(5W+1H) dapat terlihat dari beberapa paragraf. Pada artikel berita kedua kali ini
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
109
terdapat tiga unsur yang menjadi dominan dalam artikel berita kali ini yakni What,
Who, dan How.
Unsur What yang menjadi unsur paling dominan dalam artikel berita kali
ini adalah isu eksodus para pekerja asing asal Tiongkok yang bermula dari kabar
miring dari Lebak-Banten hingga pembangunan pabrik di Papua. Ini dinilai akan
mengkhawatirkan kondisi pekerja di Indonesia karena video dari BBC yang
mengangkat Angola yang sedang gencar melakukan pembangunan namun
pekerjanya beraal dari Tiongkok.
“Perbincangan hangat di media sosial kini seputar isu eksodus tenaga kerja
China ke Indonesia. Ada yang khawatir, nasib Indonesia bakal seperti
Angola yang rajin membangun, namun pekerjanya dari China.”
Unsur Who yang paling ditekankan dalam artikel berita keempat ini adalah
Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri yang memberikan keterangan bahwa kasus
eksodus pekerja asing asal Tiongkok tidak benar dan tidak akan mengancam
eksistensi para pekerja lokal.
“Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menjawab pertanyaan di atas
dengan tegas. Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir pekerja asal
China di Indonesia.”
Unsur Who yang kedua adalah para pekerja asing asal Tiongkok yang
dikhawatirkan akan mewarnai atau mendominasi proyek-proyek pembangunan
infrastruktur di Indonesia dan akan mengancam eksistensi para pekerja dalam
negeri.
Unsur How dalam berita keempat berbicara tentang bagaimana para
pekerja asing asal Tiongkok tidak akan mengancam eksistensi para pekerja lokal
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
110
dan bagaimana tindakan dari pihak kementerian terhadap penerbitan izin untuk
para pekerja asing.
"Tidak benar ada eksoodus karena kami cukup selektif mengeluarkan izin.
Semua IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing) yang kami keluarkan
untuk kedua pabrik itu sifatnya sementara (masa kerja hanya 6 bulan).
Setelah itu mereka harus angkat kaki. Lagipula, para TKA itu kan hanya
kerja di tahap konstruksi, bukan produksi.”
Unsur lainnya, yakni why, where, when menjadi unsur pelengkap dan
penopang sebuah artikel berita. Ketiga unsur kelengkapan berita tersebut tidak
terlalu ditekankan dalam penulisan artikel berita kali ini.
Tabel 4.14
Analisis Skrip Artikel Berita 4
Kalimat Proposisi Skrip
ISU EKSODUS TENAGA KERJA CHINA KE
INDONESIA, BENARKAH?
Judul
1-3 Jakarta - Perbincangan hangat di media
sosial kini seputar isu eksodus tenaga kerja
China ke Indonesia. Ada yang khawatir,
nasib Indonesia bakal seperti Angola yang
rajin membangun, namun pekerjanya dari
China. Benarkah kabar itu?
What
Who
Where
4-5 Isu ini berawal dari pemberitaan tentang
tenaga kerja China di proyek pembangunan
pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap
buang air besar sembarangan. Dari situ, isu
berkembang hingga eksodus tenaga kerja
When
Where
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
111
dari sebuah pabrik di Manokwari, Papua.
6-7 I Pemerintah Jokowi dituding membuka
keran pekerja asing China dan
mempersempit nasib pekerja dalam negeri
seiring dengan meningkatnya kerjasama
infrastruktur dengan mereka. Sejumlah berita
penandatanganan proyek kerjasama pun
ditautkan dengan kabar eksodus.
Who
How
Why
8-10 Bak bola salju, isu tersebut menggelinding
hingga ke Afrika. Ada yang mengaitkan
video dokumenter BBC tentang dominannya
tenaga kerja China dii Angola. Proyek-
proyek infrastruktur di sana, tak
menyediakan tempat bagi warga setempat..
What
Why
11 Pertanyaan besar pun muncul: apakah nasib
Indonesia bakal sama seperti Angola?
12-13 Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
menjawab pertanyaan di atas dengan tegas.
Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir
pekerja asal China di Indonesia.
Who
How
14-17 "Tidak benar ada eksoodus karena kami
cukup selektif mengeluarkan izin. Semua
IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing)
yang kami keluarkan untuk kedua pabrik itu
Who
How
Why
When
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
112
sifatnya sementara (masa kerja hanya 6
bulan). Setelah itu mereka harus angkat kaki.
Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di
tahap konstruksi, bukan produksi. Jika
konstruksi kelar, mereka segera pulang,"
tegas Hanif kepada detikcom, Selasa
(30/6/2015).
18-19 Politisi PKB itu membeberkan data. Untuk
dua perusahaan yang disorot yakni, PT
Cemindo Gemilang hanya menerbitkan 17
izin pekerja asing dan PT Cimona,
menerbitkan 432 izin untuk 6 bulan kerja.
What
Who
20-22 "Karena 6 bulan, maka kami perkirakan
sebagian sudah pulang. Kenapa? Karena
memang mayoritas dari mereka adalah TK
untuk tahap konstruksi saja," terangnya.
What
When
23-25 Meski begitu, Hanif mengaku mendapat
laporan jumlahnya lebih banyak di lapangan.
Saat ini, dia sedang memverifikasinya. Jika
benar, maka mereka bakal dideportasi.
What
Why
26-27 Data yang dimiliki Hanif, selama periode
Januari 2014- Mei 2015, izin bagi tenaga
kerja China di Indonesia adalah 41.365.
Namun yang masih berada di Indonesia
jumlahnya sebesar 12.837.
What
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
113
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita kedua hanya mengandung satu tema utama yakni
berkembangnya isu eksodus tenaga kerja asing asal Tiongkok. Isu ini
dikhawatirkan akan menggeser para pekerja lokal seperti yang terjadi di Angola.
Namun, isu ini dibantah oleh Menteri Teaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif
Dhakiri.
“Perbincangan hangat di media sosial kini seputar isu eksodus tenaga kerja
China ke Indonesia. Ada yang khawatir, nasib Indonesia bakal seperti
Angola yang rajin membangun, namun pekerjanya dari China.”
Pada tema ini, dijelaskan juga adanya tudingan kepada pemerintahan
Jokowi yang memudahkan akses masuknya pekerja asing asal Tiongkok ke
Indonesia yang akan menggeser pekerja lokal dalam negeri.
“Pemerintah Jokowi dituding membuka keran pekerja asing China dan
mempersempit nasib pekerja dalam negeri seiring dengan meningkatnya
kerjasama infrastruktur dengan mereka..”
Penulisan berita keempat ini, wartawan Detikcom menggunakan koherensi
sebab-akibat. Terlihat pada kalimat ke-4 bahwa isu eksodus para pekerja
Tiongkok terus berkembang hingga ke Papua disebabkan karena perilaku tenaga
kerja Tiongkok yang tidak menyenangkan di Lebak-Banten.
“Isu ini berawal dari pemberitaan tentang tenaga kerja China di proyek
pembangunan pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap buang air besar
sembarangan. Dari situ, isu berkembang hingga eksodus tenaga kerja dari
sebuah pabrik di Manokwari, Papua.”
Koherensi penjelas juga terlihat pada kalimat ke-18, dimana terdapat kata
‘dan’ untuk menjelaskan izin yang diberikan kepada para pekerja asing asal
Tiongkok dari dua perusahaan.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
114
“Politisi PKB itu membeberkan data. Untuk dua perusahaan yang disorot
yakni, PT Cemindo Gemilang hanya menerbitkan 17 izin pekerja asing
dan PT Cimona, menerbitkan 432 izin untuk 6 bulan kerja.”
Dari tema yang disusun, Detikcom lebih menekankan bantahan dari
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri tentang isu eksodus para pekerja asing yang
bekerja di beberapa sektor pembangunan di Indonesia karena izin yang
dikeluarkan dari pihak kementerian hanya bersifat sementara dan hanya untuk
proses pembangunan. Tentu ini tidak akan mengancam pekerja lokal. Berikut
adalah tabel analisis Tematik pada berita keempat.
Tabel 4.15
Analisis Tematik Artikel Berita 4
Kalimat Proposisi Tematik
ISU EKSODUS TENAGA KERJA CHINA KE
INDONESIA, BENARKAH?
Judul
1-3 Jakarta - Perbincangan hangat di media
sosial kini seputar isu eksodus tenaga kerja
China ke Indonesia. Ada yang khawatir,
nasib Indonesia bakal seperti Angola yang
rajin membangun, namun pekerjanya dari
China. Benarkah kabar itu?
Tema Pertama:
Isu yang berkembang
di media sosial tentang
eksodus tenaga kerja
asal Tiongkok di
Indonesia.
4-5 Isu ini berawal dari pemberitaan tentang
tenaga kerja China di proyek pembangunan
pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap
buang air besar sembarangan. Dari situ, isu
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
115
berkembang hingga eksodus tenaga kerja
dari sebuah pabrik di Manokwari, Papua.
6-7 I Pemerintah Jokowi dituding membuka
keran pekerja asing China dan
mempersempit nasib pekerja dalam negeri
seiring dengan meningkatnya kerjasama
infrastruktur dengan mereka. Sejumlah berita
penandatanganan proyek kerjasama pun
ditautkan dengan kabar eksodus.
Mendukung tema
pertama.
8-10 Bak bola salju, isu tersebut menggelinding
hingga ke Afrika. Ada yang mengaitkan
video dokumenter BBC tentang dominannya
tenaga kerja China dii Angola. Proyek-
proyek infrastruktur di sana, tak
menyediakan tempat bagi warga setempat..
Mendukung tema
pertama
11 Pertanyaan besar pun muncul: apakah nasib
Indonesia bakal sama seperti Angola?
Mendukung tema
pertama
12-13 Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
menjawab pertanyaan di atas dengan tegas.
Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir
pekerja asal China di Indonesia.
Mendukung tema
pertama
.
14-17 "Tidak benar ada eksoodus karena kami
cukup selektif mengeluarkan izin. Semua
IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing)
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
116
yang kami keluarkan untuk kedua pabrik itu
sifatnya sementara (masa kerja hanya 6
bulan). Setelah itu mereka harus angkat kaki.
Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di
tahap konstruksi, bukan produksi. Jika
konstruksi kelar, mereka segera pulang,"
tegas Hanif kepada detikcom, Selasa
(30/6/2015).
18-19 Politisi PKB itu membeberkan data. Untuk
dua perusahaan yang disorot yakni, PT
Cemindo Gemilang hanya menerbitkan 17
izin pekerja asing dan PT Cimona,
menerbitkan 432 izin untuk 6 bulan kerja.
Mendukung tema
pertama
20-22 "Karena 6 bulan, maka kami perkirakan
sebagian sudah pulang. Kenapa? Karena
memang mayoritas dari mereka adalah TK
untuk tahap konstruksi saja," terangnya.
Mendukung tema
pertama
23-25 Meski begitu, Hanif mengaku mendapat
laporan jumlahnya lebih banyak di lapangan.
Saat ini, dia sedang memverifikasinya. Jika
benar, maka mereka bakal dideportasi.
Mendukung tema
pertama
26-27 Data yang dimiliki Hanif, selama periode
Januari 2014- Mei 2015, izin bagi tenaga
kerja China di Indonesia adalah 41.365.
Namun yang masih berada di Indonesia
jumlahnya sebesar 12.837.
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
117
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita yang kedua ini juga dapat dilihat dari
penulisan judul yang dibuat tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf
yang lebih besar. Judul juga diletakkan di paling atas berita sehingga menarik
perhatian para pembaca online yang cenderung cepat.
Elemen berikutnya adalah grafis. Pada halaman pembuka artikel ini
terdapat foto ilustrasi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri. Foto
ini seolah menekankan subjek utama yang ditekankan dalam penulisan berita ini
adalah Hanif Dhakiri yang dimintai keterangan tentang kasus eksodus para
pekerja asing asal Tiongkok.
Elemen leksikon digunakan dalam penulisan artikel berita pertama ini
untuk menekankan aspek tertentu. Leksikon yang paling sering digunakan dalam
artikel berita ini yang ada di beberapa paragraf adalah kata “eksodus”. Kata ini
sesuai dengan kasus yang diangkat dalam berita kali ini yaitu perpindahan atau
masuknya tenaga kerja asing Tiongkok ke Indonesia yang dibantah oleh Menteri
Hanif Dhakiri.
“Perbincangan hangat di media sosial kini seputar isu eksodus tenaga
kerja China ke Indonesia..”
“Dari situ, isu berkembang hingga eksodus tenaga kerja dari sebuah
pabrik di Manokwari, Papua.”
“Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menjawab pertanyaan di atas
dengan tegas. Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir pekerja asal
China di Indonesia.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
118
Kemudian, elemen metafora juga dapat terlihat di beberapa paragraf dari
artikel berita keempat ini.
“Pemerintah Jokowi dituding membuka keran pekerja asing China dan
mempersempit nasib pekerja dalam negeri seiring dengan meningkatnya
kerjasama infrastruktur dengan mereka.”
“Bak bola salju, isu tersebut menggelinding hingga ke Afrika. Ada yang
mengaitkan video dokumenter BBC tentang dominannya tenaga kerja
China di Angola.”
Kata “menggelinding” yang terdapat pada kalimat ke-8 memiliki makna
terus berkembang dan bergulir hingga isu tersebut semakin ramai diperbincangkan
di kalangan tenaga kerja. Unsur Metafora juga ditemukan pada kalimat ke-17.
“...Setelah itu mereka harus angkat kaki”
Menurut KBBI, makna dari kata “angkat kaki” berarti pergi atau
meninggalkan tempat. Maka sesuai konteks kalimat, Detikcom ingin menekankan
informasi para pekerja asing dari Tiongkok diharuskan untuk pergi meninggalkan
Indonesia jika izin waktu kerjanya sudah habis. Ini dikarenakan izin yang berlaku
untuk para pekerja asing hanya bersifat sementara.
Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita yang ke-4.
Tabel 4.16
Analisis Retoris Artikel Berita 4
Kalimat Proposisi Retoris
ISU EKSODUS TENAGA KERJA CHINA KE
INDONESIA, BENARKAH?
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
119
Grafis : Foto
1-3 Jakarta - Perbincangan hangat di media
sosial kini seputar isu eksodus tenaga kerja
China ke Indonesia. Ada yang khawatir, nasib
Indonesia bakal seperti Angola yang rajin
membangun, namun pekerjanya dari China.
Benarkah kabar itu?
Leksikon:
Eksodus
4-5 Isu ini berawal dari pemberitaan tentang
tenaga kerja China di proyek pembangunan
pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap
buang air besar sembarangan. Dari situ, isu
berkembang hingga eksodus tenaga kerja dari
sebuah pabrik di Manokwari, Papua.
Leksikon :
Kerap, Eksodus
6-7 Pemerintah Jokowi dituding membuka keran
pekerja asing China dan mempersempit nasib
pekerja dalam negeri seiring dengan
meningkatnya kerjasama infrastruktur dengan
mereka. Sejumlah berita penandatanganan
proyek kerjasama pun ditautkan dengan kabar
eksodus.
Leksikon:
Eksodus, Dituding
Metafora:
mempersempit
8-10 Bak bola salju, isu tersebut menggelinding
hingga ke Afrika. Ada yang mengaitkan
video dokumenter BBC tentang dominannya
Metafora:
Bak bola salju,
menggelinding
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
120
tenaga kerja China dii Angola. Proyek-proyek
infrastruktur di sana, tak menyediakan tempat
bagi warga setempat..
11 Pertanyaan besar pun muncul: apakah nasib
Indonesia bakal sama seperti Angola?
12-13 Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
menjawab pertanyaan di atas dengan tegas.
Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir
pekerja asal China di Indonesia.
Leksikon
Eksodus, banjir
14-17 "Tidak benar ada eksoodus karena kami
cukup selektif mengeluarkan izin. Semua
IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing)
yang kami keluarkan untuk kedua pabrik itu
sifatnya sementara (masa kerja hanya 6
bulan). Setelah itu mereka harus angkat kaki.
Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di
tahap konstruksi, bukan produksi. Jika
konstruksi kelar, mereka segera pulang,"
tegas Hanif kepada detikcom, Selasa
(30/6/2015).
Leksikon:
Eksodus
Metafora:
Angkat kaki
18-19 Politisi PKB itu membeberkan data. Untuk
dua perusahaan yang disorot yakni, PT
Cemindo Gemilang hanya menerbitkan 17
izin pekerja asing dan PT Cimona,
menerbitkan 432 izin untuk 6 bulan kerja.
Metafora:
Membeberkan,
menerbitkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
121
20-22 "Karena 6 bulan, maka kami perkirakan
sebagian sudah pulang. Kenapa? Karena
memang mayoritas dari mereka adalah TK
untuk tahap konstruksi saja," terangnya.
23-25 Meski begitu, Hanif mengaku mendapat
laporan jumlahnya lebih banyak di lapangan.
Saat ini, dia sedang memverifikasinya. Jika
benar, maka mereka bakal dideportasi.
26-27 Data yang dimiliki Hanif, selama periode
Januari 2014- Mei 2015, izin bagi tenaga
kerja China di Indonesia adalah 41.365.
Namun yang masih berada di Indonesia
jumlahnya sebesar 12.837.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
122
Berita 5
Judul : Eksodus Pekerja China di Angola Jangan Sampai Terjadi di
Indonesia
Media : Detik.com
Edisi : 30 Juni 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita kelima ini, Detik.com menyajikan berita
tentang kekhawatiran eksodus para pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di
Angola juga akan terjadi di Indonesia. Artikel berita kelima ini berjudul “Eksodus
Pekerja China di Angola Jangan Sampai Terjadi di Indonesia”. Dari judul yang
digunakan oleh wartawan Detikcom dalam berita kelima ini sudah sangat terlihat
banyak pihak yang khawatir nasib Indonesia akan berakhir sama dengan Angola.
Berita ini dimulai dengan lead yang menjelaskan keadaan di Angola yang
pembangunan infrastrukturnya didominasi oleh pekerja-pekerja asing asal
Tiongkok. Pada awal berita dijelaskan keadaan di Angola mulai dari eksodus
pekerja Tiongkok, pembangunan infrastruktur akibat perang saudara, hingga
konflik yang terjadi akibat banyak pekerja lokal yang tergeser oleh pekerja
Tiongkok.
“Jakarta - Di Angola, eksodus pekerja asal China mendominasi proyek-
proyek infrastruktur. Para pekerja lokal termarjinalkan dengan alasan
efisiensi kerja. Hal ini jangan sampai terjadi di Indonesia.”
Setelah dijelaskan keadaan di Angola, informasi tersebut dikaitkan dengan
isu eksodus tenaga kerja asing asal Tiongkok yang mulai ramai dibicarakan di
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
123
Indonesia. Banyak pihak yang menghimbau agar masuknya pekerja Tiongkok ke
Indonesia jangan ampai membawa dampak buruk bagi persediaan lapangan
pekerjaan untuk pekerja lokal. Walaupun isu ini tidak dibenarkan oleh Hanif
Dhakiri.
“Sejumlah kalangan mewanti-wanti agar masalah pekerja China di
Indonesia tidak sampai membawa implikasi buruk bagi perluasan lapangan
kerja di Tanah Air.”
Narasumber yang digunakan dalam berita kelima kali ini adalah peneliti
dari CSIS, Rizal Sukma. Kutipan Rizal Sukma yang menjelaskan hubungan antara
Tiongkok dengan Indonesia harus berimbang digunakan sebagai pendukung
informasi yang menerangkan tentang himbauan kepada pemerintah khususnya
mengenai masuknya pekerja Tiongkok di Indonesia.
Artikel berita kelima juga ditutup dengan kutipan dari Rizal Sukma yang
menjelaskan kerjasama antar Indonesia dengan Tiongkok harus jelas dan jangan
berdampak buruk untuk perluasan lapangan pekerjaan di Indonesia.
Dalam penulisannya, wartawan Detikcom juga mengutip dari laporan
BBC yang menjelaskan keadaan para pekerja asing maupun lokal di Angola
sebagai pendukung dan pelengkap informasi.
“BBC melaporkan, puluhan ribu pekerja China datang ke Angola untuk
bekerja dalam proyek-proyek pembangunan kota setelah perang saudara
yang sempat melanda beberapa tahun.”
Berita kelima ini memiliki latar informasi yang dominan dibandingkan
kutipan dan pernyataan. Dari cara penulisan dan penyusunan fakta dalam artikel
berita online ini, Detikcom ingin menjelaskan kepada khalayak adalah keadaan di
Angola dimana pembangunan infrastruktur lebih didominasi dengan pekerja asing
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
124
asal Tiongkok. Namun, informasi yang ditekankan adalah walaupun isu maraknya
pekerja Tiongkok di Indonesia ini sudah disangkal oleh menteri Hanif Dhakiri,
namun pemerintah dihimbau agar Indonesia jangan sampai bernasib sama seperti
Angola.
Tabel 4.17
Analisis Sintaksis Artikel Berita 5
Kalimat Proposisi Sintaksis
EKSODUS PEKERJA CHINA DI ANGOLA
JANGAN SAMPAI TERJADI DI INDONESIA
Judul
1-2 Jakarta - Di Angola, eksodus pekerja asal
China mendominasi proyek-proyek
infrastruktur. Para pekerja lokal
termarjinalkan dengan alasan efisiensi
kerja. Hal ini jangan sampai terjadi di
Indonesia..
Lead: Latar informasi
mengenai pekerja lokal
di Angola yang
tergeser oleh pekerja
asal Tiongkok dalam
proyek infrastruktur
3-5 BBC melaporkan, puluhan ribu pekerja
China datang ke Angola untuk bekerja
dalam proyek-proyek pembangunan kota
setelah perang saudara yang sempat
melanda beberapa tahun. Ibu kota Luanda
yang terus berbenah, mengundang para
investor dari China. Namun ada
konsekuensinya: para pekerja yang dibawa
juga harus dari negeri tirai bambu.
Latar informasi dari
BBC yang menjelaskan
pekerja Tiongkok
datang ke Angola
untuk bekerja di
proyek-proyek
pembangunan kota di
Angola
6-7 Para pekerja China yang berbaju seragam Latar informasi
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
125
biru tersebut sibuk membangun jalan,
bangunan, rel kereta dan sekolah. Mereka
bahkan memiliki fasilitas kesehatan sendiri
yang dikelola oleh dokter asal China.
mengenai pekerjaan
yang dilakukan oleh
para pekerja Tiongkok
yang mendominasi
proyek pembangunan
dan fasilitas kesehatan
di Angola
8 "Saya berusaha sebaik mungkin menangani
mereka (para pekerja)," kata Dr Wang yang
menangani para pekerja.
Kutipan dokter asal
Tiongkok, Dr Wang,
yang menangani para
pekerja di Angola
9 Nyaris tak ada pekerja lokal di pabrik-
pabrik di Angola, kecuali petugas
keamanan dan dua wanita yang bertugas
mencuci sayuran.
Latar Informasi yang
menjelaskan hampir
tidak ada pekerja lokal
Angola yang
dipekerjakan kecuali
untuk pekerjaan-
pekerjaan yang sepele.
10-11 China masuk ke Angola dengan barter
minyak. Pemerintah Angola menjual
minyak, sebagi gantinya China
membangun sejumlah infrastruktur di sana.
Latar informasi tentang
bagaimana pekerja-
pekerja Tiongkok bisa
masuk ke Angola dan
membangun sejumlah
infrastruktur.
12-14 Kelompok LSM HAM di Angola
menyoroti masalah eksodus ini. Mereka
Pernyataan dari
kelompok LSM HAM
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
126
mengakui banyak generasi muda Angola
yang belum mengenyam pendidikan tinggi.
Namun bukan berarti harus mengimpor
tenaga kerja dari China.
Angola yang
menjelaskan bahwa
masyarakat disana
tidak berpendidikan
tinggi.
15-17 Akibat hal ini, muncul kecemburuan sosial
di Angola. Ada sejumlah kasus
penyerangan warga lokal terhadap para
pekerja China. Bahkan sebagian ada yang
menimbulkan korban.
Latar informasi tentang
munculnya
kecemburuan sosial di
Angola yang
mengakibatkan konflik
antara warga lokal
dengan pekerja asing
Tiongkok.
18-19 Setelah merebaknya isu eksodus pekerja
China di Indonesia terkait pembangunan
pabrik semen -- yang telah disangkal oleh
Menaker Hanif Dhakiri -- banyak
kalangan yang mengaitkan hal itu dengan
Angola. Sejumlah kalangan mewanti-wanti
agar masalah pekerja China di Indonesia
tidak sampai membawa implikasi buruk
bagi perluasan lapangan kerja di Tanah
Air.
Latar Informasi tentang
kasus eksodus pekerja
Tiongkok di Angola
yang dikaitkan dengan
maraknya pekerja asing
di Indonesia.
20 "Kita tidak boleh condong ke China.
Sebagai negara poros, dengan prinsip
bebas-aktif, Indonesia harus membangun
hubungan berimbang dengan semua
kekuatan besar. Karena kita juga kekuatan
Kutipan peneliti dari
CSIS, Rizal Sukma,
yang menjelaskan
hubungan antara
Tiongkok dengan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
127
besar di antara dua samudera, Pasifik dan
Samudera Hindia," terang peneliti dari
CSIS, Rizal Sukma, kepada detikcom,
Selasa (30/6/2015).
Indonesia harus
berimbang
21 "Dua samudera itu akan menjadi arena
rivalitas antar negara besar di abad ke-21
ini. Kerjasama dengan China harus jelas
terms of agreementnya. Jangan sampai
investasi China di sini tidak membawa
implikasi apapun bagi perluasan lapangan
kerja bagi indonesia. China ini suka bawa
pekerjanya untuk mengerjakan proyek-
proyek mereka, termasuk tenaga kerja
kasar. Kita harus berani bilang ke China
bahwa kita bukan Angola, Zimbabwe atau
Sri Lanka," tegasnya.
Kutipan Rizal Sukma
yang menjelaskan
kerjasama antar
Indonesia dengan
Tiongkok harus jelas
dan jangan berdampak
buruk untuk perluasan
lapangan pekerjaan di
Indonesia.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online yang kelima ini, unsur kelengkapan
berita (5W+1H) menjadi salah satu aspek yang diteliti. Dari beberapa paragraf
berita yang ditulis oleh wartawan Detik.com, ada empat unsur yang mendominasi
penulisannya yakni What (apa), Where (dimana), Who (siapa), dan How
(bagaimana).
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
128
What dalam berita ketiga kali ini menjelaskan tentang apa yang terjadi di
Angola dimana pembangunan infrastruktur diwarnai oleh pakerja-pekerja yang
datang dari Tiongkok. Hal ini menyebabkan tergesernya eksistensi para pekerja
lokal di Angola yang kemudian memancing timbulnya konflik.
“Di Angola, eksodus pekerja asal China mendominasi proyek-proyek
infrastruktur. Para pekerja lokal termarjinalkan dengan alasan efisiensi
kerja.”
“Akibat hal ini, muncul kecemburuan sosial di Angola. Ada sejumlah
kasus penyerangan warga lokal terhadap para pekerja China.”
Unsur What yang kedua dalam penulisan berita kali ini adalah
dikaitkannya keadaan di Angola dengan isu maraknya pekerja asing asal
Tiongkok yang bekerja di beberapa sektor industri di Indonesia. Walaupun isu ini
sudah dibantah, himbauan kepada pemerintah agar Indonesia jangan seperti
Angola banyak disampaikan oleh beberapa kalangan.
“Setelah merebaknya isu eksodus pekerja China di Indonesia terkait
pembangunan pabrik semen -- yang telah disangkal oleh Menaker Hanif
Dhakiri -- banyak kalangan yang mengaitkan hal itu dengan Angola.”
Unsur Where juga ditonjolkan dari penulisan berita kelima kali ini. Judul
yang digunakan untuk berita kelima adalah “Eksodus Pekerja China Di Angola
Jangan Sampai Terjadi Di Indonesia”. dari penulisan judul saja sudah terlihat unsur
Where berbicara tentang kasus pekerja asing yang terjadi di Angola itu jangan sampai
terjadi di Indonesia. Pada awal berita juga digambarkan keadaan maraknya pekerja asing
di Angola.
“Nyaris tak ada pekerja lokal di pabrik-pabrik di Angola, kecuali petugas
keamanan dan dua wanita yang bertugas mencuci sayuran.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
129
Unsur yang ketiga adalah Who. Unsur Who dalam penulisan artikel berita
kali ini adalah pekerja asing asal Tiongkok yang marak dan mendominasi
pekerjaan pembangunan infrastruktur di Angola sehingga para pekerja lokal
kehilangan kesempatan untuk bekerja di sektor pembangunan. Kemudian ada
banyak pihak yang mengaitkan dengan isu pekerja asing Tiongkok di Indonesia.
“Para pekerja China yang berbaju seragam biru tersebut sibuk membangun
jalan, bangunan, rel kereta dan sekolah. Mereka bahkan memiliki fasilitas
kesehatan sendiri yang dikelola oleh dokter asal China.”
Unsur yang keempat adalah How. Pada pemberitaan ini dapat dilihat unsur
How yang ditekankan adalah bagaimana seharusnya Indonesia bersikap untuk
menghadapi isu yang sedang marak dibicarakan di media massa tentang eksodus
pekerja asing asal Tiongkok.
"Kita tidak boleh condong ke China. Sebagai negara poros, dengan prinsip
bebas-aktif, Indonesia harus membangun hubungan berimbang dengan
semua kekuatan besar.”
Sementara itu, dua unsur lainnya yakni When dan Why tidak ditonjolkan
dalam penulisan berita kelima ini. Dua unsur tersebut hanya menjadi pelengkap
sebuah berita. Berikut adalah tabel analisis Skrip berita kelima.
Tabel 4.18
Analisis Skrip Artikel Berita 5
Kalimat Proposisi Skrip
EKSODUS PEKERJA CHINA DI ANGOLA
JANGAN SAMPAI TERJADI DI INDONESIA
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
130
1-2 Jakarta - Di Angola, eksodus pekerja asal
China mendominasi proyek-proyek
infrastruktur. Para pekerja lokal
termarjinalkan dengan alasan efisiensi
kerja. Hal ini jangan sampai terjadi di
Indonesia..
What
Where
3-5 BBC melaporkan, puluhan ribu pekerja
China datang ke Angola untuk bekerja
dalam proyek-proyek pembangunan kota
setelah perang saudara yang sempat
melanda beberapa tahun. Ibu kota Luanda
yang terus berbenah, mengundang para
investor dari China. Namun ada
konsekuensinya: para pekerja yang dibawa
juga harus dari negeri tirai bambu.
What
Who
Why
Where
6-7 Para pekerja China yang berbaju seragam
biru tersebut sibuk membangun jalan,
bangunan, rel kereta dan sekolah. Mereka
bahkan memiliki fasilitas kesehatan sendiri
yang dikelola oleh dokter asal China.
Who
What
How
8 "Saya berusaha sebaik mungkin menangani
mereka (para pekerja)," kata Dr Wang yang
menangani para pekerja.
Who
9 Nyaris tak ada pekerja lokal di pabrik-
pabrik di Angola, kecuali petugas
keamanan dan dua wanita yang bertugas
What
Where
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
131
mencuci sayuran.
10-11 China masuk ke Angola dengan barter
minyak. Pemerintah Angola menjual
minyak, sebagi gantinya China
membangun sejumlah infrastruktur di sana.
How
12-14 Kelompok LSM HAM di Angola
menyoroti masalah eksodus ini. Mereka
mengakui banyak generasi muda Angola
yang belum mengenyam pendidikan tinggi.
Namun bukan berarti harus mengimpor
tenaga kerja dari China.
What
Why
Where
15-17 Akibat hal ini, muncul kecemburuan sosial
di Angola. Ada sejumlah kasus
penyerangan warga lokal terhadap para
pekerja China. Bahkan sebagian ada yang
menimbulkan korban.
What
Who
Where
18-19 Setelah merebaknya isu eksodus pekerja
China di Indonesia terkait pembangunan
pabrik semen -- yang telah disangkal oleh
Menaker Hanif Dhakiri -- banyak
kalangan yang mengaitkan hal itu dengan
Angola. Sejumlah kalangan mewanti-wanti
agar masalah pekerja China di Indonesia
What
Why
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
132
tidak sampai membawa implikasi buruk
bagi perluasan lapangan kerja di Tanah
Air.
20 "Kita tidak boleh condong ke China.
Sebagai negara poros, dengan prinsip
bebas-aktif, Indonesia harus membangun
hubungan berimbang dengan semua
kekuatan besar. Karena kita juga kekuatan
besar di antara dua samudera, Pasifik dan
Samudera Hindia," terang peneliti dari
CSIS, Rizal Sukma, kepada detikcom,
Selasa (30/6/2015).
Who
How
21 "Dua samudera itu akan menjadi arena
rivalitas antar negara besar di abad ke-21
ini. Kerjasama dengan China harus jelas
terms of agreementnya. Jangan sampai
investasi China di sini tidak membawa
implikasi apapun bagi perluasan lapangan
kerja bagi indonesia. China ini suka bawa
pekerjanya untuk mengerjakan proyek-
proyek mereka, termasuk tenaga kerja
kasar. Kita harus berani bilang ke China
bahwa kita bukan Angola, Zimbabwe atau
Sri Lanka," tegasnya.
Who
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
133
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita kelima kali ini, terlihat dua tema yang ditonjolkan
dalam pemberitaannya. Tema yang pertama adalah keadaan di Angola dimana
para pekerja lokal dalam negeri yang tergeser dengan datangnya puluhan ribu
pekerja asing dari Tiongkok untuk bekerja di sektor pembangunan infrastruktur .
“BBC melaporkan, puluhan ribu pekerja China datang ke Angola untuk
bekerja dalam proyek-proyek pembangunan kota setelah perang saudara
yang sempat melanda beberapa tahun.”
Pada tema pertama ini, juga dijelaskan tentang bagaimana akhirnya para
pekerja asal Tiongkok masuk dan mendominasi pekerjaan pembangunan di
Angola. Akibat pekerja lokal yang kehilangan kesempatan, maka muncul konflik
antara pekerja lokal dengan pekerja Tiongkok.
“China masuk ke Angola dengan barter minyak. Pemerintah Angola
menjual minyak, sebagi gantinya China membangun sejumlah
infrastruktur di sana.”
Koherensi yang terlihat di bagian pendukung tema pertama adalah
Koherensi sebab-akibat. Pada paragraf ke-8, ada kata “akibat” yang menjelaskan
adanya kecemburuan sosial yang mengakibatkan konflik antara pekerja lokal dan
pekerja Tiongkok disebabkan oleh para pekerja lokal yang tidak mendapat
kesempatan untuk bekerja di sektor pembangunan infrastruktur.
“Akibat hal ini, muncul kecemburuan sosial di Angola. Ada sejumlah
kasus penyerangan warga lokal terhadap para pekerja China.”
Pada paragraf yang mendukung tema pertama, elemen detail juga
digunakan untuk menggambarkan para pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja
membangun beberapa infastruktur di Angola.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
134
“Para pekerja China yang berbaju seragam biru tersebut sibuk membangun
jalan, bangunan, rel kereta dan sekolah. Mereka bahkan memiliki fasilitas
kesehatan sendiri yang dikelola oleh dokter asal China.”
Tema kedua dalam artikel berita kelima ini membahas tentang beberapa
pihak yang mengaitkan kasus yang terjadi di Angola dengan isu eksodus pekerja
Tiongkok yang marak dibicarakan di Indonesia walaupun isu tersebut sudah
dibantah oleh pihak kementerian. Pada tema kali ini juga diisi dengan himbauan
kepada pemerintah agar Indonesia tidak sama seperti Angola.
“Setelah merebaknya isu eksodus pekerja China di Indonesia terkait
pembangunan pabrik semen -- yang telah disangkal oleh Menaker Hanif
Dhakiri -- banyak kalangan yang mengaitkan hal itu dengan Angola.
Sejumlah kalangan mewanti-wanti agar masalah pekerja China di
Indonesia tidak sampai membawa implikasi buruk bagi perluasan lapangan
kerja di Tanah Air.”
Dari kedua tema yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat bahwa Detikcom
ingin menjelaskan himbauan kepada pemerintah tentang kasus yang terjadi di
Angola jangan sampai terjadi di Indonesia. Himbauan ini muncul akibat banyak
pihak yang mengaitkan isu pekerja asing Tiongkok di Indonesia dengan keadaan
yang terjadi di Angola.
Tabel 4.19
Analisis Tematik Artikel Berita 5
Kalimat Proposisi Tematik
EKSODUS PEKERJA CHINA DI ANGOLA
JANGAN SAMPAI TERJADI DI INDONESIA
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
135
1-2 Jakarta - Di Angola, eksodus pekerja asal
China mendominasi proyek-proyek
infrastruktur. Para pekerja lokal
termarjinalkan dengan alasan efisiensi
kerja. Hal ini jangan sampai terjadi di
Indonesia..
Tema pertama:
Eksodus pekerja asing
asal Tiongkok yang
menggeser pekerja
lokal di Angola
3-5 BBC melaporkan, puluhan ribu pekerja
China datang ke Angola untuk bekerja
dalam proyek-proyek pembangunan kota
setelah perang saudara yang sempat
melanda beberapa tahun. Ibu kota Luanda
yang terus berbenah, mengundang para
investor dari China. Namun ada
konsekuensinya: para pekerja yang dibawa
juga harus dari negeri tirai bambu.
Mendukung tema
pertama.
6-7 Para pekerja China yang berbaju seragam
biru tersebut sibuk membangun jalan,
bangunan, rel kereta dan sekolah. Mereka
bahkan memiliki fasilitas kesehatan sendiri
yang dikelola oleh dokter asal China.
Mendukung tema
pertama.
8 "Saya berusaha sebaik mungkin menangani
mereka (para pekerja)," kata Dr Wang yang
menangani para pekerja.
Mendukung tema
pertama.
9 Nyaris tak ada pekerja lokal di pabrik-
pabrik di Angola, kecuali petugas
keamanan dan dua wanita yang bertugas
mencuci sayuran.
Mendukung tema
pertama.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
136
10-11 China masuk ke Angola dengan barter
minyak. Pemerintah Angola menjual
minyak, sebagi gantinya China
membangun sejumlah infrastruktur di sana.
Mendukung tema
pertama.
12-14 Kelompok LSM HAM di Angola
menyoroti masalah eksodus ini. Mereka
mengakui banyak generasi muda Angola
yang belum mengenyam pendidikan tinggi.
Namun bukan berarti harus mengimpor
tenaga kerja dari China.
Mendukung tema
pertama.
15-17 Akibat hal ini, muncul kecemburuan sosial
di Angola. Ada sejumlah kasus
penyerangan warga lokal terhadap para
pekerja China. Bahkan sebagian ada yang
menimbulkan korban.
Mendukung tema
pertama.
18-19 Setelah merebaknya isu eksodus pekerja
China di Indonesia terkait pembangunan
pabrik semen -- yang telah disangkal oleh
Menaker Hanif Dhakiri -- banyak
kalangan yang mengaitkan hal itu dengan
Angola. Sejumlah kalangan mewanti-wanti
agar masalah pekerja China di Indonesia
tidak sampai membawa implikasi buruk
Tema Kedua:
Kasus eksodus pekerja
tiongkok di Angola
jangan sampai terjadi
juga di Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
137
bagi perluasan lapangan kerja di Tanah
Air.
20 "Kita tidak boleh condong ke China.
Sebagai negara poros, dengan prinsip
bebas-aktif, Indonesia harus membangun
hubungan berimbang dengan semua
kekuatan besar. Karena kita juga kekuatan
besar di antara dua samudera, Pasifik dan
Samudera Hindia," terang peneliti dari
CSIS, Rizal Sukma, kepada detikcom,
Selasa (30/6/2015).
Mendukung tema
kedua.
21 "Dua samudera itu akan menjadi arena
rivalitas antar negara besar di abad ke-21
ini. Kerjasama dengan China harus jelas
terms of agreementnya. Jangan sampai
investasi China di sini tidak membawa
implikasi apapun bagi perluasan lapangan
kerja bagi indonesia. China ini suka bawa
pekerjanya untuk mengerjakan proyek-
proyek mereka, termasuk tenaga kerja
kasar. Kita harus berani bilang ke China
bahwa kita bukan Angola, Zimbabwe atau
Sri Lanka," tegasnya.
Mendukung tema
kedua.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
138
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita kelima dapat dilihat dari judul yang
digunakan. Berita yang berjudul “Eksodus Pekerja China Di Angola Jangan Sampai
Terjadi Di Indonesia” disajikan dengan warna biru muda dengan ukuran yang lebih besar
dan lebih tebal dari tulisan berita. Judul yang digunakan sudah menjelaskan tentang kasus
eksodus pekerja Tiongkok di Angola yang dikaitkan dengan isu eksodus pekerja asing di
Indonesia.
Elemen berikutnya adalah grafis. Grafis yang digunakan oleh wartawan
Detkcom dalam penulisan berita adalah gambar dua orang pekerja yang sedang
melakukan pembangunan infrastrukur terutama dalam hal infrastruktur energi
listrik. Foto ini digunakan sebagai pendukung isi berita yang memberitakan
pekerja asing yang membangun infrastrukur di Angola.
Elemen leksikon atau pemilihan kata digunakan dalam penulisan artikel
berita kelima ini untuk menekankan aspek tertentu dalam berita. Sebagai contoh
pada kalimat ke-2 terdapat kata “termarginalkan”. Menurut KBBI, kata
termarginalkan berasal dari kata “marginal” yang memiliki makna berada di
pinggir, memojokkan, dan meminggirkan. Maka sesuai dengan kontekas kalimat,
wartawan Detikcom menekankan para pekerja lokal di Angola yang tergeser
dengan para pekerja Tiongkok dalam pembangunan infrastruktur.
“Di Angola, eksodus pekerja asal China mendominasi proyek-proyek
infrastruktur. Para pekerja lokal termarginalkan dengan alasan efisiensi
kerja. Hal ini jangan sampai terjadi di Indonesia.”
Pada kalimat ke-3 juga tertulis “Hal ini jangan sampai terjadi di Indonesia”
ini juga membuktikan bahwa kasus yang terjadi di Angola juga dikaitkan dengan
isu eksodus pekerja asing di Indonesia oleh beberapa pihak.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
139
Leksikon atau pemilihan kata “isu eksodus” terdapat pada paragraf ke-9.
Menurut KBBI, Isu memiliki makna kabar yang tidak terjamin kebenarannya.
Maka sesuai konteks kalimatnya, Detikcom menekankan bahwa eksodus atau
perpindahan besar pekerja Tiongkok ke Indonesia belum bisa dijamin
kebenarannya.
Terlebih di paragraf ke-9 juga ada kalimat yang ditekankan oleh Detikcom
yaitu kalimat “-yang telah disangkal oleh Menaker Hanif Dhakiri-“. Ini juga
membuktikan bahwa kabar eksodus pekerja asing Tiongkok sudah disangkal oleh
Menaker Hanif Dhakiri.
“Setelah merebaknya isu eksodus pekerja China di Indonesia terkait
pembangunan pabrik semen -- yang telah disangkal oleh Menaker Hanif
Dhakiri -- banyak kalangan yang mengaitkan hal itu dengan Angola.”
Elemen Metafora salah satunya juga muncul pada paragraf ke-9 yaitu kata
“merebak”. Merebak memiliki arti tersebar atau tersiar. Penggunaan kata
“merebak” pada paragraf ke-9 memiliki makna setelah tersebarnya kabar tentang
perpindahan besar pekerja Tiongkok ke Indonesia, banyak pihak yang
mengkaitkannya dengan Angola. Berikut adalah tabel analisis Retoris artikel
berita ke-5.
Tabel 4.20
Analisis Retoris Artikel Berita 5
Kalimat Proposisi Retoris
EKSODUS PEKERJA CHINA DI ANGOLA
JANGAN SAMPAI TERJADI DI INDONESIA
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
140
Grafis:
Foto
1-2 Jakarta - Di Angola, eksodus pekerja asal
China mendominasi proyek-proyek
infrastruktur. Para pekerja lokal
termarjinalkan dengan alasan efisiensi
kerja. Hal ini jangan sampai terjadi di
Indonesia.
Leksikon:
Eksodus,
termarjinalkan
3-5 BBC melaporkan, puluhan ribu pekerja
China datang ke Angola untuk bekerja
dalam proyek-proyek pembangunan kota
setelah perang saudara yang sempat
melanda beberapa tahun. Ibu kota Luanda
yang terus berbenah, mengundang para
investor dari China. Namun ada
konsekuensinya: para pekerja yang dibawa
juga harus dari negeri tirai bambu.
Leksikon:
Berbenah
Metonimia:
Negeri tirai bambu
6-7 Para pekerja China yang berbaju seragam
biru tersebut sibuk membangun jalan,
bangunan, rel kereta dan sekolah. Mereka
bahkan memiliki fasilitas kesehatan sendiri
yang dikelola oleh dokter asal China.
8 "Saya berusaha sebaik mungkin menangani
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
141
mereka (para pekerja)," kata Dr Wang yang
menangani para pekerja.
