Upload
eko-sumiyanto
View
726
Download
116
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jyt
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIAREAKSI DALAM LARUTAN BERAIR
Laporan ini ajukan untuk memenuhi kriteria penilaian mata kuliah Praktikum Kimia
Dosen Pembimbing : Rita Kharismawati
DI SUSUN OLEH :
1147040001 ABDUL HAKIM
1147040013 ASTRI MAULIDA
1147040019 DESI DWI RAHMA
KIMIA IA
Asisten :Sani
Tanggal Praktikum : Selasa, 25 November 2014
Tanggal Pengumpulan : Selasa, 09 Desember 2014
LABORATORIUM KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014-2015I. TUJUAN
Mempelajari reaksi yang berlangsung dalam larutan berair Mengetahui persamaan molekul, persamaan ionic, dan persamaan ionic total
II. TEORI DASAR
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antar
perubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa - senyawa awal yang terlibat
dalam reaksi tersebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarateristikan
dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang
biasanya memiliki ciri – ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan electron dalam pembentukan
dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia
juga dapat diterapkan pada transformasi partikel – partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir.
Beberapa pereaksi dan hasil reaksi dapat berada dalam bentuk larutan.
Larutan(solution) adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat dimana
sesungguhnya ditentukan oleh komponen - komponennya yaitu :
Pelarut (solvent) : substansi yg melarutkanzat.komponen ini menentukan wujud
larutan sebagaigas,padatan atau zat cair.
Zat terlarut(solute): substansi yangterlarut dalam solvent
Mis : NaCl(aqueous);NaCl solute,aqua solvent
Sifat Umum larutan berair
a. Elektrolit : suatu zat yang ketika dilarutkan dalam air akan menghasilkan
larutan yg dapat menghantarkan listrik ciri2 elektrolit kuat : apabila zat
terlarut dianggap 100% terdisosiasi menjadi ion2nya dalam larutan
(disosiasi adalah penguraian senyawa menjadikation dan anion)
b. Nonelektrolit : tidak menghantarkan arus listrik ketika dilarutkan dalam
air.
Tabel penggolongan zat
terlarut dalam larutan berair
Air merupakan pelarut sangat efektif untuk senyawa- senyawa ionik pelarut polar
(memiliki ujung positif H dan ujung negatif O) .
Hidrasi (hydration) : proses dimana sebuah ion dikelilingi oleh molekul2 air yg
tersusun dalam keadaan tertentu membantu menstabilkan ion2 dlm larutan dan
mencegah kation untuk bergabung kembali dgn anion.
ex : NaCl (s) +(H 2O) Na + (aq) + Cl -(aq)
Asam dan basa juga merupakan elektrolit.beberapa asam termasuk HCl dan HNO 3
merupakan elektrolit kuat.
Beberapa asam tertentu seperti CH 3COOH mengalami
ionisasi sebagian :
CH 3COOH (aq) CH 3COO -(aq) + H +(aq) reversible. Keadaan kimia sepeti
diatas damana tidak ada perubahan menyeluruh yg dpt teramati disebut
kesetimbangan kimia.
Reaksi pengendapan
Ciri reaksi pengendapan (precipitation reaction) adalah terbentuknya produk
yang tak larut/endapan. Reaksi pengendapan biasanya melibatkan senyawa-senyawa
Elektrolit kuat
- HCl
- HNO3
- HClO4
- H 2SO4
- NaOH
- Ba(OH)2
Senyawa - senyawa ionik
Nonelektrolit
(NH 2 2) CO
(urea)
CH 3OH (metanol)
C 2H 5OH (etanol)
C 6H 12O 6 (glukosa)
C 12H 22O11 (sukrosa)
Elektrolit lemah
- CH 3COOH
- HF
- HNO2
- NH3
- H 2O
ionik.
Kelarutan
Kelarutan khas dari senyawa-senyawa ionik dalam air pada suhu 25 C1. Semua senyawa logam alkali (Gol.1A) dapat larut
2. Semua senyawa amonium ( ) dapat larut
3. Semua senyawa yg mengandung nitrat ( ), klorat ( ), dan perklorat ( ),
dapat larut.
