29
PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline fruticosa ‘Hawaian flag’ SECARA EX VITRO PUSPA PRATIWI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015

PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS

Cordyline fruticosa ‘Hawaian flag’ SECARA EX VITRO

PUSPA PRATIWI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 2: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon
Page 3: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pembentukan Akar

Planlet Tanaman Hias Cordyline fruticosa ‘Hawaian flag’ Secara Ex vitro adalah

benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang

berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di

bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, April 2015

Puspa Pratiwi

NIM G34100082

Page 4: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

ABSTRAK

PUSPA PRATIWI. Pembentukan Akar Planlet Tanaman Hias Cordyline fruticosa

‘Hawaian flag’ Secara Ex vitro. Dibimbing oleh DIAH RATNADEWI dan

SUMARYONO.

Cordyline sp. merupakan tanaman hias berkayu monokotil termasuk dalam

famili Asparagaceae. Penggunaan kultur in vitro dapat mendukung perbanyakan

Cordyline sp. untuk menghasilkan lebih banyak tanaman dalam waktu yang lebih

singkat. Perakaran planlet Cordyline fruticosa ‘Hawaian flag’ biasanya sangat

lemah dan mudah lepas pada waktu dicuci dengan air mengalir. Oleh karena itu,

pengakaran dilakukan secara ex vitro pada saat periode aklimatisasi. Penelitian ini

bertujuan untuk menentukan pengaruh beberapa jenis dan konsentrasi auksin pada

pembentukan akar dan pertumbuhan planlet Cordyline fruticosa selama periode

aklimatisasi. Jenis hormon auksin IAA, IBA, dan NAA dengan konsentrasi

masing-masing 20 µM, 100 µM, dan 500 µM tidak secara nyata berpengaruh

terhadap pembentukan dan pertumbuhan akar Cordyline fruticosa. Namun

demikian, IAA 100 µM dinilai lebih baik untuk pembentukan akar secara ex vitro

dengan menghasilkan kualitas akar paling baik ditinjau dari perkembangan akar

sekunder serta pertumbuhan bagian tajuk. Pengakaran secara ex vitro juga dapat

dilakukan tanpa pemberian hormon dengan hasil yang sama baiknya dengan

pemberian auksin yang digunakan pada penelitian ini.

Kata kunci: auksin, Cordyline fruticosa, pembentukan akar ex vitro, aklimatisasi

ABSTRACT

PUSPA PRATIWI. Ex vitro Rooting of Plantlets of Ornamental Plant Cordyline

fruticosa 'Hawaiian flag'. Supervised by DIAH RATNADEWI and

SUMARYONO.

Cordyline sp. is a woody ornamental monocot, belongs to Asparagaceae

family. The use of in vitro culture can support the propagation of Cordyline sp. to

produce more planlets in a shorter time. In vitro root system of plantlets of

Cordyline fruticosa 'Hawaian flag' is usually very weak and easily removed when

washed in running tap water. Therefore, planlets were grown without roots in

vitro and rooting of planlets was conducted during acclimatization period. This

research was aimed to determine the influence of various types and concentrations

of auxin on rooting and growth of Cordyline fruticosa plantlets during the

acclimatization period. Type of auxin hormones i.e. IAA, IBA and NAA and

concentrations at 20 µM, 100 µM and 500 µM did not significantly affect the

rooting and growth of Cordyline fruticosa. Having compared all the treatments, it

can be concluded that IAA 100 µM was the better one in inducing roots of the

planlets in term of numbers of secondary roots and the growth of the shoots. Ex

vitro rooting can also be done without hormones with the same results as with

auxins was used in this research.

Keywords: auxin, Cordyline fruticosa, ex vitro rooting, acclimatization

Page 5: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains

pada

Departemen Biologi

PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS

Cordyline fruticosa ‘Hawaian flag’ SECARA EX VITRO

PUSPA PRATIWI

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

Page 6: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon
Page 7: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon
Page 8: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon
Page 9: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian

yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 hingga September 2014 ini berjudul

Pembentukan Akar Planlet Tanaman Hias Cordyline fruticosa ‘Hawaian flag’

Secara Ex vitro.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Prof Dr Ir Diah Ratnadewi,

DEA dan Bapak Ir Sumaryono, MSc selaku pembimbing atas waktu yang

disediakan, segala bimbingan, dukungan, arahan, kesabaran, serta saran yang telah

diberikan selama penelitian dan penulisan karya ilmiah ini. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada Dr Sri Listiyowati, MSi selaku penguji skripsi

atas semua saran, masukan, dan perbaikan yang telah diberikan. Terimakasih dan

penghargaan penulis sampaikan kepada seluruh staf di Laboratorium Biak Sel &

Mikropropagasi Tanaman, Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia,

khususnya kepada Mba Sinta, Mba Rizka, Pak Jajat dan Pak Iwan atas segala

bantuan. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan

seperjuangan S1 Zumarni, Nita, Hanin, dan Yuri. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Bapak Dr Ir Irmansyah MSi selaku Kepala Asrama TPB IPB,

sahabat-sahabat tercinta di Senior Resident Asrama TPB IPB angkatan 47, 48, 49

dan 50, Tim Pembinaan Mental Spiritual Asrama, teman-teman di Chlorophyl 47,

Bengkel Hati, Mentari Jingga, Alumni MAN 10 angkatan 2007 serta teman-teman

seperjuangan di Biologi 47 atas segala dukungan dan kebersamaan selama ini.