9 Nyaris tak ada pekerja lokal di pabrik-
pabrik di Angola, kecuali petugas
keamanan dan dua wanita yang bertugas
mencuci sayuran.
10-11 China masuk ke Angola dengan barter
minyak. Pemerintah Angola menjual
minyak, sebagi gantinya China
membangun sejumlah infrastruktur di sana.
Leksikon:
Barter,
12-14 Kelompok LSM HAM di Angola
menyoroti masalah eksodus ini. Mereka
mengakui banyak generasi muda Angola
yang belum mengenyam pendidikan tinggi.
Namun bukan berarti harus mengimpor
tenaga kerja dari China.
Leksikon:
Eksodus, mengenyam,
mengimpor
15-17 Akibat hal ini, muncul kecemburuan sosial
di Angola. Ada sejumlah kasus
penyerangan warga lokal terhadap para
pekerja China. Bahkan sebagian ada yang
menimbulkan korban.
Leksikon:
Kecemburuan sosial
18-19 Setelah merebaknya isu eksodus pekerja
China di Indonesia terkait pembangunan
Leksikon:
Isu Eksodus, implikasi
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
142
pabrik semen -- yang telah disangkal oleh
Menaker Hanif Dhakiri -- banyak
kalangan yang mengaitkan hal itu dengan
Angola. Sejumlah kalangan mewanti-wanti
agar masalah pekerja China di Indonesia
tidak sampai membawa implikasi buruk
bagi perluasan lapangan kerja di Tanah
Air.
Metafora:
Merebak, mewanti-
wanti
20 "Kita tidak boleh condong ke China.
Sebagai negara poros, dengan prinsip
bebas-aktif, Indonesia harus membangun
hubungan berimbang dengan semua
kekuatan besar. Karena kita juga kekuatan
besar di antara dua samudera, Pasifik dan
Samudera Hindia," terang peneliti dari
CSIS, Rizal Sukma, kepada detikcom,
Selasa (30/6/2015).
Leksikon:
Condong, negara poros
21 "Dua samudera itu akan menjadi arena
rivalitas antar negara besar di abad ke-21
ini. Kerjasama dengan China harus jelas
terms of agreementnya. Jangan sampai
investasi China di sini tidak membawa
implikasi apapun bagi perluasan lapangan
kerja bagi indonesia. China ini suka bawa
pekerjanya untuk mengerjakan proyek-
proyek mereka, termasuk tenaga kerja
kasar. Kita harus berani bilang ke China
Leksikon:
Rivalitas, implikasi
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
143
bahwa kita bukan Angola, Zimbabwe atau
Sri Lanka," tegasnya.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
144
Analisis Berita 6
Judul : Satu Pekerja China Harus Membuka Pekerjaan Bagi 10 Orang
Indonesia
Media : Detik.com
Edisi : 30 Juni 2015
Analisis Sintaksis
Analisis sintaksis berita ke-6 kali ini berbicara tentang aturan yang akan
diperketat dari Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja untuk para pekerja
asing yang ingin masuk dan bekerja di Indonesia. pada berita kali ini, Detikcom
mencoba menjelaskan kepada khalayak bagaimana aturan yang berlaku dan harus
ditaati oleh para pekerja asing.
Analisis sintaksis yang pertama dapat dilihat dari judul yang digunakan.
Artikel berita ini berjudul “Satu Pekerja China Harus Membuka Pekerjaan bagi 10
Orang Indonesia”. Judul ini langsung memberikan penjelasan kepada pembaca
mengenai aturan inti yang diberlakukan bagi para pekerja asing. Judul dari berita
ini juga menekankan bahwa pemerintah akan tetap memprioritaskan pekerja lokal.
Berita ini dimulai dengan lead yang menjelaskan bahwa aturan ketat yang
berlaku untuk perekrutan tenaga kerja asing yang akan bekerja di Indonesia.
Dalam lead pun ditekankan bahwa aturan ini juga berlaku untuk para pekerja
Tiongkok yang belakangan menjadi isu perbincangan di media.
“Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan membuat aturan ketat soal
perekrutan tenaga asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang direkrut,
harus membuka pekerjaan bagi 10 orang Indonesia. Hal ini berlaku juga
untuk para pekerja China.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
145
Pada awal berita setelah penulisan lead, wartawan langsung membeberkan
aturan yang diberlakukan bagi para pekerja asing. Penjelasan mengenai aturan ini
dijelaskan per point agar pembaca langsung menuju kepada aturan-aturan tersebut
mulai dari pekerja asing harus bersertifikat hingga pendampingan tenaga kerja
asing oleh pekerja lokal.
“Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menaker 16/2015 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Penggunaan TKA. Menteri Hanif Dhakiri
mewajibkan syarat-syarat baru yang lebih ketat dibandingkan aturan
sebelumnya.”
Kutipan Menteri Hanif Dhakiri yang menjelaskan secara terperinci juga
diletakkan setelah penulisan aturan-aturan yang akan diberlakukan. Kutipan ini
sebagai pendukung latar informasi yang ada diatasnya tentang aturan baru bagi
para pekerja asing, khususnya asal Tiongkok.
Dalam berita ke-6 ini, Menteri Hanif kembali menegaskan bahwa isu
eksodus itu tidak benar karena aturan yang akan lebih diperketat dan lebih
memprioritaskan para pekerja lokal. Pernyataan dari hanif Dhakiri tersebut juga
didukung dengan kutipan yang meminta media untuk tidak menggunakan istilah
eksodus karena kabar itu tidak benar.
"Jangan pakai istilah eksodus karena nggak ada faktanya di lapangan. Kita
negara terbuka dan karenanya TKA boleh masuk sepanjang prosesnya
legal dan sesuai aturan. Kalau ilegal dan nggak sesuai aturan ya kita
pulangkan, kita deportasi," tegasnya.
Penulisan berita ke-6 kembali ditutup dengan kutipan dari Hanif Dhakiri
yang membantah bahwa pemerintah mengabaikan pekerja lokal. Semua masih
terkontrol dengan baik karena pekerja Tiongkok masuk dengan legal.
"Terakhir, isu soal TKA itu tolong jangan didramatisasi seolah-olah
pemerintah mendatangkan mereka dan mengabaikan TKDN kita sendiri. Tak
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
146
benar itu. Kita terbuka tapi semua masih terkontrol dan terkendali. Selama mereka
masuk legal dan sesuai aturan ya nggak masalah. Kalau ilegal dan tidak sesuai
aturan ya kita pulangkan," sambungnya
Narasumber yang digunakan dalam pemberitaan kali ini hanya dari
Kementerian Transmigrasi dan Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri, karena hanya
membahas aturan dari Kementerian yang diperketat dan akan diberlakukan untuk
perekrutan tenaga kerja asing. Latar informasi dan kutipan dari narasumber yang
digunakan dalam berita ini seimbang.
Dari cara penulisan dan penyusunan fakta dalam artikel berita online kali
ini, Detikcom ingin menekankan bahwa pemerintah akan memperketat aturan
yang akan diberlakukan bagi para pekerja asing. Pemerintah juga akan tetap
memprioritaskan tenaga kerja dalam negeri ketimbang tenaga kerja asing. Selain
itu, isu eksodus pekerja asing asal Tiongkok tidak benar.
Tabel 4.21
Analisis Sintaksis Artikel Berita 6
Kalimat Proposisi Sintaksis
SATU PEKERJA CHINA HARUS
MEMBUKA PEKERJAAN BAGI 10 ORANG
INDONESIA
Judul
1-3 Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan
membuat aturan ketat soal perekrutan tenaga
asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang
direkrut, harus membuka pekerjaan bagi 10
orang Indonesia. Hal ini berlaku juga untuk
para pekerja China.
Lead: Latar informasi
mengenai aturan dari
Kemenakertrans
tentang perekrutan
tenaga kerja asing di
Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
147
4-6 Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan
Menaker 16/2015 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Penggunaan TKA. Menteri
Hanif Dhakiri mewajibkan syarat-syarat baru
yang lebih ketat dibandingkan aturan
sebelumnya. Berikut beberapa poin di
antaranya:
Latar informasi tentang
aturan Menaker
16/2015 yang lebih
ketat dari sebelumnya.
7-10 a. TKA (Tenaga Kerja Asing) harus
memiliki sertifikat kompetensi atau
berpengalaman kerja minimal 5 tahun.
b. Tiap merekrut satu TKA di saat yang sama
harus merekrut 10 TKDN (Tenaga Kerja
Dalam Negeri).
c. Ada jabatan tertentu yang tertutup bagi
TKA. Ada juga jabatan yang hanya diberi
izin kerja selama 6 bulan dan tidak boleh
diperpanjang.
d. Wajib didampingi oleh TKDN dalam
rangka alih teknologi dan ilmu, dll.
Latar informasi syarat-
syarat baru untuk
penggunaan tenaga
kerja asing yang
dipekerjakan di
Indonesia.
11 "Untuk TKA yang bekerja di sektor
manufaktur dan jasa lainnya yang jangka
waktunya di atas 6 bulan, telah kami perketat
regulasinya. Jika dalam Permenaker 12/2013
perbandingannya adalah 1:1, maka dalam
Permenaker 16/2015 menjadi 1 TKA harus
dapat menyerap 10 TKDN," jelas Hanif
kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).
Kutipan Menteri Hanif
Dhakiri yang
menjelaskan syarat
terbaru yaitu 1 tenaga
kerja asing harus
menyerap 10 tenaga
kerja lokal.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
148
12-14 Dengan aturan ketat seperti itu, Hanif
menegaskan kabar eksodus pekerja China di
Indonesia tidak benar. Dia membeberkan
data, hanya ada 12.837 pekerja China di
Indonesia saat ini. Sepanjang tahun ini, dia
sudah mengeluarkan izin bekerja bagi 41.365
pekerja China, namun sebagian besar sudah
kembali ke negaranya.
Pernyataan dari hanif
Dhakiri yang kembali
membantah eksodus
pekerja Tiongkok di
Indonesia.
15 "Jangan pakai istilah eksodus karena nggak
ada faktanya di lapangan. Kita negara
terbuka dan karenanya TKA boleh masuk
sepanjang prosesnya legal dan sesuai aturan.
Kalau ilegal dan nggak sesuai aturan ya kita
pulangkan, kita deportasi," tegasnya.
Kutipan Hanif Dhakiri
yang menjelaskan
bahwa tenaga kerja
asing boleh masuk ke
Indonesia dengan
mengikuti aturan yang
berlaku.
16 "Terakhir, isu soal TKA itu tolong jangan
didramatisasi seolah-olah pemerintah
mendatangkan mereka dan mengabaikan
TKDN kita sendiri. Tak benar itu. Kita
terbuka tapi semua masih terkontrol dan
terkendali. Selama mereka masuk legal dan
sesuai aturan ya nggak masalah. Kalau ilegal
dan tidak sesuai aturan ya kita pulangkan,"
sambungnya
Kutipan Hanif Dhakiri
yang membantah
bahwa pemerintah
mengabaikan pekerja
lokal. Semua masih
terkontrol dengan baik
karena pekerja
Tiongkok masuk
dengan legal
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
149
Analisis Skrip
Analisis Skrip dalam penuisan artikel berita online yang ke-6 ini, dilihat
dari unsur kelengkapan berita (5W+1H). Dalam penulisannya, Detikcom
menekankan tiga unsur yang menjadi dominan yakni What (Apa), How(
Bagaimana), dan Why (Mengapa).
Unsur What dalam berita ke-6 ini menjelaskan tentang aturan untuk
perekrutan tenaga kerja asing di Indonesia akan lebih diperketat oleh pihak
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Aturan ini juga dinilai akan
memprioritaskan para pekerja dalam negeri dibandingkan dengan para pekerja
asing.
“Kementerian Ketenagakerjaan membuat aturan ketat soal perekrutan
tenaga asing di Indonesia...Hal ini berlaku juga untuk para pekerja China.”
Unsur What dari berita ini juga terlihat dari informasi yang menyatakan
bahwa isu eksodus tenaga kerja asing asal Tiongkok itu tidak benar karena adanya
pemberlakuan aturan tersebut.
“Dengan aturan ketat seperti itu, Hanif menegaskan kabar eksodus pekerja
China di Indonesia tidak benar.”
Unsur How dalam artikel berita ini berbicara tentang bagaimana aturan-
aturan yang diberlakukan untuk para pekerja asing, khususnya pekerja asal
Tiongkok yang ramai dibicarakan di media. Unsur How dapat terlihat pada
paragraf ke-4 yang membeberkan aturan dari Kemenakertrans.
“TKA (Tenaga Kerja Asing) harus memiliki sertifikat kompetensi atau
berpengalaman kerja minimal 5 tahun; Tiap merekrut satu TKA disaat
yang sama harus merekrut 10 TKDN (Tenaga Kerja Dalam Negeri); Ada
jabatan tertentu yang tertutup bagi TKA. Ada juga jabatan yang hanya
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
150
diberikan izin kerja 6 bulan dan tidak boleh diperpanjang; Wajib
didampingi oleh TKDN dalam rangka alih teknologi dan ilmu, dll.”
Unsur Why pada pemberitaan ini dapat dilihat dari mengapa isu eksodus
tenaga kerja asing asal Tiongkok itu tidak benar. Dari situ dapat dijelaskan karena
aturan yang berlaku untuk perektrutan tenaga kerja asing sudah cukup ketat.
Selain itu, masuknya para pekerja asing ke Indonesia masih terkendali dan sesuai
dengan aturan yang berlaku.
“Sepanjang tahun ini, dia sudah mengeluarkan izin bekerja bagi 41.365
pekerja China, namun sebagian besar sudah kembali ke negaranya.”
“...Kita negara terbuka dan karenanya TKA boleh masuk sepanjang
prosesnya legal dan sesuai aturan. Kalau ilegal dan nggak sesuai aturan ya
kita pulangkan, kita deportasi," tegasnya.”
Ketiga unsur lainnya, yakni when, where, dan who tidak ditonjolkan dan
ditekankan dalam penulisan berita kali ini. Ketiga unsur tersebut digunakan
menjadi unsur pelengkap artikel berita. Berikut tabel analisis Skrip berita ke-6.
Tabel 4.22
Analisis Skrip Artikel Berita 6
Kalimat Proposisi Skrip
SATU PEKERJA CHINA HARUS
MEMBUKA PEKERJAAN BAGI 10 ORANG
INDONESIA
Judul
1-3 Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan
membuat aturan ketat soal perekrutan tenaga
asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang
direkrut, harus membuka pekerjaan bagi 10
orang Indonesia. Hal ini berlaku juga untuk
What
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
151
para pekerja China.
4-6 Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan
Menaker 16/2015 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Penggunaan TKA. Menteri
Hanif Dhakiri mewajibkan syarat-syarat baru
yang lebih ketat dibandingkan aturan
sebelumnya. Berikut beberapa poin di
antaranya:
What
7-10 a. TKA (Tenaga Kerja Asing) harus
memiliki sertifikat kompetensi atau
berpengalaman kerja minimal 5 tahun.
b. Tiap merekrut satu TKA di saat yang sama
harus merekrut 10 TKDN (Tenaga Kerja
Dalam Negeri).
c. Ada jabatan tertentu yang tertutup bagi
TKA. Ada juga jabatan yang hanya diberi
izin kerja selama 6 bulan dan tidak boleh
diperpanjang.
d. Wajib didampingi oleh TKDN dalam
rangka alih teknologi dan ilmu, dll.
How
11 "Untuk TKA yang bekerja di sektor
manufaktur dan jasa lainnya yang jangka
waktunya di atas 6 bulan, telah kami perketat
regulasinya. Jika dalam Permenaker 12/2013
perbandingannya adalah 1:1, maka dalam
Permenaker 16/2015 menjadi 1 TKA harus
dapat menyerap 10 TKDN," jelas Hanif
What
Who
How
When
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
152
kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).
12-14 Dengan aturan ketat seperti itu, Hanif
menegaskan kabar eksodus pekerja China di
Indonesia tidak benar. Dia membeberkan
data, hanya ada 12.837 pekerja China di
Indonesia saat ini. Sepanjang tahun ini, dia
sudah mengeluarkan izin bekerja bagi 41.365
pekerja China, namun sebagian besar sudah
kembali ke negaranya.
What
How
Why
Where
15 "Jangan pakai istilah eksodus karena nggak
ada faktanya di lapangan. Kita negara
terbuka dan karenanya TKA boleh masuk
sepanjang prosesnya legal dan sesuai aturan.
Kalau ilegal dan nggak sesuai aturan ya kita
pulangkan, kita deportasi," tegasnya.
What
Why
16 "Terakhir, isu soal TKA itu tolong jangan
didramatisasi seolah-olah pemerintah
mendatangkan mereka dan mengabaikan
TKDN kita sendiri. Tak benar itu. Kita
terbuka tapi semua masih terkontrol dan
terkendali. Selama mereka masuk legal dan
sesuai aturan ya nggak masalah. Kalau ilegal
dan tidak sesuai aturan ya kita pulangkan,"
sambungnya
Who
Why
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
153
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita ke-6 hanya mengandung satu tema besar yakni
tentang aturan tentang perekrutan tenaga kerja asing di Indonesia yang semakin
diperketat guna membantah isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok di
Indonesia..
“Kementerian Ketenagakerjaan membuat aturan ketat soal perekrutan
tenaga asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang direkrut, harus
membuka pekerjaan bagi 10 orang Indonesia. Hal ini berlaku juga untuk
para pekerja China..”
Pada tema besar ini yang terdapat pada artikel berita ke-6 ini, dijelaskan
juga data dari kementerian Tenaga Kerja Transmigrasi tentang jumlah para
pekerja Tiongkok yang diberikan izin bekerja di Indonesia. ini juga digunakan
untuk membantah isu yang berkembang di masyarakat tentang eksodus pekerja
Tiongkok di Indonesia.
“Dengan aturan ketat seperti itu, Hanif menegaskan kabar eksodus pekerja
China di Indonesia tidak benar. Dia membeberkan data, hanya ada 12.837
pekerja China di Indonesia saat ini. Sepanjang tahun ini, dia sudah
mengeluarkan izin bekerja bagi 41.365 pekerja China, namun sebagian
besar sudah kembali ke negaranya.”
Unsur Koherensi juga digunakan untuk menganalisis Tematik dari artikel
berita ke-6 ini. Koherensi yang terlihat pada paragraf pertama adalah koherensi
penjelas. Koherensi tersebut menjelaskan tentang aturan yang diperketat dan akan
diberlakukan juga berlaku untuk para pekerja asal Tiongkok yang memang
menjadi isu yang diperbincangan di banyak kalangan.
“Kementerian Ketenagakerjaan membuat aturan ketat soal perekrutan
tenaga asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang direkrut, harus
membuka pekerjaan bagi 10 orang Indonesia. Hal ini berlaku juga untuk
para pekerja China.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
154
Koherensi berikutnya adalah koherensi pembeda. Koherensi pembeda
terlihat pada paragraf kedua yang membandingkan aturan yang baru untuk
perekrutan tenaga kerja asing akan lebih ketat dari aturan sebelumnya.
“Menteri Hanif Dhakiri mewajibkan syarat-syarat baru yang lebih ketat
dibandingkan aturan sebelumnya.”
Elemen detail juga terlihat dari kutipan Hanif Dhakiri pada paragraf ke-4
yang menjelaskan secara rinci tentang aturan yang ada. Elemen detai lainnya juga
muncul pada paragraf ke- 5 dan digunakan oleh wartawan Detikcom untuk
menjelaskan jumlah tenaga kerja asal Tiongkok yang diberikan izin untuk bekerja
di Indonesia. Data tersebut digunakan untuk membantah adanya isu eksodus
pekerja Tiongkok di Indonesia.
"Untuk TKA yang bekerja di sektor manufaktur dan jasa lainnya yang
jangka waktunya di atas 6 bulan, telah kami perketat regulasinya. Jika
dalam Permenaker 12/2013 perbandingannya adalah 1:1, maka dalam
Permenaker 16/2015 menjadi 1 TKA harus dapat menyerap 10 TKDN,"
Dari kedua tema dan koherensi yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat
bahwa pemerintah akan memperketat aturan bagi para pekerja asing yang bekerja
di Indonesia khususnya pekerja Tiongkok. Melalui aturan yang dibuat oleh pihak
Kemenakertrans dengan perbandingan 1:10, terlihat bahwa pemerintah akan tetap
memprioritaskan pekerja dalam negeri.
Tabel 4..23
Analisis Tematik Artikel Berita 6
Kalimat Proposisi Tematik
SATU PEKERJA CHINA HARUS
MEMBUKA PEKERJAAN BAGI 10 ORANG
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
155
INDONESIA
1-3 Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan
membuat aturan ketat soal perekrutan tenaga
asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang
direkrut, harus membuka pekerjaan bagi 10
orang Indonesia. Hal ini berlaku juga untuk
para pekerja China.
Tema pertama:
Aturan yang dibuat
oleh Kementerian
Ketenagakerjaan
tentang penggunaan
tenaga kerja asing di
Indonesia
4-6 Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan
Menaker 16/2015 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Penggunaan TKA. Menteri
Hanif Dhakiri mewajibkan syarat-syarat baru
yang lebih ketat dibandingkan aturan
sebelumnya. Berikut beberapa poin di
antaranya:
Mendukung tema
pertama.
7-10 a. TKA (Tenaga Kerja Asing) harus
memiliki sertifikat kompetensi atau
berpengalaman kerja minimal 5 tahun.
b. Tiap merekrut satu TKA di saat yang sama
harus merekrut 10 TKDN (Tenaga Kerja
Dalam Negeri).
c. Ada jabatan tertentu yang tertutup bagi
TKA. Ada juga jabatan yang hanya diberi
izin kerja selama 6 bulan dan tidak boleh
diperpanjang.
d. Wajib didampingi oleh TKDN dalam
rangka alih teknologi dan ilmu, dll.
Mendukung tema
pertama.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
156
11 "Untuk TKA yang bekerja di sektor
manufaktur dan jasa lainnya yang jangka
waktunya di atas 6 bulan, telah kami perketat
regulasinya. Jika dalam Permenaker 12/2013
perbandingannya adalah 1:1, maka dalam
Permenaker 16/2015 menjadi 1 TKA harus
dapat menyerap 10 TKDN," jelas Hanif
kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).
Mendukung tema
pertama.
12-14 Dengan aturan ketat seperti itu, Hanif
menegaskan kabar eksodus pekerja China di
Indonesia tidak benar. Dia membeberkan
data, hanya ada 12.837 pekerja China di
Indonesia saat ini. Sepanjang tahun ini, dia
sudah mengeluarkan izin bekerja bagi 41.365
pekerja China, namun sebagian besar sudah
kembali ke negaranya.
Mendukung tema
pertama.
15 "Jangan pakai istilah eksodus karena nggak
ada faktanya di lapangan. Kita negara
terbuka dan karenanya TKA boleh masuk
sepanjang prosesnya legal dan sesuai aturan.
Kalau ilegal dan nggak sesuai aturan ya kita
pulangkan, kita deportasi," tegasnya.
Mendukung tema
pertama.
16 "Terakhir, isu soal TKA itu tolong jangan
didramatisasi seolah-olah pemerintah
mendatangkan mereka dan mengabaikan
TKDN kita sendiri. Tak benar itu. Kita
Mendukung tema
pertama.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
157
terbuka tapi semua masih terkontrol dan
terkendali. Selama mereka masuk legal dan
sesuai aturan ya nggak masalah. Kalau ilegal
dan tidak sesuai aturan ya kita pulangkan,"
sambungnya
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita ke-6 dapat dilihat dari penulisan judul
yang digunakan. Berita yang berjudul “Satu Pekerja China Harus Membuka
Pekerjaan Bagi 10 Orang Indonesia” disajikan dengan warna biru muda dengan ukuran
yang kebih besar dan lebih tebal dari tulisan berita. Penulisan judul akan menarik minat
para pembaca online untuk mengetahui secara lebih dalam maksud dari pemberian judul
tersebut.
Elemen berikutnya dalam analisis Retoris adalah Grafis. Grafis yang
digunakan dalam penulisan artikel berita ini adalah foto seorang pekerja lokal
yang bekerja di salah satu sektor Industri di Indonesia. foto tersebut digunakan
untuk memberikan ilustrasi kepada pembaca tentang pekerja lokal yang tetap
diprioritaskan oleh Pemerintah.
Pada paragraf pertama ada penekanan tersendiri dimana aturan satu tenaga
asing harus membuka pekerjaan bagi 10 orang Indonesia juga berlaku untuk para
pekerja asal Tiongkok. Hal tersebut ditekankan karena isu eksodus tenaga kerja
asal Tiongkok yang ramai dibicarakan oleh berbagai kalangan. Aturan ini pun
dibuat untuk membantah adanya isu tersebut.
“Kementerian Ketenagakerjaan membuat aturan ketat soal perekrutan
tenaga asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang direkrut, harus
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
158
membuka pekerjaan bagi 10 orang Indonesia. Hal ini berlaku juga untuk
para pekerja China.”
Elemen selanjutnya adalah leksikon yang digunakan dalam penulisan
untuk menekankan aspek tertentu dalam berita. Sebagai contoh pada paragraf ke-4
terdapat kata “perketat” yang menurut KBBI memiliki makna tetap dan tidak
dapat diubah. Hal ini merujuk kepada aturan yang baru dalam perekrutan tenaga
kerja asing di Indonesia yang harus tetap memperhatikan pekerja lokal.
“Untuk TKA yang bekerja di sektor manufaktur dan jasa lainnya yang
jangka waktunya di atas 6 bulan, telah kami perketat regulasinya.”
Elemen Leksikon berikutnya terdapat pada kutipan dari Hanif Dhakiri di
paragraf terakhir yaitu kata “dramatisasi” yang memiliki makna membawa suatu
peristiwa pertunjukan sandiwara dan menjadi lebih menghebohkan. Kutipan Hanif
ini memiliki maksud isu yang tidak benar ini jangan dibesar-besarkan kerena
aturan yang berlaku ini sudah diperketat dan pemerintah tetap memprioritaskan
pekerja lokal.
“Terakhir, isu soal TKA itu tolong jangan didramatisasi seolah-olah
pemerintah mendatangkan mereka dan mengabaikan TKDN kita sendiri..”
Elemen selanjutnya adalah Metafora. Salah satunya terlihat pada paragraf
ke-5 dengan kata “membeberkan”. Kata “membeberkan” menurut KBBI memiliki
makna menjelaskan dan menguraikan dengan panjang lebar. Sesuai dengan
konteks kalimat kata membeberkan berarti Menteri Hanif Dhakiri menjelaskan
secara panjang lebar mengenai data tentang jumlah pekerja Tiongkok yang
diberikan izin di Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
159
“Dia membeberkan data, hanya ada 12.837 pekerja China di Indonesia saat
ini. Sepanjang tahun ini, dia sudah mengeluarkan izin bekerja bagi 41.365
pekerja China, namun sebagian besar sudah kembali ke negaranya.”
Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita yang ke-6.
Tabel 4.24
Analisis Retoris Artikel Berita 6
Kalimat Proposisi Retoris
SATU PEKERJA CHINA HARUS
MEMBUKA PEKERJAAN BAGI 10 ORANG
INDONESIA
Judul
Grafis:
Foto
1-3 Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan
membuat aturan ketat soal perekrutan tenaga
asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang
direkrut, harus membuka pekerjaan bagi 10
orang Indonesia. Hal ini berlaku juga untuk
para pekerja China.
Leksikon:
Perekrutan
4-6 Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan
Menaker 16/2015 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Penggunaan TKA. Menteri
Hanif Dhakiri mewajibkan syarat-syarat baru
yang lebih ketat dibandingkan aturan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
160
sebelumnya. Berikut beberapa poin di
antaranya:
7-10 a. TKA (Tenaga Kerja Asing) harus
memiliki sertifikat kompetensi atau
berpengalaman kerja minimal 5 tahun.
b. Tiap merekrut satu TKA di saat yang sama
harus merekrut 10 TKDN (Tenaga Kerja
Dalam Negeri).
c. Ada jabatan tertentu yang tertutup bagi
TKA. Ada juga jabatan yang hanya diberi
izin kerja selama 6 bulan dan tidak boleh
diperpanjang.
d. Wajib didampingi oleh TKDN dalam
rangka alih teknologi dan ilmu, dll.
11 "Untuk TKA yang bekerja di sektor
manufaktur dan jasa lainnya yang jangka
waktunya di atas 6 bulan, telah kami perketat
regulasinya. Jika dalam Permenaker 12/2013
perbandingannya adalah 1:1, maka dalam
Permenaker 16/2015 menjadi 1 TKA harus
dapat menyerap 10 TKDN," jelas Hanif
kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).
Leksikon:
Perketat
Metafora:
Menyerap
12-14 Dengan aturan ketat seperti itu, Hanif
menegaskan kabar eksodus pekerja China di
Indonesia tidak benar. Dia membeberkan
data, hanya ada 12.837 pekerja China di
Indonesia saat ini. Sepanjang tahun ini, dia
sudah mengeluarkan izin bekerja bagi 41.365
Leksikon:
Eksodus
Metafora:
Membeberkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
161
pekerja China, namun sebagian besar sudah
kembali ke negaranya.
15 "Jangan pakai istilah eksodus karena nggak
ada faktanya di lapangan. Kita negara
terbuka dan karenanya TKA boleh masuk
sepanjang prosesnya legal dan sesuai aturan.
Kalau ilegal dan nggak sesuai aturan ya kita
pulangkan, kita deportasi," tegasnya.
Leksikon:
Eksodus, pulangkan
16 "Terakhir, isu soal TKA itu tolong jangan
didramatisasi seolah-olah pemerintah
mendatangkan mereka dan mengabaikan
TKDN kita sendiri. Tak benar itu. Kita
terbuka tapi semua masih terkontrol dan
terkendali. Selama mereka masuk legal dan
sesuai aturan ya nggak masalah. Kalau ilegal
dan tidak sesuai aturan ya kita pulangkan,"
sambungnya
Leksikon:
Dramatisasi, pulangkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
162
Analisis Berita 7
Judul : Soal Pekerja Asing di Indonesia, Anggota DPR: Harus 1 Banding
50
Media : Detik.com
Edisi : 3 Juli 2015
Analisis Sintaksis
Analisis sintaksis melihat bagaimana wartawan menyusun fakta menjadi
sebuah susunan berita. Pada artikel berita ke-7, Detikcom menyajikan berita
tentang pendapat salah satu anggota DPR yang menyatakan aturan perbandingan
tenaga kerja asing dengan pekerja lokal 1 banding 10 diubah menjadi 1 banding
50.
Analisis sintaksis yang pertama dapat dilihat dari judul yang digunakan
oleh wartawan Detikcom. Artikel berita ke-7 berjudul “Soal Pekerja Asing di
Indonesia, Anggota DPR: harus 1 Banding 50”. Dari pemberian judul, sudah terlihat
Detikcom menjelaskan soal pendapat anggota DPR yang harus merubah aturan tentang
perekrutan tenaga kerja asing yang sudah diberlakukan oleh Menakertrans.
Berita ini dimulai dengan lead deskriptif yang menjelaskan bahwa isu
maraknya tenaga kerja asing yang masih menjadi sorotan. Dalam lead juga
disebutkan bahwa aturan perekrutan tenaga kerja asing di Indonesia harus diubah.
Wacana ini muncul dikarenakan salah satu anggota DPR yang meminta untuk
merubah perbandingan dari 1 banding 10 menjadi 1 banding 50.
“Jakarta - Banyaknya pekerja asing di Indonesia masih menjadi sorotan.
Aturan soal perbandingan rekruitmen pekerja asing dan pekerja lokal
diminta diperbaiki.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
163
Kutipan dari salah satu anggota Komisi I DPR, Charle Honoris, juga
diletakkan setelah lead. Kutipan ini digunakan untuk mendukung informasi yang
telah digambarkan oleh wartawan Detikcom pada lead atau awal berita.
Pernyataan dari Charle Honoris yang menjelakan aturan tersebut diubah dengan
tujuan agar lebih berpihak kepada pekerja lokal juga diletakkan di awal berita.
“"Pengendalian masuknya tenaga kerja asing harus diperketat dan harus
berpihak kepada kepentingan nasional. Perimbangannya tidak cukup 1 berbanding
10, akan tetapi 1 pekerja asing harus didampingi dengan 50 pekerja Indonesia,"
kata anggota Komisi I Charle Honoris kepada wartawan di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).”
Setelah penulisan latar informasi mengenai aturan yang harus dirubah,
Detikcom juga menuliskan himbauan dari Charle Honoris kepada pihak
Kemenakertrans agar tetap mengantisipasi banjirnya tenaga kerja asing di
Indonesia walaupun isu eksodus telah dibantah oleh Hanif Dhakiri sejak awal.
“...namun Charles tetap mewanti-wanti agar Kemenaker tak lengah
mengantisipasi masuknya pekerja asing ke Indonesia.”
Pada penulisan artikel berita kali ini, wartawan Detikcom mencoba untuk
mengingatkan pembaca tentang kasus eksodus pekerja asing asal Tiongkok di
Angola. Latar informasi pekerja Tiongkok di Angola ini digunakan sebagai
jembatan informasi tentang aturan yang harus dirubah menuju informasi tentang
sanggahan dari Hanif Dhakiri yang tetap memperhatikan pekerja lokal dalam
negeri.
“Di Angola, eksodus pekerja asal China mendominasi proyek-proyek
infrastruktur. Para pekerja lokal termarjinalkan dengan alasan efisiensi
kerja. BBC melaporkan, puluhan ribu pekerja China datang ke Angola
untuk bekerja dalam proyek-proyek pembangunan kota setelah perang
saudara yang sempat melanda beberapa tahun.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
164
Di paragraf berikutnya hingga akhir berita, Detikcom kembali menyajikan
sanggahan dan bantahan dari pihak Kemenakertrans, khususnya kutipan dari
Hanif Dhakiri yang membantah adanya isu eksodus di Indonesia. Hanif juga
memberikan penjelasan bahwa pihaknya akan lebih memprioritaskan pekerja
dalam negeri dengan adanya batasan dalam hal jabatan.
“Para pekerja asing asal China yang masuk ke Indonesia pun dibatasi
jabatannya. Hal ini mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam negeri
tidak kalah dengan mereka.”
Penulisan artikel berita ditutup dengan kutipan Hanif Dhakiri yang
menjelaskan tentang tenaga kerja dalam negeri tidak kalah dengan tenaga asing
maka harus lebih diprioritaskan terutama dalam hal kedudukan dan jabatan.
Narasumber yang digunakan dalam artikel berita ini ada dua orang.
Narasumber pertama yakni Anggota Komisi I DPR, Charle Honoris, yang
menjelaskan tentang aturan perekrutan tenaga kerja asing harus dirubah menjadi 1
banding 50 agar lebih berpihak kepada pekerja lokal. Sedangkan narasumber
kedua yakni, Menteri Hanif Dhakiri yang membantah adanya isu eksodus tenaga
kerja asing di Indonesia dan menjelaskan pihaknya akan memprioritaskan pekerja
lokal dibandingkan dengan pekerja asing.
Dari cara penulisan dan penyusunan fakta dalam artikel berita online ini,
Detikcom ingin menekankan latar informasi tentang pihak Kemenakertrans yang
sudah memprioritaskan pekerja dalam negeri dibandingkan dengan pekerja lokal.
Hal ini dibuktikan dari sanggahan dari pihak Kemenakertrans yang diletakkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
165
setelah pendapat mengenai aturan yang harus dirubah. Berikut tabel analisis
sintaksis berita ke-7.
Tabel 4.25
Analisis Sintaksis Artikel Berita 7
Kalimat Proposisi Sintaksis
SOAL PEKERJA ASING DI INDONESIA,
ANGGOTA DPR: HARUS 1 BANDING 50
Judul
1-2 Jakarta - Banyaknya pekerja asing di
Indonesia masih menjadi sorotan. Aturan
soal perbandingan rekruitmen pekerja asing
dan pekerja lokal diminta diperbaiki.
Lead: Latar informasi
tentang pekerja asing
dan aturan yang
diminta untuk
diperbaiki.
3 "Pengendalian masuknya tenaga kerja asing
harus diperketat dan harus berpihak kepada
kepentingan nasional. Perimbangannya tidak
cukup 1 berbanding 10, akan tetapi 1 pekerja
asing harus didampingi dengan 50 pekerja
Indonesia," kata anggota Komisi I Charle
Honoris kepada wartawan di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Kutipan Anggota
Komisi I, Charle
Honoris, yang
menjelaskan aturan
harus diperketat dan
lebih mementingkan
kepentingan nasional.
4-5 Dalam Peraturan Menaker 16/2015 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Penggunaan
TKA yang berlaku saat ini, untuk tiap
perekrutan satu pekerja asing, maka
diharuskan merekrut 10 pekerja dalam
negeri. Charles ingin aturan itu direvisi agar
lebih berpihak kepada rakyat Indonesia.
Pernyataan dari Charles
untuk merevisi aturan
ketenagakerjaan yang
mengatur 1 pekerja
asing merekrut 10
pekerja lokal.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
166
6 "Kita ini bangsa yang besar, bukan bangsa
tempe. Kita harus percaya pada kekuatan
bangsa kita sendiri," ujar politikus PDIP ini
Kutipan Charles yang
menjelaskan bahwa
bangsa Indonesia harus
percaya dengan
kekuatan bangsa
sendiri.
7-8 Charles mengatakan keinginan untuk
meningkatkan perekrutan pekerja asing ini
terkait isu eksodus pekerja China di
Indonesia. Meski isu eksodus itu sudah
dibantah oleh Menaker Hanif Dhakiri,
namun Charles tetap mewanti-wanti agar
Kemenaker tak lengah mengantisipasi
masuknya pekerja asing ke Indonesia.
Pernyataan dari Charles
yang menghimbau
kepada Kemenaker
untuk jangan lengah
dalam mengantisipasi
masuknya pekerja
asing ke Indonesia.
9 "Kami sangat welcome dengan investor
asing akan tetapi aturan dan kepentingannya
harus lebih mengutamakan kepentingan
Indonesia bukan sekedar orientasi profit
semata," pungkasnya.
Kutipan Charles yang
menjelaskan
10-13 Isu eksodus pekerja China ini sempat
merebak beberapa waktu lalu. Pangkalnya
adalah keluhan masyarakat Lebak, Banten,
soal tingkah laku beberapa pekerja yang
dikabarkan sering buang air besar
sembarangan. Isu ini lalu membola salju
menjadi isu eksodus pekerja China di
Indonesia. Kabar dominasi pekerja China di
Latar informasi tentang
pekerja asing asal
Tiongkok yang tidak
bisa bekerja di semua
tingkatan jabatan yang
ada. Ini dikarenakan
masih bisa diisi oleh
pekerja lokal yang juga
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
167
Angola pun mulai dibicarakan di Tanah Air.
berpengalaman
dibidangnya.
14-16 Di Angola, eksodus pekerja asal China
mendominasi proyek-proyek infrastruktur.
Para pekerja lokal termarjinalkan dengan
alasan efisiensi kerja. BBC melaporkan,
puluhan ribu pekerja China datang ke Angola
untuk bekerja dalam proyek-proyek
pembangunan kota setelah perang saudara
yang sempat melanda beberapa tahun. Hal
ini jangan sampai terjadi di Indonesia.
Latar Informasi tentang
eksodus pekerja asing
di Angola yang
kembali dikaitkan
dengan Indonesia.
17-19 Menaker Hanif sudah membantah isu
eksodus ini. Dia membenarkan, hingga Mei
2014, sempat ada 41.365 izin tenaga kerja
asing asal China yang diterbitkan. Namun
jumlah itu kini sudah berkurang jauh hingga
hanya tinggal 12.837 pekerja.
Latar informasi tentang
menteri Hanif Dhakiri
yang membantah isu
eksodus pekerja
Tiongkok karena
jumlahnya sudah
berkurang.
20 "Tidak benar ada eksodus karena kami cukup
selektif mengeluarkan izin. Semua IMTA
(Izin Memekerjakan Tenaga Asing) yang
kami keluarkan untuk kedua pabrik di Lebak
sifatnya sementara (masa kerja hanya 6
bulan). Setelah itu mereka harus angkat kaki.
Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di
tahap konstruksi, bukan produksi. Jika
konstruksi kelar, mereka segera pulang,"
Kutipan Hanif Dhakiri
yang menjelaskan izin
untuk pekerja asing
asal Tiongkok hanya
bersifat sementara.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
168
papar Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6)
lalu.
21-22 Para pekerja asing asal China yang masuk ke
Indonesia pun dibatasi jabatannya. Hal ini
mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam
negeri tidak kalah dengan mereka.
Latar Informasi tentang
jumlah pekerja asing
asal Tiongkok yang
dibatasi.
23 "Namun kami tetap berkeyakinan secara
kompetensi TKDN sama sekali tidak kalah
jika dibandingkan dengan TKA, untuk
mayoritas jabatan dan posisi. Sehingga kami
berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang
boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena
kita percaya pada kemampuan dan
kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
Kutipan Hanif Dhakiri
yang menjelaskan
tentang tenaga kerja
dalam negeri tidak
kalah dengan tenaga
asing maka harus lebih
diprioritaskan.
Analisis Skrip
Dalam analisis skrip berita ke-7 ini, unsur kelengkapan berita (5W+1H)
menjadi unsur yang dianalisis. Dalam penulisannya, Detikcom memberitakan
empat unsur yang menjadi dominan yakni What, How, Why dan Who.
Unsur What yang pertama dalam berita ke-7 kali ini menjelaskan tentang
aturan tentang perekrutan tenaga kerja asing, khususnya pekerja asal Tiongkok,
yang harus diubah dan lebih diperketat dengan tujuan untuk lebih berpihak kepada
pekerja lokal dibandingkan dengan pekerja asing.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
169
“...Aturan soal perbandingan rekruitmen pekerja asing dan pekerja lokal
diminta diperbaiki.”
“Pengendalian masuknya tenaga kerja asing harus diperketat dan harus
berpihak kepada kepentingan nasional.”
Unsur What yang kedua dapat dilihat dari sanggahan Menteri Hanif yang
membantah adanya isu eksodus tenaga kerja asal Tiongkok di Indonesia. Selain
itu, pihak kementerian sudah dari awal lebih memprioritaskan dan berpihak
kepada para pekerja lokal dibandingkan dengan pekerja asing.
“Menaker Hanif sudah membantah isu eksodus ini. Dia membenarkan,
hingga Mei 2014, sempat ada 41.365 izin tenaga kerja asing asal China
yang diterbitkan. Namun jumlah itu kini sudah berkurang jauh hingga
hanya tinggal 12.837 pekerja.”
Unsur berikutnya adalah How. Unsur How dapat dilihat dari bagaimana
aturan yang diusulkan oleh anggota Komisi I DPR, Charle Honoris, kepada pihak
Kemenakertrans. Aturan perbandingan yang tadinya 1 berbanding 10, harus
diubah menjadi 1 berbanding 50.
“...Perimbangannya tidak cukup 1 berbanding 10, akan tetapi 1 pekerja asing
harus didampingi dengan 50 pekerja Indonesia.”
Unsur How juga dapat dilihat dari pernyataan Menteri Hanif Dhakiri yang
menjelaskan izin untuk para pekerja asing asal Tiongkok yang hanya bersifat
sementara dan pembatasan jabatan dan kedudukan untuk para pekerja asing yang
bekerja di Indonesia.
“Semua IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing) yang kami keluarkan
untuk kedua pabrik di Lebak sifatnya sementara (masa kerja hanya 6
bulan). Setelah itu mereka harus angkat kaki. Lagipula, para TKA itu kan
hanya kerja di tahap konstruksi, bukan produksi.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
170
Unsur Why berbicara tentang alasan mengapa aturan tersebut harus
dirubah dan direvisi kembali oleh pihak Kemenakertrans. Selain itu, Why juga
terlihat dari alasan mengapa ada perbatasan jabatan dan kedudukan yang berlaku
untuk para pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di Indonesia.
“Pengendalian masuknya tenaga kerja asing harus diperketat dan harus
berpihak kepada kepentingan nasional...”
“Para pekerja asing asal China yang masuk ke Indonesia pun dibatasi
jabatannya. Hal ini mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam negeri
tidak kalah dengan mereka.”
Sementara itu, unsur Who pada pemberitaan ini berbicara tentang anggota
Komisi I DPR, Charle Honoris yang mengusulkan untuk mengubah aturan
perektrutan tenaga kerja asing. Who yang kedua adalah Menteri Hanif Dhakiri
yang memberi sanggahan dan membantah adanya isu eksodus pekerja Tiongkok
di Indonesia.
Sementara itu, Kedua unsur lainnya, yakni When dan where tidak terlalu
ditekankan dan ditonjolkan dalam penulisan berit. Kedua unsur tersebut hanya
menjadi unsur pelengkap untuk memenuhi persyaratan sebuah artikel berita.
Berikut tabel analisis skrip berita ke-7.
Tabel 4.26
Analisis Skrip Artikel Berita 7
Kalimat Proposisi Skrip
SOAL PEKERJA ASING DI INDONESIA,
ANGGOTA DPR: HARUS 1 BANDING 50
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
171
1-2 Jakarta - Banyaknya pekerja asing di
Indonesia masih menjadi sorotan. Aturan
soal perbandingan rekruitmen pekerja asing
dan pekerja lokal diminta diperbaiki.
