20
PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN CASING PRODUK INFORMATION TECHNOLOGY DENGAN PENDEKATAN KONSEP RETRO Moch. Bambang Gilang Ramadhan Jurusan Desain Produk Industri, FTSP - ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./ Fax +6231 5931147 ABSTRAK Penggunaan material kayu sebagai alternatif material ramah lingkungan pada produk- produk industri pada saat ini mendukung berbagai program anti pemanasan global. Berbagai macam cara dilakukan dalam mengolah kayu menjadi berbagai produk estetis dan fungsional yang bernilai jual. Permasalahannya, kebanyakan industri kayu memiliki kelemahan di bidang efisiensi bahan yang menyebabkan limbah merupakan hasil sampingan pokok dari industri yang mereka jalankan. Solusi umum yang mereka gunakan adalah menimbun dan membuang limbah-limbah tersebut. Namun ke depannya, masalah sampah tersebut pun akan berkembang dan membuat para produsen industri kayu harus berpikir mencari cara lain untuk melarikan limbah-limbah mereka. Penelitian ini menitik beratkan pada penerapan hasil pemanfaatan limbah kayu industri untuk perancangan casing produk IT (Information Technology). Berdasarkan fakta bahwa tren dan fashion hampir selalu mengalami pengulangan, penulis mengangkat tema retro pada proyek ini dengan tujuan menanamkan teknologi mutakhir pada produk-produk nostalgia. Retro bisa diartikan sebagai desain yang mencerminkan karakter dan gaya hidup sesudah perang dunia ke dua, yaitu sekitar tahun 1940 hingga 1980. Desain retro dianggap dapat menampilkan karakter sentimentil yang seolah-olah membawa pelihatnya bernostalgia ke masa lalu. Sehingga dalam penerapannya, karakter retro lebih cenderung dipakai untuk menonjolkan kesan kuno, idealis, nostalgia, dan berbeda. ABSTRACT The use of wood materials as an alternative environmental-friendly materials in industrial products currently supporting various anti-global warming programs. Various kinds of ways done in processing the wood into various aesthetic and functional product that is worth selling. The problem is, most of the timber industry has a weakness in the field of efficiency of waste materials causing a principal byproduct of the industry that they run. The general solution they use is to accumulate and dispose of these wastes. But in the future, the waste problem will also develop and make the timber industry producers should think of other ways to run their wastes. This study focuses on the application of industrial wood waste utilization for the casing design of the IT (Information Technology) products. Based on the fact that trends and fashion are almost always experienced recurrence, the authors raised the retro theme in this project with the aim of instilling the latest technology in products of nostalgia. Retro design can be interpreted as reflecting the character and lifestyle of the second postwar world, which is about 1940 to 1980. Retro design is considered to display the sentimental character that seems to bring people nostalgia to the past. Thus, in its application, retro characters are more likely to be used to accentuate the impression of old-fashioned, idealistic, nostalgic, and different.

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN

CASING PRODUK INFORMATION TECHNOLOGY DENGAN

PENDEKATAN KONSEP RETRO Moch. Bambang Gilang Ramadhan Jurusan Desain Produk Industri, FTSP - ITS Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./ Fax +6231 5931147

ABSTRAK Penggunaan material kayu sebagai alternatif material ramah lingkungan pada produk-produk industri pada saat ini mendukung berbagai program anti pemanasan global. Berbagai macam cara dilakukan dalam mengolah kayu menjadi berbagai produk estetis dan fungsional yang bernilai jual. Permasalahannya, kebanyakan industri kayu memiliki kelemahan di bidang efisiensi bahan yang menyebabkan limbah merupakan hasil sampingan pokok dari industri yang mereka jalankan. Solusi umum yang mereka gunakan adalah menimbun dan membuang limbah-limbah tersebut. Namun ke depannya, masalah sampah tersebut pun akan berkembang dan membuat para produsen industri kayu harus berpikir mencari cara lain untuk melarikan limbah-limbah mereka. Penelitian ini menitik beratkan pada penerapan hasil pemanfaatan limbah kayu industri untuk perancangan casing produk IT (Information Technology). Berdasarkan fakta bahwa tren dan fashion hampir selalu mengalami pengulangan, penulis mengangkat tema retro pada proyek ini dengan tujuan menanamkan teknologi mutakhir pada produk-produk nostalgia. Retro bisa diartikan sebagai desain yang mencerminkan karakter dan gaya hidup sesudah perang dunia ke dua, yaitu sekitar tahun 1940 hingga 1980. Desain retro dianggap dapat menampilkan karakter sentimentil yang seolah-olah membawa pelihatnya bernostalgia ke masa lalu. Sehingga dalam penerapannya, karakter retro lebih cenderung dipakai untuk menonjolkan kesan kuno, idealis, nostalgia, dan berbeda. ABSTRACT The use of wood materials as an alternative environmental-friendly materials in industrial products currently supporting various anti-global warming programs. Various kinds of ways done in processing the wood into various aesthetic and functional product that is worth selling. The problem is, most of the timber industry has a weakness in the field of efficiency of waste materials causing a principal byproduct of the industry that they run. The general solution they use is to accumulate and dispose of these wastes. But in the future, the waste problem will also develop and make the timber industry producers should think of other ways to run their wastes. This study focuses on the application of industrial wood waste utilization for the casing design of the IT (Information Technology) products. Based on the fact that trends and fashion are almost always experienced recurrence, the authors raised the retro theme in this project with the aim of instilling the latest technology in products of nostalgia. Retro design can be interpreted as reflecting the character and lifestyle of the second postwar world, which is about 1940 to 1980. Retro design is considered to display the sentimental character that seems to bring people nostalgia to the past. Thus, in its application, retro characters are more likely to be used to accentuate the impression of old-fashioned, idealistic, nostalgic, and different.

