18
Dari analisis data penelitian didapatkan hasil bahwa spesies yang paling baik dalam penghambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi adalah Lumbricus rubellus. Para ilmuwan menyatakan bahwa cacing tanah, khususnya spesies Lumbricus rubellus memiliki sistem imun yang bagus, cacing jenis ini dapat menghasilkan zat antimikroba dari tubuhnya untuk melindungi dirinya dari serangan mikroorganisme patogen, akan diterangkan pada sub bab di bawah. Dengan tingginya kualitas zat antimikroba pada cacing tanah, maka tidak sedikit orang yang memanfaatkan cacing tanah untuk pengobatan penyakit pada manusia. Maha Besar Allah atas segala ciptaan-Nya yang tidak akan menciptakan makhluknya dengan sia-sia, bahkan dalam penciptaan cacing sekalipun. Sebagaimana dalam Al-Quran surat Ali ‘Imran/3:191 ketika manusia Ulul Albab berdoa kepada Allah, $uΖ−/u‘.... $tΒ |Mø)n=yz #x‹≈yδ WξÏÜ≈t/ y7oΨ≈ysö6ß™ $oΨÉ)s ∩⊇⊇∪ Í‘$¨Ζ9$# z>#x‹tã ù Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali ‘Imran/3:191). Salah Satu ciri khas bagi orang yang berakal yaitu apabila ia memperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan faedah. Ia selalu menggambarkan kebesaran Allah SWT, mengingat dan mengenang kebijaksanaan, keutamaan dan banyaknya nikmat Allah kepadanya. Ia selalu mengingat Allah di setiap waktu dan keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau berbaring. Tidak ada satu waktu dan keadaannya dibiarkan berlalu begitu saja. kecuali diisi dan digunakannya untuk memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Memikirkan 49 keajaiban-keajaiban yang terdapat di dalamnya, yang menggambarkan kesempurnaan alam dan kekuasaan Allah SWT Penciptanya.

Pemba Has An

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pemba Has An

Dari analisis data penelitian didapatkan hasil bahwa spesies yang palingbaik dalam penghambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi adalahLumbricus rubellus. Para ilmuwan menyatakan bahwa cacing tanah, khususnyaspesies Lumbricus rubellus memiliki sistem imun yang bagus, cacing jenis inidapat menghasilkan zat antimikroba dari tubuhnya untuk melindungi dirinya dariserangan mikroorganisme patogen, akan diterangkan pada sub bab di bawah.Dengan tingginya kualitas zat antimikroba pada cacing tanah, maka tidak sedikitorang yang memanfaatkan cacing tanah untuk pengobatan penyakit pada manusia.Maha Besar Allah atas segala ciptaan-Nya yang tidak akan menciptakanmakhluknya dengan sia-sia, bahkan dalam penciptaan cacing sekalipun.Sebagaimana dalam Al-Quran surat Ali ‘Imran/3:191 ketika manusia Ulul Albabberdoa kepada Allah,$uΖ−/u‘.... $tΒ |Mø)n=yz #x‹≈yδ WξÏÜ≈t/ y7oΨ≈ysö6ß™ $oΨÉ)s ∩⊇⊇∪ Í‘$¨Ζ9$# z>#x‹tã ù“Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, MahaSuci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Ali‘Imran/3:191).Salah Satu ciri khas bagi orang yang berakal yaitu apabila iamemperhatikan sesuatu, selalu memperoleh manfaat dan faedah. Ia selalumenggambarkan kebesaran Allah SWT, mengingat dan mengenang kebijaksanaan,keutamaan dan banyaknya nikmat Allah kepadanya. Ia selalu mengingat Allah disetiap waktu dan keadaan, baik di waktu ia beridiri, duduk atau berbaring. Tidakada satu waktu dan keadaannya dibiarkan berlalu begitu saja. kecuali diisi dandigunakannya untuk memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. Memikirkan49keajaiban-keajaiban yang terdapat di dalamnya, yang menggambarkankesempurnaan alam dan kekuasaan Allah SWT Penciptanya.Ada asumsi bahwa sifat antibiosis tepung cacing tanah disebabkan olehadanya ceolomic cavity yang menyekresikan berbagai senyawa imun yangberperan dalam pertahanan tubuh cacing tanah terhadap bakteri patogen. Beberapakandungan senyawa aktif antibakteri itu diantaranya enzim lysozyme (Engelmann,et. al., 2005), agglutinin (Cooper, 1985), faktor litik (Valembois, et. al., 1982 danLassegues, et. al., 1989), dan lumbricin (Cho. et al., 1998 dan Engelmann, et. al.,2005).Hasil yang dikehendaki dari proses pembuatan tepung cacing adalahdihasilkannya tepung cacing dengan fungsi antibakteri yang optimal dengantekstur tepung yang paling bagus. Parameter kemampuan suatu zat sebagai bahanantibakteri adalah panjang diameter zona hambat yang dihasilkan dari pemberianzat tersebut. Sedangkan tepung cacing yang diinginkan adalah tepung cacing yangberbentuk serbuk dan tahan disimpan pada jangka waktu tertentu, maka dalampenelitian ini digunakan variasi suhu untuk mendapatkan produk tepung cacingyang berkualitas baik.Dari beberapa kali percobaan yang dilakukan oleh peneliti, tepung cacingyang paling bagus dari segi tekstur adalah tepung cacing yang dihasilkan daripengovenan suhu tinggi (suhu 60oC atau lebih). Namun setelah diuji coba dalampenghambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi, tepung cacing yangdiproses dengan suhu tinggi tidak memberikan efek yang baik untuk menghambatpertumbuhan bakteri Salmonella typhi secara in vitro. Sedangkan tepung cacing50yang diproses dengan suhu 50oC memberikan efek yang baik dalam uji in vitropenghambatan pertumbuhan bakteri Salmonella typhi.Dari hasil penelitian dapat dipahami bahwa suhu optimal dalam

