72
Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id Disampaikan pada acara Seminar dan Diskusi dengan tema : “Pembangunan Desa Berkelanjutan di Wilayah Koridor Rimba Berbasis Ekonomi Hijau ( Green Economy)” Padang, 21 Agustus 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN PEMBANGUNAN PERTANIAN (DI PERDESAAN) DALAM RANGKA KETAHANAN PANGAN DAN EKONOMI DESA

PEMBANGUNAN PERTANIAN (DI PERDESAAN) DALAM …sigaptaru.or.id/wp-content/uploads/2018/02/140821_pemberdayaan... · Kementerian Pertanian LKM-A KEGIATAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF USAHA

Embed Size (px)

Citation preview

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Disampaikan pada acara Seminar dan Diskusi dengan tema :“Pembangunan Desa Berkelanjutan di Wilayah Koridor Rimba Berbasis Ekonomi Hijau (Green Economy)”

Padang, 21 Agustus 2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

PEMBANGUNAN PERTANIAN (DI PERDESAAN) DALAM RANGKA KETAHANAN

PANGAN DAN EKONOMI DESA

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

BEBERAPA PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN PERTANIAN DI PERDESAANII

KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR SEKTOR PERTANIANIII

KONSEP PEMBANGUNAN PERTANIAN DI PERDESAANI

ISI MATERI

2

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

I KONSEP PEMBANGUNAN PERTANIAN DI PERDESAAN

3

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PEMBANGUNAN PERTANIAN

Pembangunan pertanian tidak terlepas daripengembangan kawasan perdesaan yangmenempatkan pertanian sebagai penggerakutama perekonomian. Lahan, potensi tenagakerja, dan basis ekonomi lokal perdesaanmenjadi faktor utama pengembanganpertanian

4

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PERAN STRATEGIS DESA DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN

• Pusat aktivitas produksi penghasil bahan pangan

• Memiliki kekayaan SDA yang sangat dibutuhkan untuk aktivitaspertanian

• Memiliki budaya bertani dan sifat kegotong-royongan sebagai modalsosial dan sumber tenaga kerja yang handal untuk berusaha tani

• Lokasi produksi pertanian non pangan yang dibutuhkan sebagai inputkegiatan industri dan ekspor

• Memiliki potensi wilayah sebagai lokasi investasi pertanian yang masihterbuka lebar sehingga lebih mudah dibentuk/disesuaikan denganberbagai karakteristik kebutuhan investasi pertanian

• Memiliki struktur pemerintahan formal, sehingga bisa menjembataniberbagai program pembangunan pertanian dengan masyarakat petanisebagai pelaksana utama di lapangan

5

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

BERBAGAI CIRI/KELEMAHAN YANG UMUMNYA DITEMUKAN DI PERDESAAN

• Masih banyak ditemukan kantong-kantongkemiskinan (terutama masyarakat petani)

• Sarana/infrastruktur (terutama pertanian) masihsangat terbatas

• Wawasan SDM (keluarga petani) masih belum maju

• Skala usaha tani masih dikelola dalam batasankeluarga (skala kecil), hingga cenderung tidak efisien

• Kurangnya pembinaan/pendampingan yang diterima

• Keterbatasan akses terhadap informasi dan teknologi

• Keterbatasan akses terhadap permodalan

6

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Berdasarkan peran strategis desa dan berbagai potensi sertakelemahan yang masih dimiliki desa, maka Kementerian Pertaniandalam melaksanakan pembangunan pertanian menempuh berbagaikebijakan, antara lain:

• Menjadikan desa sebagai basis utama pembangunan pertanian

• Sebagai sasaran utama adalah kelompok tani dan gabungankelompok tani yang ada di desa

• Melakukan pengawalan/pendampingan oleh tenaga penyuluhdan atau peneliti

• Agar pelaksanaan pembangunan bisa lebih efisien (dari segipelayanan dan biaya) serta memiliki posisi tawar yang kuat,beberapa desa perlu dirancang menjadi suatu kawasanperdesaan hingga secara ekonomi kewilayahan lebih layakuntuk dijadikan kawasan pertanian

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI PERDESAAN

7

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

BERBAGAI FASILITASI YANG DISEDIAKAN OLEH KEMENTERIAN PERTANIAN DALAM

PEMBANGUNAN PERDESAAN

Bantuan permodalan;

Bantuan prasarana dan sarana dasarpertanian;

Pemberian subsidi benih dan pupuk;

Berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakatdan kelembagaan petani di perdesaan;

Peningkatan kapasitas dan transfer teknologidalam bentuk penyuluhan/pendampinganaktivitas pembangunan pertanian

8

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

II BEBERAPA PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN PERTANIAN DI PERDESAAN

9

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

BEBERAPA PROGRAM/KEGIATAN KEMENTERIAN PERTANIAN DI PERDESAAN

A. Dalam rangka Peningkatan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Masyarakat

• Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Kawasan (berbasis dusun/kampung) pengembangan aneka tanaman, ternak dan ikandi pekarangan, yang bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan

• Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)

Penguatan kelembagaan Gapoktan agar mampu mendistribusikan hasil produksipangan anggotanya dan menyediakan cadangan pangan bagi anggotanya (membangunsarana penyimpanan, pengembangan usaha di bidang pemasaran pangan, dll) melaluipenyaluran dana Bansos yang bersumber dari APBN

• Desa Mandiri Pangan (Demapan)

Pemberdayaan masyarakat desa dalam pengembangan usaha produktif berbasissumberdaya lokal, peningkatan ketersediaan pangan, peningkatan daya beli dan aksespangan rumah tangga, sehingga dapat memenuhi kecukupan gizi rumah tanggamelalui pelatihan, pendampingan, dan peningkatan akses pengembangan kerjasama

Dalam pelaksanaannya kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut perlu pendampingan dan pengawalan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian.

10

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Lanjutan…

B. Dalam rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa

• Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)

Fasilitasi bantuan modal usaha agribisnis kepada petani yangdikoordinasikan/disalurkan melalui Gapoktan

• Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3)

Pemberdayaan dan pengembangan usaha agribisnis pada LM3 (Ponpes, Seminari,paroki, pasraman, gereja, subak, vihara, dll) melalui pelatihan dan fasilitasi danabantuan sosial

• Sarjana Membangun Desa (SMD)/Penggerak Membangun Desa (PMD)

Pemberdayaan kelompok petani/peternak oleh PMD/SMD melalui pendampingankelompok yang diperkuat dengan penyaluran dana penguatan modal usaha.

Dalam pelaksanaannya kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut perlu pendampingan dan pengawalan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian.

11

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

B. Dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat Desa (lanjutan)

• Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

Fasilitasi Pemerintah dalam rangka meningkatkan kesuburan tanah denganmendorong petani mengembangkan pupuk organik secara mandiri.

• Pemberdayaan Penangkar

Upaya penumbuhan atau pemberdayaan penangkar benih/bibit di tingkat lokal,dalam rangka pemenuhan kebutuhan benih/bibit sebar berkualitas secara spesifiklokasi guna mendukung sistem ketersediaan benih/bibit secara nasional.

Dalam pelaksanaannya kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut perlu pendampingan dan pengawalan yang dilakukan oleh penyuluh pertanian.

12

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id13

REALISASI KEGIATAN PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TAHUN 2011-2013 SERTA TARGET TAHUN 2014 DI KEMENTERIAN PERTANIAN

13

NO KEGIATAN Realisasi 2011 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014Rencana Anggaran2014 (Rp Miliar)

I Peningkatan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Masyarakat

1 Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

- 1.080 Desa •4.698 Desa 6.264 Desa 163,19•400 Klp*)

2 Penguatan Lembaga Distribusi Pangan (LDPM) dan Lumbung Pangan Masyarakat

1.000 LDPM 516 LDPM dan 1.040 Lumbung

•296 LDPM•851 Lumbung

380 LDPM dan 327 Lumbung

49,17

3 Pengembangan Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN)/Kawasan Mandiri Pangan

2.200 Desa 429 Desa •1.157 desa•109 Kawasan

691 Desa dan 107 Kawasan

67,57

II Pemberdayaan Masyarakat Desa

1 Pengembangan UsahaAgribisnis Perdesaan (PUAP)

9.110 Gapoktan 6.050 Gapoktan 3.300 Gapoktan 1.713 Gapoktan 171,3

2 Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3)

1.035 Lembaga 653 Lembaga 746 Lembaga 500 Lembaga 49

3 Penggerak Membangun Desa (PMD)/Sarjana Membangun Desa (SMD)

763 Kelompok 752 Kelompok 300 Kelompok 240 Kelompok 15,5

4 Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

1133 unit 100 unit 359 unit 830 unit 166

5 Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman

- •Padi 9.027 ha •Padi 9.928 ha •Padi 2.012 ha 25,841•Jagung 571 ha •Kedelai 2.517 ha •Kedelai 610 ha•Kedelai 2.332 ha

