121
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA LEMBAGA INKUBATOR BISNIS BAZNAS Disusun Oleh: NURUL ROHMAH NIM: 1113053000068 KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

  • Upload
    phamdan

  • View
    230

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA LEMBAGA

INKUBATOR BISNIS BAZNAS

Disusun Oleh:

NURUL ROHMAH NIM: 1113053000068

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Page 2: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) PADA LEMBAGA INKUBATOR BISNIS BAZNAS

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

NURUL ROHMAH

NIM: 1113053000068

KONSENTRASI MANAJEMEN ZISWAF PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Page 3: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran
Page 4: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran
Page 5: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran
Page 6: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

i

ABSTRAK

Nurul Rohmah (1113053000068)

Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pada Lembaga Inkubator Bisnis di BAZNAS Pusat. Di Bawah Bimbingan Lili Bariadi MM., M.Si

Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mendominasi dalam dunia wirausaha, yang memiliki peranan penting dalam memajukan perekonomian suatu negara. Di negara berkembang seperti Indonesia UMKM menjadi berperan sangat penting, khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin. Dalam proses bisnisnya, para pelaku usaha mikro keci dan menengah memiliki beberapa faktor penghambat seperti skill (keterampilan) dan link pasar serta khususnya adalah sulitnya mendapatkan akses modal. Dan jawaban akan faktor penghambat pada perkembangan proses bisnis usaha mikro kecil dan menengah yaitu dengan bergabung dalam lingkup Pemberdayaan yang dilakukan oleh Lembaga Inkubator Bisnis Baznas.

Pemberdayaan yang sudah dilakukan Lembaga Inkubator Bisnis Baznas diantaranya yaitu pemberdayaan eceng gondok di desa Cililin-Cihampelas, Bandung. Dengan memanfaatkan tanaman eceng gondok menjadi sebuah anyaman dengan produk yang dhasilkan semakin berkembang. Ada pula pemberdayaan warung kelontongan atau yang biasa disebut Z-Mart oleh Baznas. Z-Mart ini di desain menjadi warung kelontongan yang menarik, karena melihat pasar yang didominasi oleh mini market, maka Lembaga Inkubator berinisiatif untuk merubah warung kelontongan tidak kalah menarik dengan mini market lainnya. Pemberdayaan yang terakhir adalah kopi sepeda keliling. Usaha nonformal ini diberdayakan dengan pemberian masing-masing kebutuhannya. Ketiga bidang usaha tersebut kini dapat menikmati pendapatan dari hasil penjualan yang semakin meningkat. Faktor yang menjadi pendukung keberhasilan usaha ini adalah kemauan yang kuat serta keterampilan dasar yang sudah dimiliki dalam berwirausaha, dan faktor penghambatnya adalah modal yang terbatas serta lingkup pemberdayaan yang letaknya lumayan jauh sehingga menyulitkan dalam melakukan Controlling.

Metode Penelitian yang digunakan pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan Kualitatif Deskriptif. Hasil dari penelitian ini, peneliti membuat kesimpulan yang diperoleh ialah salah satu lembaga yang menerapkan metode ini yatu Lembaga Inkubator Bisnis Baznas dengan sasaran utamanya adalah para pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Pemberdayaan yang dilakukan guna menambah penghasilan dengan memberikan modal dan meningkatkan keterampilan serta pemberian link pasar bagi para pelaku usaha.

Kata Kunci : Pemberdayaan, UMKM

Page 7: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

ii

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad bi Abdullah Shallallahu Alaihi wa

Sallam, keluarga, para sahabat dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa jasa dari berbagai pihak, maka penulis ingin

menghaturkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. H. Arif Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA sebagai Kepala Jurusan Manajemen Dakwah

sekaligus Pembimbing Akademik MD Ziswaf.

3. Drs. Sugiharto, MA sebagai Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah.

4. Lili Bariadi, M.M, M.Si sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan selama proses skripsi ini berjalan.

5. Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu

dan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.

6. Ayahanda dan Almarhumah Ibunda yang selalu mendo’akan, mendukung,

memberikan semangat dan mengizinkan penulis ketika akan mencari data dan

menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Kakakku Ichsan Rosadi, S.Tr.Par dan Adikku David Kholik, terimakasih selama ini

telah memberikan dukungan bagi penulis sehingga skripsi ini telah selesai.

8. Bapak Hadiyanto, S.E dan Ibu Sondari, S.E sebagai narasumber yang telah

meluangkan waktu untuk diwawancarai.

9. Teman-teman Jurusan Manajemen Dakwah konsentrasi Ziswaf, penulis ucapkan

terimakasih kepada kalian yang telah memberikan semangat kepada penulis, dan

khususnya untuk Yulia Damini terimakasih atas dukungan, bantuan, dan semangat

Page 8: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

iii

yang sudah diberikan kepada penulis, semoga akan selalu menjadi sahabat sampai

kapanpun.

10. Bagian perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Umum yang telah membantu penulis

menyediakan berbagai referensi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi.

Jakarta, 1 April 2017

4 Rajab 1438 H

PENULIS

Page 9: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

iii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Penelitian .............................................. 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ......................................... 6

D. Metode Penelitian .............................................................................. 7

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 10

F. Sistematika Penulisan ......................................................................... 11

BAB II. PEMBERDAYAAN UMKM

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan .............................................................. 13

2. Tujuan Pemberdayaan .................................................................... 17

B. Usaha Mikro Kecil dan Menengah

1. Pengertian UMKM ......................................................................... 18

2. Ciri-Ciri UMKM ............................................................................ 20

3. Kriteria UMKM ............................................................................. 23

4. Peran UMKM ................................................................................ 25

5. Karakteristik UMKM .................................................................... 28

6. Masalah/Hambatan Pada UMKM ................................................. 31

7. Tantangan UMKM ........................................................................ 35

Page 10: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

iv

C. Pemberdayaan UMKM

1. Cara Mudah Pemberdayaan UMKM ............................................. 37

2. Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

a. Konsep OPOP ........................................................................... 42

b. Konsep OVOP ........................................................................... 44

c. Konsep OVOC .......................................................................... 47

3. Pengembangan OPOP -OVOP- OVOC Untuk Meningkatkan

Kesejahteraan Individu, Komunitas, Bangsa, dan Negara ............. 50

BAB III. GAMBARAN UMUM LEMBAGA INKUBATOR BISNIS

BAZNAS

A. Gambaran Baznas

1. Profil Baznas ................................................................................... 51

2. Visi Misi Baznas ............................................................................. 54

3. Susunan Kepengurusan ................................................................... 55

4. Tujuan Baznas ................................................................................ 58

5. Kebijakan Baznas ........................................................................... 59

6. Tata kerja Baznas ........................................................................... 60

7. Program Baznas .............................................................................. 60

8. Layanan Muzakki Baznas ............................................................... 61

B. Gambaran Lembaga Inkubator Bisnis

1. Definisi Lembaga Inkubator Bisnis ................................................ 62

2. Tujuan Lembaga Inkubator Bisnis .................................................. 62

3. Segmentasi Lembaga Inkubator Bisnis .......................................... 63

4. Tahapan-Tahapan Lembaga Inkubator Bisnis ................................ 63

Page 11: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

v

5. Struktur Lembaga Inkubator Bisnis ............................................... 64

BAB VI. ANALISIS “PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH PADA LEMBAGA INKUBATOR BISNIS BAZNAS

1. Analisis Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pada

Lembaga Inkubator Bisnis .................................................................. 65

2. Faktor pendukung dan Penghambat Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah Pada Lembaga Inkubator Bisnis ................................. 73

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 77

B. Saran .................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 79

LAMPIRAN ..................................................................................................... 81

Page 12: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jumlah penduduk miskin dan pengangguran dari tahun ke tahun semakin

meningkat. Penduduk yang miskin tersebut disebabkan karena tidak memiliki

pekerjaan (pengangguran). Sejak pemerintahan orde lama, orde baru, hingga

orde reformasi sekarang ini, dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera,

adil dan makmur, baik materil maupun spiritual, pemerintah telah melakukan

pembangunan di berbagai bidang secara berkesinambungan.1 Namun rupanya

peningkatan kesejahteraan tersebut belum dirasakan oleh seluruh masyarakat

Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik hal itu terbukti dari masih

tingginya angka kemiskinan pada tahun 2016 sekitar 10,34 juta orang. Dan

angka pengangguran yang mencapai 7,45 juta orang.

Penduduk yang menganggur, pada umumnya tersebar di pesedaan dan di

perkotaan. Pengangguran di pedesaan disebabkan masyarakat tersebut

berpendidikan rendah dan tidak memiliki keteranpilan atau keahlian.

Sedangkan pengangguran di perkotaan di dominasi oleh lulusan sarjana. Para

sarjana yang menganggur tersebut, pada umumnya sulit mendapatkan

pekerjaan di kantor- kantor pemerintah atau di perusahaan disebabkan

persyaratan-persyaratan yang sulit dipenuhi. Apalagi keadaan ekonomi

sedang krisis, bahkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terjadi dimana-

1 Sudrajad, Kiat Mengentaskan Pengangguran & Kemiskinan Melalui Wirausaha,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), cet. Ke-1, h.1.

Page 13: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

2

mana. Tentunya masalah seperti ini harus mendapatkan solusi yang tepat agar

tingkat pengangguran juga bisa berkurang, dan salah satu caranya adalah

dengan pemberdayaan ekonomi produktif. 2

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk pemberdayaan ekonomi

yang produktif agar bisa mengurangi pengangguran adalah membantu

membuka lapangan kerja/ usaha bagi mereka yang membutukan pekerjaan,

yakni berwirausaha dengan membina Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM).

Memang masalah yang paling utama yang dihadapi dalam Usaha Mikro

Kecil Menengah (UMKM) adalah modal yang terbatas. Banyak jasa yang

menawarkan pinjaman kredit untuk berwirausaha, namun sayangnya modal

yang didapatkan dari perkreditan adalah dengan suku bunga yang tinggi.

Untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang baru merintis usahanya,

membayar pinjaman dengan suku bunga yang tinggi menjadi sebuah masalah.

Untuk itu, cara yang paling mudah mendapatkan modal untuk berwirausaha

tanpa adanya suku bunga adalah dengan cara memberdayakan ekonomi

masyarakat melalui dana zakat produktif yang terdapat di lembaga-lembaga

pengelolaan zakat, yakni dengan berbagai programnya yang memberikan

modal kepada mustahik untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya.

Salah satu instrumen keuangan Islam adalah dana zakat. Untuk kurun waktu

yang begitu lama umat Islam memiliki persepsi bahwa anjuran zakat tidak

2 Sudrajad, Kiat Mengentaskan Pengangguran & Kemiskinan Melalui Wirausaha,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), cet. Ke-1, h.3

Page 14: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

3

lebih dari sekedar ritual ibadah yang terpisah dari konteks sosial.3 Padahal

dana zakat bisa diberdayakan melalui ekonomi produktif untuk memandirikan

mustahik.

Usaha yang dapat dilakukan agar para mustahik bisa mandiri secara

ekonomi adalah dengan pemberdayaan UMKM. Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) mempunyai peranan yang sangat penting dalam

memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif

membuka lapangan kerja baru dan melalui UMKM juga banyak tercipta unit-

unit kerja baru untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga sangat berperan dalam

mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter pada tahun 1997

disaat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam

mengembangkan usahanya. Namun UMKM juga perlu perhatian khusus

karena para pelaku UMKM pada umumnya hanya menjalankan usahanya cara

yang tradisional dan dengan modal yang pas-pasan merasa kesulitan dalam

mempertahankan usahanya untuk bersaing di era globalisasi dimana

maraknya para pelaku usaha kelas modern, Seperti Indomaret dan Alfamart.

Maka dari itu, Untuk memaksimalkan pemberdayaan ekonomi mustahik

melalui UMKM ini adalah perlu adanya lembaga yang mengurus pengelolaan

zakat dengan baik, amanah dan transparan, dalam hal ini merupakan tugas

dari amil zakat. Karena sejatinya zakat adalah salah satu cara mewujudkan

3 Abdul Majid, Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi, (Bandung:

Pustaka Setia,2002), h.213

Page 15: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

4

prinsip tolong menolong dan salah satu zara mewujudkan keadilan sosial.4

Maka dari itu, diperlukan profesionalisme suatu lembaga dalam menjalankan

tugasnya dalam mengelola dana zakat. Di dalam undang-undang No. 23 tahun

2011 tentang pengelolaan zakat disebutkan bahwa tujuan pengelolaan zakat

adalah meningkatnya pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat

sesuai dengan tuntunan agama, meningkatnya fungsi dan peranan pranata

keagamaan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan

sosial, serta meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat, sebagaimana telah

dilakukan dalam sejarah Islam.

Saat ini terdapat banyak lembaga Amil zakat yang mengelola dana zakat,

infak dan sodaqoh yang memiliki program penggalangan dan pendistribusian

dana yang beraneka ragam untuk kepentingan Umat, baik yang konsumtif

maupun produktif. Salah satu Lembaga Amil Zakat yang memiliki program

pendistribusian dana zakat, infak dan sodaqoh secara produktif adalah Badan

Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah lembaga pengelola zakat

yang dibentuk oleh pemerintah yang mendistribusikan dana Zakat secara

produktif dengan programnya yakni Lembaga Inkubator Bisnis. Lembaga

Inkubator Bisnis adalah lembaga yang memberikan suatu program usaha

melalui rangkaian pembinaan elemen usaha agar menjadi perusahaan/UMKM

yang profitable, memiliki pengelolaan organisasi produksi; keuangan yang

4 Farida Prhatini dkk, Hukum Islam Zakat dan Wakaf Teori dan Prakteknya di

Indonesia, Penerbit Papas Sinar Sananti dengan Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas

Indonesia, h.47-48.

Page 16: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

5

benar, dan menjadi perusahaan/UMKM yang sustainable, hingga akhirnya

memiliki dampak yang positif bagi masyarakat.

Lembaga Inkubator Bisnis di luncurkan oleh BAZNAS untuk membina

dan mempercepat pengembangan UMKM milik mustahik. Dengan

segmentasi mustahik dari ashnaf miskin yang memiliki start up company atau

UMKM yang masih berada dalam tahap awal (early stage) usaha.

Umumnya kategori usaha baru di Indonesia yang kurang dari 1 tahun.

Direktur Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mengatakan bahwa program

inkubator ini akan memberikan bantuan stimulan pendanaan. Besarnya RP 5

Miliar dengan proyeksi 1.000 orang penerima manfaat. Mereka akan

didorong untuk memiliki usaha yang berkembang, menguntungkan serta

berkelanjutan dalam setiap tahunnya.5

Melihat perkembangan pasar yang didominasi oleh mini market seperti

indomaret atau alfamart yang semakin berkembang pesat belakangan ini dan

menguasai pasar. Maka Lembaga Inkubator bisnis hadir sebagai Agence of

change dalam mengubah usaha mustahik yang tradisional menjadi lebih

modern dengan sistem yang modern pula.

Berkaitan dengan pernyataan di atas, maka penulis tertarik untuk

mengambil judul “Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

5Artikel Surabaya Bisnis: Percepat UMKM, Baznas Luncurkan Lembaga Inkubasi

Bisnis, http://surabaya.bisnis.com/, dikutip pada tanggal 29 Januari 2017.

Page 17: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

6

pada Lembaga Inkubator Bisnis di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Pusat”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk memberikan arah yang tepat serta menghindari terlalu luas dan

melebarnya pembahasan, maka dalam tulisan ini dibuat batasan ruang lingkup

masalah yang akan diteliti pada : Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) pada Lembaga Inkubator Bisnis di Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Pusat.

2. Perumusan Masalah

Agar perumusan masalah ini lebih terarah dan fokus ke dalam penulisan

skripsi ini, maka dirumuskan dalam rangka menjawab permasalahan sebagai

berikut :

a. Bagaimana Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

pada Lembaga Inkubator Bisnis di Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Pusat.

b. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam Pemberdayaan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada Lembaga Inkubator Bisnis di

BAZNAS Pusat.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menjawab permasalahan-

permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya yakni :

Page 18: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

7

a. Untuk mengetahui bagaimana Pemberdayaan usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) pada Lembaga Inkubator Bisnis di BAZNAS

Pusat.

b. Untuk mengetahui apa faktor pendukung dan penghambat dalam

pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada

Lembaga Inkubator Bisnis di BAZNAS Pusat.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

atau tambahan informasi serta data kepustakaan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan yang terkaitan dengan teori-teori pendayagunaan dana zakat

produktif. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi

dalam pembuatan makalah, karya tulis, bahkan penelitian selanjutnya.

b. Kontribusi Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian yang menarik dan

menambah wawasan serta cakrawala keilmuan khususnya bagi penulis,

umumnya bagi pembaca.

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau secara lisan dari orang-orang dan prilaku yang

dapat diamati. Untuk lebih memahami istilah penelitian kualitatif ini, maka

perlu kiramya mengemukakan salah satu teori menurut Bogdan dan Taylor

Page 19: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

8

yang dikutip oleh Lexy mendefiisikan, Metode kualitatif adalah sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.6

Dengan memilih metode kualitatif ini, peneliti mengharapkan dapat

memperoleh data yang lengkap dan akurat. Ditinjau dari sifat penyajian

datanya, penulis menggunakan metode deskriptif yang mana metode

deskriptif merupakan penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, dan tidak menguji hipotesis atau prediksi.7

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yaitu tempat memperoleh keterangan. Dan yang menjadi

subjek pada penelitian ini adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Pusat di Jl. Jendral Sudirman Gedung Arthaloka. Sedangkan yang menjadi

objek penelitian ini adalah Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) pada Lembaga Inkubator Bisnis di Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Pusat.

3. Lokasi dan waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di kantor Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Pusat di Jl.Jendral Sudirman Gedung Arthaloka Lt.5. penelitian

ini dilaksanakan sejak bulan Februari 2017.

4. Teknik Pengumpulan Data

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000), cet-11, h.3

7 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik.

(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2012), Cet. 11, h. 24

Page 20: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

9

untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka penulis menggunakan

teknik penelitian Penelitian Lapangan (field research). Penulis mengadakan

penelitian dengan cara datang langsung ke lapangan (objek) penelitian yang

dituju, yakni kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat.

Sedangkan data yang diperoleh dari metode ini merupakan data primer

(utama) penelitian.

Dalam penelitian lapangan ini, penulis juga menggunakan beberapa teknik

untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pembahasan diantaranya

sebagai berikut:

1) Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap

gejala-gejala yang diteliti.8 Penulis melakukan penelitian dengan mengamati

langsung terhadap segala sesuatu yang terkait dengan masalah Pemberdayaan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada Lembaga Inkubator Bisnis di

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Pusat.

2) Wawancara

Wawancara (interview) ialah Tanya Jawab Lisan antara penulis dengan

divisi Lembaga Inkubator Bisnis dan Staff jajarannya. Penulis menggunakan

teknik interview bebas terpimpin, yaitu penulis menyiapkan beberapa

pertanyaan kepada pihak yang telah penulis siapkan, lalu dijawab oleh

responden dengan bebas dan terbuka. Penulis melakukan wawancara dengan

8 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2003) Cet. Ke-4, h. 53

Page 21: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

10

pihak Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS dan juga pak indra selaku pihak

pemberdayaan eceng gondok.

