20
PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN PERBAIKAN ERROR SISTEM PADA SISTEM OPERASI WINDOWS NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Sofyan Ibnu Aziz 09.12.3761 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN PERBAIKAN ERROR SISTEM PADA

SISTEM OPERASI WINDOWS

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Sofyan Ibnu Aziz

09.12.3761

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2013

Page 2: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi
Page 3: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

BATCH PROGRAMMING UTILIZATION FOR MAKING DETECTION AND REPAIR

ERROR SYSTEM APLICATION ON WINDOWS OPERATING SYSTEM

PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI

PENDETEKSI DAN PERBAIKAN ERROR SISTEM PADA SISTEM OPERASI

WINDOWS

Sofyan Ibnu Aziz

Andi Sunyoto

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Batch Programing is a scripting features that exist on the Windows operating

system. If optimized functionality and usefulness Batch Programing can actually be used

for making windows applications easily and quickly, but in fact the language is rarely

used. Then the Windows XP operating system itself is currently the most widely used.So

it has always been the main target of the virus is often accompanied by the spread of

damage and modify the function of the Windows virus in the interests of defense. While

many existing antivirus only serves to clean the virus files regardless of effect

damage. Therefore by using Batch Programing made an application to repair damage

caused by viruses.

Most of the virus to maintain itself by modifying the registry on Windows, so it is

necessary to address the research by gathering as many types of damage and the

possibility of registry modifications made by a virus which then made application to the

registry program to return to normal. The application is also accompanied by a menu

option so that users can determine repair options as desired.

Then with the help of Visual Basic 6.0 as additional software for building the

registry cleaner, and AutoPlay Menu Builder applications as making menu-based GUI

(Graphical User Interfaces) then on Batch Programming problem which does not support

the menu GUI (Graphical User Interfaces) can be resolved. And with the help of NirCmd

as an addition to the basic functions and Batch Programming Quick Batch File Compiler

as the programming language compiler Batch Programing can be more useful and

reliable.

Keywords: Batch Programing, virus, windows, Registry, Autoplay Menu Builder, Visual

Basic 6.0, NirCmd, Quick Batch File Compiler

Page 4: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

1

1. Pendahuluan

Saat ini sebagian besar komputer yang ada di dunia ini menggunakan sistem

operasi Windows dari Microsoft. Hal ini disebabkan karena Windows adalah sistem

operasi yang lebih cepat berkembang dan mudah digunakan dibandingkan sistem

operasi lainnya. Hal tersebut juga bisa disebabkan karena sebagian besar orang sudah

terbiasa menggunakan sistem operasi ini sejak awal diperkenalkannya sistem komputer

modern.

Kemudian dikarenakan sistem operasi windows adalah sistem operasi yang banyak

dipakai oleh sebagian besar pengguna komputer di dunia maka muncul suatu

permasalahan umum pada sistem operasi ini, yaitu seringnya sistem operasi ini menjadi

sasaran empuk bagi para pembuat Virus komputer.

Virus biasanya akan merusak atau menon-aktifkan fungsi-fungsi yang telah

disediakan pada sistem operasi windows yang kemungkinan bisa dimanfaatkan oleh

pengguna komputer untuk mematikan atau menghalangi maksud dan tujuan dari virus

tersebut. Untuk itu dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mengambil judul

“Pemanfaatan Batch Programming Untuk Pembuatan Aplikasi Pendeteksi Dan Perbaikan

Error Sistem Pada Sistem Operasi Windows”.

2. Landasan Teori

2.1. Definisi Virus Komputer

Istilah computer virus pertama kali digunakan oleh (Cohen F, 1984) dalam

papernya yang berjudul ‘Computer Viruses – Theory and Experiments’. Berikut kutipan

definisi yang diberikan oleh Fred Cohen dalam paper tersebut:

“We define a computer ‘viruses’ as a program that can ‘infect’ other programs by

modifying them to include a possibly evolved copy of itself. With the infection property, a

virus can spread throughout a computer system or network using the authorizations of

every user using it to infect their programs. Every program that gets infected may also act

as a virus and thus the infection grows.”

