88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI I EROMOKO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Disusun oleh: Nur Aini Dwi Astuti K 3206035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2012

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS

VIII B DI SMP NEGERI I EROMOKO WONOGIRI

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Disusun oleh:

Nur Aini Dwi Astuti

K 3206035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 2: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Aini Dwi Astuti

NIM : K3206035

Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul " PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA MATA PELAJARAN SENI

BUDAYA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI I EROMOKO

WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012" ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis

lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Oktober 2012

Yang membuat pernyataan

Nur Aini Dwi Astuti

Page 3: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS

VIII B DI SMP NEGERI I EROMOKO WONOGIRI TAHUN

PELAJARAN 2011/2012

Oleh:

Nur Aini Dwi Astuti

K3206035

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Seni Rupa, jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Oktober 2012

Page 4: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Oktober 2012

Pembimbing I,

Drs. Margana, M.Sn

NIP. 19600612 199103 1001

Pembimbing II,

Drs. Edi Kurniadi, M.Pd

NIP. 19600518 198903 1001

Page 5: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd

Sekretaris : Adam Wahida, S.Pd, M.Sn

Anggota I : Drs. Margana, M.Sn

Anggota II : Drs. Edi Kurniadi, M.Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 196007271987021001

Page 6: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Hanya orang takut yang bisa berani, karena keberanian adalah melakukan sesuatu

yang ditakutinya, maka bila merasa takut anda akan mempunyai kesempatan

untuk bersikap berani

(Mario Teguh)

Page 7: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:

"Bapak dan Ibu"

Doa yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tiada

terbatas dan kasih sayang yang tak terhingga.

" Mbak Yurina, , Dik Lia, dan Dik Rachmah, "

Terimaksih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan

selalu ada disampingku baik disaat kutegar maupun saat kujatuh.

" Mas Agung"

Terimakasih atas perhatian, kasih sayang, semangat yang tak pernah putus,

dan senantiasa menemaniku dalam kondisi apapun dengan penuh kasih.

Aji, Enung dan Enduk Nisa"

Semangat dan senyum kalian adalah penguat setiap langkahku

" Dik sidx"

Terimakasih atas setiap semangat yang tertuju untukku

Page 8: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

ABSTRAK

NUR AINI DWI ASTUTI. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA KELAS VIII B DI SMP NEGERI I EROMOKO WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012.Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Oktober 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran batik jumputan pada mata pelajaran Seni Budaya siswa kelas VIII B di SMP Negeri I Eromoko kabupaten Wonogiri yang meliputi tujuan, materi, metode, media dan evaluasi pembelajaran.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Eromoko Wonogiri pada bulan Januari sampai Maret 2012. Bentuk penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif serta studi kasus tunggal terpancang. Sumber data dalam penelitian yaitu guru mata pelajaran Seni Budaya, tempat, dokumen, dan sumber kepustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Untuk teknik validitas data menggunakan triangulasi data dan informan review. Teknik analisis data dengan model analisis interaktif.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Tujuan pembelajaran batik jumputan yaitu siswa mampu menjelaskan konsep tekstil dengan teknik dan corak batik jumputan, siswa mampu menyebutkan bahan dan alat batik jumputan/ tutup celup, siswa mampu menjelaskan teknik pembuatan batik jumputan/ tutup celup, siswa mampu membuat benda pakai dengan teknik batik jumputan/ tutup celup.(2)Materi pembelajaran yang diajarkan adalah membuat desain ragam hias pola batik, media berkarya batik jumputan meliputi bahan, alat dan teknik, dan langkah-langkah membatik jumputan meliputi desain, persiapan, proses, dan pembuatan batik jumputan. (3) Metode pembelajaran yang digunakan yaitu : ceramah digunakan guru saat menyampaikan teori materi batik jumputan, metode tanya jawab digunakan untuk pendalaman materi batik jumputan, metode pemberian contoh/ demonstrasi digunakan guru saat memberikan contoh cara membuat batik jumputan, metode diskusi digunakan guru untuk bertukat pikiran dan memberian masukan dalam proses pembuatan karya, dan metode pemberian tugas digunakan guru untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menyerap materi yang disampaikan guru. (4) Media pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi atau informasi di depan kelas adalah white board, spidol, contoh karya batik jumputan dan buku-buku tentang batik. (5) Evaluasi pembelajaran menggunakan: tes lisan, tes isian singkat, observasi kegiatan praktik batik jumputan dan hasil karya.

Kata Kunci: Pembelajaran, batik jumputan, kriya tekstil

Page 9: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ABSTRACT

NUR AINI DWI ASTUTI. THE IMPLEMENTATION OF BATIK JUMPUTAN IN FINE CULTURE SUBJECT STUDY OF THE EIGHT GRADE STUDENTS IN SMP N 1 EROMOKO, WONOGIRI. YEAR 2011/2012. Essay. Surakarta : Faculty of Education. University of Sebelas Maret Surakarta. October 2012.

The purpose of this research is to know the implementation of learning Batik Jumputan in fine culture of the eight grade B students in SMP N 1 Eromoko, Wonogiri that includes the goal, subject to be learn, method, media, and learning evaluation.

This research was done in SMP N 1 Eromoko, Wonogiri on January to March 2012. The research belongs to qualitative descriptive and single case study. The source of the data is the teacher of fine culture, the place, the document, and literature. The technique in getting the data use interview, observation, and documentation. The sampling technique use purposive sampling while the validity technique use triangulation and informan review. The data analysis data technique by using interactive analysis model.

There are some conclusions of this research as the following : (1) The goal of learning Batik Jumputan is the students are able to explain the textile concept by using technique and feature of Batik Jumputan, the students are able to mention the material and equipment of Batik Jumutan/ dye cover, the students are able to make a useful thing by using Batik Jumputan technique/ dye cover. (2) the subject material of learning that been taught is making a variety of ornamental design in Batik feature. Work media of Batik Jumputan involves material, equipment, and technique. The steps of Batik Jumputan work involves design, preparation, process, and the work Batik Jumputan. (3) the learning method are : Speech is used when the teacher deliver the theory of Batik Jumputan subject, Question and answer is used to improve the deeper understanding of the subject material, Demonstration method is used when the teacher give an example of how to make Batik Jumputan, Discussion method is used by the teacher to share and give an input in the process of making the art work, and Assignment method is used to know how deep the students understanding of the subject material that has been taught. (4) The media of learning that is used to deliver the material or information in front of the class is white board, markers, sample of Batik Jumputan works, and books about Batik. (5) The evaluation of learning use : Oral test, short essay test, observation of Batik Jumputan practical event and the Batik work.

Keyword : Learning, Batik Jumputan, Textile skill

Page 10: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..........................................................................................

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................

I

ii

HALAMAN PENGAJUAN............................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................................

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................

HALAMAN MOTTO.........................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................

ABSTRAK..........................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

iv

v

vi

vii

viii

x

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................

KATA PENGANTAR........................................................................................

Xiv

xv

xvii

............................................... 1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian..................................................................................

1. Manfaat Teoritis...............................................................................

2. Manfaat

Praktis................................................................................

5

5

5

7

A. Tinjauan Pustaka.....................................................................................

1. Pengertian Pendidikan......................................................................

2. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.........................

3. .......................

4. Pengertian Seni.................................................................................

5. Pengertian Budaya...........................................................................

6. Pengertian Seni Rupa.......................................................................

7

7

8

10

11

12

13

Page 11: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Pengertian Seni Kriya Tekstil..........................................................

8. Pengertian Batik Jumputan..............................................................

a. Alat dan Bahan Pembuatan Batik

b.

9. Komponen dalam Pembelajaran......................................................

a.

b.

c.

1)

2)

3)

4)

5)

d.

e.

15

17

17

18

19

19

19

19

19

20

20

21

21

22

22

B. Kerangka Berfikir................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 24

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................. 24

B. 24

C. .............................................................................

D.

E. Teknik Pengumpulan Data.....................................................................

1. .............................................................

2.

3.

F. Val

1.

2. .............................

3.

4.

G. ................................................

25

26

27

27

28

29

30

31

31

32

32

33

Page 12: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

1.

2. Tahap Observasi Lapangan..............................................................

3. Tahap Analisis Data.........................................................................

4. Tahap Penyusunan Laporan.............................................................

34

34

34

35

BAB IV HASIL PENELITIAN..........................................................................

A.

B. Pelaksanaan Pembelajaran Batik Jumputan Pada Siswa Kelas VIII B

SMP Negeri I Eromoko Wonogiri..........................................................

1. Tujuan Pembelajaran Batik Jumputan.............................................

2.

a. Desain Ragam Hias Pola Batik...................................................

b. Media Berkarya Batik.................................................................

1) Bahan........................................................... .........................

2) Alat.........................................................................................

c. Cara Membuat Batik Jumputan...................................................

3.

4.

5. Proses Berkarya Batik Jumputan.....................................................

a. Membuat Gambar Desain pada Kain..........................................

b. Mengikat Kain.............................................................................

c. Proses Pewarnaan dan Penguncian............................................

d. Tahap Akhir/ Finishing...............................................................

6.

a.

b.

c.

d.

e. Metode Pemberian Tugas

7. Media dan Alat Pembelajaran Batik Jumputan...............................

8. Evaluasi Pembelajaran Batik Jumputan..........................................

a.

36

36

38

38

39

39

40

40

40

41

43

43

44

44

45

46

47

50

50

51

52

53

54

55

57

58

Page 13: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

b.

c.

C. Pembahasan Hasil Karya Batik Jumputan.............................................

D. Hambatan-Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Batik

Jumputan di Kelas VIII B SMP N 1 Eromoko......................................

BAB V PENUTUP.............................................................................................

A. Simpulan................................................................................................

B. Implikasi................................................................................................

C. Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

LA

59

59

61

67

69

69

72

72

72

76

Page 14: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

23

31

Gambar 3.7. Guru saat Memberikan Materi Pelajaran dengan Metode

Gambar 3.11.

Gambar 3.15. Hasil

36

45

46

46

47

48

49

52

53

54

55

56

57

61

63

64

66

Gambar. 4. Bagan proses 49

Page 15: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Foto-foto hasil observasi....................................................................... 77

Foto-foto kegiatan pembelajaran........................................................... 79

Foto hasil karya siswa........................................................................... 81

Daftar hasil wawancara guru ................................................................ 83

Daftar hasil wawancara siswa................................................................ 86

Daftar analisis ulangan harian praktik batik jumputan.......................... 89

Daftar nilai.............................................................................................. 90

Rincian minggu efektif dan jumlah jam efektif..................................... 91

Pemetaan standar kompetensi dan Kompetensi Dasar........................... 92

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran....................................................... 94

Silabus Pembelajaran.............................................................................. 100

Program Semester Tahun Pelajaran 2011/2012..................................... 102

Program Tahunan Tahun Pelajaran 2011/2012......................................

Denah Ruang Kelas SMP N I Eromoko.................................................

Struktur Organisasi SMP N I Eromoko..................................................

Struktur Kurikulum SMP N I Eromoko.................................................

Kurikulum SMP N I Eromoko................................................................

Kalender Pendidikan SMP N I Eromoko Tahun Pelajaran 2011/2012...

Surat Izin Penelitian................................................................................

Surat Izin Menyusun Skripsi...................................................................

Surat Permohonan Izin Penelitian...........................................................

Surat Keterangan.....................................................................................

106

108

109

110

111

139

141

142

143

144

Page 16: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang

memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul " PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BATIK JUMPUTAN PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA SISWA

KELAS VIII B DI SMP NEGERI I EROMOKO WONOGIRI TAHUN

PELAJARAN 2011/2012".

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya

skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa

dan Seni.

3. Dr. Slamet Supriyadi, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni

Rupa, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Margana, M.Sn., selaku pembimbing I, dan Drs. Edi Kurniadi, M.Pd,

selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan

pengarahan dalam menempuh dan menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Seni Rupa yang tulus dan

tidak henti-hentinya memberikan ilmunya kepada penulis.

6. Ibu Dra. Lulis Ambarwati,M.Pd selaku Kepala SMP N I Eromoko yang telah

memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Bapak Agung Bayu Saputro, S.Pd, selaku guru pengampu mata pelajaran Seni

Budaya yang setia mendampingi penulis selama penelitian.

Page 17: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

8. Para siswa kelas VIII B SMP Negeri I Eromoko yang telah bersedia untuk

berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

9. Teman-teman NOLNAM dan keluarga besar Pendidikan Seni Rupa.

10. Sahabat sahabatku Steph, Cecil, Rhajid, Maylinda, Hertop, Rika, dan Nova,

dan teman-teman seperjuangan Aslam, Sandi, dan Wijang.

11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Oktober 2012

Penulis

Page 18: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses yang dilakukan secara sadar atau disengaja

guna menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman untuk menentukan

tujuan hidup sehingga mampu memiliki pandangan yang luas ke arah masa depan

lebih baik, dan dengan pendidikan itu sendiri dapat menciptakan orang-orang

berkualitas. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan

intelektualitas agar cepat dan tepat dalam mencerna semua gejala yang ada.

Pendidikan itu sendiri dapat dilakukan dalam lingkungan keluarga, lingkungan

masyarakat, dan lingkungan sekolah.

Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang

sangat penting serta menentukan dalam pembinaan sumber daya manusia. Oleh

karena itu bidang pendidikan perlu mendapatkan perhatian yang serius dari

pemerintah dalam pengelolaan pendidikan. Pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan untuk diri sendiri dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran

keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam

yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar

utama pendidikan adalah untuk memberikan pembelajaran kebudayaan melewati

generasi.

Pendidikan bisa diperoleh baik secara formal dan nonformal. Pendidikan

formal diperoleh dengan mengikuti progam-program yang sudah dirancang

secara terstruktur oleh suatu intitusi, departemen atau kementrian suatu

Negara. Pendidikan non-formal adalah pengetahuan yang didapat manusia

(peserta didik) dalam kehidupan sehari-hari (berbagai pengalaman) baik yang dia

rasakan sendiri atau yang dipelajari dari orang lain (mengamati dan mengikuti).

Page 19: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sekolah pada dasarnya merupakan tempat dilaksanakannya pendidikan

formal sebagai lanjutan dari pendidikan yang dilangsungkan pada lingkungan

keluarga dan masyarakat. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal,

secara sistematis merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan

pendidikan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk

melakukan berbagai kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu,

pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan dan didorong untuk

mencapai tujuan yang dicita-citakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata

dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses

pembelajaran.