Keterangan :

*) 400 kelompok melalui Direktif Presiden untuk NTT

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id14

1. PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

• Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga melalui optimalisasi pemanfaatan pekarangan secara lestari

• Meningkatkan kemampuan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran, toga, ternak, ikan, pengolahan hasil,dan kompos

• Mengembangkan sumber benih/bibit untuk menjaga keberlanjutan pemanfaatan pekarangan

• Melestarikan tanaman pangan lokal untuk masa depan

• Mengembangkan ekonomi produktif keluarga, hingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan menciptakan lingkungan hijau, bersih dan sehat secara mandiri.

TUJUAN

15

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

(1) Kemandirian pangan rumahtangga

(2) Diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal

(3) Konservasi sumberdaya genetik tanaman pangan untuk masa depan

(4) Peningkatan Kesejahteraan rumahtangga dan masyarakat

KRPL PLUS-PLUS:

(5) Pendidikan dan Pelatihan

(6) Kesehatan dan Gizi Masyarakat

(7) Modal dan Pasar

(8) Antisipasi perubahan iklim

PRINSIP

16

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

• Pemanfaatan pekarangan rumahtangga (RPL)

• Strata (luas lahan pekarangan): sempit, sedang, luas

• Komoditas yang diusahakan (memenuhi PPH 93,3 tahun 2014): tanaman pangan (non padi), hortikultura (sayuran dan buah-buahan), tanaman obat keluarga (toga), budidaya ternak dan ikan, yang terintegrasi dan berkesinambungan.

• Pengembangan kebun bibit desa (KBD)

• Penumbuhan/pengembangan kawasan (KRPL)

PENDEKATAN PENGEMBANGAN

17

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

2. LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT (LDPM)

18

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

LATAR BELAKANG

• Adanya gejolak harga gabah/beras/jagung disaatpanen raya

• Ketidakterjangkauan akses pangan petani disaatmenghadapi paceklik

• Kurangnya modal usaha Gapoktan untuk melakukanpembelian gabah/beras/jagung dari anggotanya

• Kurangnya sarana penyimpanan (gudang) milikGapoktan

19

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

• Dalam rangka memberdayakan kemampuanGapoktan dalam mendistribusikan hasil petanianggotanya pada saat menghadapi panen rayadan mendekatkan akses pangan disaatmenghadapi paceklik, Kementerian Pertanianmelakukan kegiatan terobosan denganmenyalurkan dana bantuan sosial

• Perlu penguatan Lembaga Distribusi PanganMasyarakat (LDPM)

20

Lanjutan…

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TUJUAN• Memperkuat modal usaha Gapoktan agar mampu

melakukan kegiatan pembelian dan penjualangabah/beras anggotanya minimal sesuai HargaPembelian Pemerintah (HPP) dan sesuai HargaReferensi Daerah (HRD) untuk Jagung

• Menyediakan sarana yang menjadi milik Gapoktanyang dapat dimanfaatkan untuk penyimpanancadangan pangan

• Memperkuat cadangan pangan yang dimiliki olehGapoktan bagi kepentingan anggotanya

21

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

3. DESA MANDIRI PANGAN (DEMAPAN)

22

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

LATAR BELAKANG

• Pengembangan desa mandiri pangan merupakansuatu kegiatan strategis untuk mewujudkan ketahanpangan dan mengurangi penduduk miskin di wilayahperdesaan

• Perwujudan ketahanan pangan nasional dimulai daripemenuhan pangan di wilayah terkecil (perdesaan)sebagai basis kegiatan pertanian

23

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TUJUAN

• Meningkatnya kemandirian pangan masyarakat

• Meningkatnya peran dan fungsi kelembagaanmasyarakat desa

• Terwujudnya ketahanan pangan masyarakat desa

• Meningkatnya pendapatan rumah tangga miskin

• Meningkatnya aksesibilitas pangan masyarakat

24

SASARAN

Rumah tangga miskin di desa rawan pangan untukmewujudkan kemandirian pangan masyarakat

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

4. PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (PUAP)

25

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

LATAR BELAKANG

Program PUAP Merupakan Bentuk Fasilitasi Bantuan Modal

Usaha Bagi Petani Anggota, Baik Petani Pemilik, Petani

Penggarap, Buruh Tani Maupun Rumah Tangga Yang

Dikoordinasikan Oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

Bantuan Modal Usaha Tersebut Adalah Dalam Bentuk Bantuan

Langsung Masyarakat (BLM) Yang Ditujukan Langsung Kepada

Desa/Gapoktan

BLM PUAP Adalah Dana Bantuan Sosial Untuk

Petani/Kelompok Tani Guna Pengembangan Usaha Agribisnis

Di Perdesaan Yang Disalurkan Melalui Gapoktan Dalam Bentuk

Transfer Langsung Modal Usaha Yang Besarnya Adalah Rp.

