30
LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA SEMESTER I TAHUN 2017 1 PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI SEMESTER I TAHUN 2017 A. Lokasi Lokasi ORF (Onshore Receiving Facilities) dan Landfall berada pada kondisi lingkungan yang hampir sama. Namun, bedanya pada lokasi ORF jauh dari lingkungan laut. Sedangkan pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi saat pengamatan relatif sepi, tidak ada aktivitas manusia. Sedangkan, pada area pengamatan landfall merupakan area pertambakan yang lebih luas dibandingkan pada area ORF. Pada area pengamatan landfall sering dijumpai aktivitas masyarakat sekitar memasuki area pertambakan untuk memancing atau mengecek tambak pribadi dengan menggunakan sepeda motor dan sepeda. B. Alat dan Bahan Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemantauan keanakeragaman hayati diantaranya adalah: - Binokuler (teropong) digunakan untuk mengamati satwa jarak jauh - Kamera DSLR Canon 600D dengan Canon tele lens 55-250 mm digunakan untuk mendokumentasikan hasil pengamatan berupa objek yang diamati, kondisi lingkungan sekitar, dan kegiatan. Dari hasil dokumentasi, dapat memudahkan identifikasi objek yang diamati. - Kompas digunakan untuk menentukan arah pergerakan objek yang diamati. - Buku panduan identifikasi satwa liar dan flora digunakan sebagai panduan dalam identifikasi hewan dan tumbuhan. - Alat tulis dan lembar pengamatan digunakan untuk mencatat kondisi lingkungan, waktu dan hasil kegiatan. - Jam tangan digital untuk menentukan waktu. - GPS (Global Positioning System) diguanakan untuk menentukan posisi saat pengambilan data secara akurat. - Roll meter digunakan untuk mengukur suatu luasan area pengamatan atau lebar dan panjang sebuah benda.

PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

  • Upload
    buidien

  • View
    224

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 1

PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

SEMESTER I TAHUN 2017

A. Lokasi

Lokasi ORF (Onshore Receiving Facilities) dan Landfall berada pada kondisi lingkungan

yang hampir sama. Namun, bedanya pada lokasi ORF jauh dari lingkungan laut. Sedangkan

pada lokasi landfall dekat dengan lingkungan laut. Kondisi lingkungan pada area pengamatan

ORF berupa daratan memanjang yang dikelilingi oleh beberapa tambak. Kondisi saat

pengamatan relatif sepi, tidak ada aktivitas manusia. Sedangkan, pada area pengamatan

landfall merupakan area pertambakan yang lebih luas dibandingkan pada area ORF. Pada

area pengamatan landfall sering dijumpai aktivitas masyarakat sekitar memasuki area

pertambakan untuk memancing atau mengecek tambak pribadi dengan menggunakan sepeda

motor dan sepeda.

B. Alat dan Bahan

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemantauan keanakeragaman hayati

diantaranya adalah:

- Binokuler (teropong) digunakan untuk mengamati satwa jarak jauh

- Kamera DSLR Canon 600D dengan Canon tele lens 55-250 mm digunakan untuk

mendokumentasikan hasil pengamatan berupa objek yang diamati, kondisi lingkungan

sekitar, dan kegiatan. Dari hasil dokumentasi, dapat memudahkan identifikasi objek

yang diamati.

- Kompas digunakan untuk menentukan arah pergerakan objek yang diamati.

- Buku panduan identifikasi satwa liar dan flora digunakan sebagai panduan dalam

identifikasi hewan dan tumbuhan.

- Alat tulis dan lembar pengamatan digunakan untuk mencatat kondisi lingkungan,

waktu dan hasil kegiatan.

- Jam tangan digital untuk menentukan waktu.

- GPS (Global Positioning System) diguanakan untuk menentukan posisi saat

pengambilan data secara akurat.

- Roll meter digunakan untuk mengukur suatu luasan area pengamatan atau lebar dan

panjang sebuah benda.

Page 2: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 2

- Banana trap digunakan sebagai menangkap hewan insekta secara pasif agar dapat

tertangkap dengan mudah tanpa dengan membunuh.

- Jaring insekta digunakan untuk menangkap insekta secara aktif.

- Plastik sebagai tempat mengambil sampel objek untuk diamatai selanjutnya.

- Kertas label sebagai penanda sampel yang diambil.

- HeadlampI digunakan untuk penerangan saat pengamatan malam hari.

- Hook stick digunakan untuk menangkap hewan reptil terutama ular.

- Grek stick digunakan untuk menangkap hewan reptil terutama ular.

- Trap biawak digunakan untuk menangkap biawak.

- Pisang busuk digunakan sebagai media dalam menangkap insekta.

- Ikan atau kepala ayam digunakan sebagai media untuk menarik perhatian serangga

agar mudah ditangkap.

C. Waktu Survei Pendahuluan dan Pengambilan Data

Pengambilan data keanekaragaman hayati dilakukan di landfall pada 25 dan 28 Mei 2017

serta di ORF pada 4 dan 18 Juni 2017.

