Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI LOKASI DESA KKN KABUPATEN BANGLI OLEH MAHASISWA KKN
UNIVERSITAS UDAYANA
KONTRIBUTOR: Ns. I Made Suindrayasa, S.Kep., M.Kep; Ns. Kadek Cahya Utami, S.Kep, M.Kep; Ns. Made Oka Ari Kamayani, S.Kep., M.Kep; Ns. Ni Luh Putu Eva Yanti, M.Kep., Sp.Kep.Kom; dr. Putu Gede
Sudira, Sp.S; Ners. Made Rini Damayanti S, S.Kep.,MNS; Ns. Ni Putu Emy Darma Yanti, S.Kep., M.Kep; Ns. I Gusti Ayu Pramitaresthi, S.Kep., M.Kep; Ns. Luh Mira Puspita, S.Kep., M.Kep; Ns. Ni Kadek Ayu Suarningsih, S.Kep., MNS; Ns. Putu Oka Yuli Nurhesti, S.Kep., MM., M.Kep; Ns.
Meril Valentine Manangkot, S.Kep., M.Kep
EDITOR: I Nyoman Suarsana
I Gede Rai Maya Temaja
LAY OUT ISI: Chonti
DESAIN SAMPUL: Gde Ngurah Aryawan
i
PENERBIT: Swasta Nulus
Jl. Dewi Supraba 17 Denpasar [email protected]
CETAKAN: Pertama: 2018. 243 hlm, 21x29 cm
Font: Times New Roman 11
ISBN: 978-602-5742-50-7
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widi Wasa, atas
limpahan rahmatnya sehingga pelaksanaan KKN PPM Periode XVIL Tahun 2018 dapat dilaksanakan
dengan lancar, amano sukses dan tepat waktu. KKN PPM XVII th 2018, mengambil tema:
Pemberdayaan potensi masyarakat desa dalam pengelolaaan sumberdaya alam. Sedangkan
MOTTO KKN PPM XVII adalah Sewaka Guna Pariposana (Mengabdikan Ilmu Memberi Solusi),yang secara arfiah bennakna KKN menyatu di dalam hati dan pikiran masyarakat untuk mengabdikan
ilmu guna memberi dan mencari solusi penyelesaian masalah yang terbaik.
Universitas Udayana pada tahun 2018 melaksanakan KKN PPM di 170 desa lokasi dan tersebar
di 8 kabupaten di Provinsi Bali dengan jumlah mahasiswa 3424 oratg mahasiswa. Kabupaten Badungada 20 desa KKN RM, di Kabupaten Gianyar ada 20 desa, di Kabupaten Bangli ada 30 desa, diKabupaten Tabanan ada20 desa, di Kabupaten Klungkung ada20 desa, di Kabupaten Jembrana ada20desa, di Kabupaten Karangasem ada 20 desa, dan di Kabupaten Buleleng ada20 desa. Pelaksanaan KKNPPM berlangsung selama I bulan dan I minggu (mulai 2l Jruli-Z7 Agustus 2018).
Selama KKN mahasiswa mendapat kesempatan yang lebih luas untuk belajar menerapkanIPTEKS yang diporoleh di kampus, dan belajar lebih luas tentang masyarakat, belajar bermasyarakat
dan belajar membagun desa. Mahasiswa juga telah melaksanakan dan membantu masyarakat melaluiKK dampingan bagi masayarakat yarg tergolong warga prasejahteta dan memecahkan masalah-masaiah
keluarga, memberi informasi, dan memberi motivasi. Hal yang juga penting adalah mahasiswa dapat
belajar meningkatkan soft skill.Secara umum pelaksanaan KKN PPM XIV Th. 2018, berjalan dengan baik hal ini karena telah
dipersiapkan dengan perencanaan yang lama. Namun demikian masih terdapat beberapa hambatanyangdiluar kemampuan panitia untuk memprediksinya. Kekurangan-kekurangan ini akan menjadi bahan
intropeksi bagi pantia KKN sehingga pelaksanaan KKN dimasa mendatang menjadi lebih baik.Pada kesempatan yang bait ini, kami ingin menyampaikan terimakasih banyak kepada Bapak
Rektor dan Ketua LPPM Unud yang telah memfasilitasi kegiatan KKN PPM periode XVII, Dekan dilingkungan Unud, panitia pelaksana KKN PPM peride XVII, Koordinator kabupaten (Korkab), Dosenpembimbing lapangat (DPL), Seluruh perbekel dan desa yang menjadi lokasi KKN PPM periode X\TI,yang telah berkerja keras, menerima dan membimbing mahasiswa sehingga pelaksanaat' XXN ppUperiode XVtr berjalan dengan baik. Kami juga ingin menyampaikan permohonan maaf apabila selamapenyelenggaraan KKN ada hal-hal yang kurang berkenaan.
Sekian dan terimakasih
, Desember 2018
PM Unud Periode XVII
'oman Suarsana, MSi
PRAKATA
Dalarn rangka pelaksanaan Tri Dhanna Perguruan Tinggi, terutama bidang Pengabdian Kepada
Masyarakat, kegiatan KKN di Unud adalah salah satu prograrn wajib dalam setiap tahun akademik bagi
para mahasiswa dan merupakan kegiatan intrakulikuler u,ajib yang memadukan pelaksanaan TRI
DHARMA Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian serta wajib diikuti oleh
seluruh Mahasiswa Unud, sebagai suatu syarat kelulusan mahasiswa sebelurn mengakhiri studinya di
Unud.
Kegiatan KKN PPM di Universitas Udayana dilaksanakan di desa selama 1 bulan dan I rninggu
atau dengan bobot 3 satuan kredit semester (SKS). Selama proses pelaksanakan KKN PPM, mahasiswa
dalam satu kelompok desa KKN dibirnbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). DPL bertugas
untuk memberi bimbingan rnulai dari orientasi dan observasi ke lokasi lapangan. membantu
melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa dengan masyarakat. Berfungsi mernberi bimbingan
selama di lapangan, tnenumbuhkan disipilin dan rnotivasi, serta mendampingi mahasiswa dalam
tnelaksanakan program kerja KKN RM dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi agar
program-program KKN terlaksana dengan baik.
Berkaitan dengan KKN PPM, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Universitas Udayana akan terus berkontribusi dalam memberi pendampingan dan pemberdayaan kepacla
masyarakat di lokasi KKN unfuk dapat meningkatkan daya dan potensi rnasyarakat perdesaan sehingga
mampu mernanthatkan sumber daya alam untuk kesejahterailr.
Kami rnenyambut dengan baik dan senang hati atas telah terbitnya buku ini dan ini menunjukkan
Lembaga Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat telah ikut berperan aktif di dalam membangun
masyarakat dari pinggiran, metnberdayakan masyarakat sehingga apayarrgtelah dilakukan Universitas
Udayana dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Semoga buku tentang pembedayaan dan pendarnpingan masyarakat oleh mahasiswa KKN
Univeristas Udayana ini dapat dirnanfaatkan sebesar-besar dan seluas-seluasnya untuk kepentingan desa,
institusi dan pemerintah daerah maupun pusat.
Sekian dan Terimakasih
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………
PRAKATA …………………………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………………..
BAGIAN 1. Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Modern Serta Pemberdayaan Potensi Lokal Di Desa Langgahan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ……………..
I Made Suindrayasa dkk. BAGIAN 2. Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia Di Desa Serai, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali ……………………………………
Kadek Cahya Utami dkk BAGIAN 3. Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Melalui Promosi
Kesehatan Masyarakat, Pendidikan, Dan Pemberdayaan Ekonomi Di Desa Daup, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli .................
Made Oka Ari Kamayani dkk BAGIAN 4. Peningkatan Potensi Desa Melalui Pemberdayaan Masyarakat
Menuju Desa Mengani Yang Belong (Bersih, Elok, Lascarya, Optimis Nindihin Gumi) Desa Mengani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli……………………………………………………
Ni Luh Putu Eva Yanti dkk BAGIAN 5. KKN Tematik Revolusi Mental Gerakan Indonesia Melayani,
Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, Dan Gerakan Indonesia Bersatu Di Desa Abangsongan, Kabupaten Bangli .......................................................
Putu Gede Sudira dkk BAGIAN 6. Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat
Membangun Desa Belantih Berlandaskan Tri Hita Karana Menuju Masyarakat Kreatif, Berbudaya Dan Sadar Akan Kesehatan .............
Made Rini Damayanti dkk BAGIAN 7. Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Produktivitas
Perkebunan, Pendidikan, Dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Di Desa Kintamani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli …….
Ni Putu Emy Darma Yanti dkk BAGIAN 8. Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Produktivitas
Perkebunan, Pendidikan, Dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ……..
I Gusti Ayu Pramitaresthi dkk BAGIAN 9. Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Produktivitas
Perkebunan, Pendidikan, Dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Di Desa Selulung, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ……...
Luh Mira Puspita dkk
Halaman
2
3
4
6 - 19
20 - 32
33 - 45
46 - 59
60 - 84
85 - 109
110 - 129
130 - 163
164 - 197
BAGIAN 10. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Dan
Pengembangan Potensi Lokal Desa Binyan Yang Sehat, Indah Dan Inovatif Di Desa Binyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli ……………………………………………………………………….