4. Sebagian besar hidroksida (OH ) tidak dapat larut kecuali hidroksida logam alkali
dan Ba(OH) , Ca(OH) sedkit larut.
5. Sebagian besar senyawa yang mengandung klorida bromide (Br ) atau iodide
dapat larut kecuali senyawa - senyawa mengandung
6. Semua karbonat (CO ) ,fosfat (PO ) dan sulfida(S ) tidak dapat larut kecuali
seyawa - senyawa ion logam alkali dan ion ammonium.
7. Sebagian besar sulfat ( ) dapat larut, CaSO 4 dan AgSO 4 sedikit larut, BaSO 4 dan HgSO 4, PbSO 4 tidak larut.
Reaksi Asam Basa
Asam
Memiliki rasa masam,misalnya : cuka (asam asetat), asam lemon(asam sitrat).
Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus
biru menjadi merah
Bereaksi dengan logam tertentu seperti seng, magnesium dan besi
menghasilkan gas hidrogen. Reaksi khas :
2 HCl (aq) + Mg(s) MgCl 2(aq) + H 2(aq)
Bereaksi dengan karbonat dan bikarbonat seperti :
Na2CO3, CaCO3 dan NaHCO3 menghasilkan gas CO2.
2HCl(aq) + CaCO 3(s) CaCl 2(aq) + H 2O(l) + CO 2(g).
Larutan asam dalam air bersifat elektrolit.
Basa
Memiliki rasa pahit
Terasa licin, misalnya : sabun yg mengandung basa
Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya : lakmus
merah menjadi biru
Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik
Larutan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut) kurang
dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan kata lain,
larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi dengan pereaksi
(masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi apabila bila hasil kali
konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh ( masih dapat larut).
Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang larut
dan mengadakan kesetimbangn dengan solut padatnya. Atau dengan kata lain,
larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan pereaksi (zat
dengan konsentrasi maksimal). Larutan jenuh terjadi apabila bila hasil
konsentrasi ion = Ksp berarti larutan tepat jenuh.
Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung
lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau
dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut sehingga
terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil kali konsentrasi
ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
Berdasarkan banyak sedikitnya zat terlarut, larutan dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu:
a) Larutan pekat yaitu larutan yang mengandung relatif lebih banyak solute
dibanding solvent.
b) Larutan encer yaitu larutan yang relatif lebih sedikit solute dibanding
solvent.
Dalam suatu larutan, pelarut dapat berupa air dan tan air.
Ciri – ciri reaksi kimia dalam larutan air
1. Terjadi perubahan warna
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang
terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan
dan pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk
memutuskan ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru,
dilepaskan sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut
dengan reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan
reaksi endotermis.
Contoh : Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika
bernafas panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga
tubuh menjadi dingin.
2. Terjadi perubahan suhu
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan
yang terjadi dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom
pereaksi dan pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk
memutuskan ikatan diperlukan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan
reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut
reaksi endotermis.
Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dbngan sistem,
tempat di luar sistemdisebutdenganlingkungan. Pada reaksi eksotermis, terjadi
perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan. Pada reaksi endotermis
terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke system.
3. Terjadi pembentukan endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadang-
kadang terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan
terpisah dari larutannya.
Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat).
4. Terjadi pembentukan gas
Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk
ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang
direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam
sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.