Page 2: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

KEYWORDS Limbah Kayu, Casing Produk IT, Retro

PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan material kayu sebagai alternatif material ramah lingkungan pada produk-produk pada saat ini mendukung berbagai program anti pemanasan global. Berbagai macam cara dilakukan dalam mengolah kayu menjadi berbagai produk estetis dan fungsional yang bernilai jual tinggi. Faktanya, kebanyakan industri kayu memiliki kelemahan di bidang efisiensi bahan yang menyebabkan limbah merupakan hasil sampingan pokok dari industri yang mereka jalankan. Menurut data dari produsen industri kayu tradisional1, limbah yang dihasilkan dari industri kayu dapat mencapai 25% dari volume bahan kayu. Sebagai contoh mudah, jika sebuah industri kayu mengolah sekitar 100 m3 bahan kayu per harinya, maka akan dihasilkan limbah kayu sebanyak 25 m3. Jadi dalam satu bulan (25 hari kerja), industri tersebut dapat menghasilkan 625 m3 limbah kayu. Permasalahan timbul saat produsen harus melarikan limbah-limbah tersebut. Solusi umum yang digunakan adalah membuang mereka. Namun ke depannya, masalah sampah tersebut pun akan berkembang dan membuat para produsen harus berpikir mencari cara lain untuk melarikan limbah-limbah mereka. Hal tersebut merupakan permasalahan yang akan dijawab penulis dalam penelitian ini. Limbah utama dari industri kayu dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya kulit kayu, potongan-potongan kecil dan serpihan-serpihan kayu hasil penggergajian dan pemotongan, serta serbuk kayu dan debu. Limbah tersebut sangat sulit dikurangi. Saat ini, kebanyakan produsen hanya dapat memanfaatkan limbah mereka seoptimal mungkin menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis, seperti kulit kayu untuk bahan kerajinan, potongan kayu untuk dijadikan arang, serbuk kayu yang diolah menjadi briket, dan lain sebagainya.

Gambar 1 : Limbah potensial dari industri kayu

1 http://klipingut.wordpress.com/2008/01/05/693

Page 3: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Limbah kayu industri yang kemudian menjadi bahan baku material alternatif baru untuk produk-produk industri diolah melalui berbagai macam metode2. Berbagai macam jenis limbah yang dihasilkan oleh industri kayu memiliki cara masing-masing di dalam pengolahannya. Metode yang digunakan untuk mengolah limbah kayu berupa kulit kayu dan serbuk bekas penggergajian kayu berbeda dengan metode yang digunakan untuk mengolah potongan-potongan kayu yang tidak terpakai. Jenis limbah kayu yang akan dipakai dalam perwujudan hasil akhir proyek penelitian ini dan metode yang akan digunakan dalam pengolahannya selanjutnya akan dijelaskan dalam bagian pembahasan. Produk IT (Information Technology) sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat dunia global saat ini. Berbagai macam di antaranya, televisi, radio, komputer, ponsel, dan lain sebagainya, merupakan perangkat-perangkat penunjang aktifitas sehari-hari. Persaingan antar produsen pun semakin membuat masing-masing dari mereka berinovasi tanpa henti untuk memberikan produk terbaik bagi konsumen. Salah satu metode untuk menarik perhatian pasar yang digunakan adalah dengan memberikan tampilan fisik dan visual semenarik mungkin. Dalam hal ini, produsen-produsen produk IT seringkali bermain pada pembungkus teknologi mereka atau lebih dikenal dengan istilah casing. Seringkali tampilan casing sebuah produk menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Hal ini terkait dengan tren dan fesyen yang sedang up-to-date di masanya.

Gambar 2 : Produk-produk IT (Information Technology) Beberapa produsen produk IT terkemuka telah berinovasi dengan material casing yang mereka gunakan pada produk-produk mereka, termasuk dengan menggunakan material ramah lingkungan seperti kayu. Apple Inc., yang menggandeng perusahaan casing terkemuka, Gresso, akan segera meluncurkan produk iPhone 4 Gresso yang dibalut casing kayu hitam Afrika. Fujitsu telah meluncurkan laptop kayu hasil kerjasamanya dengan produsen furnitur Jepang, Monacca. DoCoMo telah melaunching The Touch Wood yang merupakan ponsel unik yang memakai bahan casing dari kayu dengan nama yang sama. Dan masih banyak lagi produsen produk IT yang gencar menarik perhatian dunia dengan usaha mereka memproduksi produk-produk dengan material alam kayu. Namun demikian, metode penggunaan kayu yang mereka pilih merupakan cara mendasar, yaitu menggunakan material kayu yang masih asli dan segar, bukan limbah kayu maupun olahan limbah kayu. Meski demikian, tepatnya positioning pasar yang mereka lakukan membuat produk mereka laku, sehingga merupakan fakta bahwa material alam yang ramah lingkungan juga dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen produk IT.

2 http://www.tentangkayu.com/2007/12/limbah-dari-industri-kayu.html

Page 4: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Gambar 3 : Pengembangan desain casing kayu oleh para produsen produk IT terkemuka Ada beberapa karakter tampilan desain yang cukup diminati akhir-akhir ini, diantaranya minimalis, grunge, modern, elegan, klasik, pop, dan retro3. Retro dapat diartikan sebagai "old fashioned" atau gaya lama - tetapi berbeda dengan klasik. Retro bisa diartikan sebagai desain yang mencerminkan karakter dan gaya hidup sesudah perang dunia ke dua, yaitu sekitar tahun 1940 hingga 1980. Lukisan poster, gambar-gambar kartun klasik, mobil Cadillac kuno, sepeda kumbang, hingga warna-warna lusuh menjadi ciri khas dari karakter retro. Desain retro dianggap dapat menampilkan karakter sentimentil yang seolah-olah membawa pelihatnya bernostalgia ke masa lalu. Sehingga dalam penerapannya, karakter retro lebih cenderung dipakai untuk menonjolkan kesan kuno, idealis, nostalgia, dan berbeda.

Karakter retro lebih akrab dipakai dalam desain grafis dari pada desain produk. Tetapi kenyataan membuktikan bahwa beberapa desainer produk sudah mencoba menerapkan retro dalam karya-karya mereka. Dan hasilnya pun menjadi cukup unik dan banyak diminati, bahkan menjadi trendsetter tersendiri bagi para pesaingnya.