Ni Kadek Ayu Suarningsih dkk BAGIAN 11. Pemerdayaan Masyarakat Desa Batur Tengah Guna Mencapai
Masyarakat Yang Mandiri, Terampil, Berbudaya Dan Unggul ……. Putu Oka Yuli Nurhesti dkk BAGIAN 12. Mewujudkan Masyarakat Desa Belanga Yang Sehat Dan
Produktif Melalui Optimalisasi Potensi Unggulan Desa …………… Meril Valentine Manangkot dkk
198 - 218
219 - 231
232 - 243
130
BAGAIAN 8
OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN,
PENDIDIKAN, DAN PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT DI DESA SEKARDADI, KECAMATAN
KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI
131
OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PRODUKTIVITAS PERKEBUNAN, PENDIDIKAN, DAN PENINGKATAN KESEHATAN
MASYARAKAT DI DESA SEKARDADI, KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI
Oleh:
Ns. I Gusti Ayu Pramitaresthi, S.Kep., M.Kep
Paul Helga Fernandez Singgih Prakoso Indriyatmoko
I Nyoman Endi Ananda Khrisna Anak Agung Gde Waisampayana P
I Gusti Ayu Inten Heny Pratiwi Khalid Walid Ahmad
Nyoman Yudia Trianadewi Nurbudhi Ni Kadek Dyah Devita Sari Ni Putu Widya Nandasari Kadek Cahaya Wulandari
V Prashantha R Vespanathan Faris Muhaimin
I Made Pande Krisna Aditayana I Gede Fery Surya Tapa
I Putu Wijaya Adi Candra Neil Haezer Natanael Ni Putu Arisna Dewi
Putu Dion Aditya Chandra Gede Teguh Prasetya Muttiwijaya
I Made Padma Aryana Dede Khausa Bayu Bratha
I Made Mas Oka Hendrawan
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
BAB I
132
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Banglimerupakan salah satu lokasi
KKN PPM periode XVII tahun 2018. Desa Sekardadi terletak 20 km dari pusat kabupaten Bangli
dengan luas wilayah sekitar 834 Ha/m2 dengan sebagian besar wilayah berupa perkebunan dan
pemukiman. Wilayah Desa Sekardadi merupakan dataran dengan ketinggian kurang lebih 800-
1.000 meter di atas permukaan laut, dengan curah hujan rata-rata 115,595 mm/tahun dan suhu
udara rata-rata 25-30oC. Desa Sekardadi memiliki 3 banjar, yaitu Banjar Sekardadi, Banjar Pule
dan Banjar Tinga. Desa Sekardadi dihuni oleh 1.853 jiwa pada tahun 2017, yang terdistribusi
dalam 916 laki-laki dan 937 perempuan dan sebagian besar dari jumlah tersebut telah
menyelesaikan pendidikan SLTP.
Sebagian besar tanaman yang terdapat di Desa Sekardadi merupakan tanaman pangan
dan tanaman obat, sementara sebagian besar hewan merupakan hewan-hewan ternak seperti
ayam, babi, dan sapi. Sektor usaha paling banyak untuk penghidupan warga Desa Sekardadi
adalah dari segi perkebunan dan peternakan. Dari keseluruhan sektor tersebut, banyak potensi
yang masih dapat dikembangkan lebih jauh lagi mengingat kondisi wilayah Desa Sekardadi
yang sangat berpotensi untuk pengembangan perkebunan dan peternakan. Potensi-potensi
tersebut sangat dipengaruhi juga oleh kondisi alam, lingkungan, dan sumber daya manusia yang
ada di Desa Sekardadi.
Desa Sekardadi memiliki sumber daya manusia yang cukup besar. Jumlah penduduk
mencapai 1.853 dan dari 1.853 jiwa yang tecatat tersebut, 71% adalah usia produktif sehingga
apabila dikelola dengan baik akan memberikan kontribusi untuk pembangunan desa.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
yang memuat tiga aspek yang merupakan pondasi dari perguruan tinggi yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian masyarakat dan merupakan penerapan dari ilmu pengetahuan dan
teknologi melalui pemberdayaan masyarakat. Pemberdayan masyarakat diperlukan untuk
pembangunan desa agar kedepannya menjadi semakin maju. Dalam upaya pemberdayaan dan
pembangunan, segala sumber daya yang ada perlu dikembangkan sehingga dapat meningkatkan
perekonomian daerah tersebut dalam bentuk program pemberdayaan sangat diperlukan agar
dapat mencapai tujuan kegiatan KKN-PPM yangberlandaskan tema “Optimalisasi
Pemberdayaan Masyarakat melalui Produktivitas Perkebunan, Pendidikan, dan Peningkatan
Kesehatan Masyarakat di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli”.
Berdasarkan observasi dan wawancara dengan perangkat Desa Sekardadi dan
masyarakat desa, ditemukan beberapa permasalahan maupun potensi yang bisa dikembangkan
di wilayah Desa Sekardadi. Masalah yang ditemukan pada lingkungan Desa Sekardadi
yaitukurangnya tanaman yang dapat memperindah kawasan Desa Sekardadi dan dapat
133
memperkuat tanah dipinggir jurang.Masih kurangnya pengadaan tempat pembuangan sampah
di lingkungan Desa Sekardadi dan perhatian warga terhadap kebersihan lingkungan sekitar
terutama di halaman balai banjar.Hal tersebut akan secara tidak langsung mempengaruhi
kesehatan dan kebersihan lingkungan desa.
Selain itu peta Desa Sekardadi masih menggunakan data yang belum diperbarui serta
peta fisik desa yang sudah rusak dan tak layak pakai.Perangkat desa masih menggunakan sistem
surat menyurat dan pendataan penduduk secara manual dan masih kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai teknologi informasi mengenai web desa meskipun di zaman modern ini
kehidupan manusia tidak lepas dari teknologi yang akan memudahkan perangkat desa untuk
mengelola surat dan profil desa untuk menampilkan informasi seputar desa sekardadi.
Adanya kejadian balita dengan gizi buruk di Desa Sekardadi dan tingginya kejadian
kehamilan risiko tingi tentunya dapat mempengaruhi derajat kesehatan di Desa Sekardadi. Oleh
karena itu diperlukan pendekatan yang lebih intensif kepada ibu, karena peran ibu di dalam
keluarga sangat penting sehingga dapat menjadi penggerak dalam usaha meningkatkan derajat
kesehatan keluarga.
Mayoritas Penduduk usia lanjut di Desa Sekardadi menderita katarak, tekanan darah
tinggi, dan asam urat maupun rematik tetapi masih minimnya pemeriksaan dan rendahnya minat
warga untuk menangani penyakitnya memerlukan intervensi agar dapat meningkatkan kualitas
hidup penduduk terutama penduduk usia lanjut.
Desa Sekardadi merupakan daerah pertanian jeruk, yang dapat berkembang menjadi
daerah agrowisata. Sehingga kualitas hasil pertanian jeruk perlu ditingkatkan dan panen jeruk
dapat diolah menjadi berbagai produk yang tentunya dapat meningkatkan nilai jual.dari jeruk
tersebut
Program KKN-PPM Universitas Udayana untuk Angkatam XVII ini akan
dikonsentrasikan di seluruh wilayah Desa Sekardadi yang meliputi 3 dusun. Melalui program
ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM dan dosen pembimbingnya dapat menggali serta
menganalisis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tersedia. Disamping
menggali potensi desa yang patut dikembangkan, juga dilaksanakan peningkatan kesehatan
masyarakat Desa Sekardadi dengan berbagai program yang telah dirancang.
Langkah selanjutnya adalah berupa penetapan bidang strategis yang dapat
dikembangkan di wilayah bersangkutan dengan menggunakan segala sumber daya yang ada
sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut dalam bentuk program
pemberdayaan. Untuk mencapai tujuan tersebut yang berlandaskan tema besar KKN-PPM
periode ini yaitu Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Produktivitas Perkebunan,
Pendidikan, dan (Kesehatan Masyarakat) di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Kabupaten
Bangli.
134
A. Identifikasi Permasalahan Prioritas
1.1.1 Identifikasi Permasalahan Prioritas Kegiatan Prasarana Fisik
a. Banyaknya lahan-lahan kosong yang belum ditanami tumbuhan.
b. Kurangnya tempat sampah yang tersedia di Pura.
c. Kurangnya estetika dan perawatan halaman di Depan Balai Banjar dan Pura di Desa
Sekardadi.
d. Peta Desa Sekardadi yang membutuhkan pembaruan.
e. Masyarakat masih membuang sampah sembarangan.
f. Sistem informasi manajemen desa yang membutuhkan pembaruan.
1.1.1 Identifikasi Permasalahan Prioritas Kegiatan Kesehatan Masyarakat
a. Adanya kejadian balita dengan gizi buruk di Desa Sekardadi berdasarkan data
Puskesmas Kintamani VI.
b. Tingginya kejadian kehamilan risiko tingi di Desa Sekardadi dan rendahnya
pengetahuan ibu hamil mengenai hal tersebut berdasarkan data Puskesmas Kintamani
VI.
c. Tingginya kejadian katarak di Desa Sekardadi berdasarkan data Puskesmas Kintamani
VI.
d. Tingginya kejadian asam urat/rematik dan tekanan darah tinggi serta minimnya
pemeriksaan gula darah pada populasi lansia di Desa Sekardadi.
e. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam Bantuan Hidup Dasar bagi populasi
usia produktif di Desa Sekardadi.