III.ALAT DAN BAHAN
Alat
No Alat Jumlah
1. Labu ukur 10 mL 5 buah
2. Tabung reaksi 4 buah
Bahan
No Bahan Konsentrasi
1. Larutan KCl 1M
2. Larutan Na NO3 1M
3. Larutan CuSO4 1M
4.. Larutan NaOH 1M
5. Larutan ( NH 4 )2 SO 4 1M
6. Aquades
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
Pengenceran Larutan
a.Mengencerkan larutan KCl, Na NO3 ,CuSO4, NaOH, ( NH 4 )2 SO 4 dalam
labu ukur 10 mL yang berrkonsentrasi 1 M menjadi 0,1 M
Mereaksikan Larutan dalam tabung reaksi
a.Mereaksikan 2mL KCl 0,1M dengan ( NH 4 )2 SO 4 0,1M
b. Mereaksikan 2mL CuSO4 0,1M dengan menambahkan 2 tetes
larutan NaOH 0,1M
c.Mereaksikan 3 mL ( NH 4 )2 SO 4 1M dengan 2 mL NaOH 1M
d. Mengamati apa yang terjadi pada ketiga larutan tersebut, lalu
mencatatnya
Persamaan Reaksi
a.Menuliskan persamaan molekul, persamaan ion, dan persamaan ionic
total dari ketiga percobaan tersebut
Nama : Eko Sumiyanto
Kelas : Kimia 1A
NIM : 1157040019
V. HASIL PENGAMATAN (DISKUSI DAN PERHITUNGAN)
Objek Pengamatan Ciri-ciri
Labu ukur 10 mL Terbuat dari kaca, bagian bawah menggelembung
Tabung Reaksi Terbuat dari kaca
Pipet Tetes Terbuat dari kaca, ujung meruncing, disertai penghisap
dari karet di ujung lainnya
Larutan KCl Larutan tak berwarna
Larutan Na NO3 Larutan tak berwarna
Larutan CuSO4 Larutan berwarna biru terang
Larutan NaOH Larutan tak berwarna
Larutan ( NH 4 )2 SO 4 Larutan tak berwarna
Aquades Larutan tak berwarna
Larutan Na3PO4 Larutan tak berwarna
Larutan CaCl2 Larutan tak berwarna
Perhitungan dalam Penegnceran Larutan
M awal x V awal = M akhir x V akhir
1M x V awal = 0,2M x 10mL
V awal = 2mL
Jadi, untuk mengubah/mengencerkan larutan KCl, Na NO3 ,CuSO4, NaOH,
( NH 4 )2 SO4 yang masing-masing memiliki konsentrasi awal 1M menjadi 0,2M,
harus mengencerkan larutan tersebut sebanyak 2mL dan ditambahkan Aquades
sampai batas 10mL.
Perc. Objek Pengamatan Hasil Pengamatan
1.
2mL KCl 0,1M ditambahkan 2mL
Na NO3 0,1M
Menghasilkan campuran larutan yang
tak berwarna, dan tidak terbentuk
endapan
2.
2mL CuSO4 0,1M ditambahkan 2 tetes
larutan NaOH 1M
Menghasilkan campuran berwarna biru
terang
Terbentuk endapan berwarna putih
dengan jumlah yang sedikit
3.3 mL ( NH 4 )2 SO 4 1M dengan 2 mL
NaOH 1M
Menghasilkan campuran larutan yang
tak berwarna, dan tidak terbentuk
endapan
4.
2 ml Na3PO4 0,1M ditambahkan 2ml
CaCl2
Menghasilkan larutan berfasa 2, fasa
bagian bawah berwarna putih dan fasa
bagian atas tak berwarna. Menghasilkan
endapan putih.
Berdasarkan hasil pengamatan diatas, maka campuran diatas mengalami reaksi seperti
persamaan reaksi dibawah ini.