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-

dokumen.9 penulis menggunakan data dan sumber-sumber yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Sedangkan data-data ini,

penulis peroleh dari buku-buku, profile company, arsip-arsip dan lain

sebagainya yang dapat mendukung dan berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

4) Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif analisis,

yaitu suatu teknik analisis data; dimana penulis terlebih dahulu memaparkan

semua data yang diperoleh dari pengamatan, kemudian menganalisisnya

dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.

5) Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan

skripsi pada buku “Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta” yang diterbitkan oleh Akademik Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-2011.

E. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi alasan peninjauan

pustaka, antara lain :

9 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2003) Cet. Ke-4, h. 73

Page 22: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

11

1. Judul Skripsi “Pendistribusian Dana Zakat Untuk pemberdayaan

ekonomi masyarakat pada Badan Amil Zakat (BAZDA) Kab.

Karawang”. Penulis Mukhlisin. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah 2009. Pada penelitian ni

penulis membahas tentang kegiatan pengelolaan zakat, infaq dan

sodaqoh dalam pemberdayaan ekonomi umat di Badan Amil Zakat

(BAZDA) Kab. Karawang.

2. Judul skripsi “Pendayagunaan Dana CSR (Corporate Social

Responsibility) PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Melalui

Program Mitra Binaan”. Penulis Khilda Kholishoh. Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah 2010.

Pada Penelitian ini membahas tentang pendayagunaan dana CSR pada

bidang ekonomi yaitu mitra binaan dengan program tendanisasi yang

salah satuya diberikan kepada pedagang kaki lima.

Kedua skripsi di atas berbeda dengan skripsi yang penulis tulis. meskipun

objeknya sama tetapi berbeda judul dan pembahasan. Karena skripsi yang penulis

tulis adalah tentang Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)

Pada Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memberi gambaran mengenai penelitian ini, pembahasan dilakukan

secara komprehensif dan sistematik meliputi :

Bab I Pendahuluan : yang secara singkat menjelaskan latar belakang,

batasan serta rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelituan, metodologi

penelitian dan tinjauan pustaka serta sistematika penulisan.

Page 23: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

12

Bab II Landasan Teoritis : Pengertian pemberdayaan, Tujuan

Pemberdayaan, sifat Penyaluran, Pola Penyaluran, Sasaran Penyaluran,

Pengertian UMKM, Ciri-ciri UMKM, Kriteria UMKM, Peran UMKM ,

Karakteristik UMKM, Masalah/ Hambatan UMKM, Tantangan UMKM,

Pemberdayaan UMKM, Konsep OPOP, Konsep OVOP, Konsep OVOC.

Bab III Gambaran Umum : Profile Lembaga, Visi Misi, Struktur

Organisasi, Tujuan Mutu, Kebijakan Mutu, Tata Kerja BAZNAS, Program

BAZNAS, Layanan Muzakki BAZNAS, Pengertian Lembaga Inkubator Bisnis

BAZNAS, Tujuan Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS, Segmentasi Lembaga

Inkubator Bisnis BAZNAS, Tahapan-Tahapan Lembaga Inkubator Bisnis

BAZNAS, Struktur Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS.

BAB IV Analisa Data : Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah

(UMKM) pada Lembaga Inkubator Bisnis di Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Pusat, faktor pendukung dan penghambat dalam Pemberdayaan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada Lembaga Inkubator Bisnis di

BAZNAS Pusat.

BAB V Penutup : yang terdiri dari kesimpulan hasil penelitian yang

sesuai dengan rumusan masalah, saran untuk BAZNAS Pusat sebagai bahan

pertimbangan dan pengembangan lembaga, serta masukan bagi peneliti

selanjutnya.

Page 24: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

13

BAB II

PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

A. Pemberdayaan

1. Pengertian Pemberdayaan

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata dasar power yang berarti

kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan. Awalan em berasal dari

bahasa latin dan yunani, yang berarti didalamnya, karena itu pemberdayaan dapat berarti

kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber kreativitas. Dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia kata pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaan pemanfaatan

yang sebaik baiknya dengan hasil yang memuaskan.1

Menurut Dubois dan Miley yang dikutip oleh Gunawan Sumodiningrat dalam buku

menuju ekonomi berdikari mengemukakan bahwa dasar-dasar pemberdayaan meliputi:2

a. Pemberdayaan adalah proses kerja sama antara klien dan pelaksana kerja secara

bersama-sama yang bersifat mutual benefit.

b. Proses pemberdayaan memandang klien sebagai komponen dan kemampuan

yang memberikan jalan ke sumber penghasilan dan memberikan kesempatan.

c. Klien harus merasa dirinya sebagai agen bebas yang dapat mempengaruhi.

1 Badudu Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta:Pustaka sinar harapan,2001) h.318

2 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC),(Yogyakarta: Media Pressindo,2015), cet.ke-1, h.19

Page 25: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

14

d. Pemberdayaan meliputi jalan ke sumber-sumber penghasilan dan kapasitas

untuk menggunakan sumber-sumber pendapatan tersebut dengan cara efektif.

e. Proses pemberdayaan adalah masalah yang dinamis, sinergis, pernah berubah,

dan evolusioner (berangsur-angsur) yang selalu memiliki banyak solusi.

f. Pemberdayaan adalah pencapaian melalui struktur-struktur paralel dari

perseorangan dan perkembangan masyarakat.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pemberdayaan adalah proses menyeluruh;

suatu proses aktif antar motivator, fasilitator, dan kelompok masyarakat yang perlu

diberdayakan melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan,, pemberian berbagai

kemudahan serta peluang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.3

Proses pemberdayaan hendaknya meliputi enabling (menciptakan suasana kondusif),

empowering (penguatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat), protecting (perlindungan

dari ketidakadilan), supporting (bimbingan dan dukungan), dan foresting (memelihara

kondisi yang kondusif tetap seimbang).4

Pemberdayaan bisa juga diartikan sebagai perubahan kepada arah yang lebih baik,

dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan upaya meningkatkan

taraf kehidupan ketingkat yang lebih baik. pemberdayaan juga berarti meningkatkan

3 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.20

4 Gunawan Sumodiningrat, dkk., Pitutur Luhur Budaya Jawa: 1001 Pitutur Luhur Untuk Menjga

Martabat dan Kehormatan Bangsa Dengan Nilai-Nilai Kearifan Lokal, (Yogyakarta:Narasi, 2014). H.246.

Page 26: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

15

kemampuan dan rasa percaya diri menggunakan daya yang dimiliki ke arah yang lebih

baik lagi.5

Istilah pemberdayaan diartikan sebagai upaya memperluas horizon pilihan bagi

masyarakat, dalam upaya pendayagunaan potensi, pemanfaatan yang sebaik-baiknya

dengan hasil yang memuaskan. Ini berarti masyarakat diberdayakan untuk melihat dan

memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, dapat dikatakan bahwa masyarakat yang

berdaya adalah yang dapat memilih dan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan

pilihan-pilihan.6

Pemberdayaan merujuk pada kemauan orang, khususnya kelompok rentan dan

lemah sehingga mereka memiliki kekuatan dan kemampuan dalam:

a. Memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka memiliki kebebasan.

Kebebasan yang dimaksud bukan bebas mengemukakan pendapat, melainkan

bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan dan bebas dari kemiskinan ilmu.

b. Menjagkau sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat

meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa

yang mereka perlukan.

c. Berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan-keputusan atau

kemampuan untuk berusaha atau bertindak. 7

5 Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, (Yogyakarta: Gajah Mada Universiti Press, 1991),

h.15

6 Nanih Mahendrawati dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam, (Bandung: Rsda

Karya, 2001), cet. Ke-1, h.42

7 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Kesejahteraan

Sosial dan Pekerjaan Sosial. (Bandung: PT.Refika Adiatama,2005), h.59.

Page 27: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

16

Selain itu pemberdayaan atau pengembangan juga berarti menciptakan kondisi

semua orang yang lemah dapat menyumbang kemampuannya secara maksimal untuk

mencapai tujuannya. Pemberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan

individu bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberadaan masyarakat yang

bersangkutan, dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan

masyarakat.8

Pemberdayaan merupakan modal empiris (berdasarkan pengalaman) pengembangan

prilaku individual dan kolektif dalam dimensi karya terbaik, baik sisi ekonomi, sosial dan

cultural dengan titik tekan pada pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat, dengan

demikian istilah pemberdayaan adalah suatu sistem pembangunan yang berorientasi

pada peningkatan sumber daya manusia (SDM) dengan mengedepankan atas partisipasi,

musyawarah, keadilan dan berkesinambungan.9

Dalam membuat program pemberdayaan di Lembaga Amil Zakat, maka amil harus

menyadari penuh bahwa posisinya adalah sebagai pengelola. Sebagai mediator, amil

harus paham bahwa mengemas program sesungguhnya menahan hak mustahik untuk

segera sampai. Artinya tanpa program pun, mustahik sudah berhak mengambil dana

zakat yang menjadi haknya. Hak-hak mustahik inilah yang harus dijadikan landasan.

Agar dalam bekerja amil tak pernah lepas dari semangat khidmat.10

Sebagaimana diketahui bahwa permasalahan yang pertama dan paling utama yang

dihadapi oleh masyarakat Indonesia adalah kemiskinan. Kemiskinan bukan lagi suatu

8 Bambang Rudito, Akses Peran serta Masyarakat: Lebih Jauh Memahami Community Development

(Jakarta:ICDS, 2003), h.153

9 Nanih Mahendrawati dan Agus Ahmad Safei, Pengembangan Masyarakat Islam, cet. Ke-1, h.42

10 Eri Sudewo, Manajemen Zakat Tinggalkan 15 tradisi 8 Terapkan 4 Prinsip Dasar, (Jakarta: Institut

Manajemen Zakat, 2004), Cet.ke-1, h.222

Page 28: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

17

yang harus diratapi, tetapi harus berupaya mencari jalan keluarnya. Dengan demikian,

maka dibutuhkan pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan. Dan dapat

disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah cara atau kemampuan berbuat untuk

melakukan sesuatu yang mendatangkan manfaat yang besar dengan hasil yang

memuaskan.

2. Tujuan Pemberdayaan

Pemberdayaan merupakan upaya meningkatkan hakikat lapisan masyarakat dan

pribadi manusia, upaya tersebut meliputi:11

a. Mendorong, memotivasi, meningkatkan kesadaran akan potensinya, dan

menciptakan iklim atau suasana untuk berkembang

b. Memperkuat daya, potensi yang dimiliki dengan langkah-langkah positif

memperkembangkannya.

c. Penyediaan berbagai masukan, pembukaan akses keperluan. Upaya pokok yang

dilakukan adalah peningkatan taraf pendidikan, derajat kesehatan, akses kepada

modal, teknologi tempat guna, informasi, lapangan kerja dan pasar. Dengan

fasilitas-fasilitasnya.

Menurut Edi Suharto tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat masyarakat,

khususnya kelompok lemah yang memiliki ketidakberdayaan karena kondisi internal

(misalnya persepsi mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas

11 L.Nyoman Sumaryadi, Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan

Masyarakat (Jakarta: Citra Utama 2005), h.114

Page 29: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

18

oleh struktur sosial yang tidak adil).12 Sedangkan menurut Ife, pemberdayaan bertujuan

untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah atau tidak beruntung.13

B. Usaha Mikro dan Kecil dan Menengah (UMKM)

1. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Usaha Mikro dan Kecil dan Menengah (UMKM) adalah unit usaha produktif yang

berdiri sendiri di semua sektor ekonomi.14 pengusaha mikro didefinisikan sebagai orang

atau badan usaha yang menjual barang atau jasa langsung pada konsumen akhir untuk

memenuhi kebutuhannya.15 Menurut keputusan Kementrian Keuangan

No.40/KMK.06/2003, tentang pendanaan kredit usaha mikro dan kecil, pengertian

UMKM adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan warga Negara Indonesia

dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun. Badan Pusat Statistik

(BPS) mendefinisikan Usaha kecil sebagai usaha skala kecil yang difokuskan pada

industri manufaktur (produk) dengan menggunakan kriteria serapan tenaga kerja.

Berdasarkan kriteria BPS itu, industri skala kecil dicatat sebagai suatu perusahaan

manufaktur, yang memperkerjakan tenaga kerja antara 5-19 orang.16 Sedangakan

12 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan

Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h.60.

13 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Pembangunan

Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h.58.

14 Tulus Tambunan (Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting,

(Jakara: LP3ES, 2012), h. 11

15 Sri Muwarti dan Muhammad Sholahuddin, peran Keuangan Lembaga Mikro Syariah Untuk Usaha

Mikro di Wonogiri, Proceeding Seminar Nasional dan Call For Papers Sancall, (Surakarta: 23 Maret 2013),

h.301

16 Marzuki Usman, Kiat Sukses Pengusaha Kecil, (Jakarta: Jurnal Keuangan dan Moneter dan Institut

Banker Indonesia, 1998), h.1.

Page 30: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

19

menurut Bank Indonesia (BI) definisi usaha kecil dan menengah adalah perusahaan atau

industri yang karakteristiknya berupa modal yang kurang daro Rp.2o juta dan memiliki

aset maksimum Rp.600 juta diluar tanah dan bangunan.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang definisi Usaha Mikro Kecil

dan Menengah adalah sebagai berikut :

a. Usaha Mikro

Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan/ badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang tersebut.

b. Usaha Kecil

Usaha kecil merupakan bagian integral dari usaha nasional yang mempunyai

kedudukan dan peranan yang strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan

nasional.17 Sedangkan dalam pasal 1 ayat (2) Usaha kecil adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha

yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tak langsung dari usaha kecil

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tersebut.

c. Usaha Menengah

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tak langsung dari usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah

17 Noer Soetrisno, peranan Perbankan Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Golongan Ekonomi

Lemah dan Koperasi, (Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, Oktober

1998), h.4

Page 31: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

20

kekayaan bersu atau hasil penjualan tahunan sebagaimana yang dimaksud dalam

Undang-Undang tersebut.

Hal yang dimaksud diatas yakni suatu bisnis kecil menengah dengan karyawan

kurang dari 500 orang (jika itu bisnis yang menghasilkan barang) dan kurang dari 50

karyawan (jika bisnisnya mengasilkan suatu jasa). Jika suatu perusahaan beranggotakan

karyawan lebih dari jumlah tersebut tetapi masuk kurang dari 500, maka perusahaan

tersebut diklasifikasikan sebagai medium-sized business.18

2. Ciri-ciri Usaha Mikro dan Kecil (UMK)

Adapun ciri-ciri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menurut Deddy

Edward adalah sebagai berikut:19

a. Ciri-ciri Usaha Mikro

1) Jenis barang/ komoditi usahanya tidak selalu tetap, sewaktu-waktu dapat

berganti.

2) Tempat usahanya tidak selalu menetap, sewaktu-waktu dapat berpindah

tempat.

3) Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana sekalipun dan

tidak memisahkan keuangan keluarga.

4) Sumber daya manusianya (SDM) belum memiliki jiwa wirausaha yang

memadai.

5) Tingkat pendidikan relative sangat rendah

18 Mukti Fajar, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

Maret 2016), h.114

19Deddy Edward, Ciri-Ciri Usaha UMKM, Pengertian dan Ciri-ciri UMKM, 2008, <http://usaha-

umkm. blog.com. h. 46

Page 32: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

21

6) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya

termasuk NPWP.

Contoh usaha mikro:

1) Usaha tani pemilik dan penggarap perorangan, peternah, nelayan dan

pembudidaya.

2) Indistri makanan dan minuman, industri meubel air pengolahan kayu.

Industri pandai besi pembuat alat-alat.

3) Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di pasar, dan lain-lain.

4) Peternak ayam, itik dan perikanan.

5) Usaha jasa-jasa seperti pembengkelan, salon kecantikan, ojek dan penjahit.

b. Ciri-Ciri Usaha Kecil20

1) Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap dan tidak

mudah berubah.

2) Lokasi/ tempat usaha umumnya sudah menetap dan tidak berpindah-pindah.

3) Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan waapau masih

sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan

keluarga, dan sudah membuat neraca usaha.

4) Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk

NPWP

5) Sumber daya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam

berwirausaha

6) Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik

seperti business planning.

20 Deddy Edward, Ciri-Ciri Usaha UMKM, Pengertian dan Ciri-ciri UMKM, 2008, <http://usaha-

umkm. blog.com. h. 46

Page 33: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

22

Contoh usaha kecil

1) Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja

2) Pedagang dipasar grosir (agen) dan pedagang pengumpul lainnya

3) Pengrajin industry makanan dan minuman, industri alat rumah tangga,

industri pakaian jadi dan industri kerajinan tangan.

4) Peternah ayam, itik dan perikanan

c. Ciri-ciri Usaha Menengah21

1) Pada umumnya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik,

lebih teratur bahkan lebih modern. Dan dengan pembagian tugas yang jelas

antara bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.

2) Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntasi

dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau

pemeriksaan.

3) Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi perburuhan, telah

ada jamsostek, pemeliharaan kesehatan dll.

4) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin tetangga, izin

usaha, izin tempat, NPWP, upaya pengelolaan lingkungan dll.

5) Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan

terdidik.

Contoh usaha menegah : Jenis usaha menengah hampir komoditi dari hampir

seluruh sektor mungkin hampir secara merata, yaitu :

1) Usaha pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan skala menengah

21 Deddy Edward, Ciri-Ciri Usaha UMKM, Pengertian dan Ciri-ciri UMKM, 2008, <http://usaha-

umkm. blog.com. h. 46

Page 34: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

23

2) Usaha perdagangan (grosir) termasuk ekspor dan impor.

3) Usaha jasa EMKL (ekspedisi muatan kapal laut) garment dan jasa

transportasi taxi dan bus.

4) Usaha industri makanan dna minuman, elektronik dan logam

5) Usaha pertambangan batu gunung untuk konstruksi dan marmer buatan.

3. Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

a. Adapun kriteria usaha mikro menurut Undanng-Undang nomor 20 tahun 2008

pasal 6 ayat (1), , disebutkan bahwa :

1) Usaha Mikro adalah memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan

tempat usaha;

2) atau memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,- (

tiga ratus juta rupiah).22

b. Adapun kriteria Usaha Kecil dapat dilihat pada pasal 6 ayat (1), disebutkan

bahwa:

1) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,- ( lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) memiliki pengasilan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,- (dua miliar lima

ratus juta rupiah). 23

a. Adapun kriteria Usaha menengah, yakni :

22 Mukti Fajar, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, Maret 2016), h. 112

23 Mukti Fajar, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, h.113

Page 35: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

24

1) memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan yang paling banyak Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh

miliar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

2) memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000,- (dua

miliar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banuak Rp.

50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah).

