Upload
lloyd-davey
View
166
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
BAB
BAB IPENDAHULUAN
Pegas banyak diterapkan dalam berbagai bentuk dan dalam berbagai macam jenis konstruksi konstruksi mesin. Misalnya saja pegas dapat berfungsi sebagai pesawat kerja mekanisme, aparat dan instrumen, sebagai penekan. Perapat dan pengunci suatu komponen komponen mesin. Dalam banyak hal tidak terdapat alternatif lain yang dapat dipakai kecuali menggunakan pegas dalam konstruksi-konstruksi mesin tersebut. Hal ini disebabkan karena diharapkan suatu konstruksi mesin dapat berfunsi dengan baik, akan tetapi pegas merupakan suatu hal yang cocok sehubungan dengan pembuatan dan biaya konstruksi mesin tersebut. Fungsi lain daripada pegas yaitu penahan kejutan, penyerap getaran, penyimpan energi, pengukuran dan sebagainya.
Hal ini pegas yang direncanakan adalah pegas yang berbentuk spiral. Pegas spiral biasa dipakai untuk mengurangi getaran getaran yang disebabkan oleh pukulan suatu beban. Pegas spiral juga biasa dipakai untuk menekan katup katup yang terdapat pada ketel uap.
Dalam perencanaan ini perencana dengan semampunya untuk merencanakan tentang pegas tekan. Walaupun dalam perecanaan ini perencana menyadari bahwa perencanaan ini masih jauh dari tingkat kesempurnaanya akan tetapi perencanaan ini dapat berguna bagi kita.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
A. Sifat Pegas
Pegas diterapkan dalam berbagai bentuk dan dalam banyak konstruksi seperti pesawat kerja, mekanisme, aparat dan instrumen. Dalam kebanyakan hal, tidak terdapat alternatif lain yang dapat dipakai kecuali menggunakan pegas dalam konstruksi. Dalam hal lain menggunakan suatu konstruksi berfungsi dengan baik bukan merupakan suatu hal yang mutlak, melainkan suatu pilihan sehubungan dengan pembuatan dan biaya .
Sifat pegas yang terpenting adalah kemempuannya menerima kerja lewat perubahan bentuk elastis dan ketika mengendor dan menyerahkan kembali kerja tersebut. Hal inilah yang biasa disebut kerja pegas. Pada bahan yang biasa dipergunakan untuk pegas gaya dalam daerah elastis sepadan dengan perpindahan f titik tangkap gaya.
Hal inilah ditunjukkan pada diagram bebas pada sumbu mendatar diukuran perpindahan f dan pada sumbu vertikal gaya f.
Diagram pegas
Garis a dalam diagram pegas ialah garis pemegasan atau karakteristik sebuah pegas. Garis b ialah karakteristik sebuah pegas. Garis b ialah dari sebuah yang lebih lemah karena fb fa dan c fa. Perbandingan tetap antara gaya dan perpindahan tetap antara gaya dan perpindahan F/f disebut dengan tetapan pegas c. Jadi c = F/f.
Luas yang terletak antara a dan sumbu mendatar merupakan gaya yang terhimpun dalam pegas yang ditegangkan. Ketika pegas mengendor bukan pegas penuh yang dilalui melainkan garis lengkung putus putus. Jumlahyang dibebankan ketika pegas mengendor sedikit lebih kecil daripada jumlah kerja yang diperlukan untuk menggunakan pegas. Selisih kerja ini diubah menjadi kalor sebagai akibat gesekan interen dalam bahan pegas. Gejala ini disebut histeresis. Umumnya peristiwa ini dapat diabaikan dan jumlah yang disebabkan ketika pegas mengendor disamakan dengan kerja yang diperlukan untuk menegangkan pegas.
Luas yang terletak antara karakteristik pegas a dan sumbu mendatar merupakan kerja w yang ditampung oleh pegas .