Gambar 4 : Contoh penerapan tema retro pada produk-produk modern

3 http://www.gravisware.com/tutorial/113-retro-style.html

Page 5: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Tujuan Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah :

a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu industri yang optimal untuk perancangan produk-produk fungsional yang bernilai jual.

b. Merancang bentuk dan tampilan casing produk IT (Information Technology) yang efisien dan menarik dengan menggunakan hasil olahan limbah kayu industri.

c. Menerapkan tema retro pada tampilan casing produk IT dengan menitik beratkan pada tampilan material yang digunakan (hasil olahan limbah kayu industri).

MASALAH Terdapan 2 masalah yang dapat dirumuskan pada penelitian ini, diantaranya adalah :

a. Bagaimana metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu industri untuk perancangan casing produk IT (Information Technologi)?

b. Bagaimana tampilan casing produk IT bertema retro yang dapat dirancang dengan menggunakan hasil olahan limbah kayu industri?

STUDI LAPANGAN & REFERENSI Secara garis besar, data-data yang digunakan untuk proyek penelitian ini diambil dari beberapa sumber, diantaranya adalah :

a. Hasil observasi lapangan penulis di lokasi pusat penampungan limbah kayu industri di wilayah Gresik, Jawa Timur.

b. Referensi dari berbagai macam situs web, jurnal, blog, dan buku-buku.

Definisi dan Penjabaran Berdasarkan breakdown dari masing-masing keywords yang ada pada judul penelitian ‘PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN CASING PRODUK INFORMATION TECHNOLOGY DENGAN PENDEKATAN KONSEP RETRO’, yaitu limbah kayu, casing produk IT, dan retro, dapat disimpulkan secara garis besar bahwa pengertian proyek penelitian ini adalah proyek pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu industri menjadi alternatif material yang potensial yang digunakan untuk perancangan tampilan casing produk IT dengan mengangkat retro sebagai konsep dari keseluruhan hasil akhirnya. Dalam bab ini, secara deskriptif juga telah dijabarkan definisi dan penjelasan mengenai faktor-faktor utama dan pendukung pada proyek penelitian ini, diantaranya adalah :

a. Limbah kayu industri, yang meliputi jenis-jenis limbah utama dari industri kayu dan potensi pemanfaatannya.

b. Metode pengolahan material kayu menggunakan mesin CNC. c. Jenis-jenis kayu, lengkap dengan karakteristiknya masing-masing. d. Penjelasan mengenai karakteristik kayu, lengkap dengan keterangan penilaiannya. e. Konsep retro, yang merupakan konsep yang diangkat dalam penelitian ini.

Page 6: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Dasar Pertimbangan Desain Dasar-dasar yang dijadikan pertimbangan desain dalam perancangan casing produk IT dengan material limbah kayu industri dan pendekatan konsep retro ini antara lain :

a. Branding b. Usability c. Sustainability d. Future Scenarios e. Engineering

Produk Acuan Dalam proyek penelitin ini, penulis mengacu pada lima produk eksisting berdasarkan kriteria masing-masing. Produk acuan berguna untuk memberikan gambaran dan sedikit batasan dalam merancang produk utama yang menjadi tujuan pada proyek ini. Ke-lima produk tersebut antara lain :

a. NTT DoCoMo Touch Wood dan Fujitsu Wood Shell, yang merupakan acuan produk dengan pemanfaatan material kayu untuk tampilan casingnya.

b. Radio Magno dan LG CRT Classic TV, yang merupakan acuan produk dengan tema retro.

METODE PENDEKATAN Judul penelitian ‘PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN CASING PRODUK INFORMATION TECHNOLOGY DENGAN PENDEKATAN KONSEP RETRO’ ini didasarkan pada pengangkatan beberapa isu, antara lain :

a. Isu lingkungan, yaitu bagaimana memanfaatkan sumber daya alam menjadi material yang potensial menghasilkan sebuah produk yang menarik. Lebih dalam dari itu, material alam yang digunakan merupakan limbah yang sejauh ini hanya dimanfaatkan dengan metode dan hasil yang minim, dan kebanyakan hanya dibiarkan atau bahkan dibuang begitu saja. Material alam untuk penelitian ini merupakan kayu limbah hasil industri.

b. Isu teknologi, dengan menitik beratkan pada tampilan fisik perangkat pendukung teknologi itu sendiri, atau yang lebih umum dikenal sebagai produk IT (Information Technology). Segi tampilan pada sebuah produk IT memiliki berbagai macam faktor penyusun, di antaranya adalah faktor desain tampilan, user interface, material, dan ciri khas.

c. Isu tren dan fesyen, yang merupakan kiblat para desainer untuk menentukan berbagai aspek dari produk-produk yang akan mereka hasilkan. Dari berbagai konsep yang ada, penulis mengangkat konsep retro pada penelitian ini. Pemilihan konsep tersebut didasarkan pada fakta bahwa semakin lama, pengulangan tren dan fesyen tidak lagi bersifat samar. Para diktator dunia fesyen sekarang ini dengan terang-terangan mengembalikan gaya dan tampilan produk ke arah gaya dan tampilan produk pada masa lalu dengan sentuhan teknologi mutakhir di dalamnya.

Page 7: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Isu-isu yang diangkat menghasilkan rumusan-rumusan masalah serta tujuan dan manfaat yang menjadi akar penelitian ini. Permasalahan-permasalahan yang dirumuskan akan dipecahkan melalui metode-metode penelitian, antara lain :

a. Metode eksperimentatif, digunakan untuk menentukan kelayakan material limbah kayu industri menjadi material baru yang potensial untuk perancangan produk massal, dan

b. Metode kualitatif, digunakan untuk mendeskripsikan bahasa tren dan fesyen pada masa ini ke dalam tampilan sebuah produk. Pada bagian ini, nantinya akan dilakukan mapping produk IT pada masa ini untuk menentukan karakter estetika yang akan diterapkan dengan basis konsep retro. Metode ini juga digunakan untuk menentukan metode pengolahan material kayu menjadi casing produk IT melalui wawancara langsung dengan pakar di bidang kayu dan pengolahan kayu, serta pengunduhan data dan keterangan dari berbagai macam referensi dan literatur.