Tabel 1.1 Kriteria UMKM dan Usaha Besar Berdasarkan Aset dan Omset

Ukuran Usaha Kriteria

Aset Omset

Usaha Mikro Maksimal Rp 50 Juta Maksimal Rp300

juta

Usaha Kecil >Rp50 juta - Rp500juta >Rp300juta – 2,5

miliar

Usaha Menengah >Rp500juta – Rp10

miliar

>Rp2,5 miliar –

Rp50 miliar

Usaha Besar >Rp10miliar >Rp50 miliar

Sumber: Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, 2012

Selain berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2008, ada pula kriteria Usaha

Mikro Kecil dan Menengah dari sudut pandang yang berbeda, pengelompokan kriteria

tersebut adalah:24

a. Livelihood Activities (UMKM sektor informal), merupakan Usaha Kecil

Menengah yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah,

24 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.86

Page 36: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

25

yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah pedagang

kaki lima.

b. Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat

pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.

c. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah

memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan

ekspor

d. Fast Moving Enterprise, merupakam Usaha Kecil Menengah yang telah

memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha

Besar (UB).

4. Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Permasalahan ekonomi tida hanya meliputi masalah mikro saja seperti kekauan

harga, monopoli, dan eksternalitas yang memerlukan intervensi pemerintah.

Permasalahan ekonomi juga terjadi dalam lingkup makro yang memerlukan kebijakan

pemerintah. Di negara-negara berkembang, pada umumnya terdapat tiga masalah besar

pembangunan ekonomi, yaitu kemiskinan, kesejangan ekonomi, dan penganggurran yang

terus meningkat.25

Diakui bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peranan

penting didalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara

sedang berkembang (NSB), tetapi juga di negara-negara maju (NM). Di negara maju

(NM), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM sangat penting, tidak hanya karena

kelompok tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan usaha besar (UB),

seperti halnya di negara sedang berkembang (NSB).

25 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.200

Page 37: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

26

Di negara sedang berkembang khususnya di Asia, Afrika dan Amerika Latin,

UMKM juga berperan sangat penting, khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan

sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan

kemiskinan, serta pengembangan ekonomi pedesaan. 26. Peran penting Usaha Mikro

Kecil dan Menengah tidak hanya berarti bagi pertumbuhan di kota-kota besar tetapi juga

bagi pertumbuhan ekonomi di pedesaan. Berikut beberapa peran penting UMKM :27

1) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan dalam memberikan

pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, mendorong pertumbuhan

ekonomi, serta mewujudkan stabilitas nasional.

2) Krisis moneter 1998 dan krisis 2008-2009, UMKM tetap bertahan dari

goncangan krisis sebanyak 96%.

3) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga sangat membantu negara/

pemerintah dalam hal menciptakan lapangan kerja baru lewat UMKM dan juga

banyak terciptanya unit-unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru

yang mendukung pendapatan rumah tangga.

4) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki fleksibelitas yang tinggi

jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar, sehingga

UMKM perlu perhatian khusus yang didukung oleh informasi akurat, agar

terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan

elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Menurut Tulus Tambunan dalam

bukunya Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, Dalam hal pemasaran,

UMKM pada umumnya tidak mempunyai sumber-sumber daya untuk mencari,

26 Tulus Tambunan, usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.1

27 Artikel Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, Profile Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM), h.27, dikutip 8 Februari 2017.

Page 38: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

27

mengembangkan atau memperluas pasar-pasar mereka sendiri. Sebaliknya,

mereka sangat tergantung pada mitra dagang mereka untuk memasarkan

produk-produk mereka, atau tergantung pada konsumen yang datang langsung

ke tempat mereka.28

5) Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, sering kali dikaitkan

dengan masalah- masalah kemiskinan, ketimpangan distribusi pendapatan,

proses pembangunan yang tidak merata abara daerah perkotaan dan perdesaan,

serta masalah urbanisasi. Perkembangan UMKM diharapkan dapat memberikan

kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan

masalah tersebut diatas.

Keberadaan usaha kecil di Indonesia memang mewakili hampir seluruh unit usaha di

berbagai sektor ekonomi yang hidup di perekonomian Indonesia, karena jumlahnya yang

sangat besar. Sampai saat ini usaha kecil mewakili sekitar 99,85% dari jumlah unit usaha

yang ada, sedangkan usaha menengah sebesar 0,14% saja, dan sisanya ada pada unit

usaha besar yakni 0.01 % saja.29

Dengan demikian, corak perekonomian Indonesia ditinjau dari subjek hukum pelaku

usaha adalah eknomi rakyat yang terdiri dari usaha kecil di berbagai sektor, terutama

sektor pertanian dan perdagangan maupun jasa industri pengolahan.

Dengan menyadari betapa pentingnya UMKM, tidak mengherankan kenapa

pemerintah di hampir semua negara sedang berkembang (NSB) termasuk Indonesia,

sudah lama mempunyai berbagai macam program untuk mendukung perkembangan dan

pertumbuhan UMKM.

28 Tulus Tambunan USAHA Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h. 53

29 Mukti Fajar, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, Maret 2016), h.248

Page 39: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

28

5. Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Karakteristik Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan sifat atau

kondisi faktual yang melekat pada aktifitas usaha maupun perilaku pengusaha yang

bersangkutan dalam menjalankan bisnisnya. Karakteristik ini yang menjadi pembeda

antar pelaku usaha sesuai dengan skala usahanya. Menurut Bank Dunia, Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu: 1. Usaha

Mikro (jumlah karyawan 10 orang); 2. Usaha Kecil (jumlah karyawan 30 orang); dan 3.

Usaha Menengah (jumlah karyawan hingga 300 orang).30

Di dalam literatur diakui secara luar bahwa di negara sedang berkembang (NSB),

Usaha Mikro dan kecil dan Menengah (UMKM) sangat penting karena karakteristik

utama yang berbeda dengan Usaha Besar (UB), yakni :31

a. Jumlah perusahaan sangat banyak (Jauh melebihi jumlah UB), terutama dari

kategori usaha mikro (UMI) dan usaha kecil (UK). Berbeda dengan usaha besar

(UB) dan usaha menengah (UM), usaha mikro (UMI) dan usaha kecil (UK)

tersebar diseluruh pelosok perdesaan, termasuk di wilayah-wilayah yang relatif

terisolasi (terpisah/terkucilkan). Karena itu, kelompok usaha ini mempunyai

signifikansi “lokal” yang khusus untuk ekonomi perdesaan. Dalam kalimat lain,

kemajuan pembangunan ekonomi pedesaan sangat ditentukan oleh kemajuan

pembangunan UMKM-nya.

b. Karena sangat padat karya, yang berarti mempunya potensi pertumbuhan

kesempatan kerja sangat besar, pertumbuhan UMKM dapat dimasukkan sebagai

elemen penting dari kebijakan nasional untuk meningkatkan kesempatan kerja

30 Artikel Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, Profil Bisnis Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM), h.23

31 Tulus Tambunan USAHA Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.2

Page 40: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

29

dan menciptakan pendapatan, terutama bagi masyarakat miskin. Hal ini juga

bisa menjelaskan kenapa pertumbuhan UMKM menjadi semakin penting di

pedesaan di negara sedang berkembang (NSB), terutama di daerah-daerah

dimana sektor pertanian mengalami stagnasi (perhentian) atau tidak mampu lagi

menyerap pertumbuhan tahunan dari penawaran tenaga kerja di pedesaan.

Dengan kondisi tersebut, maka akan menciptakan arus manusia mengalami

perdesakan ke perkotaan. Apabila kegiatan-kegiatan di perkotaan tidak mampu

menyerap para pendatang maka akan terjadi menambah tingkat pengangguran

dan akan muncul masalah sosial di perkotaan. Maka dari itu, UMKM di

pedesaan dapat memainkan peran krusial (penting) agar tidak terjadi hal yang

tidak di inginkan tersebut.32

c. Tidak hanya mayoritas dari UMKM, terutama usaha mikro (UMI) di negara

sedang berkembang (NSB) khususnya di pedesaan, kegiatan-kegiatan produksi

dari kelompok usaha ini juga pada umumnya berbasis pertanian. Karena itu,

upaya-upaya pemerintah mendukung UMKM sekaligus juga merupakan cara

tak langsung namun efektif untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan

produksi di sektor pertanian. Melihat banyaknya variabel yang harus dihadapi

UMKM untuk berkembang, maka perlukiranya pemerintah memberikan

perlidungan dan perhatian dengan membuat regulasi yang fasilitatif bagi

UMKM.33

d. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memakai teknologi-teknologi

yang lebih “cocok” (dibandingkan teknologi canggih) terhadap proporsi dari

fakto-faktor produksi dan kondisi lokal yang ada di negara sedang berkembang

32 Tulus Tambunan, USAHA Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.3

33 Mukti Fajar, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, h.124

Page 41: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

30

seperti sumber daya alam (SDA) dan tenaga kerja berpendidikan rendah yang

berlimpah.

e. Banyak UMKM bisa tumbuh pesat. Bahkan bayak UMKM bisa bertahan pada

saat ekonomi Indonesia dilanda krisis moneter pada tahun 1997/1998. Karena

itu, kelompok usaha ini dianggap sebagai perusahaan yang memiliki fungsi

sebagai basis bagi pengembangan usaha lebih besar.

f. Walau pada umumnya masyarakat pedesaan miskin, banyak bukti

menunjukkan bahwa mereka bisa menabung, dan bersedia ambil resiko dengan

melakukan investasi. Dalam hal ini, UMKM bisa menjadi mobilisasi

tabungan/investasi di pedesaan; sementara pada waktu yang sama, kelompok

usaha ini dapat berfungsi sebagai tempat pengujian dan peningkayan

kemampuan berwirausaha dari orang-orang desa.

g. Walau banyak barang yag diproduksi oleh UMKM juga untuk masyarakat kelas

menengah dan atas, terbukti secara umum pasar utama bagi UMKM adalah

barang-barang konsumsi sederhana dengan harga relatif murah seperti meubel

dari kayu, pakaian desain sederhana, kayu dan lainnya. Barang tersebut untuk

memenuhi sehari-hari masyarakat miskin atau berpendapatan rendah. Namun,

ada juga UMKM yang membuat barang-barang non konsumsi seperti peralatan

produksi, bahan bangunan, dan lainnya.34

h. Seperti sering dikatakan di dalam literatur, satu keunggulan dari UMKM

adalah tingkat fleksibilitasnya yang relatif tinggi terhadap pesaingnya (usaha besar/UB).

Bahwa usaha kecil dan usaha rumah tangga di Indonesia telah memainkan peran penting

34 Tulus Tambunan, USAHA Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.3

Page 42: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

31

dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha dan mendukung

pendapatan rumah tangga.35

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tidak saja berbeda dengan usaha besar

(UB), tetapi di dalam kelompok UMKM itu sendiri terdapat perbedaan karakteristik

antara usaha mikro (UMI) dengan usaha kecil (UK) dan usaha menengah (UM) dalam

sejumlah aspek yang mudah dilihat dari sehari-hari di negara sedang berkembang (NSB),

termasuk Idonesia.

Aspek-aspek itu termasuk orientasi pasar, profil dari pemilik usaha, sifat dari

kesempatan kerja di dalam perusahaan, sistem organisasi dan manajemen yang

diterapkan di dalam usaha, derajat mekanisme di dalam prose produksi, sumber-sumber

dari bahan baku dan modal, lokasi tempat usaha, hubungan-hubungan eksternal, dan

derajat dari keterlibatan wanita sebagai pengusaha.36

6. Masalah/Hambatan pada UMKM

Perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di negara sedang

berkembang (NSB) dihalangi oleh banyak hambatan. Hambatan-hambatan tersebut

(intensitasnya) bisa berbeda dari satu daerah dengan daerah lain atau antara pedesaan

dengan perkotaan, atau antar sektor, atau antar sesama perusahaan di sektor yang sama.

Namun demikian, ada sejumlah persoalan yang umum untuk semua UMKM dinegara

manapun juga, khususnya didalam negara sedang berkembang (NSB). Rintangan-

rintangan umum tersebut adalah keterbatasan modal kerja kesulitan-kesulitan dalam

35 Kuncoro, M., Analisis Spasial dan Regional; Studi Aglomerasi dan Kluster Industri Indonesia,

(Yogyakarta, UPP AMP YKPN,2002), h. 78

36 Tulus Tambunan, USAHA Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.7

Page 43: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

32

pemasaran, dan lainnya.37 Berikut ini adalah beberapa masalah umum UMKM yang

lazim terjadi di Indonesia:

a. Rendahnya Kualitas SDM38

Pada umumnya pedagang kecil tidak mempunyai pendidikan yang memadai untuk

mengembangkan usahanya. Kurangnya pendidikan ini membuat mereka tidak menyadari

pentingnya pengetahuan pasar, sehingga tidak dapat menganalisa faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi atau yang menentukan jumlah usaha pada masa yang akan datang.

Karena sebagian besar UMKM di Indonesia memiliki kualitas SDM yang rendah.

Mereka sering membuat UMKM dengan sendirinya, tanpa didasari oleh pelatihan dan

pendidikan yang memadai. Tak jarang bakwa UMKM sektor informal seperti pedagang

kaki lima, warteg-warteg, dan lain sebagainya, lahir dan terbentuk karena SDM-nya tidak

tahu lagi apa yang harus dikerjakan untuk mempertahankan hidupnya.

Akibatnya, usaha-usaha informal UMKM tersebut menjadi dikerjakan seadanya

tanpa manajemen dan keterampilan yang memadai. Bagi mereka, kalau sudah ada

hasilnya, meskipun ‘tak seberapa’ namun sering dianggap untung.

b. Merasa cukup bila usaha tetap atau bisa Jalan39

Di Indonesia, ada berbagai jenis UMKM dari industri kerajinan, usaha rumah

tangga, perikanan, peternakan, pertanian dan lain-lain. umumnya UMKM itu adalah

usaha perseorangan dengan modal kecil. Didorong dengan rendahnya kemampuan SDM,

yang menyebabkan sebagian sebagian UMKM sudah merasa cukup bila usaha tetap atau

bisa berjalan.

37 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.75

38 Jurnal Dunia Ekuin dan Perbankan, Centre for Strategic and International Studies, Issuess 1-2, Vol

18, 2005.h.150

39 Arfan Pradiansyah, Cherist Every Moment: Menikmati Hidup yang Lebih Indah Setiap Saat.

(Jakarta: Elex Media Koputindo,2004). H.83-84

Page 44: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

33

Mereka menjalankan usaha sebagaimana adanya, tanpa inovasi dan perbaikan

berarti. Dengan demikian, dapat dipastikan usahanya tidak ada perkembangan dan

kemajuan. Disinilah sangat diperlukan adanya pendampingan yang bisa mengarahkan

dan mendidik mereka agar ‘sadar usaha’. Setiap orang harus memiliki kesadaran bahwa

mereka yang bekerja dan berusaha itu harus mendapatkan keuntungan dan bisa

menabung, buka sekedar untuk hidup, bahkan masih sering kekurangan.

c. Lemahnya Manajeman

Kebanyakan dari pedagang kecil terdiri dari para pemilik beserta istri dan

keluarganya. Sering kali terjadi penyalahgunaan kekuasaannya untuk hal-hal di luar

kegiatan usaha yang dapat menyebabkan mundurnya perusahaan bahkan mengalami

kebangkrutan. Dan dalam segi keuangan, pada umumnya pedagang kecil juga tidak

mempunyai administrasi atau pembukuan yang baik yang dapat memberikan gambaran

tentang perusahaan setiap saat. Keadaan keuangan hanya dapat diingat oleh pemilik,

sehingga perusahaan menyebabkan tidak mengetahui kondisinya, apakah dalam keadaan

hutang atau rugi, maju atau mundur, sehingga keuangan rumah tangga bercampur dengan

keuangan perusahaan.40

Dan dalam segi kedisiplinan, biasanya pedagang kecil kurang disiplin dalam

manajemen waktu. Cara berdagangnya pun disesuaikan dengan keinginan pedagang,

sehingga kadang berjualan dan kadang tutup. Sehingga pelanggan segan untuk

berbelanja. Kegiatan usaha pada umumnya masih berpandangan untuk kepentingan

jangka pendek dengan bentuk organisasi sederhana yang sulit diubah. Pola kebiasaan

40 Sri Muwarti dan Muhammad Sholahuddin, “peran Keuangan Lembaga Mikro Syariah Untuk

Usaha Mikro di Wonogiri”, Proceeding Seminar Nasional dan Call For Papers Sancall, (surakarta: 23

Maret 2013), h.302

Page 45: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

34

usaha yang bersifat sederhana. Hal ini menghambat peningkatan nilai tumbuh hasil

produksi secara layak dan kurangnya kebiasaan menabung untuk memupuk modal.

d. Kurangnya Modal41

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha perseorangan atau

perusahaan yang sifatnya tertutup yang mengandalkan pada modal di pemilik yang

jumlahnya sangat terbatas, sedangkan untuk mengembangkan usahanya dibutuhkan

modal dan sebagian modal yang mereka dapatkan adalah modal dengan suku bunga yang

tinggi, yang diberikan pada pelepas uang. Hal itu tetap berlangsung karena tidak ada

alternatif pilihan lain yang harus ditempuh.

Tak jarang terdapat UMKM yang memiliki produk-produk berkualitas dan

memenuhi standar internasional, dan kadang produk hasil usaha mereka dibawa oleh

turis atau ikut dalam pameran internasional. Pada gilirannya, masyarakat internasional

mengenal produk mereka dan kemudian memesan produk tersebut.

Tentu saja ini sebuah peluang yang sangat baik dan menjanjikan. Namun, yang

sering terjadi dilapangan, pesanam tersebut tidak bisa dipenuhi karena kurangnya modal

untuk membuat permintaan dalam jumlah besar. Selain itu, kadang kemalasan orang

Indonesua untuk mengurus berbagai perizinan yang memungkinkan pengiriman produk

ke luar negeri. Kalau sudah begitu, yang rugi tentu UMKM yang bersangkutan. Peluang

didepan mata hilang begitu saja, dan umumya akan dilemparkan pada usaha besar yang

sanggup memenuhi permintaan pesanan tersebut.

e. Lemahnya Pemasaran dan Networking42

41 Adler Haymans Manurung, Modal Untuk Bisnis UKM, (Jakarta:Buku Kompas,2008), h.122

42 Muchtar A.F, Panduan Praktis Strategi Memenangkan Persaigan Usaha dan Menyusun Business

Plan, (Jakarta: Elex Media Komputindo,2010), h.6

Page 46: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

35

Jaringan kerja atau networking sekarang ini menjadi kunci sukses dalam berbagai

jenis usaha. Orang yang memilii networking luas juga mudah dalam berbagai urusan.

Oleh karena UMKM umumnya berdiri sendiri dan urang terencana, networkinh pun

manjadi lemah dan sempit. Ini menyebabkan pemasaran hanya sedikit dan tidak dapat

mengembangkan jaringan pemasarannya dalam waktu yang cepat.

f. Lemahnya Daya Saing43

Tidak semua produk UMKM berkualitas rendah. Namun adanya berbagai faktor

yang masih belum diurus dengan baik, menyebabkan produk UMKM sering dipandang

sebelah mata; terlebih lagi bila kemasannya kurang baik. dari tampilan yang kurang

menarik, membuat konsumen menjadi enggan menengok. Padahal bisa saja sebenarnya

kualitasnya sangat bagus. Inilah yang membuat produk-produk UMKM lemah daya

saingnya.