Page 2: Pemba Has An

pembuatan tepung cacing adalah suhu 50oC (atau mungkin lebih rendah daripada50oC). Kandungan senyawa aktif antibakteri dalam tubuh cacing tanah merupakanpeptida dan protein fungsional, maka diasumsikan bahwa suhu di atas 50oCmerusak struktur kimia protein fungsional dan struktural pada cacing tanah.Berdasarkan Poedjiadi dan Supriyanti (2007), protein sangat peka terhadapperubahan lingkungannya. Suatu protein mempunyai arti apabila dapat melakukanaktivitas biokimia. Aktivitas ini banyak tergantung pada struktur dan konformasimolekul protein yang tepat. Apabila konformasi molekul protein berubah,misalnya oleh suhu, maka aktivitas biokimiawinya akan berkurang. Perubahankonformasi alamiah menjadi konformasi yang tidak menentu merupakan suatuproses yang disebut denaturasi.Gambar berikut menerangkan mekanisme sistem imun cacing tanahsehingga menyekresikan metabolit sekunder berupa zat-zat antimikroba yangmengatasi mikroba patogen.51Gambar 4.2 Skema Hipotetik Respon Imun pada Cacing Tanah (Salzet, et. al.,2006)Gambar 4.2 menjelaskan mengenai sistem imun pada cacing tanah. Cederaseptik pada tubuh cacing menimbulkan reaksi pelepasan Coelomocyte CytolyticFactor I (CCF-I) dari coelomocytes. CCF - 1 mempengaruhi dua daerah berbedadari asam amino, yaitu daerah N-terminal sehingga saling berinteraksi denganlipopolisakarida dan β 1,3-glucans, sedangkan daerah C-terminal menengahiinteraksi antara N, N-diacetylchitibiose dan muranic acid (Bilej, et. al., 2001).CCF – I dapat memicu gugurnya prophenoloxydase (pro-PO) mencakup proteaseserine dan fetidins (Fe). CCF - 1 juga meningkatkan fagositosis dan potensialpelisisan. CCF - 1 dapat dipertimbangkan sebagai satu pola molekul pengenalansebagai satu peran kunci pada respons kekebalan bawaan cacing tanah.Suatu cara antibiotik menyerang mikroorganisme patogen disebutantimicrobial activity. Bisa dikatakan bahwa antibiotik dapat mengidentifikasigood guys dan bad guys. Good guys adalah sel eukaryot, sedangkan bad guysadalah sel prokaryot (bakteri). Secara kimiawi, sel manusia tidak menyerupai sel52bakteri. Alasan inilah yang menyebabkan antibakteri bisa membedakan good guysdan bad guys (Betsy dan Keogh, 2005).Dalam kaitannya merusak bakteri, obat antibakteri harus masuk dalam selbakteri melewati kanal porin. Maka, untuk melakukannya, obat harus relatif kecildan hidrofilik. Hidrofilik berarti bahwa obat antibakteri memiliki gaya tarikmenarik dengan air, yang terkandung dalam kanal porin. Beberapa obat relatifbesar atau lipofilik. Lipofilik berarti bahwa antibiotik memiliki afinitas pada lipiddan menarik lapisan luar lipopolisakarida sel (lebih baik daripada air pada kanalporin).Corcoran dan Shulman (1992), mengemukakan bahwa interaksi antaraobat dengan mikroba patogen diawali oleh proses transport aktif antibiotik kedalam sel, sehingga menyebabkan peningkatan konsentrasi antibiotik bebasintraselular, selanjutnya diikuti oleh proses transport pasif dengan enzim ataukomponen subselular mikroba. Pada keadaan tertentu, apabila interaksi antaraobat dengan mikroba kurang baik atau tidak terjadi sama sekali, maka dikatakanbahwa antibiotik tersebut telah resisten terhadap mikroba tertentu.Keberhasilan pengobatan antibiotik ditentukan oleh interaksi obat denganmikroorganisme patogen. Oleh karena itu, kualitas anti-mikroba dinilaiberdasarkan afinitas antara obat dengan reseptor yang terdapat padamikroorganisme. Ketika terjadi ikatan antara mikroorganisme dengan obat, maka