100.000.000,- Per Desa/Gapoktan Digunakan Sebagai Modal

Dasar Untuk Mendukung Usaha Produktif

26

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

1. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran diperdesaan

2. Meningkatkan kemampuan pelaku usahaagribisnis, pengurus Gapoktan, Penyuluh, danPenyelia Mitra Tani

3. Memberdayakan kelembagaan petani danmeningkatkan fungsi kelembagaan ekonomipetani menjadi kelembagaan keuangan mikroagribisnis

Tujuan

27

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Sasaran

1. Gapoktan yang dimiliki dan dikelola petani, padadesa miskin yang mempunyai potensi pertanian.

2. Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga tanimiskin, petani/peternak (pemilik dan ataupenggarap) skala kecil dan buruh tani.

3. Berkembangnya usaha agribisnis yangmempunyai transaksi hasil usaha harian,mingguan maupun musiman.

4. Bertumbuh dan berkembangnya unit-unit usahadan unit usaha lembaga keuangan mikro padagapoktan.

28

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

DIKLAT1. KEPEMIMPINAN

2. KEWIRAUSAHAAN

3. MANAJEMEN

BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM)

GAPOKTAN

PENYELIA MITRA TANI (PMT)

USAHA PRODUKTIF PETANI

PENDAMPINGAN

POLA DASAR PUAP

29

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

• Memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) untukmengelola usaha agribisnis

• Mempunyai kepengurusan yang aktif dan dikelolaoleh petani

• Pengurus Gapoktan adalah petani, dan bukan aparatDesa/Kelurahan

• Pengurus Gapoktan berdomisili di Desa/Kelurahan

KRITERIA DAN PENENTUAN GAPOKTAN CALON PENERIMA PUAP

30

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

PEMANFAATAN DANA PUAP BAGI GAPOKTAN

1. On farm (Budidaya) :

1. 1.1. Tanaman Pangan:

2. 1.2. Hortikultura

3. 1.3. Peternakan

4. 1.4. Perkebunan

2. Off farm (Non budidaya) yang terkait dengan

komoditas pertanian potensial :

1. 2.1.Industri rumah tangga pertanian

2. 2.2. Pemasaran hasil pertanian (bakulan, dll)

3. 2.3. Usaha lain berbasis pertanian.

31

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

LKM-A

KEGIATAN USAHA

EKONOMI PRODUKTIF

USAHA

SIMPAN PINJAM

32

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

GAPOKTAN

UNIT USAHA SIMPAN PINJAM

LKM-A

BANK

(Lingkage)

POKTAN

ANGGOTA

BLM

PUAP

UNIT USAHA

OTONOM

PEMBINAAN KELEMBAGAAN

33

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

UPAYA TINDAK LANJUT

1. PUAP merupakan program pemberdayaan masyarakat tani(gapoktan) melalui pendampingan oleh PMT dan PenyuluhPendamping serta diarahkan menjadi lembaga keuangan mikroagribisnis (LKM-A)

2. Untuk mendukung hal tersebut, telah dulakukanpenandatanganan Nota kesepahaman bersama antara: Menteri Pertanian dengan Menteri Koperasi dan UKM, untuk

memungkinkan agar Gapoktan penerima PUAP memilikibadan Hukum Koperasi.

