22
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES Makalah Matakuliah Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh: Indri Mawardiyanti, S, PdI Ditulis pada tanggal 02 Oktober 2014 BAB I PENDAHULUAN Menapaki usia ke-69 kemerdekaan Bangsa Indonesia timbul pertanyaan akankah di usianya kini Indonesia telah merdeka dalam bidang pendidikannya. Nyatanya meski telah 69 tahun merdeka, sistem pendidikan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara berkembang lainnya. Terbukti dengan masih ditemukannya banyak koreksi dalam sistem pendidikannya dimana selolah belum sepenuhnya mampu menghasilkan lulusan yang mampu mengatasi berbagai persoalan kehidupan, bahwa sekolah menjadi penjara bagi siswanya yang mememjarakan potensi yang dimiliki siswa dengan belenggu sistem pendidikan yang kurang manusiawi. Sehingga out put yang dihasilkan hanya dapat menjadi robot yang terbatas dalam bergerak dan berfikir. Perlu disadari betul bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang sempurna dan telah dibekali potensi berupa akal yang tidak di miliki oleh makhluk yang lain. Berbakal potensi yang dibeirikan oleh Allah, manusia diharapkan mampu memanfaatkan atau mendayagunakan alam raya untuk kehidupannya serta dapat mengatasi persoalan-persoalan kehidupan dalam rangka menjalankan amanat kehidupan dari Allah SWT atau menciptakan rahmatan lil alamin di muka bumi. Inilah misi Islam yang tidak lain juga menjadi misi pendidikan Islam. Potesi-potensi manusia diwujudkan dalam bentuk yang berbeda. Bentuk interpretasi dari potensi tersebut dapat berupa kemampuan berbahasa, berlogika, olah tubuh, bermain musik, bekerja sama dengan orang lain, memahami kemampuan diri hingga kemampuan berekplorasi dengan alam. Bentuk-bentuk interpretasi inilah yang kemudian oleh Gardner disebut dengan kecerdasan yang selanjutnya ia rumuskan dalam teori Multiple

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES

Makalah Matakuliah Inovasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Disusun Oleh:

Indri Mawardiyanti, S, PdI Ditulis pada tanggal 02 Oktober 2014

BAB I

PENDAHULUAN

Menapaki usia ke-69 kemerdekaan Bangsa Indonesia timbul pertanyaan akankah di

usianya kini Indonesia telah merdeka dalam bidang pendidikannya. Nyatanya meski telah

69 tahun merdeka, sistem pendidikan di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan

beberapa negara berkembang lainnya. Terbukti dengan masih ditemukannya banyak

koreksi dalam sistem pendidikannya dimana selolah belum sepenuhnya mampu

menghasilkan lulusan yang mampu mengatasi berbagai persoalan kehidupan, bahwa

sekolah menjadi penjara bagi siswanya yang mememjarakan potensi yang dimiliki siswa

dengan belenggu sistem pendidikan yang kurang manusiawi. Sehingga out put yang

dihasilkan hanya dapat menjadi robot yang terbatas dalam bergerak dan berfikir.

Perlu disadari betul bahwa manusia diciptakan oleh Allah dengan bentuk yang

sempurna dan telah dibekali potensi berupa akal yang tidak di miliki oleh makhluk yang

lain. Berbakal potensi yang dibeirikan oleh Allah, manusia diharapkan mampu

memanfaatkan atau mendayagunakan alam raya untuk kehidupannya serta dapat mengatasi

persoalan-persoalan kehidupan dalam rangka menjalankan amanat kehidupan dari Allah

SWT atau menciptakan rahmatan lil alamin di muka bumi. Inilah misi Islam yang tidak

lain juga menjadi misi pendidikan Islam.

Potesi-potensi manusia diwujudkan dalam bentuk yang berbeda. Bentuk interpretasi

dari potensi tersebut dapat berupa kemampuan berbahasa, berlogika, olah tubuh, bermain

musik, bekerja sama dengan orang lain, memahami kemampuan diri hingga kemampuan

berekplorasi dengan alam. Bentuk-bentuk interpretasi inilah yang kemudian oleh Gardner

disebut dengan kecerdasan yang selanjutnya ia rumuskan dalam teori Multiple

Page 2: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Intelligences. Dalam teori tersebut setidaknya terdapat sembilan macam kecerdasan

manusia.

Kesadaran akan adanya beragam kecerdasan yang dimiliki oleh manusia maka sudah

menjadi tugas pendidikan untuk mengembangkannya. Namun dalam kenyataannya masih

banyak ditemukan dalam dunia pendidikan kita di Indonesia yang belum sepenuhnya

memfasilitasi dan mngembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap anak. Salah satu

contohnya dalam seleksi penerimaan siswa baru yang dipilih oleh sekolah adalah anak-

anak dengan kemampuan kognitif yang tinggi padahal setiap anak memiliki kesempatan

yang sama untuk dapat mengenyam pendidikan, belum lagi dalam proses dan evaluasi

pendidikan yang dikedepankan hanyalah kemampuan intelektualnya saja atau dapat

dikatakan hanya mengembangkan kemampuan bahasa serta logis matematiknya saja.

Lantas bagaimanakan dengan kecerdasan anak dibidang yang lainnya apakah tidak berhak

diberi reward dan tidak berhak untuk berkembang, ini adalah tanda tanya besar bagi sistem

pendidikan di Indonesia. Faktor inilah yang mendorong munculnya sekolah yang lebih

manusiawi dalam menanggapi beragam kecerdasan yang dimiliki oleh seorang anak.

