Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
…………………………….…………………………….
Jakarta, 24 Agustus 2021
Pemanfaatan Pekarangan untuk Pangan danPeningkatan Pendapatan Keluarga
MARSEL MAUYAYASAN MITRA TANI MANDIRI FLORES
Pemanfaatan PekaranganUntuk Penghidupan Keluarga
PENDAHULUAN
Berdasarkan data Dinas Pangan Daerah Kabupaten NagekeoTahun 2019, Ketahanan pangan masyarakat di 61 desa dari 113desa pada 7 kecamatan di Kabupaten Nagekeo masih rendah.Rendahnya ketahanan pangan tersebut disebabkan Lahan yangkritis sehinggah rendahnya tingkat produksi pangan diperparahdengan terjadinya perubahan iklim.
Perubahan iklim yang ditandai dengan pola curah hujan yangberubah-ubah dari tahun ke tahun menyebabkan petani kesulitanmengambil keputusan dalam menentukan waktu tanam yangtepat. Pemilihan jenis tanaman/varetas yang sesuai denganketersediaan air, Ketidak sesuaian waktu tanam dan pemilihanjenis atau varietas tanaman yang kurang tepat cenderungmenyebabkan kerawanan terhadap gagal tanam dan gagal panen.
Tantangan lainnya adalah Propinsi NTT menduduki peringkat tertinggistunting di Indonesia namun dalam kurun dua tahun kebelakang terjadipenurunan angka stunting yang signifikan dari 35,4% tahun 2018 menjadi28,2% di tahun 2020.
Salah satu strategi baru dalam meningkatkan kecukupan, ketahanan, dankemandirian pangan tersebut adalah melalui pemanfaatan lahanpekarangan. Apabila pekarangan tersebut dapat dioptimalkan fungsinya,maka hal tersebut diduga akan berkontribusi nyata terhadap kecukupan,ketahanan, dan kemandirian pangan masyarakat.
Bagaimana Pemanfaatan Pekarangan
Budidaya sayuran di lahanpekarangan bukan merupakan halyang baru, namun demikian seiringwaktu maka perlu ditingkatkan baikkualitas maupun kuantitas terlebihpada saat pandemi sepertisekarang, sebagaimana telahdilaksanakan oleh para petaniterutama kelompok TaniPerempuan.
Bagaimana Pemanfaatan Pekarangan
Tujuan pemanfataan pekarangan antara lainuntuk mencukupi kebutuan keluarga, mengisiwaktu luang serta memperindah pekarangan,Hampir semua jenis sayuran dapatdikembangkan di pekarangan.
Dalam pengembangan sayuran dipekarangan, biasanya yang terlibat penuhadalah para Ibu-ibu, mulai dari pesemaiansampai pemeliharaan dan penjualan hasil.Bapak-bapak terlibat hanya pada saatpembuatan bedengan atau penyiapan mediatanam lainnya, anak-anak terlibat saatpemeliharaan ( penyiraman).
Keberhasilan dan Tantangan Yang Dihadapi
Pekarangan rumah memiliki luasan yang relatifsempit, bersentuhan langsung dengan penghunirumah, serta memiliki peran yang sangatkompleks. Oleh sebab itu, pemanfaatannyadalam budidaya sayuran harus direncanakansedemikian rupa sehingga dapat berfungsioptimal (Produksi).
Perlu diperhatikan dalam berbudidaya sayurandi pekarangan adalah nilai estetika ataukeindahan sehingga selain dapat dimakan jugadapat mempercantik halaman rumah. Strategiyang dapat dilakukan, diantaranya melaluipengaturan jenis, bentuk, dan warna tanaman.(selama ini Bunga untuk mempercantikhalaman)
Keberhasilan
Keberhasilan yang dihadapi
Bertahun-tahun petani biasanya dalam pemanfatanpekarangan selalu menggunakan media tanam dalambentuk bedengan. Hal ini sangat membutuhkan air yangcukup banyak oleh sebab itu salah satu cara yang dilakukanadalah dengan cara olah lubang dengan ukuran 25 x 25 x 25cm, lubang tersebut di isi dengan pupuk bokasih sebanyak3-4 kg perlubang tanam. Teknologi ini dapat menekanpenggunaan air yang banyak. Selain itu berkembangdengan system Vertikultur dan pot. Tidak ada yang takmungkin kalau ada kemauan. Pekarangan yang sempit bisadi optimalkan.
Dengan mengembangkan sayuran di pekarangan dapatmemenuhi kebutuhan gizi keluarga serta dapat menekanpengeluaran uang sekitar 10.000 perhari.