Menteri Pertanian dengan Direktur Utama Bank BRI,diantaranya Kementan dan Bank BRI melakukanpemberdayaan dan pelatihan terhadap Gapoktan penerimaPUAP untuk akses kredit dari Bank BRI

34

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

5. LEMBAGA MANDIRI YANG MENGAKARDI MASYARAKAT (LM3)

35

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

LATAR BELAKANG• Program Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha

Agribisnis di Lembaga Mandiri yang Mengakar diMasyarakat (LM3) merupakan salah satu programterobosan Kementerian Pertanian sebagai upaya untukmeningkatkan kesejahteraan petani dan kesempatanberusaha di pedesaan

• Program ini dirancang untuk memberdayakankelembagaan keagamaan seperti Pondok Pesantren, Proki,Seminari, Vihara, Pasraman, Subak, dalam pengembanganusaha agribisnis di pedesaan. Dalam pelaksanaan programtersebut, dapat melibatkan para petani di sekitar LM3

36

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TUJUAN• Untuk meningkatkan pendapatan petani di pedesaan

• Untuk meningkatkan kesempatan berusaha masyarakat di pedesaan

• Untuk mengurangi pengangguran di pedesaan

• Untuk mengurangi kemiskinan di pedesaan

37

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN• Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pengelola LM3 di

bidang agribisnis

• Menguatnya modal usaha LM3 untuk mengembangkan usahaagribisnis

• Meningkatnya produksi, produktivitas usaha, mutu yang berdayasaing dan memiliki nilai tambah sehingga meningkatkan pendapatanLM3 dan masyarakat sekitarnya dari usaha agribisnis

• Berkembangnya usaha agribisnis LM3 termasuk diversifikasi produk

• Menguatnya kelembagaan usaha agribisnis LM3

• Meningkatnya kemandirian dan jaringan kerja sama antar LM3 sertaantara LM3, stakeholders dan masyarakat

• Sebagai motivator dan fasilitator pengembangan usaha masyarakat disekitarnya (agent of development ) khususnya dalam bidang agribisnis

38

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

6. PENGGERAK MEMBANGUN DESA (PMD)/SARJANA MEMBANGUN DESA (SMD)

39

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

LATAR BELAKANG• Pertanian telah banyak memberikan fasilitas untuk

mengatasi masalah kemiskinan materiil, informasipermodalan dan pemberdayaan kelembagaan

• Fasilitas permodalan dan pemberdayaan petani akanmenjadi kurang efektif apabila tidak diimbangi denganketersediaan individu yang memiliki jiwa wirausaha

• Untuk itu diperlukan upaya dalam memotivasi petanitersebut melalui kegiatan Penggerak Membangun Desa danSarjana Membangun Desa (PMD/SMD)

40

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TUJUANPMD/SMD ini bertujuan untuk mendorongberkembangnya usaha agribisnis tanaman pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan yang berdayasaing di pedesaan.

41

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN• Berkembangnya kelompok usaha pelayanan jasa

alsintan dan bidang usaha pertanian lainnya

• Berkembangnya kelompok usaha agribisnis yangberorientasi pasar dan bukan hanya usaha budidaya

• Berkembangnya kelompok usaha waralababenih, pengolahan primer dan bidang usahapertanian lainnya

• Berkembangnya kelompok usaha tani dan usaha ternaklainnya

42

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id43

7. UNIT PENGOLAH PUPUK ORGANIK (UPPO)

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Latar BelakangUPPO adalah fasilitasi Pemerintah dalam rangkameningkatkan kesuburan tanah dengan mendorongpetani mengembangkan pupuk organik secara mandiri.

Fasilitasi dengan Pembangunan Unit Pengolah PupukOrganik,yang terdiri dari bangunan rumah kompos,bangunan bak fermentasi, Alat Pengolah Pupuk Organik(APPO), kendaraan roda 3, bangunan kandang ternakkomunal dan ternak sapi. Dengan fasilitasi bantuan UPPOtersebut, diharapkan petani dapat memproduksi danmenggunakan pupuk organik insitu secara optimal.

44

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TUJUAN• Menyediakan fasilitas terpadu pengolahan bahan organik (jerami,

sisa tanaman, limbah ternak, sampah organik) menjadi kompos(pupuk organik).

• Mengoptimalkan pemanfaatan limbah kotoran hewan yangdimiliki kelompok peternak sebagai bahan baku kompos (pupukorganik).

• Membantu petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk organikinsitu, oleh dari dan untuk petani.

• Mensubstitusi kebutuhan pupuk anorganik.

• Memperbaiki kesuburan dan produktivitas lahan pertanian.

• Meningkatkan populasi ternak.

• Membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja di pedesaan.

• Melestarikan sumberdaya lahan pertanian dan lingkungan.

45

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN

Petani/Peternak/Pekebun di sentra peternakan,sentra produksi tanaman pangan, hortikulturadan perkebunan rakyat.