Jadi : W = F. dfDengan subtitasi F = G. F
W =
Untuk membandingkan berbagai jenis pegas satu sama lain dipergunakan pengertian kerja pegas speifik yang dimaksudkan ialah pegas tiap satuan volume W/V.
Bagi batang yang berbentuk prisma yang dibebani gaya tarik dalam daerah elastis bahan, kerja pegas spesifik ialah :
Subtitusi gaya F = A. dengan sebagai tegangan normal perpindahan (perpanjangan batang ) f = L= L./E dengan modulus elastis bahan batang dan volume batang yang tidak dibebani V = A . L untuk batang yang dibebani gaya tarik memberi kerja pegas spesifik.
Pegas yang dibebani karena perpanjangan atau pemendekan elastis oleh gaya tarik atau gaya tekan pada bahan pegas yang biasa dipakai terlalu kecil untuk digunakan secara praktis. Sebaliknya pegas yang dibebani lengkun atau puntir sangat banyak terdapat bila kita tinjau dari sebuah batang prismatik dengan penampang siku siku yang dibebani bahan lengkung.
Batang prismatik berpenampang siku siku dengan bahan lengkung batang pada gambar diatas pada salah satu ujungnya dijepit dan pada ujung yang lain diberi beban lengkung dengan gaya.
Kerja pegas spesifik batang yang dibebani sedemikian itu adalah :
subtitusikan gaya F =
dengan b tegangan lengkung sebagai tegangan normal yang terbesar pada penampang batang yang menerima bahan terbesar perpindahan :
E ialah moduluselastis bahan batang
Dengan volume elastis bahan batang .
Dengan volume batang V= b.h.L ini memberikan kerja pegas spesifik batang yang dijepit dan dibebani lengkung sebesar :
berdasarkan hal tersebut diatas dikatakan bahwa hubungan umum bagi kerja pegas spesifik . Faktor K ialah lebih besar atau lebih kecil tergantung pada apakah banyak atau lebih sedikit bahan yang dibebani sepenuhnya .
Hal ini berkaitan dengan bentuk pegas dan karena itu disebut faktor bentuk. Pada (batang) pegas yang dibebani gaya tarik, tegangan normal dalam setiap penampang normal ialah sama besarnya, bahan pada bentuk pegas ini dibebani dengan sepenuhnya, sehingga dari sini terdapat harga maksimal faktor bentuk K = . Pada (batang) pegas yang dibebani lengkung hanya bahan yang paling jauh dari lapisan netral sepenuhnya dibebani dan juga hanya dalam penampang yang dibebani tersebut. Karena itu faktor bentuk pada bentuk pegas yang dibebani lengkung ini jauh dari lebih kecil daripada pegas yang dibebani gay tarik.
Kita perhatikan kembali pada sebuah batang baja prismatik berpenampang bulat dengan bahan puntir. Kerja Pegas spesifik batang yang dibebani puntir ialah :
EMBED Equation.3 Subtitusi kopel puntir M = Vm Tw =
Dengan Tw sebagai tegangan putus geser terbesar dalam penampang batang.
Perputaran sudut :
Dengan G modulus
kekakuan batang dan dengan volume V = memberi kerja pegas spesifik pada batang yang dibebani puntir
Dari hubungan ini ternyata bahwa pada tegangan putus geser tegangan normal harus diganti dngan G sehimgga hubungan umum antara kerja pegas spesifik.
Selanjutnya faktor bentuk K bagi bentuk pegas ini ialah juga pada pegas yang dibebani puntir. Bahan itu tidak sepenuhnya dibebani sehingga faktor bentuiknya lebih kecil daripada pegas yang dibebani lengkung.
Dari hubungan kerja pegas spesifik atau Didapati pula bahwa dengan pilihan bahan pegas terikat pula tegangan pegas yang diizinkan serta modulus elastis E dan modulus kekakuan G faktor bentuk K tertinggal sebagai derajat kebebasan . dari jenis pegas yang diperlihatkan maka pegas puntir berbentuk sekrup mempunyai tenaga pegas yang diperlihatkan spesifik yang terbesar.
