Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEMBERDAYAAN GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM PADA KOMPETENSI PROFESIONAL DALAM KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER DI SDN 2 TEMUREJO
KAB. GROBOGAN
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana
Oleh :
MAHMUD
Q 100 140 068
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk
provided by UMS Digital Library - Selamat datang di UMS Digital Library
i
ii
iii
1
PEMBERDAYAAN GURU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KOMPETENSI PROFESIONAL DALAM KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER DI SDN 2 TEMUREJO KAB. GROBOGAN
Abstrak
Penelitian memiliki 3 tujuan yaitu untuk mendeskripsikan: 1) kompetensi profesionalisme guru PAI, 2) pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PAI, 3) faktor-faktor yang mempermudah dan menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru PAI di SDN 2 Temurejo Kab. Grobogan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisa data terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan serta verifikasinya. Hasil penelitian ini ada 3 hal: 1) Kompetensi Profesionalisme Guru PAI berlatar pendidikan SD, MTs, MA dan STAI, memiliki keterampilan keterampilan menulis Kaligrafi dan Tilawatil Quran, menguasai materi mata pelajaran Agama Islam, menguasai keterampilan menyampaikan ceramah dan berkemauan kuat untuk membagikan kompetensi Tilawatil Quran dan keterampilan menulis kaligrafi. 2) Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai cara untuk pemberdayaan kompetensi profesionalisme guru PAI meliputi ekstrakurikuler menulis kaligrafi, Tilawatil Quran, Mocopat dan Khitobah yang dilakukan setelah jam istirahat dan di luar jam sekolah. Proses pembelajaran ekstrakurikuler MTQ atau Tilawatil Quran, dibantu ustadz dari luar sedangkan keterampilan menulis kaligrafi ditangani secara langsung oleh bapak Turmudzi. 3) Faktor-faktor yang mempermudah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah adanya dukungan dari siswa, orang tua siswa dan kebijakan dari sekolah untuk mewajibkan kegiatan ekstrakurikuler menulis kaligrafi, Tilawatil Qur’an, Mocopat Islam, dan Khitobah. Kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yaitu kurangnya fasilitas, minimnya buku materi pendukung dan keterbatasan dana.
Kata Kunci: pemberdayaan, kompetensi profesional, guru PAI, ekstrakurikuler
Abstract
The objectives of this study areto describe: 1) professionalism competence of islamic education teacher, 2) implementation of extracurricular activities as a way to improve the professional competence of islamic education teachers, 3) factors that facilitate and constraint in the implementation of extracurricular activities as a way to enhance the professional competence of Islamic teacher teachers in SDN 2 Temurejo District of Grobogan. This research is qualitative research with case study design. Data was collected by observation, interview, and documentation. Data analysis consists of three components: data reduction, data display, and drawing conclusions or verification. Results of this research there are that: 1) Professionalism competence of Islamic education teacher have education background are elementary school, Islamic Junior High School, Islamic Senior High School and Islamic Education High School, have Islamic calligraphy writing skill and Quran recitation, master the subject matter of Islamic Religion, master the skill of deliver lectures and Strong-willed to give the competencies of Quran recitation and Islamic calligraphy writing skill. 2) Implementation of extracurricular activities as a way to empowering the professional competence of Islamic education teacher includes extracurricular of Islamic calligraphy writing, Quran recitation, Islamic Javanesse Poetry and Islamic speech
2
conducted after the hours of rest and outside school hours. Learning process of MTQ or Quran recitation extracurricular, assisted by Islamic teacher from the outside while the calligraphy writing skills are handled directly by Islamic teacher. 3) Factors that facilitate the implementation of extracurricular activities as a way to enhance the professional competence of Islamic education teachers are support from students, parents and the policy of the school to oblige extracurricular activities of Islamic calligraphy, Tilawatil Qur'an, Islamic Javanesse Poetry, and Islamic speech. Problems were found in the implementation of extracurricular activities, namely the lack of facilities, lack of books support materials and limited funds.