Page 3: Pemba Has An

daya toksis yang dimiliki oleh obat tersebut mampu menghancurkanmikroorganisme (Bhutta, 1997).53Sel eukaryot dan prokaryot berbeda dalam cara pembentukan, kehadiranatau ketidakhadiran dinding sel dan kimia pembentuknya. Terdapat pulaperbedaan dalam metabolisme masing-masing dan struktur organelnya, semisalribosom. Ini merupakan perbedaan yang menyebabkan target antibiotik hanyamerusak sel prokaryot (Betsy dan Keogh, 2005).Asumsi atas perbedaan tipe mikroorganisme patogen yang dapat dirusakoleh antibiotik disebut spectrum of antimicrobial activity. Hal ini menunjuk padadua ketegori, yaitu broad-spectrum antibiotic dan narrow-spectrum antibiotic.Broad-spectrum antibiotic merupakan antibiotik yang dapat merusak beberapatipe bakteri, seperti halnya bakteri gram-positif dan gram-negatif. Narrowspectrumantibiotic merupakan antibiotik yang dapat merusak segolongan keciltipe bakteri, misalnya hanya bakteri gram negatif. Pada cacing tanah, lumbricin I,merupakan zat antimikroba berspektrum luas, lysozyme lebih cenderung narrowspectrumwalaupun masih dapat membunuh bakteri gram negatif, sedangkan lyticfactor, dan agglutinin lebih dapat dijelaskan pada percobaan secara in vivo.Faktor penentu spektrum aktifitas antimikroba adalah porin pada lapisanluar lipopolisakarida bakteri gram negatif. Porin merupakan kanal waterfilledyang terbentuk dari lapisan luar lipopolisakarida, yang memungkinkan keluarmasuknya substansi dari dan keluar sel.54Gambar 4.3 Model Molekular Protein Kanal Porin (Madigan dan Martinko 2006)Maha Suci Allah, sekiranya seluruh umat manusia mempelajari kejadianalam dan dapat memahami walau sedikit saja, tentulah tidak ada alasan bagimanusia untuk tidak mempercayai kebesaran Allah SWT.,°! Û�ù=ãΒ ÏN≡uθ≈y ∩⊆∪ ....... â!$t±o„ $tΒ ß,è=øƒs† 4 ÇÚö‘F{$#uρ ϑ¡¡9$#“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dia menciptakan apayang dia kehendaki....” (Asy-Syuura/42:49).Maha Cerdas Allah yang mengatur mekanisme yang sangat rumit padasemua aktifitas makhlukNya. Coelomocytes pada cacing hidup, menurut Govenet. al. (1993) mirip leukosit pada mammalia, yaitu bersifat sensitif terhadapmaterial asing. Pada proses in vivo, coelomocytes aktif pada reaksi imun semisalproduksi lysozyme, reaksi imun nonspesifik semisal fagositosis dan inflamasi,respon imun seluler yang lebih kompleks yang bertanggung jawab sebagaimanapada reaksi penolakan pada pencangkokan. Lysozyme adalah antimicrobialprotein yang merupakan enzim bakteriolitik.55Menurut Suzuki et. al. (1995), cacing tanah memiliki sistem kekebalantubuh yang bertempat di ceolomic cavity (rongga ceolom) yang mengandungcairan ceolomik dan coelomocytes. Coelomocytes dihasilkan oleh lapisan epitelceolomic cavity. Coelomocytes tercampur dalam cairan ceolomik yang tampakkental dan putih seperti susu yang berisi faktor imun. Di dalam cairan ceolomikterdapat enzim lysozyme. Lysozyme, juga dikenal sebagai muramidase atauglycanhydrolase N-acetylmuramide, yang merupakan anggota keluarga enzim(EC 3.2.1.17), merusak dinding sel bakteri dengan mengkatalisis hidrolisia ikatan1,4-beta antara asam N-acetylmuramic dan N-asetil-D-glukosamin residu dipeptidoglikan dan antara residu N-asetil-D-glukosamin di chitodextrins.Lassalle et. al. (1988) menyatakan bahwa lysozyme secara spesifiklangsung menyerang dinding sel mucopeptide N-acetylmuramic acid-Nacetylglucosamine(NAM-NAG). Lysozyme merupakan protein monomer