Sifat pegas untuk dapat menampang kerja dan menyerahkan kerja tersebut membuat pegas cocok untuk fungsi berikut :
1. menerima dan menyerahkan kerja
diterapkanpada lengkapan penggerak terombol instrumen
2. mengerjakan gaya
seperti pabila menggerendel
3. memberi gaya
seperti pada mekanisme katup dan mekanisme hubungan serta rem
4. menampang tumpukan dan meredam getaran seperti pada pegas boper dan isolator getaran untuk memasang mesin bebas getaran
5. mengukur gaya dan perpindahan
seperti pada neraca pegas, lengan neraca, meter dinamo dan instrumen ukur.
B. Konstruksi pegas
Karena beraneka ragam konstruksi pegas meka kita akan membatasi pada beberapa contoh pegas lengkung berbentuk sekrup dan pegas puntir berbentuk sekrup pada gambar 1 dipelihatkan sebuah pegas lengkung berbentuk sekrup sebagai engsel tuas yang memegas dan gambar 2 sebuah pegas tekan mekanisme pal
Pada gambar dilukiskan sebuah pegas puntir berbentuk sekrup sebagai pegas tekan grendel peluru dan pada gambar 4 sebagai pegas tekan tombol tekan .
Gambar 3
gambar 4
Selanjutnya pegas puntir berbentuk, itu sangat banyak digunakan sebagai pegas katup dalam pompa torak dan motor bakar.
C. Bahan Pegas
dari rumus kerja pegas spesifik dan dapat diketahui bahwa untuk pegas kita lebih baik memilih bahan yang mempunyai batas elastisitas tinggi. Bagi pegas yang dibebani berisolasi, suatu kekuatan lelah yang tinggi adalah sangat penting. Pertama tama yang memenuhi syarat ialah bahan pegas dengan besi sebagai bahan dasar yaitu apa yang disebut baja pegas. Baja pegas ini dapat baja Zat arang yang dipadu, digilas dalam keadaan panas, ditrik keras oleh minyak atau baja tahan karat lihat din 17221 dan 17223 dengan tembaga sebagai bahan dasar terdapat antara lain perunggu untuk pegas tahan karat.D. Macam macam pegas
Pegas dapat digolongkan atas dasar jenis bahan yang dapat diterimanya.seperti :
a. pegas tekan atau kompresi
berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan seperti pada pegas kendaraan bermotor.
b. pegas tarik
berfungsi sebagai pengukur seperti pada timbangan.
c. pegas puntir
berfungsi sebagai pembagi rata tegangan dan biasa digunakan pada bermacam pedal.d. pegas volut
berfungsi sebagai menyimpan energi seperti pada jam.e. pegas daun
berfungsi sebagai pelunak tumbukan atau kejutan seperti pada pegas kendaraan
f. pegas cincin
berfungsi sebagai pemegang atau penjepit pada pemasangan mur.
g. pegas batang puntir
berfungsi sebagai suspensi depan pada mobil mobil kecil
h. pegas spiral
berfungsi sebagai penyimpan energi dan digunakan pada jam
E. Kalkulasi pegas tekan
Ukuran pegas tekan puntir berbentuk sekrup yang dibebani tekan ditentukan dengan menggunakan rumus :
dan
Dimana :
F = gaya tekan pda pegas
f = pendesakan pegas
d = diameter kawat pegas atau baja pegas
r = separuh garis tengah pegas
n = jumlah lilitan efektif
W= tegangan puntir
G = modulus kekuatan baja
Beberapa pengertian lain yang dipakai dalam kalkulasi antara lain :
D= garis tengah pegas
D/d = perbandingan lilitan
C = F/f = kekakuan pegas atau tetapan pegas
Untuk dapat memulai kalkulasi pegas harus dilakukan terlebih dahulu gaya pra tegangan Fv yang diisyaratkan dengan pendesakan pegas turutannya fv . gaya prategang rata-rata Fv adalah sebesar gaya pegas yang diisyaratkan atau sebesar separuh jumlah gaya pegas minimum yang diperlukan F min dan gaya pegas maksimum yang diisyaratkan : F maks, jadi Fv =
Pendesakan pegas turutan masing masing adalah F min dan F maks. Selanjutnya gaya pegas Fk pada pendesakan pegas terbesar yang diizinkan disamakan dengan dua kali gaya prategang rata rata Fv, jadi Fk = 2 Fv dan pendesakan Fk = 2fv, pegas tidak ditegangkan, lilitan akhir pegas akan dikembalikan sehingga setelah dikembalikan lilitan akhir dirapikan (digerinda) pada penampang memanjang pegas dalam kedudukan digambar tertinggal separuh tebal kawat. Dengan merapikan ujung pegas, maka pegas pendukung keliling lilitan akhir dan dengan demikian mengurangi kekakuan lilitan akhir dan karena itu lilitan akhir disebut 2 kali atau 1 lilitan akhir disebut 2 kali atau 1 lilitan akhir mati.