1.1.2 Identifikasi Permasalahan Prioritas Kegiatan Sosial Budaya
a. Kurangnya minat dan fokus siswa dalam menerima pelajaran di sekolah serta kurangnya
fasilitas bimbingan belajar pendukung diluar jam sekolah untuk membantu siswa
mengerti pelajaran yang belum dipahami disekolah.
b. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan sekitar di
desa sekardadi.
c. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pola asuh anak yang baik dan benar.
d. Kurangnya wawasan mengenai salah satu kearifan lokal dalam hal ini seni menyurat
lontar pada usia dini.
e. Kurangnya wawasan mengenai dampak negatif dari pergaulan bebas yang berujung
pada tingginya jumlah pernikahan dini dan tindak aborsi.
f. Kurangnya pengetahuan dalam memasarkan dan mengolah hasil tanaman jeruk menjadi
sesuatu yang mempunyai nilai jual dengan harga yang lebih tinggi.
1.1.3 Identifikasi Permasalahan Prioritas Kegiatan Peningkatan Produksi
a. Kurangnya kualitas hasil panen jeruk dari perkebunan di Desa Sekardadi.
135
b. Kurangnya pengadaan vaksinasi rabies secara merata terhadap hewan peliharaan anjing
yang ada di Desa Sekardadi.
c. Kurangnya pemberian vitamin pada hewan ternak sapi di Desa Sekardadi.
d. Kurangnya pendataan hewan ternak yang ada di Desa Sekardadi.
e. Kurangnya pengadaan kontrol populasi terhadap jumlah anjing liar di Desa Sekardadi.
1.2 Usulan Penyelesaian Masalah
A. Tema
Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat melalui Produktivitas Perkebunan, Pendidikan,
dan Kesehatan Masyarakat di Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan Prasarana Fisik :
a. Penghijauan lahan Desa Sekardadi.
b. Pengadaan tempat sampah organik dan anorganik.
c. Penataan ulang halaman depan Balai Banjar dan Pura di Desa Sekardadi.
d. Pembaruan peta Desa Sekardadi.
e. Pembuatan plang pemberitahuan “Dilarang Membuang Sampah Sembarangan”.
f. Pelatihan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Desa Universitas Udayana
(SIMADU).
Kegiatan Kesehatan Masyarakat:
a. Penyuluhan kehamilan risiko tinggi
b. Penyuluhan dan konsultasi gizi
c. Pemeriksaan mata, pemberian obat dan kacamata, dan operasi katarak gratis
d. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar
e. Penyuluhan dan Konsultasi Rheumatoid/Gout Arthritis, Hipertensi dan Diabetes
Melitus Tipe 2
Kegiatan Sosial Budaya :
a. Bimbingan belajar siswa SDN Sekardadi
b. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar Desa Sekardadi
c. Sosialisasi pola asuh anak kepada masyarakat Desa Sekardadi
d. Lomba nyurat lontar di SDN Sekardadi
e. Sosialisasi dampak buruk pergaulan bebas kepada pemuda dan pemudi Desa Sekardadi.
f. Sosialisasi tentang strategi pemasaran dan pengolahan jeruk kepada pedagang di area
Desa Sekardadi.
Kegiatan Peningkatan Produksi :
a. Pengadaan pupuk untuk tanaman jeruk
b. Pemberian vitamin untuk hewan ternak sapi/babi
136
c. Pengadaan vaksinasi rabies dan kontrol populasi hewan penular rabies
d. Cacah jiwa ternak
1.3 Metode/Teknologi/Kebijakan/Konsep untuk mengatasi permasalahan
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan penyuluhan berupa
ceramah serta diskusi tanya jawab, pelatihan kader dan masyarakat, pelayanan kesehatan,
pemberian bantuan dan gotong-royong.
1.4 Tujuan dan Manfaat
A. Tujuan
Sesuai dengan proposal kegiatan yang telah dirancang pada awal KKN PPM Periode XVII
Tahun 2018 masing-masing kegiatan yang telah direncanakan memiliki tujuan yang spesifik.
1.4.1 Tujuan Kegiatan Bidang Prasarana Fisik
a. Mengisi lahan-lahan kosong dengan tumbuhan.
b. Menciptakan lingkungan Pura yang bersih.
c. Meningkatkan keasrian dan nilai estetika Pura dan Balai Banjar Desa Sekardadi.
d. Menyediakan Peta Desa Sekardadi yang informatif ( Gedung dan bangunan,
perhubungan, dan batas administrasi).
e. Menginformasikan kepada masyarakat bahwa tidak boleh membuang sampah
sembarangan.
f. Menciptakan sistem informasi desa yang modern.
1.4.2 Tujuan Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Mengedukasi masyarakat mengenai gizi buruk serta pencegahannya.
b. Mengedukasi masyarakat mengenai kehamilan risiko tinggi serta pencegahannya.
c. Menangani keluhan penglihatan dan katarak yang terdapat di Desa Sekardadi.
d. Mendeteksi dan melakukan penyuluhan mengenaiasam urat, rematik, hipertensi dan
diabetes melitus tipe 2.
e. Mengedukasi populasi usia produktif mengenai pengetahuan dan keterampilan Bantuan
Hidup Dasar (BHD).
1.4.3 Tujuan Kegiatan Bidang Sosial Budaya
a. Membantu menyediakan fasilitas bimbel diluar jam sekolah bagi siswa di SDN
Sekardadi untuk membantu siswa memahami materi pelajaran yang belum dipahami
selama jam sekolah.
b. Memberikan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan lingkungan sekaligus
meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar di
DesaSekardadi.
c. Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana pola asuh yang baik
dan benar dalam mengasuh anak di Desa Sekardadi.
137
d. Menanamkan kecintaan akan tradisi, seni, dan budaya Bali kepada anak usia dini, serta
melestarikan kesenian dan budaya bali di Desa Sekardadi.
e. Mengedukasi pemuda dan pemudi di Desa Sekardadi agar lebih memahami dampak
buruk dari pergaulan bebas yang berujung pada pernikahan dini dan tindak aborsi.
f. Memberikan pemahaman tentang strategi pemasaran dan pengolahan hasil tanam jeruk,
agar para penjual lebih memahami tentang cara yang tepat untuk memasarkan
dagangannya
1.4.4 Tujuan Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi
a. Meningkatkan kualitas jeruk sebagai hasil utama dari perkebunan di Desa Sekardadi.
b. Menciptakan lingkungan Desa Sekardadi yang bebas rabies.
c. Mencegah bertambahnya jumlah anjing liar di Desa Sekardadi
d. Meningkatkan perkembangan kesehatan hewan ternak sapi di Desa Sekardadi
e. Menambah data desa mengenai jumlah hewan ternak di Desa Sekardadi pada tahun
2018.
Semua kegiatan kegiatan yang telah dirancang juga disasar ke target masyarakat yang
cukup spesifik. Maka dari itu, manfaat yang didapatkan oleh oleh target-target masyarakat
tersebut dirinci di bawah ini.
1. Manfaat Kegiatan Bidang Prasarana Fisik
a. Lingkungan Desa Sekardadi semakin asri dengan diadakannya penghijauan.
b. Meningkatnya peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan Pura Desa Sekardadi
yang bersih dan nyaman.
c. Meningkatnya keasrian dan nilai estetika lingkungan Pura dan Balai Banjar Desa
Sekardadi.
d. Desa Sekardadi memiliki peta yang diperbarui (Gedung dan bangunan, perhubungan,
dan batas administrasi).
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.
f. Mempermudah aparat dan masyarakat mengakses informasi berkaitan dengan Desa
Sekardadi.
2. Manfaat Kegiatan Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gizi buruk, pencegahannya dan
diharapkan dapat mengurangi kejadian gizi buruk di Desa Sekardadi.
b. Meningkatkan pengetahuan dan mengurangi kejadian kehamilan risiko tinggi di Desa
Sekardadi.
c. Mengurangi kejadian katarak dan keluhan mata lainnya di Desa Sekardadi.
d. Meningkatkan keawasan dan pengetahuan lansia mengenai asam urat, rematik, tekanan
darah tinggi, dan diabetes mellitus tipe 2.
138
e. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat usia produktif tentang
Bantuan Hidup Dasar (BHD).