A. 2mL KCl 0,1M ditambahkan Na NO3 0,1M
Persamaan molekul
KCl (aq) + Na NO3(aq) K NO3 (aq) + NaCl (aq)
Persamaan ionik :
K+¿ ¿(aq) + Cl−¿(aq)¿ + Na+¿ ( aq) ¿ + NO3−¿¿(aq) K+¿ ¿(aq) + NO3
−¿¿(aq) + Na+ + Cl-
(aq)
Persamaan ionik total : -
B. 2mL CuSO4 1M ditambahkan 2 tetes larutan NaOH 1M
Persamaan Reaksinya:
2NaOH (aq) + CuSO4(aq) Na2 SO4(aq)+ Cu(OH )2(s)
Persamaan Ionik:
2Na+¿¿(aq) + 2OH−¿¿(aq) + Cu2+¿ ¿(aq) + SO42−¿¿(aq) 2Na+¿¿(aq) + SO4
2−¿¿(aq) +
Cu(OH )2(s)
Persamaan ionik total:
Cu2+¿ ¿(aq) + 2OH−¿¿(aq) Cu(OH )2(s)
C. 3 mL ( NH 4 )2 SO 4 1M ditambahkan 2 mL NaOH 1M
Persamaan reaksinya:
( NH 4 )2 SO4(aq) + 2NaOH(aq) NH 4 OH (aq) + Na2 SO4(aq)
Persamaan Ionik:
2NH 4+¿¿(aq) + SO4
2−¿¿(aq) + 2Na+¿¿(aq) + 2OH−¿¿(aq) 2NH 4+¿¿(aq) + 2OH−¿¿
(aq) + 2Na2+¿ ¿(aq) + SO42−¿¿(aq)
Persamaan Iionik total: -
D. 2 ml Na3PO4 0,1M ditambahkan 2ml CaCl2 0,1M
Persamaan molekul
2Na3PO4 (aq) + 3CaCl2(aq) 6NaCl❑(aq) + Ca3(PO4)2 (s)
Persamaan Ionik
6Na+¿¿(aq) + 2PO43- (aq) + 3Ca2+ (aq) + 6Cl-(aq) 6Na+¿¿(aq) + 6Cl-(aq) +Ca3(PO4)2
(s)
Persamaan Ionik total
3Ca2+ (aq) + 2PO43- (aq) Ca3(PO4)2
(s)
VI. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, kami melakukan praktik mengenai “Reaksi dalam
larutan berair” dimana larutan berair terdiri dari zat terlarut yang awalnya zat cair
atau padat dan pelarutnya adalah air. Hampir semua reaksi terjadi dalam larutan
berair. Pada umumnya reaksi yang terjadi yaitu ditandai dengan terbentuknya
endapan, gas, maupun penetralan uatan listrik.
Dalam percobaan, kami menggunakan larutan KCl, Na NO3 ,CuSO4, NaOH,
( NH 4 )2 SO4,Na3PO4,CaCl2 (kami tidak menggunakan K 3 PO4, Cu(NO¿¿3)2 ¿ karena
ketidaktersediaan bahan). Konsentrasi awal larutan-larutan tersebut memiliki
konsentrasi 1M kemudian kami melakukan pengenceran untuk mengubah
konsentrasi menjadi 0,2 M, kecuali ( NH 4 )2 SO4 tetap 1M dan NaOH menjadi 1M.
Berdasarkan perhitungan, untuk mendapat larutan dengan konsentrasi 0,2
sebanyak 10mL, maka kita perlu mengencerkan masing-masing 2mL kelima
larutan tersebut dan menambahkan aquades sampai batas 10mL. Setelah kita
dapatkan kelima larutan tersebut dengan konsentrasi 0,2M, lalu kita
mereaksikannya
E. Yang Pertama, kami mereaksikan 2mL KCl 0,1M dengan 2mL Na NO3 0,1M
dengan persamaan reaksi :
KCl (aq) + Na NO3(aq) K NO3 (aq) + NaCl (aq)
Persamaan ionik :
K+¿ ¿(aq) + Cl−¿(aq)¿ + Na+¿ ( aq) ¿ + NO3−¿¿(aq) K+¿ ¿(aq) + NO3
−¿¿(aq) + Na+ + Cl-
(aq)
Persamaan ionik total : -
Berdasarkan data kelarutan yang khas dari senyawa-senyawa ionik dalam air, K Cl
larut dalam air, karena semua senyawa logam Alkali (gol IA) dan sebagian besar
senyawa Clorat ¿-) dapat larut dalam air. Begitu pun dengan larutan Na NO3,
karena semua senyawa logam Alkali (gol IA) dan semua senyawa Nitrat (NO3)
terlarut dalam air. Hasil reaksi ini juga membentuk NaCl, NaCl dalam air telah
terdisosiasi atau terurai menjadi ion-ion Na+¿¿ dan Cl−¿¿.