Proses selanjutnya adalah tahapan studi dan analisa. Tahapan ini akan menjawab permasalahan-permasalahan yang diangkat melalui metode-metode yang telah direncanakan dengan menganalisa berbagai macam studi yang diterapkan, dan diharapkan dapat merepresentasikan tujuan awal dari penelitian ini. Tahapan studi dan analisa ini nantinya akan menghasilkan beberapa kriteria desain, diantaranya adalah :

a. Material dan proses threatment b. Sistem dan teknologi c. Estetika d. Struktur dan konstruksi e. Platform desain

dan nantinya, kriteria-kriteria desain tersebut akan menghasilkan sebuah konsep desain yang merupakan dasar perancangan dari hasil penelitian ini. Proses akhir dari penelitian ini adalah implementasi konsep desain menjadi sebuah desain final berdasarkan berbagai pertimbangan yang didapat dari pemaparan alternatif-alternatif yang dipilih dengan berbagai macam pembobotan. Desain final tersebut akan diterjemahkan ke dalam bahasa teknis melalui gambar kerja berskala riil dan diterjemahkan ke dalam bahasa 3 dimensi melalui proses gambar teknik, 3D modeling, gambar presentasi, dan prototyping.

PEMBAHASAN Ini merupakan bagian dari penelitian untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam tahapan ini sudah dapat dilakukan pemasukan ide dan inovasi yang disesuaikan dengan tema yang diangkat. Tahapan ini meliputi analisa-analisa produk, antara lain : Studi dan Analisa Material Analisa ini bertujuan untuk menentukan jenis limbah kayu yang akan digunakan pada proyek penelitian dan perancangan ini. Di dalamnya meliputi studi dan analisa mengenai jenis-jenis limbah kayu industri yang diklasifikasikan berdasarkan jenis kayu, warna kayu, tekstur kayu, dimensi limbah, dan lain sebagainya.

Page 8: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Hasil yang diharapkan dari analisa ini adalah penetapan jenis limbah kayu yang memiliki karakteristik kuat, awet, mudah diolah, serta memiliki tampilan tekstur yang menarik untuk dijadikan rancangan tampilan casing produk IT. Sedangkan dalam hal dimensi, penetapan jenis limbah kayu yang diharapkan adalah limbah kayu yang memiliki dimensi mendekati dimensi casing produk IT yang akan dirancang, dengan alasan efisiensi material. Studi dan analisa ini juga bertujuan untuk menentukan kelayakan material limbah kayu dan metode pengolahannya hingga dapat dijadikan material dalam perancangan casing produk IT. Di dalamnya akan dilakukan eksperimen-eksperimen dan studi referensi mengenai kualitas kelayakan limbah kayu yang telah ditentukan sebelumnya. Pada pembahasan ini, akan ditentukan pula metode finishing material limbah kayu yang sesuai.

Penetapan kelayakan material limbah kayu mengarah pada kualitas material kayu untuk perancangan sebuah tampilan casing produk IT. Metode pengolahan material limbah kayu yang diharapkan adalah metode dengan pertimbangan efisiensi dalam hal waktu, tenaga, dan biaya. Sedangkan untuk finishing material limbah kayu, metode yang diharapkan adalah metode finishing yang dapat memaksimalkan tampilan akhir dari produk yang dirancang dengan pendekatan estetika dan isu lingkungan.

Studi dan analisa material pada proyek penelitian dan perancangan tampilan casing produk IT ini dilakukan dengan beberapa metode eksperimen (selengkapnya dapat dilihat pada Laporan Tugas Akhir penulis dengan judul ‘DESAIN CASING PRODUK INFORMATION TECHNOLOGY BERBAHAN LIMBAH KAYU DENGAN KONSEP RETRO’), dan menghasilkan beberapa kesimpulan, antara lain :

a. Dimensi limbah kayu yang akan diolah, yaitu potongan kayu dengan alasan efisiensi material. Jenis dimensi limbah kayu terpilih tersebut akan melalui proses standarisasi dimensi dan corak/ tekstur material sebelum masuk ke dalam proses produksi.

b. Jenis limbah kayu yang akan digunakan, yaitu kayu jati dan kayu pinus.

Kayu Jati Kayu Pinus

Berdasarkan klasifikasi yang dilakukan terhadap karakteristik dari masing-masing jenis limbah kayu yang tersedia, dapat diambil kesimpulan bahwa limbah kayu jati dan kayu pinus memiliki karakter yang pas untuk digunakan sebagai material penyusun sebuah produk dengan skala dimensi kecil. Keduanya memiliki karakter tekstur corak yang

Page 9: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

khas. Keduanya juga memiliki tingkat kekerasan (wood density) yang cukup, yaitu tidak terlalu rendah, sehingga mudah dibentuk dengan detail dan presisi, serta tidak terlalu tinggi, sehingga tidak terlalu berat. Kombinasi keduanya dapat menciptakan karakter tampilan produk yang unik. Perbedaan intensitas warna yang cukup kontras juga dapat membentuk karakter tema retro tahun ’80an dengan sesuai.

c. Proses pengolahan material (dari material limbah kayu yang telah mengalami proses standarisasi dimensi dan corak/ tekstur menjadi rancangan tampilan casing produk IT (Information Technology)), yaitu menggunakan teknologi mesin CNC (Computer Numerical Controlled) dengan pertimbangan efisiensi tenaga, waktu, dan biaya, serta pertimbangan kepresisian hasil produksi.

d. Material finishing yang akan digunakan, yaitu Propan Polyurethane Wood Finish Clear Dof, yang merupakan material finishing kayu dengan campuran bahan thinner khusus yang aman serta memenuhi prosedur standar mengenai aturan produk untuk ekspor mancanegara. Laminasi dengan material polyurethane clear dof ini akan menghasilkan tampilan laminasi material kayu yang sangat baik dan merata, tahan terhadap air, bahan kimia rumah tangga, goresan, dan benturan.

e. Ketebalan minimal material kayu yang akan digunakan untuk membentuk struktur dan konstruksi casing adalah 3 mm dengan konstruksi. Ketentuan tersebut didapat dari hasil uji coba material kayu terhadap benturan (jatuh dan banting) dan tekanan (duduk dan injak).