Keywords: empowerment, professional competence, islamic education teacher, extracurricular
1. PENDAHULUAN
SDN 2 Temurejo adalah sekolah dasar yang terletak di desa Temurejo Kecamatan
Karangrayung Kabupaten Grobogan. Desa Temurejo merupakan sebuah desa
agraris dan religius. Apalagi desa Temurejo dekat dengan Desa Ngroto
Kecamatan Gubug yang terdapat tokoh kharismatik yaitu Simbah Abdurrohman
Ganjur dan Simbah Sirojuddin. Simbah Abdurrohman Ganjur dan Simbah
Sirojuddin merupakan tokoh yang ikut melawan penjajah Belanda. Mereka
berandil besar dalam perkembangan agama Islam di desa-desa sekitar.
Ketokohan kedua ulama besar tersebut mewarnai kehidupan religius di
desa Temurejo, tak terkecuali siswa yang sekolah di SDN 2 Temurejo. Siswa-
siswa di SDN 2 Temurejo telah menyatu dalam kondisi relegius yang ditanamkan
oleh para tokoh lelulurnya sehingga terbawa rasa suka kepada mata Pelajaran
Agama Islam. Hal tersebut menjadikan siswa-siswa SDN 2 Temurejo senang
sekali dengan kegiatan yang bersifat islami. Gayung bersambut yang dirasakan
oleh guru PAI di sekolah itu. Kegiatan ekstrakurikuler adalah wadah yang tepat
untuk menyalurkan bakat dan keinginan siswa-siswanya. Dari beberapa jenis
kegiatan dilakukan oleh siswa. Kegiatan Kaligrafi Islam, Rebana, Tilawatil
Qur’an, Pidato dan kegiatan lainnya.
Dari beberapa kegiatan tersebut sudah berhasil mempersembahkan prestasi
yang menggembirakan, meskipun baru pada tingkat kecamatan. Artinya masih
perlu adanya peningkatan pemberdayaan bagi guru PAI agar dapat
mempersembahkan prestasi yang tertinggi, minimal tingkat kabupaten. Hal ini
sebagaimana instruksi kepala UPTD Pendidikan kecamatan Karangrayung, yang
3
sering disampaikan rapat dinas kepala sekolah. Pada setiap kesempatan rapat
tersebut, kepala UPTD Pendidikan kecamatan Karangrayung memberikan
motivasi kepada semua kepala sekolah agar dapat meningkatkan prestasi sekolah
yang dikelolanya. Atas instruksi kepala UPTD Pendidikan kecamatan
Karangrayung tersebut, SD Temurejo menerima instruksi untuk meningkatkan
prestasi sekolah, dan salah satunya adalah prestasi mata pelajaran PAI.
SD Negeri 2 Temurejo merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
selalu berusaha dan terus meningkatkan mutu pendidikan serta sumber daya
manusia yang berkualitas. Agar tenaga pendidik lebih berkualitas maka
diperlukan berbagai upaya untuk pemberdayaan profesionalisme guru.
Pemberdayaan kualitas dan profesionalisme tenaga pendidik di SD Negeri 2
Temurejo tidak hanya bersifat formal saja, antara lain guru mengikuti seminar,
pelatihan, dan sebagainya. Pemberdayaan juga bersifat informal, yang mana guru-
guru berdiskusi dan bertukar pikiran tentang bagaimana metode dan strategi
dalam pembelajaran di kelas. Salah satu upaya pemberdayaan profesionalisme
guru PAI di sekolah adalah pemberdayaan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) kompetensi
profesionalisme guru PAI, 2) pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai cara
untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PAI, 3) faktor-faktor yang
mempermudah dan menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru PAI di SDN
2 Temurejo Kab. Grobogan.
2. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan desain studi
kasus. Lokasi studi ini dilakukan di sekolah dasar di SDN 2 Temurejo Kab.
Grobogan. Penelitian ini dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat
sebelumnya, dengan waktu enam bulan, mulai dari bulan September 2015 sampai
bulan Februari 2016.
Nara sumber penelitian ini antara lain seperti kepala sekolah, guru
Pendidikan Agama Islam serta guru lainnya. Teknik pengumpulan data melalui
wawancara, observasi dan dokumentasi.
4
Penelitian ini menggunakan teknis analisis model interaktif (Interactive
Model of Analysis). Ada tiga unsur dalam model analisis interaktif, meliputi
reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, yang dilakukan dengan cara
interaktif dalam proses menghimpun data (data collecting) pada suatu siklus
penelitian (Miles dan Huberman, 2008: 16).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kompetensi Profesionalisme Guru PAI di SDN 2 Temurejo Kab.
