60
1 LAPORAN SEMENTARA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN ITS 2015 PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN AIR MELALUI PARAMETER BAKTERI COLIFORM Tim Pengabdi: Dr. rer.nat.Ir.Maya Shovitri, M.Si (Biologi/MIPA) Dr. Enny Zulaika, MP (Biologi/MIPA) N.D. Kuswytasari, S.Si, M.Si (Biologi/MIPA) Nur Hidayatul Alami, S.Si., M.Si (Biologi/MIPA) Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat No: 020728.164/IT2.11/PN.08/2015 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

1

LAPORAN SEMENTARA

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DANA BOPTN ITS 2015

PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN LINGKUNGAN

AIR MELALUI PARAMETER BAKTERI COLIFORM

Tim Pengabdi:

Dr. rer.nat.Ir.Maya Shovitri, M.Si (Biologi/MIPA)

Dr. Enny Zulaika, MP (Biologi/MIPA)

N.D. Kuswytasari, S.Si, M.Si (Biologi/MIPA)

Nur Hidayatul Alami, S.Si., M.Si (Biologi/MIPA)

Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat

No: 020728.164/IT2.11/PN.08/2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2015

Page 2: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

2

Page 3: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

3

DAFTAR ISI

Halaman

Judul 1

Halaman Pengesahan 2

Daftar Isi 3

Ringkasan 4

Summary 5

BAB I PENDAHULUAN 6

1.1 Latar Belakang 6

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan 7

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan 8

1.4 Target Luaran 9

BAB II STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN 10

BAB III CAPAIAN SEMENTARA

3.1 Kemajuan pelaksanaan pengabdian

3.2 Hasil pengabdian dan luaran yang telah diperoleh

3.3 Tahap yang masih harus diselesaikan

3.4 Kendala yang dihadapi dan solusinya 13

11

11

13

13

13

BAB IV KESIMPULAN SEMENTARA DAN RENCANA SELANJUTNYA 15

DAFTAR PUSTAKA 16

Lampiran I Daftar Capaian Sementara

Page 4: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

4

RINGKASAN

Seiring dengan peningkatan populasi penduduk di Indonesia, permasalahan pencemaran

lingkungan air terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sumber utama pencemaran

air adalah limbah domestik. Untuk menghindari dampak negatif akibat pencemaran

ligkungan air, maka masyarakat perlu mengenali kualitas air sekitar sebelum dimanfaatkan

sesuai peruntukannya. Pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi bukan hanya terpusat pada

lingkungan kampus, tapi juga harus dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat.

Pengembangan pengetahuan terkait deteksi pencemaran lingkungan air dan upaya

penanganannya telah banyak dilakukan di ranah perguruan tinggi. Pokok bahasan

pencemaran lingkungan dan upaya pelestariannya juga telah ada dalam kurikulum 2013

Sekolah Menengah Atas. Jurusan biologi diharapkan dapat diketahui dan dimanfaatkan

secara luas oleh masyarakat. Program pengabdian masyarakat ini difokuskan dengan

memberikan pengetahuan kepada guru – guru SMA di Surabaya dan sekitarnya terkait

metode – metode standart dalam melakukan deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui

parameter bakteri coliform. Pelaksanaan kegiatan “ Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran

Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri Coliform”, terdiri atas; penyusunan

modul,pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi hasil. Kegiatan dilaksanakan pada hari

sabtu, tanggal 29 Agustus 2015 dengan waktu pelaksanaan pukul 08.00 sampai dengan pukul

17.00 WIB. Setelah tahap pelaksanaan, akan dilanjutkan dengan tahap monitoring dan

evaluasi hasil.

Page 5: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

5

SUMMARY

Along with the increase in Indonesian population, the problem of water pollution continues to

increase from year to year. The main sources of water pollution are domestic waste. To avoid

the negative impact of pollution, the society needs to recognize the quality of surrounding

water before being used for their purpose. Implementation of the college is not just centered

on the campus, but also to be perceived usefulness to society. The development of knowledge

related to water pollution detection and treatment have been done in the realm of higher

education. The subject of environmental pollution and the activities to solve the problem has

existed in 2013 high school curriculum. Biology department are expected to be known and

widely used by the community. This community service program is focused to provide

knowledge to the high school teachers in Surabaya and surrounding areas related with a

standard method in the early detection of water pollution through the parameters of coliform

bacteria. Implementation of the "Teacher Training: Early Detection of Water Pollution

through Coliform Bacteria parameter", consisting of; preparation module, implementation,

monitoring and evaluations. The event was held on Saturday, August 29, 2015 at 08.00 to

17.00 pm. After the implementation step, activities will be followed by a step of monitoring

and evaluation.

Page 6: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peningkatan populasi penduduk di Indonesia membawa dampak signifikan terhadap

peningkatan pencemaran lingkungan air dari tahun ke tahun.Penurunan kualitas air akibat

pencemaran yang tidak cepat dideteksi dan ditangani akan mengakibatkan penurunan

ketersediaan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Bila kebutuhan air bersih

tidak terpenuhi maka berbagai permasalahan kesehatan akan muncul. Hal ini berdampak pada

peningkatan kasus – kasus kematian akibat cemaran lingkungan. Kantor Menteri Negara

Lingkungan Hidup tahun 1997, dalam neraca airnya menyatakan bahwa secara nasional

belum terjadi defisit air, tetapi khusus untuk Jawa, Bali sudah terjadi defisit tahun 2000 dan

tahun 2015 bertambah dengan wilayah Sulawesi dan NTT.

Dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP RI

No.82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, yang

dimaksud dengan pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat,

energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air

turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan

peruntukannya. Dalam hal ini, penyebab utama pencemaran air adalah akibat dari aktivitas

manusia. Diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan air

dengan tidak membuang limbah tanpa pengolahan langsung ke badan air.

Perguruan Tinggi sebagai satuan penyelenggara pendidikan tinggi mengemban 3 tugas

pokok yang termuat dalam Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu: pendidikan, penelitian, dan

pengabdian (PP. No. 60 Th. 1999). Pelaksanaan kegiatan perguruan tinggi bukan hanya

terpusat pada lingkungan kampus, tapi juga harus dirasakan kemanfaatannya bagi

masyarakat. Pengembangan pengetahuan terkait deteksi pencemaran lingkungan air dan

upaya penanganannya telah banyak dilakukan di ranah perguruan tinggi.

