Upload
rizka-pradhana-hidayanto
View
198
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
BAB IPENDAHULUAN
Dalam istilah sistem pendinginan kita sudah sering mengenal freezer. Di
dalam kulkas dirumah kita juga terdapat freezer yang digunakan untuk
membekukan air/membuat es batu. Tetapi sekarang ini freezer sudah
dikembangkan bukan hanya untuk membuat es batu, tetapi juga digunakan untuk
membekukan bahan makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daging, dll.
Jika berbelanja di supermarket, tentulah kita akan mendapatkan beberapa
produk dalam kondisi beku (frozen) yang dijual disana. Keuntungan
menggunakan produk beku selain dalam pengolahannya lebih sederhana karena
produk sudah bersih, harga juga relatif murah, terutama untuk produk musiman
yang dibekukan pada saat musim panen ketika harga murah sehingga harganya
relatif murah dibandingkan produk segar. Kualitas produk beku lebih konsisten
dan keamanan makanan juga lebih terjamin karena produk ini selalu dibekukan
dalam keadaan segar.
Pembekuan adalah proses mengawetkan produk makanan dengan cara
hampir seluruh kandungan air dalam produk menjadi es. Keadaan beku
menyebabkan aktivitas mikrobiologi dan enzim terhambat sehingga daya simpan
produk menjadi panjang. Jenis pembekuan terbagi menjadi dua golongan yaitu
pembekuan cepat (quick freezing) dan pembekuan lambat (slow freezing).
Pada pembekuan cepat, produk yang dibekukan mempunyai kristal es
yang halus. Saat dicairkan, air yang terbentuk akan diserap kembali oleh jaringan
makanan dan hanya sedikit yang lolos menjadi tetesan air. Sedangkan pada proses
pembekuan lambat akan menghasilkan kristal es yang besar dan tajam yang akan
lolos sebagai tetesan air pada waktu pencairan. Tetesan air ini akan menyebabkan
sari makanan lebih banyak terbuang dan mengurangi kandungan gizi makanan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Freezer
Freezer merupakan mesin pendingin yang berfungsi untuk
mendinginkan atau membekukan bahan makanan dan minuman. Pada dasarnya
fungsi dan prinsip kerja freezer hampir sama dengan kulkas yaitu dengan
mensirkulasikan udara yang ada di dalam freezer, di mana udara itu akan
mengambil panas dari makanan atau minuman yang disimpan di dalam freezer.
Udara itu memiliki kemampuan mengambil panas akibat bersentuhan dengan
evaporator. Evaporator adalah suatu alat di mana di dalamnya dialirkan
refrigeran yang mengambil panas dari udara. Selanjutnya refrigeran itu akan
terus menerus disirkulasikan di dalam system.
B. Jenis Freezer Secara Umum
Secara umum, alat pembekuan (freezer) dapat dikelompokkan dalam:
1. Pembeku mekanik (mechanical refrigerators), yang bekerja berdasarkan
mekanisme evaporasi dan kompresi refrigeran dalam suatu siklus yang
kontinyu/ berkelanjutan, sehingga bisa mendinginkan udara, cair, atau pun
permukaan tersentuh yang akan digunakan untuk mengambil panas dari
bahan yang dibekukan.
2. Pembeku kriogenik (cryogenic freezers), bekerja dengan menggunakan
karbondioksida, nitrogen cair atau freon cair, dan secara langsung kontak
dengan bagian pangan yang dibekukan.
C. Komponen Utama Freezer
Komponen utama yang digunakan pada freezer hampir sama dengan
komponen yang digunakan pada kulkas dan AC, yaitu sebagai berikut:
2
1. Kompresor
Kompresor memompa bahan pendingin ke seluruh sistem. Gunanya
adalah untuk menghisap gas tekanan rendah dan suhu terendah dari
evaporator dan kemudian menekan/memampatkan gas tersebut, sehingga
menjadi gas dengan tekanan dan suhu tinggi, kemudian dialirkan ke
kondensor.