3. Manfaat Kegiatan Bidang Sosial Budaya
a. Anak-anak siswa SDN Sekardadi dapat lebih memahami pelajaran yang belum
dimengerti disekolah, serta dapat membantu siswa dalam menyelesaikan
persoalan/tugas yang diterima disekolah.
b. Meningkatkan kebersihan lingkungan Desa Sekardadi serta meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Desa
Sekardadi.
c. Masyarakat Desa Sekardadi dapat mengetahui cara pola asuh yang baik dan benar demi
tumbuh kembang anak yang baik.
d. Siswa SDN Sekardadi dapat memiliki wawasan dan menumbuhkan kecintaan terhadap
seni dan budaya bali (nyurat lontar) serta dapat melestarikannya.
e. Pemuda dan pemudi di Desa Sekardadi dapat lebih membatasi gaya pergaulan dan
belajar untuk bertanggung jawab pada diri sendiri serta keluarganya, sehingga terhindar
dari dampak buruk pergaulan bebas.
f. Pedagang jeruk di Desa Sekardadi dapat mengolah jeruk menjadi produk yang memiliki
nilai jual yang lebih baik dan dapat lebih memahami tentang strategi pemasaran serta
distribusi
4. Manfaat Kegiatan Bidang Peningkatan Produksi
a. Menambah persediaan pupuk untuk warga Desa Sekardadi yang memiliki kebun jeruk.
b. Menciptakan lingkungan yang bebas rabies
c. Populasi hewan penular rabies seperti anjing lebih terkendali
d. Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak sapi/babi di Desa
Sekardadi.
e. Mengetahui jumlah kepemilikan ternak di Desa Sekardadi.
139
BAB II
TARGET DAN LUARAN
2.1 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan yaitu masyarakat Desa Sekardadi, Kabupaten Bangli yang terdiri dari
anak-anak, remaja, dewasa dan lansia. Kemudian kelompok petani, kelompok ternak serta
hewan ternak yang ada disekitar Desa Sekardadi, Kabupaten Bangli.
2.2 Target Luaran
Luaran yang diharapkan masyarakat Desa Sekardadi, Kabupaten Bangli mampu
diberdayakan sehingga nantinya dapat secara mandiri bisa meningkatkan produktivitasnya,
serta meningkatnya aspek di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan.
BAB III
HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI
A. Program Pokok
Program Pokok Tema
a. Penghijauan Lahan Desa Sekardadi
Waktu Pelaksanaan : Jumat, 27 Juli 2018
Lokasi : Lapangan Barat Pura Bale Agung
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sekardadi
Pihak Terlibat : Aparat Desa Sekardadi, Masyarakat Desa
Sekardadi, Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018.
Pelaksanaan : Penyerahan tanaman kepada Desa Sekardadi
dilaksanakan selama 1 hari, dengan lama waktu
selama 1 jam (09.00 - 10.00). Penyerahan
tanaman yang didapat dari Dinas Kehutanan
diberikan kepada aparat Desa Sekardadi di
Lapangan Barat Pura Bale Agung dan langsung
ditanam 10 tanaman. Kegiatan ini dilakukan
sebagai simbolis penyerahan tanaman dari
Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018 untuk
masyarakat Desa Sekardadi. Aparat Desa
140
kemudian menginformasikan kepada
masyarakat untuk mengambil sisa tanaman ke
Posko KKN-PPM UNUD 2018. Hal ini
dilakukan karena banyaknya lahan kosong
terdapat di halaman rumah warga sehingga
warga dapat mengisi lahan-lahan kosong
tersebut.
Permasalahan : Informasi dari aparat desa kurang menyebar ke
masyarakat sehingga tidak banyak masyarakat
yang mengambil tanaman ke Posko KKN.
Solusi : Sehubungan dengan banyaknya acara di Balai
Banjar yang diadakan oleh Masyarakat Desa
Sekardadi dan Mahasiswa KKN-PPM 2018,
maka setiap diadakan acara di Balai Banjar
masyarakat dipersilahkan untuk mengambil
bibit tanaman. Penyebaran bibit tanaman juga
dilakukan oleh Mahasiswa KKN-PPM 2018
dengan memberikannya kepada KK dampingan
masing-masing.
Dampak : Dengan diadakannya penyebaran bibit kepada
masyarakat, maka lahan-lahan kosong pada
halaman rumah warga Desa Adat Sekardadi
menjadi terisi dengan tanaman.
b. Pengadaan Tempat Sampah Organik dan Anorganik
Waktu Pelaksanaan : Senin, 20 Agustus 2018
Lokasi : Pura Bale Agung, Pura Puseh, Pura Puri Kawan
Desa Adat Sekardadi, Kantor Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Adat Sekardadi
Pihak Terlibat : Pelaksanaan kegiatan pengadaan tempat sampah
ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2018.
Persiapan yang dilakukan dengan melakukan
survey terkait tempat peletakan tempat sampah
yaitu Pura Bale Agung, Pura Puseh, Pura
Dalem, Pura Puri Kawan Desa Adat Sekardadi.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 jam yang
141
terdiri dari penyerahan kepada Pemerintah Desa
Sekardadi dan peletakan ke tempat-tempat yang
telah ditentukan. Tempat sampah yang dibeli
menggunakan dana dari Pemerintah Desa
sebanyak 8 buah. Pada kegiatan ini melibatkan
Pemerintah Desa dan seluruh mahasiswa KKN
Pelaksanaan : Pelaksanaan kegiatan pengadaan tempat sampah
ini dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2018.
Persiapan yang dilakukan dengan melakukan
survey terkait tempat peletakan tempat sampah
yaitu Pura Bale Agung, Pura Puseh, Pura
Dalem, Pura Puri Kawan Desa Adat Sekardadi.
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 jam yang
terdiri dari penyerahan kepada Pemerintah Desa
Sekardadi dan peletakan ke tempat-tempat yang
telah ditentukan. Tempat sampah yang dibeli
menggunakan dana dari Pemerintah Desa
sebanyak 8 buah. Pada kegiatan ini melibatkan
Pemerintah Desa dan seluruh mahasiswa KKN
Permasalahan : Penyerahan dan penempatan tempat sampah
diundur dari rencana awal karena banyaknya
acara di Desa Sekardadi.
Solusi : Mahasiswa KKN mencari tanggal yang tepat
untuk menyerahkan tempat sampah kepada
Pemerintah Desa Sekardadi dan menempatkan
tempat sampah di tempat yang telah ditentukan.
Dampak : Masyarakat Desa Sekardadi memiliki tempat
untuk membuang sampah disaat beribadah ke
Pura.
c. Penataan Ulang Halaman Depan Balai Banjar dan Pura Desa Sekardadi
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 2 Agustus 2018 – Kamis, 4 Agustus
2018
Lokasi : Balai Banjar DesaSekardadi dan Pura Bale
Agung
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Adat Sekardadi
142
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018
Pelaksanaan : Penataan ulang halaman depan Balai Banjar
Penataan ulang halaman depan Balai Banjar
dilakukan selama 3 hari. Penataan ulang diawali
dengan pembersihan tapak yang dipenuhi
dengan sampah, kemudian rumput-rumput yang
tumbuh terlalu tinggi dan menutupi papan
tulisan “Balai Banjar Desa Adat Sekardadi”
dipangkas menggunakan gunting dan sabit.
Langkah selanjutnya setelah tapak bersih dan
rapi, papan tulisan “Balai Banjar Desa Adat
Sekardadi” di cat dengan warna latar jingga dan
warna hitam sebagai tulisan dan garis
pinggirnya.
b. Penataan ulang halaman Pura Bale Agung
Penataan ulang halaman depan Pura Bale
Agung dilakukan selama 1 hari. Penataan ulang
diawali dengan pembersihan lokasi yang
dipenuhi dengan sampah, kemudian tanaman-
tanaman yang sudah mati diangkat dan dibuang.
Langkah selanjutnya setelah lokasi bersih dan
rapi, tapak ditanami 59 tanaman yang didapat
dari Dinas Kehutanan dan BPDAS (pucuk
merah, krokot, pisang-pisangan, sandat, kucai,
dan puring).
Permasalahan : Saat program kerja ini dijalankan beberapa kali
hujan sehingga pengerjaan menjadi terhambat
dan membutuhkan waktu yang lebih panjang
dari rencana awal.
Solusi : Program kerja ditunda jika turun hujan dan
dijalankan secepat mungkin disaat ada waktu.
Dampak : Tampak depan Balai Banjar Desa Adat
Sekardadi dan Pura Bale Agung Desa Adat
Sekardadi terlihat lebih asri dan menarik.
Program kerja ini juga meningkatkan nilai
143
estetika Balai Banjar dan Pura Bale Agung Desa
Adat Sekardadi.
d. Pembaruan Peta Desa Sekardadi
Waktu Pelaksanaan : Senin, 20 Agustus 2018
Lokasi : Kantor Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Pemerintah Desa Adat Sekardadi
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018,
Pemerintah
Desa Adat Sekardadi.
Pelaksanaan : Audiensi peta dilakukan sebanyak tiga kali oleh
Mahasiswa KKN-PPM 2018 dengan Perangkat
Desa Sekardadi. Peta dibuat oleh Mahasiswa
KKN menggunakan aplikasi photoshop. Peta
selesai dicetak dan dibingkai menggunakan
dana yang didapat dari Pemerintah Desa pada
hari Selasa tanggal 7 Agustus 2018. Penyerahan
peta desa dilaksanakan di Kantor Desa selama 1
jam pada hari Senin tanggal 20 Agustus 2018.
Permasalahan : Penyerahan peta desa diundur dari rencana awal
karena banyaknya acara di Desa Sekardadi.