Penghargaan terbesar penulis sampaikan kepada kedua orang tua Ibu Sukiyem dan

Bapak Sumar, Mba Ike, Kak Tiyar, Mas Doyo, Mba Indri, serta seluruh keluarga

atas segala do’a, kasih sayang, semangat, dan dukungan yang diberikan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2015

Puspa Pratiwi

Page 10: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon
Page 11: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

METODE 2

Waktu dan Tempat 2

Metode Penelitian 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 3

Pertumbuhan Bagian Tajuk 3

Pertumbuhan Akar 5

Bobot Biomassa 7

Persentase Planlet Hidup 8

SIMPULAN 9

SARAN 9

DAFTAR PUSTAKA 10

LAMPIRAN 102

RIWAYAT HIDUP 17

12

Page 12: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

DAFTAR TABEL

1. Pengaruh interaksi jenis dan konsentrasi auksin terhadap pertumbuhan

tanaman Cordyline fruticosa pada bagian tajuk umur 6 minggu

4

2. Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4

3. Pengaruh interaksi jenis dan konsentrasi auksin terhadap pertumbuhan akar

planlet Cordyline fruticosa secara ex vitro pada umur 6 minggu

5

4. Pengaruh konsentrasi hormon auksin terhadap akar sekunder pada umur 6

minggu

6

5. Pengaruh berbagai jenis dan konsentrasi auksin terhadap bobot basah dan

bobot kering tanaman Cordyline fruticosa secara ex vitro pada umur 6

minggu

7

6. Presentase hidup planlet Cordyline fruticosa pada kondisi ex vitro pada

umur 6 minggu

8

DAFTAR GAMBAR

1. Perkembangan akar setelah umur 6 minggu: (a) kontrol, (b) pemberian

IAA 100 µM, (c) pemberian IBA 100 µM, (d) pemberian NAA 100 µM

6

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rekapitulasi sidik ragam peubah dari interaksi jenis hormon dengan

konsentrasi yang ditentukan

13

2. Rekapitulasi sidik ragam peubah berdasarkan jenis hormon 13

3. Rekapitulasi sidik ragam peubah berdasarkan konsentrasi hormon 13

4. Sidik ragam jumlah daun 14

5. Sidik ragam tinggi tanaman 14

6. Sidik ragam warna daun 14

7. Sidik ragam diameter batang 14

8. Sidik ragam jumlah akar primer 15

9. Sidik ragam jumlah akar sekunder 15

10. Sidik ragam panjang akar 15

11. Sidik ragam bobot basah 15

12. Sidik ragam bobot kering 15

13. Sidik ragam presentase jumlah pembentukan akar 16

14. Sidik ragam presentase hidup

16

Page 13: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Cordyline sp. merupakan tanaman hias berkayu monokotil termasuk dalam

famili Asparagaceae. Masyarakat Hawaii mengenal Cordyline sp. sebagai

tanaman hoki (keberuntungan). Cordyline sp. memiliki lebih dari 20 spesies

tanaman dengan aneka macam warna helaian daun yang indah dan menarik, serta

mudah dalam pembudidayaan. Cordyline sp. dapat digunakan sebagai tanaman

hias di dalam ruangan (indoor), untuk rangkaian bunga dalam bentuk buket, dan

pajangan di luar ruangan sebagai material taman. Ragam penggunaan tanaman ini

telah memposisikannya sebagai tanaman hias yang penting sehingga bernilai

ekonomi tinggi karena keindahan daunnya (Wediyanto et al. 2009). Keinginan

untuk terus menciptakan warna-warni daun tanaman dalam desain interior

mendorong peningkatan produksi tanaman hias daun (Ray et al. 2006).

Perbanyakan konvensional Cordyline sp. pada umumnya dilakukan

dengan stek batang dan cangkok. Batang tanaman dipotong-potong sepanjang 1-2

ruas, kemudian ditanam pada campuran tanah di wadah atau bedengan. Tunas

pada batang akan tumbuh menjadi tanaman baru. Namun, jumlah bibit yang

dihasilkan masih belum dapat memenuhi permintaan dan membutuhkan waktu

yang relatif lama. Penggunaan metode kultur in vitro dapat mendukung

perbanyakan Cordyline sp. dengan menghasilkan lebih banyak tanaman dalam

waktu yang lebih singkat (Khan et al. 2004).

Teknik kultur jaringan yang paling umum digunakan untuk perbanyakan

klonal Cordyline sp. adalah melalui multiplikasi tunas samping. Sampai saat ini

belum dilaporkan keberadaan kultur in vitro Cordyline sp. dengan teknik

organogenesis atau embriogenesis somatik. Metode multiplikasi tunas samping

dilakukan dengan menumbuhkan tunas pada media padat. Tunas yang tumbuh

kemudian digandakan dahulu untuk memperoleh banyak tunas sebelum

dibesarkan menjadi planlet. Planlet yang terbentuk selanjutnya disubkultur pada

media pembentukan akar sebelum diaklimatisasi ke lingkungan ex vitro. Akar

planlet Cordyline fruticosa ‘Hawaian flag’ yang terbentuk in vitro biasanya sangat

lemah dan mudah lepas pada waktu dicuci dengan air mengalir (Hazarika 2006).

Oleh karena itu, pembesaran planlet dilakukan tanpa melalui tahap pengakaran

secara in vitro. Pengakaran dilakukan secara ex vitro pada waktu periode

aklimatisasi.

Keuntungan pengakaran ex vitro adalah waktu yang digunakan lebih

singkat karena tidak diperlukan tahap pembentukan akar in vitro. Selain itu,

pencucian planlet sebelum aklimatisasi dan proses penanaman pada waktu

aklimatisasi lebih mudah dan lebih singkat. Kelemahan dari pengakaran ex vitro

adalah tingkat transpirasi yang tinggi (Pospisilova et al. 2007). Aklimatisasi

planlet tanpa akar akan menurunkan kemampuan planlet dalam menyerap air.

Kelemahan ini dapat diatasi dengan menempatkan planlet dalam sungkup tertutup

rapat untuk mengurangi kehilangan air melalui transpirasi dan menjaga

kelembapan relatif mendekati 100% (Chinnu et al. 2012).

Chinnu et al. (2012) melakukan penelitian terhadap pengakaran ex vitro

Cordyline sp. dengan membandingkan perlakuan dua jenis media tanam yaitu

Page 14: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

2

media yang hanya berisi tanah gambut dan media berisi tanah, kompos, arang

sekam (1:1:1) tanpa menggunakan zat pengatur tumbuh auksin sebelum ditanam

di media perakaran secara ex vitro. Pengakaran ex vitro perlu dilakukan dengan

penambahan zat pengatur tumbuh auksin sebelum ditanam di media perakaran.