Keberhasilan
Hasil Penjualan seperti Sayuran, Ternak danikan dapat membantu membayar uangsekolah anak, membangun MCK dan sebagiandisimpan di UBSP bahkan membeli beras.
Selain pengembangan sayuran juga dilakukanpengembangan ikan air tawar di pekarangan/LELAKISINTAL ( Lele lahan Kering SistimTerpal), serta pengembangan ternak babi atauparonisasi sapi sehingga kotorannya dapatdimanfaatkan untuk pembuatan bokashi .
Salah satu Kelurahan yang masyarakatnyasecara masif melakukan pemanfaatanpekarangan untuk sayuran, ternak dan ikanadalah Kelurahan Danga di kabupatenNagekeo ( pusat kota).
Tantangan yang dihadapi petani
Kekurangan air dimusim panas sehinggapengembangan sayuran di pekarangan terbatas,biasanya mengembangankan sayuran di luarpekarangan atau dekat dengan embung atau kali.Petani akan meminjam lahan milik petani lainyang dekat dengan aliran air
Ternak kecil yang berkeliaran sehinggadibutuhkan pengawasan khusus/ pembuatanpagar pengaman/ jarring
Pesediaan Bahan baku Pupuk Bokasih sepertikotoran ternak terbatas→ system pemeliharaanternak blm intensif
Tantangan yang dihadapi petani
Dukungan Pemerintah Desa maupun Kabupatenmasih sangat terbatas untuk program usahapekarangan→ orientasi Infrastruktur
Penggunaan pupuk dan Pestisida Organik,Kurangnya pengetahuan teknis tentang carapembuatannya serta bahan bakunya terbatas
Pemasaran. Kadang petani menanam jenis yangsama pada suatu musim sehingga harga jualanjlok.
Inovasi terhadap system budidaya sangatterbatas, sehingga perlu pendampingan rutin daripemerintah atau pihak lainnya→ rancang Program/kasih benih tanpa pendampingan
Bentuk Dukungan dari Pemda danPemerintah Desa
Untuk mengurangi angka stunting di Kabupaten Nagekeomaka salah satu program yang didukung oleh pemerintahDaerah maupun Pemdes adalah pengembangan pangandan hortikultura di lahan petani oleh sebab itu beberpadukungan pemerintah seperti:
• Dukungan benih/bibit
• Dukungan Dana
• Dukungan pendampingan
• Promosi
Faktor utama penentu keberhasilan
• Kemauan dan tekat yang kuat
• Pemanfataan teknologi pertanian yang ramahlingkungan/organik dan menekan penggunaanair yang banyak
• Dorongan dari pihak lain karena melihat contohdi tempat lain
• Pengembangan sayuran yang bervariatif dalamwaktu yang singkat dan berkelanjutan.
• Pemenuhan kebutuhan pangan rumah tanggayang berkualitas, bergizi, dan aman secarateratur dengan biaya murah.
• Menghemat pengeluaran keuangan keluarga
• Ketersediaan lahan Pekarangan yang cukup.
Strategi Penyebarluasan Program
Masukan dalam RPJMDes dan RPJMD
Aturan Internal/khusus bagi Pemerintah desa/kelurahan ( RT, PKK, Staf, BPD, Pengurus Dasawisma) untuk mengembangkan pekarangan. 1 Desa minimal 25 orang→ 25 org x 113 desa/kel = 2.825 petani yang kembangkan pekarangan.
Bagi Masyarakat penerima BLT, PKH, Perumahan, dll wajib mengelola pekarangminimal 1 are. Jadi kalau dalam 1 desa ada 50 orang x 113 = 5.650 keluargamengembangkan pekarangan. → diperiksa oleh RT atau Dusun sebelummenerima dana tersebut.
Program Padat karya → berupa uang atau beras ( contoh 1 are = 150.000 atau15 kg beras)
Gambaran TentangYayasan Mitra Tani Mandiri
1. Saat ini Yayasan Mitra Tani Mandiri bekerja di 6 kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Timur(NTT) yaitu di Kabupaten Ngada dan Nagekeo di Pulau Flores dan Kabupaten Timor TengahUtara, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka dan kabupaten Timor Tengah Selatan di PulauTimor.
2. Fokus Kegiatan:❑ Pengembangan Agroforestry meliputi: Pengembangan Konservasi Tanah dan Air,
Tanaman Umur Panjang, Ternak, sayuran dan pengembangan❑ Pengembangan Usaha bisnis❑ Pengembangan Pelatihan dan Konsultasi❑ Pengembangan usaha bagi kaum perempuan dan difabel❑ Pengembangan Institusi Petani
3. Bisa lihat di web: http://mitratanimandiri.org4.Lembaga Donor yang mendukung Program ini adalah : World Neighbors : https://www.wn.org