Gaya pada pegas dalam keadaan diblok adalah Fb. Seperti diuraikan terlebih dahulu maka gaya pegas Fk adalah gaya terdapat pegas pada pendesakan terbesar Fk yang diizinkan atau gaya pegas Fk adalah gaya terhadap pegas pada panjang Ik pendek yang diizinkan. Panjang Ik terpendek yang diizinkan yang dapat ditentukan dengan menempatkan sebuah tumpuan, adalah sebesar panjang blok Ib dan jumlah ruang main yang terkecil antara lilitan-lilitan, jadi Ik = Ib + S jumlah ruangan main S minimum adalah sebesar jumlah lilitan aktih n kali ruang mesin minimal antara lilitan lilitan. Ruang main minimum oleh tebal kawat baja pegas d 5 mm diambil = 0,1 mm dan untuk d 5 mm. Maka jumlah ruang main minimum S = n. 0,1 atau S = n. 0,5 mm tergantung pada tebal kawat .
Untuk menentukan ukuran pegas tekan kita harus memperhitungkan bahwa pembagian tegangan puntir pada penampang kawat berbentuk lingkaran tidak merata seperti halnya pada penampang berbentuk lingkaran pegas batang torsi yang lurus. Harga teringgi tegangan puntir terdapat pada titik titik penampang kawat merupakan keliling dalam lilitan dan makin kecil garistengah D terdapat tebal kawat d, maka selisihnya dengan tegangan puntir rata rata makin besar. Pengaruh lengkungan baja pegas pada pembagian tegangan penampang kawat dalam rumus : yang tergantung pada perbandingan lilitan D/d yang ditunjukkan pada tabel dibawah ini.D/dXD/dXD/dXD/dXD/dX
3
3,5
4
4,5
51,55
1,45
1,38
1,33
1,295,5
6
6,5
7
7,51,25
1,24
1,22
1,20
1,198
8,5
9
9,5
101,17
1,16
1,15
1,14
1,1311
12
13
14
15
1,12
1,11
1,10
1,09
1,08
16
18
20
25
301,08
1,07
1,06
1,05
1,04
Dalam garis besarnya pegas tekan dibedakan dalam dua golongan :1. pegas tekan dengan beban dengan jarak waktu lama berubah atau dengan selama umur yang diharapkan lebih sedikit daripada .
`2. Pegas tekan dengan beban berisolasi
Pegas tekan yang tergolong dalam kelompok pertama dapat kita hitung tanpa memperhitungkan faktor x. Bagi pegas tekan kelompok lainnya dibutuhkan pengamatan kelelahan..
BAB IIIANALISA PERHITUNGAN
Beban (P)
= 7,749 kg
Diameter pegas (D)= 50 mm = 5 cm
Konstanta bahan (G) = 8000 kg/
Banyak lilitan (n) = 5
Tegangan puntir (w)= 160 kg/= 1,6 kg/
Jarak antara kawat = 0,5 cm
A. Diameter kawat pegas (d)
d =
Dimana : D = diameter pegas (cm)
=
d = Diameter kawat (cm)
=
P = Beban (kg)
=
= Tegangan puntir = 4500 kg/
EMBED Equation.3 = 3,92 cm.