Page 4: Pemba Has An

berbobot molekul rendah dengan intrachain ikatan disulfida, aktifitas litiknyastabil ketika dipanaskan pada medium asam dan kehilangan aktivitas litiknya biladipanaskan pada medium alkali.Bakteri mempunyai lapisan luar yang rigid, yaitu dinding sel berfungsiuntuk mempertahankan bentuk mikroorganisme dan pelindung sel bakteri yangmempunyai tekanan osmotik internal yang tinggi. Trauma pada dinding sel(misalnya oleh lysozyme) atau penghambatan pembentukannya, dapatmenimbulkan lisis pada sel (Jawetz dan Alderberg, 1986).56Gambar 4.4 Koneksi N-acetylmuramic acid-N-acetylglucosamine padaPeptidoglikan (Madigan dan Matinko, 2006)Keterangan: M = N-acetylmuramic acidG = N-acetylglucosamineDalam kaitan kemampuan lysozyme sebagai enzim bakteriolitik, dapatdijelaskan bahwa dinding sel bakteri memiliki struktur dinding yang tersusun ataspolisakarida yang disebut dengan murein atau yang lazim disebut peptidoglikan.Murein terdiri atas rantai polisakarida panjang yang tersusun atas residu asam Nasetilglukosamin(NAG) dan asam N-asetilmuramat yang tersusun secarabergantian (berselang seling). Rantai pentapeptida tertambat pada gugus NAM.Rantai polisakarida terhubung ke rantai pentapeptida melalui jembataninterpeptida. Sambungan di antara NAM dan NAG terdapat ikatan β-1-4 yangpeka terhadap gangguan lysozyme.Struktur peptidoglikan yang rumit memerlukan proses biosintesis yangjuga sama rumitnya, terutama dikarenakan reaksi sintesis yang terjadi sekaligus diluar dan di dalam membran sel. Sintesis peptidoglikan merupakan prosesmultistep (yang berhasil dipelajari dengan baik pada bakteri gram positif).Dua buah carrier terlibat antara lain uridin difosfat (UDP) dan bactoprenol.Bactoprenol merupakan alkohol yang memiliki panjang rantai karbon sebanyak5755 atom C yang melekat pada NAM melalui sebuah gugus pirofosfat danmemindahkan komponen peptidoglikan melewati membran hidrofobik. Secarakeseluruhan proses sintesis peptidoglikan melibatkan delapan tahapan.Tahap pertama, derivat UDP pada asam N-asetilglukosamin dan asam Nasetilmuramatdisintesis di dalam sitoplasma. Tahap kedua, asam amino secaraberurutan ditambahkan ke UDP-NAM untuk membentuk rantai peptida (duaujung D-Alanin ditambahkan sebagai sebuah peptida). Tahap ketiga, NAMpentapeptidaditransfer dari UDP ke sebuah bactoprenol fosfat pada permukaanmembran. Tahap keempat, UDP-NAG menambahkan NAG ke NAMpentapeptidauntuk membentuk unit peptidoglikan yang berulang. Jika sebuahjembatan intrapeptida pentaglisin diperlukan, glisin akan ditambahkan denganmenggunakan molekul tRNA glisil yang khusus, bukannya ribosom.Pada tahap kelima, unit berulang peptidoglikan NAM-NAG yang sudahlengkap kemudian ditransportasikan melalui membran ke permukaan sebelahluarnya dengan carrier bactoprenol pirofosfat. Tahap keenam, unit peptidoglikankemudian dilekatkan pada ujung rantai peptidoglikan yang sedang tumbuh untukmemperpanjang dengan satu unit peptidoglikan yang berulang. Tahap ketujuh,carrier bactoprenol kembali ke dalam membran. Sebuah fosfat kemudiandilepaskan selama proses ini untuk memberikan fosfat pada bactoprenol yangmenantinya akan mampu menerima NAM-pentapeptida yang lain. Tahapkedelapan, hubungan silang peptida antara dua peptidoglikan terbentuk melaluitranspeptidasi. ATP digunakan untuk membentuk ujung ikatan peptida di dalam58