Pengakaran ex vitro spesies berkayu biasanya menggunakan penambahan zat

pengatur tumbuh auksin seperti auksin IAA (indole-3-acetic acid), IBA (indole-3-

butyric acid) dan NAA (1-naphthalene-acetic acid) (Sumaryono dan Riyadi 2011).

Zulkarnain (2009) menyatakan bahwa pada umumnya auksin berfungsi untuk

meningkatkan pembelahan sel, pemanjangan sel, dan pembentukan akar adventif.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh beberapa jenis dan

konsentrasi auksin pada pembentukan akar dan pertumbuhan planlet Cordyline

fruticosa ‘Hawaian flag’ selama periode aklimatisasi.

METODE

Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari hingga September 2014

bertempat di Laboratorium Biak Sel dan Mikropropagasi Tanaman, Balai

Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor.

Metode Penelitian

Persiapan bahan tanaman

Penelitian ini menggunakan planlet yang diperbanyak secara in vitro dari

tunas samping pada batang Cordyline fruticosa ‘Hawaian flag’. Tunas

ditumbuhkan pada media Murashige & Skoog (MS) selama beberapa tahapan

kultur. Planlet dipilih yang seragam dengan tinggi sekitar 7-8 cm tanpa akar (akar

planlet yang tumbuh dipotong). Planlet terpilih diambil dengan hati-hati dari botol

dan media agar yang tersisa dicuci bersih dengan air mengalir dan dikering-

anginkan selama beberapa menit, kemudian bagian pangkal planlet direndam

dalam larutan auksin selama 10 menit. Perlakuan yang diuji adalah jenis auksin

(IAA, IBA, dan NAA) pada konsentrasi yang berbeda yaitu 0, 20 µM, 100 µM,

dan 500 µM. Masing-masing perlakuan terdiri atas 10 planlet, dan diulang

masing-masing sebanyak 3 kali.

Aklimatisasi

Planlet yang telah direndam pada larutan auksin sesuai dengan perlakuan,

ditanam pada campuran tanah dan arang sekam (1:2) dalam gelas plastik

transparan (tinggi 10 cm dan diameter 6.5 cm). Larutan fungisida dithane-M45

digunakan pada permukaan media untuk mencegah serangan fungi. Gelas berisi

Page 15: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

3

planlet tersebut kemudian ditempatkan dalam sungkup selama 6 minggu di bawah

naungan tajuk pepohonan di persemaian. Sungkup dibuat dari plastik transparan

dalam bentuk kubah dengan ukuran panjang 240 cm dan lebar 95 cm. Penyiraman

hanya dilakukan jika media tanam terlihat kering. Teknik penyiraman dilakukan

dengan menggunakan sprinkler, dan dihindari membuka sungkup terlalu lebar.

Penyemprotan dengan menggunakan sprinkler juga dilakukan pada siang hari

pada waktu bagian atas sungkup sangat panas, untuk menurunkan suhu dan

mempertahankan kelembapan udara hingga 90-100%. Suhu di areal aklimatisasi

harus diatur sedemikian rupa agar mendekati suhu in vitro. Intensitas cahaya

sekitar 30% dari cahaya lingkungan. Pemberian naungan merupakan cara yang

baik untuk menurunkan intensitas cahaya dan suhu dengan mempertahankan

kelembapan agar tetap tinggi. Sungkup mulai dibuka secara bertahap setelah 4

minggu, lalu planlet dipelihara hingga 6 minggu.

Pengamatan dan pengukuran

Planlet dipanen dan dikeluarkan dari media setelah 6 minggu. Bagian yang

diamati adalah persentase planlet hidup, tinggi planlet, jumlah daun, warna daun,

diameter batang, akar primer, akar sekunder, persentase jumlah planlet berakar,

panjang akar, dan biomassa (bobot basah dan bobot kering). Tinggi planlet

ditentukan dari pangkal batang sampai ujung daun terpanjang. Warna daun diukur

berdasarkan pedoman pada Bagan Warna Daun dengan nilai standar sebagai

berikut: 1= hijau sangat muda; 2= hijau muda; 3= hijau; 4= hijau tua (Abdul

2003). Bobot basah ditimbang dengan neraca analitik setelah pengamatan selesai,

selanjutnya dikeringkan di dalam oven pada suhu 60oC selama 2 x 24 jam atau

hingga bobot tidak bertambah lagi, dan ditimbang kembali untuk menentukan

bobot kering. Pengukuran akar dianggap sudah terbentuk akar bila panjangnya

lebih dari 3 mm.

Analisis Statistik

Percobaan disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK).

Data penelitian diolah dengan analisis keragaman (uji F) dengan menggunakan

program SPSS. Perbedaan antar-perlakuan ditentukan dengan uji lanjut Duncan’s

Multiple Range Test (DMRT) pada taraf uji α= 0.05.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan Bagian Tajuk

Pengamatan hanya dilakukan pada minggu ke-6 karena menghindari

sering membuka tutup sungkup selama pemeliharaan di dalam sungkup. Jika

terlalu sering membuka dan menutup sungkup maka tanaman berisiko mati. Hasil

analisis pada pengamatan bagian tajuk tanaman setelah berumur 6 minggu

(Lampiran 1) menunjukkan pengaruh dari interaksi jenis hormon dan konsentrasi

Page 16: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

4

auksin yang nyata pada jumlah daun dan tinggi tanaman. Jenis hormon hanya

berpengaruh pada diameter batang (Lampiran 2).

Pengaruh interaksi jenis dan konsentrasi hormon auksin (Tabel 1)

menunjukkan jumlah daun paling banyak terdapat pada perlakuan NAA 500 µM

dengan rata-rata 12.8, sedangkan jumlah daun paling sedikit terdapat pada

perlakuan IAA 500 µM dengan rata-rata 9.4. Pengamatan tanaman paling tinggi

terdapat pada perlakuan NAA 500 µM dengan rata-rata 10.0 cm, diikuti dengan

IAA 20 µM dengan rata-rata 9.9 cm, sedangkan tinggi tanaman yang paling

rendah terdapat pada perlakuan IAA 500 µM dengan rata-rata 8.3 cm.