B. perpendekan pegas disebabkan oleh beban (p) = 7,749 kg
dimana p = beban (kg)
D = diameter pegas (cm)
n = jumlah lilitan efektif (s)
d = diameter kawat (cm)
==G = konstanta bahan, untuk bahan pegas = 8000
f = perpendekan pegas
C. Pnjang pegas sesudah dibebani (L1)
L1 = 8.d - n.
Dimana ;L1 = panjang pegas sesudah dibebani (cm)
d = diameter kawat (cm)
n = jumlah liltan efektif (11)
= jarak antara kawat (cm)
L1 = 8.d - n .
= 8.3,92 - 5 . 0,5
= 31,11 cm
D. Panjang pegas sebelum dibebani (Lo)
Lo = L1 + f
Dimana ; Lo = panjang pegas sebelum dibebani (cm)
L1 = Panjang pegas sebelum dibebani (cm)
f = perpendekan pegas
penyelesaian ;
Lo = L1 + f
= 31,11 + 0,2
= 31,31
E. jarak kisar mula-mula (s)
dimana :
S = jarak kisar mula-mula
Lo = panjang pegas sebelum dibebani
d = diameter kawat (cm)
n = jumlah lilitan efektif
f. jarak kisar setelah dibebani (S1)
Dimana : S1 = Jarak kisar setelah dibebani
L1 = panjang pegas setelah dibebani
d = Diameter kawat
n = jumlah lilitan efektif
G. momen puntir (MW)
MW= P.D/2 (KG/CM)
Dimana : Mw : momen puntir
P = Beban (kg)
D = diameter pegas (cm)
Penyelesaian :
Mw = P.D/2
= 7,749.5/2
= 7,749.2,5
= 3,09 Kg/cm
H. Besar puntiran tiap kawat ( )
Penyelesaian :
L =
= 3,14 . 5
= 15,7 cm
IP =
= 3,14/32.
= 23,16 cm
=
=
=
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan dan syukur kehadirat ALLAH swt, karena itu atas berkat dan hidayahnyalah sehingga tugas ELEMEN MESIN I dengan judul perencanaa PEGAS SPIRAL pada ketel uap dan ULIR SEGI TIGA pada konstruksi pintu air dapat terselesaikan.
Dalam perencanaan ini perencana menyadari sepenuhnya bahwa perencana masih jauh dari tingkat kesempurnaan oleh karena itu perencana sangat mengharapkan saran dan kritik dari seluruh pihak pembaca demi tercpainya kesempurnaan dari perencana ini.
Akhirnya perencana mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan rekan yang telah membantu menyelesaikan tugas ELEMEN MESIN I ini , semoga ALLAH swt memberkati kita semua. AMIN.WASSALAM
Makassar, feb- 2006
( penyusun )
NOMEN KALTUR UNTUK PEGAS SPIRALSimbol Keterangansatuan
P
d
D
n
G
Lo
L1
w
lo
L1
f
Ip
MwBeban
Diameter kawat
Diameter pegas
Jumlah lilitan efektif
Konstanta pegas
Panjang pegas mula mula
Panjang pegas terbebani
Tegangan puntir
Jarak antara kawat mula2
Jarak kawat terbebani
Perpendekan pegas
Momen lemban penampan
Momen puntir
Besar puntiranKg
cm
cm
-
cm
cm
cm
cm
cm
kg/cmrad
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pegas adalah alat yang cocok dalam konstruksi konstruksi mesin yang berfungsi untuk mengurangi getaran getaran yang disebabkan oleh pukulan suatu beban. Selain itu juga berfungsi sebagai penyimpan energi, pengukur dan sebagainya. Dan penting untk kita ketahui dalam perencanaan pegas adalah menyangkut sifat pegas. Sifat pegas yang terpenting adalah kemampuannya menerima kerja lewat perubahan elastis dan ketika mengendor, mengembalikan atau menyerahkan kembali kerja pegas tersebut. Hal itulah yang disebut dengan kerja pegas.