Studi dan Analisa Sistem Casing Produk IT (dengan Material Limbah Kayu Industri)

Analisa ini bertujuan untuk menentukan sistem casing produk IT (information technology) yang akan digunakan dan langsung mengacu pada sebuah studi kasus, yaitu pocket radio. Dalam pembahasannya nanti akan dijabarkan mengenai konfigurasi bagian dalam perangkat IT tersebut (dengan metode asumsi menggunakan perangkat lain yang serupa) sehingga dapat diketahui bagaimana tata letak permesinan dan segala macam atribut dalaman sebuah perangkat IT. Nantinya, pembahasan ini juga akan menentukan bagaimana sebuah casing (dalam hal ini dari material limbah kayu industri) dapat menjadi sarana pelindung dan mengakomodasi bagian dalam dari sebuah perangkat IT dengan baik dan efisien. Proses dan hasil analisa sistem casing produk IT ini juga akan didasarkan pada dimensi produk acuan studi kasus yang diangkat, yaitu produk Pure Pocket DAB 1500 yang akan digunakan sebagai sarana metode asumsi dalam hal dimensi bagian dalam sebuah produk pocket radio. Pembahasan mengenai sistem casing pocket radio meliputi beberapa hal, di antaranya adalah konfigurasi peletakan komponen dalaman radio, struktur dan konstruksi casing, serta sistem sambungan dan kuncian pada casing itu sendiri. Penjelasan mengenai masing-masing hal tersebut akan diuraikan dalam pembahasan berikut.

Konfigurasi Peletakan Komponen Dalaman Radio

Pembahasan mengenai konfigurasi peletakan komponen dalaman radio ini didasarkan pada penggunaan metode asumsi, yaitu mengasumsikan bagaimana konfigurasi

Page 10: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

peletakan komponen-komponen pada bagian permesinan sebuah DAB pocket radio dengan menganalisa peletakan komponen pada perangkat lain yang sejenis. Hal ini dilakukan karena produk DAB pocket radio merupakan produk masa depan di Indonesia. Sistem penerimaan sinyal DAB (Digital Audio Broadcasting) di Indonesia sedang dikembangkan dan akan mulai diluncurkan pada kisaran tahun 2011 – 2012 nanti.

DAB pocket radio memiliki komponen permesinan antara lain :

a. Display b. Tombol c. Plat PCB mesin utama d. Plat PCB tombol e. Antenna f. Kabel-kabel Perangkat yang digunakan sebagai media asumsi dalam pembahasan ini adalah produk SS-60 AM/ FM Pocket Radio, yaitu sebuah perangkat radio berskala pocket dengan receiver sinyal radio AM/FM. Berikut tampilan perangkatnya :

Gambar 5 : SS-60 AM/ FM Pocket Radio, produk asumsi untuk acuan konfigurasi

Perangkat ini menggunakan casing dari material plastik. Sistem peletakan komponennya menggunakan sekrup kecil dan mounting perekat. Berikut konfigurasi dan sistem peletakan komponennya :

Page 11: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Gambar 6 : Komponen utama berupa plat PCB diletakkan dengan sistem sekrup

Gambar 7 : Komponen speaker-active dan antenna dipasang dengan mounting perekat (nantinya untuk produk DAB pocket radio, mounting perekat digunakan sebagai sistem peletakan display),

sedangkan kabel dililit sedemikian rupa hingga terpasang rapi. Dari analisa peletakan komponen dalaman produk SS-60 AM/ FM Pocket Radio, dapat ditentukan sistem-sistem peletakan permesinan pada DAB pocket radio yang akan dirancang, yaitu sistem sekrup dan mounting perekat. Nantinya, sistem sekrup digunakan untuk pemasangan mesin utama radio, yaitu plat PCB, plat PCB untuk tombol, dan antena, sedangkan sistem mounting perekat digunakan untuk pemasangan display, tombol, dan jack input/ output. Lebih lanjut akan dijelaskan dalam proses assembling pada pembahasan studi dan analisa proses produksi.

sekrup

mounting perekat

peletakan kabel

Page 12: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Struktur dan Konstruksi Casing Pocket Radio

Material limbah kayu untuk perancangan tampilan casing DAB pocket radio pada proyek ini memiliki tantangan tersendiri dalam hal struktur dan konstruksi. Tidak seperti material plastik maupun aluminium yang pada umumnya digunakan sebagai material casing produk IT yang dibentuk dengan sistem cetakan dan memiliki kekuatan struktur dari olahan bentuk cetakannya tersebut, material kayu membutuhkan kekuatan dari material itu sendiri untuk membangun struktur dan konstruksi yang ia bangun. Oleh karena itu, diperlukan pengolahan bentuk dan susunan material yang mampu membuat material alam ini menjadi sebuah struktur dan konstruksi sebuah casing produk IT yang kokoh. Ada dua faktor yang mempengaruhi kekokohan struktur dan konstruksi casing produk IT (DAB pocket radio) dengan material limbah kayu industri ini, antara lain akan diuraikan pada pembahasan berikut. 1. Ketebalan material (telah diuraikan dalam pembahasan studi dan analisa material) 2. Penyusunan konstruksi material

Sistem Sambungan dan Kuncian Pocket Radio

Sistem sambungan dan kuncian pada casing DAB pocket radio dirancang dengan pertimbangan faktor material (limbah kayu) dan kekuatan. Berikut beberapa analisa sistem sambungan dan kuncian DAB pocket radio dalam bentuk sketsa 3 dimensi.

Gambar 8 : Contoh rancangan sistem sambungan casing DAB pocket radio

Studi dan Analisa Tema dan Estetika (Karakteristik Estetika Desain dengan Pendekatan Tema

Retro Tahun ‘80an)

Analisa ini bertujuan untuk menguraikan tema yang diangkat dalam penelitian ini (retro) sehingga dapat ditemukan karakter estetika yang nantinya akan diimplementasikan pada produk yang akan dirancang (casing produk IT). Penentuan karakter akan dilakukan dengan menguraikan bentukan-bentukan dan warna yang menjadi cirri khas tema retro yang bersangkutan.