D. Metode Survei atau Pengambilan Data

1. Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora

Metode yang digunakan dalam survei keanekaragaman flora kali ini adalah metode

jelajah atau eksplorasi. Koleksi spesimen dilakukan dengan metode jelajah, yakni kolektor

menjelajahi setiap sudut kawasan untuk mengoleksi semua jenis tumbuhan di kawasan

tersebut (Rugayah dkk., 2004). Koleksi yang dikumpulkan berupa spesimen tumbuhan seperti

daun, bunga dan/atau buah untuk proses identifikasi lebih lanjut. Pengidentifikasian

dilakukan dengan mencocokkan spesimen tersebut dengan spesimen herbarium yang telah

teridentifikasi, serta menggunakan buku flora antara lain: Whitmore dkk. (1989) dan Comber

(1990).

2. Pengumpulan Data Keanekaragaman Fauna

a) Pengamatan Burung

Pada pengamatan dilakukan inventarisasi jenis-jenis burung air yang dijumpai di

setiap titik pengambilan data. Inventarisasi bertujuan untuk mendapatkan data

keanekaragaman dan jumlah individu jenis burung di lokasi penelitian. Selain itu, dilakukan

Page 3: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 3

deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta

inventarisasi vegetasi.

Inventarisasi jenis burung air dilakukan dengan cara pengamatan menggunakan

teropong binokular dan/atau teropong monokular. Pengamatan ini dilakukan pada pagi hari

sekitar pukul 06.30-09.00 WIB dan sore hari sekitar pukul 15.00 – 16.30 WIB di kawasan

ORF, serta pukul 06.30 – 10.00 dan sekitar pukul 14.30 – 17.00 di area landfall.

Pengambilan data dilakukan menggunakan metode line transect dengan berjalan

sepanjang jalur pengamatan tanpa ditentukan titik pengamatan. Dilakukan pengamatan dan

identifikasi jenis burung air yang dijumpai pada lokasi penelitian. Pengamatan meliputi ciri

morfologi (bentuk dan warna tubuh, paruh, kaki, dan bulu) burung yang diamati, lokasi

perjumpaan dengan burung, jumlah burung yang teramati, aktivitas burung, arah terbang

burung, dan waktu perjumpaan. Identifikasi jenis burung menggunakan buku panduan

pengamatan burung di lapangan, yaitu Burung-Burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan

Kalimantan (MacKinnon dkk., 2010).

b) Pengamatan herpetofauna

Pengambilan sampel satwa liar herpetofauna dilakukan dengan menggunakan metode

metode penghitungan secara visual (Visual Encounter Surveys/VES) (Heyer dkk., 1994)

yaitu suatu metode standar dalam metode pengamatan lapangan amfibi yang dapat meliputi

semua mikrohabitat pencarian seperti pada tanah, air, dan bagian bawah dari lapisan seresah.

Proses pengambilan sampel dilakukan dengan berjalan pada suatu habitat atau area secara

bebas dengan jumlah waktu pencarian yang disesuaikan dengan luas daerah (survey transect).

Pengumpulan data herpetofauna dilakukan dengan menggunakan metode

penghitungan secara visual (visual encounter survey/VES) pada transek pengamatan

sepanjang 1 km pada area ORF dan 2 km pada area landfall serta pemasangan trap atau

perangkap di beberapa tempat yang dianggap terdapat keberadaan herpetofauna (khusus jenis

Varanus salvator). Pengumpulan data dilakukan pada malam hari sekitar pukul 17.00 – 21.00

WIB di kawasan ORF dan landfall. Data yang dicatat meliputi jenis yang dijumpai dan

jumlah individu setiap jenis yang dijumpai.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menjelajahi area yang diduga terdapat hewan

reptil kemudian menangkap sampel yang terlihat menggunakan jaring atau dengan tangan

kosong, kemudian diambil foto untuk nantinya diidentifikasi berdasarkan karakter morfologi

menggunakan panduan identifikasi (Iskandar, 1998).

Page 4: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 4

c) Pengamatan insekta/serangga

Pengamatan insekta menggunakan dua metode, yaitu metode aktif dan pasif. Metode

aktif yaitu dengan metode “Butterfly walks” (Pollard dan Yates, 1993), yaitu menangkap

insekta dengan menggunakan jaring insekta.

Metode pasif yaitu dengan pemasangan fermented banana trap.

Fermented banana trap merupakan metode pasif berupa pemasangan kurungan yang pada

dinding bagian bawahnya bercelah (sebagai pintu masuk hewan target) dan pada alas

kurungan diberikan umpan berupa pisang busuk. Hewan yang tertarik pada pisang busuk

akan masuk ke dalam kurungan melalui celah dan hewan yang sudah masuk mengalami

kesulitan untuk keluar dan terjebak di dalam kurungan. Pemasangan fermented banana

trap tidak menggunakan pola tertentu dalam pemasangannya (Pollard dan Yates, 1993).