Prinsip yang digunakan dalan teori multiple intelligences adalah bahwa setiap anak

memiliki keunikan atau dapat dikatakan bahwa setiap anak tidak ada yang bodoh. Teori

multiple intelligences mengedepankan keunikan yang ada pada setiap anak dan cenderung

pada menemukan kecerdasan apa yang dimiliki oleh seorang anak bukan pada mengukur

tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Menemukan kecenderungan

kecerdasan pada anak sedari dini akan mempermudah pendidik maupun orangtua dalam

mengembangkan kecerdasanya terebut yang memungkinkan anak tersebut akan

menemukan titik akhir yang akan membawa pada kesuksesannya. Inilah yang menjadi

tugas bersama baik orangtua, lembaga pendidikan, dan masyarakat.

Pendidikan Agama Islam berupanya mengajaran siswanya untuk dapat menjalankan

amanah kehidupan dari Allah dengan menciptakan kehidupan yang rahmatan lil alamin

serta dapat menjalankan tugasnya sebagai khalifah di bumi. Namun dari bebeberapa studi

yang dilakukkan oleh para ahli menunjukkan bahwa Pendidikan Agama Islam yang

diselenggarakan disekolah-sekolah di Indonesia pada umumnya memiliki masalah yang

sama yakni minimnya metodologi dalam pembelajaran sehingga kurang dapat menarik

untuk lebih jauh belajar tentang agama Islam itu sendiri. Dengan kondisi yang demikian

pendidikan agama Islam belum dirasa belum mampu membentuk manusia yang cerdas

Page 3: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

spiritual. Untuk itulah perlu adanya inovasi dalam pendidikan Agama Islam. Salah satu

solisinya adalah dengan menggunakan pembelajaran berbasis multiple intelligences. Untuk

itu melalui makalah ini penulis mencoba mejelaskan teori multiple Intelligences dan

penerapannya di dalam pembelajaran Agama Islam.

Page 4: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

BAB II

PEMBAHASAN

A. Multiple Intelligences (MI)

1. Pengertian Multiple Intelligences (MI)

Multiple Intelligences merupakan sebuah teori tentang kecerdasan yang

artinya “kecerdasan ganda” atau “kecerdasan majemuk”. Teori ini ditemukan dan

dikembangkan oleh Horwad Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan dan

profesor pendidikan dari Graduate School of Education, Harvard University,

Amerika Serikat. Horwad Gardner adalah direktur Proyek Zero di Harvard

University yang dengannya ia mengembangkan teori multiple intellegensi dan

mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan. Gerdner mempublikasikan

temuannya tersebut melalui buku yang berjudul Frames of Mind: The Theory of

Multiple Intelligences (1983), Multiple Intelligences: The Theory in Practice

Intelligence (1993) kemudian teori ini dilengkapi lagi dengan terbitnya buku

Reframed: Multiple Intelligences for the 21st Century (2000). Balam buku-buku

tersebut tidak hanya membahas tentang teori multiple intelligences saja tapi juga

implikasinya di dunia pendidikan.1

Gagasan Gardner dengan memunculkan teori multiple intelligen didasari

oleh kritikan Gardner tentang tes IQ yang disusun Alfred Binet pada tahun 1905,

Gardner menganggab bahwa tes tersebut tidaklah cukup dijadikan ukuran untuk

mengetauhi kecerdasan seseorang. Gardner mendefinisikan intelegesi sebagai

kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam seting

yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Gardner mengaitkan

kecerdasan dengan kapasitas/kemampuan untuk (1) Memecahkan masalah-masalah

(problem solving) dan (2) menciptakan produk-produk dan karya-karya baru yang

mempunyai nilai budaya (creativity).2 Berdasarkan pernyataan Garner tersebut tes

IQ yang selama ini banyak dipercaya, tidak lagi cukup mewakilinya. Sebab IQ

1 Paul Suparno,Teori Intelegensi Ganda: dan Aplikasinya di Sekolah: Cara menerapkan Teori Multiple

Intellegences Howard Gardner (Yogyakarta: KANIKUS, 2004), hal. 17 2 Ibid., hal 17 ; Thomas Armstrong, Kecerdasan Multiple di dalam Kelas (Jakarta: INDEKS, 2013) hal.

6 ; Munif Chotib, Gurunya Manusia; Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara (Bandung: KAIFA, 2011) hal. 132

Page 5: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

hanya mewakili kecerdasan liguistik dan logis-matematis saja sedangkan yang lain

tidak.

Pada awal penelitiannnya Gardner mengelompokan kemampuan manusia

yang sesuai dengan pengertian kecerdasan kedalam tujuh kelompok kecerdasan,

yakni (a) Kecerdasan Liguistic, (b) Kecerdasan Logis-Matematic, (c) Kecerdasan

Visual-Spasial, (d) Kecerdasan Kinestetik, (e) Kecerdasan Musik (f) Kecerdasan

Intrepersonal, (g) Kecerdasan Intrapersonal. Pada buku Intelligensi reframed

Gardner menambahkan dua kecerdasan baru yakni: Kecerdasan Naturalis dan

Kecerdasan Eksistensialis.

Macam-macam kecerdasan yang dirumuskan oleh Gardner dalam

perkembangannya akan ada kemungkinan untuk terus bertambah terbukti dari yang

pada awalnya disebutkan hanya tujuh kemudian ditambah menjadi sembilan. Tiap-

tiap kecerdasan memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri yang berhak untuk

dihargai dan dikembangankan. Agar lebih jelasnya berikut uraian dan penjelasan

tentang macam-macam kecerdasan yang digagas oleh Horward Gardner:

a. Kecerdasan Linguistik

Adalah kemampuan untuk menggunakan dan mengolah kata- kata

secara efektif baik secara lisan maupun tulisan seperti yang dimiliki oleh para

penyair, pencipta puisi, jurnalistik, dramawan, orator, pendongen atau politisi.