Perkembangan pendidikan di Indonesia sudah semakin maju. Hal ini

didukung dengan adanya tenaga pendidik yang cukup profesional yang mampu

menghasilkan peserta didik yang memiliki kualitas yang lebih baik. Dalam rangka

meningkatkan mutu serta menyempurnakan tujuan pendidikan tersebut maka

pendidikan formal di Indonesia dibagi dalam beberapa jenjang, di antaranya

adalah pendidikan prasekolah yaitu Taman Kanak-kanak (TK) sederajat,

pendidikan dasar (9 tahun) yaitu Sekolah Dasar (SD) dan yang sederajat, serta

Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan yang sederajat, selanjutnya pendidikan

menengah (3 tahun) yang terdiri dari, Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) dan yang sederajat, kemudian berlanjut pada

Pendidikan Tinggi.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan pendidikan dasar yang

bertujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar bagi peserta didik dalam

mengembangkan kehidupannya. Kemampuan dasar tersebut di antaranya adalah

membaca, menulis, mendengar, menutur, menghitung, mengamati, menghayal,

serta menghayati. Sesuai dengan standar kompetensi yang diterapkan pada

jenjang Sekolah Menengah Pertama yaitu pembelajaran yang menekankan pada

kegiatan apresiasi dan ekspresi maka kegiatan berekspresi Seni Rupa sangat

penting dilaksanakan untuk memberikan bekal pengalaman dan pengetahuan bagi

siswa. Maka dari itu, Guru berperan penting dalam memilih dan menentukan

Page 20: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

kegiatan berekspresi Seni Rupa yang menarik dan bermanfaat bagi siswa guna

memberikan bekal kemampuan dasar bagi peserta didik.

Pendidikan seni rupa mempunyai peran penting bagi perkembangan

peserta didik dibanding dengan mata pelajaran yang lain. Pendidikan seni rupa di

sekolah diarahkan untuk dapat mengembangkan kreativitas, yaitu agar siswa

mempunyai kemampuan untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa

gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi

dengan hal-hal yang sudah ada, dengan menekankan kemampuan dalam

memecahkan atau menjawab masalah. Pendidikan seni di sekolah juga membekali

siswa untuk memiliki kemampuan berapresiasi yaitu kegiatan mengartikan dan

menyadari sepenuhnya mengenai seluk beluk karya seni serta sensitif terhadap

gejala-gejala estetis dan artistik sehingga mampu menikmati dan memiliki karya

secara semestinya.

Pemahaman tentang pelajaran seni rupa memberikan bekal penting dalam

rangka mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya yang dimiliki bangsa.

Seorang siswa adalah sebagai calon anggota masyarakat yang mempunyai potensi

yang harus dikembangkan. Mata pelajaran seni rupa berperan penting dalam

mengolah dan mengembangkan potensi-potensi seni yang dimiliki siswa. Oleh

karena itu seorang guru harus cerdas dalam menentukan praktik kegiatan seni

yang sesuai dengan perkembangan budaya masa kini, agar praktik yang

dilaksanakan dapat memberikan modal keterampilan yang dapat diaplikasikan

dalam kehidupan peserta didik di kemudian hari.

Pembelajaran seni rupa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Eromoko

Wonogiri sebelumnya hanya terfokus pada praktik menggambar desain, sketsa

dan praktik melukis, adapun kegiatan yang bersifat menghasilkan barang/ karya

seni dari hasil keterampilan siswa belum mampu dilaksanakan karena

keterbatasan bahan dan alat serta biaya yang mahal, namun kali ini guru mencoba

menerapkan praktik yang berbeda pada materi seni kriya batik, yakni penerapan

praktik berkarya batik jumputan. Batik jumputan dipilih karena lebih mudah

Page 21: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

dilaksanakan juga hanya memerlukan biaya yang relatif terjangkau. Kegiatan

praktik yang baru dan berbeda ini menarik untuk diteliti untuk mengetahui

keberhasilan dan respon siswa. Mata pelajaran seni budaya di SMP N 1 Eromoko

terbagi menjadi seni musik, seni tari, dan seni rupa yang masing-masing siswa

memiliki tingkat ketertarikan yang berbeda. Lebih banyaknya siswa yang lebih

menyukai mata pelajaran seni rupa dibandingkan seni musik dan seni tari, hal ini

membuat rasa ingin tahu peneliti untuk mengetahui proses pelaksanaan

pembelajaran dalam mata pelajaran seni rupa. Selain hal tersebut alasan peneliti

lebih membahas tentang pelaksanaan pembelajaran seni rupa karena seni rupa

merupakan seni yang mengekspresikan pengalaman artistik siswa lewat objek dua

atau tiga dimensi. Dan dipilih kelas VIII B dengan pertimbangan bahwa kelas

tersebut merupakan gabungan dari program pilihan mata pelajaran seni rupa dari

kelas VIII B (kelas unggulan) dan VIII C (kelas regular). Dari uraian tersebut

peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Pelaksanaan

Pembelajaran Batik Jumputan pada Mata Pelajaran Seni Budaya Siswa

Kelas VIII B Di SMP Dengan mengetahui

pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran seni budaya/seni rupa di SMP Negeri I

Eromoko Wonogiri khususnya kegiatan praktik berekspresi seni kriya tekstil

dengan berkarya batik jumputan maka akan diketahui seberapa jauh keberhasilan

proses pembelajaran seni rupa dan hambatan dalam pelaksanaan praktik berkarya

batik jumputan.

Page 22: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran batik jumputan pada mata pelajaran

seni budaya siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Eromoko Wonogiri dari segi

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan

alat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran?

2. Apa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran batik jumputan pada mata

pelajaran seni budaya siswa kelas VIII B di SMP Negeri I Eromoko

Wonogiri?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran batik jumputan pada mata

pelajaran seni budaya siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Eromoko Wonogiri

dari segi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,

media dan alat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran.

2. Untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran batik jumputan

pada mata pelajaran seni budaya siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1

Eromoko Wonogiri.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis, yaitu dapat memperoleh pengetahuan ilmiah tentang

pelaksanaan pembelajaran batik jumputan pada mata pelajaran Seni Budaya

siswa kelas VIII B di SMP Negeri 1 Eromoko Wonogiri.

2. Manfaat Praktis, yaitu:

a. Hasil penelitian dapat memberikan masukan bagi sekolah dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 23: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dan informasi bagi calon peneliti

sebagai perbandingan penelitian sejenis untuk masa mendatang.

c. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi sekolah dan guru

dalam mengatasi kendala belajar siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

seni rupa khususnya dalam berkarya seni batik.

Page 24: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan merupakan bagian penting dari pembangunan Nasional yang

ikut menentukan pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Pendidikan juga

merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia, dimana

peningkatan kecakapan dan kemampuan diyakini sebagai faktor pendukung

manusia dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan persaingan. Tujuan

umum dari pendidikan pada dasarnya adalah menyediakan lingkungan yang

memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuannya

secara optimal, sehingga dapat diwujudkan dan dapat berfungsi sepenuhnya sesuai

dengan kebutuhan dirinya dan kebutuhan masyarakat.

Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989, Bab 1 Pasal 1pendidikan adalah

usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang (Oemar

Hamalik, 1994:2). Pada rumusan ini terkandung empat hal yang perlu

digarisbawahi dan mendapat penjelasan lebih lanjut. Dengan "usaha dasar"

dimaksudkan, bahwa pendidikan diselenggarakan berdasarkan rencana yan

matang, mantap, jelas, lengkap, menyeluruh, berdasarkan pemikiran rasional-

objektif.

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dan

dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.

Pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasaran dari perubahan itu dapat

tercapai sebagaimana yang dinginkan ( Oemar Hamalik, 1994: 3).

7

Page 25: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik bergantung

pada dua unsur yang saling mempengaruhi, yakni bakat yang dimiliki oleh peserta

didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

dan berkembang. Walaupun dua unsur tersebut sama pentingnya, namun ada

kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan itu disebabkan oleh bakat saja atau

pengaruh lingkungan saja.

Undang-undang RI nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional bab 1 ketentuan umum pasal 1, yang dimaksud dengan pendidikan adalah

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.

2. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Menurut Oemar Hamalik (1994:16) kurikulum berasal dari bahasa latin,

arus ditempuh oleh seorang pelari.

Pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh

siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Beberapa tafsiran lainnya

dikemukakan berikut ini: a) kurikulum memuat isi dan materi pelajaran,

kurikulum adalah sejumlah mata ajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh

siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. b) kurikulum sebagai rencana

pembelajaran, kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk

membelajarkan siswa. c) kurikulum sebagai pengalaman belajar, kurikulum

adalah serangkaian pengalaman belajar.

KTSP merupakan singkatan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,

yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi sekolah/daerah,

karakteristik sekolah/daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan karakteristik

peserta didik. KTSP merupakan upaya untuk menyempurnakan kurikulum agar

lebih familiar dengan guru, karena mereka banyak dilibatkan diharapkan memiliki

Page 26: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

tanggungjawab yang memadai. Penyempurnaan kurikulum yang berkelanjutan

merupakan keharusan agar sistem pendidikan nasional selalu relevan dan

kompetitif. Hal tersebut juga sejalan dengan Undang-undang No. 20 Tahun 2003

tentang Sisdiknas pasal 35 dan 36 yang menekankan perlunya peningkatan standar

nasional pendidikan sebagai acuan kurikulum secara berencana dan berkala dalam

rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Sedangkan menurut Mulyasa (2007:12) KTSP adalah kurikulum

operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan

pendidikan yang sudah siap dan mampu mengembangkannya dengan

memperhatikan Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

Nasional pasal 36 yaitu :

a. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada Standar

Nasional Pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasioanal

b. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah dan peserta didik.

c. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dasar dan menengah

dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada

standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan

kurikulum yang dibuat oleh BSNP.

Tujuan umum diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan

memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan(otonomi)

kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan

pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.

Sedangkan secara khusus diterapkannya KTSP adalah untuk:

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif

sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan

memberdayakan sumberdaya yang tersedia.

Page 27: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

mengembangkan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

c. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.

KTSP merupakan bentuk operasional pengembangan kurikulum dalam

konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan

wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama ini. Hal ini

diharapkan dapat membawa dampak terhadap peningkatan efisiensi dan

efektivitas kinerja sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

Karakteristik KTSP bisa diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan

satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran,

pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem

penilaian.

3. Pengertian Pembelajaran

Pengertian pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1994:57),

pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan belajar. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang

bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian

peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan

mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Pengertian

mengajar hampir sama dengan pembelajaran, tetapi pada dasarnya berbeda.

Dalam pembelajaran situasi atau kondisi yang memungkinkan terjadinya proses

belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru.

Istilah pembelajaran atau proses pembelajaran sering dipahami sama

dengan proses belajar mengajar dimana di dalamnya terjadi interaksi guru dan

siswa dan antara sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya

perubahan sikap dan tingkah laku siswa.

Page 28: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran yaitu:

a. Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang

merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana

khusus.

b. Kesalingtergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem

pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.

c. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang akan

dicapai.

4. Pengertian Seni

Banyak ahli mengemukakan pendapat tentang pengertian seni, menurut

Soedarso (1990:5), menyatakan bahwa "seni adalah karya manusia yang

mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinya, pengalaman batin tersebut

disajikan secara indah /menarik sehingga merangsang timbulnya pengalaman

batin pula pada manusia lain yang menghayatinya.

Sedangkan pengertian Seni menurut Margono (2004: 2), menyebutkan

seni diartikan sebagai suatu aktivitas manusia untuk menciptakan bentuk-

ben

jiwa manusia dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip seni seperti proporsi,

keselarasan, keharmonisan, dan lain-lain sehingga tercipta suatu susunan atau

organisasi elemen-elemen seni yang memiliki keindahan (estetis).

Akhdiat K. Mihardja dalam buku Tinjauan Seni karya Soedarso (1990: 4)

seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksikan realitas

(mencerminkan kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya

mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohani

penerimanya.

Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa seni atau kesenian merupakan

bagian dari kebudayaan, dalam hal ini diartikan sebagai gagasan manusia yang

diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu sehingga menghasilkan karya yang

indah dan bermakna. Wujud kesenian ini terbagi dalam: pengetahuan, gagasan,

Page 29: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

nilai-nilai yang ada pada pikiran manusia, pola kelakuan tertentu untuk

mewujudkan gagasan, dan hasil kelakuan manusia yang berupa karya seni.

Terdapat empat cabang seni yaitu:

a. seni rupa

seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang

diwujudkan melalui media: titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap

terang yang ditata dengan prinsip-prinsip tertentu.

b. seni musik

seni musik adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna

yang diwujudkan melalui media suara (manusia maupun alat) yang ditata dengan

prinsip-prinsip tertentu.

c. seni tari

seni tari adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan bermakna yang

diwujudkan melalui media gerak tubuh manusia yang ditata dengan prinsip-

prinsip tertentu.

d. seni drama

seni drama atau teater adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang estetis dan

bermakna yang diwujudkan melalui media: gerak, suara, dan rupa yang ditata

dengan prinsip-prinsip tertentu.

5. Pengertian Budaya

u

ian ke-budaya- hal-hal yang

Kebudayaan dapat dipandang sebagai latar bagi suatu tipe manusia, yang

bersifat normatif bagi kelompok tertentu, dan yang melahirkan gaya hidup

tertentu yang secara tipikal dan bermakna dan berbeda dengan kelompok lainnya,

yang merupakan latar bagi perwujudan kelakuan dan karya manusia, yang

Page 30: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

memberikan sumbangan bagi terwujudnya suatu gaya hidup yang memiliki ciri

khas. Sehingga, segala kelakuan dan karya manusianya mencerminkan

kebudayaan yang mempengaruhinya. ( Tim Abdi Guru, 2007: 1)

Tim Abdi Guru dalam buku Seni Budaya untuk SMP kelas VIII (2007: 1)

meny budaya atau kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan

pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia sebagai

makhluk sosial; yang isinya adalah perangkat-perangkat model pengetahuan atau

sistem-sistem makna yang terjalin secara menyeluruh dalam simbol-simbol yang

ditransmisikan secara historis.

Kebudayaan memiliki beberapa unsur yang membentuknya. Ada tujuh

unsur kebudayaan yang universal, yaitu: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi

sosial, sistem teknologi, sistem religi, dan kesenian. Tiap-tiap unsur kebudayaan

tersebut menjelma dalam tiga wujud, yaitu sebagai: ide, gagasan, norma,

peraturan, dan sebagainya; aktivitas dan tindakan berpola; serta benda-benda hasil

kaya.

6. Pengertian Seni Rupa

Menurut Tim Abdi Guru dalam buku Seni Budaya untuk SMP kelas VIII

(2007:19) menyatakan bahwa: "seni rupa adalah ungkapan rasa atau perasaan

yang estetis dan bermakna yang diwujudkan melalui media titik, garis, bidang,

bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip

tertentu.

Agung Suryahadi (2008: 21) berpendapat bahwa seni rupa adalah seni

yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri dari unsur rupa berupa

titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna, gelap terang, dan

tekstur.