2. Kondensor
Kondensor berfungsi mendinginkan atau memperkecil kalor zat
pendingin yang telah diberi tekanan oleh kompresor. Kondensor merubah
bahan pendingin dari bentuk gas menjadi cair. Bahan pendingin dari
kompresor dengan suhu dan tekanan tinggi, panasnya keluar melalui
permukaan sirip-sirip kondensor ke udara. Setelah terjadinya
kondensasi/pelepasan gas panas, bahan pendingin yang berbentuk gas
kemudian mengembun berubah menjadi cair.
3. Evaporator
Evaporator berfungsi mengambil panas zat pendingin agar menjadi
lebih dingin serta merubahnya menjadi gas. Evaporator mengambil panas
dari ruangan di sekitarnya ke dalam sistem, panas tersebut lalu di bawa ke
kompresor dan dikompresikan ke kondensor.
4. Katup Ekspansi (expansion valve)
Katup ekspansi berfungsi menurunkan tekanan zat pendingin dari
kondensor sebelum masuk ke evaporator, tujuannya agar zat pendingin
berfungsi optimal menyerap panas di sekitar evaporator
5. Pipa Kapiller
Pipa kapiler gunanya adalah untuk :
a. Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di dalam pipa
tersebut.
3
b. Mengontrol atau mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir
dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah.
6. Bahan Pendingin/Refrigerant
Bahan pendingin/refrigerant adalah suatu zat yang mudah di rubah
bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya, dipakai untuk mengambil
panas dari evaporator dan membuangnya di kondensor.
D. Laju Pembekuan
Gambar 1. Profil Penurunan Suhu Pada Proses Pembekuan
Lambat Dan Pembekuan Cepat
Berdasarkan pada kecepatan pembekuannya (Gambar 4) proses
pembekuan bisa pula dikelompokkan dalam :
1. Pembekuan lambat (slow freezing) yang membekukan suatu bahan dengan
laju pergerakan permukaan beku sekitar 0.2 cm/ jam. Still air freezers
(pembeku udara diam) dan pembeku untuk penyimpanan dingin termasuk
dalam kelompok pembeku lambat
2. Pembekuan cepat bisa dikelompokkan menjadi:
a. Quick freezing, dengan laju pergerakan permukaan beku sekitar 0.5-3
cm/jam. Quick frezing bisa dilakukan dengan menggunakan air blast dan
plate freezers,
4
b. Rapid freezing, dengan laju pergerakanm permukaan beku sekitar 5-10
cm/jam. Rapid freezing bisa dicapai dengan menggunakan fluidized bed
freezing, dan
c. Ultra rapid freezing, dengan laju pergerakan permukaan beku sekitar 10 -
100 cm/jam, yang umumnya terjadi pada pembeku kriogenik.
Laju pembekuan merupakan salah satu faktor kritis yang menentukan
mutu produk beku yang dihasilkan. Proses pembekuan lambat akan
menghasilkan kristal-kristal es dengan jumlah yang lebih sedikit tetapi dengan
ukuran yang lebih besar. Ukuran kristal es yang besar berpeluang untuk
menusuk dan merusak sel-sel jaringan pangan, sehingga menyebabkan sel
kehilangan air dan kehilangan keteguhan tekstur.
Sebaliknya, pembekuan cepat akan menghasilkan kristal-kristal es
dengan jumlah yang banyak tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan
demikian, semakin cepat laju pembekuan, maka semakin kecil ukuran kristal-
kristal es yang terbentuk, sehingga tidak merusak sel dan tekstur produk
pangan. Disamping itu, dengan laju pembekuan yang lebih cepat berarti pula
terjadi peningkatan laju produksi (throughput rate) dari mesin freezer.