Air merupakan pelarut yang sangat efektif untuk senyawa ionik, walaupun air
merupakan molekul yang bermuata netral, namun memiliki ujung positif (pada
atom H) dan ujung negatif (pada atom O) atau memiliki “kutub” positif negatif.
Karena itu air dianggap pelarut polar. Ketika senyawa ionik seperti NaCl larut
dalam air, ion Na+¿¿ dan Cl−¿¿ terpisah satu sama lain. Dalam larutan setiap ion
Na+¿¿ dikelilingi oleh sejumlah mlekul air (terhdrasi )yang mengarahkan ujung
negatifnya ke arah kation. Hal yang serupa, setiap ion Cl−¿¿ dikelilingi oleh
sejumlah molekul air yang mengarahkan ujung positifnya ke arah anion.. proses
dimana sebuah ion dikelilingi molekul-molekul air yang tersusun dalam keadaan
tertentu disebut “Hidrasi”. Hidrasi menstabilkan ion-ion dalam larutan dan
mencegah kation untuk bergabung dengan anion.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, campuran kedua larutan percobaan
pertama teteap tidak berwarna dan tidak ada reaksi apapun (tidak timbul
gas/endapan). Hal ini disebabkan konsentrasi larutan yang diubah menjadi lebih
rendah. Konsentrasi yang rendah mengandung partikel yang renggang, semakin
rendah konsentrasi dalam larutan, berarti semakin sedikit molekul dalam setiap
satuan luas ruangan, akibatnya tmbukan antar molekul jarnag terjadi dan reaksi
berlangsung semkain lambat. Berdasrkan teori pula, larutan garam ini dapat
menghantarkan listrik karena termasuk larutan elektrolit..
Yang Kedua, mereaksikan 2mL CuSO4 1M ditambahkan 2 tetes larutan
NaOH 1M,
Persamaan Reaksinya:
2NaOH (aq) + CuSO4(aq) Na2 SO4(aq)+ Cu(OH )2(s)
Persamaan Ionik:
2Na+¿¿(aq) + 2OH−¿¿(aq) + Cu2+¿ ¿(aq) + SO42−¿¿(aq) 2Na+¿¿(aq) + SO4
2−¿¿(aq) +
Cu(OH )2(s)
Persamaan ionik total:
Cu2+¿ ¿(aq) + 2OH−¿¿(aq) Cu(OH )2(s)
Senyawa-senyawa ionik ini larut dalam air dan menghasilkan ion-ion Na+¿¿,
OH−¿¿, Cu2+¿ ¿ dan SO42−¿¿. Ion Cu2+¿ ¿ dan OH−¿¿ akan membentuk senyawa yang
tidak larut, karena semua senyawa yang mengandung Hidroksida (OH−¿¿) akan
terbentuk endapan atau tidak larut. Terkecuali Hidroksida logam Alkali dan
Ba(OH)2. Berdasarkan hasil pengamatan, larutan CuSO4 berwarna biru terang,
ketika ditambahkan 2 tetes NaOH sudah terbentuk sedikit endapan berwarna putih
dengan warna larutan tetap berwarna biru terang. Hasi reaksinya juga
menghasilkan produk Na2 SO4 yang merupakan senyawa yang larut dalam
larutannya. Senyawa yang mengandung (SO42−¿¿) larut dan semua senyawa logam
Alkali (gol IA) larut dalam air.
Yang Ketiga, merekasikan 3 mL ( NH 4 )2 SO 4 1M dengan 2 mL NaOH 1M,
Persamaan reaksinya:
( NH 4 )2 SO4(aq) + 2NaOH(aq) 2 NH 4OH (aq) + Na2 SO4(aq)
Persamaan Ionik:
2 NH 4−¿¿(aq) + SO4
2−¿¿(aq) + 2Na+¿¿(aq) + 2 OH−¿ ¿(aq) 2NH 4+¿¿(aq) + 2OH−¿¿
(aq)+ 2Na+ (aq) + SO42−¿¿(aq)
Persamaan Iionik total:−¿
Senyawa-senyawa ionik ini larut dalam air dan menghasilkan ion-ion NH 4+¿¿,
OH−¿¿,Na+ dan SO42−¿¿. Ion NH 4
+¿¿dan OH−¿¿ akan membentuk senyawa yang
larut, karena semua senyawa amonium (NH4+) merupakan senyawa yang larut
dalam air, tetapi senyawa yang mengandung Hidroksida (OH−¿¿) akan terbentuk
endapan atau tidak larut. Terkecuali Hidroksida logam Alkali dan Ba(OH)2.