7. Tantangan Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM)

Sebagaimana telah dijelaskan bahwa saha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

memainkan peran penting dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, baik di

negara sedang berkembang (NSB) maupun di negara maju (NM). Di negara maju (NM)

eksistensi UKM sangat penting, karena kelompok usaha ini menyerap paling banyak

tenaga kerja. Di Asia, Afrika dan Amerika Latin, juga berperan penting, khususnya dari

perspektif kesempatan kerja dan sumber pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi

pendapatan dan pengurangan kemiskinan, serta pembangunan ekonomi desa.44

Walaupun demikian, banyak tantangan yang dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) dalam mempertahankan eksistensinya. Tantangan utama yang

43 Zuhal, Kekuatan Daya Saing Indonesia: Mempersiapkan Masyarakat Berbasis Pengetahuan.

Jakarta: Buku Kompas,2008) h, 24-25.

44 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.54

Page 47: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

36

dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah perusahaan yang

bermutu dan berdaya saing tinggi. Setiap perusahaan, termasuk Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) yang bermutu tdak hanya menghasilkan kinerja yang baik atau

keuntungan (profit) yang besar tetapi juga dampak dari keberadaannya/ kegiatannya

harus positif terhadap lingkungan alam dan sosial/masyarakat.

Yang dimaksud dengan mutu adalah suatu tingkatan tertentu yang ditetapkan sesuai

dengan karakteristiknya. Jadi istilah bermutu adalah mulai dari produknya bermutu, cara

kerja bermutu, proses produksi bermutu dan lainnya. Namun, prosuk bermutu tidak

selalu identik dengan mahal dari produk tersebut. Dan perusahaan yang bermutu tidak

selau harus sebuah perusahaan besar dan modern, bisa juga berlaku pada usaha

tradisional atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).45

Seperti di negara sedang berkembang (NSB) lainnya, daya saing Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) Indonesia relatif rendah, dan ini bisa menjelaskan kenapa

intensitas ekspor Usaha Mikro Kecil dan Mennegah (UMKM) Indonesia relatif rendah.

Bahkan, di pasar domestik juga banyak produk buatan kelompok ushaa tersebut tidak

mampu bersaing dengan barang-barang impor,meskipun dengan harga yang relatif jauh

lebih rendah. Beberapa alasannya sebagai berikut : 46

1. Kualitas barang-barang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lebih rendah

daripada barang-barang impor atau buatan usaha besar (UB) karena banyak hal,

termasuk rendahnya teknologi yang digunakan oleh Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) dan buruknya kualitas sumber daya manusianya (SDM),

termasuk dalam manajemen dan pemasaran.

45 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.55

46 Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.69

Page 48: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

37

2. Tingkat efisiensi dalam proses produksi yang rendah yang tercerminkan oleh

biaya produksi per satu unit output yang relatif tinggi.

3. Kebijakan-kebijakan ekonomi makro di Indonesia, termasuk regulasi

perdagangan-perdagangan, tanpa disengaja lebih menguntungkan barang-barang

impor dari pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang pada gilirannya

mengurangi stimulasi bagi UMKM untuk meningkatkann kualitas produknya

sehingga mengurangi daya saingnya.

C. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

1. Cara Mudah Pemberdayaan UMKM

Cara mudah untuk memajukan UMKM dapat dilakukan dengan pemberdayaan

UMKM. Ini akan menjadi pilihan strategis untuk meningkatkan taraf hidup sebagian

besar rakyat Indonesia. Hal ini dilakukan mengingat jumlah populasi UMKM yang terus

meningkat dari tahun ke tahun.

1) Keberpihakan47

Kecemderungan pemerintah dan pihak terkait untuk memberikan dorongan pada

kemajuan UMKM. Peningkatan program atau kegiatan yang mendorong pertumbuhan

yang berpihak pada rakyat miskin, yaitu melalui perluasan jangkauan dan kapasitas

pelayanan lembaga keuangan mikro (LKM), dan peningkatan kemampuan pengusaha

mikro dalam manajemen usaha dan teknis produksi. Selain itu juga perlu adanya

semangay dan penyebarluasan jiwa kewirausahaan dan pengembangan sistem insentif

bagi wirausaha baru, terutama UMKM yang berbasis IPTEK.

2) Pemberdayaan48

47 Retnaldi, Soetanto Hadinoto Djoko, Micro Credit Challenge: Cara Efektif Mengatasi Kemiskinan

dan Pengangguran di Indonesia.(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007), h.360-361

Page 49: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

38

Proses pembangunan UMKM dimana pemilik dan pelaku UMKM berinisiatif untuk

memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisinya.

Pemberdayaan UMKM dapat terjadi bila pemilik dan pelakunya berpartisipasi secara

aktif.

Dalam rangka mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan,

langkah kebijakan yang ditempuh adalah penyediaan dukungan dan kemudahan untuk

mengembangkan usaha ekonomi produktif berskala mikro atau informal, terutama

dikalangan keluarga miskin atau daerah tertinggal dan kantong-kantong kemiskinan.

Pengembangan usaha skala mikro tersebut dilaksanakan melalui peningkatan kapasitas

usaha dan keterampilan pengeiolaan usaha, peningkatan akses ke lembaga keuangan

mikro, serta sekaligus meningkatkan kapasitas dan perlindungan usahanya sehingga

menjadi unit usaha yang lebih mandiri, berkelanjutan dan siap untuk tumbuh dan

bersaing.

3) Perlindungan49

Perlu dibuat aturan khusus tentang perlindungan UMKM setidaknya di pasar dalam

negeri, umumnya UMKM kalah standar produk secara global, modal kurang, SDM

rendah, pemain asing menguasai pasaran lokal dengan harga lebih murah dan kemasan

lebih menarik.

Upaya peningkatan produktifitas, mutu dan daya saing produk UKM juga ditempuh

melalui fasilitas merek dan desain industri dan sertifikasi desain. Melalui fasilitas

semacam itu, produk UKM menjadi lebih terjamin pemasarannya.

48 Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Sosial: Kajian Tentang Pembangunan Manusia

Indonesia, (Yogyakarta : Media Pressindo,2007), h.9-11

49 Iswi Hariyani, Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet: Kenapa Perbankan Memanjakan

Debitur Besar Sedangkay Usaha/ Debitur Kecil Dipaksa, (Jakarta: Elex Media Komputindo,2010) h.171

Page 50: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

39

4) Kemitraan50

Kemitraan atau patnership adalah kerja sama UMKM dengan badan-badan

pemerintah, organisasi-organisasi nasional/internasional dan berbagai lembaga swadaya

masyarakat untuk membangun dan mengembangkan UMKM dari tingkat desa hingga

nasional. Kegiatan penumbuhan usaha baru juga didukung oleh penyediaan insentif

melalui program kemitraan BUMN dengan usaha kecil dengan memanfaatkan dana yang

bersumber dari penyisihan laba BUMN bagian pemerintah.

5) Subsidi51

Dalam beberapa kasus, subsidi (bentuk bantuan keuangan yang dibayarkan kepada

UMKM tetap dianggap perlu. Pengembangan ke depan akan difokuskan pada

pengembangan sentra mejadi sentra unggulan. Untuk mendorong peningkatan

produktivitas dan mutu UKM, bantuan penguatan dalam bentuk teknologi tepat guna

(TTG). Bantuan teknologi itu diharapkan dapat meningkatkan penerapan teknologi untuk

meningkatkan mutu dan daya saing produk UMKM.

6) Inovasi52

Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM dilaksanakan

melalui langkah peningkatan kualitas kewirausahaan, baik wirausaha yang ada mauoun

calon wirausaha baru.

a. Mengembangkan Keunggulan dan Ciri Khas. Setiap individu dan UMKM

yang memiliki produk tertentu memiliki keunggulan dan ciri khas yang tidak

50 Abun Sanda (Editor), Soffan Wanandi: Aktivis Sejati, (Jakarta : Penerbit Buku Kompas,2011).

H.369

51 Iwantono Sutrisno, Kiat Sukses Berwirausaha:Strategi Baru Mengelola Usaha Kecil dan

Menengah, (Jakarta: Grasindo Gramedia Grup), h.104

52 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC),.ke-1, h.148

Page 51: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

40

dimiliki UMKM lain. keunggulan dan ciri khas itulah yag harus ditonjolkan,

sehingga dapat di ingat konsumen.

b. Meningkatkan Kompetensi dan Menekan Harga. Dengan berbagai pelatihan

dan pendidikan yang sesuai dengan keperluan wirausaha diharapkan akan

mampu meningkatkan kompetensi dan menekan harga jual dari produk UMKM,

sehingga mampu bersaing di pasar global.

7) Subsidi Bukan Harga53

Subsidi bukan harga adalah bantuan yang diberikan kepada UMKM diluar bantuan

keuangan; bisa pelatihan, pengurusan izin, akses informasi, akses pameran, dan lainnya.

Selanjunya, untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak dalam kegiatan

usaha ekonomi, khususnya usaha skala mikro pada sektor informal, ditempuh langkah

pemberdayaan usaha mikro sebagai berikut: (1) pengembangan usaha mikro, termasuk

yang tradisional; (2) penyediaan skim pembiayaan dan peningkatan kualitas layanan

lembaga keuangan mikro; (3) penyediaan insentif dan pembinaan usaha mikro; serta (4)

peningkatan kualitas lembaga keuangan untuk berkembang secara sehat sesuai jati

dirinya dan membangun efisiensi kolektif bagi pengusaha mikro dan kecil.

8) Pasar Global: Pasar Bebas Tidak Terkendali54

Semakin tidak terkendali pasar, semakin besar beban UMKM untuk bertahan.

Pengendaliannya bisa dengan aturan pemerintah dan yang utama meningkatkan kualitas

serta daya saing UMKM. Selain itu, UMKM juga menghadapi tantangan terutama yang

ditimbulkan oleh pesatnya perkembangan globalisasi ekonomi dan liberalisasi

perdagangan bersamaan denga cepatnya tingkat kemajuan teknologi

53 Radhi Fajmi, Kebijakan Ekonomi Pro Rakyat. (Jakarta: Penerbit Republika), h.192

54 Tulus Tambunan, USAHA Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting, h.43

Page 52: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

41

Dengan berbagai hal kondisi UMKm dan solusi serta pemberdayaan yang bias

dilakukan, diharapkan UMKM menjadi usaha yang mandiri, berorientasi keuntungan,

dikelola secara profesional, sehingga siap untuk tumbuhn dan berkembang serta mampu

meningkatkan daya saing ditingkat global. Dengan demikian, produktivitas bisa

meningkat sehingga nantinya akan meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang

meingkat secara tidak langsung akan meningkatkan kesejateraan dan kemakmuran, baik

ditingkat individu, keluarga, komunitas, maupun pada tataran bangsa dan negara.

2. Pemberdayaan UMKM Dengan Konsep OPOP-OVOP-OVOC

Yang dimaksud pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah

upaya yang dilakukan pemerintah atau lembaga dengan tujuan pembangunan

perekonomian nasional untuk mewujudkan kemakmuran masyarakat melalui wirausha.

Dalam upaya mendukung supaya penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan,

langkah kebijakan yang ditempuh adalah penyediaan dukungan dan kemudahan untuk

mengambangkan usaha ekonomi produktif bersskala mikro atau informal, terutama

dikalangan keluarga miskin atau di daerah tertinggal dan kantong-kantong kemiskinan.55

Pengembangan usaha berskala mikro tersbut dilaksanakan melalui peningkatan

kapasitas usaha dan keterampilan pengelolaan usaha, peningkatan akses ke lembaga

keuangan mikro, serta sekaligus meningkatkan kepastian dan perlindungan usahanya

agar UMKM lebih mandiri, berkelanjutan, serta siap untuk tumbuh dan bersaing.

Menurut Gunawan Sumodiningrat dalam Bukunya Menuju Ekonomi Berdikari,

Pemberdayaan UMKM dapat dilakukan dengan konsep OPOP-OVOP-OVOC dengan

memberikan kesempatan berusaha yang seluas-luasnya serta memperluas aksesnya

kepada sumber daya produktif. Dengan demikian, UMKM mampu memanfaatkan

55 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.23

Page 53: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

42

kesempatan usaha dan potensi sumber daya lokal yang tersedia untuk meningkatkan

produktivitas usaha dan mengambangkan ragam produk keunggulannya.56

a. OPOP (One Person One Product)

Prinsip OPOP harus digunakan dalam pembangunan ekonomi, karena semestinya

yang dibangun adalah manusianya terlebih dahulu sebelum membangun sarana dan

prasarana lainnya.

Setiap Manusia atau individu yang berkarakter harus disandarkan dengan adanya

tujuan hidup untuk mencapai kebahagiaan dengan cara mendekatkan diri kepada alam

dan mendekatkan diri kepada tuhan57 dengan pemberdayaan individu, diharapkan

masing-masing individu mampu menghasilkan (supply) dan mampu menikmati

(demand). Apabila seluruh kebutuhan terpenuhi, setiap individu harus berusaha untuk

memiliki kelebihan produk yang bisa ditukarkan (exchange). Kelebihan itulah yang bisa

dibagi-bagikan atau dipasarkan sebagaimana terjadinya mekanisme pasar.

Sebelum produk tersebut dilempar ke pasar, tentunya harus disimpan, diolah,

dikemas yang pada gilirannya semua biaya produksi tersebut harus dipenuhi dari hasil

penjualan dengan memikirkan keuntungan. Keuntungan dan kelebihan itulah yang

disebut tabungan. Pada awalnya tabungan hanya bersifat menabung atau simpanan saja,

tetapi kemudian digunakan untuk investasi pengembangan usaha, dan lain-lain.

Konsep OPOP ini menggambarkan seseorang yang bisa mandiri karena usahanya

sendiri. Kalau seseorang mengerjakan usaha tanpa bantuan orang lain baik modal

maupun kemampuan, maka ini dapat disebut orang yang mandiri. Dengan

56 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.23

57 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.159

Page 54: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

43

memberdayakan individu, setiap orang harus bekerja (memiliki produk) dan

menghasilkan, sehingga bisa mendapatkan penghasilan (keuntungan) dan menabung

(OPOP). Konsep OPOP dapat terwujud dengan baik, bila masing-masing individu

memiliki syarat seperti berikut:

1) Motivasi dan Tujuan.

Prilaku yang memiliki tujuan digerakkan oleh sebuah motivasi. Motivasi adalah

sesuatu yang mendorong untuk berperilaku mencapai tujuan.58 Untuk dapat menentukan

motivasi dan tujuan hidup, maka harus melihat potensi pada diri sendiri dengan

(sekurang-kurangnya) objektif. Dengan demikian, maka manusia mudah menentukan

tujuan hidup masing-masing tanpa dipengaruhi orang lain. setelah mengetahui hal

tersebut, maka dapat menentukan tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka

panjang yang dapat diatur dan ditentukan oleh diri sendiri.

2) Lingkungan Yang Mendukung

Lingkungan yang mendukung ini melibatkan individu, masyarakat, dan pemerintah.

Apabila ketiga pihak tersebut saling mendukung, akan memberikan iklim dan lingkungan

yang baik. sebaliknya, bila salah satu pihak tidak berperan serta mendukung, usaha tidak

akan berkembang dengan baik.

3) Pendidikan yang memadai

Pendidikan adalah cara yang mudah bagi seseorang untuk terampil. Dengan

pendidikan seseorang menjadi ahli dalam satu bidang tertentu. Pada dasarnya pendidikan

58 Djokosantoso Moeljono, Beyond Leadership: 12 Prinsip Kepemimpinan, (Jakarta:Elex Media

Computindo, 2003), h.10

Page 55: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

44

dapat diperoleh melalui tiga jalur, yaitu 1) fomal(sekolah,kuliah), 2) nonformal

(lingkungan masyarakat), 3) informal (lingkungan keluarga).59

4) Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana harus ada bagi terlaksananya konsep OPOP di dalam UMKM.

Dengan sarana dan prasarana akan mempermudah UMKM melaksanakan kebijakan

teknis, melakukan koordinasi, mengikuti pembinaan, menerima pengawasan, evaluasi

dan pelaporan, hingga pengembangan usaha dan produksinya. Biasanya sarana dan

prasarana bantuan berupa teknologi tepat guna untuk memajukan UMKM sesuai dengan

bidang usahanya.

5) Mentoring dan Pendampingan yang Tepat dan Terarah

Seorang mentor bisnis sejatinya bukan hanya seorang konsultan atau trainer.

Sebaiknya mentor bisnis lebih mengutamakan tatap muka. Dalam proses transfer

knowledge perlu adanya praktek lapangan, observasi produk, hingga pengenalan alat,

peragaan, ekspresi, dan komunikasi. Seorang mentor bisnis harus peka dengan fenomena

ini.60 Sementara itu, tugas pendamping lebih ringan daripada mentorig bisnis, karena

umumnya tinggal menampingi dari sesuatu yang sudah berjalan baik.

b. OVOP (One Village One Product)

Setiap orang yang sudah memiliki produk, memiliki prinsip-prinsip hidup dan

kondisi yang lebih kurang sama akan membentuk satu komunitas untuk memudahkan

bekerja sama dan memenuhi keperluan pasar. Dari komunitas-komunitas tersebut akan

59 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC),cet.ke-1, h.163

60 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.165

Page 56: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

45

bergabung untuk bersama-sama memenuhi keperluan pasar yang leih luas. Dari kondisi

inilah muncul OVOP.

Dengan demikian, OVOP sebenarnya kumpulan orang-orang yang memiliki usaha-

usaha yang kurang lebih sama untuk membangun dan bekerja sama dalam satu

komunitas, dimana ini merupakan unit terkecil pemerintahan di Indonesia, yaitu desa

yang memiliki satu produk unggulan yang diproduksi dan digunakan untuk menghidupi

warganya, baik untuk menghidupi dirinya sendiri maupun keluarganya, termasuk

komunitas-komunitas yang tergabung di dalam OVOP tersebut. Penyebutan satu desa

satu produk karena di Indonesia merupakan unit pemerintahan terkecil.61 OVOP dapat

terwujud karena dibangun oleh dasar-dasar yang kokoh, seperti berikut :

1) Kebersamaan karena satu desa

Kebersamaan adalah mental yang harus dibangun dan dikembangkan untuk

membuat UMKM menjadi kuat dan mandiri dengan latar belakang saling berbagi dan

saling menolong. Dalam OVOP, kebersamaan telah menjadi latar belakang terbentuknya

usaha tersebut. Mereka merasa satu desa, satu keluarga, sehingga mudah bekerja sama.

2) Revitalization of people (Revitalisasi manusia)

Untuk dapat memiliki OVOP di setiap desa, pada dasarnya pelaku-pelaku program

pemberdayaan harus melakukan revitalisasi terhadap orang per orang atau manusianya.