Maka, menurut definisi yang diberikan di atas kita dapat menggaris-bawahi

beberapa sifat dasar virus komputer yaitu: mempunyai kemampuan untuk menjangkiti

(menginfeksi) program lain dan menyebar. Pada dasarnya penggunaan istilah virus

dikarenakan adanya kesamaan dalam hal sifat antara virus komputer dengan virus yang

kita kenal dalam dunia fisik. Di mana keduanya memiliki dua tujuan yaitu: untuk bertahan

hidup dan bereproduksi.

2.2. Sistem Operasi Windows

Page 5: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

2

Sistem operasi Windows telah berevolusi dari MS-DOS, sebuah sistem operasi

yang berbasis modus teks dan command-line. Windows versi pertama, Windows Graphic

Environment 1.0 pertama kali diperkenalkan pada 10 November 1983, tetapi baru keluar

pasar pada bulan November tahun 1985 yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan

komputer dengan tampilan bergambar. Windows 1.0 merupakan perangkat lunak 16-bit

tambahan (bukan merupakan sistem operasi) yang berjalan di atas MS-DOS (dan

beberapa varian dari MS-DOS), sehingga ia tidak akan dapat berjalan tanpa adanya

sistem operasi DOS. Versi 2.x, versi 3.x juga sama. Beberapa versi terakhir dari Windows

(dimulai dari versi 4.0 dan Windows NT 3.1) merupakan sistem operasi mandiri yang

tidak lagi bergantung kepada sistem operasi MS-DOS. Microsoft Windows kemudian bisa

berkembang dan dapat menguasai penggunaan sistem operasi hingga mencapai 90%.

2.3. Windows Registry

Registry dalam Windows NT, Windows 2000, Windows XP dan Windows Server

2003 terbagi secara logis ke dalam lima buah anak pohon (subtree), yang setiap pohon

tersebut mengandung kumpulan kunci (key) dan anak kunci (subkey) yang disusun

secara hierarkis. Susunan ini sama dengan susunan direktori dalam sistem berkas.

Sementara itu, secara fisik, registry terdiri atas beberapa berkas yang disebut sebagai

hive dan berkas catatan transaksi (transaction log) untuk setiap hive-hive tersebut yang

disimpan di dalam direktori %systemroot%\system32\config.

Struktur registry agak mirip dengan struktur direktori dalam sistem berkas. Selain

itu, registry juga dapat diakses dengan menggunakan sintaksis yang sama dengan cara

mengakses berkas, dengan menggunakan karakter garis miring terbalik (backslash)

untuk menandakan tingkatan hierarkis.

2.4. Batch Programming (Windows CMD Shell Scripting)

Batch Programing atau yang biasa disebut Windows CMD Shell scripting adalah

suatu bahasa pemrograman yang dibuat dan disusun dari kumpulan baris perintah

secara berurutan yang ditulis dan disimpan pada plain teks untuk kemudian dikirimkan ke

interpreter internal pada windows sebagai penterjemah agar perintah-perintah tersebut

bisa dimengerti oleh sistem operasi. Awal mula perkembangan bahasa ini dimulai pada

era pemrograman di sistem operasi DOS (Disk Operating System) yg berbentuk sistem

command-line atau baris perintah, jadi fungsi-fungsi perintah utama pada DOS juga

hampir sama dengan Batch programing saat ini. bahasa ini terus berkembang seiring

diciptakannya Sistem Operasi Windows yang lebih baru.

2.5. Batch File

Page 6: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

3

Batch File adalah file teks sederhana yang berisi beberapa baris perintah yang

dijalankan secara berurutan, satu demi satu. File-file ini memiliki ekstensi khusus BAT

atau CMD. File jenis ini diakui dan dilaksanakan melalui sebuah antarmuka (kadang-

kadang disebut shell) yang disediakan oleh sistem penerjemah. Pada Windows XP /

Vista perintah juru bahasa tersebut adalah file cmd.exe.

