15
Andika Rizki (05007054) Dian Kurniawati (08007055) Isna (08007064) Dika Anggriawan (09007061) Erni Nurhayati (09007066) Opening...

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut1 (1)

Embed Size (px)

Citation preview

Andika Rizki (05007054)Dian Kurniawati (08007055)Isna (08007064)Dika Anggriawan (09007061)Erni Nurhayati (09007066)

Opening...

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LAUT

Pembangkit Listrik Tenaga

Laut

Sejarah Prinsip Kerja

Kelemahan Keuntungan

Potensi di Dunia

Potensi, Hambatan

Pengembangan dan aplikasi di

Indonesia

SejarahDi mulai oleh Girard (Paris, 1799) → Bochaux-Praceique(Perancis) →Eksperimen modern dilakukan oleh Yoshio Masudo (jepang).Munculnya kembali ketertarikan orang untuk meneliti sumber energi jenis ini dimulai saat krisis minyak pada tahun 1973, Tahun 1980, harga minyak turun kembali dan ketertarikan pada sumber energi ini kembali menurun.

menu

Prinsip Kerja Sebuah tabung beton dipasang pada ketinggian

tertentu di pantai dan ujungnya dipasang di bawah

permukaan air laut. Ketika ada ombak yang datang ke

pantai, air dalam tabung beton tersebut mendorong

udara di bagian tabung yang terletak di darat.

Gerakan yang sebaliknya terjadi saat ombak surut.

Gerakan udara yang berbolak-balik inilah yang

dimanfaatkan untuk memutar turbin yang

dihubungkan dengan sebuah pembangkit listrik.

menu

Ada 2 cara untuk mengkonversi energi gelombang laut menjadi listrik, yaitu:1. Sistem off-shore (lepas pantai)

Membangun sistem tabung dan memanfaatkan gerak gelombang yang masuk ke dalam ruang bawah pelampung sehingga timbul perpindahan udara ke bagian atas pelampung. Gerakan perpindahan udara inilah yang menggerakkan turbin.

2. Sistem on-shore (pantai).Pada sistem on-shore, ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu:1. Channel system,

Alat ini akan membangkitkan listrik dari hasil gerakan vertikal dan rotasional pelampung dan dapat ditambatkan pada untaian rakit yang mengambang atau alat yang tertambat di dasar laut dan dihubungkan dengan engsel Cockerell. Gerakan pelampung ini menimbulkan tekanan hidrolik yang kemudian diubah menjadi listrik. 2. Float system,

Alat ini membangkitkan listrik dari naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang. Naik turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara di lubang bagian atas pipa dan menggerakkan turbin.

menu

Contoh: alat OWC

3. oscillating water column SystemDipasang pada sebuah struktur kanal yang

dibangun di pantai untuk mengkonsentrasikan gelombang dan menyalurkannya melalui saluran ke dalam bangunan penjebak seperti kolam buatan yang ditinggikan. Air yang mengalir keluar dari kolam penampung ini yang digunakan untuk membangkitkan listrik dengan menggunakan teknologi standar hydropower.

menu

Gambar:

menu

Keuntungan1. Sumber energi pembangkit listrik, yaitu gelombang

laut, dapat diperoleh secara gratis sehingga biaya operasinya cenderung lebih rendah daripada pembangkit lainnya.

2. Pembangkit ini tidak membutuhkan bahan bakar sehingga tidak menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan.

3. Kapasitas energi yang dihasilkan jauh lebih besar daripada pembangkit tenaga angin.

4. Produksi listrik juga relatif lebih stabil dan dapat diprediksi karena intensitas dan kondisi ombak di laut dapat diperkirakan sejak jauh-jauh hari.

5. Dll.menu

Kelemahan1. Sangat sulitnya menemukan lokasi yang tepat

untuk dibangun pembangkit listrik, karena untuk dibangun instalasi pembangkit listrik tenaga gelombang laut, tempat tersebut harus memiliki ombak yang kuat dan muncul secara konsisten.

2. Ketergantungannya pada ombak, sehingga hanya dapat mensuplai energi selama lebih kurang 10 jam setiap harinya ketika ada pergerakan ombak masuk ataupun keluar, dan jika ombaknya kecil maka energi yang dihasilkan juga akan kecil.

menu

Potensi Di DuniaGelombang laut memiliki potensi yang sangat

besar sebagai sumber energi. Ombak di perairan dalam dapat menghasilkan daya sebesar 1 hingga 10 terrawatt. Lokasi yang sangat potensial untuk menjadi tempat pengembangan pembangkit listrik tenaga gelombang laut adalah wilayah laut bagian barat Eropa, pantai utara Inggris, dan sepanjang garis pantai Samudera Pasifik di Afrika Selatan, Amerika Selatan, Australia, dan Selandia Baru. Pengembangan instalasi pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan energi gelombang dan pasang surut telah dilakukan di beberapa negara, seperti Skotlandia dan Portugal untuk energi gelombang, dan Perancis dan Amerika Serikat untuk energi pasang surut.

menu

Potensi, Hambatan Pengembangan dan Aplikasi di indonesia

Indonesia, sebagai negara kepulauan, sebenarnya memiliki banyak lokasi yang potensial untuk dibangun sistem pembangkit listrik tenaga ombak, karena laut-laut di Indonesia memiliki arus yang kuat dan ombak yang cukup besar, terutama di tempat-tempat yang menghadap ke Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Laut Indonesia adalah satu-satunya jalur yang mempertemukan massa air Samudera Pasifik dengan Samudera Hindia, dan tiap detiknya jalur ini dilewati oleh kurang lebih 15 juta meter kubik air laut. Indonesia juga merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Seorang warga negara Indonesia bernama Zamrisyaf telah menemukan sistem listrik tenaga gelombang laut dengan metode bandulan dan dan bahkan telah mematenkannya. Sayangnya, pemerintah Indonesia belum mengkaji potensi ini lebih dalam dan mengembangkannya secara maksimal. Percobaan pengembangan instalasi untuk memanfaatkan energi gelombang dengan sistem Oscillating Water Column pernah dilakukan di pantai Baron, Yogyakarta, namun hingga saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan.

menu

Ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga gelombang laut di Indonesia yaitu:1. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini akan

dihubungkan dengan jaringan bawah laut ke konsumen sehingga perlu biaya yang mahal untuk perawatan dan biaya instalasi.

2. Air laut dapat mempercepat terjadinya korosi pada peralatan, dan kekuatan arus yang besar dan ketidakkontinuan gelombang laut disebabkan terjadinya perputaran atau biasa disebut juga arus putar pun cenderung merusak peralatan.

3. Outputnya mengikuti grafik sinusoidal sesuai dengan respon pasang surut akibat gerakan interaksi Bumi-Bulan-Matahari. Pada saat pasang purnama, kecepatan arus akan sangat deras, sedangkan saat pasang perbani, kecepatan arus akan berkurang kira-kira setengah dari pasang purnama.

4. Teknologi ini tergolong baru dan hanya dikuasai beberapa negara sehingga diperlukan pendanaan yang besar dalam pengembangannya di Indonesia.5. Ketiadaan subsidi dana untuk riset dan produksi energi alternatif. Hal ini berdampak terhadap peningkatan kualitas dan pemanfaatan sumber energi alternatif belum bisa memberikan nilai tambah yang besar.6. Kurangnya dukungan kelembagaan, dukungan fiskal dan moneter serta dukungan ketentuan peraturan perundang-undangan.

menu

TERIMAKASIH