Solusi : Mahasiswa KKN mencari tanggal yang tepat
untuk menyerahkan peta desa kepada
Pemerintah Desa Sekardadi.
Dampak : Pemerintah Desa memiliki Peta Desa Sekardadi
yang diperbarui (gedung dan bangunan,
perhubungan, dan batas administrasi).
e. Pembuatan dan Pemasangan Plang “Dilarang Membuang Sampah Sembarangan”
Waktu Pelaksanaan : Senin, 30 Juli 2018
Lokasi : Halaman Depan Pura Bale Agung, Halaman
Depan Pura Puseh.
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Adat Sekardadi
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018,
PerangkatDesa Adat Sekardadi.
144
Pelaksanaan : Plang setinggi 180cm dibuat di tukang las yang
berolokasi di Bayung Gede. Serah terima plang
pemberitahuan dilaksanakan di Kantor Desa
Sekardadi yang dilaksanakan selama 1 jam.
Pemasangan plang dilaksanakan selama 3 jam
yang ditancapkan ke tanah dan diperkuat
dengan semen.
Permasalahan : Mahasiswa KKN-PPM 2018 sempat salah
menempatkan plang peringatan, karena tempat
menempatkan tersebut ternyata masih
merupakan jalan umum yang sudah ditutupi
oleh rumput.
Solusi : Mahasiswa KKN-PPM 2018 menanyakan lebih
jelas kepada aparat desa bagian mana tempat
yang dapat ditempatkan plang peringatan
tersebut.
Dampak : Masyarakat menjadi segan untuk membuang
sampah pada lokasi tersebut.
f. Pelatihan dan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Desa Universitas Udayana
(SIMADU)
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 7 Agustus 2018
Lokasi : Kantor Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Pemerintah Desa Sekardadi
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018, Dosen
Jurusan Ilmu Komputer Universitas Udayana,
Pemerintah Desa Adat Sekardadi
Pelaksanaan : Pelatihan Dan Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Desa Universitas Udayana
(SIMADU) dilaksanankan selama 2 hari. Hari
pertama yaitu pelatihan dengan perangkat desa
untuk implementasi web, kemudian hari kedua
yaitu mulai menginput data penduduk dan
mengisi profil desa untuk di web SIMADU.
Sistem Informasi Manajemen Desa Universitas
Udayana (SIMADU) ini merupakan penelitian
145
yang berupa pengabdian kepada masyarakat
untuk memudahkan perangkat desa untuk surat
menyurat dan mengumpulkan data.
Permasalahan : Perangkat desa masih menggunakan system
surat menyurat dan pendataan penduduk secara
manual kemudian kurangnya pengetahuan
masyarakat mengenai teknologi informasi
mengenai web desa.
Solusi : Maka dari itu perlu diadakan pelatihan agar
perangkat desa maupun masyarakat bisa
mengerti bagaimana cara menggunakan web
SIMADU dengan baik.
Dampak : Dengan adanya pelatihan SIMADU masyarakat
maupun perangkat desa bisa menggunakan web
dengan mudah untuk bagian surat menyurat,
mengumpulkan data penduduk, mengisi profil
desa maupun perkembangan desa.
g. Penyuluhan dan Konsultasi Kehamilan Risiko Tinggi
Waktu Pelaksanaan : Agustus, 06 Agustus 2018
Lokasi : Balai Banjar Tinge
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sekardadi
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018,
Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu
Puskesmas Kintamani VI
Pelaksanaan : Bentuk persiapan kegiatan ini adalah melakukan
pendataan jumlah ibu hamil dengan risiko tinggi
di Desa Sekardadi, yang total jumlahnya
didapatkan sebanyak 9 orang. Kegiatan
dilaksanakan bersamaan dengan posyandu
masing-masing banjar di Desa Sekardadi.
Penyuluhan dan konsultasi dilakukan sebelum
posyandu dilakukan dengan media berupa video
dan power point. Setelah diberikan penyuluhan,
dilakukan small group discussion dengan tujuan
mencari tahu seberapa jauh pengetahuan peserta
146
posyandu mengenai penyuluhan yang diberikan
sebelumnya. Setelah small group discussion
dilakukan, posyandu mulai dilaksanakan dan
mahasiswa KKN-PPM UNUD membantu
puskesmas dalam pelaksaannya.
Permasalahan : Kesulitan dalam melaksanakan teknis
pelaksanaan kegiatan karena ini merupakan
pertama kalinya mahasiswa KKN PPM UNUD
berpartisipasi dalam kegiatan posyandu.
Solusi : Berkomunikasi yang baik dengan penanggung
jawab Puskesmas Pembantu Puskesmas
Kintamani VI dalam hal gambaran pelaksanaan
posyandu, sehingga teknis kegiatan dapat
disusun.
Dampak : Kami memiliki komunikasi dua arah yang
sangat baik antara peserta posyandu. Peserta
posyandu dapat mengetahui mengenai
kehamilan risiko tinggi dengan lebih baik dan
dapat membantu peserta yang berencana untuk
hamil kembali untuk mencegah kejadian
tersebut.
h. Penyuluhan dan Konsultasi Gizi
Waktu Pelaksanaan : Senin, 13 Agustus 2018
Lokasi : Kantor Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Seluruh peserta posyandu Banjar Sekardadi
Desa Sekardadi
Pihak Terlibat : Peserta Posyandu Banjar Sekardadi Desa
Sekardadi, Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018,
dan Puskesmas Kintamani VI
Pelaksanaan : Acara dimulai pukul 09.00 hingga pukul 11.00
di Balai Banjar Desa Sekardadi. Penyuluhan
dimulai setelah semua peserta melakukan
pendaftaran, bersamaan dengan kegiatan
posyandu. Penyuluhan dilakukan dalam bentuk
presentasi power point dan juga video
147
penyuluhan. Setelah penyuluhan, mahasiswa
KKN-PPM UNUD memberiksan konsultasi
kepada peserta posyandu yang ingin bertanya.
Permasalahan : Kesulitan dalam mengumpulkan seluruh peserta
posyandu akibat jumlah yang banyak dan
peserta yang berpencar pada saat pelaksanaan
posyandu.
Solusi : Berkomunikasi yang baik dengan penanggung
jawab Puskesmas Pembantu Puskesmas
Kintamani VI untuk mengumpulkan peserta
menjadi satu dan dilakukan penyuluhan terlebih
dahulu sebelum dilaksanakannya kegiatan
posyandu.
Dampak : Warga Sekardadi mendapatkan pengetahuan
dan konsultasi gizi untuk dapat mencegah
terjadinya kembali kejadian gizi buruk di Desa
Sekardadi. Jumlah total peserta yang hadir
berjumlah 86 orang.
i. Skrining, Pemeriksaan, dan Penanganan Katarak
Waktu Pelaksanaan : Selasa dan Rabu, 14-15 Agustus 2018
Lokasi : Balai Banjar Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Seluruh masyarakat terutama masyarakat desa
Sekardadi
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018, tim The
John Fawcett Foundation, dan Puskesmas
Kintamani VI
Pelaksanaan : Acara dimulai pukul 08.00 hingga pukul 14.00
di Balai Banjar Desa Sekardadi. Acara ini
merupakan sebuah bentuk kerja sama antara
mahasiswa KKN-PPM UNUD dengan tim The
John Fawcett Foundation yang secara khusus
bergerak di bidang kesehatan mata. Mahasiswa
KKN-PPM UNUD bertugas untuk
mengumpulkan peserta khususnya penderita
katarak di Desa Sekardadi. Tim The John
148
Fawcett Foundation berjumlah 20 orang yang
terdiri dari perawat dan dokter spesialis mata
yang akan melakukan pemeriksaan dan
pengobatan mata bagi peserta, juga tindakan
operasi untuk penderita katarak. Seluruh warga
yang hadir didata oleh mahasiswa KKN-PPM
UNUD 2018 dan pemegang puskesmas
pembantu desa Sekardadi, yang kemudian akan
diarahkan ke tempat pemeriksaan. Peserta
kemudian diperiksa oleh Tim The John Fawcett
Foundation, lalu berdasarkan hasil pemeriksaan
diberikan obat, atau kacamata dan tindakan
operasi bagi warga yang membutuhkan.
Tindakan operasi hanya dilakukan pada
penderita yang memiliki indikasi. Keesokan
harinya tanggal 15 Agustus 2018 pukul 09.00-
11.00 warga yang mendapatkan tindakan
operasi katarak diperiksakan kembali dan
diberikan edukasi bagaimana cara merawat mata
pasca operasi.
Permasalahan : Kesulitan dalam mencari peserta, oleh karena
rendahnya minat warga untuk ikut serta.
Sebagian besar masyarakat desa Sekardadi
khususnya penderita katarak masih memiliki
pengetahuan yang rendah tentang katarak dan
penanganannya.
Solusi : Seluruh mahasiswa KKN-PPM Sekardadi
terlibat dalam program untuk menyampaikan
informasi yang benar tentang pemeriksaan mata
dan katarak secara door to doorkerumah warga
terutama kepada penderita katarak yang datanya
didapatkan dari Puskesmas Kintamani VI dan
KK dampingan mahasiswa KKN-PPM UNUD
2018. Selain itu, kami melakukan sosialisasi
mengenai kegiatan ini bersamaan dengan acara
di desa Sekardadi seperti kegiatan puskesmas
149
yaitu posyandu, rapat STT dan juga melalui
pengeras suara di banjar untuk menginfokan ke
seluruh warga.