Page 5: Pemba Has An

membran. Tidak ada lagi ATP yang diperlukan ketika transpeptidasi terjadi diluar.Sintesis peptidoglikan pada dasarnya amat mudah untuk rusak oleh agenagenantimikrobial. Penghambatan dalam tahapan sintesis melemahkan dindingsel dan bisa berakhir pada lisis osmotik. Agar lebih mudah dipahami, strukturikatan β-1-4 di antara N-acetylglucosamine dan N-acetylmuramic acidpeptidoglikan yang sensitif terhadap lysozyme dapat dilihat pada gambar di bawahini.Gambar 4.5 Ikatan β-1-4 di antara N-acetylglucosamine dan N-acetylmuramicacidpada Peptidoglikan (Madigan dan Martinko, 2006)Pada gambar di atas nampak jelas bagian β-1-4 di antara Nacetylglucosaminedan N-acetylmuramicacid pada peptidoglikan yang diyakinipeka terhadap gangguan lysozyme. Maha Basar Allah, kecerdasannya yang tiadabanding dalam menciptakan segala sesuatu yang rumit dengan penuhpertimbangan dan keserasian. Allah-lah yang memberi petunjuk komunikasi Nacetylmuramicacid dan N-acetylglucosamine untuk membentuk suatu ikatan(1,4-beta) dan Allah pula yang menjadikannya terputus oleh lysozyme. Hal ini59membuktikan adanya komunikasi yang tidak sederhana pada makhluk yangsangat kecil dalam pandangan manusia ini. Dalam Al-Quran surat Thaahaa/20:50Allah berfirman:tΑ$s% $uΖš/u‘ ü“Ï%©!$# 4‘sÜôãr& ¨≅ä. >óx« …çμs)ù=yz §ΝèO 3“y ∩∈⊃∪ ‰yδ“Musa berkata: "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang Telah memberikankepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, Kemudian memberinyapetunjuk.” (QS. Thaahaa/20:50).Pada ayat ini, secara bahasa Allah SWT menerangkan jawaban Musa ataspertanyaan Firaun bahwa yang mengutus keduanya ialah Tuhan yang telahmelengkapi makhluk yang diciptakannya dengan anggota-anggota tubuh sesuaidengan kepentingannya masing-masing, seperti mata untuk melihat, telinga untukmendengar, begitu juga tangan, kaki, hidung dan lain-lain anggota tubuh menurutfungsinya masing-masing sesuai dengan petunjuk dari Allah SWT. Kemudian Dialah yang membimbing dengan memberinya fungsi anggota tersebut untuk dapatmembedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Tidak hanya terbatas padamanusia, Allah juga memberi petunjuk kepada makhlukNya yang lain, bahkanhingga tingkat molekul yang dapat bereaksi secara menakjubkan.Menurut Wojdani et. al. (1982), cairan ceolomik cacing tanah Lumbricusmengandung agglutinin alami yang telah terbukti dapat mengaglutinasi bakteri, inimenunjukkan bahwa tubuh cacing tanah Lumbricus memiliki fungsi imunantibakteri. Stein et. al. (1986) mengatakan bahwa Lumbricus mengandungagglutinin yang menyerang bakteri gram positif dan gram negatif. Agglutinin ini,ketika melalui serangan yang reaktif dari berbagai macam bakteri, menunjukkanderajat aktifitas yang spesifik.60Gambar 4.6 Reaksi Agglutinasi (Tortora, et. al., 2001)Menurut Tuckova et. al. (1986) cairan ceolomik cacing tanah mengandungfaktor litik yang dimungkinkan merupakan komponen protein. Aktivitas faktorlitik dapat terhambat jika dilakukan pemanasan selama 15 menit pada suhu 56oC.Faktor litik pada cairan ceolomik ini tidak terhambat aktivitasnya olehlipopolisakarida (Roch et. al., 1986). Dari penelitian yang telah dilakukan olehStein dan Cooper (1982) mengenai imunologi cacing tanah menyatakan bahwapada cacing hidup, efek bakteriostatik dan bakteriosidal dapat muncul sesaat