Bentuk dalam dunia seni rupa mengekspresian gagasan atau ide menjadi

sebuah karya seni. Bentuk merupakan wujud yang ditampilkan atau yang tampak

sehingga dapat dilihat dan diraba. Bentuk dalam seni rupa dapat dibedakan

Page 31: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

menjadi dua kelompok, yaitu bentuk figuratif dan bentuk non-figuratif. Bentuk

figuratif yaitu penggambaran bentuk alam yang sesuai dengan keadaan aslinya

(realistis), sedangkan bentuk non-figuratif yaitu bentuk alam yang telah diubah,

sehingga tidak sesuai dengan aslinya. Bentuk non-figuratif dapat diambil

berdasarkan bentuk-bentuk alam yang diubah, tetapi dapat pula diambil dari

bentuk-bentuk yang ada dalam alam khayal asalkan tidak bertentangan dari

bentuk alam yang biasa disebut bentuk imajinatif.

Karya seni rupa dari ukurannya (dimensi) dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi. Karya seni rupa dua dimensi,

yaitu karya seni rupa yang memiliki ukuran panjang dan lebar. Contohnya adalah

karya seni lukis, seni grafis, spanduk poster, batik, sablon, dan lain-lain.

Sedangkan karya seni rupa tiga dimensi adalah karya seni rupa yang memiliki

ukuran panjang, lebar, dan tinggi serta memiliki unsur kesan ruang, bentuk, dan

volume. Contoh karya seni tiga dimensi adalah seni patung, seni arsitektur, seni

keramik, dan lain-lain.

Karya seni rupa terutama karya seni dua dimensi, terdiri dari unsur-unsur

sebagai berikut:

a. Titik, merupakan unsur rupa yang paling sederhana. Unsur titik akan

tampak berarti apabila jumlahnya cukup banyak atau ukurannya diperbesar hingga

menjadi bintik.

b. Garis, merupakan unsur rupa yang terbuat dari rangkaian titik yang

terjalin memanjang menjadi satu. Ada empat macam garis yaitu garis lurus, garis

lengkung, garis patah-patah, dan garis spiral atau pilin. Garis lurus berkesan tegas

dan keras. Garis lengkung berkesan lembut dan lentur. Garis patah-patah berkesan

kaku. Garis spiral berkesan luwes.

c. Bidang, merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan dari

beberapa garis. Ada dua jenis bidang yaitu Bidang geometris beraturan yang

dipakai dalam ilmu ukur. Bidang non geometris tidak beraturan dan sering

ditemui pada bentuk-bentuk alami.

Page 32: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d. Bentuk, merupakan unsur seni rupa yang terbentuk karena ruang atau

volume. Unsur bentuk diterapkan pada unsur seni patung, arsitektur, interior, dan

kriya.

e. Warna, merupakan unsur rupa yang terbuat dari pigmen (zat warna).

Warna dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: warna primer adalah warna dasar,

bukan campuran dari warna apapun. Warna primer ini adalah merah (magenta),

kuning (yellow), dan biru (cyan). Warna sekunder, terbentuk dari dua warna

primer, contohnya: hijau, ungu, jingga dan lain-lain. Warna tersier, terbentuk dari

campuran warna sekunder lain atau warna primer. Warnanya seperti warna

sekunder tapi dengan tingkat pengaruh warna primer yang berbeda-beda.

f. Tekstur, merupakan nilai permukaan suatu benda (halus, kasar, licin

atau lainnya). Secara visual, ada dua tekstur: tekstur nyata bila keadaan benda saat

dilihat dan diraba sama nilainya, dan tekstur semu, bila keadaan benda saat dilihat

dan diraba berbeda.

g. Gelap terang, merupakan keadaan suatu bidang yang dibedakan

dengan warna tua dan muda yang disebabkan oleh perbedaan warna atau pengaruh

cahaya.

7. Pengertian Seni Kriya Tekstil

Tekstil telah dikenal dan dibuat oleh manusia sejak zaman sebelum

neolitik sebagai alat pelindung tubuhnya. Kemudian hingga sekarang berkembang

menjadi suatu produk industri yang dapat memenuhi berbagai fungsi dan

kebutuhan. sesuai dengan pengertiannya, tekstil berasal dari kata latin textiles.

kata Perancis texere berarti menenun, benda yang berasal dari serat atau benang

karena dianyam (ditenun) atau dirajut, direnda, dilapis, dikempa menjadi pakaian

atau keperluan lainya.

Kriya tekstil menurut Marlina dan Mila Karmila (2010) merupakan hasil

gagasan, ide, pikiran, perasaan, apresiasi, dan ciptaan manusia yang memiliki nilai

estetik, yang diwujudkan dalam bentuk benda melalui proses kegiatan kreatif

dengan menggunakan bahan utama dari tekstil".

Page 33: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Jenis produk kriya tekstil terbagi menjadi dua kelompok yaitu : benda hias

dan benda pakai atau perpaduan dari keduanya. Kriya tekstil yang akan

diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui

tahap pembuatan produk kriya tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam

mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan

memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni.

Nanang Rizali (2006: 32) berpendapat bahwa desain tekstil adalah suatu upaya manusia untuk meningkatkan produk tekstil, agar memiliki nilai estetis dan ekonomis yang lebih tinggi. Dapat berarti pula sebagai salah satu unsur penting dari kepaduan berbagai aspek dalam rangkaian industri tekstil, agar produknya memiliki kualitas yang tinggi, lebih berdaya guna, menarik dan nyaman, dengan harga yang dapat terjangkau oleh masyarakat. Dengan demikian produk tekstil yang mengandung nilai atau kaidah akan membentuk perilaku dan pola kehidupan masyarakat yang semakin selektif dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan.

Menurut Tim Abdi Guru dalam buku Seni Budaya untuk kelas VIII (2007:

20) tekstil berasal dari bahasa inggris yang berarti tenun, teknik tenun yang

dimaksud adalah membuat barang pakai dengan cara membuat jalinan benang

tumpang-tindih (saling tegak lurus satu sama lain). Benang ini terdiri dari dua arah

yang terbagi ke dalam arah tegak lurus dan arah mendatar yang membentuk

lembaran kain. Benang tersebut didapat dari pintalan kapuk kapas, sutra, dan

nilon. Kain tenun dalam pengerjaannya dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Alat tenun mekanis (bukan mesin), pengerjaanya seluruhnya dengan

tangan manusia.

b. Alat tenun mesin, pengerjaannya terjadinya kain dengan mesin, tenaga

manusia hanya membantu.

Karya seni kriya tekstil meliputi sebagai berikut:

a. Tenun : menenun benang menjadi Kain menggunakan alat tenun, baik

dengan tenaga manusia maupun memakai alat tenun mesin.

Page 34: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Batik : membuat corak atau gambar pada kain yang pembuatannya

secara khusus dengan menggunakan alat canting/ cap.

c. Macramé : membuat anyaman tali yang merupakan rangkaian karya

seni kriya yang berhubungan dengan kain.

d. Smock : menjahit dengan cara mengubah bahan kain menjadi bentuk

kerutan dengan tusuk dan hiasan sulam.

e. Bordir atau sulaman membantu dalam proses menjahit.

f. Printing : peletakan warna pada kain untuk menciptakan corak-corak

tertentu.

8. Pengertian Batik Jumputan

Istilah batik berasal dari "amba" (Jawa), yang artinya menulis dan "nitik".

kata batik sendiri merujuk pada teknik pembuatan corak menggunakan canting

atau cap dan pencelupan kain, dengan menggunakan bahan perintang warna

corak, yang diaplikasikan di atas kain. Sehingga menahan masuknya bahan

pewarna ( Hamidin, 2010: 7). Menurut Joko Dwi Handoyo (2008: 19) nama

jumputan barasal d

berhubungan dengan cara pembuatan kain yang dicomot (ditarik) atau dijumput

(bahasa Jawa).

Seni batik jumputan atau ubar ikat merupakan salah satu cara untuk

mencegah terserapnya pewarna (ubar) oleh bagian-bagian yang diikat. Cara lain

untuk menghindari terserapnya pewarna ialah dengan menggunakan lilin atau

balok-balok kayu. Prinsipnya sama bagian-bagian yang diolesi lilin diikat atau

dijepit balok tidak akan terkena pewarna.

a. Alat dan Bahan Pembuatan Batik Jumputan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan batik jumputan antara

lain:

1) Sabun cuci cair

2) Tali karet atau tali berlilin

Page 35: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

3) Botol pencet

4) Pewarna bubuk atau cair

5) Karet busa

6) Sarung tangan karet

7) Kain

8) Panci

b. Proses Pembuatan Batik Jumputan

1) Menyiapkan kain

Kain yang akan diwarna dicuci dengan air panas yang dicampur

dengan sabun. Hal ini dilakukan untuk menghindari kain mengerut.

2) Proses pengikatan kain

Pada tahap ini perlu menentukan pola desain terlebih dahulu. Pada

tahap awal perlu berlatih pembuatan pola dasar, setelah itu dapat

melanjutkan dengan pola yang bervariatif.

3) Pengaturan warna

Penggunaan warna lebih dari satu lebih rumit dalam pengerjaan.

Pewarnaan dimulai dengan warna yang paling terang. Dan warna gelap

digunakan pada tahap pewarnaan paling akhir.

4) Proses perebusan pewarna

Siapkan panci untuk pewarnaan, perhitungkan besar kecilnya panci

agar dapat menampung seluruh kain yang akan diwarna. Isilah panci

dengan air panas, lalu masukkan pewarna yang warnanya gelap karena

akan lebih mudah merata dari pada yang terang. Letakkan panci di atas api

agar tetap panas selama proses pewarnaan, karena hasil pewarnaan akan

lebih awet.

5) Proses pencucian kain

Setelah proses pewarnaan selesai, kain kemudian diangkat dan

dibilas dengan air yang mengalir hingga bersih. Kemudian rendam pada

larutan cuka untuk mencegah agar warna kain tidak luntur. Setelah dibilas

Page 36: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

bersih, ikatan pada kain dilepas satu persatu. Kain dibilas lagi dalam air

yang mengalir dan kemudian dijemur.

9. Komponen dalam Pembelajaran

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu

dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala kegiatan

pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan-tujuan tersebut. Menurut Robert

F. Mager ebagai perilaku yang hendak dicapai

atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi

tertentu. (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/08/30/tujuan-pembelajaran-

sebagai-komponen-penting-dalam-pembelajaran/)

b. Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran dalam arti luas tidak hanya yang tertuang dalam buku

paket yang diwajibkan, akan tetapi mencakup keseluruhan materi pembelajaran.

Setiap aktivitas belajar mengajar pasti harus ada materinya. Semua materi

pembelajaran harus diorganisasikan secara sistematis

c. Metode Pembelajaran

1) Metode Ceramah

Metode ceramah sebagai sebuah bentuk interaksi belajar mengajar yang

dilakukan melalui penjelasan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap

sekelompok peserta didik. Dalam metode ceramah seorang guru sangat

mendominasi dan menjadi subjek dalam sebuah pembelajaran, sementara siswa

adalah sebagai objek pasif menerima apa yang disampaikan oleh guru.

Kelebihan dari metode ceramah yaitu: (1) Mudah mengorganisasikan

tempat duduk/ kelas. (2) Dapat diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar. (3)

Lebih mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. (4) Biaya lebih murah dan

dapat sekaligus untuk orang banyak. (5) Metode ini sangat tepat untuk guru yang

Page 37: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

akan memulai mengenalkan materi. Sedangkan kelemahan metode ceramah yaitu:

(1) Peserta didik dengan karakteristik auditif (mendengar) dapat menyerap

informasi lebih banyak, sedangkan peserta didik dengan karakteristik visual

menjadi rugi karena miskin informasi. (2) Apabila selalu digunakan dan terlalu

lama maka pembelajaran akan terkesan membosankan. (3) Menyebabkan peserta

didik menjadi pasif. (4) Tidak memberi kesempatan untuk berdiskusi.

2) Metode Tanya Jawab

Metode Tanya jawab adalah cara belajar mengajar yang diterapkan guru

dengan jalan guru mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab, atau sebaliknya

siswa bertanya dan guru menjawab.

Metode tanya jawab digunakan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui

penguasaan bahan pelajaran melalui ingatan dan pengungkapan perasaan serta

sikap siswa tentang fakta yang dipelajari. (2) Mengetahui jalan berpikir siswa

secara sistematis dan logis dalam memecahkan masalah. (3) Memberikan tekanan

perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang dipandang penting serta mampu

menyimpulkan dan mengikutsertakan pelajaran sehingga mencapai perumusan

yang baik dan tepat. (4) Memperkuat lagi kaitan antara suatu pertanyaan dengan

jawabannya sehingga dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran

dan mengembangkan kemampuannya untuk mengembangkan pengetahuan dan

pengalaman yang telah dimiliki. (5) Membiasakan siswa mengenal bentuk dan

jenis pertanyaan serta jawabannya yang benar dan tepat.

3) Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan format interaksi belajar mengajar yang

sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses, atau prosedur

yang dilakukan oleh guru atau orang lain kepada seluruh siswa atau sebagian

siswa. Metode Demonstrasi biasanya berkenaan dengan tindakan-tindakan

atau prosedur yang dilakukan misalnya: proses mengerjakan sesuatu, proses

menggunakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lain, atau

untuk mengetahui/ melihat kebenaran sesuatu.

Page 38: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Tujuan digunakannya metode demonstrasi antara lain :

a) Mengajarkan suatu proses atau prosedur yang harus dikuasai oleh

siswa.

b) Mengkongkritkan informasi atau penjelasan kepada siswa.

c) Mengembangkan kemampuan pengamatan kepada para siswa

secara bersama-sama.

4) Metode Resitasi (Pemberian Tugas)

Metode resitasi adalah suatu format interaksi belajar mengajar yang

ditandai adanya satu atau lebih tugas yang diberikan oleh guru dimana

penyelesaian tugas tersebut dapat dilakukan secara perseorangan atau secara

kelompok sesuai dengan perintahnya.

Kelebihan Metode Resitasi adalah :

a) Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri

akan dapat diingat lebih lama.

b) Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian,

inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.

Kelemahan Metode Resitasi adalah :

a) Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik

hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah

mengerjakan sendiri.

b) Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

c) Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.

5) Metode Diskusi

Metode diskusi sebagai suatu kegiatan belajar mengajar yang

membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau

lebih (dapat guru dan siswa atau siswa dan siswa lain), dimana orang-orang yang

Page 39: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

berbincang memiliki perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang

menjadi pokok pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban

terhadap topik atau masalah yang didiskusikan.

d. Media dan Alat Pembelajaran

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan.

Menurut Hujair AH. Sanaky (2009: 4) media pembelajaran adalah sarana

pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran

untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.

Dalam pengertian lebih luas media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik

yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi

antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas.