Kecerdasan ini mencakup kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan

dan pengembangan bahasa secara umum. Anak yang memiliki kecerdasan ini

akan berbahasa lancar, baik dan lengkap. Ia mudah dalam memahami struktur

kata dalam belajar bahasa, mudah menjelaskan mengajarkan, menceritakan

pemikirannya kepada orang lain, lancar berdebat, dan lain sebagainya yang

berhubungan dengan bahasa. Dalam pengertian bahasa anak-anak yang

memiliki kecerdasan ini memiliki kepekaan yang tinggi terhadap makna kata-

kata (sematik), aturan kata-kata (sintaksis), pada suara dan ritme ungkapan

kata (fonologi), dan terhadap perbedaan fungsi bahasa (pragmatik).3

Karakteristik dari anak yang memiliki kecerdasan ini diantaranya

sebagai berikut:

3 Ibid, hal 26-27

Page 6: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Mendengar serta merespons setiap suara ritme, warna dan berbagai

ungkapan kata

Menirukan suara, bahasa, membaca, dan menulis dari orang lain

Menyimak, membaca termasuk mengeja, menulis, dan berdiskusi

Menyimak secara efektif, memahami, menguraikan, menafsirkan,

dan megingat apa yang diucapkan

Membaca secara efektif, memahami, meringkas, menafsirkan atau

menerangkan, dan mengingat apa yang dibaca

Berbicara secara efektif kepada berbagai pendengaran, berbagai

tujuan dan mengetahui cara bicara sederhana, pasif, persuasif, atau

bergariah pada waktu-waktu yang tepat

Menulis secara efektif, memahami, dan menerapkan aturan-aturan

tata bahasa, ejean tanda baca dan menggunakan kosakata yang

efektif

Memperlihatkan kemampuan menguasai bahasa lainnya

Menggunakan keterampilan menyimak, berbicara, menulis, dan

membaca untuk mengingat, berkominikasi, berdidkusi,

menjelasakan, mempengaruhi, menciptakan pengetauhan, menyusun

makna, serta menggambarkan bahasa itu sendiri.4

Beberapa manfaat dari penggunaan kecerdasan liguistik diantaranya:

(1) retorika, menggunakan bahasa untuk menyakinkan orang lain agar

melakukan aksi tertentu; (2) Mnemonik, menggunakan bahasa untuk

mengingat informasi; (3) Penjelasan, menggunakan bahasa untuk

menginformasikan; (4) Metabahasa, menggunakan bahasa untuk

membicarakan tentang bahasa itu sendiri.5

Anak yang memiliki kecerdasan ini dalam Pendidikan Agama Islam

mereka unggul dalam bahasa Arab, mudah menghafal Al-Quran dan Hadits,

mampu menyampaikan ceramah dengan menarik.

b. Kecerdasan Logis-Matematis

4 Munif Chatib, Alamsyah Said, Sekolah Anak-Anak Juara: Berbasis Kecerdasan Jamak dan

Pendidikan Berkeadilan (Bandung: KAIFA. 2012) hal. 82 5 Thomas, Op Cit., hal 6

Page 7: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Adalah kemampuan untuk menggunakan angka secara efektif, seperti

yang dimiliki oleh para saintis, programer, logikus, akuntan atau ahli statistik.

Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola-pola dan hubungan yang

logis, pertanyaan dan dalil, fungsi, abtraksi, kategorisasi dan perhitungan.6

Dalam menghadapi banyak persoalan mereka tidak mudah bingung sebab

mereka akan dengan mudah mengelompokkan persoalan baik secarak deduktif

ataupun induktif, mudah mengembangkan pola sebab akibat.7 Anak yang

memiliki kecerdasan ini dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang

melibatkan angka-angka, bagan, grafik, skema, dan tidak begitu banyak

mengunakan bacaan yang panjang.

Karekteristik dari anak yang memiliki kecerdasan ini diantaranya

sebagai berikut:

Kepekaan dalam memahami pola-pola logis atau numeris dan

kemampuan mengelola alur pemikiran panjang

Memiliki respon yang cerpat terhadap kalulasi angka

Mengenal konsep-konsep yang bersifat kualitas, kuantitas dan

hubungan sebab akibat

Menggunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan secara nyata

(konkret)

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah secara logis

Memahami pola-pola dan hubungan-hubungan

Mengajukan dan menguji hipotesis

Menggunakan bermacam-macam keterampilan matematis, seperti

memperkirakan, memperhitungkan, algolaritma, menafsirkan statistik

dan menggambarkan informasi visual dalam bentuk grafik

Menyukai operasi yang kompleks serperti kalkulus, fisika,

pemprograman komputer atau metodologi penelitian

Berfikir secara matematis dengan mengumpulkan bukti, membuat

hipotesis, merumuskan berbagai mode,mengenbangkan contoh-contoh

tandingan

Menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah matematis

6 Ibid. 7 Paul, Op Cit., hal 31

Page 8: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Mengungkapkan ketertarikan dalam karir seperti akutansi, teknologi,

komputer, hukum, mesin, ilmu kimia, dan penelitian labiraturium sains

Mempersiapkan model-model baru atau memahami wawasan baru

dalam ilmu pengetahuan alam dan matematika.8

c. Kecerdasan Spasial

Adalah kemampuan untuk memahami dunia visual-spasial secara

akurat seprti yang dimikili oleh para pemburu, arsitektur, navigator dan

dekorator. Termasuk di dalamnya kemampuan untuk mengenal bentuk dan

benda secara tepat, melakukan perubahan sesuatu benda dalam pikirannya dan

mengenali perubahan itu, menggambarkan suatu hal/ benda dalam pikiran dan

mengubahnya dalam bentuk nyata, serta menggunakan data dalam suatu grafik

serta peka terhadap keseimbangan, relasi, warna, garis, bentuk dan ruang.9

Karakteristik dari anak yang memiliki kecerdasan ini sebagai berikut:

Belajar dengan melihat dan mengamati, mengenali wajah-wajah,

benda-benda, bentuk-bentuk, warna-warna, detail-detail, dan

pemandangan-pemandangan.