Setelah semuanya tertata, maka Banana Trap siap ditarik dengan tali rafia, supaya letaknya

bertambah tinggi. Sembari menunggu serangga yang mendekat ke Banana Trap, dilakukan

pengamatan dengan metode aktif.

E. Metode Pengolahan Data

1. Indeks Keanekaragaman (untuk fauna)

H’= -Σpi ln pi

H’ = indeks keanekaragaman Shannon

Pi = ni/N, perbandingan antara jumlah individu spesies ke-i dengan

jumlah total individu,

ni = jumlah suatu jenis

N = jumlah total individu

Tabel tingkat keanekaragaman dianalisis berdasarkan kriteria Lee et al., (1978), yaitu :

Nilai H’ Keterangan

H’ ≥ 3.0 Sangat tinggi

2.0 ≤ H’ < 3.0 Tinggi

1.5 ≤ H’ < 2.0 Sedang

1.0 ≤ H’ < 1.5 Rendah

H’ < 1.0 Sangat rendah

Page 5: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 5

HASIL PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Flora

1. Flora di area Onshore Receiving Facilities/ORF

Pada jalur atau transek pengamatan yang berdekatan dengan pipa gas, terdapat 14 jenis

pohon yang teridentifikasi, yaitu nyamplung (Calophyllum inophyllum), tongke hutan

(Acacia mangium), mangga (Mangifera indica), trembesi (Albizia saman), weru (Albizia

procera), ketapang (Terminalia catappa), jamblang (Syzygium cumini), cermai (Phyllanthus

acidus), bambu (Bambusa sp.), sawo (Manilkara sp.), jambu air (Syzygium aqueum), dan

kelor (Moringa oleifera), kelompok tumbuhan famili Arecaceae/Palmae, dan kelompok

tumbuhan yang merupakan tumbuhan endemik Australia, yaitu Melaleuca sp. Jenis pohon

yang paling banyak dijumpai pada jalur pengamatan adalah tongke hutan. tongke hutan

(Acacia mangium) merupakan salah satu jenis pohon yang diprioritaskan sebagai salah satu

jenis tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI) dan rehabilitasi lahan karena sifatnya yang

cepat tumbuh dan dapat tumbuh dalam berbagai kondisi lingkungan. Di dekat pipa gas juga

terdapat lahan pertambakan yang didominasi oleh jenis pohon pisang (Musa paradisiaca) dan

di sekitar lahan tambak banyak ditumbuhi rumput-rumput berjenis Ischaemum sp., Cyperus

sp., dan Polytrias sp.

2. Flora di area landfall

Berbeda dengan area ORF, di area landfall terutama yang dekat dengan area pipa gas

didominasi oleh vegetasi mangrove, yaitu api-api (Avicennia sp.) dan bakau (Rhizopora sp.).

Tinggi pohon kedua jenis tersebut yang berada di jalur pengamatan sekitar 1 – 5 m dengan

diameter batang sekitar 4 – 12 cm, sedangkan pohon mangrove kedua jenis tersebut yang

berada di dekat pipa gas tergolong mangrove muda yang memiliki tinggi sekitar 30 cm – 2 m

dengan diameter batang sekitar 1 – 3 cm. Selain itu terdapat pula jenis mangrove buta buta

(Excoecaria sp.) dan Bruguiera sp.

B. Fauna

1. Fauna di area Onshore Receiving Facilities/ORF

Penelitian atau pengamatan terhadap fauna ditujukan untuk mendapatkan gambaran

keadaan satwa liar yang ada di area ORF (Onshore Receiving Facilities) dan landfall, baik

dari segi jumlah individu, jenis spesies, dan vegetasi atau habitat yang dimanfaatkan oleh

fauna darat. Hal ini dikarenakan kehadiran satwa liar sangat berguna bagi bioindikator

lingkungan. Banyak fauna darat yang memanfaatkan suatu tempat untuk berlindung, mencari

makan, dan bersarang. Keberadaan satwa liar juga dipengaruhi atau ditentukan oleh keadaan

habitat yang ada pada suatu tempat.

Di daerah ORF (Onshore Receiving Facilities) terdapat beberapa jenis pohon yang

tumbuh di sekitar area ORF. Selain itu, terdapat jenis rerumputan. Sedangkan pada area ORF

Page 6: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 6

yang dimanfaatkan untuk pertambakan, terdapat tanaman pisang (Musa paradisiaca) dan

ilalang-ilalang (± 1,5-2 meter). Dengan kondisi demikian, masih dapat dijumpai satwa liar

berupa jenis burung (aves), herpetofauna, dan insekta.

a) Insekta/Serangga

Tercatat sebanyak tujuh jenis insekta di area ORF (Onshore Receiving Facilities).

Jenis yang paling banyak dijumpai adalah kupu-kupu jenis Zizina otis sebanyak 37 individu.

Jenis tersebut sering kali dijumpai berkelompok dan terbang rendah di sekitar tumbuhan

bawah atau rumput-rumputan atau terlihat hinggap di pucuk rerumputan.