E. Jenis freezer secara khusus
Secara Khusus, alat pembekuan (freezer) dapat dikelompokkan dalam:
1. Chest Freeze
Chest freezer membekukan makanan dengan sirkulasi alami dari
udara antara 200 C sampai 300C. Pembeku ini tidak digunakan sebagai
secara luas karena laju pembekuannya yang lambat (3-72 jam) sehingga
tidak efektif secara ekonomi dan merusak kualitas dari makanan
5
Gambar 2. Chest Freezer .
2. Cold Stores
Cold stores digunakan untuk membekukan daging, menyimpan
makanan yang telah dibekukan dengan metode lain, dan memperkeras es
krim. Refrigeran yang digunakan adalah udara. Masalah yang sering terjadi
pada cold stores ini adalah terbentuknya timbunan es pada dinding-dinding
nya. Hal ini mengakibatkan berkurangnya efisiensi dari freezer. Energi yang
seharusnya digunakan untuk membekukan bahan makanan, terpakai untuk
membentuk es. Masalah ini dapat diatasi dengan mengurangi kelembaban
udara yang masuk sehingga es yang terbentuk berkurang, efisiensi
bertambah dan ukuran cold stores berkurang.
6
Gambar 3. Cold Stores
3. Blast Freezer
Refrigerant yang digunakan pada blast freezer adalah udara. Udara
yang digunakan disirkulasikan pada makanan pada temperature -300C
sampai 400C dengan kecepatan 1,5 sampei 6 m/s. Udara yang mengalir
dengan cepat ini menipiskan lapisan film dan meningkatkan koefisien
perpindahan panas permukaan. Operasi pembekuan dapat dilakukan dengan
dua metode, yaitu partaian dan kontinu. Pada metode partaian, makanan
disimpan pada rak di dalam ruang pendingin. Pada metode kontinu,
makanan bergerak pada conveyor belt melalui ruang yang diinsulasi.
Hembusan udara dapat parallel atau tegak lurus dengan bahan
makanan dan diatur agar melewati setiap bagian dari makanan. Blast freezer
relative cukup ekonomis dan fleksibel. Makanan dalam berbagai bentuk dan
ukuran dapat dibekukan. Unit operasinya memiliki nilai investasi yang kecil
namun tinggi kapasitasnya. Pada unit operasi ini juga dapat terjadi
Pembentukan es di kumparannya karena kelembaban yang dibawa oleh
udara pendingin sehingga dibutuhkan defrosting untuk menghilangkan es
tersebut. Udara yang direcycle, bila volume nya besar, dapat mengakibatkan
dehidrasi sampai 5 % dan perubahan oksidatif pada makanan yang tidak
7
dikemas atau individually quick frozen food, IQF. Makanan IQF membeku
lebih cepat, memungkinkan makanan yang telah dikemas untuk digunakan
sebagian lalu dibekukan kembali. Makanan yang memiliki berat jenis
rendah dan ruang kosong yang banyak, memiliki kemungkinan yang lebih
besar untuk mengalami dehidrasi.
Gambar 4. Blast Freezer
4. Belt Freezer (spiral freezer)
Belt freezer memiliki belt yang fleksibel dan bertautan satu sama
lain dan membentuk deretan bertingkat berbentuk spiral dan membawa
makanan melewati ruang pendingin. Udara dingin atau semprotan dari
nitrogen cair diarahkan langsung ke arah belt secara countercurrent
(berlawanan arah) yang mengurangi kehilangan panas selama evaporasi.
Spiral freezer memerlukan ruang yang relative kecil dan memiliki kapasitas
yang besar. Keuntungan lain adalah pemuatan dan bongkar muat secara
otomatis, biaya perawatan yang murah, dan mampu membekukan berbagai
jenis bahan makanan.