Berdasarkan hormon yang digunakan (Tabel 2) menunjukkan diameter batang

terbesar terdapat pada perlakuan NAA dengan rata-rata 3.34 mm, sedangkan

diameter batang yang terendah terdapat pada perlakuan IAA dengan rata-rata 3.03

mm.

Tabel 1 Pengaruh interaksi jenis dan konsentrasi auksin terhadap pertumbuhan

tanaman Cordyline fruticosa pada bagian tajuk umur 6 minggu

Perlakuan Jumlah Daun

(helai) Warna Daun

Tinggi Tanaman

(cm)

Kontrol 11.3 abc 2.8 9.2 abc

IAA 20 11.5 abc 2.8 9.9 a

IAA 100 11.7 ab 2.8 9.2 abc

IAA 500 9.4 c 2.9 8.3 c

IBA 20 10.6 bc 2.6 8.4 bc

IBA 100 10.7 abc 2.9 9.2 abc

IBA 500 10.7 abc 2.9 9.7 ab

NAA 20 11.6 ab 2.7 9.3 abc

NAA 100 10.1 bc 2.7 8.9 abc

NAA 500 12.8 a 2.6 10 a

Keterangan: Nilai pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak

berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf α 5%

Tabel 2 Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu

Hormon Diameter Batang (mm)

Kontrol 3.23 ab

IAA 3.03 b

IBA 3.21 ab

NAA 3.34 a Keterangan: Nilai pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak

berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf α 5%

Hormon auksin mampu meningkatkan proses fisiologis dalam sel yakni

mempengaruhi perkembangan dan pemanjangan sel, auksin mampu menekan

tekanan osmotik sel, meningkatkan plastisitas dinding sel dan meningkatkan

sintesis protein, sehingga sel-sel akan mengembang, memanjang dan menyerap air

(Salisbury dan Ross 1995). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan

dengan hormon NAA 500 µM memberikan hasil lebih baik bagi pertumbuhan

bagian tajuk planlet Cordyline fruticosa pada periode aklimatisasi. Namun secara

umum penggunaan NAA maupun IBA pada penelitian ini tidak berbeda nyata

terhadap penggunaan IAA. Pengaruh dari pemberian NAA terhadap pertumbuhan

Page 17: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

5

tajuk diduga karena penyerapan hormon oleh tanaman yang lebih baik

dibandingkan dengan pemberian hormon lainnya. De Klerk et al. (1997)

menyatakan bahwa tingkat penyerapan auksin bervariasi. Menurut Peeters et al.

(1991), penyerapan NAA oleh tanaman enam kali lebih cepat dari IAA, dan Van

der Krieken et al. (1993) juga menyatakan bahwa penyerapan IBA oleh tanaman

empat kali lebih cepat dari IAA. IAA merupakan auksin yang disintesis secara

alamiah di dalam tubuh tanaman, namun senyawa ini mudah mengalami degradasi

akibat pengaruh cahaya dan oksidasi enzimatik. Sementara itu, NAA yang

merupakan auksin sintetik, tidak mengalami oksidasi enzimatik seperti halnya

IAA (Zulkarnain 2009).

Pertumbuhan Akar

Pembentukan akar planlet dapat dilakukan pada kultur in vitro (in vitro

rooting) atau selama periode aklimatisasi (ex vitro rooting). Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa induksi akar planlet Cordyline fruticosa dapat dilakukan

secara ex vitro. Pengamatan terhadap perakaran menunjukkan bahwa persentase

jumlah planlet yang membentuk akar, jumlah akar primer dan sekunder serta

panjang akar tidak berbeda nyata di antara semua perlakuan (Tabel 3). Perlakuan

yang menunjukkan persentase planlet yang membentuk akar terbesar terdapat

pada perlakuan IBA 500 µM dengan rata-rata 77.8% dan rata-rata jumlah akar

primer 1.6, namun rata-rata jumlah akar sekunder rendah yaitu 0.3. Sebaliknya,

perlakuan IBA 100 µM menghasilkan persentase planlet akar hanya 55.6%

dengan rata-rata jumlah akar primer lebih sedikit dari akar sekunder yaitu akar

primer 0.7 dan akar sekunder 3.5. Hasil tersebut menunjukkan konsentrasi

hormon sangat mempengaruhi pertumbuhan akar. Hasil analisis pengaruh

konsentrasi hormon auksin yang digunakan menunjukkan pembentukan jumlah

akar sekunder yang berbeda nyata (Lampiran 9). Hormon dengan konsentrasi 500

µM memiliki pengaruh yang berbeda nyata dengan konsentrasi 100 µM dengan

rata-rata jumlah akar sekunder terendah 0.43 pada konsentrasi 500 µM. Hasil

penelitian juga menunjukkan bahwa hormon dengan konsentrasi 100 µM

memiliki jumlah akar sekunder tertinggi dengan rata-rata 2.81 (Tabel 4).

Tabel 3 Pengaruh interaksi jenis dan konsentrasi auksin terhadap pertumbuhan

akar planlet Cordyline fruticosa secara ex vitro pada umur enam minggu

Perlakuan Planlet Membentuk

Akar (%)

Jumlah Akar

Primer

Jumlah Akar

Sekunder

Panjang Akar

Primer (cm)

Kontrol 72.2 1.7 1.6 1.3

IAA 20 72.2 1.1 0.8 0.9

IAA 100 66.7 1.1 4.7 1.1

IAA 500 66.7 0.8 0.8 0.7

IBA 20 72.2 1.5 0.6 0.9

IBA 100 55.6 0.7 3.5 1.3

IBA 500 77.8 1.6 0.3 1.0

NAA 20 66.7 1.2 2.3 0.9

NAA 100 72.2 1.9 0.3 0.5

NAA 500 66.7 1.4 0.2 0.6

Page 18: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

6

Tabel 4 Pengaruh konsentrasi hormon auksin terhadap akar sekunder pada umur 6

minggu

Konsentrasi (µM) Jumlah akar sekunder

0 1.61 ab

20 1.24 ab

100 2.81 a

500 0.43 b

Keterangan: Nilai pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama

menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf α 5%

Penelitian Chinnu et al. (2012) memperlihatkan tidak ada perbedaan yang

signifikan dalam persen perakaran oleh konsentrasi yang berbeda dari jenis auksin