Dapat dilihat pada Tabel 1, dua jenis insekta telah dievaluasi oleh IUCN dan masuk

dalam kategori Least Concern atau masih dalam risiko keterancaman rendah. Semua jenis

insekta yang dijumpai tidak dilindungi Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Indeks

keanekaragaman insekta pada area ORF sebesar 1,163 yang menunjukkan bahwa tingkat

keanekaragaman insekta rendah.

Tabel 1. Jenis-jenis insekta/serangga yang dijumpai di area ORF

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PP IUCN (2017)

1. Ischnura elegans Common Bluetail Capung jarum - Least Concern

2. Zizina otis Lesser Grass Blue - - -

3. Brachythemis

contaminata Common Amberwing

Capung sayap

oranye - Least Concern

4. Leptosia nina Psyche Kupu kerai

payung - -

5. Libellula needhami Needham’s Skimmer - - -

6. Graphium

agamemnon Tailed Jay

- - -

7. Acraea sp. - - - -

Tabel 2. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman insekta di ORF

No Spesies

Jumlah ni/N ln ni/N Nama Latin Nama Indonesia

1 Ischnura elegans Capung jarum 7 -0,2529

2 Zizina otis - 37 -0,29263

3 Brachythemis

contaminata

Capung sayap

oranye 10 -0,30084

4 Leptosia nina Kupu kerai

payung 2 -0,11473

5 Libellula needhami - 1 -0,06911

6 Graphium

agamemnon

-

1 -0,06911

7 Acraea sp. - 1 -0,06911

Total spesies 7

Total individu 59

H’ (indeks keanekaragaman) 1,163

Page 7: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 7

b) Herpetofauna

Dari hasil pengamatan, telah diketahui sebanyak sembilan jenis herpetofauna di ORF.

Jenis tokek rumah paling banyak dijumpai sebanyak 134 individu. Tokek rumah sering kali

dijumpai berada di pohon-pohon di area ORF.

Dapat dilihat pada Tabel 3, semua herpetofauna yang dijumpai tidak dilindungi oleh

Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Indeks keanekaragaman reptil pada area ORF

sebesar 1.41 yang menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman rendah.

Tabel 3. Jenis-jenis herpetofauna yang dijumpai di area ORF

No. Nama latin/ilmiah Nama

umum/Inggris

Nama

lokal/Indone

sia

PP IUCN (2017)

1. Eutropis multifasciata East Indian Brown

Mabuya

Kadal kebun - -

2. Varanus salvator Common Water

Monitor

Biawak air - Least Concern

3. Hemidactylus sp. - Cicak - -

4. Gekko gecko Tokay Gecko Tokek rumah - -

5. Xenopeltis unicolor Asian Sunbeam

Snake

Ular pelangi - Least Concern

6. Enhidris sp. - Ular air - -

7. Fejervarya

limnocharis Asian Grass Frog

Kodok

tegalan - Least Concern

8. Bungarus fasciatus Banded Krait Ular welang - Least Concern

9. Homalopsis buccata Puff-faced Water

Snake

Ular air

belang - Least Concern

Tabel 4. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman herpetofauna di ORF

No Nama Reptil Jumlah

individu

Ni/N ln

Ni/N Nama Lokal Nama Latin

1. Kadal kebun Eutropis multifasciata 44 -0,27624

2. Biawak air Varanus salvator 1 -0,01841

3. Cicak Hemidactylus sp. 88 -0,35698

4. Tokek rumah Gekko gecko 134 -0,36299

5. Ular pelangi Xenopeltis unicolor 1 -0,01841

6. Ular air Enhidris sp. 3 -0,04466

7. Kodok tegalan Fejervarya limnocharis 36 -0,24917

8. Ular welang Bungarus fasciatus 2 -0,03237

9. Ular air belang Homalopsis buccata 3 -0,04466

Jumlah Total Spesies 9

Jumlah Total Individu 312

H’ (Indeks Keanekaragaman) 1,41

Page 8: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 8

c) Aves/Burung

Selama pengamatan di daerah ORF (Onshore Receiving Facilities) tercatat 155

individu burung dari 18 spesies burung. Dari jumlah total individu tersebut, burung Bondol

peking (Lonchura punctulata) yang memiliki jumlah individu terbanyak, yaitu sebanyak 33

individu. Hal ini dapat disebabkan karena saat pengamatan area persawahan sedang terjadi

musim panen padi dimana padi tersebut merupakan makanan burung jenis bondol.

Dari jumlah spesies burung yang dicatat, dapat dikelompokkan menjadi dua

kelompok, yaitu burung air dan burung non-air. Dari total spesies yang tercatat, sebanyak

tujuh spesies yang termasuk kelompok burung air, seperti: Blekok sawah (Ardeola speciosa),

Kuntul kecil (Ardeola garzetta), Titihan Australia (Tachybaptus novaehollandiae), Dara laut

sayap putih (Chlidonias leucopterus), Kokokan laut (Butorides striata), Dara Laut Kumis

(Chlidonias hybridus), dan Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis). Sebanyak 15 spesies burung

termasuk kelompok burung non-air, seperti: Walet sapi (Collocalia esculenta), Perenjak padi

(Prinia inornata), Raja udang biru (Alcedo coerulescens), dan Cabai Jawa (Dicaeum

trochileum).