Lead:
What
Where
3 "Pengendalian masuknya tenaga kerja asing
harus diperketat dan harus berpihak kepada
kepentingan nasional. Perimbangannya tidak
cukup 1 berbanding 10, akan tetapi 1 pekerja
asing harus didampingi dengan 50 pekerja
Indonesia," kata anggota Komisi I Charle
Honoris kepada wartawan di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
What
Why
How
4-5 Dalam Peraturan Menaker 16/2015 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Penggunaan
TKA yang berlaku saat ini, untuk tiap
perekrutan satu pekerja asing, maka
diharuskan merekrut 10 pekerja dalam
negeri. Charles ingin aturan itu direvisi agar
lebih berpihak kepada rakyat Indonesia.
Why
How
6 "Kita ini bangsa yang besar, bukan bangsa
tempe. Kita harus percaya pada kekuatan
bangsa kita sendiri," ujar politikus PDIP ini
What
Why
7-8 Charles mengatakan keinginan untuk
meningkatkan perekrutan pekerja asing ini
terkait isu eksodus pekerja China di
Indonesia. Meski isu eksodus itu sudah
dibantah oleh Menaker Hanif Dhakiri,
Why
Who
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
172
namun Charles tetap mewanti-wanti agar
Kemenaker tak lengah mengantisipasi
masuknya pekerja asing ke Indonesia.
9 "Kami sangat welcome dengan investor
asing akan tetapi aturan dan kepentingannya
harus lebih mengutamakan kepentingan
Indonesia bukan sekedar orientasi profit
semata," pungkasnya.
What
Who
Why
10-13 Isu eksodus pekerja China ini sempat
merebak beberapa waktu lalu. Pangkalnya
adalah keluhan masyarakat Lebak, Banten,
soal tingkah laku beberapa pekerja yang
dikabarkan sering buang air besar
sembarangan. Isu ini lalu membola salju
menjadi isu eksodus pekerja China di
Indonesia. Kabar dominasi pekerja China di
Angola pun mulai dibicarakan di Tanah Air.
What
Who
When
Where
14-16 Di Angola, eksodus pekerja asal China
mendominasi proyek-proyek infrastruktur.
Para pekerja lokal termarjinalkan dengan
alasan efisiensi kerja. BBC melaporkan,
puluhan ribu pekerja China datang ke Angola
untuk bekerja dalam proyek-proyek
pembangunan kota setelah perang saudara
yang sempat melanda beberapa tahun. Hal
ini jangan sampai terjadi di Indonesia.
Where
What
Who
How
17-19 Menaker Hanif sudah membantah isu What
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
173
eksodus ini. Dia membenarkan, hingga Mei
2014, sempat ada 41.365 izin tenaga kerja
asing asal China yang diterbitkan. Namun
jumlah itu kini sudah berkurang jauh hingga
hanya tinggal 12.837 pekerja.
Who
How
20 "Tidak benar ada eksoodus karena kami
cukup selektif mengeluarkan izin. Semua
IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing)
yang kami keluarkan untuk kedua pabrik di
Lebak sifatnya sementara (masa kerja hanya
6 bulan). Setelah itu mereka harus angkat
kaki. Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja
di tahap konstruksi, bukan produksi. Jika
konstruksi kelar, mereka segera pulang,"
papar Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6)
lalu.
What
How
21-22 Para pekerja asing asal China yang masuk ke
Indonesia pun dibatasi jabatannya. Hal ini
mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam
negeri tidak kalah dengan mereka.
What
Why
23 "Namun kami tetap berkeyakinan secara
kompetensi TKDN sama sekali tidak kalah
jika dibandingkan dengan TKA, untuk
mayoritas jabatan dan posisi. Sehingga kami
berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang
boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena
What
Why
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
174
kita percaya pada kemampuan dan
kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
Analisis Tematik
Pada penulisan artikel teks berita ke-7, dapat terlihat ada dua tema besar
yang diangkat dan ditekankan oleh Detikcom. Tema yang pertama berbicara
tentang pendapat yang dilontarkan oleh salah satu anggota Komisi I DPR, Charle
Honoris, untuk merubah perbandingan tenaga kerja asing 1 berbanding 10
menjadi 1 berbanding 50. Hal ini perlu dilakukan pemerintah agar lebih berpihak
kepada kepentingan pekerja lokal dibanding dengan pekerja asing.
“Charles mengatakan keinginan untuk meningkatkan perekrutan pekerja
asing ini terkait isu eksodus pekerja China di Indonesia. Meski isu eksodus
itu sudah dibantah oleh Menaker Hanif Dhakiri, namun Charles tetap
mewanti-wanti agar Kemenaker tak lengah mengantisipasi masuknya
pekerja asing ke Indonesia.”
Pada tema ini juga dijelaskan himbauan dari Charle Honoris kepada pihak
pemerintah, dalam hal ini Kemenakertrans, untuk lebih berhati-hati dengan
banjirnya tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia dan bekerja di beberapa
sektor Industri.
Pada penulisan tema pertama ini, elemen yang terlihat pada paragraf ke-3
adalah elemen detail. Elemen ini digunakan untuk menjelaskan secara detail
tentang aturan dari Kemenakertrans yang berbicara tentang perekrutan satu tenaga
kerja asing harus merekrut 10 tenaga kerja dalam negeri.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
175
“Dalam Peraturan Menaker 16/2015 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Penggunaan TKA yang berlaku saat ini, untuk tiap perekrutan satu pekerja
asing, maka diharuskan merekrut 10 pekerja dalam negeri.”
Tema kedua dalam artikel ke-7 ini lebih membahas tentang isu pekerja
Tiongkok yang merebak di Indonesia yang kemudian isu ini dibantah oleh
Menteri Hanif Dhakiri karena aturan yang diberlakukan sudah cukup ketat dan
izin yang diberikan hanya bersifat sementara. Dalam tema kedua ini juga
dijelaskan pemerintah akan lebih memprioritaskan tenaga kerja dalam negeri
karena kualitasnya yang tidak kalah dengan pekerja asing.
“Menaker Hanif sudah membantah isu eksodus ini. Dia membenarkan,
hingga Mei 2014, sempat ada 41.365 izin tenaga kerja asing asal China
yang diterbitkan. Namun jumlah itu kini sudah berkurang jauh hingga
hanya tinggal 12.837 pekerja.”
Koherensi yang terlihat dalam penulisan artikel berita ke-7 ini adalah
Koherensi Penjelas. Hal ini terlihat pada kalimat ke-13 terdapat kata “lalu” yang
menjelaskan tentang isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok di Banten yang
kemudian terus membesar dan menjadi sorotan oleh beberapa kalangan di
Indonesia.
“...Pangkalnya adalah keluhan masyarakat Lebak, Banten, soal tingkah
laku beberapa pekerja yang dikabarkan sering buang air besar
sembarangan. Isu ini lalu membola salju menjadi isu eksodus pekerja
China di Indonesia. Kabar dominasi pekerja China di Angola pun mulai
dibicarakan di Tanah Air.”
Koherensi Penjelas juga terlihat pada paragraf ke-11 yang menjelaskan
tentang pembatasan kedudukan dan jabatan yang berlaku untuk para pekerja asing
di Indonesia karena kualitas dari para pekerja lokal dalam negeri juga tidak kalah
dengan mereka.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
176
“Para pekerja asing asal China yang masuk ke Indonesia pun dibatasi
jabatannya. Hal ini mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam negeri
tidak kalah dengan mereka.”
Dari kedua tema yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat bahwa ada
usulan dari salah satu anggota DPR untuk merubah aturan karena dinilai tidak
berpihak kepada kepentingan pekerja lokal dalam negeri. Namun, usulan tersebut
disanggah dengan pernyataan dari Menteri Hanif Dhakiri yang tidak
membenarkan adanya eksodus pekerja asing. Hanif juga menjelaskan bahwa
pihaknya sudah memperketat aturan dan lebih memprioritaskan pekerja lokal
karena kualitasnya yang tidak kalah dengan pekerja asing. Berikut tabel analisis
tematik pada berita ke-7.
Tabel 4.27
Analisis Tematik Artikel Berita 7
Kalimat Proposisi Tematik
SOAL PEKERJA ASING DI INDONESIA,
ANGGOTA DPR: HARUS 1 BANDING 50
Judul
1-2 Jakarta - Banyaknya pekerja asing di
Indonesia masih menjadi sorotan. Aturan
soal perbandingan rekruitmen pekerja asing
dan pekerja lokal diminta diperbaiki.
Lead:
Tema pertama tentang
aturan pengrekrutan
tenaga kerja asing yang
diminta untuk
diperbaiki.
3 "Pengendalian masuknya tenaga kerja asing
harus diperketat dan harus berpihak kepada
kepentingan nasional. Perimbangannya tidak
cukup 1 berbanding 10, akan tetapi 1 pekerja
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
177
asing harus didampingi dengan 50 pekerja
Indonesia," kata anggota Komisi I Charle
Honoris kepada wartawan di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
4-5 Dalam Peraturan Menaker 16/2015 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Penggunaan
TKA yang berlaku saat ini, untuk tiap
perekrutan satu pekerja asing, maka
diharuskan merekrut 10 pekerja dalam
negeri. Charles ingin aturan itu direvisi agar
lebih berpihak kepada rakyat Indonesia.
Mendukung tema
pertama
6 "Kita ini bangsa yang besar, bukan bangsa
tempe. Kita harus percaya pada kekuatan
bangsa kita sendiri," ujar politikus PDIP ini
Mendukung tema
pertama
7-8 Charles mengatakan keinginan untuk
meningkatkan perekrutan pekerja asing ini
terkait isu eksodus pekerja China di
Indonesia. Meski isu eksodus itu sudah
dibantah oleh Menaker Hanif Dhakiri,
namun Charles tetap mewanti-wanti agar
Kemenaker tak lengah mengantisipasi
masuknya pekerja asing ke Indonesia.
Mendukung tema
pertama
9 "Kami sangat welcome dengan investor
asing akan tetapi aturan dan kepentingannya
harus lebih mengutamakan kepentingan
Indonesia bukan sekedar orientasi profit
semata," pungkasnya.
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
178
10-13 Isu eksodus pekerja China ini sempat
merebak beberapa waktu lalu. Pangkalnya
adalah keluhan masyarakat Lebak, Banten,
soal tingkah laku beberapa pekerja yang
dikabarkan sering buang air besar
sembarangan. Isu ini lalu membola salju
menjadi isu eksodus pekerja China di
Indonesia. Kabar dominasi pekerja China di
Angola pun mulai dibicarakan di Tanah Air.
Tema Kedua:
Isu maraknya pekerja
asing asal Tiongkok
yang mulai
berkembang di
Indonesia dan dibantah
oleh Menteri Hanif
Dhakiri.
14-16 Di Angola, eksodus pekerja asal China
mendominasi proyek-proyek infrastruktur.
Para pekerja lokal termarjinalkan dengan
alasan efisiensi kerja. BBC melaporkan,
puluhan ribu pekerja China datang ke Angola
untuk bekerja dalam proyek-proyek
pembangunan kota setelah perang saudara
yang sempat melanda beberapa tahun. Hal
ini jangan sampai terjadi di Indonesia.
Mendukung tema
kedua
17-19 Menaker Hanif sudah membantah isu
eksodus ini. Dia membenarkan, hingga Mei
2014, sempat ada 41.365 izin tenaga kerja
asing asal China yang diterbitkan. Namun
jumlah itu kini sudah berkurang jauh hingga
hanya tinggal 12.837 pekerja.
Mendukung tema
kedua
20 "Tidak benar ada eksoodus karena kami
cukup selektif mengeluarkan izin. Semua
Mendukung tema
kedua
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
179
IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing)
yang kami keluarkan untuk kedua pabrik di
Lebak sifatnya sementara (masa kerja hanya
6 bulan). Setelah itu mereka harus angkat
kaki. Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja
di tahap konstruksi, bukan produksi. Jika
konstruksi kelar, mereka segera pulang,"
papar Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6)
lalu.
21-22 Para pekerja asing asal China yang masuk ke
Indonesia pun dibatasi jabatannya. Hal ini
mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam
negeri tidak kalah dengan mereka.
Mendukung tema
kedua
23 "Namun kami tetap berkeyakinan secara
kompetensi TKDN sama sekali tidak kalah
jika dibandingkan dengan TKA, untuk
mayoritas jabatan dan posisi. Sehingga kami
berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang
boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena
kita percaya pada kemampuan dan
kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
Mendukung tema
kedua
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita yang ke-7 ini dapat dilihat dari judul
yang dibuat tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih
besar. Teknik penyajian judul berita online ini digunakan untuk menarik perhatian
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
180
para pembaca online yang cenderung cepat, sehingga membuat pembaca langsung
merujuk pada isi berita yang membahas tentang aturan perbandingan tenaga kerja
asing yang disarankan untuk dirubah.
Elemen untuk menganalisis retoris pada isi berita adalah dari grafis yang
digunakan. Untuk berita ke-7 ini, wartawan Detikcom memberikan gambar
ilustrasi perkakas yang disangkutkan di bagian tubuh seorang pekerja yang sedang
melakukan pekerjaan di sektor pembangunan. Foto ini menjadi pendukung isi
berita yang membahas soal isu tenaga kerja asing dan masih menjadi sorotan
terutama maraknya pekerja Tiongkok di Indonesia.
Elemen selanjutnya adalah Leksikon yang digunakan dalam penulisan
artikel berita untuk menekankan aspek tertentu. Pada kalimat pertama di penulisan
artikel, wartawan menggunakan kata “sorotan” untuk menekankan isu pekerja
asing yang ternyata masih ramai dibicarakan dan masih banyak mengundang
tanggapan khalayak.
Menurut KBBI, kata “sorotan” memiliki arti hal yang masih menjadi
tanggapan atas ucapan, peristiwa, dan sebagainya. Penggunaan kata “sorotan”
juga dapat diartikan isu ini ternyata belum menemukan titik akhir sehingga terus
akan diperhatikan oleh sebagian kalangan.
“Banyaknya pekerja asing di Indonesia masih menjadi sorotan.”
Elemen Leksikon berikutnya yang terlihat ditekankan oleh Detikcom
terdapat pada paragraf ke-11 yaitu kata “kompetensi.
“Para pekerja asing asal China yang masuk ke Indonesia pun dibatasi
jabatannya. Hal ini mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam negeri
tidak kalah dengan mereka.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
181
Kompetensi memiliki arti kemampuan seseorang untuk menguasai
sesuatu. Maka sesuai dengan konteks kalimat diatas, Detikcom ingin menekankan
kepada khalayak bahwa kualitas tenaga kerja lokal dalam negeri dalam hal
penguasaan ilmu dan pekerjaan juga tidak kalah dengan para pekerja dalam
negeri.
Pada paragraf ke-5 dari penulisan artikel berita kali ini juga terlihat ada
kalimat yang kembali ditekankan oleh Detikcom mengenai isu maraknya pekerja
Tiongkok di Indonesia. wartawan mengunakan kalimat “Meski isu eksodus itu
sudah dibantah oleh Menaker Hanif Dhakiri” dengan tujuan untuk menjelaskan
bahwa isu tersebut tidak benar dan sudah berulang kali dibantah dan disanggah
oleh pihak Kemenakertrans, dalam hal ini Menteri Hanif Dhakiri.
“Charles mengatakan keinginan untuk meningkatkan perekrutan pekerja
asing ini terkait isu eksodus pekerja China di Indonesia. Meski isu eksodus
itu sudah dibantah oleh Menaker Hanif Dhakiri, namun Charles tetap
mewanti-wanti agar Kemenaker tak lengah mengantisipasi masuknya
pekerja asing ke Indonesia.”
Kemudian, elemen metafora juga muncul sebagai pendukung beberapa
kalimat. Pada paragraf ke-6, kata “merebak” dan “membola salju” yang
menggambarkan isu pekerja Tiongkok di Indonesia kembali digunakan oleh
wartawan Detikcom pada berita ke-7 ini.
“Isu eksodus pekerja China ini sempat merebak beberapa waktu lalu.
Pangkalnya adalah keluhan masyarakat Lebak, Banten, soal tingkah laku
beberapa pekerja yang dikabarkan sering buang air besar sembarangan. Isu
ini lalu membola salju menjadi isu eksodus pekerja China di Indonesia.”
Elemen metafora selanjutnya adalah kepada kalimat ke-6 dengan kata
“bangsa tempe”. “Bangsa tempe” memiliki arti bahwa Indonesia jangan sampai
menjadi bangsa yang bermental atau berkelas tempe. Penggunaan kata “tempe”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
182
menggambarkan sesuatu yang murah dan untuk kalangan kelas bawah. Maka
sesuai dengan konteks kutipan yang ditekankan pada artikel berita, Indonesia
bukan sebuah bangsa yang berkelas bawah, Indonesia merupakan negara yang
besar dan jangan sampai dipermainkan oleh pihak asing.
Elemen retoris pada berita ke-7 ini melihat bahwa Detikcom kembali
menekankan bahwa isu pekerja Tiongkok di Indonesia ini masih menjadi sorotan
walaupun sejak awal sudah dibantah oleh Menteri Hanif Dhakiri. Berikut adalah
tabel analisis Retoris pada artikel berita ke-7.
Tabel 4.28
Analisis Retoris Artikel Berita 7
Kalimat Proposisi Retoris
SOAL PEKERJA ASING DI INDONESIA,
ANGGOTA DPR: HARUS 1 BANDING 50
Judul
Grafis : Foto
1-2 Jakarta - Banyaknya pekerja asing di
Indonesia masih menjadi sorotan. Aturan
soal perbandingan rekruitmen pekerja asing
dan pekerja lokal diminta diperbaiki.
Leksikon:
Sorotan, rekruitmen
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
183
3 "Pengendalian masuknya tenaga kerja asing
harus diperketat dan harus berpihak kepada
kepentingan nasional. Perimbangannya tidak
cukup 1 berbanding 10, akan tetapi 1 pekerja
asing harus didampingi dengan 50 pekerja
Indonesia," kata anggota Komisi I Charle
Honoris kepada wartawan di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Jumat (3/7/2015).
4-5 Dalam Peraturan Menaker 16/2015 tentang
Tata Cara Pengendalian dan Penggunaan
TKA yang berlaku saat ini, untuk tiap
perekrutan satu pekerja asing, maka
diharuskan merekrut 10 pekerja dalam
negeri. Charles ingin aturan itu direvisi agar
lebih berpihak kepada rakyat Indonesia.
Leksikon:
perekrutan
6 "Kita ini bangsa yang besar, bukan bangsa
tempe. Kita harus percaya pada kekuatan
bangsa kita sendiri," ujar politikus PDIP ini
Metafora:
Bangsa tempe
7-8 Charles mengatakan keinginan untuk
meningkatkan perekrutan pekerja asing ini
terkait isu eksodus pekerja China di
Indonesia. Meski isu eksodus itu sudah
dibantah oleh Menaker Hanif Dhakiri,
namun Charles tetap mewanti-wanti agar
Kemenaker tak lengah mengantisipasi
masuknya pekerja asing ke Indonesia.
Leksikon:
Perekrutan, lengah
Metafora:
Mewanti-wanti
9 "Kami sangat welcome dengan investor
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
184
asing akan tetapi aturan dan kepentingannya
harus lebih mengutamakan kepentingan
Indonesia bukan sekedar orientasi profit
semata," pungkasnya.
10-13 Isu eksodus pekerja China ini sempat
merebak beberapa waktu lalu. Pangkalnya
adalah keluhan masyarakat Lebak, Banten,
soal tingkah laku beberapa pekerja yang
dikabarkan sering buang air besar
sembarangan. Isu ini lalu membola salju
menjadi isu eksodus pekerja China di
Indonesia. Kabar dominasi pekerja China di
Angola pun mulai dibicarakan di Tanah Air.
Leksikon:
Eksodus, dominasi,
Metafora:
Merebak, membola
salju
Metonimia:
Tanah Air
14-16 Di Angola, eksodus pekerja asal China
mendominasi proyek-proyek infrastruktur.
Para pekerja lokal termarjinalkan dengan
alasan efisiensi kerja. BBC melaporkan,
puluhan ribu pekerja China datang ke Angola
untuk bekerja dalam proyek-proyek
pembangunan kota setelah perang saudara
yang sempat melanda beberapa tahun. Hal
ini jangan sampai terjadi di Indonesia.
Leksikon:
Eksodus,
termarjinalkan
Metafora:
Melanda
17-19 Menaker Hanif sudah membantah isu
eksodus ini. Dia membenarkan, hingga Mei
2014, sempat ada 41.365 izin tenaga kerja
asing asal China yang diterbitkan. Namun
jumlah itu kini sudah berkurang jauh hingga
Leksikon:
Eksodus, diterbitkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
185
hanya tinggal 12.837 pekerja.
20 "Tidak benar ada eksodus karena kami cukup
selektif mengeluarkan izin. Semua IMTA
(Izin Memekerjakan Tenaga Asing) yang
kami keluarkan untuk kedua pabrik di Lebak
sifatnya sementara (masa kerja hanya 6
bulan). Setelah itu mereka harus angkat kaki.
Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di
tahap konstruksi, bukan produksi. Jika
konstruksi kelar, mereka segera pulang,"
papar Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6)
lalu.
21-22 Para pekerja asing asal China yang masuk ke
Indonesia pun dibatasi jabatannya. Hal ini
mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam
negeri tidak kalah dengan mereka.
Leksikon:
Kompetensi
23 "Namun kami tetap berkeyakinan secara
kompetensi TKDN sama sekali tidak kalah
jika dibandingkan dengan TKA, untuk
mayoritas jabatan dan posisi. Sehingga kami
berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang
boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena
kita percaya pada kemampuan dan
kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
186
Analisis Berita 8
Judul : Menko Luhut: Proyek Tiongkok Banyak, Tidak Salah
Pekerjanya Datang
Media : Detik.com
Edisi : 31 Agustus 2015
Analisis Sintaksis
Analisis sintaksis melihat bagaimana wartawan menyusun fakta menjadi
sebuah susunan berita. Pada artikel berita ke-8, Detikcom menyajikan berita
tentang pendapat dari Menko Polhukam, Luhut Binsar yang berpendapat bahwa
kedatangan pekerja asing asal Tiongkok masih dalam batas wajar dan tidak salah.
Analisis sintaksis yang pertama dapat dilihat dari judul yang digunakan
oleh wartawan Detikcom. Artikel berita ke-8 berjudul “Menko Luhut: Proyek
Tiongkok Banyak, Tidak Salah Pekerjanya Datang”. Dari pemberian judul, sudah terlihat
Detikcom langsung menjelaskan inti pemberitaan tentang pernyataan dari Luhut yang
menyatakan tidak salah jika pekerja Tiongkok datang ke Indonesia.
Berita ini dimulai dengan lead deskriptif yang menjelaskan pendapat dari
Menko Polhukam yang menjelaskan isu tenaga kerja asing asal Tiongkok yang
seolah datang secara besar-besaran itu tidak benar. Kemudian informasi yang
diberikan di lead didukung dengan pernyataan dari Luhut yang menjelaskan
jumlah tenaga kerja Tiongkok di Indonesia yang jumlahnya sedikit.
“Jakarta - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan turut buka suara
mengenai isu tenaga kerja asal Tiongkok 'menyerbu' Indonesia.
Menurutnya hal itu tidak benar.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
187
Kutipan dari Luhut Binsar yang mendukung latar informasi di lead yang
menjelaskan soal isu pekerja Tiongkok yang tidak benar juga diletakkan setelah
pernyataan dari Luhut.
Di bagian tengah berita, wartawan menuliskan pengakuan Luhut yang
menjelaskan memang ada pelanggaran dalam perekrutan tenaga kerja asing tetapi
itu tidak berdampak besar. Kemudian, penulisan berita ditutup dengan pernyataan
dan kutipan dari Luhut yang menjelaskan tentang kedatangan pekerja asing
Tiongkok tidak ada salahnya karena banyak proyek Tiongkok yang memang
membutuhkan tenaga ahli.
“Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika banyak tenaga kerja China yang
datang ke Indonesia. Sebab Banyak proyek di Indonesia yang berasal dari
negeri 'Tirai Bambu' tersebut.”
Dari cara penulisan dan penyusunan fakta dalam artikel berita online ini,
Detikcom ingin menekankan pernyataan dari Luhut yang menekankan kedatangan
pekerja Tiongkok masih wajar karena banyak proyek yang membutuhkan tenaga
ahli dari Tiongkok. Selain itu, Luhut juga meminta agar isu ini tidak dibesar-
besarkan karena jumlah pekerja asing asal Tiongkok yang sedikit dan bukan
menjadi ancaman besar. Berikut tabel analisis sintaksis berita ke-8.
Tabel 4.29
Analisis Sintaksis Artikel Berita 8
Kalimat Proposisi Sintaksis
MENKO LUHUT: PROYEK TIONGKOK
BANYAK, TIDAK SALAH PEKERJANYA
DATANG
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
188
1-2 Jakarta - Menko Polhukam Luhut Binsar
Panjaitan turut buka suara mengenai isu
tenaga kerja asal Tiongkok 'menyerbu'
Indonesia. Menurutnya hal itu tidak benar.
Lead: Latar informasi
tentang Menko
Polhukam yang
berpendapat mengenai
isu maraknya pekerja
Tiongkok
3-4 Luhut menjelaskan, jumlah tenaga kerja
Tiongkok yang ada di Indonesia sebanyak 13
ribu orang. Angka tersebut sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja
asing yang ada di Indonesia
Pernyataan dari Luhut
Binsar yang
menjelaskan jumlah
pekerja Tiongkok di
Indonesia yang
sebenarnya jumlahnya
sedikit
5 "Saya minta rumor itu tidak dikembangkan.
Tidak ada pekerja dari Tiongkok yang
berbondong-bondong datang kemari," ujar
Luhut di Kemenko Polhukam, Jl Medan
Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin
(31/8/2015).
Kutipan dari Luhut
Binsar yang
menjelaskan isu ini
tidak dibesar-besarkan
6-7 Luhut mengakui, memang ada beberapa
pelanggaran terkait tenaga kerja Tiongkok
itu. Menurutnya pelanggaran tersebut tidak
berdampak besar.
Pernyataan dari Luhut
yang menjelaskan
memang ada
pelanggaran di
lapangan tetapi tidak
berdampak besar
8 "Memang ada beberapa pelanggaran, tapi Kutipan dari Luhut
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
189
pada umumnya yang masuk adalah tenaga
ahli," tuturnya.
yang mendukung
pernyataan tentang
adanya pelanggaran
tetapi yang datang
adalah pekerja ahli
9-10 Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika
banyak tenaga kerja China yang datang ke
Indonesia. Sebab Banyak proyek di
Indonesia yang berasal dari negeri 'Tirai
Bambu' tersebut.
Pernyataan dari Luhut
yang menjelaskan tidak
salah para tenaga ahli
Tiongkok datang
karena proyek dari
Tiongkok yang banyak
di Indonesia
11 "Karena proyek Tiongkok itu banyak, tidak
salah juga mereka datang. Tapi jumlah waktu
kerjanya dibatasi Keimigrasian dan
Kemenaker," tutupnya.
Kutipan dari Luhut
yang menjelaskan
waktu kerja para
pekerja asing dibatasi.
Analisis Skrip
Dalam analisis skrip berita ke-8 ini, unsur kelengkapan berita (5W+1H)
menjadi unsur yang dianalisis. Dalam penulisannya, Detikcom memberitakan
empat unsur yang menjadi dominan yakni What,Who, dan Why.
Unsur What yang pertama dalam berita ke-8 kali ini menjelaskan pendapat
Luhut yang menekankan isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja
di Indonesia itu tidak benar. Selain itu, pelanggaran yang terjadi di lapangan tidak
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
190
terlalu memiliki dampak yang besar dan kedatangan pekerja Tiongkok masih
dalam batas wajar.
“Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan turut buka suara mengenai isu
tenaga kerja asal Tiongkok 'menyerbu' Indonesia. Menurutnya hal itu tidak
benar..”
“Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika banyak tenaga kerja China yang
datang ke Indonesia.”
Sementara itu, unsur Who pada pemberitaan ini berbicara tentang Menko
Polhukam, Luhut Binsar yang turut memberikan pendapat soal isu yang merebak
di media massa tentang perpindahan besar-besaran tenaga kerja Tiongkok ke
Indonesia. Penulisan berita kali ini hanya melihat dari sudut pandang Luhut yang
menjelaskan bahwa isu ini tidak benar.
Unsur Why berbicara tentang alasan mengapa kedatangan para pekerja
asing asal Tiongkok masih dalam batas wajar dan tidak ada kesalahan. Inilah yang
terlihat selalu ditekankan dan ditonjolkan dalam penulisan berita kali ini
“Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika banyak tenaga kerja China yang
datang ke Indonesia. Sebab Banyak proyek di Indonesia yang berasal dari
negeri 'Tirai Bambu' tersebut.”
Sementara itu, Kedua unsur lainnya, yakni When, How dan where tidak
terlalu ditekankan dan ditonjolkan dalam penulisan berit. Kedua unsur tersebut
hanya menjadi unsur pelengkap untuk memenuhi persyaratan sebuah artikel
berita. Berikut tabel analisis skrip berita ke-8.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
191
Tabel 4.30
Analisis Skrip Artikel Berita 8
Kalimat Proposisi Skrip
MENKO LUHUT: PROYEK TIONGKOK
BANYAK, TIDAK SALAH PEKERJANYA
DATANG
Judul
1-2 Jakarta - Menko Polhukam Luhut Binsar
Panjaitan turut buka suara mengenai isu
tenaga kerja asal Tiongkok 'menyerbu'
Indonesia. Menurutnya hal itu tidak benar.
Who
What
3-4 Luhut menjelaskan, jumlah tenaga kerja
Tiongkok yang ada di Indonesia sebanyak 13
ribu orang. Angka tersebut sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja
asing yang ada di Indonesia
What
Who
Where
5 "Saya minta rumor itu tidak dikembangkan.
Tidak ada pekerja dari Tiongkok yang
berbondong-bondong datang kemari," ujar
Luhut di Kemenko Polhukam, Jl Medan
Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin
(31/8/2015).
Who
What
How
When
6-7 Luhut mengakui, memang ada beberapa
pelanggaran terkait tenaga kerja Tiongkok
itu. Menurutnya pelanggaran tersebut tidak
berdampak besar.
What
Why
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
192
8 "Memang ada beberapa pelanggaran, tapi
pada umumnya yang masuk adalah tenaga
ahli," tuturnya.
What
9-10 Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika
banyak tenaga kerja China yang datang ke
Indonesia. Sebab Banyak proyek di
Indonesia yang berasal dari negeri 'Tirai
Bambu' tersebut.
What
Why
11 "Karena proyek Tiongkok itu banyak, tidak
salah juga mereka datang. Tapi jumlah waktu
kerjanya dibatasi Keimigrasian dan
Kemenaker," tutupnya.
What
Why
How
Analisis Tematik
Pada penulisan artikel teks berita ke-8, hanya terdapat satu tema besar
yang diangkat dan ditekankan oleh Detikcomyaitu berbicara tentang pendapat dan
pernyataan dari Menko polhukam, Luhut Binsar mengenai isu maraknya pekerja
asing asal Tiongkok yang tidak benar. Kedatangan para pekerja Tiongkok ke
Indonesia masih dalam batas wajar karena jumlahnya yang sedikit dan banyak
proyek yang membutuhkan tenaga ahli dari Tiongkok. Pada tema ini juga
dijelaskan himbauan agar isu ini tidak dibesar-besarkan
“Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan turut buka suara mengenai isu
tenaga kerja asal Tiongkok 'menyerbu' Indonesia. Menurutnya hal itu tidak
benar.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
193
Koherensi yang terlihat dalam penulisan artikel berita ke-8 ini adalah
Koherensi sebab-akibat. Hal ini terlihat pada paragraf ke-6 terdapat kata “sebab”
yang menjelaskan tentang banyaknya proyek yang membutuhkan tenaga ahli dari
Tiongkok yang menyebabkan banyak pekerja tiongkok yang datang ke Indonesia.
“Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika banyak tenaga kerja China
yang datang ke Indonesia. Sebab Banyak proyek di Indonesia yang
berasal dari negeri 'Tirai Bambu' tersebut..”
Dari tema besar yang disajikan dalam pemberitaan oleh Detikcom dapat
terlihat bahwa Detikcom menekankan selama jumlah pekerja Tiongkok yang ada
di Indonesia masih dalam batas wajar, maka tidak ada salahnya jika para pekerja
Tiongkok itu di Indonesia karena proyek dari Tiongkok yang memang
membutuhkan tenaga ahli.
Tabel 4.31
Analisis Tematik Artikel Berita 8
Kalimat Proposisi Tematik
MENKO LUHUT: PROYEK TIONGKOK
BANYAK, TIDAK SALAH PEKERJANYA
DATANG
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
194
1-2 Jakarta - Menko Polhukam Luhut Binsar
Panjaitan turut buka suara mengenai isu
tenaga kerja asal Tiongkok 'menyerbu'
Indonesia. Menurutnya hal itu tidak benar.
Tema Pertama:
Pendapat dari Menko
Polhukam, Luhut
Binsar yang
menjelaskan soal
kedatangan pekerja
asing asal tiongkok
3-4 Luhut menjelaskan, jumlah tenaga kerja
Tiongkok yang ada di Indonesia sebanyak 13
ribu orang. Angka tersebut sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja
asing yang ada di Indonesia
Mendukung tema
pertama
5 "Saya minta rumor itu tidak dikembangkan.
Tidak ada pekerja dari Tiongkok yang
berbondong-bondong datang kemari," ujar
Luhut di Kemenko Polhukam, Jl Medan
Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin
(31/8/2015).
Mendukung tema
pertama
6-7 Luhut mengakui, memang ada beberapa
pelanggaran terkait tenaga kerja Tiongkok
itu. Menurutnya pelanggaran tersebut tidak
berdampak besar.
Mendukung tema
pertama
8 "Memang ada beberapa pelanggaran, tapi
pada umumnya yang masuk adalah tenaga
ahli," tuturnya.
Mendukung tema
pertama
9-10 Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika Mendukung tema
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
195
banyak tenaga kerja China yang datang ke
Indonesia. Sebab Banyak proyek di
Indonesia yang berasal dari negeri 'Tirai
Bambu' tersebut.
pertama
11 "Karena proyek Tiongkok itu banyak, tidak
salah juga mereka datang. Tapi jumlah waktu
kerjanya dibatasi Keimigrasian dan
Kemenaker," tutupnya.
Mendukung tema
pertama
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita yang ke-8 ini dapat dilihat dari judul
yang dibuat tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih
besar. Penekanan pada penulisan judul yang menjelaskan tentang pendapat Luhut
juga menjelaskan seluruh isi berita yang menjelaskan tidak salah para pekerja
Tiongkok datang ke Indonesia.
Elemen untuk menganalisis retoris pada isi berita adalah dari grafis yang
digunakan. Untuk berita ke-8 ini, wartawan Detikcom memberikan gambar menko
Polhukam, Luhut Binsar. Foto ini menjadi pendukung isi berita yang memang
melihat dari sudut pandang Luhut yang berkomentar mengenai isu yang
berkembang.
Elemen selanjutnya adalah Leksikon yang digunakan dalam penulisan
artikel berita untuk menekankan aspek tertentu. Pada paragraf kedua di penulisan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
196
artikel, wartawan menggunakan kata “sangat kecil” untuk menekankan jumlah
angka para pekerja Tiongkok yang ada di Indonesia.
“Luhut menjelaskan, jumlah tenaga kerja Tiongkok yang ada di
Indonesia sebanyak 13 ribu orang. Angka tersebut sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja asing yang ada di Indonesia.”
Elemen Leksikon berikutnya yang terlihat ditekankan oleh Detikcom
terdapat pada paragraf ke-3 yaitu kata “rumor”.
“Saya minta rumor itu tidak dikembangkan. Tidak ada pekerja dari
Tiongkok yang berbondong-bondong datang kemari.”
Menurut KBBI, “rumor” memiliki arti gunjingan yang dapat beredar dari
mulut ke mulut. Ini menekankan bahwa isu ini belum dapat dipastikan
kebenarannya.
Kemudian, elemen metafora juga muncul sebagai pendukung beberapa
kalimat. Masih pada paragraf ke-3, kata “berbondong-bondong” yang
menggambarkan gerakan sebuah kelompok untuk datang ke suatu tempat. Ini
menggambarkan tidak ada kelompok pekerja Tiongkok yang datang secara besar-
besaran ke Indonesia.
Elemen retoris pada berita ke-8 ini melihat bahwa Detikcom kembali
menekankan bahwa isu pekerja Tiongkok di Indonesia juga dibantah oleh Menko
Polhukam, Luhut Binsar, yang terlihat dari penekanan dan pemilihan kata pada
penulisan berita. Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita ke-8.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
197
Tabel 4.32
Analisis Retoris Artikel Berita 8
Kalimat Proposisi Retoris
MENKO LUHUT: PROYEK TIONGKOK
BANYAK, TIDAK SALAH PEKERJANYA
DATANG
Judul
Grafis:
Foto
1-2 Jakarta - Menko Polhukam Luhut Binsar
Panjaitan turut buka suara mengenai isu tenaga
kerja asal Tiongkok 'menyerbu' Indonesia.
Menurutnya hal itu tidak benar.
Leksikon:
Isu
Metafora:
Menyerbu
3-4 Luhut menjelaskan, jumlah tenaga kerja
Tiongkok yang ada di Indonesia sebanyak 13
ribu orang. Angka tersebut sangat kecil jika
dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja asing
yang ada di Indonesia
Leksikon:
Sangat kecil
5 "Saya minta rumor itu tidak dikembangkan.
Tidak ada pekerja dari Tiongkok yang
berbondong-bondong datang kemari," ujar
Luhut di Kemenko Polhukam, Jl Medan
Leksikon:
Rumor
Metafora:
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
198
Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin
(31/8/2015).
Berbondong-
bondong
6-7 Luhut mengakui, memang ada beberapa
pelanggaran terkait tenaga kerja Tiongkok itu.
Menurutnya pelanggaran tersebut tidak
berdampak besar.
8 "Memang ada beberapa pelanggaran, tapi pada
umumnya yang masuk adalah tenaga ahli,"
tuturnya.
9-10 Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika
banyak tenaga kerja China yang datang ke
Indonesia. Sebab Banyak proyek di Indonesia
yang berasal dari negeri 'Tirai Bambu' tersebut.
Leksikon:
Negeri Tirai Bambu
11 "Karena proyek Tiongkok itu banyak, tidak
salah juga mereka datang. Tapi jumlah waktu
kerjanya dibatasi Keimigrasian dan
Kemenaker," tutupnya.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
199
Analisis Berita 9
Judul : Rapat dengan Menkum HAM, Komisi III Kritik Pemerintah
Soal Pekerja China
Media : Detik.com
Edisi : 3 September 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita ke-9 ini, Detik.com menyajikan berita
tentang sidang yang dilaksanakan di Jakarta yang dilakukan oleh Komisi III DPR
dengan Menteri Hukum dan HAM, Yassona Laoly.
Berita ke-9 yang berjudul “Rapat Dengan Menkum HAM, Komisi III Kritik
Pemerintah Soal Pekerja China” terlihat bahwa Detikcom ingin menekankan kepada
khalayak bahwa adanya kritikan dari beberapa fraksi saat sidang berlangsung yang
menggambarkan tentang permasalahan yang terjadi di lapangan yang terkait dengan
para pekerja Tiongkok yang ada di Indonesia.
Berita ini dimulai dengan lead deskriptif yang juga menjelaskan tentang
pembahasan sidang yang dilakukan khususnya membahas tentang permasalahan
tenaga kerja asing asal Tiongkok yang sempat menjadi bahan pembicaraan di
media massa.
“Jakarta - Komisi III DPR mengadakan rapat dengan Menteri Hukum dan
HAM Yasonna Laoly. Mereka membahas soal keberadaan warga negara
asing di Indonesia, khususnya soal pekerja dari China..”
Latar informasi yang menjelaskan tentang pimpinan sidang, waktu dan
tempat sidang, dan pertanyaan serta pembahasan sidang diletakkan setelah
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
200
penulisan lead untuk memeberikan gambaran kepada khalayak tentang sidang
yang membahas tentang pekerja asal Tiongkok di Indonesia.
Berita yang disusun oleh wartawan Detikcom setelah penulisan lead dan
latar informasi pendukung lead, body, hingga penutup berita, dapat terlihat
Detikcom hanya menjabarkan kritikan-kritikan, pernyataan, dan kutipan dari
beberapa fraksi yang mempertanyakan soal para pekerja asing asal Tiongkok.
Permasalahan-permasalahan di lapangan terkait dengan pekerja asing asal
Tiongkok yang dijabarkan dan dijelaskan oleh beberapa anggota fraksi juga
disusun oleh wartawan Detikcom kepada khalayak.
” Anggota Fraksi PAN, Muslim Ayub, menyatakan pekerja dari China
sudah merambah pekerjaan yang berlevel bawah. Seharusnya pekerjaan-
pekerjaan seperti itu diperuntukkan bagi warga negara Indonesia.”
“Anggota Fraksi Golkar John Kennedy Aziz menyatakan PLTU di Bali
mempunyai pekerja yang didominasi orang China, bahkan sampai level
office boy dan penerima tamu. "Bagaimana pengawasan pemerintah?"
tanyanya kepada Yasonna.”
Penyusunan berita kali ini ditutup dengan pernyataan dan kutipan dari
anggota fraksi PDIP, Ahmad Basarah, yang tetap mengkritik pemerintah tentang
jumlah pekerja asing yang semakin banyak dan menjelaskan kondisi Indonesia
yang berada dibawah kapitalisme Asia.
“Kini, Indonesia sudah tak punya lagi kebanggan karena menjadi bangsa
kuli. Bahkan permasalahan semakin berat ketika angka pengangguran
masih cukup banyak, namun pekerja asing juga tambah banyak.”
Artikel teks berita ini pernyataan dan kutipan yang dominan dari latar
informasi yang ditulis sendiri oleh wartawan Detikcom. Dari cara penulisan dan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
201
penyusunan fakta pada artikel berita yang terbit pada 3 September 2015 kali ini,
Detikcom menekankan pernyataan-pernytaaan dan kritikan dari beberapa anggota
fraksi kepada pemerintah dalam sidang yang diadakan terkait dengan isu para
pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia.
Tabel 4.33
Analisis Sintaksis Artikel Berita 9
Kalimat Proposisi Sintaksis
RAPAT DENGAN MENKUM HAM,
KOMISI III KRTITIK PEMERINTAH
SOAL PEKERJA CHINA
Judul
1-2 Jakarta - Komisi III DPR mengadakan
rapat dengan Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly. Mereka membahas soal
keberadaan warga negara asing di
Indonesia, khususnya soal pekerja dari
China.
Lead: Latar informasi
rapay yang diadakan oleh
Komisi III DPR dengan
menteri Hukum dan
HAM soal pekerja
Tiongkok.
3-4 Rapat yang membahas pengawasan orang
asing ini dipimpin Wakil Ketua Komisi III
Desmond J Mahesa di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Sejumlah pertanyaan soal tenaga kerja asal
China ditujukan untuk Menkum HAM
beserta jajaran dari Direktorat Jenderal
Imigrasi yang menyertai sang menteri.
Latar informasi mengenai
pembahasan dalam
sidang dan pertanyaan
soal pekerja asing asal
Tiongkok
5-6 Anggota Fraksi PAN, Muslim Ayub,
menyatakan pekerja dari China sudah
Pernyataan dari Fraksi
PAN, Muslim Ayub,
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
202
merambah pekerjaan yang berlevel bawah.
Seharusnya pekerjaan-pekerjaan seperti itu
diperuntukkan bagi warga negara
Indonesia.
yang mengatakan pekerja
Tiongkok sudah
menyentuh level bawah
7 "Migrasi pekerja China terjadi setelah
Presiden Jokowi berpidato pada forum
APEC 2014, China langsung bekerja sama
dengan rencana investasi besar-besaran.
Akibatnya Indonesia kebanjiran warga
negara asing," tuturnya.
Kutipan dari Muslim
Ayub tentang dampak
dari kerja sama Tiongkok
dengan Indonesia.
8-10 Menurut Keputusan Menakertrans Nomor
247 Tahun 2011, dia mengemukakan
tenaga kerja asing hanya boleh mengisi
jabatan yang memerlukan keahlian
tertentu. Maka pekerjaan yang tak
memerlukan keahlian khusus harus dijaga
dari pekerja asing. Jumlah pekerja asing
harus dibatasi, karena bisa menimbulkan
masalah sosial, kriminal hingga budaya.
Latar informasi mengenai
keputusan Menakertrans
yang mengatur tentang
tenaga kerja asing di
Indonesia.
11-12 Anggota Fraksi Golkar John Kennedy Aziz
menyatakan PLTU di Bali mempunyai
pekerja yang didominasi orang China,
bahkan sampai level office boy dan
penerima tamu. "Bagaimana pengawasan
pemerintah?" tanyanya kepada Yasonna.