Sifat pegas untuk dapat menampang kerja dan menyerahkan kembali kerja tersebut, maka pembuatan pegas cocok untuk fungsi fungsi tersebut :
1. menerima dan menyerahkan kembali kerja
2. mengerjakan gaya
3. memberikan gaya
4. menampukan tumbukan
5. mengukur gaya pada perpindahan
B. Saran Saran
Adapun saran saran yang diberikan oleh perencan adalah :
1. Karena mengingat pentingnya pegas bagi suatu konstruksi mesin maka hendaklah para ahli perencana mengembangkan kemampuannya agar dapat lebih mantap dalam merencnakan hal baru mengenai pegas tersebut.
2. dalam perencanaa pegas tekan ini kita harus merencanakan dengan tingkat ketelitian yang tinggi
3. perencanaan pegas tekan ini membutuhkan analisa yang tinggi pula 4. Dalam perencanaa ini perancang menyadari sepenuhnya bahwa perencana ini masih jauh dari target yang diinginkan olehnya itu kritikan serta saran yang membangun dari segenap lapisan pembaca sangat diharapkan tercapainya target yang diinginkan.
BAB IVPENUTUPA. Kesimpulan
Pegas adalah alat yang cocok dalamkonstruksi konstruksi mesin yang berfungsi untuk mengurangi getaran getaran yang disebabkan oleh pukulan suatu beban. Selain itu juga berfungsi sebagai penyimpan energi, pengukur dan sebagainya. Dan penting untuk kita ketahui dalam peencanan pegas adalah menyangut sifat pegas. Sifat pegas yang terpenting adalah kemampuannya menerima kerja lewat perubahan elastik dan ketika mengendor, mengembalikan atau menyerahkan kembali kerja pegas tersebut. Hal itulah yang disebut dengan kerja pegas.
Sifat pegas untuk dapat menampung kerja dan menyerahkan kembali kerja tersebut, maka pembuatan pegas cocok untuk fungsi fungsi tersebut :
1. menerima dan menyerahkan kembali kerja
2. mengerjakan gaya
3. memberikan gaya
4. menampung tumbukan
5. mengukur gaya pada perpindahan
B. Saran saran
Adapun saran saran yang diberikan perencanaan adalah :
1. karena mengingat pentingnya pegas bagi suatu konstruksi mesin maka hendaklah para ahli perencana mengembangkan kemampuannya agar dapat lebih mantap dalam merencanakan hal baru mengenai pegas tersebut.
2. dalam perencanaan pegas tekan ini kita harus merencanakan dengan ketelitian yang tinggi
3. perencanaan pegas tekan ini membutukan analisa yang tinggi pula.
4. dalam perencanaan ini perancang menyadari bahwa sepenuhnya bahwa perencana ini masih jauh dari target yang diinginkan olenya itu kritikan serta saran yang membangun dari segenap lapisan pembaca sangat diharapkan demi tercapainya target yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sularso, iyokatso 1987 Dasar perencanaan dan pemilihan Elemen mesin Penerbit PT oradya paramitha.
Yoseph EL shiglery. D mitchel .Gandi Harfat . 1986 Perencanaan teknik mesin Edisi keempat Penerbit Erlangga umar, sukrisno Bagian bagian mesin dan perencanaan
Penerbit Erlangga Jakarta.