Dapat dilihat pada Tabel 5, terdapat empat jenis burung yang dilindungi oleh

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, yaitu Kuntul kecil, Cekakak

suci, dan Raja udang biru. Semua jenis burung yang dijumpai memiliki status

keterancamannya yang rendah atau masih melimpah di alam (Least Concern) menurut IUCN.

Indeks keanekaragaman burung di area ORF sebesar 2,358 yang menunjukkan bahwa tingkat

keanekaragaman burung di area tersebut cukup tinggi dan dapat pula disimpulkan bahwa

lingkungan yang ada dapat mendukung keberlangsungan hidup jenis-jenis burung tersebut.

Tabel 5. Jenis-jenis burung di area ORF

No. Nama Latin/ilmiah Nama

lokal/Indonesia

Nama

umum/Inggris PP

IUCN

(2017)

1. Collocalia esculenta Walet sapi Glossy swiftlet - Least

Concern

2. Prinia inornata Perenjak padi Plain Prinia - Least

Concern

3. Ardeola speciosa Blekok sawah Javan Pond-heron - Least

Concern

4. Lonchura

leucogastroides Bondol jawa Javan Munia -

Least

Concern

5. Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk Yellow-vented

Bulbul -

Least

Concern

6. Egretta garzetta Kuntul kecil Little Egret Least

Concern

7. Alcedo coerulescens Raja udang biru Cerulean Kingfisher Least

Concern

8. Chlidonias

leucopterus Dara laut sayap putih White-winged Tern -

Least

Concern

9. Gerygone sulphurea Remetuk laut Golden-bellied - Least

Page 9: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 9

Gerygone Concern

10. Spilopelia chinensis Tekukur biasa Eastern Spotted

Dove -

Least

Concern

11. Dicaeum trochileum Cabai Jawa Scarlet-headed

Flowerpecker -

Least

Concern

12. Hirundo tahitica Layang-layang batu Pacific Swallow - Least

Concern

13. Todiramphus chloris Cekakak sungai Collared Kingfisher Least

Concern

14. Pycnonotus

aurigaster Cucak kutilang Sooty-headed Bulbul -

Least

Concern

15. Lonchura punctulata Bondol peking Scaly-breasted

Munia -

Least

Concern

16. Butorides striatua Kokokan laut Green-backed Heron - Least

Concern

17. Ixobrychus sinensis Bambangan kuning Yellow Bittern - Least

Concern

18. Tachybaptus

novaehollandiae Titihan Australia Australasian Grebe -

Least

Concern

Tabel 6. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman burung di ORF

No Spesies

Jumlah ni/N ln ni/N Nama Latin Nama Indonesia

1 Collocalia esculenta Walet sapi 5 -0.11

2 Prinia inornata Perenjak padi 2 -0.053

3 Ardeola speciosa Blekok sawah 1 -0.03

4 Lonchura

leucogastroides Bondol jawa 13 -0.205

5 Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk 14 -0.274

6 Egretta garzetta Kuntul kecil 8 -0.151

7 Alcedo coerulescens Raja udang biru 5 -0.11

8 Chlidonias

leucopterus

Dara laut sayap

putih 4 -0.092

9 Gerygone sulphurea Remetuk laut 25 -0.293

10 Spilopelia chinensis Tekukur biasa 3 -0.07

11 Dicaeum trochileum Cabai Jawa 1 -0.03

12 Hirundo tahitica Layang-layang

batu 33

-0.328

13 Todiramphus chloris Cekakak sungai 4 -0.092

14 Pycnonotus

aurigaster Cucak kutilang 8 -0.151

15 Lonchura punctulata Bondol peking 2 -0.053

16 Butorides striatua Kokokan laut 1 -0.03

17 Ixobrychus sinensis Bambangan

kuning 1 -0.03

18 Tachybaptus

novaehollandiae Titihan Australia 16 -0.233

Page 10: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 10

Total spesies 18

Total individu 255

H’ (indeks keanekaragaman) 2,358

2. Fauna di area landfall

Area pengamatan selanjutnya adalah di area landfall. Area ini merupakan area

pertambakan dimana banyak sekali jenis pohon bakau di tepian tambak dan sekitar pipa-pipa

gas. Selain itu, juga terdapat jenis tumbuhan semak. Selama pengamatan sering dijumpai

orang-orang yang keluar masuk area pertambakan untuk memancing, memanen dan

meemilah rumput laut, membawa hasil tambak atau rumput laut. Area ini berbatasan dengan

laut dan lebih luas jika dibandingkan dengan area pengamatan pada ORF (Onshore Receiving

Facilities).

a) Insekta/Serangga

Dijumpai dua belas jenis insekta di area landfall. Jenis yang paling banyak dijumpai

adalah capung jenis Brachythemis contaminata sebanyak 205 individu. Selain itu dijumpai

pula beberapa jenis dalam kelompok capung lainnya (Ischnura elegans, Orthetrum sabina,

Enallagma sp., Neurothemis terminata, dan Ischnura ramburii), jenis dalam kelompok kupu-

kupu (Zizina otis, Graphium agamemnon, dan Danaus genutia), jenis dalam kelompok kepik

atau kumbang (Chrysocoris stolli dan Cheilomenes sexmaculata), serta jenis dalam kelompok

ngengat (Amata huebneri).