Page 6: Pemba Has An

setelah cacing tanah disuntiki dengan sejumlah bakteri patogen.Lytic factor (celomik cytolytic factor 42 kDa) terlibat dalam aktivasiprophenoloxidase yang muncul akibat pengenalan molekul dinding sel bakterigram negatif, seperti glucan dan lipopolisakarida (Beschin et al., 1998). Disamping CCF - 1, protein pore-forming juga terdapat pada cacing tanah, proteinini meliputi eiseniapore (Lange, et. al., 1997 dan Lange, et. al., 1999), lysenin61(Sekizawa, et.al., 1997) dan fetidin (Lassegues, et.al., 1997). Molekul iniberikatan dan menggangu lipid bilayer.Ikatan protein ini dapat mengganggu lipid bilayer ketika sphingolipidtertentu, misalnya sphingomyelin hadir dan membentuk kanal pori. Komplekkanal terdiri atas enam monomer (Lange, et. al., 1997 dan Lange, et. al.,1999)yang memberi kesan keterangan yang masuk akal untuk mekanisme lisis olehsuatu komponen dari sistem imun cacing tanah dalam menghancurkan komponenyang berasal dari luar dirinya.Menurut Tortora, et. al. (2001), mekanisme pelubangan membran selbakteri adalah sebagai berikut. Sepasang antibodi mengenali dan berdempetandengan antigen, protein pelengkap C1 mengikat dua atau lebih antibodi yangberdekatan, dengan demikian terjadi pengaktifan C1. Berikutnya, pengaktifan C1dan pada gilirannya pengaktifkan C2 dan C4. Hal ini dilakukan dengan pemisahanprotein C2 dan C4. C2 dipisahkan ke dalam fragmen yang disebut C2a dan C2b,dan C4 ke dalam fragmen yang disebut C4a dan C4b. Kemudian C2b dan C4bmelakukan kombinasi untuk membentuk enzim lain, yang pada gilirannyamengaktifkan C3 dengan memisahkannya ke dalam dua fragmen yang disebutC3a dan C3b.C3b memulai satu urutan reaksi melibatkan C5 - C9, yang biasa disebutsebagai membrane attack komplex (serangan membran kompleks). komponenteraktifasi dari protein ini, dengan protein C9 mungkin bermain satu peran kuncidalam penyerangan membran sel. Reaksi ini menghasilkan sircular lession, yang62disebut transmembrane channels (membrane pores/pori-pori membran), yangmempelopori hilangnya ion dan terjadi cytolysis pada akhirnya.Gambar 4.7 Mekanisme Cytolytic (Tortora, et. al., 2001)Menanggapi hal ini, Kauschke, et. al., (1997), menyebutkan eksistensiperforin-like protein. Kauschke menjelaskan, bahwa perforin-like proteinmembuat lubang pada membran sel target sebagai fasilitas masuknya molekul litiksemisal lysenin, lysins, dan fetidin.Perbedaan efektifitas antibiosis antara Lumbricus rubellus dan Pheretimaaspergillum dimungkinkan akibat perbedaan kadar lumbricin yang terkandungdalam cairan selomik kedua spesies. Disinyalir spesies kandungan lumbricin padaspesies Lumbricus rubellus lebih banyak dibanding pada Pheretima aspergillumsehingga Lumbricus rubellus lebih efektif dalam penghambatan pertumbuhanbakteri Salmonella typhi.63Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Simmons (2000), resistensi atasserangan bakteri yang ditemukan pada penelitian yang dilakukannya disebabkanoleh antimikroba peptida yang berasal dari cairan selomik cacing Lumbricusrubellus. Simmons juga menyebutkan bahwa Cho et. al. (1998) mempelajaribiologi peptida ini yang kemudian dinamakan lumbricin I dan diharapkan dapatmenjadi dasar bagi golongan baru antibiotik. Saat ini lumbricin telahdikarakterisasi sebagai 29-peptida asam amino yang menunjukkan aktivitasbakteriosidal dengan spektrum luas, dimana efektif dalam membunuh bakteri

Page 7: Pemba Has An

gram positif dan gram negatif, termasuk virus dan fungi.Cho et al. (1998) telah mengisolasi dan mengkarakterisasi peptidaantimikroba dari cacing Lumbricus rubellus. Peptida tersebut dinamakanlumbricin I. Lumbricin I merupakan antimicrobial peptide yang kaya akan prolindari total 62 asam amino (15% prolin dalam rasio molar dengan massa molekul7231 Da). Peptida antimikroba merupakan molekul kecil dengan massa molekul2kDa hingga 8kDa. Lumbricin I menunjukkan aktifitas antimikroba in vitro padasejumlah besar mikroorganisme tanpa aktivitas hemolitik. Sebuah peptida dengan29 asam amino yang dinamakan lumbricin I (6-34), yang diturunkan dari residuresidu6-34 dari lumbricin I, menunjukkan aktivitas antimikroba yang secaramarjinal lebih tinggi daripada lumbricin I. Ekspresi gen lumbricin I spesifik padaL. Rubellus dewasa.Mekanisme pelepasan peptida ini diawali dengan penyimpanan peptidaantibakteri yang diperoleh dari proenkephalin A (PEA), terutama pada64coelomocytes dan/atau pada sistem syaraf, dan pelepasan peptida ke dalam cairanselomik setelah terjadi penolakan imun.Gambar 4.8 Skema Hipotesis Respon Imun yang Melibatkan Peptida Antibakteri(Salzet et. al., 2006)Namun, menurut Tasiemski (2008), hingga tahun 2008 mekanisme aksiantibakteri lumbricin I dalam membunuh bakteri belum dapat diuraikan. Tidakada yang terluput dari pengawasan Allah, dan segala sesuatu ada dalamkekuasaanNya. Dialah yang mengetahui segala kejadian di alam semesta ini,bahkan aktifitas makhluk sekecil bakteripun ada dalam pengawasanNya.ö≅è% ã&s!t“Ρr& “Ï%©!$# ãΝn=÷ètƒ §.Åc£9$# ’Îû ÏN≡uθ≈y ∩∉∪ ....... ÇÚö‘F{$#uρ ϑ¡¡9$#Artinya: Katakanlah: "Al Quran itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahuirahasia di langit dan di bumi.........." (QS. Al-Furqan/25: 6)Al-Quran benar-benar diturunkan oleh Allah yang mengetahui segalarahasia yang tersembunyi di langit dan di bumi. Oleh karena itu terdapat didalamnya hukum-hukum syariat dan peraturan yang sangat baik dan dalam bahasayang amat tinggi nilai sastranya sehingga tidak ada seoarangpun di antara mereka65yang bisa menirunya. Banyak yang mengandung hal-hal yang tidak dapatdiketahui kecuali oleh Allah Yang Maha Luas Ilmu-Nya.Sejauh penelitian ini, cacing tanah terbukti dapat mengahambatpertumbuhan bakteri Salmonella typhi, dengan kata lain dapat digunakan sebagaiobat penyakit tifus. Namun mengenai konsumsi cacing tanah dalam hukum Islammasih marupakan persoalan yang menjadi ikhtilaf (tidak dijelaskan lebih rincidalam pembahasan ini). Qardhawi (2003) berpendapat mengenai konsumsi cacingini dalam konteks pengobatan bahwa situasi darurat membuat yang harammenjadi boleh (itupun jika cacing tanah dihukumi haram), karena ada beberapapendapat mengenai hukum mengonsumsi cacing tanah.Ada golongan yang membolehkan dengan alasan al-ashlu fil asy-yaai alibahah.Dalam kitab Ushul Fiqh Mabadi Awwaliyah karangan Abdul HamidHakim dijelaskan bahwa kaidah al-ashlu fil asy-yaai al-ibahah ini termasuk padahukum hewan yang belum diketahui hukum –memakan- nya halal atau haram.Selain itu pendapat ini didasarkan atas rincian pengharaman pada Al-Quran suratAl-Maidah (5:3):ôMtΒÌh �ãm ãΝä3ø‹n=tæ èπtGøŠyϑø9$# ãΠ¤$!$#uρ ãΝøtm:uρ Í �ƒÌ“Ψσø:$# !$tΒuρ ¨≅Ïδé& Î.ö.tóÏ9 ≪!$# ÏμÎ/ èπs)ÏΖy äοsOEθè%öθyϑø9$#uρ ‚÷Ζßϑø9$#uρ