Masing-masing individu harus disadarkan siapa sebenarnya dirinya dan apa tugas

kewajibannya sebagai manusia. Setiap orang harus memiliki kesadaran bekerja untuk

mendapatkan untung dan bisa menabung. Dengan demikian, revitalisasi manusia akan

selalu menyangkut perubahan pola pikir menjadi benar dan memiliki kesadaran untuk

berusaha. Setiap orang juga harus memiliki keterampilan sehingga memiliki produk yang

61 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.166

Page 57: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

46

bisa dijual melalui pendidikan dan pelatihan. Apabila sudah mampu memiliki

keterampilan, menghasilkan produk dan bisa menghidupi dirinya sendiri dengan

pendapatan hingga menabung.

3) Revitalization of Villages (Revitalisasi Desa)

Di dalam OVOP yang dibangun sebenarnya adalah desa-desa, tetapi harus tetap

mendasarkan pada pembangunan individu. Dalam hal pemberdayaan, revitalisasi desa

menjadi sangat penting mengingat sebagian besar masyarakat tinggal di desa-desa.

Apabila desa tidak diperbaiki, selamanya akan terjadi urbanisasi. Padahal sumber dan

potensi ekonomi sebenarnya di desa sangat besar. Potensi desa menjadi tidak bisa

dikelola dengan baik karena tidak ada yang mau mengelolanya. Hal ini terjadi karena

tidak adanya penyadaran warga akan potensi desanya.

Hal mendasar yang perlu dilakukan dalam revitalisasi desa adalah pembangunan

kinerja para perangkat desa harus disadarkan bagaimana bekerja mengurusi warga desa

dengan profesional.62

4) Revitalization of Commerce (Revitalisasi perdagangan)

Setiap orang yang ada di desa harus menyadari pentingnya OPOP, dan kemudan

bersama-sama berada dalam lingkup OVOP. Di desa tersebut ada satu produk unggulan

yang diharapkan menghidupi warga desanya. Setelah melakukan revitalisasi orang dan

revitalisasi desa, maka hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah revitalisasi

perdagangan. Apabila sebelumnya desa tersebut memiliki produk yang diperjualbelikan

secara standar memenuhi harga pasar, maka harus mulai dilakukan perbaikan dan

inovasi-inovasi sehingga dengan barang yang sama, yang biaya produksinya kurang

62 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.167

Page 58: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

47

lebih sama, dapat diperoleh keuntungan yang lebih banyak. Sehingga bisa dilakukan

prluasan pasar dari lokal menjadi regional, nasional bahkan sampai ekspor.

Namun karena dalam wilayah OVOP ini umumnya produk masih dihasilkan oleh

perusahaan yang belum berbada usaha, yang terpenting dalam revitalisasi perdagangan

adalah pertambahan nilai. Produk yang semula dijual biasa-biasa saja, sekarang harus

disimpan, diolah, dikemas yang menarik sehingga menjangkau konsumen yg lebih luas

dan lebih mengundungkan dalam penjualan.

c. OVOC (One Village One Corporation)

Ketika satu desa memiliki produk unggulan yang biasa disebut OVOP, maka usaha

akan terus berkembang dan permintaan atas produknya pun semakin banyak. Pada saat

itulah, usaha dalam OVOP tersebut memerlukan satu kepastian hukum dan kepastian

untuk berusaha lebih luas. Maka yang diperlukan adalah OVOC yang berbadan hukum

usaha.63

Pentingnya badan hukum usaha ini sebenarnya untuk kepentingan usaha oti sendiri.

Pada saat usaha sudah membesar dan komunitas-komunitas yang bergabung semakin

banyak dan beragam karakternya, maka usaha tersebut memerlukan perlindungan dan

penyelesaiaan lewat jalur hukum atas sengketa atau perkara lainnya, serta pengembangan

dan pelayanan yang baik juga fasilitas lainnya yang seharusnya diperoleh oleh UMKM

dalam mengembangkan usahanya. Dengan demikian, bila OVOP sudah solid dan

semakin kuat, maka suatu korporasi yang legal adalah suatu keharusan. Sehingga

terbentuklah OVOC. Badan hukum usaha dari OVOC ada dua, yaitu koperasi dan

perseroan terbatas. Apabil perusahaan yang didirikan dimiliki oleh komunitas, maka

bentuknya adalah koperasi yang profesional, berbuat dan bertindak serta bekerja seperti

63 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.178

Page 59: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

48

perseroan terbatas yang mengutamakan keuntungan dan pengembangan usaha.

Sementara itu, bila perusahaan yang didirikan dimiliki oleh perseorangan, maka

bentuknya perseroan terbatas, tapi mengutamakan kebersamaan, gotong royong, kerja

sosial, kekeluargaan, dan musyawarah mufakat.

Dalam OVOC, meskipun bentuk perusahaan sudah berbadan hukum usaha, tetapi

memiliki dasar-dasar kearifan lokal. Dan kearifan tersebut akan senantiasa menjiwai para

pelaku UMKM dalam pengembangkan usahanya. berikut merupakan kearifan lokal

tersebut :

1) Gotong Royong

Gotong royong adalah semangatt dan jiwa masyarakat Indonesia yang asli. Secara

tradisional masyarakat Indonesia telah terbiasa dengan bentuk dan cara penyelenggaraan

usaha untuk kepentingan bersama dan dinikmati bersama. Dan hakikat gotong royok

sebenarnya adalah kewajiban timbal balik untuk saling membantu.

2) Pentingnya Status Badan Hukum Usaha

Seperti yang telah disinggung sebelumya, dalam OVOC sangatlah penting status

badan hukum usaha. Karena UMKM yang sudah berbadan hukum usaha biasanya juga

lebih mudah mendapatkan akses pengembangan dan pembinaan. Jadi, didalam prinsip

pemberdayaan, meskipun sebenarnya pada tataran OPOP dna OVOP saja sudah bisa

jalan dan menghidupi orang-orang yang terlibat usaha di dalamnyam, tetapi usaha ini

belum memiliki kepastian hukum. Kondisi terbsebut harus diperjelas dengan status

badan hukum usaha, sehingga menjadi OVOC yang bertindak luas karena adanya

perlindungan dan kepastian hukum.64

3) Profesionalisme usaha

64 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.181.

Page 60: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

49

Sebenarnya, bukan hanya perusahaan yang berbadan hukum usaha daja yang

dituntut untuk profesional. Setiap individu sekarang ini juga harus dituntut profesional

dalam bermasyarakat, dan berorganisasi, di dunia kerja, dan cara bekerja. Dengan

demikian profesionalisme OVOC akan mengarahkan koperas atau perseroan terbatas

dalam usahanya tetap memiliki jiwa, semangat, karakter dan nilai-nilai luhur kearifan

lokal asli Indonesia tanpa kehilangan orientasinya untuk mendapatkan keuntungan

sebanyak-banyaknya dan mengembangkan usaha seluas-luasnya.

4) Orientasi Profit

Perusahaan yang dianjurkan dalam OVOC ini memiliki kekhasan, yaitu kalau

koperasi harus berjiwa perseroan terbatas, dan kalau bentuknya perseroan eterbatas tetap

harus memiliki semangat koperasi. Artinya, meskipun badan usaha berbeda bentuk badan

usaha, tetapi memiliki semangat kebersamaan, kekeluargaan, gotong royong,

musyawarah mufakat, tetapi disisi lain mengutamakan keuntungan, menabung dan

mengembangjan usaha. Hal tersebut merupakan salah satu ciri khas perekonomian

Indonesia, yang lebih dikenal dengan ekonomi kerakyatan.65

5) Pengembangan Usaha

Sebagai badan hukum usaha, baik perseroan terbatas maupun koperasi yang

berorientasi profit, juga harus memiliki peikiran dan pencernaan yang matang untuk

mengembangkan usahanya. Mereka harus memikirkan cara untuk memperuas

pemasaran, diversifikasi produk, mengembangkan usaha-usaha yang selini atau di luar

lini produksi sebelumnya agar orientasi profit dapat semakin terwujud.

65 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.184

Page 61: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

50

3. Pengembangan OPOP-OVOP- OVOC Untuk Meningkatkan Kesejahteraan

Individu, Komunitas, Bangsa, dan Negara

Konsep OPOP-OVOP-OVOC tersebut menekankan pentingnya pemberdayaan

individu, sehingga setiap orang memiliki satu produk (OPOP) yang bisa untuk bekerja

dan berusaha sehingga mendapatkan keuntungan, bisa untuk mempertahankan hidup dan

menabung.

Dari hal sederhana itulah, kemudian dikembangkan dalam konteks yang lebih luas

dalam wilayah pemerintahan terkecil, yaitu desa. Denga mengacu pada satu desa

memilikin satu produk yang dijadikan unggulan. Dan dengan produk itulah yang

diusahakan agar mampu menghidupi warga yang terlibat dalam usaha. 66

Dari kesejahteraan individu dapat ditingkatkan pada kesejahteraan keluarga. dari

kesejahteraan keluarga akan meningkatkan kesejahteraan komunitas. Dan dari

kesejahteraan komunitas akan meningkatkan kesejahteraan desa, yang terus berdampak

pada peningkatan kesejahteraan warga di kecamatan, kabupaten, provinsi dan negara.

Dengan keseluruhan apa yang diungkapkan tersebut, dapat ditarik benang merah

bahwa setiap UMKM yang ada di Indonesia harus diberdayakan secara maksimal.

Pemberdayaan itu pada akhirnya akan meningkatkan daya saing yang meningkatkan

ekonomi rakyat.67

66 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.188.

67 Gunawan Sumodiningrat, dkk, Menuju Ekonomi Berdikari (Pemberdayaan UMKM dengan Konsep

OPOP,OVOP-OVOC), cet.ke-1, h.188.

Page 62: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

51

BAB III

GAMBARAN UMUM LEMBAGA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

(BAZNAS) PUSAT

A. Profile Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan

satu-satunya yang dibentuk oleh pemerintah berdasarkan keputusan Presiden

RI No. 8 Tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan

menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.

Lahirnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan

zakat semakin mengukuhkan peran Badan Amil Zaakata Nasional

(BAZNAS) sebagai lembaga yang berwenang melakukan pengelolaan zakat

secara nasional.

Dalam Undang- Undang tersebut, Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang

bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri

Agama.

Dengan demikian, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama

Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal pengelolaan zakat yang

berasaskan syari’at Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum,

terintegrasi, dan akuntabilitas.1

1 www.pusat.baznas.go.id, diakses pada 11 Maret 2017.

Page 63: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

52

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) juga menjalankan empat fungsi

yang terdiri dari :2

1. Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan

zakat;

2. Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan

zakat;

3. Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan

zakat; dan

4. Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan pengelola zakat.

Untuk terlaksananya tugas dan fungsi tersebut, maka Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) memliki kewenangan:

1) Menghimpun, mendistribusikan, dan mendayagunakan zakat.

2) Memberikan rekomendasi dalam pembentukan Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Provinsi, Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) Kabupaten/Kota, dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

3) Meminta laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah

dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Badan Amil Zakat

Nasional (BAZNAS) Provinsi dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) dapat bekerja sama dengan pihak terkait sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

2 www.pusat.baznas.go.id, diakses pada 11 Maret 2017.

Page 64: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

53

Badan Amil Zakat Nasioal (BAZNAS) melaporkan hasil pelaksanaan

tugasnya secara tertulis kepada Presiden melalui Menteri dan Dewan

Perwakilan Rakyat Republi Indonesia paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1

(satu) tahun.

Selama 11 tahun menjalankan amanah sebagai badan amil zakat,

BAZNAS telah meraih pencapaian sebagai berikut :

1. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menjadi rujukan untuk

pengembangan pengelolaan zakat di daerah terutama BAZDA baik

Provinsi maupun BAZDA Kabupaten/Kota.

2. Badan Amil ZAKat Nasional (BAZNAS) menjadi mitra kerja

Komisi VIII DPR-RI.

3. Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tercantum sebagai Badan

lainnya selain Kementrian/ Lembaga yang menggunakan dana

APBN dalam jalur pertanggungjawaban yang terkonsolidasi dalam

Laporan Kementrian/ Lembaga pada Kementrian Keuangan RI.

Berbagai penghargaan bagi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

dalam beberapa tahun terakhir:3

1. Tahun 2009 sampai dengan saat ini, Badan Amil ZaKat Nasional

(BAZNAS) memperoleh sertifikat ISO 9001-2015.

3 www.pusat.baznas.go.id, diakses pada 11 Maret 2017.

Page 65: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

54

2. Tahun 2011, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memperoleh

penghargaan The Best in Transparency Management dan The Best in

Innovative Programme dalam IMZ Award

3. Tahun 2009, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) mendapatkan

penghargaan The Best Quality Management dari Karim Business

Consulting

4. Tahun 2008, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) memperoleh

predikat Laporan Keuangan Terbaik untuk Lembaga Non

Departemen versi Kementerian Keuangan RI.

5. Laporan Keuangan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) telah di

audit oleh akuntan publik dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian

(WTP) sejak 2002 hingga saat ini 2015.

B. Visi dan Misi

Visi : “Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia.”4

Misi:

1. Mengkoordinasikan BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/kota

dan LAZ dalam mencapai target-target nasional

2. Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat nasional

3. Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk

pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan

pemodernisasian kesenjangan sosial

4. Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan

akuntabel berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkini.

4 www.pusat.baznas.go.id, diakses pada 11 Maret 2017.

Page 66: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

55

5. Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku

kepentingan zakat nasional.

6. Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan zakat nasional

melalui sinergi ummat.

7. Terlibat aktif dan memimpin gerakan zakat dunia

8. Mengarusutamakan zakat sebagai instrumen pembangunan menuju

masyarakat yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun warabbun

ghafuur.

9. Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan menjadi

rujukan dunia.

C. Susunan Kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

1. Badan Pelaksana

Badan pelaksana mempunyai tugas menyelenggarakan pengumpulan,

pendistribusian, dan pendayagunaan zakat sesuai dengan ketentuan agama

dan tugas lain berkenaan dengan pengelolaan akat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya, Badan Pelaksana memperhatikan

pertimbangan yang disampaikan oleh Dewan Pertimbangan dan hasil

pelaksanaan tugas Badan Pelaksana setiap 1 (satu) tahun dilaporkan kepada

presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat, termasuk laporan hasil pengawasan

oleh Komisi Pegawas.5

2. Badan Pertimbangan

5 www.pusat.baznas.go.id, diakses pada 11 Maret 2017.

Page 67: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

56

Tugas dari Dewan Pertimbangan yaitu memberikan pertimbangan

berkenaan dengan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat kepada Badan Pelaksana agar tugas dari badan

pelaksana dapat berjalan dengan baik.

3. Komisi Pengawas

Komisi Pengawas mempunyai tugas menyelenggarakan pengawasan atas

pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat oleh

Badan Pelaksana. Komisi Pengawas dapat meminta bantuan akuntan publik

dalam melaksanakan tugas pemeriksaan keuangan.

Megenai tentang jangka waktu keanggotaan Badan Amil Zakat Nasional

(BAZNAS) sesuai yang tercantum dalam pasal 15 Kepres No.8 tahun 2001

tentang Badan Amil Zakat Nasional yaitu Anggota Badan Amil Zakat

Nasional diangkat untuk satu kali periode selama 3 (tiga) tahun. Anggota

Badan Amil Zakat Nasional yang telah menyelesaikan satu periode, dpaat

diangkat sebagai Anggota Badan Amil Zakat Nasional hanya untuk satu kali

periode berikutnya.6

Struktur Kepengurusan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Masa

Bakti 2015- 2020

Ketua Umum : Prof. Dr.Bambang Soedibyo,MBA,CA

Wakil Anggota : Dr.Zainul bahar Noor, SE,Mec

Anggota :

1. Prof. Dr. H. Mundzir Suparta, MA

2. Drs. KH. Masdar Mas’udi

6 www.pusat.baznas.go.id, diakses pada 11 Maret 2017.

Page 68: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

57

3. Prof. Dr. H. Ahmad Satori Ismail

4. drh. Emmy Hamidiyah, M. Si.

5. Drs. Irsyadul Halim

6. Ir. Nana Mintarti, MP

7. Prof. Dr. M Machasin, MA

8. Drs. Nuryanto, MPA

9. Astera Primanto Bhakti

Struktur Kepengurusan BAZNAS Periode 2015-2020

Sumber: BAZNAS Jakarta 2015

Wakil Ketua Dr.Zainulbahar Noor, SE,Mec

Anggota Mundzir

Anggota Masdar Farid

Mas’udi

Anggota Emmy Hamidiyah

Anggota Ahmad Satori

Ismail

Anggota Nana Mintarti

Anggota Irsyadul

Anggota Nuryanto

Anggota Machasin

Anggota Astera Primanto Bhakti

Ketua Prof. Dr.Bambang Soedibyo,MBA,CA

Page 69: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

58

D. Tujuan Mutu

Sebagai lembaga yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2015, Badan Amil

Zakat Nasional (BAZNAS) telah menetapkan Tujuan Mutu, yakni:7

1. Mengoptimalkan penghimpunan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) dari

kementrian, lembaga, instansi pemerintah, BUMN, BUMD,

perusahaan swasta dan masyarakat sesuai peraturan perundangan.

2. Mengoptimalkan program pendistribusian Zakat, Infak dan Sedekah

(ZIS) dengan melibatkan BAZNAS Provinsi, BaAZNAS

kabupaten/kota, LAZ dan berbagai instansi terkait untuk

meningkatkan kesejahteraan mustahik.

3. Menguatkan kapasitas, kapabilitas dan tatakelola BAZNAS dan LAZ

4. Menguatkan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan Islam dan

pihak-pihak lain yang relevan untuk mengoptimalkan sosialisasi dan

edukasi ZIS serta dakwah.

5. Membangun sistem manajemen BAZNAS yang kuat melalui

penerapan standar operasional baku dan implementasi sistem online

berbasis teknologi informasi dan komunikasi pada semua aspek

kerja.

6. Membangun sistem manajemen keuangan yang transparan dan

akuntabel sesuai dengan syariah dan PSAK 109.

7. Menyiapkan sistem dan infrastruktur BAZNAS dan LAZ sebagai

lembaga keuangan syariah dibawah pengawasan OJK.

7 www.Baznas.go.id

Page 70: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

59

8. Mengembangkan sistem manajemen sumber daya insani yang adil,

transparan dan memberdayakan.

E. Kebijakan Mutu

BAZNAS sebagai Badan Pengelola Zakat tingkat Nasional berupaya

melakukan:8

1. Meningkatkan kesadaran berzakat sesuai syariah dan peraturan

perundangan untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik.

2. Memberikan layanan terbaik bagi muzakki dan mustahik

3. Membuat program pendayagunaan zakat sesuai dengan syariah

secara terencana, terukur, dan berkesinambungan dalam peningkatan

kesejahteraan mustahik.

4. Membina, mengembangkan dan mengkoordinasikan BAZNAS

Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan LAZ.

5. Mengembangkan sistem teknologi informasi yang handal untuk

menyajikan data penerimaan, pendistribusian dan pendayagunaan

zakat secara nasional.