Mengarahkan dirinya pada benda-benda secara efektif dalam rungan

Kepekaan merasakan dan mebayangkan dunia gambar dan ruang secara

akurat

Merasakan dan menghasilkan imajinasi memvisualisasikan secara

detail

Menggunakan gambar visual sebagai alat bantu dalam mengingat

informasi

Membaca grafik, bagan, peta, dan diagram belajar atau memalui media-

media visual

Menikmati gambar-gambar tak beraturan, lukisan, ukiran, atau obyek-

obyek lain dalam bentuk yang kompleks dan memvisualisasikan bentuk

baru

Menggerakkan obyek dalam ruang untuk menentukan interaksinya

dengan obyek lain

8 Munif, Op Cit., hal 86 9 Paul, Op Cit., hal 31-33

Page 9: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Melihat benda dengan cara-cara yang berbeda atau dari perpektif baru

Merasakan pola-pola yang lembut maupun rumit

Menciptakan gambaran nyata atau informasi visual

Cakap membuat abstraksi desain

Menciptakan bentuk-bentuk baru dari media visual-spasial atau karya

seni asli.10

d. Kecerdasan Kinesterik

Adalah keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk mengekspresikan

ide-ide dan perasaan seperti pada aktor, atlet, penari, pemahat, dan ahli bedah.

Kecerdasan ini meliputi keterampilan fisik tertentu seperti koordinasi,

keseimbangan, ketangkasan, fleksibelitas dan kecepatan. Anak yang memiliki

kecerdasan ini akan mudah mengungkapkan dirinya dengan gerak tubuh

mereka. Mereka akan mudah menungangkan pikiran, rasa, dan perasaan

memalui gerakan tubuh baik gerakan kaki dan tangan serta mimik wajah.11

Karakteristik dari anak yang memiliki kecerdasan ini sebagai berikut:

Menjelajahi lingkungan dan sarana melalui sentuhan dan gerakan.

Mempersiapkan untuk menyentuh, menangani atau memainkan apa

yang akan menjadi bahan untuk dipelajari.

Menunjukkan keterampilan, dalam atri mengerakkan kelompok besar

ataupun kecil.

Menjadi sensitif dan responsif terhadap lingkungan dan sistem secara

fisik

Memdemonstrasikan keahlian dalam berakting, menari, atletik,

menjahit, mengukir, memainkan keboard.

Mendemonstrasikan keseimbangan, keunggulan, keterampilan, dan

ketelitian dalam tugas-tugas fisik dan kemampuan gerak motorik halus

dan motorik kasar

Memiliki kemampuan melakukan pementasan fisik memalui perpaduan

antara pikiran dan tubuh

Mengerti dan hidup dalam standar kesehatan fisik

10 Munif, Op Cit, hal 88 11 Paul, Op Cit, hal. 33-38

Page 10: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Memiliki kegemaran dalam bidang olahraga atau olah tubuh

Menentukan pendekatan baru dalam kemampua pendekatan baru dalam

kemampuan fisik atau menciptakan bentuk-bentuk baru dalam menari,

berolahraga atau kegiatan fisik lainnya.12

e. Kecerdasan Musik

Adalah kemampuan untuk merasakan, mengubah, membedakan,

mengekspresikan bentuk-bentuk musik dan suara. Kecerdasan ini meliputi

kepekaan terhadap ritme, nada, melodi dan timbre (warna nada dalam sepotong

musik). Serta meliputi kemampuan memainkan alat musik, menyanyi,

menciptakan lagu, dan menikmami lagu, melodi, dan nyayian.13

Karakteristik dari anak yang memiliki kecerdasan ini sebagai berikut:

Mendengarkan dan merespons dengan ketertarikan terhadap berbagai

bunyi termasuk suara manusia, suara-suara dari lingkuangan alam

sektar dan muik, serta mengorganisasi beberapa jenis suara ke dalam

pola yang bermakna.

Menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik atau

suara-suara alam pada suasana belajar

Berhasrat untuk selalu ada di sekitar dan belajar dari pemusik

Merespons musik secara kinestetis dengan cara memimpin/ konduktor,

memainkan, menciptakan, atau berdansa, secara emosional melaui

respon terhadap suasana hati dan tempo musik

Menganalisis estetika musik dengan mengevaluasi dan menggali isi dan

arti musik

Mengenali dan mendiskusikan berbagai gaya musik, aliran dan variasi

budaya yang berbeda, menunjukkan ketertarikan terhadao aturan dalam

musik dan meneruskan dengan memainkannya dalam kehidupan

manusia

Mengoleksi musik dan informasi tentang musik dalam berbagai bentuk

Memainkan jenis atau beberapa alat musik dan dengan cepat menguasai

teknik penggunaan alat musik yang baru dipelajari

12 Munif, Op Cit, hal. 90 13 Paul, Op Cit hal. 38-37

Page 11: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Mengembangkan kemampuan bernyanyi

Menggunakan perbendaharaan dan notasi musik

Secara cepet mampu menganalisis jenis nada, not, dan oktaf pada

sebuah lagu dan mampu mengaransemen lagu

Mengembagkan referensi kerangka berfikir pribadi untuk

mendengarkna musik

Dapat memberikan interpetasi menurut pendapat pribadi mengenai apa

yang komposer sampaikan melalui musiknya, juga dapat mengkritik

dan menganalisis musik.