Dari pengertian di atas, secara umum dapat dikatakan bahwa subtansi dari

media pembelajaran adalah: (1) Bentuk saluran, yang digunakan untuk

menyalurkan pesan, informasi atau bahan pelajaran kepada penerima pesan atau

pembelajar. (2) Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajar yang

dapat merangsang pembelajar untuk belajar. (3) Bentuk alat fisik yang dapat

menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar. (4) Bentuk-bentuk

komunikasi yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar, baik cetak maupun

audio, visual, dan audio-visual.

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran, adalah

sebagai berikut:

1) Mempermudah proses pembelajaran di kelas,

2) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran,

3) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar,

4) dan Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

e. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar.

Secara sistemik evaluasi pembelajaran diarahkan pada komponen-komponen

Page 40: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

sistem pembelajaran, yang mencakup komponen input, yakni perilaku awal (entry

behavior) siswa, komponen input instrumental yakni kemampuan professional

guru/tenaga kependidikan, komponen kurikulum (program studi, metode, media),

komponen administrative (alat, waktu, dana), komponen proses ialah prosedur

pelaksanaan pembelajaran, komponen output ialah hasil pembelajaran yang

menandai ketercapaian tujuan pembelajaran

Page 41: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

B. Kerangka Berpikir

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir

Kurikulum (KTSP)

Guru Seni Rupa

Silabus

RPP

Siswa Proses Pelaksanaan

Pembelajaran 1. Tujuan Pembelajaran 2. Materi Pembelajaran 3. Metode Pembelajaran 4. Media dan Alat

Pembelajaran 5. Evaluasi Pembelajaran

Keberhasilan Pembelajaran Praktik Batik Jumputan Siswa kelas VIII B SMP N 1

Eromoko Wonogiri

Page 42: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Eromoko Wonogiri,

yang beralamat di Songputri, Sindukarto, Eromoko kabupaten Wonogiri. Website:

http://www.smpn1eromoko.sch.id//, telp. (0273) 3332608, kode pos 57663.

Tempat dipilih karena untuk mencari data-data tentang pelaksanaan pembelajaran

seni rupa pada kelas VII B SMP Negeri I Eromoko Wonogiri.

Penelitian ini telah dilaksanakan mulai bulan Januari sampai bulan Maret

tahun 2012 yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan selesainya penulisan

laporan penelitian. Tetapi tidak menutup kemungkinan waktu penelitian ini

dipersingkat atau diperpanjang sampai data yang diperlukan terpenuhi.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong (2004: penelitian kualitatif

adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan

lain-lain, secara holistik (utuh), dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah

berupa kata-kata, kalimat, pencatatan dokumen maupun arsip yang memiliki arti

lebih dari sekedar angka atau frekuensi.

Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model tunggal

terpancang (embedded research).

Menurut H. B. Sutopo (2002: 112) pada penelitian terpancang peneliti di dalam proposalnya sudah memilih dan menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan studinya. Namun demikian, meskipun peneliti

Page 43: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

sudah memilih variabel tertentu sebagai fokusnya, tetap harus terbuka, dan dalam melakukan analisis ia harus tetap berpikir holistik di mana berbagai variabel lain yang ada, meski tidak dalam posisi terfokus tetap ada hubungan yang bersifat interaktif dengan variabel utamanya, sehingga bila cukup penting juga memerlukan deskripsi penjelasan di dalam laporan penelitiannya. hal ini sangat berkaitan dengan sifat penelitian kualitatif yang lentur dan terbuka.

Penelitian studi kasus tunggal adalah penelitian yang terarah pada suatu

karakteristik tetapi tetap dalam variabel fokusnya. Artinya, penelitian tersebut

hanya dilakukan pada satu sasaran (satu lokasi, atau satu subyek) tetapi tidak

karena penelitian ini dilaksanakan di satu tempat yaitu di SMP Negeri I Eromoko

C. Sumber Data

Sumber data adalah suatu informasi yang diperlukan untuk digali dan

dikaji dalam suatu penelitian sehingga menghasilkan pemahaman dengan

simpulan yang tepat (H.B. Sutopo, 2002: 49). Dalam penelitian kualitatif, sumber

data yang utama adalah kata-kata, dokumen, dan arsip.

Untuk mencari data yang sesuai dengan permasalahan, maka peneliti

menggunakan sumber data sebagai berikut:

1. Informan atau narasumber

Informan atau narasumber, yaitu seorang yang diwawancarai dan dianggap

mengetahui tentang permasalahan yang diteliti. Kemudian data-data yang

diperoleh dari informan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Informan

dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran seni rupa yaitu Bapak Agung

Bayu Saputro, S. Pd dan beberapa siswa kelas VIII B SMP Negeri I Eromoko

Wonogiri (yaitu : Agung Setyo Nugroho, Jendra Hayu Ningrat, Dewi Larasati

dan Wahyu Putra Pradana).

2. Tempat dan Peristiwa

Tempat yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data-data dengan

melihat dan mengamati secara langsung yaitu di SMP Negeri I Eromoko

Page 44: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Wonogiri kelas VIII B pada saat peristiwa proses pembelajaran seni

budaya/seni rupa

3. Foto dan Dokumen

Foto dalam penelitian ini adalah gambar suasana saat pelajaran

berlangsung, serta hasil belajar siswa yang telah ditempuh oleh siswa.

Beberapa dokumen seperti kurikulum, silabus, RPP, dan kalender akademik.

4. Kepustakaan

Sumber kepustakaan yaitu sejumlah informasi berupa buku-buku yang

berkaitan dengan pembelajaran seni budaya/seni rupa.

D. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2005: 52) menyatakan bahwa: "Teknik sampling

adalah merupakan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam

penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan".

Menurut Sutama (2011: 123) menyatakan bahwa "sampling bertujuan

(purposive sampling) adalah suatu strategi jika seseorang menginginkan agar

dapat memahami sesuatu mengenai kasus-kasus terpilih tertentu tanpa

membutuhkan untuk menggeneralisasikan kepada semua kasus seperti itu".

Teknik sampling merupakan suatu bentuk khusus atau proses bagi

pemusatan atau pemilihan dalam penelitian yang mengarah pada seleksi (H. B.

Sutopo, 2002: 55).

Pengambilan sampel didasarkan atas berbagai pertimbangan tertentu,

maka pengertiannya sejajar dengan jenis teknik cuplikan yang dikenal dengan

purposive sampling. Bersifat "purposive" karena dipandang lebih mampu

menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam menghadapi realitas yang

tidak tunggal. Pilihan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang

memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang

diteliti. (H.B. Sutopo, 2002: 36). Dalam penelitian ini teknik sampling yang

digunakan adalah purposive sampling, dengan kecenderungan peneliti untuk

Page 45: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

memilih informan yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara

mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. (H.B.

Sutopo, 2002: 56). Jadi purposive sampling adalah memilih subyek yang

mengetahui informasi yang diteliti sehingga didapat sumber data yang mantap.

Teknik ini dipilih karena dalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan

informan dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan dalam

memperoleh data, dalam penelitian ini lebih memilih informan yang dianggap

mengetahui informasi dan permasalahannya secara mendalam dan dapat dipercaya

guna menjadi sumber data yang tepat. Dalam hal ini peneliti menggali informasi

dari guru mata pelajaran seni rupa, siswa kelas VIII B dan yang mengetahui

tentang pelaksanaan pembelajaran praktik batik jumputan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap

kegiatan penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk mendapat data yang akurat,

terperinci, dapat dipercaya serta dipertanggungjawabkan, maka teknik penelitian

yang digunakan harus tepat.

Dalam penelitian kualitatif, maka pegumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu menggunakan teknik sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu teknik yang mendekati sumber informasi

dengan cara Tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan

berdasarkan tujuan penelitian. Wawancara adalah percakapan dengan maksud

tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Lexy J. Moleong, 2009: 186).

H. B Sutopo (2002: 59) mengemukakan bahwa , "wawancara di dalam

penelitian kualitatif dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut sebagai

Page 46: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

teknik "wawancara mendalam" karena peneliti merasa tidak tahu apa yang tidak

diketahuinya". Dengan demikian wawancara dilakukan dengan "open-ended" dan

mengarah pada kedalaman informasi, serta dilakukan dengan cara yang tidak

secara formal terstruktur. Sedangkan menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 231)

menyatakan bahwa "wawancara mendalam didefinisikan sebagai proses

penggalian informasi dari peneliti terhadap informan yang dilakukan dalam waktu

yang relatif lama sehingga terjalin hubungan yang akrab".

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap guru mata pelajaran

seni budaya dan siswa kelas VIII B SMP N I Eromoko Wonogiri. Maka diperoleh

data-data secara langsung mengenai pelaksanaan pembelajaran praktik batik

Jumputan.

2. Observasi

Observasi dalam pengumpulan data merupakan pengamatan langsung

objek yang diselidiki. H. B. Sutopo, teknik

observasi digunakan untuk menggali data dari nara sumber data yang berupa

peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta gambar. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan pengumpulan data dengan observasi langsung dengan cara

peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian. pada observasi langsung peneliti

memilih untuk menggunakan observasi pasif.

Menurut H. B. Sutopo (2002: 65) menyatakan bahwa:" observasi pasif" dilakukan dengan mendatangi peristiwa, kehadiran peneliti di lokasi sudah menunjukan peran yang paling pasif, sebab sama sekali tidak berperan sebagai apapun selain sebagai pengamat pasif, namun hadir dalam konteksnya. Mengenai perilaku dan kondisi lingkungan penelitian bisa dilakukan observasi baik secara formal atau informal. Secara formal dapat diamati misalnya mengamati suatu kegiatan atau perilaku tertentu sedangkan, secara informal pengamatan dapat dilakukan selama kunjungan misalnya mengamati situasi berbagai hal yang ditemui.

Pada observasi ini peneliti secara langsung mengamati proses pelaksanaan

pembelajaran seni rupa kegiatan pratik pembelajaran batik jumputan dari awal

Page 47: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

sampai akhir di SMP Negeri I Eromoko Wonogiri. Dalam penelitian ini peneliti

mengamati:

a. Bapak Agung Bayu Saputro, S. Pd. dari saat mengawali pembelajaran,

pemberian materi pembelajaran, penggunaan metode, media dan alat

pembelajaran, memberikan evaluasi pembelajaran, sampai mengakhiri

proses pelaksanaan pembelajaran batik jumputan.

b. Siswa kelas VIII B SMP Negeri I Eromoko Wonogiri

3. Dokumentasi

Guba dan Lincoln dalam

menyatakan dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record,

yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dipakai dalam

penelitian dengan menggunakan sumber-sumber dokumen. Dokumen dapat

berupa foto-foto dari objek penelitian. Penggunaan foto untuk melengkapi sumber

data. Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering

digunakan untuk menelaah segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara

induktif (Lexy J. Moleong, 2004: 160).

Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan, foto

sekolah yang digunakan sebagai lokasi penelitian yaitu SMP Negeri I Eromoko

Wonogiri, foto saat melakukan wawancara dengan guru seni rupa Bapak Agung

Bayu Saputro, S. Pd dan beberapa siswa kelas VIII B SMP Negeri I Eromoko,

foto pada saat pelaksanaan pembelajaran seni rupa kegiatan praktik pembuatan

batik jumputan berlangsung, foto saat guru memberikan materi pelajaran

menggunakan metode ceramah, foto contoh desain untuk pembuatan batik

jumputan di papan tulis, foto hasil karya siswa berupa batik jumputan kelas VIII B

SMP Negeri I Eromoko Wonogiri.

Page 48: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

F. Validitas Data

Data yang telah berhasil didapat, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu

setiap peneliti harus bisa memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk

mengembangkan validitas data yang diperoleh. Untuk memperoleh suatu

keabsahan data, dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik triangulasi

dan review informan.

Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan

atau sebagai pembanding terhadap data itu (Lexy J. Moleong, 2004: 330).

Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

dalam penelitian kualitatif , (Patton dalam Lexy J. Moleong, 2001: 330). Hal itu

dapat dicapai dengan jalan: (a) Membandingkan data hasil pengamatan dengan

data hasil wawancara, (b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan

umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, (c) Membandingkan apa

yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang

dikatakannya sepanjang waktu, (d) Membandingkan keadaan dan perspektif

seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa,

orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, ataupun orang

pemerintahan, (e) Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang

berkaitan. Data-data yang perlu untuk perbandingan dengan data sumber lain yaitu

memandingkan hasil wawancara dari Guru Seni Rupa dan siswa kelas VIII B

SMP Negeri I Eromoko Wonogiri.

Teknik review atau informan review, merupakan usaha pengembangan

validitas penelitian yang sering digunakan oleh peneliti kualitatif. Pada saat

peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun

sajian datanya walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka unit-

unit laporan yang telah disusunya perlu dikomunikasikan dengan informannya,

Page 49: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

khususnya yang dipandang sebagai informan pokok (key informant) (H.B. Sutopo,

2002: 83). Sebelum penulisan laporan, dalam penelitian ini data yang sudah

diperoleh peneliti dilakukan pengulangan kembali informasi atau dicek kembali

oleh informan yaitu guru mata pelajaran seni budaya kelas VIII dan siswa kelas

VIII B SMP Negeri I Eromoko Wonogiri, agar diketahui bahwa data yang telah

diperoleh tersebut sesuai dengan keadaan sesungguhnya atau terbukti

kebenarannya.

G. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif. Menurut H. B. Sutopo (2002:

proses analisis data ada tiga komponen yang harus disadari sepenuhnya oleh

, (2) Sajian Data (3)

Penarikan simpulan serta verifikasi.

Gb. 2. Model analisis interaktif

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan

abstraksi data fieldnote (catatan lapangan). pada waktu pengumpulan data

berlangsung, reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data

Pengumpulan Data

Reduksi Data Sajian Data

Penarikan Simpulan/ Verifikasi

Page 50: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

yang diperoleh di lapangan. Dalam penyusunan ringkasan tersebut peneliti juga

membuat coding, memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan, dan

juga menulis memo. Proses reduksi ini berlangsung terus sampai laporan akhir

penelitian selesai disusun. Reduksi data mulai berlangsung dari awal pengambilan

keputusan tentang kerangka kerja, pemilihan topik atau rumusan masalah,

menyusun pertanyaan penelitian, dan menentukan langkah-langkah pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran praktik

batik jumputan pada mata pelajaran seni budaya/ seni rupa siswa kelas VIII B di

SMP Negeri I Eromoko Wonogiri.

2. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam

bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Sajian ini

merupakan rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis, sehingga bila

dibaca, akan bisa mudah dipahami berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan

peneliti untuk berbuat sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan

pemahaman tersebut. Sajian data ini mengacu pada rumusan masalah yang telah

dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan

deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap

permasalahan yang ada. Masalah penelitian ini yaitu mengenai pelaksanaan

pembelajaran praktik batik jumputan pada mata pelajaran seni budaya/ seni rupa

kelas VIII B dari segi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode

pembelajaran, media dan alat pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran di SMP

Negeri I Eromoko Wonogiri.