Grobogan
Profesi guru Pendidikan Agama Islam berbeda dengan guru mata pelajaran yang
lain. Guru PAI selain mengajarkan materi pembelajaran PAI juga mendidik
siswanya dalam pembentukan dan pembinaan akhlak, serta
menumbuhkembangkan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa sesuai dengan ajaran agama Islam. Oleh karena itu, guru PAI dituntut
memiliki kompetensi, salah satunya adalah kompetensi profesional. Kompetensi
profesional guru merupakan kompetensi yang wajib dimiliki oleh setiap guru
sehubungan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam,
yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap struktur
dan metodologi keilmuannya. Seperti yang disampaikan oleh Ghazi (2013) dalam
penelitiannya bahwa pentingnya pengetahuan tentang teori materi pelajaran,
inkuiri tentang nilai pengetahuan materi pelajaran. Jika guru tidak memiliki
pengetahuan tentang materi pelajaran bagaimana siswa akan belajar dan
bagaimana metode mengajar akan menjadi yang terbaik dalam strategi pengajaran
jika strategi pengajaran tidak dapat menyampaikan pengetahuan materi pelajaran
berkualitas tinggi.
Berdasarkan temuan penelitian, Guru PAI di SDN 2 Temurejo berlatar
belakang pendidikan SD, MTs, MA dan Sekolah Tinggi Agama Islam Wali
Sembilan Semarang. Semakin tinggi kualifikasi pendidikan yang dimiliki seorang
guru, semakin luas penguasaan materi pembelajaran yang dimiliki. Kualifikasi
pendidikan merupakan salah satu upaya pemberdayaan guru dalam rangka
peningkatan kompetensi profesional guru PAI. Seperti yang disampaikan oleh
5
Subroto (2013) pemberdayaan kemampuan guru yang salah satunya adalah
peningkatan kualifikasi pendidikan berpengaruh positif terhadap kinerja guru
yang dalam hal ini peningkatan kompetensi profesional guru PAI. Untuk itu
kepala sekolah perlu memberikan dukungan terhadap setiap guru dalam rangka
peningkatan kompetensi profesional guru melalui pemberian kesempatan ijin
belajar pada tingkat kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi.
Kompetensi yang dimiliki guru PAI di SDN 2 Temurejo yang paling
menonjol berdasarkan temuan penelitian adalah keterampilan menulis Kaligrafi
dan Tilawatil Quran. Keterampilan yang dimiliki oleh guru PAI selama belajar
pada jenjang pendidikan sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi dapat
diajarkan pada siswa ketika guru tersebut mengajar, dimana dalam temuan
penelitian ini keterampilan yang dimiliki guru PAI adalah menulis Kaligrafi dan
Tilawatil Quran. Penyaluran keterampilan yang dimiliki guru PAI terhadap siswa
ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini
sesuai dengan penelitian dari Ghaemi dan Sabokrouh (2014) bahwa Kombinasi
pengembangan dan peningkatan pengetahuan profesional dan kompetensi guru,
akan mempromosikan keterampilan guru atau kinerja sekolah, dan dapat
meningkatkan belajar siswa yang mengarah pada kinerja yang lebih baik.
Secara akademis kompetensi guru PAI menguasai materi mata pelajaran
Agama Islam yang didukung dari hasil perkuliahan di STAI WS Semarang.
Seperti yang pernah disampaikan sebelumnya bahwa tingkat pendidikan juga turut
mempengaruhi kompetensi profesional guru PAI. Guru PAI yang profesional
memiliki penguasaan materi mata pelajaran Agama Islam yang luas. Hal ini
dipertegas oleh Aziz dan Akhtar (2014) yang menyampaikan bahwa guru yang
terlatih lebih kompeten daripada guru yang tidak pernah mengikuti pelatihan.
Training atau program pengembangan profesional dibutuhkan untuk
meningkatkan kompetensi. Pengembangan profesional guru memberikan dampak
yang menentukan guru keterampilan profesional, pengetahuan dan kemampuan
pada pembelajaran siswa serta realisasi kemampuan guru dalam komitmen
profesional mereka. Sejalan dengan penelitian Rahman (2014) yang
menyimpulkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi profesional dan pedagogik
6
guru, usaha yang harus dilakukan adalah mengikuti pendidikan dan pelatihan
secara teratur, aktif dalam forum guru, dan melanjutkan pendidikan. Oleh karena
itu, kinerja guru memiliki peran penting dalam mempengaruhi peningkatan
kualitas pendidikan.