Dampak : Warga Sekardadi mendapatkan pengetahuan
dan pemeriksaan serta pengobatan mata
khususnya katarak secara menyeluruh tanpa
mengeluarkan biaya. Jumlah total warga yang
hadir berjumlah 611 orang dengan 44 penderita
katarak, dimana yang dapat dioperasi berjumlah
15 orang.
j. Pelatihan Bantuan Hidup Dasar
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 18 Agustus 2018
Lokasi : Balai Banjar Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Perwakilan Sekaa Teruna Teruni Desa
Sekardadi.
Pihak Terlibat : Sekaa Teruna Teruni Desa Sekardadi,
Mahasiswa KKN-PPM UNUD 2018, dan tim
Residen Spesialis Anestesi RSUP Sanglah
Pelaksanaan : Acara dimulai pukul 09.00 hingga pukul 12.00
di Balai Banjar Desa Sekardadi. Acara ini
merupakan sebuah bentuk kerja sama antara
mahasiswa KKN-PPM UNUD dengan tim
Residen Spesialis Anestesi RSUP Sanglah yang
sering melakukan pelatihan Bantuan Hidup
Dasar (BHD) ke masyarakat. Mahasiswa KKN-
PPM UNUD mengumpulkan sebanyak 30 orang
dari Sekaa Teruna Teruni Desa Sekardadi.
Mahasiswa KKN-PPM UNUD membuka
dengan sambutan, kemudian dilanjutkan dengan
pemberian materi oleh tim Residen Spesialis
Anestesi RSUP Sanglah. Seke Teruna Teruni
dibagi menjadi 3 kelompok untuk materi lebih
lanjut dan melakukan praktik BHD dengan
manekin. Perwakilan dari STT yang hadir
nantinya diharapkan agar dapat membagi ilmu
150
yang telah didapat dengan rekan-rekan STT
lainnya.
Permasalahan : Permasalahan dalam biaya peminjaman
manekin BHD.
Solusi : Bersurat dan berkomunikasi yang baik dengan
Kepala Skill Lab FK UNUD, sehingga
peminjaman alat manekin dapat dilakukan tanpa
biaya.
Dampak : Remaja di Desa Sekardadi mendapatkan
pengetahuan dan pelatihan BHD dengan
menggunakan manekin. Jumlah total Seke
Teruna Teruni yang hadir berjumlah 26 orang.
Hal ini dapat membantu kemampuan remaja di
Desa Sekardadi untuk melakukan pertolongan
pertama dengan baik dan benar.
k. Penyuluhan dan Konsultasi Rheumatoid Arthritis/Gout Arthritis, Hipertensi, dan
Diabetes Mellitus Tipe 2
Waktu Pelaksanaan : Senin, 20 Agustus 2018
Lokasi : Balai Banjar Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Masyarakat lansia Desa Sekardadi
Pihak Terlibat : Pemegang Program Posbindu Puskesmas
Kintamani VI, penanggung jawab Puskesmas
Pembantu Puskesmas Kintamani VI, Mahasiswa
KKN-PPM UNUD 2018
Pelaksanaan : Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20
Agustus 2018 bersamaan dengan
dilaksanakannya kegiatan Posbindu atau disebut
juga Posyandu Lansia. Pihak Puskesmas
Kintamani VI membantu pengadaan alat
pemeriksaan gula darah dan juga asam urat.
Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 09.00
sampai puku 12.30 WITA dengan peserta
sejumlah 227 orang. Mahasiswa KKN-PPM
UNUD 2018 mengarahkan para lansia Desa
Sekardadi ke tempat pemeriksaan. Mahasiswa
151
KKN-PPM UNUD 2018 yang berasal dari
Fakultas Kedokteran akan melakukan
pemeriksaan tekanan darah terlebih dahulu
sembari menanyakan keluhan dan memeriksa
keadaan peserta. Kemudian pemeriksaan gula
darah maupun asam urat dilakukan kepada
peserta apabila terdapat gejala yang
berhubungan dengan manifestasi penyakit
kencing manis maupun asam urat. Peserta yang
memiliki kadar gula darah maupun asam urat
yang tidak normal nantinya akan dirujuk ke
puskesmas untuk penatalaksanaan selanjutnya.
Penyuluhan mengenai gula darah dan asam urat
dilakukan setelah pemeriksaan selesai.
Puskesmas Kintamani VI bertugas untuk
menampung data pemeriksaan dan melakukan
penanganan selanjutnya untuk pasien.
Permasalahan : Sulitnya memastikan tanggal pelaksanaan
kegiatan akibat kalender posbindu PTM dari
Puskesmas Kintamani VI dan jadwal dari Desa
Sekardadi yang bertabrakan.
Solusi : Berkoordinasi secara langsung dengan aparat
Desa Sekardadi dan juga pemegang program
posbindu serta penanggung jawab puskesmas
pembantu Puskesmas Kintamani VI mengenai
tanggal yang tepat untuk pelaksanaan kegiatan
agar warga lansia Desa Sekardadi dapat
menghadiri kegiatan ini.
Dampak : Dengan mengajak lansia melakukan
pemeriksaan tekanan darah serta pemeriksaan
gula darah dan pemeriksaan kadar asam urat,
lansia dapat mengetahui kondisi serta mampu
memeriksakan dirinya lebih awal demi
menghindari komplikasi dari penyakit tersebut.
Hal ini membantu mengurangi tingginya
kejadian asam urat yang terdapat di Desa
152
Sekardadi. Pihak Puskesmas Kintamani VI juga
dapat terbantu dalam pelaksanaan Posyandu
Lansia.
l. Bimbingan belajar Siswa SDN Sekardadi
Waktu Pelaksanaan : Senin, 23 Juli – Senin, 20 Agustus 2018
Lokasi : Balai Banjar Sekardadi
Kelompok Sasaran : Siswa-Siswi SDN Sekardadi
Pihak Terlibat : Siswa- Siswi SDN Sekardadi, Mahasiswa KKN-
PPM
Pelaksanaan : Pemberian pelajaran tambahan dalam bentuk
bimbingan belajar ini bertujuan untuk
membantu siswa-siswi SDN Sekardadi agar
dapat memahami materi pelajaran yang masih
belum dimengerti disekolahnya dan juga untuk
membantu Siswa-Siswi SDN Sekardadi dalam
mengerjakan tugas-tugas atau pekerjaan rumah
yang diberikan disekolahnya. Pelaksanaan
kegiatan bimbingan belajar ini dilakukan setiap
hari senin sampai kamis mulai dari tanggal 23
Juli 2018 di Balai Banjar Sekardadi. Antusias
anak-anak dalam mengikuti kegiatan bimbel
terbilang sangat tinggi ,yakni ditunjukan pada
hari pertama dihadiri oleh kurang lebih 60
siswa. Siswa yang datang diantaranya berasal
dari kelas 1-5 , dimana selanjutnya siswa yang
datang tersebut dikelompokan menurut
tingkatan kelas masing-masing dan di handle
oleh mahasiswa KKN yang bertugas sesuai
dengan mata pelajaran yang dibidangi, kegiatan
bimbingan belajar ini dilakukan selama 2 jam ,
mulai dari pukul 15.00 hingga 17.00 Wita
Permasalahan : Banyaknya jumlah siswa-siswi yang datang
membuat mahasiswa KKN kesusahan dalam
menangani kondusifitas lingkungan belajar,
153
serta banyak anak-anak yang meminta jam
tambahan padahal waktu yang diberikan untuk
bimbingan belajar telah selesai, keterbatasan
waktu dari mahasiswa KKN juga disebabkan
karena Mahasiswa KKN masih ada program
kerja di sore hari nya.
Solusi : Semua Mahasiswa KKN turut mengambil alih
dalam Pelaksanaan mengajar di bimbel sesuai
dengan pembagian masing-masing bidang
pelajaran yang dikuasai, serta memberikan
pengertian ke siswa mengenai batas waktu
pembelajaran sehingga kondusifitas dari belajar-
mengajar tetap terjaga.
Dampak : Siswa-Siswi SDN Sekardadi menjadi paham
akan materi yang belum dimengerti pada saat
belajar dalam jam sekolah selain itu Siswa-
Siswi SDN Sekardadi mendapatkan bekal
pemahaman mengenai pelajaran yang akan
diajarkan keesokan harinya. Dengan suasana
belajar yang kondusif serta Teknik pengajaran
yang kreatif, membuat siswa-siswi lebih mudah
memahami materi yang diajarkan. Bimbingan
belajar ini juga membantu siswa-siswi
SDN Sekardadi dalam menyelesaikan
pekerjaan rumah atau tugas yang diberikan dari
sekolahnya.
m. Kerja bakti Membersihkan Lingkungan Sekitar Desa Sekardadi
Waktu Pelaksanaan : Jumat, 27 Juli – Jumat, 24 Agustus 2018
Lokasi : Lingkungan sekitar Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Warga Desa Sekardadi.