Pernyataan dan kutipan
dari anggota Fraksi
Golkar, John Kennedy
Aziz yang menjabarkan
tentang pekerja Tiongkok
di PLTU Bali.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
203
13-14 Anggota Fraksi Gerindra Sufmi Dasco
Ahmad menyatakan arus pekerja Tiongkok
sudah merasuk ke berbagai sektor
ekonomi, mulai dari sektor pariwisata,
agen travel dari China sudah ada di
Indonesia. Akibatnya, pemandu turis asal
China malah berkonflik dengan pemandu
turis dari negeri sendiri.
Pernyataan dari Fraksi
Gerindra, Sufmi Dasco
Ahmad, yang
menjelaskan tentang
masalah pekerja asing
Tiongkok di sektor
pariwisata.
15 Pabrik semen di Banten juga
mempekerjakan banyak pekerja kasar asal
Tiongkok.
Latar informasi tentang
pekerja asing Tiongkok
di pabrik semen di
Banten
16 "Kita tidak boleh anti asing. Tetapi orang
asing juga tidak boleh seenaknya juga di
Indonesia. Kalau lapangan pekerjaan
didominasi pekerja asing, ini bisa melukai
rasa keadilan rakyat Indonesia," ujar
anggota Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
Kutipan dari anggota
Fraksi PKS, Jazuli
Juwaini, yang
menjelaskan orang asing
tidak boleh seenaknya di
Indonesia
17-19 Dari PDIP, Ahmad Basarah menyatakan
kapitalisme asing sudah menguasai
Indonesia. Kini, Indonesia sudah tak punya
lagi kebanggan karena menjadi bangsa
kuli. Bahkan permasalahan semakin berat
ketika angka pengangguran masih cukup
banyak, namun pekerja asing juga tambah
banyak.
Pernyataan dari Fraksi
PDIP, Ahmad Basarah
yang menjelaskan
Indonesia seperti bangsa
kuli dan jumlah tenaga
kerja asing yang tambah
banyak.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
204
20 "Kita tidak ingin lepas dari kapitalisme
Barat, masuk ke kapitalisme Asia. Keluar
dari mulut buaya, masuk ke mulut naga,"
ujar Basarah.
Kutipan dari Ahmad
Basarah yang
menjelaskan kondisi
Indonesia berada di
kapitalisme Asia.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online yang ke-9 ini, unsur kelengkapan
berita (5W+1H) menjadi unsur yang diteliti dalam analisis skrip. Melalui analisis
skrip, dapat diketahui apa saja unsur yang ditekankan dalam pemberitaannya.
Dalam penulisannya kali ini, terdapat tiga unsur yang menjadi dominan dan
ditonjolkan oleh Detikcom yakni who, what, dan why.
Who dalam berita ke-9 kali ini menjelaskan beberapa anggota fraksi
Komisi III DPR yang turut ikut dalam sidang dan memberikan kritik serta
mempertanyakan terkait permasalahan isu pekerja asing asal Tiongkok di
Indonesia. Unsur Who kali ini dapat terlihat dari awal penulisan berita hingga
penutup berita yang menjabarkan pernyataan dari beberapa angota fraksi.
“Anggota Fraksi PAN, Muslim Ayub, menyatakan pekerja dari China
sudah merambah pekerjaan yang berlevel bawah.”
“Anggota Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan arus pekerja
Tiongkok sudah merasuk ke berbagai sector.”
Kemudian unsur yang kedua adalah unsur What yang dapat terlihat dari
sidang yang dilakukan untuk membahas tentang pekerja asing Tiongkok di
Indonesia. selain itu, unsur what juga dapat terlihat dari permasalahan di lapangan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
205
terkait dengan pekerja asing asal Tiongkok yang dijabarkan oleh beberapa
anggota fraksi kepada pemerintah. Contohnya permasalahan pekerja asing yang
menyentuh level bawah, masalah pekerja asing yang berkonflik dengan pekerja
lokal, hingga permasalahan Indonesia yang terancam berada di bawah kapitalisme
Asia.
“Komisi III DPR mengadakan rapat dengan Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly. Mereka membahas soal keberadaan warga negara asing di
Indonesia, khususnya soal pekerja dari China..”
“...pekerja dari China sudah merambah pekerjaan yang berlevel bawah.”
“...arus pekerja Tiongkok sudah merasuk ke berbagai sektor ekonomi,
mulai dari sektor pariwisata, agen travel dari China sudah ada di
Indonesia.”
Unsur berikutnya adalah Why, Unsur why berbicara tentang mengapa itu
terjadi dan akibat yang ditimbulkan dari permasalahan yang telah dijelaskan oleh
beberapa anggota fraksi.
“...China langsung bekerja sama dengan rencana investasi besar-besaran.
Akibatnya Indonesia kebanjiran warga negara asing.”
“Kalau lapangan pekerjaan didominasi pekerja asing, ini bisa melukai rasa
keadilan rakyat Indonesia.”
“Kini, Indonesia sudah tak punya lagi kebanggan karena menjadi bangsa
kuli. Bahkan permasalahan semakin berat ketika angka pengangguran
masih cukup banyak, namun pekerja asing juga tambah banyak.”
Ketiga unsur lainnya, yakni How, where, dan When tidak ditekankan
dalam pemberitaan dan hanya menjadi unsur pelengkap untuk memenuhi
persyaratan dalam penulisan sebuah artikel berita. Dari penyusunan unsur berita
dapat terlihat unsur Who yang paling banyak ditekankan. Wartawan menekankan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
206
beberapa anggota fraksi yang menjabarkan permasalahan yang terjadi terkait
pekerja asing asal Tiongkok. Berikut adalah tabel analisis skrip berita ke-9.
Tabel 4.34
Analisis Skrip Artikel Berita 9
Kalimat Proposisi Skrip
RAPAT DENGAN MENKUM HAM,
KOMISI III KRTITIK PEMERINTAH
SOAL PEKERJA CHINA
Judul
1-2 Jakarta - Komisi III DPR mengadakan
rapat dengan Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly. Mereka membahas soal
keberadaan warga negara asing di
Indonesia, khususnya soal pekerja dari
China.
Who
What
3-4 Rapat yang membahas pengawasan orang
asing ini dipimpin Wakil Ketua Komisi III
Desmond J Mahesa di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Sejumlah pertanyaan soal tenaga kerja asal
China ditujukan untuk Menkum HAM
beserta jajaran dari Direktorat Jenderal
Imigrasi yang menyertai sang menteri.
Who
What
When
Where
5-6 Anggota Fraksi PAN, Muslim Ayub,
menyatakan pekerja dari China sudah
merambah pekerjaan yang berlevel bawah.
Seharusnya pekerjaan-pekerjaan seperti itu
diperuntukkan bagi warga negara
Who
What
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
207
Indonesia.
7 "Migrasi pekerja China terjadi setelah
Presiden Jokowi berpidato pada forum
APEC 2014, China langsung bekerja sama
dengan rencana investasi besar-besaran.
Akibatnya Indonesia kebanjiran warga
negara asing," tuturnya.
Who
What
Why
8-10 Menurut Keputusan Menakertrans Nomor
247 Tahun 2011, dia mengemukakan
tenaga kerja asing hanya boleh mengisi
jabatan yang memerlukan keahlian
tertentu. Maka pekerjaan yang tak
memerlukan keahlian khusus harus dijaga
dari pekerja asing. Jumlah pekerja asing
harus dibatasi, karena bisa menimbulkan
masalah sosial, kriminal hingga budaya.
What
How
11-12 Anggota Fraksi Golkar John Kennedy Aziz
menyatakan PLTU di Bali mempunyai
pekerja yang didominasi orang China,
bahkan sampai level office boy dan
penerima tamu. "Bagaimana pengawasan
pemerintah?" tanyanya kepada Yasonna.
Who
What
Where
13-14 Anggota Fraksi Gerindra Sufmi Dasco
Ahmad menyatakan arus pekerja Tiongkok
sudah merasuk ke berbagai sektor
ekonomi, mulai dari sektor pariwisata,
Who
What
Why
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
208
agen travel dari China sudah ada di
Indonesia. Akibatnya, pemandu turis asal
China malah berkonflik dengan pemandu
turis dari negeri sendiri.
15 Pabrik semen di Banten juga
mempekerjakan banyak pekerja kasar asal
Tiongkok.
What
Where
16 "Kita tidak boleh anti asing. Tetapi orang
asing juga tidak boleh seenaknya juga di
Indonesia. Kalau lapangan pekerjaan
didominasi pekerja asing, ini bisa melukai
rasa keadilan rakyat Indonesia," ujar
anggota Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
Who
What
Why
17-19 Dari PDIP, Ahmad Basarah menyatakan
kapitalisme asing sudah menguasai
Indonesia. Kini, Indonesia sudah tak punya
lagi kebanggan karena menjadi bangsa
kuli. Bahkan permasalahan semakin berat
ketika angka pengangguran masih cukup
banyak, namun pekerja asing juga tambah
banyak.
What
Who
Why
20 "Kita tidak ingin lepas dari kapitalisme
Barat, masuk ke kapitalisme Asia. Keluar
Who
What
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
209
dari mulut buaya, masuk ke mulut naga,"
ujar Basarah.
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita terakhir kali ini, hanya mengandung satu tema
besar yang diangkat menjadi inti berita yaitu perihal sidang yang dilakukan oleh
Anggota Komisi III DPR dengan Menteri Yassona Laoly yang membahas tentang
permasalahan yang terjadi di lapangan terkait dengan isu maraknya pekerja asing
asal Tiongkok di Indonesia.
“Komisi III DPR mengadakan rapat dengan Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly. Mereka membahas soal keberadaan warga negara asing di
Indonesia, khususnya soal pekerja dari China.”
“Sejumlah pertanyaan soal tenaga kerja asal China ditujukan untuk
Menkum HAM beserta jajaran dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang
menyertai sang menteri.”
Pada berita kal ini, elemen detail terlihat di paragraf kedua. Wartawan
secara detail menggambarkan tempat dan waktu sidang, pimpinan sidang, dan
pembahasan mengenai sidang sehingga memberikan gambaran kepada khalayak
tentang sidang yang berlangsung.
“Rapat yang membahas pengawasan orang asing ini dipimpin Wakil Ketua
Komisi III Desmond J Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis
(3/9/2015). Sejumlah pertanyaan soal tenaga kerja asal China ditujukan
untuk Menkum HAM beserta jajaran dari Direktorat Jenderal Imigrasi
yang menyertai sang menteri.”
Selain elemen detail, Koherensi sebab akibat juga digunakan oleh
wartawan Detikcom pada pemberitaannya kali ini. Koherensi sebab akibat yang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
210
pertama terlihat pada paragraf ke-3 yang menjelaskan tentang Indonesia yang
kebanjiran warga negara asing disebabkan oleh kerja sama yang dilakukan oleh
Tiongkok dengan Indonesia setelah Jokowi berpidato pada OPEC 2014.
“Migrasi pekerja China terjadi setelah Presiden Jokowi berpidato pada
forum APEC 2014, China langsung bekerja sama dengan rencana investasi
besar-besaran. Akibatnya Indonesia kebanjiran warga negara asing”
Proposisi sebab-akibat yang kedua terlihat pada paragraf ke-5 yang
menjelaskan jumlah pekerja asing yang harus dibatasi agar idak menimbulkan
konflik dan masalah di berbagai bidang.
“Jumlah pekerja asing harus dibatasi, karena bisa menimbulkan masalah
sosial, kriminal hingga budaya.”
Dari satu tema yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat bahwa Detikcom
tetap konsisten menekankan sidang yang dilakukan untuk membahas
permasalahan-permasalahan dan kritikan terkait dengan para pekerja asing asal
Tiongkok yang dijabarkan oleh beberapa anggota fraksi partai politik anggota
Komisi III DPR.
Tabel 4.35
Analisis Tematik Artikel Berita 9
Kalimat Proposisi Sintaksis
RAPAT DENGAN MENKUM HAM,
KOMISI III KRTITIK PEMERINTAH
SOAL PEKERJA CHINA
Judul
1-2 Jakarta - Komisi III DPR mengadakan
rapat dengan Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly. Mereka membahas soal
Tema Pertama:
Rapat yang diadakan oleh
Anggota Komisi III DPR
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
211
keberadaan warga negara asing di
Indonesia, khususnya soal pekerja dari
China.
dengan Yasonna Laoly
tentang pekerja asing asal
Tiongkok di Indonesia
3-4 Rapat yang membahas pengawasan orang
asing ini dipimpin Wakil Ketua Komisi III
Desmond J Mahesa di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Sejumlah pertanyaan soal tenaga kerja asal
China ditujukan untuk Menkum HAM
beserta jajaran dari Direktorat Jenderal
Imigrasi yang menyertai sang menteri.
Mendukung tema
pertama
5-6 Anggota Fraksi PAN, Muslim Ayub,
menyatakan pekerja dari China sudah
merambah pekerjaan yang berlevel bawah.
Seharusnya pekerjaan-pekerjaan seperti itu
diperuntukkan bagi warga negara
Indonesia.
Mendukung tema
pertama
7 "Migrasi pekerja China terjadi setelah
Presiden Jokowi berpidato pada forum
APEC 2014, China langsung bekerja sama
dengan rencana investasi besar-besaran.
Akibatnya Indonesia kebanjiran warga
negara asing," tuturnya.
Mendukung tema
pertama
8-10 Menurut Keputusan Menakertrans Nomor
247 Tahun 2011, dia mengemukakan
tenaga kerja asing hanya boleh mengisi
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
212
jabatan yang memerlukan keahlian
tertentu. Maka pekerjaan yang tak
memerlukan keahlian khusus harus dijaga
dari pekerja asing. Jumlah pekerja asing
harus dibatasi, karena bisa menimbulkan
masalah sosial, kriminal hingga budaya.
11-12 Anggota Fraksi Golkar John Kennedy Aziz
menyatakan PLTU di Bali mempunyai
pekerja yang didominasi orang China,
bahkan sampai level office boy dan
penerima tamu. "Bagaimana pengawasan
pemerintah?" tanyanya kepada Yasonna.
Mendukung tema
pertama
13-14 Anggota Fraksi Gerindra Sufmi Dasco
Ahmad menyatakan arus pekerja Tiongkok
sudah merasuk ke berbagai sektor
ekonomi, mulai dari sektor pariwisata,
agen travel dari China sudah ada di
Indonesia. Akibatnya, pemandu turis asal
China malah berkonflik dengan pemandu
turis dari negeri sendiri.
Mendukung tema
pertama
15 Pabrik semen di Banten juga
mempekerjakan banyak pekerja kasar asal
Tiongkok.
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
213
16 "Kita tidak boleh anti asing. Tetapi orang
asing juga tidak boleh seenaknya juga di
Indonesia. Kalau lapangan pekerjaan
didominasi pekerja asing, ini bisa melukai
rasa keadilan rakyat Indonesia," ujar
anggota Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
Mendukung tema
pertama
.
17-19 Dari PDIP, Ahmad Basarah menyatakan
kapitalisme asing sudah menguasai
Indonesia. Kini, Indonesia sudah tak punya
lagi kebanggan karena menjadi bangsa
kuli. Bahkan permasalahan semakin berat
ketika angka pengangguran masih cukup
banyak, namun pekerja asing juga tambah
banyak.
Mendukung tema
pertama
20 "Kita tidak ingin lepas dari kapitalisme
Barat, masuk ke kapitalisme Asia. Keluar
dari mulut buaya, masuk ke mulut naga,"
ujar Basarah.
Mendukung tema
pertama
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita ke-8 ini dilihat dari judul yang dibuat
tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih besar. Dari
penulisan judul akan membawa khalayak langsung merujuk kepada rapat yang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
214
dilakukan oleh Komisi III DPR yang mengkritik pemerintah terkait permasalahan
pekerja asing asal Tiongkok yang terjadi di lapangan
Analisis Retoris dapat dilihat melalui elemen grafis yang digunakan oleh
wartawan Detikcom dalam menggambarkan isi artikel berita. Grafis yang
digunakan dalam artikel berita kali ini adalah foto. Foto yang digunakan
menggambarkan suasana sidang yang dilakukan oleh Komisi III DPR dengan
Menteri Yossona Loly yang membahas tentang pekerja Tiongkok.
Elemen berikutnya adalah leksikon dengan tujuan untuk menekankan
aspek tertentu. Sebagai contoh pada paragraf kedua terdapat penekanan kata
“menyertai sang menteri” untuk menggambarkan pada saat sidang, staff dan
jajaran dari Direktorat Jendral dan Imigrasi bersama dengan Menteri yang juga
ikut kedalam sidang. Penggunaan kata “sang” juga terlihat memberikan
‘pengagungan’ tersendiri kepada Yassona Laoly.
“Sejumlah pertanyaan soal tenaga kerja asal China ditujukan untuk
Menkum HAM beserta jajaran dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang
menyertai sang menteri.”
Contoh penekanan aspek tertentu juga terlihat pada paragraf ke-3 dengan
kata ‘berlevel bawah’. Kata ini muncul dari salah satu permasalahan pekerja
Tiongkok yang dikemukakan oleh salah satu anggota fraksi PAN yang
menggambarkan pekerja asing yang mulai menyentuh pekerjaan yang seharusnya
diisi oleh pekerja lokal.
“Anggota Fraksi PAN, Muslim Ayub, menyatakan pekerja dari China
sudah merambah pekerjaan yang berlevel bawah”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
215
Tabel 4.36
Analisis Retoris Artikel Berita 9
Kalimat Proposisi Retoris
RAPAT DENGAN MENKUM HAM, KOMISI
III KRTITIK PEMERINTAH SOAL PEKERJA
CHINA
Judul
Grafis:
Foto
1-2 Jakarta - Komisi III DPR mengadakan rapat
dengan Menteri Hukum dan HAM Yasonna
Laoly. Mereka membahas soal keberadaan
warga negara asing di Indonesia, khususnya
soal pekerja dari China.
3-4 Rapat yang membahas pengawasan orang
asing ini dipimpin Wakil Ketua Komisi III
Desmond J Mahesa di Gedung DPR,
Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Sejumlah pertanyaan soal tenaga kerja asal
China ditujukan untuk Menkum HAM beserta
jajaran dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang
menyertai sang menteri.
Leksikon:
Menyertai sang
menteri
5-6 Anggota Fraksi PAN, Muslim Ayub, Leksikon:
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
216
menyatakan pekerja dari China sudah
merambah pekerjaan yang berlevel bawah.
Seharusnya pekerjaan-pekerjaan seperti itu
diperuntukkan bagi warga negara Indonesia.
Berlevel bawah
7 "Migrasi pekerja China terjadi setelah
Presiden Jokowi berpidato pada forum APEC
2014, China langsung bekerja sama dengan
rencana investasi besar-besaran. Akibatnya
Indonesia kebanjiran warga negara asing,"
tuturnya.
Leksikon:
Kebanjiran
8-10 Menurut Keputusan Menakertrans Nomor
247 Tahun 2011, dia mengemukakan tenaga
kerja asing hanya boleh mengisi jabatan yang
memerlukan keahlian tertentu. Maka
pekerjaan yang tak memerlukan keahlian
khusus harus dijaga dari pekerja asing.
Jumlah pekerja asing harus dibatasi, karena
bisa menimbulkan masalah sosial, kriminal
hingga budaya.
Leksikon:
Dijaga
11-12 Anggota Fraksi Golkar John Kennedy Aziz
menyatakan PLTU di Bali mempunyai
pekerja yang didominasi orang China, bahkan
sampai level office boy dan penerima tamu.
"Bagaimana pengawasan pemerintah?"
tanyanya kepada Yasonna.
Leksikon:
Didominasi
13-14 Anggota Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Leksikon:
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
217
Ahmad menyatakan arus pekerja Tiongkok
sudah merasuk ke berbagai sektor ekonomi,
mulai dari sektor pariwisata, agen travel dari
China sudah ada di Indonesia. Akibatnya,
pemandu turis asal China malah berkonflik
dengan pemandu turis dari negeri sendiri.
Arus
Metafora:
Merasuk
15 Pabrik semen di Banten juga mempekerjakan
banyak pekerja kasar asal Tiongkok.
16 "Kita tidak boleh anti asing. Tetapi orang
asing juga tidak boleh seenaknya juga di
Indonesia. Kalau lapangan pekerjaan
didominasi pekerja asing, ini bisa melukai
rasa keadilan rakyat Indonesia," ujar anggota
Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
17-19 Dari PDIP, Ahmad Basarah menyatakan
kapitalisme asing sudah menguasai Indonesia.
Kini, Indonesia sudah tak punya lagi
kebanggan karena menjadi bangsa kuli.
Bahkan permasalahan semakin berat ketika
angka pengangguran masih cukup banyak,
namun pekerja asing juga tambah banyak.
Metafora:
Menguasai
20 "Kita tidak ingin lepas dari kapitalisme Barat,
masuk ke kapitalisme Asia. Keluar dari mulut
buaya, masuk ke mulut naga," ujar Basarah.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
218
Analisis Berita 10
Judul : Menkum Yasonna Ungkap Alasan Banyaknya Pekerja China
Masuk Indonesia
Media : Detik.com
Edisi : 3 September 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita ke-10 ini, Detik.com menyajikan berita yang
menjawab tudingan-tudingan yang ada pada pemberitaan sebelumnya yaitu berita
ke-9. Pada pemberitaan kali ini, Detikcom mengambil dari sudut pandang Menteri
Hukum dan HAM, Yassona Laoly, yang menjawab permasalahan dan kritikan
yang dijabarkan oleh beberapa anggota fraksi pastai politik anggota Komisi III
DPR dalam sidang.
Berita ke-10 yang berjudul “Menkum Yassona Ungkap Alasan Banyaknya
Pekerja China Masuk Indonesia” terlihat bahwa Detikcom ingin menjelaskan kepada
khalayak tentang isi berita yang berasal dari sudut pandang Yassona laoly dan
menyanggah atau menjawab tudingan pada pemberitaan sebelumnya. Informasi tersebut
juga didukung dengan penulisan lead yang ada di awal berita.
“Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjawab soal
banyaknya pekerja asal China di Indonesia yang banyak diperbincangkan
akhir-akhir ini. Yasonna menyatakan mereka bisa merambah pekerjaan
level bawah karena ada kontrak proyek 'terima jadi'..”
Dalam lead juga langsung dijelaskan jawaban Yassona mengenai tudingan
pekerja asing yang merambah pekerjaan level bawah yang dikarenakan adanya
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
219
kontrak proyek. Pada awal berita juga disajikan kutipan-kutipan dari Yassona
laoly yang mendukung latar informasi diatasnya.
”"Soal keberadaan pekerja asing yang dikatakan 'kere-kere (level bawah)'
itu, itu karena ada proyek-proyek 'turn-key'," kata Yasonna.”
Di bagian body berita, wartawan tetap konsisten menyajikan pernyataan-
pernyataan dan kutipan dari Yasser Laoly yang menjelaskan permasalahan yang
terjadi di lapangan dan menjelaskan proyek kerja sama dengan kontraktor yang
berasal dari Tiongkok. Latar informasi mengenai kekhawatiran Yassona Laoly
terhadap pelanggaran pekerja asing ini juga disajikan kepada khalayak oleh
Detikcom.
“Menteri asal PDIP ini mengkhawatirkan pekerja asing tersebut
menimbulkan masalah kriminal, seperti tindak kejahatan siber, penipuan,
hingga narkoba. Maka perlu kerjasama berbagai elemen termasuk dari
masyarakat untuk menanggulangi permasalahan orang asing ilegal.”
Penulisan berita ke-10 ini ditutup dengan latar informasi yang menjelaskan
tentang keputusan hasil sidang yang menghasilkan dua poin utama yaitu
pengawasan terhadap orang asing di Indonesia dan pembentukan panitia kerja
untuk meningkatkan pengawasan.
Artikel teks berita ini memiliki latar informasi yang seimbang dengan
kutipan dan pernyataan dari Yasser Laoly. Dari cara penulisan dan penyusunan
fakta pada artikel berita kali ini, menekankan informasi tentang permasalahan
tenaga kerja asing yang dijelaskan oleh Menkum HAM, Yasser Laoly selain itu,
diperlukan kerja sama untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang asing.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
220
Tabel 4.37
Analisis Sintaksis Artikel Berita 10
Kalimat Proposisi Sintaksis
MENKUM YASONNA UNGKAP
ALASAN BANYAKNYA PEKERJA
CHINA MASUK INDONESIA
Judul
1-2 Jakarta - Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly menjawab soal banyaknya
pekerja asal China di Indonesia yang
banyak diperbincangkan akhir-akhir ini.
Yasonna menyatakan mereka bisa
merambah pekerjaan level bawah karena
ada kontrak proyek 'terima jadi'.
Lead: Latar informasi
tentang Menteri Hukum
dan HAM, Yassona laoly
yang menjawab soal
permasalahan pekerja
Tiongkok di Indonesia.
3 Yasonna berbicara dalam rapat soal
pengawasan terhadap orang asing di Ruang
Rapat Komisi III Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Latar informasi tentang
Yoassona Laoly yang
memberikan jawaban saat
sidang yang dilakukan
oleh komisi III DPR.
4 "Soal keberadaan pekerja asing yang
dikatakan 'kere-kere (level bawah)' itu, itu
karena ada proyek-proyek 'turn-key'," kata
Yasonna.
Kutipan Yassona Loly
yang menjelaskan tentang
adanya kontrak proyek
‘turn-key’
5-6 Turn-key project dijelasan Yasonna adalah
kontrak pengerjaan beserta pekerja-
pekerjanya, dan pihak Indonesia tinggal
Pernyataan Yassona
Laoly yang menjelaskan
proyek ‘turn key’ atau
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
221
menerima hasil jadinya. Maka banyak
pekerja Tiongkok yang dipekerjakan
sampai urusan level bawah.
proyek terima jadi.
7 "Pada umumnya, China mau berinvestasi
dengan model 'turn key project' ini," tutur
Yasonna.
Kutipan Yassona Laoly
yang mengatakan
Tiongkok mau
berinvestasi dengan
model proyek terima jadi.
8-9 Dia mencontohkan, pertimbangan
mempekerjakan tenaga dari negeri tirai
bambu bisa jadi berdasarkan faktor
kemampuan pekerja. Bila pekerja
Indonesia memplester bangunan bisa
menyelesaikan 10 meter, maka pekerja
Tiongkok dipandang bisa menyelsaikan
plester bangunan sampai 20 meter.
Latar Informasi mengenai
keefektivitasan dan
kecepatan penggunaan
tenaga kerja asing asal
Tiongkok yang
digunakan oleh beberapa
investor Tiongkok.
10-12 Anggota DPR melaporkan, banyak pekerja
asal Tiongkok yang berjualan di pinggir
jalan dan pasar-pasar. Padahal itu adalah
lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia.
Yasonna menyatakan, memang Direktorat
Jenderal Imigrasi menemukan juga hal
semacam itu.
Latar informasi tentang
pengakuan Yassona yang
menjelaskan Direktorat
Jendral Imigrasi
menemukan penjual-
penjual pinggir jalan
yang berasal dari
Tiongkok
13 "Banyak juga yang kita temukan mereka
berjualan di mana-mana. Ini termasuk
Kutipan Yassona yang
menjelaskan banyak
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
222
melanggar, mereka awalnya masuk sebagai
turis namun kemudian lari (berjualan dan
berbisnis lain)," kata Yasonna.
pendatang dari Tiongkok
yang tadinya sebagai
turis namun kemudian
justru berbisnis di
Indonesia.
14-15 Yasonna juga mendengar orang-orang
asing bekerja di tempat hiburan malam,
seperti di kawasan Kota, Jakarta. Mereka-
mereka itu juga perlu dipastikan
legalitasnya.
Latar Informasi tentang
Yassona yang ingin
memastikan legalitas para
pekerja Tiongkok di
hiburan malam di Jakarta.
16 "Katanya ada di Kota, katanya. Kalau ada
Bapak-Ibu (anggota dewan) yang tahu,
dikasih tahu lah ke kita," kata Yasonna
disambut tawa para anggota Komisi III.
Kutipan Yassona yang
mendukung latar
informasi diatas.
17-18 Menteri asal PDIP ini mengkhawatirkan
pekerja asing tersebut menimbulkan
masalah kriminal, seperti tindak kejahatan
siber, penipuan, hingga narkoba. Maka
perlu kerjasama berbagai elemen termasuk
dari masyarakat untuk menanggulangi
permasalahan orang asing ilegal
Latar Informasi tentang
kekhawatiran Yassona
terhadap masalah yang
ditimbulkan dari
pelanggaran pekerja
asing. Maka dari itu
dibperlukan kerja sama.
19-20 Dia meminta dukungan politik dari Komisi
III, agar tenaga dari Kemenkum HAM
ditambah supaya bisa mengawasi orang
asing dengan lebih baik. Caranya adalah
dengan redistribusi pegawai
Latar informasi tentang
permintan Yassona laoly
untuk menambah tenaga
dari Kemenkum HAM
agar lebih meningkatkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
223
pengawasan.
21-24 Komisi III juga menyoroti soal kebijakan
bebas visa turisme untuk 45 negara. Bebas
visa kunjungan itu juga meliputi untuk
Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia
maksimal selama 30 hari. Namun oleh
Komisi III DPR, 30 hari terlalu lama
karena warga negara asing berpotensi
menyalahgunakan visa kunjungannya
untuk bekerja di Indonesia.
Latar Informasi tentang
komisi III DPR yang
menyoroti bebas visa 30
hari bagi turis Tiongkok
yang terlalu lama dan
berpotensi untuk
menyalahgunakan.
25-26 Menkum HAM menyatakan tidak bisa
bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang
menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang
ditandatangani Presiden Jokowi pada 9
Juni 2015 itu. Perlu koordinasi lintas
kementerian untuk membahas hal ini.
Latar Informasi tentang
Kemenkum HAM yang
perlu koordinasi lintas
kementerian untuk
membahas tentang bebas
visa.
27-28 Maka Komisi III meminta segera
membentuk Panitia Kerja, dengan
difasilitasi Menkum HAM. Pimpinan
Rapat Komisi III Desmond J Mahesa
akhirnya menyimpulkan rapat ini menjadi
dua poin.
Latar Informasi tentan
permintaan Komisi III
untuk membentuk panitia
kerja.
29-30 Pertama, Komisi III meminta Menkum Latar informasi tentang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
224
HAM menyusun strategi efektif untuk
pengawasan orang asing. Kedua, Komisi
III mengusulkan untuk membentuk Panja
terkait pengawasan terhadap orang asing.
kedua poin hasil rapat
antara Komisi III dengan
Kemenkum HAM dan
Direktorat Jendral
Imigrasi.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online yang ke-10 ini, unsur kelengkapan
berita (5W+1H) menjadi unsur yang diteliti dalam analisis skrip. Melalui analisis
skrip, dapat diketahui apasaja unsur yang ditekankan dalam pemberitaannya.
Dalam penulisannya kali ini, terdapat empat unsur yang menjadi dominan dan
ditonjolkan oleh Detikcom yakni what, who, how, dan why.
What dalam berita ke-10 kali ini menjelaskan apa yang menjadi inti berita
dan apa yang diberitakan kepada khalayak. What berbicara tentang jawaban-
jawaban dan pernyataan dari Menkum HAM, Yasser Laoly yang menjelaskan
tentang permasalahan tenaga kerja asing di lapangan dan menjawab tudingan pada
pemberitaan sebelumnya..
“Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjawab soal banyaknya
pekerja asal China di Indonesia yang banyak diperbincangkan akhir-akhir
ini.”
Unsur What yang kedua juga dapat terlihat dari apa yang menjadi hasil
keputusan akhir pada rapat yang diadakan oleh Komisi III DPR dengan Menkum
HAM, Yasser Laoly, yang menghasilkan dua poin utama.
“Pimpinan Rapat Komisi III Desmond J Mahesa akhirnya menyimpulkan
rapat ini menjadi dua poin.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
225
Unsur berikutnya adalah Who. Unsur who berasal dari subjek yang terkait
dalam topik berita yaitu Menkum HAM, Yasser Laoly yang menjadi sudut
pandang dalam pemberitaaan kali ini. Yasser Laoly yang memberi jawaban dan
penjelasan terkait masalah yang terjai selalu ditonjolkan dalam pemberitaan kali
ini.
“Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjawab soal banyaknya
pekerja asal China di Indonesia yang banyak diperbincangkan akhir-akhir
ini.”
“Yasonna berbicara dalam rapat soal pengawasan terhadap orang asing di
Ruang Rapat Komisi III Gedung DPR, Senayan, Jakarta.”
Unsur yang berikutnya adalah How. Unsur ini terlihat pada memaparkan
tentang bagaimana penjelasan Yassona Laoly terkait proyek terima jadi yang
ditekankan pada awal berita dan keefektivitasan penggunaan tenaga ahli dari
Tiongkok. Unsur How juga menjelaskan kepada khalayak keadaan bagaimana
hasil akhir dari sidang yang membahas tentang pekerja asing asal Tiongkok.
“Dia mencontohkan, pertimbangan mempekerjakan tenaga dari negeri tirai
bambu bisa jadi berdasarkan faktor kemampuan pekerja. Bila pekerja
Indonesia memplester bangunan bisa menyelesaikan 10 meter, maka
pekerja Tiongkok dipandang bisa menyelsaikan plester bangunan sampai
20 meter.”
“Turn-key project dijelasan Yasonna adalah kontrak pengerjaan beserta
pekerja-pekerjanya, dan pihak Indonesia tinggal menerima hasil jadinya.”
Unsur yang terakhir adalah Why. Penekanan unsur Why terlihat pada
mengapa banyak pekerja asing yang bekerja di level bawah.
“Yasonna menyatakan mereka bisa merambah pekerjaan level bawah
karena ada kontrak proyek 'terima jadi'”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
226
Ketiga unsur lainnya, yakni, where, dan When tidak ditekankan dalam
pemberitaan dan hanya menjadi unsur pelengkap untuk memenuhi persyaratan
dalam penulisan sebuah artikel berita. Berikut adalah tabel analisis skrip berita 10.
Tabel 4.38
Analisis Skrip Artikel Berita 10
Kalimat Proposisi Skrip
MENKUM YASONNA UNGKAP
ALASAN BANYAKNYA PEKERJA
CHINA MASUK INDONESIA
Judul
1-2 Jakarta - Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly menjawab soal banyaknya
pekerja asal China di Indonesia yang
banyak diperbincangkan akhir-akhir ini.
Yasonna menyatakan mereka bisa
merambah pekerjaan level bawah karena
ada kontrak proyek 'terima jadi'.
What
Who
Why
3 Yasonna berbicara dalam rapat soal
pengawasan terhadap orang asing di Ruang
Rapat Komisi III Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Who
What
When
Where
4 "Soal keberadaan pekerja asing yang
dikatakan 'kere-kere (level bawah)' itu, itu
karena ada proyek-proyek 'turn-key'," kata
Yasonna.
What
Why
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
227
5-6 Turn-key project dijelasan Yasonna adalah
kontrak pengerjaan beserta pekerja-
pekerjanya, dan pihak Indonesia tinggal
menerima hasil jadinya. Maka banyak
pekerja Tiongkok yang dipekerjakan
sampai urusan level bawah.
What
How
Who
7 "Pada umumnya, China mau berinvestasi
dengan model 'turn key project' ini," tutur
Yasonna.
What
How
8-9 Dia mencontohkan, pertimbangan
mempekerjakan tenaga dari negeri tirai
bambu bisa jadi berdasarkan faktor
kemampuan pekerja. Bila pekerja
Indonesia memplester bangunan bisa
menyelesaikan 10 meter, maka pekerja
Tiongkok dipandang bisa menyelsaikan
plester bangunan sampai 20 meter.
How
10-12 Anggota DPR melaporkan, banyak pekerja
asal Tiongkok yang berjualan di pinggir
jalan dan pasar-pasar. Padahal itu adalah
lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia.
Yasonna menyatakan, memang Direktorat
Jenderal Imigrasi menemukan juga hal
semacam itu.
Who
What
13 "Banyak juga yang kita temukan mereka
berjualan di mana-mana. Ini termasuk
Who
What
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
228
melanggar, mereka awalnya masuk sebagai
turis namun kemudian lari (berjualan dan
berbisnis lain)," kata Yasonna.
How
14-15 Yasonna juga mendengar orang-orang
asing bekerja di tempat hiburan malam,
seperti di kawasan Kota, Jakarta. Mereka-
mereka itu juga perlu dipastikan
legalitasnya.
What
How
Where
16 "Katanya ada di Kota, katanya. Kalau ada
Bapak-Ibu (anggota dewan) yang tahu,
dikasih tahu lah ke kita," kata Yasonna
disambut tawa para anggota Komisi III.
Where
Who
17-18 Menteri asal PDIP ini mengkhawatirkan
pekerja asing tersebut menimbulkan
masalah kriminal, seperti tindak kejahatan
siber, penipuan, hingga narkoba. Maka
perlu kerjasama berbagai elemen termasuk
dari masyarakat untuk menanggulangi
permasalahan orang asing ilegal
Who
What
How
19-20 Dia meminta dukungan politik dari Komisi
III, agar tenaga dari Kemenkum HAM
ditambah supaya bisa mengawasi orang
asing dengan lebih baik. Caranya adalah
dengan redistribusi pegawai
Who
How
21-24 Komisi III juga menyoroti soal kebijakan What
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
229
bebas visa turisme untuk 45 negara. Bebas
visa kunjungan itu juga meliputi untuk
Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia
maksimal selama 30 hari. Namun oleh
Komisi III DPR, 30 hari terlalu lama
karena warga negara asing berpotensi
menyalahgunakan visa kunjungannya
untuk bekerja di Indonesia.
How
Why
25-26 Menkum HAM menyatakan tidak bisa
bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang
menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang
ditandatangani Presiden Jokowi pada 9
Juni 2015 itu. Perlu koordinasi lintas
kementerian untuk membahas hal ini.
Who
What
Why
27-28 Maka Komisi III meminta segera
membentuk Panitia Kerja, dengan
difasilitasi Menkum HAM. Pimpinan
Rapat Komisi III Desmond J Mahesa
akhirnya menyimpulkan rapat ini menjadi
dua poin.
Who
What
29-30 Pertama, Komisi III meminta Menkum
HAM menyusun strategi efektif untuk
pengawasan orang asing. Kedua, Komisi
III mengusulkan untuk membentuk Panja
What
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
230
terkait pengawasan terhadap orang asing.
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita ke-10 kali ini, mengandung dua tema yang
diangkat dalam pemberitaannya. Tema yang pertama adalah Menkum HAM,
Yassona Laoly, menjawab soal permasalahan terkait maraknya pekerja Tiongkok
di Indonesia dalam sidang dengan Komisi III DPR. Dalam tema ini dijelaskan
jawaban dan pernyataan dari Yassona Laoly atas permasalahan di lapangan terkait
pekerja asing sal Tiongkok. Tema pertama juga menjelaskan tentang
kekhawatiran Yassona laoly terhadap pelanggaran yang terjadi di lapangan.
“Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjawab soal banyaknya
pekerja asal China di Indonesia yang banyak diperbincangkan akhir-akhir
ini.”
“Menteri asal PDIP ini mengkhawatirkan pekerja asing tersebut
menimbulkan masalah kriminal, seperti tindak kejahatan siber, penipuan,
hingga narkoba.”
Pada tema pertama kali ini, terlihat proposisi sebab-akibat pada paragraf
pertama yang menjelaskan para pekerja asing yang masuk kedalam pekerja level
bawah dikarenakan adanya kontrak proyek terima jadi yaitu pihak Indonesia
hanya menerima hasilnya saja.
“Yasonna menyatakan mereka bisa merambah pekerjaan level bawah
karena ada kontrak proyek 'terima jadi'.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
231
Selain proposisi sebab-akibat, proposisi pembeda juga digunakan oleh
wartawan Detikcom pada pemberitaannya kali ini. Proposisi pembeda terlihat
pada paragraf ke-7 yang menjelaskan tentang salah satu permasalahan yaitu
banyak pekerja asing yang berjualan di pinggir jalan padahal itu adalah lapangan
pekerjaan yang bisa diisi oleh pekerja lokal.
“Anggota DPR melaporkan, banyak pekerja asal Tiongkok yang berjualan
di pinggir jalan dan pasar-pasar. Padahal itu adalah lapangan pekerjaan
bagi warga Indonesia.”
Tema kedua dalam penulisan berita kali ini berbicara tentang hasil
keputusan sidang yang dilakukan oleh Komisi III DPR untuk membentuk panitia
kerja untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang asing di Indonesia,
khususnya para pekerja asing asal Tiongkok
Dari dua tema yang disusun oleh Detikcom dalam pemberitaannya,
detikcom menekankan memang ada permasalahan yang terjadi di lapangan terkait
dengan maraknya pekerja asing asal Tiongkok tetapi pihak pemerintah tetap akan
meningkatkan pengawasan terhadap orang asing dengan membentuk panitia kerja
Tabel 4.39
Analisis Tematik Artikel Berita 10
Kalimat Proposisi Tematik
MENKUM YASONNA UNGKAP
ALASAN BANYAKNYA PEKERJA
CHINA MASUK INDONESIA
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
232
1-2 Jakarta - Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly menjawab soal banyaknya
pekerja asal China di Indonesia yang
banyak diperbincangkan akhir-akhir ini.
Yasonna menyatakan mereka bisa
merambah pekerjaan level bawah karena
ada kontrak proyek 'terima jadi'.
Tema pertama:
Menkum HAM, Yassona
Laoly, menjawab soal
permasalahan terkait
maraknya pekerja
Tiongkok di Indonesia
dalam sidang dengan
Komisi III DPR
3 Yasonna berbicara dalam rapat soal
pengawasan terhadap orang asing di Ruang
Rapat Komisi III Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Mendukung tema
pertama
4 "Soal keberadaan pekerja asing yang
dikatakan 'kere-kere (level bawah)' itu, itu
karena ada proyek-proyek 'turn-key'," kata
Yasonna.
Mendukung tema
pertama
5-6 Turn-key project dijelasan Yasonna adalah
kontrak pengerjaan beserta pekerja-
pekerjanya, dan pihak Indonesia tinggal
menerima hasil jadinya. Maka banyak
pekerja Tiongkok yang dipekerjakan
sampai urusan level bawah.
Mendukung tema
pertama
7 "Pada umumnya, China mau berinvestasi
dengan model 'turn key project' ini," tutur
Yasonna.
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
233
8-9 Dia mencontohkan, pertimbangan
mempekerjakan tenaga dari negeri tirai
bambu bisa jadi berdasarkan faktor
kemampuan pekerja. Bila pekerja
Indonesia memplester bangunan bisa
menyelesaikan 10 meter, maka pekerja
Tiongkok dipandang bisa menyelsaikan
plester bangunan sampai 20 meter.
Mendukung tema
pertama
10-12 Anggota DPR melaporkan, banyak pekerja
asal Tiongkok yang berjualan di pinggir
jalan dan pasar-pasar. Padahal itu adalah
lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia.
Yasonna menyatakan, memang Direktorat
Jenderal Imigrasi menemukan juga hal
semacam itu.
Mendukung tema
pertama
13 "Banyak juga yang kita temukan mereka
berjualan di mana-mana. Ini termasuk
melanggar, mereka awalnya masuk sebagai
turis namun kemudian lari (berjualan dan
berbisnis lain)," kata Yasonna.
Mendukung tema
pertama
14-15 Yasonna juga mendengar orang-orang
asing bekerja di tempat hiburan malam,
seperti di kawasan Kota, Jakarta. Mereka-
mereka itu juga perlu dipastikan
legalitasnya.
Mendukung tema
pertama
16 "Katanya ada di Kota, katanya. Kalau ada Mendukung tema
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
234
Bapak-Ibu (anggota dewan) yang tahu,
dikasih tahu lah ke kita," kata Yasonna
disambut tawa para anggota Komisi III.
pertama
17-18 Menteri asal PDIP ini mengkhawatirkan
pekerja asing tersebut menimbulkan
masalah kriminal, seperti tindak kejahatan
siber, penipuan, hingga narkoba. Maka
perlu kerjasama berbagai elemen termasuk
dari masyarakat untuk menanggulangi
permasalahan orang asing ilegal
Mendukung tema
pertama
19-20 Dia meminta dukungan politik dari Komisi
III, agar tenaga dari Kemenkum HAM
ditambah supaya bisa mengawasi orang
asing dengan lebih baik. Caranya adalah
dengan redistribusi pegawai
Mendukung tema
pertama
21-24 Komisi III juga menyoroti soal kebijakan
bebas visa turisme untuk 45 negara. Bebas
visa kunjungan itu juga meliputi untuk
Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia
maksimal selama 30 hari. Namun oleh
Komisi III DPR, 30 hari terlalu lama
karena warga negara asing berpotensi
menyalahgunakan visa kunjungannya
untuk bekerja di Indonesia.
Mendukung tema
pertama
25-26 Menkum HAM menyatakan tidak bisa
bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
235
meski Menkum HAM-lah pihak yang
menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang
ditandatangani Presiden Jokowi pada 9
Juni 2015 itu. Perlu koordinasi lintas
kementerian untuk membahas hal ini.