Secara praktis guru PAI di SDN 2 Temurejo menguasai keterampilan
menyampaikan ceramah. Metode ceramah merupakan metode yang umum sering
digunakan oleh para pendidik, seperti penelitian yang disampaikan oleh Marmah
(2014) bahwa metode ceramah menjadi metode pembelajaran dominan yang
sering digunakan. Siswa menyukai metode ceramah ini karena mereka membayar
uang sekolah namun tidak bagi siswa yang ingin mencari informasi secara
mandiri. Pendidik harus mencari cara dan sarana agar pembelajaran lebih menarik
dan melibatkan siswa. Metode ceramah diperlukan ketika guru memiliki persiapan
yang memadai dan siswa sudah diberikan tugas membaca terlebih dahulu. Metode
ceramah tidak boleh digunakan dalam waktu yang lama agar siswa tidak
kehilangan fokus pelajaran. Hal ini diperkuat oleh penelitian Kaur (2011) bahwa
metode ceramah seperti metode lainnya yang tidak layak untuk semua tujuan
metode pembelajaran, tetapi metode ceramah dapat digunakan dalam banyak
fungsi pengajaran yang berguna. Pendekatan ceramah penjelasan bila digunakan
dengan benar dapat menginspirasi antusiasme dan menangkap imajinasi siswa.
Oleh karena itu penguasaan penggunaan metode pembelajaran yang disesuaikan
dengan materi yang diajarkan sangat dibutuhkan dalam rangka menyampaikan
materi pembelajaran.
Temuan lain terkait kompetensi guru PAI SDN 2 Temurejo adalah
berkemauan kuat untuk membagikan kompetensi Tilawatil Quran dan
keterampilan menulis kaligrafi. Kemauan untuk melatih siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler ini dapat memberikan manfaat adanya keterikatan antara guru dan
siswa. Seperti yang disimpulkan Sutton (2015) dalam penelitiannya dimana guru
yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan mendukung siswa mereka dalam
kegiatan ekstrakurikuler memiliki hubungan yang kuat dengan siswa, siswa
merasa memiliki dan karena itu lebih mungkin untuk membuka diri dan terlibat
dengan guru-guru mereka.
7
Kemauan kuat yang dimiliki guru PAI ini perlu diapresiasi oleh kepala
sekolah dengan cara memberikan dukungan dan pemberian motivasi terhadap
pelaksanaan pengembangan kompetensi guru PAI. Hal ini sejalan dengan
penelitian dari Kimwarey, dkk. (2014) dimana bagi guru yang telah meningkatkan
diri secara akademis, dukungan finansial yang memadai dan promosi motivasi
perlu dilakukan. Dengan dukungan dari kepala sekolah, guru PAI akan lebih
termotivasi untuk mengembangkan keterampilan yang dimilikinya demi
peningkatan kualitas dan prestasi belajar siswa.
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Sebagai Cara untuk
Meningkatkan Kompetensi Profesionalisme Guru PAI di SDN 2 Temurejo
Kab. Grobogan
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai cara untuk pemberdayaan
kompetensi profesionalisme guru PAI di SDN 2 Temurejo Kab. Grobogan dapat
disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1 Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Pemberdayaan Kompetensi Profesional Guru PAI di SDN 2 Temurejo Kab. Grobogan
Jenis Ekstrakurikuler
Instruktur Waktu Fungsi Materi yang diajarkan
Menulis kaligrafi
bapak Turmudzi
Setiap Senin 1 kali/ minggu Pukul 15.00-16.00 WIB
Mengembangkan bakat seni para siswa di bidang menulis huruf Hijaiyah
Memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya dan cara-cara penerapannya menjadi sebuah tulisan yang tersusun. Menulis kaligrafi tanpa melihat contoh kaligrafi yang sudah ada. Setelah siswa mahir dalam menulis kaligrafi dilanjutkan dengan mewarnai gambar tersebut menggunakan krayon
Tilawatil Quran
bapak Turmudzi dibantu Ustadz Rofiah
Setiap Selasa 1 kali/ minggu Pukul 15.00-16.00 WIB
Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang keterampilan seni membaca al-Quran
Pengajaran bagaimana membaca al-Quran dengan indah sesuai dengan kaidah-kaidah tilawah/qiraat dan kaidah-kaidah tajwid al-Quran
8
Jenis Ekstrakurikuler
Instruktur Waktu Fungsi Materi yang diajarkan
Mocopat Islami
bapak Turmudzi
Setiap Rabu 1 kali/ minggu Pukul 15.00-16.00 WIB
Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam tembang-tembang Jawa bernuansakan Islam
Menceritakan asal-usul macapat dan arti tembang yang diajarkan, mengajari tembang-tembang jawa Islami dan merekamnya sebagai latihan siswa di rumah.