46

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

8. PEMBERDAYAAN PENANGKAR BENIH TANAMAN PANGAN

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Dalam rangka mendukung ketersediaan benih sebar tanaman pangan yang bermutu, jumlah cukup, berkesinambungan, dan harga terjangkau.

Latar Belakang

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TUJUAN• Terpenuhi kebutuhan benih bermutu sesuai

varietas unggul lokal

• Terjaminnya kualitas dan kuantitas benih dalammemenuhi kebutuhan setiap musim tanam

• Terwujudnya sistem perbenihan yang handal

• Mengembangkan kesempatan kerja dan berusahadi bidang perbenihan

• Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanpelaku usaha perbenihan

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SASARAN

Para penangkar benih lokal terutama di sentra produksi tanaman pangan.

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id51

REALISASI KEGIATAN PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TAHUN 2011-2013 SERTA TARGET TAHUN 2014 DI KEMENTERIAN PERTANIAN

51

NO KEGIATAN Realisasi 2011 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Target 2014Rencana Anggaran2014 (Rp Miliar)

I Peningkatan Ketahanan Pangan dan Ekonomi Masyarakat

1 Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

- 1.080 Desa •4.698 Desa 6.264 Desa 163,19•400 Klp*)

2 Penguatan Lembaga Distribusi Pangan (LDPM) dan Lumbung Pangan Masyarakat

1.000 LDPM 516 LDPM dan 1.040 Lumbung

•296 LDPM•851 Lumbung

380 LDPM dan 327 Lumbung

49,17

3 Pengembangan Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN)/Kawasan Mandiri Pangan

2.200 Desa 429 Desa •1.157 desa•109 Kawasan

691 Desa dan 107 Kawasan

67,57

II Pemberdayaan Masyarakat Desa

1 Pengembangan UsahaAgribisnis Perdesaan (PUAP)

9.110 Gapoktan 6.050 Gapoktan 3.300 Gapoktan 1.713 Gapoktan 171,3

2 Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3)

1.035 Lembaga 653 Lembaga 746 Lembaga 500 Lembaga 49

3 Penggerak Membangun Desa (PMD)/Sarjana Membangun Desa (SMD)

763 Kelompok 752 Kelompok 300 Kelompok 240 Kelompok 15,5

4 Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO)

1133 unit 100 unit 359 unit 830 unit 166

5 Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman

- •Padi 9.027 ha •Padi 9.928 ha •Padi 2.012 ha 25,841•Jagung 571 ha •Kedelai 2.517 ha •Kedelai 610 ha•Kedelai 2.332 ha

Keterangan :

*) 400 kelompok melalui Direktif Presiden untuk NTT

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

BANTUAN LAIN UNTUK PEMBANGUNAN PERTANIAN DI PERDESAAN

• Bantuan permodalan berupa pemberian kredit programpertanian seperti: Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE),Kredit Pengembangan Energi Nabati dan RevitalisasiPerkebunan (KPEN-RP), Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS),Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan menumbuhkembangkanLembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKMA)

• Bantuan prasarana dan sarana dasar pertanian sepertipengembangan jaringan irigasi, pengembangan sumber air,pengembangan jalan pertanian, optimasi lahan, pengembanganmetode System of Rice Intensification (SRI), perluasan lahanhortikultura, perkebunan, peternakan dan Hijauan MakananTernak (HMT), dan perluasan areal kawasan tanaman pangan,dan pengembangan alat dan mesin pertanian

52

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEBIJAKAN INFRASTRUKTUR SEKTOR PERTANIANIII

53

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

a. Jalan usahatani, jalan produksi, perluasan areal sawah, perluasan areal perkebunan,perluasan areal hortikultura, pengembangan optimasi lahan, perluasan arealpeternakan (padang pengembalaan dan kebun Hijauan Makanan Ternak ).

b. JITUT, JIDES, Jaringan irigasi tersier, Jaringan irigasi kuarter, dam, parit, embung, airtanah dangkal/dalam, dll

c. Penyediaan bangunan, alat dan mesin pertanian

INFRASTRUKTUR PERTANIAN

1. INFRASTRUKTUR DI AREAL USAHATANI:

2. INFRASTRUKTUR DI LUAR USAHATANI:

a. Jaringan irigasi primer, jaringan irigasi sekunder, waduk

b. Jalan kabupaten, jalan provinsi, jalan negara

c. Pelabuhan/Bandara

d. Pasar/pergudangan/terminal agribisnis/sub terminal agribisnis

e. Sarana transportasi

f. Jaringan listrik,

g. Jaringan telekomunikasi, dll

54

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEGIATAN INFRASTRUKTUR DI KEMENTERIAN PERTANIAN

Dukungan Infrastruktur/Prasarana Pertanian (untuk : Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan) di Kawasan Andalan