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Penarikan simpulan merupakan proses dimana suatu analisis yang

dilakukan semakin tampak jelas. Sejak dari awal kegiatan penelitian dengan

melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyatan-pernyataan,

konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi.

Kemudian simpulan juga perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar

Page 51: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

bisa dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengulangan untuk

tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, sebagai akibat

pemikiran peneliti ada waktu menulis dengan melihat kembali data di lapangan.

Simpulan diverifikasi selama penelitian berlangsung mengenai pelaksanaan

pembelajaran praktik batik jumputan pada mata pelajaran seni rupa siswa kelas

VIII B di SMP Negeri I Eromoko Wonogiri dari segi tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, media dan alat pembelajaran, serta evaluasi

pembelajaran.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan kejelasan langkah-langkah penelitian dari

awal hingga akhir. Prosedur penelitian meliputi empat tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pralapangan

Tahap pralapangan merupakan tahap awal yang meliputi kegiatan memilih

lokasi penelitian, mengajukan usulan penelitian dan proposal, mengurus surat ijin

ke lembaga yang bersangkutan, mengadakan observasi, dan tahap yang terakhir

adalah persiapan penelitian dalam hal ini menyiapkan segala perlengkapan yang

dibutuhkan dalam proses penelitian supaya saat penelitian dapat berjalan dengan

lancar.

2. Tahap Observasi Lapangan

Tahap observasi lapangan merupakan tahap segala aktivitas lapangan

yang dilakukan secara langsung untuk mendapatkan data yang lengkap antara lain

mengumpulkan data dengan melakukan observasi, memotret proses pelaksanaan

pembelajaran siswa di kelas, wawancara dan pengayaan review informan terhadap

pelaksanaan pembelajaran seni budaya/ seni rupa.

3. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan.

Analisis membutuhkan daya kreatif serta kemampuan intelektual tinggi. Pada

Page 52: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kegiatan pengumpulan data meliputi observasi, interview, dan menjadi data-data

yang telah siap disajikan melalui proses analisis. Tahap analisis ini antara lain:

melakukan analisis awal pada data yang telah terkumpul, menyusun dan

mengembangkan sajian data, pengayaan dan pengamalan data, merumuskan

simpulan akhir dalam laporan penelitian.

4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Penyusunan laporan penelitian merupakan kegiatan akhir dalam penelitian

yang berupa laporan hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Kegiatan yang

dilakukan dalam tahap penyusunan laporan penelitian antara lain: (a) menyusun

laporan awal, (b) merevisi hasil laporan, (c) menyusun laporan akhir, (d)

pengesahan.

Page 53: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

SMP Negeri 1 Eromoko diresmikan penggunaannya oleh Mendikbud Prof.

Dr .Noegroho Notosoesanto tanggal 15 Desember 1983. SMP Negeri I Eromoko

berlokasi di Jalan Raya Pracimantoro-Solo, tepatnya Dusun Songputri, Desa

Sindukarto, Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri.

Gambar 3.1. Lobi Gedung SMP Negeri I Eromoko Tampak Depan (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Visi SMP Negeri I Eromoko adalah menjadi sekolah yang berbudi,

berprestasi dan unggul dalam teknologi. Misi SMP Negeri I Eromoko adalah: (1)

mengembangkan kinerja sekolah yang terprogram, transparan, efektif, inovatif,

akuntabel dan bernuansa kekeluargaan (misi managemen). (2) menciptakan situasi

proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, menyenangkan dan tuntas (misi

kegiatan belajar mengajar). (3) mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga

kependidikan yang jujur, dinamis dan menguasai teknologi melalui diklat yang

relefan( misi sumber daya manusia). (4) mewujudkan lingkungan sekolah dengan

tata ruang yang nyaman, terprogram dengan ditunjang sarana dan prasarana yang

memadai (misi fasilitas lingkungan hidup).

Page 54: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

SMP Negeri I Eromoko Wonogiri menggunakan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). SMP Negeri I Eromoko Wonogiri dalam

meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia membuat program Sekolah

Standar Nasional (SSN), dengan status tersebut siswa dituntut untuk belajar lebih

baik lagi dengan hasil yang berkualitas. Siswa ditekankan mampu menguasai

kompetensi dasar yang lebih tinggi dari standar Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) yang telah ditetapkan adalah 76 untuk kelas unggulan dan 75 untuk kelas

regular.

Fasilitas SMP Negeri I Eromoko Wonogiri adalah ruang kepala sekolah,

ruang belajar/ kelas, perpustakaan, laboratorium fisika, laboratorium biologi,

laboratorium komputer, laboratorim bahasa, ruang BP/ BK, ruang UKS, ruang

OSIS, ruang PMR, ruang pramuka, ruang aula, masjid, ruang guru, ruang TU,

koperasi, rumah penjaga, gudang, ruang penggandaan, kamar mandi, kantin,

taman, dan tempat parkir.

Tenaga pengajar di SMP Negeri I Eromoko Wonogiri ada 43 guru antara

lain 5 guru bidang studi IPS, 5 guru bidang studi IPA, 4 guru bidang studi bahasa

Indonesia, 6 guru bidang studi bahasa Inggris, 6 guru bidang studi matematika, 2

guru bidang studi bimbingan dan konseling, 2 guru bidang studi pendidikan

jasmani dan kesehatan, 1 guru bidang studi agama Kristen, 2 guru bidang studi

pendidikan kewarganegaraan, 1 guru bidang studi seni tari, 2 guru bidang studi

bahasa jawa, 1 guru bidang studi seni musik, 1 guru bidang studi seni rupa, 3 guru

bidang studi TIK, dan 1 guru agama islam.

Kondisi di lingkungan SMP Negeri I Eromoko bisa dikatakan aman,

nyaman, dan tenang untuk proses pelaksanaan belajar mengajar karena meskipun

letaknya dekat dengan jalan raya tetapi keramaian di jalan raya tidak terdengar

sampai di ruang kelas. Gedung sekolah SMP Negeri I Eromoko merupakan jenis

bangunan permanen. Bangunan sekolah ini mempunyai 21 ruang kelas yaitu kelas

VII A-VII G, kelas VIII A- VIII G, kelas IX A- IX G, dan fasilitas lain seperti

mushola sebagai tempat ibadah, kamar mandi siswa dan guru, tempat parkir

Page 55: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

kendaraan untuk guru, kantin sekolah, dan lapangan untuk upacara. Ruang kelas

di SMP Negeri I Eromoko sebagian besar sudah cukup memenuhi syarat untuk

tempat proses belajar mengajar siswa, salah satunya adalah kelas VIII B, di sini

terdapat papan tulis ( white board) yang menempel di tembok depan kelas, di

sebelah kanan depan terdapat meja guru yang di atasnya terdapat jurnal, absensi

siswa, spidol, dan juga penghapus white board. Kemudian di sebelah kiri depan

terdapat tempat untuk mencuci tangan. Dan terdapat meja dan kursi yang cukup

memadai untuk siswa yang berjumlah 35-40 anak.

Kepala sekolah di SMP Negeri I Eromoko mulai tahun 2007 sampai

sekarang dijabat oleh Dra. Lulis Ambarwati, M. Pd. yang sebelumnya dijabat

oleh Dra. Sri Sularni. Guru mata pelajaran seni rupa SMP Negeri I Eromoko

diampu oleh Bapak Agung Bayu Saputro, S.Pd beliau telah mengenyam

pendidikan SI Pendidikan Seni Rupa di Universitas Sebelas Maret. Beliau mulai

mengajar di SMP Negeri I Eromoko mulai tahun 2008 hingga sekarang dan

mengajar kelas VII, VIII dan IX untuk mata pelajaran seni rupa.

B. Pelaksanaan Proses Pembelajaran Batik Jumputan Pada Siswa Kelas

VIII B SMP Negeri I Eromoko Wonogiri

1. Tujuan Pembelajaran Batik Jumputan

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang perlu

dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran karena segala kegiatan

pembelajaran bermuara pada tujuan-tujuan tersebut. Pada dasarnya tujuan mata

pelajaran Seni Budaya di Sekolah Menengah Pertama adalah Memahami konsep

dan pentingnya seni budaya, Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya,

Menampilkan kreativitas melalui seni budaya, dan Menampilkan peran serta

dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global.

Tujuan pembelajaran seni kriya tekstil di SMP Negeri I Eromoko

Wonogiri di dalam RPP yang disusun oleh guru adalah siswa mampu: (1).

Menjelaskan konsep tekstil dengan teknik dan corak batik jumputan, (2).

Menyebutkan bahan dan alat batik jumputan/ tutup celup, (3). Menjelaskan teknik

Page 56: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

pembuatan batik jumputan/ tutup celup, (4). Membuat benda pakai dengan teknik

batik jumputan/ tutup celup.

Pada pembelajaran seni kriya tekstil batik jumputan, siswa dilatih dan

dibimbing guru untuk mampu menguasai teori atau praktik batik jumputan (tutup

celup). Untuk mengetahui berapa jauh tingkat keberhasilan pembelajaran tersebut

ditentukan dari beberapa aspek nilai diantaranya, dari segi kognitif (pengetahuan)

siswa dapat menjelaskan pengertian batik jumputan (tutup celup), dari segi afektif

(sikap) siswa memperhatikan dan mencatat tujuan pembelajaran yang

disampaikan oleh guru, dan dari segi psikomotorik (keterampilan) siswa

mempraktikan gambar desain yang dibuat dengan batik jumputan.

2. Materi Pembelajaran Batik Jumputan

Dalam silabus, materi pembelajaran batik jumputan siswa kelas VIII di

SMP Negeri I Eromoko Wonogiri, standar kompetensinya adalah

mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, dan kompetensi dasarnya adalah

membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan

Nusantara. Didalam penyampaian materi pembelajaran batik jumputan ini

dilaksanakan dalam beberapa tahapan sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah ditentukan. Materi pembelajaran batik jumputan tersebut

adalah:

a. Ragam hias pola batik

Ragam hias dalam seni rupa bisa berfungsi mengisi kekosongan suatu

bidang dan juga berfungsi simbolis. Sebagai contoh, ragam hias hias burung

dalam nekara perunggu mempunyai simbol arwah nenek moyang. Ragam hias

berkaitan dengan pola hias dan motif. Pola hias merupakan unsur dasar yang dapat

digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Sedangkan motif hias

merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam hias, yang

meliputi gejala bentuk alami ciptaan tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan,

gunung, batuan, air, awan, dan lainnya serta hasil kreasi manusia. Jadi ragam hias

Page 57: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah

tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga menghasilkan bentuk yang indah.

Ragam hias dapat dibedakan dalam tiga motif, yaitu motif geometris,

motif nongeometris, dan motif benda mati. Motif geometris antara lain berupa:

pilin ganda, tumpal, meander, swastika, dan kawung. Motif nongeometris berupa:

manusia, binatang, dan tumbuhan. Motif benda mati berupa: air, api, awan, batu,

gunung, matahari.

b. Media berkarya batik jumputan

1) Bahan

Bahan untuk berkarya batik jumputan terdiri dari kain mori/ katun, garam,

dan zat pewarna. Kain mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun.

Kualitas kain mori bermacam-macam jenisnya dan sangat menentukan baik

buruknya kain batik yang dihasilkan. Selain kain mori kain sutera dapat juga

digunakan sebagai bahan baku batik, tapi harganya sangat mahal.

Zat pewarna untuk membuat batik dapat diperoleh dari alam dan buatan

pabrik. Untuk batik klasik, zat pewarna diperoleh dari alam, misalnya warna hijau

dibuat dari daun jarak kepyar, warna merah dibuat dari daun jati muda, dan warna

kuning dibuat dari rimpang kunyit yang dicampur dengan kapur sirih. Batik

tradisional dan modern sudah menggunakan zat pewarna buatan pabrik yaitu

remasol dan naphtol. Wujudnya berupa serbuk dan dapat dilarutkan dalam air

dingin. Water glass merupakan zat kimia yang berfungsi untuk mengikat warna

agar tidak pudar. Garam dapur berfungsi untuk merekatkan zat warna(remasol)

kedalam kain saat proses pewarnaan kain.

2) Alat

Alat merupakan sarana prasarana yang diperlukan dalam proses berkarya

batik jumputan, dengan adanya alat yang lengkap didukung teknik dan proses

yang tepat akan mempermudah kita dalam melaksanakan kegiatan berkarya batik

jumputan. Alat yang diperlukan dalam berkarya batik jumputan diantaranya

Page 58: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

adalah: (a) benang jahit, untuk menjahit kain sesuai dengan desain yang telah

dibuat. (b) tali rafia, digunakan untuk mengikat kain. (c) plastik, digunakan untuk

membungkus kain yang telah di ikat, ini dilakukan untuk menginginkan warna

yang berbeda. (d) kelereng, digunakan untuk mengisi ruang kain yang diikat. (e)

gunting, digunakan untuk menggunting benang. (f) penggaris, digunakan untuk

menggambar desain agar simetris. (g) pensil, digunakan untuk membuat gambar

desain pada kain. (h) panci dan kompor, digunakan untuk merebus remasol untuk

proses pewarnaan dan vixanol/waterglass untuk mengunci warna. (i) jarum,

digunakan untuk menjahit desain. (j) kuas atau spon, untuk meyapu warna pada

kain. (k) kayu, untuk mengaduk pada proses perebusan pewarna remasol dan

vixanol.

c. Cara membuat batik jumputan

Batik jumputan merupakan cara memberi motif pada kain putih dengan

teknik celupan. Dasar pembuatan motifnya adalah adanya bagian-bagian yang

tertutup sehingga pada proses pencelupan bagian tersebut tidak terkena cairan

warna. Cara menutup bagian itu adalah mengikat erat-erat sehingga rembesan

warna celupan tertahan oleh ikatan itu. Untuk lebih jelasnya proses pembuatan

batik jumputan akan diuraikan pada tahapan berikut ini.

1) Gunting kain mori sesuai ukuran, misal 30 x 30 cm.

2) Buatlah desain sesuai bentuk yang dikehendaki (jangan terlalu rumit

agar mempermudah proses pengikatan).

3) Gunakan jarum dan benang untuk menjahit motif sesuai bentuk motif

dengan teknik tusuk jelujur (khusus untuk bentuk yang memiliki

lekukan atau cekungan yang melintang, seperti bentuk bunga, bintang,

zig-zag,dll).

4) Tarik ujung benang hingga hasil jahitan menyatu (perhatikan lekukan

kain usahakan jangan sampai terlipat menimpa ikatan benang).

5) Ikat bagian jahitan yang telah menyatu dengan tali rafia.