8
Gambar 5. Belt Freezer
5. Tunnel Freezer (Fluidized bed Freezer)
Fluidized bed freezer adalah belt freezer yang dimodifikasi. Bahan
makanan yang akan dibekukan disusun sehingga memiliki ketebalan 2-13
cm pada baki atau conveyor belt. Pada beberapa desain, ada dua tahap
pembekuan. Tahap pertama adalah pembekuan cepat untuk menghasilkan
lapisan es yang baik pada permukaan bahan. Pada tahap ini, bahan makanan
disusun membantuk lapisan tipis saja. Pada tahap kedua, makanan disusun
membentuk lapisan dengan tebal 10-15 cm. Pembentukan lapisan ini baik
untuk buah yang memiliki kecenderungan untuk menggumpal satu sama
lain. Bentuk dan ukuran bahan mempengaruhi tebal lapisan fluidisasi dan
kecepatan udara untuk melakukan fluidisasi. Makanan yang dibekukan
dengan fluidized bed freezer berkontak lebih baik dengan udara pendingin
daripada pada blast freezer dan semua permukaannya beku secara
bersamaan dan merata. Hal ini mengakibatkan koefisien perpindahan panas
yang lebih tinggi, waktu pembekuan yang lebih pendek, laju produksi yang
lebih tinggi, dan dehidrasi yang terjadi pada makanan tak dikemas lebiih
kecil daripada blast freezer. Metode pembekan ini cocok untuk makanan
yang berbentuk partikulat (butiran). Untuk makanan yang besar, digunakan
9
through flow freezer. Alat ini melewatkan udara pada makanan namun tidak
terjadi fluidisasi. Kedua peralatan ini praktis, memiliki kepasitas besar,dan
cocok untuk produksi makanan IQF.
Gambar 6. Tunnel Freezer
6. Immersion Freezer
Dalam immersion freezer, makanan yang dikemas dilewatkan ke
propilen glikol, gliserol, atau kalsium klorida yang direfrigersi
menggunakan conveyor yang dilewatkan pada lubang sehingga bahan
makanan tersebut ‘terendam’ dalam refrigerant. Perbedaan dengan
cryogenic freezing, cairan tidak mengalami perubahan fasa. Metode ini
memiliki laju perpindahan panas yang besar dan investasi yang kecil.
Metode ini digunakan untuk pembekuan tahap satu pada unggas yang
dibungkus sebelum mengalami blast freezing.
10
Gambar 7. Immersion Freezer
7. Plate Freezing
Plate freezing terdiri dari beberapa plat berlubang dengan orientasi
vertical atau horosontal. Lewat lubang-lubang ini refrigerant dengan
temperature -400C dipompakan. Operasinya bisa secara partaian, semi
kontinu, dan kontinu. Makanan yang akan dibekukan umumnya makanan
yang tipis atau berbentuk lembaran. Makanan ini ditempatkan diantara plat
dan disusun sebagai lapisan tunggal. Lalu plat ini digerakan secara
bersamaan sehingga dihasilkan sedikit tekanan untuk meningkatkan kontak
antara permukaan makanan dan plat sehingga meningkatkan laju
perpindahan panas. Keuntungan dari pembeku jenis ini adalah nilai ekonomi
yang baik dan efisiensi tempat, biaya operasi yang rendah, dehidrasi rendah,
defrosting terjadi pada tingkat yang minimal, dan perpindahan panas yang
tinggi. Kekurangan dari metode ini adalah investasi yang tinggi dan bentuk
makanan yang dibekukan harus tipis dan berbentuk lembaran.