Khitobah bapak Turmudzi
Setiap Kamis 1 kali/ minggu Pukul 15.00-16.00 WIB
Membentuk moral para siswa untuk berani menyampaikan kebenaran dan saling menasehati pada hal kebaikan
Materi-materi dari pembelajaran PAI yang telah diperoleh anak-anak
Bentuk pemberdayaan kompetensi profesional guru PAI di SDN 2
Temurejo dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler menulis kaligrafi, Tilawatil
Quran, Mocopat dan Khitobah. Ekstrakurikuler PAI yang dimiliki oleh SDN 2
Temurejo ini sudah cukup beragam, seperti hasil penelitian dari Nuryani dan
Hakam (2013) bahwa pengembangan kegiatan ekstrakurikuler spiritual Islam
dapat dilakukan melalui berbagai jenis kegiatan seperti: mentoring, tilawah dan
tahsin, Bahasa Arab, mabit, rihlah, majalah dinding, bakti sosial, Peringatan Hari
Besar Islam (PHBI), pesantren kilat (Bulan ramadhan), dan sholat dhuha.
Berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler PAI ini bertujuan untuk mengembangkan
perilaku atau akhlak yang mulia sesuai dengan tujuan undang-undang sistem
pendidikan nasional No. 20 Tahun 2003.
Pelajaran ekstrakurikuler PAI di SDN 2 Temurejo dilaksanakan secara
terjadwal setelah jam istirahat dan di luar jam sekolah. Hal ini sejalan dengan
penelitian dari Berglund (2014) yang menyatakan bahwa Sekolah dapat
menyisihkan beberapa jam per minggu untuk mata pelajaran agama sebagai
kegiatan ekstrakurikuler. Dalam kasus sekolah Islam, jumlah ini sama dengan satu
sampai tiga jam per minggu untuk kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama
Islam. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Sayiu, dkk. (2013) bahwa dalam
pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler, kepala sekolah dapat mengatur dan
memberikan pembagian kerja yang efektif dan efesien sesuai dengan kemampuan
9
guru, pembagian kerja disesuaikan dengan waktu dan kesediaan guru untuk
menjadi instruktur. Dalam hal ini, yang perlu ditekankan adalah kegiatan
ekstrakurikuler tidak boleh mengganggu jadwal kegiatan belajar mengajar yang
utama.
Proses pembelajaran ekstrakurikuler MTQ atau Tilawatil Quran, dibantu
ustad dari luar yaitu Ustadzah Rofiah. Bantuan ustadz dari luar ini dikarenakan
keterbatasan SDM dalam mengajarkan ekstrakurikuler MTQ atau Tilawatil Quran.
Dalam hal ini, guru yang berkompeten sebagai SDM yang mengajarkan
pembelajaran dalam kegiatan ekstrakurikuler sangat dibutuhkan. Sesuai dengan
penelitian dari Aoyagi, dkk. (2013) yang menunjukkan bahwa untuk mengatasi
kekurangan guru yang ahli dalam melatih kegiatan ekstrakurikuler, sekolah
melakukan dukungan perekrutan pelatih dari luar. Salah satu solusi dari
keterbatasan SDM ini adalah dengan cara merekrut alumni dan meningkatkan
kaderisasi.
Berdasarkan temuan penelitian, proses pembelajaran keterampilan menulis
kaligrafi ditangani secara langsung oleh bapak Turmudzi. Hal ini dilakukan
karena bapak Turmudzi memiliki keterampilan menulis kaligrafi sejak beliau
menempuh pendidikan sekolah dasar. Selain itu, dari ekstrakurikuler Tilawatil
Quran yang diampu bapak Turmudzi telah berprestasi hingga tingkat kabupaten.