Page 59: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

6) Untuk menambah variasi bentuk, sebelum mengikat kain bubuhkan

benda seperti kelereng, uang logam, batu kerikil, pecahan genting atau

pecahan keramik yang telah dibentuk (semakin banyak bagian kain

yang diikat maka akan semakin banyak pula motif yang dihasilkan).

7) Setelah selesai siapkan warna pencelup. Masing-masing pencelup

berbeda-beda, baik jenis maupun cara penyajiannya. Untuk lebih

mudah gunakan zat warna remasol.

8) Siapkan panci, isi dengan air lalu masak di kompor.

9) Setelah itu taburkanlah pewarna pada panci dan garam dapur

secukupnya (baca aturan pakai pada bungkusnya). Aduk sampai rata.

10) Setelah agak mendidih celupkanlah kain tersebut ke dalam panci

tersebut.

11) Jika menginginkan satu warna maka kain semuanya dicelupkan.

Namun jika menginginkan lebih dari satu warna maka bagian yang lain

disisakan untuk pencelupan dengan warna berikutnya. Kamu dapat

menghalangi bagian tertentu dengan plastik supaya tidak terkena

cairan.

12) Setelah warna meresap kekain, angkat dan tiriskan.

13) Kemudian buka ikatannya.

14) Tiriskan pada gawangan atau tempat jemuran hingga benar-benar

kering.

15) Untuk menjaga agar warna tidak pudar rendam kain hasil ikatan pada

cairan waterglass/ vixanol yang direbus hingga mendidih setelah itu

tiriskan kembali pada tempat jemuran.

16) Jadilah karya batik jumputan. Untuk lembih mempercantik hasil karya

berilah bingkai atau obras bagian pinggir dan disetrika.

17) Hal ini dapat diaplikasikan pada pakaian/ kaos yang telah jadi.

Page 60: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran batik jumputan(tutup celup).

Pada tahap awal ini guru menyampaikan materi pembelajaran batik

jumputan secara teori dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a). mengadakan

persensi siswa di kelas VIII B untuk mencatat siswa yang hadir dan yang tidak

hadir, dengan kegiatan persensi guru dapat memantau siswa, (b). guru menulis

agenda materi apa yang akan diberikan pada kelas VIII B pada hari tersebut dan

mengamati persiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran batik

jumputan (tutup celup), (c).guru menyampaikan materi kegiatan batik jumputan,

materi tersebut antara lain: (1). Guru menjelaskan proses pembuatan desain ragam

hias untuk pola batik jumputan. (2). Guru menjelaskan media berkarya batik

jumputan yang meliputi bahan, alat dan teknik membatik jumputan. (3). Guru

menjelaskan langkah-langkah berkarya batik jumputan yang meliputi desain,

persiapan, proses dan pekerjaan akhir. (d). memotivasi siswa yaitu dengan

memberikan dorongan siswa agar lebih memperhatikan sehingga mampu

memahami materi pelajaran dan tugas yang diberikan di kelas VIII B.

Tanggapan siswa terhadap materi pembelajaran batik jumputan adalah

bahwa sebagian besar siswa sudah mampu mengerti dan memahami materi yang

telah disampaikan oleh guru. Siswa yang belum paham dapat langsung bertanya

kepada guru, kemudian guru akan menjelaskan kembali materi yang telah

disampaikan sebelum dengan tujuan agar siswa dapat memahami dengan jelas.

4. Kegiatan praktik berkarya batik jumputan (tutup celup).

Indikator pembelajarannya adalah menentukan alat dan bahan untuk

dipersiapkan menurut materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini

persiapan membuat batik jumputan yaitu menentukan alat dan bahan batik

jumputan. Tahap pertama guru terlebih dahulu menjelaskan bahan dan alat yang

akan digunakan dalam berkarya batik jumputan. Bahan yang digunakan sebagai

media untuk berkarya batik jumputan tersebut antara lain: kain katun(mori),

remasol, vixanol dan garam dapur. Sedangkan alat yang digunakan untuk

Page 61: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

berkarya batik jumputan diantaranya : benang jahit, tali rafia, plastik, kelereng,

gunting, panci dan kompor, jarum, kuas atau spon, dan kayu pengaduk.

Pada tahap ini guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan siswa

yaitu mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan praktik

berkarya batik jumputan, masing-masing siswa diberi tugas untuk membawa dan

mempersiapkan keperluan yang dibutuhkan.

5. Proses berkarya batik jumputan (tutup celup)

Guru memberikan latihan teknik berkarya batik jumputan (tutup celup).

Batik jumputan/ celup rintang (tutup celup) adalah suatu proses pewarnaan

dengan teknik celup rintang, artinya zat warna yang diserap oleh kain dirintangi

(terhalang) dengan bahan atau alat sehingga membentuk corak/motif. Langkah

dalam pembuatan batik jumputan yaitu:

a. Membuat gambar desain pada kain katun/ mori

Setelah peralatan dan bahan yang diperlukan dalam berkarya batik

jumputan telah dipersiapkan oleh masing-masing siswa langkah selanjutnya

adalah proses pembuatan desain batik jumputan. Pada tahap ini masing-masing

siswa mempersiapkan peralatan yaitu: kain mori, penggaris, pensil, dan

penghapus. Setelah peralatan yang diperlukan sudah siap di depan meja masing-

masing siswa guru memberikan tugas pada siswa untuk membuat desain langsung

pada kain katun dengan ukuran 30x30cm tersebut dengan memberikan pola yang

sederhana, seperti bentuk pola geometris dan bentuk gambar dekoratif dengan

susunan secara simetris agar mempermudah siswa dalam berkarya. Dalam

membuat gambar desain, guru menyarankan untuk tidak membuat desain yang

rumit dan kecil, karena siswa bisa mengalami kesulitan dalam proses pengikatan

kainnya.

Page 62: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Gambar 3.2. Proses Mendesain Batik Jumputan (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

b. Mengikat kain

Setelah proses menggambar desain pada kain katun selesai dikerjakan

proses selanjutnya adalah menjahit dengan teknik tusuk jelujur sesuai dengan

desain yang telah dibuat dengan menggunakan benang jahit (benang dirangkap

dua agar tidak mudah putus saat ditarik). Kemudian setelah selesai menjahit

benang, pada ujung-ujungnya di tarik, dan bagian ruang yang terbentuk karena

tarikan tersebut sebelum proses pengikatan diisi dengan kelereng. Setelah diisi

dengan kelereng benang tersebut ditarik kuat-kuat dan ditali dengan kuat. Untuk

memastikan agar bagian yang terisi kelereng tersebut tidak bisa diresapi air,

bagian yang terisi kelereng dibungkus dengan plastik dan kemudian diikat dengan

tali rafia dibagian benang yang telah diikat sebelumnya. Hal ini dilakukan secara

berulang-ulang sesuai dengan jumlah motif yang diinginkan. Untuk memperoleh

hasil yang maksimal secara bertahap guru memberikan bimbingan kepada siswa

dalam proses pengikatan kain sesuai desain yang telah dibuat, hal ini dilakukan

karena kegiatan ini merupakan kegiatan praktik yang baru pertama kali dilakukan

oleh siswa.

Page 63: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Gambar 3.3 . Guru Memperagakan Proses Pengikatan Kain (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

c. Proses pewarnaan dan penguncian warna

Langkah selanjutnya setelah pengikatan selesai adalah proses pewarnaan.

Pertama-tama pewarna remasol yang digunakan untuk mewarnai kain sebelumnya

direbus dalam panci sampai mendidih, sambil merendam kain dalam air bersih

yang sudah selesai diikat agar nanti dalam proses pewarnaan dapat merata.

Setelah mendidih kain yang telah direndam dimasukkan dalam pewarna remasol

yang telah direbus dalam keadaan mendidih, diaduk-aduk agar warnanya merata

pada kain. Setelah merata kain tersebut diambil dan dicuci dengan air dingin.

Gambar 3.4 . Proses Pewarnaan Dasar Kain oleh Siswa (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Setelah proses pewarnaan dasar kain selesai proses selanjutnya adalah

pewarnaan pada motif. Langkah pertama yaitu merebus pewarna remasol yang

Page 64: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

berbeda warna untuk memberikan warna lain. Kemudian plastik yang digunakan

untuk menutup ikatan kain yang terisi kelereng dilepas. Setelah pewarna yang

telah direbus mendidih, bagian yang tertutup plastik diwarnai dengan

menggunakan kuas, ini harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai warna

tersebut menetes pada bagian dasar kain. Setelah selesai benang yang mengikat

pada gambar motif tersebut di lepaskan kemudian dijemur terlebih dahulu.

Gambar 3.5. Proses Pewarnaan Pada Motif Batik Jumputan oleh Siswa (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

d. Tahap akhir/ finishing

Langkah terakhir adalah proses penguncian warna dengan cairan vixanol.

Vixanol harus direbus, dahulu dengan perbadingan antara air dan vixanol untuk 1

liter air dengan takaran vixanol 3 sendok makan. Setelah mendidih kain yang telah

melalui proses pewarnaan dan penjemuran hingga kering dimasukan secara

bersama-sama, diaduk sekitar 15 menit. Kemudian setelah itu angkat dan dijemur

kembali hingga kain benar-benar kering. Setelah kain kering hasil karya siswa

disetrika dan diobras bagian tepinya agar hasil karya siswa rapi dan menarik.

Kegiatan praktik ini dilaksanakan dalam waktu 2 kali pertemuan (4 x 40menit)

mengingat proses berkarya yang membutuhkan beberapa tahapan. Maka dari itu

Page 65: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

beberapa tahapan kegiatan ini dilakukan secara mandiri oleh siswa di rumahnya

masing-masing.

Gambar 3.6. Proses Pengeringan Hasil Karya Siswa (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Dari proses praktik membuat batik jumputan yang telah dilaksanakan

diperoleh hasil yang bermacam-macam, ada yang secara keseluruhan mampu

membuat batik jumputan secara rapi dan baik namun ada pula yang belum

sempurna baik dari segi warna maupun bentuk motifnya. Maka dari itu untuk

lebih meningkatkan penguasaan siswa dalam membuat karya batik jumputan guru

menyarankan agar siswa berlatih membuat batik jumputan secara mandiri, pihak

sekolah melalui koperasi sekolah akan berusaha menyiapkan bahan-bahan yang

diperlukan dalam permbuatan batik jumputan hal ini dilakukan agar siswa lebih

mudah dalam menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat karya

batik jumputan. Dari pengamatan secara langsung diketahui bahwa secara umum

dalam pengerjaan praktik batik jumputan (tutup celup) siswa lebih antusias dan

semangat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, hal ini dilihat dari

beragam hasil karya batik jumputan siswa yang mayoritas sudah baik dan benar

dari segi proses pembuatannya.

Page 66: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Proses pembuatan batik jumputan secara lebih rinci dapat dilihat pada

bagan berikut ini.

Gambar. 4. Bagan proses pembuatan batik jumputan.

1. Bidang yang berbentuk bintang dijelujuri dengan benang.

2. Tarik ujung benang dan memasukkan kelereng kemudian tali dengn rafia

3. masukkan ke dalam larutan pewarna yang telah dicampur dengan garam

6. mengeringkan kain 5. memasukkan kain dalam larutan vixanol

4. melepas bagian yang tertutup plastik, dan memberikan warna lain dengan kuas

Page 67: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

6. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam

menyampaikan materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Metode

mengajar yang tepat dan dilaksanakan dengan benar dapat membantu siswa dalam

memahami materi pembelajaran secara mudah sehingga mampu mencapai tujuan

pembelajaran. Dalam menyampaikan materi pembelajaran seni rupa pokok

bahasan kriya tekstil batik jumputan, guru menggunakan beberapa metode yaitu:

ceramah, tanya jawab, demonstrasi, diskusi dan pemberian tugas. Dari berbagai

metode yang digunakan tersebut dapat dijelaskan secara lebih rinci proses

pelaksanaannya sebagai berikut.

a. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan

materi dengan penuturan secara lisan kepada para siswa. Praktik proses metode

ceramah ini guru berbicara secara lisan sedangkan tugas siswa adalah

mendengarkan penjelasan guru dengan cermat ketika guru menjelaskan materi

pembelajaran dan mencatat dengan teliti apa yang disampaikan oleh guru. Dalam

hal ini guru menyampaikan materi tentang batik jumputan, bahan dan alat

pembuatan batik jumputan, serta langkah-langkah pembuatan batik jumputan.

Sebelum guru menjelaskan materi yang akan disampaikan biasanya guru

menanyakan terlebih dahulu apakah siswa sudah ada yang mengetahui tentang

batik jumputan.

Pada awal pelajaran biasanya guru menyampaikan materi dengan metode

ceramah. Saat guru menyampaikan materi dengan metode ceramah, sebagian

siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan serius, sebagian dari siswa ada

yang mencatat materi yang disampaikan oleh guru, dan ada sebagian dari siswa

yang kurang memperhatikan ketika guru menyampaikan materi. Dalam

menyampaikan materi dengan metode ceramah Bapak Agung Bayu Saputro,S.Pd

selaku guru pengampu mata pelajaran seni rupa, terkadang diselingi dengan kata-

kata humor hal ini dilakukan dengan tujuan agar siswa tidak merasa bosan dan

Page 68: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

tegang saat mengikuti mata pelajaran batik jumputan. Sehingga dengan begitu

siswa bisa kembali semangat saat mengikuti mata pelajaran tersebut.

Gambar 3.7. Guru saat Memberikan Materi Pelajaran dengan Metode Ceramah

(Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara belajar mengajar yang diterapkan oleh

guru dengan mengajukan pertanyaan kemudian siswa menjawab. Tujuan dari

tanya jawab ini adalah untuk mengetahui penguasaan siswa mengenai materi yang

telah disampaikan. Metode ini dilakukan oleh guru seni rupa untuk meninjau

kembali pemahaman siswa tentang materi yang sebelumnya telah disampaikan.

Misalnya berhubungan dengan materi batik jumputan, guru melakukan tanya

jawab mengenai apa yang dibutuhkan dalam pembuatan batik jumputan. Guru

g

untuk menjahit bagian tepi desain yang sudah dibuat, tali rafia untuk proses

pengikatan, kelereng untuk mengisi ruang yang akan diikat agar pengikatannya

lebih kuat dan air tidak bisa masuk pada saat proses pewarnaannya, pewarna,

pengunci warna dan panc

yang belum paham dengan materi yang telah disampaikan, siswa berhak bertanya

Page 69: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

kepada guru. Guru akan memberikan nilai tambahan bagi siswa yang aktif

menjawab ataupun bertanya.