11
Gambar 8. Plate Freezing
8. Scraped Surface Freezer
Metode ini digunakan untuk makanan yang berbentuk cairan atau
semi cair. Alat nya memilliki desain yang mirip dengan alat evaporasi dan
sterilisasi panas namun direfrigerasi oleh ammonia, air asin, atau refrigerant
lain. Dalam industry es krim, rotor menggores makanan beku dari dinding
freezer dan secara simultan mengalirkan udara ke dalam freezer. Sebagai
alternative, udara dapat diinjeksikan ke produknya. Peningkatan volume
produk dibandingkan dengan volume udara disebut overrun. Keuntungan
metode ini adalah pembekuan yang cepat, sampai dengan 50% air
dibekukan dalam beberapa detik saja, Kristal es yang sangat kecil dan
memberikan tekstur yang lembut di mulut. Temperature diturunkan sampai -
40C sampai -70C dan campuran yang telah dibekukan dipompa untuk
pendinginan lebih lanjut. Pendinginan lebih lanjut contohnya terjadi pada
chest freezer.
12
Gambar 9. Scraped Surface Freezer
9. Cryogenic Freezers
Karakteristik freezer jenis ini adalah perubahan fasa dari refrigerant
(cryogen) nya karena panas yang dipindahkan dari makanan. Panas yang
dipindahkan dari makanan digunakan sebagai panas laten penguapan
cryogen. Cryogen berkontak langsung dengan makanan sehingga dapat
menyerap panas dari permukaan bahan secara cepat dan memerlukan waktu
yang singkat untuk membekukan bahan makanan. Dua jenis cryogen yang
umum digunakan adalah nitrogen cair dan karbon dioksida padat atau cair.
Selain itu, sering juga digunakan Freon 12 sebagai cryogen untuk bahan
makanan yang strukturnya menggumpal, namun karena dampaknya yang
buruk bagi ozon, Freon 12 tidak lagi digunakan.
13
Gambar 10. Cryogenic Freezers
F. Kriteria Pemilihan Freezer
Jika memilih alat pembeku, maka perlu dipertimbangkan beberapa hal
berikut ini :
1. Laju pembekuan yang diinginkan.
2. Ukuran, bentuk dan jenis pengemas yang digunakan atau yang diperlukan
oleh bahan pangan yang dibekukan
3. Apakah pembeku akan dioperasikan secara batch partaian atau secara
kontinyu (tergantung pada skala produksi dan jumlah jenis produk yang
akan dibekukan).
4. Modal dan biaya operasi.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Freezer merupakan mesin pendingin yang berfungsi untuk
mendinginkan atau membekukan bahan makanan dan minuman. Sebelumnya
freezer hanya digunakan untuk membekukan air menjadi es dalam pembuatan
es batu, tetapi sekarang freezer juga digunakan untuk membekukan bahan
makanan seperti buah-buahan, sayur-sayuran, daging, dll.
Freezer terbagi dalam beberapa jenis, antara lain:
1. Chest Freeze
2. Cold Stores
3. Blast Freezer
4. Belt Freezer (spiral freezer)
5. Tunnel Freezer (Fluidized bed Freezer)
6. Immersion Freezer
7. Plate Freezing
8. Scraped Surface Freezer
9. Cryogenic Freezers
B. Saran
Dalam memilih freezer harus dipertimbangkan sesuai dengan
kebutuhan penggunaan freezer tersebut. Jika ingin digunakan untuk
berwirausaha, tentukan bahan apa saja yang nantinya akan dimasukkan ke
dalam freezer sehingga bisa memilih jenis freezer yang cocok untuk
digunakan.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://greatminds2.wordpress.com/2012/11/03/pembeku-freezer-dan-jenis- jenis-pembeku/ (diunduh tanggal 28 Oktober 2012)
http://seafast.ipb.ac.id/lectures/itp530/10a-itp530-teknologi-pembekuan- pangan.pdf (diunduh tanggal 28 Oktober 2012)
http://bumbata.com/11887/ketahui-cara-kerja-freezer-tanpa-bunga-es/ #axzz2BGej64we (diunduh tanggal 28 Oktober 2012)
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/Elektro/Kulkas/ semua.html (diunduh tanggal 28 Oktober 2012)
http://www.electrolux.co.id/Files/Indonesia/manual_book/mb-sbs.pdf (diunduh tanggal 28 Oktober 2012)
16