Upload
lieu
View
69
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pembelajaran dari Rencana Pembangunan di bidang Energi . Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Workshop “Upaya Mengentaskan Kemiskinan Energi di Indonesia: Hambatan dan Solusi” Jakarta, 7 Juni 2012 . Energi dan Ekonomi. - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
Pembelajaran dari Rencana Pembangunan di bidang Energi
Workshop “Upaya Mengentaskan Kemiskinan Energi di Indonesia: Hambatan dan Solusi”
Jakarta, 7 Juni 2012
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Norway
Australia
USA
Ireland
NetherlandGermany
Japan
Korea
Iceland
Singapore
Argentina
Kuwait
UruguaySaudi Arabia
Malaysia
Trinidad-Tobago
RussiaIran
BrazilTurkey
ChinaIndonesia
S. Africa
Ethiopia0
5,000
10,000
15,000
20,000
25,000
30,000
35,000
40,000
45,000
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
GDP/
Capi
ta (U
S$)
TPES/Capita
Energi dan Ekonomi
Energi adalah “mesin” pertumbuhan ekonomi. GDP (agregat) Indonesia sekarang no. 17 di dunia, namun GDP/Capita kita masih relatif rendah.
Agar ekonomi dapat tumbuh (GDP membesar) lebih banyak energi harus disediakan. Konsumsi energi perkapita Indonesia masih sangat rendah. Untuk mencapai tingkat
kemakmuran tertentu (tidak miskin secara ekonomi), dibutuhkan tingkat konsumsi energi per kapita tertentu.
NorwayAustraliaUSAIreland
Germany Japan IcelandSingapore
KuwaitUruguay Saudi ArabiaMalaysia Trinidad-TobagoRussiaIranBrazilChina
PhillipnesEgypt Indonesia S. Africa
Vietnam
IndiaKenya
BangladeshNepalYemen
Nigeria
Ethiopia
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00
HDI
TPES/Capita
Energi dan Indeks Pembangunan Manusia
Bukan hanya ekonomi yang mengharuskan pasokan energi memadai, tapi juga juga kegiatan pembangunan manusia secara keseluruhan (dicerminkan dalam HDI)
HDI Indonesia sekarang no. 124 di dunia, atau masih sangat buruk. Untuk mencapai tingkat HDI yang lebih baik, Indonesia membutuhkan energi lebih banyak.
Pasokan energi harus diamankan, “kemiskinan energi” dikurangi!
Singapore Malaysia China Thailand Indonesia Phillipines Japan S. Korea Australia Saudi Arabia
USA0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
Konsumsi energi perkapita Indonesia termasuk yang masih sangat rendah (masih miskin energi). Ini pun masih terdistribusi secara tidak merata, dengan Jawa memiliki konsumsi energi/kapita terbesar. Banyak wilayah masih sangat miskin energi.
Konsumsi Energi/Kapita: Perbandingan
By region?
Perencanaan energi INDONESIA: Situasi “Kemarin”
Target “jelas”, relatif mudah dicapai (contoh listrik desa) Permintaan terhadap energi relatip tidak besar, belum
meningkat cepat. Konflik permintaan DN dan LN tidak besar (contoh gas). Mengandalkan perencanaan terpusat (sentralisasi). Perencanaan dan penganggaran terkait erat. Peranan BUMN Energi sangat besar. Peranan Pemerintah (Daerah) kecil
INDONESIA: Situasi “Sekarang”
Otonomi Daerah: aspirasi terhadap energi meningkat. Medan makin sulit (pelosok, pulau terpencil), permintaan energi
meningkat. Deregulasi industri energi: UU Energi, UU Listrik, UU Panas Bumi
transformasi menuju ke sistem baru berjalan lambat. Kaitan perencanaan dan penganggaran melemah. Peranan Pemda dituntut. Ada peluang-peluang baru: program-program Poverty, Climate Change,
dll.
Ke depan: Permintaan energi makin meningkat, medan makin sulit , investasi/MTOE makin besar … Perencanaan dan kordinasi makin rumit?
Usulan Solusi (Strategis)
Percepat penyusunan RUEN – RUEDPerkuat hubungan Pusat-Daerah dalam penyusunan dan implementasi rencana pembangunan energi:
Kerja Sama Peningkatan Kapasitas (termasuk masyarakat)
Manfaatkan isu-isu strategis yang sedang berkembang di dunia: Climate Change, Poverty, Millenium Development Goals, SEFA (?)Manfaatkan peluang yang ada dalam APBN: DAKCSR untuk pembangunan energi lokal?“Subsidy shifting”: Jawa ke luar Jawa, kaya energi ke miskin energi. APBN: prioritas untuk wilayah miskin energiPrioritas sumber energi lokal.