IMPLEMENTASI DISELARASKAN DENGAN KONDISI : SDM, SDA, IPTEK,

SOSEKBUD ( BOTTOM-UP DAN COMMUNITY BASED)

Perluasan danPengelolaan

LAHAN

Pengelolaan AIR IRIGASI

PenyediaanBANGUNAN, ALAT &

MESINPertanian

PEMBIAYAANPertanian

Sarana: AGRO-INPUT (benih,

pupuk, Pestisida)

MEWUJUDKAN : TEMPAT TARGET SUKSES PEMBANGUNAN PERTANIAN

55

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Pemberdayaan

Kelembagaan

Pengembangan

Konservasi Air

Pengembangan

Sumber Air (dam

parit, embung, air tanah

dalam/dangkal)

Pengembangan

Jaringan Irigasi

(Jitut, Jides, TAM)

PengelolaanAIR IRIGASI

INFRASTRUKTUR IRIGASI DI KAWASAN PERTANIAN

56

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Naik turunnya produksi padi nasional bergantung kepada kinerja lahan beririgasi, mengingat 85 % produksipadi nasional berasal dari sawah beririgasi. Oleh karena itu Pemerintah berusaha untuk mengurangigap/backlog pelayanan yang ditandai dengan presentase kerusakan jaringan.

57

Sumber: BPS, 2010

Sawah Beririgasi,

85.0%

Sawah Tadah Hujan, 10.0%

Sawah pasang surut, 2.5%

lain-lain, 2.5%

SUMBANGAN LAHAN BERIRIGASI BAGI PRODUKSI PADI NASIONAL

57

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEMEN PU :

1. Pengembangan/ peningkatan jaringan utama (Primer, sekunder, waduk, dan bangunan pelengkapnya)

2. Rehabilitasi jaringan utama

3. Operasi dan Pemeliharaan (O&P) jaringan utama

KEMENTAN :1. Rehabilitasi Jaringan

Tersier (JITUT/JIDES/TAM)

2. Pengembangan Jaringan Tersier

3. Normalisasi Saluran Tersier/Drainase

58

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

• Kabupaten/Kota: Daerah Irigasi < 1000 hektar

• Propinsi:

– Daerah Irigasi 1000 sampai dengan 3000 hektar

– Daerah Irigasi terletak antara 2 atau lebih

Kabupaten/kota

• Pusat

– Daerah Irigasi > 3000 hektar

– Daerah Irigasi terletak antara 2 atau lebih

propinsi

59

59

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id60

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Pengolahan Hasil:RMU, Silo, Penepung

dll

LUMBUNG,

GUDANG

PANGAN dll

Bantuan Traktor

R-2, R-4,

Pompa air, UPPO

STA, Kios

Sayur/Daging,

Pasar Tani, RPH,

RPU/TPU

Penyediaan Bangunan, ALAT dan MESINPertanian

Pasca panen:

Dryer, Cooper,

Lantai Jemur, dll

BANGUNAN DAN ALSINTAN DI KAWASAN PERTANIAN

61

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Perluasan Areal

Peternakan :

Padang

Pengembalaan,

Kebun Hijauan

Makan ternak (HMT)

Jalan Pertanian

Perluasan

Sawah

Program Perluasan dan Pengelolaan LAHAN

Perluasan Areal

Perkebunan

Pengembangan

Optimasi Lahan

Perluasan Areal

Hortikultura

Food Estate

PENGELOLAAN LAHAN DI KAWASAN PETANIAN

62

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

TERIMA KASIH

63

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

64

64

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No Nama D.I.Total Rusak

(Ha)

Total

Peningkatan

2012 (Ha)

Total Rehab

2010-2012

(Ha)

Kondisi

Rusak 2012

(Ha)

1 NAD 44.759 1.239 18.048 27.008

2 Sumatera Utara 20.542 2.528 30.638 6.257

3 Sumatera Barat 53.870 14.382 5.720 48.150

4 Sumatera Selatan 7.514 2.331 7.253 1.074

5 Lampung 28.248 250 15.689 42.372

6 Banten 43.476 28.248 13.129 35.308

12 Prop Sentra Padi

65

65

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No Nama D.I.Total Rusak

(Ha)