Dapat dilihat pada Tabel 7, terdapat lima jenis insekta yang telah dievaluasi oleh

IUCN dan masuk dalam kategori Least Concern yang berarti masih dalam risiko

keterancaman yang rendah atau melimpah di alam. Semua jenis belum termasuk dalam jenis

yang dilindungi PP No.7 tahun 1999. Indeks keanekaragaman insekta pada area landfall

sebesar 1,093 yang menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman insekta termasuk kategori

rendah.

Tabel 7. Jenis-jenis insekta/serangga yang dijumpai di area landfall

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PP IUCN (2017)

1. Ischnura elegans Blue-tailed Damselfly Capung jarum - Least Concern

2. Brachythemis

contaminata Common Amberwing

Capung sayap

oranye - Least Concern

3. Amata huebneri Hübneri’s Wasp Moth Ngengat tawon -

4. Zizina otis Lesser Grass Blue - - -

5. Danaus genutia Common Tiger Kupu-kupu

harimau - -

6. Graphium

agamemnon Tailed Jay - - -

7. Orthetrum sabina Slender Skimmer Capung badak - Least Concern

8. Enallagma sp. - - - -

9. Neurothemis

terminata Red-winged Dragonfly

Capung sayap

merah - Least Concern

Page 11: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 11

10. Ischnura ramburii Rambur’s Forktail - - Least Concern

11. Chrysocoris stolli Lychee Shield Bug - - -

12. Cheilomenes

sexmaculata - - - -

Tabel 8. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman insekta di landfall

No Spesies

Jumlah ni/N ln ni/N Nama Latin Nama Indonesia

1 Ischnura elegans Capung jarum 39 -0,26935

2 Brachythemis

contaminata

Capung sayap

oranye 205 -0,24678

3 Amata huebneri Ngengat tawon 5 -0,06983

4 Zizina otis - 2 -0,03423

5 Danaus genutia Kupu-kupu

harimau 3 -0,04716

6 Graphium

agamemnon -

1 -0,0195

7 Orthetrum sabina Capung badak 2 -0,03423

8 Enallagma sp. - 1 -0,0195

9 Neurothemis

terminata

Capung sayap

merah 15 -0,15285

10 Ischnura ramburii - 16 -0,15949

11 Chrysocoris stolli - 1 -0,0195

12 Cheilomenes

sexmaculata -

1 -0,0195

Total spesies 12

Total individu 291

H’ (indeks keanekaragaman) 1,093

b) Herpetofauna

Tercatat enam jenis yang dijumpai di area landfall, dengan jumlah individu terbanyak

yang dijumpai adalah cicak (Hemidactylus sp.), yaitu sebanyak 16 individu. Dapat dilihat

pada Tabel 9, semua jenis herpetofauna yang dijumpai tidak dilindungi oleh Peraturan

pemerintah Nomor 7 tahun 1999. Dua jenis di antaranya telah dievaluasi oleh IUCN dan

termasuk dalam kategori Least Concern yang berarti masih cukup melimpah di alam. Indeks

keanekaragaman herpetofauna pada area landfall sebesar 0,92 yang menunjukkan bahwa

tingkat keanekaragaman sangat rendah.

Tabel 9. Jenis-jenis herpetofauna yang dijumpai di area landfall

No. Nama latin/ilmiah Nama umum/Inggris Nama

lokal/Indonesia PP IUCN (2017)

1. Hemidactylus sp. - Cicak - -

2. Dendrelaphis pictus Painted Bronzeback Ular tambang - -

3. Fejervarya

limnocharis Asian Grass Frog

Kodok tegalan - Least Concern

Page 12: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 12

4. Cerberus rynchops

Dog-faced Water Snake Ular Bockadam Indo-Malaya

- Least Concern

Tabel 10. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman herpetofauna di landfall

No Nama Reptil Jumlah

individu

Ni/N ln

Ni/N Nama Lokal Nama Latin

1. Cicak Hemidactylus sp. 16 -0,25246

2. Ular tambang Dendrelaphis pictus 1 -0,13633

3. Kodok tegalan Fejervarya limnocharis 2 -0,21238

4. Ular Bockadam Indo-

Malaya

Cerberus rynchops 4

-0,30421

Jumlah Total Spesies 4

Jumlah Total Individu 23

H’ (Indeks Keanekaragaman) 0,92

c) Aves/Burung

Pada area landfall, tercatat sebanyak 25 jenis burung dari 368 individu. Burung dara laut

sayap putih memiliki jumlah individu terbanyak sebesar 61 individu. Kelompok burung dara

laut dalam jumlah cukup banyak juga dijumpai bertengger di atas tonggak-tonggak dekat

jalur pipa gas yang berada di atas tambak. Hal ini dapat disebabkan karena keberadaan

sumber pakan yang melimpah, seperti ikan yang ada di dalam tambak.