Page 13: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Ada beberapa karakter tampilan desain yang cukup diminati akhir-akhir ini, diantaranya minimalis, grunge, modern, elegan, klasik, pop, dan retro4. Retro dapat diartikan sebagai "old fashioned" atau gaya lama - tetapi berbeda dengan klasik. Retro bisa diartikan sebagai desain yang mencerminkan karakter dan gaya hidup sesudah perang dunia ke dua, yaitu sekitar tahun 1940 hingga 1980. Mengapa retro? Pertanyaan tersebut merupakan salah satu pondasi utama proyek penelitian ini karena secara garis besar, retro merupakan tema yang akan diterapkan pada hasil akhirnya. Bagi sebagian orang, masa lalu menarik untuk dikenang dan ditampilkan kembali. Retro, atau dapat diartikan sebagai fenomena mengulang tren yang lalu menjadi bagian dari aplikasi desain. Dalam hal ini, retro yang merupakan produk masa lalu diasimilasikan dengan kebaruan yang merupakan produk kontemporer, tidak hanya mengusung semangat eklektik, revival, historisisme, rekonstruksi, dan duplikasi namun juga menciptakan sinergi unik untuk menarik perhatian. Pemilihan tema retro ini juga didasarkan pada kenyataan bahwa secara global, gaya hidup masyarakat dunia dipengaruhi oleh tren dan gaya fesyen. Sedangkan tren dan gaya fesyen sendiri memiliki para diktator yang mempengaruhinya. Dari fakta yang ada, dapat dirasakan bahwa dunia fesyen hampir selalu mengalami pengulangan. Siklus pengulangan tren fesyen terjadi dalam kurun waktu 30 tahunan5. Tren fesyen tahun ’70an akan kembali melejit di tahun 2000 dan akan kembali terulang di tahun 2030. Begitu pula seterusnya. Begitulah cara para diktator dunia fesyen mengatur alur tren. Mereka adalah para editor majalah fesyen, para desainer brand-brand ternama, bahkan para artis dan aktor yang sempurna. Berdasarkan siklus tersebut, penulis menentukan tema retro tahun ‘80an (30 tahun sebelum tahun 2010) pada penelitian ini. Tema tersebut nantinya akan diuraikan dari segi tampilan fisik berupa bentuk dan warna, untuk kemudian dianalisa untuk menentukan karakter estetika yang menjadi khas tema tersebut.

Gambar 9 : Image board fashion style a la tahun ‘80an

4 http://www.gravisware.com/tutorial/113-retro-style.html 5 http://groups.yahoo.com/group/landscape_40/message/470?var=1

Page 14: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Berdasarkan pemetaan yang dilakukan terhadap produk-produk retro tahun ‘80an dengan constraint-constraint yang ada, dapat diketahui secara garis besar bagaimana karakter bentuk dan warna produk retro yang beredar dan popular pada saat itu. Pada penerapannya, banyak bidang-bidang geometri secara utuh diaplikasikan. Seperti bentukan lingkaran penuh dan persegi panjang. Tarikan-tarikan garisnya pun banyak yang bergaya art deco, yaitu gaya tarikan garis lurus secara utuh, dan ada pula tarikan-tarikan garis lengkung seperti setengah lingkaran dan elips. Untuk produk elektronik, tarikan garis lurus dan bentukan geometri kotak lebih banyak dipakai, seperti terlihat pada gaya radio tua, perangkat komputer pada awal kemunculannya, kaset-kaset tape recorder, dan sebagainya. Untuk warna, berdasarkan pemetaan yang dilakukan terhadap penerapan warna pada produk retro tahun ‘80an, dapat diketahui bahwa karakter tema retro mengadopsi tampilan warna-warna menyala dengan perpaduan yang kontras. Kombinasi warna biru, kuning, merah, dan hijau yang dikomposisikan menjadi perpaduan warna kontras yang menarik. Begitu pula komposisi warna pada mix and match fashion item. Warna-warna menyala dipadu padankan menjadi komposisi yang ramai dan eye catching.

Analisa Proses Produksi

Analisa ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan produk hasil proyek penelitian dan perancangan ini (casing produk IT) dalam hal produksi. Proses produksi yang akan dijelaskan dalam pembahasan ini dimulai dari pemilihan material, pengolahan material, hingga material tersebut menjadi sebuah bentukan produk riil yang diinginkan (rancangan tampilan casing produk IT). Hasil dari analisa ini nantinya akan mengarah pada penentuan estimasi harga produk berdasarkan biaya produksi. Proses produksi rancangan tampilan casing DAB pocket radio pada proyek penelitian dan perancangan ini dibagi mencadi beberapa tahapan, antara lain : a. Tahap desain final b. Tahap material c. Tahap pengolahan material d. Tahap finishing material e. Tahap assembling f. Tahap trial and error g. Tahap packaging

Proses produksi diawali dengan tahap desain final. Dalam tahapan ini, desain terpilih telah divisualisasikan ke dalam bahasa gambar kerja sebagai pedoman dan ke dalam bahasa 3D modeling sebagai bahan pengolahan material menggunakan perangkat mesin CNC (Computer Numerical Controlled). Setelah desain final siap diproses, tahapan selanjutnya adalah pemilihan material. Dalam tahapan ini, dilakukan pemilihan material limbah kayu jati dan pinus (jenis kayu terpilih berdasarkan studi dan analisa material) berdasarkan dimensi, corak, tekstur, dan warna. Pemilihan material berdasarkan dimensi (seperti telah dijelaskan sebelumnya dalam studi dan analisa material) bertujuan agar penggunaan material lebih efisien dengan memilih material yang dimensinya mendekati dimensi produk yang akan diproduksi. Sedangkan pemilihan material berdasarkan corak, tekstur, dan warna berhubungan dengan segi