Pihak Terlibat : Perangkat Desa, Warga Desa dan Mahasiswa
KKN
Pelaksanaan : Kerja Bakti yang dilakukan setiap hari Jumat
bertujuan selain untuk menjaga kebersihan
lingkungan Desa Sekardadi juga bermanfaat
154
pula untuk menumbuhkan rasa cinta
lingkungan di kalangan warga Sekardadi.
Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 dengan
berkumpul di depan kantor Desa Sekardadi,
setelah itu peserta akan diarahkan ke lokasi
kerja bakti sesuai dengan pembagian tugasnya
masing-masing. Salah satu bentuk dari kegiatan
kerja bakti ini adalah pembersihan
lingkungan di perbatasan Desa Sekardadi,
Jaba Pura, Balai Banjar dan Kantor Desa serta
pemasangan umbul-umbul dan bendera
merah putih dalam rangka mempersiapkan HUT
RI ke 73.
Permasalahan : Masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk
menjaga lingkungan dan membuang
sampah pada t empatnya, nampak pada masih
adanya sampah-sampah yang tergeletak di
sekitar lingkungan Desa Sekardadi. Kurangnya
partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini
juga menjadi kendala dalam pelaksanaan
kegiatan ini.
Solusi : Semua Mahasiswa KKN yang didampingi
dengan perangkat desa serta warga desa dengan
rutin melakukan pembersihan di sekitar
lingkungan Desa Sekardadi setiap hari Jumat
agar lingkungan tetap bersih dan lestari.
Dampak : Adanya kegiatan kerja bakti ini dapat
menumbuhkan kesadaran warga akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
serta kegiatan rutin ini juga dapat menjaga
kebersihan lingkungan sekitar Desa Sekardadi.
n. Sosialisasi Pola Asuh Anak kepada Masyarakat Desa Sekardadi
Waktu Pelaksanaan : Senin, 13 Agustus 2018
Lokasi : Kantor Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Ibu-ibu Banjar Sekardadi
155
Pihak Terlibat : Perangkat Desa, Ibu-Ibu Banjar Sekardadi dan
Mahasiswa KKN
Pelaksanaan : Sosialisasi pola asuh anak ini dilakukan dengan
tujuan untuk memberikan wawasan bagaimana
cara mengasuh anak yang tepat sehingga
nantinya anak dapat tumbuh dengan baik dan
cemerlang, kegiatan ini dilaksanakan pada hari
Senin 13 Agustus 2018 dimana kegiatan ini
juga bertepatan dengan acara posyandu
Banjar Sekardadi. kegiatan ini dimulai pukul
09.00 pagi hingga pukul 12.00 Wita
Permasalahan : Kurangnya fokus untuk mendengarkan
sosialisasi karena kurangnya kondusifitas
disekitar kantor desa, serta masih ada
beberapa peserta ibu-ibu yang tidak bisa
membaca, menjadi penghambat dalam
penyampaian materi sosialisasi.
Solusi : Mahasiswa KKN yang bertugas dalam
melaksanakan sosialisasi beserta perangkat
desa menyiapkan dengan baik alat-alat untuk
presentasi seperti layar, proyektor, sound effect,
serta bahan materi se-kreatif mungkin dalam
bentuk video maupun penyampaian ulang agar
peserta yakni ibu-ibu Banjar Sekardadi tidak
bosan dalam menyimak materi sosialisasi.
Dilakukan pula penyampaian materi secara lisan
agar ibu-ibu yang belum bisa membaca tetap
dapat mengerti apa yang disampaikan oleh
narasumber. Terakhir sesi diskusi
dilangsungkan untuk mengetahui apakah ibu-
ibu ada yang masih belum paham mengenai
materi yang diberikan dalam sosialisasi pola
asuh tersebut.
Dampak : Adanya kegiatan sosialisasi pola asuh anak ini
dapat membantu ibu-ibu Banjar Sekardadi
dalam mengatur pola asuh yang baik terhadap
156
anaknya, dimana salah satu pola asuh yang baik
tersebut adalah pola asuh demokratis yang
mengajarkan ibu-ibu untuk mau mendengarkan
aspirasi anak serta memberikan sanksi yang
jelas jika anak melakukan kesalahan. Tips-tips
yang diberikan dalam sosialisasi pola asuh anak
ini tentunya dapat meningkatkan pemahaman
ibu-ibu banjar sekardadi tentang cara
yang baik dalam mengasuh anak.
o. Lomba Nyurat Lontar di SDN Sekardadi
Waktu Pelaksanaan : Senin, 16 Agustus 2018
Lokasi : SDN Sekardadi.
Kelompok Sasaran : Siswa-Siswi Kelas 5 dan 6 SDN Sekardadi.
Pihak Terlibat : Siswa- siswi SDN Sekardadi, guru-guru SDN
Sekardadi, Mahasiswa KKN.
Pelaksanaan : Lomba nyurat lontar ini diadakan pada hari
Kamis, 16 Agustus 2018 pukul 12.00 setelah
pulang sekolah di SDN Sekardadi, namun
sebelumnya sudah diadakan latihan dan
pembinaan untuk nyurat lontar 3 hari
sebelumnya yakni pada hari senin 13 Agustus
2018 di SDN Sekardadi denganpeserta kelas
5 dan 6. Dimana setelah seleksi yang
dilakukan oleh mahasiswa dan pengajar bahasa
bali di sekolah. Lomba diadakan tanggal 16
Agustus dalam kurun waktu 1 jam dimana
adik-adik peserta sudah diberikan alat- alat
kelengkapan nyurat lontar sebelumnya
dan diberikan materi uji untuk lomba.
Permasalahan : Peserta peserta hasil seleksi yang dilakukan oleh
mahasiswa dan pengajar bahasa bali di
SDN Sekardadi yang sebelumnya berjumlah 10
orang hanya tersisa 8 orang yang terdiri dari
gabungan siswa kelas 5 dan kelas 6. Sedangkan
2 peserta yang sudah diseleksi dan tidak
157
mengikuti lomba memilih untuk mengundurkan
diri.
Solusi : Mahasiswa KKN yang bertugas dalam
melaksanakan lombanyurat lontar memberikan
pengertian terhadap peserta bahwa sebelumnya
sudah di infokan mengenai lomba, walaupun
dengan berkurangnya peserta sebanyak 2
orang namun lomba tetap berjalan dengan
kondusif
Dampak : Adanya kegiatan pembinaan dan lomba nyurat
lontar ini dapat memberikan wawasan akan
budaya dan tradisi adat bali (nyurat lontar)
terhadap anak usia dini sehingga mereka
mengenal dan lebih mencintai budaya adat
sendiri yang berdampak pada lestarinya budaya
adat Bali.
p. Sosialisasi Dampak Buruk Pergaulan Bebas kepada Pemuda dan Pemudi Desa
Sekardadi.
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 18 Agustus 2018.
Lokasi : Balai Banjar Sekardadi
Kelompok Sasaran : STT 3 Dusun di Desa Sekardadi.
Pihak Terlibat : STT 3 Dusun di Desa Sekardadidan
MahasiswaKKN.
Pelaksanaan : Sosialisasi dampak buruk pergaulan bebas ini
diadakan pada hari Sabtu, 18 Agustus
2018 pukul 11:30dengan durasi selama 30
menit. Dengan tujuan mengedukasi pemuda dan
pemudi di Desa Sekardadi agar lebih memahami
dampak buruk dari pergaulan bebas yang
berujung pada pernikahan dini dan tindak
aborsi.
Permasalahan : Sedikitnya jumlah peserta sosialisasi
dikarenakan adanya upacara agama di Pura
Bale Agung Desa Sekardadi sehinga tidak
158
seluruh anggota STT dapat hadir diacara
Sosialisasi tersebut.
Solusi : Mahasiswa KKN yang bertugas dalam
melaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut tetap
dilaksanakan dan meminta bantuan kepada
peserta yang hadir untuk meneruskan informasi
yang didapat kepada anggota STT lainnya yang
tidak dapat hadir.
Dampak : Adanya kegiatan Pemuda dan pemudi di Desa
Sekardadi dapat lebih membatasi gaya
pergaulan dan belajar untuk bertanggung jawab
pada diri sendiri serta keluarganya, sehingga
terhindar dari dampak buruk pergaulan bebas
yang berujung pada pernikahan dini dan tindak
aborsi
q. Sosialisasi Tentang Strategi Pemasaran dan Pengolahan Jeruk kepada Pedagang di Area
Desa Sekardadi.