Dapat dilihat pada Tabel 11, terdapat tiga jenis burung yang dilindungi oleh Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999, yaitu Kuntul kecil, Cekakak Sungai

dan Raja udang biru. Terdapat satu jenis burung yang status keterancamannya berada dalam

status hampir terancam atau Near Threatened menurut IUCN, yaitu Itik benjut. Dua puluh

lima jenis burung lainnya berada dalam risiko keterancaman yang masih rendah atau masih

melimpah di alam (Least Concern). Indeks keanekaragaman burung di area landfall sebesar

2.14 yang menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman burung di area tersebut cukup tinggi

dan dapat pula disimpulkan bahwa lingkungan yang ada dapat mendukung keberlangsungan

hidup jenis-jenis burung tersebut.

Tabel 11. Jenis-jenis burung di area landfall

No. Nama

Latin/ilmiah

Nama

lokal/Indonesia

Nama

umum/Inggris PP IUCN (2017)

1 Collocalia

esculenta Walet sapi

Glossy Swiftlet - Least Concern

2 Pycnonotus

goiavier Merbah cerukcuk

Yellow-vented

Bulbul -

Least Concern

3 Phalacrocorax

sulcirostris Pecuk padi hitam

Little Black

Cormorant -

Least Concern

4 Prinia inornata Perenjak padi Plain Prinia - Least Concern

5 Ardeola speciosa Blekok sawah Javan Pond-heron - Least Concern

Page 13: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 13

6 Gallinula chloropus Mandar Batu Common Moorhen

- Least Concern

7 Rhipidura javanica Kipasan Belang Pied fantail - Least Concern

8 Egretta garzetta Kuntul kecil Little Egret Least Concern

9 Lonchura

punctulata Bondol peking

Blue-tailed Bee

Eater -

Least Concern

10 Alcedo

coerulescens Raja udang biru

Cerulean

Kingfisher Least Concern

11 Acrocephalus

stentoreus Kerakbasi ramai

Clamorous Reed-

warbler -

Least Concern

12 Gerygone

sulphurea Remetuk laut

Golden-bellied

Gerygone -

Least Concern

13 Butorides striata Kokokan Laut Striated Heron - Least Concern

14 Streptopelia

chinensis Tekukur biasa

Eastern Spotted

Dove -

Least Concern

15 Merops philipinus Kirik Kirik Laut Blue tailed Bee-

eator -

Least Concern

16 Ardea purpurea Cangak merah Purple Heron - Least Concern

17 Anas gibberifrons Itik benjut Sunda Teal - Near

Threatened

18 Chlidonias

leucopterus

Dara laut sayap

putih

White-winged

Tern - Least Concern

19 Tachybaptus

novaehollandie Titihan Australia

Australasian

Grebe -

Least Concern

20 Todiramphus

chloris Cekakak sungai

Collared

Kingfisher

Least Concern

21 Artamus

leucorhynchus Kekep babi

White-breasted

Woodswallow

- Least Concern

22 Cocomantis

sonneratii Wiwik Lurik

Banded Bay

Cuckoo

- Least Concern

23 Passer montanus Gereja Erasia Eurasian Tree-

Sparrow -

Least Concern

24 Butorides striata Kokokan laut Green-backed

Heron -

Least Concern

25 Phalacrocorax

sulcirostris Pecuk padi hitam

Little Black

Cormorant -

Least Concern

Tabel 12. Jumlah individu dan indeks keanekaragaman burung di landfall

No Spesies

Jumlah ni/N ln ni/N Nama Latin Nama Indonesia

1 Collocalia esculenta Walet sapi 4 -0.046

2 Pycnonotus goiavier Merbah Cerukcuk 6 -0.066

3 Rhipidura javanica Kipasan Belang 2 -0.026

4 Ardea purpurea Cangak Merah 7 -0.075

5 Anas gibberifrons Itik Benjut 43 -0.249

6 Ardeola speciosa Blekok Sawah 51 -0.273

7 Butorides striata Kokokan Laut 6 -0.066

Page 14: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 14

8 Phalacrocorax

sulcirostris Pecuk Padi Hitam 10 -0.097

9 Prinia inornata Perenjak Padi 3 -0.038

10 Gallinula chloropus Mandar Batu 12 -0.11

11 Alcedo coerulescens Raja Udang Biru 14 -0.124

12 Passer montanus Burung Gerja 1 -0.012

13 Egretta garzetta Kuntul Kecil 6 -0.066

14 Lonchura

leucogastroides Bondol Jawa 5 -0.056

15 Merops philipinus Kirik-Kirik Laut 4 -0.046

16 Chlidonias

leucopterus

Dara Laut Sayap

Putih 154 -0.363

17 Gerygone sulphurea Remetuk Laut 3 -0.038

18 Streptopelia chinensis Tekukur Biasa 10 -0.097

19 Chlidonias hybridus Dara Laut Kumis 3 -0.038

20 Cacomantis

sonneratii Wiwik Lurik 1 -0.012

21 Artamus

leucorhynchus Kekep Babi 4 -0.046

22 Acrocephalus

stentoreus Kerakbasi Ramai 3 -0.038

23 Lonchura punctulata Bondol Peking 11 -0.1