Mengungkapkan ketertarikan untuk berkarir dibidang musik

Dapat menciptakan kompisisi asli dan atau instrumen musik14

f. Kecerdasan Interpersonal

Adalah kemampuan untuk mengerti dan menjadi peka terhadap

perasaan, intensi, motivasi, watak, tempramen orang lain. Kecerdasan ini

mencapkup kepekaan terhadap eks[resi wajah, suara, dan gerak tubuh,

kemampuan untuk membedakan berbagai isyarat interpersinal, dan

kemampuan untuk merespon secara efektif isyarat-isyarat tersebut dalam

beberapa cara pragmatis (misalnya, untuk mempengaruhi sekolompok orang

agar mengikuti jalur tertentu dari suatu tindakan). Secara umum kecerdasan

interpersonal berkaitan dengan kemampuan menjalin relasi, kominikasi dengan

berbagai orang, kemampuan membentuk dan menjaga hubungan, serta

mengetahui berbagai peran yang terdapat dalam suatu kelompok. Anak yang

memiliki kecerdasan ini akam mudah dalam bergaul, berkerja sama dengan

orang lain, mudah berkomunikasi dengan orang lain serta mudah berempati

dengan orang lain.15

Karakteristik yang anak yang memiliki kecerdasan ini sbagai berikut:

Membentuk dan menjaga hubungan sosial

Mengetahui dan menggunakan cara-cara yang beragam dalam

brhubungan dengan orang lain

14 Munif, Op Cit., hal 92 15 Paul, Op Cit., hal 38-39

Page 12: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Merasakan perasaan, pikiran, motivasi, tingkah laku dan gaya hidup

orang lain.

Berpetisipasi dalam kegiatan kolaboratif dan menerima bermacam

peran yang perlu dilaksankan oleh bawahan sampai pimpinan dalam

suatu usaha bersama

Mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain

Kepekaan merencanakan dan merespons secara tepat suasana hati,

tempramen, motivasi, dan keinginran orang lain

Memahami dan berkomunikasi secara efektif baik dengan cara verbal

maupun non verbal.

Berkaitan dengan kemampuan bergaul dengan orang lain, memimpin,

kepekaan sosial tinggi negosiasi, bekerja sama, berempati tinggi.

Menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan kelompok yang

berbeda dengan umpan balik dari orang lain

Menerima prespektif yang bermacam-macam dalam masalah sosial dan

politik

Mempelajari keterampilan yang berhubungan dengan penengah

sengketa , berhubungan dengan menorganisasikan orang untuk bekerja

sama dengan orang dari berbagai latar belakang dan usia.

Tertarik pada pekerjaan sosial, konseling, manajemen atau politik

Membentuk proses sosial atau model yang baru.16

g. Kecerdasan Intrapersonal

Adalah kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri

sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasarkan

pengenalan diri sendiri. Kecerdasan ini termasuk memiliki gambaran yang

akurat tentang diri sendiri, kesadaran terhadap suasana hati dan batin, maksud,

motivasi, tempramen, dan keinginan, serta kemampuan untuk mendisiplinkan

diri, pemahaman diri dan harga diri. Pemikil kecerdasan ini menggunakan

pengetahuan tentang dirinya untuk merencanakan, merencanakan dan

mengarahkan kehidupan. Anak yang memiliki kecerdasan ini dapat mengatur

16 Munif, Op Cit, hal 94

Page 13: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

perasaan dan emosinya sehingga kelihatan sangat tenang serta mudah

berkonsentrasi dan lebih suka bekerja sendiri.17

Karakteristik anak yang memiliki kecerdasan ini sebagai berikut:

Sadar akan wilayah emosi dan kemampuan membedakan emosi

Memahami perasaan sendiri, pengetahuan tentang pengalaman diri

sendiri termasuk kekuatan dan kelemahan diri

Menemukan cara-cara dan jalam keluar untuk mengekspresikan

perasaan dan pemikirannya.

Mengembangkan model diri yang akurat

Termotivasi untuk mengidentifikasi dan memperjuangkan tujuannya

Membangun dan hidup dengan suatu sistem nilai etika (agama)

Bekerja mandiri

Penasaan tentang makna kehidupan, dan relevansi tujuan kehidupan

Berusaha mencari dan memahami pengalaman batinnya sendiri,

kemampua intuitif, sensitif terhadap nilai.

Mendapatkan wawasan dalam kompleksitas diri dan eksistensi sebagai

manusia

Berusaha mengaktualisasikan diri

Memberdayakan orang lain dalam upaya memiliki tanggug jawab

kemanusiaan.18

h. Kecerdasan Naturalis

Adalah kemampuan untuk mengerti tentang flora dan fauna dengan

baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural,

kemampuan untuk konsenkuensial lain dalam alam natural, kemampuan untuk

memahami dan menikmati alam dan menggunakan kemampuan secara

produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangan pengetahuan alam. 19

Karakteristik anak yang memiliki kecerdasan ini sebagai berikut:

Kesaaran untuk menjaga kelestarian lingkungan dari kerusakan

lingkungan dan keterseimbangan ekosistem

Kemampuan meneliti gejala-gejala alam, mengklasifikasi penyebab

gejala-gejala alam

17 Paul, Op Cit., hal 40-41 18 Munif, Op Cit., hal 97 19 Paul., Op Cit., hal 42-43

Page 14: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

Keahlian membedakan anggota-anggota spesies, mengenali eksistensi

spesies lain dan memetapkan hubungan antara beberapa spesies baik

secara formal maupun non formal

Keahlian mengenali dan mengategorikan spesies flora dan fauna di

lingkungan sekitar

Termotivasi dalam melakukkan riset untuk menghasilkan natural

prodact sebagai penganti obat-obatan dan bahan sintetis

Menunjukkan kesenangan terhadap dunia hewan dan tumbuhan.20

i. Kecerdasan Eksistensi

Adalah kemampuan untuk menempatkan diri sendiri dengan

memperhatikan capaian-capaian terjauh dalam kosmos (yang tak terbatas dan

sangat tak terukur).21 Kecerdasan ini lebih menyangkut kepekaan dan

kemampuan seseorang untuk menjawab persoalan-persoalan terdalam

eksistensi atau keberadaan manusia. Kecerdasan ini sering disebut dengan

kecerdasan spiritual. Sifat kecerdasan ini selalu memcari koneksi

antarkebutuhan untuk belajar dengan kemampuan dan menciptakan

kecasadaran akan kehidupan setelah kematian.