Waktu Pelaksanaan : Senin, 20 Agustus 2018
Lokasi : Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Pedagang jeruk di Desa Sekardadi
Pihak Terlibat : Mahasiswa KKN , Pedagang jeruk di Desa
Sekardadi
Pelaksanaan : Kegiatan Sosialisasi strategi pemasaran,
distribusi dan pengolahan produk jeruk ini
diadakan karena melihat permasalahan
masyarakat di Desa Sekardadi dimana terjadi
penurunan harga jeruk yang disebabkan oleh
melimpahnya jumlah jeruk di Desa Sekardadi
namun tidak diimbangi dengan jumlah
permintaan akan jeruk di Desa Sekardadi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
edukasi terhadap pedagang jeruk disekitar Desa
Sekardadi agar lebih mengetahui mengenai
strategi pemasaran, distribusi dan pengolahan
produk jeruk yang baik dan benar, sehingga
159
dapat meningkatkan daya saing serta daya beli
pelanggan yang nantinya akan berdampak pada
peningkatan harga dan kualitas pengolahan
jeruk di Desa Sekardadi. Kegiatan ini dilakukan
dengan melakukan sosialisasi door to door
langsung ke pedagang jeruk yang ada di Desa
Sekardadi dengan memberikan brosur yang
isinya strategi pemasaran, distribusi dan resep
pengolahan jeruk menjadi bolu jeruk. Kegiatan
ini dilakukan pukul 14.00 hingga pukul 17.00
Permasalahan : Kurangnya fokus dan perhatian masyarakat
akan sosialisasi yang diberikan, ada beberapa
pedagang yang tidak bisa membaca brosur yang
diberikan.
Solusi : Mahasiswa KKN yang bertugas dalam
melaksanakan pemberian materi, menyiapkan
materi dalam bentuk brosur yang kreatif dan
inovatif yang disertai dengan gambar-gambar
serta penjelasan yang rinci, singkat dan lugas
sehingga mudah dimengerti oleh pedagang jeruk
di Desa Sekardadi. Adapun terhadap pedagang
jeruk yang tidak bisa membaca, maka
Mahasiswa KKN yang bertugas, menjelaskan
secara lisan dan lebih intensif sehingga
pedagang jeruk yang tidak bisa membaca
menjadi lebih paham akan apa yang disajikan di
brosur tersebut.
Dampak : Kegiatan ini memberikan wawasan yang lebih
dalam mengenai strategi pemasaran, distribusi
dan pengolahan jeruk yang baik kepada
pedagang di Desa Sekardadi sehingga pedagang
jeruk di Desa Sekardadi dapat meningkatkan
daya saing, kualitas pengolahan produk dan
distribusi jeruk, serta mampu menarik minat
pelanggan yang berdampak pada peningkatan
penjualan jeruk di Desa Sekardadi
160
r. Pengadaan Pupuk untuk Tanaman Jeruk
Waktu Pelaksanaan : Kamis, 26 Juli 2018
Lokasi : Kantor Desa Sekadadi
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sekardadi yang memiliki
kebun jeruk.
Pihak Terlibat
: Masyarakat Desa Sekadardi dan Mahasiswa
KKN-PPM Unud 2018.
Pelaksanaan
: Kegiatan serah terima pupuk ini dilaksanakan di
Kantor Desa Sekardadi. Kemudian pupuk
tersebut dibagikan kepada masyarakat yang
membutuhkan.
Permasalahan : Jumlah pupuk yang disediakan terbatas.
Solusi : Pupuk yang ada tidak langsung dibagikan kepada
mayarakat, tetapi diserahkan ke Kantor Desa
Sekardadi kemudian hanya dibagikan kepada
masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Dampak : Menambah persediaan pupuk bagi warga Desa
Desa Sekardadi
s. Kontrol Populasi Hewan Penular Rabies, Vaksinasi Rabies, dan Pemberian Vitamin
untuk Hewan Ternak Sapi/Babi.
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 28 Juli 2018
Lokasi : Balai Banjar Sekardadi dan Simantri 541, Banjar
Pule, Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sekardadi yang memiliki
hewan peliharaan anjing dan yang memiliki
hewan ternak sapi/babi
Pihak Terlibat
: Kelompok ternak masyarakat Banjar Pule,
Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Bali,
Dinas Peternakan Kabupaten Bangli,
Mahasiswa KKN-PPM Unud 2018.
Pelaksanaan
: Dalam kegiatan ini warga diminta untuk
membawa hewan peliharaannya seperti
anjing/anjing ke lokasi Balai Banjar Sekardadi.
Vaksinasi rabies diberikan pada hewan
peliharaan anjing/kucing yang belum pernah
161
diberi vaksin rabies. Sedangkan pada kegiatan
kontrol populasi hewan penular rabies dilakukan
dengan cara sterilisasi pada hewan
anjing/kucing.Pada kegiatan ini hewan yang
diberi vaksin rabies berjumlah 14 ekor anjing
sedangkan pada kegiatan kontrol populasi
hewan penular rabies berjumlah 12 ekor anjing
dan 2 ekor kucing.
Kegiatan pemberian vitamin hewan ternak sapi
ini dilaksanakan di kelompok ternak Simantri
Banjar Pule pada pukul 09:00 sd. 12:00. Hewan
ternak yang diberi vitamin pada kegiatan ini
berjumlah 23 ekor sapi. Hewan ternak tersebut
milik dari anggota kelompok ternak yang hanya
ada di Banjar Pule. Petugas pelaksa pemberi
vitamin pada hewan ternak merupakan petugas
dari Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Bali.
Permasalahan : Kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini
terdapat pada kurangnya waktu untuk persiapan
awal, yaitu mencari tahu jumlah data hewan
peliharaan yang belum diberi vaksin rabies dan
yang akan disterilkan. Pendataan tersebut
dilakukan dengan cara survey ke rumah-rumah
warga Desa Sekardadi dalam waktu selama 4
hari. Kemudian dari data tersebut akan
dikoordinasikan ke Dinas Peternakan Pemerintah
Provinsi Bali.
Rencana awal dari kegiatan ini adalah
memberikan vitamin pada seluruh hewan ternak
sapi/babi di Desa Sekardadi. Selain itu seluruh
hewan ternak yang ada harus dikumpulkan pada
satu lokasi agar kegiatan tidak memerlukan
waktu yang lama. Namun untuk mengumpulkan
hewan ternak yang merupakan kendala yang
tersulit, karena sapi/babi tergolong hewan ternak
besar ditambah lagi sebagian besar lokasi ternak
162
setiap warga letak jauh dari tempat lokasi
kegiatan.
Solusi : Melakukan koordinasi ke Kepala Desa Sekardadi
untuk memberikan pengumuman adanya
kegiatan ini ke masyarakat.Memutuskan
pemberian vitamin hanya pada hewan ternak
yang ada di kelompok ternak Simantri 541,
Banjar Pule karena hewan - hewan ternak yang
ada di Simantri merupakan milik dari anggota -
anggota Simantri. Seluruh anggota Simantri
merupakan warga Banjar Pule, Desa Sekardadi..
Dampak : Terciptanya lingkungan yang bebas rabies dan
dalam jangka waktu panjang populasi hewan
penebar rabies di Desa Sekardadi lebih
terkontrol.Meningkatkan kesehatan hewan
ternak yang ada di Simantri 541.
t. Cacah Jiwa Ternak
Waktu Pelaksanaan : Minggu, 22 Juli 2018 – Kamis, 25 Juli 2018
Lokasi : Lingkungan Desa Sekardadi
Kelompok Sasaran : Masyarakat Desa Sekardadi yang memiliki
ternak.
Pihak Terlibat
: Masyarakat Desa Sekardadi dan Mahasiswa
KKN-PPM 2018.
Pelaksanaan
: Cacah jiwa ternak merupakan pendataan jumlah
populasi hewan ternak. Teknis pendataan ini
dilakukan dengan cara melakukan survey ke
setiap rumah warga di lingkungan Desa
Sekadardadi. Di Desa Sekardadi terdapat tiga
banjar sehingga dalam pelaksanaan kegiatan ini
seluruh mahasiswa kkn dibagi menjadi tiga tim
untuk mendata ternak yang ada di setiap banjar.
Hewan ternak yang ada di Desa Sekardadi
seperti ayam, sapi, dan babi.
Permasalahan : Kebanyakan warga Desa Sekardadi kerja di
ladang setiap harinya sehingga ketika setiap
163
melakukan survey banyak warga yang sedang
tidak ada di rumah.
Solusi : Melakukan survey hanya pada saat jam makan
siang atau sore hari, dimana pada waktu tersebut
warga berada di rumahnya.
Dampak : Menambah data Desa mengenai mengenai data
kepemilikan hewan ternak
BAB V KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan program KKN-PPM Desa Sekardadi, Kecamatan Kintamani,
Kabupaten Bangli program yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik yang terdiri dari
program interdisipliner, monodisipliner (baik bidang kesehatan masyarakat, bidang peningkatan
produksi, bidang sosial budaya, dan bidang prasarana fisik), dan program pokok non tema KK
Dampingan. Program-program yang dilaksanakan sudah sesuai dengan konsep KKN-PPM yang
ditetapkan oleh LPPM, yaitu mengarah pada pemberdayaan masyarakat dengan cara
peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) melalui berbagai
program kerja. Program kerja yang telah terlaksana juga telah mendapat izin dari kepala desa,
kelihan banjar dinas, kepala sekolah dari SD, dan sasaran program kerja lainnya. Kegiatan yang
kami lakukan maupun kegiatan yang kami ikuti mendapat respon positif dari masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM)
tahun 2018 Universitas Udayana
Desa Sekardadi, “Buku Profil Desa dan Kelurahan Tahun 2017”