27-28 Maka Komisi III meminta segera
membentuk Panitia Kerja, dengan
difasilitasi Menkum HAM. Pimpinan
Rapat Komisi III Desmond J Mahesa
akhirnya menyimpulkan rapat ini menjadi
dua poin.
Tema Kedua:
Hasil keputusan rapat
dengan menghasilkan dua
poin yaitu menyusun
strategi pengawasan
orang asing dan
membentuk panitia kerja
29-30 Pertama, Komisi III meminta Menkum
HAM menyusun strategi efektif untuk
pengawasan orang asing. Kedua, Komisi
III mengusulkan untuk membentuk Panja
terkait pengawasan terhadap orang asing.
Mendukung tema kedua
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita ke-10 ini dilihat dari judul yang dibuat
tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih besar. Dari
penulisan judul akan membawa khalayak langsung merujuk kepada alasan yang
diungkapkan oleh Menkum HAM, Yasser Laoly tentang banyaknya pekerja
Tiongkok yang ada di Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
236
Analisis Retoris dapat dilihat melalui elemen grafis yang digunakan oleh
wartawan Detikcom dalam menggambarkan isi artikel berita. Grafis yang
digunakan dalam artikel berita kali ini adalah foto. Foto yang digunakan tidak
berbeda dengan pemberitaan sebelumnya yang masih berbicara tentang sidang
yang dilakukan oleh anggota Komisi III DPR dengan Menkum HAM. Foto ini
kembali mendukung isi berita dengan menggambarkan ruang sidang di DPR yang
membahas tentang maraknya pekerja asing asal Tiongkok.
Elemen berikutnya adalah leksikon dengan tujuan untuk menekankan
aspek tertentu. Sebagai contoh pada paragraf pertama terdapat kata “pekerjaan
level bawah” yang menggambarkan pekerjaan kasar yang seharusnya bisa diisi
oleh pekerja lokal. Penekanan itu kemudian dilanjutkan oleh kalimat “karena ada
kontrak proyek terima jadi”. Ini menekankan alasan mengapa ada pekerja
Tiongkok di level bawah yang dijelaskan dalam paragraf selanjutnya tentang
kontrak proyek hingga para pekerjanya sehingga pihak Indonesia tinggal
menerima hasil.
“Yasonna menyatakan mereka bisa merambah pekerjaan level bawah
karena ada kontrak proyek 'terima jadi'.”
Kemudian pada paragraf ke-9 juga terdapat kata “disambut tawa” yang
menggambarkan keadaan sidang yang tidak kaku dan santai sehingga sidang
berjalan dengan lancar tanpa adanya debat antara pihak anggota Komisi III DPR
dengan Kemenkum HAM.
“"Katanya ada di Kota, katanya. Kalau ada Bapak-Ibu (anggota dewan)
yang tahu, dikasih tahu lah ke kita," kata Yasonna disambut tawa para
anggota Komisi III.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
237
Unsur metafora juga terlihat pada paragraf ke-12 dengan kata ‘menyoroti’.
“Menyoroti” menurut KBBI memiliki makna mengawasi dan mengamati. Maka
sesuai konteks kalimatnya adalah Komisi III DPR juga mengamati masalah
tentang pembebasan visa untuk 45 negara termasuk Tiongkok yang terlalu lama
yaitu 30 hari. Permasalahan itu kemudian dijelaskan oleh Yasser Laoly harus
dikordinasikan lebih lagi antara beberapa menteri terkait masalah visa agar tidak
disalahgunakan.
“Komisi III juga menyoroti soal kebijakan bebas visa turisme untuk 45
negara. Bebas visa kunjungan itu juga meliputi untuk Tiongkok..”
Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita ke-10.
Tabel 4.40
Analisis Retoris Artikel Berita 10
Kalimat Proposisi Retoris
MENKUM YASONNA UNGKAP ALASAN
BANYAKNYA PEKERJA CHINA MASUK
INDONESIA
Judul
Grafis:
Foto
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
238
1-2 Jakarta - Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly menjawab soal banyaknya
pekerja asal China di Indonesia yang
banyak diperbincangkan akhir-akhir ini.
Yasonna menyatakan mereka bisa
merambah pekerjaan level bawah karena
ada kontrak proyek 'terima jadi'.
Leksikon:
Pekerjaan level bawah,
Proyek terima jadi
3 Yasonna berbicara dalam rapat soal
pengawasan terhadap orang asing di Ruang
Rapat Komisi III Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Kamis (3/9/2015).
4 "Soal keberadaan pekerja asing yang
dikatakan 'kere-kere (level bawah)' itu, itu
karena ada proyek-proyek 'turn-key'," kata
Yasonna.
Leksikon:
Kere-kere
5-6 Turn-key project dijelasan Yasonna adalah
kontrak pengerjaan beserta pekerja-
pekerjanya, dan pihak Indonesia tinggal
menerima hasil jadinya. Maka banyak
pekerja Tiongkok yang dipekerjakan sampai
urusan level bawah.
7 "Pada umumnya, China mau berinvestasi
dengan model 'turn key project' ini," tutur
Yasonna.
8-9 Dia mencontohkan, pertimbangan
mempekerjakan tenaga dari negeri tirai
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
239
bambu bisa jadi berdasarkan faktor
kemampuan pekerja. Bila pekerja Indonesia
memplester bangunan bisa menyelesaikan
10 meter, maka pekerja Tiongkok
dipandang bisa menyelsaikan plester
bangunan sampai 20 meter.
10-12 Anggota DPR melaporkan, banyak pekerja
asal Tiongkok yang berjualan di pinggir
jalan dan pasar-pasar. Padahal itu adalah
lapangan pekerjaan bagi warga Indonesia.
Yasonna menyatakan, memang Direktorat
Jenderal Imigrasi menemukan juga hal
semacam itu.
13 "Banyak juga yang kita temukan mereka
berjualan di mana-mana. Ini termasuk
melanggar, mereka awalnya masuk sebagai
turis namun kemudian lari (berjualan dan
berbisnis lain)," kata Yasonna.
14-15 Yasonna juga mendengar orang-orang asing
bekerja di tempat hiburan malam, seperti di
kawasan Kota, Jakarta. Mereka-mereka itu
juga perlu dipastikan legalitasnya.
16 "Katanya ada di Kota, katanya. Kalau ada
Bapak-Ibu (anggota dewan) yang tahu,
dikasih tahu lah ke kita," kata Yasonna
disambut tawa para anggota Komisi III.
Leksikon:
Disambut tawa
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
240
17-18 Menteri asal PDIP ini mengkhawatirkan
pekerja asing tersebut menimbulkan
masalah kriminal, seperti tindak kejahatan
siber, penipuan, hingga narkoba. Maka
perlu kerjasama berbagai elemen termasuk
dari masyarakat untuk menanggulangi
permasalahan orang asing ilegal
19-20 Dia meminta dukungan politik dari Komisi
III, agar tenaga dari Kemenkum HAM
ditambah supaya bisa mengawasi orang
asing dengan lebih baik. Caranya adalah
dengan redistribusi pegawai
21-24 Komisi III juga menyoroti soal kebijakan
bebas visa turisme untuk 45 negara. Bebas
visa kunjungan itu juga meliputi untuk
Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia
maksimal selama 30 hari. Namun oleh
Komisi III DPR, 30 hari terlalu lama karena
warga negara asing berpotensi
menyalahgunakan visa kunjungannya untuk
bekerja di Indonesia.
Metafora:
Menyoroti
25-26 Menkum HAM menyatakan tidak bisa
bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang
menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
241
ditandatangani Presiden Jokowi pada 9 Juni
2015 itu. Perlu koordinasi lintas
kementerian untuk membahas hal ini.
27-28 Maka Komisi III meminta segera
membentuk Panitia Kerja, dengan
difasilitasi Menkum HAM. Pimpinan Rapat
Komisi III Desmond J Mahesa akhirnya
menyimpulkan rapat ini menjadi dua poin.
29-30 Pertama, Komisi III meminta Menkum
HAM menyusun strategi efektif untuk
pengawasan orang asing. Kedua, Komisi III
mengusulkan untuk membentuk Panja
terkait pengawasan terhadap orang asing.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
242
Analisis Berita 11
Judul : Dukung Pemerintah, PAN Sudah Tanya-tanya Soal Pekerja
China ke Jokowi
Media : Detik.com
Edisi : 3 September 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita ke-11 ini, Detik.com menyajikan berita
tentang masuknya PAN kedalam partai pendukung pemerintahan dan diikuti
dengan mendukung pemerintah yang membantah adanya isu banjirnya pekerja
asing asal Tiongkok di Indonesia
Berita ke-8 yang berjudul “Dukung Pemerintah, PAN Sudah Tanya-tanya
Soal Pekerja China ke Jokowi” terlihat bahwa Detikcom ingin menekankan kepada
khalayak tentang isu maraknya pekerja Tiongkok yang sudah ditanyakan oleh ketua
umum PAN kepada Jokowi yang memberikan komentar terkait isu pekerja asing
Tiongkok.
Berita ini dimulai dengan lead deskriptif yang juga menjelaskan
bergabungnya PAN ke dalam pendukung pemerintahan dan menanyakan
kebijakan pemerintah terkait isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok di
Indonesia.
“Jakarta - PAN baru saja bergabung dengan pihak pendukung
pemerintahan Presiden Jokowi. Meski baru kemarin (2/9) menyatakan
bergabung, namun PAN sudah menanyakan kebijakan pemerintah, yakni
terkait rumor hangat banjir pekerja asal negeri Tiongkok.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
243
Informasi di lead yang menjelaskan bergabungnya PAN kedalah
pendukung pemerintah juga didukung dengan kutipan Ketua Umum Pan Zhulkifli
Hasan yang diletakkan pada awal penulisan berita setelah lead.
Di bagian body berita, wartawan menjelaskan tentang keputusan PAN
untuk mendukung keputusan pemerintah yang membantah terkait dengan isu
maraknya pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia. dalam body berita juga
dijelaskan kutipan dan pernyataan dari Zhulkifli Hasan yang sudah menanyakan
terkait isu ini kepada Jokowi yang kemudian dibantah oleh Jokowi.
“"Misalnya, ya karena saya merasa bergabung dengan pemerintahan, ya
saya tanya ke Presiden. Pak, apa betul itu pemerintah akan memasukkan
10 juta tenaga kerja dari Tiongkok?" kata Zulkifli.”
“Jokowi menegaskan kepada Zulkifli, bahwa rumor eksodus buruh negeri
tirai bambu itu tak benar. Yang benar, 10 juta jiwa itu bukan kaum buruh
melainkan jumlah target wisatawan.”
Penulisan berita ke-11 ini ditutup dengan memberikan informasi yang
mereview sidang yang sempat dilakukan oleh Komisi III DPR dengan Kemenkum
dan HAM yang menyoroti pemberian bebas visa selama 30 har bagi 45 negara
termsuk Tiongkok yang dinilai terlalu lama agar tidak disalahgunakan. Pihak
Kemenkum dan HAM akan berkordinasi lebih lanjut untuk membahas hal
tersebut.
Artikel teks berita ini memiliki latar informasi yang dominan
dibandingkan kutipan dan pernyataan. Dari cara penulisan dan penyusunan fakta
pada artikel berita yang terbit pada 3 September 2015 kali ini, Detikcom tidak
menekankan informasi tentang isu maraknya pekerja Tiongkok di Indonesia
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
244
melainkan tentang PAN yang mendukung pemerintah untuk membantah isu
banjirnya tenaga kerja asing asal Tiongkok di Indonesia.
Tabel 4.41
Analisis Sintaksis Artikel Berita 11
Kalimat Proposisi Sintaksis
DUKUNG PEMERINTAH, PAN SUDAH
TANYA-TANYA SOAL PEKERJA CHINA
KE JOKOWI
Judul
1-2 Jakarta - PAN baru saja bergabung
dengan pihak pendukung pemerintahan
Presiden Jokowi. Meski baru kemarin (2/9)
menyatakan bergabung, namun PAN sudah
menanyakan kebijakan pemerintah, yakni
terkait rumor hangat banjir pekerja asal
negeri Tiongkok.
Lead: Latar informasi
tentang PAN yang baru
bergabung dengan
pemerintah dan
menanyakan soal isu
pekerja asing asal
Tiongkok,
3 "Masuk bergabung, kita mewarnai," kata
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai
memberikan penjelasan kepada elite KMP
di Bakrie Tower Kawasan Epicentrum
Kuningan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Kutipan Ketua Umum
PAN, Zulkifli Hasan
tentang bergabungnya
PAN dan mewarnai
pemerintahan.
4-5 PAN mewarnai pemerintahan dengan
mengikuti kebijakan-kebijakan
pemerintah, termasuk soal isu eksodus
pekerja China. Bahkan Zulkifli sudah
bertanya-jawab langsung ke Jokowi.
Latar Informasi tentang
PAN yang mendukung
keputusan pemerintah
terkait isu pekerja
Tiongkok di Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
245
6 "Misalnya, ya karena saya merasa
bergabung dengan pemerintahan, ya saya
tanya ke Presiden. Pak, apa betul itu
pemerintah akan memasukkan 10 juta
tenaga kerja dari Tiongkok?" kata Zulkifli.
Kutipan Zhulkifli Hasan
yang menanyakan kepada
Pak Jokowi tentang 10
juta tenaga kerja
Tiongkok di Indonesia.
7-8 Jokowi menegaskan kepada Zulkifli,
bahwa rumor eksodus buruh negeri tirai
bambu itu tak benar. Yang benar, 10 juta
jiwa itu bukan kaum buruh melainkan
jumlah target wisatawan.
Latar informasi tentang
penjelasan Jokowi
kepada Ketum PAN
tentang 10 juta target
wisatawan bukan tenaga
kerja asal Tiongkok.
9 "Presiden menjelaskan, Oh nggak betul,
yang ada itu kerjasama dengan Tiongkok
mendatangkan 10 juta wisatawan. Itu
karena saya merasa bagian (dari
pemerintahan)," kata Zulkifli.
Kutipan Ketum PAN
untuk mendukung latar
informasi di atasnya.
10-12 Sebelumnya di rapat Komisi III DPR,
Menteri Hukum dan HAM juga
menjelaskan soal kebijakan bebas visa
turisme untuk 45 negara. Bebas visa
kunjungan itu juga meliputi untuk
Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia
maksimal selama 30 hari. Namun oleh
Komisi III DPR, 30 hari dirasa terlalu lama
karena warga negara asing berpotensi
menyalahgunakan visa kunjugannya untuk
bekerja di Indonesia.
Latar informasi tentang
rapat komisi III DPR
dengan Menkum HAM
yang menyoroti bebas
visa 30 hari bagi warga
Tiongkok untuk datang
ke Indonesia yang dinilai
terlalu lama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
246
13-14 Menkum HAM menyatakan tidak bisa
bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang
menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang
ditandatangani Presiden Jokowi pada 9
Juni 2015 itu. Perlu koordinasi lintas
kementerian untuk membahas hal ini.
Latar informasi tentang
Menkum HAM perlu
berkoordinasi lebih lanjut
untuk membahas hal
tersebut.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online yang ke-11 ini, unsur kelengkapan
berita (5W+1H) menjadi unsur yang diteliti dalam analisis skrip. Melalui analisis
skrip, dapat diketahui apasaja unsur yang ditekankan dalam pemberitaannya.
Dalam penulisannya kali ini, terdapat tiga unsur yang menjadi dominan dan
ditonjolkan oleh Detikcom yakni what, dan who
What dalam berita ke-8 kali ini menjelaskan apa yang menjadi inti berita
dan apa yang diberitakan kepada khalayak. What berbicara tentang bergabungnya
PAN kedalam partai pendukung pemerintahan yang diikuti dengan dukungan
terhadap pemerintah terkait bantahan isu banjirnya tenaga kerja asing asal
Tiongkok di Indonesia.
“PAN mewarnai pemerintahan dengan mengikuti kebijakan-kebijakan
pemerintah, termasuk soal isu eksodus pekerja China. Bahkan Zulkifli
sudah bertanya-jawab langsung ke Jokowi.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
247
Unsur berikutnya adalah Who. Unsur who berasal dari subjek yang terkait
dalam topik berita yaitu Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang memberikan
pernyataan dan kutipan dalam pemberitaan kali ini yang menyatakan dukungan
kepada pemerintah dan menanyakan terkait isu eksodus pekerja Tiongkok ke
Indonesia yang kemudian dibantah oleh Jokowi.
“Jokowi menegaskan kepada Zulkifli, bahwa rumor eksodus buruh negeri
tirai bambu itu tak benar. Yang benar, 10 juta jiwa itu bukan kaum buruh
melainkan jumlah target wisatawan.”
“"Presiden menjelaskan, Oh nggak betul, yang ada itu kerjasama dengan
Tiongkok mendatangkan 10 juta wisatawan. Itu karena saya merasa bagian
(dari pemerintahan)," kata Zulkifli.”
Dari penulisan berita kali ini terlihat hanya dua unsur yaitu apa yang
menjadi topik berita yaitu tentang masuknya PAN dan siapa yang menekankan
kepada pihak PAN dalam hal ini Zulkifli Hasan. Keempat unsur lainnya, yakni
where, When, dan How tidak ditekankan dalam pemberitaan dan hanya menjadi
unsur pelengkap untuk memenuhi persyaratan dalam penulisan sebuah artikel
berita. Unsur Why yang dapat berbicara mengapa PAN bergabung ke pendukung
pemerintahan juga tidak ditekankan dalam pemberitaan kali ini. Berikut adalah
tabel analisis skrip berita ke-11.
Tabel 4.42
Analisis Skrip Artikel Berita 11
Kalimat Proposisi Skrip
DUKUNG PEMERINTAH, PAN SUDAH
TANYA-TANYA SOAL PEKERJA CHINA
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
248
KE JOKOWI
1-2 Jakarta - PAN baru saja bergabung
dengan pihak pendukung pemerintahan
Presiden Jokowi. Meski baru kemarin (2/9)
menyatakan bergabung, namun PAN sudah
menanyakan kebijakan pemerintah, yakni
terkait rumor hangat banjir pekerja asal
negeri Tiongkok.
Who
What
When
3 "Masuk bergabung, kita mewarnai," kata
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai
memberikan penjelasan kepada elite KMP
di Bakrie Tower Kawasan Epicentrum
Kuningan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Who
What
Where
when
4-5 PAN mewarnai pemerintahan dengan
mengikuti kebijakan-kebijakan
pemerintah, termasuk soal isu eksodus
pekerja China. Bahkan Zulkifli sudah
bertanya-jawab langsung ke Jokowi.
Who
What
How
6 "Misalnya, ya karena saya merasa
bergabung dengan pemerintahan, ya saya
tanya ke Presiden. Pak, apa betul itu
pemerintah akan memasukkan 10 juta
tenaga kerja dari Tiongkok?" kata Zulkifli.
What
Who
7-8 Jokowi menegaskan kepada Zulkifli,
bahwa rumor eksodus buruh negeri tirai
Who
What
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
249
bambu itu tak benar. Yang benar, 10 juta
jiwa itu bukan kaum buruh melainkan
jumlah target wisatawan.
9 "Presiden menjelaskan, Oh nggak betul,
yang ada itu kerjasama dengan Tiongkok
mendatangkan 10 juta wisatawan. Itu
karena saya merasa bagian (dari
pemerintahan)," kata Zulkifli.
Who
What
10-12 Sebelumnya di rapat Komisi III DPR,
Menteri Hukum dan HAM juga
menjelaskan soal kebijakan bebas visa
turisme untuk 45 negara. Bebas visa
kunjungan itu juga meliputi untuk
Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia
maksimal selama 30 hari. Namun oleh
Komisi III DPR, 30 hari dirasa terlalu lama
karena warga negara asing berpotensi
menyalahgunakan visa kunjugannya untuk
bekerja di Indonesia.
What
How
Why
13-14 Menkum HAM menyatakan tidak bisa
bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang
menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang
ditandatangani Presiden Jokowi pada 9
Juni 2015 itu. Perlu koordinasi lintas
kementerian untuk membahas hal ini.
Who
What
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
250
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita terakhir kali ini, mengandung dua tema yang
diangkat menjadi sebuah berita. Tema yang pertama berbicara tentang masuknya
PAN ke dalam partai pendukung pemerintah. Dengan mendukung pemerintah,
PAN juga setuju dengan bantahan dari Jokowi yang menilai bahwa isu eksodus
tenaga kerja asing asal Tiongkok di Indonesia itu tidak benar.
Pada tema pertama juga dijelaskan mengenai pembicaraan ketua Umum
PAN, Zulkifli Hasan, kepada Jokowi tentang rumor yang berkembang di
masyarakat ini.
“PAN baru saja bergabung dengan pihak pendukung pemerintahan
Presiden Jokowi. Meski baru kemarin (2/9) menyatakan bergabung,
namun PAN sudah menanyakan kebijakan pemerintah, yakni terkait rumor
hangat banjir pekerja asal negeri Tiongkok..”
Sedangkan tema kedua berbicara tentang hasil rapat sidang antara Komisi
III DPR dengan Kemenkum HAM yang menyoroti keputusan bebas visa yang
dinilai terlalu lama dan berpotensi untuk disalahgunakan.
“Sebelumnya di rapat Komisi III DPR, Menteri Hukum dan HAM juga
menjelaskan soal kebijakan bebas visa turisme untuk 45 negara.”
Pada berita kali ini, koherensi penjelas terlihat dan digunakan oleh
wartawan Detikcom terdapat pada paragraf ke-3 yang menjelaskan bergabungnya
PAN juga diikuti oleh dukungan terhadap pemerintah terkait dengan isu maraknya
pekerja Tiongkok di Indonesia.
“PAN mewarnai pemerintahan dengan mengikuti kebijakan-kebijakan
pemerintah, termasuk soal isu eksodus pekerja China. Bahkan Zulkifli
sudah bertanya-jawab langsung ke Jokowi.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
251
Dari kedua tema yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat bahwa
Detikcom menekankan dukungan PAN terhadap keputusan pemerintah melalui
koherensi penjelas yang ditonjolkan dalam analisis Tematik kali ini. PAN
mendukung pemerintah untuk membantah adanya serbuan pekerja asing asal
Tongko di Indonesia.
Tabel 4.43
Analisis Tematik Artikel Berita 11
Kalimat Proposisi Tematik
DUKUNG PEMERINTAH, PAN SUDAH
TANYA-TANYA SOAL PEKERJA CHINA
KE JOKOWI
Judul
1-2 Jakarta - PAN baru saja bergabung
dengan pihak pendukung pemerintahan
Presiden Jokowi. Meski baru kemarin (2/9)
menyatakan bergabung, namun PAN sudah
menanyakan kebijakan pemerintah, yakni
terkait rumor hangat banjir pekerja asal
negeri Tiongkok.
Tema pertama:
PAN yang baru
bergabung dengan
pemerintah juga turut
ikut mendukung
keputusan pemerintah
terkait bantahan isu
maraknya pekerja
Tiongkok di Indonesia
3 "Masuk bergabung, kita mewarnai," kata
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai
memberikan penjelasan kepada elite KMP
di Bakrie Tower Kawasan Epicentrum
Kuningan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
252
4-5 PAN mewarnai pemerintahan dengan
mengikuti kebijakan-kebijakan
pemerintah, termasuk soal isu eksodus
pekerja China. Bahkan Zulkifli sudah
bertanya-jawab langsung ke Jokowi.
Mendukung tema
pertama
6 "Misalnya, ya karena saya merasa
bergabung dengan pemerintahan, ya saya
tanya ke Presiden. Pak, apa betul itu
pemerintah akan memasukkan 10 juta
tenaga kerja dari Tiongkok?" kata Zulkifli.
Mendukung tema
pertama
7-8 Jokowi menegaskan kepada Zulkifli,
bahwa rumor eksodus buruh negeri tirai
bambu itu tak benar. Yang benar, 10 juta
jiwa itu bukan kaum buruh melainkan
jumlah target wisatawan.
Mendukung tema
pertama
9 "Presiden menjelaskan, Oh nggak betul,
yang ada itu kerjasama dengan Tiongkok
mendatangkan 10 juta wisatawan. Itu
karena saya merasa bagian (dari
pemerintahan)," kata Zulkifli.
Mendukung tema
pertama
10-12 Sebelumnya di rapat Komisi III DPR,
Menteri Hukum dan HAM juga
menjelaskan soal kebijakan bebas visa
turisme untuk 45 negara. Bebas visa
kunjungan itu juga meliputi untuk
Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia
Tema kedua:
Rapat sidang antara
Komisi III DPR dengan
Kemenkum HAM yang
menyoroti bebas visa 30
hari yang dinilai terlalu
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
253
maksimal selama 30 hari. Namun oleh
Komisi III DPR, 30 hari dirasa terlalu lama
karena warga negara asing berpotensi
menyalahgunakan visa kunjugannya untuk
bekerja di Indonesia.
lama dan berpotensi
untuk disalahgunakan.
13-14 Menkum HAM menyatakan tidak bisa
bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang
menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang
ditandatangani Presiden Jokowi pada 9
Juni 2015 itu. Perlu koordinasi lintas
kementerian untuk membahas hal ini.
Mendukung tema kedua
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita ke-11 ini dilihat dari judul yang dibuat
tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih besar. Dari
penulisan judul akan membawa khalayak langsung merujuk kepada isi berita yang
menjelaskan dukungan PAN kepada pemerintah.
Analisis Retoris dapat dilihat melalui elemen grafis yang digunakan oleh
wartawan Detikcom dalam menggambarkan isi artikel berita. Grafis yang
digunakan dalam artikel berita kali ini adalah foto. Dalam foto sangat terlihat
ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang berada disamping Pak Jokowi
membuktikan kedekatan antara PAN dan pemerintah.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
254
Elemen berikutnya adalah leksikon dengan tujuan untuk menekankan
aspek tertentu. Sebagai contoh pada paragraf pertama terdapat penekanan kalimat
“rumor hangat banjir pekerja asal negeri Tiongkok”. Sesuai dengan konteks
kalimat yang ada, PAN telah menanyakan kepada pemerintah terakit isu maraknya
pekerja asal Tiongkok yang ada di beberapa sektor industri di Indonesia yang
kemudian dibantah oleh Jokowi. Penggunaan kata “rumor hangat” juga dapat
dimaknai sebagai kabar yang belakangan menjadi isu yang dibesar-besarkan dan
dibicarakan oleh media massa.
“PAN baru saja bergabung dengan pihak pendukung pemerintahan
Presiden Jokowi. Meski baru kemarin (2/9) menyatakan bergabung,
namun PAN sudah menanyakan kebijakan pemerintah, yakni terkait
rumor hangat banjir pekerja asal negeri Tiongkok.”
Penekanan aspek tertentu juga terlihat pada paragraf ke-5 dengan kata
“rumor eksodus” yang kembali digunakan oleh wartawan Detikcom untuk
menekankan adanya sebuah kabar yang belum dipastikan kebenarannya tentang
perpindahan besar pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia dan penggunaan kata
‘negeri tirai bambu’ yang menggambarkan Tiongkok.
“Jokowi menegaskan kepada Zulkifli, bahwa rumor eksodus buruh negeri
tirai bambu itu tak benar.”
Unsur metafora juga terlihat pada paragraf ke-3 dengan kata “mewarnai”.
Menurut KBBI Mewarnai dapat memberi ‘mempengaruhi’. Maka sesuai konteks
kalimat adalah PAN turut ikut berpengaruh dalam roda pemerintahan dengan
mendukung keputusan pemerintah khususnya terkait dengan rumor eksodus
pekerja asing asal Tiongkok.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
255
“PAN mewarnai pemerintahan dengan mengikuti kebijakan-kebijakan
pemerintah, termasuk soal isu eksodus pekerja China. Bahkan Zulkifli
sudah bertanya-jawab langsung ke Jokowi.”
Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita ke-11.
Tabel 4.44
Analisis Retoris Artikel Berita 11
Kalimat Proposisi Retoris
DUKUNG PEMERINTAH, PAN SUDAH
TANYA-TANYA SOAL PEKERJA CHINA
KE JOKOWI
Judul
Grafis:
Foto
1-2 Jakarta - PAN baru saja bergabung
dengan pihak pendukung pemerintahan
Presiden Jokowi. Meski baru kemarin (2/9)
menyatakan bergabung, namun PAN sudah
menanyakan kebijakan pemerintah, yakni
terkait rumor hangat banjir pekerja asal
negeri Tiongkok.
Leksikon:
Rumor hangat banjir
pekerja asal negeri
Tiongkok
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
256
3 "Masuk bergabung, kita mewarnai," kata
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai
memberikan penjelasan kepada elite KMP
di Bakrie Tower Kawasan Epicentrum
Kuningan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Metafora:
Mewarnai
4-5 PAN mewarnai pemerintahan dengan
mengikuti kebijakan-kebijakan
pemerintah, termasuk soal isu eksodus
pekerja China. Bahkan Zulkifli sudah
bertanya-jawab langsung ke Jokowi.
Leksikon:
Isu eksodus
Metafora:
Mewarnai
6 "Misalnya, ya karena saya merasa
bergabung dengan pemerintahan, ya saya
tanya ke Presiden. Pak, apa betul itu
pemerintah akan memasukkan 10 juta
tenaga kerja dari Tiongkok?" kata Zulkifli.
7-8 Jokowi menegaskan kepada Zulkifli,
bahwa rumor eksodus buruh negeri tirai
bambu itu tak benar. Yang benar, 10 juta
jiwa itu bukan kaum buruh melainkan
jumlah target wisatawan.
Leksikon:
Rumor eksodus, negeri
tirai bambu
9 "Presiden menjelaskan, Oh nggak betul,
yang ada itu kerjasama dengan Tiongkok
mendatangkan 10 juta wisatawan. Itu
karena saya merasa bagian (dari
pemerintahan)," kata Zulkifli.
10-12 Sebelumnya di rapat Komisi III DPR,
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
257
Menteri Hukum dan HAM juga
menjelaskan soal kebijakan bebas visa
turisme untuk 45 negara. Bebas visa
kunjungan itu juga meliputi untuk
Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia
maksimal selama 30 hari. Namun oleh
Komisi III DPR, 30 hari dirasa terlalu lama
karena warga negara asing berpotensi
menyalahgunakan visa kunjugannya untuk
bekerja di Indonesia.
13-14 Menkum HAM menyatakan tidak bisa
bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang
menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang
ditandatangani Presiden Jokowi pada 9
Juni 2015 itu. Perlu koordinasi lintas
kementerian untuk membahas hal ini.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
258
Analisis Berita 12
Judul : Tempuh 6 Jam, Fahri Hamzah Sidak Pekerja Asing di
Perusahaan Semen di Banten
Media : Detik.com
Edisi : 9 September 2015
Analisis Sintaksis
Pada analisis sintaksis berita ke-8 ini, Detikcom menyajikan berita tentang
sidak yang dilakukan oleh Wakil Keta DPR, Fahri Hamzah, ke pabrik semen di
Lebak-Banten dengan tujuan untuk memantau keadaan di lapangan tersebut
terkait dengan isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia.
Berita ke-12 yang berjudul “Tempuh 6 Jam, Fahri Hamzah Sidak Pekerja
Asing di Perusahaan Semen di Banten” terlihat bahwa Detikcom ingin menekankan
kepada khalayak tentang kunjungan Fahri Hamzah ke Lebak dengan waktu tempuh 6
jam yang menggambarkan jarak yang cukup jauh untuk melakukan sidak ke
pembangunan pabrik semen.
Berita ini dimulai dengan lead yang menjelaskan kunjungan Fahri
Hamzah bersama dengan tiga orang anggota komisi IX untuk memantau soal
kemampuan pekerja yang ada di pembangunan pabrik semen di Lebak-Banten.
“Lebak - Wakil ketua DPR Fahri Hamzah bersama 3 orang anggota
komisi IX melakukan kunjungan kerja untuk mengetahui kondisi pekerja
asing di perusahaan Indonesia. Ini dilakukan terkait dengan isu mobilisasi
pekerja asing, hingga soal kemampuan pekerja.”
Pada penulisan di awal berita juga digambarkan letak pabrik semen, jarak,
dan waktu yang ditempuh oleh rombongan Fahri hamzah untuk sampai ke pabrik
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
259
semen di Lebak-Banten. Latar informasi yang menggambarkan kondisi
pembangunan pabrik semen, jumlah hasil produksi, dan salah satu kontraktor
Tiongkok yang digunakan dalam pembangunan pabrik juga diletakkan di awal
berita setelah penulisan lead.
” Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten yang ditempuh sejauh 223
Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.”
“Pabrik itu sebetulnya baru dibangun 11 September 2013 di atas lahan 500
hektar, namun sudah mampu memproduksi semen sebanyak 4 juta ton sak
dalam setahun. Kontraktor pabrik adalah perusahaan Tiongkok Sinoma.”
Di bagian tengah berita, wartawan memberikan kutipan dari Fahri Hamzah
pada saat berdiskusi dengan petinggi perusahaan, yang menjelaskan tentang UU
dan aturan menteri yang tidak memperblehkan para pekerja, khususnya pekerja
asing yang tidak profesional untuk bekerja di Indonesia terutama dalam sektor dan
industri pembangunan.
Pernyataan dari pihak perusahaan yang diwakili oleh General manager
perusahaan, Sigit Indriyana yang menjelaskan jumlah para pekerja di pabrik dan
pelabuhan juga diletakkan setelah pernyataan dan kutipan Fahri Hamzah. Ini
menggambarkan kepada khalayak tentang seberapa banyak para pekerja yang
dipekerjakan dalam sebuah pembangunan pabrik.
“"Memang titik krusialnya apakah di sini dalam masa EPC (Engineering,
Procurement, Construction) ada tenaga kerja non profesional. Itu kata
kuncinya, karena UU termasuk peraturan menteri memang sama sekali tak
memberikan ruang pekerjaan untuk unskill worker," kata Fahri dalam
diskusi dengan petinggi perusahaan.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
260
“General Support Manager perusahaan, Sigit Indrayana mengatakan
bahwa pihaknya hingga 4 September mempekerjakan 231 orang pekerja di
pabrik dan 43 orang di pelabuhan.”
Penulisan berita ke-12 kali ini ditutup dengan latar informasi mengenai
kunjungan Fahri Hamzah ke pembangunan pabrik semen terkait dengan isu
maraknya pekerja asing asal Tiongkok ini akan dijadikan sebagai bahan evaluasi
tentang regulasi dalam bidang ketenagakerjaaan.
Artikel teks berita ini memiliki latar informasi yang dominan
dibandingkan kutipan dan pernyataan. Dari cara penulisan dan penyusunan fakta
pada artikel berita yang terbit pada 9 September 2015 kali ini, Detikcom
menekankan bahwa sidak Fahri ke Lebak Banten yang memakan waktu cukup
lama ini bertujuan untuk memantau apakah ada pekerja asing yang tidak memiliki
keahlian namun bekerja di pembangunan pabrik, yang kemudian dijawab oleh
pihak perusahaan yang mengatakan bahwa semua pekerja adalah tenaga ahli
profesional.
Tabel 4.45
Analisis Sintaksis Artikel Berita 12
Kalimat Proposisi Sintaksis
TEMPUH 6 JAM, FAHRI HAMZAH
SIDAK PEKERJA ASING DI
PERUSAHAAN SEMEN DI BANTEN
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
261
1-2 Lebak - Wakil ketua DPR Fahri Hamzah
bersama 3 orang anggota komisi IX
melakukan kunjungan kerja untuk
mengetahui kondisi pekerja asing di
perusahaan Indonesia. Ini dilakukan terkait
dengan isu mobilisasi pekerja asing,
hingga soal kemampuan pekerja.
Lead: Latar informasi
tentang kunjungan wakil
ketua DPR Fahri Hamzah
ke pabrik semen di Lebak
Banten terkait isu
perkerja asing asal
Tiongkok
3-4 Sidak dilakukan di PT Cemindo Gemilang,
di Bayah, Kabupaten Lebak, Rabu
(9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir
selatan Banten yang ditempuh sejauh 223
Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan
berdebu dari Jakarta via Pandeglang.
Latar informasi mengenai
lokasi pabrik semen yang
dikunjungi Fahri Hamzah
di Lebak, Banten.
5-6 Pabrik itu sebetulnya baru dibangun 11
September 2013 di atas lahan 500 hektar,
namun sudah mampu memproduksi semen
sebanyak 4 juta ton sak dalam setahun.
Kontraktor pabrik adalah perusahaan
Tiongkok Sinoma.
Latar Informasi tentang
pabrik semen yang
dibangun dan jumlah
produksi semen dalam
satu tahun
7-8 Merk yang diterbitkan adalah Semen
Merah Putih dengan logo badak.
Perusahaan ini terbilang istimewa karena
membangun pelabuhan mandiri dekat
pabrik dengan kontraktor China Harbour,
sementara tambangnya berada sekitar 8
Km yang dihubungkan conyever.
Latar informasi tentang
merk semen yang
diproduksi di Lebak dan
perusahaan kontraktor
yang digunakan dalam
pembangunan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
262
9 "Memang titik krusialnya apakah di sini
dalam masa EPC (Engineering,
Procurement, Construction) ada tenaga
kerja non profesional. Itu kata kuncinya,
karena UU termasuk peraturan menteri
memang sama sekali tak memberikan
ruang pekerjaan untuk unskill worker,"
kata Fahri dalam diskusi dengan petinggi
perusahaan.
Kutipan Fahri Hamzah
yang menjelaskan tentang
tenaga kerja asing non
profesional yang tidak
boleh diberikan izin
bekerja
10-11 Masa EPC yang disebut Fahri itu adalah
saat proyek pembangunan perusahaan
dimulai. Mengingat kontraktornya
perusahaan Tiongkok, maka dalam masa
proyek awal itu dipekerjakan tenaga yang
berasal dari Tiongkok.
Latar Informasi mengenai
penjelasan tentang masa
EPC dan tenaga kerja
asal Tiongkok yang
digunakan karena
kontraktor berasal dari
Tiongkok
12-13 General Support Manager perusahaan,
Sigit Indrayana mengatakan bahwa
pihaknya hingga 4 September
mempekerjakan 231 orang pekerja di
pabrik dan 43 orang di pelabuhan. Sigit
memastikan semuanya pekerja profesional.
Pernyataan dari General
Support Manager, Sigit
Indrayana
yangmenjelaskan jumlah
pekerja profesional yang
bekerja di pembangunan
14-15 Di tengah diskusi itu, Fahri memotong
pembicaraan dan meminta langsung ke
lapangan menemui para pekerja di pabrik.
Latar informasi mengenai
permintaan Fahri
Hamzah untuk menuju ke
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
263
Sampailah menuju salah satu ruang kontrol
di mana ada beberapa pekerja Tiongkok.
ruang kontrol
16-18 Tak hanya itu, Fahri meninjau tempat
tinggal pekerja sementara dan ruang
makan para pekerja. Dia tampak
berbincang dengan pekerja itu dan
menanyakan soal kondisi pekerjaan.
Menurut Fahri isu soal mobilisasi pekerja
asing dan tak profesional memang perlu
diklarifikasi.
Latar Informasi tentang
Fahri yang meninjau
keadaan tempat tinggal
para pekerja dan perlunya
proses klarifikasi soal isu
mobilisasi pekerja
19 Hasil kunjungan itu akan menjadi bahan
DPR dan komisi IX yang membidangi
ketenagakerjaan untuk mengevaluasi
regulasi tentang ketenagakerjaan, termasuk
persiapan menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean yang mulai berlangsung.
Latar Informasi mengenai
hasil kunjungan yang
akan menjadi bahan
evaluasi tentang regulasi
ketenagakerjaan.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online yang ke-12 ini, unsur kelengkapan
berita (5W+1H) menjadi unsur yang diteliti dalam analisis skrip. Melalui analisis
skrip, dapat diketahui apasaja unsur yang ditekankan dalam pemberitaannya.
Dalam penulisannya kali ini, terdapat empat unsur yang menjadi dominan dan
ditonjolkan oleh Detikcom yakni what, who, why dan how.
What dalam berita ke-12 kali ini menjelaskan apa yang menjadi inti berita
dan apa yang diberitakan kepada khalayak. What berbicara tentang kunjungan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
264
yang dilakukan oleh wakil ketua DPR, Fahri Hamzah, ke proyek pembangunan
pabrik semen di Kabupaten Bayak, Lebak-Banten dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan para pekerja asing.
“Wakil ketua DPR Fahri Hamzah bersama 3 orang anggota komisi IX
melakukan kunjungan kerja untuk mengetahui kondisi pekerja asing di
perusahaan Indonesia.”
Unsur What yang kedua juga dapat terlihat dari masa EPC (Enginering,
Procurement, Construction) dari proses pembangunan pabrik yang dijelaskan
oleh Fahri tentang kontraktor yang berasar dari Tiongkok maka dalam tahap awal
pembangunan dipekerjakan tenaga kerja yang berasar dari Tiongkok.
“Masa EPC yang disebut Fahri itu adalah saat proyek pembangunan
perusahaan dimulai. Mengingat kontraktornya perusahaan Tiongkok, maka
dalam masa proyek awal itu dipekerjakan tenaga yang berasal dari
Tiongkok.”
Unsur berikutnya adalah Who. Unsur who berasal dari subjek yang terkait
dalam topik berita yaitu Fahri Hamzah beserta rombongan yang melakukan
kunjungan ke pembangunan pabrik semen di Lebak-Banten.
Unsur why berbicara tentang apa yang menjadi alasan mendasar Fahri
Hamzah yang melakukan seidak ke pembangunan pabrik semen di Lebak. Ini
adalah mengingat isu yang sedang beredar di media massa tentang banjirnya
pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia. selain itu, tujuan utama kunjungan
adalah untuk memantau pekerja asing yang ada di pembangunan pabrik.
“Wakil ketua DPR Fahri Hamzah bersama 3 orang anggota komisi IX
melakukan kunjungan kerja untuk mengetahui kondisi pekerja asing di
perusahaan Indonesia. Ini dilakukan terkait dengan isu mobilisasi pekerja
asing, hingga soal kemampuan pekerja.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
265
Unsur yang terakhir adalah How. Unsur ini terlihat pada memaparkan
tentang bagaimana kunjungan yang dilakukan oleh Fahri Hamzah ke Lebak-
Banten dan bagaimana keadaan pabrik dan para pekerja khususnya pekerja asing
yang berada di pembangunan pabrik.
Unsur How juga menjelaskan kepada khalayak keadaan jarak tempuh
menuju pabrik semen di Lebak-Bantenyang terlihat ditekankan pada awal berita.
“Dia tampak berbincang dengan pekerja itu dan menanyakan soal kondisi
pekerjaan. Menurut Fahri isu soal mobilisasi pekerja asing dan tak
profesional memang perlu diklarifikasi.”
“Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten yang ditempuh sejauh 223
Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.”
Kedua unsur lainnya, yakni where, dan When tidak ditekankan dalam
pemberitaan dan hanya menjadi unsur pelengkap untuk memenuhi persyaratan
dalam penulisan sebuah artikel berita. Berikut adalah tabel analisis skrip berita 12.
Tabel 4.46
Analisis Skrip Artikel Berita 12
Kalimat Proposisi Skrip
TEMPUH 6 JAM, FAHRI HAMZAH
SIDAK PEKERJA ASING DI
PERUSAHAAN SEMEN DI BANTEN
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
266
1-2 Lebak - Wakil ketua DPR Fahri Hamzah
bersama 3 orang anggota komisi IX
melakukan kunjungan kerja untuk
mengetahui kondisi pekerja asing di
perusahaan Indonesia. Ini dilakukan terkait
dengan isu mobilisasi pekerja asing,
hingga soal kemampuan pekerja.
Who
What
Why
3-4 Sidak dilakukan di PT Cemindo Gemilang,
di Bayah, Kabupaten Lebak, Rabu
(9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir
selatan Banten yang ditempuh sejauh 223
Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan
berdebu dari Jakarta via Pandeglang.
Where
When
How
5-6 Pabrik itu sebetulnya baru dibangun 11
September 2013 di atas lahan 500 hektar,
namun sudah mampu memproduksi semen
sebanyak 4 juta ton sak dalam setahun.
Kontraktor pabrik adalah perusahaan
Tiongkok Sinoma.
What
How
7-8 Merk yang diterbitkan adalah Semen
Merah Putih dengan logo badak.
Perusahaan ini terbilang istimewa karena
membangun pelabuhan mandiri dekat
pabrik dengan kontraktor China Harbour,
sementara tambangnya berada sekitar 8
Km yang dihubungkan conyever.
What
How
Why
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
267
9 "Memang titik krusialnya apakah di sini
dalam masa EPC (Engineering,
Procurement, Construction) ada tenaga
kerja non profesional. Itu kata kuncinya,
karena UU termasuk peraturan menteri
memang sama sekali tak memberikan
ruang pekerjaan untuk unskill worker,"
kata Fahri dalam diskusi dengan petinggi
perusahaan.
What
Why
10-11 Masa EPC yang disebut Fahri itu adalah
saat proyek pembangunan perusahaan
dimulai. Mengingat kontraktornya
perusahaan Tiongkok, maka dalam masa
proyek awal itu dipekerjakan tenaga yang
berasal dari Tiongkok.