6. Mengembangkan manajemen yang profesional, transparan, dan

akuntabel yang sesuai untuk lembaga keuangan syariah.

7. Membina dan mengembangkan amil yang amanah, berintegritas dan

kompeten yang mamp menumbuhkan budaya kerja Islami.

8. Mengembangkan model-model terbaik pengelolaan zakat yang dapat

dijadikan acuan dunia

8 www.Baznas.go.id

Page 71: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

60

F. Tata Kerja BAZNAS Provinsi dan Kabupaten/ Kota

Badan Pelaksana BAZNAS provinsi dan Kabupaten/Kota bertugas:

a) Menyelenggarakan tugas administratif dan teknis pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

b) Menyelenggarakan dan mengolah data yang diperlukan untuk

penyusunan rencana pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

c) Menyelenggarakan bimbingan di bidang pengumpulan,

pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

d) Menyelenggarakan tugas penelitian dan pengembangan, komunikasi,

informasi, dan edukasi di bidang pengumpulan, pendistribusian dan

pendayagunaan zakat.

G. Program Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)9

1. Program Zakat Community Development (ZDC)

2. Program Ekonomi:

a. Sekolah Wirausaha

b. Lembaga Pengembangan Permodalan Mikro

c. Pusat Inkubasi Usaha Kecil

d. Pusat Pengembangan Pertanian dan Peternakan

3. Program Sosial

a. Lembaga Beasiswa BAZNAS.

b. Rumah Sehat BAZNAS Indonesia

9 www.baznas.go.id

Page 72: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

61

c. BAZNAS Tanggap Bencana

d. Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pesantren

e. Layanan Publik

f. Layanan Mustahik Aktif

4. Program Advokasi dan Dakwah

a. Pusat Kajian Strategis BAZNAS (PUSKAS)

b. Lembaga Peduli Migran

c. Pusat Dakwah dan Jaringan Ulama

d. Muallaf Center.

H. Layanan Muzaki Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

1. Penghimpinan Dana10

a. Unit Pengumpul Zakat (UPZ)

b. Kerjasama Program Bina Lingkungan/CSR

c. Donasi Pelanggan/Retail

2. Layanan Pembayaran Zakat

a. Pembayaran ZIS melalui Counter BAZNAS

b. PembayaranZIS melalui Payroll System

c. Pembayaran melalui BANK : ATM, (transfer, phone & internet

banking)

d. Pembayaran melalui e-commerce

e. LayananJemputZakat

f. Layanan Biz Zakat (Mobil Zakat Keliling)

3. Layanan Muzakki

10 www.baznas.go.id

Page 73: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

62

a. Konsultasi dan Konfirmasi Zakat

b. Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ)

c. Bukti Setor Zakat (BSZ) dan Laporan Donasi

d. SMS / email gateway

e. Muzaki Corner

PROFILE LEMBAGA INKUBATOR BISNIS BAZNAS

A. Definisi Lembaga Inkubator Bisnis

Lembaga Inkubator Bisnis merupakan suatu program ekonomi produktif

yang di dirikan oleh BAZNAS guna mempercepat pertumbuhan UMKM di

Indonesia. Lembaga Inkubator ini didirikan pada bulan juni 2016. Pengertian

Lembaga Inkubator Bisnis adalah suatu lembaga yang memberikan suatu

program yang didesain untuk membina dan mempercepat keberhasilan

pengembangan usaha melalui rangkaian pembinaan elemen usaha agar

menjadi perusahaan/ UMKM yang profitable, memiliki pengelolaan

organisasi; produksi; keuangan yang benar, dan menjadi perusahaan yang

sustainable, hingga akhirnya memiliki dampak positif bagi masyarakat.11

B. Tujuan

Pengembangan usaha 100 UMKM dalam kurun waktu satu tahun

C. Segmentasi

11 Hasil Wawancara dengan Bapak Hadiyanto pada tanggal 20 Maret 2017

Page 74: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

63

Mustahik dari ashnaf miskin yang memiliki start up company atau

UMKM yang masih berada dalam tahap awal (early stage) usaha. Umumnya

kategori usaha baru di Indonesia kurang dari 2 tahun.

D. Tahapan – Tahapan

Sumber: Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS

Pra Inkubasi Inkubasi Pasca Inkubasi

•Perekrutan calon usaha

•Penilaian ide bisnis, kelayakan rencana bisnis, dan rancangan implementasi

Periode inkubasi bisnis•Peningkatan Motivasi dan Keterampilan

Usaha•Kemampuan Kelembagaan dan SDM•Kemampuan Teknis Produksi•Kemampuan Pengembangan Pasar•Kemampuan Pengelolaan Keuangan

Pelepasan UMKM mandiri

dan berkembang

Tahap 3 (Siap Ekspansi)

Peningkatan Keuntungan dan ekspansi usaha

Perluasan pasar, pengembangan produk, fasilitas

pembiayaan/investasi dana,

Tahap 2 (Pengembangan)

Pertumbuhan PendapatanKelembagaan, produksi, dan pasar

yang settle, laporan keuangan, jaringan bisnis

Tahap 1 (Awal)

Penetapan pendapatan dan keuntungan dari awal penjualan

peningkatan kemampuan kelembagaan, SDM, produksi, pasar,

dan keuangan

Pendalaman teori usaha,

pelatihan keterampilan dan motivasi,

simulasi

Ekpansi usaha dan

kematangan berusaha

Page 75: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

64

E. Struktur Lembaga

Sumber: Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS

Kepala Inkubator Bisnis BAZNAS

Ka. Bid. Pengembangan

Inovasi dan Teknologi

Staf

Ka. Bid. Konsultasi dan Pelatihan

Staf

Ka. Bid. Pengembangan Jaringan Usaha

Staf

Staf Admin

Page 76: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

65

BAB IV

ANALISIS PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) PADA

LEMBAGA INKUBATOR BISNIS DI BAZNAS PUSAT

A. Analisis Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil (UMK) Pada Lembaga

Inkubator Bisnis di BAZNAS Pusat

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris yaitu

empowerment. Pemberdayaan (empowerment) berasal dari kata dasar

power yang berarti kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau

memungkinkan. Awalan em berasal dari bahasa latin dan yunani, yang

berarti didalamnya, karena itu pemberdayaan dapat berarti kekuatan dalam

diri manusia, suatu sumber kreativitas. Dalam Kamus Umum Bahasa

Indonesia kata pemberdayaan diterjemahkan sebagai upaya

pendayagunaan pemanfaatan yang sebaik baiknya dengan hasil yang

memuaskan.1

Kesejahteraan umat mencerminkan kekuatan dan ketahanan

ekonominya, untuk meningkatkan kesejahteraan umat, dapat dilakukan

dengan memajukan perekonomiannya. Pada hakikatnya, perekonomian

umat dapat dikuatkan dengan pemberdayaan Usaha Mikro Kecil (UMK).

1 Badudu Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta:Pustaka sinar

harapan,2001) h.318

Page 77: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

66

Bentuk pemberdayaan Usaha Mikro Kecil (UMK) menjadi sebuah bentuk

pemberdayaan ekonomi yang mampu mewujudkan kesejahteraan umat.

Dengan kemampuan berbuat untuk melakukan suatu usaha

pemberdayaan ekonomi dalam jangka waktu yang panjang untuk

menyelesaikan berbagai masalah, maka akan memberikan dampak positif

bagi mustahik untuk memajukan usaha yang sudah dimiliki sehingga

mampu mengurangi angka kemiskinan yang semakin berlarut-larut. Jadi

pemberdayaan pada Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS adalah

pemberdayaan ekonomi pada sektor usaha mikro kecil dan menengah

dengan menggunakan dana zakat yang diberikan berupa hadiah, yang akan

diberikan kepada mustahik dengan ashnaf miskin yang sudah memiliki

usaha namun memiliki keterbatasan untuk mengembangkan usaha yang

sudah dimilikinya baik berupa modal, barang maupun keterampilan. Yang

dimaksud miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan, tetapi

penghasilannya itu tidak dapat dipakai untuk memenuhi hajat hidupnya.2

Di latar belakangi oleh banyaknya pengajuan-pengajuan terkait modal

usaha, maka Lembaga Inkubator BAZNAS hadir sebagai jawaban dari

permintaan mustahik yang memang pada dasarnya bukan hanya

membutuhkan modal saja dalam menjalankan usahanya, tetapi juga

membutuhkan Link pasar dan juga Packaging yang bagus. Di Lembaga

2 Jalaluddin Rakhmat, Zakat Kajian berbagai Mazhab, (Bandung : PT.Remaja

Rosdakarya, 1995), h.281.

Page 78: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

67

Inkubator Bisnis, usaha mustahik bisa di bantu untuk dikembangkan baik

itu dari segi produksinya, marketingnya maupun dari finansialnya.

Banyak pemberdayaan yang bisa dilakukan agar bisa mengurangi

pengangguran, salah satunya adalah dengan pemberdayaan usaha mikro

dan kecil dan menengah (UMKM). Melalui usaha, maka mustahik bisa

mandiri degan memiliki penghasilan sendiri. Namun, rasanya amat

disayangkan ketika para wirausahawan yang sudah memiliki usaha, tetapi

tidak bisa berkembang sehingga bisa menyebabkan usaha tersebut gulung

tikar. Terdapat banyak faktor penyebab para wirausahawan yang gulung

tikar diantaranya adalah keterbatasan modal. Sedangkan modal dalam

usaha mikro dan kecil itu merupakan jantungnya wirausaha. Dengan

keterbatasan modal yang dimiliki, maka usaha tersebut sulit untuk berjalan

dan berkembang.

Selain itu, faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah tidak

memiliki skill atau keterampilan, jaringan bisnis atau Link, dan kuranya

kemampuan dalam teknis produksi, serta lemahnya pengelolaan keuangan.

Tanpa adanya pembinaan atau pelatihan, maka rasanya sulit bagi mereka

untuk bisa mengembangkan usahanya.3

Maka dari itu, Lembaga Inkubator ini memiliki tujuan untuk

pengembangan usaha mikro dan kecil, selain dengan pemberian modal,

juga memberikan jaringan bisnis atau Link, dan juga menambah

kemampuan dalam teknis produksi.

3 Hasil wawancara dengan bapak Hadiyanto pada 20 Maret 2017.

Page 79: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

68

Lembaga inkubator ini sudah memberdayakan 200 mustahik dalam

berbagai bidang usaha, diantaranya pemberdayaan yang sudah dilakukan

yakni adalah :

1. Pemberdayaan Eceng Gondok Di Desa Cililin-Cihampelas

Tanaman eceng gondok merupakan tanaman yang banyak

manfaatnya, diantara manfaat eceng gondok adalah bisa di buat bahan

baku kerajinan tangan. Seperti peberdayaan eceng gondok yang sudah

dilakukan Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS di desa Cililin-

Cihampelas, tepatnya di pinggiran sungai citarum. Disana terdapat

pemberdayaan tanaman eceng gondok yang dijalankan oleh para wanita,

tepatnya ibu rumah tangga atau janda. Jumlah mustahik yang diberdayakan

pada usaha ini sudah mencapai 180 orang.4 Konsep pemberdayaan di desa

Cililin-Cihampelas termasuk ke dalam konsep pemberdayaan One Village

One Product (OVOP), dimana pemberdayaan yang dilakukan sudah

hampir mencapai satu desa dengan menganyam eceng gondok menjadi

sebuah produk yang bisa menghasilkan.

Pada awalnya masyarakat sana memang seorang pemulung, karena

pada dasarnya sampah dipinggiran sungai citarum memang dikhawatirkan

menjadi pencemaran lingkungan, maka dari itu mencari sampah menjadi

ladang pekerjaan mereka pada saat itu. Sebulumnya pihak Lembaga

Ikubator Bisnis BAZNAS hanya memberikan alat untuk mencacah

sampah. Hasil sampah yang merekadapatkan , kemudian dikumpulkan

dan dicacah sehinggah menghasilkan uang.

4 Hasil wawancara dengan ibu Sondari pada 20 Maret 2017.

Page 80: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

69

Selain menjadi pemulung, di pinggiran sungai citarum juga sering

tumbuh tanaman-tanaman liar di pinggiran sungai termasuk tanaman eceng

gondok itu. Melihat potensi eceng gondok yang bisa dimanfaatkan, maka

Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS mengutus salah satu pendamping

yang bernama pak Indra untuk memberikan pendampingan dalam rangka

memberdayakan masyarakat sekitar untuk memanfaatkan eceng gondok

agar bisa menjadi penghasilan.

Pada awalnya Pemberdayaan yang dilakukan Lembaga Inkubator

Bisnis BAZNAS hanyalah berupa anyaman biasa yang dibuat tas, namun

sekarang produknya mulai bertambah dan berkembang, mulai dari dompet,

aksesoris wanita dan juga sepatu. Namun, dari produk-produk yang

mereka hasilkan pada umumnya masih kualitas lokal dan belum bisa

impor, jadi sampai sekarang masih diberdayakan agar kualitas dan

produknya bisa meningkat lagi. 5

Banyak yang tertarik pada anyaman eceng gondok tersebut. Seperti

pada saat pihak Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS mengikuti acara

IPFest di Jakarta, ada seorang investor yang tertarik dengan produk eceng

gondok dan mereka menginginkan agar produk tersebut bisa

dikembangkan lgi.6

Pemberdayaan yang dilakukan oleh Lembaga Inkubator Bisnis

BAZNAS bukan hanya memberikan modal kepada para penganyam eceng

gondok saja, tetapi juga memberikan bantuan alat untuk memudahkan

5 Hasil wawancara dengan ibu Sondari pada 20 Maret 2017.

6 Hasil Survey ke Desa Cililin-Cihampelas, Bandung.

Page 81: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

70

menganyam. Modal yang diberikan berbeda-beda sesuai tergantung

produk anyaman yang dibuat oleh masing-masing masyarakat. Selain itu,

masyarakat sana juga di bina agar usaha tersebut menjadi lebih besar lagi

skalanya. Masyarakat disana diajarkan menganyam serta membuat produk

yang bernilai. Kemudian untuk pemasaran, bisanya mereka memiliki

tempat langganan mereka sendiri. Dan biasanya ketika BAZNAS

mengadakan suatu acara, para pengrajin eceng gondok diajak untuk

membuat pameran-pameran / stand produk dari eceng gondok yang sudah

mereka buat. Namun, dari segi penghasilan, Lembaga Inkubator Bisnis

BAZNAS belum sempat mengontrol berapa persen peningkatan

penghasilan yang sudah didapatkan. Tetapi dari pernyataan pendamping

mereka mengatakan bahwa pendapatan jauh lebih membaik, terutama bagi

para janda yang memang menjadi tulang punggung keluarga. selain

pendapatan yang meningkat, mereka juga diberikan Skill kerja dan

mengubah mindset mereka mengenai wirausaha yang selama ini belum

mereka dapatkan.7

2. Pemberdayaan Usaha Kelontogan/ Z-Mart

Toko kelontongan adalah suatu toko kecil yang umumnya mudah

diakses umum atau bersifat lokal. Toko semacam ini biasanya berlokasi

dijalan yang ramai. Toko kelontongan sering ditemukan di lokasi

perumahan padat di perkotaan dan kebanyakan toko kelontongan masih

7 Hasil wawancara dengan ibu Sondari pada 20 Maret 2017.

Page 82: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

71

bersifat tradisional. 8 konsep pemberdayaan yang dilakukan oleh Lembaga

Inkubator Bisnis adalah dengan pemberdayaan One Product One Person

(OPOP). Karena meskipun jenis bidang usahanya sama, mereka

menjalankannya masing-masing individu.

Mengingat persaingan pasar yang sekarang ini lebih di dominasi oleh

usaha modern seperti indomart dan alfa mart atau jenis mini market

lainnya. Lembaga Inkubator kini sudah memberdayakan usaha

kelontongan sebanyak 10 orang dengan lokasi usaha yang berbeda-beda.

pemberdayaan usaha yang dilakukan Lembaga Inkubator ini disebut

dengan toko Z-Mart.9

Sebelum diberdayakan oleh Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS,

barang dagangannya masih bisa dihitung jumlahnya atau masih seadanya

atau msh banyak kekurangan, dan kebutuhan barang yang harus dipenuhi

biasanya tidak terpenuhi, karena keterbatasan modal mustahik.

Dari segi bangunan, warung-warung mereka kumuh dan kotor, karena

masih pakai cara tradisional seperti barang dagangan yg displaynya dari

bambu, pakai kayu yg tidak memenuhi standar kelayakan kayu atau

banguanan, dan pastinya kurang nyaman.

Bentuk pemberdayaan yang diberikan oleh Lembaga Inkubator Bisnis

BAZNAS dari segi bangunan diperbaharui semua dengan melakukan

perenovasian warung, pengecatan bangunan, perbaikan asbes dan rolling

door, serta pemasangan display yang menarik dengan etalase kaca,

8 Hasil Wawancara Dengan pak Hadiyanto pada 20 Maret 2017.

9 Hasil wawancara dengan bapak Hadiyanto pada 20 Maret 2017.

Page 83: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

72

sehingga warung menjadi lebih menarik dan meningkatkan minat pembeli.

Untuk segi pendapatan, karena bukan hanya modal yang diberikan

Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS, tetapi jga diberikan pelatihan.

Pelatihan yang diberikan dalam hal mengelola keuangan. Dan sekarang

pendapatan mustahik sudah meningkat, yang tadinya perhari hanya

Rp.200.000-250.000,- sekarang sudah mencapai Rp.500.000-700.000,-

bahkan juga ada yang mencapai Rp.1.000.000 (satu juta rupiah).