24 Todirhamphus chloris Cekakak Sungai 1 -0.012

25 Tachybaptus

novaehollandie Titihan Australia 4 -0.046

Total spesies 25

Total individu 368

H’ (indeks keanekaragaman) 2,14

Page 15: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 15

Lampiran 1. Dokumentasi saat pengambilan data

Pemasangan fermented banana trap pengamatan burung menggunakan binokuler

Penggunaan hook saat sampling herpetofauna sampling dan pencatatan insekta

Salah satu jalur yang dilewati saat sampling Pengamatan sisik ular (salah satu cara

di landfall identifikasi)

Page 16: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 16

Lampiran 2. Dokumentasi beberapa flora yang dijumpai saat pengamatan

Areaceae/Palmae daun Acacia mangium

Terminalia catappa Melaleuca sp.

Page 17: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 17

Lampiran 3. Dokumentasi insekta yang dijumpai di ORF

Zizina otis Ischnura elegans

Brachythemis contaminata (dok. Google) Leptosia nina (dok.google)

Libellula needhami (dok. Google) Graphium agamemnon

Acraea sp. (dok. Google)

Page 18: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 18

Lampiran 4. Dokumentasi insekta yang dijumpai di landfall

Amata huebneri Graphium agamemnon

Danaus genutia Enallagma sp. (dok. Google)

Neurothemis terminata (dok. Google) Ischnura elegans

Page 19: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 19

Ischnura heterosticta Zizina otis

Ischnura ramburii (dok. Google) Brachythemis contaminata (dok. Google)

Chrysocoris stolli (dok. Google) Cheilomenes sexmaculata (dok. Google)

Page 20: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 20

Lampiran 5. Dokumentasi herpetofauna di ORF

Eutropis multifasciata Xenopeltis unicolor

Gekko gecko Gehyra mutilata

Hemidactylus sp. Dendrelaphis pictus

Page 21: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 21

Fejervarya cancrivora (dok. Google) Xenotrophis piscator (dok. Google)

Ahaetulla prasina (dok. Google)

Page 22: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 22

Lampiran 6. Dokumentasi herpetofauna di landfall

Hemidactylus frenatus (dok. Google) Fejervarya sp. (dok. Google)

Cerberus rynchops (dok. Google) Gehyra mutilata

Page 23: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 23

Lampiran 7. Dokumentasi burung di ORF

Collocalia esculenta Prinia inornata

Ardeola speciosa Lonchura leucogastroides

Pycnonotus goiavier (dok. Google) Egretta garzetta (dok. Google)

Page 24: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 24

Alcedo coerulescens (dok. Google) Acrocephalus stentoreus (dok. Google)

Gerygone sulphurea Spilopelia chinensis

Dicaeum trochileum Ardea purpurea

Page 25: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 25

Todiramphus chloris (dok. Google) Pycnonotus aurigaster

Lonchura punctulata Butorides striata

Ixobrychus sinensis (dok. Google) Tachybaptus novaehollandiae (dok. Google)

Page 26: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 26

Chlidonias leucopterus Hirundo tahitica

Butorides striata

Page 27: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 27

Lampiran 8. Dokumentasi burung di landfall

Collocalia esculenta Pycnonotus aurigaster

Lalage sueurii Prinia inornata

Ardeola speciosa Nycticorax nycticorax

Page 28: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 28

Pycnonotus goiavier (dok. Google) Egretta garzetta (dok. Google)

Lonchura punctulata Alcedo coerulescens (dok. Google)

Acrocephalus stentoreus (dok. Google) Gerygone sulphurea

Page 29: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 29

Hirundo tahitica Spilopelia chinensis

Dicaeum trochileum Ardea purpurea

Anas gibberifrons Chlidonias leucopterus

Page 30: PELAKSANAAN PEMANTAUAN KEANEKARAGAMAN HAYATI … · SEMESTER I TAHUN 2017 3 deskripsi lokasi penelitian berdasarkan cuaca dan kondisi saat pengambilan data, serta ... tumbuhan yang

LAPORAN MONITORING KEANEKARAGAMAN HAYATI PERTAGAS EJA

SEMESTER I TAHUN 2017 30

Phalacrocorax sulcirostris Todiramphus chloris (dok. Google)

Artamus leucorynchus (dok. Google) Pycmomotus aurigaster

Streptopelia bitorquata Butorides striata