What
How
12-13 General Support Manager perusahaan,
Sigit Indrayana mengatakan bahwa
pihaknya hingga 4 September
mempekerjakan 231 orang pekerja di
pabrik dan 43 orang di pelabuhan. Sigit
memastikan semuanya pekerja profesional.
Who
What
How
14-15 Di tengah diskusi itu, Fahri memotong
pembicaraan dan meminta langsung ke
lapangan menemui para pekerja di pabrik.
Sampailah menuju salah satu ruang kontrol
Who
What
Where
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
268
di mana ada beberapa pekerja Tiongkok.
16-18 Tak hanya itu, Fahri meninjau tempat
tinggal pekerja sementara dan ruang
makan para pekerja. Dia tampak
berbincang dengan pekerja itu dan
menanyakan soal kondisi pekerjaan.
Menurut Fahri isu soal mobilisasi pekerja
asing dan tak profesional memang perlu
diklarifikasi.
Who
Where
How
19 Hasil kunjungan itu akan menjadi bahan
DPR dan komisi IX yang membidangi
ketenagakerjaan untuk mengevaluasi
regulasi tentang ketenagakerjaan, termasuk
persiapan menghadapi Masyarakat
Ekonomi Asean yang mulai berlangsung.
What
Who
Why
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita terakhir kali ini, hanya mengandung satu tema
besar yang diangkat menjadi inti berita yaitu perihal sidak yang dilakukan oleh
wakil ketua DPR Fahri Hamzah beserta rombongan dengan tujuan untuk
memantau dan mengetahui kemampuan para pekerja asing, khususnya pekerja
asal Tiongkok terkait dengan isu mobilitas pekerja asing di Indonesia.
“Wakil ketua DPR Fahri Hamzah bersama 3 orang anggota komisi IX
melakukan kunjungan kerja untuk mengetahui kondisi pekerja asing di
perusahaan Indonesia. Ini dilakukan terkait dengan isu mobilisasi pekerja
asing, hingga soal kemampuan pekerja.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
269
Pada berita kal ini, elemen yang terlihat di beberapa paragraf adalah
elemen detail. Sebagai contoh, elemen ini digunakan untuk menjelaskan secara
detail tentang waktu, letak dan lokasi pabrik semen yang ditempuh oleh Fahri
Hamzah beserta rombongan untuk melakukan sidak. Elemen detail yang terlihat
juga menjelaskan tentang jumlah para pekerja yang ada di pembangunan pabrik
semen.
“Sidak dilakukan di PT Cemindo Gemilang, di Bayah, Kabupaten Lebak,
Rabu (9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten yang
ditempuh sejauh 223 Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari
Jakarta via Pandeglang.”
“General Support Manager perusahaan, Sigit Indrayana mengatakan
bahwa pihaknya hingga 4 September mempekerjakan 231 orang pekerja di
pabrik dan 43 orang di pelabuhan..”
Selain elemen detail, Koherensi Pembeda juga digunakan oleh wartawan
Detikcom pada pemberitaannya kali ini. Koherensi pembeda terlihat pada paragraf
ke-2 dengan adanya kata “atau” yang membedakan waktu tempuh dan jarak yang
harus ditempuh oleh Fahri Hamzah dan rombongan untuk sampai ke
pembangunan pabrik semen.
“Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten yang ditempuh sejauh 223
Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.”
Selain koherensi pembeda, proposisi sebab-akibat juga terlihat di paragraf
ke-4 menekankan perusahaan semen ini tergolong istimewa karena membangun
sebuh pelabuhan mandiri dengan kontraktor yang berasal dari Tiongkok.
“Perusahaan ini terbilang istimewa karena membangun pelabuhan mandiri
dekat pabrik dengan kontraktor China Harbour, sementara tambangnya
berada sekitar 8 Km yang dihubungkan conyever.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
270
Dari satu tema yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat bahwa Detikcom
tidak lagi menjelaskan isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok melainkan
membahas tentang sidak yang dilakukan Fahri Hamzah ke Lebak untuk
memastikan para pekerja asing yang dipekerjakan adalah tenaga ahli yang
profesional.
Tabel 4.47
Analisis Tematik Artikel Berita 12
Kalimat Proposisi Tematik
TEMPUH 6 JAM, FAHRI HAMZAH
SIDAK PEKERJA ASING DI
PERUSAHAAN SEMEN DI BANTEN
Judul
1-2 Lebak - Wakil ketua DPR Fahri Hamzah
bersama 3 orang anggota komisi IX
melakukan kunjungan kerja untuk
mengetahui kondisi pekerja asing di
perusahaan Indonesia. Ini dilakukan terkait
dengan isu mobilisasi pekerja asing,
hingga soal kemampuan pekerja.
Tema pertama:
Sidak yang dilakukan
oleh Wakil Ketua DPR,
Fahri Hamzah ke Lebak.
3-4 Sidak dilakukan di PT Cemindo Gemilang,
di Bayah, Kabupaten Lebak, Rabu
(9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir
selatan Banten yang ditempuh sejauh 223
Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan
berdebu dari Jakarta via Pandeglang.
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
271
5-6 Pabrik itu sebetulnya baru dibangun 11
September 2013 di atas lahan 500 hektar,
namun sudah mampu memproduksi semen
sebanyak 4 juta ton sak dalam setahun.
Kontraktor pabrik adalah perusahaan
Tiongkok Sinoma.
Mendukung tema
pertama
7-8 Merk yang diterbitkan adalah Semen
Merah Putih dengan logo badak.
Perusahaan ini terbilang istimewa karena
membangun pelabuhan mandiri dekat
pabrik dengan kontraktor China Harbour,
sementara tambangnya berada sekitar 8
Km yang dihubungkan conyever.
Mendukung tema
pertama
9 "Memang titik krusialnya apakah di sini
dalam masa EPC (Engineering,
Procurement, Construction) ada tenaga
kerja non profesional. Itu kata kuncinya,
karena UU termasuk peraturan menteri
memang sama sekali tak memberikan
ruang pekerjaan untuk unskill worker,"
kata Fahri dalam diskusi dengan petinggi
perusahaan.
Mendukung tema
pertama
10-11 Masa EPC yang disebut Fahri itu adalah
saat proyek pembangunan perusahaan
dimulai. Mengingat kontraktornya
perusahaan Tiongkok, maka dalam masa
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
272
proyek awal itu dipekerjakan tenaga yang
berasal dari Tiongkok.
12-13 General Support Manager perusahaan,
Sigit Indrayana mengatakan bahwa
pihaknya hingga 4 September
mempekerjakan 231 orang pekerja di
pabrik dan 43 orang di pelabuhan. Sigit
memastikan semuanya pekerja profesional.
Mendukung tema
pertama
14-15 Di tengah diskusi itu, Fahri memotong
pembicaraan dan meminta langsung ke
lapangan menemui para pekerja di pabrik.
Sampailah menuju salah satu ruang kontrol
di mana ada beberapa pekerja Tiongkok.
Mendukung tema
pertama
16-18 Tak hanya itu, Fahri meninjau tempat
tinggal pekerja sementara dan ruang
makan para pekerja. Dia tampak
berbincang dengan pekerja itu dan
menanyakan soal kondisi pekerjaan.
Menurut Fahri isu soal mobilisasi pekerja
asing dan tak profesional memang perlu
diklarifikasi.
Mendukung tema
pertama
19 Hasil kunjungan itu akan menjadi bahan
DPR dan komisi IX yang membidangi
ketenagakerjaan untuk mengevaluasi
regulasi tentang ketenagakerjaan, termasuk
persiapan menghadapi Masyarakat
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
273
Ekonomi Asean yang mulai berlangsung.
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita ke-12 ini dilihat dari judul yang dibuat
tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih besar. Dari
penulisan judul akan membawa khalayak langsung merujuk kepada keadaan di
lapangan dimana banyak pekerja asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
Analisis Retoris dapat dilihat melalui elemen grafis yang digunakan oleh
wartawan Detikcom dalam menggambarkan isi artikel berita. Grafis yang
digunakan dalam artikel berita kali ini adalah foto. Foto yang digunakan ini
menunjukkan kepada khalayak Fahri Hamzah beserta rombongan yang
berkunjung ke ruang kontrol dimana terdapat sembilan pekerja dan tiga
diantaranya berbaju kuning yang merupakan pekerja asal Tiongkok.
Elemen berikutnya adalah leksikon dengan tujuan untuk menekankan
aspek tertentu. Sebagai contoh pada paragraf kedua terdapat kata “pesisir selatan
Banten” untuk menggambarkan letak pabrik semen tersebut jauh dari Jakarta.
“Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten yang ditempuh sejauh
223 Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.”
Penekanan aspek tertentu juga terlihat pada paragraf ke-8 yang
menekankan kalimat “Fahri memotong pembicaraan” yang menggabrkan kepada
khalayak bahwa Fahri yang langsung ingin memenuhi tujuan dilakukannya sidak
untuk meninjau keadaan pekerja asing di lapangan.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
274
“Di tengah diskusi itu, Fahri memotong pembicaraan dan meminta
langsung ke lapangan menemui para pekerja di pabrik.”
Unsur metafora juga terlihat pada paragraf pertama kalimat kedua dengan
kata “mobilisasi”. Menurut KBBI, “Mobilisasi” memiliki arti sebuah pergerakan
dan perpindahan, maka sesuai dengan konteks kalimat yang ditekankan adalah
terkait dengan isu maraknya para pekerja asing asal Tiongkok secara besar-
besaran di Indonesia
“Ini dilakukan terkait dengan isu mobilisasi pekerja asing, hingga soal
kemampuan pekerja.”
Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita yang terakhir.
Tabel 4.48
Analisis Retoris Artikel Berita 12
Kalimat Proposisi Retoris
TEMPUH 6 JAM, FAHRI HAMZAH SIDAK
PEKERJA ASING DI PERUSAHAAN SEMEN
DI BANTEN
Judul
Grafis:
Foto
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
275
1-2 Lebak - Wakil ketua DPR Fahri Hamzah
bersama 3 orang anggota komisi IX melakukan
kunjungan kerja untuk mengetahui kondisi
pekerja asing di perusahaan Indonesia. Ini
dilakukan terkait dengan isu mobilisasi pekerja
asing, hingga soal kemampuan pekerja.
Leksikon:
Isu
Metafora:
Mobilisasi
3-4 Sidak dilakukan di PT Cemindo Gemilang, di
Bayah, Kabupaten Lebak, Rabu (9/9/2015).
Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten
yang ditempuh sejauh 223 Km dari Jakarta atau
6 jam dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.
Leksikon:
Pesisir selatan
Banten, jalan
berdebu
5-6 Pabrik itu sebetulnya baru dibangun 11
September 2013 di atas lahan 500 hektar,
namun sudah mampu memproduksi semen
sebanyak 4 juta ton sak dalam setahun.
Kontraktor pabrik adalah perusahaan Tiongkok
Sinoma.
7-8 Merk yang diterbitkan adalah Semen Merah
Putih dengan logo badak. Perusahaan ini
terbilang istimewa karena membangun
pelabuhan mandiri dekat pabrik dengan
kontraktor China Harbour, sementara
tambangnya berada sekitar 8 Km yang
dihubungkan conyever.
9 "Memang titik krusialnya apakah di sini dalam Leksikon:
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
276
masa EPC (Engineering, Procurement,
Construction) ada tenaga kerja non profesional.
Itu kata kuncinya, karena UU termasuk
peraturan menteri memang sama sekali tak
memberikan ruang pekerjaan untuk unskill
worker," kata Fahri dalam diskusi dengan
petinggi perusahaan.
Titik Krusial, unskill
worker
10-11 Masa EPC yang disebut Fahri itu adalah saat
proyek pembangunan perusahaan dimulai.
Mengingat kontraktornya perusahaan
Tiongkok, maka dalam masa proyek awal itu
dipekerjakan tenaga yang berasal dari
Tiongkok.
12-13 General Support Manager perusahaan, Sigit
Indrayana mengatakan bahwa pihaknya hingga
4 September mempekerjakan 231 orang
pekerja di pabrik dan 43 orang di pelabuhan.
Sigit memastikan semuanya pekerja
profesional.
14-15 Di tengah diskusi itu, Fahri memotong
pembicaraan dan meminta langsung ke
lapangan menemui para pekerja di pabrik.
Sampailah menuju salah satu ruang kontrol di
mana ada beberapa pekerja Tiongkok.
Leksikon:
Fahri memotong
pembicaraan
16-18 Tak hanya itu, Fahri meninjau tempat tinggal
pekerja sementara dan ruang makan para
Metafora:
Mobilisasi
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
277
pekerja. Dia tampak berbincang dengan pekerja
itu dan menanyakan soal kondisi pekerjaan.
Menurut Fahri isu soal mobilisasi pekerja asing
dan tak profesional memang perlu diklarifikasi.
19 Hasil kunjungan itu akan menjadi bahan DPR
dan komisi IX yang membidangi
ketenagakerjaan untuk mengevaluasi regulasi
tentang ketenagakerjaan, termasuk persiapan
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang
mulai berlangsung.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
278
Analisis Berita 13
Judul : Ditanya Fahri, Pekerja Tiongkok Tak Bisa Bahasa Indonesia dan
Inggris
Media : Detik.com
Edisi : 9 September 2015
Analisis Sintaksis
Rangkaian pemberitaan tentang isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok
di Indonesia ditutup dengan berita ke-13 yang membahas tentang kunjungan wakil
ketua DPR, Fahri Hamzah ke lokasi pembangunan pabrik semen di Banten,
dimana ada beberapa pekerja Tiongkok yang bekerja disana dan menjadi awal
mula merebaknya isu ini.
Pada analisis sintaksis berita ke-13 ini, Detik.com menyajikan berita
berjenis feature yang membahas tentang apa saja yang dilakukan oleh Fahri
Hamzah dan apa saja temuan Fahri Hamzah dari hasil kunjungannya ke pabrik
semen di Lebak-Banten tersebut.
Berita ke-13 yang berjudul “Ditanya Fahri, Pekerja Tiongkok Tak Bisa
Bahasa Indonesia dan Inggris” terlihat bahwa Detikcom ingin menekankan kepada
khalayak melalui kunjungan Fahri Hamzah ke Lebak bahwa ada pekerja asing yang
tidak bisa berbahasa Indonesia dan Inggris. Kemudian ini akan menimbulkan pertanyaan
besar di masyarakat bagaimana para pekerja asing tersebut bisa bekerja sama dengan
pekerja lokal bila tidak bisa berbahasa Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
279
Berita ini dimulai dengan lead deskriptif yang juga menjelaskan temuan
Fahri Hamzah yang menemukan pekerja asing tidak bisa berbahasa Indonesia dan
Inggris saat kunjungannya ke Lebak-Banten.
“Banten, - Dalam kunjungan ke pabrik Semen di Banten, wakil ketua
DPR Fahri Hamzah menemui beberapa pekerja asing untuk mengetahui
kemampuan mereka sebagai pekerja di Indonesia. Rupanya, ada pekerja
yang tak bisa bahasa Inggris apalagi Indonesia.”
Dalam artikel berita ke-13 ini, penulisan susunan berita yang dilakukan
oleh wartawan Detikcom dilakukan dengan urutan mulai dari perjalanan yang
ditempuh untuk menuju ke pabrik semen, apa yang dilakukan pertama kali saat
tiba di Lebak, hingga kunjungan ke tempat para pekerja asing disana dimana
banyak ditemukan pekerja asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
Pada awal berita juga digambarkan letak pabrik semen, nilai investasi yang
dimiliki, dan dijelaskan juga mengenai jumlah pekerja asing yang bekerja di
pembangunan pabrik semen tersebut.
”Usai diterima pihak perusahaan, mula-mula dijelaskan profil dan kondisi
perusahaan yang mampu memproduksi 14 juta sak semen dalam setahun
dengan nilai investasi USD 600 juta. Ada 274 pekerja asing yang saat ini
bekerja di perusahaan itu.”
Di bagian body berita, wartawan menggambarkan keadaan tempat dimana
para pekerja asing asal Tiongkok itu tinggal. Kutipan percakapan antara Fahri
Hamzah dengan para pekerja asing yang tidak bisa berbahasa Indonesiapun ditulis
sebagai pendukung latar informasi diatasnya.
“Fahri lalu mencolek pekerja Tiongkok itu dari belakang. "Can you speak
Indonesia?" tanya Fahri. Si pekerja hanya gelang-geleng "No," menjawab
ragu. Namun dia bisa berbahasa Inggris.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
280
Setelah menggambarkan kegiatan kunjungan Fahri dan rombongan ke
pabrik semen, wartawan menuliskan pernyataan dari Fahri Hamzah yang
menjelaskan tujuan dari kunjungan ke pabrik untuk memastikan pekerja asing
memiliki kemampuan dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Artikel berita ke-8
ini ditutup dengan kutipan Fahri Hamzah yang menjelaskan bahwa pihaknya akan
berbicara dengan Menaker mengenai temuan di lapangan setelah kunjungan ke
Lebak.
Artikel teks berita ini memiliki latar informasi yang dominan
dibandingkan kutipan dan pernyataan. Dari cara penulisan dan penyusunan fakta
pada artikel berita yang terbit pada 9 September 2015 kali ini, Detikcom tidak
menekankan informasi tentang isu maraknya pekerja Tiongkok di Indonesia
melainkan tentang pekerja asing Tiongkok yang ada di Lebak tidak bisa berbahasa
Indonesia bahkan ada yang tidak bisa berbahasa Inggris.
Tabel 4.49
Analisis Sintaksis Artikel Berita 13
Kalimat Proposisi Sintaksis
DITANYA FAHRI, PEKERJA TIONGKOK
TAK BISA BAHASA INDONESIA DAN
INGGRIS
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
281
1-2 Banten, - Dalam kunjungan ke pabrik
Semen di Banten, wakil ketua DPR Fahri
Hamzah menemui beberapa pekerja asing
untuk mengetahui kemampuan mereka
sebagai pekerja di Indonesia. Rupanya, ada
pekerja yang tak bisa bahasa Inggris
apalagi Indonesia.
Lead: Latar informasi
tentang kunjungan wakil
ketua DPR Fahri Hamzah
ke pabrik semen di Lebak
Banten dan menemukan
pekerja Tiongkok tidak
bisa berbahasa Indonesia.
3-4 Kunjungan itu dilakukan di PT Cemindo
Gemilang, di Bayah, Kabupaten Lebak,
Rabu (9/9/2015). Lokasi pabrik berada di
pesisir selatan Banten yang ditempuh
sejauh 223 Km dari Jakarta atau 6 jam
dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.
Latar informasi mengenai
lokasi pabrik semen yang
dikunjungi Fahri Hamzah
di Lebak, Banten.
5-6 Fahri didampingi 3 anggota komisi IX
yaitu Ali Taher (PAN), Siti Masrifah
(PKB), dan Djony (Hanura). Pabrik yang
dikunjungi memproduksi merk Semen
Merah Putih, kontraktor pabrik adalah
perusahaan Tiongkok Sinoma.
Latar Informasi tentang
kunjungan Fahri Hamzah
didampingi 3 anggota
komisi IX lainnya.
7-8 Usai diterima pihak perusahaan, mula-
mula dijelaskan profil dan kondisi
perusahaan yang mampu memproduksi 14
juta sak semen dalam setahun dengan nilai
investasi USD 600 juta. Ada 274 pekerja
asing yang saat ini bekerja di perusahaan
Latar informasi tentang
profil dan kondisi
perusahaan yang
dijelaskan kepada Fahri
Hamzah saat kunjungan.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
282
itu.
9-10 Lalu saat diskusi dengan pihak perusahaan
masih berlangsung, Fahri meminta direksi
untuk langsung mengantarkan rombongan
menuju lokasi para pekerja yang terdapat
pekerja asing. Menggunakan mobil, Fahri
cs pun diantar ke gedung lain di mana
terdapat ruang kontrol.
Latar informasi mengenai
Fahri yang meminta
pihak perusahaan untuk
mengantarkan ke tempat
para pekerja asing
bekerja.
11-12 Di ruang itu, ada 9 pekerja yang tengah
bekerja di depan layar monitor di mana 3
di antaranya adalah pekerja asal Tiongkok
berbaju kuning. Jadi 3 pekerja itu
disiapkan tengah mengajari pekerja
Indonesia yang duduk di sampingnya
Latar Informasi mengenai
suasana di ruang kontrol
yang terdapat pekerja
Tiongkok sedang
mengajarkan pekerja
Indonesia.
13-18 Fahri lalu mencolek pekerja Tiongkok itu
dari belakang. "Can you speak Indonesia?"
tanya Fahri. Si pekerja hanya gelang-
geleng "No," menjawab ragu. Namun dia
bisa berbahasa Inggris. "How long you
have been here?" lanjut Fahri. Dijawab 3
bulan.
Latar informasi tentang
pekerja Tiongkok yang
ditanya oleh Fahri yang
ternyata tidak bisa
berbahasa Indonesia.
19-20 Anggota komisi IX Djony menimpali, si
pekerja itu melanggar aturan soal pekerja
asing wajib berbahasa Indonesia.
Ketentuan itu memang sudah direvisi alias
Pernyataan dari Anggota
Komisi IX, Djony, yang
menjelaskan bahwa
pekerja Tiongkok
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
283
dihapus pada 31 Agustus, namun karena
sudah sejak 3 bulan lalu, maka sempat
berlaku aturan itu.
melanggar aturan
walaupun aturan itu
sudah dihapus.
21-25 Sambil berbincang dengan direksi di lokasi
itu, Fahri kembali mencolek seorang
pegawai asal Tiongkok lain. "Can you
speak English?" tanya Fahri. "No," jawab
pekerja berbaju kuning. "Indonesia?" tanya
Fahri lagi. Dijawab juga "No".
Latar Informasi tentang
Fahri yang kembali
berbincang dengan
pekerja Tiongkok yang
juga tidak bisa berbahasa
Inggris maupun
Indonesia.
26-27 Fahri heran mengapa bisa dipekerjakan
pekerja yang tidak bahasa Inggris apalagi
Indonesia. Pasalnya, komunikasi untuk
memenuhi syarat sebagai pekerja di
Indonesia harus ada transfer ilmu dari
pekerja asing ke pekerja Indonesia,
setidaknya dengan bahasa Inggris.
Latar Informasi mengenai
keheranan Fahri yang
mempertanyakan
mengapa pekerja tersebut
bisa dipekerjakan di
Indonesia.
28-29 Nah, si pekerja yang tampak bingung itu
ternyata bekerja menggunakan
penerjemah. Komunikasinya dengan
pekerja Indonesia dibantu penerjemah
yang bisa bahasa China dan Inggris.
Latar Informasi tentang
pekerja asing Tiongkok
yang menggunakan
penerjemah untuk
berkomunikasi
30-31 Tak puas sampai di situ, Fahri meminta
manajer perusahaan menunjukkan ruang
tempat menginap pekerja Tiongkok.
Sampailah di sebuah bangunan semi
permanen yang pada lingkungannya
petunjuk ditampilkan dalam bahasa China.
Latar informasi tentang
kunjungan Fahri Hamzah
yang juga mendatangi
ruang tempat pekerja
asing tersebut menginap.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
284
32-33 Di ruang tempat tinggal itu, Fahri juga
melihat ruang makan yang bisa
menampung sekitar 60 pekerja. Tampak
para pekerja makan dengan sumpit,
menunya pun disesuaikan dengan selera
warga Tiongkok.
Latar Informasi tentang
suasana ruang makan
yang berada di tempat
tinggal para pekerja
Tiongkok.
34 Kepada seorang pekerja, Fahri
menegaskan bahwa kepentingannya adalah
memastikan pekerja asing yang datang ke
Indonesia punya kemampuan dan
memenuhi seluruh prasyarat yang diatur
UU, dan Peraturan Menteri.
Latar Informasi tentang
kunjungan Fahri untuk
memastikan para pekerja
asing memeiliki
kemampuan dan
memenuhi syarat.
35 "Problem kita menurut undang-undang dan
Permen, bahwa unskill labor atau pegawai
tak ahli tidak diterima bekerja di
Indonesia. Kemudian muncul isu di
masyarakat, di sini pernah banyak tenaga
kerja tidak terampil yang sebetulnya bisa
diambil dari Banten," ucap Fahri usai
sidang, malam hari.
Kutipan Fahri Hamzah
yang menjelaskan
pegawai yang tidak
memiliki kemampuan
tidak bisa dipekerjakan di
Indonesia.
36-37 Fahri mengatakan, DPR sebagai pengawas
pemerintah perlu memastikan semua
regulasi dipatuhi perusahaan, dalam
konteks ketenagakerjaan. Termasuk
implementasi kebijakan dan program.
Pernyataan dari Fahri
Hamzah yang
menjelaskan bahwa DPR
harus memastikan semua
regulasi, kebijakan, dan
program.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
285
38 "Saya kira (kunjungan) ini tidak cukup.
Tentu kami akan bicara dengan Menaker
lebih detail, supaya dijelaskan jika tidak
ada pelanggaran, tapi kalau ada harus
dijelaskan terbuka," ucap Fahri.
Kutipan dari Fahri
Hamzah yang
mengatakan pihaknya
akan berbicara dengan
Menaker setelah
kunjungan ke Lebak.
39 "Temuan ini nanti akan dibicarakan
dengan komisi IX dan panggil Menaker,"
imbuhnya.
Kutipan Fahri Hamzah
yang akan memanggil
Menaker.
Analisis Skrip
Dalam penuisan artikel berita online yang ke-13 ini, unsur kelengkapan
berita (5W+1H) menjadi unsur yang diteliti dalam analisis skrip. Melalui analisis
skrip, dapat diketahui apasaja unsur yang ditekankan dalam pemberitaannya.
Dalam penulisannya kali ini, terdapat tiga unsur yang menjadi dominan dan
ditonjolkan oleh Detikcom yakni what, who, dan how.
What dalam berita ke-13 kali ini menjelaskan apa yang menjadi inti berita
dan apa yang diberitakan kepada khalayak. What berbicara tentang kunjungan
yang dilakukan oleh wakil ketua DPR, Fahri Hamzah, ke proyek pembangunan
pabrik semen di Kabupaten Bayak, Lebak-Banten dengan tujuan untuk
mengetahui kemampuan para pekerja asing.
“Dalam kunjungan ke pabrik Semen di Banten, wakil ketua DPR Fahri
Hamzah menemui beberapa pekerja asing untuk mengetahui kemampuan
mereka sebagai pekerja di Indonesia.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
286
Unsur What yang kedua juga dapat terlihat dari apa yang ditemukan oleh
Fahri Hamzah dalam kunjungannya ke Lebak. Dalam hal ini, Fahri Hamzah
beserta rombongan menemukan beberapa pekerja asing asal Tiongkok yang tidak
bisa berbahasa Indonesia bahkan ada yang tidak bisa berbahasa Inggris.
“Fahri heran mengapa bisa dipekerjakan pekerja yang tidak bahasa Inggris
apalagi Indonesia. Pasalnya, komunikasi untuk memenuhi syarat sebagai
pekerja di Indonesia harus ada transfer ilmu dari pekerja asing ke pekerja
Indonesia, setidaknya dengan bahasa Inggris.”
Unsur berikutnya adalah Who. Unsur who berasal dari subjek yang terkait
dalam topik berita yaitu Fahri Hamzah yang melakukan kunjungan ke Lebak-
Banten. Dari awal penulisan berita hingga penutup, artikel kali ini membahas
tentang Fahri Hamzah yang mendatangi para pekerja asing, mencoba untuk
berinteraksi dengan pekerja asing, datang ke tempat dimana para pekerja asing
menginap, hingga dimintai keterangan atas apa yang menjadi hasil kunjungannya
saat itu.
“Fahri didampingi 3 anggota komisi IX yaitu Ali Taher (PAN), Siti
Masrifah (PKB), dan Djony (Hanura).”
“Tak puas sampai di situ, Fahri meminta manajer perusahaan
menunjukkan ruang tempat menginap pekerja Tiongkok.”
“Fahri mengatakan, DPR sebagai pengawas pemerintah perlu memastikan
semua regulasi dipatuhi perusahaan, dalam konteks ketenagakerjaan.”
Unsur when berbicara tentang waktu pemberian izin kerja yang diberikan
oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri, kepada para pekerja
asing asal Tiongkok yang bekerja di beberapa sektor industri di Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
287
Unsur yang terakhir adalah How. Unsur ini terlihat pada memaparkan
tentang bagaimana kunjungan yang dilakukan oleh Fahri Hamzah ke Lebak-
Banten dan bagaimana keadaan disana terkait dengan pekerja asing Tiongkok
yang bekerja pada proye pembangunan.
Unsur How juga menjelaskan kepada khalayak keadaan pabrik semen di
Lebak-Banten, bagaimana Fahri Hamzah berinteraksi dengan para pekerja asing
yang kenyataannya tidak bisa berbahasa Indonesia maupun Inggris.
“...mula-mula dijelaskan profil dan kondisi perusahaan yang mampu
memproduksi 14 juta sak semen dalam setahun dengan nilai investasi USD
600 juta.”
“Nah, si pekerja yang tampak bingung itu ternyata bekerja menggunakan
penerjemah. Komunikasinya dengan pekerja Indonesia dibantu
penerjemah yang bisa bahasa China dan Inggris.”
Ketiga unsur lainnya, yakni why, where, dan When tidak ditekankan dalam
pemberitaan dan hanya menjadi unsur pelengkap untuk memenuhi persyaratan
dalam penulisan sebuah artikel berita. Berikut adalah tabel analisis skrip berita 13.
Tabel 4.50
Analisis Skrip Artikel Berita 13
Kalimat Proposisi Skrip
DITANYA FAHRI, PEKERJA TIONGKOK
TAK BISA BAHASA INDONESIA DAN
INGGRIS
Judul
1-2 Banten, - Dalam kunjungan ke pabrik
Semen di Banten, wakil ketua DPR Fahri
Hamzah menemui beberapa pekerja asing
untuk mengetahui kemampuan mereka
What
Where
Who
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
288
sebagai pekerja di Indonesia. Rupanya, ada
pekerja yang tak bisa bahasa Inggris apalagi
Indonesia.
3-4 Kunjungan itu dilakukan di PT Cemindo
Gemilang, di Bayah, Kabupaten Lebak, Rabu
(9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir
selatan Banten yang ditempuh sejauh 223
Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan
berdebu dari Jakarta via Pandeglang.
Where
How
When
5-6 Fahri didampingi 3 anggota komisi IX yaitu
Ali Taher (PAN), Siti Masrifah (PKB), dan
Djony (Hanura). Pabrik yang dikunjungi
memproduksi merk Semen Merah Putih,
kontraktor pabrik adalah perusahaan
Tiongkok Sinoma.
Who
What
7-8 Usai diterima pihak perusahaan, mula-mula
dijelaskan profil dan kondisi perusahaan
yang mampu memproduksi 14 juta sak
semen dalam setahun dengan nilai investasi
USD 600 juta. Ada 274 pekerja asing yang
saat ini bekerja di perusahaan itu.
What
How
Who
9-10 Lalu saat diskusi dengan pihak perusahaan
masih berlangsung, Fahri meminta direksi
untuk langsung mengantarkan rombongan
menuju lokasi para pekerja yang terdapat
pekerja asing. Menggunakan mobil, Fahri cs
Who
What
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
289
pun diantar ke gedung lain di mana terdapat
ruang kontrol.
11-12 Di ruang itu, ada 9 pekerja yang tengah
bekerja di depan layar monitor di mana 3 di
antaranya adalah pekerja asal Tiongkok
berbaju kuning. Jadi 3 pekerja itu disiapkan
tengah mengajari pekerja Indonesia yang
duduk di sampingnya
Who
How
13-18 Fahri lalu mencolek pekerja Tiongkok itu
dari belakang. "Can you speak Indonesia?"
tanya Fahri. Si pekerja hanya gelang-geleng
"No," menjawab ragu. Namun dia bisa
berbahasa Inggris. "How long you have been
here?" lanjut Fahri. Dijawab 3 bulan.
Who
How
19-20 Anggota komisi IX Djony menimpali, si
pekerja itu melanggar aturan soal pekerja
asing wajib berbahasa Indonesia. Ketentuan
itu memang sudah direvisi alias dihapus pada
31 Agustus, namun karena sudah sejak 3
bulan lalu, maka sempat berlaku aturan itu.
Who
What
Why
21-25 Sambil berbincang dengan direksi di lokasi
itu, Fahri kembali mencolek seorang pegawai
asal Tiongkok lain. "Can you speak
English?" tanya Fahri. "No," jawab pekerja
berbaju kuning. "Indonesia?" tanya Fahri
What
Who
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
290
lagi. Dijawab juga "No".
26-27 Fahri heran mengapa bisa dipekerjakan
pekerja yang tidak bahasa Inggris apalagi
Indonesia. Pasalnya, komunikasi untuk
memenuhi syarat sebagai pekerja di
Indonesia harus ada transfer ilmu dari
pekerja asing ke pekerja Indonesia,
setidaknya dengan bahasa Inggris.
What
Who
Why
28-29 Nah, si pekerja yang tampak bingung itu
ternyata bekerja menggunakan penerjemah.
Komunikasinya dengan pekerja Indonesia
dibantu penerjemah yang bisa bahasa China
dan Inggris.
What
Who
How
30-31 Tak puas sampai di situ, Fahri meminta
manajer perusahaan menunjukkan ruang
tempat menginap pekerja Tiongkok.
Sampailah di sebuah bangunan semi
permanen yang pada lingkungannya petunjuk
ditampilkan dalam bahasa China.
What
Where
Who
32-33 Di ruang tempat tinggal itu, Fahri juga
melihat ruang makan yang bisa menampung
sekitar 60 pekerja. Tampak para pekerja
makan dengan sumpit, menunya pun
disesuaikan dengan selera warga Tiongkok.
Where
Who
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
291
34 Kepada seorang pekerja, Fahri menegaskan
bahwa kepentingannya adalah memastikan
pekerja asing yang datang ke Indonesia
punya kemampuan dan memenuhi seluruh
prasyarat yang diatur UU, dan Peraturan
Menteri.
What
Who
Why
35 "Problem kita menurut undang-undang dan
Permen, bahwa unskill labor atau pegawai
tak ahli tidak diterima bekerja di Indonesia.
Kemudian muncul isu di masyarakat, di sini
pernah banyak tenaga kerja tidak terampil
yang sebetulnya bisa diambil dari Banten,"
ucap Fahri usai sidang, malam hari.
Why
How
Who
36-37 Fahri mengatakan, DPR sebagai pengawas
pemerintah perlu memastikan semua regulasi
dipatuhi perusahaan, dalam konteks
ketenagakerjaan. Termasuk implementasi
kebijakan dan program.
Who
How
38 "Saya kira (kunjungan) ini tidak cukup.
Tentu kami akan bicara dengan Menaker
lebih detail, supaya dijelaskan jika tidak ada
pelanggaran, tapi kalau ada harus dijelaskan
terbuka," ucap Fahri.
What
Who
How
39 "Temuan ini nanti akan dibicarakan dengan
komisi IX dan panggil Menaker," imbuhnya.
Who
How
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
292
Analisis Tematik
Pada artikel teks berita terakhir kali ini, hanya mengandung satu tema
besar yang diangkat menjadi inti berita yaitu perihal kunjungan wakil ketua DPR
Fahri Hamzah beserta rombongan dengan tujuan untuk memantau dan mengetahui
kemampuan para pekerja asing, khususnya pekerja asal Tiongkok.
“Dalam kunjungan ke pabrik Semen di Banten, wakil ketua DPR Fahri
Hamzah menemui beberapa pekerja asing untuk mengetahui kemampuan
mereka sebagai pekerja di Indonesia.”
Pada berita kal ini, elemen yang terlihat di beberapa paragraf adalah
elemen detail. Sebagai contoh, elemen ini digunakan untuk menjelaskan secara
detail tentang letak dan lokasi pabrik semen yang berada jauh dari Jakarta,
informasi mengenai pabrik semen, dan keadaan tempat dimana para pekerja asing
itu bekerja.
“Kunjungan itu dilakukan di PT Cemindo Gemilang, di Bayah, Kabupaten
Lebak, Rabu (9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten
yang ditempuh sejauh 223 Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan
berdebu dari Jakarta via Pandeglang.”
“...mula-mula dijelaskan profil dan kondisi perusahaan yang mampu
memproduksi 14 juta sak semen dalam setahun dengan nilai investasi USD
600 juta.”
“Di ruang itu, ada 9 pekerja yang tengah bekerja di depan layar monitor di
mana 3 di antaranya adalah pekerja asal Tiongkok berbaju kuning. Jadi 3
pekerja itu disiapkan tengah mengajari pekerja Indonesia yang duduk di
sampingnya.”
Selain elemen detail, Koherensi Penjelas juga digunakan oleh wartawan
Detikcom pada pemberitaannya kali ini. Koherensi penjelas yang pertama terlihat
pada paragraf ke-6 yang menjelaskan tentang ada tiga orang pekerja asing asal
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
293
Tiongkok yang mendampingi 6 pekerja lokal dengan tujuan untuk mengajari
pekerja lokal di depan layar monitor.
“Di ruang itu, ada 9 pekerja yang tengah bekerja di depan layar monitor di
mana 3 di antaranya adalah pekerja asal Tiongkok berbaju kuning. Jadi 3
pekerja itu disiapkan tengah mengajari pekerja Indonesia yang duduk di
sampingnya”
Koherensi penjelas yang kedua terlihat pada paragraf ke-10 yang
menjelaskan komunikasi antara pekerja lokal dengan pekerja asing akan sangat
sulit jika pekerja asing tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia bahkan bahasa
Inggris.
“Fahri heran mengapa bisa dipekerjakan pekerja yang tidak bahasa Inggris
apalagi Indonesia. Pasalnya, komunikasi untuk memenuhi syarat sebagai
pekerja di Indonesia harus ada transfer ilmu dari pekerja asing ke pekerja
Indonesia, setidaknya dengan bahasa Inggris.”
Dari satu tema yang disusun oleh Detikcom dapat terlihat bahwa Detikcom
tidak lagi menjelaskan isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok yang memang
sudah dibantah oleh Menteri Hanif Dhakiri melainkan membahas tentang
kunjungan Fahri Hamzah ke Lebak. Melalui kunjungan tersebut, Detikcom
mengangkat apa yang ditemukan oleh Fahri hamzah dimana banyak pekerja asing
yang tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia bahkan bahasa Inggris untuk
berkomunikasi dengan pekerja lokal.
Tabel 4.51
Analisis Tematik Artikel Berita 13
Kalimat Proposisi Tematik
DITANYA FAHRI, PEKERJA TIONGKOK
TAK BISA BAHASA INDONESIA DAN
INGGRIS
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
294
1-2 Banten, - Dalam kunjungan ke pabrik
Semen di Banten, wakil ketua DPR Fahri
Hamzah menemui beberapa pekerja asing
untuk mengetahui kemampuan mereka
sebagai pekerja di Indonesia. Rupanya, ada
pekerja yang tak bisa bahasa Inggris apalagi
Indonesia.
Tema Pertama:
Kunjungan wakil ketua
DPR, Fahri Hamzah,
ke pabrik semen di
Lebak Banten untuk
memantau para pekerja
asing asal Tiongkok
3-4 Kunjungan itu dilakukan di PT Cemindo
Gemilang, di Bayah, Kabupaten Lebak, Rabu
(9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir
selatan Banten yang ditempuh sejauh 223
Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan
berdebu dari Jakarta via Pandeglang.
Mendukung tema
pertama
5-6 Fahri didampingi 3 anggota komisi IX yaitu
Ali Taher (PAN), Siti Masrifah (PKB), dan
Djony (Hanura). Pabrik yang dikunjungi
memproduksi merk Semen Merah Putih,
kontraktor pabrik adalah perusahaan
Tiongkok Sinoma.
Mendukung tema
pertama
7-8 Usai diterima pihak perusahaan, mula-mula
dijelaskan profil dan kondisi perusahaan
yang mampu memproduksi 14 juta sak
semen dalam setahun dengan nilai investasi
USD 600 juta. Ada 274 pekerja asing yang
saat ini bekerja di perusahaan itu.
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
295
9-10 Lalu saat diskusi dengan pihak perusahaan
masih berlangsung, Fahri meminta direksi
untuk langsung mengantarkan rombongan
menuju lokasi para pekerja yang terdapat
pekerja asing. Menggunakan mobil, Fahri cs
pun diantar ke gedung lain di mana terdapat
ruang kontrol.
Mendukung tema
pertama
11-12 Di ruang itu, ada 9 pekerja yang tengah
bekerja di depan layar monitor di mana 3 di
antaranya adalah pekerja asal Tiongkok
berbaju kuning. Jadi 3 pekerja itu disiapkan
tengah mengajari pekerja Indonesia yang
duduk di sampingnya
Mendukung tema
pertama
13-18 Fahri lalu mencolek pekerja Tiongkok itu
dari belakang. "Can you speak Indonesia?"
tanya Fahri. Si pekerja hanya gelang-geleng
"No," menjawab ragu. Namun dia bisa
berbahasa Inggris. "How long you have been
here?" lanjut Fahri. Dijawab 3 bulan.
Mendukung tema
pertama
19-20 Anggota komisi IX Djony menimpali, si
pekerja itu melanggar aturan soal pekerja
asing wajib berbahasa Indonesia. Ketentuan
itu memang sudah direvisi alias dihapus pada
31 Agustus, namun karena sudah sejak 3
bulan lalu, maka sempat berlaku aturan itu.
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
296
21-25 Sambil berbincang dengan direksi di lokasi
itu, Fahri kembali mencolek seorang pegawai
asal Tiongkok lain. "Can you speak
English?" tanya Fahri. "No," jawab pekerja
berbaju kuning. "Indonesia?" tanya Fahri
lagi. Dijawab juga "No".
Mendukung tema
pertama
26-27 Fahri heran mengapa bisa dipekerjakan
pekerja yang tidak bahasa Inggris apalagi
Indonesia. Pasalnya, komunikasi untuk
memenuhi syarat sebagai pekerja di
Indonesia harus ada transfer ilmu dari
pekerja asing ke pekerja Indonesia,
setidaknya dengan bahasa Inggris.
Mendukung tema
pertama
28-29 Nah, si pekerja yang tampak bingung itu
ternyata bekerja menggunakan penerjemah.
Komunikasinya dengan pekerja Indonesia
dibantu penerjemah yang bisa bahasa China
dan Inggris.
Mendukung tema
pertama
30-31 Tak puas sampai di situ, Fahri meminta
manajer perusahaan menunjukkan ruang
tempat menginap pekerja Tiongkok.
Sampailah di sebuah bangunan semi
permanen yang pada lingkungannya petunjuk
ditampilkan dalam bahasa China.
Mendukung tema
pertama
32-33 Di ruang tempat tinggal itu, Fahri juga Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
297
melihat ruang makan yang bisa menampung
sekitar 60 pekerja. Tampak para pekerja
makan dengan sumpit, menunya pun
disesuaikan dengan selera warga Tiongkok.
34 Kepada seorang pekerja, Fahri menegaskan
bahwa kepentingannya adalah memastikan
pekerja asing yang datang ke Indonesia
punya kemampuan dan memenuhi seluruh
prasyarat yang diatur UU, dan Peraturan
Menteri.
Mendukung tema
pertama
35 "Problem kita menurut undang-undang dan
Permen, bahwa unskill labor atau pegawai
tak ahli tidak diterima bekerja di Indonesia.
Kemudian muncul isu di masyarakat, di sini
pernah banyak tenaga kerja tidak terampil
yang sebetulnya bisa diambil dari Banten,"
ucap Fahri usai sidang, malam hari.
Mendukung tema
pertama
36-37 Fahri mengatakan, DPR sebagai pengawas
pemerintah perlu memastikan semua regulasi
dipatuhi perusahaan, dalam konteks
ketenagakerjaan. Termasuk implementasi
kebijakan dan program.
Mendukung tema
pertama
38 "Saya kira (kunjungan) ini tidak cukup.
Tentu kami akan bicara dengan Menaker
lebih detail, supaya dijelaskan jika tidak ada
pelanggaran, tapi kalau ada harus dijelaskan
Mendukung tema
pertama
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
298
terbuka," ucap Fahri.
39 "Temuan ini nanti akan dibicarakan dengan
komisi IX dan panggil Menaker," imbuhnya.
Mendukung tema
pertama
Analisis Retoris
Analisis Retoris pada artikel berita ke-13 ini dilihat dari judul yang dibuat
tebal dengan pemberian warna biru dan ukuran huruf yang lebih besar. Dari
penulisan judul akan membawa khalayak langsung merujuk kepada keadaan di
lapangan dimana banyak pekerja asing yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
Analisis Retoris dapat dilihat melalui elemen grafis yang digunakan oleh
wartawan Detikcom dalam menggambarkan isi artikel berita. Grafis yang
digunakan dalam artikel berita kali ini adalah foto. Terdapat tiga foto yang
menunjukkan kegiatan kunjungan Fahri Hamzah beserta rombongan ke pabrik
semen di Lebak.