Kesembilan kercerdasan tersebut tidak semata-mata diklasifikasikan tanpa

adanya dasar yang jelas melainkan memalui proses telaah yang panjang.

pengklasifikasian kesembilan kecerdasan tersebut didasarkan pada kriteria-kriteria

tertentu sehingga dapat disebut dengan kecerdasan bukan hanya bakat,

kemampuan, atau keterampilan semata. Dasar teoritis yang digunakan dalam

mengeklasifikasian kecerdasan adalah sebagai berikut:

a. Isolasi Potensi oleh kerusakan otak

b. Keberadaan orang-orang yang berbakat, genius, dan individu yang luar biasa

lainnya.

c. Sejarah perkembangan yang khas dan serangkaian prestasi (perfomance) yang

memenuhi persyaratan untuk disebut sebagai ahli, yang dapat didefinisikan

dengan baik.

d. Sebuah sejarah evolusi dan kemasukakalan evolusi

20 Munif, Op Cit., hal 99 21 Thomas, Op Cit., hal 195

Page 15: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

e. Dukungan dari temuan-temuan psikometrik

f. Duungan dari tugas-tugas psikologi yang bersifat eksperimental

g. Sebuah operasi inti yang dapat diidentifikasi atau serangkaian operasi

h. Keperkaan dan kerentanan terhadap pengkodean dalam sebuah sistem simbol.22

Terlepas dari pengertian berbagai macam kecerdasan dalam MI dan dasar-

dasar teroritis dari konsep kecerdasan multiple yang perlu diingat adalah setiap

anak memiliki kesemuan kecerdasan tersebut namun tiap-tiap anak memiliki porsi

yang berbeda pada tiap-tiap kecerdasan sehingga muncullah beberapa anak yang

menonjol pada salah satu kecerdasan tertentu.23 Kategorisasi kecerdasan digunakan

untuk membantu dalam bentuk representasi mental.

Beragam kecerdasan dalam MI sangat mungkin untuk dikembangkan dan

ditingkatkan secara memadai hingga ketingkat kopetensi yang memadai pula.

Pengembangan dan peningkatan bermacam kecerdasan inilah yang menjadi tugas

dari pendidikan. Dengan kata lain pendidikan memiliki fungsi yakni

mengembangkan intelegensi seseorang hingga berkembang secara optimal.24

Bermacam-macam kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dalam cara

yang kompleks disaat seseorang tengah memecahkan sebuah persoalan. Selain itu

ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menjadi cerdas dalam setiap

kategorisasi. Teori kecerdasan multiple menekankan pada keberagaman cara-cara

anak dalam menunjukkan bakat mereka diantara kecerdasan yang ada dan guru

yang bertugas untuk mendukung dan mengembangkannya.

Cara yang dapat dilakukkan oleh guru untuk mengetahui kecenderungan

kecerdasan apa yang dimiliki oleh siswanya dapat dilakukan memalui tes Multiple

Intelligensi atau yang biasa dikenal dengan Multiple Intelligensi Research (MIR).

Hasil MIR dapat digunakan sebagai acuan oleh guru guna menentukan strategi

pembelajaran apa yang tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran di dalam kelas.

MIR dapat dibeikan pada saat tes penerimaan siswa baru dan secara berkala saat

kenaikan kelas. Dengan mengetahui hasil MIR maka akan memudahkan guru

dalam merencanakan serta melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan

22 Paul, Op Cit, hal 23 et seq. ; Thomas, Op Cit., hal 8 et seq. 23 Thomas, Op Cit hal 15 24 Paul, Op Cit., hal 45

Page 16: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

kecenderungan kecerdasan siswanya, sehingga terjadilah kesesuaian antara gaya

mengajar guru dengan gaya belajar siswa. Dengan demikian maka terciptalah

pembelajaran yang menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk terus

belajar.25

Selain melalui MIR, guru dapat mengetahui kecenderungan kecerdasan

siswa memalui pengematan perilaku buruk siswa di kelas serta waktu yang banyak

dihabiskan diluar jam sekolah. Misalnya siswa sangat linguistik ia suka berbicara

meski bukan gilirannya, siswa yang sangat spasial akan mencoret-coret dan

melamun, siswa sangat kinestetik akan gelisah ketika diminta untuk duduk diam,

siswa yang sangat naturalis akan lebih suka berada diluar kelas. Perilaku buruk

yang ditunjukkan siswa semacam penolakan atau bentuk pemberontakan terhadap

ketidak nyamanan ia di dalam kelas.26

2. Multiple Intelligences dalam Dunia Pendidikan

Pada mulanya MI adalah pembahasan dalam dunia psikologi yang

kemudian ditarik keranah edukasi, sebab tidak dapat dipungkuri bahwa dunia

pendidikan tidak dapat lepas dari pembahasan-pembahasan psikologi terutama

dalam upaya mengenal peserta didik baik dari segi usia maupun kemampuan atau

kecerdasan yang dimiliki. Gardner menyebutkan penerapan MI dalam pendidikan

lebih tepat disebut sebagai strategi pembelajaran untuk materi apapun dalam semua

bidang pelajaran.27

Teori multiple intelligences telah digunakan dan dikembangankan dalam

sistem pendidikan di Amerika Serikat, dan memberikan banyak pengaruh pada

perkembangan sistem pendidikan di negara tersebut. Pada bagian ini akan

dijelasakan tentang pengaruh teori MI dalam pendidikan diantaranya meliputi

kurikulum, pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

a. Kurikulum

Penggunaan teori MI akan mempengaruhi penyusunan kurikulum, pengaruh

yang menonjol yakni pada pemilihan materi pelajaran lewat topik-topik atau

25 Munif Chatib, Sekolahnya Manusia (Bandung: KAIFA, 2009) hal 99 et seq 26 Thomas, Op Cit., hal 35 27 Munif, Sekolahnya Manusia., hal 108; Munif, Alamsyah. Op Cit., hal 74