Salah satu pokok kajian laboratorium mikrobiologi jurusan biologi ITS adalah

berkaitan dengan deteksi pencemaran lingkungan air dan upaya penanganannya secara

biologis. Deteksi pencemaran lingkungan air menggunakan parameter mikrobiologis sering

digunakan untuk mengetahui pencemaran limbah domestik di perairan. Limbah domestik

berpotensi membawa berbagai jenis pathogen (virus, bakteri dan protozoa) yang

membahayakan manusia dan terkadang bagi biota laut. Penyebaran penyakit melalui air yang

diakibatkan oleh pencemaran domestik diantaranya adalah tifus, kolera, vibriosis, disentri dan

hepatitis (STERRIT & LESTER, 1988 dalam Darmayati et al., 2009). Bakteri koliform fekal

Page 7: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

7

(Fecal Coliform), misalnya Escherichia coli, dan koliform non fekal, misalnya Enterobacter

aerogenes merupakan bakteri-bakteri umum yang berasal dari kotoran hewan dan manusia.

Keberadaan kelompok bakteri itu mengindikasikan adanya cemaran limbah domestik dan

kemungkinan terikutnya bakteri – bakteri patogen ke badan air.

Pokok bahasan pencemaran lingkungan dan upaya pelestariannya telah ada dalam

kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas. Baik secara teoritis maupun praktek di lapangan,

para siswa telah dikenalkan upaya pencegahan, penyebab, dampak, akibat, dan cara

mengatasi pencemaran lingkungan. Upaya penyadaran masyarakat akan dampak negatif

pencemaran lingkungan air dapat dilakukan mulai dengan memberikan pengetahuan kepada

para siswa dan guru untuk selanjutnya diharapkan dapat diketahui dan dimanfaatkan secara

luas oleh masyarakat.

Jurusan biologi ITS turut berupaya melakukan transfer knowledge berkaitan dengan

deteksi dini pencemaran lingkungan air dan upaya mengatasinya kepada sekolah – sekolah di

lingkungan sekitar. Sehingga diharapkan ilmu pengetahuan yang dipelajari di perguruan

tinggi dapat dirasakan kemanfaatannya bagi masyarakat sekitar, juga sebagai deteksi awal

sehingga segera dapat dilakukan upaya penanganan permasalahan pencemaran air.

Terselenggaranya program pengabdian masyarakat ini akan menambah wawasan dan

pengetahuan para guru SMA dalam deteksi dini pencemaran lingkungan air. Bagi jurusan

biologi sendiri, adanya link institusi dengan pihak sekolah selaras dengan misi biologi untuk

membentuk jejaring kegiatan pendidikan untuk pengabdian kepada masyarakat.

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

Program pengabdian masyarakat ini difokuskan dengan memberikan pengetahuan

kepada guru – guru SMA di Surabaya dan sekitarnya (Gresik dan Sidoarjo) terkait metode –

metode standart dalam melakukan deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui parameter

bakteri coliform. Para guru akan diberi pengetahuan dasar deteksi dini monitoring kualitas air

dengan menggunakan agen mikrobiologis serta praktek langsung terkait metode standart

dalam analisis kualitas air secara mikrobiologis. Flow chart konsep kegiatan dapat dilihat

pada skema berikut :

Page 8: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

8

Gambar 1. Flow chart konsep kegiatan

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan

Tujuan program pengabdian IPTEK untuk masyarakat ini adalah:

1. Untuk membuka wawasan para guru biologi SMA terkait metode-metode deteksi dini

pencemaran lingkungan air secara mikrobiologis

2. Untuk melatih keterampilan dalam hal deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui

parameter bakteri coliform

3. Untuk menghasilkan media ajar biologi bagi siswa SMA yang berkaitan dengan deteksi

dini pencemaran lingkungan air

SMA SURABAYA SMA GRESIK SMA SIDOARJO

PELATIHAN GURU : DETEKSI DINI PENCEMARAN

LINGKUNGAN AIR MELALUI PARAMETER BAKTERI

COLIFORM

Pembekalan

pengetahuan deteksi

pencemaran

lingkungan air secara

mikrobiologis

Praktikum analisis

kualitas air secara

mikrobiologis

Monitoring dan

evaluasi hasil

Terbentuk link Jurusan Biologi

dan SMA - SMA

Page 9: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

9

Manfaat program pengabdian masyarakat ini bagi pihak sekolah adalah memperkaya

informasi dan pengetahuan terkait deteksi dini pencemaran lingkungan, dan bagi

pihak perguruan tinggi adalah terbentuknya link antara jurusan biologi ITS dengan

SMA – SMA di Surabaya

Dampak yang diharapkan dari terselenggaranya kegiatan ini adalah sebagai sarana

updating informasi masyarakat terkait pengenalan kualitas air melalui deteksi dini

secara mikrobiologis dengan bakteri coliform, dengan target edukasi adalah guru –

guru Sekolah Menengah Atas, yang nantinya dapat disampaikan kepada para siswa

hingga secara luas dapat diketahui oleh masyarakat, selain itu dampak yang

diharapkan adalah terbentuknya link institusi yang baik antara pihak perguruan tinggi

dengan sekolah.

1.4 Target Luaran

a. Bahan ajar deteksi dini pencemaran lingkungan air melalui parameter bakteri

coliform

b. Module

Page 10: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

10

BAB II

STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN

2.1 Strategi

Sasaran program pengabdian masyarakat ini adalah Sekolah Menengah Atas (SMA)

yang berlokasi di kota Surabaya dan sekitarnya (Gresik dan Sidoarjo). Kegiatan akan

dilaksanakan pada 3 waktu yang berbeda untuk 3 wilayah sekolah yang berbeda ( Surabaya,

Gresik, dan Sidoarjo). Jumlah total peserta guru biologi adalah kurang lebih 20 peserta. Pada

tahap awal akan dilakukan seleksi sekolah berdasarkan kriteria profil fisik sekolah, visi misi

sekolah yang berhubungan dengan kegiatan penanganan pencemaran lingkungan, dan profil

guru serta peserta didik.

2.2 Perencanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan “ Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air

melalui Parameter Bakteri Coliform”, terdiri atas;

1.Penyusunan modul

2.Pelaksanaan, terdiri atas : pembekalan pengetahuan deteksi pencemaran lingkungan air

secara mikrobiologis dan praktikum analisis kualitas air secara mikrobiologis

3.Monitoring dan evaluasi hasil

Rincian dari tiap tahapan dijelaskan sebagai berikut:

1. Penyusunan modul dilakukan oleh tim dosen dari laboratorium mikrobiologi pada bulan

ke-2. Materi pelatihan terdiri atas: Karakteristik limbah pemcemar lingkungan air,

metode metode deteksi pencemaran lingkungan air secara mikrobiologis, dan prinsip uji

coliform.