Tabel 4.1 Daftar Penerima Manfaat Z-Mart

NO NAMA JUMLAH PENCAIRAN

1 Ujen Rp.3.600.000 2 Umar faruq Rp.3.600.000 3 Samsul Irawan Rp.3.600.000 4 Haidi Rp.3.600.000 5 Mudawi Rp.3.600.000 6 Musleh Rp.3.600.000 7 Samsul/Sahuri Rp.3.600.000 8 Pendi Rp.3.600.000 9 Sainah/ Sainallah Rp.3.600.000

10 Sibri Rp.3.600.000 11 Syaiful Umam/osman Rp.3.600.000 12 Sahrul Rp.3.600.000 13 Noji Rp.3.600.000 14 Rodi Rp.3.600.000 15 Sahiri Rp.3.600.000 16 Madsahri/badri Rp.3.600.000 17 Farisin Rp.3.600.000 18 Mausul Rp.3.600.000 19 Asseri Rp.3.600.000 20 Abdullah Rp.3.600.000 21 Muhlis Rp.3.600.000 22 Andri Rp.3.600.000 23 Rodi Rp.3.600.000 24 Hoib/Bairuddin Rp.3.600.000 25 Makbul Rp.3.600.000 26 Muhlis/Muis Rp.3.600.000 27 Ainul Rp.3.600.000

Page 84: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

73

28 Adim Rp.3.600.000 29 Omar Rp.3.600.000 30 Sufriadi Rp.3.600.000 31 Osman Rp.3.600.000 32 Sumu Rp.3.600.000 33 Ali Wafa Rp.3.600.000 34 Misnari Rp.3.600.000 35 Safie Rp.3.600.000 36 Puladin Rp.3.600.000 37 Dolla/Ami nollah Rp.3.600.000 38 Nolis Rp.3.600.000 39 Asmad Rp.3.600.000 40 Hoiri Rp.3.600.000 41 Muhamad Subairi Rp.3.600.000 42 mat Sahri/bahri Rp.3.600.000 43 Jeppar/Muhlas Rp.3.600.000 44 Rusman Rp.3.600.000 45 Suhud Rp.3.600.000 46 Holis Rp.3.600.000 47 Rusdi Rp.3.600.000 48 Puri Rp. 3.600.000 49 Hirman Rp.3.600.000 50 Jubri Rp.3.600.000

TOTAL Rp.180.000.000,-

3. Pemberdayaan Usaha Kopi Sepeda Keliling/ Kolling

Konsep pemberdayaan yang dilakukan pada bidang usaha ini adalah

konsep One Product One Person (OPOP). Karena bentuk

pemberdayaannya dilakukan oleh masing-masing orang dalam satu bidang

atau product yang sama. Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS menjadi

tertarik untuk memberdayakan usaha kopi sepeda keliling ini, karena

adanya pengajuan dari salah satu mustahik. Mereka yang berjualan kopi

keliling bisanya menggunakan sepedanya dengan bergantian. Jadi, setiap

satu sepeda digunakan untuk dua orang secara bergantian. Sejak pagi

Page 85: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

74

berjualan dari pukul 07.00- 16.00 wib, kemudian selanjutnya bergantian

orang yang berjualan dari pukul 16.00-22.00 wib.10

Keadaan tersebut yang membuat pihak Lembaga Inkubator Bisnis

BAZNAS merasa iba dan perlu memberdayakan usaha mereka. Bentuk

pemberdayaan yang Lembaga Inkubator berikan selain berupa modal juga

berupa pemberian sepeda baru kepada masing-masing mustahik agar tidak

bergantian lagi dalam berdagang. Selain itu juga diberikan barang

dagangan dan juga box untuk menaruh barang dagangannya sesuai dengan

keinginan dan harapan mereka. Karena jika tidak sesuai dengan keinginan

dan harapan mereka dikhawatirkan nantinya tidak dirawat dan menjadi

sia-sia. Pemberdayaan yang dilakukan juga melalui tatap muka dengan

pihak Lembaga Inkubator Bisnis dengan pelatihan manajemen keuangan

agar modal yang diberikan tidak dicampur adukkan untuk hal lain. Dari

segi penghasilan, sebelum diberdayakan Lembaga Inkubator Bisnis

BAZNAS, penghasilan mereka hanya Rp.50.000 – 60.000,- per hari. Tapi

kini penghasilan mereka sudah mencapai Rp.200.000-350.000,- per hari.

Tabel 4.2 Daftar Penerima Manfaat Z-Mart

NO NAMA JUMLAH PENCAIRAN

1 Sugono Rp 15.000.000

2 Asmida Fitri Rp 15.000.000

3 B.Mainah Rp 15.000.000

10 Hasil wawancara dengan Pak Hadiyanto pada 20 Maret 2017.

Page 86: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

75

4 Mimin Mintarsih Rp 15.000.000

5 Fatimah Rp 15.000.000

6 Kenah Rp 15.000.000

7 Rohani Rp 15.000.000

8 Anah Rp 15.000.000

9 Suyati Rp 15.000.000

10 Nindahir Tausikal Rp 15.000.000

TOTAL Rp. 150.000.000,-

B. Faktor pendukung dan Penghambat Pemberdayaan Usaha Mikro

Kecil (UMK) Pada Lembaga Inkubator Bisnis di BAZNAS Pusat

Dalam setiap mendirikan usaha pasti ada kesulitan dan kemudahan.

Banyak faktor yang menghambat dalam pemberdayaan usaha mikro kecil,

mulai dari kualitas sumber daya manusia (SDM), lemahnya manajemen,

kurangnya Link dan lain sebagainya.

Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan

usaha mikro kecil (UMKM) yang dilakukan Lembaga Inkubator bisnis di

BAZNAS Pusat, diantaranya yakni :11

1. Faktor Pendukung

a. Faktor pendukung dalam pemberdayaan usaha mikro dan kecil

yang dilakukan oleh Lembaga Inkubator bisnis BAZNAS para

wirausahawan atau mustahik yang diberdayakan pada umumnya

11 Hasil wawancara dengan Pak Hadiyanto pada 20 Maret 2017.

Page 87: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

76

sudah memiliki keterampilan dan keahlian, hanya saja perlu sedikit

dikembangkan atau dibina agar lebih kreatif lagi.

b. Faktor pendukung yang lainnya tentu saja kemauan yang keras dari

para usahawan atau mustahik untuk meningkatkan perekonomian

mereka dalam sektor usaha. Karena bagaimanapun pemberdayaan

yang dilakukan, jika mustahiknya tidak memiliki kemauan untuk

maju dan perkembang maka semuanya akan terasa sia-sia. Karena

pada dasarnya pemberdayaan usaha yang dilakukan berawal dari

pemberdayaan individu.

2. Faktor Penghambat

a. Faktor Penghambat dalam pemberdayaan usaha mikro kecil yang

dilakukan oleh Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS adalah

keterbatasan modal yang diberikan, sehingga mustahik tidak

sepenuhnya optimal dalam usahanya.

b. Faktor Penghambat lainnya adalah mengingat bahwa BAZNAS

merupakan lembaga yang berstatus Nasional, dan itu berarti

jangkauannya menyeluruh di seluruh Indonesia. Maka Lembaga

Inkubator Bisnis BAZNAS juga merasa sulit dalam Pemberdayaan

yang jangkauannya terlalu jauh. kesulitan dirasakan bukan hanya

dalam memberikan modal saja, tetapi juga menyulitkan ketika

memberikan pendampingan dan control usaha.12

12 Hasil wawancara dengan Pak Hadiyanto pada 20 Maret 2017.

Page 88: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari penelitian terhadap

pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada Lembaga Inkubator

Bisnis Baznas Bahwa usaha yang sudah diberdayakan pada Lembaga Inkubator Bisnis

Baznas adalah pemberdayaan eceng gondok yang sudah menghasilkan tas, dompet,

aksesoris wanita dan juga sepatu, serta pemberdayaan usaha kelontongan atau yg

disebut oleh Baznas sebagai Z-Mart, dan juga pemberdayaan Usaha Kopi Sepeda

Keliling.

Pemberdayaan yang dilakukan pada Lembaga Inkubator Bisnis Baznas adalah

pemberdayaan ekonomi pada sektor usaha mikro dan kecil dan menengah dengan

menggunakan dana zakat yang diberikan berupa hadiah, yang akan diberikan kepada

mustahik dengan ashnaf miskin yang sudah memiliki usaha namun memiliki

keterbatasan untuk mengembangkan usaha yang sudah dimilikinya. Pemberdayaan

yang di berikan berupa pemberian modal, barang, keterampilan, maupun Link pasar.

Faktor pendukung dalam pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah adalah

kemauan dan tekada yang kuat serta pada umumnya para wirausaha sudah memiliki

kemampuan dan keahlian, hanya saja perlu sedikit dikembangkan agar lebih kreatif

lagi. Dan faktor penghambatnya adalah modal yang terbatas dan jangkauan

pemberdayaan yang lumayan jauh dari kantor Baznas.

B. Saran

1. Sebaiknya Lembaga Inkubator Bisnis Baznas lebih meningkatkan lagi dari segi

jumlah bidang usaha yang diberdayakan.

Page 89: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

78

2. Dan dari segi pemberdayaan, Lembaga Inkubator Bisnis Baznas lebih

meningkatkan segi pendampingan dan pelatihan para wirausahawan.

3. Sebaiknya Lembaga Inkubator Bisnis Baznas memperluas lagi pemberdayaan

usaha ke jangkauan yang lebih jauh, karena mengingat Baznas merupakan

lembaga pengelolaan zakat tingkatan nasional.

4. Kepada para wirausahawan yang sudah berhasil diberdayakan Lembaga Inkubator

hendaknya bisa memberikan sedikit penghasilannya dengan berinfak ke Baznas.

5. Kepada pengurus Lembaga Inkubator Bisnis Baznas hendaknya berusaha

bersinergi dengan media guna mensosialisasikan keberadaan Lembaga Inkubator

Bisnis Baznas.

6. Kepada masyarakat luas hendaknya memanfaatkan lembaga Inkubator Ini secara

optimal agar tidak terjebak kepada pemberian modal yang sifatnya memiliki

bunga.

Page 90: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

79

DAFTAR PUSTAKA

A.F, Muchtar. Panduan Praktis Strategi Memenangkan Persaigan Usaha dan Menyusun Business Plan. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010.

Artikel Surabaya Bisnis: Percepat UMKM, Baznas Luncurkan Lembaga Inkubasi Bisnis. http://surabaya.bisnis.com/, dikutip pada tanggal 29 Januari 2017.

Artikel Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia. Profile Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). dikutip 8 Februari 2017.

Bariadi,Lili, dkk. Zakat dan Wirausaha. Jakarta: CED, 2005

Deddy, Edward, Ciri-Ciri Usaha UMKM, Pengertian dan Ciri-ciri UMKM, 2008. <http://usaha-umkm. blog.com.

Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang. Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1991.

Fajar, Mukti. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Maret 2016.

Fajmi, Radhi. Kebijakan Ekonomi Pro Rakyat. Jakarta: Penerbit Republika.

Hadinoto Djoko, Retnaldi Soetanto. Micro Credit Challenge: Cara Efektif Mengatasi Kemiskinan dan Pengangguran di Indonesia. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007.

Hariyani, Iswi. Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet: Kenapa Perbankan Memanjakan Debitur Besar Sedangkay Usaha/ Debitur Kecil Dipaksa. Jakarta: Elex Media Komputindo,2010.

Jurnal Dunia Ekuin dan Perbankan. Centre for Strategic and International Studies, Issuess 1-2, Vol 18. 2005.

Kuncoro. Analisis Spasial dan Regional; Studi Aglomerasi dan Kluster Industri Indonesia. Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002.

Mahendrawati, Nanih dan Safei, Agus Ahmad. Pengembangan Masyarakat Islam. Bandung: Rosda Karya, 2001.

Majid, Abdul. Tantangan dan Harapan Umat Islam di Era Globalisasi. Bandung: Pustaka Setia, 2002.

Manurung, Adler Haymans. Modal Untuk Bisnis UKM. Jakarta:Buku Kompas, 2008.

Moeljono, Djokosantoso. Beyond Leadership: 12 Prinsip Kepemimpinan. Jakarta: Elex Media Computindo, 2003.

Page 91: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

80

Moleong, Lexy. J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Muwarti, Sri dan Sholahuddin, Muhammad. peran Keuangan Lembaga Mikro Syariah Untuk Usaha Mikro di Wonogiri, Proceeding Seminar Nasional dan Call For Papers Sancall. Surakarta: 23 Maret 2013.

Pradiansyah, Arfan. Cherist Every Moment: Menikmati Hidup yang Lebih Indah Setiap Saat. Jakarta: Elex Media Koputindo, 2004.

Pramono, Syechul Hadi. Pemerintah RI sebagai Pengelola Zakat. Jakarta:Pustaka Firdaus,199.

Prhatini, Farida. dkk. Hukum Islam Zakat dan Wakaf Teori dan Prakteknya di Indonesia. Penerbit Papas Sinar Sananti dengan Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Ra’ana, Irfan Muhammad. Sistem Ekonom Pemerintahan Umar Ibn Khattab. Jakarta: Pustaka Firdaus, 1997.

Rahmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.

Rudito, Bambang. Akses Peran serta Masyarakat: Lebih Jauh Memahami Community Development. Jakarta: ICDS, 2003.

Sanda, Abun (Editor). Soffan Wanandi: Aktivis Sejati. Jakarta : Penerbit Buku Kompas, 2011.

Soetrisno, Noer. peranan Perbankan Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Golongan Ekonomi Lemah dan Koperasi. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Departemen Kehakiman, Oktober 1998.

Sudewo, Eri. Manajemen Zakat Tinggalkan 15 tradisi 8 Terapkan 4 Prinsip Dasar. Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2004.

Sudrajad. Kiat Mengentaskan Pengangguran & Kemiskinan Melalui Wirausaha. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Kajian Strategis Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT.Refika Adiatama, 2005.

Sumaryadi, L.Nyoman. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Citra Utama 2005.

Sumodiningrat, Gunawan. dkk. Pitutur Luhur Budaya Jawa: 1001 Pitutur Luhur Untuk Menjga Martabat dan Kehormatan Bangsa Dengan Nilai-Nilai Kearifan Lokal. Yogyakarta: Narasi, 2014.

--------. Pemberdayaan Sosial: Kajian Tentang Pembangunan Manusia Indonesia. Yogyakarta : Media Pressindo,2007.

Page 92: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

81

--------. Menuju Ekonomi Berdikari. Pemberdayaan UMKM dengan Konsep OPOP,OVOP-OVOC. Yogyakarta: Media Pressindo, 2015.

Sutrisno, Iwantono. Kiat Sukses Berwirausaha:Strategi Baru Mengelola Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta: Grasindo Gramedia Grup.

Tambunan, Tulus. Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia (UMKM); Isu-Isu Penting. Jakara: LP3ES, 2012.

Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.

Usman, Marzuki. Kiat Sukses Pengusaha Kecil. Jakarta: Jurnal Keuangan dan Moneter dan Institut Banker Indonesia, 1998.

Zain, Badudu. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:Pustaka sinar harapan, 2001.

Zuhal, Kekuatan Daya Saing Indonesia: Mempersiapkan Masyarakat Berbasis Pengetahuan. Jakarta: Buku Kompas, 2008.

Page 93: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

LAMPIRAN

Page 94: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

DRAFT WAWANCARA

Nama : Ibu Sondari S.E

Jabatan : Staff Penyaluran

Lokasi wawancara :Jl. Jendral Sudirman Gd. Arthaloka

Waktu wawancara : 20 Maret 2017 pada pukul 15.00 Wib

P: Apa yang dimaksud Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS?

N: Inkubator Bisnis adalah suatu lembaga yang memberikan suatu program yang

didesain untuk membina dan mempercepat keberhasilan pengembangan usaha melalui

rangkaian pembinaan elemen usaha agar menjadi perusahaan/ UMKM yang

profitable, memiliki pengelolaan organisasi; produksi; keuangan yang benar, dan

menjadi perusahaan yang sustainable, hingga akhirnya memiliki dampak positif bagi

masyarakat.

P: Kapan Program Inkubator Bisnis BAZNAS didirikan?

N: Lembaga Inkubator didirikan pada Bulan Juni 2016

P: Apa Latar Belakang didirikannya Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS?

N: Terkait dengan banyaknya pengajuan modal usaha di Baznas Serta melihat banyaknya

mustahik yang usahanya hampir bangkrut yang sebenarnya bukan hanya

membutuhkan modal saja tetapi butuh pelatihan dan link pasar serta packaging yang

bagus.

P: Apa Tujuan didirikannya Lembaga Inkubator bisnis BAZNAS ?

Page 95: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

N: Tujuannya tentu saja mensejaterakan mustahik. dan berharap dengan adanya inkubasi

bisa mandiri secara ekonomi. Dan pengembangan usaha 1000 mustahik dalam kurun

waktu satu tahun.

P: Apa Visi dan Misi dari didirikannya Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS?

N: Visi misi lembaga inkubator tidk lepas dari visi misi baznas

P: Mustahik seperti apa yang menjadi segmentasi lembaga inkubator?

Mustahik dari ashnaf miskin yang memiliki start up company atau UMKM yang

masih berada dalam tahap awal (early stage) usaha. Umumnya kategori usaha baru di

Indonesia kurang dari 2 tahun.

P: Siapa saja target yang diberdayakan pada Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS (8

Asnaf) ?

N: Untuk pemberdayaan ekonomi mustahik pun ada kriterikanya. Dan mustahik yang

diberdayakan adalah miskin. Sudah punya usaha namun tidak mencukupi. Dan Kalau

untuk skala usaha. Lembaga inkubator masih memberdayakan umkm dalam sektor

informal dan mikro.

P: Berapa target yang sudah diberdayakan oleh Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS ?

N: Target yang sudah diberdayakan sekitar 240 mustahik

P: Darimana Sumber dana yang digunakan dalam pemberdayaan program Inkubator

tersebut?

N: Dana yang digunakan untuk pemberdayaan usaha adalah dana zakat

P: Bagaimana langkah pendistribusian dana zakat tersebut hingga sampai kepada target

dan apa bentuk pemberdayaan yang diberikan kepada mustahik?

N: Langkah pendistribusian yang dilakukan adalah jika membutuhkan modal maka akan

diberikan modal. Setelah itu diberikan pendampingan yang dilakukan melalui

monitoring usaha. Apakah ketika sudah diberikan dana apakah sudah berjalan. Serta

Page 96: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

diberikan pelatihan dan keterampilan. Namun pemberian dari LIBB diberikan dalam

bentuk barang. Karena menghindari uang tersebut disalahgunakan.

Jakarta, 20 Maret 2017

Lembaga Inkubator Baznas

Ibu Sondari S.E

Staff

Page 97: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

DRAFT WAWANCARA

Nama : Pak Hadiyanto

Jabatan : Staff Penyaluran

Lokasi wawancara :Jl. Jendral Sudirman Gd. Arthaloka

Waktu wawancara : 20 Maret 2017 pada pukul 15.30 Wib

P: Apa saja tahapan-tahapan yang ditetapkan lembaga inkubator bisnis dalam

memberdayakan usaha?

N: Ada tiga tahapan yang diberlakukan di Lembaga Inkubator Bisnis Baznas, yakni

Tahapan Pra Inkubasi, Tahapan Inkubasi dan Pasca Inkubasi.

Pada tahap pra inkubasi, terdapat perekrutan calon usaha dimana mustahik

memberikan pengajuan ke BAZNAS, kemudian pihak BAZNAS akan survey menuju

ke lokasi untuk assessment (penilaian keadaan/situasi) untuk usaha tersebut bisa

mengikuti program di Lembaga inkubator ini. Dan kriteria calon usaha yang

terpenting, jika dilihat dari ashnaf maka kriterianya adalah miskin. Dan jika dilihat

dari pelaku usahanya adalah sudah memiliki usaha, memiliki kemauan dan kegigihan

untuk berwirausaha, serta memiliki komitmen yang kuat. Karena, bagaimanapun juga

ketika suatu usaha sudah diberdayakan oleh Lembaga Inkubatir Bisnis di BAZNAS,

maka artinya antara calon usaha dengan Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS

memiliki ikatan dan memiliki keterkaitan. Dari segi penialain ide bisnis, ini terkait

dengan pemikiran dan keinginan mustahik untuk disampaikan ke pihak Lembaga

Inkubator Bisnis, tentang bagaimana usahanya dan seperti apa jenis usaha yang

Page 98: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

mustahik inginkan. Setelah itu pihak Lembaga Inkubator Bisnis menganalisa dan

menilai apakah ide bisnis tersebut layak atau tidak. Kemudian setelah mustahik

memberikan ide bisnisnya, Lembaga Inkubator bisa memberikan tahapan lanjut dan

nanti akan diadakan pelatihan. Pelatihan yang diberikan oleh Lembaga Inkubator

Bisnis BAZNAS adalah mencoba untuk mengajak para mustahiknya untuk datang ke

seminar-seminar tentang usaha mikro dan kecil. dan dari pelatihan tersebut, mustahik

diberikan dorongan atau motivasi untuk maju, dan diberikan teori usaha atau ilmu

dalam berwirausaha.