Page 17: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

tematik. Model penggunaan tamatik ini akan memungkinkan digunakannya

pendekatan interdisipliner dilihat dari berbagai sudut.28 Misalnya dalam topik

thaharoh: dapat didekati lewat pendekatan biologis, ekonomis, lingkungan, fisis,

kimia, dll. dengan demikian materi yang dipelajari akan lebih bervariasi dan

mencakup semua intelegensi yang ada.

b. Pembelajaran Multiple Intelligences (MI)

Penerapan teori MI dalam pendidikan telah banyak memberikan pengaruh

dalam proses berlajar mengajar yang melibatkan siswa dan guru. Gardner

menemukan banyak siswa yang kecewa atau kurang paus dengan cara mengajar

guru mereka di sekolah, rasa kecewa dan tidak puas tersebut salah satunya

disebabkan oleh guru seringkali monoton dalam mengajar sebab ia mengajar hanya

menggunakan satu model yakni yang sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya

saja, padahal siswa memiliki kecerdasan beragam dan berbeda antara satu dengan

yang lain. Oleh sebab itu sebagai guru yang ingin melejidkan kemapuan siswanya

dengan memperhatikan teori MI, setidaknya harus memperhatikan hal berikut:

1) Guru perlu mengerti inteligensi siswa-siswa mereka.

2) Guru perlu mengembangkan model mengajar dengan berbagai inteligensi,

bukan hanya dengan inteligensi yang menonjol pada dirinya.

3) Guru perlu mengajar sesuai dengan inteligensi siswa, bukan dengan

intelligensi dirinya sendiri yang tidak cocok inteligensi siswa.

4) Dalam mengevaluasi kemajuan siswa, guru perlu menggunakan berbagai

model yang cocok dengan inteligensi ganda.29

Munif Chatib menyebut pembelajaran menuggunakan teori MI dengan

strategi pembelajaran MI. Strategi pembelajaran MI adalah strategi pembelajaran

berupa rangkaian aktifitas belajar yang merujuk pada indikator hasil belajar yang

sudah ditentukan. Inti dari strategi pembelajaran MI adalah bagaimana guru

mengemas gaya mengajarnya agar mudah ditangkap dan dimengerti oleh

siswanya.30 Penggunaan strategi pembelajaran MI dimaksudkan agar terjadi

kesesuaian antara gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa sehingga

28 Paul., hal 52 ; Thomas., hal 74 29 ibid, hal 58 30 Munif., Sekolahnya Manusia., hal 107

Page 18: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

terciptalah pembelajaran yang tidak lagi monoton yang mampu meningkatkan

motivasi siswa untuk terus belajar dan memberikan kemudahan dalam menangkap

materi yang disampaikan guru. Penggunaan istilah strategi pembelajaran dalam

penerapan MI dimaksudkan untuk memcakup perencanaan, pelaksanaan hingga

evaluasi pembalajaran.

Langkah awal dalam penerapan stategi pembelajaran MI adalah menyusun

rencana pembelajaran (RPP) atau lesson plan. Penyusunan lesson plan sama halnya

dengan menyusun RPP pada umumnya. Namun dalam strategi pembelajaran MI

lesson plan yang dibuat hendaknya lebih kreatif, makna kreatif disini adalah

kevariatifan dalam metode pembelajaran yang digunakan dan tentunya disesuaikan

berbagai macam kecerdasan yang ada. Dalam lesson plan hendaknya dapat

membawa siswa untuk belajar aktif, dapat memberikan pengalaman nyata yang

tidak mudah terlupakan, terkait dengan pemecahan masalah nyata dalam

kehidupan, menyenangkan, dan manfaatnya dapat dirasakan langsung.31

Dalam mengaplikasikan MI dalam pembelajaran terdapat beragam metode

pembelajaran yang dapat digunakan. Berikut ini beberapa metode yang dapat

digunakan yang disajikan berdasarkan kecerdasan32:

Kecerdasan Linguistik - Membaca - Menulis informasi - Menulis naskah - Wawancara - Presentasi - Mendodngeng - Bercerita - Bertukar pikiran (Brainstorming) - Debat - Membuat puisi, cerpen, artikel - Tanya jawab - Tabak kata - Melaporkan suatu peristiwa

(reportase)

Kecerdasan Logis Matematis - Grafik, bagan, diagram - Pembuatan pola - Pengkodean - Perhitungan - Pengklasifikasian dan

kategorisasi - Membuat hipotesis - Praktikum - Studi kasus - Penalaran ilmiah

Kecerdasaan Visual - Visualisasi - Fotografi - Dekorasi

Kecerdasan Kinestetik - Body answer - Kelas teater - Simulasi

31 Munif., Gurunya Manusia., hal 134 et seq. 32 Munif, Sekolah anak-anak Juara., hal. 82-100

Page 19: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

- Desain - Simbol grafis - Mind mapping (peta pikiran) - Imajinasi - Metavora warna

- Hands of thingking - Gerak tubuh - Kerja tangan - Olah tubuh - Outbound - Petualangan - Bermain peran