2. Pelaksanaan kegiatan: Pembekalan materi terkait dilakukan selama 4x60 menit oleh

pemateri. Praktikum analisis kualitas air dilakukan selama 4x60 menit. Tempat

pelaksanaan di Jurusan Biologi Gedung H Kampus ITS Sukolilo Surabaya.

3. Monitoring dan evaluasi dilakukan setelah kegiatan selesai dilakukan.

Page 11: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

11

BAB III

CAPAIAN SEMENTARA

3.1 Kemajuan pelaksanaan pengabdian

Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 29 Agustus 2015 dengan waktu

pelaksanaan pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB. Pembekalan materi berlangsung

di ruang Sidang Jurusan Biologi FMIPA ITS dan praktikum uji MPN dilaksanakan di

ruang laboratorium mikrobiologi. Tim pengabdi adalah dosen dengan dibantu laboran dan

mahasiswa (Tabel 3.1, 3.2 dan 3.3).

Tabel 3.1 Tim pengabdi dari dosen

NO NAMA Kompetensi

Alokasi

Waktu

(Jam/Minggu)

Tanggung Jawab

1 Dr. rer. nat. Ir. Maya

Shovitri, M.Si

Bakteriologi 10 1. Mengkoordinasi perencanaan

dan pelaksanaan kegiatan

pengabdian

2. Pembuatan laporan akhir

3. Pemateri

2 Dra. Enny Zulaika, MP.

Bakteriologi 8 1. Pembuatan laporan kemajuan

2. Pemateri

3 N.D. Kuswytasari, S.Si,

M.Si

Mikrobiologi 8 1. Koordinator aktivitas

praktikum

2. Pemateri

4 Nur Hidayatul Alami,

S.Si., M.Si.

Mikrobiologi 8 1. Mengkoordinasi peserta

pelatihan

2. Pemateri

Tabel 3.2 Laboran dan pembantu umum

No Nama Tanggung Jawab

1. Denny Mengkoordinasi fasilitas sarana dan

prasarana untuk pelatihan 2. Elli Sutrisno

Page 12: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

12

Tabel 3.3 Mahasiswa yang terlibat

No Nama Tanggung Jawab

1. Atik Sriningsih 1. Menyebarkan surat undangan ke

sekolah-sekolah

2. Menghubungi pihak – pihak

sekolah untuk kehadiran

3. Menyiapkan keperluan praktikum

4. Penggandaan modul

5. Menyiapkan sertifikat, presensi,

souvenir

6. Bertugas ketika hari H (menyambut

peserta, mendampingi selama

praktikum)

2. Laellatul Badriyah

3 Neneng Uswatun Hasanah

4 Windasari Putri Septarina

5 Martha Emiliasari

6 Lisa Marjayandari

Beberapa aktivitas persiapan dan pelaksanaan kegiatan

Page 13: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

13

3.2 Hasil pengabdian dan luaran yang telah diperoleh

Tim pengabdi dari laboratorium mikrobiologi dan bioteknologi telah menyusun

modul untuk dipergunakan dalam kegiatan ini. Modul – modul tersebut meliputi:

1. Modul dengan judul “Deteksi Pencemaran Lingkungan Air melalui Parameter

Bakteri Coliform”

2. Modul dengan judul ”Media dan Sterilisasi”

3. Modul praktikum dengan judul “ Pemeriksaan Bakteriologi dengan Metode MPN

(Most Probable Number)”

Modul selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

3.3 Tahap yang masih harus diselesaikan

Berikut merupakan tahapan yang masih harus diselesaikan (Tabel 3.4).

Tabel 3.4 Jadwal

No Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober Nopember

1 Koordinasi tim

2 Survey

3 Pendaftaran

sekolah

4 Pembuatan

modul

5 Pelaksanaan

6 Monitoring dan

Evaluasi Hasil

7 Laporan

Keterangan:

: Tahap yang telah diselesaikan

: Tahap yang masih harus diselesaikan

3.4 Kendala yang dihadapi dan solusinya

Secara keseluruhan tidak ada kendala yang berarti selama proses persiapan dan

pelaksanaan kegiatan. Beberapa perubahan yang terjadi diantaranya:

1. Sasaran peserta bukan hanya Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, tetapi diperluas

hingga beberapa wilayah lain, hal ini dilakukan karena tingginya minat peserta

Page 14: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

14

dari wilayah – wilayah di luar Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik

2. Keterbatasan laboratorium sehingga jumlah peserta dibatasi, hal ini dikarenakan

lab mikrobiologi pada waktu itu tengah direnovasi sehingga hal ini sedikit banyak

mempengaruhi daya tampung terhadap jumlah peserta

3. Beberapa sekolah target letaknya cukup jauh dan sulit dijangkau secara langsung

sehingga undangan perlu dikirim via pos,hal ini mempengaruhi penyampaian

informasi kepada peserta sekolah

Page 15: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

15

BAB IV

KESIMPULAN SEMENTARA DAN RENCANA SELANJUTNYA

Kesimpulan Sementara

1. Pelaksanaan kegiatan “ Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air

melalui Parameter Bakteri Coliform”, terdiri atas; penyusunan modul,pelaksanaan,

serta monitoring dan evaluasi hasil.

2. Kegiatan dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 29 Agustus 2015 dengan waktu

pelaksanaan pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Rencana Selanjutnya

Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri

Coliform ini sangat membantu para guru terutama dalam memberikan pemahaman dan

pengetahuan kepada siswa terkait aplikasi mikrobiologi dalam mengatasi permasalahan

pencemaran lingkungan. Setelah tahap pelaksanaan, akan dilanjutkan dengan tahap

monitoring dan evaluasi hasil untuk mengetahui capaian yang didapat.

Page 16: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

16

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih,D. S.B. Sasongko, dan Sudarno. 2012. Analisis Kualitas Air dan Beban

Pencemaran Berdasarkan Penggunaan Lahan di Sungai Blukar Kabupaten Kendal.

Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Semarang

Darmayanti, Y., D.H. Kunarso, dan Ruyitno. 2009.Dinamika Bakteri Indikator Pencemaran

di Perairan Estuari Cisadane . Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 35(2): 273-290

Harley, J.P. and L.M. Prescott. 2002. Laboratory Exercises in Microbiology. Fifth Edition.