3. Analisis Dan Perancangan Sistem

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh

ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhan-

kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Dalam analisis pengidentifikasi masalah merupakan tahap awal yang harus

dilakukan. Masalah yang didefiniskan sebagai suatu hal yang menghambat proses untuk

mencapai tujuan. Permasalahan yang ada harus ditindak lanjuti untuk ditemukan

pemecahannya sebagai suatu alternatif agar suatu sistem dapat berjalan sesuai yang

diinginkan dan tujuan sistem dapat tercapai. Hal-hal yang akan dianalisis pada tahap

analisis sistem ini adalah analisis masalah, analisis kebutuhan data, analisis prosedur,

analisis basis data, dan analisis kebutuhan nonfungsional.

3.2. Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka dapat diketahui masalah-

masalah yang terdapat dalam pembangunan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun aplikasi dengan memanfaatkan Batch

Programming/Windows Shell Scripting yang mudah dimengerti dan

digunakan user.

2. Bagaimana agar pemanfaatan Batch Programming/Windows Shell

Scripting mendapatkan hasil akhir yang optimal.

3.3. Analisis Kebutuhan Sistem

Analisis kebutuhan perangkat keras berikut tidaklah mutlak dan bukan merupakan

spesifikasi minimal yang harus digunakan pada penelitian ini.

3.3.1. Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 unit komputer

dengan spesifikasi :

1. Proccessor : Intel® Celeron® 1.60 GHz

2. Memory : 512 MB

Page 7: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

4

3. Vga : Intel® 945 Express Chipset Family

4. Harddisk : 80 GB

5. Monitor : Plug and Play Monitor

6. Keyboard, Mouse, dan Speaker Standard

3.3.2. Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Windows XP Pro SP2

2. Notepad++ v4.6

3. Nircmd v2.5

4. Autoplay Menu Builder v5.6

5. Quick Batch file Compiler v2.1.7

6. Micorosoft Visual Basic 6.0

3.4. Perancangan Sistem

Bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan dan memberikan

kerangka kerja bagi para pengembang sistem untuk proses kinerja sistem.

3.4.1. Perancangan Flowchart

Page 8: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

5

Gambar 3.0 Flowchart Program Utama

3.4.2. Perancangan Data Flow Diagram (DFD)

3.4.2.1. DFD Level 0

Page 9: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

6

Gambar 3.1 DFD Level 0

3.4.2.2. DFD Level 1

User

1

Scan/Intro

2

Repair 1

3

Repair 2

4

More Tools

Data registry user

1. Data System Repair

2. Data Internet Explorer

Repair

3. Data System Hidden

Resetter

4. Data Drive Customize

Data System OS Windows

Hasil Laporan

Data laporan registry user

1. Data Laporan System

Repair

2. Data Laporan Internet

Explorer Repair

3. Data Laporan System

Hidden Resetter

4. Data Laporan Drive

Customize

Data Lporan System OS

Windows

Data More Tools Laporan Data More Tools

Gambar 3.2 DFD Level 1

3.4.2.3. DFD Level 2 Proses 1

Page 10: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

7

Gambar 3.3 DFD Level 2 Proses 1

3.4.2.4. DFD Level 2 Proses 2

Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 2

3.4.2.5 DFD Level 2 Proses 3

Page 11: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

8

Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 3

4. Pembahasan

4.1 Implementasi

4.2 ScreenShot Desain Tampilan Dan Pembahasan

4.2.1. Tampilan Splash Screen Dan Halaman Pembuka (Intro)

Tampilan Splash ini akan muncul pertama kali saat aplikasi ini dieksekusi, layar ini

berfungsi sebagai peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi kesalahan apabila

program dijalankan pada lingkup OS selain Windows XP. Splash ini akan masuk ke

dalam program aplikasi dalam waktu 15 detik apabila tidak segera menekan tombol Esc

pada keyboard

Gambar 4.2 Tampilan Splash

Sesuai dengan namanya halaman ini berfungsi sebagai pembuka pada aplikasi

yang berisi tentang pengenalan dan fungsi dari aplikasi. Sebagai halaman pembuka

tentunya harus mempunyai suatu menu pilihan yang berfungsi untuk mengarahkan user

Page 12: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

9

agar dapat menuju ke menu yang lain. Dibawah ini adalah hasil screenshot tampilan

Halaman Pengenalan yang terlihat pada gambar 4.3 yang disertai keterangan dari semua

fungsi tombol pada menu utamanya.