Kecerdasan Musik - Bernyayi - Menciptakan lagu - Senandung - Belajar dengan pola-pola musik - Musik suasana

Kecerdasan Interpersonal - Kerja kelompok - Belajar kelompok - Kolaborasi - Negosiasi - Manajement konflik

Kecerdasan Intrapersonal - Berbagi kasih - Refleksi - Motivasi diri - Renungan - Ekspresi diri

Kecerdasan Naturalis - Wisata alam - Penelitian lingkungan - Belajar di alam terbuka - Mengunakan binatang atau

hewan sebagai alat peraga - Studi lingkungan

Secara umum seorang guru dapat mengembangkan cara mengajar dengan

inteligensi lain yang tidak dikuasi. Caranya dengan melatih metode tertentu sesuai

dengan inteligensi apa yang ingin dikuasai. Jika siswa melalui pendidikan dapat

membantunya mengasah dan mengembangkan kecerdasannya, begitu juga dengan

guru dalam menvariasi cara mengeajarnya dengan memperhatikan keragaman

kecergasan siswanya.

Penggunaan teori MI dalam pendidikan tidak hanya berdampak pada

pengajaran saja yang bervariatif tetapi juga pada pengaturan kelas. Kelas dapat

dibuat lebih fleksibel sehingga akan memudahkan guru dan siswa dalam

menggukan beragam metode pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya dilaksanan

di ruang kelas tertutup, tetapi dapat dilaksanakan di berbagai tempat di sekitar

sekolah sesuai dengan materi yang dipelajari. Selain itu guru juga dapat mendesain

kelas dengan gambar-gambar yang bervariatif sehingga ruang kelas menjadi lebih

nyaman dan menyenangkan.

c. Evaluasi Pembelajaran

Dengan sistem pembelajaran dan juga pendekakan yang variatif maka

dalam melakukan evaluasi harus berfaruasi pula, mengingat satu macam evaluasi

saja tidak cukup dalam menilai keberhasilan siswa dalam belajar. Evaluasi yang

Page 20: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

dipandang cocok dengan model pembelajaran MI adalah dengan melihat perfoma

siswa dalam situasi yang real, sehingga evaluasi yang dilakukan akan lebih autentik

dan menyeluruh. Terdapat beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam

melaksanakan evaluasi sehingga menjadi autentik dan menyeluruh, diantantaranya

sebagai berikut:

1) Guru perlu melihat bagaimana siswa menunjukkan prestasinya berkaitan

dengan setiap intelligensi yang digunakan

2) Guru dapat mengumpulkan semua dookumen yang dihasilkan siswa selama

proses pembelajaran (portofolio) seperti tes formal, informal, lisan, foto,

pekerjaan, jurnal yang ditulis, hasil interview, pengamatan selama

pembalajaran, dan sebagainya.

3) Guru perlu melihat bagaimana hasil kerja proyek bersama teman-teman.

4) Membuat tes yang bervariasi.

Page 21: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

BAB III

KESIMPULAN

Teori Multiple Intelligences muncul sebagai bentuk krtitik terhadap teori IQ yang

membatasi kecerdasan hanya pada kecerdasan Logis-Matematis dan Linguistik saja.

sementara dalam teori MI terdapat sembilan kecerdasan manusia yakni: a) Kecerdasan

Liguistic, (b) Kecerdasan Logis-Matematic, (c) Kecerdasan Visual-Spasial, (d) Kecerdasan

Kinestetik, (e) Kecerdasan Intrepersonal, (f) Kecerdasan Intrapersonal, (g) Kecerdasan

Naturalis, (h) Kecerdasan Eksistensialis.

Teori ini menyadari betul bahawa setiap anak yang lahir ke dunia memiliki

keuniakan tersendiri yang berhak mendapatkan pengakuan dan di apresiasi dalam

kehidupan utamannya dalam pendidikan. Sebab pendidikan merupakan wadah bagi siswa

untuk membentuk dan mengembangkan potensi untuk dapat menjalankan tugasnya sebagai

khalifah di bumi dan membawa rahmad bagi seluruh alam ini.

Pembelajaan berbasis Multiple Intelligences merupakan dalah satu bentuk inovasi

pembelajaran yang dapat menjadi pilihan bagi guru Pemdiikan Agama Islam di Indonesia.

Mengimplementasikan pembelajaran berbasis Multiple Intellegences berarti menggunakan

pendekatan interdisipliner dalam mengembangkan materi pembelajaran, menggunakan

multimodel pembelajaran, dan menggunakan penilaian autentik dalam evaluasi

pembelajarannya. Hal ini dimaksudkan untuk mewadahi kebaragaman kecerdasan yang

dimiliki oleh siswa.

Page 22: PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM · PDF fileMenggunakan keterampilan menyimak, berbicara ... dapat dikembangkan melalui pembelajaran yang ... dan diagram belajar atau memalui media-media

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Thomas. 2013. Kecerdasan Mutliple di Dalam Kelas Edisi Ketiga. Jakarta: INDEKS

Chatib Munif. 2009. Sekolahnya Manusia; Sekolah Berbasis Multiple Intelligences di Indonesia. Bandung: KAIFA.

Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia; Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara. Bandung: KAIFA.

Chatib, Munif dan Alamsyah Said. 2012. Sekolah Anak-Anak Juara: Berbasis Kecerdasan Jamak dan Pendidikan Berkeadilan. Bandung: KAIFA.

Prasetyo, reza. 2009. Multiply Your Multiple Intelligences: melatih 8 kecerdasan majaemuk pada anak dan Dewasa. Yogjakarta: ANDI.

Suparno Paul. 2004. Teory Intelligensi Ganda Dan Aplikasinya Di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Syufah, Ariany. 2009. Multiple Intelligences for Islamic Teaching. Bandung: Stigma Publishing.