The McGraw-Hill Companies.

Pemantauan Kualitas Air Laut di Kawasan Pesisir dan Laut Kota Surabaya Tahun 2014

PP No. 60 Tahun 1999

PP RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran

Air

Stevens,M., N. Ashbolt,dan D. Cunliffe. 2003. Recommendations to Change The Use of

Coliforms as Microbial Indicators of Drinking Water Quality. National Health and

Medical Research Council.

Suriawiria, Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang Sehat. Penerbit Alumni.

Bandung

Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

Page 17: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

17

Lampiran I

Biodata Tim Pengabdi

1. Ketua :

Nama Lengkap : Dr.rer.nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19690907 199803 2001

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina/IV-a

e. Jabatan Struktural : Ketua Jurusan Biologi

f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi

g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Ketintang Baru X/17, Surabaya

Telp: 085785616986

j. Riwayat penelitian

Judul penelitian Pendanaan

Eksplorasi enzim dan kapang mangrove Wonorejo untuk

bioremediasi limbah organic - Ketua

Penelitian Unggulan

ITS 2013

Keanekaragaman Genetik genera Bacillus Resisten

Merkuri dan Uji Kemampuannya sebagai Bioakumulator

Merkuri - Ketua

Penelitian Lab 2012

Pelatihan Pemanfaatan Enceng Gondok Kering sebagai

Media Budidaya jamur Tiram Untuk Peningkatan Gizi dan

Kesejahteraan Masyarakat Keputih Surabaya - Anggota

Penelitian PpM ITS

2012

k. Riwayat pengabdian

Judul penelitian Pendanaan

Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran

melalui Pembuatan Media Ajar Mikrobiologi dengan

Fasilitas yang Terbatas

Dana BOPTN ITS

2014

Anggota tim pemberi materi di Training surveyor Biologi

dalam menganalisis dampak pembangunan terhadap

kelestarian lingkungan di Jurusan Biologi pada tahun 2013

Penelitian Abmas ITS

2013

Anggota tim pemberi materi di Pelatihan Pemanfaatan

Eceng Gondok Kering sebagai Media Budidaya Jamur

Tiram untuk Peningkatan Gizi dan kesejahteraan

Masyarakat , di Keputih Surabaya pada tahun 2012

Penelitian Abmas ITS

2012

l. Publikasi imiah (2 tahun terakhir)

Judul penelitian Seminar/Lokakarya

DNA Fingerprinting Among Bacillus Isolated

From the Mercury Polluted Kalimas River

Surabaya

Journal of Basic and Applied

Scientific Research. Maret 2013,

Volume 3, P:281-284.

www.textroad.com

Page 18: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

18

Hydrogen gas produced by isolated bacteria

from septic tank

Proceeding International Biology

Conference (IBoC), ITS,

Surabaya-2012

Resistensi bacteri Bacillus terhadap logam

berat

Proceeding Scientific Conference

of Environmental technology,

ITS, Surabaya-2012.

Resistensi Bakteri Azotobacter terhadap

Logam Berat (Heavy Metal resistance of

Azotobacter)

Proceeding Scientific Conference

of Environmental technology,

ITS, Surabaya-2012

m. Paten

Belum ada

2. Anggota I :

a. Nama Lengkap : Dr. Enny Zulaika, MP.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19600109 198803 2 001

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Lektor Kepala/Pembina/IV-a

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi

g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Perumahan ITS Blok T-11 Surabaya 60111

j. Riwayat penelitian

Judul penelitian Pendanaan

Keanekaragaman Genetik genera Bacillus Resisten

Merkuri dan Uji Kemampuannya sebagai Bioakumulator

Merkuri - Ketua

Penelitian

Laboratorium 2012

Karakterisasi Fenotipik Bakteri Resisten Merkuri

Endogenik Kalimas-Surabaya dan Hubungan

Similaritasnya Menggunakan Pendekatan Taksonomi

Fenetik-Numerik - Ketua

Peneitian hibah

doktor 2012

Potensi Azotobacter Sebagai Bioakumulator Merkuri

Untuk Agensia Bioremediasi dan Pupuk Hayati

Peneitian PUPT 2012

Page 19: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

19

k. Riwayat pengabdian (2 tahun terakhir)

No Judul pengabdian Pendanaan

1 Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran

melalui Pembuatan Media Ajar Mikrobiologi

dengan Fasilitas yang Terbatas

Dana BOPTN ITS

2014

l. Publikasi imiah

No Judul penelitian Jurnal, tahun

1 Indigenous Mercury Resistant Bacterial Isolates Belong

To The Genus Bacillus From Kalimas Surabaya As A

Potential Mercury Bioreducer

Enny Zulaika & Langkah Sembiring

Journal of Applied

Environmental

and Biological

Sciences, 2014

2 DNA Fingerprinting Among Bacillus Isolated From the

Mercury Polluted Kalimas River Surabaya

Shovitri, M., Zulaika, E & Kuswytasari, N.

Institute Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

ABSTRACT

Journal of Basic and

Applied Scientific

Research, 2013

3 Characterization and Identification Of Mercury-resistant

Bacteria From Kalimas River Surabaya-Indonesia By

Numerical Phenetic Taxonomy

Enny Zulaika, Langkah Sembiring & Agoes Soegianto3

Journal of Basic and

Applied Scientific

Research, 2012

m. Paten

Belum ada

3. Anggota II:

a. Nama Lengkap : Nengah Dwianita Kuswytasari,S.Si.,M.Si.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19700915 199802 2 006

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/Penata Muda Tk 1/IIIb

e. Jabatan Struktural : Sekretaris Pusat Studi Kelautan ITS

f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi

g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

i. Alamat Rumah dan No. Telp. : Jl. Tanjung Sadari 16 Surabaya 60177.

Telp: 08155048052

j. Riwayat penelitian

Teknologi biodegradasi Limbah organik Menggunakan Mikrobial konsorsium.

Penelitan Kerjasama Industri ITS Tahun 2011. (Ketua)

Page 20: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

20

Gas Hidrogen sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak dari bakteri

pendegradasi limbah organik. Penelitian Hibah Kompetensi ITS Tahun 2011.