Gambar 3.8. Guru saat Memberikan Pertanyaan tentang Materi Pelajaran

(Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

c. Metode Pemberian Contoh/ Demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan bentuk interaksi belajar mengajar yang

dengan sengaja mempertunjukkan atau memperagakan tindakan, proses, atau

prosedur yang dilakukan oleh guru kepada seluruh siswa pada saat pembelajaran

batik jumputan. Metode demonstrasi yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran

ini yaitu guru memberikan contoh gambar desain yang akan digunakan pada

pembuatan batik jumputan dan memberikan contoh bagaimana cara mengikat

kain pada desain yang telah dibuat. Kemudian siswa memperhatikan dengan

serius dan latihan membuat desain kemudian latihan bagaimana proses

pengikatannya. Penggunaan metode demonstrasi ini bertujuan agar siswa dapat

mengamati dan memahami bagaimana proses pembuatan batik jumputan dari

bahan dan alat yang diperlukan, pembuatan desain, proses pembuatan batik

jumputan serta bagaimana hasilnya. Selain hal tersebut metode demonstrasi ini

Page 70: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dilakukan oleh guru agar para siswa tidak mengalami kebingungan untuk

membuat batik jumputan, dan bisa memperjelas pemahaman siswa.

Gambar 3.9. Guru saat Memberikan Materi tentang Proses Pengikatan

(Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

d. Metode Diskusi

Metode diskusi dilakukan guru setelah guru selesai menyampaikan materi

pelajaran, dalam hal ini guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi

dengan temannya mengenai tugas yang diberikan guru. Metode diskusi yang

diberikan guru ini bertujuan agar siswa bisa saling bertukar pikiran dan

memberikan kesempatan siswa untuk berinteraksi dengan guru mengenai desain

batik jumputan. Selain hal tersebut guru berharap dengan digunakan metode

diskusi bisa merangsang siswa untuk lebih kreatif dalam memberikan ide dalam

membuat desain batik jumputan. Penggunaan metode diskusi yang dilakukan oleh

Bapak Agung Bayu Saputro, S.Pd adalah saat siswa diberikan tugas untuk

membuat desain batik jumputan siswa harus membuat desain sendiri yang harus

didiskusikan kepada guru, kemudian guru memberikan masukan-masukan

mengenai desain tersebut.

Page 71: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Gambar 3.10. Guru saat Berdiskusi Gambar Desain dengan Siswa. (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

e. Metode pemberian tugas (resitasi)

Metode pemberian tugas atau resitasi merupakan bentuk proses belajar

mengajar dengan jalan guru memberikan tugas kepada siswa. Guru harus

menyelesaikan materi terlebih dahulu sebelum memberikan tugas kepada siswa

dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tentang materi yang

belum cukup dipahami siswa. Dalam hal ini guru memberikan tugas praktik

membuat karya batik jumputan dari proses awal sampai akhir dengan didampingi

oleh guru. Praktik pembuatan batik jumputan ini guru dengan cara langsung

memberikan contoh kepada siswa dari proses pembuatan desain, proses

pengikatan, proses pewarnaan dan yang terakhir proses penjemuran, semua proses

tersebut dilakukan di sekolah. Sehingga dengan begitu siswa lebih senang karena

jika ada yang kurang dipahami bisa lagsung bertanya kepada guru.

Page 72: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Gambar 3.11. Guru saat Memberikan Tugas Batik Jumputan (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

7. Media dan Alat Pembelajaran Batik Jumputan

Penggunaan media dan alat sangat penting dalam pelaksanaan

pembelajaran batik jumputan. Pemilihan media dan alat dalam pelaksanaan

pembelajaran batik jumputan merupakan komponen yang sangat penting, karena

dengan penggunaan media dan alat dalam pembelajaran batik jumputan bisa

memperjelas komunikasi antara guru dan siswa, dalam penyampaian materi

pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru seni rupa SMP Negeri I

Eromoko untuk menyampaikan materi di depan kelas misalnya dalam metode

demonstrasi guru menggunakan white board atau papan tulis yang digunakan guru

dalam menyampaikan materi pelajaran tentang desain batik jumputan, spidol

(boardmarker) digunakan untuk menulis materi yang disampaikan guru. Dalam

menyampaikan materi praktik tentang batik jumputan, guru memberikan contoh

hasil karya guru berupa sebuah karya batik jumputan. Sedangkan dalam materi

teori tentang pengertian batik jumputan, alat dan bahan, serta proses pembuatan

batik jumputan guru menggunakan panduan dari modul seni rupa penerbit

karya Teguh Prayitno sebagai referensi.

Page 73: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 3.12. Buku Referensi Dan Pegangan Guru dalamMengajar (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Dari beberapa buku panduan yang tertera di atas guru menggunakannya

sebagai referensi dan pembanding untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

agar lebih mudah, dan terarah sesuai dengan metode dan teknik yang tepat. Untuk

siswa media dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan teori pembelajaran batik

jumputan ini menggunakan buku dan bolpoint yang digunakan untuk mencatat

materi yang telah disampaikan guru tentang materi batik jumputan, penggaris dan

jangka digunakan untuk membuat desain batik jumputan, penghapus yang

digunakan untuk menghapus gambar desain yang tidak diinginkan, kain yang

digunakan untuk membuat gambar desain batik jumputan.

Guru dalam menentukan media dan alat pembelajaran menyesuaikan

dengan kebutuhan dalam pembelajaran batik jumputan. Media dan alat yang

digunakan untuk praktik batik jumputan adalah kain katun, pewarna remasol,

vixanol, garam, jarum, benang jahit, pensil, rafia, kelereng, kuas, panci untuk

perebusan kain. Dari penggunaan media dan alat tersebut bertujuan untuk

mempermudah siswa menangkap materi yang disampaikan oleh guru.

Page 74: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Gambar 3.13. Media dan Alat Berkarya Batik Jumputan (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Terdapat hambatan dari segi media dalam pelaksanaan pembelajaran

berkarya seni kriya tekstil dengan batik jumputan yaitu ada beberapa siswa yang

tidak membawa peralatan untuk proses pembuatan batik jumputan, misalnya tidak

membawa jarum untuk menjahit gambar desain pada kain katun, kemudian ada

yang tidak membawa kuas untuk proses pewarnaannya.

8. Evaluasi Pembelajaran Batik Jumputan

Pengertian evaluasi adalah kemampuan membuat kriteria, memberikan

pertimbangan, mengkaji (kekeliruan, ketepatan) dan kemampuan menilai,

sehingga evaluasi hasil proses pembelajaran. Evaluasi merupakan bagian integral

atau suatu komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam proses pendidikan.

Dalam penyempurnaan suatu pembelajaran dibutuhkan evaluasi hal ini dilakukan

agar guru mengetahui perubahan dan perbaikan apa yang harus dilakukan oleh

guru dalam penyampaian materi pelajaran, evaluasi pembelajaran juga dibutuhkan

untuk mengetahui kemampuan setiap siswa dalam menyerap materi yang

disampaikan saat proses belajar mengajar, selain itu juga dapat digunakan untuk

memprediksi kesulitan dan prestasi, sehingga bisa diketahui siswa perlu

melaksanakan pengulangan atau tidak.

Page 75: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 1. Aspek dan bobot penilaian karya yang disusun oleh guru:

No Aspek Bobot Skor (1-10)

Nilai (B x S)

1 Kreatifitas 4 10 40

2 Komposisi warna dan bentuk 2 10 20

3 Kebersihan dan kerapian 2 10 20

4 Penguasaan teknik 1 10 10

5 Finishing karya/ hasil akhir 1 10 10

Total Nilai 100

Guru memantau kegiatan siswa dengan terus-menerus. Alat evaluasi yang

digunakan untuk menilai proses pembelajaran materi batik jumputan di SMP

Negeri I Eromoko Wonogiri adalah menggunakan: tes lisan, tes isian singkat,

observasi kegiatan praktik batik jumputan

a. Tes lisan

Tes lisan adalah butir pertanyaan yang disampaikan melalui lisan secara

langsung kepada audiens (dalam hal ini siswa) terkait pembahasan yang sedang

dilangsungkan. Tes lisan ini dilakukan guru setelah kegiatan pembelajaran

berlangsung dengan memberikan pertanyaan terkait materi yang sedang dibahas

kepada siswa secara acak. Tujuan tes lisan ini adalah untuk mengetahui seberapa

besar pemahaman siswa terkait materi yang sedang dibahas. Contoh tes lisan yang

diterapkan dalam pembelajaran batik jumputan di SMP N 1 Eromoko pada

kegiatan penelitian ini adalah:

Sebutkan alat apasajakah yang dipelukan dalam proses berkarya batik

jumputan? (pertanyaan ditujukan pada siswa nomor absen 10).

Page 76: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b. Tes Isian Singkat

Tes isian singkat adalah butir soal berbentuk pertanyaan yang dapat

dijawab dengan satu kata, satu frasa, satu angka atau satu formula. Contoh tes

isian singkat yang diterapkan dalam pembelajaran batik jumputan di SMP N 1

Eromoko yaitu :

Alat dari bambu, kayu, atau besi berguna untuk meletakkan kain (mori)

.

c. Observasi

Alat evaluasi observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap

kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan terhadap jalannya proses

pembelajaran dalam satu kompetensi dasar yang diajarkan. Dalam hal ini

observasi dilakukan untuk mengamati proses kegiatan pembelajaran batik

jumputan dari awal hingga akhir pembelajaran materi batik jumputan.

Alat evaluasi tes lisan dan tes isian singkat diterapkan pada akhir

penjelasan materi batik jumputan. Kegiatan tes ini dilaksanakan sebagai tugas

harian atau tugas mandiri yang dilaksanakan setelah selesai satu pembahasan

materi pelajaran dalam standar kompetensi tertentu yang terdiri dari soal lisan

yang disampaikan guru dan seperangkat soal tertulis. Misalnya apabila guru telah

menyelesaikan materi tentang kompetensi dasar membuat karya seni kriya tekstil

dengan teknik batik jumputan, maka guru akan memberikan soal lisan maupun

isian singkat tentang materi yang telah dipelajari tersebut. Sedangkan untuk

kegiatan praktik berkarya batik jumputan dilaksanakan sebagai ulangan harian

dari materi kompetensi dasar membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik batik

jumputan. Pelaksanaan ulangan harian dilaksanakan sebagaimana jumlah

kompetensi dasar yang diajarkan dalam satu semester. Sedangkan ulangan umum

dilaksanakan pada setiap akhir semester dalam satu tahun ajaran. Penilaian dalam

setiap kegiatan tes/ ulangan secara formal di sekolah harus dilakukan oleh guru

yang mengampu.

Page 77: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Selain penguasaan materi, penilaian atau evaluasi juga dapat dinilai dari

segi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran setiap pertemuan. Pada

pelaksanaan tugas praktik siswa dinilai dari proses kerja yang selanjutnya

penilaian. Dalam menilai hasil karya siswa seorang guru harus mempunyai

pedoman agar tidak ada kesalahan dalam penilaian dan lebih objektif. Pedoman

penilaian terhadap karya siswa antara lain: desain, komposisi, bentuk motif,

kerapian/ kebersihan dan hasil akhir karya. Dari hal tersebut dapat dijadikan

pertimbangan dalam penilaian dalam berkarya kriya tekstil dengan batik

jumputan. Nilai terendah atau batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah

75. Dan apabila kurang dari 75 dianggap belum memenuhi kriteria dan guru

memberikan kesempatan untuk memperbaiki atau remidi.

Dalam kegiatan pada setiap pertemuan guru mengamati, mengarahkan,

dan mengingatkan kepada siswa agar berusaha melaksanakan tugas dengan

sebaik-baiknya. Penilaian guru terhadap siswa tidak hanya sebatas hasil akhir

pembuatan karya, akan tetapi guru juga mengamati proses kerja siswa pada saat

pelaksanaan kegiatan praktik batik jumputan, guru akan menilai siswa dari segi

perilaku, kebersihan dan kerapian karya, serta kreativitas pada saat mengerjakan

di kelas.

Hasil dari pemantauan guru terhadap siswa diharapkan akan berdampak

positif bagi siswa, misalnya pada saat siswa sedang merasa kesulitan dalam

mengerjakan tugas, guru akan membantu memecahkan kesulitan tersebut dengan

cara menuntun dan mengarahkan siswa dalam berkarya batik jumputan secara

benar. Selain itu, siswa juga akan lebih merasa senang apabila guru menggunakan

metode pendekatan dalam hal menyampaikan materi pelajaran batik jumputan.

Maka dengan hasil pemantauan tersebut guru dapat mengetahui sejauh mana

penguasaan siswa tentang materi batik jumputan.

Page 78: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

C. Pembahasan Hasil Karya Batik Jumputan Siswa Kelas VIII B

SMP N 1 Eromoko Wonogiri

Pembahasan hasil karya siswa dengan menggunakan teknik batik

jumputan/ celup rintang (tutup celup). Standar kompetensi dalam materi pokok

karya seni kriya tekstil adalah mengekspresikan diri melalui karya seni rupa

dengan kompetensi dasar membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik dan

corak seni rupa terapan Nusantara.

Di bawah ini adalah beberapa hasil karya siswa kelas VIII B di SMP

Negeri I Eromoko Wonogiri. Sebagian besar siswa telah mampu menerapkan ide,

teknik, dan mengembangkan kreativitas dengan baik. Berdasarkan hal tersebut,

dapat dilihat dari karya seni kriya tekstil dengan batik jumputan yang dibuat siswa

dalam tugas praktik sebagai berikut:

Gambar 3.14. Hasil Karya Batik Jumputan Siswa Kelas VIII B bernama Agung Setyo Nugroho ( absen: 2)

(Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Page 79: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tugas: membuat seni kriya tekstil dengan batik jumputan/ celup

rintang (tutup celup).

Data penilaian karya diperoleh dari beberapa aspek, diantaranya aspek

kreativitas dengan bobot 4, aspek komposisi warna dan bentuk dengan bobot 2,

aspek kebersihan dan kerapian dengan bobot 2, penguasaan teknik dengan bobot

1, dan aspek finishing karya/ hasil akhir dengan bobot 1. Nilai diperoleh dari

bobot setiapaspek dikalikan skor yang diperoleh, kemudian nilai akhir diperoleh

jumlah nilai dari semua aspek ( aspek kreatifitas, komposisi warna dan bentuk,

kebersuhan dan kerapian, penguasaan teknik dan finishing karya/ hasil akhir).

Dari data nilai kompetensi, nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah atau batas

KKM adalah 75. Hasil nilai karya batik jumputan yang diperoleh siswa yang

bernama Agung Setyo Nugroho adalah 87, dari nilai tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

No Aspek Bobot Skor Nilai (BxS)

1 Kreatifitas 4 9 36

2 Komposisi warna dan bentuk 2 8 16

3 Kebersihan dan kerapian 2 9 18

4 Penguasaan teknik 1 8 8

5 Finishing karya/ hasil akhir 1 9 9

Total Nilai 87

Page 80: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 3.15. Hasil Karya Batik Jumputan Siswa Kelas VIII B

bernama Jendra Hayu Ningrat (absen: 11) (Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Tugas: membuat seni kriya tekstil dengan batik jumputan/ celup

rintang (tutup celup).