Page 15: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

estetika dari hasil produksi nantinya. Pemilihan ini memastikan agar kombinasi material yang akan digunakan untuk memproduksi satu buah prototip memiliki corak, tekstur, dan warna dengan komposisi yang seimbang, sehingga hasil produksi nantinya akan memiliki karakter estetika yang baik. Proses terakhir dari tahapan ini adalah standarisasi dimensi material, yaitu menyamakan dimensi dari limbah-limbah kayu terpilih hingga siap diproses. Tujuan dari proses ini adalah untuk memudahkan proses produksi pada tahapan selanjutnya. Setelah desain final dan material penyusun siap diproses, tahapan selanjutnya adalah memproses bahan-bahan tersebut. Proses dilakukan dengan menginput file 3D modeling ke dalam komputer yang terintegrasi dengan mesin CNC dan menempatkan material limbah kayu yang telah disiapkan ke dalam mesin CNC. Tahapan ini menghasilkan bentukan rancangan tampilan casing berupa prototip mentah. Dari hasil olahan tersebut, kemudian dilakukan uji kekuatan untuk menentukan apakan proses produksi dapat dilanjutkan atau tidak. Faktor kegagalan pada tahapan ini terletak pada kualitas material yang diproses. Jika hasil uji kekuatan dirasa gagal, maka proses kembali pada tahapan pemilihan material. Namun jika dirasa berhasil, maka proses produksi dilanjutkan pada tahapan detailing dan finishing material. Finishing material dilakukan dengan metode spraying (semprot) menggunakan mesin kompresor. Hal ini bertujuan agar hasil finishing lebih merata dan presisi. Finishing material pada proyek ini (sesuai dengan hasil pemilihan pada studi dan analisa pengolahan material limbah kayu industri) menggunakan bahan varnish/ pelitur dengan campuran air (water-base). Tahapan selanjutnya (setelah rancangan tampilan casing dengan material limbah kayu telah selesai diproses dan difinishing) adalah proses assembling (perangkaian) mesin radio dengan casing tersebut hingga dihasilkan sebuah perangkat yang siap digunakan. Kemudian perangkat jadi tersebut diuji coba melalui proses trial and error untuk uji coba sistem hingga siap dikemas dengan packaging yang terintegrasi dan dipasarkan.

HASIL Berdasarkan hasil studi dan analisa yang telah dilakukan di dalam bab pembahasan sebelumnya, akan didapatkan gambaran awal desain sebagai output dari proyek penelitian dan perancangan ini. Gambaran desain tersebut divisualisasikan dengan sketsa-sketsa awal yang bertujuan sebagai media brainstorming ide bentuk yang akan dikembangkan. Kemudian, dari hasil brainstorming ide bentuk yang dihasilkan, dilakukan pemilihan acak oleh penulis untuk memilih alternatif-alternatif desain yang nantinya akan dipilih salah satunya sebagai desain final yang akan dikembangkan. Analisa Pemilihan Alternatif Analisa ini bertujuan untuk menentukan desain yang akan dikembangkan berdasarkan alternatif-alternatif desain yang telah dibuat. Dalam analisa ini, akan dilakukan penilaian terhadap alternatif-alternatif desain (hasil dari seleksi sketsa awal) berdasarkan beberapa kriteria/ parameter pengembangan desain dan konsep desain yang telah dirangkum menjadi poin-poin kriteria, antara lain :

a. Kesesuaian estetika desain dengan konsep (retro) yang disesuaikan dengan tren produk Information Technology saat ini

Page 16: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

b. Kenyamanan pengguna dalam penggunaan produk (ergonomi dan user interface) c. Kemudahan sistem assembling produk d. Kemudahan aplikasi teknologi pengolahan material (kayu) terhadap bentukan desain

(kemudahan proses produksi)

Alternatif-alternatif desain yang dihasilkan kemudian dinilai dengan tabel pemilihan alternatif. Skala penilaian berada pada rentang nilai 1 (nilai terrendah) sampai 4 (nilai tertinggi), dimana tiap nilai angka pada tiap kriteria/ parameter memiliki definisi tersendiri. Pembobotan yang dilakukan tetap dengan prioritas terbesar pada kesesuaian estetika desain dengan konsep (retro) dan diikuti berurutan oleh kriteria/ parameter penilaian yang lain. Definisi tiap-tiap nilai angka pada tiap kriteria/ parameter dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 1 : Definisi tiap-tiap nilai angka pada tiap kriteria/ parameter

KRITERIA/ PARAMETER

DEFINISI TIAP NILAI ANGKA

1 2 3 4 Kesesuaian estetika desain dengan konsep (retro) yang disesuaikan dengan tren produk Information Technology saat ini

Bentuk produk dinamis dan memiliki banyak tarikan-tarikan garis tambahan yang mempertajam karakter produk

Bentuk produk terlalu memiliki ciri khas produk modern

Bentuk produk geometris namun memiliki komposisi bentuk yang datar-datar saja (monoton)

Bentuk produk geometris dengan komposisi bentuk yang menggabungkan bentukan-bentukan yang kontras namun tetap menghasilkan sebuah kesatuan bentuk yang baik dan memiliki ciri khas khusus produk retro

Kenyamanan pengguna dalam penggunaan produk

Bentuk produk yang terlalu unik sehingga tidak nyaman dipegang dan digenggam

Bentuk produk memiliki tarikan garis tajam sehingga kurang nyaman dipegang

Bentuk produk memiliki tarikan garis yang sederhana sehingga nyaman dipegang, namun diperuntukkan untuk satu tangan saja

Bentuk produk memiliki tarikan garis yang sederhana sehingga nyaman dipegang, terutama dengan 2 tangan (agar lebih stabil)

Page 17: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Kemudahan sistem assembling produk

Bentuk produk terlalu unik sehingga menjadi rumit untuk merangkainya

Bentuk produk unik sehingga akan memperrumit proses perangkaian

Bentuk produk memiliki tarikan garis yang sederhana namun memiliki atribut dengan bentuk-bentuk yang unik

Bentuk produk memiliki tarikan garis yang sederhana dengan atribut-atribut yang sederhana pula

Kemudahan aplikasi teknologi pengolahan material (kayu) terhadap bentukan desain (kemudahan proses produksi)

Bentuk produk terlalu unik sehingga menjadi rumit untuk membentuk gambar geometri dan gambar geometri siap proses

Bentuk produk unik sehingga akan memperrumit proses pembentukan geometri awal

Bentuk produk memiliki tarikan garis yang sederhana namun memiliki atribut dengan bentuk-bentuk yang unik

Bentuk produk memiliki tarikan garis yang sederhana dengan atribut-atribut yang sederhana pula