(Anggota)

k. Riwayat pengabdian

Tim Pembina, Pembimbingan dan fasilitator ON MIPA PT bagi mahasiswa ITS 2011

(Anggota)

Pembinaan OSN Tingkat SMA kota Surabaya LPPM ITS 2011 (Anggota)

Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA Pinggiran melalui Pembuatan Media Ajar

Mikrobiologi dengan Fasilitas yang Terbatas, Dana BOPTN ITS 2014

l. Publikasi ilmiah

Kuswytasari,N.D., Shovitri,M dan Vimalasari,M. 2011. Biodegradasi limbah

domestik dengan konsorsium jamur untuk mengurangi Pencemaran Laut. Prosiding

Seminar Nasional Teori dan Aplikasi Teknologi Kelautan (SENTA). 2011. FTK ITS,

Surabaya.

Kuswytasari,N.D., Shovitri,M dan Andriyadi,R.D. 2011. Soil mold diversity in the

coastal Wonorejo Surabaya. Proceeding International Conference on Mathematics

and science (ICOMs). ITS, Surabaya.

m. Paten

Belum ada

4. Anggota III:

a. Nama Lengkap : Nur Hidayatul Alami,S.Si.,M.Si.

b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 19850501 201212 2 001

d. Fungsional/Pangkat/Gol. : Asisten Ahli/Penata Muda Tk.I/IIIb

e. Jabatan Struktural : -

f. Bidang Keahlian : Mikrobiologi

g. Fakultas/Jurusan : MIPA/Biologi

h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

i. Alamat Rumah dan No. Telp : JL. Veteran No. 56 Gresik. Telp: 081330433930

j. Riwayat penelitian :

No Judul penelitian Pendanaan

1 Marine Yeast sebagai Biofertilizer Potensial Penelitian

Pemula,BOPTN ITS

2014

2 Exploring Biodiversity of the Poteran Island

for Its Future Sustainability

Penelitian Kerjasama

Internasional tahun

2014

Page 21: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

21

k. Riwayat pengabdian :

No Judul pengabdian Pendanaan

1 Peningkatan Kualitas Guru Biologi SMA

Pinggiran melalui Pembuatan Media Ajar

Mikrobiologi dengan Fasilitas yang Terbatas

Dana BOPTN ITS

2014

l. Publikasi ilmiah :

No Judul tulisan Tahun Dipublikasikan di

1 Isolation of Lipid-Degrading Yeast

from Wonorejo Mangrove Indonesia

2014 The 2nd Joint Seminar

on Biotechnology of

Biomass Utilization

for ASEAN

Development among

Chulalongkorn

University,ITS, and

Brawijaya University

2 Biodiversity of Poteran Island 2014 The 8th Korea-

ASEAN Joint

Symposium

m. Paten : Belum ada

Page 22: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

22

Lampiran II

Daftar Capaian Sementara

Program : Pengabdian kepada Masyarakat Dana BOPTN 2015

Nama Ketua Tim : Dr. rer. nat. Ir. Maya Shovitri, M.Si

Judul : Pelatihan Guru: Deteksi Dini Pencemaran Lingkungan Air melalui

Parameter Bakteri Coliform

1. Artikel Jurnal

No Judul Artikel Nama Jurnal Status Kemajuan*)

1 - - -

*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review, accepted, published

2. Artikel Konferensi

No Judul Artikel Detil Konferensi

(Nama,penyelenggara,

tempat, tanggal)

Status Kemajuan*)

- - - -

*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review, accepted, presented

3. Paten

No Judul Usulan Paten Status Kemajuan*)

- - -

*) Status kemajuan : Persiapan, submitted, under review

4. Buku

No Judul Buku Rencana (Penerbit) Status Kemajuan*)

- - - -

*) Status kemajuan : Persiapan, under review, published

5. Hasil Lain (Software, Inovasi Teknologi,dll)

No Nama Output Detil Output Status Kemajuan*)

- - - -

*) Status kemajuan : Cantumkan status kemajuan sesuai kondisi saat ini

6. Disertasi/Tesis/Tugas Akhir/Program Kreativitas Mahasiswa yang Dihasilkan

No Nama Mahasiswa NRP Judul Status*)

- - - - -

*) Status kemajuan : Cantumkan lulus (dan tahun kelulusan) atau in progress

Page 23: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

23

Lampiran III

Modul

Page 24: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

24

Page 25: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

25

Page 26: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

26

Page 27: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

27

Page 28: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

28

Page 29: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

29

Page 30: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

30

Page 31: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

31

Page 32: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

32

Page 33: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

33

Page 34: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

34

Page 35: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

35

Page 36: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

36

Page 37: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

37

Page 38: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

38

Page 39: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

39

Page 40: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

40

Page 41: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

41

Page 42: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

42

Page 43: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

43

Page 44: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

44

Page 45: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

45

Page 46: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

46

Page 47: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

47

Page 48: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

48

Page 49: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

49

Page 50: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

50

Page 51: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

51

MODUL PRAKTIKUM

Pengabdian kepada Masyarakat

Deteksi Pencemaran Lingkungan Air melalui Parameter Bakteri Coliform

Oleh:

Dr. rer.nat.Ir.Maya Shovitri, M.Si

Dr. Enny Zulaika, MP

N.D. Kuswytasari, S.Si, M.Si

Nur Hidayatul Alami, S.Si., M.Si

Lab.Mikrobiologi dan Bioteknologi

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

29 Agustus 2015

Page 52: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

52

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI DENGAN METODE MPN

(Most Probable Number)

Prinsip dari pemeriksaan ini dilakukan dengan menaikkan temperatur inkubasi untuk

memisahkan bakteri golongan fekal koli (berasal dari usus binatang berdarah panas) dengan bakteri

non fekal. Cara ini tidak dapat dipakai secara langsung untuk memisahkan bakteri golongan koliform

dalam air, tetapi harus melalui pengujian perkiraan terlebih dahulu. Pengujian bakteri golongan fekal

koli ini dapat digunakan untuk menyelidiki pencemaran sungai, sistem pengolahan air buangan, air

laut dan air pemandian serta untuk monitoring kualitas air pada umumnya.

1. Cara pengambilan sampel air

Untuk analisa mikrobiologi, botol sampel harus bersih dan steril. Sterilisasi dilakukan dalam

autoclave pada suhu 121°C selama 15-30 menit dengan tekanan 1,5 atm. Botol sebaiknya mempunyai

mulut lebar dan botol yang tutupnya masuk ke dalam leher harus diberi kertas pelindung.

Kertas pelindung ditutupkan di atas tutup dan diikat mengelilingi leher botol sebelum

disterilkan dan sebelumnya telah ditetesi dengan natrium thiosulfat untuk menetralkan sisa chlornya.