Pada halaman pengenalan ini terdapat registry cleaner yang berfungsi mendeteksi

dan memperbaiki segala kemnugkinan kerusakan atau kesalahan pada registry windows.

Registry cleaner tersebut merupakan program sederhana yang dibuat

menggunakan Visual Basic 6.0. penggunaannya cukup mudah hanya dengan tiga button

start, fix, dan close. Setelah tombol start di klik akan berubah menjadi stop seperti terlihat

pada gambar 4.4 di atas, lalu registry yang terdeteksi error akan ditampilkan pada

ListView dibawahnya. Klik-kanan untuk memilih “Select All” (centang semua), atau

“Unselect All” (Hapus semua centang).

Gambar 4.4 Screenshot Tampilan Registry Cleaner

4.2.2. Tampilan Halaman Sub-Menu Repair 1

Halaman ini lebih mengarah pada fungsi reparasi windows. Jadi halaman ini akan

berisi kumpulan tombol pilihan atau panel yang berfungsi untuk mengembalikan fitur

windows yang dirusak atau di disable oleh virus atau program aplikasi lain. disini

pengguna juga diberikan pilihan untuk dapat menyembunyikan fungsi-fungsi tersebut.

Hal ini dimaksudkan agar dapat dimanfaatkan oleh administrator komputer untuk

memberi batasan-batasan yang diijinkan dalam penggunaan suatu komputer.

Page 13: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

10

Gambar 4.7 Screenshot Tampilan Halaman Repair 1

4.2.3 Tampilan Halaman Sub-Menu Repair 2

Pada tampilan Sub menu ini juga terdapat kumpulan panel pilihan yang berfungsi

untuk mengaktifkan (enable) atau menonaktifkan (disable) 16 fungsi pada windows. Ke

16 fungsi diatas adalah merupakan beberapa fungsi cukup rentan perubahan yang bisa

diakibatkan oleh virus atau perubahan oleh aplikasi lain.

Berikut adalah hasil screenshot tampilan halaman sub-menu Repair 2 dapat dilihat

pada gambar 4.8 dibawah ini.

Page 14: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

11

Gambar 4.10 Screenshot Tampilan Halaman Repair 2

4.2.4. Tampilan Halaman Sub-Menu More Tools

Halaman ini berisi kumpulan aplikasi yang berlisensi gratis atau freeware yang

diantaranya berfungsi untuk management windows, maintenance windows, serta sistem

informasi pada sistem windows. Tampilan menu pada halaman ini cukup sederhana

yaitu hanya terdapat 12 tombol shortcut ke aplikasi-aplikasi yang telah dipilih dan

disediakan dalam paket aplikasi ini. Berikut adalah hasil screenshot tampilan halaman

sub-menu More Tools akan terlihat pada Gambar 4.13 dibawah ini.

Page 15: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

12

Gambar 4.13 Screenshot Tampilan Halaman More Tools

4.2.5. Tampilan Halaman Shortcut

Halaman ini mempunyai kriteria yang hampir sama dengan halaman More Tools.

Di halaman ini juga terdiri dari kumpulan 12 tombol shortcut yang disertai dengan tooltip

dan comment shower.

Perbedaannya terletak pada fungsi-fungsi tombol tersebut ditujukan untuk

mempermudah akses ke aplikasi perlengkapan yang sudah ada pada windows. Aplikasi-

aplikasi tersebut adalah aplikasi yang bisa dimanfaatkan untuk memaintenance dan bisa

juga untuk perlengkapan memantau sekaligus membasmi virus komputer.

Dibawah ini adalah screenshot tampilan Halaman Shortcut yang terlihat pada

gambar 4.14.

Page 16: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

13

Gambar 4.14 Screenshot Tampilan Halaman Shortcut

4.2.6. Tampilan Halaman About Me

Di halaman ini akan tampak sebuah tampilan yang didalamnya terdapat informasi

biodata tentang pembuat aplikasi Windows Maintenance pada penelitian ini. Tampilan

screenshot halaman “About Me” dapat dilihat pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Screenshot Tampilan Halaman About Me

Page 17: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

14

4.3 Pengujian Sistem

4.3.1. Black Box Testing

Pengetesan Black box testing ini dapat dilakukan untuk Interface perangkat lunak.