Page 8: Pemba Has An

èπtƒÏjŠu.tIßϑø9$#uρ èπys‹ÏܨΖ9$#uρ !$tΒuρ Ÿ≅x.r& ßìç7¡¡9$# āωÎ) $tΒ ÷ΛäøŠ©.sOE $tΒuρ yxÎ/èOE ’n?t (#θßϑÅ¡ø)tFó¡s? βr&uρ É=ÝÁ‘Ζ9$# ãÉΟ≈s9ø—F{$$Î/ 4 öΝä3Ï9≡s ∩⊂∪...... 3 î,ó¡Ïù OE“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daginghewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yangterpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecualiyang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yangdisembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengananak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalahkefasikan....” (QS. Al-Maidah/5:3).66Menurut suatu riwayat Ibnu Hibban berkata, "Para sahabat menyertaiRasulullah, ketika itu mereka menyalakan api di bawah kuali yang berisi dagingbangkai, maka turunlah ayat ini, maka mereka telungkupkan kuali itu untukmembuang isinya. Makanan-makanan yang diharamkan ialah:1. Bangkai, yaitu binatang yang mati tanpa disembelih. Di antara hikmahdiharamkan bangkai ialah, karena bangkai mengandung kuman yang sangatmembahayakan kesehatan di samping keadaannya yang menjijikkan.2. Darah, yaitu darah yang mengalir keluar dari tubuh hewan, karena disembelihatau lain-lainnya. Hikmah diharamkan darah itu antara lain, karenamengandung kuman dan zat-zat kotor dari tubuh dan sukar dicernakan.3. Daging babi, termasuk semua anggotanya. Hikmah diharamkan babi itu antaralain, karena mengandung baksil-baksil (kuman-kuman) yang sangat berbahayadisebabkan babi itu suka memakan bangkai-bangkai tikus dan zat-zat kotordan juga sukar dicernakan.4. Hewan yang disembelih dengan menyebut atau mengagungkan nama selainAllah, seperti menyebut nama berhala atau menghormatinya, hikmahharamnya ialah oleh karena mempersekutukan Allah.5. Hewan mati tercekik. Banyak pendapat menerangkan tentang apa yangdimaksud dengan mati tercekik yaitu di antaranya mati karena diikat dansebagainya, sehingga hewan itu mati dalam keadaan tidak berdaya. Hikmahharamnya sama dengan hikmah haramnya bangkai.676. Hewan mati dipukul, yaitu hewan yang mati dipukul dengan benda keras ataudengan benda berat. Hikmah haramnya menurut sebagian pendapat ialahkarena darahnya terpendam di dalam tubuhnya tidak keluar, sehingga merusakdagingnya.7. Hewan yang mati karena jatuh dan tempat yang tinggi seperti jatuh dari atasbukit masuk ke dalam jurang. Hikmah haramnya sama dengan bangkai.8. Hewan mati karena ditanduk oleh hewan lain. Hikmahnya sama denganbangkai. Kalau masih sempat disembelih maka hukumnya adalah halal.9. Hewan. yang mati diterkam binatang buas. Hikmahnya sama dengan bangkai,kalau masih sempat disembelih maka hukumnya adalah halal.10.Hewan yang disembelih untuk berhala, sebagai mana yang diperbuat olehorang-orang Arab pada zaman Jahiliah yang menyembelih hewan di dekatberhala-berhala yang jumlahnya 360, terdapat di sekitar Kakbah. Hikmahharamnya adalah karena perbuatan ini termasuk mempersekutukan Allah.Dengan dirincinya jenis jenis makanan haram di atas, maka ada yangberpendapat bahwa selain yang ada di dalam daftar di atas, dihukumi halal.Ada golongan yang berpendapat bahwa segala sesuatu yang tidakdisebutkan hukumnya secara qath’i, maka hukumnya syubhat. Kemudian,menurut Qardhawi (2003) “lebih baik menghindari yang syubhat supaya tidak