Penambahan larutan Na2S2O3 10% sebanyak 0,1 ml cukup untuk menetralkan sisa chlor 15 mg/l

dalam sampel air.

1.1 Pengambilan sampel air dari jaringan pipa dan sumur pompa tangan

Langkah pertama yakni membuka kran secara penuh dan dibiarkan selama 2-3 menit, atau

dalam waktu yang cukup untuk membersihkan pipa persil, lalu ditutup. Bersihkan daerah kran dengan

alkohol dan panaskan dengan nyala api dari lampu bunsen. Kran air dibuka kembali, kemudian

penutup botol dilepas dengan tangan kiri dan botol dipegang dengan tangan kanan. Botol sampel diisi

dengan air sampel sampai 2/3 bagian dari volume botol. Botol yang telah berisi sampel air dibungkus

kembali dengan kertas pembungkus, diikat pada lehernya dan ditempelkan kertas label yang berisi

keterangan jenis sumber air, lokasi dan waktu pengambilan, dan nama petugas pengambil sampel air

(SK. Gub No. 40, 1996).

Dalam pengambilan jenis air ini, air harus jelas berasal dari pipa persil yang dihubungkan

langsung dengan pipa induk. Sampel air yang diambil sebaiknya dari kran yang sering dipakai.

Dihindarkan pengambilan sampel air dari alat-alat tambahan yang dipasang pada kran atau dari kran

yang bocor, dan kran harus dibersihkan lebih dahulu sebelum dilakukan pengambilan sampel (SK.

Gub No. 40, 1996).

1.2 Pengambilan sampel air sumur gali, kolam renang dan mata air

Pada teknik pengambilan jenis sampel ini, sampel air diambil dengan botol yang diberi

pemberat di bagian bawahnya dan bertali ± 20 m yang diikat pada pertengahan botol. Sebelum

disterilkan, botol harus dibungkus dengan kertas. Langkah pertama, sebelum pengambilan sampel air,

Page 53: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

53

tangan harus dibasuh terlebih dahulu dengan alkohol 70% . kemudian botol dipegang pada bagian

bawahnya, bungkus kertasnya dibuka dengan catatan tangan tidak boleh menyentuh botol. Tali

dilepas dan botol diturunkan pelan-pelan sampai mulut botol masuk minimum 10 cm dari permukaan

perairan. Setelah botol terisi penuh, angkat botol dan kurangi volumenya menjadi 2/3 bagian dari

volume botol saja. Botol yang berisi sampel air dibungkus kembali dengan kertas pembungkus, diikat

kembali pada leher botolnya dan ditempelkan kertas label yang berisi keterangan. Dalam pengambilan

jenis air ini, botol harus dihindarkan dari kontaminasi. Sedangkan untuk pemeriksaan sisa chlor dan

pH, sampel air harus diambil dengan botol lain yang tidak diberi dengan natrium thiosulfat (SK. Gub

No. 40, 1996).

1.3 Pengambilan sampel air sungai, danau dan waduk

Untuk pengambilan jenis air ini, botol sampel yang digunakan dipilih yang tidak mengandung

natrium thiosulfat. Sekalipun jika ada natrium thiosulfat tidak akan berpengaruh terhadap hasil

analisa. Pengambilan dengan memegang botol sampel pada bagian dasarnya dan leher botol diarahkan

ke bawah permukaan air, botol selanjutnya diputar sampai ujung leher sedikit ke atas dan mulut botol

mengarah pada aliran. Bila tidak terdapat aliran, seperti pengambilan sampel air waduk, perlu dibuat

dengan cara mendorong maju horizontal dengan arah menjauh dari tangan. Bila berada dalam perahu,

maka pengambilan sampel air dilakukan pada tempat yang dekat dengan perahu. Namun apabila tidak

memungkinkan, maka pengambilan seperti pada sumur gali (SK. Gub No. 40, 1996).

2. Pembuatan media

2.1. Media Lactose Broth (LB)

Media LB (Lactose Broth) dibuat dengan dua konsentrasi berbeda, yakni LB III (1,5%) dan

LB I (0,5%). LB I dibuat dengan menimbang 6,5 gr serbuk LB instan dan dilarutkan dengan 500 ml

aquades pada gelas beaker 1000 ml, lalu dipanaskan di atas penangas air dan diaduk sampai homogen.

Pengadukan dilakukan secara perlahan (pengadukan diulang apabila putaran air pada larutan berhenti,

begitu seterusnya). Ukur pH menggunakan kertas pH dengan meneteskan sedikit larutan media

menggunakan sendok pengaduk. Pengukuran pH harus sesuai dengan aturan pH yang terdapat pada

kemasan (pH 6,9). Penepatan pH dapat dilakukan dengan penambahan NaOH 10% atau HCl 1N.

Larutan Media kemudian diisikan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi tabung Durham dengan

posisi terbalik sebanyak 10 ml, tutup dengan kapas dan dibungkus dengan kertas coklat, kemudian

disterilkan dalam autoclave pada suhu 121ºC selama 15-30 menit dengan tekanan 1,5 atm. Sedangkan

untuk media LB III, komposisi serbuk LB instan ditimbang tiga kali lipatnya dan diisikan ke tabung

reaksi masing-masing sebanyak 5 ml.

Page 54: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

54

Tabel 1. Konsentrasi media LB I dan LB III.

(SK. Gub No. 40, 1996).

2.2. Media Brilliant Green Lactose Broth (BGLB)

Pembuatan media BGLB diawali dengan ditimbang 20 gr serbuk BGLB instan dan dilarutkan

dengan aquades 500 ml pada gelas beaker 1000 ml. Larutan dipanaskan di atas penangas air dan

diaduk sampai homogen. Pengadukan dilakukan secara perlahan (pengadukan diulang apabila putaran

air pada larutan berhenti, begitu seterusnya). Ukur pH menggunakan kertas pH dengan meneteskan

sedikit larutan media menggunakan sendok pengaduk. Pengukuran pH harus sesuai dengan aturan pH

yang terdapat pada kemasan (pH 7,2). Apabila larutan media sudah mendidih dan mulai naik ke

permukaan, angkat segera dan kibas-kibaskan agar udaranya turun. Masukkan media ke dalam tabung

reaksi yang telah berisi tabung Durham dengan posisi terbalik sebanyak 10 ml. Tabung ditutup

dengan kapas dan masukkan dalam autoclave pada suhu 121ºC selama 15-30 menit dengan tekanan

1,5 atm.