Berdasarkan hasil pengamatan,campuran yang dihasilkan dari kedua larutan ini
menghasulkan suatu campuran yang tak berwarna dan tidak terbentuk endapan.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, campuran kedua larutan percobaan pertama
teteap tidak berwarna dan tidak ada reaksi apapun (tidak timbul gas/endapan). Hal
ini disebabkan konsentrasi larutan yang diubah menjadi lebih rendah. Konsentrasi
yang rendah mengandung partikel yang renggang, semakin rendah konsentrasi
dalam larutan, berarti semakin sedikit molekul dalam setiap satuan luas ruangan,
akibatnya tmbukan antar molekul jarnag terjadi dan reaksi berlangsung semkain
lambat. Berdasrkan teori pula, larutan garam ini dapat menghantarkan listrik
karena termasuk larutan elektrolit..
Yang Keempat, merekasikan 2 ml Na3PO4 0,1M ditambahkan 2ml CaCl2
0,1M
Persamaan molekul
2Na3PO4 (aq) + 3CaCl2(aq) 6NaCl❑(aq) + Ca3(PO4)2 (s)
Persamaan Ionik
6Na+¿¿(aq) + 2PO43- (aq) + 3Ca2+ (aq) + 6Cl-(aq) 6Na+¿¿(aq) + 6Cl-(aq)
+Ca3(PO4)2 (s)
Persamaan Ionik total
3Ca2+ (aq) + 2PO43- (aq) Ca3(PO4)2
(s)
Senyawa-senyawa ionik ini larut dalam air dan menghasilkan ion-ion Na+¿¿,
PO43-, Ca2+ dan Cl-. Ion Na+¿¿dan Cl−¿¿ akan membentuk senyawa yang
larut,karena semua senyawa logam Alkali (gol IA) larut dalam air dan sebagian
besar senyawa Clorat ¿-) dapat larut dalam air. Berdasarkan hasil
pengamatan,campuran yang dihasilkan dari kedua larutan ini menghasilkan suatu
campuran yang tak berwarna dan tidak terbentuk endapan. Berdasarkan hasil
pengamatan kami, campuran kedua larutan menghasilkan campuran Ca3(PO4)2 ,
merupakan campuran berfasa 2, bagian atas berwarna putih. Fasa lapisan atas
adalah CaCl2 karena memiliki masa jenis lebih kecil dibandingkan masa jenis
Na3PO4, yaitu CaCl2 = 2 x 10 kg/m3 dan Na3PO4 = 3,3 x 10 kg/m3. Bagian bawah
lebih pekat yaitu ditemapati oleh Na3PO4 karena memiliki masa jenis yang lebih
besar dibandingkan CaCl2. Berdasarkan hasil pengamatan pula didapatkan senyawa
Ca3(PO4)2 yang tak larut dalam air. Hal ini disebabkan karean senyawa yang
mengandung ion PO43- tidak larut dalam air, kecuali golongan Alkali dan
Amonium.
VII. KESIMPULAN
Dari serangkaian percobaan yang telah kami lakukan, dapat disimpulkan
bahwa reaksi yang terjadi dalam larutan berair yaitu :
1. Reaksi Pengendapan, yang melibatkan senyawa ionik, yaitu dari salah satu
reaksi diatas reaksi antara 2mL CuSO4 1M dengan 2 tetes larutan NaOH 1 M
yang menghasilkan endapan putih
Persamaan molekulnya :
2NaOH (aq) + CuSO4(aq) Na2 SO4(aq)+ Cu(OH )2(s)
Persamaan molekul tidak secara kaurat menggambarkan yang
sebenarnya terjadi pada tingkat mikroskopis.