Foto pertama menunjukkan kepada khalayak Fahri Hamzah beserta
rombongan yang berkunjung ke ruang kontrol dimana terdapat sembilan pekerja
dan tiga diantaranya berbaju kuning yang merupakan pekerja asal Tiongkok. Foto
kedua menunjukkan Fahri Hamzah bersama dengan Gubernur Banten, Rano
Karno, yang sedang dimintai keterangan oleh awak media. Foto ketiga
menunjukkan situasi sidang yang dilakukan pada malam hari yang membahas
tentang hasil kunjungan ke Lebak-Banten.
Elemen berikutnya adalah leksikon dengan tujuan untuk menekankan
aspek tertentu. Sebagai contoh pada kalimat ke-4 paragraf kedua terdapat kata
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
299
“jalan berdebu” untuk menggambarkan keadaan akses menuju ke Pabrik semen
yang ada di Lebak-Banten. Penggambaran ini juga menekankan bahwa letak
pabrik semen tersebut jauh dari Ibu Kota.
“Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten yang ditempuh sejauh
223 Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.”
Penekanan aspek tertentu juga terlihat pada paragraf ke-8 dengan kata
“alias”. Menurut KBBI, kata “alias” memiliki makna disebut juga atau sama
dengan. Penggunaan kata “alias pada paragraf tersebut bertujuan untuk
menekankan peraturan yang mewajibkan pekerja asing bisa berbahasa Indonesia
itu sudah dihapus dan tidak diberlakukan lagi.
Unsur metafora juga terlihat pada paragraf ke-8 dengan kata “menimpali”.
Menimpali menurut KBBI memiliki makna membalas, mengimbangi, dan
menjawab. Maka konteks kalimat tersebut anggota komisi IX, Djony, yang
menjelaskan bahwa ada pelanggaran yang sempat terjadi walaupun aturan tersebut
sudah tidak berlaku lagi untuk sekarang.
“Anggota komisi IX Djony menimpali, si pekerja itu melanggar aturan
soal pekerja asing wajib berbahasa Indonesia. Ketentuan itu memang
sudah direvisi alias dihapus pada 31 Agustus, namun karena sudah sejak 3
bulan lalu, maka sempat berlaku aturan itu.”
Berikut adalah tabel analisis Retoris pada artikel berita yang terakhir.
Tabel 4.52
Analisis Retoris Artikel Berita 13
Kalimat Proposisi Retoris
DITANYA FAHRI, PEKERJA TIONGKOK TAK
BISA BAHASA INDONESIA DAN INGGRIS
Judul
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
300
Grafis:
Foto
1-2 Banten, - Dalam kunjungan ke pabrik Semen di
Banten, wakil ketua DPR Fahri Hamzah menemui
beberapa pekerja asing untuk mengetahui
kemampuan mereka sebagai pekerja di Indonesia.
Rupanya, ada pekerja yang tak bisa bahasa
Inggris apalagi Indonesia.
3-4 Kunjungan itu dilakukan di PT Cemindo
Gemilang, di Bayah, Kabupaten Lebak, Rabu
(9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir selatan
Banten yang ditempuh sejauh 223 Km dari
Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari
Jakarta via Pandeglang.
Leksikon:
Jalan berdebu
5-6 Fahri didampingi 3 anggota komisi IX yaitu Ali
Taher (PAN), Siti Masrifah (PKB), dan Djony
(Hanura). Pabrik yang dikunjungi memproduksi
merk Semen Merah Putih, kontraktor pabrik
adalah perusahaan Tiongkok Sinoma.
7-8 Usai diterima pihak perusahaan, mula-mula
dijelaskan profil dan kondisi perusahaan yang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
301
mampu memproduksi 14 juta sak semen dalam
setahun dengan nilai investasi USD 600 juta. Ada
274 pekerja asing yang saat ini bekerja di
perusahaan itu.
9-10 Lalu saat diskusi dengan pihak perusahaan masih
berlangsung, Fahri meminta direksi untuk
langsung mengantarkan rombongan menuju
lokasi para pekerja yang terdapat pekerja asing.
Menggunakan mobil, Fahri cs pun diantar ke
gedung lain di mana terdapat ruang kontrol.
11-12 Di ruang itu, ada 9 pekerja yang tengah bekerja di
depan layar monitor di mana 3 di antaranya
adalah pekerja asal Tiongkok berbaju kuning.
Jadi 3 pekerja itu disiapkan tengah mengajari
pekerja Indonesia yang duduk di sampingnya
13-18 Fahri lalu mencolek pekerja Tiongkok itu dari
belakang. "Can you speak Indonesia?" tanya
Fahri. Si pekerja hanya gelang-geleng "No,"
menjawab ragu. Namun dia bisa berbahasa
Inggris. "How long you have been here?" lanjut
Fahri. Dijawab 3 bulan.
19-20 Anggota komisi IX Djony menimpali, si pekerja
itu melanggar aturan soal pekerja asing wajib
berbahasa Indonesia. Ketentuan itu memang
sudah direvisi alias dihapus pada 31 Agustus,
Leksikon:
Alias
Metafora:
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
302
namun karena sudah sejak 3 bulan lalu, maka
sempat berlaku aturan itu.
Menimpali
21-25 Sambil berbincang dengan direksi di lokasi itu,
Fahri kembali mencolek seorang pegawai asal
Tiongkok lain. "Can you speak English?" tanya
Fahri. "No," jawab pekerja berbaju kuning.
"Indonesia?" tanya Fahri lagi. Dijawab juga "No".
26-27 Fahri heran mengapa bisa dipekerjakan pekerja
yang tidak bahasa Inggris apalagi Indonesia.
Pasalnya, komunikasi untuk memenuhi syarat
sebagai pekerja di Indonesia harus ada transfer
ilmu dari pekerja asing ke pekerja Indonesia,
setidaknya dengan bahasa Inggris.
Leksikon:
Pasalnya, Transfer
ilmu
Grafis:
Foto
28-29 Nah, si pekerja yang tampak bingung itu ternyata
bekerja menggunakan penerjemah.
Komunikasinya dengan pekerja Indonesia dibantu
penerjemah yang bisa bahasa China dan Inggris.
30-31 Tak puas sampai di situ, Fahri meminta manajer
perusahaan menunjukkan ruang tempat menginap
pekerja Tiongkok. Sampailah di sebuah bangunan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
303
semi permanen yang pada lingkungannya
petunjuk ditampilkan dalam bahasa China.
32-33 Di ruang tempat tinggal itu, Fahri juga melihat
ruang makan yang bisa menampung sekitar 60
pekerja. Tampak para pekerja makan dengan
sumpit, menunya pun disesuaikan dengan selera
warga Tiongkok.
34 Kepada seorang pekerja, Fahri menegaskan
bahwa kepentingannya adalah memastikan
pekerja asing yang datang ke Indonesia punya
kemampuan dan memenuhi seluruh prasyarat
yang diatur UU, dan Peraturan Menteri.
35 "Problem kita menurut undang-undang dan
Permen, bahwa unskill labor atau pegawai tak
ahli tidak diterima bekerja di Indonesia.
Kemudian muncul isu di masyarakat, di sini
pernah banyak tenaga kerja tidak terampil yang
sebetulnya bisa diambil dari Banten," ucap Fahri
usai sidang, malam hari.
36-37 Fahri mengatakan, DPR sebagai pengawas
pemerintah perlu memastikan semua regulasi
dipatuhi perusahaan, dalam konteks
ketenagakerjaan. Termasuk implementasi
kebijakan dan program.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
304
Grafis:
Foto
38 "Saya kira (kunjungan) ini tidak cukup. Tentu
kami akan bicara dengan Menaker lebih detail,
supaya dijelaskan jika tidak ada pelanggaran, tapi
kalau ada harus dijelaskan terbuka," ucap Fahri.
39 "Temuan ini nanti akan dibicarakan dengan
komisi IX dan panggil Menaker," imbuhnya.
\
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
305
4.3 Pembahasan
Isu maraknya para pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di beberapa
sektor industri di Indonesia sempat merebak beberapa waktu yang lalu. Isu ini
bermula dari ramainya para pekerja asing asal Tiongkok yang bekerja di
pembangunan pabrik semen di Lebak-Banten. Kemudian isu pekerja Tiongkok
dari Banten kemudian dikaitkan dengan pekerja asing asal Tiongkok yang ada di
Papua.
Isu ini terus membesar hingga banyak pihak yang menganggap ini
merupakan sebuah ancaman besar bagi para pekerja lokal di Indonesia. Pada
akhirnya, isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok ini banyak diberitakan oleh
media lokal bahkan nasional, baik cetak maupun online.
Banyak media yang akhirnya membuat isu ini dibesar-besarkan dengan
adanya tudingan kepada pemerintah maupun pelanggaran yang dilakukan oleh
para pekerja asing itu sendiri. Namun ada juga beberapa media yang menjelaskan
isu ini sebenarnya tidak seharusnya dibesar-besarkan karena akan menimbulkan
kekhawatiran bagi para pekerja lokal itu sendiri.
Dalam pemberitaan di media massa, proses framing adalah proses
membuat suatu pesan lebih menonjol dan sebuah informasi yang disajikan lebih
fokus daripada informasi lainnya. Sehingga, akan mendapatkan perhatian lebih
dari khalayak (Eriyanto, 2002, h.251). Hal ini akan melihat bagaimana Detikcom
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
306
membingkai sebuah isu maraknya pekerja Tiongkok di Indonesia yang dituangkan
dalam pemberitaanya kepada khalayak.
Detikcom dalam pemberitaannya dari periode 30 Juni hingga 9 September
menjadi menjadi fokus penelitian. Terdapat 13 artikel pemberitaan yang terkait
dengan isu maraknya pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia dan menjadi objek
yang dianalisis dalam penelitian kali ini. 13 artikel yang ditulis oleh Detikcom
menjelaskan sebuah isu yang menjadi marak diperbincangkan hingga sanggahan
dan bantahan dari pihak Kemenakertrans yang terus dimunculkan pada setiap
pemberitaannya. Selain itu pemberitaan tentang pihak-pihak yang mendukung
bantahan pemerintah juga diberitakan oleh Detikcom.
Sesuai dengan hasil analisis, secara garis besar Detikcom menjadi salah
satu media yang menjelaskan bahwa isu ini tidak seharusnya dibesar-besarkan.
Banyak media yang mengangkat isu ini menjadi besar tetapi Detikcom mencoba
untuk mengontrol isu dengan pemberitaan yang mencoba untuk menjelaskan
sebenarnya tentang isu tersebut dari pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Tabel 4.53
Hasil Analisis Artikel Berita Detikcom
Artikel
Berita
Sintaksis
Skrip
Tematik
Retoris
1 Jumlah pekerja
asing asal
Unsur What yang
menjadi unsur
Para pekerja asing
asal Tiongkok
Unsur leksikon
yang menekankan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
307
Tiongkok justru
berkurang dari
tahun sebelumnya
dan bukan
menjadi ancaman
serius bagi para
pekerja lokal.
dominan. Unsur
ini menekankan
jumlah pekerja
Tiongkok di
Indonesia dan apa
saja pekerjaan
yang diisi oleh
para pekerja asing
asal Tiongkok
tersebut.
bukanlah sebuah
ancaman karena
kualitas pekerja
lokal yang tidak
kalah dengan para
pekerja asing asal
Tiongkok yang
ramai
diperdebatkan.
pekerja asing
yang tidak akan
menggeser
eksistensi para
pekerja lokal dan
menekankan
pekerja lokal
yang lebih
diprioritaskan.
2 Detikcom
menjelaskan
informasi tentang
cikal bakal isu
eksodus tenaga
kerja asal
Tiongkok ini
menjadi besar dan
banyak dikaitkan
dengan ancaman
bagi pekerja
lokal.
Menekankan
khalayak ke unsur
What dan
menjelaskan
perilaku para
pekerja Tiongkok
yang
menimbulkan
keresahan warga
Lebak.
Mengarahkan
pembaca kepada
perilaku para
pekerja Tiongkok
yang
menimbulkan
keresahan
seharusnya
menjadi tanggung
jawab perusahaan
yang merekrut
para pekerja
asing.
Unsur leksikon
dan metafora
yang menekankan
istilah eksodus
pekerja asing
yang berawal dari
kabar miring di
Lebak-Banten.
Dan bagaikan
bola salju, isu ini
menjadi terus
membesar.
3 Pihak perusahaan
yang tidak
menjelaskan soal
isu perilaku para
pekerja asing
melainkan
kontribusi yang
Menekankan
penjelasan dari
pihak perusahaan
tentang kedua
kontraktor asal
Tiongkok yang
berpengalaman
Menggambarkan
kedua kontraktor
asal Tiongkok
yang
berpengalaman
dalam hal
pembangunan dan
Menekankan
tentang kontribusi
yang dilakukan
oleh pihak
kontraktor asal
Tiongkok kepada
masyarakat lokal
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
308
diberikan oleh
kontraktor kepada
warga sekitar dan
pekerja lokal.
dalam proses
pembangunan
infrastruktur dan
penjelasan soal
pembangunan
pabrik semen
dengan nilai
investasi yang
besar.
konteribusi yang
diberikan kepada
warga lokal. Juga
menggambarkan
proses
pembangunan
pabrik semen.
tentang proses
transfer ilmu
dalam hal
penggunaan
teknologi.
4 Ada sebuah isu
yang berkembang
di masyarakat
mengenai eksodus
tenaga kerja asing
asal Tiongkok ke
Indonesia. Namun
isu ini dibantah
karena izin yang
diterbitkan untuk
para pekerja asing
hanya sementara.
Isu yang bermula
dari kabar miring
di Lebak-Banten
ini menimbulkan
kekhawatiran bagi
pekerja lokal di
Indonesia.
Namun, adanya
pekerja asing
tidak akan
mengancam
eksistensi pekerja
lokal karena izin
dan keterbatasan
profesi yang
diberlakukan.
Detikcom
menekankan
bantahan dari
Menteri Hanif
Dhakiri perihal
adanya isu
eksodus pekerja
Tiongkok di
Indonesia. Ia
menjelaskan
pekerja asing
tidak akan
mengancam
pekerja lokal
dalam negeri.
Adanya unsur
leksikon dan
pemilihan kata
untuk
menekankan
sebuah informasi
yang berkaitan
dengan
pernyataan tegas
dari Menteri hanif
Dhakiri yang
membantah
adanya isu
perpindahan
besar-besaran
para pekerja
Tiongkok ke
Indonesia.
5 Ada kasus
eksodus pekerja
asing asal
Unsur
kelengkapan
berita
Detikcom cukup
konsisten dalam
menekankan
Penggunaan kata
eksodus yang
menggambarkan
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
309
Tiongkok di
Angola yang
mengakibatkan
para pekerja lokal
yang kehilangan
kesempatan untuk
bekerja di sektor
pembangunan.
Banyak pihak
yang mengaitkan
kasus eksodus
pekerja asing
Tiongkok di
Angola dengan
maraknya isu
serupa yang
terjadi di
Indonesia.
menjelaskan
tentang kasus
pekerja asing asal
Tongkok yang
terjadi di Angola
dan himbauan
untuk pihak
pemerintah agar
Indonesia tidak
bernasib sama
dengan Angola.
informasi bahwa
banyak pihak
yang mengaitkan
kasus di Angola
dengan isu di
Indonesia.
Walaupun isu ini
sudah dibantah
oleh Menteri
Hanif Dhakiri,
himbauan dari
beberapa
kalangan agar
Indonesia lebih
waspada muncul
dan ditunjukkan
kepada
pemerintah.
adanya isu
perpindahan besar
tetapi ada
penekanan
kalimat yang
menjelaskan
bahwa isu
eksodus pekerja
asing tersebut
telah dibantah
oleh Menteri
Hanif Dhakiri.
6 Pemerintah akan
memperketat
aturan yang akan
diberlakukan bagi
para pekerja
asing. Pemerintah
juga akan tetap
memprioritaskan
tenaga kerja
dalam negeri
ketimbang tenaga
kerja asing.
Lebih
menekankan
kepada usaha
pemerintah untuk
memperketat
aturan yang akan
diberlakukan bagi
perekrutan
pekerja asing.
Satu pekerja asing
harus membuka
pekerjaan bagi 10
pekerja lokal.
Melalui aturan
yang dibuat oleh
pihak
Kemenakertrans
dengan
perbandingan
1:10, terlihat
bahwa pemerintah
akan tetap
memprioritaskan
pekerja dalam
negeri.
Ada penekanan
kalimat yang ada
dalam penulisan
berita ke-6 kali ini
yang menekankan
bahwa aturan
yang diperketat
ini juga akan
berlaku bagi para
pekerja asing asal
Tiongkok yang
belakangan
menjadi isu yang
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
310
marak
dibicarakan.
7 Adanya wacana
untuk merubah
aturan perekrutan
agar lebih
mementingkan
pekerja lokal
tetapi sanggahan
muncul dari pihak
Kemenakertrans
yang sudah
memprioritaskan
pekerja dalam
negeri
dibandingkan
dengan pekerja
asing.
Menjelaskan
aturan yang
diusulkan oleh
anggota Komisi I
DPR, Charle
Honoris, kepada
pihak
Kemenakertrans.
Aturan
perbandingan
yang tadinya 1
berbanding 10,
harus diubah
menjadi 1
berbanding 50.
Aturan yang
harus dirubah
dengan tujuan
untuk berpihak
kepada
kepentingan
nasional
disanggah oleh
Menteri Hanif
karena pihaknya
sudah
memperketat
aturan dan lebih
memprioritaskan
pekerja lokal
karena
kualitasnya yang
tidak kalah
dengan pekerja
asing.
Dengan adanya
wacana untuk
perubahan aturan,
isu pekerja
Tiongkok di
Indonesia ini
ternyata masih
menjadi sorotan.
Walaupun sejak
awal isu ini sudah
dibantah oleh
Menteri Hanif
Dhakiri karena
pekerja lokal
memiliki
kompetensi yang
tidak kalah
dengan pekerja
asing.
8 Detikcom ingin
menekankan
pernyataan dari
Luhut yang
menekankan
kedatangan
pekerja Tiongkok
masih wajar
Detikcom
menekankan
unsur What, Who,
dan Why yang
berbicara tentang
pendapat Luhut
Binsa mengenai
kedatangan
Dari tema besar
yang disajikan
dalam
pemberitaan oleh
Detikcom dapat
terlihat bahwa
Detikcom
menekankan
Elemen retoris
pada berita ke-8
ini melihat bahwa
Detikcom
kembali
menekankan
bahwa isu pekerja
Tiongkok di
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
311
karena banyak
proyek yang
membutuhkan
tenaga ahli dari
Tiongkok.
pekerja Tiongkok.
Menurutnya, isu
ini tidak usah
dibesar-besarkan
karena masih
dalam batas wajar
selama jumlah
pekerja Tiongkok
yang ada di
Indonesia masih
banyak
dibutuhkan
karena proyek
yang berasal dari
Tiongkok.
Indonesia juga
dibantah oleh
Menko
Polhukam, Luhut
Binsar, yang
terlihat dari
penekanan dan
pemilihan kata
pada penulisan
berita.
9 Dari penyusunan
fakta, Detikcom
menekankan
pernyataan-
pernyataan dan
kritikan dari
beberapa anggota
fraksi kepada
pemerintah dalam
sidang yang
diadakan terkait
dengan isu para
pekerja asing asal
Tiongkok di
Indonesia.
Unsur Who,
What, dan Why
terihat ditekankan
yang menjelaskan
tentang siapa saja
anggota fraksi
yang memberikan
kritik dan
permasalahan
terkait dengan
pekerja
Tiongkok.unsur
why berbicara
tentang mengapa
permasalahan itu
terjadi.
Dari satu tema
yang disusun oleh
Detikcom dapat
terlihat bahwa
Detikcom tetap
konsisten
menekankan
sidang yang
dilakukan untuk
membahas
permasalahan dan
kritikan terkait
dengan para
pekerja asing asal
Tiongkok yang
dijabarkan oleh
beberapa anggota
fraksi
Terlihat
penekanan pada
pemberitaan yang
menggambarkan
suasana sidang
dan memberikan
‘pengagungan’
tersendiri untuk
menteri Yassona
Laoly dan
menekankan
tentang
permasalahan
utama pekerja
Tiongkok yang
dijelaskan oleh
beberapa anggota.
10 Dari cara
penulisan dan
Menekankan
empat unsur
Dari dua tema
yang disusun oleh
Terdapat
penekanan pada
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
312
penyusunan fakta
pada artikel berita
kali ini,
menekankan
informasi tentang
permasalahan
tenaga kerja asing
yang dijelaskan
oleh Menkum
HAM, Yassona
Laoly untuk
memberikan
jawaban pada
pemberitaan
sebelumnya.
yakni who, what,
how, dan why
yang erlihat dari
jawaban-jawaban
dari Menteri
Yassona Laoly
yang menjawab
berbagai
permasalahan
yang terjadi
terkait pekerja
asing Tiongkok.
Detikcom dalam
pemberitaannya,
detikcom
menekankan
memang ada
permasalahan
yang terjadi di
lapangan terkait
dengan maraknya
pekerja asing asal
Tiongkok tetapi
pihak pemerintah
tetap akan
meningkatkan
pengawasan
terhadap orang
asing
kalimat ‘proyek
terima jadi’ yang
menyebabkan
para pekerja
Tiongkok yang
bekerja pada level
bawah. Sealin itu,
penggambaran
suasana sidang
yang dilakukan
oleh Komisi III
DPR juga
digambarkan
dalam foto.
11 Dari penyusunan
fakta , Detikcom
tidak menekankan
informasi tentang
isu maraknya
pekerja Tiongkok
di Indonesia
melainkan tentang
PAN yang
mendukung
pemerintah untuk
membantah isu
banjirnya tenaga
kerja asing asal
Dari penulisan
berita kali ini
terlihat hanya dua
unsur yaitu apa
yang menjadi
topik berita yaitu
tentang masuknya
PAN dan siapa
yang menekankan
kepada pihak
PAN dalam hal
ini Zulkifli Hasan.
Unsur Why yang
dapat berbicara
Dari kedua tema
yang disusun oleh
Detikcom dapat
terlihat bahwa
Detikcom
menekankan
dukungan PAN
terhadap
keputusan
pemerintah
melalui koherensi
penjelas yang
ditonjolkan dalam
analisis Tematik
Penekanan
terlihat dalam
penggunaan kata
‘rumor hangat’
juga dapat
dimaknai sebagai
kabar yang
belakangan
menjadi isu yang
dibesar-besarkan
dan dibicarakan
oleh media massa.
Kemudian unsur
metafora terlihat
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
313
Tiongkok di
Indonesia.
mengapa PAN
bergabung ke
pendukung
pemerintahan
tidak ditekankan
dalam
pemberitaan kali
ini.
kali ini. pada kata
‘mewarnai
pemerintahan’.
Maka sesuai
konteks kalimat
adalah PAN turut
ikut berpengaruh
dalam roda
pemerintahan
dengan
mendukung
keputusan
pemerintah
12 Dari penyusunan
fakta, Detikcom
menekankan
bahwa sidak Fahri
ke Lebak Banten
yang memakan
waktu cukup lama
ini bertujuan
untuk memantau
apakah ada
pekerja asing
yang tidak
memiliki keahlian
namun bekerja di
pembangunan
pabrik
Dalam
penulisannya kali
ini, terdapat
empat unsur yang
menjadi dominan
dan ditonjolkan
oleh Detikcom
yakni what, who,
why dan how
yang berbicara
tentang sidak
Fahri Hamzah ke
Lebak untuk
memantau pekerja
asing dan hasil
kunjungan yang
akan menjadi
bahan evaluasi.
Dari satu tema
yang disusun oleh
Detikcom dan
koherensi kalimat
yang digunakan
dapat terlihat
pemberitaan kali
ini membahas
tentang sidak
yang dilakukan
Fahri Hamzah ke
Lebak untuk
memastikan para
pekerja asing
yang dipekerjakan
adalah tenaga ahli
yang profesional.
Penekanan
kalimat terlihat
pada kalimat yang
menggambarkan
jarak tempuh
yang diperlukan
untuk datang ke
Lebak-banten.
Selain itu, kalimat
Fahri yang
langsung ingin
memantau kondisi
pekerja di
lapangan juga
terlihat
ditekankan pada
bagian akhir
berita.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
314
13 Dalam
pemberitaannya
kali ini, Detikcom
tidak menekankan
informasi tentang
isu maraknya
pekerja Tiongkok
di Indonesia
melainkan tentang
temuan pekerja
asing Tiongkok
yang ada di Lebak
tidak bisa
berbahasa
Indonesia bahkan
ada yang tidak
bisa berbahasa
Inggris.
Berbicara
mengenai
kunjungan yang
dilakukan oleh
Fahri Hamzah ke
Lebak.
Memaparkan
tentang
bagaimana
kunjungan yang
dilakukan oleh
Fahri Hamzah
dan bagaimana
keadaan disana
serta apa yang
ditemukan terkait
dengan pekerja
asing Tiongkok
yang bekerja pada
proyek
pembangunan.
Detikcom
menggambarkan
kepada khalayak
tentang
kunjungan Fahri
Hamzah ke Lebak
dan apa yang
ditemukan oleh
Fahri hamzah
dimana banyak
pekerja asing
yang tidak bisa
menggunakan
bahasa Indonesia
bahkan bahasa
Inggris untuk
berkomunikasi
dengan pekerja
lokal.
Menekankan
kepada khalayak
tentang kegiatan
yang dilakukan
oleh Fahri
Hamzah beserta
rombongan ke
Pabrik semen di
Lebak-Banten
melalui beberapa
grafis dalam
bentuk foto yang
menggambarkan
suasana
kunjungan ke
Lebak.
Ke-13 artikel yang disusun oleh Detikcom tentang pekerja asing asal
Tiongkok di Indonesia secara garis besar menjelaskan tentang isu tersebut yang
dibantah dan disanggah oleh pihak Kemenakertrans, dalam hal ini Menteri Hanif
Dhakiri. Detikcom dalam pemberitaannya tidak memperbesarkan isu yang marak
dibicarakan melainkan mencoba mengendalikan isu dengan pemberitaan yang
kebanyakan lebih condong kepada sanggahan dari pihak pemerintah dalam
menghadapi isu pekerja Tiongkok.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
315
Unsur Sintaksis dari ke-13 berita yang menjadi objek penelitian
memperlihatkan bahwa diawal berita, Detikcom menjelaskan informsi tentang isu
yang berkembang dan banyak diperbincangkan di media, terutama media online.
Namun informasi tentang sebuh isu banyak disanggah oleh pernyataan atau
kutipan dari pihak pemerintah, dalam hal ini Menteri Hanif Dhakiri.
Penyusunan fakta menjadi sebuah berita yang dilakukan Detikcom adalah
dengan menjelaskan tentang isu dan tudingan yang berkembang yang diletakkan
di awal pemberitaan untuk kemudain disanggah dan ditekankan pada akhir berita
yang menganggap bahwa isu itu tidak benar. Selain itu, pada pemberitaan ke-9
ditekankan permasalahan yang terjadi di lapangan terkait pekerja Tiongkok yang
kemudian disanggah dan dijawab oleh Menteri Yassona Laoly pada pemberitaan
ke-10.
Pemberitaan tentang isu maraknya pekerja asing di Indonesia disusun dari
berita pertama yang menekankan jumlah pekerja asing asal Tiongkok yang justru
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Dalam artikel berita pertama juga
ditekankan pekerjaan yang diperbolehkan untuk pekerja asing, khususnya asal
Tiongkok. Ini menekankan informasi kepada khalayak bahwa pekerja asing
dibatasi dalam hal kedudukan dan jabatan seperti yang diberitakan pada artikel-
artikel selanjutnya. Tidak semua bisa diisi oleh para pekerja asing sehingga bukan
menjadi sebuah ancaman besar bagi pekerja lokal dalam negeri.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
316
Narasumber yang digunakan juga kebanyakan hanya dari pihak
Kemenakertrans saja yang selalu membantah isu tersebut. Berikut contoh
sanggahan dari menteri hanif Dhakiri yang ada pada berita ke-4
"”Tidak benar ada eksodus karena kami cukup selektif mengeluarkan izin.
Semua IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing) yang kami keluarkan
untuk kedua pabrik itu sifatnya sementara (masa kerja hanya 6 bulan).
Setelah itu mereka harus angkat kaki. Lagipula, para TKA itu kan hanya
kerja di tahap konstruksi, bukan produksi. Jika konstruksi kelar, mereka
segera pulang," tegas Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).”
Rangkaian pemberitaan Detikcom soal isu maraknya pekerja asing
Tiongkok di Indonesia ditutup dengan berita ke-13 yang mengangkat soal
kunjungan wakil ketua DPR, Fahri Hamzah, ke Lebak-Banten. Pada pemberitaan
ke-13, terlihat bahwa Detikcom tidak lagi membahas soal isu yang sempat marak
beberapa waktu yang lalu melainkan membahas tentang kunjungan Fahri beserta
rombongan yang mengamati secara langsung kondisi pabrik semen di Lebak.
Unsur Skrip dari 13 berita tersebut didominasi dengan penekanan unsur
What dalam kelengkapan berita. Unsur what dalam pemberitaan Detikcom lebih
menjelaskan isu yang diangkat dalam berita mulai dari isu eksodus pekerja
Tiongkok yang sebenarnya tidak ada, perilaku para pekerja asing, hingga aturan
yang diperketat dengan tujuan untuk mengedepankan kepentingan para pekerja
lokal.
Unsur What juga menjelaskan tentang jumlah pekerja asing Tiongkok di
Indonesia justru mengalami penurunan. Adanya pekerja asing asal Tiongkok di
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
317
Indonesia juga tidak akan menjadi ancaman bagi para pekerja lokal karena adanya
keterbatasan kedudukan dan izin yang diberlakukan dari pihak Kemenakertrans.
Berikut adalah salah satu contoh unsur What yang ditonjolkan dari
penulisan artikel berita yang kedua dan menjelaskan tentang apa yang menjadi
cikal bakal maraknya perbincangan kasus eksodus para pekerja asing yang bekerja
di beberapa sektor industri di Indonesia.
“Isu eksodus pekerja China di Indonesia berawal dari kabar miring dari
Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa pekerja yang dilaporkan meresahkan
warga karena buang air besar sembarangan.”
Selain unsur What, unsur Who juga banyak terlihat dalam pemberitaan.
Unsur Who sendiri terlihat dari pembahasan mengenai para pekerja asing asal
Tiongkok yang selalu diangkat dan dibahas dalam pemberitaannya. Selain para
pekerja asing, salah satu narasumber yang sering ditonjolkan adalah Menteri
Hanif Dhakiri selaku Menakertrans yang selalu memberi bantahan dan sanggahan
dalam menanggapi isu eksodus pekerja Tiongkok. Berikut adalah salah satu
contoh sanggahan dari Menteri Hanif pada berita ke-6.
“Dengan aturan ketat seperti itu, Hanif menegaskan kabar eksodus pekerja
China di Indonesia tidak benar.”
Unsur yang berikutnya adalah Tematik yang lebih menekankan kepada
khalayak mengenai pekerja asing yang bukan merupakan sebuah ancaman bagi
para pekerja lokal. Ramainya isu eksodus pekerja Tiongkok di Indonesia banyak
pihak yang mengaitkan dengan kasus eksodus pekerja Tiongkok di Angola dan
menimbulkan kekhawatiran akan nasib Indonesia sama seperti Angola. Berikut
adalah contoh unsur Tematik pada berita ke-4.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
318
“Perbincangan hangat di media sosial kini seputar isu eksodus tenaga kerja
China ke Indonesia. Ada yang khawatir, nasib Indonesia bakal seperti
Angola yang rajin membangun, namun pekerjanya dari China.”
Walaupun pihak pemerintah sudah membantah isu dan memperketat
aturan yang ada dan lebih mengedepankan pekerja lokal ketimbang pekerja asing
hibauan kepada pihak pemerintah, dalam hal ini Kemenakertrans, muncul dari
beberapa kalangan dan pengamat.
Dalam analisis Tematik pada pemberitaannya, Detikcom juga
menggunakan elemen detail untuk menjelaskan secara rinci tentang suatu
informasi yang diangkat. Berikut adalah salah satu contoh elemen detail pada
berita ke-4 yang menjelaskan tentang jumlah pekerja asing asal Tiongkok di
Indonesia yang mengalami penurunan.
“Data yang dimiliki Hanif, selama periode Januari 2014- Mei 2015, izin
bagi tenaga kerja China di Indonesia adalah 41.365. Namun yang masih
berada di Indonesia jumlahnya sebesar 12.837. “
Banyak penekanan kata atau kalimat yang terlihat ditonjolkan oleh
Detikcom pada penulisan berita 1 sampai 13 . Unsur Retoris melihat penekanan
kata atau kalimat umumnya terjadi pada penjelasan soal isu eksodus pekerja asing.
Contohnya adalah pada pemberitaan di artikel ke-5 dengan adanya kalimat ‘-yang
telah disangkal oleh Menaker Hanif Dhakiri-‘. Ini juga membuktikan bahwa kabar
eksodus pekerja asing Tiongkok sudah disangkal oleh Menaker Hanif Dhakiri.
“Setelah merebaknya isu eksodus pekerja China di Indonesia terkait
pembangunan pabrik semen -- yang telah disangkal oleh Menaker Hanif
Dhakiri -- banyak kalangan yang mengaitkan hal itu dengan Angola.”
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
319
Penggunaan kata ‘isu eksodus’ juga banyak ditemukan dalam pemberitaan
di Detikcom yang membahas tentang isu pekerja Tiongkok di Indonesia. Menurut
KBBI, kata eksodus memiliki arti perpindahan penduduk secara besar-besaran.
Sedangkan kata isu memiliki makna sesuatu yang tidak diketaui dan tidak dijamin
kebenarannya. Maka dari itu, yang ingin ditekankan oleh Detikcom adalah sebuah
kasus perpindahan tenaga asing yang belum tentu dijamin kebenarannya karena
sudah dibantah oleh Menteri Hanif.
Elemen metafora juga terlihat dari penulisan beberapa artikel berita di
Detikcom. Salah satunya adalah ‘Bak bola salju’. Penggunaan kata ini
menggambarkan Ungkapan ini memiliki arti terus bergulir atau menggelinding
dan terus semakin besar. Ini dapat diartikan kasus perpindahan tenaga kerja asing
Tiongkok yang semakin dibicarakan diiringi dengan maraknya kasus ini di
berbagai media, khususnya media online.
“Bak bola salju, isu tersebut menggelinding hingga ke Afrika. Ada yang
mengaitkan video dokumenter BBC tentang dominannya tenaga kerja
China di Angola.”
Berikut adalah tabel Main Frame dari pemberitaan Detikcom yang
menjelaskan isu soal masuknya pekerja asing asal Tiongkok ke Indonesia.
Tabel 4.54
Main Frame Pemberitaan Detikcom
Artikel Berita 1-13
Sintaksis Penyusunan fakta yang dilakukan oleh Detikcom dari judul,
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
320
lead, body berita, dan penutup menjelaskan bahwa adanya
isu pekerja asing asal Tiongkok di Indonesia yang bermula
dari kabar miring dari Lebak-Banten bukan merupakan
sesuatu yang harus dibesar-besarkan. Isu ini tidak
dibenarkan karena selalu muncul sanggahan dari pihak
pemerintah, dalam hal ini Menteri Hanif Dhakiri, yang
membantah adanya isu tersebut. Ada penyusunan idu yang
dijelaskan pada awal berita namun selalu ada sanggahan
pada akhir berita yang ditekankan kepada khalayak.
Skrip Dari unsur berita 5W+1H dalam penulisannya. Detikcom
melakukan pembingkaian melalui aspek kelengkapan berita
yang ditonjolkan pada pemberitaan kali ini adalah unsur
What dan Who yang menjelaskan jumlah pekerja asing
Tiongkok di Indonesia justru mengalami penurunan. Adanya
pekerja asing Tiongkok di Indonesia juga tidak akan menjadi
ancaman bagi para pekerja lokal karena adanya keterbatasan
kedudukan dan izin yang diberlakukan. Penggunaan tenaga
kerja Tiongkok selama masih dalam batas wajar bukan
merupakan sesuatu yang salah.
Tematik Penulisan berita oleh Detikcom mengarahkan pembaca
melalui kesatuan tema yang menjelaskan walaupun ada
kekhawatiran dari berbagai kalangan tentang adanya para
pekerja asing khususnya asal Tiongkok, namun pihak
pemerintah menegaskan akan lebih memprioritaskan pekerja
lokal karena kualitas kompetensi tidak kalah dengan pekerja
asing. Selain itu, pengawasan terhadap pekerja asing juga
perlu ditingkatkan agar tidak terjadi banyak pelanggarab.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
321
Retoris Detikcom menekankan informasi melalui aspek leksikon,
grafis, dan metafora agar pemberitaannya menarik perhatian
dan menekankan pembaca kepada suatu aspek tertentu yang
diarahkan kepada isu eksodus pekerja asing asal Tiongkok
itu tidak benar. Penekanan itu umumnya terjadi pada
bantahan dari Pihak Kemenakertrans serta beberapa pihak
lainnya seperti Menkum HAM Yassona Laoly, dan Menko
Polhukam Luhut Binsar dan menjelaskan bahwa pihaknya
akan selalu memperhatikan pekerja lokal dan akan
meningkatkan pengawasan terhadap pekerja asing.
Main Frame Detikcom membingkai bahwa ada isu maraknya pekerja
asing asal Tiongkok tetapi bukan sebuah isu yang harus
diperdebatkan dan dibesar-besarkan. Isu ini selalu dibantah
oleh Menteri Hanif selaku Menakertrans yang menjelaskan
bahwa masuknya pekerja asing Tiongkok masih sesuai
dengan aturan yang ada dan pemerintah akan lebih
memprioritaskan pekerja dalam negeri. Detikcom
menekankan banyak pihak yang mendukung keputusan
pemerintah dan membantah jika adanya banjir pekerja dari
Tiongkok.
Konstruksi yang ada di media massa memiliki tahapan-tahapan
pembentukan terlebih dahulu. Fenomena-fenomena/realitas yang ada dikonstruksi
dan dibentuk sedemikian rupa melalui tahapan tersebut untuk menghasilkan
sebuah konstruksi sosial dalam media massa.
Dalam hal ini, Detikcom melihat adanya sebuah isu maraknya tenaga kerja
asing asal Tiongkok di Indonesia. kemudian, bagaimana Detikcom melalui
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
322
kedelapan artikel pemberitaannya mengkonstruksi isu tersebut yang kemudian
disampaikan kepada masyarakat. Setelah itu banyak khalayak yang pada akhirnya
terkonstruksi oleh pemberitaan Detikcom yang menjelaskan soal isu pekerja asing
asal Tiongkok di Indonesia. Konstruksi sosial yang terbentuk adalah Detikcom
lebih berpihak kepada pemerintah yang membantah adanya isu maraknya pekerja
asing asal Tiongkok dan menuntut agar isu ini tidak dibesar-besarkan. Ini terlihat
dari pemilihan fakta dan informasi yang ditonjolkan dalam setiap pemberitaan.
Konstruksi realitas yang telah terbentuk ini menyebar secara luas dan
merata ditangah masyarakat. Pada akhirnya, realitas yang telah terkonstruksi itu
menghasilkan sebuah opini massa yang memberikan argumen tentang realitas
yang telah dikonstruksi oleh media massa. Isu tentang pekerja asing Tiogkok di
Indonesia yang di konstruksi dalam pemberitaan Detikcom kemudian akan
menghasilkan banyak opini di masyarakat.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
323
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui proses konstruksi pemberitaan
isu maraknya tenaga kerja asing asal Tiongkok di Indonesia melalui pemberitaan
media online Detikcom periode 30 Juni – 9 September 2015 . Pendekatan
kualitatif dengan metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki menjadi pisau analisis yang digunakan dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian pada analisis Sintaksis 13 berita, penyusunan
fakta yang dilakukan oleh Detikcom menjelaskan bahwa adanya isu pekerja asing
asal Tiongkok di Indonesia yang bermula dari kabar miring dari Lebak-Banten
bukan merupakan sesuatu yang harus dibesar-besarkan. Isu ini tidak dibenarkan
karena selalu muncul sanggahan dari pihak pemerintah, dalam hal ini Menteri
Hanif Dhakiri, yang membantah adanya isu tersebut.
Analisis Skrip menjelaskan Detikcom melakukan pembingkaian melalui
aspek kelengkapan berita yang ditonjolkan pada pemberitaan kali ini adalah
jumlah pekerja asing Tiongkok di Indonesia justru mengalami penurunan. Adanya
pekerja asing Tiongkok di Indonesia juga tidak akan menjadi ancaman bagi para
pekerja lokal karena adanya keterbatasan kedudukan dan izin yang diberlakukan.
Analisis Tematik pada penulisan berita oleh Detikcom mengarahkan
pembaca melalui kesatuan tema yang menjelaskan walaupun ada kekhawatiran
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
324
dari berbagai kalangan tentang adanya para pekerja asing khususnya asal
Tiongkok, namun pihak pemerintah menegaskan akan lebih memprioritaskan
pekerja lokal karena kualitas kompetensi tidak kalah dengan pekerja asing.
Analisis Retoris pemberitaan Detikcom menekankan informasi melalui
aspek leksikon, grafis, dan metafora agar pemberitaannya menarik perhatian dan
menekankan pembaca kepada suatu aspek tertentu yang diarahkan kepada isu
eksodus pekerja asing asal Tiongkok itu tidak dibenarkan. Penekanan itu
umumnya terjadi pada bantahan dari Pihak Kemenakertrans dan menjelaskan
bahwa pihaknya akan selalu memperhatikan pekerja lokal.
Main Frame yang terlihat pada pemberitaan Detikcom kali ini adalah isu
maraknya pekerja asing asal Tiongkok tetapi bukan sebuah isu yang harus
diperdebatkan dan dibesar-besarkan. Isu ini selalu dibantah oleh Menteri Hanif
selaku Menakertrans yang menjelaskan bahwa masuknya pekerja asing Tiongkok
masih sesuai dengan aturan yang ada dan pemerintah akan lebih memprioritaskan
pekerja dalam negeri.
Hal ini membuktikan teori dan paradigma yang digunakan. Media
mengkonstruksi fakta untuk mengarahkan pembaca agar melihat suatu peristiwa
berdasarkan sudut pandang tertentu. Oleh karena itu, realitas yang dibangun
media dari sebuah peristiwa haruslah berdasarkan fakta obyektif. Sehingga, tidak
menciptakan kecenderungan pada pembaca untuk memahami sebuah peristiwa
berdasarkan sudut pandang media, melainkan berdasarkan sudut pandang pribadi
atas apa yang ia pahami dari artikel pemberitaan tersebut.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
325
5.2. Saran
5.2.1 Saran Akademik
Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menggunakan
paradigma kritis dengan tujuan lebih memperdalam dan memperkaya
hasil penelitian. Keterbatasan penelitian kali ini adalah penelitian ini
dalam melihat tahap pembentukan konstruksi sosial media massa hanya
sampai pada tahap penyebaran konstruksi. Penelitian dengan paradigma
kritis ditujukan untuk membangun kesadaran kolektif demi mengubah
struktur untuk menjadi lebih baik. Pada intinya, perubahan yang ditujukan
pada penelitian paradigma kritis merupakan upaya untuk perbaikan
struktural yang ada di masyarakat..
5.2.2 Saran Sosial
Hasil penelitian kali ini dapat digunakan sebagai referensi untuk
masyarakat pada umumnya dan jurnalis agar mampu memberikan
pemahaman bahwa media memiliki tujuan masing-masing dalam
mengkonstruksi peristiwa berdasarakan visi dan misi yang dianut oleh
media.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
326
DAFTAR PUSTAKA
Abdussalam, HR. 2008. Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta : Penerbit Restu Agung.
Allan, Stuart. 2006. Online News: Journalism and the Internet. New York: Open
University Press.
Alverina, Clara. 2015. Pembingkaian Isu Aborsi Pada Harian Republika Periode
Agustus 2014 (Sebuah Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki). Skripsi. Tangerang. Universitas Multimedia Nusantara.
Anggoro, Sapto. 2012. Detik.com: Legenda Media Online. Jogjakarta: Moco
Media.
Budiono, Abdul Rachmat. 1995. Hukum Perburuhan di Indonesia. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Bungin, Burhan. 2001.Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis
ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media.
Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Christin Sinaga, Lidya. 2013. Hubungan Indonesia-Cina Dalam Dinamika Politik,
Pertahanan-Keamanan. Dan Ekonomi di Asia Tenggara. Jakarta: LIPI Press.
Chu, Kejun. 2010. Framing Chinese migrant workers: A comparison of media
coverage in Mainland China and Hong Kong. Ames: Iowa State University.
Creswell, John. 2009. Research Design. Qualitative, quantitative and Mixed
Methods Approaches. Los Angeles: Sage.
D’Angelo, P. 2002. “News Framing as A Multiparadigmatic Research Program: A
Response to Entman.” Journal of Communication, vol. 52, no.4, h.870-888.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
327
Dwiyanto, Agus. 2006. Reformasi Birokrasi Publik di Indonesia. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Eriyanto.2002. Analisis Framing: Konstruksi Ideologi, dan Politik Media. Jakarta:
Prenada Media
Goffman, E. 1974. Frame analysis: An essay on the organization of experience.