3. Pemeriksaan sampel air bersih

3.1 Uji perkiraan (presumptif test)

- Atur 3 baris tabung reaksi yang berisi media LB pada rak dengan urutan;

Baris I berisi 5 tabung media LB III

Baris II berisi 5 tabung media LB I

Baris III berisi 5 tabung media LB I

- Homogenkan sampel air terlebih dahulu dengan cara menghisap dan memasukkan secara berulang

dengan menggunakan pipet steril.

- Ambil secara aseptis sampel air masing-masing sebanyak 10 ml, masukkan pada tabung reaksi

baris I yang berisi media LB III.

- Ambil kembali sampel air masing-masing sebanyak 1 ml, lalu masukkan pada tabung reaksi baris II

yang berisi media LB I.

- Ambil 1 ml sampel air, lalu masukkan ke dalam 9 ml larutan buffer phosfat kemudian

homogenkan. Ambil kembali masing-masing sebanyak 1 ml dan masukkan pada tabung reaksi baris

III yang berisi media LB I.

- Homogenkan semua tabung dengan cara mengocok perlahan.

- Inkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam.

Volume sampel

tiap tabung (ml)

Kepekatan

medium

Volume medium

dalam tabung (ml)

Ukuran tabung

(mm)

1 1x 10 16 x 160

10 3x 5 16 x 160

Page 55: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

55

- Apabila setelah 2x24 jam terdapat perubahan warna, bau dan terdapat gas pada tabung Durham,

maka dilanjutkan dengan uji penegasan.

3.2 Uji Penegasan (confirmative test)

- Siapkan media BGLB sesuai dengan hasil (+) pada uji perkiraan dan letakkan pada rak tabung sesuai

dengan tingkatannya (baris I, II dan III).

- Ambil tabung yang (+) pada uji perkiraan, lalu ambil secara aseptis dengan menggunakan jarum ose

sebanyak 2-3 mata ose dan masukkan pada media BGLB sesuai dengan tingkatannya.

- Homogenkan semua tabung dengan cara mengocok perlahan, lalu diinkubasi pada suhu 37°C

selama 2x24 jam. Apabila setelah 2x24 jam hasilnya positif, maka hasil dibaca pada tabel MPN

dengan porsi tabung 5; 5; 5.

4. Pemeriksaan sampel air minum

4.1 Uji perkiraan (presumptif test)

- Atur 3 baris tabung reaksi yang berisi media LB pada rak dengan urutan;

Baris I berisi 5 tabung media LB III

Baris II berisi 1 tabung media LB I

Baris III berisi 1 tabung media LB I

- Homogenkan sampel air terlebih dahulu dengan cara menghisap dan memasukkan secara berulang

dengan menggunakan pipet steril.

- Ambil secara aseptis sampel air masing-masing sebanyak 10 ml, masukkan pada tabung reaksi

baris I yang berisi media LB III.

- Ambil kembali sampel air masing-masing sebanyak 1 ml, lalu masukkan pada tabung reaksi baris II

yang berisi media LB I.

- Ambil 1 ml sampel air, lalu masukkan ke dalam 9 ml larutan buffer phosfat kemudian

homogenkan. Ambil kembali masing-masing sebanyak 1 ml dan masukkan pada tabung reaksi baris

III yang berisi media LB I.

- Homogenkan semua tabung dengan cara mengocok perlahan.

- Inkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam.

- Apabila setelah 2x24 jam terdapat perubahan warna, bau dan terdapat gas pada tabung Durham,

maka dilanjutkan dengan uji penegasan.

4.2 Uji Penegasan (confirmative test)

- Siapkan media BGLB sesuai dengan hasil (+) pada uji perkiraan, dan letakkan pada rak tabung

sesuai dengan tingkatannya (baris I, II dan III).

Page 56: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

56

- Ambil tabung yang (+) pada uji perkiraan, lalu ambil secara aseptis dengan menggunakan jarum

ose sebanyak 2-3 mata ose dan masukkan pada media BGLB sesuai dengan tingkatannya.

- Homogenkan semua tabung dengan cara mengocok perlahan, lalu diinkubasi pada suhu 37 dan

44°C selama 2x24 jam. Apabila setelah 2x24 jam hasilnya positif, maka hasil dibaca pada tabel MPN

dengan porsi tabung 5; 1; 1.

Perhitungan jumlah bakteri (baik pada air bersih maupun air minum):

Jumlah bakteri MPN

100ml = indeks tabel MPN x

10

vol. uji terbesar

5. Pemeriksaan sampel air limbah

5.1 Uji perkiraan (presumptif test)

- Atur 3 baris tabung reaksi yang berisi media LB pada rak dengan urutan;

Baris I berisi 5 tabung 10 ml media LB I

Baris II berisi 5 tabung 10 ml media LB I

Baris III berisi 5 tabung 10 ml media LB I

Baris IV berisi 5 tabung 10 ml media LB I

Baris V berisi 5 tabung 10 ml media LB I

- Siapkan 5 tabung yang berisi @ 9 ml pengencer (larutan buffer phosfat).

- Homogenkan sampel air terlebih dahulu dengan cara menghisap dan memasukkan secara berulang

dengan menggunakan pipet steril.

- Ambil sampel sebanyak 1 ml, masukkan ke dalam pengencer 1 (f=10x) lalu divortex.

- Masukkan masing-masing 1 ml sampel dari pengencer 1 ke dalam pengencer 2 (f=100x) dan media

LB baris 1 (5 tabung), kemudian divortex.

- Ambil masing-masing sebanyak 1 ml sampel dari pengencer 2, masukkan ke dalam pengencer 3

(f=1000x) dan media LB baris 2 (5 tabung), kemudian divortex.

- Ambil masing-masing sebanyak 1 ml sampel dari pengencer 3, masukkan ke dalam pengencer 4

(f=10.000x) dan media LB baris 3 (5 tabung), kemudian divortex.

- Ambil masing-masing sebanyak 1 ml sampel dari pengencer 4, masukkan ke dalam pengencer 5

(f=100.000x) dan media LB baris 4 (5 tabung), kemudian divortex.

- Ambil masing-masing sebanyak 1 ml sampel dari pengencer 5, masukkan ke dalam media LB baris

5 (5 tabung), kemudian divortex.

- Tabung diinkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam.

- Apabila setelah 2x24 jam terdapat perubahan warna, bau dan terdapat gas pada tabung Durham,

maka dilanjutkan dengan uji penegasan

Page 57: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

57

5.2 Uji Penegasan (confirmative test)

- Siapkan media BGLB sesuai dengan hasil (+) pada uji perkiraan, dan letakkan pada rak tabung

sesuai dengan tingkatannya (baris I, II, III, IV dan V).