Page 9: Pemba Has An

terjerumus dalam yang haram”. Pendapat ini didasarkan pada sabda Rasulullahsaw.,“Yang halal itu jelas, yang haram jelas. Dan diantara keduanya adalahmasalah-masalah syubhat, kebanyakan orang tidak mengenalinya;termasuk halalkah atau haram? Karena itu maka barang siapameninggalkannya berarti dia telah membersihkan agama dan68kehormatannya, dia selamat. Dan barang siapa terjerumus pada sesuatudiantaranya, berarti hampir terjerumus ke dalam yang haram.Sebagaimana jika orang menggembalakan ternaknya di sekitar hima(tempat khusus milik raja untuk menggembala ternaknya dan tidak bolehdimasuki ternak orang lain), maka ia hampir-hampir memasukinya.Ketahuilah bahwa sesungguhnya setiap raja memiliki hima, ketahuilahbahwa hima Allah adalah larangan-laranganNya.” (HR. Bukhari,Muslim, dan lainnya dari Nu’man bin Basyir. Redaksi ini adalah riwayatTurmudzi).Islam mempersempit wilayah haram, akan tetapi setelah itu bersikap kerasdalam masalah haram, dengan menutup pintu yang mengantar kepadanya, baiksecara terang-terangan maupun tersembunyi. Apa yang mengantarkan kepadayang haram adalah haram, yang membantu kepada yang haram adalah haram,yang disiasati untuk mendapatkan yang haram adalah haram. Meskipun demikianIslam tidak melalaikan kebutuhan hidup dan kelemahan manusia. Karena itu,Islam-pun menghormati keadaan darurat yang tidak bisa ditolerir, danmembolehkan seorang muslim menembus batas larangan demi menghilangkankondisi darurat untuk memelihara dirinya dari kebinasaan.Çyϑsù §�äÜôÊ$# u.ö.xî 8ø$t/ Ÿωuρ 7Š$tã Iξsù zΝøOÎ) Ïμø‹n=t ∩⊇∠⊂∪...... íΟŠÏm§‘ Ö‘θà4xî c!$# ¨βÎ) 4 ã“Barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidakmenginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosabaginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(QS. Al-Baqarah/2:173).Akan tetapi jika kita perhatikan, ayat tersebut memberi syarat kepadaorang yang terpaksa, dengan tidak sengaja mencari dan tidak pula melampauibatas. Ini ditafsirkan dengan tidak sengaja menikmati dan tidak melampaui batasketerpaksaan, hingga kekenyangan. Dari batasan itu, para ahli fiqh menetapkanprinsip “keadaan darurat diukur sesuai dengan kadarnya”. Itu karena, meskipun69seseorang tunduk pada keadaan darurat, namun ia tidak boleh menyerah begitusaja. Ia harus tetap berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan yang halal, supayatidak begitu saja menikmati atau menggampangkan yang haram dengan alasandarurat.Dilihat dari segi pandangan ulama’ di Indonesia, kehalalan tepung cacingdifatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia dengan Surat Keputusan nomor: Kep-139/ MUI/ IV/ 2000 dan persetujuan untuk digunakan sebagai obat tradisionaloleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dengan Surat keputusan nomor: 0357/Reg/ B/ 2002″. Keputusan ini berlaku sejak tanggal 18 April 2000 (Batutulis,2009). Maha Benar Allah dengan firman-Nya,∩⊇∇∈∪....... u.ô£ãèø9$# ãΝà6Î/ ߉ƒÌ �ムŸωuρ t�ó¡ãŠø9$# ãΝà6Î/ a!$# ßã‰ƒÌ �ãƒ........“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki

Page 10: Pemba Has An

kesukaran bagimu.” (QS. Al-Baqarah/2:185).Menurut Qardhawi (2003), diperbolehkannya yang haram oleh Islamdalam kondisi darurat itu, tidak lain demi beradaptasi dengan jiwa Islam secaraumum dan kaidahnya secara global, yakni jiwa kemudahan dan keringanan yangmembebaskan umat Islam dari berbagai belanggu dan beban sebagaimana yangdibebankan kepada umat sebelumnya.