New York: Harper & Row.
Greenberg, Josh & Graham Knight. 2004. “Framing Sweatshops: Nike, Global
Production, and the American News Media”. Communication and
Critical/Cultural Studies, vol. 1, no. 2, h. 151–175.
Ishwara, Luwi. 2007. Catatan-catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.
Kata Data. 2015. “Gelombang Pekerja Asal China.” Dalam http://katadata.co.id/.
Diakses tanggal 3 Oktober 2015.
Khakim, Abdul. 2009. Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia.
Bandung: Citra Aditya Bakti.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.
Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Malang: Prenada
Media Group.
Lubis, Uni. 2015. “Menteri Hanif Dhakiri Jawab Kontroversi Tenaga Kerja Dari
Tiongkok.” Rappler. Diakses Pada 3 Oktober 2015.
http://www.rappler.com/indonesia/104237-hanif-dhakiri-kontroversi-tenaga-
kerja-tiongkok.
Manululang, Sendjun H. 1998. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan di
Indonesia. Jakarta: PT Rineka Citra.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
328
Megawati. 2014. Analisis Naratif Berita Hilangnya Pesawat Malaysia Pada Surat
Kabar Kedaulatan Rakyat Edisi Maret 2014. Skripsi. Yogyakarta. Universitas
Negeri Yogyakarta.
Moleong, Lexi. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nimmo, Dan. 2010. Komunikasi Politik, Khalayak dan Efek. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Pan, Zhongdang & Gerald M. Kosicki. 1993. “Political Communication: Framing
Analysis-An Approach to News Discourse”. Political Communication, vol.
10, h. 55-75.
Pawinto.2007. Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS.
Pramudya, Sastro. 2015. “Jangan Permalukan Diri Sendiri, Aksi Buruh yang
Kontraproduktif.” Harian Ekonomi Neraca. Diakses pada 1 Oktober 2015
http://www.neraca.co.id/article/58451/jangan-permalukan-diri-sendiri-aksi-
buruh-yang-kontraproduktif
Propp, Vladimir. 1968. Morphology of Foltale. The American Folklore Society
and Indiana University.
Raco,J.R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif, Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta: Grasindo.
Reese, S.D. 2003. Framing Public Life: Perspectives on Media and Our
Understanding of The Social World. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum
Associates.
Rostanti, Quommaria. 2015. “Pemerintah Diminta Batasi Serbuan Tenaga Kerja
Asal China.” Republika Online. Diakses Pada tanggal 6 Oktober 2015.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
329
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/15/08/23/ntht4f330-
pemerintah-diminta-batasi-serbuan-tenaga-kerja-cina.
Santana, Septiawan. 2005. Jurnalistik Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia .
Severin, Werner J. dan James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi: Sejarah,
Metode, dan Terapan di dalam Media Massa. Jakarta : Prenada Media
Group.
Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.
Stokes, Jane. 2006. How to do Media and Cultural Studies: Panduan untuk
Melaksanakan Kajian Media dan Budaya. Yogyakarta:Bentang.
Subijanto. 2011. “Peran Negara Dalam Hubungan Tenaga Kerja Indonesia”.
Jurnal Pendidikan, vol. 17, no.6, h.708.
Sugiarto, Dergibson Siagian, Lasmono Tri Sunaryato, dkk. 2001. Teknik
Sampling. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Fakultas Ekonomi UI.
Syarif, HS. 1996. Pedoman Pengunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia. Jakarta:
Penerbit Sinar Grafika.
Tridona, Boby. 2016. Analisis Framing Pemberitaan Konflik Gubernur DKI
Jakarta dan DPRD DKI Jakarta di Media Online (Analisis Framing Pada
Media Online Kompascom dan Detikcom Periode 27 Februari – 10 Desember
2015). Skripsi. Lampung. Universitas Lampung.
Waskita, Ferdinand. 2015. “Masuknya Puluhan Ribu Tenaga Kerja Asing Akan
Miskinkan Buruh.” Tribunnews.com. Diakses Pada 5 Oktober 2015.
http://www.tribunnews.com/nasional/2015/08/24/masuknya-puluhan-ribu-
tenaga-kerja-asing-akan-miskinkan-buruh.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
330
West, Richard dan Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory:
Foundations, Ferments, and Future. Wadsworth Cengage Learning.
Winarni. 2003. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar. Malang : Penerbit
Universitas Muhammadiyah Malang.
Yoganingrum, Ambar dkk. 2009. Merajut Makna: Penelitian Kualitatif Bidang
Perpustakaan dan Informasi. Jakarta: Penerbit Cita Karyakarsa mandiri.
Yunus, Syarifudin. 2013. Jurnalistik Terapan. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
LAMPIRAN
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Selasa 30 Jun 2015
Isu Eksodus Pekerja China
Tenaga Kerja China di Indonesia Ada
12.837, Ini Pekerjaannya Rachmadin Ismail - detikNews
ilustrasi pekerja bangunan di Indonesia
Jakarta - Sejak setahun terakhir, Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi sudah menerbitkan puluhan ribu izin kerja bagi pekerja asal
China di Indonesia. Namun lama kerja mereka hanya beberapa bulan
saja. Kini hanya tersisa 12.837 orang tenaga kerja China di Indonesia, apa
saja pekerjaan mereka?
Menteri Tenaga Kerja Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri menjabarkan,
Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) yang sudah dikeluarkannya
selama kurun waktu 1 Januari 2014 sampai Mei 2015, berjumlah 41.365
orang. Namun yang tersisa saat ini sudah berkurang lebih dari
setengahnya.
"TKA (tenaga kerja asing) asal China yang saat ini masih stay di Indonesia
adalah sebesar 12.837," terang Hanif kepada detikcom, Selasa
(30/6/2015).
Apa saja pekerjaan mereka di Indonesia? Sektor mana saja yang diisi oleh
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
para migran asal China tersebut selama kurun waktu Januari 2014 sampai
Mei 2015? Hanif pun memberikan data sebagai berikut:
a. Perdagangan dan Jasa 26.579 IMTA
b. Industri 11.114 IMTA
c. Pertanian 3672 IMTA
Politisi PKB ini menjelaskan, penggunaan tenaga kerja asing itu bukan
untuk menggeser pekerja dalam negeri. Namun dalam beberapa proyek,
ada tenaga kerja asing yang harus dilibatkan karena bagian dari
kesepakatan kontrak. Ada juga faktor penggunaan teknologi dan proyek
pengerjaan.
"Dari segi kompetensi, untuk TKA kami tetap mensyaratkan ada standar
kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikat. Jika tidak memiliki sertifikat
mereka harus membuktikan punya pengalaman kerja selama 5 tahun
dalam bidang yang diajukan. Tanpa itu tidak bisa masuk," tegasnya.
Para pekerja asing asal China yang masuk ke Indonesia pun dibatasi
jabatannya. Hal ini mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam negeri
tidak kalah dengan mereka.
"Namun kami tetap berkeyakinan secara kompetensi TKDN sama sekali
tidak kalah jika dibandingkan dengan TKA, untuk mayoritas jabatan dan
posisi. Sehingga kami berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan
peluangnya. Makanya jabatan-jabatan yang boleh diduduki oleh TKA kita
batasi karena kita percaya pada kemampuan dan kompetensi TKDN kita,"
jelasnya lagi.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Selasa 30 Jun 2015,
Pekerja China di Lebak Buang Air
Sembarangan? Menaker: Kita Investigasi Rachmadin Ismail - detikNews
0SHAREDShare 0TweetShare 025 komentar
Hanif
Dhakiri saat rayakan hari buruh (dok.detikcom)
0025
Jakarta - Isu eksodus pekerja China di Indonesia berawal dari kabar
miring dari Lebak, Banten. Di sana, ada beberapa pekerja yang dilaporkan
meresahkan warga karena buang air besar sembarangan. Investigasi pun
dilakukan.
Sejumlah media mengutip kantor berita Antara, memberitakan laporan
LSM Banten tentang perilaku buruh asal China yang bekerja di proyek
konstruksi pabrik semen yang membuat warga sekitar resah. Mereka
dilaporkan kerap berperilaku tidak sopan dan memiliki kebiasaan sanitasi
yang buruk.
Isu ini menjadi cikal bakal merebaknya kabar eksodus pekerja China ke
Indonesia. Bak bola salju, muncul kabar-kabar lain tentang maraknya
buruh dari negeri tirai bambu menggeser para pekerja dalam negeri.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri sudah mendengar
soal kabar perilaku pekerja China tersebut. Namun dia belum bisa
menyimpulkan apa-apa.
"Saat ini pengawas ketenagakerjaan baik pusat maupun daerah sedang
melakukan investigasi lapangan di perusahaan tersebut. Pengawas sudah
minta perusahaan membangun MCK agar pekerjanya tidak BAB
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
sembarangan," tegas Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).
Menurut Hanif, bila ada kasus dengan warga yang melibatkan pekerja
perusahaan, maka pihak yang bertanggung jawab adalah perusahaan.
Pembinaan dan fasilitas pendukung harus disediakan.
"Perusahaan berkewajiban untuk membina dan memastikan pekerja
asingnya tidak menimbulkan dampak sosial di masyarakat. Kita lakukan
pengawasan dan pembinaan terhadap perusahaan agar taat aturan dan
bisa menghindari ekses-ekses negatif yang ditimbulkan pekerjanya,"
tegasnya.
detikcom mencoba mengkonfirmasi kabar ini lewat Corporate Legal and
Public Relation Senior Manager PT Cemindo Gemilang, Arko Kanadianto.
Namun pesan singkat dan telepon yang dilayangkan ke pejabat pabrik
semen itu belum mendapat respons.
(mad/nrl)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Selasa 30 Jun 2015
Isu Eksodus Pekerja China
Penjelasan PT Cemindo Soal Pekerja
China di Lebak Banten Zulfi Suhendra - detikNews
Jakarta - PT Cemindo Gemilang memberikan penjelasan soal isu pekerja asing
asal China yang bekerja dalam proses pembangunan pabrik. CSR Manager PT
Cemindo Gemilang Sigit Indrayana mengatakan, ada 400 orang asal China yang
berizin.
“Kami merekrut mereka dari PT Sinoma dan China Harbour. Mereka semua
memiliki keahlian khusus yang kami butuhkan untuk mempercepat penyelesaian
pabrik Semen Merah Putih plus dermaga," jelas Sigit dalam rilis yang
disampaikan pada detikcom, Selasa (30/6/2015).
Selama ini, Sinoma telah dikenal sebagai kontraktor di bidang Engineering,
Procurement, dan Construction (EPC) terbesar di seluruh dunia. Sedangkan
China Harbour merupakan kontraktor yang membangun sebagian besar
infrastruktur di China, mulai dari jalan hingga pelabuhan laut.
“Kedua kontraktor ini sangat berpengalaman dan memenuhi syarat yang kami
butuhkan,” ujarnya. “Semua akan kembali kemanfaatanya untuk masyarakat,
semakin cepat jadi, maka masyarakat segera menikmati infrastuktur yang
bagus,” ujarnya.
Ditegaskannya, bahwa selama di Bayah, kedua kontraktor tersebut telah
memberikan kontribusi signifikan kepada masyarakat setempat, terutama terkait
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
proses transfer pengetahuan dan teknologi. “Ini merupakan komitmen kami untuk
memberdayakan tenaga kerja lokal,” ujarnya.
“Kami berharap pembangunan pabrik ini berjalan lancar dan sesuai dengan
target dan semua produksi semen Merah Putih untuk memenuhi kebutuhan
pasar nasional,” sambungnya tanpa memberi penjelasan soal tudingan
pekerjanya yang meresahkan masyarakat karena buang air besar di sungai dan
tidak sopan.
Pabrik Semen
PT Cemindo Gemilang juga terus mempercepat penyelesaian pembangunan
pabrik Semen Merah Putih yang berada di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,
Banten. Pengerjaan pabrik yang akan memproduksi semen berlogo badak
bercula satu ini, telah mencapai sekitar 90 persen.
Saat ini penyelesaian tahap akhir sedang dilakukan. Beberapa kegiatan yang
segera dirampungkan, di antaranya pekerjaan belt conveyor dan dermaga.
“Meski kondisi perekonomian nasional tidak menggembirakan, kami tetap
menargetkan pembangunan pabrik tersebut akan selesai akhir 2015, sehingga
semen Merah Putih bisa segera diproduksi,” ujar Vince Indigo, Komisaris PT
Cemindo Gemilang, dalam keterangan resminya, Selasa (30/6).
Vince memaparkan, pabrik yang berada di ketinggian sekitar 100 meter di atas
permukaan laut ini akan memproduksi 10.000 ton clinker per hari atau setara 3,2
juta ton per tahun dan 12.000 ton semen per hari atau 4 juta ton per tahun.
Pabrik ini juga dilengkapi dengan fasilitas pelabuhan (terminal khusus) yang siap
menampung berbagai jenis kapal. Dermaga untuk kapal berbobot mati 2x10000
dwt dan untuk kapal berbot 30000 dwt akan segera selesai. Sedangkan fasilitas
lainnya berupa dermaga untuk kapal 70.000 dwt selesai tahun depan serta ada
Ro Ro Ramp facility untuk tongkang. “Izinnya juga sudah komplet semua, tidak
ada masalah,” tambahnya.
Pabrik semen merah putih yang menempati area seluas 500 hektare ini
merupakan satu-satunya proyek master plan percepatan dan perluasan
pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) di kawasan selatan Banten. “Nilai
investasinya lebih dari USD 600 juta dan menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja,”
ujar Vince .
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Selasa 30 Jun 2015
Isu Eksodus Tenaga Kerja China ke
Indonesia, Benarkah? Rachmadin Ismail - detikNews
Jakarta - Perbincangan hangat di media sosial kini seputar isu eksodus tenaga
kerja China ke Indonesia. Ada yang khawatir, nasib Indonesia bakal seperti
Angola yang rajin membangun, namun pekerjanya dari China. Benarkah kabar
itu?
Isu ini berawal dari pemberitaan tentang tenaga kerja China di proyek
pembangunan pabrik semen di Lebak, Banten, yang kerap buang air besar
sembarangan. Dari situ, isu berkembang hingga eksodus tenaga kerja dari
sebuah pabrik di Manokwari, Papua.
Pemerintah Jokowi dituding membuka keran pekerja asing China dan
mempersempit nasib pekerja dalam negeri seiring dengan meningkatnya
kerjasama infrastruktur dengan mereka. Sejumlah berita penandatanganan
proyek kerjasama pun ditautkan dengan kabar eksodus.
Bak bola salju, isu tersebut menggelinding hingga ke Afrika. Ada yang
mengaitkan video dokumenter BBC tentang dominannya tenaga kerja China dii
Angola. Proyek-proyek infrastruktur di sana, tak menyediakan tempat bagi warga
setempat.
Pertanyaan besar pun muncul: apakah nasib Indonesia bakal sama seperti
Angola?
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menjawab pertanyaan di atas dengan
tegas. Dia memastikan tak ada eksodus atau banjir pekerja asal China di
Indonesia.
"Tidak benar ada eksoodus karena kami cukup selektif mengeluarkan izin.
Semua IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing) yang kami keluarkan untuk
kedua pabrik itu sifatnya sementara (masa kerja hanya 6 bulan). Setelah itu
mereka harus angkat kaki. Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di tahap
konstruksi, bukan produksi. Jika konstruksi kelar, mereka segera pulang," tegas
Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).
Politisi PKB itu membeberkan data. Untuk dua perusahaan yang disorot yakni,
PT Cemindo Gemilang hanya menerbitkan 17 izin pekerja asing dan PT Cimona,
menerbitkan 432 izin untuk 6 bulan kerja.
"Karena 6 bulan, maka kami perkirakan sebagian sudah pulang. Kenapa?
Karena memang mayoritas dari mereka adalah TK untuk tahap konstruksi saja,"
terangnya.
Meski begitu, Hanif mengaku mendapat laporan jumlahnya lebih banyak di
lapangan. Saat ini, dia sedang memverifikasinya. Jika benar, maka mereka bakal
dideportasi.
Data yang dimiliki Hanif, selama periode Januari 2014- Mei 2015, izin bagi
tenaga kerja China di Indonesia adalah 41.365. Namun yang masih berada di
Indonesia jumlahnya sebesar 12.837.
(mad/fdn)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Selasa 30 Jun 2015
Eksodus Pekerja China di Angola
Jangan Sampai Terjadi di Indonesia Rachmadin Ismail - detikNews
Foto: Rengga Sencaya
Jakarta - Di Angola, eksodus pekerja asal China mendominasi proyek-
proyek infrastruktur. Para pekerja lokal termarjinalkan dengan alasan
efisiensi kerja. Hal ini jangan sampai terjadi di Indonesia.
BBC melaporkan, puluhan ribu pekerja China datang ke Angola untuk
bekerja dalam proyek-proyek pembangunan kota setelah perang
saudara yang sempat melanda beberapa tahun. Ibu kota Luanda yang
terus berbenah, mengundang para investor dari China. Namun ada
konsekuensinya: para pekerja yang dibawa juga harus dari negeri tirai
bambu.
Para pekerja China yang berbaju seragam biru tersebut sibuk
membangun jalan, bangunan, rel kereta dan sekolah. Mereka bahkan
memiliki fasilitas kesehatan sendiri yang dikelola oleh dokter asal
China.
"Saya berusaha sebaik mungkin menangani mereka (para pekerja),"
kata Dr Wang yang menangani para pekerja.
Nyaris tak ada pekerja lokal di pabrik-pabrik di Angola, kecuali petugas
keamanan dan dua wanita yang bertugas mencuci sayuran.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
China masuk ke Angola dengan barter minyak. Pemerintah Angola
menjual minyak, sebagi gantinya China membangun sejumlah
infrastruktur di sana.
Kelompok LSM HAM di Angola menyoroti masalah eksodus ini. Mereka
mengakui banyak generasi muda Angola yang belum mengenyam
pendidikan tinggi. Namun bukan berarti harus mengimpor tenaga kerja
dari China.
Akibat hal ini, muncul kecemburuan sosial di Angola. Ada sejumlah
kasus penyerangan warga lokal terhadap para pekerja China. Bahkan
sebagian ada yang menimbulkan korban.
Setelah merebaknya isu eksodus pekerja China di Indonesia terkait
pembangunan pabrik semen -- yang telah disangkal oleh Menaker
Hanif Dhakiri -- banyak kalangan yang mengaitkan hal itu dengan
Angola. Sejumlah kalangan mewanti-wanti agar masalah pekerja China
di Indonesia tidak sampai membawa implikasi buruk bagi perluasan
lapangan kerja di Tanah Air.
"Kita tidak boleh condong ke China. Sebagai negara poros, dengan
prinsip bebas-aktif, Indonesia harus membangun hubungan berimbang
dengan semua kekuatan besar. Karena kita juga kekuatan besar di
antara dua samudera, Pasifik dan Samudera Hindia," terang peneliti
dari CSIS, Rizal Sukma, kepada detikcom, Selasa (30/6/2015).
"Dua samudera itu akan menjadi arena rivalitas antar negara besar di
abad ke-21 ini. Kerjasama dengan China harus jelas terms of
agreementnya. Jangan sampai investasi China di sini tidak membawa
implikasi apapun bagi perluasan lapangan kerja bagi indonesia. China
ini suka bawa pekerjanya untuk mengerjakan proyek-proyek mereka,
termasuk tenaga kerja kasar. Kita harus berani bilang ke China bahwa
kita bukan Angola, Zimbabwe atau Sri Lanka," tegasnya.
(mad/nrl)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Selasa 30 Jun 2015, 11:55 WIB
Isu Eksodus Pekerja China
Satu Pekerja China Harus Membuka
Pekerjaan Bagi 10 Orang Indonesia Rachmadin Ismail - detikNews
Pekerja proyek Indonesia
Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan membuat aturan ketat soal perekrutan
tenaga asing di Indonesia. Satu tenaga asing yang direkrut, harus membuka
pekerjaan bagi 10 orang Indonesia. Hal ini berlaku juga untuk para pekerja
China.
Aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Menaker 16/2015 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Penggunaan TKA. Menteri Hanif Dhakiri mewajibkan syarat-
syarat baru yang lebih ketat dibandingkan aturan sebelumnya. Berikut beberapa
poin di antaranya:
a. TKA (Tenaga Kerja Asing) harus memiliki sertifikat kompetensi atau
berpengalaman kerja minimal 5 tahun.
b. Tiap merekrut satu TKA di saat yang sama harus merekrut 10 TKDN (Tenaga
Kerja Dalam Negeri).
c. Ada jabatan tertentu yang tertutup bagi TKA. Ada juga jabatan yang hanya
diberi izin kerja selama 6 bulan dan tidak boleh diperpanjang.
d. Wajib didampingi oleh TKDN dalam rangka alih teknologi dan ilmu, dll.
"Untuk TKA yang bekerja di sektor manufaktur dan jasa lainnya yang jangka
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
waktunya di atas 6 bulan, telah kami perketat regulasinya. Jika dalam
Permenaker 12/2013 perbandingannya adalah 1:1, maka dalam Permenaker
16/2015 menjadi 1 TKA harus dapat menyerap 10 TKDN," jelas Hanif kepada
detikcom, Selasa (30/6/2015).
Dengan aturan ketat seperti itu, Hanif menegaskan kabar eksodus pekerja China
di Indonesia tidak benar. Dia membeberkan data, hanya ada 12.837 pekerja
China di Indonesia saat ini. Sepanjang tahun ini, dia sudah mengeluarkan izin
bekerja bagi 41.365 pekerja China, namun sebagian besar sudah kembali ke
negaranya.
"Jangan pakai istilah eksodus karena nggak ada faktanya di lapangan. Kita
negara terbuka dan karenanya TKA boleh masuk sepanjang prosesnya legal dan
sesuai aturan. Kalau ilegal dan nggak sesuai aturan ya kita pulangkan, kita
deportasi," tegasnya.
"Terakhir, isu soal TKA itu tolong jangan didramatisasi seolah-olah pemerintah
mendatangkan mereka dan mengabaikan TKDN kita sendiri. Tak benar itu. Kita
terbuka tapi semua masih terkontrol dan terkendali. Selama mereka masuk legal
dan sesuai aturan ya nggak masalah. Kalau ilegal dan tidak sesuai aturan ya kita
pulangkan," sambungnya
(mad/nrl)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Jumat 03 Jul 2015
Soal Pekerja Asing di Indonesia,
Anggota DPR: Harus 1 Banding 50 Hardani Triyoga - detikNews
omentar
Jakarta - Banyaknya pekerja asing di Indonesia masih menjadi sorotan. Aturan
soal perbandingan rekruitmen pekerja asing dan pekerja lokal diminta diperbaiki.
"Pengendalian masuknya tenaga kerja asing harus diperketat dan harus berpihak
kepada kepentingan nasional. Perimbangannya tidak cukup 1 berbanding 10,
akan tetapi 1 pekerja asing harus didampingi dengan 50 pekerja Indonesia," kata
anggota Komisi I Charle Honoris kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan,
Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Dalam Peraturan Menaker 16/2015 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Penggunaan TKA yang berlaku saat ini, untuk tiap perekrutan satu pekerja asing,
maka diharuskan merekrut 10 pekerja dalam negeri. Charles ingin aturan itu
direvisi agar lebih berpihak kepada rakyat Indonesia.
"Kita ini bangsa yang besar, bukan bangsa tempe. Kita harus percaya pada
kekuatan bangsa kita sendiri," ujar politikus PDIP ini.
Charles mengatakan keinginan untuk meningkatkan perekrutan pekerja asing ini
terkait isu eksodus pekerja China di Indonesia. Meski isu eksodus itu sudah
dibantah oleh Menaker Hanif Dhakiri, namun Charles tetap mewanti-wanti agar
Kemenaker tak lengah mengantisipasi masuknya pekerja asing ke Indonesia.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
"Kami sangat welcome dengan investor asing akan tetapi aturan dan
kepentingannya harus lebih mengutamakan kepentingan Indonesia bukan
sekedar orientasi profit semata," pungkasnya.
Isu eksodus pekerja China ini sempat merebak beberapa waktu lalu. Pangkalnya
adalah keluhan masyarakat Lebak, Banten, soal tingkah laku beberapa pekerja
yang dikabarkan sering buang air besar sembarangan. Isu ini lalu membola salju
menjadi isu eksodus pekerja China di Indonesia. Kabar dominasi pekerja China
di Angola pun mulai dibicarakan di Tanah Air.
Di Angola, eksodus pekerja asal China mendominasi proyek-proyek infrastruktur.
Para pekerja lokal termarjinalkan dengan alasan efisiensi kerja. BBC
melaporkan, puluhan ribu pekerja China datang ke Angola untuk bekerja dalam
proyek-proyek pembangunan kota setelah perang saudara yang sempat melanda
beberapa tahun. Hal ini jangan sampai terjadi di Indonesia.
Menaker Hanif sudah membantah isu eksodus ini. Dia membenarkan, hingga Mei
2014, sempat ada 41.365 izin tenaga kerja asing asal China yang diterbitkan.
Namun jumlah itu kini sudah berkurang jauh hingga hanya tinggal 12.837
pekerja.
"Tidak benar ada eksoodus karena kami cukup selektif mengeluarkan izin.
Semua IMTA (Izin Memekerjakan Tenaga Asing) yang kami keluarkan untuk
kedua pabrik di Lebak sifatnya sementara (masa kerja hanya 6 bulan). Setelah
itu mereka harus angkat kaki. Lagipula, para TKA itu kan hanya kerja di tahap
konstruksi, bukan produksi. Jika konstruksi kelar, mereka segera pulang," papar
Hanif kepada detikcom, Selasa (30/6) lalu.
Para pekerja asing asal China yang masuk ke Indonesia pun dibatasi jabatannya.
Hal ini mengingat kualitas kompetensi tenaga dalam negeri tidak kalah dengan
mereka.
"Namun kami tetap berkeyakinan secara kompetensi TKDN sama sekali tidak
kalah jika dibandingkan dengan TKA, untuk mayoritas jabatan dan posisi.
Sehingga kami berprinsip TKDN harus lebih diprioritaskan peluangnya. Makanya
jabatan-jabatan yang boleh diduduki oleh TKA kita batasi karena kita percaya
pada kemampuan dan kompetensi TKDN kita," jelasnya lagi.
(tor/tor)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Senin 31 Aug 2015
Menko Luhut: Proyek Tiongkok Banyak,
Tidak Salah Pekerjanya Datang Nur Khafifah - detikNews
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan turut buka suara mengenai
isu tenaga kerja asal Tiongkok 'menyerbu' Indonesia. Menurutnya hal itu tidak
benar.
Luhut menjelaskan, jumlah tenaga kerja Tiongkok yang ada di Indonesia
sebanyak 13 ribu orang. Angka tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan
jumlah tenaga kerja asing yang ada di Indonesia.
"Saya minta rumor itu tidak dikembangkan. Tidak ada pekerja dari Tiongkok yang
berbondong-bondong datang kemari," ujar Luhut di Kemenko Polhukam, Jl
Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (31/8/2015).
Luhut mengakui, memang ada beberapa pelanggaran terkait tenaga kerja
Tiongkok itu. Menurutnya pelanggaran tersebut tidak berdampak besar.
"Memang ada beberapa pelanggaran, tapi pada umumnya yang masuk adalah
tenaga ahli," tuturnya.
Menurut Luhut, tidak ada yang salah jika banyak tenaga kerja China yang datang
ke Indonesia. Sebab Banyak proyek di Indonesia yang berasal dari negeri 'Tirai
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Bambu' tersebut.
"Karena proyek Tiongkok itu banyak, tidak salah juga mereka datang. Tapi
jumlah waktu kerjanya dibatasi Keimigrasian dan Kemenaker," tutupnya.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Kamis 03 Sep 2015
Rapat dengan Menkum HAM, Komisi III
Kritik Pemerintah Soal Pekerja China Danu Damarjati - detikNews
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Komisi III DPR mengadakan rapat dengan Menteri Hukum dan HAM
Yasonna Laoly. Mereka membahas soal keberadaan warga negara asing di
Indonesia, khususnya soal pekerja dari China.
Rapat yang membahas pengawasan orang asing ini dipimpin Wakil Ketua Komisi
III Desmond J Mahesa di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Sejumlah pertanyaan soal tenaga kerja asal China ditujukan untuk Menkum HAM
beserta jajaran dari Direktorat Jenderal Imigrasi yang menyertai sang menteri.
Anggota Fraksi PAN, Muslim Ayub, menyatakan pekerja dari China sudah
merambah pekerjaan yang berlevel bawah. Seharusnya pekerjaan-pekerjaan
seperti itu diperuntukkan bagi warga negara Indonesia.
"Migrasi pekerja China terjadi setelah Presiden Jokowi berpidato pada forum
APEC 2014, China langsung bekerja sama dengan rencana investasi besar-
besaran. Akibatnya Indonesia kebanjiran warga negara asing," tuturnya.
Menurut Keputusan Menakertrans Nomor 247 Tahun 2011, dia mengemukakan
tenaga kerja asing hanya boleh mengisi jabatan yang memerlukan keahlian
tertentu. Maka pekerjaan yang tak memerlukan keahlian khusus harus dijaga dari
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
pekerja asing. Jumlah pekerja asing harus dibatasi, karena bisa menimbulkan
masalah sosial, kriminal hingga budaya.
Anggota Fraksi Golkar John Kennedy Aziz menyatakan PLTU di Bali mempunyai
pekerja yang didominasi orang China, bahkan sampai level office boy dan
penerima tamu.
"Bagaimana pengawasan pemerintah?" tanyanya kepada Yasonna.
Anggota Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan arus pekerja
Tiongkok sudah merasuk ke berbagai sektor ekonomi, mulai dari sektor
pariwisata, agen travel dari China sudah ada di Indonesia. Akibatnya, pemandu
turis asal China malah berkonflik dengan pemandu turis dari negeri sendiri.
Pabrik semen di Banten juga mempekerjakan banyak pekerja kasar asal
Tiongkok.
"Kita tidak boleh anti asing. Tetapi orang asing juga tidak boleh seenaknya juga
di Indonesia. Kalau lapangan pekerjaan didominasi pekerja asing, ini bisa
melukai rasa keadilan rakyat Indonesia," ujar anggota Fraksi PKS Jazuli Juwaini.
Dari PDIP, Ahmad Basarah menyatakan kapitalisme asing sudah menguasai
Indonesia. Kini, Indonesia sudah tak punya lagi kebanggan karena menjadi
bangsa kuli. Bahkan permasalahan semakin berat ketika angka pengangguran
masih cukup banyak, namun pekerja asing juga tambah banyak.
"Kita tidak ingin lepas dari kapitalisme Barat, masuk ke kapitalisme Asia. Keluar
dari mulut buaya, masuk ke mulut naga," ujar Basarah.
(dnu/tor)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Menkum Yasonna Ungkap Alasan
Banyaknya Pekerja China Masuk
Indonesia Danu Damarjati - detikNews
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menjawab soal banyaknya
pekerja asal China di Indonesia yang banyak diperbincangkan akhir-akhir ini.
Yasonna menyatakan mereka bisa merambah pekerjaan level bawah karena ada
kontrak proyek 'terima jadi'.
Yasonna berbicara dalam rapat soal pengawasan terhadap orang asing di Ruang
Rapat Komisi III Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
"Soal keberadaan pekerja asing yang dikatakan 'kere-kere (level bawah)' itu, itu
karena ada proyek-proyek 'turn-key'," kata Yasonna.
Turn-key project dijelasan Yasonna adalah kontrak pengerjaan beserta pekerja-
pekerjanya, dan pihak Indonesia tinggal menerima hasil jadinya. Maka banyak
pekerja Tiongkok yang dipekerjakan sampai urusan level bawah.
"Pada umumnya, China mau berinvestasi dengan model 'turn key project' ini,"
tutur Yasonna.
Dia mencontohkan, pertimbangan mempekerjakan tenaga dari negeri tirai bambu
bisa jadi berdasarkan faktor kemampuan pekerja. Bila pekerja Indonesia
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
memplester bangunan bisa menyelesaikan 10 meter, maka pekerja Tiongkok
dipandang bisa menyelsaikan plester bangunan sampai 20 meter.
Anggota DPR melaporkan, banyak pekerja asal Tiongkok yang berjualan di
pinggir jalan dan pasar-pasar. Padahal itu adalah lapangan pekerjaan bagi warga
Indonesia. Yasonna menyatakan, memang Direktorat Jenderal Imigrasi
menemukan juga hal semacam itu.
"Banyak juga yang kita temukan mereka berjualan di mana-mana. Ini termasuk
melanggar, mereka awalnya masuk sebagai turis namun kemudian lari (berjualan
dan berbisnis lain)," kata Yasonna.
Yasonna juga mendengar orang-orang asing bekerja di tempat hiburan malam,
seperti di kawasan Kota, Jakarta. Mereka-mereka itu juga perlu dipastikan
legalitasnya.
"Katanya ada di Kota, katanya. Kalau ada Bapak-Ibu (anggota dewan) yang tahu,
dikasih tahu lah ke kita," kata Yasonna disambut tawa para anggota Komisi III.
Menteri asal PDIP ini mengkhawatirkan pekerja asing tersebut menimbulkan
masalah kriminal, seperti tindak kejahatan siber, penipuan, hingga narkoba.
Maka perlu kerjasama berbagai elemen termasuk dari masyarakat untuk
menanggulangi permasalahan orang asing ilegal.
Dia meminta dukungan politik dari Komisi III, agar tenaga dari Kemenkum HAM
ditambah supaya bisa mengawasi orang asing dengan lebih baik. Caranya
adalah dengan redistribusi pegawai.
Komisi III juga menyoroti soal kebijakan bebas visa turisme untuk 45 negara.
Bebas visa kunjungan itu juga meliputi untuk Tiongkok. Mereka bisa berada di
Indonesia maksimal selama 30 hari. Namun oleh Komisi III DPR, 30 hari terlalu
lama karena warga negara asing berpotensi menyalahgunakan visa
kunjungannya untuk bekerja di Indonesia.
Menkum HAM menyatakan tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 9 Juni
2015 itu. Perlu koordinasi lintas kementerian untuk membahas hal ini.
Maka Komisi III meminta segera membentuk Panitia Kerja, dengan difasilitasi
Menkum HAM. Pimpinan Rapat Komisi III Desmond J Mahesa akhirnya
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
menyimpulkan rapat ini menjadi dua poin.
Pertama, Komisi III meminta Menkum HAM menyusun strategi efektif untuk
pengawasan orang asing. Kedua, Komisi III mengusulkan untuk membentuk
Panja terkait pengawasan terhadap orang asing.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Kamis 03 Sep 2015
Dukung Pemerintah, PAN Sudah Tanya-
tanya Soal Pekerja China ke Jokowi Danu Damarjati - detikNews
Foto:
Agung Pambudhy
Jakarta - PAN baru saja bergabung dengan pihak pendukung pemerintahan
Presiden Jokowi. Meski baru kemarin (2/9) menyatakan bergabung, namun PAN
sudah menanyakan kebijakan pemerintah, yakni terkait rumor hangat banjir
pekerja asal negeri Tiongkok.
"Masuk bergabung, kita mewarnai," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan usai
memberikan penjelasan kepada elite KMP di Bakrie Tower Kawasan Epicentrum
Kuningan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
PAN mewarnai pemerintahan dengan mengikuti kebijakan-kebijakan pemerintah,
termasuk soal isu eksodus pekerja China. Bahkan Zulkifli sudah bertanya-jawab
langsung ke Jokowi.
"Misalnya, ya karena saya merasa bergabung dengan pemerintahan, ya saya
tanya ke Presiden. Pak, apa betul itu pemerintah akan memasukkan 10 juta
tenaga kerja dari Tiongkok?" kata Zulkifli.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Jokowi menegaskan kepada Zulkifli, bahwa rumor eksodus buruh negeri tirai
bambu itu tak benar. Yang benar, 10 juta jiwa itu bukan kaum buruh melainkan
jumlah target wisatawan.
"Presiden menjelaskan, Oh nggak betul, yang ada itu kerjasama dengan
Tiongkok mendatangkan 10 juta wisatawan. Itu karena saya merasa bagian (dari
pemerintahan)," kata Zulkifli.
Sebelumnya di rapat Komisi III DPR, Menteri Hukum dan HAM juga menjelaskan
soal kebijakan bebas visa turisme untuk 45 negara. Bebas visa kunjungan itu
juga meliputi untuk Tiongkok. Mereka bisa berada di Indonesia maksimal selama
30 hari. Namun oleh Komisi III DPR, 30 hari dirasa terlalu lama karena warga
negara asing berpotensi menyalahgunakan visa kunjugannya untuk bekerja di
Indonesia.
Menkum HAM menyatakan tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi hal ini,
meski Menkum HAM-lah pihak yang menyusun Perpres Nomor 69 Tahun 2015
tentang Kunjungan Bebas Visa yang ditandatangani Presiden Jokowi pada 9 Juni
2015 itu. Perlu koordinasi lintas kementerian untuk membahas hal ini.
(dnu/mpr)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Rabu 09 Sep 2015
Tempuh 6 Jam, Fahri Hamzah Sidak
Pekerja Asing di Perusahaan Semen di
Banten M Iqbal - detikNews
Foto: M
Iqbal/detikcom
Lebak - Wakil ketua DPR Fahri Hamzah bersama 3 orang anggota komisi IX
melakukan kunjungan kerja untuk mengetahui kondisi pekerja asing di
perusahaan Indonesia. Ini dilakukan terkait dengan isu mobilisasi pekerja asing,
hingga soal kemampuan pekerja.
Sidak dilakukan di PT Cemindo Gemilang, di Bayah, Kabupaten Lebak, Rabu
(9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten yang ditempuh sejauh
223 Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.
Pabrik itu sebetulnya baru dibangun 11 September 2013 di atas lahan 500
hektar, namun sudah mampu memproduksi semen sebanyak 4 juta ton sak
dalam setahun. Kontraktor pabrik adalah perusahaan Tiongkok Sinoma.
Merk yang diterbitkan adalah Semen Merah Putih dengan logo badak.
Perusahaan ini terbilang istimewa karena membangun pelabuhan mandiri dekat
pabrik dengan kontraktor China Harbour, sementara tambangnya berada sekitar
8 Km yang dihubungkan conyever.
"Memang titik krusialnya apakah di sini dalam masa EPC (Engineering,
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Procurement, Construction) ada tenaga kerja non profesional. Itu kata kuncinya,
karena UU termasuk peraturan menteri memang sama sekali tak memberikan
ruang pekerjaan untuk unskill worker," kata Fahri dalam diskusi dengan petinggi
perusahaan.
Masa EPC yang disebut Fahri itu adalah saat proyek pembangunan perusahaan
dimulai. Mengingat kontraktornya perusahaan Tiongkok, maka dalam masa
proyek awal itu dipekerjakan tenaga yang berasal dari Tiongkok.
General Support Manager perusahaan, Sigit Indrayana mengatakan bahwa
pihaknya hingga 4 September mempekerjakan 231 orang pekerja di pabrik dan
43 orang di pelabuhan. Sigit memastikan semuanya pekerja profesional.
Di tengah diskusi itu, Fahri memotong pembicaraan dan meminta langsung ke
lapangan menemui para pekerja di pabrik. Sampailah menuju salah satu ruang
kontrol di mana ada beberapa pekerja Tiongkok.
Tak hanya itu, Fahri meninjau tempat tinggal pekerja sementara dan ruang
makan para pekerja. Dia tampak berbincang dengan pekerja itu dan
menanyakan soal kondisi pekerjaan. Menurut Fahri isu soal mobilisasi pekerja
asing dan tak profesional memang perlu diklarifikasi.
Hasil kunjungan itu akan menjadi bahan DPR dan komisi IX yang membidangi
ketenagakerjaan untuk mengevaluasi regulasi tentang ketenagakerjaan,
termasuk persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean yang mulai
berlangsung.
(bal/fdn)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Rabu 09 Sep 2015
Ditanya Fahri, Pekerja Tiongkok Tak Bisa
Bahasa Indonesia dan Inggris Muhammad Iqbal - detikNews
Foto: M Iqbal/detikcom
Banten, - Dalam kunjungan ke pabrik Semen di Banten, wakil ketua DPR Fahri
Hamzah menemui beberapa pekerja asing untuk mengetahui kemampuan
mereka sebagai pekerja di Indonesia. Rupanya, ada pekerja yang tak bisa
bahasa Inggris apalagi Indonesia.
Kunjungan itu dilakukan di PT Cemindo Gemilang, di Bayah, Kabupaten Lebak,
Rabu (9/9/2015). Lokasi pabrik berada di pesisir selatan Banten yang ditempuh
sejauh 223 Km dari Jakarta atau 6 jam dengan jalan berdebu dari Jakarta via
Pandeglang.
Fahri didampingi 3 anggota komisi IX yaitu Ali Taher (PAN), Siti Masrifah (PKB),
dan Djony (Hanura). Pabrik yang dikunjungi memproduksi merk Semen Merah
Putih, kontraktor pabrik adalah perusahaan Tiongkok Sinoma.
Usai diterima pihak perusahaan, mula-mula dijelaskan profil dan kondisi
perusahaan yang mampu memproduksi 14 juta sak semen dalam setahun
dengan nilai investasi USD 600 juta. Ada 274 pekerja asing yang saat ini bekerja
di perusahaan itu.
Lalu saat diskusi dengan pihak perusahaan masih berlangsung, Fahri meminta
direksi untuk langsung mengantarkan rombongan menuju lokasi para pekerja
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
yang terdapat pekerja asing. Menggunakan mobil, Fahri cs pun diantar ke
gedung lain di mana terdapat ruang kontrol.
Di ruang itu, ada 9 pekerja yang tengah bekerja di depan layar monitor di mana 3
di antaranya adalah pekerja asal Tiongkok berbaju kuning. Jadi 3 pekerja itu
disiapkan tengah mengajari pekerja Indonesia yang duduk di sampingnya.
Fahri lalu mencolek pekerja Tiongkok itu dari belakang. "Can you speak
Indonesia?" tanya Fahri. Si pekerja hanya gelang-geleng "No," menjawab ragu.
Namun dia bisa berbahasa Inggris. "How long you have been here?" lanjut Fahri.
Dijawab 3 bulan.
Anggota komisi IX Djony menimpali, si pekerja itu melanggar aturan soal pekerja
asing wajib berbahasa Indonesia. Ketentuan itu memang sudah direvisi alias
dihapus pada 31 Agustus, namun karena sudah sejak 3 bulan lalu, maka sempat
berlaku aturan itu.
Sambil berbincang dengan direksi di lokasi itu, Fahri kembali mencolek seorang
pegawai asal Tiongkok lain. "Can you speak English?" tanya Fahri. "No," jawab
pekerja berbaju kuning. "Indonesia?" tanya Fahri lagi. Dijawab juga "No".
Fahri heran mengapa bisa dipekerjakan pekerja yang tidak bahasa Inggris
apalagi Indonesia. Pasalnya, komunikasi untuk memenuhi syarat sebagai pekerja
di Indonesia harus ada transfer ilmu dari pekerja asing ke pekerja Indonesia,
setidaknya dengan bahasa Inggris.
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
Nah, si pekerja yang tampak bingung itu ternyata bekerja menggunakan
penerjemah. Komunikasinya dengan pekerja Indonesia dibantu penerjemah yang
bisa bahasa China dan Inggris.
Tak puas sampai di situ, Fahri meminta manajer perusahaan menunjukkan ruang
tempat menginap pekerja Tiongkok. Sampailah di sebuah bangunan semi
permanen yang pada lingkungannya petunjuk ditampilkan dalam bahasa China.
Di ruang tempat tinggal itu, Fahri juga melihat ruang makan yang bisa
menampung sekitar 60 pekerja. Tampak para pekerja makan dengan sumpit,
menunya pun disesuaikan dengan selera warga Tiongkok.
Kepada seorang pekerja, Fahri menegaskan bahwa kepentingannya adalah
memastikan pekerja asing yang datang ke Indonesia punya kemampuan dan
memenuhi seluruh prasyarat yang diatur UU, dan Peraturan Menteri.
"Problem kita menurut undang-undang dan Permen, bahwa unskill labor atau
pegawai tak ahli tidak diterima bekerja di Indonesia. Kemudian muncul isu di
masyarakat, di sini pernah banyak tenaga kerja tidak terampil yang sebetulnya
bisa diambil dari Banten," ucap Fahri usai sidang, malam hari.
Fahri mengatakan, DPR sebagai pengawas pemerintah perlu memastikan semua
regulasi dipatuhi perusahaan, dalam konteks ketenagakerjaan. Termasuk
implementasi kebijakan dan program.
"Saya kira (kunjungan) ini tidak cukup. Tentu kami akan bicara dengan Menaker
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016
lebih detail, supaya dijelaskan jika tidak ada pelanggaran, tapi kalau ada harus
dijelaskan terbuka," ucap Fahri.
"Temuan ini nanti akan dibicarakan dengan komisi IX dan panggil Menaker,"
imbuhnya.
(bal/faj)
Pembingkaian isu..., Yonathan Egan, FIKOM, 2016