Data penilaian karya diperoleh dari beberapa aspek, diantaranya aspek

kreativitas dengan bobot 4, aspek komposisi warna dan bentuk dengan bobot 2,

aspek kebersihan dan kerapian dengan bobot 2, penguasaan teknik dengan bobot

1, dan aspek finishing karya/ hasil akhir dengan bobot 1. Nilai diperoleh dari

bobot setiapaspek dikalikan skor yang diperoleh, kemudian nilai akhir diperoleh

jumlah nilai dari semua aspek ( aspek kreatifitas, komposisi warna dan bentuk,

kebersuhan dan kerapian, penguasaan teknik dan finishing karya/ hasil akhir).

Dari data nilai kompetensi, nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah atau batas

KKM adalah 75. Hasil nilai karya batik jumputan yang diperoleh siswa yang

Page 81: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

bernama Jendra Hayu Ningrat adalah 89, dari nilai tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

No Aspek Bobot Skor Nilai (B x S)

1 Kreatifitas 4 9 36

2 Komposisi warna dan bentuk 2 9 18

3 Kebersihan dan kerapian 2 9 18

4 Penguasaan teknik 1 8 8

5 Finishing karya/ hasil akhir 1 9 9

Total Nilai 89

Gambar 3.16. Hasil Karya Batik Jumputan Siswa Kelas VIII B bernama Desinta Ramadani (absen: 19)

(Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Page 82: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Tugas: membuat seni kriya tekstil dengan batik jumputan/ celup

rintang (tutup celup).

Data penilaian karya diperoleh dari beberapa aspek, diantaranya aspek

kreativitas dengan bobot 4, aspek komposisi warna dan bentuk dengan bobot 2,

aspek kebersihan dan kerapian dengan bobot 2, penguasaan teknik dengan bobot

1, dan aspek finishing karya/ hasil akhir dengan bobot 1. Nilai diperoleh dari

bobot setiapaspek dikalikan skor yang diperoleh, kemudian nilai akhir diperoleh

jumlah nilai dari semua aspek ( aspek kreatifitas, komposisi warna dan bentuk,

kebersuhan dan kerapian, penguasaan teknik dan finishing karya/ hasil akhir).

Dari data nilai kompetensi, nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah atau batas

KKM adalah 75. Hasil nilai karya batik jumputan yang diperoleh siswa yang

bernama Desinta Ramadani adalah 90 , dari nilai tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

No Aspek Bobot Skor Nilai (B x S)

1 Kreatifitas 4 9 36

2 Komposisi warna dan bentuk 2 9 18

3 Kebersihan dan kerapian 2 9 18

4 Penguasaan teknik 1 9 9

5 Finishing karya/ hasil akhir 1 9 9

Total Nilai 90

Page 83: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 3.17. Hasil Karya Batik Jumputan Siswa Kelas VIII B bernama Dewi Larasati (absen: 20)

(Dokumentasi oleh : Nur Aini Dwi Astuti : 2012)

Tugas: membuat seni kriya tekstil dengan batik jumputan/ celup

rintang (tutup celup).

Data penilaian karya diperoleh dari beberapa aspek, diantaranya aspek

kreativitas dengan bobot 4, aspek komposisi warna dan bentuk dengan bobot 2,

aspek kebersihan dan kerapian dengan bobot 2, penguasaan teknik dengan bobot

1, dan aspek finishing karya/ hasil akhir dengan bobot 1. Nilai diperoleh dari

bobot setiapaspek dikalikan skor yang diperoleh, kemudian nilai akhir diperoleh

jumlah nilai dari semua aspek ( aspek kreatifitas, komposisi warna dan bentuk,

kebersuhan dan kerapian, penguasaan teknik dan finishing karya/ hasil akhir).

Dari data nilai kompetensi, nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah atau batas

KKM adalah 75. Hasil nilai karya batik jumputan yang diperoleh siswa yang

Page 84: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

bernama Dewi Larasati adalah 87 , dari nilai tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut:

No Aspek Bobot Skor Nilai (B x S)

1 Kreatifitas 4 9 36

2 Komposisi warna dan bentuk 2 8 16

3 Kebersihan dan kerapian 2 9 18

4 Penguasaan teknik 1 8 8

5 Finishing karya/ hasil akhir 1 9 9

Total Nilai 87

D. Hambatan-Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Batik Jumputan

di Kelas VIII B SMP N 1 Eromoko

Dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa barkarya batik jumputan di

SMP Negeri I Eromoko Wonogiri, terdapat beberapa hambatan yang dialami guru

dan siswa baik hambatan secara khusus maupun hambatan secara umum dalam

pelaksanaan pembelajaran batik jumputan ini. Dari kegiatan observasi yang

dilakukan peneliti dibantu guru pengampu pada saat proses pelaksanaan

pembelajaran batik jumputan dari awal hingga akhir, maka peneliti dapat

merumuskan beberapa hambatan-hambatan yang dialami pada saat pembelajaran

berlangsung. Hambatan tersebut antara lain:

1. Hambatan yang dialami guru dalam pelaksanaan pembelajaran batik

jumputan.

a. Terbatasnya fasilitas dan alat yang dimiliki guru dalam

pembelajaran batik jumputan di SMP N 1 Eromoko, diantaranya :

Page 85: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

ruang praktik dan alat praktik (panci, kompor, gawangan/

jemuran).

b. Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran praktik batik

jumputan. Pembelajaran hanya berlangsung 2 kali pertemuan (satu

pertemuan 2 x 40 menit), hal ini dirasa kurang maksimal bagi guru

dalam menyampaikan keseluruhan materi praktik batik jumputan

c. Lokasi sekolah yang berada di daerah pedesaan sehingga

menyulitkan guru dalam menyediakan media yang akan digunakan

dalam kegiatan praktik batik jumputan (bahan batik hanya tersedia

diperkotaan seperti di solo).

2. Hambatan yang dialami siswa dalam pelaksanaan pembelajaran

batik jumputan.

a. Tidak adanya ruangan praktik kerja yang memadai.(kegiatan

praktik hanya dilaksanakan di teras ruang dapur sekolahan

sehingga menimbulkan ketidaknyamanan siswa dalam berkarya

karena kondisi yang panas dan tidak tersedia tempat duduk).

b. Keterbatasan bahan yang digunakan untuk membatik, terutama

pewarna remasol dan vixanol karena digunakan secara bersama-

sama disekolahan untuk menghemat biaya, sehingga siswa tidak

dapat mengulang ataupun berkarya sendiri di rumahnya masing-

masing.

c. Ketersediaan bahan-bahan yang digunakan untuk berkarya batik

jumputan yang sulit diperoleh di daerah eromoko, sehingga

membuat siswa enggan menyediakan bahan membatik. (bahan-

bahan batik jumputan disediakan oleh guru dengan biaya siswa

dengan membeli bahan membatik di solo).

Page 86: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

PENUTUP

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian pelaksanaan pembelajaran batik jumputan pada mata

pelajaran seni rupa/ seni budaya siswa kelas VIII B SMP Negeri I Eromoko

Wonogiri tahun pelajaran 2011/ 2012 dari segi tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi

pembelajaran dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Tujuan pembelajaran batik jumputan yaitu siswa mampu menjelaskan konsep

tekstil dengan teknik dan corak batik jumputan, siswa mampu menyebutkan

bahan dan alat batik jumputan/ tutup celup, siswa mampu menjelaskan teknik

pembuatan batik jumputan/ tutup celup, siswa mampu membuat benda pakai

dengan teknik batik jumputan/ tutup celup. Dari hasil tersebut sehingga dapat

disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran telah terlaksana sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru.

2. Materi pembelajaran batik jumputan antara lain: Membuat desain ragam hias

untuk pola batik jumputan, media berkarya batik jumputan meliputi bahan,

alat dan teknik, dan langkah-langkah membatik jumputan meliputi desain,

persiapan, proses, dan pembuatan karya batik jumputan.

3. Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran batik jumputan

yaitu metode ceramah, metode tersebut digunakan guru pada saat

menyampaikan teori materi batik jumputan dan proses pembuatan batik

jumputan. Saat guru menyampaikan materi dengan metode ceramah sebagian

siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan serius, sebagian ada yang

mencatat materi yang disampaikan oleh guru. Metode tanya jawab digunakan

untuk pendalaman pemahaman tentang materi batik jumputan, dengan metode

tanya jawab hanya ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan. Metode

demonstrasi digunakan guru pada saat memberikan contoh cara membuat

batik jumputan, misalnya cara membuat ikatan pada kain dengan tusuk jelujur.

siswa memperhaikan dengan serius ketika guru memberikan contoh, dan

sebagian ada yang berbicara sendiri. Metode diskusi digunakan guru untuk

saling bertukar pikiran dan memberikan masukan dalam proses pembuatan

karya, dengan metode ini siswa lebih senang dan antusias karena para siswa

dapat menuangkan ide mereka. Kemudian metode pemberian tugas

digunakan guru untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menyerap materi

yang disampaikan guru.

Page 87: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

4. Media pembelajaran yang digunakan guru hanya sebatas menunjukkan hasil

karya batik jumputan yang dibuat guru sebagai alat peraga. selain itu guru

menggunakan buku modul Lembar Kerja Siswa, buku seni budaya penerbit

Erlangga, Yudhistira dan juga buku-buku tentang batik sebagai referensi guru

dalam menjelaskan materi batik jumputan. Hal ini berpengaruh terhadap

perhatian siswa yang kurang saat guru menjelaskan materi. Bahan yang

digunakan dalam proses pelaksanaan pembuatan batik jumputan (tutup celup)

belum tercukupi, begitu juga dengan peralatannya.

5. Evaluasi pembelajaran pokok bahasan seni kriya tekstil dengan teknik batik

jumputan yang telah dilaksanakan di dalam silabus dan di dalam rencana

pelaksanaan pembelajaran berupa tes lisan, tes isian singkat, observasi dan

hasil karya. Pelaksanaannya guru memberikan tes lisan, tes isian singkat serta

obserasi dengan nilai maksimal 100, dimana nilai yang diperoleh dari tes

tersebut digunakan sebagai nilai tugas siswa pada mata pelajaran seni rupa

kompetensi dasar membuat karya seni kriya tekstil dengan teknik batik

jumputan. Hasil karya praktik batik jumputan yang telah dilaksanakan siswa

kelas VIII B akan digunakan sebagai nilai ulangan harian, dimana penentuan

nilai maksimal karya adalah 100 yang pembagiannya berupa: aspek kreativitas

mempunyai bobot 4 dengan skor antara 1-10, aspek komposisi warna dan

bentuk mempunyai bobot 2 dengan skor 1-10, aspek kebersihan dan kerapian

mempunyai bobot 2 dengan skor 1-10, aspek penguasaan teknik mempunyai

bobot 1 dengan skor 1-10, dan finishing karya atau hasil akhir mempunyai

bobot 1 dengan skor 1-10. Dari hasil tersebut nilai akhir hasil karya diperoleh

dari jumlah nilai setiap aspek penilaian karya. Dari hasil evaluasi tersebut

akan terlihat hasil pembelajaran berupa nilai, dengan kategori baik, sedang

dan belum berhasil. Dapat dikatakan belum berhasil apabila nilai yang

diperoleh siswa belum mencapai Kriteri Ketuntasan Minimal yang telah

ditentukan dalam RPP.

6. Hambatan-hambatan yang dialami pada saat pembelajaran berlangsung.

Hambatan tersebut antara lain: Terbatasnya fasilitas dan alat yang dimiliki

guru dalam pembelajaran batik jumputan di SMP N 1 Eromoko, diantaranya :

ruang praktik dan alat praktik (panci, kompor, gawangan/ jemuran),

Keterbatasan waktu dalam pelaksanaan pembelajaran praktik batik jumputan.

Pembelajaran hanya berlangsung 2 kali pertemuan (satu pertemuan 2 x 40

menit), hal ini dirasa kurang maksimal bagi guru dalam menyampaikan

keseluruhan materi praktik batik jumputan, lokasi sekolah yang berada di

daerah pedesaan sehingga menyulitkan guru dalam menyediakan media yang

akan digunakan dalam kegiatan praktik batik, tidak adanya ruangan praktik

kerja yang memadai.(kegiatan praktik hanya dilaksanakan di teras ruang dapur

sekolahan sehingga menimbulkan ketidaknyamanan siswa dalam berkarya

karena kondisi yang panas dan tidak tersedia tempat duduk), keterbatasan

Page 88: PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN PADA …...Jurusan/Program Studi : PBS/ Pendidikan Seni Rupa Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BATIK JUMPUTAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

bahan yang digunakan untuk membatik, terutama pewarna remasol dan

vixanol karena digunakan secara bersama-sama disekolahan untuk

menghemat biaya, sehingga siswa tidak dapat mengulang ataupun berkarya

sendiri di rumahnya masing-masing, ketersediaan bahan-bahan yang

digunakan untuk berkarya batik jumputan yang sulit diperoleh di daerah

eromoko, sehingga membuat siswa enggan menyediakan bahan membatik.

(bahan-bahan batik jumputan disediakan oleh guru dengan biaya siswa dengan

membeli bahan membatik di solo).

B. IMPLIKASI

Dari hasil penelitian dapat diperoleh implikasi dari pelaksanaan

pembelajaran seni budaya/ seni rupa pokok bahasan karya seni kriya tekstil

dengan teknik batik jumputan di kelas VIII B SMP Negeri I Eromoko Wonogiri

yaitu bagi sekolah dapat mengetahui kurangnya peralatan yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan pembelajaran batik jumputan. Bagi guru dapat mengetahui

kurangnya referensi tentang karya seni kriya tekstil dengan batik jumputan. Bagi

siswa dapat mengetahui kurang senangnya dan timbul rasa bosan dalam

pelaksanaan pembelajaran berkarya seni kriya tekstil dengan batik jumputan.

C. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diberikan

adalah:

1. Kepada Sekolah, hendaknya lebih memperhatikan penyediaan sarana belajar

untuk mata pelajaran seni budaya khususnya batik jumputan, misalnya berupa

peralatan yang dibutuhkan dalam pembuatan batik jumputan, dan buku-buku

tentang batik jmputan

2. Guru sebaiknya menggunakan metode yang lebih inovatif dan kreatif untuk

menunjang keberhasilan proses pembelajaran khususnya pada materi seni

kriya batik. Menyediakan media pembelajaran yang bisa merangsang siswa

agar semangat dalam belajar batik jumputan.

3. Kepada Siswa, hendaknya meningkatkan kreativitas dan keaktifan dalam

belajar. memperhatikan saat guru memberikan penjelasan tentang materi batik

jumputan sehingga pada proses praktik tidak mengalami kesulitan.