9
PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

  • Upload
    deiter

  • View
    243

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP. Pendahuluan. Ada dua pendekatan dalam perencanaan pembangunan, yaitu PENDEKATAN SEKTORAL dan PENDEKATAN REGIONAL PENDEKATAN SEKTORAL: Fokus pada Sektor Apa yang Menjadi Prioritas - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS

AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

Page 2: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

Pendahuluan

• Ada dua pendekatan dalam perencanaan pembangunan, yaitu PENDEKATAN SEKTORAL dan PENDEKATAN REGIONAL

• PENDEKATAN SEKTORAL: Fokus pada Sektor Apa yang Menjadi Prioritas

• PENDEKATAN REGIONAL: Fokus pada Wilayah Mana yang Menjadi Prioritas

• Perencanaan pembangunan wilayah: Growth Pole, Local Economic Development, Agropolitan, dan Rural-Urban Linkages

• Namun ada juga yang menggabungkan kedua pendekatan tersebut dalam Perencanaan Pembangunan

Page 3: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

• Kawasan Pedesaan adalah suatu kawasan yang aktifitas utamanya atau aktifitas ekonomi penduduknya bersandar pada pengelolaan sumberdaya alam setempat atau pertanian (Undang-undang No. 24 Tahun 1992)

• Ada dua hal untuk menelaah Pedesaan, yaituA. Pembangunan pedesaan dipandang sebagai suatu proses

alamiah yang bertumpu pada potensi yang dimiliki dan kemampuan inheren masyarakat desa

B. Pembangunan pedesaan sebagai suatu interaksi antara potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa dan dorongan dari luar untuk mempercepat pembangunan pedesaan

Pedesaan

Page 4: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

Permasalahan di Pedesaan

• Kemiskinan

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

40.0

45.0

Persen

Kota 38.8 30.8 29.0 28.1 23.1 20.1 16.8 13.5 9.7 14.4 14.0 14.5

Desa 40.4 33.4 28.4 26.5 21.2 16.1 14.3 13.8 12.3 20.1 18.4 21.1

Kota+Desa 40.1 33.3 28.6 26.9 21.6 17.4 15.1 13.7 11.3 17.9 16.6 18.2

1976 1978 1980 1981 1984 1987 1990 1993 1996 1998 1999 2002

Page 5: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

• Kesenjangan: Indeks Gini menunjukkan tidak adanya gap yang begitu besar antara kaya dan miskin di tahun 1996 (0,274) dan pada tahun 1999 (0,244)

• Struktur Tenaga Kerja: Didominasi tenaga kerja yang bekerja di sektor Pertanian. Tingkat pengangguran 3-4% tahun 1998-2000

• Perubahan Struktur Lahan: Kepemilikan lahan di Jawa < 0,5 Ha, di luar Jawa > 0,5 Ha. Di Jawa, terjadi perubahan struktur lahan dari pertanian Industri, perumahan, infrastruktur

• Kelembagaan: Terbatasnya kelembagaan ekonomi tapi yang berkembang kelembagaan yang terkait dengan sektor pertanian, misalnya kelompok petani atau koperasi

• Migrasi: terjadi arus urbanisasi dari desa ke kota terutama penduduk berusia produktif

Permasalahan di Pedesaan

Page 6: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

Gambaran Kondisi Petani dan Pertanian

Tahun

Tenaga Kerja(Juta orang)

PDB(Rp Milyar)

Pertanian Industri Pertanian AgroindustriNon –

AgroindustriTotal

Industri

2000 40.50 11.70 216,831.00 240,677.00 90,641.00 331,318.00

% 45.10 13.00 16.60 17.32 6.52 23.84

2001 39.70 12.10 225,686.00 242,783.00 104,647.00 347,430.00

% 43.80 13.30 15.64 16.83 7.25 24.08

2002 40.60 12.10 231,922.00 248,752.00 120,852.00 369,604.00

% 44.30 13.20 15.42 16.54 8.03 24.57

2003 42.00 10.90 239,036.00 260,011.00 129,672.00 389,683.00

% 46.20 12.00 15.20 16.54 8.25 24.79

Page 7: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

• Konsep ini muncul karena kegagalan perencanaan pembangunan yang lebih cenderung ke kota

• Konsep ini dimunculkan pertama kali oleh Friedman dan Douglas (1957) karena:a. terjadinya hyperurbanization, sebagai akibat terpusatnya penduduk di kota-kota yang padat; b. pembangunan “modern” hanya terjadi di beberapa kota saja, sementara daerah pinggiran

relatif tertinggal; c. tingkat pengangguran dan setengah pengangguran yang relatif tinggi; d. pembagian penadapatan yang tidak merata (kemiskinan); e. kekurangan bahan pangan, akibat perhatian pembangunan terlalu tercurah pada percepatan

pertumbuhan sektor industri (rapid industrialization); f. penurunan tingkat kesejahteraan masyarakat desa (petani) dan g. terjadinya ketergantungan pada dunia luar. • Konsep ini sebenarnya bagaimana Meng-Kota-kan Desa atau “Kota di Ladang”. Tujuannya

untuk mengembangkan Desa supaya tidak terjadi eksploitasi desa dan migrasi• Konsep ini bisa dikembangkan dengan pendekatan Agribisnis, atau cenderung

menggunakan pendekatan Agribisnis Spatial

Konsep Agropolitan

Page 8: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

Subsistem Produksi Peternakan Primer (SS II)

Subsitem Produksi Pertanian Primer (SS II)

Limbah Pertanian untuk Pakan

Ternak

Limbah Ternak untuk Pupuk

Zero Waste dan LEISA

Subsistem Pengolahan (SS III)

Subsistem Input dan Sarana Produksi (SS I)

Subsistem Kelembagaan Pendukung (perbankan, penelitian, dan lain-lain)

(SS V)

Dukungan Sektor

Infrastruktur Tenaga

Kerja Lokal Ketersediaan

Lahan

Hasil Produksi Ternak Primer

Ru

ral A

rea

Cit

y A

rea

Subsistem Pemasaran (SS IV)

Konsumsi Masyarakat

Kota

EKSPOR KOMODITAS

Su

bu

rban

Are

a

Page 9: PEMBANGUNAN AGROPOLITAN BERBASIS AGRIBISNIS PETERNAKAN: SUATU KONSEP

Terima Kasih Jangan

Lupakan Petani ya !!!!!

Terima Kasih Jangan

Lupakan Petani ya !!!!!