BAHAN PEGAS MENURUT PEMAKAIANNYA
PEMAKAIANLAMBANG
Pegas biasa (dibentuk panas)
Pegas biasa (dibentuk dingin)
Pegas tumpuan kendaraan
Pegas untuk katub keamanan
Loyal
Pegas untuk general kecepatan
Pegas untuk katub
Pegas untuk pemutaran telepon
Pegas untuk penutup (sulfer)
Kamera
Pegas untuk dudukan, pengantuk momen
Pegas untuk yang diulir
Arus listrik
Pegas tekan panas
Pegas tekan korosiSup4,Sub9,Sub7,5bb,sub10
STph,sw,swp,sw,8ssw,Nsws
Pbw, bocawkawat ditempel
Dengan minyak
Supa,Sup6,Sub7,Sub9,Sub11
Swp,Sup6,Sup7,Sub9,Sup10
Swp,Supa,Sup6,Sup7,kawat
Ditempel dengan minyak
Swpv,kawat ditempel dengan minyak untuk pegas katup
Swp
Sw
Bsw ,Nsws,pbw,Becvw
Sus
Sus,Bsw,usus,pbw,Becw
HARGA MODULUS GESER G
BAHANLAMBANGHARGA G ()
Baja pegas
Kawat baja keras
Kawat plano
Kawat steper dengan minyak
Kawat baja tekan torak
(sus 27,12,40)
kawat kurungan
kawat perak nikel
kawat fosfor
kawat tembaga bariliumSup
Sw
Swp
Swp
Sus
Bsw
Usus
Pbw
Becauw
NOMEN KALTUR UNTUK ULIR SEGITIGASimbol Keterangansatuan
P
a
a
wd
d1
p
d2
d
qaBeban
Teganagan geser
Tegangan tarik
Beban rencana
Diameter inti
Jarak bagi
Tinggi kaitan gigi
Diameter efektif
Diameter
Tekanan permukaan Kg
kg
mm
mm
mmmm
mm
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
EMBED Photoshop.Image.8 \s
LAMPIRAN LAMPIRAN
LAMPIRAN LAMPIRAN
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
EMBED Equation.3
_1199545389.unknown
_1200383127.unknown
_1200394009.unknown
_1200596008.unknown
_1200596213.unknown
_1200596278.unknown
_1201387070.unknown
_1201387348.unknown
_1201387561.unknown
_1201387124.unknown
_1201387040.unknown
_1200596246.unknown
_1200596117.unknown
_1200596164.unknown
_1200596067.unknown
_1200394957.unknown
_1200395138.unknown
_1200595368.unknown
_1200595476.unknown
_1200595009.unknown
_1200395074.unknown
_1200394191.unknown
_1200394693.unknown
_1200394821.unknown
_1200394295.unknown
_1200394078.unknown
_1200383475.unknown
_1200393977.unknown
_1200394001.unknown
_1200383507.unknown
_1200383410.unknown
_1200383425.unknown
_1200383145.unknown
_1199546157.unknown
_1199548504.psd
_1199550280.psd
_1200309390.unknown
_1200309467.unknown
_1200312340.psd
_1200383030.unknown
_1200309414.unknown
_1199550383.psd
_1199550622.psd
_1199550340.psd
_1199550087.psd
_1199550256.psd
_1199550032.psd
_1199547776.psd
_1199548462.psd
_1199546178.unknown
_1199545911.unknown
_1199545987.unknown
_1199546142.unknown
_1199545986.unknown
_1199545839.unknown
_1199545858.unknown
_1199545815.unknown
_1199491473.unknown
_1199529641.unknown
_1199533061.unknown
_1199534392.unknown
_1199535193.unknown
_1199533133.unknown
_1199531264.unknown
_1199532012.unknown
_1199531144.unknown
_1199492111.unknown
_1199492358.unknown
_1199529590.unknown
_1199492317.unknown
_1199491802.unknown
_1199491880.unknown
_1199491582.unknown
_1199489305.unknown
_1199490340.unknown
_1199491229.unknown
_1199491420.unknown
_1199490640.unknown
_1199489786.unknown
_1199490216.unknown
_1199489380.unknown
_1199488378.unknown
_1199488517.unknown
_1199488916.unknown
_1199488395.unknown
_1199486868.unknown
_1199488297.unknown
_1199486709.unknown