Test-case ini bertujuan untuk menjalankan fungsi perangkat lunak tentang cara

operasional. Pada Black box testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan

menjalankan atau mengeksekusi program aplikasi. Kemudian diamati apakah hasil dari

unit itu sesuai dengan proses yang diinginkan. Salah satu bentuk uji coba Black box

testing adalah validasi uji coba ini dinyatakan berhasil apabila fungsi-fungsi perangkat

lunak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Jika ada output yang tidak sesuai maka untuk menyelesaikannya, diteruskan

dengan pengujian yang kedua yaitu white box testing.

Gambar 4.16 Black box Testing

4.3.2. White Box Testing

White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul untuk

meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisi apakah ada kesalahan apa tidak.

Jika ada modul yang menghasilkan output yang tidak sesuai dengan proses, maka baris-

baris program akan dicek satu persatu dan diperbaiki, kemudian di-compile ulang.

Merujuk pada tujuan utama dibuatnya aplikasi ini yaitu untuk perbaikan Sistem

Operasi Windows dari kerusakan Virus, seharusnya pengujian dilakukan dengan sample

virus yang sebenarnya, akan tetapi dikarenakan setiap virus pasti mempunyai fungsi dan

Page 18: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

15

tujuan berbahaya yang bervariasi dengan memanipulasi segala sesuatu diluar manipulasi

sistem windows maka demi kelancaran pengujian akan dilakukan dengan cara simulasi.

Gambar 4.17 White box testing

5. Kesimpulan

Dalam proses penelitian dan pembuatan aplikasi perbaikan kerusakan windows

yang diakibatkan oleh infeksi virus dengan memanfaatkan bahasa pemrograman Batch

Programming dapat ditarik kesimpulan secara garis besar adalah:

1. Pemanfaatan bahasa pemrograman Batch Programming untuk pembuatan

aplikasi sederhana pada sistem operasi Windows dapat menjadi lebih cepat

dan lebih mudah. Hal ini dikarenakan struktur bahasanya yang ringkas,

sederhana dan mudah dipelajari.

2. Bahasa Batch Programing sangat mudah dan tepat untuk tujuan maintenance

pada sistem operasi Windows, sehingga bahasa ini sangat cocok bila

digunakan untuk menanggulangi permasalahan yang diakibatkan oleh infeksi

virus.

3. Aplikasi AutoPlay Menu Builder bisa dimanfaatkan untuk membuat tampilan

menu berbasis GUI (Graphical User Interfaces) pada pembuatan aplikasi Batch

Programming, sehingga masalah tentang Batch Programming yang tidak

mendukung menu GUI (Graphical User Interfaces) bisa teratasi.

4. Dengan bantuan NirCMD sebagai penambah fungsi dasar pada Batch

Programming serta Quick Batch File Compiler sebagai kompiler maka bahasa

Page 19: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

16

pemrograman Batch Programing bisa menjadi lebih bermanfaat dan dapat

diandalkan.

Page 20: PEMANFAATAN BATCH PROGRAMMING UNTUK PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI DAN …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.12.3761.pdf · 2013-07-26 · 2 Sistem operasi Windows telah berevolusi

17

DAFTAR PUSTAKA

Alfattah, Hanif. 2007, Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan Dan Organisasi Modern. Yogyakarta:

Andi Publisher.

Ashley J.S Mills. 2005. “Win32 Shell Scripting Tutorial”. The University Of

Birmingham.

http://www.csie.ntu.edu.tw/~r92092/ref/win32/win32scripting.html. Di akses

pada tanggal 15 Januari 2013.

Cohen, F. 1984. Computer Viruses – Theory and Experiments.

http://web.eecs.umich.edu/~aprakash/eecs588/handouts/cohen-

viruses.html. Di akses pada tanggal 23 Januari 2013.

Hendrawan, Leo. 2004. Virus Komputer: Sejarah Dan Perkembangannya. Skripsi.

Keamanan Sistem Informasi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Mulyono, A. 2007. Analisis Dan Perancangan Program Pengatur Konfigurasi

Registry Windows Menggunakan Visual basic 6.0. Skripsi. STMIK

AMIKOM YOGYAKARTA. Yogyakarta.