IBA pada media perakaran ex vitro, tetapi pengaruh konsentrasi IBA terlihat pada

panjang akar. Hormon IBA merupakan jenis auksin yang paling sering digunakan

dalam menginduksi akar dibandingkan jenis auksin lainnya, karena memiliki

kemampuan yang tinggi dalam mengendalikan inisiasi akar. Hormon IBA juga

lebih stabil dan tingkat toksisitas yang rendah dibandingkan NAA dan IAA

(Weisman et al. 1988). Keberhasilan pertumbuhan tanaman pada tahap

aklimatisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas akar, khususnya jumlah akar dan

kehadiran akar sekunder yang vigor. Jenis hormon terbaik yang tampak pada

penelitian ini adalah IAA 100 µM, yaitu menghasilkan kualitas akar primer dan

sekunder yang paling baik jika dibandingkan antara hormon auksin lainnya pada

konsentrasi yang sama. (Gambar 1).

(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 1 Perkembangan akar setelah umur 6 minggu: (a) Kontrol, (b) pemberian

IAA 100 µM, (c) pemberian IBA 100 µM, (d) pemberian NAA 100 µM

Himanen et al. (2002) menyatakan bahwa auksin memicu terjadi

pembelahan sel, sehingga diperlukan hormon tumbuh tersebut untuk pembentukan

akar, akan tetapi pada konsentrasi tertentu auksin juga dapat bersifat meracuni

tanaman. Penggunaan zat pengatur tumbuh perlu diperhatikan konsentrasinya, zat

pembawanya, waktu penggunaan dan bagian tanaman yang diharapkan

memberikan respon. Sebagai pemacu pertumbuhan tanaman, auksin dapat

meningkatkan pertumbuhan pada konsentrasi rendah dan menghambat

pertumbuhan pada konsentrasi tinggi (Gaspar et al. 2003). Penelitian ini

menunjukkan bahwa auksin pada konsentrasi kisaran 20-500 µM mendorong

pertumbuhan planlet Cordyline fruticosa dan belum mencapai konsentrasi yang

menghambat pertumbuhan. Widyastuti dan Tjokrokusumo (2007) menyatakan

bahwa fungsi utama auksin adalah mempengaruhi pertambahan panjang batang,

pertumbuhan akar, diferensiasi dan percabangan akar. Akar yang terbentuk dalam

Page 19: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

7

kondisi ex vitro mempunyai morfologi yang lebih baik, misalnya mempunyai

percabangan akar yang lebih banyak dengan rambut-rambut akar, dan mempunyai

turgiditas lebih tinggi dibandingkan dengan akar yang terbentuk in vitro (Barry-

Etienne et al. 2002).

Bobot Biomassa

Bobot basah tumbuhan dibangun oleh biomassa hasil fotosintesis yang

disimpan sebelum digunakan untuk perkembangan tumbuhan. Bobot basah dan

kering biomassa planlet Cordyline fruticosa menunjukkan ada pengaruh dari jenis

dan konsentrasi auksin secara nyata (Lampiran 11 dan Lampiran 12). Bobot basah

yang memiliki pengaruh yang nyata ada pada perlakuan IAA 500 µM dengan rata-

rata bobot basah terendah yaitu 0.40 g. Bobot basah terbesar terdapat pada

perlakuan IAA 20 µM dan IBA 500 µM dengan rata-rata yang sama yaitu 0.71 g

(Tabel 5). Bobot kering yang memiliki pengaruh yang nyata terdapat pada

perlakuan IBA 500 dengan rata-rata bobot kering terbesar yaitu 0.15 g, sedangkan

yang terkecil terdapat pada perlakuan IAA 500 µM dengan rata-rata 0.07 g (Tabel

5).

Tabel 5 Pengaruh berbagai jenis dan konsentrasi auksin terhadap bobot basah dan

bobot kering tanaman Cordyline fruticosa secara ex vitro pada umur

enam minggu

Perlakuan Bobot Basah (g) Bobot Kering (g)

Kontrol 0.67 a 0.10 b

IAA 20 0.71 a 0.10 b

IAA 100 0.67 a 0.10 b

IAA 500 0.40 b 0.07 b

IBA 20 0.57 ab 0.08 b

IBA 100 0.63 a 0.10 b

IBA 500 0.71 a 0.15 a

NAA 20 0.61 a 0.09 b

NAA 100 0.54 ab 0.09 b

NAA 500 0.69 a 0.10 b

Keterangan: Nilai pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama

menunjukkan tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada taraf α 5%

Jumlah akar primer dan sekunder yang tumbuh dan panjang akar

berpengaruh terhadap luas bidang penyerapan nutrisi sehingga akan semakin

banyak air dan unsur hara yang diserap. Hal ini akan berpengaruh terhadap bobot

basah dan bobot kering tanaman. Bobot basah tanaman adalah besarnya massa

tanaman sebelum dikeringkan, sedangkan bobot kering adalah massa tanaman

setelah dikeringkan dalam oven, sehingga kandungan airnya hilang dan yang

tersisa hanya senyawa-senyawa kimia padat yang terkandung dalam tanaman

(Hasanah dan Setiari 2007). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada

perlakuan IBA 500 µM tanaman Cordyline fruticosa tumbuh optimal dengan

bobot basah dan bobot kering tertinggi, sehingga dapat diartikan bahwa air dan

unsur hara diserap lebih optimal dan metabolisme tanaman berlangsung baik,

Page 20: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

8

dengan rata-rata persentase planlet membentuk akar tertinggi yaitu 77.8% dan

rata-rata jumlah akar primer 1.6. Namun rata-rata jumlah akar sekunder yang

terbentuk hanya 0.3 (Tabel 3).

Persentase Planlet Hidup

Pertumbuhan tanaman Cordyline fruticosa menunjukkan persentase hidup

hampir sama setelah enam minggu dalam kondisi aklimatisasi, sehingga hasil rata-

rata tidak berbeda nyata antar perlakuan (Tabel 6). Walaupun demikian,

persentase hidup tertinggi terdapat pada perlakuan IBA 500 µM dengan rata-rata

70%, sedangkan persentase hidup terendah terdapat pada perlakuan NAA 100 µM

dengan rata-rata 50%.