Persamaan ioniknya :
2Na+¿¿(aq) + 2OH−¿¿(aq) + Cu2+¿ ¿(aq) + SO42−¿¿(aq) 2Na+¿¿(aq) +
SO42−¿¿(aq) + Cu(OH )2(s)
Persamaan ionik menunjukkan spesi-spesi yang terlarut dalam
bentuk ion-ion bebasnya
Persamaan ionik totalnya:
Cu2+¿ ¿(aq) + 2OH−¿¿(aq) Cu(OH )2(s)
Persamaan ionik total menunjukkan hanya spesi-spesi yang
benar-benar berperan dalam reaksi
2. Persamaan reaksi ini disebut persamaan molekuler sebab zat-zat yang
bereaksi ditulis dalam bentuk molekul. Persamaan molekul tidak
memberikan petunjuk bahwa reaksi itu melibatkan ion-ion dalam larutan
dan persamaan molekul tidak secara kaurat menggambarkan yang sebenarnya
terjadi pada tingkat mikroskopis.
Sedangkan persamaan ion, yaitu suatu persamaan reaksi yang melibatkan
ion-ion dalam larutan . Petunjuk pengubahan persamaan molekuler menjadi
persamaan ion adalah sebagai berikut:
1. Zat-zat ionik, seperti NaCl umumnya ditulis sebagai ion-ion. Ciri
zat ionik dalam persamaan reaksi menggunakan fasa (aq) .
2. Zat-zat yang tidak larut (endapan) ditulis sebagai rumus senyawa.
Ciri dalam persamaan reaksi dinyatakan dengan fasa (s) .
3. Mengendap atau tidaknya reaksi tersebut bergantung pada banyaknya ( tinggi
atau rendahnya ) konsentrasi zat tersebut. Konsentrasi yang rendah akan
menyebabkan molekul - molekul partikel zat tersebut yang akan terlibat dalam
reaksi akan menjadi semakin renggang atau bahan semakin sedikit, sehngga
tumbukan yang terjadi antar molekul akan semakin jarang atau bahkan tidak
dapat terjadi, yang mengakibatkan larutan lambat dalam bereaksi atau bahkan
tidak bereaksi.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
1. Bresnick, Stephen. 2002. Kimia Umum. Jakarta: Hipokrates
2. Chang, Raimond. 2004. General Chemistry: alih bahasa: Indra Noviandri
2004. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
3. Keenan, Wood dan Kleinpelter. 1984. Kimia Untuk Universitas Edisi Keenam Jilid 2.
4. Petrucci, Ralaph H. 1987. Kimia Dasar, Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat
5. Respati. 1999. Ilmu Kimia. Yogyakarta: Reineka Cipta
Evaluasi
1. Apa perbedaan antara persamaan ionik dan persamaan molekul?
Jawaban :
Pada persamaan molekuler zat-zat yang bereaksi ditulis dalam bentuk
molekul. Persamaan molekul tidak memberikan petunjuk bahwa reaksi itu
melibatkan ion-ion dalam larutan dan persamaan molekul tidak secara akurat
menggambarkan yang sebenarnya terjadi pada tingkat mikroskopis.
Sedangkan persamaan ion, yaitu suatu persamaan reaksi yang melibatkan
ion-ion dalam larutan . Petunjuk pengubahan persamaan molekuler menjadi
persamaan ion adalah sebagai berikut:
Zat-zat ionik, seperti NaCl umumnya ditulis sebagai ion-ion. Ciri zat
ionik dalam persamaan reaksi menggunakan fasa (aq) .
Zat-zat yang tidak larut (endapan) ditulis sebagai rumus senyawa.
Ciri dalam persamaan reaksi dinyatakan dengan fasa (s) .
2. Apakah keuntungan dari penulisan persamaan ionik total untuk reaksi
pengendapan ?
Jawaban :
Keuntungannya yaitu kita dapat mengetahui dan lebih memusatkan pada
perubahan yang sebenarnya terjadi, dan kita dapat mengetahui spesi yang hanya
benar benar berperan dalam reaksi.