Hal ini membuktikan dari kegiatan ekstrakurikuler ini dapat meningkatkan
keterampilan dan kemampuan siswa dengan cara pemberian latihan-latihan sesuai
dengan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Sejalan dengan hasil penelitian
dari Sheikh (2009) bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat membantu dalam
mengeksplorasi keterampilan dan kemampuan yang dimiliki. Diperkuat dengan
penelitian dari Adeyemo (2010) bahwa kegiatan ekstrakurikuler akan membuat
siswa lebih aktif dan membangun keterampilan mereka. Sejalan dengan penelitian
dari Annu dan Sunita (2013) dimana manfaat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
termasuk memiliki nilai yang lebih baik, memiliki nilai tes standar yang lebih
tinggi dan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, sekolah lebih teratur, dan
memiliki tinggi konsep diri yang lebih tinggi. Ekstrakurikuler memiliki efek
positif pada kehidupan siswa dengan meningkatkan perilaku, kinerja sekolah,
10
penyempurnaan sekolah, aspek positif dalam keberhasilan proses pendewasaan,
dan aspek sosial. Oleh karena itu, kegiatan ekstrakurikuler sangat penting
keberadaannya dalam rangka peningkatan keterampilan dan kemampuan siswa.
3.3 Faktor-faktor yang Mempermudah dan Menjadi Kendala dalam
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Sebagai Cara untuk Meningkatkan
Kompetensi Profesionalisme Guru PAI di SDN 2 Temurejo Kab. Grobogan
Faktor-faktor yang mempermudah pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai
cara untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru PAI di SDN 2
Temurejo dapat diketahui adanya dukungan dari siswa, orang tua siswa dan
kebijakan dari sekolah untuk mewajibkan kegiatan ekstrakurikuler menulis
kaligrafi, Tilawatil Qur’an, Mocopat Islam, dan Khitobah. Hal ini sesuai dengan
penelitian dari Prianto (2016) bahwa dukungan orang tua dan guru ikut
berpengaruh keterlibatan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Guru
lebih menyukai kerja sama orang tua dalam mengembangkan nilai keterampilan
siswa.
Kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru PAI di SDN 2
Temurejo adalah adanya kendala fasilitas untuk keterampilan menulis kaligrafi
seperti kanvas atau kain, kuas dan pigura terbatas, dan perlu biaya tinggi. Selain
itu, kendala lainnya adalah minimnya buku materi pendukung dalam
pembelajaran ekstrakurikuler Khitobah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari
Mufaidah dan Lukitaningsih (2014) bahwa salah satu hambatan pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler yaitu kurangnya dukungan komponen dari sekolah dan
kurangnya sarana prasarana. Untuk mengatasi hambatan tersebut pihak sekolah
meminta siswa membawa peralatan sendiri dari rumah atau dengan menyewa
tempat yang mendukung pelaksanaan ekstrakurikuler.
Kendala lainnya adalah keterbatasan dana, keterbatasan ini karena tidak
adanya alokasi dana khusus untuk ekstrakurikuler dalam pelajaran PAI.
Penggalangan dana operasional ekstrakurikuler pelajaran PAI diperoleh dari sisa
anggaran yang ada. Diperkuat dengan hasil penelitian dari Sumaryono, dkk.
11
(2014) bahwa salah satu kendala dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler
adalah keterbatasan dana. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
keterbatasan dana ini adalah dapat dilakukan dengan mencari sponsor dari luar
dengan cara menyebarkan proposal.
4. PENUTUP
Kompetensi profesionalisme guru PAI di SDN 2 Temurejo Kab. Grobogan
berlatar belakang pendidikan SD, MTs, MA dan Sekolah Tinggi Agama Islam,
kompetensi guru PAI yang paling menonjol adalah keterampilan menulis
Kaligrafi dan Tilawatil Quran. Secara akademis kompetensi guru PAI menguasai
materi mata pelajaran Agama Islam yang didukung dari hasil perkuliahan di
Sekolah Tinggi Agama Islam, sedangkan secara praktis guru PAI menguasai
keterampilan menyampaikan ceramah. Guru PAI berkemauan kuat untuk
membagikan kompetensi Tilawatil Quran dan keterampilan menulis kaligrafi.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sebagai cara untuk pemberdayaan
kompetensi profesionalisme guru PAI di SDN 2 Temurejo Kab. Grobogan melalui
ekstrakurikuler menulis kaligrafi, Tilawatil Quran, Mocopat Islami dan Khitobah.
Pelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan setelah jam istirahat dan di luar jam
sekolah. Proses pembelajaran ekstrakurikuler MTQ atau Tilawatil Quran, dibantu
ustadz dari luar. Proses pembelajaran keterampilan menulis kaligrafi ditangani
secara langsung oleh guru PAI. Ekstrakurikuler menulis kaligrafi, Tilawatil
Quran, Mocopat Islami dan Khitobah telah membuahkan prestasi pada tingkat
kecamatan hingga tingkat kabupaten.
Faktor-faktor yang mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme
guru PAI di SDN 2 Temurejo Kab. Grobogan adalah adanya dukungan dari kepala
sekolah, siswa dan orang tua siswa, sedangkan faktor yang menjadi kendala
adalah keterbatasan pendanaan dan fasilitas untuk keterampilan menulis kaligrafi
seperti kanvas atau kain, kuas dan pigura terbatas dan perlu biaya tinggi,
minimnya buku materi pendukung dalam pembelajaran ekstrakurikuler khitobah.
12
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dikemukakan beberapa saran berikut. 1) hendaknya kepala sekolah menjalin
teamwork dengan guru sehingga dapat mengenali masing-masing kompetensi
guru yang ada dalam tanggung jawab dan kewenangannya. Kepala sekolah perlu
tahu latar belakang masing-masing kompetensi guru sehingga dapat menempatkan
guru sesuai dengan keterampilan yang dimilikinya (the right man on the right
job). 2) hendaknya guru PAI melakukan pengembangan diri dalam melengkapi
kompetensi profesional selain sebagai tenaga pendidikan materi Agama Islam.
Pengembangan dapat dilakukan melalui workshop ataupun inhouse training dan
bahkan mungkin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 3)
hendaknya peneliti yang akan datang mendalami lebih lanjut pemberdayaan guru
terhadap masing-masing kompetensi, sehingga masing-masing kompetensi
tersebut dapat terungkap yang layak untuk diberdayakan dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
PERSANTUNAN
Penyusunan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dalam
penulisan tesis ini, banyak pihak telah membantu memberikan dorongan, bantuan
serta masukan. Oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu dalam penulisan tesis ini.
1. Prof. Dr. Bambang Setiaji, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta,
yang berkenan memberikan kesempatan dan informasi kepada penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini.
2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum., Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan kemudahan
fasilitas di Program Pasca Sarjana.
3. Prof. Dr. Bambang Sumardjoko, pembimbing I yang dengan kesabarannya
telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan petunjuk dalam
penyelesaian tesis ini.
13
4. Dr. Sumardi, M.Si., pembimbing II yang dengan kesabarannya telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan petunjuk dalam
penyelesaian tesis ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Surakarta yang telah memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam
menyelesaikan tesis ini.
6. Ibu Sutarti, selaku kepala SDN 2 Temurejo Kab. Grobogan yang telah
memberikan ijin dan membantu untuk melakukan penelitian di sekolah yang
ibu pimpin.
7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu kelancaran dalam penyelesaian tesis ini.
DAFTAR PUSTAKA
Adeyemo, Sunday A. 2010. “The Relationship Between Students’ Participation In School Based Extracurricular Activities And Their Achievement In Physics”. International Journal of Science and Technology Education Research, Vol. 1, No. 6, pp. 111 – 117.
Annu, Singh dan Sunita, Mishra. 2013. “Impact of Extracurricular Activities on Students in Private School of Lucknow District”. International Journal of Humanities and Social Science Invention, Vol. 2, No. 2, pp. 92-94.
Aoyagi, K., Ishii, K., Shibata, A., Arai, H., Hibi, C., dan Oka, K. 2013. “Facilitators and Barriers of External Coaches’ Involvement into School-Based Extracurricular Sports Activities: A Qualitative Study”. Advances in Physical Education, Vol.3, No.3, pp. 116-124.