Pengamatan menunjukkan tanaman Cordyline fruticosa dapat tumbuh dan

menghasilkan akar cukup baik (72.2%) tanpa penambahan hormon auksin (Tabel

3), tetapi persentase hidupnya hanya 56.7%. Hal ini menunjukkan Cordyline sp

tergolong tanaman yang mudah berakar, sehingga tanpa pemberian auksin pun

sudah dapat berakar dan dapat diaklimatisasi dengan keberhasilan tinggi.

Tanaman yang mudah berakar mengandung semua senyawa endogen yang

diperlukan untuk inisiasi akar (rooting morphogens) dan auksin dalam jumlah

mencukupi (Yusnita et al. 2013). Oleh karena itu, aklimatisasi dengan

pengakaran ex vitro layak dipertimbangkan sebagai cara yang mudah, murah, dan

efisien dalam produksi bibit tanaman Cordyline sp. melalui kultur jaringan.

Tabel 6 Persentase hidup planlet Cordyline fruticosa pada kondisi ex vitro pada

umur 6 minggu

Perlakuan Persentase Hidup (%)

Kontrol 56.7

IAA 20 63.3

IAA 100 66.7

IAA 500 60.0

IBA 20 53.3

IBA 100 63.3

IBA 500 70.0

NAA 20 56.7

NAA 100 50.0

NAA 500 53.3

Penggunaan auksin dalam pertumbuhan tanaman pada kondisi ex vitro

memiliki pengaruh terhadap morfologi tanaman bagian tajuk, akar, maupun

biomassa. Hormon auksin yang tepat untuk pertumbuhan bagian tajuk adalah

NAA 500 µM dengan jumlah daun terbanyak, tinggi tanaman tertinggi, dan

diameter terbesar. Namun penggunaan NAA 500 µM untuk pertumbuhan akar

kurang baik, yaitu pembentukan akar primer dan akar sekunder rendah.

Berdasarkan hasil planlet yang membentuk akar dan pembentukan akar primer,

pemberian homon IBA 500 µM dan NAA 100 µM memberikan hasil cukup baik.

Demikian pula dengan perlakuan tanpa hormon (kontrol). Namun, jika dilihat dari

kualitas akar yang vigor, maka jenis hormon auksin yang lebih tepat untuk

Page 21: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

9

perakaran ex vitro tanaman hias Cordyline fruticosa adalah IAA 100 µM dengan

pertumbuhan tajuk yang cukup baik dilihat dari jumlah daun (11.7), warna daun

(2.8), dan tinggi tanaman (9.9 cm).

Perakaran secara ex vitro adalah metode yang tepat untuk mengurangi biaya

dan efektifitas penggunaan auksin. Perakaran secara ex vitro juga dapat dilakukan

untuk menghindari terbentuk perakaran in vitro karena akar yang terbentuk secara

in vitro biasanya sangat lemah dan mudah lepas pada waktu pencucian. Pencucian

planlet sebelum aklimatisasi dan proses penanaman pada waktu aklimatisasi akan

menjadi lebih mudah serta dapat mempersingkat waktu pemindahan dari

laboratorium ke kondisi lapang atau media aklimatisasi, bahkan pengakaran

secara ex vitro pada planlet Cordyline sp. dapat dilakukan tanpa pemberian

hormon. Perlakuan tanpa pemberian hormon mampu memberikan hasil yang juga

cukup baik dibandingkan dengan pemberian ZPT. Hasil percobaan Gonçalves dan

Romano (2007) menunjukkan bahwa pengakaran ex vitro Drosophyllum

lusitanicum meningkatkan daya hidup planlet pada waktu diaklimatisasi.

Keberhasilan pengakaran ex vitro pada aklimatisasi planlet telah dilaporkan oleh

beberapa peneliti, yaitu 95% pada Mentha piperita L (Sunandakumari et al. 2004),

95% pada jeruk (Rathore et al. 2007), dan 86.3% pada Malus zumi (Xu et al.

2008).

SIMPULAN

Pembentukan akar tanaman hias Cordyline fruticosa dapat terjadi tanpa

pemberian hormon. Jenis auksin yang tepat untuk menghasilkan kualitas

perakaran ex vitro yang baik adalah IAA 100 µM, dengan pembentukan akar

sekunder yang banyak dan pertumbuhan tajuk yang cukup baik.

SARAN

Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengamati pengaruh perlakuan

terhadap pertumbuhan akar menggunakan perlakuan satu jenis auksin dengan

konsentrasi yang lebih beragam.

Page 22: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

10

DAFTAR PUSTAKA

Abdul SW. 2003. Peningkatan efisiensi pupuk nitrogen pada Padi sawah dengan

Metode Bagan warna daun. J Litbang Pertan. 22(4):156-161.

Barry-Etienne D, Bertrand B, Vasquez N, Etienne H. 2002. Comparison of

somatic embryogenesis-derived coffee (Coffea arabica L.) plantlets

regenerated in vitro or ex vitro: morphological, mineral and water

characteristics. Ann Bot. 90:77-85.

Chinnu JK, Mokashi AN, Hegde RV, Patil VS, Koti RV. 2012. In vitro shoot

multiplication and ex vitro rooting of cordyline (Cordyline sp.). Karnataka

J. Agric. Sci. 25(2):221-223.

De Klerk GJ, Brugge JT, Marinova S. 1997. Effectiveness of indoleacetic acid,

indolebutyric acid and naphthaleneacetic acid during adventitious root

formation in vitro in Malus Jork 9. Plant Cell Tissue Organ Cult. 49:39–

44.

Gaspar TH, Kevers C, Faivre-Rampant O, Crevecoeur M, Penel C, Greppin H,

and Dommes J. 2003. Changing concepts in plant hormone action. In Vitro

Cell. Dev. Biol. – Plant 39(2):85-106.

Gonçalves S, Romano A. 2007. Ex vitro rooting of Drosophyllum lusitanicum

micropropagated shoots improves acclimatization. Acta Hort. 748:127-

131.