Nantinya, berdasarkan tabel pemilihan alternatif yang telah disusun oleh penulis, dapat ditarik kesimpulan mana alternatif bentuk yang memiliki nilai tertinggi dalam pemilihan. Hal ini berdasarkan penilaian yang didasarkan pada definisi tiap nilai angka yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa alternatif bentuk tersebut memiliki definisi : produk dengan bentuk geometris yang memiliki komposisi bentuk yang menggabungkan bentukan-bentukan yang kontras namun tetap menghasilkan sebuah kesatuan bentuk yang baik dan memiliki ciri khas produk retro, memiliki tarikan garis yang sederhana sehingga nyaman dipegang, terutama dengan 2 tangan (agar lebih stabil), dan memiliki tarikan garis yang sederhana dengan atribut-atribut yang sederhana pula sehingga mudah diproduksi dan dirangkai. Dengan demikian, untuk proses selanjutnya, terpilihlah alternatif bentuk tersebut sebagai desain yang akan dikembangkan pada proyek ini. Aplikasi Grafis Pada Produk Penelitian ini mengusung konsep retro tahun ‘80an. Dari batasan tersebut, maka penulis mengarahkan desain hasil dari penelitian ini ke arah produk yang memiliki kesan retro tahun ‘80an. Misal untuk produk pocket radio. Radio identik dengan musik. Dari fakta tersebut, dipilihlah ikon-ikon musik pada era tahun ‘80an (sesuai konsep yang diangkat, retro tahun ‘80an) sebagai konsep grafis yang akan diaplikasikan pada produk casing pocket radio dari bahan kayu pada penelitian ini. Ikon yang akan dipilih dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis kelamin sebagai pembeda antara seri pengguna pria dan wanita. Selain itu, serial juga akan dibedakan berdasarkan warna produk : dominan gelap (kayu jati) untuk pengguna pria dan dominan terang (kayu pinus) untuk pengguna

Page 18: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

wanita. Michael jackson dan Madonna terpilih karena mereka merupakan ikon pop terbaik versi pria dan wanita pada tahun ‘80an6. Selanjutnya, serial akan berlanjut ke arah ikon-ikon musik pada tahun ‘80an sesuai dengan genre seperti jazz, rock, country, dll dengan tujuan agar calon pengguna dapat menentukan sendiri serial produk yang sesuai dengan jenis kelamin dan genre musik yang mereka gandrungi.

Gambar 10 : Figur Michael Jackson dan Madonna sebagai ikon pop tahun ‘80an sebagai contoh grafis yang akan diaplikasikan pada produk casing pocket radio dari bahan kayu

KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Sejauh proses yang telah ditempuh oleh penulis dalam menyelesaikan proyek penelitian dan perancangan ini melalui berbagai macam studi, analisa, dan uji coba, dapat disimpulkan beberapa hal yang telah dicapai, diantaranya adalah :

1. Ketentuan jenis limbah kayu yang digunakan (kayu jati dan kayu pinus) serta dimensi limbah kayu yang akan diolah (potongan kayu dengan dimensi panjang/ lebar antara 10 – 40 cm).

2. Proses pengolahan material limbah kayu (teknologi mesin CNC (Computer Numerical Controlled)).

3. Material finishing yang akan digunakan (Propan Polyurethane Wood Finish Clear Dof). 4. Ketebalan minimal material kayu yang akan digunakan (3 mm dengan konstruksi). 5. Ciri khas produk retro (memiliki tampilan warna-warna yang kontras dan mencolok).

6 http://bestuffs.com

Page 19: PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN … · Tujuan . Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, diantaranya adalah : a. Menentukan metode pemanfaatan dan pengolahan limbah kayu

Saran Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan jurnal penelitian ini. Untuk itu di sini penulis akan menyertakan poin-poin bagian yang dirasa kurang sebagai saran untuk dapat memenuhi segala aspek yang dibutuhkan untuk kesempurnaan proyek penelitian dan perancangan dengan judul ‘PEMANFAATAN LIMBAH KAYU UNTUK PERANCANGAN CASING PRODUK INFORMATION TECHNOLOGY DENGAN PENDEKATAN KONSEP RETRO’ ini. Kelengkapan bagian-bagian yang kurang tersebut akan disertakan sebagai kelanjutan dari proyek ini pada kesempatan berikutnya. Hal-hal yang dirasa kurang tersebut antara lain :

1. Metode standarisasi corak, tekstur, dan warna material kayu (limbah kayu) berdasarkan faktor-faktor teknis dan non-teknis yang diberlakukan pada material tersebut.

2. Tindakan antisipasi terhadap ketersediaan limbah kayu industri sebagai material yang digunakan pada proyek ini, dengan kemungkinan besarnya permintaan pasar terhadap produk IT dengan casing dari material kayu yang dihasilkan oleh proyek ini.

3. Peninjauan terhadap jenis kayu lain selain jenis kayu terpilih (jati dan pinus) yang potensial sebagai material substitusi dengan pertimbangan ketersediaan, kualitas, dan kemudahan dalam penanaman kembali serta jangka waktu tumbuhnya.

4. Peninjauan terhadap metode lain selain metode terpilih (penggunaan teknologi mesin CNC) untuk pengolahan material kayu menjadi sebuah rancangan tampilan casing produk IT.

5. Eksperimen terhadap berbagai jenis sistem casing dan sistem assembling komponen produk IT pada casing dengan menggunakan batasan-batasan material dan metode pengolahan terpilih.

6. Penerjemahan tema retro ke dalam karakteristik estetika (bentuk dan warna) produk yang dirancang dengan batasan penggunaan material kayu.

7. Analisa mengenai bentuk dan sistem packaging bertema yang terintegrasi dengan produk hasil proyek ini.

8. Analisa lebih dalam lagi mengenai proses produksi yang akan diterapkan dengan batasan material, metode pengolahan material, metode finishing material, metode assembling komponen, hingga metode pengemasan produk, hingga dapat diestimasikan ke arah biaya produksi yang akan menentukan harga jual produk hasil proyek ini.

DAFTAR RUJUKAN/ PUSTAKA Buku Sudarmaji (1993). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995) : 839 Laporan/ Studi Ramadhan, Gilang (2010). Hasil Studi Lapangan. Pusat Penampungan Limbah Kayu

Industri Gresik. Jawa Timur Aldila (2010). Laporan Tugas Akhir. Desain Mainan Figur dengan Pemanfaatan

Limbah Kayu. Program Studi Desain Produk, Jurusan Desain Produk Industri ITS. Surabaya.