- Ambil tabung yang (+) pada uji perkiraan, lalu ambil secara aseptis dengan menggunakan jarum

ose sebanyak 2-3 mata ose dan masukkan pada media BGLB sesuai dengan tingkatannya.

- Homogenkan semua tabung dengan cara mengocok perlahan, lalu diinkubasi pada suhu 44°C

selama 2x24 jam.

- Pada pembacaan dalam MPN, deret yang diambil pertama harus positif semua sampai 2 deret

berikutnya.

- Kemudian untuk mengetahui jumlah bakteri fekal koli, hasil dari pembacaan tabel MPN dikalikan

dengan pengenceran dari deret tengah yang diambil.

6. Pemeriksaan sampel air kolam renang

Berdasarkan Permenkes nomor 416/MENKES/PER/IX/1990, yang dimaksud dengan air

kolam renang adalah air di dalam kolam renang yang digunakan untuk olahraga renang dan

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan. Dalam pemeriksaan mikrobiologi air kolam renang, terdapat

2 parameter yakni total koliform (0 MPN/100 ml) dan jumlah kuman (200 koloni/1 ml). Untuk uji

total koliform, digunakan metode MPN. Sedangkan untuk uji total kuman digunakan metode ALT

(angka lempeng total).

6.1 Uji total Coliform

6.1.1 Uji perkiraan (presumptif test)

- Atur 3 baris tabung reaksi yang berisi media LB pada rak dengan urutan;

Baris I berisi 5 tabung media LB III

Baris II berisi 1 tabung media LB I

Baris III berisi 1 tabung media LB I

- Homogenkan sampel air terlebih dahulu dengan cara menghisap dan memasukkan secara

berulang dengan menggunakan pipet steril.

- Ambil secara aseptis sampel air masing-masing sebanyak 10 ml, masukkan pada tabung

reaksi baris I yang berisi media LB III.

- Ambil kembali sampel air masing-masing sebanyak 1 ml, lalu masukkan pada tabung reaksi

baris II yang berisi media LB I.

- Ambil 1 ml sampel air, lalu masukkan ke dalam 9 ml larutan buffer phosfat kemudian

homogenkan. Ambil kembali sebanyak 1 ml dan masukkan pada tabung reaksi baris III yang

berisi media LB I.

- Homogenkan semua tabung dengan cara mengocok perlahan.

Page 58: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

58

- Inkubasi pada suhu 37°C selama 2x24 jam.

- Apabila setelah 2x24 jam terdapat perubahan warna, bau dan terdapat gas pada tabung

Durham, maka dilanjutkan dengan uji penegasan.

6.1.2 Uji Penegasan (confirmative test)

- Siapkan media BGLB sesuai dengan hasil (+) pada uji perkiraan, dan letakkan pada rak tabung

sesuai dengan tingkatannya (baris I, II,III).

- Ambil tabung yang (+) pada uji perkiraan, lalu ambil secara aseptis dengan menggunakan jarum

ose sebanyak 2-3 mata ose dan masukkan pada media BGLB sesuai dengan tingkatannya.

- Homogenkan semua tabung dengan cara mengocok perlahan, lalu diinkubasi pada suhu 37°C

selama 2x24 jam. Apabila setelah 2x24 jam hasilnya positif, maka hasil dibaca pada tabel MPN

dengan porsi tabung 5; 1; 1.

Perhitungan jumlah bakteri ;

Jumlah bakteri MPN

100ml = indeks tabel MPN x

10

vol. uji terbesar

Hasil Pengamatan

Jumlah dari tabung yang memberikan hasil positif

MPN 5 tabung beisi 10

ml air sampel

5 tabung beisi 1 ml air sampel

5 tabung beisi 0,1 ml air sampel

24 jam 48 jam

24 jam 48 jam 24 jam 48 jam

24 jam 48 jam

Tabel MPN 5 tabung.

Jumlah tabung yang positif

5 tabung 10 ml 5 tabung 1 ml 5 tabung 0,1 ml MPN index/100 ml

0

0

0

0

0

0

1

2

0

1

0

0

<2

2

2

4

Page 59: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

59

1

1

1

1

1

2

2

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

0

0

1

1

2

0

0

1

1

2

3

0

0

1

1

2

2

3

0

0

1

1

1

2

2

3

3

4

0

0

0

1

1

1

2

2

2

3

3

3

3

4

4

4

4

4

5

5

0

1

0

1

0

0

1

0

1

0

0

0

1

0

1

0

1

0

0

1

0

1

2

0

1

0

1

0

0

1

2

0

1

2

0

1

2

0

1

2

3

0

1

2

3

4

0

1

2

4

4

6

6

5

7

7

9

9

12

8

11

11

14

14

17

17

13

17

17

21

26

22

26

27

33

34

23

31

43

33

46

63

49

70

94

79

110

140

180

130

170

220

280

350

240

350

Page 60: PELATIHAN GURU: DETEKSI DINI PENCEMARAN …

60

5

5

5

5

5

5

5

5

2

3

4

5

540

920

1600

>2400

Penghitungan sel dengan MPN (Most Probable Number)

1. Atur 3 kelompok medium kaldu laktosa masing-masing kelompok terdiri dari 5 tabung, masing-

masing tabung berisi 10 ml kaldu laktosa dan sebuah tabung durham yang terbalik disterilkan

terlebih dahulu

2. Selanjunya 5 tabung berisi kaldu laktosa diisi dengan 10 ml air sampel, dan 5 tabung yang lain diisi

dengan 1 ml air sampel, sisanya 5 tabung diisi dengan 0,1ml air sampel.

3. Seluruh tabung diikubasi pada suhu 37oC selama 48 jam, apabila terdapat bakteri (hasil positif),

maka akan terbentuk gas yang terlihat dalam tabung Durham

4. Cocokkan jumlah hasil yang positif untuk tiap kelompok dengan tabel MPN (Lampiran A) untuk

mendapat perkiraan jumlah mikroba yang terdapat di dalam air

Hasil Pengamatan

Jumlah dari tabung yang memberikan hasil positif

MPN 5 tabung berisi

10 ml air sampel

5 tabung berisi 1

ml air sampel

5 tabung berisi

0,1 ml air sampel

24 jam 48 jam

24 jam 48 jam 24 jam 48 jam

24 jam 48 jam