Hasanah FN, Setiari N. 2007. Pembentukan akar pada stek batang nilam

(Pogostemon cablin Benth.) setelah direndam IBA (Indol Butyric Acid)

pada konsentrasi berbeda. Bul Anatomi dan Fisiologi. 15(2):5.

Hazarika BN. 2006. Morpho-physiological disorder in in vitro culture of plants.

Sci. Hort. 108(2):105-120.

Himanen K, Boucheron E, Vannesse S, de Almeida-Engler J, Inze D, Beeckman T.

2002. Auksin-mediated cell cycle activation during early root initiation.

Plant Cell. 14:2339-2352.

Khan S, Naz S, Saeed B. 2004. In vitro production of Cordyline terminalis for

commercialization. Pakistan J. Bot. 36(4):757-761.

Peeters AJM, Gerads W, Barendse GWM, Wullems GJ. 1991. In vitro flower bud

formation in tobacco: interaction of hormones. Plant Physiol. 97:402–408.

Pospisilova J, Synkova H, Haisel D, Semoradova S. 2007. Acclimation of

plantlets to ex vitro condition: Effects of air humidity, irradiance, CO2

concentration and abscisic acid. Acta Hort. 748:29-38.

Rathore JS, Rathore MS, Singh M, Singh RP, Shekhawat NS. 2007.

Micropropagation of mature tree of Citrus limon. Indian J. Biotechnol.

6:239-244.

Ray T, Saha P, Roy SC. 2006. Commercial production of Cordyline terminalis (L)

Kunth from shoot apex meristem and assessment for genetic of somaclones

by isoenzim markers. Scient Hort.108:289-294.

Salisbury FB, Ross CW. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Bandung (ID): Penerbit ITB.

Sumaryono, Riyadi I. 2011. Ex vitro rooting of oil palm (Elaeis guineensis Jacq.)

plantlets derived from tissue culture. Indonesian J. Agric Sci. 12(2):57-62.

Page 23: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

11

Sunandakumari C, Martin KP, Chithra M, Sini S, Madhusoodanan PV. 2004.

Rapid axillary bud proliferation and ex vitro rooting of herbal spice,

Mentha piperita L. Indian J. Biotechnol. 3:108-112.

Van der Krieken WM, Breteler H, Visser MHM, Mavridou D. 1993. The role of

conversion of IBA into IAA on root regeneration in apple: introduction of

a test system. Plant Cell Rep 12:203–206.

Wediyanto A, Hilman Y, Sihombing D, Rochani A, Kastaredja N, Soesilo,

Soemardjono, Budi RD, Supardi, Syukron. 2009. Standar Operasional

Prosedur Budidaya Cordyline. Bandung (ID): Direktorat Budidaya

Tanaman Hias. Direktorat Jenderal Hortikultura.

Weisman Z, Riov J, dan Epstein E. 1988. Comparisson of Movement and

Metabolism of Indole-3-Acetic acid in Mung Bean Cuttings. Physiol

Plant. (74):556-560. Widyastuti N, Tjokrokusumo D. 2007. Peranan beberapa zat pengatur tumbuh (ZPT)

tanaman pada kultur in vitro. J Sains dan Teknologi Indonesia. Jakarta.

3(5):55-63.

Xu J, Wang Y, Zhang Y, Chai T. 2008. Rapid in vitro multiplication and ex vitro

rooting of Malus zumi (Matsumura) Rehd. Acta Physiol Plant. 30:129-132.

Yusnita, Wahyuningsih T, Sulistiana P, Hapsoro D. 2013. Perbanyakan in vitro

Sansevieria trifasciata ‘Lorentii’: regenerasi tunas, pengakaran, dan

aklimatisasi planlet. J Agron. Indonesia. 41(1):70-76.

Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan Tanaman. Jakarta (ID): Bumi Aksara.

Page 24: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

12

LAMPIRAN

Page 25: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

13

Lampiran 1 Rekapitulasi sidik ragam peubah dari interaksi jenis hormon dengan

konsentrasi yang ditentukan

Peubah F Hitung Pr>F

Jumlah Daun 3.787* 0.006

Tinggi Tanaman 4.235* 0.003

Warna Daun 1.116tn 0.351

Diameter Batang 0.339tn 0.851

Jumlah % Pembentukan Akar 0.247tn 0.908

Jumlah Akar Primer 1.533tn 0.195

Jumlah Akar Sekunder 1.962tn 0.076

Panjang Akar 0.513tn 0.726

Bobot Basah 5.036* 0.001

Bobot Kering 1.562* 0.011

Persentase Hidup 0.247tn 0.908

Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%, tn

tidak berpengaruh nyata

Lampiran 2 Rekapitulasi sidik ragam peubah berdasarkan jenis hormon

Peubah F Hitung Pr>F

Jumlah Daun 1.248tn 0.290

Tinggi Tanaman 0.658tn 0.519

Warna Daun 2.664tn 0.073

Diameter Batang 5.690* 0.004

Jumlah % Pembentukan Akar 0.000tn 1.000

Jumlah Akar Primer 1.704tn 0.185

Jumlah Akar Sekunder 0.753tn 0.473

Panjang Akar 1.222tn 0.297

Bobot Basah 0.305tn 0.738

Bobot Kering 1.568tn 0.211

Persentase Hidup 1.655tn 0.216

Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%, tn

tidak berpengaruh nyata

Lampiran 3 Rekapitulasi sidik ragam peubah berdasarkan konsentrasi hormon Peubah F Hitung Pr>F

Jumlah Daun 0.280tn 0.756

Tinggi Tanaman 0.222tn 0.801

Warna Daun 0.936tn 0.394

Diameter Batang 2.315tn 0.102

Jumlah % Pembentukan Akar 0.123tn 0.885

Jumlah Akar Primer 0.003tn 0.997

Jumlah Akar Sekunder 3.350* 0.037

Panjang Akar 0.434tn 0.649

Bobot Basah 0.225tn 0.799

Bobot Kering 1.074tn 0.344

Persentase Hidup 0.159tn 0.854

Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%, tn

tidak berpengaruh nyata

Page 26: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

14

Lampiran 4 Sidik ragam jumlah daun

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 20,827 2 10,414 1,248 0,290