Pada tahapan Inkubasi ini, Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS memberikan

pendampingan melalui hubungan yang memungkinkan terjadinya peningkatan

keterampilan usaha mustahik, dan kemampuan meningkatkan sumber daya manusia

(SDM), kemampuan dalam teknis produksi, kemampuan pengembangan pasar, dan

kemampuan pengelolaan keuangan.

Pada tahap Pasca Inkubasi yaitu tahap pelepasan Usaha mandiri dan berkembang.

Namun, ketika usaha tersebut sudah di ekspansikan, tetap saja tidak terlepas dari

pengawasan (Controlling) oleh Lembaga Inkubator Bisnis BAZNAS. Karena, sejak

awal para calon usaha sudah berkomitmen dengan Lembaga Inkubator Bisnis

BAZNAS, bahwasannya harus mengikuti alur program yang sudah ditetapkan sejak

awal meskipun usaha tersebut sudah dikategorikan sebagai usaha yang mandiri.

Harapan dari Lembaga Inkubator adalah bahwa mustahik yang usahanya sudah

diberdayakan, setidaknya bisa menjadi muzakki dan berinfak ke BAZNAS.

P: Berapa Bidang Usaha yang sudah di berdayakan oleh Lembaga Inkubator Bisnis

Bzanas? Dan bagaimana pemberdayaan pada masing-masing bidang usaha?

Page 99: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

N: Ada 3 bidang usaha yang sudah diberdayakan dengan jumlah 240 mustahik. diantara

bidang usaha yang sudah diberdayakan adalah eceng gondok, kopi sepeda keliling,

dan toko kelontongan yang biasa disebut Z-Mart.

P: Adakah perbedaan signifikan dari sebelum diberdayakan oleh inkubator, kemudian

setelah diberdayakan inkubator? Kemudian dari segi apa perbedaannya (semua usaha

yang sdh diberdayakan)?

N: Dari pemberdayaan eceng gondok yang tadinya hanya bisa mengayam saja, tetapi

sekarang sudah bisa membuat tas, sepatu, dompet dan aksesoris wanita. Dan dilihat

dari penghasilan, belum diketahui berapa persen meningkatnya. Tetapi berdasarkan

pernyataan mustahik yang sudah diberdayakan merasa ada peningkatan pendapatan.

Pemberdayaan kopi sepeda keliling yang tadinya satu sepeda digunakan oleh dua

orang secara bergantian, kini mereka bisa berjualan dengan sepeda masing-masing

yang sudah diberikan oleh baznas dan dengan memberikan box kopi serta barang

dagangannya. Dan pendapatan yang tadinya hanya Rp.50.000-60.000 sekarang

penghasilan mereka mencapai Rp.200.000-350.000 per hari.

Pemberdayaan kelontongan atau yang disebut Z-Mart oleh Baznas yang tadinya hanya

bangunan kumuh dari bambu dengan barang dagangan seadanya dan kurang layak,

kini sudah berbeda. Karena, pemberdayaan yang dilakukan Lembaga Inkubator dalam

segi bangunan diperbaharui semua dengan melakukan perenovasian warung,

pengecatan bangunan, perbaikan asbes dan rolling door, serta pemasangan display

yang menarik dengan etalase kaca, sehingga warung menjadi lebih menarik dan

meningkatkan minat pembeli. Dan dari segi pendapatan yang tadinya perhari hanya

Rp 200.000 – 250.000, sekarang sudahn mencapai Rp.500.000-700.000,- perhari,

bahkan juga ada yang mencapai Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah).

Page 100: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

P: Apakah lembaga inkubator memberdayakan kepada semua mustahik diseluruh

Indonesia?

N: Dalam segi wilayah, Baznas tidak menentukan dimana wilayah yang jadi cakupan.

Tetapi Lembaga Inkubator Bisnis di Baznas Pusat sendiri bekerja sama dengan

Baznas Daerah dalam melakukan pemberdayaan di wilayah-wilayah yang memang

butuh bantuan.

P: Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan Usaha pada

lembaga inkubator bisnis BAZNAS?

N: Faktor pendukungnya adalah kemauan dan tekat yang keras serta pada umumnya para

wirausaha sudah memiliki keterampilan dan keahlian. Hanya saja perlu

dikembangkan lagi. Faktor penghambatnya adalah modal yang terbatas dan jangkauan

wilayah yang lumayan jauh sehingga menyulitkan dalam pemberdayaan dan

pendampingan/control usaha.

Jakarta, 20 Maret 2017

Lembaga Inkubator Baznas

Bpk. Hadiyanto S.E

Staff

Page 101: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

DAFTAR DATA PENERIMA BANTUAN USAHA KOPI KELILING(KOLING)

NO NAMA ALAMAT DOMISILI TINGGAL JML PENCAIRAN

1 Ujen Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

2 Umar faruq Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

3 Samsul Irawan Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

4 Haidi Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

5 Mudawi Dsn.deng lebar Kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan

Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

6 Musleh Dsn Gua Panas Kel.Tambak,Kec.Omben Kab.Sampang Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

7 Samsul/Sahuri Dsn.denglebar,Kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

8 Pendi Dsn Panah Lomoh Kel.Tambak kec.Omben Kab.Sampang Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

9 Sainah/ Sainallah Dsn Gua Panas Kel.Tambak Kec.Omben Kab.Sampang Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

10 Sibri Dsn Gua Tamoy Kel.Kamondung Kec.Omben Kab.Sampang Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

11 Syaiful Umam/osmanDsn Brambang Kel.Tambak Kec.Omben Kab.sampang Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

12 Sahrul Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

13 Noji Dsn Batu ampar Kel.Pangbatok Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

14 Rodi Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

Page 102: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

15 Sahiri Kp.Jelbudan Kel.Tambak Kec.Omben Kab.Sampang Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

16 Madsahri/badri Dsn.deng lebar Kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

17 Farisin Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

18 Mausul Dsn.deng lebar Kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

19 Asseri Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

20 Abdullah Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

21 Muhlis Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

22 Andri Dsn.deng lebar Kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

23 Rodi Dsn.deng lebar Kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

24 Hoib/Bairuddin Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

25 Makbul Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

26 Muhlis/Muis Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

27 Ainul Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

28 Adim Dsn Gua Panas Kel.Tambak Kec.Omben Kab.Sampang Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

29 Omar Dsn Rajung Kel.kamondung Kec.Omsen Kab.sampang Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

30 Sufriadi Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

Page 103: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

31 Osman Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

32 Sumu Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

33 Ali Wafa Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

34 Misnari Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

35 Safie Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

36 Puladin Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

37 Dolla/Ami nollah Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

38 Nolis Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

39 Asmad Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

40 Hoiri Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

41 Muhamad Subairi Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

42 mat Sahri/bahri Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

43 Jeppar/Muhlas Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

44 Rusman Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

45 Suhud Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

46 Holis Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

Page 104: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

47 Rusdi Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

48 Puri Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

49 Hirman/Rohinan Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

50 Jubri Dsn komis kel.Badung Kec.Proppo Kab.Pamekasan Jln. Tanah Abang 4 , tanah abang jakarta Pusat Rp.3.600.000

Rp. 180.000.000,-

Page 105: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

NO NAMA ALAMAT NO.TELPON JENIS USAHA LOKASI USAHA PENERIMA Z-MART

1 Sugono

Jl.Kebon pala, Tanah Rendah

Jatinegara Jakarta Timur

0821 3065 4574 Kelontongan Kebon Pala,Jatinegara Rp 15.000.000

2 Asmida Fitri Kp.Pos Kel.Bojong Gede Kec.Bojong

Gede Bogor 0812 8411 9610 Kelontongan Stasiun Bojong Gede Rp 15.000.000

3 B.Mainah

Kp.Masjid Rt 001/004 Kel.Bojong Gede Kec.Bojong

Gede Bogor

0896 9902 2486 Kelontongan Kp.Masjid Bojong Gede Rp 15.000.000

4 Mimin Mintarsih

Kp.Masjid Rt 001/004 Kel.Bojong Gede Kec.Bojong

Gede Bogor

0812 8316 8301 Kelontongan Stasiun Bogor Rp 15.000.000

5 Fatimah

Kp.Perigi Rt 002/002 Kel.Bojong Gede Kec.Bojong

Gede Bogor

0857 7912 4611 Kelontongan Kp.Perigi,Bojong Gede Rp 15.000.000

6 Kenah Bojong Gede Dalam

Timur Rt 003/012 Bojong Gede Bogor

0858 8327 0719 Kelontongan Bojong Gede dalam Rp 15.000.000

7 Rohani Bojong Gede Dalam

Timur Rt 003/013 Bojong Gede Bogor

0856 9255 3770 Kelontongan Bojong Gede dalam Rp 15.000.000

8 Anah

Jl.Gandaria Rt 005/012 Bojong

Gede Kec.Bojong Gede Bogor

0896 6735 3392 Kelontongan Jln Gandaria,Bojong gede Rp 15.000.000

DATA DAFTAR PENERIMA PROGRAM Z-MART

Page 106: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

9 Suyati Kp.Bambon Citayam Bojong Gede,Bogor 0812 9756 5310 Kelontongan Citayam,Bojong gede Rp 15.000.000

10 Nindahir Tausikal

Kp.Masjid Rt 001/004 Kel.Bojong Gede Kec.Bojong

Gede Bogor

0813 8241 1555 Kelontongan Kp.setu,Bojong Gede Rp 15.000.000

Total Rp 150.000.000

Page 107: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

DAFTAR PENERIMA MANFAAT

PEMBERDAYAAN ECENG GONDOK

DESA CIHAMPELAS

NO NAMA

TEMPAT TANGGAL

LAHIR ALAMAT

1 Ucip 01 Maret 1987 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

2 Tono 20 April 1992 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

3 Rudi 21 Agustus 1996 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

4 Sukaemah 2 Januari 1957 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

5 Ilah 3 Februari 1981 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

6 Isar 4 November 1983 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

7 Enti 1 Mei 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

8 Iyoh 2 September 1987 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

9 Isah 14 April 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

10 Emod 20 Juni 1974 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

11 Oyok 8 Januari 1972 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

12 Acep 01 Mei 1987 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 108: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

13 Sanah 07 Juni 1967 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

14 Nurhayati - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

15 Juju Juriah 12 Juni 1955 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

16 Suyati - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

17 Masnah 15 Juni 1963 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

18 Neneng Ratna Ningsih

15 Juni 1979 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

19 Nurhayati 12 Mei 1966 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

20 Sri Munigar - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

21 Nanin Rohanih 16 Februari 1955 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

22 Munawaroh 07 Juni 1974 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

23 Rika Aryani 15 Maret 1963 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

24 Suliniati 19 November 1977 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

25 Rodiyah 18 Agustus 1965 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

26 Jubaedah 20 Februari 1971 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

27 Sartini 04 April 1966 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

28 Supriyatin 22 Maret 1987 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 109: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

29 Teta Sumaryati 29 Agustus 1963 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

30 Susanah 06 Oktober 1971 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

31 Entin Sartini 31 Agustus 1948 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

32 Yanah 12 Agustus 1981 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

33 Yenny Indriyani Listia

03 Januari 1988 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

34 Amanah Siti Nurlaila

30 Juni 1990 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

35 Santi 30 Maret 1981 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

36 Nurhayati 5 Maret 1969 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

37 Dian Arifiani 24 April 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

38 Neneng 10 Januari 1951 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

39 Rusnaeni 04 April 1974 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

40 Tita Nurita 02 April 1971 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

41 Iin Marlina 05 Mei 1977 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

42 Marsiti 20 Agustus 1955 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

43 Ranni Rahayu 30 Desember 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

44 Nok Yati 19 April 1953 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 110: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

45 Diani Suhita - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

46 Mariyanah 09 Juni 1971 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

47 Erlina Raharyati - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

48 Nathalia Endayani 25 Desember 1972 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

49 Rukmini - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

50 Aisyah Badrianih 05 Juli1956 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

51 Atikah 18 Agustus 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

52 Nursyamiaji 07 Agustus 1988 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

53 Endang Ruminingsih

21 Juni 1952 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

54 Kiki Damayanti 16 April 1982 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

55 Heni Nuraeni 16 Agustus 1962 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

56 Masturiah - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

57 Triyatmi 31 Januari 1979 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

58 Muroh 08 Oktober 1954 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

59 Julaeha Oktaviani 16 Oktober 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

60 Ma'ah 04 Juli 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 111: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

61 Rina Sagita 20 Januari 1985 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

62 Chosiyah 20 April 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

63 Atika 20 Juli 1988 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

64 Suparmi 03 Juni 1960 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

65 Siti Munawaroh 15 November 1967 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

66 Puji Lestari 08 Desember 1984 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

67 Ratna Sari 21 Mei 1977 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

68 Nuryati 06 Juli 1952 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

69 Pridiawesi 13 Juli 1974 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

70 Tri Upi Lusanti 20 Oktober 1981 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

71 Srianti 01 Januari 1969 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

72 Atjah 20 Desember 1958 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

73 Yuhanti 15 Januari 1959 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

74 Putri Purwanti 24 Januari 1989 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

75 Tarida Marpaung 20 Mei 1964 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

76 Maisuri 02 Mei 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 112: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

77 Cucu Haryati - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

78 Siti Suyanti 05 Februari 1974 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

79 Selvi Anggraeni 14 Agustus 1991 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

80 Eka Muliana 16 Januari1982 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

81 Nanah 06 Juni 1961 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

82 Ichwan Nur - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

83 Nenih 15 Juni 1970 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

84 Siti Nurjanah 08 Juni 1979 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

85 Khosirin 21 Maret 1976 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

86 Silyati 19 Oktober 1962 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

87 Hayati G. Hutauruk

08 Agustus 1959 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

88 Neneng Sulastri 14 Agustus 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

89 Sartika Handayani 06 Juli 1997 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

90 Komisah 21 Juni 1973 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

91 Siti Aisyah 29 Juli 1969 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

92 Muayah 04 Desember 1965 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 113: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

93 Tety Mulyati 22 Juni 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

94 Dina Hariani 03 Maret 1984 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

95 Rusmiati 24 Oktober 1976 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

96 Tayem 03 Maret 1963 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

97 Sopiyatun 24 Maret 1964 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

98 Rosmanely - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

99 Annah - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

100 Umiyati 10 Desember 1955 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

101 Nurmalawati 03 Mei 1954 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

102 Evi Sukaesi 10 Februari 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

103 Siti Aisyah 03 Desember 1958 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

104 Febriana Prihatiningsih

13 Februari 1972 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

105 Eka Mayasari 15 Mei 1986 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

106 Tio Fanta 15 Oktober 1986 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

107 Dini Afriyanti 29 April 1979 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

108 Annisah 30 Mei 1958 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 114: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

109 Lutfiati 19 Mei 1974 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

110 Hikmah 25 Agustus 1974 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

111 Rusdah 12 Juli 1955 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

112 Nurlaelah M 01 Mei 1971 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

113 Een Nur'aeni 25 Agustus 1985 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

114 Sulastri 10 Januari 1969 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

115 Masnah 31 Juli 1960 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

116 Mardianah 24 Maret 1976 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

117 Solih 01 Juli 1984 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

118 Wiwih 05 Juni 1959 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

119 Jubaedah 31 Juli 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

120 Sumiyati - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

121 Nursinah - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

122

Maseah

16 Oktober 1959 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

123 Hanafi Syafi'i 01 Januari 1974 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

124 Normih

10 Maret 1972 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 115: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

125 Ros 05 Oktober 1964 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

126

Habibah Nur Baiti

22 Mei 1971 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

127 Mahtum 20 Juni 1983 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

128

Marfuah

01 Januari 1983 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

129 Jayadi 03 Mei 1961 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

130 Sarkiyah 26 Juli 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

131

Lia Haliyah

15 Maret 1972 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

132 Sukarsih 26 Mei 1979 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

133

Mienah

10 Februari 1969 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

134 Busroin 13 Juni 1977 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

135 Eki Sulistiana 04 Oktober 1989 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

136

Yumanih

23 Mei 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

137 Nuradi 17 Juni 1951 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

138 Salmah 15 Maret 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

139

Masuroh

12 Juli 1965 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

140 Ida Farida 09 Juli 1972 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 116: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

141

Jamilah

26 Desember 1953 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

142 Mulyati 15 Januari 1970 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

143 Anamawati 01 Maret 1969 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

144 Siti Rohayah 20 April 1964 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

145 Siti Nurhani 17 Maret 1961 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

146 Siti Friyani 15 Juni 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

147 Mamah Maryamah

20 Mei 1976 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

148

Cut Hartati 16 Agustus 1954

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

149

Asmawati 05 April 1972

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

150

Erisah 18 Agustus 1975

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

151

Tuti Alawiyah 31 Juli 1966

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

152 Sulastri - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

153 Lili salimah 01 Juli 1965 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

154 Ela Nurlaela 15 April 1971 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

155 Rohidah 04 Desember 1968 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

156 Rohayati 27 Juli 1981 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 117: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

157 Uning - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

158 K Winarsih - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

159 Nurliana Aisyah 20 Mei 1982 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

160 Ichwani - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

161 Wahyu Ningsih 03 Oktober 1969 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

162 Yesi liani 18 Juni 1981 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

163 Suhna 04 Januari 1962 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

164 Nurmiana 01 Agustus 1976 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

165 Ria Apriana 17 April 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

166 Diana Mariana 19 Mei 1980 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

167

sukaesi 1 Juli 1973

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

168

Sukmaeni -

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

169

Erti 05 Februari 1967

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

170

Sri Suparti 20 Desember 1952

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

171

Nismah Hayati 29 Juli 1957

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

172 Arnah

10 Agustus 1972 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Page 118: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

173

Sarini 20 Maret 1956

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

174

Rosdiana 11 April 1966

Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

175 Ari Widia Ningsih 20 Mei 1975 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

176 Hetty Riana 20 Agustus 1970 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

177 Novita Riyanthi - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

178 sumiyati 2 Maret 1978 Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

179 Dede Fidiyawati - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

180 Wiwin Winarti - Kp. Babakan Cianjur Rt 008 Rw 04 Desa

Cihampelas Kec.Cihampelas Kab. Bandung Barat.

Page 119: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

PEMBERDAYAAN ECENG GONDOK

DI DESA CIHAMPELAS, BANDUNG BARAT

Page 120: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

PEMBERDAYAAN KELONTONGAN /Z-MART

Page 121: PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35047/1/NURUL... · ... Tuhan semesta alam. Shalawat dan ... Jumlah penduduk miskin dan pengangguran

PEMBERDAYAAN KOPI SEPEDA KELILING