Aziz, Fakhra dan Akhtar, Mahar M. S. 2014. “Impact Of Training On Teachers Competencies At Higher Education Level In Pakistan”. Journal of Arts, Science & Commerce, Vol. 5, No. 1, pp. 121-128.
Berglund, Jenny. 2014. “Islamic Religious Education in State Funded Muslim Schools in Sweden: A Sign of Secularization or Not?”. Tidsskrift for Islamforskning, The Nordic Welfare State, Vol. 8, No. 1, pp. 275-301.
Ghaemi, Farid dan Sabokrouh, Farzane. 2014. “Teacher Empowerment And Its Relationship To Job Satisfaction: A Case Study In Mazandaran University”. International Journal of Language Learning and Applied Linguistics World (IJLLALW), Volume 5 (2), February 2014; 287-298.
14
Ghazi, S.R., Shahzada, G., Shah, T. M. dan Shauib, M. 2013. “Teacher’s Professional Competencies in Knowledge of Subject Matter at Secondary Level in Southern Districts of Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan”. Journal of Educational and Social Research, Vol. 3, No. 2, pp. 453-460.
Kaur, Gurpreet. 2011. “Study and Analysis of Lecture Model of Teaching”. International Journal of Educational Planning & Administration, Volume 1, Number 1, pp. 9-13.
Kimwarey, M.C.; Chirure, H.N.; Omondi, M. 2014. “Teacher Empowerment in Education Practice: Strategies, Constraints and Suggestions”. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), e-ISSN: 2320–7388, p-ISSN: 2320-737X. Volume 4, Issue 2 Ver. II (Mar-Apr. 2014), PP 51-56.
Marmah, Alex A. 2014. Students’ Perception About The Lecture As A Method Of Teaching In Tertiary Institutions. Views Of Students From College Of Technology Eduction, Kumasi (Coltek)”. International Journal of Education and Research, Vol. 2, No. 6, pp. 601-612.
Miles, B Matthew & A. Michael Huberman. 2008. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Mufaidah, Ragilia S. dan Lukitaningsih, R. 2014. “Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Bimbingan dan Konseling Menurut Kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Tuban. Jurnal BK, Vol. 4, No. 3, hlm. 1-9.
Nuryani, Ani dan Hakam, Kama Abdul. 2013. “Kajian Pembinaan Akhlak Mulia Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) Di Sekolah (Studi di SMA Negeri 1 Lembang Kab. Bandung Barat)”. Integritas, Vol. 1 No. 2, April 2013.
Prianto, Agus. 2016. “The Role of Parents’ and Teachers’ Supports toward Students’ Involvement in the Scouts and the Students’ Entrepreneurial Values (Longitudinal Studies on Students in Jombang, East Java, Indonesia)”. International Journal of Humanities and Social Science, Vol. 6, No. 1, hlm. 61-71.
Rahman, Mardia H. 2014. “Professional Competence, Pedagogical Competence and the Performance of Junior High School of Science Teachers”. Journal of Education and Practice, Vol.5, No.9, pp. 75-80.
Sayiu, Nirmawaty S., Polinggapo, M., dan Arifin. 2013. “Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Asparaga Kabupaten Gorontalo”. KIM Fakultas Ilmu Pendidikan, Vol. 1, No.l , hlm. 1-15.
Sheikh, Sabeen. 2009. “Improving Communication and Leadership Skills: The Impact of Extracurricular Activities on MBA Students”. Graduate Management Admission Council Research Reports, RR-09-06, January 28, 2009.
15
Subroto, Waspodo T. 2013. “Analysis Influence Of Teacher Empowerment Performance Within Improving The Quality Of Education In Elementary School In Surabaya City”. Journal of Economics and Sustainable Development, Vol.4, No.2, 2013.
Sumaryono, I.G., Mudjiman, H., dan Haryanto, S. 2014. “Extracurricular Learning Model In Girls Volleyball (Case Studies in SMP Negeri 1 Bancak Kabupaten Semarang Academic Year 2013/2014)”. Jurnal Teknologi dan Pembelajaran, Vol. 2, No. 3, hlm. 375-392.
Sutton, Gareth. 2015. “Extracurricular engagement and the effects on teacher-student educational relationship”. Journal of Initial Teacher Inquiry, Vol. 1, No. 1, pp. 51-53.