Konsentrasi 4,679 2 2,340 0,280 0,756

Hormon* Konsentrasi 126,358 4 31,590 3,787 0,006*

Galat 1418,111 170 8,342

Total 23528,000 180 R Squared = ,098 (Adjusted R Squared = ,050) Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%

Lampiran 5 Sidik ragam tinggi tanaman

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 3,770 2 1,885 0,658 0,519

Konsentrasi 1,273 2 0,637 0,222 0,801

Hormon* Konsentrasi 48,541 4 12,135 4,235 0,003*

Galat 487,096 170 2,865

Total 15814,198 180 R Squared = ,099 (Adjusted R Squared = ,051) Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%

Lampiran 6 Sidik ragam warna daun

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 1,370 2 0,685 2,664 0,073

Konsentrasi 0,481 2 0,241 0,936 0,394

Hormon* Konsentrasi 1,148 4 0,287 1,116 0,351

Galat 43,722 170 0,257

Total 1419,000 180 R Squared = ,064 (Adjusted R Squared = ,015) Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%

Lampiran 7 Sidik ragam diameter batang

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 2,689 2 1,345 5,690 0,004*

Konsentrasi 1,094 2 0,547 2,315 0,102

Hormon* Konsentrasi 0,321 4 0,080 0,339 0,851

Galat 40,174 170 0,236

Total 1885,854 180 R Squared = ,093 (Adjusted R Squared = ,045) Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%

Page 27: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

15

Lampiran 8 Sidik ragam jumlah akar primer

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 6,827 2 3,414 1,704 0,185

Konsentrasi 0,012 2 0,006 0,003 0,997

Hormon* Konsentrasi 12,284 4 3,071 1,533 0,195

Galat 340,611 170 2,004

Total 665,000 180 R Squared = ,063 (Adjusted R Squared = ,013)

Lampiran 9 Sidik ragam jumlah akar sekunder

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 35,790 2 17,895 0,753 0,473

Konsentrasi 159,272 2 79,636 3,350 0,037*

Hormon* Konsentrasi 186,543 4 46,636 1,962 0,076

Galat 4041,167 170 23,772

Total 4831,000 180 R Squared = ,086 (Adjusted R Squared = ,038) Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%

Lampiran 10 Sidik ragam panjang akar

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 3,824 2 1,912 1,222 0,297

Konsentrasi 1,357 2 0,678 0,434 0,649

Hormon* Konsentrasi 3,208 4 0,802 0,513 0,726

Galat 265,888 170 1,564

Total 428,471 180 R Squared = ,042 (Adjusted R Squared = -,008)

Lampiran 11 Sidik ragam bobot basah

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 0,039 2 0,020 0,305 0,738

Konsentrasi 0,029 2 0,015 0,225 0,799

Hormon* Konsentrasi 1,304 4 0,326 5,036 0,001*

Galat 11,004 170 0,065

Total 81,144 180 R Squared = ,114 (Adjusted R Squared = ,068) Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%

Lampiran 12 Sidik ragam bobot kering

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 0,020 2 0,010 1,568 0,211

Konsentrasi 0,013 2 0,007 1,074 0,344

Hormon* Konsentrasi 0,039 4 0,010 1,562 0,011*

Galat 1,059 170 0,006

Total 2,938 180 R Squared = ,064 (Adjusted R Squared = ,014) Keterangan: * berpengaruh nyata pada taraf uji ≤ 5%

Page 28: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

16

Lampiran 13 Sidik ragam presentase jumlah pembentukan akar

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 0,000 2 0,000 0,000 1,000

Konsentrasi 0,667 2 0,333 0,123 0,885

Hormon* Konsentrasi 2,667 4 0,667 0,247 0,908

Galat 54,000 20 2,700

Total 570,000 30

R Squared = ,060 (Adjusted R Squared = -,363)

Lampiran 14 Sidik ragam presentase hidup

Sumber Keragaman Jumlah

Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat

Tengah

F-Hitung Nilai p

Hormon 540,741 2 270,370 1,655 0,216

Konsentrasi 51,852 2 25,926 0,159 0,854

Hormon* Konsentrasi 503,704 4 125,926 0,771 0,557

Galat 3266,667 20 163,333

Total 110000,00 30

R Squared = ,255 (Adjusted R Squared = -,080)

Page 29: PEMBENTUKAN AKAR PLANLET TANAMAN HIAS Cordyline … · sp. merupakan tanaman. ... Pengaruh hormon auksin terhadap diameter batang pada umur 6 minggu 4 ... Pengaruh konsentrasi hormon

17

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor, 29 Oktober 1992 sebagai anak ketiga dengan

seorang kakak laki-laki dan seorang kakak perempuan dari pasangan Bapak

H.Sumar dan Ibu Hj.Sukiyem. Pendidikan dasar diselesaikan pada tahun 2004 di

SD Negeri 01 Larangan Selatan. Pendidikan lanjutan menengah pertama

diselesaikan pada tahun 2007 di SMP Negeri 11 Tangerang, kemudian

melanjutkan pendidikan menengah atas di MAN 10 Jakarta dan lulus pada tahun

2010. Melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB penulis melanjutkan pendidikan

di Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Insitut

Pertanian Bogor pada tahun 2010.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum

Pendidikan Agama Islam TPB pada tahun ajaran 2012/2013 dan 2013/2014,

Senior Resident 2012/2013 dan 2013/2014. Penulis juga pernah aktif sebagai

Koordinator Dewan Musholla Asrama Gedung A1 2010/2011, Sekretaris

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) 2010/2011, Bendahara

SERUM-G (Serambi Ruhiyyah FMIPA), Tim Pembinaan Mental Spiritual

Asrama Putri TPB IPB 2012/2013, Koordinator Mental Spiritual Asrama Putri

TPB IPB 2013/2014. Penulis pernah melakukan Praktik Lapangan di

Laboratorium Kultur Jaringan Kebun Raya Bogor dengan topik Teknik

Perbanyakan Anggrek dengan Metode Kultur in vitro di laboratorium Kultur

Jaringan Kebun Raya Bogor.