Total

Peningkatan

2012 (Ha)

Total Rehab

2010-2012

(Ha)

Kondisi

Rusak 2012

(Ha)

7 Jawa Barat 375.380 92.486 59.411 334.937

8 Jawa tengah 167.662 15.668 29.478 142.067

9 Jawa Timur 107.382 24.354 97.815 59.676

10 Kalimantan Selatan 0 1.209 200

11 Sulawesi Selatan 108.450 10.355 42.952 65.498

12 NTB 0 900 10.423 0

JUMLAH 1.062.213 193.950 608.550 453.663

12 Prop Sentra Padi

66

66

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No PropinsiTotal Kerusakan Pusat/Prop/Kab

(Rapid Assesment PU)

Total JITUT,JIDES, TAM 2006-2011

Kondisi

Kerusakan

s/d 2011

Pengemb. Jar 2012

Kondisi

Kerusakan

s/d 2012

1 Jabar 489.130 93.324 395.806 63.600 332.206

2 Jateng 512.464 131.718 380.746 72.500 308.246

3 Jatim 573.467 122.538 450.929 90.200 360.729

4 NAD 167.093 32.656 134.437 3.200 131.237

5 Sumut 247.539 75.548 171.991 25.700 146.291

6 Sumbar 116.104 43.163 72.941 9.300 63.641

12 Propinsi Sentra Padi

67

67

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No PropinsiTotal Kerusakan Pusat/Prop/Kab

(Rapid Assesment PU)

Total JITUT,JIDES, TAM 2006-2011

Kondisi

Kerusakan

s/d 2011

Pengemb. Jar 2012

Kondisi

Kerusakan

s/d 2012

7 Sumsel 294.685 43.662 251.023 29.700 221.323

8 Lampung 180.399 39.913 140.486 20.750 119.736

9 Kalsel 246.926 39.277 207.649 13.200 194.449

10 Sulsel 293.520 54.398 239.122 38.100 201.022

11 NTB 119.489 13.461 106.028 10.500 95.528

12 Banten 101.175 31.408 69.767 8.200 61.567

JUMLAH 3.341.991 721.066 2.620.925 384.950 2.235.975

12 Propinsi Sentra Padi

68

68

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No. ProvinsiOutcome dari Kegiatan 2011 Δ areal tanam 2012

(Ha)PU (Ha) Pertanian (Ha)

1 NAD 5.996 9.860 4.914

2 Sumatera Utara 32.390 8.608 8.091

3 Sumatera Barat 14.165 6.160 3.854

4 Sumatera Selatan 1.273 7.010 4.241

5 Lampung 200 6.627 2.914

6 Banten 23.125 2.990 6.258

12 Propinsi Sentra Padi

69

69

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

No. ProvinsiOutcome dari Kegiatan 2011

Δ areal tanam 2012(Ha)

PU (Ha) Pertanian (Ha)

7 Jawa Barat 21.583 4.500 5.950

8 Jawa Tengah 18.060 3.130 5.245

9 Jawa Timur 90.815 11.305 19.796

10 Nusa Tenggara Barat 12.146 2.850 3.614

11 Kalimantan Selatan 12.654 6.043 4.999

12 Sulawesi Selatan 20.036 8.040 6.881

TOTAL 252.443 77.123 76.757

12 Propinsi Sentra Padi

70

70

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

12 Propinsi Sentra Padi

No. ProvinsiOutcome dari Kegiatan TA 2012 Δ areal tanam

2013 (Ha)PU (Ha) Pertanian (Ha)

1 NAD 70.292 13.300 24.478

2 Sumatera Utara 32.616 27.900 11.243

3 Sumatera Barat 25.027 11.550 8.185

4 Sumatera Selatan 7.957 36.900 11.761

5 Lampung 12.084 22.900 6.642

6 Banten 2.300 880 620

71

71

Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id

12 Propinsi Sentra Padi

No. ProvinsiOutcome dari Kegiatan TA 2012

Δ areal tanam2013 (Ha)PU (Ha) Pertanian (Ha)

7 Jawa Barat 25.517 63.800 11.663

8 Jawa Tengah 26.638 8.200 6.148

9 Jawa Timur 67.209 90.200 22.462

10 Nusa Tenggara Barat 68.709 15.200 19.492

11 Kalimantan Selatan 42.986 16.600 13.342

12 Sulawesi Selatan 8.556 45.450 12.896

TOTAL 389.890 352.880 148.933

72

72